TINJAUAN PUSTAKA. Akhyar H. Nasution Departemen/SMF Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran USU RSUP H. Adam Malik Medan
|
|
- Iwan Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN PUSTAKA Fallot Akhyar H. Nasution Departemen/SMF Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran USU RSUP H. Adam Malik Medan Abstrak: Prevalensi TOF adalah 9% bayi dengan penyakit jantung kongenital berat pada umur tahun pertama menderita TOF ( /1000 kelahiran hidup). Insiden TOF di RS. Anak Boston, 8% menderita penyakit jantung kongenital. Kata kunci: tetralogy of fallot (TOF), ventricular septal defect (VSD), overriding aorta, pulmonal stenosis (PS) Abstract: Prevalency of TOF is 9% baby with severe congenital heart disease in the first year of lifes. Insidens of TOF in pediatric hospital Boston is 8% among congenital heart disease. Keywords: tetralogy of fallot (TOF), ventricular septal defect (VSD), overriding aorta, pulmonal stenosis (PS) DEFINISI TETRALOGY OF FALLOT (TOF) Penyakit jantung bawaan yang terdiri dari ventricular septal defect (VSD) tipe perimembranus subaortik, overriding aorta, pulmonal stenosis (PS) infundibular dengan atau tanpa PS valvular serta hipertrofi ventrikal kanan. 1 Bila disertai dengan ASD disebut pentalogy of fallot. Bila tipe VSD adalah subarterial doubly committed maka dikenal sebagai oriental atau mexican fallot. 1 SEJARAH Pertama kali diuraikan oleh seorang dokter dari Prancis, Etienne Fallot, dipublikasikan tahun Pada tahun 1945 Alfred Blalock di Universitas Johns Hopkins melakukan operasi paliatif pertama dengan teknik systemic-topulmonary artery shunt between the transected right subclavian artery and the right pulmonary artery 1-3 Operasi pertama intra-cardiac repair yang sukses dilakukan oleh Lillehei dan Varco di University of Minnesota pada thn Pada tahun 1955 operasi pertama intracardiac repair dengan pump oxygenator dilakukan oleh John W. Kirklin di Mayo Clinic. 1-3 EMBRIOLOGI Dasar Teori hubungan antara keparahan stenosis subpulmonal dan derajat overriding aorta. 2 Kurang berkembangnya infundibulum pulmonal. 2 Anatomi infundibulum hubungan dan kelainan pita parietal dan sekat 2 It s important to review of the development of the pulmonary arteries. 2 Classic theory the conotruncus spiral septation unequal MPA hypoplastic relative to the aorta. The conotruncus is in continuity with the dorsal aorta. Transition points between MPA and branch stenosis Majalah Kedokteran Nusantara Volume Universitas 41 No. Sumatera 1 Maret Utara 2008
2 Akhyar H. Nasution Penatalaksanaan Perioperatif pada... Van Praagh theory underdevelopment of the pulmonary infundibulum less blood flow hypoplastic. 2 ANATOMI Defek sekat ventrikel terletak pada sekat membranosa adalah subaorta 1-5 Diuraikan defek salah persekutuan (malalignment) karena akar aorta bergeser ke kanan (overriding) 1-5 Hipoplasi anulus katup pulmonal 1-5 Ventrikel kanan saluran keluar ganda 1-5 Spel hipoksia (PS berat) Squatting pada anak yang lebih besar Pemeriksaan fisik 2-5 Sianosis pada mukosa mulut dan kuku jari tangan serta kaki Jari seperti tabuh (clubbing finger) Aktivitas ventrikel kanan meningkat Auskultasi jantung #bunyi jantung dua umumnya tunggal #bising sistolik ejeksi PS terdengar di sela iga 2 parasertenal kiri yang menjalar ke bawah klavikula kiri PEMERIKSAAN YANG DIPERLUKAN Elektrokardiogram 1,5,6 Deviasi sumbu QRS kekanan Hipertrofi ventrikel kanan Hipertrofi atrium kanan MORBIDITAS & MORTALITAS Tanpa operasi 25-35% anak-anak dengan TOF meninggal pada umur < 1 thn % meninggal di umur 4 thn 70% meninggal di umur 10 thn 95% meninggal di umur 40 thn Koreksi Total bila dilakukan sejak dini (bayi), 85% diharapkan survive dibanding bila dilakukan setelah dewasa. 4-6 Foto rontgen toraks 1,5,6 Gambaran jantung khas seperti sepatu boot Segmen pulmonal yang cekung Apeks jantung terangkat (hipertrofi ventrikel kanan) Gambaran vaskularisasi paru oligemi PENYULIT YANG MUNGKIN TIMBUL Bila tidak dioperasi 1,6 Hipoksia organ-organ tubuh yang kronis Polisitemia Emboli sistemik Abses otak KRITERIA DIAGNOSIS Keluhan 2-5 Sianosis Ekokardiogram 1,5,6 Ekokardiogram 2-dimensi Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 No. 1 Maret 2008 Universitas Sumatera Utara49
3 Tinjauan Pustaka Tentukan tipe VSD (perimembranus subaortik atau suberterial doubly committed) Overriding aorta Deviasi spetum infundibular ke anterior Dimensi dan fungsi ventrikal kiri Tentukan konfluensi dan diameter cabangcabang arteri pulmonalis Ekokardiografi berwarna dan doppler Aliran dari ventrikel kanan ke aorta melalui VSD Hitung perbedaan tekanan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis (beratnya PS) Sadap jantung Pemeriksaan sadap jantung dilakukan untuk 1,4,6 Menilai konfluensi dan ukuran arteri pulmonalis serta cabang-cabangnya Mencari anomali arteri koroner Melihat ada tidaknya VSD tambahan Melihat ada tidaknya kolateral dari aorta langsung ke paru (anak besar/dewasa) Angiografi ventrikel kanan atau arteri pulmonalis 1,4,6 Menilai konfluensi dan diameter kedua arteri pulmonalis Ada tidaknya stenosis pada percabangan arteri pulmonalis atau di perifer Angiografi Aorta 1,4,6 Dilakukan bila diperlukan untuk melihat kelainan arteri koronaria atau bila diduga ada kolateral. Double outlet Right Ventricle (DQRV) dengan VSD dan PS TERAPI DAN TINDAKAN YANG DIPERLUKAN Bayi dengan riwayat spel hipoksia 1-6 Pada bayi atau anak dengan riwayat spel hipoksia harus diberikan Propranolol (peroral) dengan dosis mg/kg BB/ 6-8 jam sampai dilakukan operasi. 1-6 Dengan obat ini diharapkan spasme otot infundibuler berkurang dan frekwensi spel menurun. Selain itu keadaan umum pasien harus diperbaiki, misalnya koreksi anemia, dehidrasi atau infeksi yang semuanya akan meningkatkan frekuensi spel. 1-6 Bila spel hipoksia tak teratasi dengan pemberian propranolol dan keadaan umumnya memburuk, maka harus secepatnya dilakukan operasi. Bila usia kurang dari 6 bulan dilakukan operasi paliatif Blalock- Taussig Shunt (BTS). 1-6 Sementara menunggu bayi lebih besar atau keadaan umumnya lebih baik untuk operasi definitif (koreksi total). Tetapi bila usia sudah lebih dari 6 bulan dapat langsung dilakukan operasi koreksi total (penutupan lubang VSD dan pembebasan alur keluar ventrikel kanan yang sempit) 1-6 Bila spel berhasil diatasi dengan propranolol dan kondisis bayi cukup baik untuk menunggu, maka operasi koreksi total dilakukan pada usia sekitar 1 tahun.1-6 Bayi tanpa riwayat spel hipoksia Bila tak ada riwayat spel hipoksia, umumnya operasi koreksi total dilakukan pada usia sekitar 1 tahun. Sebelumnya harus dilakukan pemeriksaan sadap jantung untuk menilai kondisi kedua artei pulmonalis 1-6 Syarat operasi koreksi total ialah: Ukuran arteri pulmonalis kanan dan kiri cukup besar dan memenuhi kriteria yang diajukan oleh kirklin yang disesuaikan dengan berat badan. Ukuran dan fungsi ventrikel kiri harus baik agar mampu menampung aliran darah dan memompanya setelah terkoreksi. DIAGNOSIS BANDING( 4,5) VSD dengan PS Bila syarat di atas tidak terpenuhi maka harus dilakukan operasi BTS dulu dengan 50 Majalah Kedokteran Nusantara Volume Universitas 41 No. Sumatera 1 Maret Utara 2008
4 Akhyar H. Nasution Penatalaksanaan Perioperatif pada... tujuan memperbesar diameter arteri pumonalis atau memperbaiki ventrikel kiri. Anak usia 1 tahun Pada anak usia sekitar atau lebih dari 1 tahun, secepatnya dilakukan pemeriksaan sadap jantung untuk menilai diameter arteri pulmonalis dan cabang-cabangnya. Bila ternyata ukuran arteri pulmonalis kecil maka harus dilakukan operasi BTS dahulu. Bayi atau anak yang telah menjalani BTS Ukuran arteri pulmonalis harus dievaluasi sekitar 6-12 bulan post BTS. Untuk ini dilakukan pem. sadap jantung dan angiografi a. pulmonalis dengan cara menyuntikan kontras di saluran BTS. Bila pertumbuhan artri pulmonalis cukup adekwat maka operasi koreksi total dapat dilakukan. Bila belum maka dievaluasi 6 bulan lagi atau dipertimbangkan memasang BTS lain di sisi kontra. Persiapan monitoring sebagai standar operasi TOF 1,6 - ECG - SpO 2 : 2 probe (1 extrimitas atas, 1 extremitas bawah) - NIBP pre induksi setelah pasang ETT invasive Blood Pressure (arterial line) - EtCO 2 - Rectal & Esophageal temperature - CVP - Urine Output - NGT Prosedur Anestesi 2-6 Target: Induksi : - tidak me kan R L shunt - Sianotik stabil Mempertahankan SVR bila SVR terapi vasokonstriktor Me PVR Mempertahankan Pulmonary Blood Flow Hypercarbia, hypoxia, light anesthesia, atelectasis, polycythemia, asidosis, elevasi airway pressure me kan PVR PVR NTG, Nitroprusside, Phentolamin, Tolazoline, PGE 1, NO inhalasi HR yang lambat me spasme infundibulum (4, 6) Obat Obat Anestesi Ketamin: 2 mg/kgbb/iv Fentanyl : 25 μg/kgbb/iv Thiopental: 3 5 mg/kgbb/iv anakanak 1-2 mg/kgbb/iv Infan & Neonatus dan dapat dikombinasikan dengan opioid Benzodiazepin: dapat digunakan bersama dengan opioid, dapat menyebabkan hipotensi dan amnesia yang menghambat terjadinya stres Halothan & Sevoflurane dapat dipakai sebagai induksi inhalasi Vecuronium dan Pancuronium (0.2 mg/kgbb/iv) Manajemen Perioperatif Pre Anestesi 1,6 Puasakan Pasien: - Cairan jernih 2 jam - Makanan padat/susu 6 jam Maintenance Anestesi (3,4) O 2, Anestesi inhalasi, Opiat intravena dan benzodiazepin IV line tidak boleh ada udara (air bubbles) Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 No. 1 Maret 2008 Universitas Sumatera Utara51
5 Tinjauan Pustaka (1, 5) Monitoring CPB Tekanan Perfusi: mmhg Pump flow rate: 200 cc/kgbb/menit neonatus: 100 cc/kgbb/menit infan & anak AGDA : setiap menit setelah CPB Mixed Vein Oxygen Saturation Urine output : 1 2 cc/kgbb/jam Temperature : o C ACT > 480 detik Inotropik yg dipakai sewaktu lepas CPB (1,2) Epinephrine μg/kgbb/iv/ menit Dopamine 1 20 μg/kgbb/iv/ menit Milrinone μg/kgbb/iv (2, 4, 5,6) Kombinasi GA dengan RA Keuntungan: 1. Efektif untuk menghambat stres respon 2. Spinal Anestesi - Opiat/Anestesi lokal sangat baik untuk menekan respon nyeri pada saat ekstubasi di kamar operasi 3. Epidural continuous infusion melalui caudal atau epidural space Digunakan untuk me stres respon yang berhubungan dengan CPB dan sangat optimal membantu analgetik post operasi. Pada anak kateter epidural sebaiknya dipasang pada sacrococcygeal sepanjang cm, untuk mencapai setentang Thoracic Epidural Space Kombinasi obat-obatan: 0.25% Bupivacain 0.5ml/kg + hydromorphone 7 8 μg/kgbb bolus diikuti dosis suplemental 0.25% Bupivacain 0.3ml/kg tanpa narkotik Untuk Post operasi: Infus 0.1% Bupivacain + hydromorphone 3 μg/ml diberi dengan kecepatan 0.3 ml/kgbb/jam Pemasangan spinal dan epidural dilakukan setelah intubasi sebelum pemberian obat anti koagulan Dosis Spinal Anestesi Berdasarkan Umur Umur Tetracaine Morphine < 1 2,0 mg/kg 7 µg/kg 1-3 1,0 mg/kg 7 µg/kg 4-8 0,5 mg/kg 7 µg/kg > 8 0 mg/kg 10 µg/kg (1, 2, 6) Manajemen Post Operatif Ventilasi: FiO 2 yang,hiperventilasi ringan (PaCO 2 <30), Euthermi, alkalosis ringan me PVR dan me Pulmonary Blood flow Bila nafas spontan adekuat dengan AGDA normal, normothermi, Pengelolaan nyeri yang adekuat, hemodinamik stabil dapat di ekstubasi (1, 2, 6) Komplikasi Post Operasi Prosedur Pemasangan Shunt: Perdarahan Pneumothorax Shunt yg >> Pulmonary blood flow Pulmonary edema Inadequate Systemic Blood Flow Shunt yg << Perbaikan Oksigenasi sedikit Trombosis pada shunt PA hypoplasia Koreksi Total: Komplikasi segera: - Low output state - Obstruksi Residual RVOT - Residual VSD - Koagulopati - Heart block - Gagal ginjal - Trauma Nervus Phrenicus - Stroke - Infection Komplikasi lambat: - Obstruksi RVOT - Aneurysma RVOT - Residual VSD - Disritmia dan sudden death - Insufisiensi valvular PROGNOSIS Prognosis cukup baik pada yang dioperasi usia anak-anak. Prognosis jangka panjang kurang baik bila 1,3,6 Dioperasi pada usia dewasa yang sudah terjadi gangguan fungsi ventrikel kiri akibat hipoksia yang lama Pasca bedah dengan residual PI berat sehingga terjadi gagal ventrikel kanan. 52 Majalah Kedokteran Nusantara Volume Universitas 41 No. Sumatera 1 Maret Utara 2008
6 Akhyar H. Nasution Penatalaksanaan Perioperatif pada... KESIMPULAN 1. Penanganan anak dengan PJB sianotik seperti TOF ini, harus segera mendapat intervensi dini baik medikamentosa maupun pembedahan 2. Bila indikasi, koreksi total dini memiliki angka survive yg cukup tinggi 3. Penatalaksanaan ditujukan untuk mempertahankan Systemic Vascular Resistance, menurunkan pulmonary vascular resistance, mecegah bertambahnya right to left shunt, dan mencegah depresi myocard. 4. Kombinasi dengan regional anestesi seperti epidural anestesi membantu mengurangi stres respon pembedahan. DAFTAR PUSTAKA 1. Fyler DC. Tetralogi Fallot. In: Fyler DC, editor. Kardiologi Anak Nadas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, p Standar Pelayanan Medik. RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Jakarta, p Schmitz ML, Ullah S. Anesthesia for Right Sided Obstuctive Lesions. In: Andropoulos DB, Stayer SA, Rusell IA, Editors. Anesthesia for Congenital Heart Disease. Massa Chusetts: Blackwell Futura; p Davies LK, Knauf DG. Anesthetic Management for Patiens with Congenital Heart Disease. In: Hensley FA, Martin DE, Grav Lee. editor. A Practical Approach to Cardiac Anesthesia. 3 rd ed. Philadelphia: Lippincott Wiliams & Wilkins; p Tempe DK. Anesthesia for The management of Congenital Heart Defect. In: Tempe DK, editor: Clinical Practice of Cardiac Anesthesia. Delhi: modern Publishers; p Levin SK, Carlon VA. Tetralogy of Fallot. In: Yao FSF, editor. Yao & Artusio s Anesthesiology Problem Oriented Patient Management. 5 th Ed. Philadelphia: Lippincort Williams & Wilkins; p Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 No. 1 Maret 2008 Universitas Sumatera Utara53
Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (http://www.mayoclinic.org/images/pulmonary-valve-atresia-lg-enlg.jpg)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUP RSHS BANDUNG TUGAS PENGAYAAN Oleh : Asri Rachmawati Pembimbing : dr. H. Armijn Firman, Sp.A Hari/Tanggal : September 2013 ATRESIA PULMONAL PENDAHULUAN Atresia pulmonal
Lebih terperinciBAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep
BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala
Lebih terperinciPENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan
BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala
Lebih terperinciDIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP. Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta Penyakit jantung bawaan (PJB)
Lebih terperinciEditor : Yayan Akhyar Israr. Faculty of Medicine University of Riau. Pekanbaru, Riau. Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.
Editor : Yayan Akhyar Israr Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2010 Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk 0 DEFINISI Tetralogi Fallot (TOF) adalah penyakit jantung
Lebih terperinciDr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A
Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Penyakit jantung yang dibawa dari lahir kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir akibat gangguan atau
Lebih terperinciWhat should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery
What should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery Sri EndahRahayuningsih MD, PhD Pediatric Department HasanSadikin General Hospital Faculty of Medicine Padjadjaran
Lebih terperinciNurcholid Umam Kurniawan
Nurcholid Umam Kurniawan CHANGES IN CIRCULATIONAFTER BIRTH Shift of blood flow for gasexchange from placenta to the lungs 1.Interruption of the umbilical cord Increase of SVR Closure of ductusvenosus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktur dan fungsi pada jantung yang muncul pada saat kelahiran. (1) Di berbagai negara maju sebagian besar pasien PJB
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke seluruh jaringan tubuh serta menarik darah kembali ke jantung. Ketidakmampuan jantung melakukan fungsinya
Lebih terperinciMONITORING HEMODINAMIK
MONITORING HEMODINAMIK DEFINISI Hemodinamik adalah aliran darah dalam sistem peredaran tubuh, baik melalui sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva ( sirkulasi dalam paru-paru). Monitoring
Lebih terperinciNurcholid Umam Kurniawan
Nurcholid Umam Kurniawan CHANGES IN CIRCULATIONAFTER BIRTH Shift of blood flow for gasexchange from placenta to the lungs 1.Interruption of the umbilical cord Increase of SVR Closure of ductusvenosus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perubahan hemodinamik yang signifikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propofol telah digunakan secara luas untuk induksi dan pemeliharaan dalam anestesi umum. Obat ini mempunyai banyak keuntungan seperti mula aksi yang cepat dan pemulihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu. Pemberian antibiotik seperti penisilin pada streptococcal faringitis turut
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Stenosis mitral adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan katup mitral. Stenosis
Lebih terperinciMahasiswa mampu: 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung
Wantiyah Mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tentang arteri koroner 2. Menguraikan konsep keteterisasi jantung: pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, prosedur, hal-hal yang harus diperhatikan 3. Melakukan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit Jantung Bawaan adalah kelainan struktural jantung atau pembuluh
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Bawaan Penyakit Jantung Bawaan adalah kelainan struktural jantung atau pembuluh darah besar intratorakal yang terjadi pada saat pembentukan sistem kardiovaskular
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit kardiovaskular yang terjadi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Jantung Bawaan Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit kardiovaskular yang terjadi sejak lahir, dimana terjadi anomali perkembangan struktur kardiovaskular seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Defek Sekat Ventrikel (Ventricular Septal Defect/VSD) merupakan kelainan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defek Sekat Ventrikel (Ventricular Septal Defect/VSD) merupakan kelainan jantung kongenital terbanyak. Kejadiannya sekitar 20-30 % dari kelainan jantung kongenital.
Lebih terperinciLAPORAN KASUS. Penatalaksanaan Anestesi Pasien Transposition of the Great Arteries pada Operasi Mouth Preparation
Jurnal Anestesi Perioperatif [JAP. 2014;2(2): 162 8] Penatalaksanaan Anestesi Pasien Transposition of the Great Arteries pada Operasi Mouth Preparation Abstrak Ade Aria Nugraha, Suwarman, Ardi Zulfariansyah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Anestesi umum merupakan teknik yang sering dilakukan pada berbagai macam prosedur pembedahan. 1 Tahap awal dari anestesi umum adalah induksi anestesi. 2 Idealnya induksi
Lebih terperinciDr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI
Dr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI Mempunyai kekhususan karena : Keadaan umum pasien sangat bervariasi (normal sehat menderita penyakit dasar berat) Kelainan bedah yang
Lebih terperinciPEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop
PERSIAPAN: 1. Stetoskop PEMERIKSAAN JANTUNG No. Persiapan 1. Cuci tangan 2. Jelaskan prosedur kepada pasien/ keluarga 3. Atur posisi pasien dengan berbaring senyaman mungkin dan jaga privacy pasien Pemeriksaan
Lebih terperinciWhat should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery
What should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery Sri EndahRahayuningsih MD, PhD Pediatric Department HasanSadikin General Hospital Faculty of Medicine Padjadjaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik, kemudian dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stenosis mitral adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan katup mitral. 1 Penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasien dewasa dengan penyakit jantung bawaan menunjukkan insidensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasien dewasa dengan penyakit jantung bawaan menunjukkan insidensi yang meningkat. Secara umum sekitar 5 10% dari pasien tersebut berkembang menjadi Hipertensi Arteri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA 2.1 Definisi Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehingga aliran darah balik vena paru akan menuju ke atrium kanan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defek septum atrium (atrial septal defect) adalah defek bawaan dimana terdapat lubang pada sekat interatrial yang menghubungkan atrium kanan dan kiri sehingga aliran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sirkulasi Janin dan Perubahan Setelah Lahir Tali pusat berisi satu vena dan dua arteri. Vena ini menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin. Sebaliknya, kedua arteri
Lebih terperinciDR dr Sri Endah Rahayuningsih SpAK
MENGENAL PENYAKIT JANTUNG BAWAAN KRITIS DR dr Sri Endah Rahayuningsih SpAK Dipresentasikan pada Pendidikan Ilmu Kesehatan Anak Berkelanjutan (PIKAB) XI Hotel Trans Luxury Bandung 13-14 Desember 2014 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Penyakit Jantung Bawaan Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular yang dibawa sejak lahir dan terjadi karena kelainan perkembangan
Lebih terperinci11/18/2008. Beberapa Tipe Penyakit Jantung Bawaan pada Anak. Katup-katup Jantung Terbuka
Beberapa Tipe Penyakit Jantung Bawaan pada Anak Katup-katup Jantung Terbuka 1 Klasifikasi Umum I. Tidak Sianosis: tanpa pirau (pengalihan) 1. Stenosis Katup Pulmonal (PS) 2. Koarktasio (Penyempitan) Aorta
Lebih terperinciTHE AIM OF ANAESTHESIA IS SAFETY THE SAFETY IS AN ACCIDENT PREVENTION, AN ACCIDENT PREVENTION BEGINS WITH A METICULOUS (GOOD) PREOPERATIVE EVALUATION
Pemeriksaan pra bedah (pre operative evaluation) THE AIM OF ANAESTHESIA IS SAFETY THE SAFETY IS AN ACCIDENT PREVENTION, AN ACCIDENT PREVENTION BEGINS WITH A METICULOUS (GOOD) PREOPERATIVE EVALUATION Dr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung bawaan yang paling sering terjadi ialah defek septum ventrikel
Lebih terperinciSURAT PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN
RM 02.05.04.0114 Dokter Pelaksana Tindakan Penerima Informasi Penerima Informasi / Pemberi Penolakan * SURAT PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN PEMBERIAN INFORMASI JENIS INFORMASI ISI INFORMASI TANDA ( ) 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyesuaian dari keperawatan, khususnya keperawatan perioperatif. Perawat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan yang pesat di bidang pembedahan dan anestesi menuntut penyesuaian dari keperawatan, khususnya keperawatan perioperatif. Perawat perioperatif mempunyai peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan adanya penyempitan pada katup mitral (Rilantono, 2012). Kelainan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stenosis mitral adalah penyakit kelainan katup jantung yang menyebabkan terlambatnya aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri pada fase diastolik disebabkan
Lebih terperinciLAMA RAWAT INTENSIVE CARE UNIT (ICU) PASIEN PASCA OPERASI JANTUNG DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
LAMA RAWAT INTENSIVE CARE UNIT (ICU) PASIEN PASCA OPERASI JANTUNG DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah mahasiswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada pola penyakit. Beberapa penyakit non-infeksi, termasuk penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini angka kejadian beberapa penyakit non infeksi semakin meningkat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Perubahan gaya hidup dan perubahan tingkat
Lebih terperinciMONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I
MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru. Monitoring
Lebih terperinciBunyi Jantung I (BJ I)
Murmur dan gallop Murmur Murmur adalah kelainan bunyi jantung akibat tubulensi aliran darah. Tubulensi dapat terjadi karena penyempitan kritis katub, katub yang tidak berfugsi dengan baik yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi seorang anestesiologis, mahir dalam penatalaksanaan jalan nafas merupakan kemampuan yang sangat penting. Salah satu tindakan manajemen jalan nafas adalah tindakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Menurut Prof. Dr. Ganesja M Harimurti, Sp.JP (K), FASCC, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum pindah ke ruang perawatan atau langsung dirawat di ruang intensif. Fase
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap prosedur pembedahan harus menjalani anestesi dan melalui tahap pasca bedah, maka setiap pasien yang selesai menjalani operasi dengan anestesi umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular adalah sistem organ pertama yang berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang
Lebih terperinciAnestesi pada Ventrikel Septal Defek
Anestesi pada Ventrikel Septal Defek Akhyar H. Nasution Departemen/SMF Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran USU RSUP H. Adam Malik Medan Abstrak: Ventricular Septal Defect (VSD) merupakan kelainan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gagal jantung adalah keadaan di mana jantung tidak mampu memompa darah untuk mencukupi kebutuhan jaringan melakukan metabolisme dengan kata lain, diperlukan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung bawaan ( PJB ) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1 PJB merupakan kelainan
Lebih terperinciJURNAL KOMPLIKASI ANESTESI VOLUME 3 NOMOR 3, AGUSTUS 2016 LAPORAN KASUS MANAJEMEN ANESTESI PROSEDUR FONTAN
JURNAL KOMPLIKASI ANESTESI VOLUME 3 NOMOR 3, AGUSTUS 2016 LAPORAN KASUS MANAJEMEN ANESTESI PROSEDUR FONTAN Akhmad Ridconi, Budi Nugroho* Fellow Anestesi Kardiovaskular RS Harapan Kita *Konsultan Anestesi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang Ilmu Kardiologi dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan neonatal. Kematian neonatus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
tua. 1 Berdasarkan data pada Agustus 2010, terdapat pasien anak berusia 2-12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak-anak mempunyai kondisi berbeda dengan orang dewasa pada saat pra bedah sebelum masuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan patogenesisnya, Effendi (2006) dalam Neonatologi IDAI (2008) membedakan kelainan kongenital sebagai berikut:
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelainan Bawaan 2.1.1. Definisi Kelainan kongenital atau bawaan adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik. Ilmu
Lebih terperinciJURNAL KOMPLIKASI ANESTESI VOLUME 1 NOMOR 3, AGUSTUS 2014 LAPORAN KASUS
JURNAL KOMPLIKASI ANESTESI VOLUME 1 NOMOR 3, AGUSTUS 2014 LAPORAN KASUS Manajemen Anestesi untuk Operasi Tutup Defek Hernia Umbilicalis pada Neonatus dengan Tetralogi of Fallot (TOF) Ressi Bhakti W,* Bhirowo
Lebih terperinciVENTRIKEL SEPTAL DEFECT
VENTRIKEL SEPTAL DEFECT 1. Defenisi Suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan 2. Patofisiologi Adanya defek ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri
Lebih terperinciPENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
PENDAHULUAN Hemotoraks adalah kondisi adanya darah di dalam rongga pleura. Asal darah tersebut dapat dari dinding dada, parenkim paru, jantung, atau pembuluh darah besar. Normalnya, rongga pleura hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dengan ditemukannya agen inhalasi yang baru, desflurane dan sevoflurane, muncul permasalahan baru yang dikenal dengan agitasi pulih sadar. Agitasi pulih sadar didefinisikan
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI
Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 Jantung merupakan organ otot
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN. Oleh : BETTY ARNITASARI NABABAN
GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Oleh : BETTY ARNITASARI NABABAN 110100291 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 Gambaran Faktor
Lebih terperinciTetapi berdasarkan data, 80-90% data menyatakan PPOK menjadi penyebab utama kor pulmonal.
I. DEFINISI Kor pulmonal sering disebut sebagai penyakit jantung paru, didefinisikan sebagai dilatasi dan hipertrofi ventrikel kanan akibat adanya penyakit parenkim paru atau pembuluh darah paru, dimana
Lebih terperinciTransposisi arteri besar (TAB) merupakan
Artikel Asli Transposisi Arteri Besar: Anatomi, Klinik, Kelainan Penyerta, dan Tipe Sri Endah Rahayuningsih Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Dr. Hasan Sadikin Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Bawaan 2.1.1 Pengertian Penyakit Jantung Bawaan Kelainan kongenital merupakan wujud semasa atau sebelum kelahiran atau semasa dalam kandungan dan termasuk di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tindakan laringoskopi dan intubasi endotrakhea merupakan hal yang rutin dilakukan pada anastesi umum. Namun tindakan laringoskopi dan intubasi tersebut dapat menimbulkan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT Tanggal terbit: Disahkan oleh: Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Ns. Hikayati, S.Kep., M.Kep. NIP. 19760220 200212 2 001 Pengertian
Lebih terperinciHUBUNGAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA INFARK MIOKARD AKUT SEGMEN ST ELEVASI ONSET < 12 JAM SAAT MASUK DENGAN MORTALITAS DI RSUP H.
HUBUNGAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA INFARK MIOKARD AKUT SEGMEN ST ELEVASI ONSET < 12 JAM SAAT MASUK DENGAN MORTALITAS DI RSUP H. ADAM MALIK TESIS MAGISTER Oleh ARY AGUNG PERMANA NIM : 117115004
Lebih terperinciJURNAL KOMPLIKASI ANESTESI VOLUME 4 NOMOR 2, MARET 2017 LAPORAN KASUS
JURNAL KOMPLIKASI ANESTESI VOLUME 4 NOMOR 2, MARET 2017 LAPORAN KASUS PERIOPERATIVE ANESTESI PADA OPERASI DRAINAGE ABSES SEREBRI PASIEN PEDIATRI DENGAN TETRALOGY OF FALLOT Bhirowo Yudo Pratomo, I Gusti
Lebih terperinciPERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO
PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PADA FOTO THORAX STANDAR USIA DI BAWAH 60 TAHUN DAN DI ATAS 60 TAHUN PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI RS. PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciSOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN
SOP ECHOCARDIOGRAPHY N O A B C FASE PRA INTERAKSI TINDAKAN 1. Membaca dokumentasi keperawatan. 2. Menyiapkan alat-alat : alat echocardiography, gel, tissu. 3. Mencuci tangan. FASE ORIENTASI 1. Memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemberian fentanil intravena sebagai Preemptive Analgesia merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberian fentanil intravena sebagai Preemptive Analgesia merupakan suatu tindakan yang sering dilakukan pada anestesi umum untuk mengurangi atau menumpulkan respon
Lebih terperinciPERAN EKOKARDIOGRAFI DALAM PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN PENILAIAN SEVERITAS STENOSIS MITRAL. Basuki Rahmat Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
PERAN EKOKARDIOGRAFI DALAM PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN PENILAIAN SEVERITAS STENOSIS MITRAL Basuki Rahmat Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Abstract Mitral valve stenosis is the morbidity that is still
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan,
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Melitus gestasional pada Kehamilan Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan karena terjadinya perubahan pada metabolisme
Lebih terperinciGangguan Sistem Konduksi Jantung
Gangguan Sistem Konduksi Jantung Dapat menimbulkan Arrytmia. Jenis Arrytmia ada yang disebut Heart Block (AV Block ). Dapat diatasi dengan menanam alat pacu jantung. Gangguan Kelainan Anatomi Dapat berupa
Lebih terperinciCARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR
CARDIOMYOPATHY dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY DEFINISI Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi
Lebih terperinciECHO-GUIDED HEMODYNAMIC INTERVENTION. April Retno Susilo RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
ECHO-GUIDED HEMODYNAMIC INTERVENTION April Retno Susilo RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta Ekokardiografi di ICU Penggunaan echokardiografi di ICU meningkat, non-invasif Instabilitas HD
Lebih terperinciBAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang
BAB I 1.1 Latar Belakang Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang abnormal dengan aktivitas listrik jantung yang cepat dan tidak beraturan. Hal ini mengakibatkan atrium bekerja terus
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS) ANGINA PECTORIS I. PENGERTIAN Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat serangan sakit dada
Lebih terperincijantung dan stroke yang disebabkan oleh hipertensi mengalami penurunan (Pickering, 2008). Menurut data dan pengalaman sebelum adanya pengobatan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia saat ini adalah penyakit gagal jantung (Goodman and Gilman, 2011). Menurut data WHO 2013 pada tahun 2008,
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN PROFIL PASIEN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK TAHUN Oleh: ANGGIA ANGGRAENI
HASIL PENELITIAN PROFIL PASIEN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK TAHUN 2012-2013 Oleh: ANGGIA ANGGRAENI 110100290 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 HASIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semenjak berkembangnya ilmu anestesiologi telah ada pencarian terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak berkembangnya ilmu anestesiologi telah ada pencarian terhadap sebuah pelumpuh otot yang ideal yang dapat memberikan kondisi intubasi yang ideal dalam durasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pediatrik pada stadium light anestesi. Laringospasme merupakan keaadaan. secara mendadak akibat reflek kontriksi dari otot
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laringospasme dan batuk merupakan komplikasi setelah ekstubasi pada pediatrik pada stadium light anestesi. Laringospasme merupakan keaadaan menutupnya glottis secara
Lebih terperinciTutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG. Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK
Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK LISTRIK JANTUNG impuls listrik dari SA node melalui atrium AV node berkas His serabut
Lebih terperinci2. PERFUSI PARU - PARU
terapi oksigen TAHAPAN RESPIRASI 1. VENTILASI 2. PERFUSI PARU - PARU 3. PERTUKARAN GAS DI PARU-PARU 4. TRANSPORT OKSIGEN 5. EKSTRAKSI ( OXYGEN UPTAKE ) Sumbatan jalan nafas pasien tak sadar paling sering
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dapat mengatasi lagi. Operasi jantung digunakan untuk menangani penyakit
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Operasi Jantung 2.1.1 Gambaran Umum Operasi Jantung Operasi jantung merupakan suatu tindakan untuk mengatasi gangguan pada jantung, ketika terapi medikamentosa dan terapi supotif
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Pada tahun 1921 dilakukan studi pertama dengan melakukan transplantasi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kontrasepsi Oral Pada tahun 1921 dilakukan studi pertama dengan melakukan transplantasi ovarium binatang percobaan yang sedang hamil kepada binatang lain dari spesies sama.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular yang terdiri dari penyakit jantung dan stroke merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian terjadi di negara berkembang
Lebih terperinciMENILAI DAN MEMPREDIKSI ADANYA KELAINAN (JANTUNG BAWAAN) PADA JANIN DALAM KANDUNGAN DENGAN ANALYSIS TEKNOLOGY. Muaningsih NPM: Abstrak
MENILAI DAN MEMPREDIKSI ADANYA KELAINAN (JANTUNG BAWAAN) PADA JANIN DALAM KANDUNGAN DENGAN ANALYSIS TEKNOLOGY Muaningsih NPM: 1006833893 Abstrak Masalah kesejahteraan janin dalam kandungan banyak ditemukan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir ancaman dari pembunuh nomor satu di dunia belum pernah surut. Tidak lagi orang tua yang
Lebih terperinciMONITORING HEMODINAMIK. Fatimah Zahrah
MONITORING HEMODINAMIK Fatimah Zahrah 23.37 913 2011 Pendahuluan Monitoring Hemodinamik monitoring aliran darah yang melalui sistem kardiovaskuler.1 Tujuan untuk mendeteksi insufisiensi kardiovaskuler,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa dekade terakhir ini, namun demikian perkembangan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang International Association for the Study of Pain (IASP) mendefinisikan nyeri sebagai sensasi yang tidak mengenakkan dan biasanya diikuti oleh pengalaman emosi tertentu
Lebih terperinciPATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA) DEFENISI PDA kegagalan menutupnya duktus arteriosus ( arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal ) pd minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah
Lebih terperinciRESPIRATORY FAILURE. PRESENTATION by Dr. Fachrul Jamal Sp.An(KIC)
RESPIRATORY FAILURE PRESENTATION by Dr. Fachrul Jamal Sp.An(KIC) 1 DEFINIS I Gagal napas adalah ketidakmampuan paru-paru memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Hal ini dapat terjadi akibat kegagalan oksigenasi
Lebih terperinciIntroduction to Cardiology and Vascular Medicine. Cardiology and Vascular Medicine
Introduction to Cardiology and Vascular Medicine Wulan Anggrahini Department of Cardiology and Vascular Medicine Gadjah Mada University disampaikan pada 4th Biomedical Engineering Forum Teknik Elektro
Lebih terperinciPENYAKIT KATUP JANTUNG
PENYAKIT KATUP JANTUNG DEFINISI Kelainan katup jantung adalah kelainan pada jantung yang menyebabkan kelainan kelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung. Katup yang terserang penyakit dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Patent duktus arteriosus (PDA) merupakan salah satu penyakit jantung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Patent duktus arteriosus (PDA) merupakan salah satu penyakit jantung bawaan yang sering dijumpai pada anak, yang disebabkan oleh kegagalan penutupan secara fisiologis
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM TEUNGKU PEUKAN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM TEUNGKU PEUKAN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Nomor : / /RSUTP/SK/../2015 TENTANG SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS dr. DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : Yunita Ekawati J Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN
PERBANDINGAN ANTARA PEMASANGAN TOURNIQUET UNILATERAL DAN BILATERAL PADA EXTREMITAS INFERIOR UNTUK MENGURANGI PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA ANESTESI SPINAL DI RSO. Prof. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA SKRIPSI
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Jantung Jantung terletak pada bagian mediastinum medialis dan sebagian jantung tertutup oleh jaringan paru. Bagian depan jantung dibatasi oleh sternum dan juga iga
Lebih terperinciInformed Consent Penelitian
62 Lampiran 1. Lembar Kerja Penelitian Informed Consent Penelitian Yth. Bapak/Ibu.. Perkenalkan saya dr. Ahmad Handayani, akan melakukan penelitian yang berjudul Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan otak (Brown CV, Weng J,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kraniotomy adalah operasi untuk membuka tengkorak (tempurung kepala) dengan maksud untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan otak (Brown CV, Weng J, 2005). Pembedahan
Lebih terperinci