BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Umum tentang Kruisnode Piano House (Kruisnode)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Umum tentang Kruisnode Piano House (Kruisnode)"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini yaitu sekolah musik Kruisnode Piano House. Berikut adalah gambaran umum perusahaan Sejarah Umum tentang Kruisnode Piano House (Kruisnode) Kruisnode berdiri sejak tahun 2006 oleh Bapak Andreas Mangunsong, ST., MPd sebagai penggagas ide dan pemodal tunggal, yang juga merupakan guru privat piano. Terbentuknya sekolah musik Kruisnode diawali dari usaha bapak Andreas yang mengajar les privat dengan mendatangkan guru ke rumah para murid. Seiring berjalannya waktu, ternyata tanggapan masyarakat terhadap Kruisnode sangat baik dan positif. Secara implisit terbukti bahwa pengajaran yang dijalankan Kruisnode merupakan tolok ukur kepuasan konsumen, yaitu orang tua para murid dan murid-murid itu sendiri. Masyarakat memiliki persepsi terhadap sekolah musik, yaitu tersier (mewah) dan menghabiskan banyak biaya (mahal). Oleh sebab itu Kruisnode berusaha menghapus persepsi tersebut dengan memberikan harga yang cukup minim namun kualitas yang tidak kalah dengan tempat kursus atau sekolah musik lainnya. Hal ini dibuktikan oleh presentasi kepuasan konsumen Kruisnode. Kuatnya animo masyarakat, mendorong Kruisnode untuk merekrut staf pengajar dengan visi dan misi yang sama, yakni membentuk sebuah pribadi yang berkarakter, berprinsip dan berdisiplin, baik dalam bermusik maupun dalam bidang lainnya. Kruisnode resmi didirikan pada tahun 2010 dengan pengesahan dan persetujuan dinas pendidikan Bandung, Jawa Barat, Indonesia. 1

2 Gambar 1.1 Sejarah Perkembangan Logo Kruisnode ( ) ( Sekarang) (Sumber : Internal Kruisnode 7 Mei 2014) Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan Visi Visi dari lembaga pendidikan ini adalah sebagai berikut : 1. Memiliki sebuah ciri khas dalam pengembangan musikalitas peserta didik dalam waktu yang singkat. 2. Memiliki lulusan yang berkarakter, berprinsip, serta dapat diandalkan dalam berbagai kegiatan, khususnya kegiatan bermusik. 3. Memiliki lulusan dengan musikalitas yang bersifat long-term, bukan temporary. 4. Memiliki sebuah ciri khas tersendiri dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam pendidikan seni, sehingga dapat dikatakan Semua bisa bermain musik. 5. Memiliki sebuah hak cipta dan paten dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam inovasi pengembangan pendidikan musik. 6. Memiliki ikatan yang kuat antara guru, murid, orang tua, dan manajemen, agar bersama-sama dapat membentuk sebuah ruang lingkup belajar mengajar yang berkesinambungan. 2

3 Misi Misi dari lembaga pendidikan ini yaitu : 1. Memberikan pendidikan musik yang terbaik, dengan pendekatan karakter untuk mempercepat proses pematangan musikalitas. 2. Memberikan sebuah pencerahan dalam pendidikan musik, khususnya dalam hal pembiayaan. 3. Memberikan solusi bagi masyarakat dan menjadi sebuah jawaban pasti untuk menghapus bayang-bayang hitam atau persepsi masyarakat tentang mahalnya biaya pendidikan musik. 4. Menjadi sebuah tolok ukur keberhasilan pendidikan musik, bukan hanya dari segi kepopuleran seorang peserta didik, tetapi lebih kepada pengakuan dari khalayak umum. 5. Menjadi acuan pendidikan musik yang seharusnya, baik dalam hal audio maupun visual. Tujuan Lembaga ini didirikan dengan tujuan : 1. Memberikan pendidikan musik yang berkualitas, dengan acuan penggunaan pengembangan karakter murid. 2. Memberikan pendidikan musik yang murah dan berkualitas. 3. Mengembangkan karakter dan disiplin kepada para murid, baik dalam hal bermusik maupun dalam hal bersosialisasi. 4. Mengembangkan mental peserta didik untuk berani tampil di depan khalayak ramai. 5. Menjadi wadah bagi pengembangan personal guru agar dapat menganalisis, memahami, dan mencari cara yang tepat untuk mengembangkan musikalitas dari peserta didik. 6. Menjadi sebuah wadah apresiasi komposisi bermusik, baik antar guru, antar guru dan murid, serta antar murid itu sendiri. 7. Menjadi wadah bagi para musisi profesional (yang berkompeten) terhadap hal belajar mengajar dengan kualifikasi tertentu. 3

4 1.1.3 Moto dan Logo Kruisnode Piano House Berikut moto dan logo dari KPH : a. Moto Pioneer untuk metode pembelajaran baru dalam musik. b. Logo Berikut ini adalah logo Kruisnode Piano House : Gambar 1.2 Logo Kruisnode Tahun (Sumber : Internal Kruisnode 25 April 2014) Filosofi : Berikut ini adalah filosofi yang ada di Kruisnode : a) Clef G (Kunci G) : Sebuah kunci yang menjadi tolok ukur standarisasi internasional (Kruisnode dapat menjadi sekolah musik global). b) Sharp (Kruis) : Tanda naik dalam musik. (Kruisnode dapat terus mengalami peningkatan dan berjaya). c) High-Note C (Not C Tinggi) : Nada C tinggi sama dengan not ke 8 yang merupakan stakeholder, juga sebagai symbol keberuntungan/ hoki. (Kruisnode dinilai positif oleh masyarakat dan pemegang saham dapat terus mengembangkan Kruisnode). 4

5 d) Bar-lines (Garis Birama) : Garis yang menentukan tempo (cepat/ lambat) suatu lagu dan nilai dari masing-masing not. (Kruisnode dapat menjadi pijakan yang kuat dalam pendidikan musik dan menunjang visi-misi yang ada). e) Node : Cabang. (Kruisnode berharap dapat membuka cabang sekolah musiknya di berbagai tempat). Warna : Warna-warna yang digunakan Kruisnode adalah Putih dan Hitam Sekilas tentang Kruisnode Piano House (Kruisnode) Kruisnode adalah lembaga pendidikan (sekolah musik) yang terbentuk dari gabungan guru-guru privat musik dengan tujuan untuk mempercepat pendidikan kemampuan bermusik bagi setiap usia dan kalangan. Kruisnode berpegang teguh pada prinsip karakter dan disiplin bermusik. Kruisnode percaya bahwa sekolah musik yang dibangun akan membentuk pribadipribadi dengan kemampuan musik yang baik serta memiliki karakter yang baik pula dengan waktu singkat. 5

6 Gambar 1.3 Struktur Organisasi Kruisnode Keterangan: Sekolah Musik (Kruisnode Piano House) Person In Charge/ Music Director (Stakeholder) Admin 1 (Administrator di Cabang 1 Jalan Cihapit 34 Bandung) Admin 2 (Administrator di Cabang 2 Jalan Laswi Bandung) Admin 3 (Tidak ada karena cabang sedang di non-aktifkan) KaJur (Kepala Jurusan) Guru (Guru yang telah lulus seleksi KaJur dan siap untuk mengajar) (Sumber : Internal Kruisnode 27 April 2014 data yang telah diolah ) 6

7 1.2 Latar Belakang Penelitian Lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif menuntut setiap organisasi untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan dan terus berkembang di era globalisasi dengan tingkat persaingan tinggi. Untuk mendukung organisasi dalam pencapaian tujuan, peningkatan produktivitas, dan selaras dengan perkembangan lingkungan dibutuhkan sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aspek terpenting dalam suatu organisasi yang bergerak di bidang jasa pendidikan, keterlibatan sumber daya manusia pada organisasi tersebut terimplementasi dalam bentuk tenaga kerja, pegawai atau karyawan. Salah satu hal yang menjamin kelangsungan hidup organisasi agar dapat berjalan lancar adalah pegawaipegawai yang memiliki kinerja optimal. Untuk menghasilkan pegawai yang memiliki kinerja optimal membutuhkan proses yang tidak sebentar. Secara umum kinerja pegawai dipengaruhi oleh dua faktor (Taurisa & Ratnawati, 2012 : 170) yaitu faktor internal (kepuasan kerja dan komitmen organisasional) dan faktor eksternal (kepemimpinan, keamanan, keselamatan kerja, dan budaya organisasi). Salah satu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai adalah budaya organisasi. Agar budaya organisasi dapat berfungsi secara optimal dan kondusif, maka jajaran manajemen bertugas untuk menciptakan, mempertahankan, dan memperkuat nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan serta fungsi dan tujuan organisasi. Implementasi efektif terkait hal-hal tersebut akan menghasilkan pegawai yang berkinerja tinggi dan mampu meningkatkan intensitas prestasi kerja pegawai lebih baik. Budaya organisasi dapat dikatakan kuat atau lemah, bergantung pada variabel yang berlaku di dalam organisasi. Variabel-variabel tersebut dapat berupa ketaatan pegawai terhadap peraturan, komitmen individual dalam mencapai tujuan, dan pencapaian target kerja sesuai tenggat waktu. Budaya organisasi terkait dengan lingkungan kerja, sehingga dapat memengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai. Tanpa adanya budaya organisasi, pegawai cenderung tidak melaksanakan tugas dengan baik, dikarenakan 7

8 kurangnya ketegasan terhadap komitmen. Budaya organisasi yang baik dapat menciptakan, meningkatkan, dan mempertahankan kinerja tinggi. Taurisa & Ratnawati (2012 : 179) berpendapat bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, semakin kuat budaya organisasi maka semakin tinggi tingkat kinerja karyawan. Konsep dan definisi budaya organisasi yang efektif berbeda antara satu pakar dengan pakar lainnya. Ukuran yang paling banyak digunakan untuk mengukur keefektifan budaya dalam organisasi adalah seberapa jauh unit organisasi berhasil menunaikan tugas serta pencapaian sasarannya dan menyelesaikan masalah-masalah di dalam dan diluar organisasi serta mampu beradaptasi di segala kondisi. Kruisnode Piano House (Kruisnode) merupakan lembaga jasa pendidikan yang bergerak di bidang musik dan didirikan oleh seorang guru privat piano. Saat ini Kruisnode sudah memiliki 3 cabang yang berada di Cihapit, Laswi, dan Kolenang. Namun cabang di Kolenang tidak terlalu aktif, bahkan cenderung tidak aktif. Jasa-jasa yang ditawarkan oleh Kruisnode yaitu kursus piano, gitar, biola, saxophone, drum, bass, composition. Guna merealisasikan visi, misi, dan tujuan, Kruisnode menetapkan peraturan bagi pegawai. Hal ini dapat digunakan sebagai pengukur budaya organisasi di Kruisnode. Berikut peraturan-peraturan yang berlaku di Kruisnode tahun (sekarang). 8

9 Tabel 1.1 Peraturan Guru dan Pegawai di Kruisnode Tahun No Peraturan Guru di Kruisnode Penerimaan bayaran dari siswa dilakukan setiap 4 kali 1 pertemuan Jika dalam 2 kali pertemuan tidak ada kabar (alpa), guru 2 dianggap mengundurkan diri dan dikenakan biaya cuti. 3 Perubahan jadwal kursus harus melalui admin setempat. Guru sudah ada di tempat mengajar sebelum waktu 4 pembelajaran dimulai. Bila guru terlambat maka waktu belajar siswa dapat diubah ke hari lain atau ditambahkan ke waktu 5 pengajaran berikutnya (sesuai persetujuan kedua belah pihak dan admin setempat). Guru tidak boleh membatalkan jadwal pada saat hari H, 6 apapun alasannya tetap masuk absen dan tidak diadakan penggantian jam kursus. Guru bertanggungjawab atas murid masing-masing 7 terkait waktu, jadwal, dan lain-lain. (Sumber : Internal Kruisnode 2 Mei 2014) Peraturan-peraturan tersebut berfungsi sebagai pembatas pada kebiasaan-kebiasaan yang ada pada diri masing-masing pegawai. Walaupun Kruisnode telah menetapkan dan memberlakukan peraturan-peraturan tersebut, permasalahan-permasalahan yang timbul masih ada. Pada Tabel 1.2 dapat dilihat permasalahan-permasalahan yang ada di Kruisnode. 9

10 Tabel 1.2 Permasalahan - permasalahan di Kruisnode Terkait Peraturan No Permasalahan yang dihadapi Kruisnode 1 Koordinasi guru dan murid tidak sinkron saat konser. 2 Pegawai masih ada yang tidak menggunakan seragam seperti yang telah disepakati (baju bebas, sopan, rapi). 3 Keterlambatan guru dalam mengajar (murid dan orang tua murid memberikan komplain). (***) 4 Perubahan jadwal mendadak dari murid, sehingga jadwal mengajar guru terganggu. (*) 5 Guru melakukan perubahan jadwal mendadak secara sepihak. (**) Presentase (yang melanggar) 55,00% 10,50% 60,00% 80,25% 75,00% (Ket : * : nilai terendah, ** : nilai kedua terendah, *** : nilai ketiga terendah) (Sumber : Data internal Kruisnode berdasarkan informasi-informasi yang di dapatkan melalui interview - 9 Mei 2014 data yang telah diolah ) Sehubungan dengan permasalahan fenomena tersebut, terdapat gejalagejala yang beragam sehingga menimbulkan permasalahan, salah satunya pada pegawai yang tidak konsisten pada komitmen yang telah disepakati. Diketahui bahwa jumlah murid yang melakukan pelanggaran yaitu perubahan jadwal secara mendadak memiliki presentase sebesar 80,25% 10

11 (tinggi), hal ini akan berdampak pada kinerja pengajar terhadap muridmurid yang lainnya (murid-murid lainnya terpaksa mengalami perubahan jadwal kursus) dan akan menimbulkan konflik. Permasalahan yang memiliki nilai kedua terendah yaitu sebesar 75,00% adalah guru yang melakukan perubahan jadwal mendadak secara sepihak, sedangkan 60,00% sebagai nilai ketiga terendah diakibatkan oleh keterlambatan guru yang mengajar. Budaya organisasi sangat memengaruhi kinerja organisasi dan pegawainya. Pada dasarnya pegawai yang nyaman dengan lingkungan kerja, pekerjaan, atasan, dan rekan kerja akan memiliki tingkat kepuasan tinggi yang berpengaruh terhadap kinerja. Kinerja merupakan hal yang sangat penting dalam banyak penelitian karena dapat memberikan dampak signifikan terhadap tingkat prestasi yang tinggi, keuntungan bagi diri sendiri, absensi pegawai, keberhasilan organisasi, promosi pegawai ke jenjang pekerjaan yang tingkatannya lebih tinggi, peningkatan gaji, dan menurunnya kemungkinan untuk didemosikan. Kruisnode mengukur kinerja pegawai dengan kehadiran (absensi) dan banyaknya jumlah murid yang mengikuti kursus. Data kehadiran (absensi) adalah salah satu acuan dalam mengukur kuat atau lemahnya budaya organisasi dan tinggi rendahnya kinerja pegawai Kruisnode. Standar kerja yang diberlakukan oleh Kruisnode adalah 26 hari kerja dalam sebulan, setiap hari senin sampai dengan sabtu mulai pukul sampai dengan pukul Dapat dilihat pada Gambar 1.4 jika kehadiran kurang dari dua puluh enam hari (< 26 hari) dalam sebulan berarti pegawai pernah tidak hadir dalam sebulan tersebut (Izin/ Sakit/ Cuti/ Alpa). Apabila kehadiran sama dengan dua puluh enam hari (= 26 hari) dalam sebulan, berarti pegawai tersebut selalu hadir. Hal tersebut berpengaruh pada absen pegawai, karyawan yang selalu hadir akan mendapatkan reward berupa promosi dan pertambahan jumlah murid, murid memegang peranan penting terhadap pendapatan atau uang yang diterima pegawai (dalam hal ini guru). Gambar 1.4 menjelaskan bahwa kehadiran yang kurang dari dua puluh enam hari (< 26 hari) memiliki jumlah lebih sedikit dibandingkan dengan yang sama 11

12 dengan dua puluh enam hari (= 26 hari). Hal ini mampu memengaruhi keefektifan Kruisnode dalam mencapai tujuan. Gambar 1.4 Kehadiran Pegawai Kruisnode Periode 1 s.d 30 April 2014 (Sumber : Rekapitulasi Absen Kruisnode Piano House 2 Mei 2014) Gambar 1.5 menunjukkan hasil kerja dan budaya yang dianut Kruisnode Bandung, terlihat bahwa jumlah murid tahun 2012 bulan April- Juni sangat sedikit dan mengalami penurunan drastis dibandingkan bulan Januari-Maret, hal ini disebabkan adanya libur sekolah (yang paling memengaruhi turun naiknya grafik jumlah murid di Kruisnode) dan sistem yang belum berjalan dengan sempurna. Begitu pula tahun 2013, pada bulan April-Juni grafik menurun, terjadinya penurunan ini disebabkan kendala eksternal organisasi (pola yang sama dengan tahun 2012), namun sistem sudah berjalan sebagaimana mestinya, hal tersebut berdampak pada kinerja pengajar-pengajar di Kruisnode maupun jumlah murid yang datang kursus. Kenaikan grafik pada bulan-bulan selanjutnya memberikan kesimpulan bahwa kinerja pegawai di Kruisnode cenderung tinggi, sedangkan penurunan grafik terjadi dikarenakan adanya kesalahan administrasi dan force major (tragedi yang terjadi tanpa diduga-duga). 12

13 Gambar 1.5 Data Jumlah Murid di Kruisnode Periode 2012 dan 2013 (Sumber : Data Internal Kruisnode Piano House 9 Mei 2014) Hal ini didukung oleh penjelasan dari Yasrie (2013 : 231) bahwa organisasi pada umumnya percaya dalam mencapai keunggulan harus mengusahakan kinerja individual yang setinggi-tingginya, karena pada dasarnya kinerja individu memengaruhi kinerja tim atau kelompok kerja yang berpengaruh pada kinerja organisasi secara keseluruhan. Porwani (2010) berpendapat bahwa kinerja karyawan harus dapat ditentukan, yaitu dengan cara mengukur pencapaian target selama periode waktu tertentu. Oleh karena itu, agar kendala-kendala dapat teratasi, pengajar dan admin 13

14 harus mampu bekerjasama menegaskan tentang jadwal libur, penggantian jadwal kursus, dan tanggung jawab teradap jadwal kursus (konsisten dalam mengajar dan yang terpenting tidak memperpanjang hari libur jika ada hari besar agama dan lain-lain). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan hal penting dalam menjalankan suatu organisasi, meningkatkan kinerja, dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri pegawai dengan saling memotivasi. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa peningkatan dan penurunan prestasi kerja (kinerja) tahun 2012 dan tahun 2013 dipengaruhi oleh budaya organisasi yang diterapkan, dikomunikasikan, dan dijalankan di Kruisnode Piano House (Kruisnode). Penerapan budaya organisasi di Kruisnode Piano House (Kruisnode) Bandung memberikan dampak terhadap kinerja pegawai akan pencapaian target (jumlah murid yang kursus) Kruisnode di tahun 2012 dan Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti budaya organisasi yang ada di Kruisnode Piano House (Kruisnode) Bandung dan kaitannya dengan kinerja pegawai Kruisnode Piano House (Kruisnode) Bandung, dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di Kruisnode Piano House (Kruisnode) Bandung (Jalan Cihapit 34 Bandung, Jawa Barat). 1.3 Perumusan Masalah Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, fakta, dan informasi yang berkaitan dengan budaya organisasi dan kinerja pegawai pada Kruisnode Piano House Bandung. Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian ini, maka yang menjadi permasalahan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana budaya organisasi berdasarkan persepsi pegawai di Kruisnode Piano House Bandung? 2. Bagaimana kinerja pegawai di Kruisnode Piano House Bandung? 14

15 3. Seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di Kruisnode Piano House Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Maksud utama melakukan penelitian ini adalah utnuk mendapatkan datam mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan sebagai bahan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi. Sedangkan tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui persepsi pegawai mengenai budaya organisasi di Kruisnode Piano House. 2. Mengetahui kinerja pegawai di Kruisnode Piano House. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di Kruisnode Piano House. 1.5 Kegunaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihakpihak yang memerlukannya. Kegunaan penelitian ini diantaranya : a. Kegunaan Akademis 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk mengembangkan konsep tentang faktor-faktor yang dinilai determinan dan memengaruhi kinerja pegawai secara keseluruhan. 2. Menambah pengetahuan teoritis tentang pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di Kruisnode Piano House Bandung. b. Kegunaan Praktis 1. Hasil penelitian pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, diharapkan dapat diterapkan di Kruisnode Piano House. 2. Sebagai bahan masukan Kruisnode, tentang peranan dan dimensidimensi budaya organisasi yang perlu diperhatikan demi meningkatan kinerja pegawai dan kesuksesan Kruisnode. 15

16 c. Kegunaan Umum Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan serta masukan bagi pihak yang berkepentingan, tertarik terhadap bahasan ini guna penelitian atau kepentingan lainnya. 1.6 Pembatasan Penelitian Penelitian ini dibatasi pada pengkajian tentang pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kruisnode Piano House Bandung. Pembatasan penelitian ini juga digunakan pada penyebaran dan pengisian kuesioner yang dilakukan terhadap 50 guru Kruisnode saja, 3 admin tidak termasuk. Melalui pembatasan ini diharapkan agar ruang lingkup penelitian lebih fokus dalam analisisnya. 1.7 Sistematik Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistematika sebagai berikut : a. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan secara ringkas mengenai gambaran umum perusahaan, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan tentang konsep-konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan rumusan masalah yang dirumuskan. c. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, jenis data dan teknik pengumpulan data, teknik sampling dan teknik analisa data. 16

17 d. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan dengan jelas mengenai analisis data dan pembahasan dari perumusan masalah yang telah ditetapkan. e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian, dan juga diberikan saransaran baik untuk perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya. 17

18 halaman ini sengaja dikosongkan 18

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri dari sekelompok orang yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai unit sosial, maka organisasi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam suatu organisasi baik itu di sebuah perusahaan maupun instansi pemerintahan, peran seorang pemimpin sangat penting artinya. Hal ini dikarenakan seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures PT. Global Artha Futures adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan pendidikan untuk mencapai tujuan yang optimal. Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan dari kemajuan suatu zaman yaitu kemampuan sumber daya manusia yang kompetitif, pada masa seperti sekarang ini dimana semakin hilangnya batasan batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini dirasakan sangat pesat. Pertumbuhan dan perkembangan ini juga berjalan seirama dengan persaingan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan. Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari berbagai elemen sumber daya yang terdiri dari bahan baku, peralatan, metode (cara kerja),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bandung sebelumnya disebut Balai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT.POS Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. PT.POS Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT.POS Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang pengiriman, baik berupa pengiriman barang maupun jasa dalam cangkupan nasional

Lebih terperinci

Tujuan PCMS adalah untuk menciptakan musisi yang lengkap, musisi yang dapat mengekspresikan diri mereka secara terampil, kreatif dan artistik.

Tujuan PCMS adalah untuk menciptakan musisi yang lengkap, musisi yang dapat mengekspresikan diri mereka secara terampil, kreatif dan artistik. BAB II TINJAUAN UMUM PURWA CARAKA MUSIC STUDIO 2.1 Sejarah Perusahaan Purwa Caraka Music Studio berdiri pada tahun 1988, bermula dari sebuah rumah kecil di Jl. Mangga no. 12 Bandung. Kemudian pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang peranan penting dalam keberhasilan instansi. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya perubahan politik dan administrasi pemerintahan melalui pemberian otonomi luas kepada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di era globalisasi semakin hari dirasakan semakin ketat, manajemen sumber daya manusia sangat penting dan harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai macam pengertian disiplin kerja yang dikemukakan oleh para ahli, Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action to enforce organization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan sebuah intitusi pendidikan yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen tersebut ialah kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kerja merupakan dunia tempat sekumpulan individu dalam melakukan suatu aktivitas kerja, baik di dalam perusahaan maupun organisasi. Masyarakat menyadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut perusahaan baik perusahaan swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya. Sumber daya atau penggerak dari suatu organisasi/instansi yang merupakan suatu penegasan kembali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Andante Music School merupakan sekolah musik yang didirikan pada bulan Juli 2006. Didirikan oleh Nathania Karina yang sekarang menjabat sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat dengan LPP RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba semaksimal mungkin. Hal ini diperlukan agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Untuk itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam psikologi disebut dengan kepribadian. Kepribadian merupakan aspek psikologi. yang penting dalam menentukan perilaku individu.

BAB I PENDAHULUAN. dalam psikologi disebut dengan kepribadian. Kepribadian merupakan aspek psikologi. yang penting dalam menentukan perilaku individu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepribadian seseorang memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan orang lain. Sifat-sifat atau karakteristik tertentu dari individu, yang relatif menetap dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman yang menunjukan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan menuntut setiap individu untuk dapat mempunyai kemampuan dan kecakapan dalam mengimbangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya membangun. Salah satu sektor penting dalam pembangunan adalah sektor pendidikan.

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Penelitian ini dilakukan di Warehouse (gudang) Jawa Barat yang meliputi kota Bandung, Karawang, Tasikmalaya, Sukabumi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. PT. INTI (Persero) Bandung selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Surat kabar atau yang biasa disebut koran merupakan salah satu media informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Perusahaan pada era globalisasi saat ini dituntut memiliki keunggulan kompetitif agar dapat memenangkan persaingan, atau minimal untuk memertahankan eksistensinya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggul dalam daya saing maupun unggul dalam kualitas.

BAB I PENDAHULUAN. unggul dalam daya saing maupun unggul dalam kualitas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan global, ada beberapa strategi sebagai upaya memenangkan persaingan tersebut, dibutuhkan banyak strategi inovasi atau perbaikan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan sumber daya manusia dapat dianalisa dari dua aspek, yakni dari aspek kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan salah satunya bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi didominasi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, tujuan tersebut salah satunya adalah mendapatkan keuntungan yang besar sehingga dapat membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat dan tingginya tingkat persaingan menuntut perusahaan untuk lebih mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi secara garis besar merupakan suatu proses sistem yang terdiri dari faktor eksternal dan internal yang berhubungan atau berinteraksi satu sama lain, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas kinerjanya agar terus

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas kinerjanya agar terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank bjb merupakan salah satu bank terkemuka di kota Bandung yang sedang bertransformasi menuju jajaran bank besar di Indonesia. Bank bjb senantiasa melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Januardi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Januardi, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju serta tata kehidupan masyarakat yang serba kompetitif sebagai dampak dari arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya suatu perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda. Adapun tujuan yang sama yaitu ingin mendapatkan laba yang sebesar-besarnya atas usaha yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu organiasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki, karena sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana teknologi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini negara kita dihadapkan pada kemajuan zaman yang begitu pesat. Pembangunan disegala bidang mengakibatkan kehidupan masyarakat semakin modern, jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan dapat melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Pengelolaan sumber daya manusia sangat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan dalam usaha mencapai tujuan nasional. Berbagai isu aktual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan dalam usaha mencapai tujuan nasional. Berbagai isu aktual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan kedudukan dan peranan pegawai negeri sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena pegawai negeri merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat ini sangat menunjang mobilitas dan gaya hidup konsumen. Konsumen cenderung memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian 1.1.1. Profil Universitas Telkom Universitas Telkom atau disingkat Tel-U adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Indonesia yang terletak di Selatan Kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun, kota Bandung semakin dikenal dengan kota yang memiliki daya kreativitas yang cukup besar apabila dibandingkan dengan kota kota lain. Kekreatifan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya dan dalam mencapai pencapaian tujuan perusahaan tentunya tidak hanya ditentukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian banyak sumber potensi yang mendukung keberhasilan organisasi, sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad kedua puluh satu, era globalisasi dan pertumbuhan dunia usaha yang kian pesat menyebabkan ketatnya persaingan antar perusahaan. Untuk menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam kegiatan pengembangan perusahaan zaman sekarang sangatlah dituntut terciptanya kinerja karyawan yang tinggi dan konsisten. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi dimana terjadi kompetisi di bidang ekonomi yang semakin ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Perumnas didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak sumber potensi yang mendukung keberhasilan sebuah organisasi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia seperti pemutusan hubungan kerja, pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk bersosialisasi, bekerjasama dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya. Untuk itu keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam berjalannya suatu perusahaan untuk mencapai visi, misi, strategi serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan perusahaan bidang jasa yang penting dalam membantu masyarakat. Jasa-jasa perbankan sangat berperan dalam membantu masyarakat melakukan transaksi. Menyadari

Lebih terperinci

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba/keuntungan. Aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas Negara sebagai bentuk pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi dalam memberi pelayanan maksimal dan kinerja optimal pada suatu perusahaan. Perusahaan juga butuh pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan asset berharga yang perlu dipertahankan oleh perusahaan, karena sumber daya manusia menjadi penentu keefektifan suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Gambar 1.1 Logo Dinas Provinsi Banten Provinsi Banten yang dibentuk berdasarkan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hal utama yang dituntut oleh perusahaan dari karyawannya adalah prestasi kerja yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Prestasi kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malasah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji saat ini adalah masih belum optimalnya kepuasan kerja yang dirasakan karyawan pada Divisi Sumber Daya Manusia di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam dunia bisnis terdapat sejumlah organisasi atau perusahaan yang mengalami kegagalan maupun yang hampir gagal dalam mencapai tujuannya. Hal tersebut dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era saat ini, sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan keberhasilan bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran penting sebagai roda penggerak. Oleh karena itu dibutuhkan pegawai yang memiliki motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil merupakan abdi negara yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi daerah. Secara hukum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di Bandung pada tahun 1968. Perusahaan ini bergerak di bidang penerbitan surat kabar, nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta 4.1.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan 4.1.1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis era modern menuntut perusahaan untuk terus bersifat dinamis dan meningkatkan kemampuannya. Dengan munculnya tantangan bagi perusahaan untuk menjalankan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Core Value HIDUP BERKAH LPP Graha Wisata Semarang

Lampiran 1 Core Value HIDUP BERKAH LPP Graha Wisata Semarang Lampiran 1 Core Value HIDUP BERKAH LPP Graha Wisata Semarang 1. High Performance (berkinerja tinggi) Bekerja dan melayani dengan baik saja tidak cukup bagi kami. Kami bekerja dengan predikat yang luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menentukan keberhasilan perusahaan. disiplin tersebut telah masuk kedalam jiwa seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menentukan keberhasilan perusahaan. disiplin tersebut telah masuk kedalam jiwa seseorang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya pencapaian suatu tujuan organisasi atau perusaahn tidak terlepas dari peran serta manusia sebagai aktivitas perusahaan sebagaimana yang telah ditetapkan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu terhadap terselenggaranya proses pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) 1. Pendahuluan (26/08/2015) 2. Dasar Perilaku Individu (02/09/2015) Penempatan Pegawai 3. Kepribadian dan Emosi dan mengumpulkan tugas ke 1 (09/09/2015) 4.

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI PENGERTIAN Budaya Organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi/perusahaan. Budaya Organisasi adalah seperangkat nilai-nilai pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.

Lebih terperinci