BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. terdahulu terkait dengan variabel-variabel yang menjadi objek amatan dan alat analisis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. terdahulu terkait dengan variabel-variabel yang menjadi objek amatan dan alat analisis"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Posisi studi Sub bab ini bertujuan untuk menjelaskan posisi studi ini dibandingkan dengan studistudi terdahulu terkait dengan variabel-variabel yang menjadi objek amatan dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian. Adapun variabel tujuan dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Boonwanna et al., 2014; Suki, 2013; Doostar et al., 2012; Srinivasan et al., 2014).Selanjutnya, studi ini menggunakan enam variabel amatan yaitu: (1) fitur produk, (2) harga,(3) nama merek, (4) persepsi kualitas, (5) prestise, dan (6) keputusan pembelian. Kajian studi terdahulu yang menjadi dasar pembentukan konstruk alternatif disajikan pada Tabel II.1

2 Tabel II.1 Peneliti (tahun) Suki (2013) Doorstar et al (2012) Boonwana et al. (2014) Srinivasan et al. (2014) Variabel Independen Atribut Produk, Nama Merek, Kewajaran Harga, Pengaruh Sosial Identitas Merek, Citra Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek, Loyalitas Merek Nilai Finansial, Nilai Keunikan, Nilai Kualitas, Nilai Kegunaan, Nilai Snop, Nilai Prestise, Identitas Diri, Nilai Hedonik, Nilai Materialistik Sumber : hasil olahan data, Posisi Studi Variabel Dependen Niat Pembelian Niat Pembelian Niat Pembelian Niat Pembelian Alat Analisis AMOS SPSS SPSS AMOS B. Landasan Teori dan Hipotesis 1. Atribut Produk Atribut produk dalam hal ini produk iphone menjadi variabel independen yang akan diteliti pengaruh dan hubungannya dengan niat pembelian pelanggan. Dengan asumsi jika calon pelanggan memiliki persepsi atribut produk iphone baik maka pelanggan akan berniat untuk membeli produk iphone. Namun sebaliknya, jika persepsi calon pelanggan pada atribut produk iphone buruk maka pelanggan tidak akan berniat untuk membeli produk iphone.

3 Atribut produk merupakan atribut sebuah produk yang dibutuhkan dan diinginkan calon pelanggan dengan memiliki produk, menggunakan, dan memanfaatkan produk tersebut (Suki, 2013). Sebagian besar calon pelanggan menilai atribut smartphone seperti full-screen viewing untuk gambar dan video, teks dan tombol lebih besar dengan desain yang modis sangat sesuai dengan pelanggan (Suki, 2013). Menurut Persaud & Azhar (2012) smartphone seperti iphone dan Blackberry memiliki layar dan resolusi lebih besar dan menawarkan susunan atribut yang lebih luas bagi pelanggan, termasuk mobile web browsing, ribuan aplikasi, , instant messaging, picture messaging, video and audio playback, global positioning system (GPS), games, video camera, picture, dan video editing. Sedangkan menurut Chow (2013) dewasa ini telepon seluler dilengkapi dengan fitur konektifitas tanpa kabel, built-in web browser, instalator aplikasi, sistem manajemen file, presentasi multimedia, tampilan resolusi tinggi, penyimpanan hingga gigabytes dan sensor lokasi dan pergerakan.selain itu, sistem operasi merupakan atribut pembeda paling populer, dan setiap sistem operasi memiliki kelebihan masing-masing. Menurut Chow (2013) atribut produk dapat diukur dengan beberapa item sebagai berikut : 1. Saya menyukai desain iphone 2. iphone menyediakan game-game berkualitas 3. Saya menyukai iphone karena system operasinya 4. iphone memiliki lebih banyak aplikasi dibandingkan hp biasa 5. iphone memiliki akses internet lebih cepat dibandingkan hp biasa

4 Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan jika atribut produk merupakan persepsi terhadap daya tarik yang ada pada atribut suatu produk. Dalam penelitian ini akan diuji apakah atribut produk berpengaruh pada niat pembelian pelanggan. Hal ini akan dilihat melalui perbedaan persepsi calon pelanggan mengenai atribut yang diterapkan pada produk iphone. 2. Kewajaran Harga Harga merupakan faktor krusial yang mempengaruhi keputusan pelanggan dalam membeli produk maupun jasa (Chow, 2012). Harga merupakan salah satu aspek yang sangat sensitif bagi calon pelanggan. Dalam usaha pemenuhan kebutuhannya, seorang calon pelanggan akan cenderung memperhatikan hargayang diterapkan untuk suatu produk. Selain itu calon pelanggan akan cenderung untuk membandingkan harga dari beberapa alternatif pilihan yang tersedia. Menurut Xia et al. (2004) persepsi kewajaran harga merupakan penilaian dan tingkat emosi seseorang terkait perbedaan harga dari satu penjual dengan harga yang diterapkan oleh penjual lainnya di pasar, apakah harga tersebut tergolong wajar dan dapat diterima. Sedangkan menurut Hermann et al. (2007) kewajaran harga merupakan harga yang adil bagi pelanggan, dan saat pelanggan merasa harga yang diterapkan merupakan harga yang adil atau wajar maka hal tersebut akan meningkatkan sikap yang positif dari pelanggan dan berpengaruh pada kepuasan dari seorang pelanggan. Menurut Consuegra et al. (2007) kewajaran harga dapat diukur dengan beberapa item sebagai berikut : 1. Menurut saya harga iphone wajar 2. Menurut saya harga iphone dapat diterima 3. Menurut saya harga iphone rasional

5 4. Menurut saya harga iphone terjangkau Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan jika kewajaran harga merupakan persepsi yang muncul dari benak calon pelanggan mengenai kewajaran harga yang ditetapkan oleh satu produsen dibanding produsen lainnya, apakah harga tersebut dirasa sesuai atau tidak dengan produk yang ditawarkan tersebut. Kewajaran harga juga menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Dalam menetapkan harga, sebuah perusahaan harus mampu untuk menerapkan harga yang logis dan mampu bersaing dengan harga yang ada di pasar. Dalam penelitian ini akan diuji apakah kewajaran harga berpengaruh pada niat pembelian pelanggan. Hal ini akandilihat melalui persepsi calon pelanggan mengenai harga yang diterapkan pada produk iphone. 3. Nama merek Suatu produk dapat dibedakan dari produk lainnya dari segi merek. Merek merupakan identitas produk yang dijadikan sebagai alat ukur mengenai apakah produk itu baik dan berkualitas. Calon pelanggan melihat merek sebagai bagian yang paling penting dalam sebuah produk, dan merek dapat menjadi sebuah nilai tambah dalam produk tersebut (Suki, 2013). Produk dengan kualitas, model, atribut tambahan, serta kualitas yang relatif sama dapat memiliki nilai yang berbeda di pasar karena adanya perbedaan persepsi dalam benak calon pelanggan. Merek merupakan sebuah nama eksklusif yang mengindikasikan produk pada pasar. Istilah hukum untuk merek adalah trademark (Suki, 2013). Menurut Srinivasan & Till (2002) nama merek adalah aset berharga yang membantu sesuai kualitas dan menyarankan struktur pengetahuan yang tepat terkait

6 dengan merek. Menurut Chow (2012) nama merek menunjukkan produk itu sendiri kepada pasar. Merek merupakan nama, istilah, simbol, desain, atau kombinasi dari semua itu dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk dan jasa dari satu penjual dan membedakannya dengan para pesaing (Khasawneh & Hasouneh, 2012). Sedangkan menurut Rao & Ruekert (1994) salah satu objektif dari nama merek adalah untuk memberikan informasi dari kualitas produk. Merek mengembangkan keuntungan bersaing yang berkelanjutan bagi perusahaan (Aaker, 2012). Perusahaanperusahaan menyadari bahwa salah satu aset yang paling berharga adalah nama merek yang terkait dengan produk atau jasa mereka (Cornelis, 2013). Menurut Chow (2012) nama merek dapat diukur dengan beberapa item sebagai berikut : 1. iphone adalah merek favorit saya 2. Saya memilih iphone karena logo dan simbolnya 3. Saya memilih iphone karena dikenal secara internasional 4. Saya memilih iphone karena mereknya terpercaya Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nama merek merupakan persepsi terhadap keunikan logo dan nama suatu produk. Dalam penelitian ini akan diuji apakah nama merek berpengaruh pada niat pembelian pelanggan. Hal ini akan dilihat melalui persepsi calon pelanggan mengenai nama merek yang diterapkan pada produk iphone. 4. Persepsi Kualitas Secara umum, Wong & Zhou (2005) mendefinisikan persepsi kualitas sebagai evaluasi calon pelanggan dari sebuah produk dan keseluruhan keunggulan berdasarkan

7 isyarat intrinsicdan isyarat ekstrinsik. Penilaian kualitas ini mirip dengan penilaian sikap, dan calon pelanggan sering bergantung pada seberapa baik produk target memenuhi standar kualitas internal dalam penilaian mereka dari sebuah produk, keunggulan keseluruhan berkaitan dengan pengalaman konsumsi mereka. Sedangkan menurut Severi (2013) persepsi kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan persepsi dari pelanggan tentang kualitas dari produk atau jasa dibandingkan dengan penawaran dari pesaing. Severi (2013) juga menyatakan bahwa kualitas produk berbeda dari persepsi kualitas karena persepsi kualitas merupakan penilaian subjektif pelanggan pada produk. Menurut Doorstar et al. (2012) persepsi kualitas dapat diukur dengan beberapa indikator seperti performa merek, perilaku pekerja, dan reliabilitas, kualitas servis dan penampilan fisik termasuk dalam variabel ini. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas merupakan persepsi calon pelanggan terhadap daya tarik fungsional suatu produk. Dalam penelitian ini akan diuji apakah persepsi kualitas berpengaruh pada niat pembelian pelanggan. Hal ini akan dilihat melalui persepsi calon pelanggan mengenai kualitas produk yang diterapkan pada produk iphone. 5. Prestise Prestise merupakan emotional value tentang tingginya status dari sebuah produk yang diposisikan terkait dengan merek (Steenkamp et al., 2003; Truong et al., 2009; Monga & John, 2010). Penilaian tersebut diikuti dengan reaksi emosional (Moslehpour, 2014).Selain itu, pelanggan tertentu lebih memilih untuk membeli merek bergengsi untuk meningkatkan citra diri mereka karena aspek kosmopolitan dan modern (Wong & Zhou, 2005).

8 Persepsi dari prestise adalah fenomena psikologi yang beragam dari satu orang ke orang yang lain. Kasus yang terjadi berbeda-beda dari Negara satu dengan Negara yang lain, antara kelas sosial, dan perbedaan nilai budaya (Steenkamp et al., 2003). Sedangkan menurut Moslehpour (2014) asumsi umum dari prestise bahwa merek yang bergengsi memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari minat yang berhubungan dengan selfconceptseseorang. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestise merupakan persepsi calon pelanggan terhadap emotional value. Dalam penelitian ini akan diuji apakah prestise berpengaruh pada niat pembelian pelanggan. Hal ini akan dilihat melalui persepsi calon pelanggan mengenai prestise yang diterapkan pada produk iphone. 6. Niat Pembelian Dalam model penelitian ini, variabel niat pembelian berkedudukan sebagai variabel dependen. Hal ini karena niat merupakan tahap pertama sebelum pelanggan menentukan untuk membeli. Sehingga sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu apa saja yang mempengaruhi niat calon pelanggan sebelum membeli sebuah produk, dalam hal ini niat untuk membeli iphone. Niat beli dapat diklasifikasikan sebagai salah satu komponen perilaku kognitif pelanggan tentang bagaimana individu berniat untuk membeli merek atau produk tertentu. Menurut Wong et al. (2005) niat pembelian dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel independen yang dapat mempengaruhi niat pembelian. Hal ini memberikan pemahaman pada pemasar untuk meningkatkan variabel-variabel yang mempengaruhi niat pembelian.

9 Chow (2013) mengindikasikan jika memprediksi perilaku calon pelanggan akan sangat bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut. Perilaku yang muncul dari calon pelanggan, merupakan hasil dari pengetahuan dan pengalaman tersendiri oleh calon pelanggan akan suatu produk ataupun jasa. Sehingga dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi niat pembelian pelanggan dan pengaruhnya pada niat pembelian tersebut. C. Pembahasan Teori dan Hipotesis 1. Hubungan Antara Atribut Produk dan Niat Pembelian Atribut produk merupakan salah satu komponen penting bagi calon pelanggan dalam menentukan keputusan pembelian. Tidak hanya untuk menentukan keputusan pembelian, atribut produk juga dapat mempengaruhi pelanggan untuk loyal atau berpindah. Bagi seorang calon pelanggan akan sangat penting untuk mengetahui atribut dari produk yang diinginkannya. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wickliffe & Psyarchik (2001), terdapat pengaruh positif antara atribut produk dengan niat pembelian pelanggan. Dari hasil penelitian tersebut, dapat diterapkan secara lebih lanjut dalam aspek niat niat pembelian pelanggan tanpa mengubah hasil dari penelitian tersebut, dengan asumsi jika pelanggan mengetahui atribut dari produk seperti yang diinginkan maka pelanggan akan membeli produk tersebut, sehinggan terdapat pengaruh positif antara atribut produk dengan niat pembelian. Dalam penelitian tersebut Wickliffe & Psyarchik (2001) menyarankan agar pelanggan memilih produk berdasarkan atribut yang memiliki keuntungan spesifik seperti yang diinginkan pelanggan. Sedangkan dalam penelitian sebelumnya, Puth et al. (1999) tidak terdapat pengaruh antara atribut produk dengan niat pembelian. Hasil penelitian menunjukkan

10 bahwa calon pelanggan hanya menggunakan atribut produk untuk membandingkan pasar antara produk yang diinginkan dengan merek kompetitor, sehingga pemasar menggunakan atribut produk dalam iklan untuk mempengaruhi evaluasi dan niat calon pelanggan untuk membeli. Berdasar dari penelitian yang sebelumnya, peneliti ingin mengkaji ulang hubungan antara atribut produk dengan niat pembelian dengan membandingkan persepsi calon pelanggan mengenai atribut produk dalam hal ini produk iphone. Dari penjelasan tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Atribut produk berpengaruh positif pada niat pembelian iphone. 2. Hubungan Antara Kewajaran Harga dan Niat Pembelian Dalam beberapa penelitian sebelumnya yang menguji hubungan kewajaran harga dengan niat pembelian, ditemukan beberapa hasil. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Xia et al. (2004) dimana terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kewajaran harga dengan niat pembelian pelanggan. Hasil yang sama juga terdapat pada penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Chow (2012) dimana terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kewajaran harga dengan niat pembelian pelanggan. Dari hasil penelitian tersebut, dapat diterapkan secara lebih lanjut dalam aspek niat pembelian pelanggan tanpa mengubah hasil dari penelitian tersebut, dengan asumsi jika calon pelanggan mengetahui harga yang lebih wajar, maka akan mendorong niat untuk membeli. Sehingga terdapat pengaruh positif antara kewajaran harga dengan niat pembelian pelanggan. Kewajaran harga dapat diukur melalui persepsi calon pelanggan terkait harga yang diterapkan. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H2 :Kewajaran harga berpengaruh positif padaniatpembelian iphone.

11 3. Hubungan Antara Nama merek dan Niat Pembelian Dalam penelitian sebelumnya yang menguji hubungan antara nama merek dan niat pembelian pelanggan, ditemukan beberapa hasil. Hasil yang didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Suki (2013) adalah bahwa nama merek merupakan aspek paling berpengaruh pada niat pembelian pelanggan. Hasil positif juga terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh Khasawneh & Hasouneh (2012). Dalam penelitian tersebut, nama merek suatu produk akan mempengaruhi evaluasi calon pelanggan dan kemudian mempengaruhi keputusan pembelian. Berdasar dari penelitian tersebut, peneliti ingin mengkaji ulang hubungan antara nama merek dengan niat pembelian dengan membandingkan persepsi pelanggan mengenai nama merek dalam hal ini produk iphone. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H3 : Nama merek berpengaruh positif padaniatpembelian iphone. 4. Hubungan Antara Persepsi Kualitas dan Niat Pembelian Persepsi kualitas yang positif di pikiran calon pelanggan dapat memberikan berbagai keuntungan bagi pengembangan merek. Dalam penelitian Wong &Zhou (2005) persepsi kualitas memiliki pengaruh langsung pada niat pembelian pelanggan.berdasarkan teori sikap (Fishbein & Ajzen, 1975) persepsi dapat digunakan sebagai faktor kognitif yang dapat mempengaruhi sikap calon pelanggan. Calon pelanggan yang memiliki tingkat persepsi kualitas yang lebih tinggi menunjukkan sikap positif yang lebih tinggi. Penelitian dilakukan oleh Yoo et all (2000) menunjukkan bahwa persepsi kualitas berpengaruh positif pada niat pembelian pelanggan. Dari hasil penelitian tersebut, dapat diterapkan secara lebih lanjut dalam aspek niat pembelian pelanggan tanpa mengubah hasil dari penelitian tersebut, dengan asumsi jika persepsi calon pelanggan

12 lebih baik, maka akan mendorong niat untuk membeli. Sehingga terdapat pengaruh positif antara persepsi kualitas dengan niat pembelian pada pelanggan.persepsi kualitas diukur melalui persepsi calon pelanggan terkait dengan kualitas produk iphone. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H4 : Persepsi kualitas berpengaruh positif padaniatpembelian. 5. Hubungan Antara Prestise dan Niat Pembelian Menurut Bao & Mandrik (2004) calon pelanggan dengan tingkat prestise yang tinggi akan membeli barang yang mahal bukan karena persepsi kualitas semata, tetapi karena persepsi bahwa orang lain akan melihat mereka secara sosial karena harga yang mahal. Merek global memiliki prestise yang lebih tinggi karena harga premium, hal tersebut mengarah pada status yang lebih tinggi dan mempengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli (Moslehpour, 2014). Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wong & Zhou (2005), terdapat pengaruh positif antara persepsi prestise dengan niat pembelian pelanggan. Dari hasil penelitian tersebut, dapat diterapkan secara lebih lanjut dalam aspek niat pembelian pelanggan tanpa mengubah hasil dari penelitian tersebut, dengan asumsi jika calon pelanggan beranggapan bahwa produk tersebut bergengsi maka pelanggan akan berniat untuk membeli produk tersebut, sehingga terdapat pengaruh positif antara persepsi prestise dengan niat pembelian. Berdasar dari penelitian yang sebelumnya, peneliti ingin mengkaji ulang hubungan antara prestise dengan niat pembelian dengan membandingkan persepsi pelanggan mengenai prestise dalam hal ini produk iphone. Dari penjelasan tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

13 H5 : Prestise berpengaruh positif padaniatpembelian iphone. D. Model Penelitian Dari beberapa referensi yang telah ada sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat dibangun kerangka teori yang menunjukkan skema hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian dengan variabel atribut produk, kewajaran harga, nama merek, persepsi kualitas, dan prestise sebagai variabel independen. Serta variabel niat pembelian sebagai variabel dependen. Berikut skema hubungan antar variabel dalam penelitian ini : Gambar II.1 Model Penelitian Atribut Produk Kewajaran Harga H1 H2 H3 Nama Merek Niat Pembelian Persepsi Kualitas H4 Prestise H5 Sumber:hasil konstruksi peneliti, 2015

14 Model yang dikonstruksi pada studi ini terdiri dari limavariabel amatan yang digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi niat pembelian pelanggan. Model ini bertujuan menguji hubungan pengaruh antara fitur produk dan niat pembelian (H1), harga dan niat pembelian (H2), nama merek dan niat pembelian (H3), persepsi kualitas dan niat pembelian (H4), serta prestise dan niat pembelian (H5).

15

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Smartphone adalah kombinasi dari perangkat asisten personal (PDA) dan telepon seluler yang memiliki sistem operasi dan mengijinkan penggunanya untuk memasang aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan selanjutnya brand bisa menjadi nama yang dianggap mewakili

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan selanjutnya brand bisa menjadi nama yang dianggap mewakili BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya brand hanyalah sebuah nama untuk membedakan, pada perkembangan selanjutnya brand bisa menjadi nama yang dianggap mewakili sebuah objek setelah itu brand

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasar dalam bisnis bidang teknologi yang semakin ketat seperti sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam pengembangan produknya agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Berbagai teori-teori relevan yang saling terkait akan digunakan agar dapat menjelaskan pokok permasalahan, serta memfokuskan pada teori mengenai produk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobile phone) untuk tetap bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. (mobile phone) untuk tetap bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era teknologi sekarang ini, konsumen sangat membutuhkan ponsel (mobile phone) untuk tetap bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Smartphone merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia pertelekomunikasian sangat pesat terjadi dalam 10 tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan sebutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian Smartphone 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian Smartphone 1.2 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Pengertian Smartphone Smartphone adalah perangkat yang memungkinkan Anda melakukan panggilan telepon, sekaligus memiliki fitur yang di masa lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam dunia global menuntut setiap perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam dunia global menuntut setiap perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis dalam dunia global menuntut setiap perusahaan untuk berinovasi dalam mengenalkan produknya, agar menjadi produk yang paling ungul. Dunia bisnis modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keputusan pembelian didefinisikan Kotler (2012) sebagai tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli suatu produk atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis handphone Global System For Mobile Communication (GSM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan gadget yang beraneka ragam yang menawarkan berbagai fitur canggih. Beberapa tahun silam dunia

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Teori Tahapan Evolusi Pemasaran Teori-teori dalam pemasaran terus berkembang dan menurut Barnes (2003), perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry,

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini suatu kebutuhan akan komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi setiap kalangan masyarakat. Kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi persaingan antar merek. Merek bukan hanya dianggap sebagai sebuah nama, logo,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi persaingan antar merek. Merek bukan hanya dianggap sebagai sebuah nama, logo, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di pasar yang serba kompetitif saat ini, merek mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Apalagi pemasaran di masa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya telepon genggam atau yang biasa kita sebut handphone. Telepon

BAB I PENDAHULUAN. khususnya telepon genggam atau yang biasa kita sebut handphone. Telepon BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia sudah tidak dapat lagi dipisahkan dengan teknologi, khususnya dalam hal komunikasi. Seringkali manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teknologi sangat terasa cepat di segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teknologi sangat terasa cepat di segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang semakin maju ini dampak perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat terasa cepat di segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat penting bagi setiap orang. Kebutuhan tersebut mengakibatkan meningkatnya kebutuhan layanan jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu tantangan baru bagi perusahaan yang beroperasi di indonesia. Hal ini juga mendorong

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand)

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand) 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan perusahaan dalam pemasaran tidak terbatas hanya pada atribut fungsional produk saja misalnya seperti kegunaan produk, melainkan sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami banyak perubahan pola hidup dan pola konsumsi mereka,

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami banyak perubahan pola hidup dan pola konsumsi mereka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan laju perkembangan bisnis yang sangat pesat, konsumen telah mengalami banyak perubahan pola hidup dan pola konsumsi mereka, oleh sebab itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Misalnya seperti mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Misalnya seperti mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencapai kesuksesan perusahaan harus memenuhi syarat yang harus dipenuhi agar dapat mencapai sukses dalam persaingan. Misalnya seperti mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. konsumen. Kebutuhan akan gadget yang bisa mengerjakan segala hal menggantikan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. konsumen. Kebutuhan akan gadget yang bisa mengerjakan segala hal menggantikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dewasa ini semakin meningkat. Berbagai teknologi baru diciptakan, termasuk teknologi telekomunikasi. Teknologi komunikasi dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Pendahuluan Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari penelitian ini. Dalam bab ini akan dijabarkan landasan teori yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam industri telepon seluler saat ini sangat ketat. Produsen telepon seluler saling berlomba menciptakan seri dan model terbaru dengan fiturfitur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian paling besar. Oleh karena itu, dalam abad millenium seperti sekarang perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas erat hubungannya dengan perkembangan media massa dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas erat hubungannya dengan perkembangan media massa dan selalu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Loyalitas erat hubungannya dengan perkembangan media massa dan selalu berjalan berdampingan dengan perkembangan merek. Melalui iklan dan publisitas di media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan komunikasi sangat penting di zaman modern saat ini. Sarana komunikasi sangat memudahkan manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lebih diminati oleh konsumen, seluruh cara dan berbagai macam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lebih diminati oleh konsumen, seluruh cara dan berbagai macam bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada jaman sekarang bisnis semakin berkembang pesat.dimana bisnis tersebut tuk memenangi persaingan yang ada, para pembisnis melakukan hal apapun dan mendalaminya agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu update agar tidak ketinggalan dengan teknologi yang ada. Kesadaran. peluang bisnis yang potensial bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. selalu update agar tidak ketinggalan dengan teknologi yang ada. Kesadaran. peluang bisnis yang potensial bagi perusahaan. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Saat ini perkembangan teknologi berkembang begitu pesat. Selalu saja bermunculan teknologi-teknologi baru yang menarik dan dilengkapi dengan kecanggihan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan diharapkan mampu untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis baik itu dari dalam maupun luar negeri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia memberikan peluang dan tantangan bisnis bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pasar global akan terus memperluas produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dibawa kemana saja. Selain itu handphone juga membantu kita untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dibawa kemana saja. Selain itu handphone juga membantu kita untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat membantu masyarakat dalam mencari dan memperoleh informasi yang ingin mereka dapatkan. Tentang kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi memengaruhi perkembangan di berbagai bidang dan membuat

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi memengaruhi perkembangan di berbagai bidang dan membuat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memengaruhi perkembangan di berbagai bidang dan membuat tuntutan lebih bagi setiap orang untuk berpikir kreatif dan inovatif menghadapi persaingan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembang pesatnya perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini yang ditandai era globalisasi dan persaingan antar perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi Merek (Brand) Merek (Brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan alat komunikasi pada saat ini sangatlah penting bagi masyarakat, begitupun untuk para pembisnis. alat komunikasi ini adalah senjata pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, industri telekomunikasi bukanlah hal asing lagi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, industri telekomunikasi bukanlah hal asing lagi bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini, industri telekomunikasi bukanlah hal asing lagi bagi masyarakat modern saat ini. Seiring dengan perkembangan zaman dan majunya teknologi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan zaman dan mobilitas manusia yang semakin tinggi, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi bidang yang perkembangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini, kebutuhan manusia sudah sangat bermacam-macam. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbedabeda terlebih untuk tampil menarik dengan menggunakan

Lebih terperinci

98 berpindah merek konsumen pada smartphone dapat terjadi karna pelayanan yang diberikan smartphone Blackberry pada pengguna nya tidak dilayani dengan

98 berpindah merek konsumen pada smartphone dapat terjadi karna pelayanan yang diberikan smartphone Blackberry pada pengguna nya tidak dilayani dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Ketidakpuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Merek. Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Merek. Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Loyalitas Merek 1. Pengertian Loyalitas Merek Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is difined as non random purchase expressed over by some decision

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pilihan yang mungkin dipilih, yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan

BAB V PENUTUP. pilihan yang mungkin dipilih, yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan BAB V PENUTUP Pada bab ini akan dipaparkan secara lebih lanjut mengenai kesimpulan dan implikasi dari hasil penelitian terkait fenomena yang diangkat menjadi tema dalam penelitian ini, pengaruh atribut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Oleh karena itu, keadaan ini akan mengakibatkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Perpindahan Merek (Brand Switching) Perpindahan merek (brand switching) adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mudah dibawa kemana saja adalah telepon seluler (handphone).

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mudah dibawa kemana saja adalah telepon seluler (handphone). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin beragamnya produk handphone yang terus berkembang di pasaran merupakan salah satu contoh persaingan yang semakin ketat dibidang bisnis handphone.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Era ekonomi sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan baru bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi pasar dari perusahaan akan meluas, dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin serba canggih mendorong

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin serba canggih mendorong I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin serba canggih mendorong setiap pelaku individu untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut terutama di sektor teknologi

Lebih terperinci

BAB I. Dilihat dari perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini. kebutuhan akan komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap

BAB I. Dilihat dari perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini. kebutuhan akan komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini kebutuhan akan komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap kalangan masyarakat. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Teknologi saat ini seakan-akan tak bisa terlepas dari keseharian manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi selalu berkembang kian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan penempatan orientasi dalam pemenuhan dan kepuasan konsumen sebagai tujuan perusahaan yang utama.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor sangat penting yang harus dilakukan perusahaan dalam hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarah pada sistem perekonomiaan Indonesia ke makanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Landasan Teori diperlukan agar penelitian ini dapat

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Landasan Teori diperlukan agar penelitian ini dapat BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Landasan Teori diperlukan agar penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara teoritikal. Oleh karena itu ada beberapa sub bab yang akan mendukung penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada perubahan penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gratis kepada konsumen misalnya telepon gratis, internet gratis, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. gratis kepada konsumen misalnya telepon gratis, internet gratis, dan lain-lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang berkembang pesat dan meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi menjadi faktor pendorong munculnya teknologi berbasis seluler. Munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Merek yang baik adalah merek yang dapat membedakan dirinya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Merek yang baik adalah merek yang dapat membedakan dirinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merek adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi suatu produk barang ataupun jasa, karena merek dapat menjadi keunggulan bersaing bagi perusahaan. Merek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki handphone sebagai sarana untuk berkomunikasi. Hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki handphone sebagai sarana untuk berkomunikasi. Hal tersebut 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Di zaman berbasis teknologi seperti saat ini, hampir semua orang memiliki handphone sebagai sarana untuk berkomunikasi. Hal tersebut dikarenakan sifatnya yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membawa dampak yang cukup besar bagi dunia usaha, di antaranya adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat, perubahan sifat pasar dari sellers

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Merek Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam sektor industri minuman semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia modern dan juga di era globalisasi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia modern dan juga di era globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia modern dan juga di era globalisasi seperti saat ini handphone pintar (smartphone) telah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat bertahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Setiap perusahaan berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat bertahan dalam pasar. Perusahaan dituntut untuk selalu melakukan kreativitas dan inovasi di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyaknya keinginan pelanggan terhadap suatu produk berupa barang atau jasa, terutama pada era globalisasi ini dimana semakin berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) KONSEP BRAND Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Definisi Menurut Kotler (2002:460) definisi Brand

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB V. Kesimpulan dan Saran BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisa yang dijabarkan pada BAB IV, kesimpulan-kesimpulan yang didapat pada penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang pesat dalam teknologi informasi, pada masa sekarang dan dimasa yang akan datang mampu memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia, sehingga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Ekuitas Merek Dalam hal ekuitas merek dapat kita pahami bahwa ide utama dari ekuitas merek adalah bahwa kekuatan merek terletak dalam benak konsumen. Ekuitas merek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang makin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan khususnya aspek

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak. Modul ke: 05FIKOM. Brand Image. Fakultas. Program Studi HUMAS. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom

Produksi Media PR Cetak. Modul ke: 05FIKOM. Brand Image. Fakultas. Program Studi HUMAS. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Modul ke: Produksi Media PR Cetak Fakultas 05FIKOM Brand Image Program Studi HUMAS Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Latar Belakang Terbentuknya citra yang positif terhadap suatu brand yang positif terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai tolak ukur dan acuan untuk menyelesaikannya, penelitian terdahulu memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini persaingan dalam bisnis operator (provider) telekomunikasi sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang mengeluarkan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bawah. Mungkin inilah hasil manis dari diberlakukannya Undang-undang RI

BAB I PENDAHULUAN. bawah. Mungkin inilah hasil manis dari diberlakukannya Undang-undang RI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi saat ini tidak hanya bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara lain membentuk identitas produk melalui merek. Selama dekade

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara lain membentuk identitas produk melalui merek. Selama dekade BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan persaingan dunia usaha semakin meningkat. Keberhasilan dalam persaingan akan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar mau membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu tidak lepas dari kebutuhan komunikasi dengan sesamanya,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu tidak lepas dari kebutuhan komunikasi dengan sesamanya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia selalu tidak lepas dari kebutuhan komunikasi dengan sesamanya, karena itu hampir semua manusia membutuhkan handphone sebagai alat komunikasi dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yasin (2014) menyatakan perilaku konsumen merupakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. Yasin (2014) menyatakan perilaku konsumen merupakan sesuatu yang unik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku konsumen sangat unik dan kompleks karena sikap dari konsumen berbeda-beda dalam menanggapi sebuah produk dan jasa tergantung dari segmen mana konsumen yang

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang berkembang dengan pesat membuat setiap individu terdorong untuk memiliki sebuah alat yang mampu memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi kebutuhan informasi yang mudah

BAB I PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi kebutuhan informasi yang mudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pada saat ini dipenuhi dengan berkembangnya industri telekomunikasi yang menjadi kebutuhan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Telepon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat, terlihat pada banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. brand loyalty merupakan isu utama yang peneliti pandang penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. brand loyalty merupakan isu utama yang peneliti pandang penting untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Isu Utama Sebuah keinginan untuk berkomitmen lebih kepada suatu merek atau brand loyalty merupakan isu utama yang peneliti pandang penting untuk diteliti. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Merek (Brand) Keahlian yang sangat unik dari pemasar profesional adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek. Para pemasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini banyak menyajikan peluang bisnis sekaligus tantangan bisnis bagi perusahaan-perusahaan. Dengan banyaknya tantangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Ekuitas Merek Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam konsumen berfikir, merasa, dan bertindak dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikesampingan lagi pada era digital dan serba modern saat ini. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dikesampingan lagi pada era digital dan serba modern saat ini. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dikesampingan lagi pada era digital dan serba modern saat ini. Komunikasi merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah, kerangka pemikiran, dan studi terkait yang menjadi acuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu untuk bertahan hidup dan terus berkembang. Salah satu yang perlu diperhatikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik perusahaan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.

Lebih terperinci