Kata Pengantar. Wassalamualaikum Wr.Wb. Yogyakarta, WALIKOTA YOGYAKARTA HARYADI SUYUTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Pengantar. Wassalamualaikum Wr.Wb. Yogyakarta, WALIKOTA YOGYAKARTA HARYADI SUYUTI"

Transkripsi

1 Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillaahi robil'alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sebagai salah satu instrument dalam upaya untuk mewujudkan percepatan reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dan sebagai media pertanggungjawaban serta sarana informasi dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pada umumnya. Secara garis besar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun ini berisi informasi tentang perencanaan dan capaian kinerja tahun keempat periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), baik keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis juga memuat aspek keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima masyarakat. Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini masih belum sempurna untuk itu kritik dan saran konstruktif guna perbaikan laporan di tahun mendatang sangat dibutuhkan yang nantinya dapat menjadi masukan dalam memperbaiki kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek-aspek perencanaan, pengorganisasian, maupun koordinasi pelaksanaannya. Besar harapan kami bahwa Laporan Kinerja Instansi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai informasi maupun evaluasi kinerja. Wassalamualaikum Wr.Wb. Yogyakarta, WALIKOTA YOGYAKARTA HARYADI SUYUTI

2 ii Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun

3 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Daftar Isi iii Halaman judul i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Daftar Tabel iv Daftar Grafik vi Daftar Bagan vii Daftar Gambar viii BAB I : Pendahuluan A. LATAR BELAKANG B. MAKSUD DAN TUJUAN C. GAMBARAN UMUM ORGANISASI PERANGKAT DAERAH Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi Susunan Organisasi Perangkat Daerah Sumber Daya Manusia (SDM) D. ISU STRATEGIS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN BAB II : Perencanaan Kinerja BAB III : Akuntabilitas Kinerja A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA B. REALISASI ANGGARAN C. CAPAIAN PRESTASI DAN PENGHARGAAN BAB IV : Penutup LAMPIRAN 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2. Matriks Pengukuran Kinerja Tahun 3. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran (un audit) 4. Pernyataan Reviu Laporan Kinerja Instansi Tahun

4 iv Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Daftar Tabel Tabel I.1. : Index RB Tabel II.1. : Revisi dan Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun Tabel III.1. : Skala Nilai Peringkat Kinerja Tabel III.2. : Pengukuran Capaian Perjanjian Kinerja Tahun Tabel III.3. : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel III.4. : Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tabel III.5. : Capaian Indikator Sasaran strategis 1 Terhadap Target Kinerja. RPJMD Tahun Tabel III.6. : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel III.7. : Capaian indikator sasaran strategis 2 terhadap target kinerja. RPJMD tahun Tabel III.8. : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel III.9. : Capaian indikator sasaran strategis 3 terhadap target kinerja. RPJMD tahun Tabel III.10. : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel III.11. : Capaian indikator sasaran strategis 4 terhadap target kinerja. RPJMD tahun Tabel III.12. : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel III.13. : Capaian indikator sasaran 5 terhadap target kinerja RPJMD. tahun Tabel III.14. : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel III.15. : Perbandingan Angka Melek Huruf Tabel III.16. : Perbandingan Angka Partisipasi Sekolah Tabel III.17. : Capaian indikator sasaran strategi 6 terhadap target kinerja. RPJMD tahun Tabel III.18. : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel III.19. : Pendapatan Perkapita Kota Yogyakarta Tabel III.20. : Capaian Indikator Sasaran Strategis 7 Terhadap Target Kinerja. RPJMD Tahun Tabel III.21. : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel III.22. : Perbandingan Capaian Kemiskinan

5 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun v Tabel III.23. : Jumlah Penduduk Miskin Tabel III.24. : Capaian indikator sasaran strategis 8 terhadap target kinerja. RPJMD tahun Tabel III.25. : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel III.26. : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tabel III.27. : Rerata Nilai Ujian Nasional Tabel III.28. : Hasil Kelulusan UN/UNPK Tahun Tabel III.29. : Capaian indikator sasaran strategis 9 terhadap target kinerja. RPJMD tahun Tabel III.30. : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel III.31. : Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta Tahun Tabel III.32. : Perbandingan Laju Inflasi Kota Yogyakarta, Jawa Tengah dan. Nasional Tahun Tabel III.33. : Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Yogyakarta. terhadap APBD Tabel III.34. : Capaian Indikator Sasaran Strategis 10 Terhadap Target Kinerja. RPJMD Tahun Tabel III.35. : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel III.36. : Capaian Indikator Sasaran Strategis 11 Terhadap Target Kinerja. RPJMD tahun Tabel III.37. : Pencapaian Kinerja dan Anggaran

6 vi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Daftar Grafik Grafik I.1. : Jumlah Pegawai Sekretariat Daerah dan Sekretaris Dewan. Perwakilan Rakyat Daerah Grafik I.2. : Jumlah Pegawai Dinas-Dinas Daerah Grafik I.3. : Jumlah Pegawai di Lembaga Teknis Grafik I.4. : Jumlah Pegawai Kecamatan Grafik I.5. : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan...13 Grafik I.6. : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan Grafik I.7. : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Eselon Grafik III.1. : Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Grafik III.2. : Volume sampah yang di buang ke TPA Grafik III.3. : Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin DIY dan Kota Yogyakarta 72 Grafik III.4. : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Grafik III.5. : Rerata Nilai Ujian Nasional Grafik III.6. : Indek Integritas Ujian Nasional Tahun Grafik III.7. : Angka pengangguran Terbuka Grafik III.8. : Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta Grafik III.9. : Peranan Sektoral PDRB Kota Yogyakarta Atas Dasar Harga. Konstan 2010 (Rp Juta ) Tahun Grafik III.10. : Perbandingan Tingkat Inflasi Antara Yogyakarta Dengan. Jawa Tengah dan Indonesia Grafik III.11. : Pendapatan Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Yogyakarta. terhadap target APB Grafik III.12. : Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Persentase Luasan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Yogyakarta Grafik III.13. : Usaha Yang Mentaati Persyaratan Administrasi dan Teknis. Pencegahan Pencemaran Air dan Udara

7 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Daftar Bagan vii Bagan I.1. : Struktur Organisasi Bagan I.2. : Reformasi Birokrasi

8 viii Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Daftar Gambar Gambar I.1. : PNS Gambar I.2. : SIM Kepegawaian Pemkot Gambar I.3. : penandatanganan RB Gambar I.4. : PMPRB Online Gambar III.1. : Hasil Laporan Kinerja Instansi Pemkot YK Gambar III.2 : Senam Lansia Gambar III.3 : Kegiatan Pemeriksaan Gizi Gambar III.4 : Pelayanan Rumah Sakit Gambar III.5 : Ruang Bermain Anak di RS Jogja Gambar III.6 : Gedung Blok H di RS Jogja Gambar III.7 : Layanan Konsultasi Kesehatan Gambar III.8 : Sistem Drainase Skala Kawasan kota Gambar III.9 : Pengangkutan Sampah ke TPA Gambar III.10 : Kesiapsiagaan Mobil Pemadam Kebakaran Gambar III.11 : Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam Gambar III.12 : Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Gambar III.13 : Website UPIK Gambar III.14 : Bebas Buta Aksara Gambar III.15 : Angka Partisipasi Sekolah Gambar III.16 : Siswa Inklusi Gambar III.17 : Pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah Gambar III.18 : Kemiskinan di Kota Yogyakarta Gambar III.19 : Kegiatan Wawasan Kebangsaan Untuk Ormas Gambar III.20 : Kelulusan Ujian Nasional Gambar III.21 : Sistem Perizinan Online Gambar III.22 : Razia Pelanggaran Ketertiban, ketentraman, keindahan Gambar III.23 : RTH Kota

9

10

11 BAB I Pendahuluan

12

13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 3 A. LATAR BELAKANG Sebagai media pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaraan pemerintahan, Laporan Kinerja Instansi Tahun secara garis besar memuat rencana kinerja maupun capaian kinerja selama kurun waktu Tahun. Dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta ini adalah sebagai berikut: 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/18 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 19 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Walikota Nomor 2 Tahun tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain itu, mendasarkan pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta Tahun , dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun serta Dokumen Revisi/Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun.

14 4 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Kinerja Instansi Tahun ini merupakan laporan pelaksanaan kinerja Tahun keempat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode Tahun Maksud penyusunan Laporan Kinerja Instansi Tahun adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang jelas, transparan, akuntabel dan sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pencapaian target sasaran selama Tahun Anggaran yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Tahun antara lain adalah: 1. Sebagai media informasi yang menyajikan perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja selama Tahun Anggaran ; 2. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja pada Tahun ; 3. Hasil evaluasi yang berupa kritik saran diharapkan menjadi bahan acuan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja di tahun selanjutnya serta masa yang akan datang; 4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada dengan menerapkan azas transparansi, sistematik dan accountable (dapat dipertanggungjawabkan). C. GAMBARAN UMUM ORGANISASI PERANGKAT DAERAH 1. Kedudukan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebgaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka kedudukan Pemerintah Kota Yogyakarta adalah sebagai Daerah Otonom, yakni kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik.

15 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 5 2. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok dan Fungsi adalah menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan urusan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi di Kota Yogyakarta. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kota mempunyai kewenangan urusan wajib dan pilihan. Urusan wajib meliputi urusan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar yaitu : 1. pendidikan; 2. kesehatan; 3. pekerjaan umum dan penataan ruang; 4. perumahan rakyat dan kawasan permukiman; 5. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan 6. sosial. dan urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi: 1. tenaga kerja; 2. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 3. pangan; 4. pertanahan; 5. lingkungan hidup; 6. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; 7. pemberdayaan masyarakat dan Desa; 8. pengendalian penduduk dan keluarga berencana; 9. perhubungan; 10. komunikasi dan informatika; 11. koperasi, usaha kecil, dan menengah; 12. penanaman modal; 13. kepemudaan dan olah raga; 14. statistik; 15. persandian; 16. kebudayaan; 17. perpustakaan; dan 18. kearsipan.

16 6 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Sedangkan urusan pemerintahan pilihan meliputi: 1. kelautan dan perikanan; 2. pariwisata; 3. pertanian; 4. kehutanan; 5. energi dan sumber daya mineral; 6. perdagangan; 7. perindustrian; dan 8. transmigrasi. Sehingga ada 24 urusan wajib yang diampu oleh 37 SKPD/Unit Kerja dan 8 urusan pilihan yang diampu oleh 4 SKPD/Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dengan harapan dapat lebih berperan dan lebih mampu dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip dan semangat otonomi daerah yang bertanggung jawab. Selanjutnya untuk melaksanakan urusan Daerah dimaksud telah dijabarkan menjadi tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Yogyakarta yang bertujuan mewujudkan aspirasi masyarakat secara profesional, transparansi, partisipatif dan akuntabel. Adapun tugas pokok dan fungsi SKPD Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut: Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah, dengan fungsi sebagai berikut : Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah; Pengoordinasian pelaksanaan tugas Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan, dan Kelurahan; Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah; Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah ; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada dibawah

17 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 7 dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Walikota. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan daerah. Dinas Daerah Sebagai unsur pelaksana mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dengan fungsi, sebagai berikut : Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Lembaga Teknis Daerah Lembaga teknis sebagai unsur penunjang mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan Pemerintah Daerah dibidangnya, dengan fungsi: Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; Penyediaan pelayanan penunjang. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kecamatan Kecamatan di lingkungan mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan, dengan fungsi sebagai berikut :

18 8 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan; Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan; Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan; Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan di pemerintahan Kelurahan. Kelurahan Pemerintah Kelurahan mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan dengan fungsi Menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. 3. Susunan Organisasi Perangkat Daerah Susunan Organisasi terdiri dari Sekretariat Daerah yang membawahi 3 Asisten dan 9 Bagian, Sekretariat DPRD, 13 Dinas Daerah, 10 Lembaga Teknis Daerah, 1 lembaga lain, 14 Kecamatan dan 45 Kelurahan dan 75 Unit Pelaksana Teknis (UPT). Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut maka ditetapkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2008, Nomor 9 Tahun 2008, Nomor 10 Tahun 2008, Nomor 11 Tahun 2008, Perda nomor 1 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tatalaksana BPBD Kota Yogyakarta. Adapun Susunan kelembagaan ini dilaksanakan secara efektif sejak tanggal 3 Januari 2009 hingga sampai Tahun. Pada Tahun telah dibentuk 2 (dua) UPT yaitu UPT Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dan UPT RS Pratama. Adapun maksud tujuan pendirian kedua UPT dimaksud adalah:

19 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 9 1. Pembentukan UPT Pengelolaan Rusunawa dalam rangka membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni tempat tinggal yang layak, memenuhi persyaratan kesehatan dan lingkungan dengan harga sewa yang terjangkau, maka menyediakan Rumah Susun Sederhana Sewa. 2. UPT Rumah Sakit Pratama dibentuk dalam rangka meningkatkan kualitas upaya kesehatan perorangan dan pelayanan rujukan di Kota Yogyakarta. Bagan I.1 : Struktur Organisasi

20 10 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 4. Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD dengan kuantitas dan kualitas yang memadai, sesuai dengan analisa jabatan, dan kompetensi. Dengan berakhirnya kebijakan moratorium pada Tahun 2012, dan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor Gambar I.1 : PNS 97 Tahun 2000 tentang Formasi PNS sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 54 Tahun 2003 dan surat Kepala BKN Nomor K26-30/V11-7/ tanggal 27 Januari 2014 tentang Penyusunan Formasi PNSD TA pada Tahun 2014 telah menyampaikan hasil penyusunan formasi berdasarkan skala prioritas sejumlah 642 CPNS. Penetapan formasi CPNS TA 2014 sebanyak 74 formasi dengan rincian 20 formasi tenaga guru, 8 formasi tenaga kesehatan dan 46 formasi tenaga teknis. Pengadaan CPNS sebanyak 74 orang tersebut menggunakan sistem Computer Asisted Test (CAT) dan sampai saat ini masih dalam proses Penetapan NIP di BKN Regional I Yogyakarta. Tahun tidak mendapat formasi dari Pemerintah Pusat, Sampai dengan akhir Tahun didukung oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri atas Guru sebanyak orang (45,94%), dan non guru sebanyak orang (54,06%). Berdasarkan Analisa Jabatan kebutuhan pegawai idealnya adalah orang yaitu guru dan non guru yang terdiri dari struktural, fungsional umum dan fungsional tertentu selain guru, sehingga sampai 31 Desember Pemerintah Kota Yogyakarta masih kekurangan SDM sebanyak orang atau 33.68%. Untuk memberikan gambaran yang lengkap dan terperinci mengenai keadaan pegawai, dapat dilihat melalui website Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg) Kota Yogyakarta.

21 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 11 Gambar I.2 : SIM Kepegawaian Pemkot Sumber: BKD Kota Yogyakarta Adapun rincian pegawai secara umum terlihat sebagai berikut: Grafik I.1 : Jumlah Pegawai Sekretariat Daerah dan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Keadaan 31 Desember Bagian Tata ppemerintahan Bagian Hukum Bagian Organisasi Perekonomian Pengembangan PAD dan Kerjasama Bagian Pengendalian Pembangunan Bagian Teknologi Informasi Bagian Humas dan Informasi Bagian Protokol Bagian Umum Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta

22 12 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Grafik I.2 : Jumlah Pegawai Dinas-Dinas Daerah Keadaan 31 Desember Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Grafik I.3 : Jumlah Pegawai di Lembaga Teknis Keadaan 31 Desember Inspektorat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Kepegawaian Daerah 308 Badan Lingkungan Hidup Badan Pengendali Bencana Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Badan Narkotika Nasional Kantor Kesatuan Bangsa Kantor Pengelolaan Taman Pintar Kantor Arsip dan Perpustakaaan daerah Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kantor Keluarga Berencana Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta

23 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 13 Grafik I.4 : Jumlah Pegawai Kecamatan Keadaan 31 Desember Kecamatan Gondomanan Kecamatan Jetsi Kecamatan Mantrijeron Kecamatan Pakualaman Kecamatan Ngampilan Kecamatan Gondokusuman Kecamatan Gedongtengen Kecamatan Tegalrejo Kecamatan Wirobrajan Kecamatan Kotagede Kecamatan Umbulharjo Kecamatan Mergangsan Kecamatan Kraton Kecamatan Danurejan Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Grafik I.5 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan Keadaan 31 Desember Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta

24 14 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Grafik I.6 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan Keadaan 31 Desember Golongan I; 213 Golongan IV; 2516 Golongan II; 1332 Golongan III; 3562 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Grafik I.7 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Eselon Keadaan 31 Desember eselon II eselon III eselon IV Eselon V 694 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta

25 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 15 D. ISU STRATEGIS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA Dalam rangka menjalankan roda pemerintahan di Kota Yogyakarta, isu strategis yang menjadi komitmen bersama untuk terus di tingkatkan adalah melalui Reformasi Birokrasi. Reformasi Birokrasi merupakan tuntutan dan amanat gerakan reformasi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN (good and Gambar I.3 : penandatanganan RB clean goverment), peningkatan kualitas layanan publik dan peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Reformasi birokrasi selain itu merupakan suatu keniscayaan untuk menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan serta untuk menjawab desakan publik akan perbaikan kinerja instansi pemerintah dalam penyediaan layanan publik. Reformasi Birokrasi menuntut pula keunggulan komparatif antar pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan prima kepada stakeholder/masyarakat. Oleh sebab itu, program reformasi birokrasi menjadi prioritas utama Pemerintah Kota Yogyakarta. Bagan I.2 : Reformasi Birokrasi

26 16 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Dalam rangka menunjang terwujudnya birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur Negara maka telah : 1. Menetapkan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 406/Kep/2013 Tentang Penetapan Road Map Reformasi Birokrasi Tahun Untuk Mengatur Capaian program Reformasi Birokrasi maka dilakukan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self assessment) oleh kementerian/lembaga/ Pemerintah Daerah. Dasar pelaksanaan PMPRB adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. PMPRB dilaksanakan dengan tujuan memudahkan Pemerintah Daerah dalam menyediakan informasi mengenai perkembangan pelaksanaan reformasi birokrasi dan upaya-upaya perbaikan yang perlu dilakukan oleh. Penilaian mencakup dua komponen, yaitu Proses dan Hasil (Results). Proses adalah berbagai kriteria dan pendekatan harus dilakukan instansi untuk mencapai tujuan yang diinginkan mencakup delapan (8) area perubahan. Hasil adalah capaian yang diperoleh dari pengukuran terhadap indikator kinerja internal dan eksternal yang menunjukkan seberapa baik suatu instansi mencapai target yang telah ditetapkan. Komponen Proses sangat menentukan keberhasilan tugas instansi, sedangkan Komponen Hasil berhubungan dengan kepuasan para pemangku kepentingan. Hasil dari indeks reformasi birokrasi pada Tahun yaitu 75,38%. Pencapaian nilai RB tahun ini sudah melampaui target tahun Hasil penilaian pada komponen Pengungkit dan hasil menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta telah mencapai hasil yang sangat baik dan berkesinambungan atas target yang telah ditetapkan.

27 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel I.1 : Index RB Proses Index % Manajemen Perubahan (5) % Penataan Peraturan Perundang-Undangan (5) % Penataan Dan Penguatan Organisasi (6) % Penataan Tatalaksana (5) % Penataan Sistem Manajemen Sdm (15) % Penguatan Akuntabilitas (6) % Penguatan Pengawasan (12) % Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6) % Hasil % Kapasitas Dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi (20) % Pemerintah Yang Bersih Dan Bebas Kkn (10) % Kualitas Pelayanan Publik (10) % TOTAL HASIL (40) % INDEKS RB (100) Gambar I.4 : PMPRB Online Dalam upaya mendukung inovasi daerah sesuai dengan amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Khususnya Pasal 386 dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah dapat melakukan inovasi. Dengan adanya ketentuan tersebut, maka Pemerintah Kota Yogyakarta menjalin kerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara untuk melakukan pendampingan, asistensi, dan fasilitasi inovasi melalui program yang

28 18 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun disebut dengan Laboratorium Inovasi. Melalui program ini, LAN bersama-sama dengan berupaya untuk mendorong agar seluruh SKPD/Unit Kerja dan kelurahan di Kota Yogyakarta mampu menciptakan inovasi yang berkualitas dan berstandar tinggi. SKPD/Unit Kerja dan kelurahan tersebut ditargetkan dapat merencanakan, menjalankan, dan mengelola setidaknya satu inovasi yang dapat dilihat hasilnya dalam satu tahun. Dari Pendampingan yang dilakukan oleh Lembaga Administrasi Negara terhadap 93 SKPD/unit kerja dihasilkan 120 ide inovasi. Dari 120 ide inovasi tersebut terdapat 20 inovasi unggulan yang dipilih Lembaga Administrasi Negara yaitu : 1. Kampung Tangguh Bencana. 2. Eksistensi Pelayanan dengan Standar Profesi Tertinggi berbasis Keselamatan Pasien. 3. Mujib Bung Ali. 4. Jamila Inovasi Cantik Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah. 5. Optimalisasi CSR dalam Pembangunan Kewilayahan Daerah Bantaran Sungai dan Tanah Magersari. 6. Jumantik Mandiri. 7. Pelayanan Perizinan Usaha secara paralel. 8. Rumah Terampil Keparakan. 9. Sayangi bumi dengan gerakan pembuatan seribu biopori Kelurahan Mantrijeron 10. SIM Barang Persediaan (Simbara) 11. Inovasi Optimalisasi Kapasitas APIP Klinik Konsultasi Good & Clean Government. 12. Mbangun Kampung. 13. Pemberantasan Sarang Nyamuk Mandiri (Pesan Mandiri). 14. Kegiatan Belajar Siswa (KBS) Online. 15. Taman Edukasi Keselamatan Lalu Lintas. 16. Inovasi Onestop Service Keterangan Domisili Perusahaan Kelurahan Warungboto Kecamatan Umbulharjo.

29 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun PONPELSUMAT Kelurahan Patehan (Telfon Pelayanan Surat Keterangan Kematian Kelurahan). 18. Akselerasi Perubahan Status Perkawinan Kerjasama Kecamatan Gondomanan. 19. Aplikasi Pengakses Informasi Pelelangan Berbasis Android. 20. Karangwaru Nyaman Huni. Walikota Yogyakarta dianugerahi piagam sebagai pemimpin daerah Laboratorium Inovasi dalam acara Temu Inovasi Administrasi Negara yang diselenggarakan bulan Oktober. Puncak dari pelaksanaan kegiatan laboratorium inovasi daerah, maka pada tanggal November dilaksanakan festival inovasi daerah dan gelar potensi wira usaha muda di Halaman Kantor Pengelolaan Taman Pintar. E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun terdiri dari 4 (Empat) Bab yaitu sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, gambaran singkat tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Personil Perangkat Daerah serta Sistematika Penyusunan. BAB II. PERENCANAAN KINERJA Menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun yang mendasarkan pada dokumen perencanaan. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Menjelaskan capaian kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun. Diuraikan pula analisis capaian kinerja yang meliputi : pembandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ; pembandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun dengan tahun 2014 dan tahun 2013 serta tahun 2012; pembandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun dengan target 2016 berdasarkan dokumen RPJMD tahun 2012 sampai tahun 2016; Pembandingan beberapa indikator realisasi kinerja tahun dibandingkan dengan Standar Nasional; analisis keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan

30 yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang diambil serta penyajian realisasi anggaran. BAB IV. PENUTUP Memuat kesimpulan umum atas capaian kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun dan upaya/langkah di masa mendatang yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam rangka peningkatan kinerjanya.

31 BAB II Perencanaan Kinerja

32

33 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 23 Perencanaan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh. Perjanjian kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Unit Kerja di lingkungan dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu dalam rangka Intensifikasi pencegahan korupsi; Peningkatan kualitas pelayanan publik; Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi organisasi. Untuk itu, penyusunan Perencanaan Kinerja Tahun merupakan sasaran dan target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun dan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 371/KEP/2013 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun , dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun, Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta Tahun, Peraturan Walikota Nomor 36 Tahun Tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta Tahun, Nota Kesepakatan Antara Dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta Nomor: 26/NKB.Yk/ /NKB/DPRD/2014 tanggal 21 Nopember 2014 Tentang Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran, Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kota Yogyakarta Dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta Nomor: 27/NKB.Yk/ /NKB/DPRD/2014 tanggal 21 November 2014 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun Anggaran, Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kota Yogyakarta Dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta Nomor 27/NKB.Yk/ /NKB/DPRD/2014 tanggal 24 agustus Tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran, Nota Kesepakatan Antara Dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta Nomor : 27/NKB.Yk/ /NKB/DPRD/2014 tanggal 24 Agustus tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan Tahun Anggaran. Target Kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun. Target Kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi misi dan akan

34 24 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun menjadi komitmen bagi untuk mencapainya dalam Tahun. Perjanjian Kinerja Tahun disusun dan berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian Kinerja Tahun telah ditetapkan pada tanggal 9 Maret sebagaimana lampiran I dan telah dilakukan revisi dan perubahan pada tanggal 16 Nopember sehubungan adanya perubahan anggaran dan pergantian atau mutasi pejabat. Adapun Revisi Dan Perubahan Perjanjian Kinerja dimaksud sebagai berikut: Tabel II.1 : Revisi dan Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun Visi : Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, berkarakter dan Inklusif, Pariwisata Berbasis Budaya, dan Pusat Pelayanan Jasa, yang Berwawasan Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan No Misi No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target I Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih 1 Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal B Wajar Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Tinggi II Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas 2 Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Angka Harapan Hidup (Tahun) Angka Kematian Ibu Per Seratus Ribu Kelahiran Hidup 73,5 113 Angka Kematian Bayi Per Seribu Kelahiran Hidup 7,3 Prevalensi Gizi Buruk Dan gizi Kurang 8,36 %

35 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 25 No Misi No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 3 Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan 73 79,8 4 Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang memadai 5 Terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik Persentase Cakupan Sistem Jaringan Drainase Skala Kawasan Dan Skala Kota Persentase Cakupan Sistem Air Limbah Skala Komunitas/Kawasan/ Kota Persentase Volume Sampah Yang Terangkut Ke Tempat Pembuangan Akhir Persentase Cakupan Pelayanan Kesiapsiagaan Dan Pengendalian Bencana Kebakaran Persentase Cakupan Pelayanan Kesiapsiagaan Dan Penanganan Bencana Alam Indeks Kepuasan Masyarakat Presentase Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan Masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi Dan Keluhan (UPIK) 100% 16,90% 78% 100% 100% 74,6 93% 6 Terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua Angka Melek Huruf 98,2%

36 26 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun No Misi No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Angka Partisipasi Sekolah (Aps) Persentase Jumlah Sekolah Yang Melayani Pendidikan Inklusi 95% 9,0% III Mewujudkan pemberdayaan masyarakat dengan gerakan Segoro Amarto 7 Terwujudnya peningkatan kualitas ekonomi masyarakat Pendapatan Perkapita Juta (Rp) Jumlah Koperasi Aktif 474 Jumlah Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan UMKM Menengah (UMKM) 8 Terwujudnya peningkatan kualitas sosial masyarakat Angka Kemiskinan 8,6% Tingkat Intensitas 27,03% Pengendalian Frekuensi Konflik Sosial Yang Ditimbulkan Karena Isu SARA Dan Kesenjangan Sosial IV Mewujudkan daya saing daerah yang kuat 9 Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul Indeks Pembangunan Manusia Tingkat Kelulusan Ujian Nasional (UN/UNPK) % Angka Pengangguran 8.40%-5.80% Terbuka 10 Terwujudnya perekonomian daerah yang kuat Pertumbuhan Ekonomi 4.%-5.5% Inflasi 6-7,5% Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah Milyar 11 Terwujudnya daya dukung pengembangan usaha Berwawasan lingkungan Persentase Penerbitan Izin Sesuai Standar Operasional Prosedur 100%

37 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 27 No Misi No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Persentase Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan (K3) Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau Kota Persentase Usaha yang Mentaati Persyaratan Administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air dan Udara 93% 34,7% 95% Program Anggaran (Rp) Program Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar Program Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah Program Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal dan Informal Program Wajar 12 Tahun Program Upaya Pelayanan Kesehatan Program Upaya Pelayanan Gizi dan Kesehatan Keluarga Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Program Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Program Regulasi Pelayanan Kesehatan dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Program Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Program Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kesehatan Program Peningkatan Pelayanan Kefarmasian dan Pengelolaan Alat Kesehatan Program Peningkatan Mutu Pelayanan Medis Program Peningkatan Mutu Penunjang Pelayanan Program Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Program Peningkatan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Peningkatan dan Pemeliharaan Pengairan

38 28 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Program Anggaran (Rp) Program Peningkatan dan Pemeliharaan Drainase Program Peningkatan dan Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan SAL Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Program Pengembangan Rencana Rinci dan Infrastruktur Kawasan Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Penelitian dan Pengembangan Daerah Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penataan Kawasan Sungai Program Pengembangan Data/Informasi Program Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana Prasarana dan fasilitas perhubungan Program Peningkatan Pengaturan Lalu Lintas dan Angkutan Program Pengendalian Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas Program Operasional dan Optimalisasi Penyelenggaraan Perparkiran Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Program Konservasi Sumber Daya Alam Program Peningkatan Kapasitas & Akses Informasi Sumber daya Lingk. Hidup Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pelayanan Dokumen dan Surat-Surat Kependudukan Program Pelayanan Permohonan Dokumen Pencatatan Sipil Program Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program Rehabilitasi Sosial Program Pemberdayaan Sosial Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja Program Pengembangan Kawasan Transmigrasi Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro

39 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 29 Program Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Mikro Kecil Menengah Anggaran (Rp) Program Ketahanan Pangan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Perkotaan Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Program Peningkatan Perdagangan Program Pengembangan Industri Mikro Kecil dan Menengah (IMKM) Program Pembinaan, Pelestarian dan Pengembangan Nilai-Nilai Seni dan Cagar Budaya Program Pengembangan Promosi dan Kerjasama Pariwisata Program Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda Program Fasilitasi Olah Raga Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Sosial Kemasyarakatan Program Fasilitasi Pertanahan Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan dan Pelayanan Hukum Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah, Sekda, Asisten, Staf Ahli dan Keprotokolan Pemda Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Umum, Keuangan Setda dan Kerumahtanggaan Program Pengembangan Kerjasama Daerah Program Peningkatan Kualitas Kebijakan Pengembangan Pendapatan Daerah Program Peningkatan Kualitas Kebijakan Pengembangan Perekonomian dan Investasi Daerah Program Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Program Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa Program Pengembangan Komunikasi, Teknologi Informasi dan Aplikasi Telematika Progam Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa

40 30 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Program Anggaran (Rp) Program Peningkatan Layanan pada DPRD Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Progam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Program Pengembangan Karier Jabatan Struktural dan Fungsional Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Kepegawaian Program Pengembangan Manajemen Kepegawaian Program Pengelolaan Barang Daerah Program Peningkatan Barang Daerah Program Peningkatan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung Pemerintah Program Pengelolaan Anggaran Daerah Program Pengendalian Belanja Daerah dan Pengelolaan Dana Perimbangan Program Penatausahaan Pembiayaan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD sesuai Peraturan Perundangan-Undangan Yang Berlaku Program Pengamanan Penerimaan Pajak Daerah Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Program Peningkatan Ketaatan Hukum Program Perlindungan Masyarakat Program Kesiapsiagaan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran Program Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Alam Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Tegalrejo Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Tegalrejo Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Jetis Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Jetis Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Gondokusuman Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Gondokusuman Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Danurejan

41 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 31 Program Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Danurejan Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Gedontengen Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Gedongtengen Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Pakualaman Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Pakualaman Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Ngampilan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Ngampilan Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Wirobrajan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Wirobrajan Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Mantrijeron Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Mantrijeron Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Kraton Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Kraton Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Gondomanan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Gondomanan Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Mergangsan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Mergangsan Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Umbulharjo Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Umbulharjo Anggaran (Rp)

42 32 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Program Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Kotagede Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Kotagede Anggaran (Rp) Program Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak Program Pemberdayaan dan Peningkatan Partisipasi Perempuan dan Anak Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah Program Pembinaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca/ Literasi Program Pemeliharaan Sarana Prasarana Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan Pasar Program Optimalisasi Pemanfaatan lahan dan Pengelolaan Retribusi Program Pengembangan Pasar

43 BAB III Akuntabilitas Kinerja

44

45 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 35 A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA Pengukuran capaian kinerja dilakukan secara berkala (triwulanan) dan tahunan. Sehubungan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tidak mengatur format pengukuran kinerja maka format Pengukuran Kinerja masih mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja dengan target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun. Tujuan dilakukan pengukuran kinerja adalah dalam rangka untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, Berkarakter dan Inklusif, Pariwisata Berbasis Budaya, dan Pusat Pelayanan Jasa, yang Berwawasan Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan. Guna mempermudah interpretasi atas pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut digunakan skala nilai peringkat kinerja yang mengacu pada formulir Tabel VII-C dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomot 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagai berikut: Tabel III.1 : Skala Nilai Peringkat Kinerja Nomor Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010 Adapun tingkat capaian kinerja pada Tahun berdasarkan hasil pengukurannya diatas dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut:

46 36 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel III.2 : Pengukuran Capaian Perjanjian Kinerja Tahun Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan Pemerintah Daerah yang berkualitas 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta 2. Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal B BB 100% Wajar Proses Audit - (WTP) BPK 3. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( EKPPD) Tinggi (Tahap Proses Penilaian Kementerian Dalam Negeri) - 2. Terwujudnya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat 3 Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau 4 Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang memadai 1 Angka Harapan Hidup (Tahun) 2 Angka Kematian Ibu Per Seratus Ribu Kelahiran hidup 3 Angka Kematian Bayi Per Seribu Kelahiran Hidup 4. Prevalensi Gizi Buruk dan gizi Kurang 1 Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit 2 Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan 1 Persentase cakupan sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota 2 Persentase cakupan sistem air limbah skala komunitas/ kawasan/ kota 3 Persentase volume sampah yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir 73,5 73,5 100% , % 7,3 8, % 8,36% 7,97% 104,67% 73 76,21 104,4% 79,8 78,24 98,05% 100% 69.01% 69.01% 16.90% 22.17% % 78% 75,92% 97,33%

47 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 37 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 5 Terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik 4 Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan pengendalian bencana kebakaran 5 Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan penanganan bencana alam 1 Indeks Kepuasan Masyarakat 2 Presentase tindak lanjut pengaduan masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (Upik) 100% 100% 100% 100% 100% 100% ,84 104,34% 93% 95,25% 102,42% 6 Terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua 1 Angka melek huruf 98,2%.75% % 2 Angka Partisipasi 95% 94.64%.62% Sekolah (APS) 3 Persentase jumlah sekolah yang melayani pendidikan inklusi 9,0% 10.45% 116,11% 7 Terwujudnya peningkatan kualitas ekonomi masyarakat 8 Terwujudnya peningkatan kualitas sosial masyarakat 1 Pendapatan Perkapita Rp.1 7,301 Rp. 53, % (Rp) juta juta 2 Jumlah koperasi aktif ,95% 3 Jumlah Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ,34% 1 Angka kemiskinan 8,6% 8,61%*.88% 2 Tingkat Intensitas 27.03% 25.75% 104,74% pengendalian Frekuensi Konflik Sosial Yang Ditimbulkan Karena Isu SARA dan Kesenjangan Sosial 9 Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul 1 Indeks Pembangunan Manusia 80,1 80,6 83,78 103,95%

48 38 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 2 Tingkat Kelulusan Ujian Nasional (UN/UNPK) 96%.92% % 3 Angka Pengangguran terbuka 5.80%- 8.40% 6.35% 100% 10 Terwujudnya perekonomian daerah yang kuat 1 Pertumbuhan Ekonomi 4.%- 5.30% 100% 5.5% 2 Inflasi 6-7,5% 3.09% 94.17% 3 Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah Milyar % 11 Terwujudnya daya dukung pengembangan usaha (*) angka sementara 1 Persentase penerbitan izin sesuai Standar Operasional Prosedur 2 Persentase penyelesaian pelanggaran ketertiban, ketentraman dan keindahan (K3) 3 Persentase luasan Ruang Terbuka Hijau Kota 4 Persentase Usaha yang mentaati persyaratan administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air dan Udara 100% 95,29% 95,29% 93%,02% 106,47% 34,70% 33,77% 97,32% 95% 78,26% 82.38% Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat dilihat lebih terinci lagi pada matriks pengukuran kinerja dalam lampiran II.

49 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 39 Adapun analisis capaian kinerja dari 11 (sebelas) sasaran strategis pada Tahun adalah sebagai berikut: Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Kelembagaan Dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah Yang Berkualitas Sasaran strategis 1 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih dan juga untuk mencapai tujuan: Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Berkualitas. Sasaran ini didukung secara terpadu oleh Bagian Tata Pemerintahan dan Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK). Untuk mengukur sasaran pertama ini ada 3 indikator sasaran. Pengukuran capaian kinerja sasaran terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas tersaji pada tabel III.3. berikut dibawah ini Tabel III.3 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1 No Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Tahun Target Realisasi % Capaian 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta 2. Opini Laporan keuangan oleh auditor eksternal CC CC B B BB 100% WTP WTP WTP Wajar Proses Audit BPK 3. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Sangat Tinggi *Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi (Tahap Proses Penilaian Kementerian Dalam Negeri) Rata-rata Capaian Kinerja - Terlihat dari tabel III.3 diatas pada sasaran pertama ini 2 indikator sasaran tersebut belum dapat diketahui hasilnya pada saat Laporan Kinerja Tahun disusun. Hal ini disebabkan karena ada dua indikator masih dalam proses penilaian dari Pemerintah pusat yaitu Badan Pemeriksa Keuangan serta Kementerian Dalam Negeri.

50 40 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Gambar III.1 : Hasil Laporan Kinerja Instansi Pemkot YK Hasil evaluasi penilaian tingkat akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta sejak tahun awal RPJMD tahun 2012 hingga tahun keempat RPJMD tahun mengalami peningkatan yaitu terlihat dari tabel dan grafik berikut: Tabel III.4 : Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Nilai Tahun 2012 Nilai Tahun 2013 Nilai Tahun 2014 Nlai Tahun Nilai Hasil Evaluasi 55,17 57,68 65,57 70,11 Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC (>50-60) CC (>50-60) B (>60-70) BB (>70-80) Interpretasi Cukup Cukup Baik Sangat Baik Grafik III.1 : Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ,11 65, ,17 57, tahun 2012 tahun 2013 tahun 2014 tahun Hasil Evaluasi

51 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 41 Dibandingkan tahun 2014 nilai akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta mengalami peningkatan sebesar 4,54 pada Tahun dengan presentase capaian sebesar 100,16% karena realisasi tahun memperoleh nilai BB dengan nilai 70,11 yang dibandingkan dengan terget yang rentan nilainya 70. Hasil penilaian tersebut mencerminkan bahwa akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta mengalami peningkatan cukup signifikan dari tahun sebelumnya. 2. Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal Opini Laporan Keuangan tahun oleh auditor eksternal masih dalam proses audit BPK sehingga belum dapat diketahui hasil capaiannya. Namun demikian dalam kurun waktu 6 tahun berturut-turut, sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 hasil audit BPK dinyatakan Wajar Tanpa pengecualian (WTP). 3. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Sebagai salah satu alat untuk mengukur keberhasilan penyelenggaraan otonomi daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia setiap tahun melaksanakan Evaluasi terhadap Laporan Penyelenggaran Pemerintahan. Berdasarkan nilai dari TIM Daerah yang terdiri dari BPKP Perwakilan DIY dan Inspektorat DIY Terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2014, memperoleh skor sebesar 3,0 sedangkan nilai akhir dari Tim Nasional Belum ditetapkan sehingga peringkat tingkat nasional belum dapat diketahui. Demikian penilaian LPPD Tahun sampai dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun belum diketahui hasilnya karena masih dalam proses penilaian.

52 42 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat disampaikan sebagai berikut : Tabel III.5 : Capaian Indikator Sasaran strategis 1 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun No. Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi Target Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta CC CC B BB B 2. Opini Laporan keuangan oleh auditor eksternal WTP WTP WTP Proses Audit BPK Wajar 3 Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi (Tahap Proses Penilaian Kementeria Dalam Negeri) Sangat tinggi Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini : Adanya peraturan perundangan yang mendukung pelaksanaan tugas khususnya dalam hal penyusunan dokumen pelaporan daerah ; Komitmen Kepala Daerah dalam mendukung penyusunan laporan daerah; Dukungan SKPD di Lingkungan dalam menyediakan data laporan daerah. Hambatan/Masalah : Hasil evaluasi Laporan daerah belum sepenuhnya digunakan sebagai pertimbangan atau feedback dalam perencanaan pembangunan di tahun berikutnya; Masih terdapat aparatur yang belum memahami akan pentingnya penyusunan pelaporan daerah sehingga dalam memproses/menginput data terkadang masih lamban; BPK dalam mengaudit keuangan memerlukan waktu yang cukup lama (3 bulan) sehingga setelah tahun anggaran berakhir belum dapat diketahui hasil audit laporan keuangan.

53 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 43 Strategi / upaya pemecahan masalah: Upaya mengatasi permasalahan tersebut adalah melakukan pendampingan baik dalam memberikan pemahaman tentang sistem manajeman akuntabilitas kepada pimpinan SKPD/Unit kerja maupun dalam penyusunan dokumen pelaporan. Dalam penyusunan Laporan Kinerja,perlu pendampingan yang dilaksanakan dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, sedangkan penyusunan laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah pendampingan dilaksanakan dengan narasumber dari BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembanguanan) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sasaran Strategis 2 Terwujudnya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Sasaran strategis 2 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. Sasaran ini didukung oleh Dinas Kesehatan. Untuk mengukur sasaran kedua ada 4 (empat) indikator sasaran dan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 94,86% dengan kategori predikat Sangat tinggi Hasil pengukuran sasaran terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau adalah sebagai berikut: Tabel III.6 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2 No Indikator Kinerja 1 Angka Harapan Hidup (Tahun) 2 Angka Kematian ibu per Seratus Ribu Kelahiran Hidup 3 Angka Kematian Bayi per Seribu Kelahiran Hidup 4 Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Tahun Target Realisasi % Capaian 73,5 73,5 73,5 73,5 73,5 100% 7 (150,3/ KH) 45 (10.9/1000) 51 (11,57/1000KH) 204,3 45, ,88 88,60% ,3 8,31 86,16% 7.95% 7.33% 7,93% 8,36% 7,97% 104,67% Rata-rata Capaian Kinerja 94,86%

54 44 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 1. Angka Harapan Hidup Gambar III.2 : Senam Lansia Angka harapan hidup mengambarkan derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah karena semakin baik kesehatan seseorang maka kecenderungan untuk hidup lebih lama dan semakin buruk kesehatan akan semakin dekat dengan kematian walaupun hal tersebut tidak terlepas dari kekuasaan Tuhan. Angka harapan hidup di Kota Yogyakarta merupakan angka harapan hidup tertinggi dikota Indonesia yaitu 73,5 tahun dan lebih tinggi dibandingkan dengan target Nasional yaitu 68,5 tahun. Kondisi tersebut akan selalu dipertahankan. 2. Angka Kematian Ibu per Seratus Ribu Kelahiran Hidup Kematian ibu maternal adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Jumlah kematian ibu di Kota Yogyakarta pada tahun sebanyak 5 ibu dari kelahiran hidup atau 125. Jumlah kematian ibu pada tahun meningkat dibanding tahun 2014 dengan jumlah kematian sebanyak 2 ibu dari kelahiran hidup atau 45,78. Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup di Kota Yogyakarta Tahun sebesar 125 masih lebih tinggi apabila dibandingkan dengan target nasional tahun sebesar 102. Adapun penyebab dari kematian ibu pada tahun dikarenakan TBC Milier (2 orang), TBC HIV (1 orang), pendarahan (1 orang), dan sepsis (1 orang). Dari 5 (lima) kasus tersebut, yang ber KTP dan berdomisili di Kota Yogyakarta adalah

55 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 45 1 kasus, 4 (empat) kasus lainnya berdomisili di luar Kota Yogyakarta. Sehubungan dengan hal tersebut maka untuk kedepannya akan diupayakan penurunan Kematian Ibu per kelahiran hidup di Kota Yogyakarta. 3. Angka Kematian Bayi per Seribu Kelahiran Hidup Angka kematian bayi dihitung berdasarkan jumlah kematian bayi dengan umur kehamilan lebih dari 22 minggu yang lahir dalam keadaan hidup kemudian meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun (12 bulan), dibandingkan dengan jumlah kelahiran hidup. Angka kematian bayi tahun sebesar 8,31 per 1000 kelahiran hidup, terjadi penurunan dibandingkan angka kematian bayi pada tahun 2014 yaitu 14,19 bayi per 1000 kelahiran hidup dan masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan target nasional tahun sebesar 23 bayi per 1000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan adanya keberhasilan pelaksanaan program. 4. Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang Jumlah balita gizi buruk pada tahun mengalami penurunan di banding tahun Jumlah balita gizi buruk tahun sebanyak 77 kasus, kasus balita gizi buruk pada tahun 2014 sejumlah 165 kasus. Angka prevalensi gizi buruk pada tahun sebesar 7,97 %, angka ini mengalami peningkatan dibanding prevalensi tahun 2014 dengan angka sebesar 7,93 %, namun Gambar III.3 : Kegiatan Pemeriksaan Gizi masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan target Nasional tahun sebesar lebih dari 10%. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan jumlah balita gizi buruk, antara lain melalui pendirian Rumah Pemulihan Gizi sebagai pemberian layanan komprehensif dalam penanganan masalah gizi di Kota Yogyakarta dan pemantauan status gizi balita di Posyandu.

56 46 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel III.7 : Capaian indikator sasaran strategis 2 terhadap target kinerja RPJMD tahun No. Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi Target 2016 Target Nasional 1 Angka Harapan Hidup (tahun) 73,5 73,5 73,5 73, ,5 2 Angka Kematian ibu per Seratus Ribu Kelahiran Hidup 7 (150,3/ KH) 204,3 45,78 125, Angka Kematian Bayi per Seribu Kelahiran Hidup 45(10.9/1000) 11,57 14,19 8,31 6,7/1000 KH 23 4 Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang 7.95% 7,33% 7,93% 7,97% 8% <10 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Adanya panduan manual rujukan kehamilan persalinan dan bayi baru lahir (BBL) sehingga memberikan petunjuk yang jelas untuk regionalisasi dan perorangan sesuai kelompok kasus; Implementasi ANC berkualitas atau ANC terpadu sehingga dapat mendeteksi adanya faktor resiko dan komplikasi kehamilan; Akses ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lain yang sangat mudah; Mengoptimalkan peran pelayanan gawat darurat 118 untuk melayani ibu hamil yang berisiko tinggi; Adanya Rumah Pemulihan Gizi yang memberikan pelayanan pemulihan terhadap balita gizi buruk dan kurang; Pelayanan Rumah Sehat Lansia yang memberikan pelayanan konsultasi dan pelayanan kesehatan untuk lanjut usia; 9 9 Dukungan anggaran dari untuk pelayanan kesehatan.

57 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 47 Hambatan/masalah : Masih adanya masalah social cultural yang menyebabkan keterlambatan pengambilan keputusan; Tingginya kasus kehamilan yang tidak diinginkan sehingga mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi; Tingginya remaja putri dan ibu hamil yang anemia (> 25%) yang merupakan faktor resiko terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR); Kurangnya fasilitas kesehatan rujukan yang mempunyai sarana NICI untuk menangani kasus neonatal; Pemantauan Status Gizi cukup sulit karena terdapat keluarga yang tidak membawa anaknya yang harus ke Posyandu/Puskesmas, sehingga statusnya gizinya tidak terpantau oleh kader pendamping maupun tenaga kesehatan; Masih adanya ibu hamil yang belum memahami arti pentingnya pemeriksaan kehamilan sejak dini; Tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi memungkinkan adanya penduduk pendatang dalam kondisi hamil dengan resiko tinggi, sehingga petugas tidak bisa memantau kehamilan sejak dini; Kesadaran masyarakat untuk mengikuti program Keluarga Berencana kurang optimal. Strategi Pemecahan Masalah : Meningkatkan promosi kesehatan ibu dan anak untuk masyarakat; Mengoptimalkan peran kader pendamping ibu hamil dan kader pendamping balita gizi buruk dan kurang di wilayah; Meningkatkan peran regulasi dalam meningkatkan kemampuan Rumah Sakit; Peningkatan Kualitas Antenatal Care terpadu berkualitas, Kelas Ibu dan SMS Bunda; Meningkatkan kepesertaan KB aktif.

58 48 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Sasaran Strategis 3 Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Dan Terjangkau Sasaran strategis 3 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. Sasaran ini didukung oleh Dinas Kesehatan dan RSUD Jogja. Untuk mengukur sasaran ke tiga tersebut ada 2 (dua) indikator sasaran dengan ratarata capaian kinerja sasaran sebesar % atau kategori predikat sangat tinggi. Hasil pengukuran sasaran terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau adalah sebagai berikut: Tabel III.8 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 3 No Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Tahun Target Realisasi % Capaian 1 Indeks Kepuasan Pelayanan Rumah Sakit 2 Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan 75,72 75,97 76, % ,98 79, % Rata-rata Capaian Kinerja % Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut: 1. Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit Gambar III.4 : Pelayanan Rumah Sakit

59 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 49 RSUD Kota Yogyakarta telah berhasil merebut hati para pelanggannya untuk menjadikan RS Jogja sebagai pilihan utama dalam pelayanan perumahsakitan Indeks kepuasan layanan rumah sakit yang dicapai merupakan hasil survey kepuasan pelanggan eksternal (Customer) yang diselenggarakan oleh tim survey kepuasan pelanggan eksternal RSUD Kota Yogyakarta selama 2 (dua) kali dalam tahun (persemester). Hasil survey kepuasan pelangganya pada semester I adalah 77,31 dan pada semester II hasilnya sedikit menurun yaitu 76,21. Hal ini diyakini karena banyaknya renovasi dan pembangunan selama tahun yang sedikit mengganggu kenyamanan pasien/pengunjung. Banyaknya kegiatan fisik tersebut tetap harus dilakukan demi mewujudkan standar fasilitas sesuai dengan persyaratan rumah sakit rujukan regional dan RS Pendidikan (Disisi lain perkembangan/penambahan fasilitas dapat dilihat dalam lampiran foto foto), tetapi berdasarkan target yang ditetapkan diawal tahun maka hasil pengukuran capaian kinerja pada akhir tahun masih baik karena mencapai 104.4% dari target. Gambar III.5 : Ruang Bermain Anak di RS Jogja Gambar III.6 : Gedung Blok H di RS Jogja 2. Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan Indeks kepuasan layanan Kesehatan adalah gambaran persepsi masyarakat atau kualitas layanan kesehatan di Puskesmas se-kota Yogyakarta. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung telah dilakukan survey kepuasan layanan kesehatan di Puskesmas yang di tujukan bagi Gambar III.7 : Layanan Konsultasi Kesehatan pengguna layanan Puskesmas, dan Hasil survey tersebut diolah dan hasilnya adalah Indeks Kepuasan kesehatan.

60 50 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel III.9 : Capaian indikator sasaran strategis 3 terhadap target kinerja RPJMD tahun No. Indikator Kinerja Realisasi Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit 2 Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi Target ,72 75,97 76, , Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran ini sebagai berikut : sangat berkomitmen dalam peningkatan sarana dan prasarana dalam pelayanan kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi bangunan beberapa Puskesmas yang lebih baik karena adanya pembangunan kembali gedung Puskesmas dan Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah, serta penyediaan alat-alat kesehatan yang ada di Puskesmas maupun di RSUD yang semakin lengkap dan canggih dengan tujuan memberikan kenyamanan dalam pelayanan kepada masyarakat. Selama tahun RSUD Kota Yogyakarta telah berupaya menyederhanakan prosedur pelayanan seperti diberlakukannya mesin antrian, adanya petugas customer service, pendaftaran via telepon, serta disediakannya anjungan pendaftaran mandiri; Untuk memenuhi kebutuhan Pelayanan kesehatan sesuai standar Rumah Sakit Kelas B dan Rumah Sakit Rujukan Regional, RSUD Kota Yogyakarta telah menambah SDM kesehatan dan non kesehatan (selain PNS dan Naban) sebagai pegawai BLUD serta tenaga mitra; Penambahan tenaga untuk melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan dengan mengontrak medis, paramedis dan administrasi; Pengembangan manajemen mutu di 18 Puskesmas terkait tata pengelolaan keuangan Badan Layanan Unit Daerah dan akreditasi puskesmas di 4 puskesmas; Pembinaan untuk meningkatkan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas

61 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 51 (medis dan paramedis) oleh dokter spesialis yang dilaksanakan secara terintegrasi antar program; Pelayanan anak kebutuhan khusus di RSUD dilengkapi dengan konsultasi psikologi klinis, terapi wicara dan okupasi terapi; Pelayanan konsultasi psikologi klinis dan Pelayanan Kesehatan Tradisional komplementer di Puskesmas; Standar mutu istiyankes dan instrumen monitoring mutu istiyankes telah disusun untuk pemantauan mutu pelayanan kesehatan sehingga mutu pelayanan kesehatan lebih terjamin; Pemberian Pelayanan Kegawatdaruratan medis secara cepat melalui Kegiatan YES 118 oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yang bekerja sama dengan PMI Kota Yogyakarta dan RS pemerintah maupun RS swasta agar dapat mempercepat akses menuju pelayanan kesehatan ( RS ); Pemberian jaminan kesehatan kepada masyarakat Kota Yogyakarta sebagai tanggung jawab terhadap kekurangan quota dari Jamkesos dan Jamkesmas bagi masyarakat miskin dan rentan miskin yang bermanfaat untuk rawat jalan dan rawat inap di RS Pemerintah dan RS swasta serta adanya kesadaran masyarakat miskin untuk berobat ke pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan rawat inap. Pemerintah Kota Yogyakarta juga memberikan jaminan kesehatan kepada Warga yang ber- KTP kota Yogyakarta yang tidak tercover dalam jaminan kesehatan apapun. Pelaksananan Kegiatan tersebut didukung dengan adanya Peraturan Walikota tentang Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah (PJKD) yang mempunyai tugas pokok fungsi memberikan pelayanan jaminan kesehatan kepada masyarakat. Penyelengaraan jaminan kesehatan masyarakat di direncanakan akan menuju universal coverage; Perbaikan kondisi Prasarana dan sarana di Puskesmas semakin membaik; Penambahan tenaga dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan melalui pengangkatan tena kontrak baik tenaga medis, paramedis maupun administrasi; 9 9 Pengembangan kegiatan manajemen mutu di Puskesmas maupun administrasi BLUD di 18 Puskesmas;

62 52 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Puskesmas dan RSUD melaporkan setiap kasus yang berpotensi KLB dengan cepat; 9 9 Petugas surveilens kelurahan segera mendatangi ke wilayah ketika ada informasi. Hambatan/masalah : Belum selesainya proses penyusunan beberapa peraturan baik Perda maupun Perwal dalam implementasi PPK BLUD di RS antara lain : Peraturan tentang Remunerasi, Penyusunan tarif baru, Hospital by laws, serta struktur organisasi baru; Terbatasnya ruangan untuk mengelola arsip atau berkas yang masih aktif atau inaktif; Belum terpenuhinya standar pelayanan RS Klas B baik dari segi sarana prasarana alat medis maupun SDM; Terjadinya lonjakan kunjungan pasien ke Puskesmas yang kurang diimbangi dengan penambahan SDM pemberi layanan, sehingga waktu tunggu pelayanan menjadi lebih lama dan pasien merasa tidak puas; Pengadaan obat oleh UPT Farmasi dan Alkes belum dapat mengakomodir semua kebutuhan obat di Puskesmas yang terlalu banyak jenisnya. Strategi / upaya pemecahan permasalan : Mengusulkan segera dibuat Peraturan Walikota untuk melengkapi peraturan yang sudah ada misalnya untuk pengadaan barang dan jasa serta remunrasi dan lain-lain; Mengajukan usulan pengadaan alat medis lewat APBN dan APBD; Penambahan dan pereluasan ruang; Perlu optimalisasi peran lintas sektor dalam bidang kesehatan; Optimalisasi Perda Nomor 2 Tahun 2008 tentang Izin Penyelenggaraan Sarana dan Tenaga Kesehatan; Penyiapan sarana dan prasaran untuk mendukung pelayanan Puskesmas berbasis sistem online;

63 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 53 Penyusunan SOP perencanaan kebutuhan obat Puskesmas; Menambah fasilitas promosi/informasi kesehatan melalui layanan vidio diruang tunggu agar pasien yang sedang menunggu pelayanan tidak bosan. Sasaran Strategis 4 Terwujudnya Sarana Dan Prasarana Perkotaan Yang Memadai Sasaran strategis 4 ini juga merupakan salah satu pendukung pencapaian misi kedua yang tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. Pencapaian misi ini didukung secara terpadu oleh beberapa SKPD yaitu: Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Lingkungan Hidup dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Untuk mengukur sasaran ke-4 (empat) tersebut ada 5 (lima) indikator kinerja sasaran dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar.52% atau kategori predikat Sangat tinggi. Hasil pengukurannya terilustrasikan dalam tabel berikut: Tabel III.10 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 4 No Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Tahun Target Realisasi % Capaian 1 Persentase cakupan sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota 2 Persentase cakupan sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota 3 Persentase volume sampah yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir 4 Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan pengendalian bencana kebakaran 5 Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan penanganan bencana alam 100% 91,53%/ 66,13% 100% 69.01% 69.01% 12,5% 14.79% 22,19% 16.9% 22.17% % 68% 71.72% 77,30% 78% 75,92% 97,33% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Rata-rata Capaian Kinerja.52%

64 54 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Terlihat dari tabel di atas bahwa sasaran ini telah menunjukan capaian yang sangat tinggi dikarenakan Pemerintah Kota sangat berkomitmen dalam penyediaan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai bagi masyarakatnya. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Persentase cakupan sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota Infrastruktur drainase yang dikelola sepanjang m dan cakupan infrastruktur yang harus dibangun sepanjang m. Pada tahun baru terbangun 69,01% dari yang ditargetkan hal ini dikarenakan adanya kajian ulang dalam perencanaan yang menambah volume infrastruktur yang harus dibangun sehingga capaian target tahun belum Gambar III.8 : Sistem Drainase Skala Kawasan kota dapat tercapai. Indikator ini merupakan implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Kementerian Pekerjaan Umum. 2. Persentase cakupan sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota Cakupan sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota untuk Tahun 2013 telah terealisir sebesar 14,79% dan untuk tahun 2014 terealisir sebesar 22,19%. Adapun pada tahun dari yang ditargetkan sebesar 16,9% telah tercapai sebesar 22,17%. Dengan demikian sasaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagai akibat pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari pengolahan air limbah yang tidak benar. Sasaran ini didukung melalui program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Saluran Air Limbah. Indikator ini merupakan implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Kementerian Pekerjaan Umum.

65 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Persentase volume sampah yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Gambar III.9 : Pengangkutan Sampah ke TPA dari timbulan sampah di Kota Yogyakarta. Indikator kinerja sasaran ini diukur melalui hasil penimbangan sampah yang dibuang di TPA Piyungan dengan menghitung ratarata pembuangan sampah per hari. Dari hasil perhitungan untuk tahun rata-rata sampah yang dibuang ke TPA Piyungan adalah sebesar ton/bulan atau rata-rata sebesar 179,4 ton/hari, setara dengan 75,92% Timbulan sampah di Kota Yogyakarta tahun diperhitungkan sebesar 236,3 ton/hari, diperoleh dari perhitungan berdasarkan indeks SNI adalah 0,5 kg/orang/hari. Jumlah penduduk Kota Yogyakarta per 31 Desember sebanyak jiwa, Grafik III.2 : Volume sampah yang di buang ke TPA ditambah dengan asumsi penduduk siang hari yang membuang sampahnya di Kota Yogyakarta (pelajar, karyawan, wisatawan, pedagang) sebesar 15%. Dari grafik di atas terlihat bahwa rata-rata volume sampah yang dibuang ke TPA mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 200 ton/hari menjadi 179,4 ton/hari pada tahun. Hal tersebut disebabkan karena rata-rata timbulan sampah di Kota Yogyakarta juga mengalami penurunan dari 259 ton/hari menjadi 236,3 ton/hari. 4. Persentase pelayanan kesiapsiagaan dan pengendalian bencana kebakaran Upaya Pelayanan kesiapsiagaan dan pengendalian bencana kebakaran sudah dilakukan semaksimal mungkin dengan tingkat capaian penyelesaian kasus kebakaran tertangani 100%. Dalam penanganan kasus tersebut Pemerintah kota Yogyakarta menetapkan tingkat waktu tanggap (Respon time) yaitu waktu yang diperlukan oleh unit/regu Pemadam kebakaran dari mulai diterimanya laporan kejadian kebakaran sampai siap melaksanaan tugas pemadaman di

66 56 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun lokasi kebakaran. Target yang ditentukan untuk tahun adalah Tercapainya Respons time 11 menit. Persentase pencapaian respontime (waktu tanggap) sudah ditetapkan dalam dokumen perencanaan (Renstra ) sehingga pengukuran yang dilakukan juga berdasarkan Gambar III.10 : Kesiapsiagaan Mobil Pemadam Kebakaran indikator tersebut. berdasarkan laporan kebakaran selama tahun terjadi 49 kali kejadian kebakaran di dalam wilayah kota Yogyakarta dan 80 kali kejadian kebakaran diluar kota yogyakarta. (Kab Sleman, Kab Bantul, Kab Kulon Progo). Waktu tempuh Rata-rata di wilayah Kota Yogyakarta untuk sampai ke lokasi adalah 11 menit. 5. Persentase Pelayanan Kesiapsiagaan dan Penanganan Bencana Alam Indikator sasaran pertama yaitu cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan penanganan bencana alam yaitu kasus bencana yang tertangani dalam waktu tanggap dibanding jumlah kasus bencana. Waktu tanggap penanganan bencana Gambar III.11 : Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam belum bisa ditentukan karena SPM penanggulangan bencana belum ditetapkan. Meskipun belum ada standar waktu tanggap penanganan bencana BPBD Kota Yogyakarta secepatnya akan melaksanakan penanggulangan bencana dalam rangka pengurangan resiko bencana sehingga tidak sampai ada korban jiwa dan meminimalkan korban harta benda. Indikator sasaran kedua yaitu Persentase kerusakan akibat bencana dan kebakaran yang direhabilitasi dan direkonstruksi yaitu melaksanakan kerja bakti pasca bencana dan pemeriksaan maupun penialaian kerugian akibat bencana. Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dilaksanakan bersama SKPD terkait, masyarakat maupun dunia usaha.

67 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 57 Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut : Tabel III.11 : Capaian indikator sasaran strategis 4 terhadap target kinerja RPJMD tahun No. Indikator Kinerja Realisasi Persentase cakupan sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota 2 Persentase cakupan sistem air limbah skala komunitas/kawasan/ kota 3 Persentase volume sampah yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir 4 Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan pengendalian bencana kebakaran. 5 Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan penanganan bencana alam Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi Target % 91,53% 66,13% 69.01% 100% 12,5% 14,79% 22,19% 22.17% 18% 68% 71,72% 77,3% 75.92% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran ini : Sampah yang mengalami daur ulang atau dimanfaatkan kembali meningkat dibanding tahun lalu, dari 20,78 % menjadi 22,08% dan dengan meningkatkannya jumlah kelompok pengelola sampah mandiri dari 315 kelompok menjadi 405 kelompok. Adanya 2 pos induk bencana di Balaikota dan pos bencana di Jalan Kyai Mojo. Setiap pos di dukung oleh petugas operasional yang siaga 24 jam dan di lengkapi dengan mobil pemadam kebakaran dan peralatan pemadam kebakaran maupun bencana yang cukup memadai; Dalam penanggulangan bencana alam telah dipasang alat peringatan dini early warning sistem (EWS) di sepanjang sungai code, sungai winongo dan sungai gajah wong serta pemasangan 2 alat telemetri (alat pengukur ketinggian air sungai). Pemerintah Kota juga memiliki pos pantau banjir di desa ngetak Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman. Dalam penanggulangan bencana Pemerintah Kota di bantu oleh komunitas tanggap bencana yang

68 58 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun ada di Kota Yogyakarta. Dalam peningkatan kapasitas komunitas tanggap bencana BPBD menyelenggarakan pelatihan penanggulangan bencana bagi komunitas bencana; Dalam rangka penanggulangan bencana di Kota Yogyakarta dibentuk Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang sejak tahun 2013 sampai dengan tahun sudah terbentuk 55 Kampung Tangguh Bencana (KTB); Kesadaran warga yang cukup tinggi dalam merawat dan memelihara sarana dan prasarana umum yang ada. Hambatan/masalah : Kurang tertibnya warga masyarakat dalam membuang sampah; Lokasi kejadian kebakaran di kampung-kampung yang sulit dijangkau dengan mobil pemadam kebakaran; Belum terbentunya Search And Rescue (SAR) Kota Yogyakarta atau pasukan khusus bencana; Lalu Lintas yang semakin padat sehingga menghambat laju perjalanan mobil pemadam kebakaran dan adanya lintasan pintu kereta api yang mengurangi kecepatan dalam menangani bencana; Kurangnya kepedulian masyarakat kepada keselamatan akibat bencana alam dan kebakaran. Strategi /upaya penyelesaian masalah: Peningkatan SDM dalam menangani penanggulangan bencana alam melalui pelatihan, baik pelatihan rutin maupun pelatihan sertifikasi; Melaksanakan penyuluhan dan simulasi pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana alam kepada masyarakat, sekolah maupun dunia usaha; Membentuk Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang bertujuan untuk kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana; Melaksanakan monitoring terhadap daerah rawan bencana;

69 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 59 Memperbaiki sistem pengelolaan, serta meningkatkan pengelolaan sampah mandiri dengan sistem 3R (Reuse, Reduce, Recycle) di masyarakat guna mengurangi timbulan sampah dan jumlah sampah yang dibuang ke TPA; Meningkatkan bangunan transfer depo dan TPSS dengan pengatapan untuk mengurangi bau yang ditimbulkan oleh sampah apabila terjadi hujan; Meningkatkan monitoring dan pengawasan untuk mengurangi sampah menginap dan titik pembuangan sampah liar; Menambah dan meremajakan armada pengangkutan sampah; Optimalisasi fasilitas pengurangan sampah komunal IPST di Nitikan, dengan menyempurnakan bangunan IPST dan menambahkan beberapa peralatan pengolahan sampah serta memperkerjakan tenaga teknis operasional dan satpam untuk keamanan; Dibutuhkan koordinasi untuk pembentukan kelompok komunal dengan lingkup yang lebih luas; Peningkatan SFM dengan pendidikan dan pelatihan; Mengoptimalkan personil yang ada dengan melibatkan petugas pemadam kebakaran dan komunitas bencana; Melibatkan Instansi terkait sesuai dengan tupoksi masing-masing instansi; Penyuluhan dan sosialisasi Penanggulangan Bencana dan Kebakaran kepada masyarakat dan anak sekolah; 9 9 Meningkatkan koordinasi dalam rangka penanggulangan bencana antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Sasaran Strategis 5 Terwujudnya Pelayanan Administrasi Publik Yang Baik Sasaran strategis 5 ini pun merupakan salah satu upaya mewujudkan tercapainya misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi Publik. Pencapaian misi ini didukung oleh Bagian Organisasi dan Bagian Humas Untuk mengukur sasaran ke lima tersebut ada 2 (dua) indikator sasaran dengan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 103,34% dengan kategori predikat sangat tinggi. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik sebagai berikut:

70 60 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun No Indikator Kinerja 1. Indeks Kepuasan Masyarakat 2. Persentase Tindak Lanjut Pananganan Pengaduan Masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) Tabel III.12 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 5 Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Tahun Target Realisasi % Capaian 75, ,94 74,6 77,84 105,32% 93,65% 95,74% 97,46% 93% 95,25% 102,41% Rata-rata Capaian kinerja 103,34% Uraian Pencapaian Indikator diatas adalah sebagai berikut : 1. Indeks kepuasan Masyarakat Pada bulan Mei tahun 2014 nomenklatur yang semula Indeks Kepuasan Masyarakat berubah menjadi Survey Kepuasan Masyarakat yang semula diatur dengan Kep Menpan Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi Pemerintah Peraturan Menpan Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggara Pelayanan Survey. Gambar III.12 : Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan telah menindaklanjuti dengan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 74 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengukuran Survey Kepuasan Masyarakat di dan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 173 Tahun tentang Penetapan Pengukuran IKM bidang Lembaga Pendidikan Negeri Tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK di Pemerintah Kota yogyakarta. Pada Tahun dilaksanakan pada 356 jenis layanan yang diselenggarakan oleh 8 Bagian, 13 Dinas, 10 LTD, 1 TK, 81 SD, 13 SMP, 9 SMA, 7 SMK. 3 BUMD dan 69 UPT. Perbedaan pengukuran survey kepuasan masyarakat Tahun dengan tahun sebelumnya yaitu adanya kebijakan penentuan responden yang disampling

71 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 61 sesuai dengan jumlah populasi yang dilayani yang semula menggunakan 150 responden. 2. Persentase Tindak Lanjut Pananganan Pengaduan Masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) merupakan salah satu ketugasan Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pesan dari masyarakat berbasis teknologi informasi berupa keluhan, pertanyaan, informasi, maupun Gambar III.13 : Website UPIK usul saran kepada Pemerintah Kota Yogyakarta dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kinerja birokrasi yang responsif dan transparan untuk mewujudkan komitmen Pemeritah Kota Yogyakarta menuju good govermance. Selain itu UPIK merupakan komitmen untuk mencegah terjadinnya Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN), diwujudkan dengan mempermudah sambungan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat. Masyarakat bisa menyampaikan secara langsung kepada Pemerintah Kota Yogyakarta manakala mengetahui idikasi tindak korupsi. Masyarkat dapat menyampaikan pesan ke UPIK melalui SMS , telepon, surat maupun datang lasung ke Bgaian Hubungan Masyarakat dan Informasi. Unit ini tidak sekedar menampung keluhan masyarakat, seperti halnya hotline service yang memiliki kelemahan, karena masyarakat tak dapat mengetahui status tindak lanjut keluhannya, serta pencatatan laporan yang masih manual. UPIK bertanggung jawab menerima pengaduan dan keluhan serta usul saran masyarakat, selanjutnya menyampaikan informsi tersebut kepada setiap dinas atau unit kerja untuk memberi jawaban atau tidak lanjutnya. UPIK juga memberi informasi terkait respons atau tindak lanjut keluhan dan masukan yang ada. Pesan yang masuk ke UPIK akan diverifikasi admin selanjutnya disampaikan ke SKPD sesuai isi pesan untuk memberi jawaban.

72 62 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel III.13 : Capaian indikator sasaran 5 terhadap target kinerja RPJMD tahun No. Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi Target Indeks Kepuasan Masyarakat 75, , Persentase Tindak Lanjut Pananganan Pengaduan Masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) 93,65% 95,74% 97.46% 95,25% 94% Keberhasilan pencapainya sasaran : Keberadaan UPIK memberi kemudahan kepada masyarakat baik warga kota maupun siapapun juga untuk menyapaiakan keluhan usul saran kepada Pemkot Yogyakarta secara mudah cepat dan sedehana; Keberadaan UPIK ini juga memberikan kemudahan dalam pengawasan kinerja setiap SKPD, unit kerja tidak responsif dalam pelayanan masyarakat; Database Pesan yang masuk dapat digunakan instansi terkait untuk menentukan agenda dan prioritas kerjanya; Keberhasilan UPIK sudah banyak menarik kabupaten/kota lain untuk menduplikasikan atau mengadopsi sistem ini, UPIK digunakan sebgai model layanan publik yang mudah, murah dan sederhana; Adanya kebijakan pengukuran survey kepuasan masyarakat di Kecamatan Kelurahan dan Puskesmas 2 kali setahun; Peningkatan pelayanan yang diberikan SKPD pelayanan publik; Perbaikan sarana dan prasarana pelayanan SKPD pelayanan publik.

73 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 63 Hambatan/Kendala : Persepsi masyarakat terhadap tindak lanjut UPIK sangat tinggi, penyelesaian pengaduan melalui UPIK diharapkan dapat sampai ke tingkat action di lapangan, dengan mengadu ke UPIK warga berharap penyelesaian masalah setuntasnya. Banyak warga menganggap bahwa layanan UPIK ini dilaksanakan selama 24 jam oleh operator, sehingga warga kadang mengharap jawaban yang "realtime" padahal sebagai sistem yang berbasis komputer, pesan yang masuk ke UPIK perlu diverifikasi dahulu oleh admin. Warga mengharap juga dalam pengiriman pesan ke UPIK tidak dibebani biaya pulsa atau bebas pulsa. Penerapan unsur pelayanan dalam pengukuran survey kepuasan masyarakat kurang relevan apabila di terapkan SKPD tertentu. Strategi pemecahan masalah : Pemerintah Kota secara berkala melakukan sosialisasi mekanisme alur pesan UPIK dan penyelesaian pengaduan masyarakat sampai tingkat Kelurahan dengan menghadirkan perwakilan warga di tingkat terbawah; Melakukan evaluasi hasil pengukuran SKM; Bimtek dan pendampingan dalam penyusunan SKM. Sasaran Strategis 6 Terwujudnya Pendidikan Inklusif Untuk Semua Sasaran strategis 6 ini merupakan salah satu pencapaian misi kedua yang tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas pendidikan. Untuk mengukur sasaran ke-6 (enam) tersebut ada 3 (tiga) indikator sasaran dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 105,77% dengan kategori predikat Sangat tinggi. Hasil pengukuran sasasaran terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua yaitu:

74 64 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel III.14 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 6 No Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Tahun Target Realisasi % Capaian 1 Angka Melek Huruf 98% 98,10% 98,27% 98.2%.75% Angka Partisipasi Sekolah (APS) 3 Persentase jumlah sekolah yang melayani pendidikan inklusi 91% 92% 93,60% 95% 94.64%.62 8,25% 8,24% 9,40% 9,0% 10.45% Rata-rata capaian 105,77% Uraian Pencapaian Indikator diatas adalah sebagai berikut : 1. Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf (AMH) pada tahun ditargetkan 98,2% dan realisasi tercapai sebesar.75% menunjukkan capaian kinerja sebesar 101,58%. AMH Kota Yogyakarta secara keseluruhan lebih tinggi dibanding dengan AMH di tingkat DIY maupun tingkat Nasional seperti terlihat pada tabel ini ; Gambar III.14 : Bebas Buta Aksara Tabel III.15 : Perbandingan Angka Melek Huruf No Angka Melek Huruf Tahun Tahun Kota Yogyakarta DIY Nasional 1 Usia > 15 Tahun.75 % % % 2. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka partisipasi sekolah di tahun di targetkan sebesar 95%, ternyata realisasi mencapai 94,64% menunjukkan capaian kinerja sebesar,62 %, artinya apabila dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2014 menunjukan ada peningkatan sebesar 1,04 %. APS Kota Yogyakarta tahun secara keseluruhan lebih tinggi dibanding APS di tingkat DIY maupun tingkat nasional terlihat dari tabel dibawah ini :

75 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel III.16 : Perbandingan Angka Partisipasi Sekolah 65 No Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2014 Tahun tahun 98% 98,47 % tahun 97% 98,17 % tahun 82% 90,26 % Sumber : Dinas Pendidikan Gambar III.15 : Angka Partisipasi Sekolah 3. Persentase Jumlah Sekolah yang Melayani Pendidikan Inklusi Sebagai Kota yang memiliki komitmen tinggi pada layanan pendidikan inklusi, maka melalui RPJMD Pemerintah Kota Yogyakarta tahun ini mentargetkan jumlah sekolah yang melayani pendidikan inklusi bertambah dari 8,8% menjadi 9%. Namun ternyata realisasi layanan Gambar III.16 : Siswa Inklusi pendidikan inklusi melebihi target yakni sebesar 10.79% atau naik hampir 1.39% dari tahun Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

76 66 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel III.17 : Capaian indikator sasaran strategi 6 terhadap target kinerja RPJMD tahun No. Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi Target Angka Melek Huruf 98% 98,10% 98,27%.75% 98,30% 2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) 91% 92% 93,60% 94.64% 97% 3 Persentase Jumlah Layanan Pendidikan Inklusi 8,25% 8,24% 9,40% 10.45% 9,2% Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Frekuensi sosialisasi tentang anak berkebutuhan khusus (inklusi) yang harus ditangani sekolah meningkat cukup tajam jika dibanding tahun sebelumnya; Kepala Sekolah dan pihak guru termasuk warga sekolah banyak yang berkeinginan sekolahnya menjadi sekolah penyelenggara pendidikan inklusi; Tersedianya Guru Pendamping Khusus (GPK) dan prasarana penunjang anak berkebutuhan khusus di sekolah. Sasaran Strategis 7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Ekonomi Masyarakat Sasaran strategis 7 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi ke tiga yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat Dengan Gerakan Segoro Amarto dan tujuan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Gerakan Segoro Amarto Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan. Pencapaian misi ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian dan Bappeda. Untuk mengukur sasaran ke tujuh tersebut ada 3 (tiga) indikator sasaran dengan ratarata capaian kinerja sebesar 168,96% dengan kategori predikat sangat tinggi. Adapun hasil pengukuran sasaran terwujudnya peningkatan kualitas ekonomi masyarakat sebagai berikut:

77 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 67 Tabel III.18 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 7 No Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Tahun Target Realisasi % Capaian 1. Pendapatan Perkapita (Rp) * Rp. 17,301 juta Rp. 53,218. juta 307.6% 2 Jumlah koperasi aktif ,95% 3. Jumlah Pelaku Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) UMKM ,34% Rata-rata Capaian Kinerja % Uraian pencapaian indikator tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan Perkapita Tahun pendapatan perkapita kota Yogyakarta relatif telah memenuhi target yaitu sebesar Rp. 53,216 juta atau relatif meningkat dari tahun sebelumnya, seiring dengan pertumbuhan ekonomi di kota Yogyakarta, peningkatan pendapatan perkapita ini ditunjang dengan adanya pariwisata yang semakin berkembang dengan peningkatan kunjungan wisata baik mancanegara dan domestik yang membawa dampak peningkatan pendapatan masyarakat seperti sektor hotel, perdagangan dan jasa. Tabel III.19 : Pendapatan Perkapita Kota Yogyakarta No Indikator Realisasi 2014 Realisasi 1. Pendapatan Perkapita * *Angka sementara BPS 2. Jumlah Koperasi Aktif Jumlah Koperasi aktif memiliki capaian sebesar 98,9%. Koperasi mendapat tempat khusus dalam masyarakat. Keberadaannya hampir selalu memberi manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan anggota pada khususnya. Pemasyarakatan dan peningkatan peran koperasi dilakukan dengan terus melaksanakan sosialisasi/pemasyarakatan/penyuluhan kepada masyarakat perihal peningkatan kelembagaan bagi kelompok-kelompok pra koperasi dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki serta kepastian kelembagaan berupa Badan hukum. Kegiatan yang telah dilakukan untuk memajukan koperasi di Kota Yogyakarta antara lain : peningkatan kualitas sumber daya pengurus dan pengawas,

78 68 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi melalui pendampingan, pembinaan koperasi wanita, pembinaan terhadap koperasi konvensional, diklat pengurus koperasi, serta mengaktifkan kembali koperasi pasif. Terdapat hambatan seperti tidak adanya dukungan dari pengurus bahkan anggota koperasi untuk membenahi organisasinya sehingga pembinaan dari dinas kurang berhasil. Hal inilah yang menyebabkan capaian jumlah koperasi aktif di tahun sebanyak 469 koperasi berada dibawah target yang ditetapkan sebesar 474 koperasi atau pencapaian indikator kinerja sebesar 98,95 %. 3. Pelaku Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah Gambar III.17 : Pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pelaku UMKM mengalami peningkatan dan melebihi jumlah yang ditargetkan dengan capaian 100,34%. Peningkatan ini terjadi karena pembinaan yang dilakukan dinas kepada masyarakat yang belum mempunyai kegiatan usaha berupa penumbuhan wirausaha baru agar termotivasi untuk mengembangkan usahanya. Optimalisasi Griya UMKM dan pemanfaatan XT Square serta gerai Kriya di Pasar Beringharjo sebagai sarana promosi usaha mikro kecil merupakan stimulan untuk pengembangan perekonomian yang lebih baik. Program yang mendukung tercapaianya indikator ini adalah Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah yang meliputi kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama UKM dan Promosi Penanaman Modal, Fasilitasi Operasional Pengembangan Sumber Daya UMKM, Kajian Sumber Daya UMKM dan Penumbuhan wirausaha Baru. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

79 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 69 Tabel III.20 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 7 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun No. Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi Target Pendapatan Perkapita 2 Jumlah koperasi aktif 3 Jumlah Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Rp Rp Rp Rp * Rp (*) angka sementara Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Adanya Penyaluran dana bergulir bagi UMKM, terfasilitasinya UMKM dengan pihak BUMN dan swasta, serta terpromosikannya produk UMKM melalui berbagai pameran dan gelar produk; Didapatkannya beberapa penghargaan terhadap koperasi kota Yogyakarta, antara lain : Juara I koperasi berprestasi tingkat DIY untuk jenis koperasi simpan produsen AMKKY; Juara II Koperasi Berprestasi Tingkat DIY untuk jenis koperasi simpan pinjam Koperasi BMT Bumi Mizan; Juara III Koperasi Berprestasi Tingkat DIY untuk jenis angkutan : koperasi Pantaga Terfasilitasinya UMKM dengan pihak BUMN, bank, akademisi dan swasta, terpromosikannya produk UMKM melalui berbagai pameran dan gelar produk, serta tumbuhnya wirausaha muda melalui HBC baru; Peningkatan pendapatan perkapita. Hambatan/Kendala : Keterbatasan pembinaan dan pelatihan bagi koperasi aktif maupun UMKM; Kurangnya evaluasi keberhasilan / kegagalan program usaha mikro kecil.

80 70 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Strategi Pemecahan Masalah : Pemberian bantuan (pembinaan dan pelatihan) yang ditujukan kepada UMKM dievaluasi kembali agar tepat sasaran; Meningkatkan serta pembinaan dan pelatihan bagi koperasi aktif dan UMKM. Sasaran Strategis 8 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sosial Masyarakat Sasaran strategis 8 ini merupakan salah satu pendukung pencapaian misi ke tiga yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat Dengan Gerakan Segoro Amarto dan tujuan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Gerakan Segoro Amarto Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dan Kantor Kesatuan Bangsa. Untuk mengukur sasaran ke delapan tersebut ada 2 (dua) indikator sasaran dengan rata-rata hasil capaian kinerja sasarannya sebesar % atau kategori predikat Sangat tinggi. Pengukuran kinerja sasaran terwujudnya peningkatan kualitas sosial masyarakat sebagai berikut: Tabel III.21 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 8 No Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Tahun Target Realisasi % Capaian 1. Angka kemiskinan 9,38% 8,82% 8,61% 8,6% 8,61% *,88% 2 Tingkat Intensitas Pengendalian Frekuensi Konflik Sosial yang Ditimbulkan karena Isu SARA dan Kesenjangan Soaial 40% 40% 27,5% 27,03% 25,75% 104,74% Rata-rata Capaian Kinerja 102,31% Uraian pencapaian indikator tersebut adalah sebagai berikut:

81 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Angka Kemiskinan Peningkatan kesejahteraan penduduk yang diukur dari peningkatan PDRB per kapita belum tentu dinikmati oleh semua penduduk di Kota Yogyakarta. Hal ini ditandai dengan masih adanya masalah kemiskinan. Adanya kemiskinan mencerminkan adanya penduduk yang belum mampu memenuhi kebutuhan hidup minimal. Tingkat kemiskinan Gambar III.18 : Kemiskinan di Kota Yogyakarta di Kota Yogyakarta tahun 2014 adalah sebesar 8,61%. Di tahun angka capaian kemiskinan di perkirakan sesuai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 8,6%. Capaian Kemiskinan tahun tersebut masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan capaian kemiskinan tingkat DIY dan Nasional. Tabel III.22 : Perbandingan Capaian Kemiskinan Tahun Nasional DIY Kota Yogyakarta ,96 14,55 8,61 11,13 13,16 8,60 Dalam menurunkan angka kemiskinan ini Kota Yogyakarta meningkatkan fungsi koordinasi dalam pemberdayaan masyarakatnya melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) baik tingkat Kota dan tingkat Kelurahan yang didukung dengan data sasaran keluarga penerima jaminan sosial (dengan by name dan by adress). Indikator Tabel III.23 : Jumlah Penduduk Miskin Tahun Kota Yogyakarta Jumlah penduduk miskin * * Persentase Jumlah Penduduk Miskin (%) 9,38 8,82 8,61* 8,6* Pemerintah DIY Jumlah penduduk miskin (ribu orang) * * Persentase Jumlah Penduduk Miskin (%) 15,83 15,03 14,55* 13.16* Ket *) Angka Sementara Hasil Pengolahan Sumber : BPS Kota Yogyakarta dan BAPPEDA Kota Yogyakarta

82 72 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Grafik III.3 : Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin DIY dan Kota Yogyakarta 8,82 15,03 8,61 14,55 8,6 13, Persentase jumlah penduduk miskin (%) Kota Yogyakarta persentase jumlah penduduk mikin (%) DIY Sumber: BPS 2. Tingkat Intensitas Pengendalian Frekuensi Konflik Sosial yang Ditimbulkan karena Isu SARA dan Kesenjangan Sosial Di Kota Yogyakarta tingkat intensitas konflik sosial yang ditimbulkan karena isu SARA dan kesenjangan sosial sangat rendah dikarenakan adanya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) serta Komunikasi Intelijen Daerah (KOMINDA) yang intensif mengantisipasi berbagai macam perselisihan yang berindikasi SARA maupun kesenjangan sosial. Gambar III.19 : Kegiatan Wawasan Kebangsaan Untuk Ormas Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut : Tabel III.24 : Capaian indikator sasaran strategis 8 terhadap target kinerja RPJMD tahun No. Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi Target Angka kemiskinan 9,38% 8,82% 8,61% 8,61%* 8,4% 2 Tingkat Intensitas Pengendalian Frekuensi Konflik Sosial yang Ditimbulkan karena Isu SARA dan Kesenjangan Soaial (*) angka sementara 40% 37,03% 27,5% 25,75% 22,03

83 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 73 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Tingkat kerukunan dan sifat gotong royong masyarakat Yogyakarta sangat tinggi; Intensifnya pertemuan berbagai macam forum yang ada di masyarakat sebagai salah satu wahana penyelesaian di masyarakat; Terjalinnya koordinasi yang baik dalam Forkominda, FKUB dan FKDM. Hambatan/permasalahan : Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga stabilitas keamanan dan meminimalisir terjadinya konflik sosial yang di timbulkan karena kesenjangan sosial dan isu yang berkembang di masyarakat. Strategi pemecahan : Melaksanakan kegiatan untuk meminimalisir terjadinya konflik antara lain: Melaksanakan kegiatan sarasehan cinta tanah air bagi pelajar; Melaksanakan kegiatan wawasan kebangsaan bagi, tokoh masyarakat, ormas/lsm, para mahasiswa asrama yang ada di Kota Yogyakarta; Kegiatan deteksi dini oleh tim kominda, FKDM, FKUB kota Yogyakarta; Melaksanakan kegiatan penanganan gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah dengan berkoordinasi dengan Muspika se-kota Yogyakarta. Sasaran Strategis 9 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Unggul Sasaran strategis 9 ini merupakan salah satu upaya pencapaian misi ke empat yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Daya Saing Daerah Yang Kuat dan tujuan "Menguatkan Daya Saing Daerah Untuk Memajukan Kota Yogyakarta". Pencapaian misi ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi,. Untuk mengukur sasaran ke-9 (sembilan) tersebut ada 3 (tiga) indikator sasaran dan rata-rata capaian kinerja sasarannya sebesar 102,66% dengan kategori predikat Sangat tinggi. Hasil pengukuran sasaran

84 74 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul sebagai berikut: Tabel III.25 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 9 No Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Tahun Target Realisasi % Capaian 1 Indeks Pembangunan Manusia 2 Tingkat Kelulusan Ujian Nasional (UN/ UNPK) 3. Angka Penganggguran Terbuka 80,2 80,51 80,51 80,1 80,6 83,78 * 103,95% 86% 86% 82,3,% 96%.92% 104,08% 5,03% 6,57% 6,4% 8.40% % 6.35* 100% Rata-rata Capaian Kinerja 102,66% (*) angka sementara Uraian Pencapaian Indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut : 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Hasil pengukuran BPS (Angka harapan hidup saat lahir; harapan lama sekolah; rata-rata lama sekolah; rata-rata pengeluaran riil perkapita), capaian untuk Kota Yogyakarta sudah mencapai target yang diharapkan yaitu sebesar 83,78 dari yang ditargetkan sebesar 80,1 80,6, dimana indeks pembangunan manusia di kota Yogyakarta terukur Angka harapan hidup seiring dengan pembangunan fasilitas kesehatan, pengembangan jaminan kesehatan dan layanan kesehatan dan kualitas lingkungan hidup, di sektor pendidikan juga mengalami peningkatan yang ditandai dengan meningkatnya angka partisipasi sekolah berdasar Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Demikian juga pendapatan masyarakat mengalami peningkatan seiring yang ditandai dengan adanya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Rata-rata pengeluaran riil perkapita. IPM Kota Yogyakarta tahun sebesar 83,78 masih lebih tinggi dibandingkan tingkat nasional sebesar 68,90* (*angka sementara, sumber data BPS).

85 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 75 Tabel III.26 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Komponen di kota Yogyakarta tahun No. Indikator * 1 Angka harapan hidup saat lahir ( 74,02 74,04 74,05 74,05 74,05 tahun ) 2 Harapan Lama Sekolah 15,75 15,82 15,89 15,97 15,97* 3 Rata-rata lama sekolah 11,01 11,22 11,36 11,39 11,39 4 Rata-rata pengeluaran riil perkapita disesuaikan (ribu rupiah) 5 Indeks pembangunan manusia 82,98 83,29 83,61 83,78 83,78 (* angka sementara, sumber BPS) Grafik III.4 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Yogyakarta dan DIY Tahun ,29 76,75 77,37 77,57 83,61 83,78 83,78 77, Prov DIY Kota Yka Indek Pembangunan Manusia Kota Yogyakarta dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Pada tahun sebesar 83,78, angka ini paling tinggi apabila dibandingkan dengan kabupaten di DIY, bahkan di tingkat DIY yang berada pada angka 77,89 dan tingkat nasional pada angka 73, Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN/UNPK) Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN/UNPK) pada tahun yang ditargetkan sebesar 96 % dan realisasi sebesar.92 % sehingga capaian kinerja tahun sebesar 104,08%. Capaian kinerja tahun dengan tingkat kelulusan mengalami kenaikan dibanding capaian tahun 2014 hampir 10%. Perbandingan rerata nilai ujian nasional dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini :

86 76 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Gambar III.20 : Kelulusan Ujian Nasional Tabel III.27 : Rerata Nilai Ujian Nasional TINGKAT SMP SMA IPA SMA IPS SMK KOTA 72,5 67,4 59,6 67,6 DIY 66,2 63, ,2 NASIONAL 61,8 65,3 57,8 62,2 Grafik III.5 : Rerata Nilai Ujian Nasional

87 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 77 Grafik III.6 : Indek Integritas Ujian Nasional Tahun Tabel III.28 : Hasil Kelulusan UN/UNPK Tahun Indikator Kinerja Capain Tahun 2014 Capaian Kinerja Tahun Target Realisasi (%) Target Akhir Renstra Capaian s.d terhadap 2016 Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN/UNPK) 94.59% Angka Pengangguran Terbuka Angkatan kerja adalah pelaku dalam proses pembangunan. Demi berhasilnya suatu pembangunan diperlukan angkatan kerja yang memadai, baik secara kualitas maupun kuantitas. Di sisi lain, penciptaan kesempatan kerja tidak berimbang dengan pertumbuhan tenaga kerja. Secara umum, pembangunan ekonomi Indonesia yang dilakukan selama ini masih lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi yang bersifat padat modal sehingga belum banyak menyerap tenaga kerja. Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pemerintah memiliki kewajiban dalam memperkecil angka pengangguran. Untuk memenuhi amanat tersebut, menyusun langkah yang terarah dan berkesinambungan. Langkah tersebut meliputi pelatihan bagi tenaga kerja, penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja. Pelatihan tenaga kerja bertujuan untuk mencetak tenaga kerja yang handal dan professional. Penempatan kerja bertujuan untuk menempatkan tenaga kerja mengisi kesempatan kerja

88 78 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun sektor formal yang tersedia. Sedangkan perluasan kesempatan kerja bertujuan membekali tenaga kerja yang tidak terserap pasar kerja untuk dapat membuka usaha mandiri. Melalui rangkaian upaya tersebut di Tahun Pemerintah Kota mampu mengurangi Angka Pengangguran Terbuka menjadi 6,35 %. Grafik III.7 : Angka pengangguran Terbuka Jika dilihat dari perkembangan capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut : Tabel III.29 : Capaian indikator sasaran strategis 9 terhadap target kinerja RPJMD tahun No. Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi Target Indeks Pembangunan Manusia 80,2 80,51 80,51 83,78* Tingkat Kelulusan Ujian Nasional (UN/UNPK) 86% 86% 82,64%.92% % 3. Angka Penganggguran Terbuka 5.03% 6,57% 6,4%* 6.35% 8,1%-5,75%

89 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 79 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Antusiasme dari tenaga kerja untuk mengikuti pelatihan tenaga kerja dan kewirausahaan; Kesesuaian antara kompetensi tenaga kerja dan kesempatan kerja yang tersedia; Penerapan Bursa Kerja Online yang memudahkan dan memperluas penyebaran informasi pasar kerja; Adanya pengembangan sistem informasi manajeman ketenagakerjaan dan ketransmigrasian bagi masyarakat; Memberikan pelatihan dan ketrampilan bagi calon tenaga kerja; Mengadakan Job Fair; Keberhasilan kegiatan pendalaman materi mata pelajaran khususnya mata pelajaran yang di UN- kan, berdampak pada naiknya persentase khususnya UN yang cukup signifikan; Hambatan/masalah : Ada sebagian masyarakat yang pilih-pilih pekerjaan sehinggga tidak semua angkatan kerja dapat diberikan pelatihan; Pencari kerja yang mau keluar daerah/pulau masih kecil; Masih adanya ketidaksesuaian kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan perusahaan. Belum maksimalnya tugas dan fungsi Kepala Sekolah khususnya di sekolah swasta dalam melakukan supervisi, sehingga proses pembelajaran guru di kelas tidak dapat terpantau dengan baik, akibatnya frekuensi tatap muka guru-siswa dibawah standar nasional pendidikan; Strategi/upaya pemecahan masalah : Memperkuat koordinasi dengan perusahaan penyedia lowongan kerja untuk memastikan kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan; Meningkatkan penerapan Bursa Kerja Online;

90 80 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja. Lebih mengefektifkan kembali keberadaan pengawas sekolah kaitannya dengan fungsi kepengawasan untuk melakukan supervisi dan monitoring ke sekolah - sekolah khususnya ke sekolah yang frekuensi tatap muka antara guru siswa masih dibawah ketentuan standar nasional pendidikan; Tetap melanjutkan kegiatan di tahun yakni menambah frekuensi latihan ujian nasional dan pendalaman materi khusus di kelas akhir, baik jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK; Melakukan revitalisasi MGMP khususnya mata pelajaran yang di UN kan baik MGMP SMA/SMK, MGMP SMP maupun KKG SD; Untuk meningkatkan angka kelulusan ujian nasional tahun 2016 melalui anggaran murni tahun anggaran 2016 pemerintah Kota Yogyakarta akan melanjutkan kegiatan tahun yang berupa pendalaman materi di kelas akhir mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dan kegiatan kemitraan sekolah dan ditambah latihan ujian nasional yang dilaksanakan oleh dinas; Sasaran Strategis 10 Terwujudnya Perekonomian Daerah Yang Kuat Sasaran strategis 10 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi ke empat yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Daya Saing Daerah Yang Kuat dan tujuan Menguatkan Daya Saing Daerah Untuk Memajukan Kota Yogyakarta. Pencapaian misi ini dilakukan oleh Bappeda dan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Pertanian dan Bagian Perekonomian Pengembangan Pendapatan Asli Daerah dan Kerjasama. Untuk mengukur sasaran ke sepuluh tersebut ada 3 (tiga) indikator sasaran dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 136,47% dengan kategori predikat Sangat tinggi. Hasil pengukuran kinerja sasaran terwujudnya perekonomian daerah yang kuat adalah sebagai berikut:

91 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel III.30 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis No Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Tahun Target Realisasi % Capaian 1 Pertumbuhan Ekonomi 5,76% 5,64% 5,30% * 4.%-5.5% 5.30% 100% 2 Inflasi 4,31% 7,32% 6,59% 6-7,5% 3,09% 94.17% 3. Pendapatan Pajak dan retribusi daerah (Rp) Milyar 345,980,907, % Rata-rata Capaian Kinerja % Uraian pencapaian indicator sasaran tersebut sebagai berikut : 1. Pertumbuhan Ekonomi Tahun pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta mencapai target sebesar 5,30% yang ditandai dengan peningkatan PDRB atas dasar harga konstan. Pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta paling besar kontribusinya ditunjang oleh Sektor Industri Pengolahan (25,43%), Sektor Jasa Akomodasi dan Makan Minum (20,17%), Informasi dan Komunikasi (20,81%). Tabel III.31 : Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta Tahun No Indikator Realisasi Tahun Target Realisasi Capaian 1. Pertumbuhan Ekonomi 5,64% 5,30% * 4,% - 5,5% 5,30% * 100% (*) Angka sementara hasil pengolahan.bps

92 82 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 5,7 5,6 5,5 Grafik III.8 : Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta 5,4 pertumbuhan ekonomi 5,3 5,2 5, Penurunan terjadi pada sektor pertanian. Adapun untuk sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor keuangan, jasa akomodasi dan makan minum, dan informasi dan komunikasi mengalami kenaikan.

93 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 83 Grafik III.9 : Peranan Sektoral PDRB Kota Yogyakarta Atas Dasar Harga Konstan 2010 (Rp Juta ) Tahun Sumber : hasil pengolahan BPS 2. Inflasi Laju inflasi Kota Yogyakarta pada tahun sebesar 3.09%, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi nasional yang sebesar 3.35%,. Laju inflasi pada tahun apabila dibandingkan dengan laju inflasi tahun 2014 yang sebesar 6.59% mengalami penurunan sebesar 3.5%. Tabel III.32 : Perbandingan Laju Inflasi Kota Yogyakarta, Jawa Tengah dan Nasional Tahun Tahun 2014 Inflasi Kota Yogyakarta Inflasi Provinsi Jawa Tengah Inflasi Nasional

94 84 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Penurunan laju inflasi Tahun tersebut disumbang oleh turunnya kelompok pengeluaran bahan makanan, perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar, kesehatan, pendidikan, rekreasi, olahraga, transportasi, komunikasi serta jasa keuangan. Penurunan angka inflasi yang terjadi di kota Yogyakarta tidak terlepas dari peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Yogyakarta yang selalu menjaga ketersediaan stok barang, kelancaran distribusi dan kondisi psikologis pasar. Grafik III.10 : Perbandingan Tingkat Inflasi Antara Yogyakarta Dengan Jawa Tengah dan Indonesia 3. Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah Hasil pengukuran kinerja dalam formulir pengukuran kinerja dari Target Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah yang direncanakan sebesar Milyar dalam RPJMD, pada tahun ditetapkan target Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah APBD sebesar Rp. 287,562,357,910. Sedangkan dari target tersebut tercapai realisasi sebesar Rp. 345,980,907,989. Persentase capaian dengan membandingkan antara target yang ditetapkan dalam Rencana strategis RPJMD dengan realisasi sasaran tahun dihitung sebagai berikut: Hasil evaluasi kinerja terlihat dalam persentase capaian rencana dan realisasi tahun sebesar 160,92% dengan predikat sangat berhasil. Sebagai catatan masih terdapat gap lebih dari 10% dari perencanaan yaitu adanya kelebihan capaian sebesar 60,92%. Adanya gap yang cukup besar dari perencanaan RPJMD menunjukkan terdapat kondisi dinamis selama masa awal perencanaan dengan pelaksanaan yang tidak bisa atau belum diperhitungkan dalam perencanaan.

95 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 85 Dapat kita lihat tren kenaikan PAD khususnya pajak dan retribusi di kota Yogyakarta sebagaimana tabel berikut : Tabel III.33 : Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Yogyakarta terhadap APBD TH REALISASI (Rp.) TARGET APBD (Rp.) CAPAIAN % ,474,074, ,130,023, % ,960,657, ,224,852, % ,758,543, ,360,782, % 345,980,907, ,36% Sumber : Laporan Realisasi PAD Kota Yogyakarta s.d Desember Dengan melihat data realisasi dan target Pajak dan Retribusi Daerah terlihat adanya trend yang naik setiap tahun. Dari grafik juga terlihat trend kenaikan dengan garis hampir sejajar antara realisasi dan target pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah. Grafik III.11 : Pendapatan Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Yogyakarta terhadap target APB Sumber : Laporan Realisasi PAD Kota Yogyakarta s.d Desember Dari data persentase capaian dan gambar target dan realisasi pendapatan pajak dan retribusi daerah terlihat adanya gap yang semakin membesar mulai tahun 2010 dan mengecil pada tahun 2013 dan Adanya gap yang semakin membesar antara target dan realisasi pendapatan pajak dan retribusi daerah ini menunjukkan belum optimalnya penetapan target pajak dan retribusi daerah yang telah dilakukan. Pada tahun 2014 penetapan target Pajak dan Retribusi semakin optimal ditunjukkan oleh gap yang semakin mengecil. Kemudian di tahun kembali muncul gap yang semakin besar, hal tersebut menunjukkan masih diperlukan upaya untuk lebih mengoptimalkan penetapan target pajak dan

96 86 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun retribusi daerah. Faktor yang menyebabkan kurang optimalnya penetapan target Pajak dan Retribusi antara lain: a. Masih kurang lengkapnya data potensi pajak dan retribusi daerah yang dimiliki; b. Belum semua SKPD pemungut mampu memberikan data potensi yang up to date sehingga data potensi pajak dan retribusi daerah masih ada kekurangan. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel III.34 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 10 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun No. Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi Target Pertumbuhan Ekonomi 5,76% 6,03% 5,30% * 5.30% 5,5%-6% 2 Inflasi 4,31% 7,32% 6,59% 3.09% 6%-7,5% 3 Pendapatan Pajak dan retribusi daerah (Rp.) 246,474,074, ,960,657, ,758,543, ,980,907, milyar Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran : Angka Inflasi yang menurun pada tahun 2014 tidak terlepas dari kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah yang telah mengambil kebijakan di sisi kelembagaan, kebijakan retribusi pasar, dan kebijakan jaminan sosial yaitu dengan adanya jaminan pendidikan daerah dan jaminan kesehatan daerah; 9 9 Keberadaan Gerai Investasi sebagai unit pelayanan non struktural yang bertugas memberikan informasi potensi/peluang investasi bagi calon investor diharapkan dapat memberikan dampak pada pengembangan iklim investasi di Kota Yogyakarta. Potensi investasi tersebut di peroleh melalui studi Rencana Aksi Pengembangan Investasi (RAPI) yang dilakukan di 14 Kecamatan yang selesai di Tahun Pada Tahun 2013 telah dilaksanakan penyusunan kajian Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) yang telah menetapkan 3 (tiga) sektor unggulan di Kota Yogyakarta yaitu : 1). Sektor Pariwisata, 2). Sektor Angkutan dan Komunikasi, dan 3). Sektor Jasa-jasa. Hasil tersebut mendasarkan pada kajian dari Bank Indonesia dan UGM. Pada tahun 2014 dan telah dilakukan penyusunan informasi peluang

97 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 87 Usaha Sektor Prioritas di Kota Yogyakarta yaitu pada sektor pariwisata dan sektor angkutan dan komunikasi. Sedangkan untuk sektor Jasa-jasa akan dilaksanakan pada tahun anggaran Perbaikan iklim investasi diharapkan akan meningkatkan kegiatan usaha di Kota Yogyakarta yang pada akhirnya akan meningkatan PAD, baik melalui pajak maupun retribusi usaha. Dengan dukungan kegiatan evaluasi dan monitoring pencapaian PAD akan semakin optimal. Hambatan/masalah : Masih perlunya review atau updating data potensi pajak dan retribusi minimal 2 tahun sekali; Belum semua SKPD pemungut mampu memberikan data potensi yang valid; Pelayanan penanaman modal belum terwadahi dalam satu lembaga yang komprehensif; Data potensi masih belum semuanya dapat tergali dan terupdate sesuai dengan perubahan potensi yang riil ada di lapangan; Belum semua instansi dapat melakukan pencatatan pendapatan secara rinci sesuai dengan Peraturan Daerah; Belum adanya regulasi terkait dengan pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Insentif dan Pemeberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah. Strategi penyelesaian masalah/hambatan : Melakukan study potensi pajak dan retribusi secara berkala; Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pendapatan kepada SKPD pemungut; Mendorong instansi untuk menggunakan sistem informasi pendapatan; 9 9 Mengoptimalkan kegiatan Gerai Invetasi sebagai unit pelayanan non struktural dalam penyediaan informasi data potensi investasi kepada calon investor yang datang;

98 88 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Menyusun kajian terkait pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal. Sasaran Strategis 11 Terwujudnya Daya Dukung Pengembangan Usaha Sasaran strategis 11 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi ke empat yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Daya Dukung Pengembangan Usaha dan tujuan Menguatkan Daya Saing Daerah Untuk Memajukan Kota Yogyakarta. Pencapaian misi ini didukung secara terpadu oleh beberapa SKPD yaitu Dinas Perizinan, Dinas Ketertiban dan Badan Lingkungan Hidup. Untuk mengukur sasaran 4 (empat) indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian kinerja sebesar 95,37% dengan kategori predikat Sangat tinggi. Hasil pengukuran kinerja sasaran terwujudnya daya dukung pengembangan usaha terlihat sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Persentase Penerbitan Izin Sesuai Standar Operasional Prosedur 2 Persentase Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban, Ketentraman dan keindahan (K3) 3 Persentase luasan RTH Kota 4 Persentase Usaha Yang Mentaati Persyaratan Administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air dan Udara Tabel III.35 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 11 Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Tahun Target Realisasi % Capaian 100% 100% 118,43% ,29% 95,29% 90% 97.09% 98,95% 93%,02% 106,47% 33,2% 33,68% 33,74% 34,7% 33,77% 97,32% 64,70% 62% 59,5% 95% 78,26% 82.38% Rata-rata Capaian Kinerja 95,37%

99 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 89 Uraian pencapaian indikator tersebut diatas adalah sebagai berikut: 1. Persentase penerbitan izin sesuai Standar Operasional Prosedur Gambar III.21 : Sistem Perizinan Online Untuk pencapaian indikator penerbitan izin pada tahun di perhitungkan dari izin yang di terbitkan di bagi jumlah permohonan izin yang memenuhi syarat. Adapun realisasi untuk izin yang diterbitkan sebanyak izin dari permohonan izin yang memenuhi syarat sebanyak izin atau 95,29%. Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 20 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perizinan Pada Pemerintah Kota Yogyakarta, jenis izin yang menjadi kewenangan Dinas Perizinan berjumlah 31 izin dan karena ada beberapa izin yang menjadi kewenangan Pemerintah DIY sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka jumlah izin yang ditangani Dinas Perizinan menjadi 27 izin. Tahun target dari izin yang diterbitkan sebanyak izin dengan realisasi sebesar izin atau 111,60 % melebihi target. 2. Persentase penyelesaian pelanggaran Ketertiban, Ketentraman, Keindahan (K3) Gambar III.22 : Razia Pelanggaran Ketertiban, ketentraman, keindahan Indikator tingkat penyelesaian pelanggaran Ketertiban, Ketentraman, Keindahan (K3) pada tahun sebesar 106,47 % didapat dari rasio realisasi K3 yang terselesaikan (.02 %) dan Target penyelesaian K3 (93 %). Relisasi.02 % didapat dari rasio jumlah pelanggaran K3 yang terselesaikan sebesar 8568 pelanggar dari 8652 pelanggaran yang dilaporkan dan hasil operasi. Jumlah 8568 pelanggar didapat dari pelanggaran K3 yang

100 90 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun terselesaikan secara non yustisi sebesar 7263 pelanggar dan secara pro yustisi sebesar 1305 pelanggar, kemudian untuk jumlah 8652 pelanggar didapat dari jumlah pelanggaran yang dilaporkan dari hasil operasi non yustisi sebesar 7263 pelanggar dan dari hasil operasi pro yustisi sebesar 1389 pelanggar. Capaian indikator tersebut di atas didapat dari persentase penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) yang merupakan perhitungan pelanggaran K3 yang terselesaikan dibagi pelanggaran K3 yang dilaporkan masyarakat dan hasil operasi terkait, dikali 100 % dimana penegakan Peraturan Daerah tersebut berdasarkan perhitungan sebagai berikut : 3. Persentase luasan RTH kota. Indikator kinerja sasaran ini diukur melalui pertambahan luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terdiri atas taman kota, taman pergola, pohon perindang jalur hijau, ruang terbuka hijau permukiman/wilayah, dan ruang terbuka hijau publik (RTHP) yang terbangun. Capaian kinerja Gambar III.23 : RTH Kota sasaran tahun sebesar 97,32% menunjukkan predikat yang sangat baik. Sedangkan capaian kinerja sasaran terhadap Rencana Strategis 2016 juga menunjukkan predikat yang Sangat Baik. Grafik III.12 : Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Yogyakarta Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta

101 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Persentase usaha yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dan udara Indikator kinerja sasaran ini diukur melalui kegiatan pemantauan dan pengawasan rutin terhadap perusahaan. Ketaatan pengelolaan lingkungan oleh perusahaan ditandai dengan ketaatan perusahaan tersebut dalam melakukan pencegahan pencemaran air secara administratif maupun secara teknis, dan ketaatan perusahaan tersebut dalam melakukan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak secara administratif maupun secara teknis. Dari hasil pemantauan rutin terhadap pengelolaan lingkungan perusahaan, dari sebanyak 46 perusahaan yang dipantau, hanya 36 perusahaan (78,26%) yang tercatat telah mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak. Peningkatan jumlah ini menunjukkan bahwa saat ini perusahaan mulai tertib didalam melakukan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak dengan melakukan uji emisi pada sumber emisi tidak bergerak di perusahaan mereka, minimal sebanyak 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Untuk tahun capaian kinerjanya menunjukkan predikat Tinggi, sebesar 82,38% meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berpredikat Rendah. Sedangkan capaian kinerja terhadap Rencana Strategis 2016 juga menunjukkan predikat Tinggi. Grafik III.13 : Usaha Yang Mentaati Persyaratan Administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air dan Udara Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

102 92 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel III.36 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 11 Terhadap Target Kinerja RPJMD tahun No. Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi Target Persentase penerbitan izin sesuai Standar Operasional Prosedur 2 Persentase penyelesaian pelanggaran ketertiban, ketentraman, keindahan (K3) 3 Persentase luasan Ruang Terbuka Hijau Kota. 4 Persentase Usaha yang mentaati persyaratan administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran air dan udara 100% 100% 100% 95,29% 100% 90% 97,09% 98,95%,02% 94% 33,2% 33,68% 33,74% 33,77% 35,3% 64,70% 62% 59,5% 78,26% 100% Prestasi yang dicapai : Penerimaan Piagam Penghargaan Predikat sebagai unit kerja yang berkategori WBK Tingkat Nasional; Penerimaan Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik (SPP) Undangundang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran : Dalam hal mewujudkan Ketertiban, Kententraman, dan Keindahan (K3) yang kondusif: Fungsi dan ketugasan Penyidik PNS (PPNS) berada dalam satu koordinasi Dinas Ketertiban sehingga pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah secara pro yustisi lebih efektif dan efisisen; Penempatan petugas Polisi Pamong Praja di tiap kecamatan dalam bentuk Bawah Kendali Operasi (BKO) Kecamatan; Optimalisasi koordinasi internal melalui inovasi pelaporan kegiatan dengan menggunakan media teknologi informasi (dropbox); 9 9 Metode penegakan Peraturan Daerah secara pre-emtif, preventif dan represif dengan melakukan inovasi Gerakan Kampung Panca Tertib, penyelenggaraan mediasi penyelesaian pelanggaran Peraturan Daerah, dan optimalisasi fungsi pengelolaan pengaduan pelanggaran Peraturan Daerah;

103 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 93 Intensifikasi pelaksanaan koordinasi internal di lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta dari tingkat low manager sampai dengan pengambil kebijakan dalam rangka pengawasan dan pengendalian penegakan Peraturan Daerah secara pro yustisi dan non yustisi, maupun koordinasi eksternal dengan melibatkan unsur masyarakat untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum; Penyederhanaan perizinan dengan memangkas birokrasi; Menyederhanakan persyaratan dan waktu pelayanan perizinan; Memberi pelayanan perizinan secar paralel; Membentuk petugas penghubung; Memberi pelayanan konsultasi/ klinik pelayanan perizinan (KLIPPER); Memberi layanan dengan sistem antrian secara elektronik; Membangun aplikasi routing slip secara teknologi informasi (TI) maupun manual; Untuk mewujudkan transparansi pelayanan perizinan tersedia fasilitas SMS Gate Way; Membuat aplikasi pelayanan secara online; Menyusun dan menetapkan SOP dan SPP dengan melibatkan masyaratkat pelaku usaha; Menerapkan management mutu ISO 9001:2008, sejak tahun 2010 sampai sekarang. Hambatan/masalah : Masih adanya pelanggar Peraturan Daerah yang tidak memenuhi panggilan penyidikan; Sanksi yang diberikan pengadilan kepada pelanggar perda dirasa kurang menimbulkan efek jera sehingga masih terdapat masyarakat yang berulang kali melakukan pelanggaran Peraturan Daerah; 9 9 Masih adanya Perda Kota Yogyakarta yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini dengan semakin berkembangnya modus pelanggaran perda di masyarakat;

104 94 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Masih adanya anggapan di masyarakat bahwa pengurusan izin dianggap sulit, berbelit - belit, kurang ramah, kurang adanya kejelasan, kurang transparansi persyaratannya, proses penyelesaiannya lama, biaya mahal dan tidak ada kepastian serta tidak dipertanggungjawabkan pada publik; Upaya peningkatan luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota selalu terkendala pada keterbatasan lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai RTH; Luasan RTH privat secara umum telah memenuhi persyaratan minimal 10% dari luas wilayah Kota Yogyakarta, sedangkan untuk RTH publik masih belum memenuhi persyaratan minimal 20% dari luas wilayah, meskipun secara keseluruhan RTH Kota telah memenuhi batas minimal 30% dari luas wilayah Kota Yogyakarta. Strategi Pemecahan Masalah : Mengoptimalkan kegiatan penyidikan dengan melaksanakan penjemputan paksa pelanggar yang tidak memenuhi panggilan penyidikan; Mengoptimalkan penegakan peraturan daerah secara pro yustisi melalui penyidikan dengan pemeriksaan singkat atau biasa; Mengoptimalkan fungsi penegakan peraturan daerah secara pre-emtif dan preventif melalui sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat mengenai pentingnya mematuhi Peraturan Daerah Kota Yogyakarta; Mengoptimalkan koordinasi dengan instansi lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta yang mempunyai fungsi dan ketugasan di bidang hukum serta pihak terkait untuk menyusun atau menyempurnakan peraturan daerah yang dapat mengakomodir jenis pelanggaran yang belum diatur di Kota Yogyakarta; Memanfaatkan seoptimal mungkin lahan-lahan milik Pemerintah Kota yang dapat digunakan untuk menambah luasan taman kota; Meningkatkan kerapatan penanaman pohon perindang jalur hijau, dan memanfaatkan seoptimal mungkin area yang dapat ditanami pohon perindang jalur hijau; Membangun dan menumbuhkan kepercayaaan masyarakat terhadap

105 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 95 pelayanan publik dalam pengurusan izin di melalui sosialisasi dengan pengusaha di Kota Yogyakarta, dialog interaktif melalui radio; Memberi pelayanan perizinan secara parallel; Guna mengendalikan dan menekan praktek-praktek Kolusi, Korupsi dan Nepotisme dengan membentuk petugas penghubung; Memberikan pelayanan konsultasi/ klinik Pelayanan Perizinan (KLIPPER); Memberi pelayanan dengan sistem antrian secara elektronik; Memantau proses perjalanan dokumen perizinan dengan membangun aplikasi routing slip secara Teknilogi Informasi (TI) maupun secara manual; Mewujudkan transparansi pelayanan perizinan tersedia SMS GateWay, sehinggan masyarakat dapat mengetahui proses perizinan yang dimohonkan cukup lewat SMS, dengan mengetik Status (spasi) Nomor pendaftaran izin kirim ke Nomor , maka akan mendapat tanggapan/jawaban secara langsung; Membuat aplikasi pelayanan secara online untuk perizinan SIUP, TDP, izin penelitian, PKL dan KKN; Menyusun dan menetapkan SOP dan SPP dengan melibatkan masyarakat pelaku usaha (Asosiasi Pengusaha, LPMK, Perguruan Tinggi, dan SKPD teknis terkait); Menerapkan manajemen Mutu ISO 9001:2008, sejak tahun2010 sampai sekarang; Meningkatkan koordinasi yang lebih intensif dengan instansi terkait lainnya seperti Dinas Kesehatan maupun Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah; Meningkatkan edukasi bagi masyarakat khususnya dunia usaha hal-hal yang menjadi kewajibannya sesuai regulasi yang berlaku; Melakukan tindakan yang tegas bagi pelaku usaha yang melanggar peraturan; 9 9 Memanfaatkan seoptimal mungkin lahan-lahan milik Pemerintah Kota yang dapat digunakan untuk menambah luasan taman kota;

106 96 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Meningkatkan kerapatan penanaman pohon perindang jalur hijau, dan memanfaatkan seoptimal mungkin area yang dapat ditanami pohon perindang jalur hijau. B. REALISASI ANGGARAN Penggunaan sumber daya yang ada diprioritaskan untuk pencapaian kinerja sesuai dengan yang ditargetkan, namun demikian tetap memperhatikan efisiensi anggaran tanpa menurunkan kualitas capaian kinerja. Dalam rangka untuk mencapai target kinerja sebanyak 11 sasaran strategis sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun maka besaran alokasi dan realisasi belanja untuk setiap sasaran strategis dapat dilihat sebagai berikut :

107 Tabel III.37 : Pencapaian Kinerja dan Anggaran No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Target Realisasi % Pagu Realisasi % I Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta B BB % % Opini Laporan Keuangan oleh Auditor Eskternal Wajar (WTP) Proses Audit BPK ,81% Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Tinggi Belum diketahui % II Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Angka harapan hidup (Tahun ) Angka Kematian Ibu Perseratus % Ribu Kelahiran Hidup Angka kematian bayi Per Seribu Kelahiran Hidup 7,3 8, % Prevalensi gisi buruk dan gisi kurang 8,36% 7,97% % III Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau Indeks Kepuasan Layanan Rumah sakit Indeks kepuasan layanan kesehatan % % 79, % % IV Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang memadai. Persentase Cakupan sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota 100% 69.01% 69.01% % 97

108 98 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Target Realisasi % Pagu Realisasi % Persentase cakupan sistem air limbah skala komunitas / kawasan / kota Persentase volume sampah yang terangkut ke tempat pembuangan akhir Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan pengendalian bencana kebakaran Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan penanganan bencana alam 16.90% 22.17% % % 78% 75,92% 97,33% % 100% 100% 100% 5,242,725,000,- 4,206,665,000, % 100% 100% 100% 4,155,178,797,- 3,008,437,839, % V VI Terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik Terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua Indeks Kepuasan Masyarakat 74,6 77,84 104,34% % Persentase tindak lanjut pengaduan masyarakat lewat Unit PelayananInformasi dan Keluhan ( UPIK ) 93% 95,25% 102,42% % Angka Partisipasi Sekolah (APS) 95% 94.64%.62% % Jumlah layanan pendidikan 9,0% 10.45% 116,11% % inklusi Angka melek huruf 98.2% ,58%

109 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Target Realisasi % Pagu Realisasi % VII Terwujudnya peningkatan kualitas ekonomi masyarakat Pendapatan Perkapita ( Rp.) Rp. 17,301 juta Rp. 53,216. Juta % % Jumlah koperasi aktif ,95% % Jumlah Pelaku Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ,34% % VIII IX X Terwujudnya peningkatan kualitas sosial masyarakat Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul Terwujudnya perekonomian daerah yang kuat Angka kemiskinan 8.6% 8.61%.88% % Tingkat intensitas dan frekwensi konflik sosial yang ditimbulkan karena isu SARA dan kesenjangan sosial 27.03% 25.75% % % Indek pembangunan manusia 80,1 80,6 83, % % Tingkat kelulusan ujian 96%.92% % % nasional ( Un / Unpk ) Angka pengangguran terbuka 8.40%-5.80% % % Pertumbuhan ekonomi 4.%-5.5% 5.30% 100% % Inflasi 6-7,5% 3,09% 148.5% % Pendapatan Pajak dan retribusi daerah (Rp) Milyar Rp ,92% Rp Rp ,17% XI Terwujudnya daya dukung pengembangan usaha berwawasan lingkungan Persentase penerbitan izin sesuai Standar Operasional Prosedur 100% % % ,13%

110 100 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Target Realisasi % Pagu Realisasi % Persentase penyelesaian Pelanggaran Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan (K3) Persentase luasan Ruang Terbuka Hijau ( RTH) Kota Persentase usaha yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dan udara 93%,02% 106,47% ,402 89,20% 34.7% 33.77% 97.32% % 95% 78.26% 82.38% %

111 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 101 C. CAPAIAN PRESTASI DAN PENGHARGAAN pada tahun telah meraih beberapa penghargaan dan prestasi yang meliputi bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Adapun penghargaan dan prestasi yang diraih adalah sebagai berikut: 1. Penghargaan MURI mendapat penghargaan dari MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) atas Pemrakarsa Pembuatan Daur Ulang Sampah Peserta Terbanyak, yang diikuti oleh 2000 peserta. Penyerahan penghargaan ini diberikan pada Peringatan Hari Peduli Sampah yang diperingati setiap 21 Februari, yang dilaksanakan pada 8 Maret bertempat di Jalan Margo Utomo, Yogyakarta. Diterimakan Minggu, 8 Maret 2. Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan mendapat penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan Bidang Pelayanan Jasa Perkotaan dari Menteri Dalam Negeri RI. Penghargaan yang diraih adalah dalam Bidang Penataan Kawasan Kumuh dimana Kota Yogyakarta menempati Peringkat Juara I dengan Kategori Sangat Baik. Diterimakan Kamis, 12 Maret di Lobby Balaikota Surabaya Pemkot Surabaya

112 102 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 3. Penghargaan Penghargaan Reka Cipta Bhakti Nugraha Kota Yogyakarta dinilai sebagai kota terbaik ke tiga di tingkat provinsi dalam Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di bidang penyusunan rencana kerja pembangunan daerah tahun. Atas keberhasilan tersebut Gubernur DIY memberikan apresiasi dalam penganugerahan penghargaan Reka Cipta Bhakti Nugraha saat acara penutupan Musrenbang Pemda DIY di hotel Ina Garuda Yogyakarta. Penghargaan tersebut merupakan penghargaan sebagai Kab/Kota terbaik di DIY dari sisi perencanaan pembangunan daerah dengan melihat Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Penghargaan diserahkan oleh Gubernur DIY, dan diterima langsung Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Diterimakan Rabu, 1 April 4. Penghargaan Kinerja Pemerintah Terbaik meraih Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri atas prestasinya sebagai Pemerintah Daerah yang berprestasi dengan kinerja terbaik secara nasional pada hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) untuk kategori Pemerintah Kota yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Kota Yogya merupakan salah satu dari 10 Kota yang mendapat penghargaan dengan kinerja terbaik penyelenggaraan Pemerintah Daerah tahun. Penilaian tersebut dilakukan oleh tim khusus yang melibatkan 10 instansi kementerian dan lembaga pemerintah. Penghargaan diserahkan pada Puncak Peringatan Hari Otonomi Daerah ke 19 yang digelar di Jakarta, Senin (27/4). Diterimakan Senin, 27 April

113 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Bhakti Nugraha Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti terpilih sebagai salah satu kepala daerah yang dianggap berprestasi dalam menjalankan roda pemerintahan. Hal itu dibuktikan dengan diraihnya tanda kehormatan Satyalencana Karya Bhakti Praja Nugraha. Tanda kehormatan tersebut disematkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo di acara Hari Otonomi Daerah ke-19 yang dirayakan di Istana Negara, Jakarta.Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi dari Presiden dalam hal pengelolaan manajemen pemerintahan. Selain Haryadi, Presiden Jokowi juga menyematkan penghargaan tersebut kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Jawa Timur, Gubernur Jawa Tengah, Walikota Surabaya, Walikota Cimahi, serta Bupati Sidoarjo. Diterimakan Selasa, 28 April 6. Penghargaan Indonesia Digital Society Award Kota Yogyakarta berhasil meraih penghargaan bergengsi di bidang pemanfaatan teknologi informasi dalam pemerintahan dan pelayanan masyarakat dengan menyabet Penghargaan Best of The Best IDSA dalam ajang Indonesia Digital Society Award (IDSA). Penghargaan IDSA diserahkan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi RI, Rudiantara diterima oleh Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti pada pembukaan Jakarta Marketing Week yang berlangsung di Atrium Mal Kota Kasablanka, Jakarta. Selain Kota Yogyakarta yang mendapatkan penghargaan The Best of The Best adalah Kota Surabaya. Penghargaan Best Of The Best IDSA ini diperoleh oleh Kota Yogyakarta setelah memborong penghargaan pada empat kategori yakni Juara I kategori E-Tourism, Juara I Kategori E-Education, peringkat ke dua dalam kategori E-Health dan peringkat kedua dalam kategori E-Goverment, serta telah berturut-turut mendapatkan penghargaan selama penyelenggaraan IDSA 2013 dan Diterimakan 6 Mei

114 104 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 7. Penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) masih mempertahankan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak tahun 2009 hingga. Meskipun demikian Pemkot Yogyakarta masih menyisahkan beberapa catatan yang dituangkan dalam paragraf penjelasan. Predikat ini diperoleh pada acara penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKPD Kabupaten/Kota Wilayah DIY Tahun Anggaran Penyerahan diselenggarakan pada Kamis, 28 Mei di Auditorium BPK Perwakilan DIY. Laporan diserahkan oleh Kepala BPK Perwakilan DIY Drs. Parna,. MM diterima Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono Dwi P. Diterimakan Kamis, 28 Mei 8. Penghargaan Indonesia Attractiveness Award Kota Yogyakarta meraih penghargaan Attractiveness Award. Pada penghargaan ini Kota Yogyakarta menyabet 2 (dua) kategori yaitu, Sebagai Kota Terbaik Kategori Pariwisata dan Peringkat Platinum Sebagai Kota Terbaik. Penghargaan diberikan oleh Tempo Media Group kerjasama dengan Frontier Consulting Group (FCG), yang melakukan penilaian terhadap Kota/ Kabupaten di Indonesia yang potensial terhadap perkembangan bisnis dan pariwisata, dimana Kota Yogyakarta masuk dalam 10 besar dengan nilai dengan indeks total 80,86. Diterimakan Jum'at, 12 Juni

115 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Penghargaan Manggala Karya Kencana BKKBN Bertepatan dengan puncak peringatan Hari Keluarga Nasional tahun Walikota Yogyakarta Drs. H. Haryadi Suyuti mendapat penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Penyerahan Penghargaan ini dianugerahkan oleh Kepala BKKBN Surya Chadra Surapaty di Lapangan Sunburst, Tangerang Selatan Propinsi Banten diterima oleh Walikota Yogyakarta, Drs.H.Haryadi Suyuti. Penghargaan ini diberikan bagi yang telah berjasa di bidang Pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Ini menandakan bahwa upaya dalam Pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga sebagai sebuah upaya menggerakkan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang kecil sejahtera sudah berada pada jalur yang benar. Diterimakan Sabtu, 1 Agustus 10. Penghargaan Kota Cerdas Predikat Kota Yogya sebagai kota pelajar, budaya, dan pariwisata bertambah lagi setelah Institute Teknologi Bandung (ITB) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menganugrahkan Kota Yogya sebagai Kota Cerdas di Grand Ballroom, Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Kamis, 13 Agustus. Kota Yogyakarta meraih peringkat tertinggi dengan kategori Kota dengan jumlah penduduk antara sampai 1 juta jiwa, yang di susul kota Balikpapan, Kota Surakarta, Kota Pontianak, dan Kota Malang. Penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, diterima Walikota Yogyakarta, H.Haryadi Suyuti dengan disaksikan Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo. Diterimakan Kamis, 13 Agustus

116 106 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 11. Penghargaan Kota Layak Anak Pada tahun Kota Yogyakarta kembali mendapat Penghargaan Kota Layak Anak dengan Kategori Madya. Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Presiden RI Joko Widodo dan diterima Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Kota Yogyakarta, Dra Dra. Christina Lucy Irawati, di Istana Kepresidenan Bogor, pada Selasa 11 Agustus dalam rangka peringatan Hari anak Nasional. Diterimakan Selasa, 11 Agustus 12. Penghargaan KPAI Taman Pintar Yogyakarta meraih penghargaan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam penganugrahan yang diselenggarakan pada hari Jumat, 21 Agustus di Taman Mini Indonesia Indah. Penganugrahan ini diberikan karena Taman Pintar dinilai mampu mewujudkan taman hiburan yang menarik, kreatif dan edukatif serta dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat. Penghargaan diterima langsung oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Proyono dan dihadiri pula oleh Kepala Kantor Pengelolaan Taman Pintar, Yunianto Dwisutono. Penghargaan ini diberikan kepada 11 penerima penghargaan terdiri dari pihak pemerintah, swasta, komunitas masyarakat serta individu yang memiliki komitmen serta kepedulian dan komitmen dalam perlindungan anak. Diterimakan Jum'at, 21 Agustus

117 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Penghargaan Menteri Keuangan RI Keberhasilan Pemerintah Kota Yogyakarta mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke 6 dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2014 mendapatkan penghargaan dari Menteri Keuangan RI. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Pemkot Yogyakarta menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan tahun 2014 dengan capaian standar tertinggi dalam akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah. Piagam Penghargaan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan RI, Bambang PS Brojonegoro diterima oleh Wakil Walikota Yogyakarta pada acara Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun di Gedung Dhanapala, Jakarta. Diterimakan Jum'at, 2 Oktober 14. Penghargaan Indonesia SmartNation Award Kota Yogyakarta meraih penghargaan sebagai salah satu kota smart city dengan kategori Kota Sedang Terbaik II Predikat C+. Mewakili Walikota Yogyakarta penghargaan diterima Kepala Bappeda Kota Yogyakarta, Ir. Edy Muhammad pada malam anugerah ISNA Selasa malam di Ballroom Hotel JS Luwansa, Jl.HR Rasuna Said, Jakarta. Indonesia Smart Nation Award (ISNA) merupakan ajang penghargaan kerjasama Citi Asia Center For Smart Nation dan DPD RI yang memberikan penghargaan kepada 45 daerah di Indonesia yang terdiri dari provinsi, kabupaten, dan kota. Masing-masing Kota, Kabupaten dan Provinsi dibagi lagi menjadi tiga kategori yaitu besar, sedang dan kecil. Diterimakan Selasa, 20 Oktober

118 108 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 15. Penghargaan PPID dan Humas Inspirasional Terbaik dalam INGPRAS PPID Kota Yogyakarta berhasil meraih penghargaan PPID Inspirasional Terbaik Pertama Kategori PPID Kota dalam ajang penghargaan 1st Indonesia Government Public Relations Award and Summit (INGPRAS) yang diadakan oleh Serikat Pekerja Pers (SPS) Pusat bekerjasama dengan Komisi Informasi Pusat (KIP) pada hari Selasa (27/10) malam di Gedung Dewan Pers Jakarta. Dalam perhelatan tersebut, PPID Kota Yogyakarta dinilai berhasil mengejawantahkan Undang Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. INGPRAS sendiri merupakan perhelatan yang menganugerahkan penghargaan bagi PPID dan Humas Pemerintah tingkat Kabupaten Kota yang dianggap inspiratif, dapat memberikan contoh nyata bagi kemajuan daerahnya, dan manfaatnya dapat dirasakan publik secara luas. Dalam penyelenggaraan perdananya kali ini, INGPRAS mempertemukan 31 Humas dan PPID tingkat Kabupaten Kota se-indonesia. Diterimakan Selasa, 27 Oktober 16. Penghargaan INAGARA Award Sebanyak 120 inovasi yang dicetuskan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta berhasil membawa Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti meraih penghargaan INAGARA (Inovasi Administrasi Negara) Award untuk kategori Kepala Daerah Pelopor Laboratorium Inovasi. Penghargaan diserahkan Menteri Sekretaris Negara RI, Prof. Dr Pratikno diterima Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti pada acara Temu INAGARA di Gedung Makarti Bhakti, Kampus PPLPN Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta. Perhelatan yang diselenggarakan oleh

119 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 109 Lembaga Administrasi Negara (LAN) ini, Kota Yogyakarta besama dengan tiga daerah yang menjadi Laboratorium Inovasi Daerah lainnya, yakni Kabupaten Majalengka, Muara Enim, dan Ciamis dinilai berhasil mengembangkan berbagai inovasi dalam menjalankan tugas pelayanannya kepada masyarakat. Diterimakan Rabu, 28 Oktober 17. Penghargaan National Procurement Award K o m i t m e n yang tinggi dari Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menyenggarakan pengadaan barang / jasa melaui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) membuahkan hasil berupa penghargaan. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Republik Indoensia meganugerahkan sebuah penghargaan National Procurement Award kepada Pemkot Yogyakarta. Penghargaan dengan kategori Kepemimpinan pada Transformasi Pengadaan Secara Elektronik ini diterimakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Sofyan Djalil kepada Walikota Yogyakarta Drs.H. Haryadi Suyuti, bertempat di Balai Sudirman Jl. Dr. Saharjo 268 Jakarta Selatan. Penghargaan diberikan kepada Kota Yogyakata karena telah sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 4 tahun tentang pengadaan barang dan jasa. Diterimakan Selasa, 10 November

120 110 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 18. Plakat Adipura mendapat penghargaan bidang lingkungan hidup berupa Plakat Adipura Untuk Kategori Kota Besar Terminal Terbaik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya dan diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, Ir.Aman Yuriadijaya, MM mewakili Walikota Yogyakarta, H.Haryadi Suyuti. Penghargaan ini diberikan atas komitmen dalam menjaga kebersihan dan kerapihan Terminal Penumpang Giwangan, Yogyakarta. Diterimakan Senin, 23 November 19. Penghargaan Anugerah Ki Hajar Kota Yogyakarta kembali meraih penghargaan Anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar) untuk yang keempat kalinya selama empat tahun yang berturut-turut. Ini artinya, sejak diadakannya Anugerah Kihajar untuk Kabupaten-Kota, Yogyakarta tidak pernah absen meraih penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RepubIik Indonesia (Kemendikbud RI) ini. Penghargaan ini sendiri diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan RI, Anis Baswedan kepada Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti pada malam puncak Anugerah Kihajar di Plasa Insan Berprestasi, Gedung Kemendikbud RI, Jakarta. Penghargaan dianugerahkan kepada pemimpin daerah, baik tingkat Propinsi maupun Kabupaten Kota yang dinilai berrestasi dalam mendayagunakan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di bidang pendidikan. Pada penyelenggaraan tahun ini, Walikota meraih penghargaan untuk kategori

121 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 111 Kebijakan Dan Program Tingkat Utama. Ini artinya Walikota Yogyakarta dinilai berhasil mendorong pememanfaatan TIK di bidang pendidikan, baik dalam level kebijakan maupun program. Diterimakan Kamis, 26 November 20. Penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Wistara Kota Yogyakarta kembali meraih penghargaan Swasti Saba Wistara. Penghargaan tertinggi kota sehat yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini diterima oleh Kota Yogyakarta untuk yang kelima kalinya secara berturutturut. Melengkapi penghargaan tersebut, Yogyakarta juga berhasil meraih dua penghargaan lainnya, yakni Ksatria Bakti Husada Kartika yang diterima oleh Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti atas prestasinya dalam mendorong pembangunan Kesehatan, serta penghargaan Institusi Kesehatan Berprestasi terbaik kategori Perkotaan yang diraih oleh Puskesmas Mantrijeron. Ketiga penghargaan tersebut diserhakan oleh Menteri Kesehatan RI, Prof.Dr dr. Nila Djwuwita F Moeloek SpM (K) kepada Walikota Yogyakarta pada acara puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-51 di Ruang Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta. Diterimakan Jumat, 27 November

122 112 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 22. Penghargaan Kota Peduli HAM Bertepatan peringatan Hari Hak Asasi Sedunia tahun, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mendapat penghargaan sebagai Pembina Kota Peduli Hak Asasi Manusia dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Penghargaan diserahkan oleh Kemenkumham RI Yasonna Laoly kepada Walikota Yogyakarta di Gedung Graha Pengayoman Kemenkumham RI. Penghargaan diberikan karena Walikota dianggap memenuhi kriteria sebagai pembina Kota peduli Hak Asasi Manusia tahun Selain Walikota Yogyakarta penghargaan yang sama juga diberikan kepada Bupati Gunungkidul, Bupati Kulon Progo dan Bupati Sleman. Diterimakan Jum'at, 11 Desember 23. Dana Insentif Daerah (DID) Tahun 2016 menerima Dana Insentif Daerah (DID) tahun 2016 dari Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan RI. Dana Insentif Daerah diberikan kepada Pemkot Yogyakarta yang dipimpim oleh Walikota H. Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Imam Priyono itu, karena dinilai berprestasi dalam pencapaian kinerja kesehatan fiskal dan pengelolaan keuangan daerah. Selain itu, Pemkot Yogyakarta juga dinilai berprestasi dalam kinerja pelayanan dasar publik serta kinerja ekonomi dan kesejahteraan. Dana Insentif itu dianugerahkan secara simbolis oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, diwakili oleh Wakil Walikota Imam Priyono DP. Diterimakan Senin, 14 Desember

123 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Penghargaan Predikat Kepatuhan Tinggi berhasil meraih Predikat kepatuhan Tinggi dari Ombudsman RI. Penghargaan diserahkan oleh Ketua Ombudsman RI, Danang Girindrawardana dan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan-RB RI, Mirawati Sudjono di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat. Mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta, penghargaan diterima oleh Kabag Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta, Ign.Trihastono, S.Sos. Predikat Kepatuhan ini merupakan apresiasi yang diberikan Ombudsman kepada Lembaga Penyelenggara Negara, baik di tingkat pusat, propinsi, maupun kabupaten/kota yang dinilai berhasil dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas sesuai dengan UU no 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Yogyakarta terpilih sebagai satu dari tiga Kota yang dinilai berhasil mengimplementasikan UU No 25 Tahun 2009 sehingga berhak mendapatkan Predikat Kepatuhan Tinggi. Diterimakan Rabu, 16 Desember 25. Penghargaan Wahana Tata Nugraha Kota Yogyakarta kembali mendapat penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) kategori Lalu Lintas dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang diserahkan di Istana Merdeka. Mewakili Walikota Yogyakarta, penghargaan diterima oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Wiryawan Haryo Yudo pada Rabu, 23 Desember Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari sinergitas yang baik antara, Satlantas Polresta Yogyakarta dan masyarakat dalam hal tertib berlalu lintas. Keselamatan merupakan aspek terpenting dalam menjalani berbagai aktivitas sehari-hari di jalan raya. Diterimakan Rabu, 23 Desember

124 114 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 26. Penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI mendapat penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI atas prestasinya dalam Akuntabilitas Kinerja Tahun dengan predikat nilai "BB" (Sangat Baik) dan memperoleh nilai 70,11. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB RI Yuddy Chrisnandy, diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra.Titik Sulastri mewakili Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti bertempat di Jogja Expo Center. Diterimakan, Senin 25 januari 2016

125 BAB IV Penutup

126

127 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 117 Capaian kinerja (performance results) Tahun menggambarkan tingkat capaian dan target sasaran strategis, yang telah ditetapkan dalam revisi dan perubahan Perjanjian Kinerja tahun. Secara garis besar terlihat bahwa capaian kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta selama tahun menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan dalam RPJMD dan telah memenuhi 11 (sebelas) sasaran strategis sebagaimana yang telah ditargetkan. Dalam konteks pengklasifikasian tingkat keberhasilan yang diukur dari tingkat capaian yang telah ditetapkan, maka secara umum kinerja dapat dinyatakan sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian target dari 34 indikator kinerja sasaran, 2 indikator belum dihitung karena kedua indikator tersebut masih dalam proses penilaian Pemerintah Pusat, yaitu pada indikator penilaian audit eksternal dengan target Wajar belum dapat terealisir karena masih dalam proses audit BPK yang hasilnya diperkirakan akan diketahui pada akhir bulan Juni. Indikator nilai EKPPD sampai saat ini dalam proses penilaian tingkat nasional. Sehingga ada 32 indikator sasaran strategis yang di ukur capaian kinerjanya yaitu ada 28 indikator sasaran atau 87,50% telah mencapai kategori sangat tinggi, 3 indikator sasaran strategis atau 9,37% telah mencapai kategori tinggi, 1 indikator sasaran strategis atau 3,12% telah mencapai kategori sedang. Pencapaian target indikator kinerja juga didukung dengan adanya alokasi anggaran belanja daerah dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran sebesar Rp ,00 jumlah tersebut telah direalisasi sebesar Rp ,02,- atau 86,76%. (data per tgl 10 Maret 2016). Adanya solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala yang bersifat internal maupun eksternal menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja Tahun. Terhadap target capaian yang belum tercapai, Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengambil langkah yang konstruktif dan konkrit seperti sasaran program yang belum tercapai seratus persen maupun capaian dari pembangunan jangka menengah,akan dievaluasi agar kendala yang dihadapi dan resiko kegagalanya dapat ditekan dan diperbaiki sedini mungkin. Demikian laporan Kinerja Instansi Tahun ini. Secara garis besar disusun dalam rangka untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang.

128

129 Lampiran

130

131 Lampiran : I PERJANJIAN KINERJA TAHUN Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : HARYADI SUYUTI Jabatan : WALIKOTA YOGYAKARTA berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Yogyakarta,. Walikota ( HARYADI SUYUTI )

132 Lampiran : I PERJANJIAN KINERJA TAHUN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) I II III IV VI Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang memadai Terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Opini Laporan Keuangan oleh Auditor Eksternal Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) B Wajar Tinggi Angka Harapan Hidup (Tahun) 73.5 Angka Kematian Ibu Per Seratus Ribu Kelahiran Hidup Angka Kematian Bayi Per Seribu Kelahiran Hidup 113 Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang 8.36% Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit 7.3 Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan 79.8 Persentase Cakupan Sistem Jaringan Drainase Skala Kawasan Dan Skala Kota Persentase Cakupan Sistem Air Limbah Skala Komunitas/Kawasan/ Kota Persentase Volume Sampah Yang Terangkut Ke Tempat Pembuangan Akhir Persentase Cakupan Pelayanan Kesiapsiagaan Dan Pengendalian Bencana Kebakaran Persentase Cakupan Pelayanan Kesiapsiagaan Dan Penangangan Bencana Alam % 16.90% 78% 100% 100% Angka Melek Huruf 98.2% Angka Partisipasi Sekolah (APS) 95% Persentase jumlah sekolah yang melayani pendidikan inklusi 9.0%

133 Lampiran : I VIII IX X XI Terwujudnya peningkatan kualitas sosial masyarakat Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul Terwujudnya perekonomian daerah yang kuat Terwujudnya daya dukung pengembangan usaha Berwawasan lingkungan Angka Kemiskinan 8.6% Tingkat Intensitas Pengendalian Frekuensi Konflik Sosial Yang Ditimbulkan Karena Isu SARA Dan Kesenjangan Sosial 27.03% Indeks Pembangunan Manusia 80,1-80,6 Tingkat Kelulusan Ujian Nasional (UN/UNPK) 96% Angka Pengangguran Terbuka 8,40%- 5,80% Pertumbuhan ekonomi 4,%-5,5% Inflasi 6-7,5% Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah Persentase Penerbitan Izin Sesuai Standar Operasional Prosedur Persentase Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban, Ketentraman, dan Keindahan (K3) Kota Yogyakarta Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Persentase Usaha Yang Mentaati Persyaratan Administrasi Dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air Dan Udara Milyar 100% 93% 34.7% 95%

134 Lampiran : I PROGRAM ANGGARAN (Rp) Program Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar 10,412,290,000 Program Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah 8,605,200,900 Program Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal dan Informal 2,942,984,000 Program Wajar 12 Tahun 108,483,535,800 Program Upaya Pelayanan Kesehatan 25,904,508,297 Program Upaya Pelayanan Gizi dan Kesehatan Keluarga 1,606,221,488 Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 1,607,347,900 Program Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 27,7,544,760 Program Regulasi Pelayanan Kesehatan dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 809,587,607 Program Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan 2,150,931,069 Program Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kesehatan 866,335,000 Program Peningkatan Pelayanan Kefarmasian dan Pengelolaan Alat Kesehatan 23,661,892,200 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Medis 500,000,000 Program Peningkatan Mutu Penunjang Pelayanan 58,463,082,112 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan 858,000,000 Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit 21,388,000,000 Program Peningkatan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 19,902,182,647 Program Peningkatan dan Pemeliharaan Pengairan 9,961,139,360 Program Peningkatan dan Pemeliharaan Drainase 10,985,106,876 Program Peningkatan dan Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum 22,615,962,843 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan SAL 12,7,573,277 Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman 7,725,493,262 Program Pengembangan Rencana Rinci dan Infrastruktur Kawasan 1,172,215,135 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2,191,703,900 Program Penelitian dan Pengembangan Daerah 592,086,000 Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan 1,464,342,800 Program Penanggulangan Kemiskinan 955,942,300 Program Penataan Kawasan Sungai 103,374,100 Program Pengembangan Data/Informasi 1,633,023,382 Program Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana Prasarana dan fasilitas perhubungan 6,307,436,500 Program Peningkatan Pengaturan Lalu Lintas dan Angkutan 4,695,494,038 Program Pengendalian Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas 882,640,174

135 Lampiran : I PROGRAM ANGGARAN (Rp) Program Operasional dan Optimalisasi Penyelenggaraan Perparkiran 7,253,735,350 Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 2,228,100,500 Program Konservasi Sumber Daya Alam 598,710,000 Program Peningkatan Kapasitas & Akses Informasi Sumber daya Lingk. Hidup 4,860,726,700 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 12,297,433,500 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 9,655,707,100 Program Pelayanan Dokumen dan Surat-Surat Kependudukan 1,173,784,520 Program Pelayanan Permohonan Dokumen Pencatatan Sipil 1,102,173,680 Program Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan 1,722,914,000 Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 3,693,151,043 Program Rehabilitasi Sosial 6,072,232,114 Program Pemberdayaan Sosial 512,784,874 Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas 2,107,678,000 Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja 1,891,425,122 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja 1,281,121,850 Program Pengembangan Kawasan Transmigrasi 269,848,000 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Mikro Kecil Menengah 828,093,950 2,006,115,943 Program Ketahanan Pangan 1,210,376,236 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Perkotaan 1,650,635,850 Program Pengembangan Budidaya Perikanan 578,065,080 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 447,790,800 Program Peningkatan Perdagangan 3,430,419,600 Program Pengembangan Industri Mikro Kecil dan Menengah (IMKM) 3,248,131,498 Program Pembinaan, Pelestarian dan Pengembangan Nilai-Nilai Seni dan Cagar Budaya 1,796,000,869 Program Pengembangan Promosi dan Kerjasama Pariwisata 2,140,622,587 Program Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata 529,815,500 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 8,5,206,247 Program Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda 457,783,506 Program Fasilitasi Olah Raga 1,290,060,000 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 384,533,000 Program Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan 1,738,413,652

136 Lampiran : I PROGRAM ANGGARAN (Rp) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Sosial Kemasyarakatan 1,815,770,000 Program Fasilitasi Pertanahan 2,148,304,726 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan dan Pelayanan Hukum 2,966,892,600 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah, Sekda, Asisten, Staf Ahli dan Keprotokolan Pemda Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Umum, Keuangan Setda dan Kerumahtanggaan 1,886,582,080 1,790,581,210 Program Pengembangan Kerjasama Daerah 532,220,000 Program Peningkatan Kualitas Kebijakan Pengembangan Pendapatan Daerah Program Peningkatan Kualitas Kebijakan Pengembangan Perekonomian dan Investasi Daerah 947,355, ,095,190 Program Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan 927,239,337 Program Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa 1,336,695,187 Program Pengembangan Komunikasi, Teknologi Informasi dan Aplikasi Telematika Progam Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah 8,247,562,850 2,196,947,450 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa 2,846,133,475 Program Peningkatan Layanan pada DPRD 17,056,124,818 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal 1,835,383,000 Progam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia 4,421,307,000 Program Pengembangan Karier Jabatan Struktural dan Fungsional 595,723,000 Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Kepegawaian 6,914,586,250 Program Pengembangan Manajemen Kepegawaian 739,740,600 Program Pengelolaan Barang Daerah 3,019,980,838 Program Peningkatan Barang Daerah 15,334,026,236 Program Peningkatan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung Pemerintah 108,224,509,222 Program Pengelolaan Anggaran Daerah 1,232,204,801 Program Pengendalian Belanja Daerah dan Pengelolaan Dana Perimbangan 473,052,000 Program Penatausahaan Pembiayaan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD sesuai Peraturan Perundangan-Undangan Yang Berlaku 936,594,850 Program Pengamanan Penerimaan Pajak Daerah 5,721,572,200 Program Peningkatan Pelayanan Perizinan 1,958,227,610 Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia 385,845,500 Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban 5,254,108,800 Program Peningkatan Ketaatan Hukum 674,710,000

137 Lampiran : I PROGRAM ANGGARAN (Rp) Program Perlindungan Masyarakat 893,920,000 Program Kesiapsiagaan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran 4,791,010,000 Program Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Alam 4,076,606,700 Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Tegalrejo Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Tegalrejo Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Jetis 696,826,2 1,422,662, ,210,2 Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Jetis 1,057,224,289 Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Kecamatan Gondokusuman Berbasis Kewilayahan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Gondokusuman Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Danurejan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Danurejan Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Gedontengen Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Gedongtengen Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Pakualaman Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Pakualaman Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Ngampilan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Ngampilan Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Wirobrajan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Wirobrajan Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Mantrijeron Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Mantrijeron Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Kraton 470,064,760 2,145,345, ,575,608 1,482,046, ,896, ,607, ,917, ,898, ,785, ,650, ,626,122 1,0,236, ,552,510 1,469,907, ,457,000

138 Lampiran : I PROGRAM Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Kraton Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Gondomanan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Gondomanan Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Mergangsan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Mergangsan Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Umbulharjo Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Umbulharjo Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Kotagede Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewilayahan Kecamatan Kotagede ANGGARAN (Rp) 1,230,814, ,906, ,143, ,416,419 1,353,374, ,527,394 3,841,114, ,437,268 1,286,311,100 Program Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat 2,685,937,270 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak 1,213,279,545 Program Pemberdayaan dan Peningkatan Partisipasi Perempuan dan Anak 2,207,625,423 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah 638,208,856 Program Pembinaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca/ Literasi Program Pemeliharaan Sarana Prasarana Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan Pasar 743,094,080 7,706,770,450 Program Optimalisasi Pemanfaatan lahan dan Pengelolaan Retribusi 11,759,841,250 Program Pengembangan Pasar 2,671,828,550 Yogyakarta,. Walikota Yogyakarta ( HARYADI SUYUTI )

139 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % I Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan Pemerintah Daerah yang berkualitas Nilai Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta B( >60-70) Katagori penilaian kinerja Instansi Pemerintah BB ( >70-80 ) 100,16 Melampaui target Peningkatan managemen penyelenggaraan Pemerintahan 1,674,204,196 1,382,324, II Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Opini Laporan Keuangan oleh Auditor Eskternal Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Angka harapan hidup (Tahun ) wajar (WTP) Tinggi Opini penilaian BPK Katagori penilaian EKPPD 73,5 Indeks angka harapan hidup proses audit BPK Belum Diketahui - Masih dalam proses penilaian oleh BPK AHH didapatkan dari data BPS Pengelolaan anggaran daerah Pengendali belanja daeran dan pengelolaan dana perimbangan Penatausahaan pembiayaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sesuai Peraturan Perundangundangan yang berlaku Pengamanan penerimaan pajak daerah Peningkatan manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan upaya pelayanan gizi dan kesehatan keluarga 1,128,970,484 1,058,091, ,118, ,809, ,076, ,935, ,502,870,100 5,310,968, ,674,204,196 1,382,324, ,617,539,658 1,449,647, Keterangan

140 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Angka kematian ibu Per seratus ribu Kelahiran Hidup 113 (5 / 3.972) X = 125, III IV Terwujudnya peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang memadai. Prevalensi kekurangan gizi (gisi kurang dan gizi buruk ) Indeks Kepuasan Layanan Rumah sakit Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan Persentase cakupan sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota 8.36% (1.234 / ) X 100% = 7.97% 73 Indeks hasil survey kepuasan layanan kesehatan di Rumah Sakit 79.8 Indeks hasil survey kepuasan layanan kesehatan di 18 Puskesmas ,21 104,4 Dilaksanakan 2x yaitu pada semester I dan II nilai yg ditetapkan sebagai hasil pencapaian kinerja tahun adalah hasil survey yg terakhir (76,21) Peningkatan Mutu Pelayanan Medis Peningkatan Mutu Pelayanan Penunjang Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. 78,24 98,05 - Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kesehatan 100% 69,01% 69,01 - Peningkatan dan Pmeliharaan Drainase 653,000, ,445, ,1,8,716 64,683,837, ,008,000, ,139, ,673,850,000 34,156,826, ,035, ,091, ,567,285,146 10,773,342, Keterangan

141 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Persentase cakupan sistem air limbah skala komunitas / kawasan / kota 16.90% 22,17% 131,18 - Pengembangan Kinerja Pengelolaan saluran air Limbah ( SAL ) 13,686,477,221 9,118,063, V VI Terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik Terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua Persentase volume sampah yang terangkut ke tempat pembuangan akhir Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan pengendalian bencana kebakaran Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan penanganan bencana alam Indeks Kepuasan Masyarakat Persentase tindak lanjut pengaduan masyarakat lewat Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan ( UPIK ) Angka Partisipasi Sekolah (APS) 78% (volume sampah dari TPS yg terangkut / volume timbunan sampah kota) x 100% (179,4 / 236,3 ) x100% = 75,92% Pengembangan kinerja Pengelolalan Persampahan 100% K = 129 / Kesiapsiagaan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran 100% K = 82 / Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam Peningkatan kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan Pemerintah Daerah 93% (3808 x 100%) / 38 = 95,25% 102,41 - pengembangan komunikasi, informasi dan media massa 95% Wajib Belajar 12 tahun 9,537,455,560 8,615,611, ,242,725,000 4,206,665, ,155,178,797 3,008,437, ,130,203,200 1,987,283, ,092,954,475 2,986,777, ,084,016,650 95,934,415, Keterangan

142 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Persentase 9% Pengembangan 13,374,159,161 10,045,665, Jumlah sekolah yang melayanan pendidikan inklusi Pendidikan Angka melek huruf 98,20% ,58 - Keterangan VII Terwujudnya peningkatan kualitas ekonomi masyarakat Pendapatan Perkapita ( Rp.) Rp jt Hasil pengukuran BPS Rp jt Angka sementara * ( proses pengukuran perkembangan dari angka tahun 2014 oleh BPS ) Program Peningkatan Kualitas Kebijakan Pengembangan Pendapatan Daerah Program Peningkatan Kualitas Kebijakan Pengembangan Perekonomian dan Investasi Daerah 926,850, ,649, ,245, ,507, Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2,202,621,650 1,4,371, Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan 1,562,913,400 1,507,849, Program Pengembangan Data/Informasi 1,594,817,132 1,549,024,

143 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Program Pembinaan, 1,732,250,869 1,308,894, Pelestarian dan Pengembangan Nilai-Nilai Seni dan Cagar Budaya Program 2,203,501,587 1,676,086, Pengembangan Promosi dan Kerjasama Pariwisata Program Pembinaan 718,144, ,475, dan Pengembangan Pariwisata Program 8,390,161,267 6,702,935, Pengembangan Destinasi Pariwisata Program 1,958,277,610 1,890,285, Peningkatan Pelayanan Perizinan Program 811,823, ,647, Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Mikro Kecil Menengah 2,151,004,768 2,048,901, Keterangan

144 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Program Ketahanan 1,235,073,368 1,190,595, Pangan Program 1,680,647,600 1,576,741, Peningkatan Kesejahteraan Petani Perkotaan Program 644,046, ,752, Pengembangan Budidaya Perikanan Program 405,722, ,166, Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Program 4,917,681,570 4,265,835, Peningkatan Perdagangan Program 3,215,971,798 2,869,246, Pengembangan Industri Mikro Kecil dan Menengah (IMKM) Program Pemeliharaan Sarana Prasarana Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan Pasar 7,707,243,500 6,862,360, Keterangan

145 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Program 12,941,541,257 9,224,588, Optimalisasi Pemanfaatan lahan dan Pengelolaan Retribusi Program 2,818,424,550 2,472,419, Pengembangan Pasar Jumlah koperasi aktif 474 Jumlah koperasi aktif Peningkatan kualiatas kelembaggan koperasi dan lembaga keuangan mikro 811,823, ,647, VIII Terwujudnya peningkatan kualitas sosial masyarakat Jumlah Pelaku Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) UMKM Jumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah UMKM 100,34 - Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan kompetitif usaha kecil Menengah Angka kemiskinan 8.6% Hasil pengukuran BPS 8,61% Angka sementara * ( proses pengukuran perkembangan dari angka tahun 2014 oleh BPS ) Program Penanggulangan Kemiskinan Program Rehabilitasi Sosial Program Pemberdayaan Sosial Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2,151,004,768 2,048,901, ,120, ,940, ,141,698, ,025,786, ,325,000 2,325, ,202,621,650 1,4,371, Keterangan

146 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Program 1,562,913,400 1,507,849, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Program 1,594,817,132 1,549,024, Pengembangan Data/Informasi Tingkat intensitas dan frekuensi konflik sosial yang ditimbulkan karena isu SARA dan kesenjangan sosial 27.03% ,74 - Pengembangan wawasan kebangsaan 436,060, ,612, IX Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul Indek pembangunan manusia 80,1-80,6 Hasil Pengukuran BPS Angka sementara * ( proses pengukuran perkembangan dari angka tahun 2014 oleh BPS ) Program Peningkatan Kualitas Kebijakan Pengembangan Pendapatan Daerah Program Peningkatan Kualitas Kebijakan Pengembangan Perekonomian dan Investasi Daerah Program Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar 926,850, ,649, ,245, ,507, ,491,212,900 9,148,821, Keterangan

147 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Program 7,355,066,190 6,734,075, Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah Program 2,963,779,650 2,737,097, Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal dan Informal Program Wajar ,084,016,650 95,934,415, Tahun Program Upaya 31,784,824,191 26,927,933, Pelayanan Kesehatan Program Upaya 1,617,539,658 1,449,647, Pelayanan Gizi dan Kesehatan Keluarga Program 1,692,068,900 1,692,068, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Program Pembiayaan 27,7,544,760 14,203,694, dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Program Regulasi Pelayanan Kesehatan dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia 856,698, ,684, Keterangan

148 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Program 2,033,726,069 1,729,218, Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Program Penelitian, 890,035, ,091, Pengembangan dan Informasi Kesehatan Program 24,126,502,200 22,847,108, Peningkatan Pelayanan Kefarmasian dan Pengelolaan Alat Kesehatan Program 2,202,621,650 1,4,371, Perencanaan Pembangunan Daerah Program 1,562,913,400 1,507,849, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Program 1,594,817,132 1,549,024, Pengembangan Data/Informasi Tingkat kelulusan 96%,92% Peningkatan dan 10,491,212,900 9,148,821, ujian nasional ( Pemerataan Kualitas Un / Unpk ) Pendidikan dasar Angka pengangguran terbuka 8,40% -5,80% 6.35% 100 Penempatan dan perluasan kesempatan kerja 1,701,234,122 1,607,583, Keterangan

149 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % X Terwujudnya perekonomian daerah yang kuat Pertumbuhan ekonomi 4,% - 5,5% 926,850, ,649, Hasil pengukuran BPS 5,30% 100 Angka sementara * ( proses pengukuran perkembangan dari angka tahun 2014 oleh BPS ) Program Peningkatan Kualitas Kebijakan Pengembangan Pendapatan Daerah Program Peningkatan Kualitas Kebijakan Pengembangan Perekonomian dan Investasi Daerah Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Program Pengembangan Data/Informasi Program Pembinaan, Pelestarian dan Pengembangan Nilai-Nilai Seni dan Cagar Budaya Program Pengembangan Promosi dan Kerjasama Pariwisata 473,245, ,507, ,202,621,650 1,4,371, ,562,913,400 1,507,849, ,594,817,132 1,549,024, ,732,250,869 1,308,894, ,203,501,587 1,676,086, Keterangan

150 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Program Pembinaan 718,144, ,475, dan Pengembangan Pariwisata Program 8,390,161,267 6,702,935, Pengembangan Destinasi wisata Program 1,958,277,610 1,890,285, Peningkatan Pelayanan Perizinan Program 811,823, ,647, Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro Program 2,151,004,768 2,048,901, Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Mikro Kecil Menengah Program 1,235,073,368 1,190,595, Peningkatan Ketahanan Pangan Program 1,680,647,600 1,576,741, Peningkatan Kesejahteraan Petani Perkotaan Program Pengembangan Budidaya Perikanan 644,046, ,752, Keterangan

151 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Program 405,722, ,166, Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Program 4,917,681,570 4,265,835, Peningkatan Perdagangan Program 3,215,971,798 2,869,246, Pengembangan Industri Mikro Kecil dan Menengah (IMKM) Program 7,707,243,500 6,862,360, Pemeliharaan Sarana Prasarana Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan Pasar Program 12,941,541,257 9,224,588, Optimalisasi Pemanfaatan lahan dan Pengelolaan Retribusi Pengembangan 2,818,424,550 2,472,419, Pasar Inflasi 6-7,5% Hasil Pengukuran BPS 3,09% 94.17% Peningkatan perdagangan 4,917,681,570 4,265,835, Keterangan

152 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Program 6,508,461,500 5,638,210, Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program 4,710,118,038 4,291,486, Peningkatan Pengaturan Lalu Lintas dan Angkutan Program 1,038,646, ,817, Pengendalian Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas Program 1,235,073,368 1,190,595, Peningkatan Ketahanan Pangan Program 1,680,647,600 1,576,741, Peningkatan Kesejahteraan Petani Perkotaan Program 644,046, ,752, Pengembangan Budidaya Perikanan Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 405,722, ,166, Keterangan

153 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Program 7,707,243,500 6,862,360, Pemeliharaan Sarana Prasarana Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan Pasar Target Pendapatan pajak dan retribusi daerah milyar Estimasi Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah 345,980,907, ,92 Peningkatan Kualitas Kebijakan Pengembangan Pendapatan Daerah 926,850, ,649, XI Terwujudnya daya dukung pengembangan usaha berwawasan lingkungan Persentase penerbitan izin sesuai Standar Operasional Prosedur Persentase penyelesaian pelanggaran Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan (K3) di Kota Yogyakarta. Persentase luasan Ruang Terbuka Hijau ( RTH) Kota 100% (7.716 / 8.097) x 100 = 95,29% 93% ( ) / ( ) X 100% =,02% 34,70% ( m2 / m2) x 100% = 33,77% Peningkatan Pelayanan Perizinan 106,47 Peningkatan ketaatan hukum terpadu Program Peningkatan Ketentraman dab ketertiban 97,32 - Pengelolaan ruang terbuka hijau 1,966,392,610 1,890,285, ,000, ,512, ,365,336,800 4,768,913, ,421,146,500 7,067,448, Keterangan

154 Lampiran : II No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Pengukuran Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Keterangan PROGRAM Realisasi % Pagu ( Rp.) Realisasi ( Rp.) % Persentase usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dan Udara (Per.MENLH No.19/2008 ttg SPM Bid LH dalam Prop. dan Kab/Kota). 95% 36 /46 x 100% = 78.26% Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup ,040,374, Keterangan

155 Lampiran : III PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA RINGKASAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN (DATA PER TGL 10 MARET 2016) URAIAN ANGGARAN PERUBAHAN (Rp) REALISASI (Rp) BERTAMBAH/ BERKURANG (Rp) % PENDAPATAN DAERAH 1,463,656,372, ,433,823,658, (29,832,713,440.36) PENDAPATAN ASLI DAERAH 476,161,504, ,362,893, ,201,388, Pajak Daerah 284,240,000, ,076,880, ,836,880, Retribusi Daerah 39,322,357, ,349,185, ,026,827, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 12,938,168, ,938,168, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 139,660,978, ,8,659, ,337,680, DANA PERIMBANGAN 675,936,408, ,748,113, (23,188,294,841.00) Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak 51,228,357, ,040,062, (23,188,294,841.00) Dana Alokasi Umum 622,365,351, ,365,351, Dana Alokasi Khusus 2,342,700, ,342,700, LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 311,558,459, ,712,652, (40,845,806,958.66) Hibah Dana Darurat Dana Bagi Hasil Pajak dari 111,691,710, ,896,115, (1,795,594,958.66) Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan 188,613,9, ,891,200, (37,722,7,000.00) Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 11,252,750, ,925,337, (1,327,413,000.00) Jumlah Pendapatan 1,463,656,372, ,433,823,658, (29,832,713,440.36) 97.96

156 Lampiran : III URAIAN ANGGARAN PERUBAHAN (Rp) REALISASI (Rp) BERTAMBAH/ BERKURANG (Rp) BELANJA DAERAH 1,774,573,915, ,539,663,098, (234,910,817,890.98) % BELANJA TIDAK LANGSUNG 819,075,942, ,248,431, (96,827,510,767.17) Belanja Pegawai 749,193,037, ,675,886, (79,517,151,326.17) Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah 54,255,149, ,578,762, (8,676,387,068.00) Belanja Bantuan Sosial 4,986,900, ,534,392, (452,508,000.00) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa, Partai Politik 2,585,662, ,434,210, (151,451,978.00) Belanja Tidak Terduga 8,055,192, ,180, (8,030,012,395.00) 0.31 BELANJA LANGSUNG 955,497,973, ,414,666, (138,083,307,123.81) Belanja Pegawai 162,529,832, ,669,825, (18,860,006,727.00) Belanja Barang dan Jasa 502,616,922, ,420,520, (85,196,402,149.81) Belanja Modal 290,351,218, ,324,319, (34,026,898,247.00) Jumlah Belanja 1,774,573,915, ,539,663,098, (234,910,817,890.98) Surplus/(Defisit) (317,728,260,222.00) (105,839,439,277.38) 205,078,104,

157 Lampiran : III URAIAN SEBELUM PERUBAHAN (Rp) SETELAH PERUBAHAN (Rp) BERTAMBAH/ BERKURANG (Rp) % PEMBIAYAAN DAERAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 434,671,543, ,785,931, ,387, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 434,397,854, ,397,854, Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali 273,689, ,076, ,387, Pemberian Pinjaman Penerimaan Piutang Daerah Jumlah Penerimaan Pembiayaan 434,671,543, ,785,931, ,387, PENGELUARAN PEMBIAYAAN 123,754,000, ,754,000, Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 123,754,000, ,754,000, Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 123,754,000, ,754,000, Pembiayaan Netto 310,917,543, ,031,931, ,387, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) - 205,192,492, ,192,492,

158 Lampiran : IV

RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI SKPD TAHUN ANGGARAN 2013

RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI SKPD TAHUN ANGGARAN 2013 LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

REKAPITULASI USULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN Fungsi, Urusan, Program dan Kegiatan Indikatif. Pagu Indikatif (Rp) 01 FUNGSI : PELAYANAN UMUM

REKAPITULASI USULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN Fungsi, Urusan, Program dan Kegiatan Indikatif. Pagu Indikatif (Rp) 01 FUNGSI : PELAYANAN UMUM REKAPITULASI USULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2010 No 01 FUNGSI : PELAYANAN UMUM 63.811.994.753 01 1 06 URUSAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN 1.749.914.583 SKPD : BAPPEDA 1.749.914.583 408.323.750 57.865.500 3

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Alhamdullilahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah

Alhamdullilahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 i Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr, Wb. Alhamdullilahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat, taufik, hidayah serta

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Yogyakarta. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta

Pemerintah Kota Yogyakarta. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta Pemerintah Kota Yogyakarta Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 i Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr, Wb. Alhamdullilahi robbil alamin, kami panjatkan segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

REKAPITULASI BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI SKPD, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2013 Halaman 1 KODE JENIS BELANJA

REKAPITULASI BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI SKPD, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2013 Halaman 1 KODE JENIS BELANJA LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 202 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 REKAPITULASI BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI SKPD,

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, TIPE, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2008 TANGGAL : 24 JUNI 2008 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH WALIKOTA WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan urusan

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI - 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH - 1 - BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 NOMOR 16 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 5 DESEMBER 2012 NOMOR : 16 TAHUN 2012 TENTANG : ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA SUKABUMI Sekretariat Daerah Kota

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2 Penyampaian LKPJ Walikota Bandung Tahun 2012, merupakan wujud akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA - 1 - RANCANGAN jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN PERIZINAN SARANA PELAYANAN

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BALANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DPRD DAN DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI LAMPIRAN I : PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI DPRD DAERAH STAF AHLI Keterangan : INSPEKTORAT BAPPEDA : Garis Hubungan Kemitraan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, KECAMATAN DAN

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WA L I K O T A Y O G Y A K A R T A A K A R T A

WA L I K O T A Y O G Y A K A R T A A K A R T A WA L I K O T A Y O G Y A K A R T A A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH / INSTANSI VERTIKAL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

JASA URUSAN WAJIB 90,731,045, ,541,545,197 84,870,172, ,142,763,040

JASA URUSAN WAJIB 90,731,045, ,541,545,197 84,870,172, ,142,763,040 LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2011 TANGGAL : 29 DESEMBER 2011 REKAPITULASI BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012

Lebih terperinci

BAGAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SRAGEN

BAGAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SRAGEN LAMPIRAN I BUPATI DPRD WAKIL BUPATI DAERAH INSPEKTORAT DINAS BADAN DPRD KECAMATAN KETERANGAN: : Garis Komando : Garis Koordinasi : Garis Teknis Operasional : Garis Administratif CANGAN BAGAN ORGANISASI

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa penataan organisasi

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax.

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. daerah-kabupaten-barrutahun-2008 PEMERINTAH DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) 21157 21003 21125 21090 21001 21000 Fax. (0421) 24330 Kode Pos 91122 PERATURAN

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 21 Oktober 2013 Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH [[ SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang :

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci