TINJAUAN DIFUSIVITAS PEMAKAIAN UREA PRILL DI TANAH PERSAWAHAN. Lukman Hakim dan Azhari *) ABSTRAK
|
|
- Glenna Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Reaksi Jurusan Teknik Kimia Vol. No., Juni 00 ISSN 69-8X TINJUN DIFUSIVITS PEMKIN URE PRILL DI TNH PERSWHN Lukman Hakim dan zhari *) BSTRK Penelitian terhadap efektifitas difusi urea prill di tanah persawahan ini dilakukan untuk mendapatkan harga Difusivitas efektif (De) butiran urea prill di tanah persawahan, sehingga dapat diketahui kondisi-kondisi penempatan dan pemakain pupuk urea yang tepat di lapangan. Penelitian ini dilakukan secara kontinyu di laboratorium yaitu dengan melewatkan air melalui unggun campuran urea dengan tanah persawahan di dalam suatu kolom kaca yang divariasikan terhadap laju alir air, tinggi unggun, dan konsentrasi tanah persawahan. Sampel diambil pada bagian atas kolom dengan frekuensi 5 detik. Kemudian dianalisis perubahan konsentrasi urea dengan menggunakan konduktometer yang telah dikalibrasi terlebih dahulu Selanjutnya dilakukan perhitungan secara analitis untuk mendapatkan harga Difusivitas efektif (De) dengan menggunakan model persamaan matematika: ln o... Det. k.. v Difusivitas efektif (De) ditinjau secara keseluruhan (overall) dengan assumsi diameter butiran konstan. Dari hasil penelitian terlihat bahwa tinggi unggun, laju alir air dan konsentrasi tanah persawahan, masing-masing menunjukkan pengaruh terhadap harga Difusivitas efektif (De). PENDHULUN Urea dengan rumus kimianya [O(NH ) ] merupakan produk petrokimia yang pada dasarnya lebih diarahkan dalam membantu sektor pertanian terutama sebagai pupuk tanaman. Salah satu peran urea dapat dilihat dengan berhasilnya Indonesia berswasembada beras dan semakin berlimpahnya produk hortikultura. Untuk memperoleh zat nitrogen bagi tumbuhan, petani sering menggunakan pupuk urea sebagai alternatifnya. Ini disebabkan selain kandungan nitrogen yang tinggi juga harga urea cukup murah. Namun bila penggunaan pupuk urea yang tidak didasari dengan langkah-langkah yang tepat maka kandungan nitrogen dari pupuk urea akan hilang begitu saja akibat terhidrolisis oleh air. Perumusan Masalah Urea yang banyak digunakan oleh petani tadah hujan mempunyai kendala yang cukup besar yaitu cepat larut dalam air. Pembilasan urea tersebut menyebabkan kerugian bagi tanaman yakni penyerapan pupuk oleh tanaman padi.
2 Lukman Hakim dan zhari, Tinjauan Difusivitas Pemakaian Urea Prill Di Tanah Persawahan Untuk mengatasi masalah tersebut maka dicarilah pemecahan yang tepat, misalnya dengan cara melapisi dilakukan di pabrik pembuatan urea, tetapi memerlukan keahlian dan ketelitian yang tinggi. Namun pengcoatingan ini tidaklah menjamin akan hilangnya nitrogen sewaktu penggunaanya dilapangan. Banyak sudah temuan-temuan yang mengungkapkan bahwa penggunaan urea prill dengan menebarkan di permukaan tanah persawahan sangat merugikan diakibatkan hilangannya nitrogen sebelum sempat diserap oleh tanaman. lternatif Pemecahan masalah Salah satu alternatif lain untuk menanggulangi kehilangan nitrogen pada penggunaanya adalah dengan menempatkan urea tersebut di dalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah hilangnya nitrogen akibat terhidrolisis oleh air. Kehilangan nitrogen akibat penguapan ammonia dapat diperkecil dengan signifikan jika pupuk ditempatkan di dalam tanah, nitrogen yang terbentuk akan mudah diabsorbsi oleh tanaman. Pengabsorbsian ini berkaitan dengan peristiwa convection (difusi) antara urea dan tanah persawahan. Ditinjau dari difusivitas antara urea dan tanah persawahan maka dapat diketahui penempatan pupuk urea dan kondisi lahan yang tepat agar pengabsorsian nitrogen oleh tanaman berlangsung baik yang pada akhirnya meningkatkan produksi tanaman padi. Mekanisme Difusivitas Difusi suatu zat penting artinya dalam bidang science dan engineering yang mana peristiwa ini terjadi ketika sebuah komponen di dalam campurannya berpindah ke dalam urea tersebut(pengcoatingan). Pengcoatingan ini phase yang sama atau dari satu phase ke phase lainnya karena perbedaan konsentrasi antara dua posisi. Difusivitas atau pembauran (diffusion) ialah gerakan suatu komponen melalui suatu campuran yang berlangsung karena suatu rangsangan fisik. Pada umumnya difusi disebabkan oleh adanya gradien (landaian) konsentrasi pada komponen yang terdifusi itu. Gradien konsentrasi cenderung menyebabkan terjadinya gerakan komponen itu ke arah yang menyamakan konsentrasi. Menurut Fick, difusivitas bergantung pada besarnya gradien d konsentrasi N x D dx yang mana: N x = Flux mol zat (kg mol/m dt) D = Difusivitas zat (m /dt) d = Perubahan konsentrasi (kg mol/m ) dx = Perubahan ketinggian (m) Oleh karena itu difusi dapat terus terjadi bila perbedaan konsentrasi terus berlangsung di dalam tanah. Komponen kimia tanah berperan besar dalam menetukan sifat dan ciri tanah umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Suatu hal yang berkaitan dengan masalah penyerapan/pertukaran ion adalah sifat sanggaan tanah dan reaksi-reaksi kimia yang menyangkut ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Makro elemen zat hara pokok, yakni unsur-unsur yang diperlukan setiap tumbuhan dalam jumlah yang banyak adalah:, H, O, N, S, P, a, K, Mg, dan Fe. - dan O = untuk pembentukan karbohidrat
3 Jurnal Reaksi Jurusan Teknik Kimia Vol. No., Juni 00 ISSN 69-8X -N dan S= untuk pembentukan protein -P = untuk pembentukan ND, RN dan TP -K= untuk pembentukan enzym -a= untuk pembentuikan dinding sel -Mg= untuk pembentukan khlorofil -Fe=sebagai katalisator dalam pemebentukan khlorofil Dua hal mendasar yang menyebabkan pergerakan unsur hara dalam tanah begitu efektif. pertama, perluasan akar menembus tanah secara kontinyu menunjukkan akar-akar sampai pada persediaan unsur hara baru dan air. Kedua, setelah akar menembus daerah tanah, aliran massa dan difusi memainkan peranan penting dalam gerakan unsur hara ke atas.unsur-unsur hara terurai dalam air dan dibawa bersama aliran massa. Sejumlah unsur hara bergerak ke atas melalui aliran massa tergantung pada jumlah air yang bergerak ke atas dan konsentrasi unsur hara dalam air tersebut, proses ini disebut difusi (Henry D.Foth, 988) Hidrolisa Urea Urea adalah sumber nitrogen yang paling umum digunakan di wilayah tropika. Dikenalnya urea secara luas disebabkan kandungan N- nya yang tinggi (6 %) dan ketersediaanya dipasaran. Penggunaan urea prill di tanah lembab dan berair akan mudah terhidrolisis oleh air menjadi ammonium karbamat dan berikutnya pada ph tanah lebih tinggi dari 7, ion NH + dapat diubah menjadi NH (gas ammonia) dan hilang dalam udara. NH ONH + H O NH + O METODE PENELITIN Dalam pelaksanaan penelitian ini bahan yang digunakan adalah:. Urea Prill, mempunyai rumus kimia NH -O-NH, pada suhu kamar berupa kristal putih, berat molekul 60,6 dengan titik lebur,7 o, kelarutan dalam air gr urea/ 00 gr air pada suhu 5 o, density urea,5 gr/cm, diameter butiran 0,006 atau ukuran 0 mesh. Gambar. Skema Peralatan Keterangan = wadah air = flow meter = pompa = kolom kaca
4 Lukman Hakim dan zhari, Tinjauan Difusivitas Pemakaian Urea Prill Di Tanah Persawahan. quades, mempunyai density 0,9965 gr/cm, viscositas 0,00897 gr/cm dt. Tanah, tanah yang digunakan berasal dari tanah persawahan. Data-data yang diinginkan adalah perubahan konsentrasi urea setelah dilewati air dengan menvariasikan laju alir air (v), tinggi unggun, (L) dan perbandingan tanah dan air. Percobaan dimulai dengan mengisi lumpur (tanah : air = : ;,5: ; :) dan urea dengan perbandingan tertentu dalam kolom kaca dengan variasi tinggi unggun ( cm, 0 cm, 8 cm). Dialirkan melalui pipa plastik dari bagian bawah dengan bantuan pompa dan kecepatannya divariasikan (,9 cm/dt ;,95 cm/dt ;,6 cm/dt). Sampel diambil dengan menggunakan erlenmeyer setelah keluar dari atas kolom kaca yang dihubungkan dengan pipa plastik dengan interval waktu 5 detik, dimulai saat pertama air mengalir keluar. Percobaan ini diulangi beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang mendekati keadaan sebenarnya. HSIL DN PEMBHSN Sampel yang diperoleh dari pengoperasian dianalisa dengan menggunakan konduktometer yang telah dikalibrasi terlebih dahulu, diperoleh konsentrasi urea yang larut dalam air setelah melewati unggun. Pada penelitian ini perubahan terhadap z dianggap sebagai perubahan terhadap t, dengan assumsi perubahan z diukur menurut perubahan konsentrasi pada selang waktu tertentu, sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut: ln ln.. Det. k.. v 0.. Det. k.. v 0.. ln ln 0 [ De] t k.. v Dimana: De = Difusivitas efektif urea air pada perbandingan tanah dengan air (m /dt) = Konsentrasi urea fungsi waktu (gr/cm ) O = Konsentrasi urea mula-mula (gr/cm ) ε = Fraksi luas urea untuk ketinggian unggun tertentu v = Volume selinder untuk ketinggian unggun tertentu (ml) = Luas selinder untuk ketinggian unggun tertentu (cm ) k = Faktor koreksi δ = Tinggi urea pada ketinggian unggun tertentu (cm) t = Waktu (dt) Plot data t vs dengan regresi linear akan didapat harga slope yaitu:.. [ De], maka harga De k.. v percobaan dapat dihitung Dari hasil pecobaan di atas diperoleh harga Dufisivitas efektif (De) sebagai berikut: ln O.. Det. k.. v
5 Jurnal Reaksi Jurusan Teknik Kimia Vol. No., Juni 00 ISSN 69-8X. Perbandingan tanah dengan air : Tabel. Pada V=,9 cm/dt No L (cm) De (cm /dt) 0 8 6,670 x 0-5 6,80 x 0-5 7,099 x 0-5 8,90 x 0-5 Tabel. Pada V=,95 cm/dt No L (cm) De (cm /dt) 0 8 6,7 x 0-5 6,5 x 0-5 6,79 x 0-5 8,5 x 0-5 Tabel. Pada V=,6 cm/dt No. L (cm) De (cm /dt) 0 8 6,9 x 0-5 6,05 x 0-5 7, x 0-5 8, x 0-5. Perbandingan tanah dengan air,5 : Tabel. Pada V=,9 cm/dt No. L (cm) De (cm /dt) ,85 x 0-5 7,55 x 0-5 7,9 x 0-5 8,7 x 0-5 Tabel 6. Pada V=,6 cm/dt No. L (cm) De (cm /dt) ,6 x 0-5 6, x 0-5 7,5 x 0-5 7,87 x 0-5. Perbandingan tanah dengan air : Tabel 7. Pada V=,9 cm/dt No. L (cm) De (cm /dt) 0 8 6,07 x 0-5 5,8 x 0-5 6,57 x 0-5 6,96 x 0-5 Tabel 8. Pada V=,95 cm/dt No. L (cm) De (cm /dt) 0 8 6,97 x 0-5,9 x 0-5 5, x 0-5 6,06 x 0-5 Tabel 9. Pada V=,6 cm/dt No. L (cm) De (cm /dt) 0 8 6,58 x 0-5, x 0-5,75 x 0-5 5,77 x 0-5 Tabel 5. Pada V=,95 cm/dt No. L (cm) De (cm /dt) ,6 x 0-5 6,95 x 0-5 8,6 x 0-5 8,7 x 0-5 5
6 Difusivitas (De) Difusivitas (De) Difusivitas (De) Lukman Hakim dan zhari, Tinjauan Difusivitas Pemakaian Urea Prill Di Tanah Persawahan v=,9 cm/dt v=,95 cm/dt v=,6 cm/dt L (cm) Gambar. Grafik hubungan De dengan L pada perbandingan tanah dan air : 6 v=,9 cm/dt v=,95 cm/dt 6 v=,6 cm/dt L (cm) Gambar. Grafik hubungan De dengan L pada perbandingan tanah dan air,5 : v=,9 cm/dt v=,95 cm/dt v=,6 cm/dt L (cm) Gambar. Grafik hubungan De dengan L pada perbandingan tanah dan air : 6
7 Jurnal Reaksi Jurusan Teknik Kimia Vol. No., Juni 00 ISSN 69-8X Pada laju alir air yang sama, harga Difusivitas efektif (De) menunjukkan angka yang makin besar dengan bertambahnya tinggi unggun. Hal ini disebabkan dengan bertambahnya tinggi unggun kontak antara urea dengan larutan tanah makin lama sehingga konsentrasi urea pada output kecil, menyebabkan gradien konsentrasi makin besar yang merupakan gaya penggerak molekul untuk lebih aktif. Harga Difusivitas efektif (De) menunjukkan peningkatan dengan kenaikan perbandingan tanah dengan air pada laju alir yang sama. Hal ini terjadi karena pada perbandingan tanah dengan air yang besar kecendrungan terjadinya hidrolisa urea makin kecil, waktu kontak lebih lama karena kerapatannya lebih besar dan urea yang dapat diserap semakin besar, sehingga gaya penggerak akibat gradien konsentrasi yang besar menyebabkan Difusivitas efektif (De) meningkat. Perbandingan tanah dengan air yang tetap pada kenaikan laju mempunyai harga Difusivitas efektif (De) yang menurun, karena pada laju alir aquades yang meningkat waktu kontak hanya sebentar, urea yang dapat diserap sedikit, sehingga gradien konsentrasi kecil menyebabkan Difusivitas efektif (De) juga kecil. Harga Difusivitas efektif (De) semakin besar dengan bertambahnya tinggi unggu.. Pada perbandingan tanah dengan air yang sama, Difusivitas efektif (De) menurun dengan kenaikan laju alir air.. Semakin besar perbandingan tanah dengan air pada laju air yang sama, harga Difusivitas efektif (De) juga makin besar. KESIMPULN Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan difusivitas urea pada tanah persawahan. 7
8 Lukman Hakim dan zhari, Tinjauan Difusivitas Pemakaian Urea Prill Di Tanah Persawahan DFTR PUSTK. Sanchez, Pedro, 99, Sifat dan Pengolahan Tanah Tropika, Jilid, ITB Bandung. Bird, RB., Stewart, W.E., Lightfood, W.N, 960, Transport Phenomena, John Wiley & Sons, Inc., New York Didik S. 99, Urea dan Manfaatnya, Gema Pupuk Iskandar Muda No. 7 Triwulan III/9, PT PIM. D. Foth, Henry, 988, Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Eds. 7, Gajah Mada University Press. Geankoplis,.J., 98, Transport Process and Unit Operation, sd. lly and Bacon, Inc Newton. N.K. Savant, E.T. raswell and R.B. Diamond,98, Use of Urea Supergranules for Wetland Rice, Internasional Fertiliser Development enter, Muscle Shoals, labama- 5660, US. Rusydy, 99, Koefisien Perpindahan Massa ntara Butiran Pupuk Urea dan ir Pada liran Laminar, Laporan Penelitian, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Traybal, R.E. 985, Mass Transfer Operation, ed, McGraw Hill book ompany, Singapore 8
9 9 Jurnal Reaksi Jurusan Teknik Kimia Vol. No., Juni 00 ISSN 69-8X
Before UTS. Kode Mata Kuliah :
Before UTS Kode Mata Kuliah : 2045330 Bobot : 3 SKS Pertemuan Materi Submateri 1 2 3 4 Konsep dasar perpindahan massa difusional Difusi molekuler dalam keadaan tetap Difusi melalui non stagnan film 1.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM : 2008430039 Fakultas Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta 2011 PENGOSONGAN
Lebih terperinciNur Rahmah Fithriyah
Nur Rahmah Fithriyah 3307 100 074 Mengandung Limbah tahu penyebab pencemaran Bahan Organik Tinggi elon Kangkung cabai Pupuk Cair Untuk mengidentifikasi besar kandungan unsur hara N, P, K dan ph yang terdapat
Lebih terperinciALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER
PMD D3 Sperisa Distantina ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER Silabi D3 Teknik Kimia: 1. Prinsip dasar alat transfer massa absorber dan stripper. 2. Variabel-variabel proses alat absorber dan stripper.
Lebih terperinciPETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.
PETA KONSEP LAJU REAKSI Berkaitan dengan ditentukan melalui Waktu perubahan Dipengaruhi oleh Percobaan dari Pereaksi Hasil reaksi Konsentrasi Luas Katalis Suhu pereaksi permukaan menentukan membentuk mengadakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai ekonomis, serta harus terus dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat
Lebih terperinciUJI EFEKTIFITAS CANGKANG TELUR DALAM MENGADSORBSI ION Fe DENGAN PROSES BATCH. Faisol Asip, Ridha Mardhiah, Husna
UJI EFEKTIFITAS CANGKANG TELUR DALAM MENGADSORBSI ION Fe DENGAN PROSES BATCH Faisol Asip, Ridha Mardhiah, Husna Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl.Raya Palembang Prabumulih Km.32,
Lebih terperinciKINETIKA STERILISASI (STR)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KINETIKA STERILISASI (STR) Disusun oleh: Kevin Yonathan Prof. Dr. Tjandra Setiadi Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciTRANSPORT MOLEKULAR TRANSFER MOMENTUM, ENERGI DAN MASSA RYN. Hukum Newton - Viskositas RYN
TRANSPORT MOLEKULAR TRANSFER MOMENTUM, ENERGI DAN MASSA RYN Hukum Newton - Viskositas RYN 1 ALIRAN BAHAN Fluid Model Moveable Plate A=Area cm 2 F = Force V=Velocity A=Area cm 2 Y = Distance Stationary
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan
4 TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman (Hadisuwito, 2008). Tindakan mempertahankan dan
Lebih terperinciSiti Nur Faedah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293
Proses Difusi Molekul KMnO 4 atau CuSO 4 Di dalam Aquades dan Tekanan Osmotik Cairan Sel Daun Rhoe discolor Dalam Larutan Glukosa Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Siti Nur Faedah 1405113011 Program Studi
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN (RP) / GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) E-LEARNING MATA KULIAH FENOMENA TRANSPORT
RENCANA PEMBELAJARAN (RP) / GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) E-LEARNING MATA KULIAH FENOMENA TRANSPORT JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Rumusan Masalah I.3 Tujuan Instruksional Khusus I.4 Manfaat Percobaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perpindahan massa antar fase hampir dijumpai disetiap proses dalam teknik kimia, sebagai contoh : ekstraksi cair-cair, leaching, distilasi, absorbsi, pengeringan, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui nilai konstanta dalam peristiwa adsorbsi dari larutan asam asetat oleh karbon aktif pada suhu konstan. I.2. Dasar
Lebih terperinciPERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT
I. Tujuan Percobaan ini yaitu: PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT Adapun tujuan yang ingin dicapai praktikan setelah melakukan percobaan 1. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL Nama : Ardian Lubis NIM : 121810301028 Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi LABORATORIUM KIMIA FISIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional
Lebih terperinciPulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason
Standar Nasional Indonesia ICS 85.040 Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. a b c. Pada proses pembentukan magnetit, urea terurai menjadi N-organik (HNCO), NH + 4,
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Sintesis Magnetit Pembentukan magnetit diawali dengan reaksi reduksi oleh natrium sitrat terhadap FeCl 3 (Gambar 1). Ketika FeCl 3 ditambahkan air dan urea, larutan berwarna jingga.
Lebih terperinciXpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor
Xpedia Fisika Soal Zat dan Kalor Doc. Name: XPPHY0399 Version: 2013-04 halaman 1 01. Jika 400 g air pada suhu 40 C dicampur dengan 100 g air pada 30 C, suhu akhir adalah... (A) 13 C (B) 26 C (C) 36 C (D)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung untuk pengambilan biomassa alga porphyridium
Lebih terperinciKELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR Disusun oleh : 1. Juliana Sari Moelyono 6103008075 2. Hendra Setiawan 6103008098 3. Ivana Halingkar 6103008103 4. Lita Kuncoro 6103008104
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM L.) Tumbuhan kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas sayuran yang dapat dikembangkan dan bahkan dipasarkan di dalam negeri maupun di luar
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI
KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5 ml 2. Konsentrasi larutan yang
Lebih terperincimembantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis gula yang terjadi belakangan ini mengakibatkan konsumsi pemanis selalu melampaui produksi dalam negeri, sehingga Indonesia terpaksa mengimpor pemanis dari luar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang
TINJAUAN PUSTAKA Kompos Kulit Buah Kakao Ada empat fungsi media tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang tersedia bagi tanaman,
Lebih terperinciPENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN
PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN Unsur hara yang diperuntukkan untuk tanaman terdiri atas 3 kategori. Tersedia dari udara itu sendiri, antara lain karbon, karbondioksida, oksigen. Ketersediaan
Lebih terperinciKESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami
KESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Pupuk Pupuk merupakan unsur hara tanaman yang sangat diperlukan oleh tanaman dalam proses produksi. Ada beberapa 2 jenis pupuk, yaitu 1. Pupuk organik yaitu
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pola Pelepasan Nitrogen dari Pupuk UZA dan Pupuk Urea Pril Ditinjau dari Laju Konsentrasi Amonium dan Nitrat yang Terbentuk Perbandingan laju pelepasan nitrogen dari pupuk
Lebih terperinciPENGARUH POLUTAN ORGANIK TERHADAP KOEFISIEN PERPINDAHAN MASSA VOLUMETRIK OKSIGEN AIR PADA KOLOM GELEMBUNG
PENGARUH POLUTAN ORGANIK TERHADAP KOEFISIEN PERPINDAHAN MASSA VOLUMETRIK OKSIGEN AIR PADA KOLOM GELEMBUNG Firra Rosariawari Staf Pengajar Jurusan Teknik Lingkungan/UPN Veteran Jatim ABSTRACT Mass Transfer
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI
KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H2SO4 0.05 M dibutuhkan larutan H2SO4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5
Lebih terperinciJurnal Praktikum. Kimia Fisika II. Difusi Gas. Tanggal Percobaan: Senin, 08-April Disusun Oleh: Aida Nadia ( ) Kelompok 3 Kloter I:
Jurnal Praktikum Kimia Fisika II Difusi Gas Tanggal Percobaan: Senin, 08-April-2014 Disusun Oleh: Aida Nadia (1112016200068) Kelompok 3 Kloter I: Wiwiek Anggraini (1112016200045) Millah Hanifah (1112016200073)
Lebih terperinciB T A CH C H R EAC EA T C OR
BATCH REACTOR PENDAHULUAN Dalam teknik kimia, Reaktor adalah suatu jantung dari suatu proses kimia. Reaktor kimia merupakan suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia. Rancangan dari reaktor ini tergantung
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciMENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK
112 MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK Dalam bidang pertanian dan perkebunan selain persiapan lahan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Dasar Perpindahan Kalor Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu, kalor akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat suhu rendah. Perpindahan
Lebih terperinciLABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN
MODUL 1.01 ABSORPSI Oleh : Fatah Sulaiman, ST., MT. LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2008 2 Modul 1.01 ABSORPSI I. Tujuan Praktikum
Lebih terperinciDifusi gas merupakan campuran antara molekul satu gas dengan molekul lainnya yang
DIFUSI GAS Tujuan: Mencari massa molekul gas dengan jalan membandingkan laju difusi berdasarkan hukum Graham Widya Kusumanngrum (1112016200005) Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Bahan Humat dengan Carrier Zeolit terhadap Sifat Kimia Tanah Sifat kimia tanah biasanya dijadikan sebagai penciri kesuburan tanah. Tanah yang subur mampu menyediakan
Lebih terperinciModel Matematika dan Analisanya Dari Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Suatu Kompleks Perumahan
J. of Math. and Its Appl. ISSN: 189-605X Vol. 1, No. 1 004, 63 68 Model Matematika dan Analisanya Dari Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Suatu Kompleks Perumahan Basuki Widodo Jurusan Matematika Institut
Lebih terperinciTEKNOLOGI AEROSOL Gerak Brown & Difusi. Prof. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
TEKNOLOGI AEROSOL Gerak Brown & Difusi Prof. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS Koefisien Difusi Gerak Brown: gerak berkelak-kelok tak beraturan partikel aerosol dalam udara diam yang disebabkan
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA I. TUJUAN
Lebih terperinciJason Mandela's Lab Report
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK I PERCOBAAN-4 KINETIKA ADSORPSI Disusun Oleh: Nama : Jason Mandela NIM :2014/365675/PA/16132 Partner : - Dwi Ratih Purwaningsih - Krisfian Tata AP - E Devina S - Fajar Sidiq
Lebih terperinciWusana Agung Wibowo. Prof. Dr. Herri Susanto
Wusana Agung Wibowo Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Dr. Herri Susanto Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, 20 Oktober 2009 Gasifikasi biomassa Permasalahan Kondensasi tar Kelarutan sebagian
Lebih terperinciFENOMENA PERPINDAHAN. LUQMAN BUCHORI, ST, MT JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP
FENOMENA PERPINDAHAN LUQMAN BUCHORI, ST, MT luqman_buchori@yahoo.com JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP Peristiwa Perpindahan : Perpindahan Momentum Neraca momentum Perpindahan Energy (Panas) Neraca
Lebih terperinciTabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).
LAMPIRAN 74 Lampiran 1. Klasifikasi fraksi tanah menurut standar Internasional dan USDA. Tabel kalsifikasi internasional fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990). Fraksi Tanah Diameter (mm) Pasir 2.00-0.02
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM EKSTRAKSI PADAT CAIR TIPE UNGGUN TETAP
Prosiding Seminar Nasional ISSN : 1410-5667 FUNDMENTL DN PLIKSI TEKNIK KIMI 00 Surabaya, 31 Oktober 1 November 00 PEMODELN SISTEM EKSTRKSI PDT CIR TIPE UNGGUN TETP Mahreni dan Sri Mulyani Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Percobaan dilakukan di dalam sistem batch. Pupuk NPK yang telah dilapisi dengan tanah liat dimasukkan ke dalam aqua dm. Pupuk tersebut diambil untuk dilakukan analisis
Lebih terperinciKLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA
Yogyakarta, 3 November 212 KLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA Ir. Adullah Kuntaarsa, MT, Ir. Drs. Priyo Waspodo US, MSc, Christine Charismawaty Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu
TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Tujuan survey dan pemetaan tanah adalah mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu satuan peta tanah yang
Lebih terperinciP E T A K O N S E P. Zat dan Wujudnya. Massa Jenis Zat Wujud Zat Partikel Zat. Perubahan Wujud Zat Susunan dan Gerak Partikel Zat
Zat dan Wujudnya P E T A K O N S E P Zat dan Wujudnya Massa Jenis Zat Wujud Zat Partikel Zat Perubahan Wujud Zat Susunan dan Gerak Partikel Zat Gaya Tarik Antarpartikel Zat Pengertian Zat Zat adalah Sesuatu
Lebih terperinciSIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA KASUS KEBOCORAN GAS HIDROGEN
No. 31 Vol.2 Thn. XVI pril 29 ISSN: 854-8471 SIMULSI LIRN FLUID PD KSUS KEBOCORN GS HIDROGEN Oleh ; Dendi di Saputra M Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas ndalas E-mail: dendy_ftua@yahoo.co.id
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinggi Bibit (cm) Dari hasil sidik ragam (lampiran 4a) dapat dilihat bahwa pemberian berbagai perbandingan media tanam yang berbeda menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi
Lebih terperinciI. TUJUAN Menentukan konstanta kecepatan reaksi dengan menggunakan polarimeter.
I. TUJUAN Menentukan konstanta kecepatan reaksi dengan menggunakan polarimeter. II. DASAR TEORI Menurut Soekardjo (2002), polarisasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Polarisasi konsentrasi yang disebabkan
Lebih terperinciWUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil
WUJUD ZAT (GAS) SP-Pertemuan 2 Gas : Jarak antar partikel jauh > ukuran partikel Sifat Gas Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil Laju-nya selalu berubah-ubah karena adanya tumbukan dengan wadah
Lebih terperinciTINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit
OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) BIDANG KIMIA SUB KIMIA FISIK 16 Mei 2017 Waktu : 120menit Petunjuk Pengerjaan H 1. Tes ini terdiri atas
Lebih terperinciLAPORAN UOP 2 WETTED WALL COLUMN
LAPORAN UOP 2 WETTED WALL COLUMN Andre Nicolas I. 1006679421 Arif Variananto 1006679440 Ariz Kiansyahnur H. 1006679453 Febrian Tri A. W. 1006679586 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Kegiatan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Bioproses, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN berikut ini
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk urea adalah pupuk buatan senyawa kimia organik dari CO(NH 2 ) 2,
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Urea Pupuk urea adalah pupuk buatan senyawa kimia organik dari CO(NH 2 ) 2, pupuk padat berbentuk butiran bulat kecil (diameter lebih kurang 1 mm). Pupuk ini mempunyai kadar
Lebih terperinciPERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)
PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada
Lebih terperinciKINETIKA REAKSI PEMBENTUKAN KALIUM SULFAT DARI EKSTRAK ABU JERAMI PADI DENGAN ASAM SULFAT
Pramitha Ariestyowati: Kinetika reaksi pembentukan kalium sulfat dari ekstrak abu jerami padi dengan asam sulfat KINETIKA REAKSI PEMBENTUKAN KALIUM SULFAT DARI EKSTRAK ABU JERAMI PADI DENGAN ASAM SULFAT
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus dan Neraca Nitrogen (N) Menurut Hanafiah (2005 :275) menjelaskan bahwa siklus N dimulai dari fiksasi N 2 -atmosfir secara fisik/kimiawi yang meyuplai tanah bersama
Lebih terperinciChapter 6. Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Chapter 6 Gas Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display. Beberapa zat yang berwujud gas pada suhu 25 0 C dan tekanan 1 Atm 5.1 1 5.1 Sifat-sifat fisis yang
Lebih terperinciFENOMENA PERPINDAHAN. LUQMAN BUCHORI, ST, MT JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP
FENOMENA PERPINDAHAN LUQMAN BUCHORI, ST, MT luqman_buchori@yahoo.com luqmanbuchori@undip.ac.id JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP Peristiwa Perpindahan : Perpindahan Momentum Neraca momentum Perpindahan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi penelitian terlihat beragam, berikut diuraikan sifat kimia
Lebih terperinciOSMOSIS & PENYERAPAN ZAT PADA TUMBUHAN 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS. 2
1 OSMOSIS & PENYERAPAN ZAT PADA TUMBUHAN 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS. 2 KOMPETENSI DASAR 1. Memahami osmosis sebagai cara penyerapan air pada tumbuhan 2. Memahami pprinsip dasar cara penyerapan zat pada
Lebih terperinciSAPONIFIKASI ETHYL ASETAT DALAM REAKTOR TUBULAR NON IDEAL
PROSIDING SEMINR NSIONL REKYS KIMI DN PROSES 004 ISSN : 1411-416 SPONIFIKSI ETHYL SETT DLM REKTOR TUBULR NON IDEL TJTOER WELSIH Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur Jl.
Lebih terperinciBAB I DISTILASI BATCH
BAB I DISTILASI BATCH I. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dapat melakukan percobaan distilasi batch dengan system refluk. 2. Tujuan Instrusional Khusus Dapat mengkaji pengaruh perbandingan refluk (R)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut Mandalam & Palsson (1998) ada 3 persyaratan dasar untuk kultur mikroalga fotoautotropik berdensitas tinggi yang tumbuh dalam fotobioreaktor tertutup. Pertama adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia dan Laboratorium Operasi Teknik Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran
Lebih terperinci11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas
Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) KINETIKA KIMIA Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada,
Lebih terperinciPENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR
PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR Arif Kurniawan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang; Jl.Raya Karanglo KM. 2 Malang 1 Jurusan Teknik Mesin, FTI-Teknik Mesin
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Padi Varietas Way Apoburu Pupuk dan Pemupukan
4 TINJAUAN PUSTAKA Padi Varietas Way Apoburu Padi sawah dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu : padi sawah (lahan yang cukup memperoleh air, digenangi waktu-waktu tertentu terutama musim tanam sampai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah diameter batang setinggi dada ( DBH), tinggi total, tinggi bebas cabang (TBC), dan diameter tajuk.
Lebih terperinciPulp - Cara uji bilangan kappa
Standar Nasional Indonesia Pulp - Cara uji bilangan kappa ICS 85.040 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan bahan pangan terutama beras akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat peningkatan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN KE 2 PEMISAHAN PROTEIN PUTIH TELUR DENGAN FRAKSINASI (NH 4 ) 2 SO 4
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN KE 2 PEMISAHAN PROTEIN PUTIH TELUR DENGAN FRAKSINASI (NH 4 ) 2 SO 4 Disusun oleh : Ulan Darulan - 10511046 Kelompok 1 Asisten Praktikum : R. Roro Rika Damayanti (10510065)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. disukai dan popular di daerah-daerah yang memiliki masalah kekurangan air.
TINJAUAN PUSTAKA Irigasi Tetes Irigasi tetes adalah suatu metode irigasi baru yang menjadi semakin disukai dan popular di daerah-daerah yang memiliki masalah kekurangan air. Irigasi tetes merupakan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium penelitian jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel kulit
Lebih terperinciImam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah
6. MENGHITUNG TAKARAN PUPUK UNTUK PERCOBAAN KESUBURAN TANAH Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah Pengertian Pupuk Pupuk adalah suatu
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciPenurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier
Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier Ir Bambang Soeswanto MT Teknik Kimia - Politeknik Negeri Bandung Jl Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung 40012 Telp/fax : (022) 2016 403 Email
Lebih terperinciPEMBUATAN PUPUK FOSFAT DARI BATUAN FOSFAT ALAM SECARA ACIDULASI. Faleh Setia Budi, Aprilina Purbasari *)
PEMBUATAN PUPUK FOSFAT DARI BATUAN FOSFAT ALAM SECARA ACIDULASI Faleh Setia Budi, Aprilina Purbasari *) Abstract Phosphate rock containing P 2 O 5 can be used as raw material of phosphate fertilizer. Phosphate
Lebih terperinciPENGANTAR TRANSFER MASSA
MD D3 Sperisa Distantina ENGNTR TRNSFER MSS Transfer massa merupakan salah satu hemical Engineering Tools, yang merupakan konsep-konsep atau prinsip-prinsip seorang TK dalam menyelesaikan tugasnya. hemical
Lebih terperinciKULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN
KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN Hubungan air tanah dan Tanaman Fungsi air bagi tanaman Menjaga tekanan sel Menjaga keseimbangan suhu Pelarut unsur hara Bahan fotosintesis
Lebih terperinciPENGARUH KANDUNGAN Ca PADA CaO-ZEOLIT TERHADAP KEMAMPUAN ADSORPSI NITROGEN
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 6, NO. 2, AGUSTUS 22 PENGARUH KANDUNGAN Ca PADA CaO-ZEOLIT TERHADAP KEMAMPUAN ADSORPSI NITROGEN M. Nasikin, Tania Surya Utami dan Agustina TP Siahaan Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia,
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciBab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan
Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga April 2008 di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Institut Teknologi Bandung. Sedangkan pengukuran
Lebih terperinci4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman
PUPUK Out line 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman 4. Jenis pupuk 5. Proses pembuatan pupuk 6. Efek penggunaan pupuk dan lingkungan Definisi
Lebih terperinciTeori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)
eori Kinetik Gas Pengertian Gas Ideal Istilah gas ideal digunakan menyederhanakan permasalahan tentang gas. Karena partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas dan dapat mengisi seluruh ruangan yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Pertumbuhan tanaman buncis Setelah dilakukan penyiraman dengan volume penyiraman 121 ml (setengah kapasitas lapang), 242 ml (satu kapasitas lapang), dan 363 ml
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1 Penentuan Titik Beku Oleh: Nama NIM : Eka Anzihory : M0211024 Hari/tgl praktek : Kamis / 10 November 2011 Kelompok : 6 LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Fosfor (P) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Fosfor (P) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Bentuk P di dalam tanah terdiri dari bentuk organik dan anorganik. Bentuk P organik ditemukan
Lebih terperinciC w : konsentrasi uap air dalam kesetimbangan, v f dan f w menyatakan laju penguapan dengan dan tanpa film di permukaan
Adanya film monomolekuler menyebabkan laju penguapan substrat berkurang, sedangkan kesetimbangan tekanan uap tidak dipengaruhi Laju penguapan dinyatakan sebagai v = m/t A (g.det -1.cm -2 ) Tahanan jenis
Lebih terperincikimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN
KTSP & K-13 kimia K e l a s XI LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami konsep molaritas. 2. Memahami definisi dan faktor-faktor
Lebih terperinci