PENERAPAN PSAK NO.23 TENTANG AKUNTANSI PENDAPATAN (Studi pada PT Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang) Oleh :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN PSAK NO.23 TENTANG AKUNTANSI PENDAPATAN (Studi pada PT Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang) Oleh :"

Transkripsi

1 PENERAPAN PSAK NO.23 TENTANG AKUNTANSI PENDAPATAN (Studi pada PT Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang) Oleh : DESI LIZA PURBA Program Studi Akuntansi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Pendapatan adalah penghasilan yang timbul selama dalam aktivitas normal entitas dan dikenal dengan bermacam-macam sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividend dan royalti. Dalam dunia bisnis pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya. Sebagian besar perusahaan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang optimal sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat tercapai. Untuk dapat menghasilkan laba, pendapatan perusahaan harus lebih besar dibandingkan beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Pendapatan juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dalam menghasilkan laba yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengakuan, pengukuran dan pengungkapan pendapatan pada Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang telah sesuai secara keseluruhan dengan PSAK No. 23. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, wawancara dan dalam menganalisis data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah melalui observasi dan wawancara terhadap pihak yang terkait dengan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. Metode penganalisaan data yang penulis gunakan ialah metode deskriptif, dimana data yang telah dikumpulkan, kemudian disusun dan dianalisis sehingga memberikan keterangan bagi pemecahan masalah yang dihadapi. Kata kunci: Pengakuan, Pengukuran dan Pengungkapan Latar Belakang PENDAHULUAN Memperoleh pendapatan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha dagang, industri maupun jasa. Hal ini disebabkan karena pendapatan akan mendorong kegiatan dan mendukung kelangsungan hidup serta pertumbuhan kegiatan usaha tersebut. Pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa khususnya perusahaan pengelola bandar udara, pendapatan diperoleh dari jasa yang diberikan meliputi pelayanan operasi lalulintas udara, pemakaian fasilitas bandar udara serta jasa-jasa lain yang berkaitan dengan kegiatan penerbangan baik langsung ataupun tidak. Pelayanan jasa dalam hal ini bertujuan menyediakan jasa kebandarudaraan yang turut serta menunjang kelancaran angkutan udara secara aman, selamat dan efisien bagi masyarakat. Dalam perusahaan, penentuan pendapatan berkaitan dengan masalah kebijakan

2 pengakuan, pengukuran, pelaporan dan pengungkapan pendapatan. Pengakuan adalah saat dimana sebuah transaksi harus diakui sebagai pendapatan. Setelah diakui sebagai pendapatan, perusahaan kemudian rnengukur berapa jurnlah yang harus dilaporkan dan diungkapkan dari setiap transaksi dalam suatu periode akuntansi. Permasalahan pengakuan, pengukuran, pelaporan dan pengungkapan pendapatan terkait erat satu sama lain. PT (Persero) Angkasa Pura II sebagai salah satu badan usaha milik negara, diberi wewenang untuk mengelola bandar udara di wilayah barat Indonesia yang salah satu kantor cabangnya adalah PT (Persero) Angkasa Pura II Raja Haji Fisabillah (RHF) Tanjungpinang. Sebagaimana kantor pusat dan kantor-kantor cabang lainnya PT (Persero) Angkasa Pura II Raja Haji Fisabillah Tanjungpinang bertugas menyiapkan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan operasi keselamatan lalu lintas udara, memelihara fasilitas teknik peralatan, operasi bandar udara dan komersil, fasilitas teknik elektronika dan listrik, serta penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan administrasi dan keuangan, untuk kelancaran angkutan udara. Dalam menyelenggarakan jasa kebandaraudaraan, perusahaan senantiasa dituntut untuk melakukan hubungan dengan perusahaan lain. Baik itu dengan maskapai penerbangan, pengelola katering pesawat, pengangkutan penumpang dan perusahaan lain yang berkaitan dengan kegiatan penerbangan, langsung ataupun tidak. Keterkaitan diantara perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam operasi penerbangan ini akan menyebabkan timbulnya masalah akuntansi mengenai pendapatan, terutama dalam penentuan : 1. Saat pengakuan pendapatan yang menjadi dasar penentuan hak dan kewajiban, 2. Dasar pengukuran pendapatan yang menjadi hak, 3. Perlakuan akuntansi atas pelaporan dan pengungkapan pendapatan oleh perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan masalah utama pendapatan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 yaitu tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan. Masalah lain adalah apakah penerapan akuntansi pada pengakuan, pengukuran, pelaporan, dan pengungkapan pendapatan oleh perusahaan telah tepat. Hal ini menjadi penting karena pada kenyataannya bila perlakuan akuntansi atas pengakuan, pengukuran, pelaporan, dan pengungkapan pendapatan tidak tepat dapat mempengaruhi laporan keuangan.keadaan tersebut dapat membuat terjadinya salah penyajian yang pada akhirnya menyebabkan para pengguna informasi keuangan salah dalam mengambil keputusan ekonomi. Mengingat pentingnya arti pendapatan bagi perusahaan dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan pendapatan jasa kebandarudaraan, mendorong penulis untuk membahas masalah pendapatan secara teori dan meninjau penerapannya pada perusahaan dalam bentuk skripsi berjudul Penerapan PSAK No. 23 tentang Akuntansi Pendapatan pada PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah.

3 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pendapatan Pendapatan menurut PSAK No 23 (2010 : 06) Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Berdasarkan kutipan diatas, diketahui bahwa pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan bukan berasal dari pinjaman atau pertambahan ekuitas. Dengan demikian jumlah yang dapat ditagih atas nama pihak ketiga, seperti PPN dan bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas (jumlah kepemilikan atas perusahaan tersebut) dan oleh karena itu harus dikeluarkan dari perkiraan pendapatan. Pendapatan yang diperoleh akan mengakibatkan aktiva bertambah dan hutang berkurang. Pertambahan pendapatan mengakbitkan pertambahan aktiva ataupun ekuitas bukan yang berasal dari kontribusi penanaman modal. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa mereka menekankan pendapatan pada arus masuk atau merupakan penyelesaian kewajiban yang berasal dari suatu aktifitas yang merupakan suatu kegiatan operasi utama yang terus berkelanjutan. Pengertian pendapatan memiliki arti yang bermacam - macam, tergantung dari segi mana ditinjau pengertian pendapatan. Pengertian pendapatan menurut Ahmed R Belkaoui dalam Maharani (2010:14), pendapatan telah diinterprestasikan sebagai berikut :Arus masuk aktiva bersih yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa. Arus keluar barang atau jasa dari perusahaan kepelanggannya; dan Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh usaha selama periode waktu tertentu. Pengakuan Pendapatan Pengakuan pendapatan menurut PSAK No. 23 (2010) dalam paragraf 07 menyatakan bahwa, dalam hubungan keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi meliputi jumlah yang ditagihkan untuk kepentingan prinsipal dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Jumlah yang ditagihkan diatas nama prinsipal bukan merupakan pendapatan. Sebaliknya, yang merupakan pendapatan adalah jumlah komisi yang diterima. Penentuan apakah entitas bertindak sebagai prinsipal atau agen menyaratkan adanya pertimbangan dan memperhatikan seluruh fakta dan kondisi yang relevan.

4 Pengakuan adalah proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur kriteria pengakuan yang sesuai dengan Standar Akuntansi dalam Laporan Neraca dan Laba Rugi yaitu (Harahap,2011:96) : 1. Ada kemungkinan manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau atau kedalam perusahaan 2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Menurut Pawan dalam Jurnal EMBA (2013:351), selama ini ada pengakuan dari pendapatan pendapatan, yaitu : dua dasar 1. Accrual Basis Dasar aktual ini mengakui pendapatannya pada saat periode terjadinya transaksi pendapatan. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian walaupun kas belum diterima. 2. Cash Basis Dasar tunai ini mengakui apabila pendapatan yang hanya diperhitungkan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. Dan penjualan barang atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima. Pengukuran Pendapatan Menurut PSAK No. 23 (2010) menyatakan pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Menurut Harahap (2011:96) menyatakan bahwa pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca atau laporan laba rugi. Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembeli. Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan yaitu jumlah kas atau setara kas yang diterima atau dapat diterima. Namun jika terdapat perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal maka imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. Harahap (2011:96) menyatakan bahwa pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca atau laporan laba rugi. Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembeli. Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan yaitu jumlah kas atau setara kas yang diterima atau dapat diterima. Namun jika terdapat perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal maka imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.

5 Pengungkapan Pendapatan Pengaturan tentang pengungkapan pendapatan yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia terdapat di dalam PSAK No. 23 (IAI,2010) yang menyatakan bahwa : a. Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa; b. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut termasuk pendapatan yang berasal dari: 1) Penjualan barang; 2) Penjualan jasa; 3) Bunga; 4) Royalti; 5) Dividen; c. Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap kategori yang signifikan dari pendapatan. Metode Penelitian METODELOGI PENELITIAN Metode penelitian tidak terlepas dari teknik (alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian) dan prosedur (urutan urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian). Menurut Sugiyono (2010:4), yang dimaksud dengan metode penelitian adalah Merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Sumber Data dan Teknik Penelitian Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang dioleh dan diambil dari PT (Persero) Angkasa Pura II Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), khususnya departemen keuangan (Finance Department) pada perusahaan tersebut. Departemen ini merupakan departemen yang menangani segala hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan Teknik Pengumpulan Data Agar memperoleh data informasi secara akurat diperlukan pembuktian dalam penelitian ini, dengan melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut: Penelitian Lapangan (Field Research). Penelitian ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke lapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, penelitian ini dilakukan melalui:

6 a. Teknik Wawancara (Interview) Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab atau wawancara secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait, guna untuk melancarkan proses pengumpulan data dibutuhkan oleh penulis, karena wawancara yang dilakukan tidak terstruktur. b. Teknik Observasi Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti guna memperoleh bukti dan prosedur yang ada pada perusahaan saat dilakukan penelitian. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki perusahaan. d. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku diperpustakaan dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah diteliti. Penulis mengumpulkan data teoritis yang menjadi landasan teori untuk melaksanakan penelitian ini. Instrumen Penelitian Di mana penulis melakukan teknik tanya jawab secara langsung dengan manajemen perusahaan dan memberikan daftar pertanyaan. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif, dimana data yang dikumpulkan, disusun, diinterpretasikan, dan dianalisis sehingga memberikan keterangan lengkap sebagai pemecahan masalah yang dihadapi. Untuk menganalisis data diperoleh dalam pembahasan ini, teknik yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif yaitu data-data yang diperoleh dari penelitian dikumpulkan, kemudian disusun dan seterusnya diolah sehingga diperoleh gambaran dari masalah tersebut. Menurut Sugiyono (2009:244) analisis data adalah Proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan bahan lain secara sistematis sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Untuk menganilisa data yang diperoleh dalam pembahasan ini, teknik yang gunakan adalah metode analisis data deskriptif yaitu data-data yang diperoleh dari penelitian dikumpulkan, kemudian disusun dan seterusnya diolah sehingga diperoleh gambaran dari masalah tersebut. ANALISA DATA Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut Angkasa Pura II atau Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar

7 udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero). Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Kiprah Angkasa Pura II selama 29 tahun, telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya. Identifikasi dan Jenis Pendapatan Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang sebagai salah satu cabang PT (Persero) Angkasa Pura II bertugas menyiapkan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan operasi lalu lintas udara, memelihara fasilitas teknik peralatan, operasi bandar udara dan komersil, kegiatan administrasi dan keuangan. Berdasarkan PP No. 3 Tahun 1985 tentang Perum Angkasa Pura jo PP No. 25 tahun 1986, diketahui bahwa usaha-usaha yang diselenggarakan oleh perusahaan adalah: 1. Penyediaan fasilitas untuk kegiatan pelayanan, pendaratan, lepas landas, parkir dan penginapan pesawat. 2. Penyediaan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo dan pos. 3. Penyediaan fasilitas elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi limbah. 4. Jasa pelayanan penerbangan. 5. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan serta industri dan gedung yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara. 6. Jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan kebandarudaraan. Secara sederhana bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan sebagai tempat untuk tinggal landas, mendarat serta naik turunnya penumpang, membongkar atau memuat pos, barang, hewan dan tanaman. Jadi, segala bentuk pelayanan yang berupa fasilitas yang berhubungan dengan hal-hal kebandarudaraan adalah jasa yang dihasilkan oleh PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang.

8 Jenis-jenis pendapatan PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan Aeronautika Adalah pendapatan yang diperoleh sehubungan dengan pelayanan yang diberikan perusahaan kepada para pengguna jasa bandar udara yang terkait langsung dengan kegiatan penerbangan. Pendapatan ini terdiri dari: a. Pelayanan Jasa atas Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) PJP4U adalah pendapatan yang diterima perusahaan dari pendaratan, penempatan, penyimpanan pesawat di bandar udara. Setiap pesawat udara baik penerbangan domestik maupun internasional yang melakukan pendaratan, penempatan dan penyimpanan di bandar udara Indonesia dikenakan tarif jasa P4U, tetapi Bandar Udara RHF belum menyediakan jasa penyimpanan karena belum tersedianya hanggar. Jadi khusus untuk P4U ini Bandar Udara RHF hanya menyediakan jasa penempatan dan pendaratan pesawat udara. PJP4U di RHF baru terdiri dari PJP4U domestik sedangkan JP4U internasional belum ada. b. Pelayanan Jasa atas Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) PJP2U adalah jasa pelayanan yang diberikan kepada calon penumpang selama di bandara. PJP2U dibandar udara RHF masih domestik sedangkan internasional juga belum ada. c. Jasa Pemakain Counter Jasa pemakaian counter adalah untuk melayani penumpang pesawat udara penerbangan internasional maupun domestik, yang meliputi jasa-jasa sebagai berikut: 1) Conveyor pada waktu pemberangkatan dan kedatangan 2) Timbangan 3) Pengamanan barang 4) Pemakaian ruangan lapor bagi penumpang dan barang Jasa. 2. Pendapatan non Aeronautika Adalah pendapatan yang berasal dari suatu kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan penerbangan tetapi untuk memberi dukungan kepada penerbangan agar berjalan lancar. Pendapatan non aeronautika terdiri dari: a. Sewa ruangan Yaitu pendapatan yang diperoleh dari penyewaan ruang oleh perusahaan kepada pihak lain. Ruangan yang disewakan ini digunakan sebagai ruangan kantor perusahaan lain seperti kantor dari beberapa perusahaan penerbangan, restoran ataupun toko. Sewa ruangan dibedakan menjadi: 1) Sewa ruangan terminal domestik 2) Sewa ruangan luar terminal

9 b. Sewa Gedung Yaitu pendapatan yang diterima perusahaan dari penyewaan fasilitas pergudangan yang telah dipersiapkan kepada pihak lain. Pengguna jasa ini biasanya adalah maskapai penerbangan dan perusahaan pengiriman barang. c. Sewa tanah diperkeras Sewa tanah diperkeras dengan sewa tanah biasa. Untuk sewa tanah, tanah yang disewakan adalah tanah kosong yang selanjutnya di atasnya akan dibangun berbagai fasilitas oleh penyewa. Sedangkan yang dimaksud dengan tanah diperkeras adalah tanah yang sudah diaspal oleh perusahaan yang biasanya peruntukkannya adalah untuk lahan parkir atau jalan. d. Sewa listrik dan Sewa air Pada dasarnya pendapatan dari sewa listrik dan air adalah komisi yang diperoleh perusahaan dalam jumlah tertentu dari tagihan listrik dan air perusahaan yang beroperasi di kawasan bandar udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang. Tagihan ini didapat dari pemakaian setiap perusahaan baik untuk listrik maupun air. e. Sewa tempat reklame Adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari pemanfaatan billboard yang ada di kawasan bandar udara Raja Haji Fisabilillah sebagai tempat pemasangan iklan produk atau perusahaan tertentu. f. Konsesi Adalah pendapatan yang ditarik dari perusahaan yang menyewa dan memperoleh pendapatan di lingkungan PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang berdasarkan persentase omzet si penyewa. g. Parkir kendaraan/pass Adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan tiket parkir, dan pengurusan pass. Untuk memperoleh pendapatan ini perusahaan membedakan daerah Bandar udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang menjadi tiga bagian yaitu: 1) Public Area (daerah umum) 2) Restructed Public Area (RPA) 3) Non Public Area (NPA) Pendapatan parkir kendaraan/pass 1) Parkir mobil 2) Parkir motor 3) Pass bandara 3. Pendapatan Lain-lain Adalah pendapatan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan kegiatan operasional penerbangan. Kegiatan ini antara lain: a. Pendapatan bunga

10 b. Pendapatan dan selisih kurs penjualan c. Pendapatan lelang Hanya saja dalam skripsi ini pendapatan Non Aeronautika yang berhubungan dengan pendapatan sewa tidak dibahas, karena tidak termasuk dalam PSAK No. 23 tentang pendapatan. Pengakuan Pendapatan Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan andal. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pendapatan diakui ketika perusahaan yang menghasilkan pendapatan telah memberikan setumpukan barang atau jasa yang dijanjikan untuk pelanggan dan ketika pelanggan memberikan pembayaran atau setidaknya janji pembayaran yang dapat direalisasikan bagi perusahaan. Pengakuan pendapatan pada PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah adalah sebagai berikut: 1. PJP4U Tagihan yang dibuat PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang untuk PJP4U kepada maskapai penerbangan dibuat sepuluh hari sekali. Pendapatan PJP4U diakui oleh perusahaan setelah laporan terhadap jasa PJP4U yang dimanfaatkan maskapai telah dibuat oleh bagian aeronautika, untuk selanjutnya diteruskan ke dinas komersil dan dinas akuntansi. Pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk pendapatan PJP4U dibuat terpisah untuk jasa pendaratan dan penempatan domestik. Jasa penyimpanan pesawat belum disediakan oleh PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang karena tidak tersedianya hanggar. Pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan adalah: a. Pada saat terjadinya transaksi Piutang Maskapai Pendapatan jasa PPN b. Pada saat kas diterima Bank Piutang Maskapai xxx - xxx - - xxx xxx - xxx

11 Pengukuran Pendapatan Selain pengakuan, pengukuran menjadi masalah lain yang cukup rumit dalam penerapan akuntansi pendapatan. Hal ini disebabkan adanya pertanyaan tentang apa yang menjadi dasar pengukuran itu dan berapa besar pendapatan yang akan diterima perusahaan. Pada PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, penghitungan pendapatan dihitung dengan mengalikan jasa yang diterima dengan tarif yang berlaku. Tarif tersebut merupakan ketetapan hitungan yang didasarkan pada usulan dari cabang yaitu PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang. Untuk pendapatan tertentu, tarif yang berlaku di PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang tidak sama dengan Bandar udara yang lain. Hal ini disebabkan karena usulan tarif dari cabang merupakan hasil pengamatan atau survei yang berlaku di sekitar kawasan kerja kantor cabang, dalam hal ini adalah tarif rata-rata di kota Tanjungpinang.. Pengungkapan Pendapatan Pengungkapan pada PT Angkasa Pura II Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang telah meyertakan kebijakan-kebijakan akuntansi dalam pengakuan pendapatan yaitu berdasarkan pada akrual basis, dan pada setiap kategori pos-pos pendapatan telah diungkapkan menurut posnya masing-masing dalam laporan laba rugi perusahaan. Pada laporan perusahaan terdapat kategori untuk pengungkapan pendapatan yaitu pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain, yang didalamnya telah mencakup setiap pos-pos yang telah disebutkan sebelumnya. Pembahasan Pengakuan, Pengukuran dan Pengungkapan Pendapatan PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang merupakan sebuah badan usaha milik negara yang bertugas menyediakan jasa kebandarudaraan di bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang untuk menunjang kelancaran angkutan udara. Dalam penyelenggaraan jasa kebandarudaraan, perusahaan berhubungan dengan pihak-pihak lain yang operasinya berkaitan dengan kegiatan penerbangan baik langsung maupun tidak langsung. Sebagaimana perusahaanperusahaan lain, PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang juga memerlukan pendapatan untuk mendorong kegiatan perusahaan dan mendukung kelangsungan hidupnya. Pada PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, yang menjadi pendapatan adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan para konsumennya, baik berupa maskapai penerbangan, perusahaan pengiriman barang, perusahaan-perusahaan lain, dan juga masyarakat luas. Pendapatan perusahaan yang berasal dari penggunaan jasa bandara, dibedakan menjadi pendapatan aeronautika dan pendapatan non aeronautika.

12 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan dari PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang dan pembandingan dengan teori-teori yang ada dan Standar Akuntansi Keuangan, khususnya PSAK kesimpulan sebagai berikut: Pengakuan pendapatan pada PT (Persero) Angkasa Pura II Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 23 yang mengatur tentang pendapatan, maka penulis dapat menarik 1. ) No Pengukuran pendapatan pada PT (Persero) Angkasa Pura II Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No Pengungkapan pendapatan pada PT (Persero) Angkasa Pura II Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan pendapatan pada PT (Persero) Angkasa Pura II Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 Saran Setelah melaksanakan penelitian pada PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang dan dari kesimpulan yang telah ditarik, maka saran yang dapat penulis berikan kepada perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Untuk pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan pendapatan telah sesuai dengan standar akuntansi yang ada, dapat terus dipertahankan agar tidak terjadi kesalahan dan salah saji. 2. Dapat mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nila pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan serta kepentingan lainnya. 3. Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak pada jasa pelayanan kepada masyarakat, perusahaan harus meningkatkan kinerja dan disiplin waktu dari setiap karyawannya, baik yang berhubungan langsung dengan pengguna jasa ataupun tidak. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga citra perusahaan di mata masyarakat. 4. Kualitas adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan produk, jasa ataupun melebihi harapan. Meningkatkan kualitas pelayanan lebih menekankan kepada aspek kepuasan pelanggan dapat meninggkatkan percayaan pelanggan kepada Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang.

13 DAFTAR PUSTAKA Apsa, Sari Evaluasi Pengakuan, Pengukuran dan pelaporan Pendapatan Berdasarkan PSAK No.23 pada PT. Pelayaran LIBA Marindo Tanjungpinang Periode 2013, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang Baridwan, Zaki, Akuntansi Intermediate, Edisi 8, Yogyakarta : BPFE, 2008 Harahap, Sofyan Syafri Teori Akuntansi. Edisi Revisi Jakarta: Rada Grafindo Persada. Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK No.23 (Revisi 2010) Pendapatan Imam Santoso, 2007, Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting), Buku I, Penerbit Refika Aditama. Kieso, Weygandt, dan Warfield Intermediate Accounting IFRS Edision. Volume Pertama. United States of America: Wilay Maharani, Yasinta Resti Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan dan Beban terhadap Kewajaran Laporan Keuangan pada PT. Sari Rajut Indah. STIE Perbanas, Surabaya, Skripsi Nazir, Mohammad Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Synthia, Marcella dan Lili, Syafitri Analisis Pengakuan dan pengukuran Pendapatan berdasrkan PSAK No.23 pada PT. Pandu Siwi Sentosa. STIE MDP, Palembang. Pawan, Elisabeth Caroline Pengakuan, pengukuran, pengungkapan dan pelaporan Pendapatan berdasarkan PSAK No.23 pada PT. Pegadaian. Universitas Sam Ratulangi, Manado. Stice, Skousen Akuntansi Keuangan, Buku 1, Edisi 16. Salemba empat : Jakarta Tambunan, Megawati S Penerapan PSAK No.23 tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan pada PT. IndoFarma Global Medika Cabang Medan, Universitas Sumatera Utara, Medan Weygandt, Kieso, Kimmel Accounting Principles. IFRS edition, John Wiley & Son, Inc.

14 Wijaya Wendi Pengakuan Pendapatan atas jasa pelanggan Pemerintah dan Non Pemerintah pada Hotel Plaza Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Wirartha, I Made Metodelogi Penelitian Sosial Ekonomi. ANDI : Yogyakarta

ANALISIS AKUNTANSI PENDAPATAN ASURANSI SOSIAL (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Tanjungpinang ) Oleh :

ANALISIS AKUNTANSI PENDAPATAN ASURANSI SOSIAL (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Tanjungpinang ) Oleh : ANALISIS AKUNTANSI PENDAPATAN ASURANSI SOSIAL (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Tanjungpinang ) Oleh : DWI HARYATI Program Studi Akuntansi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT.Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulis memperhatikan bahwa industripenerbangan khususnya pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa lain yang terkait dengan fasilitas bandar udara sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Sebelum PT (Persero) Angkasa Pura II berdiri terlebih dahulu dibangun landasan pacu Bandara Polonia Medan sehingga dengan adanya landasan inilah PT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menjalankan bisnis jasa pelayanan

Lebih terperinci

DISCLOSURE PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK No. 23 PADA CV. MUNAWIR FURNITURE. Oleh : Uswatun hasanah B

DISCLOSURE PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK No. 23 PADA CV. MUNAWIR FURNITURE. Oleh : Uswatun hasanah B DISCLOSURE PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK No. 23 PADA CV. MUNAWIR FURNITURE Oleh : Uswatun hasanah B12.2011.01843 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang Pengakuan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT.Angkasa Pura (Persero) Adalah sebuah Badan usaha Milik Negara yang bergerak dibidang jasa pengelolaan kebandaraan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis. Tetapi alangkah lebih baik lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan

Lebih terperinci

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan. a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, b. Mengikuti perkembangan tehnologi, sehingga dapat menyediakan kepada pimpinan informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha. di kawasan barat indonesia sejak tahun 1984.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha. di kawasan barat indonesia sejak tahun 1984. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Angkasa Pura II adalah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak dibidang jasa, pengelolaan kebendaraan dan pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK NO.23 PADA PT. PANDU SIWI SENTOSA PALEMBANG

ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK NO.23 PADA PT. PANDU SIWI SENTOSA PALEMBANG ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK NO.23 PADA PT. PANDU SIWI SENTOSA PALEMBANG Synthia Marcella (synthiamarcella@yahoo.com) Lili Syafitri, SE.,AK.,M.Si ( lili.syafitri@rocketmail.com)

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 TAHUN 2015 PADA PT. KEDIRI GLOBAL MEDIATAMA

JURNAL ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 TAHUN 2015 PADA PT. KEDIRI GLOBAL MEDIATAMA JURNAL ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 TAHUN 2015 PADA PT. KEDIRI GLOBAL MEDIATAMA Analysis Of The Recognition And Measurement Of Income Based On PSAK No. 23 At PT.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA KOPERASI LISTRIK PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO MENURUT PSAK NO. 27

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA KOPERASI LISTRIK PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO MENURUT PSAK NO. 27 ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA KOPERASI LISTRIK PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO MENURUT PSAK NO. 27 Lidia Mawikere Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Email:

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : KARINA AYU PUTRI NIM: 2013410998 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUH TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MIDEAST TOUR AND TRAVEL PAMEKASAN ABSTRAK

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUH TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MIDEAST TOUR AND TRAVEL PAMEKASAN ABSTRAK ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUH TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MIDEAST TOUR AND TRAVEL PAMEKASAN Runik Puji Rahayu Nurul Alfian Universitas Madura ABSTRAK Perusahaan Mideast

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2): 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Laporan Keuangan 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan Informasi Laporan Keuangan dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi sangat diperlukan bagi kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, transportasi juga merupakan sarana yang sangat penting dalam memperlancar

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Sekilas Tentang Angkasa Pura II Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG Martia Diwi Sekar Faini 1), Evi Yuniarti 2), Artie Arditha R 3) 1)2)3) Program Studi Akuntansi Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KONSTRUKSI PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KONSTRUKSI PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI hal. 81-92 ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KONSTRUKSI PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI Benny Prawiranegara Fakultas Ekonomi Universitas Galuh Ciamis benny.feunigal@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

2015, No Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestar

2015, No Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1289, 2015 KEMENHUB. Perjanjian Tingkat Layanan. Jasa Bandar Udara. Penyusunan Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 129 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak

BAB II DESKRIPSI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak 9 BAB II DESKRIPSI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut Angkasa Pura II atau Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa dicapai melalui pengelolaan yang baik, khususnya pengelolaan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. bisa dicapai melalui pengelolaan yang baik, khususnya pengelolaan manajemen i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan pada umumnya jika ditinjau dari sudut pandang ekonomi adalah untuk memperoleh keuntungan, menjaga kelangsungan hidup dan kesinambungan operasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Pengembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Pengembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk,Bidang,dan Pengembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT.Angkasa Pura II (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 tahun 1984. Perubahan nama dari Perum

Lebih terperinci

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness 100462201036 Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Skripsi ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK 23 PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK 23 PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK 23 PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : Erni Puspita Sari NIM : 2012410935 SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 SAK merupakan pedoman pokok dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM KAITANNYA DENGAN MATCHING PRINCIPLE PADA PG WATOETOELIS-SIDOARJO

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM KAITANNYA DENGAN MATCHING PRINCIPLE PADA PG WATOETOELIS-SIDOARJO ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM KAITANNYA DENGAN MATCHING PRINCIPLE PADA PG WATOETOELIS-SIDOARJO Meyta Chrissilia, Masyhad, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi. yang akan dijelaskan pada latar belakang sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi. yang akan dijelaskan pada latar belakang sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Laporan proposal ini akan membahas tentang topik berdasarkan yang muncul pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi Soemarmo Surakarta yaitu mengenai kepuasan

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR Vivianty Halim Email: vivianty14@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas pandas, naik turun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 Secara umum pendapatan dapat diartikan sebagai peningkatan penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Kemayoran bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Kemayoran bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. 1.1.1 Bentuk Usaha Nama Angkasa Pura pertama kali muncul pada tahun 1962, yaitu dengan didirikannya Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran.PN

Lebih terperinci

MAKALAH PSAK 34: KONTRAK KONSTRUKSI

MAKALAH PSAK 34: KONTRAK KONSTRUKSI MAKALAH PSAK 34: KONTRAK KONSTRUKSI Kelompok : 2 (Dua) Program Studi : Akuntansi Mata Kuliah Dosen : Standar Akuntansi Keuangan Indonesia : Yunan Helmi., Ak. Disusun Oleh : Raihan Prasetyo (023134122)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN MENURUT PSAK NO.23 PADA USAHA PETERNAK AYAM PETELUR BAYU FARM DI KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN MENURUT PSAK NO.23 PADA USAHA PETERNAK AYAM PETELUR BAYU FARM DI KABUPATEN SEMARANG ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN MENURUT PSAK NO.23 PADA USAHA PETERNAK AYAM PETELUR BAYU FARM DI KABUPATEN SEMARANG Novelina Devi Yunita Widodo Fakultas Ekonomi & Bisnis progaram studi akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Tujuan

Lebih terperinci

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE. PENDAPATAN 1 Pendapatan Dalam penyusunan tugas ini pendapatan diistilahkan sebagai revenue agar tidak selalu salah pengertian, karena pendapatan juga padanan dari kata income walaupun penggunaannya belum

Lebih terperinci

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) Lampiran i Lampiran ii PT ANGKASA PURA II NERACA 31 DESEMBER 2006-2009 Rp 2009 2008 2007 2006 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2.185.119.290.152

Lebih terperinci

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri) PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri) Oleh : Mawarni Putri ABSTRAK PT. Kent Transindo Indonesia adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. ENVIRO JAYA GLOBAL. Indo Maharani Rizki Febriyanti Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. ENVIRO JAYA GLOBAL. Indo Maharani Rizki Febriyanti Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang. ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. ENVIRO JAYA GLOBAL Indo Maharani Rizki Febriyanti Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Dengan bertambah pesatnya perkembangan dalam usaha jasa

Lebih terperinci

Suci Anggreani Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Suci Anggreani   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING, Tbk. DAN ENTITAS ANAK TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI BERDASARKAN PSAK NO. 23 & NO. 34 ABSTRAK Suci Anggreani email : sucianggreani17@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 Immu Puteri Sari dan Dwi Nova Azana Fakultas Ekonomi UMSB Abstrak Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan beban merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, kedua pos

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan beban merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, kedua pos BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendapatan dan beban merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, kedua pos tersebut merupakan unsur utama yang akan disajikan dalam laporan laba rugi, dimana pendapatan

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) Oleh: Miladiah Kusumaningarti Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email: mila@kagamavirtual.net Penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 53 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada hasil pembahasan mengenai perlakuan akutansi sewa pada PT. PAS di Surabaya, maka simpulan-simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero) SURABAYA SKRIPSI

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero) SURABAYA SKRIPSI PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero) SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : INTANI TIRTA HIDHAYAH 01106029 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif

Lebih terperinci

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 tentang Pendapatan disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di dalam usahanya. Setiap perusahaan yang didirikan baik itu secara perorangan maupun kelompok,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Berbagai pendapat telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian dari koperasi. Berdasarkan ilmu yang dipelajari beserta asumsi masing-masing, pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendapatan dan Beban 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal

Lebih terperinci

ANALISIS ATAS PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PADA CV TATA WIJAYA KEDIRI SKRIPSI

ANALISIS ATAS PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PADA CV TATA WIJAYA KEDIRI SKRIPSI ANALISIS ATAS PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PADA CV TATA WIJAYA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA KANTOR PEMATANG SIANTAR. Drs. Lukieto Cahyadi, SE, MM STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA KANTOR PEMATANG SIANTAR. Drs. Lukieto Cahyadi, SE, MM STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA KANTOR PEMATANG SIANTAR Drs. Lukieto Cahyadi, SE, MM STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode

Lebih terperinci

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN Novi Nugrahani Politeknik Negeri Malang nugrahani19@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

ABSTRAK ENDANG ANALISIS PENERAPAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN N0. 21 (Pengganti PSAK No.44) PADA PT. CIPTA KAWALAN RAJA

ABSTRAK ENDANG ANALISIS PENERAPAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN N0. 21 (Pengganti PSAK No.44) PADA PT. CIPTA KAWALAN RAJA ABSTRAK ENDANG 080420103079 ANALISIS PENERAPAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN N0. 21 (Pengganti PSAK No.44) PADA PT. CIPTA KAWALAN RAJA Skripsi. Ekonomi 2013 Kata kunci : ISAK No. 21, PSAK No.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas yang disajikan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN ATAS PENJUALAN ANGSURAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 PADA PT. MAHAKAM BERLIAN SAMJAYA SAMARINDA

ANALISIS PENDAPATAN ATAS PENJUALAN ANGSURAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 PADA PT. MAHAKAM BERLIAN SAMJAYA SAMARINDA ANALISIS PENDAPATAN ATAS PENJUALAN ANGSURAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 PADA PT. MAHAKAM BERLIAN SAMJAYA SAMARINDA Isna Noor Achmad, Elfreda Aplonia Lau, Heriyanto Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT.PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MEGAMAS. Oleh Ricky Michael Datulangie Agus Toni Poputra

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT.PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MEGAMAS. Oleh Ricky Michael Datulangie Agus Toni Poputra ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT.PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MEGAMAS Oleh Ricky Michael Datulangie Agus Toni Poputra Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang Amelia Haryanto ( haryantoamelia@rocketmail.com) Rizzal Effendi ( Rizaleffendi31@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - Teori 1. Pengertian Pendapatan Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:236) mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil penjualan barang dan jasa yang dibebankan kepada pelanggan/pihak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. akuntansi sewa pada PT. Seruni Inti Mandiri didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN. akuntansi sewa pada PT. Seruni Inti Mandiri didapatkan kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN 5.1.KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan evaluasi yang dilakukan khususnya terhadap akuntansi sewa pada PT. Seruni Inti Mandiri didapatkan kesimpulan sebagai berikut : a. Seluruh kendaraan

Lebih terperinci

AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. MUJUR INDO PERFORMA

AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. MUJUR INDO PERFORMA AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. MUJUR INDO PERFORMA SKRIPSI Oleh : Muammar Rengga Widodo NIM : 090462201222 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNG PINANG 2017 Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENILAIAN PERSEDIAAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PROFITABILITAS PADA UD. TIMBUL JAYA MOTOR KOTA KEDIRI

ANALISIS METODE PENILAIAN PERSEDIAAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PROFITABILITAS PADA UD. TIMBUL JAYA MOTOR KOTA KEDIRI Artikel Skripsi ANALISIS METODE PENILAIAN PERSEDIAAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PROFITABILITAS PADA UD. TIMBUL JAYA MOTOR KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG DAGANG (PSAK NO.09) PADA LAPORAN KEUANGAN PT. KEBAYORAN PHARMA SAMARINDA

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG DAGANG (PSAK NO.09) PADA LAPORAN KEUANGAN PT. KEBAYORAN PHARMA SAMARINDA PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG DAGANG (PSAK NO.09) PADA LAPORAN KEUANGAN PT. KEBAYORAN PHARMA SAMARINDA Yeyen Herlina Wati 1, LCA. Robin Jonatha 2, Imam Nazarudin Latif 3 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bandar Udara Menurut Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2012 Tentang Pembangunan dan pelestarian lingkungan hidup bandar udara, 1. kebandarudaraan

Lebih terperinci

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK)

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK) ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK) Achmad Naruli Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK Setip

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DELTA MAKMUR SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DELTA MAKMUR SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DELTA MAKMUR SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh: FAHMI FAKHRUDDIN 2012410910 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

Lebih terperinci

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1! Latar Belakang Sistem transportasi udara di Indonesia semakin berperan dalam pengembangan perekonomian dan merupakan kewenangan transportasi udara untuk dapat melayani seluruh wilayah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bandar Udara Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 56 tahun 2015 tentang kegiatan pengusahaan di bandar udara ; 1. kebandarudaraan adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam operasi suatu perusahaan baik perusahaan profit maupun perusahaan non profit (nirlaba)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh

BAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses bisnis utama Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh stakeholdernya, begitu juga dengan PT AP II. Dalam menjalankan proses bisnis,

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON 84 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja dan terjadinya perubahan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan BAB II DASAR TEORI A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan kepada konsumen melalui

Lebih terperinci

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Andalan Finance Indonesia Tahun 2011-2013) Oleh : Putu Sulastri & Nurul Marta Hapsari ABSTRAKSI Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh dari aktivitas-aktivitas perusahaan dalam suatu periode. Pendapatan merupakan hal yang penting karena pendapatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA CV.SURYA JAYA ABADI SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA CV.SURYA JAYA ABADI SKRIPSI Artikel Skripsi ANALISIS PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA CV.SURYA JAYA ABADI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Perusahaan 1. Kepala Cabang Kepala cabang memimpin sebuah kantor cabang yang mempunyai tugas menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dan jasa keselamatan penerbangan

Lebih terperinci

Materi: 4 PERSAMAAN AKUNTANSI

Materi: 4 PERSAMAAN AKUNTANSI Materi: 4 PERSAMAAN AKUNTANSI TUJUAN PEMBELAJARAN 2 1. Menjabarkan perkembangan prinsip-prinsip akuntansi dan bagaimana praktiknya, 2. Menetapkan persamaan akuntansi, 3. Menentukan setiap unsur dari persamaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya lapangan terbang Husein Sastranegara, merupakan lapangan terbang peninggalan Pemerintah Hindia Belanda ( sebelum PD II ) dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi BAB IV PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang adalah berdasarkan akunakun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG PELAYANAN AIR PUTIH SAMARINDA TAHUN ( ) Oleh:

ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG PELAYANAN AIR PUTIH SAMARINDA TAHUN ( ) Oleh: ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG PELAYANAN AIR PUTIH SAMARINDA TAHUN (015-016) Oleh: Musdalifa, Robin Jonathan, Ida Rachmawati FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. diperoleh dari wawancara yang berasal dari Bagian Akuntansi tepatnya bagian

BAB V PENUTUP. diperoleh dari wawancara yang berasal dari Bagian Akuntansi tepatnya bagian BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengendalian internal piutang dalam meningkatkan efektivitas penagihan piutang pada PT. Garam (Persero). Unit penelitian dalam

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

PENDAPATAN PSAK 23. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

PENDAPATAN PSAK 23. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI PENDAPATAN PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Menggunakan prinsip pengakuan pendapatan Memahami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pendapatan 1. Definisi Pendapatan Teori akuntansi menyatakan bahwa pendapatan mempresentasikan capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil mempunyai

Lebih terperinci