PROGRAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENGAKOMODASI SISWA KELAS II DENGAN KESULITAN MEMBACA DI SEKOLAH DASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENGAKOMODASI SISWA KELAS II DENGAN KESULITAN MEMBACA DI SEKOLAH DASAR"

Transkripsi

1 PROGRAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENGAKOMODASI SISWA KELAS II DENGAN KESULITAN MEMBACA DI SEKOLAH DASAR Elfa Adila SLB Negeri Serdang Bedagai elfaadila@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemui di lapangan, bahwa adanya siswa kelas dua yang belum mampu menguasai keterampilan membaca permulaan, yang merupakan pelajaran dasar dan kunci untuk pelajaran-pelajaran lainnya. Selanjutnya ditemukan yang dilaksanakan guru belum dapat mengakomodasi anak yang mengalami kesulitan membaca permulaan dan tidak adanya program yang dipersiapkan oleh sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat program membaca permulaan yang mampu mengakomodasi siswa yang mengalami kesulitan membaca. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan dua tahap penelitian, tahap pertama, pendahuluan, untuk menggali kemampuan objektif siswa dan pelaksanaan, dan tahap kedua, perumusan program dan uji keterlaksanaan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, display data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Berdasarkan hasil analisis kondisi objektif kemampuan anak dan hasil analisis kondisi objektif di kelas, dirumuskanlah sebuah program membaca permulaan yang meliputi program perumusan perencanaan, dan program pelaksanaan. Program di validasi oleh beberapa validator dengan menggunakan teknik delphie, dan setelah divalidasi, dilaksanakan uji coba keterlaksanaan program. Dari keterlaksanaan program diperoleh hasil bahwa adanya perubahan yang terjadi pada anak yang kesulitan membaca permulaan di dalam kelas, dan perubahan positif yang terjadi pada kondisi membaca permulaan di kelas serta terciptanya suasana dan pelaksanaan yang memperhatikan kebutuhan siswa. Hasil dari keterlaksanaan program akan direkomendasikan kepada guru dan peneliti selanjutnya. Kata Kunci : Membaca Permulaan, Kesulitan Membaca, Program Pembelajaran 27

2 PENDAHULUAN Membaca merupakan suatu pengetahuan yang harus dimiliki setiap orang. Kemampuan membaca adalah suatu fungsi kemanusian yang tertinggi yang menjadi pembeda manusia dengan makhluk yang lain (Sumarlin, et.al 2013). Membaca mempunyai manfaat bagi orang dewasa dalam hubungan sosial, pekerjaan, kesenangan, dan informasi (Sadoski,2004 :46). Jadi membaca memegang peranan yang sangat penting untuk segala aspek kehidupan manusia. Keterampilan membaca bagi siswa sekolah dasar merupakan bekal kemampuan yang mutlak harus dimiliki. Membaca merupakan hal yang paling mendasar untuk anak dapat mengembangkan pengetahun dan informasi yang diterima (Razak.2011). Membaca bagi anak yang mengalami kesulitan belajar membaca bukanlah hal yang mudah (Isnaini.2013). Kondisi kesulitan yang dihadapi anak dalam mengembangkan kemampuan membaca, khususnya membaca permulaan dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal, berupa dukungan lingkungan dalam mengembangkan kesadaran linguistic (Lyster. 1999), kemampuan perceptual (English. 1981) dan proses yang dilakukan oleh guru di sekolah (Westwood.2001). sedangkan menurut Ruhaena (2008) menyatakan bahwa kemampuan anak untuk mengenali kata dan huruf saat membaca dipengaruhi juga oleh cara pengajaran atau metode mengajar yang digunakan oleh guru. Latar belakang peneliti mengangkat masalah membaca permulaan ini karena adanya keresahan yang penulis alami setelah melihat kondisi dan kondisi siswa yang mengalami kesulitan membaca di lapangan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, penulis menemukan beberapa fakta yang membuat peneliti merasa perlu mengangkat masalah ini ke dalam penelitian, ditemukan seorang anak kelas II sekolah dasar yang belum mampu membaca dengan baik, setelah dilaksanakan identifikasi secara mendalam, ternyata kemampuan membaca anak masih pada tahap mengenal huruf, dan belum mampu membaca huruf, 28

3 suku kata secara fasih, padahal kurikulum kelas II sekolah dasar menuntut para siswa untuk dapat memiliki kemampuan membaca beberapa kalimat. Selain hal itu, di lapangan juga ditemukan bahwa guru dalam pelaksanaan tidak ada acuan program yang jelas. Jadi hanya disesuaikan dengan materi pada buku paket tanpa adanya menyusun silabus, rancangan program, ataupun program individual. Sehingga selama terlihat materi yang disampaikan tidak runtut dan kegiatan nya melompat-lompat, dan terlihat juga sewaktu guru menerangkan materi bahasa Indonesia, ada beberapa siswa yang sibuk dengan mata pelajaran yang lain. Selanjutnya khusus untuk anak yang mengalami kesulitan membaca permulaan, tidak ada program khusus yang disusun atau direncanakan guru untuk mampu mengakomodasi kemampuan belajar anak. Tidak ada perlakuan atau kegiatan khusus yang diberikan kepada anak yang mengalami kesulitan membaca. Selain itu dalam, tidak terlihat perhatian yang diberikan oleh guru kepada anak yang mengalami kesulitan membaca ini. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah Program membaca permulaan yang bagaimanakah yang sesuai untuk mengakomodasi siswa kelas II yang mengalami kesulitan membaca permulaan di SD? METODE PENELITIAN Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Research and Development, menurut (Sugiyono 2009a, 2012b) metode penelitian Research and Development yang disingkat dengan R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Cidadap 1 di kota Bandung. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa laki-laki yang mengalami kesulitan membaca permulaan di kelas dua dengan inisial AG, dimana anak ini mengalami kesulitan membaca permulaan dengan belum mampu membaca huruf, suku kata 29

4 maupun kata-kata. Penelitian ini menggunakan teknik analisis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012 : 334) Langkah-langkah penelitian ini terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan reduksi data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Reduksi data, merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian, dan mentransformasi data kasar dari lapangan. Penyajian data adalah secara sistematis hasil reduksi data, diketahui tema dan polanya dengan menentukan bagaimana data disajikan antara lain dengan mengklasifikasikan data sesuai dengan pokok masalah. Verifikasi, merupakan proses membuat rumusan proposisi terkait ciri, logika mengangkat sebagai temuan penelitian, dilanjutkan dengan mengkaji secara mendalam data yang ada untuk keperluan menyusun program membaca permulaan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian ini dilaksanakan kepada salah seorang anak yang mengalai kesulitan membaca permulaan di kelas 2 SD, penelitian dilaksanakan dengan mengamati dan mengasesmen kemampuan awal anak yang mengalami kesulitan membaca permulaan dan pengamatan langsung proses membaca dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Berikut secara garis besar dipaparkan tentang profil kemampuan anak dan profil sebelum diberikan program: Tabel 1.1 Kondisi Objektif Anak yangmengalami Kesulitan Membaca Permulaan Kemampuan Kesulitan Kebutuhan Mampu membaca huruf vokal Secara dominan anak belum mampu melafalkan huruf konsonan Pengenalan kembali konsep huruf konsonan, baik huruf besar maupun huruf kecil Mampu membaca vocal Anak secara umum Diberikan pemahaman 30

5 rangkap Mampu membaca beberapa huruf konsonan Dilihat dari segi social dan interaksi, Patuh kepada tugas yang diberikan guru membaca huruf konsonan dengan penambahan vocal a Pembalikan huruf, beberapa huruf dibalikkan konsepnya, misalnya : b dan d, u,v,dan n, p dan q, j dan h Ketidakkonsistenan membaca huruf, selama test membaca, jawaban anak berubah-berubah, padahal soal yang diberikan sama Terlihat kurang percaya diri dan kurang berinteraksi dengan temannya tentang membaca huruf tanpa ditambah huruf a Latihan diskriminasi dan identifikasi huruf Bimbingan intensif membaca permulaan kepada anak selama dan setelah Bimbingan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan interaksi Tabel 1.2 Profil Proses Pembelajaran Membaca Permulaan Kekuatan Kelemahan Kebutuhan Guru mampu Tidak ada rencana Pengetahuan tentang cara memberikan keceriaan perumusan dan dan semangat belajar penyusunan program kepada siswa yang sesuai dengan karakteristik anak Guru selalu memberikan Pada saat, Modifikasi dan penghargaan atas hasil gaya mengajar guru penyesuaian silabus dan pekerjaan siswa, kurang variasi. Alokasi RPP yang mampu walaupun berupa tepuk tangan waktu tidak jelas mengakomodasi secara umum dan anak-anak yang mengalami kesulitan membaca permulaan. Penyampaian materi Metode dan media kurang Adanya variasi metode jelas dan melayani variatif, metode hanya dan media semua pertanyaan siswa ceramah dan tanya jawab yang serta sekali permainan, dan media hanya buku teks menarik bagi anak dalam 31

6 pelajaran. Kurang melibatkan keaktifan siswa secara keseluruhan Pembelajaran bersifat keseluruhan, tidak mengakomodasi anakanak yang memiliki kesulitan belajar, seperti kesulitan membaca permulaan Tidak adanya penarik kesimpulan diakhir Evaluasi belajar hanya berpatok kepada hasil, dan tidak ada evaluasi khusus untuk anak yang mengalami kesulitan membaca permulaan serta tidak adanya format evaluasi. Pembelajaran kelompok atau metode permainan sehingga meningkatkan keaktifan siswa Perlunya bimbingan khusus kepada anak yang mengalami kesulitan membaca permulaan selama Memberikan informasi akhir dari pelajaran Perlu adanya evaluasi proses dan pelaksanaan evaluasi hasil dengan memperhatikan kemampuan siswa Setelah dilaksanakan asesmen kepada anak dan pengamatan langsung proses membaca permulaan, disusunlah sebuah program untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak yang mengalami kesulitan membaca permulaan. Program disusun dan disesuaikan dengan profil siswa dan. Program membaca permulaan ini disusun dengan guru sebagai target utama, yang diharapkan guru mampu meningkatkan proses sehingga kemampuan membaca anak pun dapat ditingkatkan. Program nya meliputi : 1) petunjuk penyusunan program, seperti menyusun silabus dan menyusun rencana yang mampu mengakomodasi anak yang mengalami kesulitan membaca permulaan untuk bisa belajar bersama dengan temannya yang tidak mengalami kesulitan membaca permulaan, 2) Penyusunan perencanaan yang telah disesuaikan sehingga mampu 32

7 mengakomodasi semua kemampuan siswa. Berikut hasil keterlaksanaan program yang telah dilaksanakan : Tabel 1.3 Keterlaksanaan Program Pembelajaran pada Siswa No Aspek Kondisi Sebelum Pelaksanaan Program Kondisi Setelah Pelaksanaan Program Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Posisi duduk AG dipindah ke depan AG AG selama duduk di belakang dan tidak adanya teman yang membantu dalam belajar dan diberikan tutor sebaya selama bisa berinteraksi dengan temannya dan tutor sebaya mampu membantu AG belajar membaca selama di kelas Khusus untuk AG, kegiatan inti mengikuti materi temannya dan mengerjakan instruksi guru tentang materi yang dia tidak mengerti Selama AG tidak dilibatkan secara penuh dalam Dalam kegiatan inti AG diberikan materi tentang mengenal bentukbentuk huruf konsonan dan dalam AG diberikan media berupa kartu huruf dan latihan mengenal huruf selama yang dibimbing oleh guru. Dengan adanya program khusus untuk AG, selama AG mempu berpartisipasi aktif AG mendapatkan materi sesuai dengan kemampuannya dan mampu mengikuti materi yang diberikan oleh guru Meningkatnya kepercayaan diri dan semangat belajar AG 33

8 Bimbingan belajar diakhir pelajaran kepada AG tidak sesuai dengan kemampuan dasarnya dalam dan berani tampil di depan kelas Setelah adanya asesmen, bimbingan belajar AG disesuaikan dengan hasil asesmen, dan diberikan dengan media yang menarik Konsep tentang pengenalan huruf AG sudah meningkat, dimana AG sudah mampu mengenal huruf konsonan dengan lebih baik 2. Pembahasan Berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan, baik itu dengan melaksanakan tes, wawancara kepada guru, dan observasi selama anak belajar, diketahui bahwa kemampuan membaca permulaan anak baru menguasai huruf vokal, anak belum menguasai huruf konsonan secara keseluruhan, dan belum mampu membaca suku kata dengan baik dan benar. Menurut Hargrove & Poteet dalam Abdurrahman (2012), perilaku anak yang mengalami kesulitan membaca atau kesulitan membaca adalah : (1) Tidak mampu memahami simbol bahasa, (2) Kesulitan mengurutkan kata dan huruf-huruf, (3) Tidak mampu menganalisa huruf-huruf, (4) Membaca secara terbata-bata. Selanjutnya sesuai dengan hasil observasi, terlihat bahwa anak selama cendrung pendiam, kurang kepercayaan diri, kurang antusias untuk belajar. Hal ini mungkin terjadi karena anak kurang dilibatkan oleh guru selama, diberikan materi yang tidak sesuai dengan kemampuannya, serta ketidakmampuan siswa untuk mengikuti bersama dengan teman-teman yang lain. Menurut McCombs (dalam Santrock,2007) menemukan bahwa siswa yang didukung dan diperhatikan oleh guru lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan akademik daripada siswa yang tidak didukung dan diperhatikan oleh guru. Dari teori 34

9 diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa pemberian materi yang sesuai dengan anak dapat meningkatkan motivasi belajar. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Berdasarkan hasil asesmen diketahui bahwa anak belum mampu mengidentifikasi semua huruf, terutama huruf konsonan, namun anak sudah menguasai semua huruf vokal, anak juga belum mampu membaca suku kata, baik itu dengan pola konsonan vokal, maupun vokal konsonan. Terdapat kesalahan konsep seperti pembalikan huruf yang dilakukan oleh anak. Kemampuan membaca permulaan anak sangat rendah dibandingkan dengan teman sekelasnya, 2. Selama proses, terlihat pelaksanaan yang monoton, kurangnya variasi dalam, langkah-langkah pelaksanaan kurang terstruktur, evaluasi yang kurang jelas, dan tidak adanya perhatian atau khusus yang diberikan oleh guru kepada anak, 3. Dari hasil keterlaksanaan didapatkan hasil bahwa program ini mampu memberikan pengetahuan baru kepada guru tentang penyusunan program, guru mengerti bagaimana mengakomodasi kebutuhan anak dalam praktek, dan program ini mampu menciptkan suasana kelas yang semangat belajar. Sedangkan dari program ini, juga memberikan manfaat kepada siswa khususnya siswa yang mengalami kesulitan membaca permulaan, dimana dalam semua kebutuhan siswa dapat diberikan dan diakomodasi oleh guru, sehingga anak yang tertinggal belajarnya mampu mengikuti pelajaran di kelas secara baik, dan meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi belajarnya. 35

10 SARAN Anak yang mengalami kesulitan membaca permulaan, kemampuannya berbeda dengan temannya yang lain, hendaknya guru mampu untuk mengasesmen siswa sehingga yang menjadi kebutuhan dan kelemahan siswa dapat digali dengan baik, sehingga nantinya dalam menyusun sebuah program harus disesuaikan dengan kebutuhan semua anak, dimana anak yang mengalami kesulitan membaca permulaan mampu diakomodasi dengan baik untuk bisa belajar bersama dengan temannya yang lain yang tidak mengalami kesulitan membaca permulaan. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono (2012) Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Al Razak. (2011) Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bagi Anak Kesulitan Belajar Melalui Brain Gym. E-JUPEKhu Vol 3,No. 1. Ejupekhu English, Kevin. (1981) Visual Perception and Reading Disabilities (Review). Dimuat : Australian Jounal of Ophtamology.1981 Isnaini, Sari Selviana. (2013) Penggunaan Metode AISMA untuk meningkatkan kemampuan Membaca Permulaan Bagi Anak Berkesulitan Belajar Membaca. Jurnal Pendidikan Luar Biasa. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Lyster, Solveig Alma Halaas. (1999) Learning to Read and Write the Individual Child and Contextual Interaction. Oslo : University of Oslo. Rch.Ltd Ruhaena, L. (2008). Pengaruh Metode Pembelajaran Jolly Phonics terhadap Kemampuan Baca-Tulis Permulaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris pada Anak Prasekolah. Jurnal Penelitian Humaniora, 9 (2), Sadoski, Mark Conceptual Foundation of Teaching Reading. London : The Gulidford Press. Santrock, J. (2007). Perkembangan Anak. University of Texas: Erlangga 36

11 Sumarlin, Desi, et.al. (2013) Meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui metode Glenn Doman bagi anak tuna grahita sedang. E-JUPEKhu Vol 2,No. 3. Ejupekhu Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Westwood, Peter. (2001) Reading and Learning Difficulties : Approaches to Teaching and Assessment. Victoria : The Australian Council for Educational Reseach. 37

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan yaitu: 1) Tahap studi pendahuluan dan 2) Tahap Merumuskan program intervensi membaca permulaan 1. Lokasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Profil Kesulitan Membaca Pemulaan Pada Anak Yang Mengalami. Kesulitan Membaca Permulaan di Kelas Satu SD.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Profil Kesulitan Membaca Pemulaan Pada Anak Yang Mengalami. Kesulitan Membaca Permulaan di Kelas Satu SD. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN 1. Profil Kesulitan Membaca Pemulaan Pada Anak Yang Mengalami Kesulitan Membaca Permulaan di Kelas Satu SD. Berdasarkan pengolahan data dan analisi data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya metode yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya metode yang dilakukan 66 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya metode

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 1 Januari 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 372-379 EFEKTIFITAS PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada kualitas data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati 93 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36) 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 1 Maret 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :15-26 EFEKTIVITAS PERMAINAN ENGKLEK UNTUK MENGENALKAN KONSEP HURUF VOKAL BAGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bukateja Pelaksanaan penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. B. Subyek

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN ALAT PERAGA LONCAT KATAK TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP PAWYATAN DAHA 2 KEDIRI PADA MATERI POLA BILANGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 564-575 EFEKTIVITAS MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Sebagaimana dikemukakan pada latar belakang, penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan Collaborative Strategic Reading dalam pembelajaran membaca

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam 152 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca dini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Mekar Kesuma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dari segi tempat, penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan. Yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi penelitian, suatu tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Peneliti ingin mengembangkan suatu layanan bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan rasa percaya diri peserta didik tunagrahita. Berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Proses belajar dimulai sejak manusia dilahirkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif 68 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menguraikan objek

Lebih terperinci

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN BUKU AJAR MENULIS CERPEN BERORIENTASI PEMBENTUKAN KARAKTER KELAS VIII SMP N 2 MANTINGAN NGAWI Asri Musandi Waraulia dan Agung Nasrulloh Saputro FKIP, Universitas PGRI Madiun Email: asrimusandi@yahoo.com;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif adalah desain yang digunakan untuk memaparkan secara sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif adalah desain yang digunakan untuk memaparkan secara sistematis BAB III METODE PENELITIAN. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Desain deskriptif adalah desain yang digunakan untuk memaparkan secara sistematis fakta

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR Oleh: Rita Retnosari 1, Harun Setyobudi 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arifin (2011: 140) Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arifin (2011: 140) Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Arifin (2011: 140) Penelitian kualitatif adalah suatu proses

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: DINNY PURWANTI A54D FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: DINNY PURWANTI A54D FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN POINT CARD PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 KACANGAN KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan penelitian, diperlukan sistematika yang jelas mengenai langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Pada bab ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan tujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran matematika. Menurut

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Di Kelas VI SDN Inpres 5 Birobuli Buacani SD Inpres 5 Birobuli, Kota Palu,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2. 1. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Narbuko dan Achmadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diarahkan untuk mendeskripsikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. yang diarahkan untuk mendeskripsikan gejala-gejala, fakta-fakta atau 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA Nama : SELVIANA SARI ISNAINI NIM : K 5106036 E mail : Selvianasariisnaini@gmail.com

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI METODE GLOBAL BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI METODE GLOBAL BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR Volume 2 Nomor 3 September 2013 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 97-104 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI METODE GLOBAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media untuk melakukan pecakapan kepada orang lain. Pada umumnya di

BAB I PENDAHULUAN. media untuk melakukan pecakapan kepada orang lain. Pada umumnya di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan bahasa sebagai media untuk melakukan pecakapan kepada orang lain. Pada umumnya di Indonesia, orang-orang lebih sering

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI STRATEGI READING ALOUD PADA TEMA 4 SUBTEMA I SISWA KELAS 1 SDN BRATAN 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI STRATEGI READING ALOUD PADA TEMA 4 SUBTEMA I SISWA KELAS 1 SDN BRATAN 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI STRATEGI READING ALOUD PADA TEMA 4 SUBTEMA I SISWA KELAS 1 SDN BRATAN 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan sebagai salah satu persyaratan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SD NEGERI 01 TANJUNGSARI PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Desain penelitian 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Desain penelitian deskriptif kualitatif adalah desain penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Metode penelitian digunakan peneliti agar memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Lebih terperinci

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu, UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) (PTK Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Pagelaran Kab.Pringsewu - Lampung) Herdian, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG ABSTRACT

DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG ABSTRACT DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG Nofri Wahyu Ningsih*), Rahmi**), Alfi Yunita**), *) Mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI

Lebih terperinci

Rizky Puspitadewi 1,*, Agung Nugroho Catur Saputro 2 dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Rizky Puspitadewi 1,*, Agung Nugroho Catur Saputro 2 dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 4 Tahun 216 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 114-119 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GEBYOG MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang dalam tiga siklus dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa dan keberhasilan pendidikan

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, HP: ,

*Keperluan korespondensi, HP: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 2 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 128-134 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama negeri yang berada di Kabupaten Magelang yaitu SMP N 1 Mungkid, SMP N 2

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR MELALUI BRAIN GYM Oleh : Al Razak Abstrak Penelitian ini di latarbelakangi oleh siswa Kesulitan Belajar kelas II di SDN 18 Koto Lua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA SISWA KELAS V A SD MUHAMMADIYAH 1

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA SISWA KELAS V A SD MUHAMMADIYAH 1 PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA SISWA KELAS V A SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI RETNO DWI MULYANTI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Martha Lorinda marthalorinda@gmail.com Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

Abdurrahman, Mulyono (2012) Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Abidin, Yunus. (2010) Strategi Membaca. Bandung: Rizqi Press

Abdurrahman, Mulyono (2012) Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Abidin, Yunus. (2010) Strategi Membaca. Bandung: Rizqi Press DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono (2012) Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Abidin, Yunus. (2010) Strategi Membaca. Bandung: Rizqi Press Abidin.Yunus ( 2014) Desain sistem pembelajaran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ( PTK Pembelajaran Matematika kelas VII C SMP Muhammadiyah 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Reasearch and Development (R&D)atau dengan kata lain penelitian ini akan berfokus pada penelitian terhadap analisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian diperlukan langkah-langkah yang tepat agar tujuan penelitian yang telah ditetapkan dapat tercapai. Metode merupakan cara yang disiapkan peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Sumantri No. 57

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI (PTK Pembelajaran Ekonomi di Kelas VIII B Semester Gasal SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN HURUF VOKAL MELALUI MEDIA PUZZLE BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS 1/C1 DI SLB KARTINI BATAM Oleh: Siti Aminah Abstrack:: Efforts to enhance understanding through media vowels

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS V PADA SISWA SD NEGERI 3 GAGAKSIPAT TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN LEMBAGA KURSUS PENDIDIKAN (LKP) BINA MULIA BATANG DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR CALISTUNG PADA ANAK

BAB IV ANALISIS PERAN LEMBAGA KURSUS PENDIDIKAN (LKP) BINA MULIA BATANG DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR CALISTUNG PADA ANAK BAB IV ANALISIS PERAN LEMBAGA KURSUS PENDIDIKAN (LKP) BINA MULIA BATANG DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR CALISTUNG PADA ANAK Setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Menurut Wardani, dkk (2006 :14). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh : NITA ANGGRAENI A 510 090 102

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014 Sony Ditamara 1, Triyono 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta atau realita. Fakta, realita,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta atau realita. Fakta, realita, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode Penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Menurut Semiawan (2010: 1 2) metode Kualitatif adalah mencari pengertian

Lebih terperinci

oleh: Eka Yuli Astuti & Ranti Novianti Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara, Bandung

oleh: Eka Yuli Astuti & Ranti Novianti Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara, Bandung ASESMEN KESULITAS BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS 1 SDN SUKARASA KOTA BANDUNG oleh: Eka Yuli Astuti & Ranti Novianti Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL PADA ANAK TUNA GRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III SLB N SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENGARUH MEDIA PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL PADA ANAK TUNA GRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III SLB N SLEMAN ARTIKEL JURNAL PENGARUH MEDIA PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL PADA ANAK TUNA GRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III SLB N SLEMAN ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2013:105) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif atau penelitian kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (classroom act/u/i research) bertujuan untuk memperbaiki kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Permainan Menyusun Kata Pada Siswa Kelas I SDN Inpres 5 Birobuli

Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Permainan Menyusun Kata Pada Siswa Kelas I SDN Inpres 5 Birobuli Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Permainan Menyusun Kata Pada Siswa Kelas I SDN Inpres 5 Birobuli Maryuni SDN Inpres 5 Birobuli, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2013/2014 May Winarsih 1, H. Setyo

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK KESULITAN MEMBACA DI MIN KOTO LUAR PADANG (Deskriptif Kualitatif)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK KESULITAN MEMBACA DI MIN KOTO LUAR PADANG (Deskriptif Kualitatif) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 644-652 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK KESULITAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1) Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih menggunakan penelitian kualitatif sesuai dengan pendapat Strauss dan Corbin (Basrowi&

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR Firmansyah 1), Siti Istiyati 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Tujuan operasional pada penelitian ini adalah ingin menerapkan model pembelajaran Peer Teaching dalam pembelajaran aktivitas permainan bolavoli

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Judul penelitian yaitu pembelajaran gerak tari berdasarkan metode imitasi di kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Judul penelitian yaitu pembelajaran gerak tari berdasarkan metode imitasi di kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian Judul penelitian yaitu pembelajaran gerak tari berdasarkan metode imitasi di kelas matahari tahun pelajaran 0/0. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam hal ini, peneliti akan mendeskripsikan tentang kesulitan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN DI KELAS INKLUSIF

PEMBELAJARAN DI KELAS INKLUSIF PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DLINGO, 3 OKTOBER 2011 PEMBELAJARAN DI KELAS INKLUSIF Aini Mahabbati Jurusan PLB FIP UNY HP : 08174100926 EMAIL : aini@uny.ac.id IMPLIKASI PENDIDIKAN INKLUSIF (Diadaptasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Basori Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGUBAH PECAHAN BIASA KE BENTUK DESIMAL DAN PERSEN DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 1 PEUSANGAN email: raudhatuljannah183@yahoo.com email: asrulkarim@ymail.com

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, tel/fax: (0271) /648939, ABSTRAK

*Keperluan Korespondensi, tel/fax: (0271) /648939,   ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 4 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 75-82 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Salah satu satuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di TK Negeri Pembina Manggar yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman Kec.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Riessa Audinitami Putri 1), Usada 2), Kuswadi 3), Peduk Rintayati 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI GAYA

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI GAYA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI GAYA Dea Handini 1, Diah Gusrayani 2, Regina Lichteria Panjaitan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR Arini Fardianasari ABSTRAK Masalah kesulitan siswa memahami materi aljabar dapat memicu terjadinya kesalahan saat menyelesaikan persoalan aljabar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam hal ini, peneliti akan mendeskripsikan tentang pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

Alvi Chusna Zahara 1), Ratri Candra Hastari 2), HM. Farid Ma ruf 3)

Alvi Chusna Zahara 1), Ratri Candra Hastari 2), HM. Farid Ma ruf 3) ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI LINGKARAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 POGALAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Alvi Chusna Zahara 1), Ratri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan program pembelajaran keterampilan merawat diri bagi anak tunagrahita sedang di SLB X Palembang. Metode penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Al Firdaus Surakarta yang beralamat di Jl. Yosodipuro No. 56 Surakarta, Jawa Tengah. Peneliti

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini akan dikemukakan simpulan dan saran berdasarkan hasil

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini akan dikemukakan simpulan dan saran berdasarkan hasil 191 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan dikemukakan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian. Simpulan diambil dari hasil hasil penelitian dan saran ditujukan kepada pihak pihak

Lebih terperinci