EVALUASI DAN PERUMUSAN STRATEGI TELKOM FLEXI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DAVID

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI DAN PERUMUSAN STRATEGI TELKOM FLEXI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DAVID"

Transkripsi

1 EVALUASI DAN PERUMUSAN STRATEGI TELKOM FLEXI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DAVID Anggara Hayun A 1 ABSTRACT TelkomFlexi is a business unit from PT Telkom Divre V East Java that is moving in cellular industry field. Cellular industry is an industry that having tight competitor so every company should fight to continue its sustainability. To get continue the live, TelkomFlexi have are appropriate strategy. To make good strategic management model, they have to execute strategic management model review. According to the strategic management model review, the good model is David model. The application of David model is in three stages, input stage, matching stage, and decision stage. Keywords: strategic evaluation, strategic management model review, david model ABSTRAK TelkomFlexi merupakan salah satu unit bisnis dari PT Telkom Divre V Jawa Timur yang bergerak di bidang industri seluler. Untuk mempertahankan hidupnya, TelkomFlexi harus memiliki strategi yang tepat. Untuk mendapatkan model manajemen strategis yang sesuai, perlu dilakukan review model manajemen strategis yang ada. Dari hasil review model manajemen strategis yang ada, diperoleh model yang sesuai yaitu manajemen strategis dari David. Penerapan model David ini dilakukan dengan tiga tahapan yaitu tahap input, tahap pencocokkan, dan tahap keputusan. Kata kunci: evaluasi strategi, review model manajemen strategis, model david 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UBiNus, Jakarta Evaluasi dan Perumusan Strategi... (Anggara Hayun A) 143

2 PENDAHULUAN Dimulainya era globalisasi, mengakibatkan setiap perusahaan berusaha untuk mempertahankan keberadaannya. Persaingan yang muncul menjadi semakin ketat. Persaingan dapat muncul dari dalam maupun luar negeri. Untuk menghadapi persaingan tersebut, perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk menghadapinya. Strategi tersebut pada dasarnya dapat memberikan arahan kepada perusahaan untuk menghadapi tantangan dan ancaman yang muncul pada saat ini maupun pada masa yang akan datang dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Strategi muncul karena perusahaan memiliki sasaran yang akan dituju. Sasaran tentunya berorientasi pada keinginan masa depan yang ingin dituju oleh perusahaan berdasarkan visi dan misi yang dimilikinya. Sasaran merupakan hal yang penting karena sasaran dapat memberikan arah, memfokuskan usaha, menjadi pedoman rencana dan keputusan, dan membantu mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai. Munculnya strategi di perusahaan merupakan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan dimana perusahaan akan bersaing, melawan siapa dan untuk maksud apa. Agar strategi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka strategi tersebut harus dikelola dengan baik. Pengelolaan strategi ini dilakukan dengan menggunakan manajemen strategi. PT Telkom sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang telekomunikasi, tentunya harus siap menghadapi tantangan, hambatan, dan ancaman yang muncul akibat adanya arus globalisasi. Untuk menghadapinya, maka PT Telkom harus memiliki strategi yang tepat. Strategi ini perlu dibuat berdasarkan visi, misi, sasaran, kondisi internal dan eksternal yang dimiliki oleh PT Telkom. Oleh karena itu, maka perlu adanya manajemen strategi yang baik. Strategi yang dimiliki sekarang tentunya harus dilakukan evaluasi secara terus menerus agar strategi yang dimiliki ini benardan sesuai dengan perubahan kondisi internal dan eksternal perusahaan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Kesalahan strategi yang ada, tentunya akan membahayakan perusahaan pada saat melakukan implementasi dan eksekusi strategi. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi strategi secara terus menerus. Permasalahan yang akan dibahas dalam paper ini adalah bagaimana mengevaluasi strategi PT Telkom Divre V Jawa Timur Unit Bisnis TelkomFlexi untuk mengetahui kesesuaiannya dengan kondisi internal dan eksternal yang ada sekarang Tujuan dari penenelitian ini bertujuan untuk ini antara lain sebagai berikut. Mengevaluasi perubahan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Mengevaluasi dan menganalisis kesesuaian strategi yang ada. Memberikan saran perbaikan terhadap strategi yang dimiliki PT Telkom Divre V Jawa TimurUnit Bisnis TelkomFexi. 144 INASEA, Vol. 6 No. 2, Oktober 2005:

3 Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan paper ini adalah dapat memberikan perbandingan terhadap strategi yang dimiliki oleh PT Telkom Divre V Jawa Timur Unit Bisnis TelkomFlexi pada saat ini. Sehingga dengan adanya perbandingan ini, pihak perusahaan diharapkan dapat memilih strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan pada saat ini dan pada masa yang akan datang. PEMBAHASAN Metodologi yang digunakan dalam paper ini terdiri dari studi lapangan pendahuluan, perumusan masalah dan tujuan penelitian, studi literatur dan identifikasi strategi TelkomFlexi, analisis perubahan internal dan eksternal sejak strategi dirumuskan, perumusan strategi baru, serta kesimpulan dan saran. Metodologi ini diperlukan untuk membuat penelitian menjadi terstruktur, sistematis, memudahkan langkah dalam mengidentifikasikan dan memecahkan suatu masalah. Studi lapangan pendahuluan dilakukan untuk melihat permasalahan yang ada di PT Telkom Divre V Jawa Timur Unit Bisnis TelkomFlexi. Setelah melihat dan mengetahui permasalahan yang ada, kemudian dilakukan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Dari perumusan masalah dan tujuan penelitian ini langkah selanjutnya adalah studi literatur dan identifikasi strategi TelkomFlexi. Studi literatur ini membahas teori manajemen strategis model Fred R. David. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis perubahan internal dan eksternal sejak strategi dirumuskan. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Delphi untuk menjaring opini sekelompok orang yang mengetahui strategi TelkomFlexi. Penjaringan opini dilakukan dengan wawancara terhadap lima orang manajer di Divisi Pengembangan Bisnis dan lima orang manajer di Divisi Fixed Wireless Area Timur. Penjaringan opini ini dilakukan untuk mengetahui asumsi pada kondisi internal dan eksternal, kemudian dibandingkan dengan kondisi internal dan eksternal pada saat ini. Setelah itu, dilakukan analisis untuk mengetahui apakah ada perubahan antara asumsi kondisi internal dan eksternal dengan kondisi internal dan eksternal pada saat ini. Strategi perusahaan terdiri dari sekelompok perubahan kompetitif dan pendekatan bisnis yang memanajemeni pekerja untuk menjalankan perusahaan. Strategi adalah game plan untuk menarik dan menyenangkan konsumen, membatasi posisi pasar, mengelola operasi, kompetisi secara sukses, dan mencapai tujuan organisasi. Strategi memiliki tiga tingkat yaitu tingkat korporasi, tingkat bisnis, dan tingkat fungsional. Manajemen Strategis dari David merupakan manajemen strategis yang digunakan pada level strategi corporate dan business. Disebut level strategi corporate karena manajemen strategis dari David merumuskan strategi yang cenderung kurang konkrit, lebih konseptual, dan lebih berorientasi pada nilai. Perumusan strategi yang dilakukan menanamkan pemahaman arah kepada seluruh perusahaan dalam melakukan aktivitasnya masing masing. Evaluasi dan Perumusan Strategi... (Anggara Hayun A) 145

4 Ada tiga tahap dalam perumusan strategi dengan menggunakan model David. Tahap pertama adalah tahap input, tahap kedua adalah tahap pencocokan, dan tahap ketiga adalah tahap keputusan. Tahap input terdiri dari matriks evaluasi faktor eksternal, matriks profil persaingan, dan matriks evaluasi faktor internal. Tahap pencocokan terdiri dari matriks TOWS (Threat Opportunity- Weakness Strengths). Selain itu manajemen strategis ini juga merumuskan business strategi yaitu dengan menetapkan kebijakan dan sasaran tahunan yang menerjemahkan rumusan arah dan keinginan yang dihasilkan di tingkat korporasi ke dalam sasaran dan strategi yang konkrit untuk tiap-tiap divisi usaha. Sehingga level strategi manajemen strategis dari Pearce dan Robinson adalah Corporate dan Business. Gambaran Umum TelkomFlexi Pada bulan Januari tahun 1999 PT Telkom Divre V Jawa Timur atas ijin dari pemerintah meluncurkan C Phone untuk wilayah Jawa Timur. Pemerintah memberi ijin karena kebutuhan telepon yang sangat mendesak dengan diadakannya PON VIII di Jawa Timur. C Phone merupakan telepon seluler dengan teknologi CDMA IS95A dan menggunakan frekwensi 1900 MHz. Pada tahun 2002, TelkomFlexi diluncurkan sebagai pengganti dari C Phone. Peluncuran TelkomFlexi disebabkan adanya keinginan dari pemerintah untuk menjual frekwensi 1900 MHz kepada perusahaan seluler murni. Dengan adanya penjualan frekwensi 1900 MHz, tentunya mengakibatkan C Phone tidak dapat digunakan lagi, sehingga Telkom harus dapat menyesuaikan diri dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Peraturan pemerintah menyatakan bahwa Telkom diberi ijin untuk mengoperasikan telepon seluler dengan frekwensi 800 MHz dan bersifat limited mobility (area kode terbatas). Oleh karena itu dibuatlah TelkomFlexi dengan teknologi CDMA x yang dapat digunakan pada frekwensi 800 MHz. TelkomFlexi merupakan jasa telepon dasar dengan sambungan berupa Fixed Wireless Access yang merupakan bagian dari jaringan tetap lokal Telkom. Pelanggan dapat melakukan panggilan dan dipanggil pada posisi dimanapun selama berada di area Flexi tanpa dikenakan biaya Air Time dan biaya automutasi (roaming). Area Flexi adalah area dimana terminal pelanggan itu terdaftar. Pemakai TelkomFlexi dikenakan tarif sama dengan telepon tetap, tanpa biaya airtime dan pelanggan dapat bergerak sepanjang berada di area Flexi. Teknologi yang digunakan TelkomFlexi adalah CDMA (Code Division Multiple Access) x. Teknologi CDMA adalah sebuah teknologi wireless yang pertama kali dikembangkan dan dikomersialkan oleh QUALCOMM. CDMA bekerja dengan mengubah pembicaraan ke dalam informasi digital, kemudian ditransmisikan seperti sebuah signal radio melalui jaringan wireless. CDMA merupakan unique code untuk membedakan setiap pembicaraan yang berbeda. Sehingga CDMA memungkinkan banyak orang dapat membagi media dalam waktu bersamaan, tanpa static, cross talk, atau interference. 146 INASEA, Vol. 6 No. 2, Oktober 2005:

5 Strategi TelkomFlexi Saat ini TelkomFlexi memiliki strategi objective yaitu mendapatkan jumlah konsumen sebanyak banyaknya dan meningkatkan ROI (Return on Investment). Sedangkan strategi yang dimiliki oleh PT Telkom Divre V Jawa Timur sebagai Holding Company dari TelkomFlexi adalah strategi konsolidasi dan strategi ekspansi. Strategi konsolidasi diterapkan dengan melakukan optimalisasi aset, peningkatan kualitas infrastruktur, peningkatan pendapatan usaha, dan efektivitas biaya. Sedangkan strategi ekspansi diterapkan dengan melakukan pengembangan dan penambahan alat produksi, pengembangan dan pemberdayaan SDM, pengembangan sistem informasi, menciptakan loyalitas pelanggan, dan peningkatan manajemen keuangan. Pada unit bisnis TelkomFlexi, strategi konsolidasi diterapkan dengan melakukan pembangunan BTS (Base Transceiver Station) di seluruh Jawa Timur. Sedangkan strategi ekspansi diterapkan dengan melakukan penetrasi pasar dan akuisisi pasar. Akuisisi pasar disini berarti melakukan akuisisi terhadap pelanggan yang dimiliki oleh seluler lain. Analisis Perubahan Internal dan Eksternal Analisis perubahan internal dan eksternal merupakan langkah meningkatkan kemampuan organisasi untuk penyesuaian diri pada keadaan yang berubah. Aktivitas analisis perubahan internal dan eksternal ini harus dilakukan secara kontinyu bukan hanya pada periode waktu tertentu, misalkan akhir tahun, karena perubahan yang terjadi pada saat ini dapat berlangsung secara mendadak dan cepat. Proses menganalisis perubahan internal dan eksternal dilakukan dengan membandingkan asumsi kondisi internal dan eksternal pada saat strategi ditetapkan dengan pada saat sekarang dan masa mendatang. Asumsi kondisi internal terdapat pada tabel 1, asumsi kondisi eksternal terdapat pada tabel 2, kondisi internal pada saat ini dan masa mendatang terdapat pada tabel 3, sedangkan kondisi eksternal pada saat ini dan masa mendatang terdapat pada tabel 4. Evaluasi dan Perumusan Strategi... (Anggara Hayun A) 147

6 Tabel 1 Asumsi Kondisi Internal TelkomFlexi No Variabel Asumsi 1 Segmentasi pasar Menengah ke bawah dan pebisnis yang memiliki mobilitas tinggi dalam satu kota 2 Sikap konsumen Resistance, butuh sosialisasi terutama dalam hal cara menggunakan 3 Kualitas karyawan Baik, sudah berpengalaman di C Phone 4 Modal CAPEX (Capital Expenditure) per user USD Tarif pemakaian Sama dengan tarif PSTN (telepon tetap) 6 Pangsa pasar yang ingin dicapai Seluruh kota dan kabupaten di daerah Jawa Timur. 7 Jumlah pelanggan Jumlah pelanggan pada tahun 2003 sebanyak 115 ribu orang. 8 Variasi produk yang ditawarkan Ada dua produk yaitu RUIM dan non RUIM. 9 Tingkat pendapatan ARPU 115 ribu 10 Teknologi CDMA 11 Pesaing Belum ada pesaing yang memiliki teknologi yang sama yaitu CDMA Sumber: Hasil Wawancara dengan beberapa manajer PT Telkom Divre V Jawa Timur Tabel 2 Asumsi Kondisi Eksternal TelkomFlexi No Variabel Asumsi 1 Tingkat suku bunga Tingkat suku bunga 19 % ditambah dengan resiko sekitar 6 9% 2 Peraturan pemerintah tentang telekomunikasi Mengijinkan PT Telkom menggunakan frekwensi 800 MHz. 3 Kondisi perekonomian negara Perekonomian negara stabil 4 Fluktuasi harga Tidak ada fluktuasi harga yang berarti 5 Kondisi persaingan yang terjadi Tidak ada pesaing yang menggunakan Teknologi CDMA 6 Pengaruh persaingan terhadap perusahaan Persaingan tidak terlalu berpengaruh karena teknologi yang dimiliki lebih baik. 7 Perubahan teknologi yang terjadi Tidak ada perubahan teknologi yang terjadi. Teknologi yang digunakan tetap CDMA dan GSM. Sumber: Hasil wawancara dengan beberapa manajer PT Telkom Divre V Jawa Timur 148 INASEA, Vol. 6 No. 2, Oktober 2005:

7 Tabel 3 Kondisi Internal pada Saat ini dan Mendatang TelkomFlexi No Variabel Pada Saat Ini dan Masa Mendatang 1 Segmentasi pasar Atas, menengah, bawah dan pebisnis yang memiliki mobilitas tinggi dalam satu kota 2 Sikap konsumen Welcome karena tarif pemakaian yang dikenakan lebih murah dibandingkan tarif seluler lain. 3 Kualitas karyawan Baik, sudah berpengalaman di C Phone 4 Modal CAPEX (Capital Expenditure) per user USD Tarif pemakaian Dibagi menjadi tiga yaitu tarif untuk Flexi Trendy, Flexi Classy, dan Flexi Family 6 Pangsa pasar yang ingin dicapai Seluruh kota dan kabupaten di daerah Jawa Timur. 7 Jumlah pelanggan Jumlah pelanggan pada tahun 2003 sebanyak 139 ribu orang. Pada tahun 2004 diperkirakan sekitar 300 ribu 8 Variasi produk yang ditawarkan Ada dua produk yaitu RUIM dan non RUIM. 9 Tingkat pendapatan ARPU 97 ribu 10 Teknologi CDMA 11 Pesaing Ada pesaing yang memiliki teknologi yang sama yaitu Esia dan Fren. Pada masa mendatang diperkirakan pesaing baru dengan teknologi CDMA semakin banyak Sumber: Hasil wawancara dengan beberapa manajer PT Telkom Divre V Jawa Timur Tabel 4 Kondisi Eksternal pada Saat ini dan Mendatang TelkomFlexi No Variabel Pada Saat Ini dan Masa Mendatang 1 Tingkat suku bunga Tingkat suku bunga 17 % 2 Peraturan pemerintah tentang Mengijinkan PT Telkom menggunakan frekwensi 800 MHz. telekomunikasi 3 Kondisi perekonomian negara Perekonomian negara stabil tetapi dengan adanya berbagai masalah di negara mengakibatkan terjadi perubahan pada perekonomian. 4 Fluktuasi harga Setelah terjadi kenaikan harga BBM pada tahun 2005, maka diperkirakan terjadi fluktuasi harga. Fluktuasi harga terjadi karena kenaikan BBM menyebabkan kenaikan harga barang barang lain yang terpengaruh oleh kenaikan BBM. 5 Kondisi persaingan yang terjadi Persaingan akan menjadi semakin ketat dengan munculnya Esia dan Fren yang menggunakan teknologi CDMA. Kondisi persaingan ini akan semakin ketat pada masa mendatang karena diperkirakan banyak muncul pesaing baru. 6 Pengaruh persaingan terhadap perusahaan Persaingan akan mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan karena pesaing yang muncul dengan teknologi yang sama, ternyata tidak dibatasi oleh limited mobility. Pengaruh persaingan pada masa mendatang menjadi semakin besar. 7 Perubahan teknologi yang terjadi Tidak ada perubahan teknologi yang terjadi. Teknologi yang digunakan pada saat ini tetap CDMA dan GSM, dan pada masa yang akan datang juga tetap CDMA dan GSM. Sumber: Hasil wawancara dengan beberapa manajer PT Telkom Divre V Jawa Timur Evaluasi dan Perumusan Strategi... (Anggara Hayun A) 149

8 Perbedaan antara kondisi asumsi dengan kondisi pada saat ini dan masa mendatang yaitu pada variabel segmentasi pasar, sikap konsumen, tarif pemakaian, jumlah pelanggan, variasi produk yang ditawarkan, tingkat pendapatan, dan pesaing. Segmentasi pasar telah berubah dari semula diasumsikan golongan menengah ke bawah dan pebisnis yang memiliki mobilitas tinggi dalam satu kota ternyata pada saat ini dan masa mendatang golongan atas juga menggunakan TelkomFlexi. Golongan atas menggunakan TelkomFlexi dengan alasan tarif pemakaian yang murah sehingga dapat melakukan penghematan biaya. Sikap konsumen yang semula dianggap resistance terhadap peluncuran TelkomFlexi ternyata dalam kenyataannya, pada saat ini dan masa mendatang konsumen welcome terhadap produk TelkomFlexi. Pada saat diasumsikan, sikap konsumen resistance disebabkan untuk mengaktifkan TelkomFlexi perlu untuk melakukan setting ke terminal terlebih dahulu sehingga perlu dilakukan sosialisasi cara melakukan setting ke terminal dengan baik. Namun pada kenyataannya jumlah pelanggan yang semula diasumsikan sekitar 115 ribu orang pada akhir tahun 2003, ternyata pada bulan Novermber 2003 jumlah pelanggan tersebut telah melampaui asumsi yang telah dilakukan oleh TelkomFlexi yaitu menjadi sekitar 139 ribu orang. Sehingga dapat diketahui bahwa ternyata sikap konsumen tidak resistance terhadap produk TelkomFlexi tetapi welcome terhadap produk yang diluncurkan. Tarif pemakaian TelkomFlexi mengalami sedikit perubahan pada saat ini bila dibandingkan dengan asumsi. Hal ini disebabkan variasi produk yang ditawarkan pada saat ini lebih banyak dibandingkan dengan asumsi. Produk yang berbeda tentunya tarif yang ditentukan berbeda pula. Walaupun jumlah pelanggan meningkat dibandingkan dengan asumsi, ternyata tingkat pendapatan menurun. Pada saat asumsi tingkat pendapatan pada tahun 2003 ARPU sebesar 115 Ribu, sedangkan pada saat ini yaitu sampai akhir bulan November tingkat pendapatan ARPU sebesar 97 Ribu. Hal ini disebabkan banyaknya pengeluaran yang dilakukan untuk mendapatkan pelanggan sehingga dengan pengeluaran yang besar mengakibatkan dapat mengurangi tingkat pendapatan yang dimilikinya. Pada kondisi eksternal, perubahan terjadi dalam tingkat suku bunga, kondisi persaingan yang terjadi, dan pengaruh persaingan terhadap perusahaan. Tingkat suku bunga terjadi perubahan dari tingkat suku bunga 19% ditambah dengan resiko yaitu sekitar 6 9%.menjadi sebesar 17%. Hal ini berarti terjadi penurunan tingkat suku bunga. Selain itu perubahan yang terjadi adalah munculnya pesaing dengan teknologi sama yaitu Esia dan Fren. Munculnya Esia dan Fren, tentunya mengakibatkan timbulnya pengaruh secara langsung terhadap TelkomFlexi. Sekarang TelkomFlexi dalam memasarkan produknya tidak hanya mengandalkan pada kelebihan teknologinya saja, karena teknologi yang sama telah ada pesaingnya. Dengan adanya perubahan terhadap kondisi internal sebanyak 7 variabel dari 11 variabel yang dimiliki dan kondisi eksternal sebanyak 3 variabel dari 7 variabel yang dimiliki, terlihat terjadi perubahan yang signifikan. Adanya perubahan yang signifikan ini mengakibatkan kemungkinan strategi yang digunakan pada saat ini sudah tidak cocok 150 INASEA, Vol. 6 No. 2, Oktober 2005:

9 lagi. Sehingga perlu dilakukan perumusan strategi baru. Perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan model David. Perumusan Strategi Perumusan strategi dilakukan dengan menerapkan model David. Model ini digunakan pada level corporate strategy dan business strategy. Dalam merumuskan strategi, model David bersifat kuantitatif dengan 3 tahap dan 9 teknik penyelesaian. Tiga tahap tersebut adalah tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Tahap input terdiri dari matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), matriks Profil Persaingan, dan matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI). Tahap pencocokan terdiri dari matriks Threats Opportunities Weakness Strengths (TOWS), matriks Strategic Position Action Evaluation (SPACE), matriks Boston Consulting Group (BCG), matriks Internal Eksternal (IE), dan matriks Grand Strategy. Sedangkan tahap keputusan terdiri dari Quantitatif Strategic Planning Matrix (QSPM). Dalam penelitian ini tahap pencocokan yang digunakan adalah matriks Threats Opportunities Weakness Strengths (TOWS), matriks Strategic Position Action Evaluation (SPACE), dan matriks Internal Eksternal (IE). Matriks Boston Consulting Group (BCG) dan matriks Grand Strategy tidak digunakan dalam penelitian ini karena penelitian ini hanya membahas satu unit bisnis saja dari Telkom Divre V Jawa Timur. Pengolahan dari matriks EFE dapat dilihat pada lampiran 1. Hasil pengolahan dengan menggunakan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) mendapatkan nilai matriks EFE adalah Hal ini menunjukkan bahwa TelkomFlexi di atas rata rata dalam kekuatan internal keseluruhannya. Sedangkan Pengolahan dari matriks EFI dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil pengolahan dengan menggunakan Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) memperoleh nilai matriks EFI adalah Hal ini menunjukkan bahwa TelkomFlexi di atas rata rata dalam usahanya untuk menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancaman. Pengolahan dari matriks Profil Persaingan dapat dilihat pada lampiran 3. Hasil pengolahan dengan menggunakan Matriks Profil Persaingan mendapatkan nilai matriks profil persaingan untuk TelkomFlexi adalah Sedangkan nilai dari matriks profil persaingan untuk Telkomsel adalah , Satelindo adalah , Pro XL adalah , dan IM3 adalah Hal ini menunjukkan bahwa TelkomFlexi memiliki kekuatan relatif di bawah Telkomsel, tetapi kekuatan relatifnya berada di atas Satelindo, Pro XL, dan IM3. Kekuatan relatif yang paling tinggi dimiliki oleh Telkomsel, sedangkan kekuatan relatif yang paling rendah dimiliki oleh IM3. TelkomFlexi menduduki peringkat kedua bila dibandingkan dengan pesaing lainnya. Hasil pengolahan dengan menggunakan Matriks TOWS menunjukkan ada tiga alternatif strategi yang diperoleh. Alternatif strategi pertama yang diperoleh dari strategi SO adalah memperluas pangsa pasar yang dimiliki. Alternatif strategi kedua yang Evaluasi dan Perumusan Strategi... (Anggara Hayun A) 151

10 diperoleh dari strategi ST adalah mengambil alih perusahaan pesaing yang dapat memberikan kontribusi. Sedangkan alternatif strategi yang ketiga yang diperoleh dari strategi WO dan WT adalah melakukan integrasi dengan perusahaan yang memiliki teknologi telekomunikasi tinggi. Pengolahan dari matriks SPACE dapat dilihat pada lampiran 4.Hasil pengolahan dengan menggunakan Matriks SPACE memperlihatkan bahwa alternatif strategi yang diperoleh dari matriks SPACE adalah strategi agresif. Hal ini menunjukkan bahwa TelkomFlexi adalah sebuah perusahaan dengan keuangan kuat yang telah mencapai keunggulan bersaing besar dalam industri yang sedang tumbuh dan stabil. Hasil pengolahan dengan menggunakan Matriks TOWS menggambarkan bahwa TelkomFlexi terletak pada daerah Grow dan Build. Sehingga alternatif Strategi yang cocok adalah Strategi Intensif atau Strategi Terintegrasi. Tahap terakhir yang dilakukan adalah tahap keputusan. Tahap keputusan ini menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM memilih strategi yang paling cocok diantara beberapa alternatif strategi yang ada berdasarkan kondisi eksternal dan internal yang dimiliki oleh TelkomFlexi. Alternatif strategi yang muncul dari matriks TOWS adalah memperluas pangsa pasar yang dimiliki, mengambil alih perusahaan pesaing yang dapat memberikan kontribusi, dan melakukan integrasi dengan perusahaan yang memiliki teknologi telekomunikasi tinggi. Memperluas pangsa pasar yang dimiliki dapat diartikan sebagai strategi ekspansif, sedangkan mengambil alih perusahaan pesaing yang dapat memberikan kontribusi, dan melakukan integrasi dengan perusahaan yang memiliki teknologi tinggi dapat diartikan sebagai strategi integrasi. Sehingga alternatif strategi yang muncul dari matriks TOWS ada dua yaitu strategi ekspansif dan strategi integrasi. Alternatif strategi yang muncul dari matriks SPACE adalah strategi agresif. Sedangkan alternatif strategi yang muncul dari matriks IE (Internal Eksternal) adalah strategi integrasi atau strategi intensif. Dari ketiga mariks tersebut yaitu matriks TOWS, matriks SPACE, dan matriks IE, diperoleh tiga buah alternatif strategi yaitu intensif, integrasi, dan agresif. Ketiga alternatif strategi tersebut kemudian dilakukan pemilihan strategi yang paling cocok dengan menggunakan QSPM. Dari hasil pengolahan dengan menggunakan matriks QSPM, dapat diketahui bahwa Total Atractive Score (TAS) dari strategi intensif adalah 2.995, strategi integrasi adalah 3.275, dan strategi agresif adalah Dari nilai TAS ternyata dapat diketahui bahwa strategi integrasi memiliki nilai yang tertinggi yaitu Hal ini menunjukkan bahwa strategi integrasi memiliki daya tarik yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan strategi intensif dan strategi agresif. Sehingga strategi yang paling cocok dengan kondisi internal dan eksternal dari TelkomFlexi adalah strategi integrasi. Strategi integrasi ini 152 INASEA, Vol. 6 No. 2, Oktober 2005:

11 dapat dilakukan dengan mengambil alih perusahaan pesaing yang dapat memberikan kontribusi dan melakukan integrasi dengan perusahaan yang memiliki teknologi telekomunikasi tinggi. Ternyata setelah dilakukan perumusan strategi dengan model David, ada perbedaan antara strategi yang dihasilkan oleh model David dengan strategi yang dari TelkomFlexi pada saat ini. Strategi dari TelkomFlexi pada saat ini adalah pembangunan BTS, penetrasi pasar dan akuisisi pasar. Ketiga strategi ini dapat diartikan sebagai strategi agresif. Sedangkan strategi yang dihasilkan oleh model David adalah strategi Integrasi. Sehingga perubahan yang terjadi pada kondisi internal dan eksternal pada saat asumsi perumusan strategi dengan kondisi pada saat ini dan masa mendatang, mengakibatkan terjadinya perubahan strategi perusahaan. SIMPULAN Dari evaluasi dan perumusan strategi yang telah dilakukan, strategi TelkomFlexi dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Ada tujuh variabel yang mempengaruhi kondisi eksternal dan sebelas variabel yang mempengaruhi kondisi internal perusahaan. Kondisi eksternal yang mempengaruhi adalah tingkat suku bunga, peraturan pemerintah tentang telekomunikasi, kondisi perekonomian negara, fluktuasi harga, kondisi persaingan yang terjadi, pengaruh persaingan terhadap perusahaan, dan perubahan teknologi yang terjadi. Sedangkan kondisi internal yang mempengaruhi adalah segmentasi pasar, sikap konsumen, kualitas karyawan, modal, tarif pemakaian, pangsa pasar yang ingin dicapai, jumlah pelanggan, variasi produk yang ditawarkan, tingkat pendapatan, teknologi, dan pesaing. b. Berdasarkan perbandingan antara asumsi kondisi eksternal dan internal dengan kondisi eksternal dan internal pada saat ini dan masa mendatang, dapat diketahui ada tiga variabel kondisi eksternal yang berubah dan ada tujuh variabel kondisi internal yang berubah. Kondisi eksternal yang berubah adalah tingkat suku bunga, kondisi persaingan yang terjadi, dan pengaruh persaingan terhadap perusahaan. Sedangkan kondisi internal yang berubah adalah segmentasi pasar, sikap konsumen, tarif pemakaian, jumlah pelanggan, variasi produk yang ditawarkan, tingkat pendapatan, dan pesaing. c. Ada tiga matriks pencocokkan yang digunakan dari model David yaitu matriks TOWS, matriks SPACE, dan matriks IE. Alternatif strategi yang muncul dari matriks TOWS adalah strategi ekspansif dan strategi integrasi. Alternatif strategi yang muncul dari matriks SPACE adalah strategi agresif. Sedangkan alternatif strategi yang muncul dari matriks IE adalah strategi integrasi dan strategi intensif. Evaluasi dan Perumusan Strategi... (Anggara Hayun A) 153

12 d. Dari hasil pemilihan strategi yang dilakukan dengan QSPM, strategi yang paling cocok dengan kondisi eksternal dan internal dari TelkomFlexi adalah strategi integrasi. Strategi integrasi ini dapat dilakukan dengan mengambil alih perusahaan pesaing yang dapat memberikan kontribusi dan melakukan integrasi dengan perusahaan yang memiliki teknologi telekomunikasi tinggi. e. Berdasarkan perubahan kondisi eksternal dan internal yang terjadi, maka sebaiknya TelkomFlexi merubah strategi yang dimiliki saat ini menjadi strategi integrasi. DAFTAR PUSTAKA A, Hayun A. Evaluasi Strategi Unit Bisnis TelkomFlexi, Tesis, ITS, Surabaya Agus, Joko Tri Kalo Saya Jadi GM Jasnita, Meeting PT Telkom Indonesia, Bandung. Fred, David R Concept of Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc Manajemen Strategis. Jakarta: PT Prenhallindo. Husein, Umar Strategic Management in Action. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Michael, Porter R Competitive Advantage. Collier Macmillan Publisher. Pearce, Robinson Strategic Management. Richard D. Irwin Inc. Telkom Divre V Jawa Timur Performansi TelkomFlexi, Surabaya. Thompson and Strickland Strategic Management Concepts and Cases. McGraw Hill. 154 INASEA, Vol. 6 No. 2, Oktober 2005:

13 Lampiran 1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) PELUANG Faktor Eksternal Kunci Bobot Peringkat 1. Peraturan pemerintah tentang telekomunikasi 2. Ketersediaan kredit 3. Tingkat produktivitas pekerja 4. Luas pasar yang ada 5. Gaya hidup masyarakat 6. Adanya UU hak paten 7. Pangsa pasar yang dapat tersedia 8. Kelemahan pesaing utama Nilai yang dibobot ANCAMAN 1. Suku bunga 2. Kecenderungan pengangguran 3. Kondisi perekonomian negara 4. Kebijakan moneter 5. Perubahan teknologi yang terjadi 6. Kekuatan pesaing utama 7. Pengaruh kondisi politik dalam negeri 8. Kondisi persaingan yang terjadi 9. Daya saing harga 10. Pengaruh persaingan terhadap perusahaan 11. Sasaran dan strategi pesaing utama Total Evaluasi dan Perumusan Strategi... (Anggara Hayun A) 155

14 Lampiran 2 Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) Faktor Internal Kunci Bobot Peringkat Nilai yang dibobot KEKUATAN 1. Citra perusahaan 2. Citra produk 3. Variasi produk yang ditawarkan 4. Modal usaha yang dimiliki 5. Kualitas produk 6. Teknologi yang digunakan 7. Struktur jabatan 8. Luas jangkauan jaringan 9. Pangsa pasar yang telah dicapai 10. Harga voucher 11. Biaya pemakaian pulsa 12. Harga kartu perdana 13. Sikap konsumen 14. Jumlah pelanggan 15. Pendidikan karyawan 16. Kualitas karyawan 17. Penelitian dan pengembangan karyawan KELEMAHAN 1. Penguasaan teknologi 2. Pembagian tugas yang jelas 3. Kebijakan perusahaan Total INASEA, Vol. 6 No. 2, Oktober 2005:

15 Evaluasi dan Perumusan Strategi... (Anggara Hayun A) 157

16 Lampiran 4 Matriks SPACE Hasil perhitungan dengan matriks SPACE antara lain sebagai berikut. KEKUATAN KEUANGAN (FS) RATING Modal usaha yang dimiliki 4.4 Harga voucher 3.9 Biaya pemakaian pulsa 4.0 Harga kartu perdana 4.4 KEKUATAN INDUSTRI (IS) Luas pasar yang ada 5.2 Penguasaan teknologi 2.2 Pendidikan karyawan 5.2 Kualitas karyawan 4.0 Penelitian dan pengembangan karyawan 5.0 Pangsa pasar yang dapat tersedia 3.9 Peraturan pemerintah tentang telekomunikasi 5.4 Adanya UU hak paten 3.5 Ketersediaan kredit 4.5 Luas jangkauan jaringan 4.6 STABILITAS LINGKUNGAN (ES) Kondisi perekonomian negara -4.3 Kebijakan moneter -2.9 Perubahan teknologi yang terjadi -2.7 Gaya hidup masyarakat -2.8 Pengaruh kondisi politik dalam negeri -3.3 Kondisi persaingan yang terjadi -2.9 Sikap konsumen -1.0 KEUNGGULAN BERSAING (CA) Tingkat produktivitas pekerja -2.5 Struktur jabatan -3.0 Pembagian tugas yang jelas -4.9 Daya saing harga -3.6 Citra perusahaan -1.8 Citra produk -1.8 Variasi produk yang ditawarkan -2.8 Kualitas produk -2.0 Teknologi yang digunakan -1.8 Luas jangkauan jaringan -2.4 Pangsa pasar yang telah dicapai INASEA, Vol. 6 No. 2, Oktober 2005:

EVALUASI DAN PERUMUSAN STRATEGI TELKOM FLEX1 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DAVID. Anggara Hayun A' ABSTRACT

EVALUASI DAN PERUMUSAN STRATEGI TELKOM FLEX1 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DAVID. Anggara Hayun A' ABSTRACT EVALUASI DAN PERUMUSAN STRATEGI TELKOM FLEX1 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DAVID Anggara Hayun A' ABSTRACT TelkomFlexi is a business unitfrom PT Telkom Divre V East Java that is moving in cellular indushyfield.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 87 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisikan kesimpulan yang didapat dari Evaluasi strategi yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Selain itu juga akan dikemukakan beberapa saran atau masukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi selular merupakan salah satu sarana komunikasi yang mampu menyediakan komunikasi secara cepat dan kapan saja. Seiring

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom Flexi Telkom Flexi atau yang dikenali sebagai Flexi adalah salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa:

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa: BAB III METODOLOGI III.1 Tehnik Pengumpulan Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan GFP ini dibagi 2, yaitu :! Data Primer Merupakan data internal yang didapat dari PT. QCC.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia dan arus globalisasi yang cepat, menunjukkan bahwa tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan masyarakat yang semakin maju

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam 19 Albertus L. Setyabudhi *1, Heru Setiawan 2 1,2 STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar Lubuk Baja; telp/fax

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG * Reka Integra ISSN: 338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 05 FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 119 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER Akhmad Rayaldy Prodi S1 Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan layanan fixed wireless access (FWA) berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) di Indonesia semakin ketat. Di Indonesia ada 3 operator FWA yaitu,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM 1 PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang)

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang) PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Cabang ) Alfredo Slamet Saputro Kadarisman Hidayat Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi atau komunikasi di Indonesia sudah sedemikian pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang memasuki dunia globalisasi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 2000 hingga saat ini, industri telekomunikasi di Indonesia merupakan industri yang tingkat pertumbuhannya sangat pesat dibandingkan dengan perindustrian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix FADHILAH PRASETYANINGTYASSAKTI NARDIYAH Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl.

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha Rumah Durian Harum yang terletak di daerah Kalimalang, Jakarta Timur ini memiliki beberapa konsep

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Rinaldy Aldi

Lebih terperinci

ABSTRAK DAFTAR ISI. Kata kunci : analisis, perancangan strategi

ABSTRAK DAFTAR ISI. Kata kunci : analisis, perancangan strategi ABSTRAK Selama krisis ekonomi yang bermula pada tahun 1997, bisnis yang berbasis bahan baku lokal adalah bisnis yang paling bertahan di tengah krisis. Salah satunya adalah sektor agrobisnis yang termasuk

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: 05 Distinctive Strategic Management Strategic Business Formulation Industry Life Cycle Stage Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat dirasakan pengaruhnya adalah semakin mudahnya pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal berkomunikasi.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Berlakang Negara Indonesia saat ini sedang mengalami pembangunan ekonomi di berbagai bidang. Keberhasilan dalam bidang perekonomian disuatu negara akan terlihat dari tingkat

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis jasa terus meningkat pesat, menurut Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian tahun 2013 pada sektor jasa 5,46 persen dibandingkan

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUKSI KRUPUK

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUKSI KRUPUK Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 17-24 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUKSI KRUPUK M. Adhi Prasnowo

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memuat rencana tentang informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan penelitian, sumber khusus dari mana informasi diperoleh, strategi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN ABSTRAK Persaingan di era globalisasi banyak memiliki tantangan dan hambatan bukan hanya dari lingkungan internal perusahaan saja tetapi lingkungan eksternal perusahaan dan posisi perusahaan, PT. Fajar

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo

Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo Andry Suryadi 0700730650 ABSTRAK Sunburst Adventurindo adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengorganisasian untuk berpetualang. Jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA Modul Pertemuan 13 Modul ke: Fakultas 13PASCA SARJANA Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Program Studi Magister Manajemen Referensi

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Bab 1 PENDAHULUAN negara yang mulai berkembang. Hal itu di buktikan berdasarkan data dari Bappenas untuk tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 82 sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI MODUL 09 MANAJEMEN STRATEJIK ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Oleh:. Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Tujuan Instruksional Khusus: Diharapkan mahasiswa mampu: 1. Memahami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata- kata kunci: Volume penjualan, TOWS, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy Matrix, strategi perusahaan, Art of War

ABSTRAK. Kata- kata kunci: Volume penjualan, TOWS, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy Matrix, strategi perusahaan, Art of War ABSTRAK Strategi merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Dengan memilih strategi yang tepat pada posisi perusahaan tertentu,

Lebih terperinci

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE.

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE. Formulasi Strategi pada Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE., MM Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi manajemen strategik yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci