Karakteristik dimensi antropometrik statis mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti usia tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Karakteristik dimensi antropometrik statis mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti usia tahun"

Transkripsi

1 J Kedokter Trisakti Vol.23 No.3 Karakteristik dimensi antropometrik statis mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti usia tahun Ridwan Harrianto, Ardian Boer, Victor Satyadi, Diana Samara, Nuryani Sidarta, Purnamawati Tjhin, Magdalena Wartono Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti ABSTRAK Data antropmetrik merupakan faktor penting bagi desain berbagai peralatan di tempat kerja. Studi potong lintang digunakan untuk menentukan dimensi antropometrik statis mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti berusia tahun. Sebanyak 100 mahasiswa dan 100 mahasiswi dipilih secara acak sederhana dari 552 mahasiswa. Keseluruhan 36 dimensi tubuh standar dan berat badan dari 100 mahasiswa dan 100 mahasiswi yang berumur di antara tahun telah dilaksanakan pengukurannya. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata tinggi dan berat badan adalah 1566 mm (SD 52) dan 53,2 kg (SD 9,3) untuk mahasiswi, serta 1684 mm (SD 54) dan 66,0 kg (SD 13,1) untuk mahasiswa. Nilai-nilai persentil ke-5, median dan persentil ke-95 untuk untuk seluruh ukuran-ukuran sikap standar antropometrik juga telah ditentukan. Dibutuhkan penelitian yang sama dengan populasi yang lebih besar yang mencakup keseluruhan variasi suku dan derajat sosioekonomi masyarakat Indonesia untuk menentukan standar dimensi statis antropometrik nasional. Kata kunci: Antropometrik, statik, mahasiswa, usia tahun ABSTRACT Static anthropometric dimension characteristics of Medical Faculty Trisakti University students age years Anthropometric data are an important factors for product and workspace design. A cross- sectional study was conduted to determine the static anthropometric dimension of Medical Faculty Trisakti University students age 19 to 21 years. Hundred male and 100 female students were recruited using simple random sampling from a total of 552 students. Thirty-six different standards of body dimensions and weight were determined to indentify the measures which will be applicable in workplaces. This study showed that for female students, the average stature and body weight were 1566 mm (SD 52) and 53.2 kg (SD 9.3), respectively, whereas the male were 1684 mm (SD 54) and 66.0 kg (SD 13.1), respectively. Average values of 5 th, median and 95 th percentile of all measurements of standard anthropometric postures were also determined. Data obtained from this study may be useful for workplaces and equipment designs for the Indonesians. However, a similar study on a larger population which includes varieties of ethnic and socioeconomic groups in Indonesia is encouraged for establishing national anthropometric static dimensions standards. Key words: Anthropometric, static, students, age 19 to 21 years 93

2 Harrianto, Boer, Satyadi, dkk. Dimensi antropometrik statis PENDAHULUAN Guna kepentingan ergonomi pengukuran dimensi-dimensi tubuh manusia merupakan bagian yang terpenting dari antropometrik. Ukuran ini menjadi data dasar untuk mempersiapkan desain berbagai peralatan di tempat kerja, misalnya panjang pegangan sikat gigi, interior mobil, tomboltombol kontrol televisi, kompor gas, mesin-mesin, dan lain-lain. Pemakaian data dimensi tubuh antropometrik untuk mendesain sesuatu produk, harus berdasarkan data antropometrik dari populasi yang mewakili kelompok populasi yang akan menggunakan peralatan tersebut. Penelitian yang dilakukan di Amerika menyatakan bahwa suatu peralatan yang didesain pas untuk 90% laki-laki Amerika memang cocok untuk 90% laki-laki Jerman, tetapi hanya cocok untuk 80% laki-laki Perancis, 65% laki-laki Italia, 45% laki-laki Jepang, 25% laki-laki Thailand, dan hanya cocok untuk 10% laki-laki Vietnam. (1) Penelitian lain di Amerika dan Bali (Indonesia) menyatakan terjadi peningkatan tinggi dan berat badan pada individu yang lahir pada generasi berikutnya. (2,3) Penelitian lain di Italia menyatakan berat dan tinggi badan berkurang secara signifikan selaras dengan meningkatnya umur, tetapi tinggi lutut tidak berkurang. (4) Pengukuran dimensi tubuh dibedakan dalam 2 jenis yaitu dimensi statis dan dinamis/ fungsional. (5) Dimensi statis adalah pengukuran yang dilaksanakan pada saat tubuh manusia dalam sikap statis (posisi diam di tempat). Dimensi statis terdiri dari pengukuran dimensi rangka yaitu ukuran diantara pusat-pusat sendi misalnya antara siku dan pusat-pusat sendi serta dimensi permukaan kulit misalnya pengukuran lingkaran kepala. Dimensi dinamis adalah pengukuran yang dilaksanakan pada saat tubuh manusia menggerakkan badannya pada sikap-sikap posisi kerja tertentu. Walaupun ukuranukuran dimensi fungsional lebih berarti untuk aktivitas manusia sesungguhnya, karena sulit cara pengukurannya, maka saat ini lebih banyak digunakan data-data antropometrik statis dibandingkan dengan data-data antropometrik dinamis. Tidak ada metode sistimatik untuk mentransfer ukuran-ukuran antropometrik statis menjadi data ukuran antropometrik dinamis. Sangatlah tidak praktis dan terlalu mahal jika desain berbagai macam produk sesuai dengan ukuran masing-masing individu yang menggunakannya, maka kebanyakan produk yang diproduksi secara masal, didesain sesuai untuk sebagian besar ukuran individu yang menggunakannya. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian untuk menentukan dimensi statis antropometrik mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti agar infromasi tersebut dapat digunakan untuk mendesain peralatan-peralatan belajar. METODE Rancangan penelitian Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan mengambil tempat di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dan dilakukan dalam periode bulan September September Populasi dan sampel Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti semester III berusia tahun yang berjumlah 552 (167 mahasiswa dan 385 mahasiswi). Bersedia menjadi subyek penelitian dengan menandatangani surat persetujuan sebagai subyek penelitian. Sebanyak 100 mahasiswa dan 100 mahasiswi dipilih secara acak menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengukuran. Wawancara dilakukan menggunakan kuesioner yang berisi data tentang nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa. Berat badan diukur menggunakan timbangan elektronik merk Toledo-Philip Harris dengan ketelitian 0,1 kg. Tinggi badan diukur menggunakan alat pengukur tinggi badan dinding pada posisi tegak lurus dengan ketelitian sebesar 0,1 cm. Rentangan tangan dan rentangan siku diukur menggunakan alat pengukur 94

3 J Kedokter Trisakti Vol.23 No.3 tinggi badan dinding pada posisi horisontal dengan ketelitian sebesar 1 mm. Ukuran-ukuran segmen tubuh lainnya diukur pada sikap berdiri standar dan sikap duduk standar, berdasarkan ketentuan penulisan data antropometrik yang telah baku (6) menggunakan antropometer, jangka geser, penggaris panjang 100 cm, penggaris siku-siku dengan ketelitian sebesar 1 mm. Secara praktis umumnya cukup digunakan 18 ukuran dimensi tubuh untuk mendesain mesinmesin, peralatan dan tempat kerja yang memadai. Tetapi dibutuhkan data yang lebih lengkap dari 36 ukuran dimensi tubuh manusia dalam berbagai sikap sebagai referensi baku dari masing-masing negara. Untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip ergonomi pada desain produk agar dapat digunakan oleh sebagian besar individu, dipilih 3 metode pengukuran data antropometrik dari 3 situasi yang berbeda. (5) Pertama, desain untuk individu yang ekstrem merupakan strategi yang tepat untuk nilai maksimum dari beberapa desain peralatan yang akan digunakan untuk semua orang, misalnya: tinggi pintu, tinggi pagar pencegahan untuk kontak dengan mesin-mesin yang berbahaya. Ukuran persentil ke-95 laki-laki biasanya digunakan untuk keperluan ini. Desain nilai minimum dari populasi, merupakan strategi yang tepat untuk nilai minimum dari beberapa desain peralatan yang akan digunakan untuk semua orang, misalnya letak tombol kontrol dari operator. Ukuran persentil ke-5 perempuan biasanya digunakan untuk keperluan ini. Kedua, desain untuk peralatan atau fasilitas yang dapat disesuaikan bagi individu yang menggunakannya, misalnya tempat duduk mobil, kursi dan meja kerja, pijakan kaki. Biasanya digunakan jarak ukuran persentil ke-5 perempuan sampai persentil ke-95 laki-laki sebagai parameter-parameter desain rentang jarak penyesuaian. Desain rata-rata sebagian besar individu merupakan desain ketiga yang digunakan bila tidak praktis untuk menggunakan metoda desain untuk individu yang ekstrem, misalnya jalan keluar (lorong kasa) sebuah pasar swalayan. Biasanya digunakan persentil ke- 50 (nilai median) dari distribusi populasi yang relevan. Dimensi tubuh yang diukur pada sikap berdiri standar antara lain tinggi badan, tinggi posisi mata, tinggi akromion, tinggi siku, tinggi pangkal paha, tinggi ujung distal metakarpal III, tinggi ujung jari, panjang lengan bawah, panjang bahu-kepalan tangan, jangkauan ke muka, jangkauan tegak lurus ke atas, rentangan lengan dan tangan, serta rentangan siku. Dimensi tubuh yang diukur pada sikap duduk standar antara lain tinggi puncak kepala, tinggi posisi mata, tinggi bahu, tinggi siku, tebal paha, tinggi lutut, tinggi lipat lutut, panjang bahu-siku, panjang siku-ujung jari, jangkauan tegak lurus ke atas, panjang kepala, tebal dada, tebal perut, pajang bokong lutut, panjang bokong lipat lutut, lebar kepala, lebar biakromial, lebar bideltoid, lebar panggul, panjang tangan, lebar tangan, panjang kaki, dan lebar kaki. Kualitas data Sebelum pengukuran dilakukan, setiap peneliti diberikan pengarahan dan latihan-latihan dalam melakukan pengukuran antropometrik yang tepat dan benar. Pengukuran dilakukan 3 kali oleh 3 pengukur yang berbeda dan nilai yang diambil adalah rata-rata dari 2 nilai yang berdekatan. Alatalat ukur panjang dikalibrasi satu dengan yang lain untuk memastikan ketepatannya. Setiap kali dilakukan pengukuran timbangan berat badan elektronik dikalibrasi secara digital dan diuji dengan anak timbangan yang sudah ditera. Proses pencatatan yang dilakukan adalah pengukur menyebutkan nilai yang diukur dan pencatat menyebutkan nilai yang dicatat dengan maksud untuk meminimalkan terjadinya kesalahan dalam pengukuran. Pencatatan dan pelaporan pengukuran diberikan dalam satuan milimeter dan kilogram. Pengolahan dan analisis data Kuesioner yang telah diisi disunting oleh peneliti, kemudian dilakukan verifikasi data ke dalam program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 10 for Windows. Analisis data dilakukan menggunakan nilai rata-rata (mean), simpang baku (standar deviasi/sd), persentil ke-5, median dan persentil ke

4 Harrianto, Boer, Satyadi, dkk. Dimensi antropometrik statis Tabel 1. Persentil ke-5, median, persentil ke-95, nilai maksimum, nilai minimum, mean, SD, S.E. mean dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti usia tahun (dalam milimeter) HASIL Pengukuran dimensi antropometrik statis 100 mahasiswa dan 100 mahasiswi, diperoleh hasil ratarata tinggi badan mahasiswi adalah 1566 mm (SD 52) dengan nilai minimal 1439 mm dan nilai maksimal 1704 mm, dan berat badan 53,2 kg (SD 9,3) dengan nilai minimal 37,8 kg dan nilai maksimal 83,0 kg. Tinggi badan mahasiswa adalah 1684 mm (SD 54) dengan nilai minimal 1551 mm dan nilai maksimal 1804 mm, dan berat badan 66,0 kg (SD 13,1) dengan nilai minimal 43,7 kg dan nilai maksimal 113,0. Nilai-nilai persentil ke-5, median dan persentil ke-95 untuk 36 ukuran-ukuran sikap standar antropometrik mahasiswa dan mahasiswi dipresentasikan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Terlihat bahwa hampir seluruh ukuran segmen-semen tubuh mahasiswi lebih kecil dibandingkan dengan ukuran mahasiswa, kecuali lebar pinggul nilai median mahasiswi 103,07% (336 mm) lebih besar daripada mahasiswa (326 mm). 96

5 J Kedokter Trisakti Vol.23 No.3 Tabel 2. Persentil ke-5, median, persentil ke-95, nilai maksimum, nilai minimum, mean, SD, S.E. mean, dari mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti usia tahun (dalam milimeter) PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata tinggi badan dan berat badan mahasiswa adalah 1566 mm (SD 52) dan 53,2 kg (SD 9,3) untuk mahasiswi, serta 1684 mm (SD 54) dan 66,0 kg (SD 13,1) untuk mahasiswa. Tidak jauh berbeda dari yang dihasilkan oleh penelitian Sunaryo (2001) (7) yaitu tinggi badan dan berat badan populasi umum adalah 1569 mm (SD 4,7) dan 50,4 kg (SD 7,4) untuk wanita, serta 1697 mm (SD 7,9) dan 64,0 kg (SD 8,2) untuk laki-laki. Hasil studi ini berbeda dengan penelitian Ray (1990), (8) ternyata wanita India lebih pendek dari wanita Indonesia yaitu 1532 mm (SD 57), tetapi lebih berat yaitu 55,1 kg (SD 9,7). Sedangkan mahasiswi Iran lebih tinggi yaitu 1597 mm (SD 58) dan lebih berat yaitu 56,5 kg (SD 5,75), (9) dan wanita Amerika lebih tinggi dan lebih berat lagi yaitu 1618 mm (SD 1,5) dan 69,2 kg (SD 0,37). (10) Tinggi badan mahasiswa Universitas Trisakti ternyata lebih rendah dari mahasiswa di Jepang (usia 19,7 ± 1,8 97

6 Harrianto, Boer, Satyadi, dkk. Dimensi antropometrik statis tahun) dan Amerika (21,2 ± 2,1 tahun). Rata-rata tinggi badan mahasiswa Jepang 1718 mm (SD 54) dan Amerika 1806 mm (SD 88). Tetapi mahasiswa Universitas Trisakti lebih berat dibandingkan mahasiswa di Jepang, tetapi lebih ringan dibandingkan mahasiswa Amerika. Rata-rata berat badan mahasiswa Jepang 62,1 kg (SD 5,8) dan mahasiswa Amerika 78,6 kg (SD 9,1). (11) Pada penelitian ini juga dihasilkan 36 ukuran dimensi tubuh manusia dalam berbagai sikap. Dengan menggunakan 3 metode yaitu desain untuk individu yang ekstrim, desain untuk produk yang dapat disesuaikan nilai-nilai maksimun dan minimumnya serta desain untuk penggunaan ratarata sebagian besar individu, maka hasil penelitian ini dapat diaplikasikan untuk memenuhi hampir seluruh kebutuhan data pengukuran guna mendesain mesin-mesin, peralatan dan tempat kerja yang memadai. Ukuran tinggi badan digunakan untuk menentukan tinggi minimal dari disain produk yang bisa menjadi hambatan di atas kepala, misalnya tinggi lorong/pintu, tinggi lampu gantung, tinggi balok atap, dsb. Persentil ke-95 tinggi badan mahasiswa 1771 mm, mahasiswi 1668 mm dengan demikian tinggi minimal desain produk-produk tersebut harus di atas 1771 mm. Bila dibandingkan dengan data antropometri bangsa-bangsa lain dari penelitian yang terdahulu. (9,12) Nilai persentil ke- 95 tinggi badan mahasiswa Iran 1723 mm, ternyata lebih rendah daripada mahasiswa Indonesia, tetapi laki-laki Amerika 1867 mm masih lebih tinggi. Tinggi kepala dari kursi pada sikap duduk digunakan untuk menentukan tinggi minimal dari desain tinggi atap kendaraan. Persentil ke-95 tinggi kepala dari kursi pada sikap duduk mahasiswa 964 mm, mahasiswi 895 mm dengan demikian tinggi minimal desain produk-produk tersebut harus diatas 964 mm. Nilai persentil ke-95 tinggi kepala dari kursi mahasiswa Iran 960 mm, ternyata lebih rendah daripada mahasiswa Indonesia, tetapi laki-laki Amerika 972 mm masih lebih tinggi. Tinggi siku pada sikap duduk digunakan untuk menentukan penggunaan ukuran rata-rata sebagian besar individu guna mendesain meja kerja duduk, penopang siku (arm rest). Percentil median tinggi siku pada sikap duduk mahasiswa 253 mm dan mahasiswi 226 mm, dapat digunakan sebagai ukuran-ukuran desain meja kerja duduk dan penopang siku laki-laki dan wanita Indonesia. Nilai median tinggi siku pada sikap berdiri mahasiswa Iran 259 mm, mahasiswi Iran 256, ternyata lebih tinggi daripada mahasiswa dan mahasiswi Indonesia, tetapi laki-laki Amerika 232 mm dan wanita Amerika 221 mm lebih rendah. Ukuran jangkauan horisontal ke depan digunakan untuk menentukan jangkauan maksimal posisi tombol-tombol kontrol di depan tubuh. Persentil ke-5 jangkauan horisontal ke depan mahasiswa Indonesia 676 mm, mahasiswi Indonesia 605 mm, dengan demikian jarak maksimal desain posisi tombol-tombol kontrol didepan tubuh adalah 605 mm. Nilai persentil 5 jangkauan horisontal ke depan mahasiswa Iran 810 mm, mahasiswi Iran 719 mm mm lebih panjang daripada mahasiswa dan mahasiswi Indonesia. Ternyata laki-laki (739 mm) dan wanita Amerika (677 mm) juga lebih panjang dari mahasiswa dan mahasiswi Indonesia, tetapi masih lebih pendek dari mahasiswa dan mahasiswi Iran. Tinggi lipat lutut digunakan untuk desain produk yang dapat disesuaikan nilai-nilai maksimun dan minimumnya, misalnya tempat duduk mobil, kursi dan meja kerja. Persentile ke-95 tinggi lipat lutut mahasiswa Indonesia 442 mm, persentile ke- 5 tinggi lipat lutut mahasiswi Indonesia 362 mm, dengan demikian parameter desain rentang jarak penyesuaian tinggi kursi, berkisar pada 442 mm paling tinggi dan 362 mm paling rendah. Persentil ke-95 tinggi lipat lutut pada sikap duduk mahasiswa Iran 466 mm ternyata lebih tinggi dari mahasiswa Indonesia, tetapi persentile ke-5 tinggi lipat lutut mahasiswi Iran 317 mm lebih rendah dari mahasiswi Indonesia. Persentil ke-95 tinggi lipat lutut pada sikap duduk laki-laki Amerika 476 mm lebih tinggi dari mahasiswa Indonesia, tetapi persentile ke-5 tinggi lipat lutut wanita Amerika 351 mm lebih rendah dari mahasiswi Indonesia. Berarti desain rentang jarak penyesuaian tinggi kursi individu Iran paling lebar dibandingkan dengan individu Indonesia dan Amerika. Tinggi lutut pada sikap duduk digunakan untuk menentukan jarak minimal dasar permukaan meja dan permukaan kursi. 98

7 J Kedokter Trisakti Vol.23 No.3 Persentil ke-95 tinggi lutut pada sikap duduk mahasiswa 554 mm, mahasiswi 503 mm dengan demikian tinggi minimal desain jarak minimal dasar permukaan meja dan permukaan kursi harus diatas 554 mm. Persentil ke-95 tinggi lutut pada sikap duduk mahasiswa Iran 571 mm lebih tinggi dari mahasiswa Indonesia. Persentil ke-95 tinggi lipat lutut pada sikap duduk laki-laki Amerika 623 mm juga lebih tinggi dari mahasiswa Indonesia. Lebar bahu bideltoid digunakan untuk menentukan lebar minimum lorong-lorong sempit agar individu tidak harus memiringkan badan ketika melalui lorong tersebut. Persentil ke-95 lebar bahu bideltoid mahasiswa Indonesia 504 mm, mahasiswi 456 mm dengan demikian tinggi minimal desain lebar lorong harus diatas 504 mm. Persentil ke-95 lebar bahu bideltoid mahasiswa Iran 437 mm lebih sempit dari mahasiswa Indonesia, tetapi lakilaki Amerika 552 mm lebih lebar dari mahasiswa Indonesia. Adanya perbedaan data antropometrik dari berbagai bangsa menunjukkan banyak faktor berperan terhadap hasil pengukuran dimensi tubuh. Faktor lingkungan, kultur dan geografi sangat berperan terhadap karakteristik antropometrik. Studi ini tidak representatif bagi semua suku yang ada di Indonesia. Subyek penelitian yang dipilih kurang menggambarkan distribusi populasi Indonesia, menjadi keterbatasan dari penelitian ini. Walaupun penelitian ini belum dapat sepenuhnya mewakili ukuran dimensi tubuh populasi manusia Indonesia pada umumnya, namun pada tahun-tahun terakhir ini belum ada penelitian lain yang menghasilkan 36 ukuran dimensi tubuh manusia Indonesia yang baku. Dari hasil penelian ini setidaknya dapat memberikan gambaran adanya perbedaan ukuran-ukuran segmen tubuh diantara populasi dari ras yang berbeda-beda. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini telah menghasilkan nilai-nilai persentil ke-5, median dan persentil ke-95 untuk keseluruhan 36 dimensi ukuran-ukuran sikap standar antropometrik tubuh, serta rata-rata tinggi badan dan berat badan mahasiswi serta mahasiswa yang berusia antara tahun. Dibutuhkan penelitian yang sama dengan populasi yang lebih besar yang mencakup keseluruhan variasi suku dan derajat sosioekonomi masyarakat Indonesia untuk menentukan standar dimensi antropometrik statis nasional. Daftar Pustaka 1. Bridger RS, editor. Anthropometric principle in workspace and equipment design. Introduction to Ergonomics. Singapore: McGraw-Hill Book Co; p Dey DK, Rothenberg E, Sundh V. Height and body weight in elderly adults : a 21-year population study on secular trends and related factors in 70-yearold. J Gerontol 2001; 56A: Sena IGN, A Suyasning, HI Sutjana IDP. Tendensi peningkatan tinggi badan, studi kasus: mahasiswa baru Universitas Udayana tahun 1990 dan Panduan Acara dan Kumpulan Abstrak Pertemuan llmiah Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia dan Seminar Nasional XII, Ikatan Ahli Ilmu Faal Indonesia; 2001 Oct 27-28; Malang, Indonesia. 4. Perissinoto E, Pisent C, Sergi G, Grigoletto F. Anthropometric measurements in the ederly: age and gender differences. Br J Nutr 2002; 87: Sanders MS, McCormick EJ. Applied anthropometry, work space design and seating, editors. Human factors in engineering and design. 7 th ed. Singapore: Mc Graw-Hill, Inc; p The Human Factor Section Health, Safety and Human Factors Laboratory Eastman Kodak Company. Anthropometric measurement : ergonomic design for people at work California: Letime Learning Publications; p Sunaryo, Rachmatullah P. Ukuran Daya kembang dada pada subyek normal. Maj Kedokt Indon 2001; 51: Ray GG, Chatterjee L, Varghese MA. Body dimentions of Indian housewives. J Hum Ergol 1990; Mououdi MA. Static anthropometric characteristics of Tehran University studens age Applied Ergonomic 1997; 2:

8 Harrianto, Boer, Satyadi, dkk. Dimensi antropometrik statis 10. National Centre for Health Statistics. Anthropometric Reference Data, Unites States Available at about/major/nhanes/anthropometric 20 Measures. Accessed April 16, Nakanishi Y, Nethery V. Anthropometric comparison between Japanese and Caucasian American male uiversity students. Appl Human Sci 1999; 18: Human factors design guide. Static body characteristics. P FAA William J Hughes Technical Center Available at ioe.engin.umich.edu/ioe491/refs/hfdgch14.pdf. Accessed June 1,

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG

Lebih terperinci

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry Perencanaan Tempat Duduk Traktor dengan Antropometri (Nurhidayah dkk) PERENCANAAN TEMPAT DUDUK TRAKTOR RODA EMPAT YANG ERGONOMIS DENGAN ANTROPOMETRI Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor

Lebih terperinci

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Modul- 3 Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Kegiatan Belajar -4 POKOK BAHASAN KONSEP DASAR DAN APLIKASI PENGUKURAN ANTROPOMETRI VARIABEL ANTROPOMETRI

Lebih terperinci

Anthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015

Anthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015 Anthropometry the study of human body dimensions hanna.udinus@gmail.com TeknikIndustri 2015 Definisi (Nurmianto, 2005) Antropos ( man) metron (measure) Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan,

Lebih terperinci

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA Definisi Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia Antropometri

Lebih terperinci

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma ANTROPOMETRI Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma Definisi Antropos = manusia Metrikos = pengukuran Ilmu yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut

Lebih terperinci

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang Villa Puncak Tidar

Lebih terperinci

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR NOTASI... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

DESAIN YANG BAIK DAN BENAR oleh: Dwi Retno SA, M.Sn.

DESAIN YANG BAIK DAN BENAR oleh: Dwi Retno SA, M.Sn. DESAIN YANG BAIK DAN BENAR oleh: Dwi Retno SA, M.Sn. DESAIN YANG BAIK DAN BENAR MEMPERTIMBANGKAN FUNGSI BENTUK/KESAN/PENAMPILAN LUAR BAHAN YANG DIPAKAI KONSTRUKSI FUNGSI BENTUK DESAIN KONSTRUKSI BAHAN

Lebih terperinci

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk Modul ke: Studio Desain II Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn Fakultas 10FDSK Program Studi Desain Produk ERGONOMI Studi ergonomi dilakukan bedasarkan panduan dari Human Factor Design

Lebih terperinci

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

Tujuan penggunaan antropometri pemakai : ANTROPOMETRI Ilmu yang secara khusus mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran pada tiap individu atau kelompok. Ukuran tubuh manusia bervariasi berdasarkan

Lebih terperinci

DESAIN STASIUN KERJA

DESAIN STASIUN KERJA DESAIN STASIUN KERJA Antropologi Fisik Tata Letak Fasilitas dan Pengaturan Ruang Kerja Work Physiologi (Faal Kerja) dan Biomechanics Ruang Kerja Studi Metode Kerja DESAIN STASIUN KERJA Keselamatan dan

Lebih terperinci

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI Jenis Data 1. Dimensi Linier (jarak) Jarak antara dua titik pada tubuh manusia yang mencakup: panjang, tinggi, dan lebar segmen tubuh, seperti panjang jari, tinggi lutut,

Lebih terperinci

KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Prosiding 2014 Hasil Penelitian Teknologi Terapan KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Rahmi Amin Ishak, Syarif Beddu, Radhiyya Amir Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS Rini Yulianingsih Bagaimanakah perancangan yang baik? Aktivitas yang dilakukan oleh perancang adalah untuk menciptakan alat/mesin/sturktur/proses yang memenuhi kebutuhan:

Lebih terperinci

ANALISIS ERGONOMI TERHADAP RUANG KENDALI PADA TRAKTOR RODA EMPAT KINTA SB55

ANALISIS ERGONOMI TERHADAP RUANG KENDALI PADA TRAKTOR RODA EMPAT KINTA SB55 ANALISIS ERGONOMI TERHADAP RUANG KENDALI PADA TRAKTOR RODA EMPAT KINTA SB55 (Analize Ergonomic of Controlling Room for Four-Wheel Tractor KINTA SB55) Robi Salim Rambe 1,2), Achwil Putra Munir 1, Saipul

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan

Lebih terperinci

Manusia pada umumnya akan berbeda-beda

Manusia pada umumnya akan berbeda-beda BAB III Sumber Perbedaan Data Antropometri Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Di sini ada beberapa faktor yang akan memengaruhi ukuran tubuh manusia, sehingga

Lebih terperinci

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2)

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2) ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2) 2. Ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang segala pertimbangan manusia (membahas kelebihan dan keterbatasan manusia), dan secara sistematis manfaat tersebut

Lebih terperinci

III. TINJAUAN PUSTAKA

III. TINJAUAN PUSTAKA III. TINJAUAN PUSTAKA A. ENGINEERING DESIGN PROCESS Engineering design process atau proses desain engineering merupakan proses atau tahapan dimana seorang engineer merancang sebuah produk/alat atau mesin

Lebih terperinci

ANTROPOMETRI. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

ANTROPOMETRI. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi ANTROPOMETRI Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Definisi Jenis Antropometri 1. Antropometri struktural (STATIS) Pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam posisi diam. 2. Antropometri fungsional

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER LAMPIRAN 60 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER Tanggal: Lokasi: Nama: Usia: (L/P) tahun 1. Lama penyemprotan (per proses): 3 jam 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional atau studi belah lintang dimana variabel

Lebih terperinci

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI BASUKI ARIANTO Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK Rumah tinggal adalah rumah yang menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Anthropometri Menurut Sritomo (1989), salah satu bidang keilmuan ergonomis adalah istilah anthropometri yang berasal dari anthro yang berarti manusia dan metron yang

Lebih terperinci

ANALISIS DIMENSI MEJA DAN KURSI SEKOLAH TERHADAP KENYAMANAN BELAJAR SISWA SDN PABELAN 03 SUKOHARJO

ANALISIS DIMENSI MEJA DAN KURSI SEKOLAH TERHADAP KENYAMANAN BELAJAR SISWA SDN PABELAN 03 SUKOHARJO ANALISIS DIMENSI MEJA DAN KURSI SEKOLAH TERHADAP KENYAMANAN BELAJAR SISWA SDN PABELAN 03 SUKOHARJO Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Ririn Regiana Dwi Satya Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK MATA KULIAH : DESAIN MEBEL I KODE : DI2313 SKS : 3 SKS SEMESTER : III / Ganjil TAHUN AJARAN : 2015/2016 KOORDINATOR : Rangga Firmansyah

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam

Lebih terperinci

ANTROPOMETRI. Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia ANTROPOMETRI

ANTROPOMETRI. Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia ANTROPOMETRI ANTROPOMETRI PENGERTIAN Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia ANTROPOMETRI Antropometri Statis Antropometri Dinamis Antropometri statis pengukuran dilakukan

Lebih terperinci

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN B A B III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi metodologi pemecahan masalah dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Indentifikasi Masalah 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN 1. KElOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Data Aspek Fungsi Rancangan Primer(utama) Sekunder(penunjang Perancangan 1. Buku Tentang Desain

Lebih terperinci

Hubungan panjang klavikula dan tinggi badan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat angkatan 2012

Hubungan panjang klavikula dan tinggi badan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat angkatan 2012 Jurnal e-iomedik (em), Volume 5, omor 1, Januari-Juni 2017 Hubungan panjang dan tinggi badan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat angkatan 2012 1 Osvaldo T. Liputra 2 Taufiq F. Pasiak 2 Djon Wongkar

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak

Lebih terperinci

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X ANALISA KELUHAN DAN USULAN PERANCANGAN TROLI ERGONOMIS SEBAGAI ALAT BANTU ANGKUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA ( Studi Kasus : Pelelangan Ikan Muara Angke ) Renty Anugerah Mahaji Puteri 1*, Yakub 2 12

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... i ii iii iv vi vii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...... I-1

Lebih terperinci

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI) LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI) Font 16, bold, center Disusun Oleh : Font 12, bold, center Nama / NPM : 1.... / NPM 2.... /

Lebih terperinci

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG Tri Widodo & Heli Sasmita Tiga_wd@yahoo.co.id Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Anthropometri Anthropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Sedangkan menurut Nurmianto (1991) anthropometri adalah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri)

LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri) LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri) Data Rangkuman Antropometri Tubuh Data Antropometri Tubuh Data Antropometri Telapak Tangan Data Antropometri Kepala Data Antropometri Kaki No Tabel Rangkuman Antropometri

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Duduk nyaman di kursi adalah factor cukup penting untuk diperhatikan, apapun itu model kursi minimalis,

Lebih terperinci

ANTHROPOMETRI NURJANNAH

ANTHROPOMETRI NURJANNAH ANTHROPOMETRI NURJANNAH Suatu studi yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia dan aplikasi rancangan yang menyangkut geometri fisik, massa dan kekuatan tubuh (Sritomo,2003). Satu kumpulan data numerik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Ergonomi merupakan keilmuan multidisiplin yang mempelajari pengetahuan-pengetahuan dari ilmu kehayatan (kedokteran, biologi), ilmu kejiwaan (psikologi) dan kemasyarakatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan mulai Juni 2010 sampai Oktober 2010 di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan di Laboratorium Teknik Mesin dan Biosistem. B. Peralatan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGGI BADAN DAN RENTANG TANGAN PADA ANAK BALITA USIA 1-5 TAHUN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBANDINGAN TINGGI BADAN DAN RENTANG TANGAN PADA ANAK BALITA USIA 1-5 TAHUN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PERBANDINGAN TINGGI BADAN DAN RENTANG TANGAN PADA ANAK BALITA USIA 1-5 TAHUN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 2, September 2013: 18-23 PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI 1) Mujiono 1) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB 6 HASIL PENELITIAN BAB 6 HASIL PENELITIAN 6.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi, tabel, dan gambar berdasarkan data antropometri, data pengukuran kursi kantor di bagian Main Office khususnya

Lebih terperinci

Dimensi Antropometrik Anak Sekolah dan Ukuran Kursi Sekolah

Dimensi Antropometrik Anak Sekolah dan Ukuran Kursi Sekolah JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 115-120 Dimensi Antropometrik Anak Sekolah dan Ukuran Kursi Sekolah Legiran Bagian Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI) LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI) Font 16, bold, center Disusun Oleh : Font 12, bold, center Nama / NPM : 1.... / NPM 2.... /

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060798 merupakan salah satu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah. SDN 060798 beralamat di Jalan Medan Area Selatan. Kel.

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN Agung Santoso 1, Benedikta Anna 2,Annisa Purbasari 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3 Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain studi cross sectional (potonglintang)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Data Meja Belajar Tabel 4.1 Data pengukuran meja Pengukuran Ukuran (cm) Tinggi meja 50 Panjang meja 90 Lebar meja 50 4.1.. Data Kursi Belajar

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak Petunjuk Sitasi: Restuputri, D. P., Baroto, T., & Enka, P. (2017). Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B265-271). Malang:

Lebih terperinci

MODUL I DESAIN ERGONOMI

MODUL I DESAIN ERGONOMI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem kerja, pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu: manusia, bahan, mesin dan lingkungan kerja. Dari keempat komponen tersebut, komponen manusia

Lebih terperinci

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK Abstrak ANAK Delta Pralian - NPM : 30402264 Program Studi Teknik Industri, Universitas Gunadarma E-mail : dpralian@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi 2.1.1. Definisi Ergonomi Istilah Ergonomi disebut pula sebagai human factors di Amerika, human engineering di dunia militer. Istilah ergonomi lebih dikenal di Eropa

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Penelitian dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur selama dua bulan terhitung dari bulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu Ukuran dan model dari kursi taman/teras yang lama. Data anthropometri tentang ukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu penelitian yang bersifat penjelasan pada setiap variabelnya melalui

Lebih terperinci

PENINGKATAN TINGGI BADAN MAHASISWA BARU UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 1990 DAN I Gede Arya Sena; Suyasning, HI; IDP Sutjana

PENINGKATAN TINGGI BADAN MAHASISWA BARU UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 1990 DAN I Gede Arya Sena; Suyasning, HI; IDP Sutjana 1 PENINGKATAN TINGGI BADAN MAHASISWA BARU UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 1990 DAN 2000 I Gede Arya Sena; Suyasning, HI; IDP Sutjana Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran UNUD Program Magister Ergonomi-Fisiologi

Lebih terperinci

Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan

Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan Athfiyatul Fatati athfiyatul.fatati@yahoo.com Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Airlangga ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Herry Christian Palit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

FM-UDINUS-PBM-08-04/R0

FM-UDINUS-PBM-08-04/R0 SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku: 4 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Analisa dan Perancangan Sistem Kerja 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istilah "ergonomi" berasal dari bahasa Latin yaitu. ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu. ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi Nurmianto : (2008) istilah "ergonomi" berasal dari bahasa Latin yaitu ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN STANDARD NORDIC QUESTIONNAIRE I. IDENTITAS PRIBADI (Tulislah identitas saudara dan coret yang tidak perlu) 1. Nama :... 2. Umur/Tgl. Lahir :.../... 3. Stasiun Kerja :... 4. Status : Kawin/Belum

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124306 / Analisa dan Perancangan Sistem Kerja Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS UNTUK MURID TAMAN KANAK-KANAK (STUDI KASUS : TK ISLAM SILMI SAMARINDA) Lina Dianati Fathimahhayati 1, Dutho Suh Utomo 2, Mifta Khurrohmah Mustari 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA 138 BAB V HASIL DAN ANALISA 5.2. Hasil PT. Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam pembuatan elektroda untuk pengelasan. Untuk menemukan permasalahan yang terdapat pada

Lebih terperinci

PERBEDAAN PADA PROPORSI TUBUH ETNIS BALI DENGAN ETNIS MADURA DI SURABAYA Rini Linasari

PERBEDAAN PADA PROPORSI TUBUH ETNIS BALI DENGAN ETNIS MADURA DI SURABAYA Rini Linasari PERBEDAAN PADA PROPORSI TUBUH ETNIS BALI DENGAN ETNIS MADURA DI SURABAYA Rini Linasari rinilina1@gmail.com Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya Abstrak

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PERONTOK BULU AYAM UNTUK MENINGKATKAN KEHIGIENISAN

RANCANG BANGUN ALAT PERONTOK BULU AYAM UNTUK MENINGKATKAN KEHIGIENISAN RANCANG BANGUN ALAT PERONTOK BULU AYAM UNTUK MENINGKATKAN KEHIGIENISAN BAGUS Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura bagusale12@gmail.com Abstrak- Semakin banyaknya rumah

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

NASKAH PUBIKASI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

NASKAH PUBIKASI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANALISIS DIMENSI MEJA DAN KURSI SEKOLAH TERHADAP KENYAMANANN BELAJAR SISWA SDN PABELAN 03 SUKOHARJO NASKAH PUBIKASI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIS PENENTUAN VOLUME SEGMEN TANGAN DAN KAKI WANITA ETNIS JAWA USIA TAHUN

MODEL MATEMATIS PENENTUAN VOLUME SEGMEN TANGAN DAN KAKI WANITA ETNIS JAWA USIA TAHUN MODEL MATEMATIS PENENTUAN VOLUME SEGMEN TANGAN DAN KAKI WANITA ETNIS JAWA USIA 20 30 TAHUN Ainur Komariah dan Budi Wibowo Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan kemajuan teknologi di saat ini keterbatasan yang dirasakan oleh penyandang cacat kaki untuk berpindah tempat kini sudah dapat diatasi. Kini sudah ada

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD. ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD. SONATA JAYA) PURWATI Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup penelitian bidang Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2

Lebih terperinci

PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS ABSTRAK Shella Monica Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung Latar belakang Tidur yang cukup merupakan faktor penting bagi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keluhan Muskuloskeletal Menurut Tarwaka (2004), keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat ringan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia

LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia L A M P I R A N LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia L-1 1. DATA ANTHROPOMETRY Anthropometry Masyarakat Indonesia yang didapat dari interpolasi masyarakat British dan Hongkong (Pheasant,1996)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Dwi Nurul Izzhati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UDINUS Jl. Nakula I, No.5-11, Semarang E-mail: dwinurul@dosen.dinus.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN ERGONOMI PADA PERANCANGAN STASIUN KERJA

PERTIMBANGAN ERGONOMI PADA PERANCANGAN STASIUN KERJA PERTIMBANGAN ERGONOMI PADA PERANCANGAN STASIUN KERJA Oleh Darlis, Suharyo Widagdo, Sigit Santoso, Bang Rozali Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN ABSTRAK PERTIMBANGAN ERGONOMI PADA PERANCANGAN

Lebih terperinci

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun Petunjuk Sitasi: Zadry, H. R., Rahmayanti, D., Riski, H., Meilani, D., & Susanti, L. (2017). Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B76-81).

Lebih terperinci

Keywords: children anthropometry, learning facility for school, percentile. Tabel 1. Penelitian Anthropometry Anak di Beberapa Negara

Keywords: children anthropometry, learning facility for school, percentile. Tabel 1. Penelitian Anthropometry Anak di Beberapa Negara EVALUASI DATA ANTROPOMETRI ANAK-ANAK USIA 4-6 TAHUN DI JAWA TIMUR DAN APLIKASI PADA PERANCANGAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH, Linda Herawati 1 dan Theresia Amelia Pawitra 2 Abstract: Anthropometry data

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124407 / Ergonomi Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu : 100

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Penelitian ini dilakukan mulai Juli-September 2010 di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. B. ALAT DAN BAHAN 1. Peralatan yang digunakan a. Meteran

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR ABSTRAKSI Rinadi Mappunna Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma *Email : Rinaldi_aldimd@yahoo.com Perlindungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian mengenai Perbandingan Antara Lansia Yang Melakukan Olahraga Jalan Kaki dengan Tenis terhadap Kebugaran Jasmani (Health Related Physical

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1 Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, kami sampaikan ke hadirat Allah YME, karena terealisasinya Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

Lebih terperinci