S A L U R A N U D A R A T E G A N G A N T I N G G I D A N E K S T R A T I N G G I ( S U T T / S U T E T ) D : P D M / S T T

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "S A L U R A N U D A R A T E G A N G A N T I N G G I D A N E K S T R A T I N G G I ( S U T T / S U T E T ) D : P D M / S T T"

Transkripsi

1 B u k u P e d o m a n P e n g a w a s a n d a n A s e s m e n S A L U R A N U D A R A T E G A N G A N T I N G G I D A N E K S T R A T I N G G I ( S U T T / S U T E T ) D o k u m e n n o m o r : P D M / S T T / : 0 P T P L N ( P E R S E R O ) J l T r u n o j o y o B l o k M I / J A K A R T A

2 DOKUMEN PT PLN (PERSERO) NOMOR : PDM/STT/:0 Lampiran Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 00.K/DIR/0 BUKU PEDOMAN PENGAWASAN DAN ASESMEN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET) PT PLN (PERSERO) JALAN TRUNOJOYO BLOK MI/ KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN 0

3 Susunan Tim Review KEPDIR & Tahun 00 Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.00.K/DIR/0 Pengarah :. Kepala Divisi Transmisi Jawa Bali. Kepala Divisi Transmisi Sumatera. Kepala Divisi Transmisi Indonesia Timur. Yulian Tamsir Ketua : Tatang Rusdjaja Sekretaris : Christi Yani Anggota : Indra Tjahja Delyuzar Hesti Hartanti Sumaryadi James Munthe Jhon H Tonapa Kelompok Kerja Manajemen ROW SUTT/SUTET. Arief Ibrahim Wuller (PLN PBJB) : Koordinator merangkap anggota. Dedi Supriadi (PLN PBJB) : Anggota. Chandra Solinar (PLN PBS) : Anggota. Wahyu Sudrajat (PLN PBS) : Anggota. Victor Hadjon (PLN Sulselrabar) : Anggota. Suwarso (PLN Kalselteng) : Anggota 7. Richard Rosanov L / Rufinus (PLN Kaltim) : Anggota 8. M Sabli (PLN Kalbar) : Anggota Koordinator Verifikasi dan Finalisasi Review KEPDIR & Tahun 00 (Nota Dinas KDIVTRS JBS Nomor 008//KDIVTRS JBS/0) Tanggal 7 Mei 0. Jemjem Kurnaen. Sugiartho. Yulian Tamsir. Eko Yudo Pramono

4 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...I DAFTAR GAMBAR...III DAFTAR TABEL... IV DAFTAR LAMPIRAN... VI PRAKATA... VII BUKU PEDOMAN PENGAWASAN DAN ASESMEN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI DAN EKSTRA TINGGI... PENDAHULUAN.... Latar Belakang.... Ruang Lingkup... METODE PENGAWASAN SUTT/SUTET.... Ground Patrol..... Sistem Pelaksanaan Ground Patrol..... Tugas dan Tanggung Jawab.... Climb Up Inspection Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection Tugas dan Tanggung Jawab... ASESMEN ANCAMAN PADA SUTT/SUTET.... Asesmen Ancaman Lingkungan.... Asesmen Ancaman Pondasi Asesmen Ancaman Pondasi Tower Lattice Asesmen Ancaman Pondasi Tower Steel Pole...0 ASESMEN KONDISI KOMPONEN SUTT/SUTET.... Sub Sistem Current Carrying..... Konduktor..... Jumper Konduktor..... Jumper Joint..... Midspan Compression Joint.... Sub Sistem Insulation..... Insulator Ceramic Insulator NonCeramic Insulator..... ROW (Right Of Way) atau Ruang Bebas.... Structure..... Member/ Besi Siku/ Bracing..... Cat/ Galvanis Tiang..... Chimney/ Kepala Pondasi..... Halaman Tower..... Mur dan Baut Tower..... Plat Sambungan Rangka Stub.... Sub Sistem Junction Box Joint OPGW Fitting Insulator Suspension/ Tension Clamp Clevis, Plate, Link, Shackle, Turn Buckle, Socket Ikatan Insulator Sealing End Kabel (Tower Transisi SUTT SKTT)... i

5 . Sub Sistem Protection..... Kawat Tanah/ GSW/ OPGW Arching Horn Jumper GSW..... Konduktor Penghubung Kawat Tanah..... Kawat Grounding..... Spacer Armour Rod Vibration Damper, Counter Weight..... Anti Climbing Device Plat Rambu Bahaya..... Bola Rambu..... Aviation Lamp/ Lampu Aviasi..... Lampu Indikator Tower Repair Sleeve Armour Rod Span TLA (Transmission Line Arrester) Jejaring Pengaman (Vangnet).... Sub Sistem Monitoring..... Plat Informasi Tower..... Baut Panjat Patok Batas... 0 DAFTAR ISTILAH... 7 DAFTAR PUSTAKA ii

6 DAFTAR GAMBAR Gambar Sistem Pelaksanaan Ground Patrol dan pembagian tugasnya... Gambar Contoh tampilan Srintami Mobile di Smart Phone berbasis Android... Gambar Contoh tampilan Srintami Client di PC Gardu Induk/ Tragi... Gambar Contoh tampilan Srintami Server... Gambar Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari pihak luar... Gambar Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari PLN...0 Gambar Contoh kondisi dan ukuran lereng dan tebing... Gambar Contoh kondisi posisi sungai dalam (kiri) dan kondisi posisi sungai luar (kanan)... Gambar Checklist Asesmen Ancaman Lingkungan...7 Gambar Checklist asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice... Gambar Checklist asesmen ancaman kondisi pondasi tower steel pole... Gambar Dasar justifikasi dan asesmen kondisi komponen SUTT/SUTET... Gambar Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan pohon dibawah jalur (C)... Gambar Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan pohon disamping jalur (C )...0 Gambar Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan bangunan dibawah jalur (C)... Gambar Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan antena di luar jalur, antena lebih tinggi dari konduktor SUTT/SUTET (C )... Gambar Tampilan login aplikasi CBM... Gambar 7 Tampilan database di aplikasi CBM... Gambar 8 Contoh tampilan checklist dalam aplikasi CBM... iii

7 DAFTAR TABEL Tabel Standar kriteria geografis tower... Tabel Standar kriteria kerawanan jalur SUTT/SUTET... Tabel Standar asesmen ancaman kondisi lingkungan... Tabel Standar asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice... 8 Tabel Standar asesmen ancaman kondisi pondasi tower steel pole... 0 Tabel Standar justifikasi kondisi komponen SUTT/SUTET dan rekomendasi tindak lanjutnya... Tabel Asesmen kondisi konduktor melalui inspeksi GP mingguan... Tabel Asesmen kondisi konduktor melalui inspeksi Climb Up... Tabel Asesmen kondisi jumper konduktor melalui inspeksi Climb Up... Tabel Asesmen kondisi jumper konduktor melalui inspeksi GP mingguan... Tabel Asesmen kondisi jumper joint melalui inspeksi Climb Up... Tabel 7 Asesmen kondisi midspan compression joint melalui inspeksi Climb Up... Tabel 8 Asesmen kondisi Insulator (ceramic dan nonceramic) melalui inspeksi Climb Up... Tabel Asesmen kondisi non ceramic insulator melalui inspeksi GP mingguan... Tabel 0 Asesmen kondisi ceramic insulator melalui inspeksi GP mingguan... Tabel Standar jarak bebas minimum ROW/ jarak aman (Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.0.P/7/MPE/ tanggal 7 Februari dan SNI 0800)... Tabel Asesmen kondisi ROW melalui inspeksi GP mingguan... 7 Tabel Asesmen kondisi ROW melalui inspeksi Climb Up... 8 Tabel Asesmen kondisi member/ besi siku/ bracing melalui inspeksi Climb Up... Tabel Asesmen kondisi member/ besi siku/ bracing melalui inspeksi GP mingguan Tabel Asesmen kondisi member/ besi siku/ bracing melalui inspeksi GP triwulanan Tabel 7 Asesmen kondisi cat/ galvanis tiang melalui inspeksi Climb Up... Tabel 8 Asesmen kondisi cat/ galvanis tiang melalui inspeksi GP triwulanan... Tabel Asesmen kondisi chimney/ kepala pondasi melalui inspeksi GP mingguan... Tabel 0 Asesmen kondisi halaman tower melalui inspeksi GP minguan... Tabel Asesmen kondisi mur dan baut tower melalui inspeksi Climb Up... Tabel Asesmen kondisi mur dan baut tower melalui inspeksi GP triwulanan... Tabel Asesmen plat sambungan rangka melalui inspeksi Climb Up... Tabel Asesmen plat sambungan rangka melalui inspeksi GP mingguan... Tabel Asesmen kondisi stub melalui inspeksi GP mingguan... Tabel Asesmen kondisi box joint OPGW melalui inspeksi Climb Up... 7 Tabel 7 Asesmen kondisi suspension/ tension clamp melalui inspeksi Climb Up... 7 Tabel 8 Asesmen kondisi Clevis, Plate, Link, Shackle, Turn Buckle, Socket melalui inspeksi Climb Up... 8 Tabel Asesmen kondisi ikatan insulator melalui inspeksi Climb Up... 8 Tabel 0 Asesmen kondisi Sealing End Kabel (Tower Transisi SUTTSKTT) melalui inspeksi GP mingguan... Tabel Asesmen kondisi kawat tanah/ GSW/ OPGW melalui inspeksi Climb Up... 0 Tabel Asesmen kondisi kawat tanah/ GSW/ OPGW melalui inspeksi GP mingguan 0 Tabel Asesmen kondisi arcing horn melalui inspeksi GP triwulanan... 0 Tabel Asesmen kondisi arcing horn melalui inspeksi Climb Up... Tabel Asesmen kondisi jumper GSW melalui inspeksi GP mingguan... Tabel Asesmen kondisi konduktor penghubung kawat tanah melalui inspeksi Climb Up... Tabel 7 Asesmen kondisi kawat grounding melalui inspeksi Climb Up... Tabel 8 Asesmen kondisi kawat grounding melalui inspeksi GP mingguan... iv

8 Tabel Asesmen kondisi spacer melalui inspeksi Climb Up... Tabel 0 Asesmen kondisi spacer melalui inspeksi GP mingguan... Tabel Asesmen kondisi armour rod melalui inspeksi Climb Up... Tabel Asesmen kondisi vibration damper melalui inspeksi GP triwulanan... Tabel Asesmen kondisi vibration damper dan counter weight melalui inspeksi Climb Up... Tabel Asesmen kondisi Anti Climbing Device melalui inspeksi GP mingguan... Tabel Asesmen kondisi plat rambu bahaya melalui inspeksi GP mingguan... Tabel Asesmen kondisi bola rambu melalui inspeksi GP triwulanan... Tabel 7 Asesmen kondisi bola rambu melalui inspeksi Climb Up... Tabel 8 Asesmen kondisi aviation lamp melalui inspeksi GP triwulanan... Tabel Asesmen kondisi aviation lamp melalui inspeksi Climb Up... Tabel 0 Asesmen kondisi lampu indikator tower melalui inspeksi Ground Patrol Triwulan...7 Tabel Asesmen kondisi repair sleeve melalui inspeksi Climb Up...7 Tabel Asesmen kondisi armour rod span melalui inspeksi Climb Up...7 Tabel Asesmen kondisi TLA melalui inspeksi Climb Up...8 Tabel Asesmen kondisi TLA melalui inspeksi GP mingguan...8 Tabel Asesmen kondisi jejaring pengaman (vangnet) melalui inspeksi GP mingguan... Tabel Asesmen kondisi plat informasi tower melalui inspeksi GP mingguan... Tabel 7 Asesmen kondisi baut panjat melalui inspeksi Climb Up...0 Tabel 8 Asesmen kondisi baut panjat melalui inspeksi GP mingguan...0 Tabel Asesmen kondisi patok batas melalui inspeksi GP triwulanan...0 v

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran TABEL PERIODE... Lampiran Gambar Contoh Tower Transmisi... Lampiran Foto Komponen SUTT/SUTET... 0 Lampiran FOTO CONTOH LINGKUNGAN TOWER... 7 vi

10 PRAKATA PLN sebagai perusahaan yang asset sensitive, dimana pengelolaan aset memberi kontribusi yang besar dalam keberhasilan usahanya, perlu melaksanakan pengelolaan aset dengan baik dan sesuai dengan standar pengelolaan aset. Parameter Biaya, Unjuk kerja, dan Risiko harus dikelola dengan proporsional sehingga aset bisa memberikan manfaat yang maksimum selama masa manfaatnya. PLN melaksanakan pengelolaan aset secara menyeluruh, mencakup keseluruhan fase dalam daur hidup aset (asset life cycle) yang meliputi fase Perencanaan, Pembangunan, Pengoperasian, Pemeliharaan, dan Peremajaan atau penghapusan. Keseluruhan fase tersebut memerlukan pengelolaan yang baik karena semuanya berkontribusi pada keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dalam pengelolaan aset diperlukan kebijakan, strategi, regulasi, pedoman, aturan, faktor pendukung serta pelaksana yang kompeten dan berintegritas. PLN telah menetapkan beberapa ketentuan terkait dengan pengelolaan aset yang salah satunya adalah buku Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik. Pedoman pemeliharaan yang dimuat dalam buku ini merupakan bagian dari kumpulan Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran yang secara keseluruhan terdiri atas buku. Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman terdahulu yang telah ditetapkan dengan keputusan direksi nomor.k/dir/00 dan.k/dir/00. Perubahan atau penyempurnaan pedoman senantiasa diperlukan mengingat perubahan pengetahuan dan teknologi, perubahan lingkungan serta perubahan kebutuhan perusahaan maupun stakeholder. Di masa yang akan datang, pedoman ini juga harus disempurnakan kembali sesuai dengan tuntutan pada masanya. Penerapan pedoman pemeliharaan ini merupakan hal yang wajib bagi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan pemeliharaan peralatan penyaluran di PLN, baik perencana, pelaksana maupun evaluator. Pedoman pemeliharaan ini juga wajib dipatuhi oleh para pihak diluar PLN yang bekerjasama dengan PLN untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan di PLN. Demikian, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi perusahaan dan stakeholder serta masyarakat Indonesia. Jakarta, Oktober 0 DIREKTUR UTAMA NUR PAMUDJI vii

11

12 PENGAWASAN DAN ASESMEN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI DAN EKSTRA TINGGI PENDAHULUAN. Latar Belakang Instalasi tenaga listrik terdiri dari suatu sistem yang terintegrasi yang terdiri dari sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi. Sistem transmisi berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari Sisi Pembangkit ke Gardu Induk Tegangan Tinggi / Ekstra Tinggi dan dari GITET / GI / GIS ke GITET / GI / GIS lain melalui kawat telanjang dengan aman dan dengan rugi daya yang kecil. Keandalan dari sistem tenaga listrik khususnya sistem transmisi SUTT/SUTET akan sangat ditentukan oleh bagaimana sistem tersebut dikelola, apalagi SUTT/SUTET melintasi daerah terbuka sehingga sangat rawan terhadap gangguan baik gangguan berasal dari kondisi internal transmisi maupun yang berasal dari gangguan eksternal seperti gangguan alam, gangguan binatang, tumbuh tumbuhan maupun yang berasal dari aktifitas manusia. Pedoman pengawasan dan asesmen SUTT/SUTET ditujukan agar SUTT/SUTET dapat diawasi dengan metode yang tepat, dievaluasi kondisinya secara akurat dan selanjutnya jika terdapat kondisi abnormal dapat dilaksanakan tindak lanjut dengan cepat dan tepat. Dengan demikian diharapkan kondisi SUTT/SUTET akan selalu dalam kondisi yang andal sehingga kelancaran penyaluran tenaga listrik ke konsumen dapat lebih terjamin.. Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan dalam buku pedoman pengawasan dan asesmen SUTT/SUTET ini antara lain: Metode pengawasan SUTT/SUTET yang terdiri dari Ground Patrol dan Climb Up Inspection. Konsep asesmen SUTT/ SUTET yang terbagi menjadi asesmen ancaman dan asesmen kondisi komponen. Konsep asesmen ancaman pada SUTT/SUTET yang terdiri dari asesmen ancaman kondisi lingkungan dan asesmen ancaman kondisi pondasi serta rekomendasi hasil asesmennya. Konsep asesmen kondisi komponen SUTT/SUTET yang terdiri dari komponen fungsi Current Carrying, Insulation, Structure, Junction, Protection dan Monitoring beserta rekomendasi hasil asesmennya. METODE PENGAWASAN SUTT/SUTET Metode pengawasan SUTT/SUTET terdiri dari jenis, yaitu Ground Patrol dan Climb Up Inspection.

13 . Ground Patrol Ground Patrol adalah pekerjaan pemantauan / pemeriksaan ruang bebas (ROW), kondisi pondasi tower, kondisi lingkungan sekitar tower dan komponen instalasi SUTT/SUTET lainnya serta pekerjaan pembersihan tapak tower dan ROW sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Pekerjaan Ground Patrol dilaksanakan dengan menyusuri sepanjang jalur SUTT/SUTET tanpa memanjat tower yang dilaksanakan secara terjadwal. Pelaksana Ground Patrol yang dapat disebut Petugas Ground Patrol (PGP) ini berasal dari pihak luar PLN (outsourcing) yang dikelola dengan sistem SLA (Service Leval Agreement) jasa pemborongan pekerjaan pengawasan SUTT/SUTET (Ground Patrol). Dalam menentukan jumlah dan harga jasa pemborongan pekerjaan pengawasan SUTT/SUTET serta menentukan interval pengawasan Petugas Ground Patrol (PGP) maka digunakan kriteria kondisi geografis tower dan kriteria kerawanan jalur SUTT/SUTET yaitu sebagai berikut: Tabel Standar kriteria geografis tower Faktor Geografis Definisi Tower sulit dicapai dengan kriteria sebagai berikut:. Menggunakan alat transportasi khusus, seperti: perahu / sampan. G. Jalur melewati daerah pegunungan atau tebing curam, tidak dapat diakses dengan kendaraan bermotor, memerlukan jalan kaki selama lebih dari jam.. Ancaman binatang buas. G Selain kriteria G Tabel Standar kriteria kerawanan jalur SUTT/SUTET Faktor Kerawanan R Definisi. Rawan pencurian komponen saluran transmisi. Pencurian terjadi kali atau lebih dalam setahun pada jalur SUTT/SUTET yang sama.. Rawan kegiatan vandalisme / masalah sosial. R Selain kriteria R Untuk menentukan pembobotan biaya digunakan rumus yaitu: G =, G Sedangkan untuk standar Interval pengawasan jalur SUTT/SUTET berdasarkan faktor kerawanan jalur SUTT/SUTET adalah sebagai berikut:

14 R = jalur SUTT/SUTET diinspeksi kurang dari satu minggu sekali sesuai keputusan manajer unit setempat. R = jalur SUTT/SUTET diinspeksi setiap seminggu sekali Jika dianggap perlu untuk mengoptimalkan pengawasan SUTT/SUTET metode Ground Patrol di suatu unit, maka manajer unit dapat menentukan standar kriteria kerawanan dan periode inspeksi tersendiri... Sistem Pelaksanaan Ground Patrol Poin poin sistem pelaksanaan Ground Patrol yaitu sebagai berikut:. Setiap tiang/ tower dan span tower diperiksa secara periodik minimal x seminggu atau disesuaikan dengan kondisi tingkat kerawanan dan atau kondisi geografis setempat.. Peralatan kerja PGP dan standar kompetensi PGP harus memenuhi syarat SLA (Service Level Agreement) sesuai yang diatur oleh PLN.. Kriteria penyedia jasa pemborongan pekerjaan pengawasan SUTT/SUTET harus memenuhi syarat SLA (Service Level Agreement) sesuai yang diatur oleh PLN.. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan dan Sanksi kepada Pelaksana Jasa Pemborongan sesuai dengan SLA (Service Level Agreement) yang diatur oleh PLN.. Metode Ground Patrol dilaksanakan oleh pihak yaitu pihak eksternal dan pihak internal. Setiap pihak mempunyai beberapa level tingkatan dan tugasnya masingmasing. Sistem pelaksanaan Ground Patrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

15 Gambar Sistem Pelaksanaan Ground Patrol dan pembagian tugasnya Keterangan: Penanggung jawab setiap level disesuaikan dengan proses bisnis Ground Patrol masingmasing unit wilayah PLN. Tiaptiap unit wilayah PLN menerjemahkan tugas dan tanggung jawab tersebut ke dalam struktur organisasi di masingmasing unit. Pada pihak Eksternal (Luar PLN), posisi level (Koordinator PGP) dapat diisi oleh Koordinator PGP atau Supervisor PGP sesuai dengan proses bisnis Ground Patrol masingmasing unit PLN. Pada pihak Internal (PLN), posisi level (Pengawasan) atau dapat disebut pengawas pekerjaan dapat diisi oleh Supv. JARGI, Supv. Har Tragi, Koordinator GI atau Supv. Operasi sesuai dengan proses bisnis Ground Patrol masingmasing unit PLN. Pada pihak Internal (PLN), posisi level (Tindak Lanjut) dapat diisi oleh Asman Pemeliharaan, Asman Penyaluran atau Manajer Tragi sesuai dengan proses bisnis Ground Patrol masingmasing unit PLN. Pada pihak Internal (PLN), posisi level (Evaluasi) dapat diisi oleh Asman Renev atau Asman Enjiniring sesuai dengan proses bisnis Ground Patrol masingmasing unit PLN.

16 . Metode Ground Patrol harus mempunyai sistem monitoring yang bertujuan untuk mempermudah pengawasan kinerja Petugas Ground Patrol. Saat ini PLN merekomendasikan sistem monitoring PGP dengan aplikasi Srintami (Sistem Rute Transmisi) menggunakan Smart Phone berbasis Android dengan fitur GPS dan Glonass. Aplikasi Srintami merupakan hasil inovasi PT PLN (Persero) PB Jawa Bali APP Surabaya dalam upaya peningkatan kualitas SLA (Service Level Agreement) pengawasan SUTT/SUTET. Aplikasi Srintami dibentuk setelah evaluasi dari sistem monitoring yang sudah ada seperti metode patuh waktu, gesek karbon, rotasi gembok, barcode dan GPS dianggap belum optimal dalam memastikan PGP benarbenar melaksanakan inspeksi ke lokasi towe/ span tower dengan periode yang telah ditentukan dan belum dapat memastikan keakuratan hasil inspeksi yang sesuai kondisi riil di lapangan. Aplikasi Srintami terdiri dari komponen/ aplikasi yaitu: Srintami Mobile, Srintami Client dan Srintami Server. Proses bisnis atau cara kerja Aplikasi Srintami yaitu: a. PGP melakukan inspeksi di tower menggunakan Smart Phone yang sudah terinstall aplikasi Srintami Mobile dengan radius maksimal 0 meter dari tower. Jika posisi PGP lebih dari 0 meter, maka aplikasi tidak dapat dibuka dan PGP tidak dapat melaksanakan inspeksi. Sehingga PGP dituntut benarbenar melaksanakan inspeksi di lokasi tower. Kemuadian jika terdapat kondisi abnormal/ anomali maka hasil inspeksi anomali harus disertai foto dokumentasi anomali tersebut, jika tidak disertai foto maka anomali tidak akan tercatat. Berikut ini adalah contoh tampilan aplikasi Srintami Mobile. Gambar Contoh tampilan Srintami Mobile di Smart Phone berbasis Android b. Setelah melaksanakan inspeksi, PGP atau Koordinator PGP membawa data inspeksi ke Kantor GI / Tragi untuk upload data ke aplikasi srintami client di PC (Personal Computer) Gardu Induk melalui koneksi USB.

17 Gambar Contoh tampilan Srintami Client di PC Gardu Induk/ Tragi c. Setelah data inspeksi dan foto dokumentasi terkumpul di Srintami Client maka data tersebut ditransfer ke Srintami Server dengan koneksi LAN (Local Area Network). Output dari aplikasi Srintami yaitu: data rekap hasil inspeksi PGP dan foto serta grafiknya, waktu dan frekuensi inspeksi PGP, durasi inspeksi dan absensi PGP. Laporan tersebut dapat diakses melalui PC lain yang terhubung via LAN ke server menggunakan browser. Gambar Contoh tampilan Srintami Server.. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Petugas Ground Patrol yaitu sebagai berikut:. Melakukan pemeriksaan komponenkomponen SUTT/SUTET antara lain sebagai berikut: ) Stub ) Halaman Tower ) Chimney / Kepala pondasi ) Member/ Besi Siku/ Bracing

18 ) Plat sambungan rangka 8) Spacer pada penghantar * ) Mur dan Baut Tower ) Spacer pada jumper konduktor * 7) Cat / Galvanisasi 0) Aviation Lamp * 8) Pengelasan * ) Bola Rambu * ) Baut panjat ) Lampu Indikator Tower * 0) Penghalang panjat (ACD / Anti Climbing Device) ) Kawat tanah / GSW / OPGW ) Jumper GSW ) Plat rambu bahaya ) Vibration Damper ) Plat informasi tower ) Patok batas tanah tapak tower ) Kawat Grounding * 7) ROW ) Insulator 8) Jejaring pengaman / vangnet * ) Arching Horn ) TLA (Transmission Line Arrester) * ) Konduktor 7) Jumper Konduktor 0) Sealing End Kabel (Tower Transisi SUTTSKTT) * Keterangan: *) jika ada. Mengisi check list Ground Patrol yang terdiri dari checklist mingguan dan checklist triwulan sesuai dengan kondisi SUTT/SUTET yang sebenarnya. Checklist Ground Patrol mingguan dan triwulan dapat dilihat pada Buku Pedoman Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.. Melaporkan hasil inspeksi tower kepada Koordinator Petugas Ground Patrol x seminggu dan dalam kondisi normal PGP melaporkan hasil pemeriksaan secara lisan x / hari.. Membuat foto dokumentasi towertower yang diinspeksi dan foto dokumentasi kondisi abnormal yang ditemukan dan dilampirkan pada laporan Ground Patrol.. Menjaga kebersihan halaman tapak tower.. Melakukan penebangan/ pemangkasan pohon/ tumbuhan yang masuk dalam daerah bebas/ ROW dan yang tidak menimbulkan ganti rugi dengan pengawasan dari pihak PLN.. Melakukan penebangan/ pemangkasan pohon/ tumbuhan di luar ROW yang berpotensi menimbulkan gangguan dan yang tidak menimbulkan ganti rugi dengan pengawasan dari pihak PLN. 7

19 7. Bila Petugas Ground Patrol menemukan kondisi khusus/ emergency seperti tanah tapak tower longsor, besi siku kaki tower bengkok/ putus, konduktor putus, tower roboh dll, maka PGP harus melaporkan secara lisan selambatlambatnya jam setelah diketahui dan dilengkapi dengan data yang rinci dan akurat disertai foto kondisi maksimum x jam kepada koordinator PGP dan pengawas pekerjaan/ Direksi Pekerjaan. 8. Mencegah dan segera melaporkan kepada Koordinator PGP dan Pengawas Pekerjaan PLN jika terdapat kegiatan yang berada didalam ruang bebas SUTT/SUTET seperti bermain layanglayang, kegiatan olahraga, mendirikan bangunan, mendirikan antena radio, dll.. Membantu pihak Internal (PLN) dalam melaksanakan perbaikan/ penggantian komponen SUTT/SUTET seperti besi siku tower atau kawat grounding yang hilang/ rusak atau melaksanakan pencarian penyebab gangguan SUTT/SUTET. 0. Memeriksa dan melakukan pendekatan yang baik kepada penduduk setempat untuk menghentikan pemotongan tanaman tumbuh oleh yang diperkirakan akan menimpa konduktor atau kegiatan lain yang dapat membahayakan SUTT/SUTET, kemudian segera mencatat dan melaporkan kepada Koordinator PGP dan Pengawas Pekerjaan. Tugas dan tanggung jawab Koordinator Petugas Ground Patrol yaitu sebagai berikut:. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan kualitas pekerjaan Petugas Ground Patrol.. Merekap hasil inspeksi PGP (checklist dan foto dokumentasi).. Membuat laporan Ground Patrol dan melaporkannya ke pengawas pekerjaan dan Direksi Pekerjaan setiap bulan.. Mengkoordinir dan mengatur jadwal pelaksanaan pekerjaan Petugas Ground Patrol baik untuk pekerjaan rutin atau sesuai permintaan pihak PLN.. Climb Up Inspection Climb Up Inspection adalah pekerjaan pemeriksaan SUTT/SUTET secara visual dalam keadaan bertegangan yang dilakukan terhadap seluruh komponen SUTT/SUTET dengan cara memanjat dan jika diperlukan dapat dilakukan pengukuran/ pemeriksaan lebih detil... Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection Poinpoin sistem pelaksanaan Climb Up Inspection yaitu sebagai berikut:. Setiap tower dilakukan pemeriksaan secara Climb Up minimal x per tahun atau tidak terbatas sesuai dengan kerawanan dan kondisi SUTT/SUTET setempat.. Petugas yang melaksanakan Climb Up Inspection (CUI) disebut Climber. 8

20 . Petugas Climb Up Inspection dapat dilaksanakan oleh regu PDKB atau petugas yang berkompeten dan bersertifikasi pengenalan PDKB dan Climb Up Inspection.. Untuk memenuhi standar K, maka setiap climber yang melaksanakan CUI diawasi oleh seorang pengawas pekerjaan dan seorang pengawas K.. Peralatan kerja Climb Up Inspection:. Peralatan Kerja terdiri dari: teropong, ranging meter, kamera digital. Checklist pemeriksaan dan alat tulis. Tanda Pengenal. Peralatan K (sesuai dengan kebutuhan). Metode pelaksanaan Climb Up Inspection terdapat pilihan sistem pelaksanaan, yaitu sistem pelaksanaan Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari pihak luar dan Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari PLN. Sistem pelaksanaan CUI dengan climber dari pihak luar dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Gambar Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari pihak luar

21 Keterangan: Penanggung jawab setiap level disesuaikan dengan proses bisnis Climb Up Inspection masingmasing unit wilayah PLN yang menggunakan Climber dari pihak luar. Tiaptiap unit wilayah PLN menerjemahkan tugas dan tanggung jawab tersebut ke dalam struktur organisasi di masingmasing unit. Pada pihak internal, posisi level (Evaluasi) dapat diisi oleh Asman Enjiniring, Asman Renev atau Asman Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masingmasing unit PLN. Pada pihak internal, posisi level (Tindak Lanjut) dapat diisi oleh Asman Pemeliharaan atau Asman Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masingmasing unit PLN. Sedangkan Sistem pelaksanaan CUI dengan climber dari PLN dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Gambar Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari PLN Keterangan: Penanggung jawab setiap level disesuaikan dengan proses bisnis CUI masingmasing unit wilayah PLN yang menggunakan Climber dari internal PLN. Tiaptiap unit wilayah PLN menerjemahkan tugas dan tanggung jawab tersebut ke dalam struktur organisasi di masingmasing unit. 0

22 .. Pada level (Koordinator PDKB) dapat diisi oleh Asman PDKB atau Supv. PDKB sesuai dengan proses bisnis CUI masingmasing unit PLN. Pada level (Evaluasi) dapat diisi oleh Asman Enjiniring, Asman Renev atau Asman Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masingmasing unit PLN. Pada level (Tindak Lanjut) dapat diisi oleh Asman Pemeliharaan atau Asman Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masingmasing unit PLN. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Climber yaitu sebagai berikut:. Melakukan pemeriksaan komponenkomponen SUTT/SUTET antara lain sebagai berikut: ) Member / Besi Siku / Bracing 7) Spacer pada Penghantar * ) Plat sambungan rangka 8) Spacer pada Jumper Konduktor * ) Mur dan Baut Tower ) Cat / Galvanisasi ) Baut panjat ) Aviation Lamp * 7) Lampu Indikator Tower * 8) Kawat Grounding * ) Insulator ) Jumper Konduktor 0) Armor rod ) Vibration Damper ) Counter weight * ) Kawat tanah / GSW / OPGW ) Konduktor penghubung kawat tanah * 0) Ikatan Insulator ) Jumper GSW ) Fitting Insulator ) Bola Rambu * ) Arching Horn 7) Box joint OPGW * ) Suspension / Tension Clamp 8) ROW ) Konduktor ) TLA (Transmission Line Arrester)* ) Midspan Compression Joint * ) Repair Sleeve * Keterangan: *) jika ada

23 ... Mengisi check list Climb Up Inspection sesuai dengan kondisi SUTT/SUTET yang sebenarnya. Checklist Climb Up Inspection dapat dilihat pada Buku Pedoman Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi. Membuat foto dokumentasi towertower yang diinspeksi dan foto dokumentasi kondisi abnormal yang ditemukan. Melaporkan hasil inspeksi kepada Manajer unit PLN masingmasing. ASESMEN ANCAMAN PADA SUTT/SUTET Asesmen ancaman pada SUTT/SUTET adalah analisa dan penilaian suatu kondisi yang menjadi ancaman tower / tiang. Asesmen ancaman terdiri dari asesmen ancaman kondisi lingkungan dan asesmen ancaman kondisi pondasi. Pelaksanaan asesmen ancaman pada SUTT / SUTET ini dibagi menjadi yaitu:. Asesmen rutin yaitu asesmen ancaman dilaksanakan rutin sekali dalam lima tahun. pada SUTT/SUTET yang. Asesmen kondisional yaitu asesmen yang dilaksanakan jika terdapat perubahan kondisi pada lingkungan atau pondasi tower. Informasi perubahan kondisi terkait ancaman kondisi lingkungan dan pondasi ini didapat dari inspeksi Ground Patrol pada subsistem struktur tower. Asesmen ancaman pada SUTT/SUTET dilaksanakan oleh fungsi pemeliharaan jaringan/ sipil atau fungsi evaluasi jaringan/ sipil di masingmasing unit/ wilayah PLN.. Asesmen Ancaman Lingkungan Asesmen ancaman kondisi lingkungan adalah penilaian kondisi tower dilihat dari lingkungan tower (lereng dan tebing, jejak gangguan, aliran sungai, posisi sungai, gangguan eksternal, tanah dan batuan, dan vegetasi penutup). Asesmen ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti kondisi abnormal lingkungan tower dan sebagai dasar usulan penanggulangan/ perbaikan lingkungan tower. Asesmen ancaman kondisi lingkungan terdiri dari 7 komponen yaitu lereng dan tebing, jejak gangguan, aliran sungai, posisi sungai, gangguan eksternal, tanah dan batuan, dan vegetasi penutup. Standar asesmen ancaman kondisi lingkungan untuk tower jenis Lattice maupun tower jenis Steel Pole dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel Standar asesmen ancaman kondisi lingkungan No Komponen Pemeriksaan Nilai Ketinggian tebing (y) > 0 meter 7 Ketinggian tebing (y) > 0 meter 7 Ketinggian tebing (y) 0 meter Ketinggian tebing (y) 0 meter Ketinggian tebing (y) 0 meter LERENG & TEBING

24 No Komponen Pemeriksaan Nilai Ketinggian tebing (y) 0 meter 7 Ketinggian tebing (y) 0 meter 8 Ketinggian tebing (y) 0 meter sudut kemiringan (a) lereng > 0 Derajat 7 0 sudut kemiringan (a) lereng > 0 Derajat 7 sudut kemiringan (a) lereng 0 Derajat sudut kemiringan (a) lereng 0 Derajat sudut kemiringan (a) lereng 0 Derajat sudut kemiringan (a) lereng 0 Derajat sudut kemiringan (a) lereng 0 Derajat sudut kemiringan (a) lereng 0 Derajat 7 Jarak kaki tower dengan dasar tebing (x) < meter 8 Jarak kaki tower dengan jurang tebing (x) < meter Jarak kaki tower dengan dasar tebing (x) 0 meter 0 Jarak kaki tower dengan jurang tebing (x) 0 meter Jarak kaki tower dengan dasar tebing (x) 0 meter Jarak kaki tower dengan jurang tebing (x) 0 meter Jarak kaki tower dengan dasar tebing (x) 0 meter Jarak kaki tower dengan jurang tebing (x) 0 meter Jarak kaki tower dengan dasar tebing (x) 0 meter Jarak kaki tower dengan jurang tebing (x) 0 meter 7 Jejak longsoran radius < 7 meter dari pondasi 0 Genangan air permanen dan bukan design tower tersebut 0 Retakan terbuka 0 Terdapat jejak erosi pada radius 7 meter dari pondasi JEJAK GANGGUAN

25 No Komponen Pemeriksaan Nilai Terdapat mata air pada radius 7 meter dari pondasi 8 Genangan air temporer Retakan tertutup (Kecuali tanah sawah kering) Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai meter Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai meter 0 Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai 0 meter 7 Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai 0 meter 8 8 Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai 0 meter Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai 0 meter Lebar sungai > 0 meter ( Diukur jika terdapat sungai dengan jarak 0m dari tower ) Lebar sungai 0 meter ( Diukur jika terdapat sungai dengan jarak 0m dari tower ) 0 Lebar sungai meter ( Diukur jika terdapat sungai dengan jarak 0m dari tower ) Arus sungai Cepat ( m/s, diukur jika terdapat sungai dengan jarak 0m dari tower ) Arus sungai Sedang ( 0, m/s m/s, diukur jika terdapat sungai dengan jarak 0m dari tower ) Arus sungai Lambat ( 0, m/s, diukur jika terdapat sungai dengan jarak 0m dari tower ) Luar 0 Lurus 8 Dalam Penimbunan sampah Bangunan di halaman tower 0 Aktivitas penduduk / pihak luar di halaman tower ALIRAN SUNGAI POSISI SUNGAI GANGGUAN EKSTERNAL

26 No Komponen Pemeriksaan Nilai Tanah Organik, gambut Tanah urug, Sirtu Tanah merah, berpasir Tanah merah, lempung Tanah berkerikil 0 Tanah batu berpasir 8 8 Tanah berbatu Batuan campur tanah 0 Batuan kali / Cadas Batuan Granit Tanah garapan basah (sawah) Tanah terbuka Tanah garapan kering Pohonan Keras Rumput alangalang 7 TANAH & BATUAN VEGETASI PENUTUP Untuk memperjelas pemeriksaan komponen lereng & tebing, posisi sungai dan aliran sungai pada tabel diatas maka dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

27 Gambar Contoh kondisi dan ukuran lereng dan tebing Gambar Contoh kondisi posisi sungai dalam (kiri) dan kondisi posisi sungai luar (kanan) Penilaian asesmen ancaman kondisi lingkungan sesuai tabel diatas dilakukan dengan pemeriksaan secara visual dan pengukuran lalu mengisi checklist asesmen ancaman kondisi lingkungan seperti gambar dibawah ini (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran).

28 CHECKLIST ASESMEN ANCAMAN KONDISI LINGKUNGAN SUTT/SUTET Nama Unit : SUTT / SUTET :.. Sisi Pemeriksaan : No. Tower / Tiang :.. A. Komponen Posisi Sungai Pemeriksaan F. Komponen Lereng dan Tebing Bobot Luar 0 Lurus Dalam Nilai Bobot Nilai Jarak Kaki Tower dengan Bibir Sungai : Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai meter Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai meter Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai 0 meter Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai 0 meter Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai 0 meter Jarak terdekat kaki tower dengan bibir sungai 0 meter Ketinggian tebing (y) 0 meter Ketinggian tebing (y) > 0 meter 7 Total Score > 0 KRITIS Total score 0 WASPADA AMAN H. Klasifikasi Tingkat Ancaman Ketinggian tebing (y) 0 meter HASIL ASSESSMEN : Arus sungai Sedang( 0, m/s m/s) C. Komponen Gangguan Eksternal Bobot Penimbunan sampah Bangunan di halaman tower 0 Aktivitas penduduk / pihak luar, di halaman tower Nilai D. Komponen Jejak Gangguan 7 sudut kemiringan (a) dasar lereng > 0 Derajat 7 sudut kemiringan (a) dasar lereng 0 0 Derajat J. Tim Pemeriksa No. 8 8 Tanah Organik, gambut Tanah urug, Sirtu Tanah merah, berpasir Tanah merah, lempung Tanah berkerikil 0 Tanah batu berpasir 8 Tanah berbatu Batuan campur tanah Batuan kali/ Cadas Batuan Granit Tanah garapan kering Pohonan Keras Rumput alangalang No. 0 Tanda Tangan Nama K. Mengetahui Tanah terbuka Nilai Bobot PENGAWASAN : Nilai Tanah garapan basah (sawah) Jarak Kaki Tower dengan Tebing Jarak kaki tower dengan tebing (x) < meter (dibibir tebing) Jarak kaki tower dengan tebing (x) 0 meter Jarak kaki tower dengan tebing (x) 0 0 meter Jarak kaki tower dengan tebing (x) 0 0 meter Jarak kaki tower dengan tebing (x) 0 0 meter Jarak kaki tower dengan tebing (x) < meter (dibibir tebing) Jarak kaki tower dengan tebing (x) 0 meter Jarak kaki tower dengan tebing (x) 0 0 meter Jarak kaki tower dengan tebing (x) 0 0 meter Jarak kaki tower dengan tebing (x) 0 0 meter TINDAKAN : Bobot E. Komponen Vegetasi Penutup sudut kemiringan (a) dasar lereng 0 0 Derajat sudut kemiringan (a) dasar lereng 0 0 Derajat sudut kemiringan (a) dasar lereng 0 0 Derajat. I. Usul dan Saran : sudut kemiringan (a) dasar lereng > 0 Derajat sudut kemiringan (a) dasar lereng 0 0 Derajat sudut kemiringan (a) dasar lereng 0 0 Derajat Sudut Kemiringan : 8 Arus sungai Cepat ( m/s) Pemeriksaan Ketinggian tebing (y) 0 0 meter Kecepatan Arus Sungai : Retakan tertutup (Kecuali tanah sawah kering) Total Score 0 Terdapat jejak erosi pada radius 7 meter dari pondasi Terdapat mata air pada radius 7 meter dari pondasi Genangan air temporer 7 Ketinggian tebing (y) 0 0 meter Lebar sungai meter (Diukur bila terdapat sungai dengan jarak 0m dari tower) Retakan terbuka Ketinggian tebing (y) > 0 meter 0 Jejak longsoran radius < 7 meter dari pondasi Genangan air permanen dan bukan design tower tersebut Total nilai Komponen A+B+C+D+E+F+G : Ketinggian tebing (y) 0 0 meter Lebar sungai 0 meter Pemeriksaan Nilai Ketinggian tebing (y) 0 0 meter *) Lihat gambar di bawah H. Total Nilai Bobot 0 Lebar sungai > 0 meter (Diukur bila terdapat sungai dengan jarak 0m dari tower) Pemeriksaan DA Lebar Sungai : Arus sungai Lambat ( 0, m/s) CD BC Ketinggian Tebing : B. Komponen Aliran Sungai Pemeriksaan Pemeriksaan AB Nama Tanda Tangan Penentuan sisi pemeriksaaan dilihat pada gambar berikut : (No. Tower Kecil) G. Komponen Tanah dan Batuan Pemeriksaan Bobot Nilai A Sisi AB Sisi DA B Sisi BC D Sisi CD C (No. Tower Besar) Gambar Checklist Asesmen Ancaman Lingkungan Dari hasil asesmen ancaman kondisi lingkungan tower sesuai table di atas, maka didapat rekomendasi tindak lanjut berupa pemantauan dan perbaikan. Standar tindak lanjut pemantauan/ pengawasan berdasarkan nilai ancaman adalah sebagai berikut: : pemantauan rutin bulanan : pemantauan rutin mingguan : pemantauan rutin mingguan 7

29 > 0 : pemantauan rutin harian Sedangkan standar untuk tindak lanjut perbaikan yaitu:. 0 0 > 0 : aman : waspada (lakukan perbaikan apabila diperlukan, maksimal bulan) : kritis (lakukan perbaikan maksimal bulan) Asesmen Ancaman Pondasi Asesmen ancaman kondisi pondasi adalah penilaian kondisi tower dilihat dari pondasi tower. Asesmen ini dibagi yaitu asesmen ancaman kondisi pondasi tower tipe Lattice dan asesmen ancaman kondisi pondasi tower tipe Steel Pole... Asesmen Ancaman Pondasi Tower Lattice Pemeriksaan dalam asesmen ini terdiri dari komponen yaitu Stub, Chimney dan Balok Kopel. Standar asesmen ancaman kondisi pondasi untuk tower Lattice dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel Standar asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice NO PEMERIKSAAN NILAI Kelainan pada salah satu kaki stub (Bengkok, defleksi, dsb). 0 Ada perubahan jarak antar kaki, diagonal dan level. 0 Korosi pada permukaan. 0 Warna galvanis sudah berubah (hitam). Ada air, tanah, jerami dengan jarak kurang dari 0 cm dari permukaan chimney. Korosi dan penipisan dimensi. Pecah / Gompal sampai terlihat tulangan. 0 Retak. 0 Pecah. 0 KOMPONEN STUB 7 CHIMNEY 8 BALOK KOPEL* Keterangan: *) jika ada Untuk memperjelas tabel diatas, contoh gambar kondisi sesuai tabel diatas dapat dilihat pada lampiran. Penilaian asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice sesuai tabel diatas dilakukan dengan pemeriksaan secara visual dan atau pengukuran lalu mengisi checklist asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice seperti gambar dibawah ini (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran). 8

30 PT PLN (Persero) CHECKLIST ASESMEN ANCAMAN KONDISI PONDASI TOWER LATICE Nama Unit : NO SUTT / SUTET :. No. Tower / Tiang : URAIAN PEMERIKSAAN KOMPONEN BOBOT NILAI ASESMEN Kelainan pada salah satu kaki stub (Bengkok, defleksi, dsb) 0.. Ada perubahan jarak antar kaki, diagonal dan level. 0.. Warna galvanis sudah berubah (hitam) Korosi pada permukaan 0 Korosi dan penipisan dimensi Ada air, tanah, jerami dengan jarak kurang dari 0 cm dari permukaan chimney Pecah / Gompal sampai terlihat tulangan 0 8 Retak 0 BALOK KOPEL*) Pecah 0 STUB CHIMNEY.... TOTAL NILAI ASESMEN.. Hasil Asesmen :.. Keterangan : *) Jika Ada KLASIFIKASI TINGKAT ANCAMAN Total score > 0 KRITIS Total score 0 WASPADA Total Score 0 0 AMAN Mengetahui, TINDAKAN : PENGAWASAN :....,. Pemeriksa (.) (..) Gambar Checklist asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice Dari hasil asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice, maka didapat rekomendasi tindak lanjut berupa pemantauan dan perbaikan. Standar tindak lanjut pemantauan berdasarkan nilai ancaman adalah sebagai berikut: 0 > 0 : pemantauan rutin bulanan : pemantauan rutin harian Sedangkan untuk standar tindak lanjut perbaikan yaitu: 00 0 > 0 : aman : waspada (lakukan perbaikan apabila diperlukan, maksimal bulan) : kritis (lakukan perbaikan maksimal bulan)

31 .. Asesmen Ancaman Pondasi Tower Steel Pole Pemeriksaan dalam asesmen ini terdiri dari komponen yaitu Chimney dan Angkur. Standar asesmen ancaman kondisi pondasi untuk tower Steel Pole dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel Standar asesmen ancaman kondisi pondasi tower steel pole NO KOMPONEN PEMERIKSAAN BOBOT Mur Kurang Kencang 0 Terjadi korosi dan penipisan dimensi 0 Korosi pada permukaan Warna galvanis sudah berubah (hitam) 0 Drat Kurang Panjang (min ulir) 0 Pecah/ Gompal sampai terlihat tulangan 0 Retak 0 ANGKUR CHIMNEY 7 Untuk memperjelas tabel diatas, contoh gambar kondisi sesuai tabel diatas dapat dilihat pada lampiran. Penilaian asesmen ancaman kondisi pondasi tower Steel Pole sesuai tabel diatas dilakukan dengan pemeriksaan secara visual lalu mengisi checklist asesmen ancaman kondisi pondasi tower Steel Pole seperti gambar dibawah ini (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran). Dari hasil asesmen ancaman kondisi pondasi tower Steel Pole, maka didapat rekomendasi tindak lanjut berupa pemantauan dan perbaikan. Standar tindak lanjut pemantauan berdasarkan nilai ancaman adalah sebagai berikut: 0 > 0 : pemantauan rutin bulanan : pemantauan rutin harian Sedangkan untuk standar tindak lanjut perbaikan yaitu: 00 0 > 0 : aman : waspada (lakukan perbaikan apabila diperlukan, maksimal bulan) : kritis (lakukan perbaikan maksimal bulan) 0

32 PT PLN (Persero) CHECKLIST ASESMEN ANCAMAN KONDISI PONDASI TOWER STEEL POLE Nama Unit : NO SUTT / SUTET :. PEMERIKSAAN KOMPONEN No. Tower / Tiang : BOBOT NILAI ASESMEN Mur Kurang Kencang 0.. Drat Kurang Panjang (min ulir) 0.. Terjadi korosi dan penipisan dimensi 0 Korosi pada permukaan Warna galvanis sudah berubah (hitam) 0 Pecah/ Gompal sampai terlihat tulangan 0 Retak 0 ANGKUR.. CHIMNEY 7.. TOTAL NILAI ASESMEN.. Hasil Asesmen : KLASIFIKASI TINGKAT ANCAMAN Total score > 0 KRITIS Total score 0 WASPADA Total Score 0 0 AMAN.. TINDAKAN : PENGAWASAN :.... Mengetahui,,. Pemeriksa (.) (..) Gambar Checklist asesmen ancaman kondisi pondasi tower steel pole ASESMEN KONDISI KOMPONEN SUTT/SUTET Asesmen kondisi komponen SUTT/SUTET terdiri dari sub sistem yaitu: Current Carrying, Insulation, Structure, Junction, Protection dan Monitoring. Sub sistem Current Carrying, Insulation, Structure dan Junction bersifat primary, sedangkan sub sistem Protection dan Monitoring bersifat secondary. Asesmen ini dilaksanakan setelah mendapat inputan kondisi abnormal dari laporan hasil inspeksi Ground Patrol atau Climb Up Inspection yang periodenya sesuai yang diatur pada SK Dir.K/DIR/00 tentang Buku Pedoman Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi. Dalam asesmen ini untuk menentukan prioritas penanganan dan rekomendasi tindak lanjut, maka diperlukan jenis dan index kondisi komponen SUTT/SUTET. Berdasarkan standar dari berbagai sumber maka jenis kondisi komponen SUTT/SUTET dibagi menjadi yaitu:

33 Tabel Standar justifikasi kondisi komponen SUTT/SUTET dan rekomendasi tindak lanjutnya Rekomendasi Tindak Lanjut Kritis segera dan pemantauan rutin Waspada Pemantauan dan perbaikan seperlunya maksimal bulan Aman Lanjutkan pemeliharaan rutin Gambar Dasar justifikasi dan asesmen kondisi komponen SUTT/SUTET. Sub Sistem Current Carrying Sub sistem Curent Carrying terdiri dari komponen konduktor dan jumper konduktor... Konduktor Tabel Asesmen kondisi konduktor melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal Rantas Mekar

34 Tabel Asesmen kondisi konduktor melalui inspeksi Climb Up Rekomendasi Tidak Lanjut No. Normal Rantas Climb Up.. Mekar Jumper Konduktor Tabel Asesmen kondisi jumper konduktor melalui inspeksi Climb Up No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal * Rantas Climb Up Mekar Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang Tabel Asesmen kondisi jumper konduktor melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal * Rantas Mekar Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang

35 .. Jumper Joint Tabel Asesmen kondisi jumper joint melalui inspeksi Climb Up Climb Up No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal * Level korosi 0 % 0 % bulan Kendor Lepas Membara / Level korosi > 0 % Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang.. Midspan Compression Joint Midspan compression joint terdiri dari midspan compression joint konduktor dan midspan compression joint GSW. Tabel 7 Asesmen kondisi midspan compression joint melalui inspeksi Climb Up Climb Up. No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal Bengkok Meleleh Hampir Lepas Sub Sistem Insulation Sub system insulation terdiri dari komponen Insulator (Ceramic dan NonCeramic) dan ROW (Right Of Way).

36 .. Insulator Tabel 8 Asesmen kondisi Insulator (ceramic dan nonceramic) melalui inspeksi Climb Up Rekomendasi Tidak Lanjut No. Climb Up Normal Flash Over / Retak / Pecah (<= / Jumlah Insulator) Jangka Waktu Kotor Flash Over / Retak / Pecah (> / Jumlah Insulator) Bulan Pembersihan... Ceramic Insulator Tabel Asesmen kondisi non ceramic insulator melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal Pecah Bulan Terdapat Benda Asing Pembersihan... NonCeramic Insulator Tabel 0 Asesmen kondisi ceramic insulator melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal Bulan Terdapat Benda Asing Pembersihan Patah

37 .. ROW (Right Of Way) atau Ruang Bebas ROW atau Ruang Bebas adalah ruang sekeliling penghantar yang dibentuk oleh jarak bebas minimum sepanjang SUTT atau SUTET yang didalam ruangan itu harus dibebaskan dari benda benda dan kegiatan lainnya. Sedangkan jarak bebas minimum adalah jarak terpendek antara penghantar SUTT atau SUTET dengan permukaan tanah, benda benda dan kegiatan lain disekitarnya, yang mutlak tidak boleh lebih pendek dari yang telah ditetapkan demi keselamatan manusia & makhluk hidup lainnya serta juga keamanan operasi SUTT atau SUTET. Jarak bebas minimum SUTT/SUTET diatur dalam Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.0.P/7/MPE/ tanggal 7 Februari dan Standar Nasional Indonesia (SNI) no yang dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini. Tabel Standar jarak bebas minimum ROW/ jarak aman (Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.0.P/7/MPE/ tanggal 7 Februari dan SNI 0800) No SUTT SUTT SUTET 0 7 kv kv kv (m) (m), Sirkui t Gand a Sirkuit Tunggal (m) (m) (m) 7, 0, 0 Lokasi Lapangan Terbuka atau Daerah Terbuka Daerah dengan keadaan tertentu: SUTET 00 kv.. Bangunan tidak tahan api,,.. Bangunan tahan api,, 7 8, 8,.. Lalu lintas jalan / jalan raya 8.. Pohonpohon pada umumnya, hutan dan perkebunan,, 7 8, 8,.. Lapangan olahraga,,.. SUTT lainnya, Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR), Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), saluran udara komunikasi, antena dan kereta gantung 8, 8,.7. Rel kereta biasa 8

38 No SUTT SUTT SUTET 0 7 kv kv kv (m) (m) SUTET 00 kv Sirkui t Gand a Sirkuit Tunggal (m) (m) (m) Lokasi.8. Jembatan besi, rangka besi penahan penghantar, kereta listrik terdekat dan sebagainya 7 8, 8,.. Titik tertinggi tiang kapal pada kedudukan air pasang tertinggi pada lalu lintas air 8, 8, Asesmen kondisi ROW (Right of Way) SUTT/SUTET dari hasil inspeksi Ground Patrol dan Climb Up Inspection yaitu sebagai berikut: Tabel Asesmen kondisi ROW melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal Ada Aktifitas Pekerjaan / Crane Sosialisasi Ada Kegiatan Pembangunan / Bangunan * Sosialisasi Tumbuhan * Pemangkasan Benda Asing / Aktifitas Manusia Sosialisasi 7 Layanglayang Pembersihan Keterangan: *) Mengacu pada Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.0.P/7/MPE/ dan SNI

39 Tabel Asesmen kondisi ROW melalui inspeksi Climb Up No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal Pengukuran Obyek dengan jarak < standar jarak aman * Climb Up Keterangan: *) Mengacu pada Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.0.P/7/MPE/ dan SNI 0800 Untuk menghitung jarak bebas/ jarak ROW dibagi menjadi jenis yaitu jarak bebas minimum dengan permukaan tanah, benda benda dan kegiatan lain disekitarnya yang berada di bawah konduktor SUTT/ SUTET dan jarak bebas minimum dengan benda benda disekitarnya yang berada di samping konduktor SUTT/ SUTET. Cara menghitung jarak bebas/ jarak ROW dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini. 8

40 Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan pohon dibawah jalur (C): Gambar Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan pohon dibawah jalur (C)

41 Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan pohon disamping jalur (C ): Gambar Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan pohon disamping jalur (C ) 0

42 Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan bangunan dibawah jalur (C): Gambar Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan bangunan dibawah jalur (C)

43 Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan antena di luar jalur, antena lebih tinggi dari konduktor SUTT/SUTET (C ): Gambar Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan antena di luar jalur, antena lebih tinggi dari konduktor SUTT/SUTET (C )

44 . Structure Structure terdiri dari komponen member/ besi siku/ bracing, cat/ galvanis tiang, chimney/ kepala pondasi, halaman tower, mur dan baut tower, plat sambungan rangka dan stub... Member/ Besi Siku/ Bracing Tabel Asesmen kondisi member/ besi siku/ bracing melalui inspeksi Climb Up No Climb Up Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Ketebalan Galvanis 070 % Pengamatan Bulan Ketebalan Galvanis <0% Pengecatan Tabel Asesmen kondisi member/ besi siku/ bracing melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No Normal Bengkok Rekomendasi Tindak Lanjut Bulan Pengencangan Bulan Kendor Hilang Patah Tabel Asesmen kondisi member/ besi siku/ bracing melalui inspeksi GP triwulanan Ground Patrol Triwulanan No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Korosi Pengamatan Bulan

45 .. Cat/ Galvanis Tiang Tabel 7 Asesmen kondisi cat/ galvanis tiang melalui inspeksi Climb Up Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Ketebalan Galvanis 0 70 % Pengamatan Bulan Ketebalan Galvanis < 0% Pengecatan Tabel 8 Asesmen kondisi cat/ galvanis tiang melalui inspeksi GP triwulanan Ground Patrol Triwulanan.. No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Level Korosi 0 80 % Pengamatan Bulan Level Korosi 80 % Pengecatan > Chimney/ Kepala Pondasi Tabel Asesmen kondisi chimney/ kepala pondasi melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Tertimbun Bulan Retak Bulan Terendam Bergeser

46 .. Halaman Tower Tabel 0 Asesmen kondisi halaman tower melalui inspeksi GP minguan No Ground Patrol Mingguan.. Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Banjir Pengecatan Bulan Longsor Dimanfaatkan pihak lain Sosialisasi Mur dan Baut Tower Tabel Asesmen kondisi mur dan baut tower melalui inspeksi Climb Up Climb Up No Normal Kendor Level Korosi 00 % Level Korosi >0 % Rekomendasi Tindak Lanjut Pengencangan Bulan Pengamatan Bulan Hilang Tabel Asesmen kondisi mur dan baut tower melalui inspeksi GP triwulanan Ground Patrol Triwulanan No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Korosi Pengamatan Bulan Hilang

47 .. Plat Sambungan Rangka Tabel Asesmen plat sambungan rangka melalui inspeksi Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Ketebalan Galvanis 0 70 % Pengamatan Bulan Ketebalan Galvanis <0% Pengecatan Climb Up Tabel Asesmen plat sambungan rangka melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan..7 No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Hilang Rusak Stub Tabel Asesmen kondisi stub melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Tertimbun Bulan Korosi Pengamatan Bulan Bengkok Terendam

48 . Sub Sistem Junction Sub sistem junction terdiri dari komponen Box Joint OPGW, Midspan Compression Joint, Fitting Insulator, Suspension/ Tension Clamp, Ikatan Insulator dan Sealing End Kabel (Tower Transisi SUTTSKTT)... Box Joint OPGW Tabel Asesmen kondisi box joint OPGW melalui inspeksi Climb Up Climb Up No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal * Pecah Bulan Hilang Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang.. Fitting Insulator Fitting Insulator adalah semua komponen selain insulator yang menjadi penghubung antara konduktor dengan tower. Fitting insulator dapat berupa Suspension/ Tension Clamp, Clevis, Plate, Link, Shackle, Turn Buckle, Socket.... Suspension/ Tension Clamp Suspension/ Tension Clamp adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan konduktor dengan insulator. Tension Clamp dapat berupa Dead end compression dan strain clamp. Tabel 7 Asesmen kondisi suspension/ tension clamp melalui inspeksi Climb Up No. Normal Level Korosi (0% 0%) Baut Tidak Lengkap Level Korosi Climb Up Rekomendasi Tidak Lanjut Pengamatan bulanan bulan 7

49 No. Rekomendasi Tidak Lanjut (> 0%) Retak Pecah... Clevis, Plate, Link, Shackle, Turn Buckle, Socket Komponen Clevis, Plate, Link, Shackle, Turn Buckle, Socket dapat berupa Socket Clavis, Bolt Clevis, Triangle Plate, Triangle Plate Link, Square Plate, Shackle, Turn Buckle, Link Adjuster, Link Bold Socket, Extension Link. Tabel 8 Asesmen kondisi Clevis, Plate, Link, Shackle, Turn Buckle, Socket melalui inspeksi Climb Up No. Normal Level Korosi (0% 0%) Pin Tidak Lengkap Level Korosi (> 0%) Rekomendasi Tidak Lanjut Pengamatan Bulan Bulan Climb Up.. Ikatan Insulator Ikatan Insulator yaitu komponen yang menghubungkan antar piringan insulator. Ikatan insulator dapat berupa ball dan pin insulator. Tabel Asesmen kondisi ikatan insulator melalui inspeksi Climb Up No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal Level Korosi (0% 0%) Pengamatan bulanan Climb Up 8

50 No. Level Korosi (> 0%) Ball & Pin tidak terhubung sempurna Rekomendasi Tidak Lanjut.. Sealing End Kabel (Tower Transisi SUTT SKTT) Tabel 0 Asesmen kondisi Sealing End Kabel (Tower Transisi SUTTSKTT) melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan. No. Rekomendasi Tidak Lanjut Normal Bukan Tower Transisi Rembes bulan Bocor Sub Sistem Protection Sub sistem protection terdiri dari jenis komponen yaitu: Pengaman dari gangguan petir (Kawat Tanah / GSW / OPGW, arching horn, jumper GSW, konduktor penghubung kawat tanah, kawat tanah). Pengaman dari getaran / stres mekanis yang ditimbulkan oleh angin (spacer, armour rod, vibration damper). Pengaman dari ancaman / kemungkinan gangguan akibat manusia (ACD / Anti Climbing Device, plat rambu bahaya). Pengaman dari kemungkinan gangguan luar (bola rambu, aviation lamp, lampu indikator tower). Pengaman dari urat konduktor putus (repair sleeve, armour rod span).

51 .. Kawat Tanah/ GSW/ OPGW Tabel Asesmen kondisi kawat tanah/ GSW/ OPGW melalui inspeksi Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Level Korosi 00 % Pengamatan Bulan Level Korosi > 0 % Climb Up Rantas Tabel Asesmen kondisi kawat tanah/ GSW/ OPGW melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Benda Asing Pembersihan Bulan Rantas.. Melorot Arching Horn Tabel Asesmen kondisi arcing horn melalui inspeksi GP triwulanan Ground Patrol Triwulanan No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Terpasang tidak saling berhadapan Pebaikan Bulan Jatuh Hilang 0

52 Tabel Asesmen kondisi arcing horn melalui inspeksi Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Level Korosi 00 % Pengawasan Bulan Level Korosi > 0 % Climb Up Salah Pemasangan Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang.. Jumper GSW Tabel Asesmen kondisi jumper GSW melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan.. No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Putus Konduktor Penghubung Kawat Tanah Tabel Asesmen kondisi konduktor penghubung kawat tanah melalui inspeksi Climb Up Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal Level Korosi 0 0 % Pengamatan Bulan Level Korosi > 0 % Rantas Putus

53 .. Kawat Grounding Tabel 7 Asesmen kondisi kawat grounding melalui inspeksi Climb Up Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Level Korosi 0 0 % Pengamatan Bulan Level Korosi > 0 % Hilang Putus Keterangan: *) Normal terpasang atau normal solid grounding (tidak terlihat) Tabel 8 Asesmen kondisi kawat grounding melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No Normal * Rantas Korosi Kendor Hilang Rekomendasi Tindak Lanjut Bulan Pengamatan Bulan Bulan Putus Keterangan: *) Normal terpasang atau normal solid grounding (tidak terlihat)

54 .. Spacer Tabel Asesmen kondisi spacer melalui inspeksi Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Bergeser Bulan Lepas Climb Up Patah Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang Tabel 0 Asesmen kondisi spacer melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No Normal * Lepas Jatuh Hilang Rekomendasi Tindak Lanjut Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang..7 Armour Rod Tabel Asesmen kondisi armour rod melalui inspeksi Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Mekar Climb Up Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang

55 ..8 Vibration Damper, Counter Weight Tabel Asesmen kondisi vibration damper melalui inspeksi GP triwulanan No Ground Patrol Triwulanan Normal Melorot Tidak Terpasang dengan benar Jatuh Rekomendasi Tindak Lanjut Bulan Bulan Hilang Tabel Asesmen kondisi vibration damper dan counter weight melalui inspeksi Climb Up No Normal Bergeser Level Korosi 0 0 % Level Korosi > 0 % Lepas Retak Rekomendasi Tindak Lanjut Bulan Pengamatan Bulan Climb Up.. Anti Climbing Device Tabel Asesmen kondisi Anti Climbing Device melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol No Normal Rekomendasi Tindak Lanjut

56 No Rekomendasi Tindak Lanjut Bulan Bulan Mingguan Patah Korosi Hilang..0 Plat Rambu Bahaya Tabel Asesmen kondisi plat rambu bahaya melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No Normal Hilang / Rusak / Korosi Cat Pudar Informasi Salah Rekomendasi Tindak Lanjut.. Bola Rambu Tabel Asesmen kondisi bola rambu melalui inspeksi GP triwulanan Ground Patrol Triwulanan No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Melorot Bulan Pecah Terjatuh / Hilang Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang

57 Tabel 7 Asesmen kondisi bola rambu melalui inspeksi Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Bergeser Bulan Pecah Climb Up Hilang Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang.. Aviation Lamp/ Lampu Aviasi Tabel 8 Asesmen kondisi aviation lamp melalui inspeksi GP triwulanan Ground Patrol Triwulanan No Normal * Bergeser Rekomendasi Tindak Lanjut Bulan Bulan Melorot Terjatuh Padam Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang Tabel Asesmen kondisi aviation lamp melalui inspeksi Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Rusak / Pecah Climb Up Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang

58 .. Lampu Indikator Tower Tabel 0 Asesmen kondisi lampu indikator tower melalui inspeksi Ground Patrol Triwulan No Ground Patrol Triwulanan Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Hilang / Rusak / Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang.. Repair Sleeve Tabel Asesmen kondisi repair sleeve melalui inspeksi Climb Up No Normal * Bengkok Hampir Lepas Meleleh Rekomendasi Tindak Lanjut Climb Up Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang.. Armour Rod Span Tabel Asesmen kondisi armour rod span melalui inspeksi Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Mekar Climb Up Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang 7

59 .. TLA (Transmission Line Arrester) Tabel Asesmen kondisi TLA melalui inspeksi Climb Up Climb Up No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Counter menunjukkan warna kuning Pemantauan rutin bulan Kabel grounding TLA lepas / putus / penggantian Counter menunjukkan warna merah Insulator TLA flash / pecah / rusak, kotor / penggantian Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang Tabel Asesmen kondisi TLA melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Kabel grounding TLA lepas / putus / penggantian Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang 8

60 ..7 Jejaring Pengaman (Vangnet) Tabel Asesmen kondisi jejaring pengaman (vangnet) melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No Rekomendasi Tindak Lanjut Normal * Korosi Bulan Lepas / penggantian Hilang Keterangan: *) Normal terpasang atau normal tidak terpasang. Sub Sistem Monitoring Sub sistem monitoring terdiri dari komponen plat informasi tower, baut panjat dan patok batas... Plat Informasi Tower Tabel Asesmen kondisi plat informasi tower melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan No Normal Hilang/ Rusak/ Korosi Cat Pudar Informasi Salah Rekomendasi Tindak Lanjut

61 .. Baut Panjat Tabel 7 Asesmen kondisi baut panjat melalui inspeksi Climb Up No Climb Up Normal Bengkok Level Korosi 0 0 % Level Korosi > 0 % Rekomendasi Tindak Lanjut Bulan Bulan Hilang Tabel 8 Asesmen kondisi baut panjat melalui inspeksi GP mingguan Ground Patrol Mingguan.. No Normal Korosi Rekomendasi Tindak Lanjut Bulan Bulan Bengkok Hilang Patok Batas Tabel Asesmen kondisi patok batas melalui inspeksi GP triwulanan Ground Patrol Triwulanan No Normal Tertimbun Pecah Hilang Rekomendasi Tindak Lanjut Pembersihan Bulan Bulan Bergeser 0

62 Untuk mempermudah asesmen kondisi komponen SUTT/ SUTET dan pemetaan kondisi abnormal komponen SUTT/ SUTET, PT PLN merekomendasikan Aplikasi CBM (Condition Based Maintenance) yang saat ini telah digunakan di PT PLN PB Jawa Bali. Aplikasi CBM adalah aplikasi berbasis database yang berfungsi untuk memonitor kondisi asset transmisi. Hasil inspeksi dan pemeliharaan diinput ke dalam aplikasi ini, kemudian output dari aplikasi CBM adalah justifikasi kondisi komponen SUTT/ SUTET lengkap dengan rekap data dan grafiknya serta justifikasi kondisi tower secara keseluruhan. Selain itu terdapat menu rekomendasi tindak lanjut yang dapat digunakan sebagai rencana tindak lanjut kondisi abnormal yang akan dilaksanakan tim pemeliharaan. Berikut ini adalah contoh tampilan aplikasi CBM. Gambar Tampilan login aplikasi CBM Gambar 7 Tampilan database di aplikasi CBM

63 Gambar 8 Contoh tampilan checklist dalam aplikasi CBM

64 ..... Ground Patrol Pemeriksaan komponen tower secara visual Climb up inspection Pemeriksaan komponen tower secara visual Asesmen Ancaman Lingkungan onal Tahun Tahun Tahun Bulanan ITEM PEKERJAAN Bulanan SUBSISTEM Mingguan KODE Harian Lampiran TABEL PERIODE Keterangan Sesuai SK DIR Minimal satu minggu atau sesuai kondisi lingkungan dan kerawanan Sesuai SK DIR Minimal lima tahun atau sesuai kondisi lingkungan dan kerawanan onal apabila mendapat inputan dari PGP Posisi Sungai... Pemeriksaan jarak kaki tower dengan bibir sungai onal apabila mendapat inputan dari PGP... Aliran Sungai Pemeriksaan lebar sungai onal apabila mendapat inputan dari PGP... Pemeriksaan kecepatan arus sungai onal apabila mendapat inputan dari PGP... Gangguan Eksternal onal apabila mendapat inputan dari PGP... Jejak Gangguan onal apabila mendapat inputan dari PGP... Vegetasi Penutup onal apabila mendapat inputan dari PGP

65 onal Tahun Tahun Tahun Bulanan ITEM PEKERJAAN Bulanan SUBSISTEM Mingguan KODE Harian Keterangan... Pemeriksaan ketinggian tebing onal apabila mendapat inputan dari PGP... Lereng & Tebing Pemeriksaan Sudut Kemiringan onal apabila mendapat inputan dari PGP... Pemeriksaan jarak kaki tower dengan tebing onal apabila mendapat inputan dari PGP onal apabila mendapat inputan dari PGP Tanah & Batuan Asesmen ancaman kondisi pondasi Asesmen ancaman kondisi pondasi lattice... Stub onal apabila mendapat inputan dari PGP... Chimney onal apabila mendapat inputan dari PGP... Balok kopel*) onal apabila mendapat inputan dari PGP... Asesmen ancaan kondisi pondasi pole... Angkur onal apabila mendapat inputan dari PGP... Chimney onal apabila mendapat inputan dari PGP

66 ..... Pengawasan kondisi ancaman Pemeriksaan perubahan score ancaman lingkungan/ pondasi onal Tahun Tahun Tahun Bulanan ITEM PEKERJAAN Bulanan SUBSISTEM Mingguan KODE Harian Keterangan Sesuai score ancaman tower

67 Lampiran Gambar Contoh Tower Transmisi a. Tower 00 kv Sirkuit Tunggal Common Body Bracing Bracing Top Top Bottom Bottom Crossarm Crossarm Crossarm Diagonal Body Extension Common Body Diafraghma Diafraghma Body

68 b. Tower 00 kv Sirkuit Ganda Crossarm Top Bracing Bottom Crossarm Top Diafraghma Bracing Bottom Diagonal Body Extension Common Body Crossarm Top Bracing Bottom Crossarm Top Bracing Bottom Body Diafraghma +0 0,

69 c. Tower Steelpole 0 kv Sirkuit Ganda 8

70 d. Tower Lattice 0 kv Sirkuit Ganda

71 Lampiran Foto Komponen SUTT/SUTET Tower tipe Lattice Tower tipe Steel Pole Chimney dan Stub Tower Lattice Pondasi Tower Steel Pole 0

72 I. Sub Sistem Current Carrying. Konduktor Contoh Konduktor rantas : Contoh Konduktor mekar :. Jumper Konduktor

73 . Jumper Joint. Midspan Compression Joint Joint Joint Steel Aluminium II. Sub sistem Insulation. Ceramic Insulator (Ceramic Insulator jenis porselen) (Ceramic insulator jenis gelas)

74 Contoh insulator flash over : Contoh insulator pecah :. Nonceramic Insulator. ROW

75 III. Sub Sistem Structure. Member / besi siku / bracing (Normal) (Contoh besi siku bengkok). Cat / Galvanis Tiang. Chimney / Kepala Pondasi

76 . Halaman Tower (bersih) (kotor / semak). Mur dan Baut Tower. Plat Sambungan Rangka (Contoh kondisi normal) (Contoh kondisi plat sambungan rangka hilang)

77 7. Stub IV. Sub Sistem Junction. Box Joint OPGW. Fitting Insulator

78 . Ikatan Insulator (normal) (ikatan insulator korosi). Sealing End Kabel (Tower Transisi SUTTSKTT). Suspension/ Tension Clamp 7

79 V. Sub Sistem Protection. Kawat Tanah/ GSW/ OPGW. Arching Horn. Jumper GSW. Konduktor penghubung kawat tanah 8

80 . Kawat Grounding. Spacer 7. Armour Rod 8. Vibration Damper

81 . Counter Weight 0. Anti Climbing Device. Plat Rambu Bahaya 70

82 . Bola Rambu. Aviation Lamp. Lampu Indikator Tower 7

83 . Repair Sleeve. Armour Rod Span 7. Transmission Line Arrester (TLA) 7

84 VI. Sub Sistem Monitoring. Plat Informasi Tower. Baut Panjat. Patok Batas 7

85 Lampiran FOTO CONTOH LINGKUNGAN TOWER Contoh Tower di dekat tebing dan lereng Contoh jejak erosi di tapak tower karena sungai. 7

86 Gangguan eksternal berupa aktivitas penduduk / pihak luar di halaman tower : Contoh jenis tanah : tanah Merah, Lempung tanah berkerikil : 7

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. SUTT/SUTET Dan ROW. Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai Nilai Perusahaan

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. SUTT/SUTET Dan ROW. Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai Nilai Perusahaan SUTT/SUTET Dan ROW Saluran Transmisi Tenaga Listrik A. Saluran Udara B. Saluran Kabel C. Saluran dengan Isolasi Gas Macam Saluran Udara Tegangan Tinggi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kv Saluran

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA CARA PERAWATAN DAN PENGAMANAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) DAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) DI PT PLN (PERSERO) APP CAWANG Disusun Oleh : Mochamad Matiji (14411528) JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI. Nomor : 01.P/47/MPE/1992. Tanggal.: 07 Februari 1992

PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI. Nomor : 01.P/47/MPE/1992. Tanggal.: 07 Februari 1992 PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI Nomor : 01.P/47/MPE/1992 Tanggal.: 07 Februari 1992 PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI REGION..... PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER

STUDI PERENCANAAN SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER Widen Lukmantono NRP 2209105033 Dosen Pembimbing Ir.Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng Ir.Teguh Yuwono JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

PT PLN (Persero) SUTT - SUTET DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR GAMBAR... 4 DAFTAR TABEL... 7 PENDAHULUAN... 8

PT PLN (Persero) SUTT - SUTET DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR GAMBAR... 4 DAFTAR TABEL... 7 PENDAHULUAN... 8 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR GAMBAR... 4 DAFTAR TABEL... 7 PENDAHULUAN... 8 I KOMPONEN & FUNGSI DAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) SUTT & SUTET... 9 I.1 KOMPONEN DAN FUNGSI... 9 I.1.1 ISOLASI...

Lebih terperinci

MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG

MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG 1 MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG Handy Wihartady, Eko Prasetyo, Muhammad Bayu Rahmady, Rahmat Hidayat, Aryo Tiger Wibowo PT. PLN (Persero)

Lebih terperinci

A L U R A N U D A R A T E G A N G A N T I N G G I D A N E K S T R A T I N G G I ( S U T T / S U T E T ) D : P D M / S T T

A L U R A N U D A R A T E G A N G A N T I N G G I D A N E K S T R A T I N G G I ( S U T T / S U T E T ) D : P D M / S T T B u k u P e d o m a n P e m e l i h a r a a n S A L U R A N U D A R A T E G A N G A N T I N G G I D A N E K S T R A T I N G G I ( S U T T / S U T E T ) D o k u m e n n o m o r : P D M / S T T / 1 0 : 2

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR :. TAHUN TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR :. TAHUN TENTANG RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR :. TAHUN TENTANG KOMPENSASI ATAS TANAH, BANGUNAN DAN TANAMAN YANG DILINTASI TRANSMISI TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN POHON PADA RUANG BEBAS SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM), SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 18 TAHUN 2015 RUANG BEBAS DAN JARAK BEBAS MINIMUM PADA SALURAN

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGANTIAN ISOLATOR SUSPENSI PADA SUTT 150 kv DENGAN METODE HOT STICK DALAM KEADAAN BERTEGANGAN

Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGANTIAN ISOLATOR SUSPENSI PADA SUTT 150 kv DENGAN METODE HOT STICK DALAM KEADAAN BERTEGANGAN Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGANTIAN ISOLATOR SUSPENSI PADA SUTT 150 kv DENGAN METODE HOT STICK DALAM KEADAAN BERTEGANGAN Pramudya Nur Perdana 1 ; Bambang Winardi, S.T., M.T. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen

Lebih terperinci

BAB III KEADAAN UMUM MENARA SUTET

BAB III KEADAAN UMUM MENARA SUTET BAB III KEADAAN UMUM MENARA SUTET SUTET atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi merupakan media pendistribusian listrik oleh PLN berupa kabel dengan tegangan listriknya dinaikkan hingga mencapai 500kV

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEKERJAAN LOOPING TEMPORARY SUTET GANTRY GITET 500KV KESUGIHAN. Norudhol Hadra Sabilla. 1, Karnoto, ST. MT.

Makalah Seminar Kerja Praktek PEKERJAAN LOOPING TEMPORARY SUTET GANTRY GITET 500KV KESUGIHAN. Norudhol Hadra Sabilla. 1, Karnoto, ST. MT. Makalah Seminar Kerja Praktek PEKERJAAN LOOPING TEMPORARY SUTET GANTRY GITET 500KV KESUGIHAN Norudhol Hadra Sabilla. 1, Karnoto, ST. MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 122 TAHUN 2010 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 122 TAHUN 2010 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 122 TAHUN 2010 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) adalah sebagai konstruksi termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi

Lebih terperinci

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 Inspektur Ketenagalistrikan Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Jakarta,

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR ENERGI LISTRIK

INFRASTRUKTUR ENERGI LISTRIK INFRASTRUKTUR ENERGI LISTRIK A.1 Pembangkit Listrik Bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrikdari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTD, PLTA, dll.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Implementasi Pemeriksaan Rutin

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Implementasi Pemeriksaan Rutin BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan rutin yang dilakukan pada pembahasan ini, dikhususkan mengenai jumper pada saluran udara tegangan menengah. Cara yang paling efektif untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TEGANGAN TINGGI. HASBULLAH, MT Teknik Elektro FPTK UPI 2009

DASAR TEKNIK TEGANGAN TINGGI. HASBULLAH, MT Teknik Elektro FPTK UPI 2009 DASAR TEKNIK TEGANGAN TINGGI HASBULLAH, MT Teknik Elektro FPTK UPI 2009 Tegangan listrik Tegangan atau beda potensial antara dua titik, adalah usaha yang dibutuhkan untuk membawa muatan satu coulomb dari

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dengan merujuk pada pertanyaan penelitian. Penulis menemukan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

BAB III METODE & DATA PENELITIAN BAB III METODE & DATA PENELITIAN 3.1 Distribusi Jaringan Tegangan Rendah Pada dasarnya memilih kontruksi jaringan diharapkan memiliki harga yang efisien dan handal. Distribusi jaringan tegangan rendah

Lebih terperinci

BAB III PROTEKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) TERHADAP SAMBARAN PETIR

BAB III PROTEKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) TERHADAP SAMBARAN PETIR BAB III PROTEKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) TERHADAP SAMBARAN PETIR 3.1 Konsep Dasar Sistem Tenaga Listrik Suatu system tenaga listrik secara sederhana terdiri atas : - Sistem pembangkit -

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini data yang diambil dari pengukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini data yang diambil dari pengukuran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam penelitian ini data yang diambil dari pengukuran Hambatan pentanahan kaki tower SUTT 150 KV transmisi Bantul Wates. Data penelitian tersebut

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG JARAK BEBAS BANGUNAN DAN PEMANFAATAN PADA DAERAH SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PENGAWASAN/SUPERVISI PEKERJAAN STRINGING/PENARIKAN KONDUKTOR

PENGAWASAN/SUPERVISI PEKERJAAN STRINGING/PENARIKAN KONDUKTOR PENGAWASAN/SUPERVISI PEKERJAAN STRINGING/PENARIKAN KONDUKTOR Pekerjaan stringing, yang dimaksud disini adalah memasang konduktor pada transmisi tegangan tinggi yang meliputi pemasangan insulator set, penarikan

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan Setelah mengetahui kinerja simpang empat Jalan Brigjend Sudiarto Jalan KH. Wahid Hasyim Jalan Kahayan I Serengan Kota

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan Setelah mengetahui kinerja Simpang Empat Jalan Slamet Riyadi Jalan Wimboharsono Kartasura Kabupaten Sukoharjo, maka

Lebih terperinci

2. PERSYARATAN PESERTA

2. PERSYARATAN PESERTA BIDANG FORM 1 : KERANGKA KEGIATAN PROGRAM ON JOB TRAINING SMK / SMA TAHUN 2011/2012 PROYEKSI JABATAN WAKTU : PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN (PDKB) TT/TET : JUNIOR ENGINEER PELAKSANA PDKB TT/TET

Lebih terperinci

RUANG BEBAS SUTT ATAU SUTET DAN TATA CARA GANTI RUGI ATAU KOMPENSASI. Dosen : Ir.SYARIFFUDDIN MAHMUDSYAH,M.Eng.

RUANG BEBAS SUTT ATAU SUTET DAN TATA CARA GANTI RUGI ATAU KOMPENSASI. Dosen : Ir.SYARIFFUDDIN MAHMUDSYAH,M.Eng. RUANG BEBAS SUTT ATAU SUTET DAN TATA CARA GANTI RUGI ATAU KOMPENSASI Dosen : Ir.SYARIFFUDDIN MAHMUDSYAH,M.Eng. PENGUKURAN MEDAN MAGNET DAN MEDAN LISTRIK Sampai sekarang masyarakat masih khawatir tinggal

Lebih terperinci

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Rieza Dwi Baskara. 1, Dr. Ir.

Lebih terperinci

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomo

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.951, 2015 KEMEN ESDM. Saluran Udara. Tegangan Tinggi. Tegangan Ekstra Tinggi Arus Searah. Jarak Bebas Minimum. Ruang Bebas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN

Lebih terperinci

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

ROBOT-CJDW ROBOT CONTROL JOG DOUBLE WAY (baca: robot sejedewe )

ROBOT-CJDW ROBOT CONTROL JOG DOUBLE WAY (baca: robot sejedewe ) ROBOT-CJDW ROBOT CONTROL JOG DOUBLE WAY (baca: robot sejedewe ) Maskur Bukhori, Anton Sugiarto, dan Heru PLN Distribusi Jatim Email: lukmanhakim@pln.co.id ABSTRAK Selama ini dalam pemeliharaan jaringan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 52 TAHUN 2000 TENTANG JALUR KERETA API MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 52 TAHUN 2000 TENTANG JALUR KERETA API MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 52 TAHUN 2000 TENTANG JALUR KERETA API MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang: a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1998 tentang Prasarana dan Sarana Kereta

Lebih terperinci

BAB III STUDI PEMASANGAN JARINGAN LISTRIK TEGANGAN RENDAH DI PERUMAHAN MEKAR SARI REGENCY

BAB III STUDI PEMASANGAN JARINGAN LISTRIK TEGANGAN RENDAH DI PERUMAHAN MEKAR SARI REGENCY BAB III STUDI PEMASANGAN JARINGAN LISTRIK TEGANGAN RENDAH DI PERUMAHAN MEKAR SARI REGENCY 3.1. Pengidentifikasian Pemasangan Jaringan Listrik Kegiatan pengidentifikasian pemasangan jaringan listrik tegangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi baik besar ataupun kecil ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berperan merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan

Lebih terperinci

BAB V KABEL ATAS TANAH

BAB V KABEL ATAS TANAH 1. TUJUAN BAB V Pedoman ini membahas tata cara pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) dengan tujuan untuk dipedomani agar diperoleh keseragaman, baik cara pemasangan maupun peralatan yang dipergunakan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjaun Umum Jembatan adalah suatu struktur yang melintasi suatu rintangan baik rintangan alam atau buatan manusia (sungai, jurang, persimpangan, teluk dan rintangan lain) dan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). Kemudian diteruskan pada tahapan pembangunan sipil

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN LIGHTNING ARRESTER (LA) PADA GARDU INDUK KRAPYAK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI APP SEMARANG. Abstrak

PEMELIHARAAN LIGHTNING ARRESTER (LA) PADA GARDU INDUK KRAPYAK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI APP SEMARANG. Abstrak PEMELIHARAAN LIGHTNING ARRESTER (LA) PADA GARDU INDUK KRAPYAK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI APP SEMARANG Airlangga Avryansyah Akbar. 1, Ir.Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI

PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI 27 PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI BAB 3 PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI A. Pendahuluan Perencanaan sistem distribusi energi listrik merupakan bagian yang esensial dalam mengatasi pertumbuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III KABEL BAWAH TANAH

BAB III KABEL BAWAH TANAH BAB III 1. TUJUAN Buku pedoman ini membahas tata cara pemasangan kabel bawah tanah dengan tujuan untuk memperoleh mutu pekerjaan yang baik dan seragam dalam cara pemasangan serta peralatan yang digunakan.

Lebih terperinci

1. TUJUAN/MANFAAT: Membentuk peserta diklat menjadi terampil melaksanakan Pemeliharaan GI & transmisi yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan unit

1. TUJUAN/MANFAAT: Membentuk peserta diklat menjadi terampil melaksanakan Pemeliharaan GI & transmisi yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan unit BIDANG FORM 1 : KERANGKA KEGIATAN PROGRAM ON JOB TRAINING SMK / SMA TAHUN 2011/2012 PROYEKSI JABATAN WAKTU : PEMELIHARAAN GI & TRANSMISI : JUNIOR ENGINEER PEMELIHARAAN PERALATAN GI : 138 HARI KERJA (6

Lebih terperinci

I G H T N I N G A R R E S T E R D : P D M / P G I

I G H T N I N G A R R E S T E R D : P D M / P G I B u k u P e d o m a n P e m e l i h a r a a n L I G H T N I N G A R R E S T E R D o k u m e n n o m o r P D M / P G I / 2 2 0 4 P T P L N ( P E R S E R O ) J l T r u n o j o y o B l o k M I / 3 5 J A K

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kondisi saat ini, ketergantungan masyarakat akan energi listrik sangatlah tinggi, sehingga dituntut ketersediaan dan keandalan yang tinggi dari pemegang kuasa

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR MENARA LISTRIK TEGANGAN TINGGI

PERENCANAAN STRUKTUR MENARA LISTRIK TEGANGAN TINGGI PERENCANAAN STRUKTUR MENARA LISTRIK TEGANGAN TINGGI Tedy Ferdian 1, Yosafat Aji Pranata 2, Ronald Simatupang 3 1 Alumnus Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha 2, 3 Dosen

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR 300.K/38/M.pe/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR 300.K/38/M.pe/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI Page 1 of 7 KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR 300.K/38/M.pe/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR: 300.K/38/M.PE/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI,

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR: 300.K/38/M.PE/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI, [Home] KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR: 300.K/38/M.PE/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI, MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI Menimbang: a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Kinerja Distribusi PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang Secara umum kinerja distribusi di PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang mengalami penurunan yang baik

Lebih terperinci

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB 252 Oleh Vigor Zius Muarayadi (41413110039) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Sistem proteksi jaringan tenaga

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK

PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK Hendra Rudianto (5113131020) Pryo Utomo (5113131035) Sapridahani Harahap (5113131037) Taruna Iswara (5113131038) Teddy Firmansyah (5113131040) Oleh : Kelompok

Lebih terperinci

GARDU INDUK TRANSFORMATOR

GARDU INDUK TRANSFORMATOR Bab 4 GARDU INDUK DAN TRANSFORMATOR GARDU INDUK TRAFO STEP UP 20/500 kv 500 kv 150 kv 150 kv INDUSTRI 20 kv BISNIS TRAFO GITET 500/150 kv TRAFO GI 150/20 kv PEMBANGKIT TRAFO DISTRIBUSI 220 V PLTA PLTD

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamankan manusia dan peralatan siatem tenaga listrik. Sistem pentanahan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamankan manusia dan peralatan siatem tenaga listrik. Sistem pentanahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pentanahan ( grounding) adalah sistem proteksi yang sangat penting dalam instalasi listrik, karena berfungsi membuang arus berlebih kedalam tanah, sehingga dapat mengamankan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN JUMPER SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DENGAN PDKB-TM METODE BERJARAK

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN JUMPER SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DENGAN PDKB-TM METODE BERJARAK LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN JUMPER SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DENGAN PDKB-TM METODE BERJARAK Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Kerja Praktek (S1) Oleh : FAISAL AKHMAD 41412110031

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali daerah yang,mengalami longsoran tanah yang tersebar di daerah-daerah pegunngan di Indonesia. Gerakan tanah atau biasa di sebut tanah longsor

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) PROYEK INDUK PEMBANGKIT DAN JARINGAN SUMATERA UTARA, ACEH DAN RIAU

PT PLN (PERSERO) PROYEK INDUK PEMBANGKIT DAN JARINGAN SUMATERA UTARA, ACEH DAN RIAU PT PLN (PERSERO) PROYEK INDUK PEMBANGKIT DAN JARINGAN SUMATERA UTARA, ACEH DAN RIAU NAD RENCANA PENGEMBANGAN T/L DAN GI 275 kv SISTEM SUMATERA PLTU Nagan Raya : 2x100 MW PLTU Medan Baru : 2 x 100 MW (2009/2010)

Lebih terperinci

2. PERSYARATAN PESERTA

2. PERSYARATAN PESERTA BIDANG FORM 1 : KERANGKA KEGIATAN PROGRAM ON JOB TRAINING SMK / SMA TAHUN 2011/2012 PROYEKSI JABATAN WAKTU : OPERASI GI & TRANSMISI : JUNIOR ENGINEER OPERASI REAL TIME : 138 HARI KERJA (6 BULAN) 1. TUJUAN/MANFAAT:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DIAGRAM ALIR ANALISA DAN DESAIN TOWER TRANSMISI

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DIAGRAM ALIR ANALISA DAN DESAIN TOWER TRANSMISI BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 DIAGRAM ALIR ANALISA DAN DESAIN TOWER TRANSMISI LISTRIK 150 kv (SUTT) START ANALISIS. ANALISIS DAN DESAIN AWAL STRUKTUR ATAS TOWER TRANSMISI 150 kv : MODELING INPUT DATA

Lebih terperinci

MATERI DIKLAT E-LEARNING Revisi September 2012

MATERI DIKLAT E-LEARNING Revisi September 2012 MATERI DIKLAT E-LEARNING Revisi September 2012 NO. KODE JUDUL DIKLAT PRAJABATAN 1 A.1.4.2.05.2 Transmisi (ES-TSO) S1 2 A.1.4.2.20.2 Transmisi (ES-TSO) D3 3 A.1.4.2.25.2 SCADA (SC-TSC) S1 4 A.1.4.2.26.2

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Konsumen Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis, dimana tenaga listrik dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penyaluran daya listrik akan terjadi rugi-rugi daya penyaluran dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penyaluran daya listrik akan terjadi rugi-rugi daya penyaluran dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam penyaluran daya listrik akan terjadi rugi-rugi daya penyaluran dan terdapat jatuh tegangan (voltage drop) yang besarnya sebanding dengan panjang saluran. Penggunaan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGALISTRIKAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGALISTRIKAN 29 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGALISTRIKAN I. PENJELASAN UMUM Pembangunan sektor ketenagalistrikan bertujuan untuk memajukan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Analisa teknis pencurian energi listrik pada kwh Meter 1 Phasa dilakukan dalam rangka penertiban pemakaian tenaga listrik oleh PT.PLN (Persero) terhadap konsumen. Pemakaian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2012 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA

Lebih terperinci

E R A N D A N G D A N P E N T A N A H A N G I D : P D M / P G I

E R A N D A N G D A N P E N T A N A H A N G I D : P D M / P G I B u k u P e d o m a n P e m e l i h a r a a n E A N D A N G D A N P E N A N A H A N G I D o k u m e n n o m o r P D M / P G I / 3 2 0 4 P P L N ( P E E O ) J l r u n o j o y o B l o k M I / 3 5 J A K A

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan-perusahaan yang ada sekarang ini telah bersiap menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ini berarti persaingan tidak hanya terjadi

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

PEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG PEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Wahyu Arief Nugroho 1, Hermawan 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2006, tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2006, tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Proyek Percepatan Pembangkit Tenaga Listrik berbahan bakar Batubara berdasarkan pada Peraturan Presiden RI (Perpres) Nomor 71 Tahun 2006, tentang penugasan

Lebih terperinci

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 Inspektur Ketenagalistrikan Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Jakarta,

Lebih terperinci

Transmission of Electrical Energy (Transmisi Tenaga Listrik)

Transmission of Electrical Energy (Transmisi Tenaga Listrik) Transmission of Electrical Energy (Transmisi Tenaga Listrik) Oleh : Kelompok 11 Joko Pramono Montario Chandra Buwono Zamrudi Secara Umum Terdiri dari : Sistem Tenaga Listrik 1. Pusat Pembangkit Listrik

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DI PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

Paket Pekerjaan Pengadaan Traffic Light Digital Simpang 3 dan Kelengkapannya

Paket Pekerjaan Pengadaan Traffic Light Digital Simpang 3 dan Kelengkapannya Paket Pekerjaan Nama paket pekerjaan Pengadaan Traffic Light Digital Simpang 3 dan Kelengkapannya BAB I UMUM... BAB II. PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI... BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA

Lebih terperinci

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN TAHUN

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN TAHUN MEDIA RELEASE KNKT 2016 DATA INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN TAHUN 2010 2016 (Database KNKT, 31 Oktober 2016) Oleh: Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian Jakarta, 30 November 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan bentuk energi yang cocok untuk dan nyaman bagi manusia. Tanpa listrik, infrastruktur masyarakat sekarang tidak akan menyenangkan. Pemanfaatan secara

Lebih terperinci

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran

Lebih terperinci

Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul

Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul Nama Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul : Tri Hardiyanto NPM : 16410946 Fakultas Jurusan Pembimbing : Teknologi Industri

Lebih terperinci

Kelompok 7 : 1. Herianto A S Purba 2. Winner 3. Elman

Kelompok 7 : 1. Herianto A S Purba 2. Winner 3. Elman Kelompok 7 : 1. Herianto A S Purba 2. Winner 3. Elman Bagan dari letak komponen gardu induk KOMPONEN KOMPONEN GI Bagian dari gardu induk yang di jadikan sebagai peletakan komponen utama. Bagian yang berfungsi

Lebih terperinci

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API I. UMUM Perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki

Lebih terperinci

by: Moh. Samsul Hadi

by: Moh. Samsul Hadi by: Moh. Samsul Hadi - 6507. 040. 008 - BAB I Latar Belakang PT. Unilever Indonesia (ULI) Rungkut difokuskan untuk produksi sabun batangan, deo dan pasta gigi PT. ULI Rungkut mempunyai 2 pabrik produksi,

Lebih terperinci

STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN

STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN I.N.Y. Prayoga 1, A.A.N. Amrita 2, C.G.I.Partha 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PENANGANAN DAERAH ALIRAN SUNGAI. Kementerian Pekerjaan Umum

PENANGANAN DAERAH ALIRAN SUNGAI. Kementerian Pekerjaan Umum PENANGANAN DAERAH ALIRAN SUNGAI Kementerian Pekerjaan Umum 1 KERUSAKAN 501 Pengendapan/Pendangkalan Pengendapan atau pendangkalan : Alur sungai menjadi sempit maka dapat mengakibatkan terjadinya afflux

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PRT/M/2015

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PRT/M/2015 PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PRT/M/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEAMANAN JEMBATAN DAN TEROWONGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI 4.1 Trafo Step Up 150 kv PT. PLN Durikosambi Gardu Induk Durikosambi berjenis gardu induk Switchyard, yakni gardu induk yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Saluran Transmisi Sistem transmisi adalah suatu sistem penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lain, seperti dari stasiun pembangkit ke substation ( gardu

Lebih terperinci

Tindakan Persiapan Menghadapi Badai Topan

Tindakan Persiapan Menghadapi Badai Topan Tindakan Persiapan Menghadapi Badai Topan Sebelum badai melanda Pastikan arah dan waktu tiba badai melalui siaran radio atai TV. Periksa saluran pembuangan air di rumah atau disekitarnya dan bersihkan

Lebih terperinci

No Kode :../Profesional/ / /2018

No Kode :../Profesional/ / /2018 No Kode :../Profesional/ / /2018 MODUL 4 KEGIATAN BELAJAR 1 MEMASANG SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH Penulis: 1. Drs. Hambali, M.Kes 2.Rahmat Hidayat, M.PdT PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi

Lebih terperinci

Bab 3 SALURAN TRANSMISI

Bab 3 SALURAN TRANSMISI Bab 3 SALURAN TRANSMISI TRAFO STEP UP 20/500 kv 500 kv 150 kv 150 kv INDUSTRI 20 kv BISNIS TRAFO GITET 500/150 kv TRAFO GI 150/20 kv PEMBANGKIT TRAFO DISTRIBUSI 220 V PLTA PLTD PLTP PLTG PLTU PLTGU RUMAH

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 02 UPR. 02.4 PEMELIHARAAN RUTIN TALUD & DINDING PENAHAN TANAH AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

KAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 150 KV

KAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 150 KV KAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 15 KV I.P.H. Wahyudi 1, A.A.N.Amrita 2, W.G. Ariastina 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email

Lebih terperinci

PT KMI Wire and Cable Tbk

PT KMI Wire and Cable Tbk PAPARAN PUBLIK TAHUN 2018 PT KMI Wire and Cable Tbk Perusahaan Berdiri Tahun 1972 Sebagai PMA Jerman Luas Pabrik 10 ha Perusahaan Terbuka 8 Juni 1992 Jumlah Karyawan Per 31 Maret 2018 895 Ekuitas Per 31

Lebih terperinci