MENGUJI INSTING PEMIMPIN MELALUI RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN PADA DIKLAT KEPEMMPINAN POLA BARU
|
|
- Utami Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENGUJI INSTING PEMIMPIN MELALUI RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN PADA DIKLAT KEPEMMPINAN POLA BARU Oleh : Novi Hery Yono ABSTRAK Bentuk kepemimpinan dari tahun ke tahun berubah sesuai dengan kebutuhan jaman, saat ini masyarakat lebih menyukai sosok pemimpin yang populer, yang dekat dengan masyarakat, mampu mencari solusi dengan cepat, serta cenderung spontan dan langsung terjun ke masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan. tuntutan ini sesuai dengan tujuan diklat kepemimpinan pola baru yaitu mendidik peserta diklat untuk mampu merancang dan mengimplementasikan sebuah proyek perubahan / inovasi sesuai dengan kebutuhan organisasi secara tepat. Kemampuan peserta diklat menggunakan nalurinya untuk memilih permasalahan organisasi saat ini yang terkait dengan fungsi dan kewenangannya. serta mampu menggunakan teknik analisis yang tepat untuk mencari sumber permasalahan akan memudahkan dalam penyusunan rancangan proyek perubahan yang terukur dan realistis untuk diselesaikan selama off kampus (60 hari kerja). Kata kunci : insting, pemimpin, rancangan proyek perubahan I. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini muncul sosok-sosok pemimpin yang dianggap sesuai dengan kebutuhan masyarakat indonesia saat ini yaitu : sederhana, spontan, merakyat, kerja cepat demi perubahan dan penuh inovasi. Sebut saja Ridwan Kamil, walikota Bandung, tri rismaharini, walikota surabaya serta yang lebih fenomenal adalah joko widodo, presiden republik indonesia ke 8. Mereke lebih terkenal dengan kebijakan yang spontan sesuai dengan keadaan lapangan dibandingkan dari hasil rapat yang berjamjam atau berbulan-bulan. Untuk mendukung model kepemimpinan yang seperti ini, perlu juga di ikuti pola pikir yang sama oleh pejabat-pejabat yang duduk di jajaran eselon 2, 3 dan 4 agar dapat bertindak sesuai dengan instruksi pucuk pimpinan dengan semangat inovatif, serta tetap berorientasi pada pelayanan masyarakat yang bermutu tinggi. Pola diklat kepemimpinan pola baru ini merubah paradikma pola lama yang hanya sebatas membekali peserta diklat dengan kompetensi strategis untuk eselon II, kompetensi taktikal untuk eselon III serta kompetensi operasional unuk eselon IV menjadi peserta diklat dapat mengembangkan kompetensi kepemimpinannya melalui sebuah proyek perubahan yang waktunya sangat dibatasi hanya 60 hari, yang kita sebut sebagai laboratorium kepemimpinan. Perubahan ini sangat signifikan, dimana pada diklat kepemimpinan pola lama, peserta hanya dituntut untuk membuat proposal tanpa harus diuji aplikasinya pada kegiatan nyata, sedangkan diklat pola baru, peserta diwajibkan membuat sebuah proyek perubahan yang inovatif dan aplikatif sesuai dengan kebutuhan organisasi dan dibatasi pada kewenangannya. Karena inovasi proyek perubahan yang sifatnya sangat terbatas baik dari segi waktu maupun kewenangan maka dibutuhkan sebuah kompetensi yang mumpuni dari peserta diklat untuk 1
2 menentukan sebuah judul rancangan proyek perubahan yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Sesuai dengan isu strategis saat ini b. Sesuai dengan area kewenangannya c. Realistis (Dapat selesai dalam waktu 60 hari kerja) d. Dapat di kembangkan untuk jangka panjang II. Tujuan Penulisan Penulis bertujuan untuk menguraikan bagaimana pengaruh antara insting / naluri pemimpin dengan kemampuan analisa yang baik dalam proses penentuan rancangan proyek perubahan pada diklat kepemimpinan pola baru. III. Tipe Pemimpin yang diiinginkan Berbagai macam pengertian tentang kepemimpinan berkembang sesuai dengan kebutuhan jaman, jika dahulu ahil filsafat dan sosial seperti Plato membagi kepemimpinan dalam 3 hal yaitu : 1. Ahli filsafat, negarawan yang memerintah republik dengan penalaran dan keadilan 2. Militer, untuk mempertahankan negara dan pelaksana kebijakan 3. Pedagang, menyediakan kebutuhan material penduduk. Berbeda dengan Conway, membagi dalam tiga kepemimpinan masyarakat sebagai berikut : 1. Crowd-Compller, Membakar semangat para pengikut dengan pandanganpandangannya 2. Crowd Exponent, Merasakan dan Mengekspresikan apa yang menjadi keinginan masyarakat 3. Crowd-representative, hanya dengan bermodalkan suaranya saja ia membentuk pendapat dari rakyatnya. Conway sangat dipengaruhi oleh Le Bon ( 1987 ) yang menggambarkan peminpin masyarakat sebagai pelaksana (man of action) yang sangat meyakinkan, yang memiliki keyakinan sangat kuat dan secara sungguh-sungguh menolak semua penalaran dari luar diri dan memaksa massa untuk mengikutinya. Kalau menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirono mengartikan kepemimpinan merupakan kepribadian seseorang yang menyebabkan seseorang atau kelompok lain menjadi bergerak ke arah tujuan-tujuan tertentu. Jika dilihat dari pengertian kepemimpinan diatas, dapat dilihat bahwa keberhasilan seorang pemimpin sebagian besar disebabkan oleh kepribadian atau sering juga disebut sebagai bakat pemimpin. Lebih jauh ada yang mendefinisakan kepemimpinan adalah sebuah seni. Seni dalam mempengaruhi, membimbing dan mengarahkan sesuai dengan keinginan sang pemimpin. Jika kita hubungkan dengan diklat kepemimpinan pola baru yang saat ini diselenggarakan oleh Pusdiklat Migas, maka tipe model kepemimpinan diatas sangat sesuai dengan tujuan yang ingin di capai oleh diklat kepemimpinan pola baru yaitu Mengembangkan kompetensi kepemimpinan pada pejabat struktural yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing masing. Artinya, seorang perserta diklat sudah harus mempunyai bakat ataupun kompetensi dasar sebagai pemimpin, karena tujuan utama diklat kepemimpinan pola baru bukannya membentuk seorang pemimpin, tetapi lebih tinggi lagi yaitu mengembangkan kompetensi kepemipinan sesuai dengan era modern yang berorientasi pada pelayanan masyarakat yang inovatif. 2
3 IV. Merancang proyek perubahan dengan mengkombinasikan antara insting dan teknik analisa yang tepat. Berdasarkan pengamatan penulis selama mengikuti penyelenggaraan diklat Kepemimpinan pola baru tingkat III dan IV dalam 2 tahun terakhir, terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara peserta diklat yang memilih judul proyek perubahan menggunakan insting dengan peserta diklat yang terbiasa menggunakan sebuah metode analisa pemecahan masalah dalam menentukan judul proyek perubahan yang diambil. Sebenarnya kombinasi keduanya akan memudahkan peserta diklat dalam menyusun rancangan maupun implementasi proyek perubahan selama off campus. Jika dilihat dari proses penyelenggaraan diklat kepemimpinan pola baru, terbagi atas 5 tahap yaitu : 1. Diagnosa kebutuhan perubahan organisasi Tahap ini peserta dibekali dengan kemampuan mendiagnosa organisasi sehingga mampu mengidentifikasi area dari program organisasi yang perlu di reformasi. Outputnya berupa penentuan area dari organisasi yang akan mengalami perubahan. Waktu nya cukup singkat yaitu 6 hari di kelas, dengan materi diagnosa organisasi (Diagnostic Reading) hanya 18 jp. Pada tahapan ini peserta harus sudah mendapatkan gambaran, kira-kira permasalahan apa yang akan diselesaikan secara inovatif untuk dikomunikasikan kepada stakeholder nya terutama mendapat persetujan dari mentor. 2. Taking Ownership (Breaktrough I) Tahap ini peserta kembali ke tempat bekerja untuk mengkomunikasikan dan mendapatkan persetujuan terkait dengan topik permasalahan yang akan diselesaikan melalui proyek perubahan. Waktu yang diberikan selama 5 hari kerja. 3. Merancang perubahan dan Membangun Tim Tahap ini peserta dibekali dengan cara menyusun proyek perubahan serta membangun tim yang efektif. Waktu yang diberikan 14 hari kerja di dalam kelas. 4. Laboratorium Kepemimpinan (Breaktrugh II) Tahap ini peserta akan kembali ke tempat kerja untuk menerapkan dan menguji kapasitas kepemimpinannya. Waktu yang diberkan adalah 60 hari kerja. 5. Tahap Evaluasi Tahap ini peserta melakukan seminar implementasi proyek perubahan. Peserta yang berhasil mengimplementasikan akan dinyatakan kompeten dan lulus. Jika di lihat dari Agenda mata diklat terbagi atas lima agenda yaitu : 1. Agenda Penguasaan Diri 2. Agenda Diagnosa Perubahan (Diagnostic Reading) 3. Agenda Inovasi 4. Agenda Tim Efektif 5. Agenda Proyek Perubahan Kelima agenda tersebut diatas merupakan kegiatan yang berurutan dan saling mempengaruhi dalam upaya menentukan proyek perubahan. Jika digambarkan dalam sebuah alur proses sebagai berikut : 3
4 Gambar 4.1. Alur Proses Mata Diklat Agenda Pembelajaran Dari gambar diatas diperlihatkan bahwa agenda penguasaan diri merupakan sebuah landasan untuk menentukan proyek perubahan yang akan diambil, dengan didukung oleh teknik mendiagnosa organisasi yang tepat, cara-cara yang inovatif serta mengerahkan tm secara efektif dalam batas waktu yang ditentukan untuk menghasilkan proyek perubahan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Lalu, bagaimanakah cara membedakan pemimpin yang menggunakan insting dengan yang menggunakan analisis ketika menentukan proyek perubahan?? Sebenarnya hal ini akan sangat terlihat ketika ujian seminar rancangan proyek perubahan, dimana para penguji akan menanyakan beberapa hal sebagai berikut : a. Mengapa saudara memilih judul itu? b. Dampak apa yang akan dirasakan oleh organisasi jika proyek perubahan tersebut diimplementasikan? c. Apakah saudara yakin para stakeholder akan mendukung rancangan proyek perubahan tersebut? d. Apakah waktu selama 60 hari cukup untuk mengimplementasikan proyek perubahan? e. Apakah ada target jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dari proyek perubahan saudara? Pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya sebagian kecil dari usaha penguji untuk memastikan bahwa proyek perubahan yang diambil merupakan hasil dari diagnosis secara akurat sesuai dengan keadaan organisasi saat ini dan keadaan organisasi yang diinginkan. Walaupun peserta diklat dituntut untuk cepat dan tepat menentukan area proyek perubahan dalam waktu yang singkat tetapi harus juga menggunakan salah satu metoda analisis yang ilmiah. Untuk itu disarankan agar peserta diklat menggunkan sebuah metode yang sangat umum digunakan yaitu model sistem terbuka Model ini mengarahkan peserta untuk menemukan sumber masalah yang sebenarnya, sehingga mampu menemukan inovasi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. 4
5 Gambar. 4.2 Flow proses penentuan alternatif solusi Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa output / hasil yang diinginkan adalah beberapa alternatif solusi / beberapa judul proyek perubahan, dimana alternatif solusi tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Sesuai dengan isu strategis saat ini 2. Sesuai dengan area kewenangannya 3. Realistis (Dapat selesai dalam waktu 60 hari kerja) 4. Dapat di kembangkan untuk jangka panjang Ketepatan dalam penentuan alternatif solusi sangat dipengaruhi oleh bagaimana peserta diklat dapat melakukan identifikasi terhadap seluruh informasi (g ejala dan analisis) yang terjadi dalam organisasi. Ketika ditanya terkait dengan permasalahan yang terjadi diorganisasi, rata-rata peserta diklat dengan kemampuan insting kepemimpinannya dapat menyebutkan beberapa permasalahan yang ada.tetapi ketika ditanya terkait : Masalah mana yang paling penting bagi organisasi yang harus diselesaikan? Apa yang menyebabkan permasalahan tersebut? Mengapa masalah tersebut terjadi? Kapan masalah tersebut ada? Dimana masalah tersebut timbul? Bagaimana cara menyelesaikannya? Maka dengan modal insting atau naluriah saja tidak akan mampu menjawab semua pertanyaan diatas dengan cepat dan akurat, sehingga perlu adanya sebuah analisa yang mampu menjawab pertanyaan diatas. Jika biasanya seorang pemimpin / peserta diklat dalam melaksanakan sebuah kegiatan atau untuk mencapai target kinerja kegiatan menggunakan pola input, proses, output sehingga dihasilkan sebuah outcome dan berdampak pada value organisasi. Kondisi Ideal Kondisi Saat Ini Gambar 4.3 Metode sistem terbuka 5
6 Seadangkan analisa yang digunakan untuk mencari sumber permasalahan dari permasalahan yang ada maka digunakan sistem terbalik dengan melihat terlebih dalulu value organisasi yang terdampak, outcome, output, proses maupun input sepeti pada tabel di bawah ini : Jabatan : Permasalahan : Fungsi : Kondisi Saat Ini Tabel 4.1 Alat bantu identifikasi sumber permasalahan organisasi Unit Kerja / Instansi Kondisi Ideal Nilai-nilai organisasi VALUE Nilai-nilai organisasi Manfaat OUTCOME Manfaat Hasil Kegiatan OUTPUT Hasil Kegiatan POAC PROSES POAC 6M + I + E + T INPUT 6M + I + E + T Dengan bantuan tabel diatas maka akan dapat ditemukan sumber permasalahan dan juga apa manfaat jika permasalahan tersebut dapat diatasi. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis ketika menggunakan tabel diatas selama pembelajaran / penyusunan rancangan proyek perubahan, maka ciri-ciri sumber permasalahan sebagai berikut : a. Value Jika permasalahan terletak dari value / nilai-nilai organisasi maka : Output kegiatan sudah ada dan dapat dirasakan kemanfaatannya, tetapi tidak memberikan dampak pada keberhasilan pencapaian visi misi organisasi. Butuh usaha seluruh organisasi untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan value. Sulit ntuk diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari. b. Outcome Output kegiatan ada tetapi tidak ada kemanfaatannya bagi organisasi Output disusun hanya untuk memenuhi target kegiatan tanpa melihat filosofi hasil yang diinginkan Hasil kegiatan secara kualitas tidak meningkat Butuh dukungan dari berbagai stakeholder untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan outcome c. Output Kegiatan dilakukan tapi tidak pernah menghasilkan output, misalnya tidak pernah dibuat laporan kegiatan Kegiatan baru sehingga belum ada outputnya d. Proses (POAC) Planning Kegiatan dilakukan tanpa adanya planning. Organizing Tidak pernah melibatkan seluruh stakeholder ketika proses menjalankan sebuah kegiatan Actuating 6
7 Rencana yang telah disusun tidak pernah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Controlling Fungsi pengawasan dan evaluasi tidak pernah dilaksanakan sehingga kegiatan berjalan tanpa arah. e. Input ( 6M + I + E + T) Man Sumber daya manusia tidak mencukupi secara kualitas dan kuantitas dalam menjalankan kegiatan tersebut Money Tidak tersedianya anggaran yang mencukupi. Material Tidak tersedianya bahan baku yang cukup Machine Tidak tersedianya peralatan / sarana yang mencukupi Methods Tidak ada prosedur / panduan / pedoman dalam melaksanakan kegiatan tersebut Market Tidak adanya pasar yang akan menggunakan hasil kegiatan / produk. Informasi Tidak tersedianya informasi yang mencukupi Environment Tidak adanya dukungan dari lingkungan kerja. Technology Tidak adanya sistem / software yang mempermudah pelaksanaan kegiatan tersebut Dari beberapa kemungkinan penyebab permasalahan tersebut diatas maka akan mempermudah peserta diklat dalam menentukan titik mana yang akan di reformasi / di rubah dengan menggunakan sebuah proyek perubahan. Selain itu peserta akan lebih mudah dalam menyusun milestone jangka pendek, jangka menengah ataupun jangka panjang dengan menggunakan tabel tersebut. V. Kesimpulan 1. Pemimpin yang diinginkan oleh masyarakat saat ini adalah yang mampu melihat permasalahan dengan tepat, melakukan perbaikan dengan cepat melalui sebuah analisa yang akurat. 2. Kemampuan mendiagnosa permasalahan dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh insting / naluri seorang pemimpin. 3. Sedangkan kemampuan menentukan sumber permasalahan dengan tepat harus menggunakan sebuah metode analisis yang ilmiah agar dapat dipertanggungjawabkan ketika seminar rancangan proyek perubahan. 4. Kombinasi antara insting dan kemampuan analisa seorang peserta diklat akan mempermudah dalam proses penyusunan rancangan dan seminar rancangan proyek perubahan. 5. Diklat kepemimpinan pola baru mengajarkan peserta diklat untuk menjadi pemimpin yang mampu melakukan inovasi berdasarkan fungis dan kewenangannya sesuai kebutuhan organisasi. 7
8 VII. Daftar Pustaka 1. Ardhi Ridwansyah Leadhership 3.0 Seni kepemimpinan horizontal untuk semua orang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2. Indonesia, LAN-RI, Perkalan no 12 tahun Pedoman penyelanggaraan diklat pimpinan tingkat III 3. Indonesia, LAN-RI, Perkalan no 13 tahun Pedoman penyelanggaraan diklat pimpinan tingkat IV 4. James M. Kouzes dan Barry Z. Posner. The Leadership Challenge. Jakarta : Erlangga 5. Prajudi Atmosudirdjo Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan. Jakarta 6. Sarloto wirawan sarmono Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta. Rajawali Pers 8
Tata Saji. 1. Dasar Hukum 2. Kompetensi Yang akan Dibangun 3. Cara Membangun Kompetensi 4. Indikator Keberhasilan 5. Dll
1 Tata Saji 1. Dasar Hukum 2. Kompetensi Yang akan Dibangun 3. Cara Membangun Kompetensi 4. Indikator Keberhasilan 5. Dll 3 Tujuan Mengembangkan kompetensi kepemimpinan taktikal pada pejabat struktural
Lebih terperinciPROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2014
PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2014 Proyek Perubahan merupakan kegiatan pembelajaran dengan bimbingan para coach dan mentor serta teamwork
Lebih terperinciPEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan VI Kelas B Tahun 2017 A. Pendahuluan Provinsi Jawa Tengah oleh Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si Widyaiswara Ahli Utama
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016
PETUNJUK PELAKSANAAN Dan TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jl. Setiabudi Nomor 201 A S E M A R A N G BAB I
Lebih terperinciOVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III, DAN IV. BADAN DIKLAT DIY
OVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III, DAN IV BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id SISTEMATIKA PENYAJIAN 1. Apa tujuan dan kompetensi yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan Diklatpim? 2.Mengapa
Lebih terperinciKESIAPAN APARTUR DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh : Drs. Saharisir, M.Pd.
KESIAPAN APARTUR DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU Oleh : Drs. Saharisir, M.Pd Abstrak Sebagai aparatur yang memberikan pelayanan publik, Pegawai Negeri
Lebih terperinciMEMAHAMI SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh
MEMAHAMI SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU Oleh Drs. Burhanuddin, M.Si Widyaiswara Muda Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Papua ABSTRAK Penyelanggaraan pendidikan
Lebih terperinciDIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT III (PER KA LAN NOMOR 12 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA
DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT III (PER KA LAN NOMOR 12 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA SISTEMATIKA 1. What : Kompetensi apa yang akan dibangun? 2. How : 1) Bagaimana caranya membangun
Lebih terperinciPERAN MENTOR & COACH PADA PROYEK PERUBAHAN DIKLATPIM IV
PERAN MENTOR & COACH PADA PROYEK PERUBAHAN DIKLATPIM IV PENJELASAN PEMBELAJARAN PEMBAHARUAN PROYEK PERUBAHAN PEMBELAJARAN PEMBAHARUAN SISTEM DIKLAT INPUT PROSES PRODUK OUTPUT OUT COME SISTEM DIKLAT POLA
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II MERANCANG PROYEK PERUBAHAN
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Pendahuluan Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat structural eselon II memainkan peranan sangat menetukan dalam menetapkan kebijakan
Lebih terperinciDIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU, APA, BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DAN TANTANGANNYA
DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU, APA, BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DAN TANTANGANNYA M. Hasan Syukur *) ABSTRAK Tahun 2014 merupakan tahun pertama dilaksanakkannya diklat kepemimpinan (Diklatpim) pola baru.
Lebih terperinciDR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD
DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD bayuhtab@gmail.com 29 Januari 2016 Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat Lembaga Administrasi Negara INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI 3 (tiga) jenis kompetensi
Lebih terperinciMerancang Proyek Perubahan
Merancang Proyek Perubahan Disampaikan pada Sosialisasi Teknis Penyelenggaraan Diklatpim II, III, dan IV Jakarta, 23 Desember 2013 Filosofi Dasar Diklatpim Pola Baru Menciptakan Pemimpin Perubahan Proyek
Lebih terperinciMEMBANGUN ORGANISASI BERKINERJA TINGGI DIKLATPIM TK II 2017
MEMBANGUN ORGANISASI BERKINERJA TINGGI DIKLATPIM TK II 2017 1. Integritas dan wawasan kebangsaan 2. Pembekalan isu strategis 3.Organisasi Berkinerja Tinggi 4. Diagnostic Reading 5. Penjelasan Proyek Perubahan
Lebih terperinciDIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT II (PER KA LAN NOMOR 11 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA
DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT II (PER KA LAN NOMOR 11 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA SISTEMATIKA 1. What : Kompetensi apa yang akan dibangun? 2. How : 1) Bagaimana caranya membangun
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN TAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH II) Diklatpim I Lembaga Administrasi Negara RI
1 PANDUAN PELAKSANAAN TAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH II) Diklatpim I Lembaga Administrasi Negara RI 2014 2 PANDUAN PELAKSANAAN TAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH 1) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II A. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT I MERANCANG PROYEK PERUBAHAN
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT I MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Pendahuluan Dalam manajemen kepegawaian,pejabat struktural eselon I memainkan peranan yang menentukan dalam menangani isu-isu strategis
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015
PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JL. SETIABUDI NOMOR 201 A SEMARANG 1 I. PENDAHULUAN. Indonesia
Lebih terperinciDIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT IV (PER KA LAN NOMOR 13 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA
DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT IV (PER KA LAN NOMOR 13 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA SISTEMATIKA 1. What : Kompetensi apa yang akan dibangun? 2. How : 1) Bagaimana caranya membangun
Lebih terperinciTAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH 1) COACHING AND COUNCELLING
1 TAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH 1) COACHING AND COUNCELLING Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat; Rencana Pembelajaran; Bahan Ajar; Bahan Tayang. BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id Diklat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
5 2013, No.1189 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 PERATURAN KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinciPusdiklat Spimnas Bidang Kepemimpinan Lembaga Administrasi Negara
1 PENJELASAN PROGRAM DIKLATPIM TK I ANGKATAN. LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA,. 20.. 3 Meningkatkan kompetensi kepemimpinan pejabat struktural eselon I yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan
Lebih terperinciPANDUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BALAI DIKLAT KEPEMIMPINAN MAGELANG 2015
PANDUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BALAI DIKLAT KEPEMIMPINAN MAGELANG 2015 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diklat kepemimpinan merupakan pendidikan dan pelatihan yang dirancang
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 PERATURAN KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II AGENDA PROYEK PERUBAHAN PANDUAN LABORATORIUM KEPEMIMPINAN Simon Paulus Mesah LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK
Lebih terperincilaboratorium kepemimpinan dan ; 5) tahap evaluasi. Masingmasing tahap tersebut memiliki tujuan khusus dalam membekali peserta.
BAB I PENGANTAR Selamat datang di Pusdiklat Pegawai. Panduan ini merupakan bagian dari produk akademis yang disiapkan bagi peserta, coach dan mentor dalam penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim)
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III AGENDA PROYEK PERUBAHAN MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Bambang Sapto Pratomo Sunu LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Dalam era global yang
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III AGENDA PROYEK PERUBAHAN MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Bambang Sapto Pratomo Sunu LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK
Lebih terperinciINSTRUMEN EVALUASI PASCA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
Lampiran II PEMERINTAH PROVINSI ACEH INSTRUMEN EVALUASI PASCA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ACEH Kepada Yang Terhormat, Bapak/Ibu Alumni Diklat Kepemimpinan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016
PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JL. SETIABUDI NOMOR 201 A S E M A R A N G Juklak
Lebih terperinciDIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA EVALUASI KEPEMIMPINAN Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT
1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1. Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan Tingkat I 2. Mata Diklat : Coaching dan Counselling (Breakthrough 1) 3. Alokasi Waktu : 18 JP (9 JP untuk Coaching dan 9 JP
Lebih terperinciLatar Belakang. Manfaat
/5 Sistem Informasi Anggaran Berbasis Web Untuk Monitoring Laporan Pertanggungjawaban Pada Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Tegal Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciDiklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru oleh : Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si BAB I PENDAHULUAN
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru oleh : Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam
Lebih terperinciPERENCANAAN: DEFINISI DAN KONSEP (DISERTAI TEKNIK PENYUSUNAN VISI
Pangandaran, 4 Februari 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS PERENCANAAN: DEFINISI DAN KONSEP (DISERTAI TEKNIK PENYUSUNAN VISI DAN MISI ORGANISASI) Dr. Asropi, SIP, MSi
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN LABORATORIUM KEPEMIMPINAN (BREAKTHROUGH 2) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III
1 PANDUAN PELAKSANAAN LABORATORIUM KEPEMIMPINAN (BREAKTHROUGH 2) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III A. PENDAHULUAN Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum optimal, karena dari 4 fase yang harus dilakukan hanya fase mendiagnosa
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Proses pengembangan SDM Aparatur di dinas Provinsi Jawa Barat belum optimal, karena dari 4 fase yang harus dilakukan hanya fase mendiagnosa kebutuhan
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci : Sistem perencanaan pembangunan, Proyek Perubahan, area perubahan, program kegiatan, dan indikator kinerja
PROYEK PERUBAHAN PADA DIKLAT KEPEMIMPINAN DALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua Selasa, 24 Februari 2015 Abstrak Proyek perubahan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT
1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1. Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan Tingkat II 2. Mata Diklat : Coaching dan Counselling (Breakthrough 1) 3. Alokasi Waktu : 18 JP (9 JP untuk Coaching dan 9
Lebih terperinciOVERVIEW INTEGRITAS DAN WASBANG DIKLATPIM TINGKAT II
SELF MASTERY DR. IR. NANA RUKMANA D.W., MA OVERVIEW INTEGRITAS DAN WASBANG DIKLATPIM TINGKAT II N A N A R U K M A N A D. W. 1 PENDIDIKAN FORMAL: S1. : TEKNIK PLANOLOGI ITB S.2 : URBAN MANAGEMENT- ERASMUS
Lebih terperinciBADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DRAFT PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 800 / 7684 / 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS EVALUASI PESERTA DIKLAT KEPEMIMPINAN DI LINGKUNGAN
Lebih terperinci2013, No.1188 BAB I PENDAHULUAN
5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA
Lebih terperinciPendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan serta Perubahan Dalam Organisasi oleh : sunarto *
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan serta Perubahan Dalam Organisasi oleh : sunarto * A. Reformasi Sistem Diklatpim Perkembangan teknologi informasi memberi pengaruh yang luar biasa pada perubahan lingkungan
Lebih terperinci2 Pusdiklat SPIMNAS Bidang Kepemimpinan
Bagian 1 PENGANTAR Dalam proses pembelajaran Diklatpim Tk III tahapan implementasi proyek perubahan merupakan tindak lanjut dari tahapan merancang proyek perubahan yang telah dilaksanakan oleh peserta.
Lebih terperinciOleh: Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si
DIKLATPIM TINGKAT II ANGK Vi TH 2017 Oleh: Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 1. PENJELASAN PROYEK PERUBAHAN 2. COACHING (TAKING OWNERSHIP / BT
Lebih terperinciDIKLATPIM POLA BARU: HARAPAN DAN TANTANGAN
DIKLATPIM POLA BARU: HARAPAN DAN TANTANGAN Oleh: Hindri Asmoko 1 Kepemimpinan di sektor publik utamanya pada pemerintahan merupakan suatu hal yang krusial. Keberhasilan pemerintah dalam mewujudkan tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi. Seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba mengatasi hal ini dengan melakukan
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV AGENDA PROYEK PERUBAHAN MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Lily Herawati LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Dalam era global yang dinamis dan
Lebih terperinciPROYEK PERUBAHAN PADA DIKLAT PIM IV POLA BARU
PROYEK PERUBAHAN PADA DIKLAT PIM IV POLA BARU oleh: Sutrisno *) ABSTRAK Penyelenggaraan Diklat PIM IV pada mulai tahun ini sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 13 Tahun 2013 Tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan akhir manusia dalam menempuh pendidikan biasanya berkaitan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara yang paling umum yang ditempuh manusia dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Tujuan akhir manusia
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a
Lebih terperinciMELAHIRKAN PEMIMPIN PERUBAHAN MELALUI DIKLAT KEPEMIMPINAN
MELAHIRKAN PEMIMPIN PERUBAHAN MELALUI DIKLAT KEPEMIMPINAN Oleh : DRS. NISPIANSYAH, M.Pd Kewenangan menyelenggarakan birokrasi kepemerintahan yang dipegang oleh aparatur negara saat ini mendapat tantangan
Lebih terperinciDisampaikan oleh: Wan H Manihuruk, M.SI
Disampaikan oleh: Wan H Manihuruk, M.SI Definisi-Definisi Parsial Proses adalah sekumpulan aktivitas yang mengubah masukan menjadi keluaran Aktivitas terkait dengan pengubahan status dari sebuah entitas
Lebih terperinciAlamat blog: SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA - RI
asropimsi@yahoo.com 081386099760 Alamat blog: http://asropi.wordpress.com/ SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA - RI AKIP: How? Dokumen Renstra K/L Dokumen Laporan AKIP Planning
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG
5 2013, No.1021 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II 2013, No.1021 6 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV AGENDA DIAGNOSTIC READING DIAGNOSTIC READING Setiabudi LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Dalam era global yang dinamis dan dalam rangka
Lebih terperinciAGENDA DIAGNOSTIC READING PADA DIKLAT PIM POLA BARU. Oleh: Rahmat Domu, S.Pd. M.Si
AGENDA DIAGNOSTIC READING PADA DIKLAT PIM POLA BARU Oleh: Rahmat Domu, S.Pd. M.Si Abstrak Tujuan Penyelenggaran Diklat PIM Pola Baru Adalah membentuk Kompetensi Kepemimpinan yang akan melaksanakan tugas
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II AGENDA DIAGNOSTIC READING DIAGNOSTIC READING Sunari Sarwono LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Dalam era global yang dinamis dan dalam
Lebih terperinciBAB V ALTERNATIF MODEL HIPOTETIK IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH BERMUTU. kemandirian dan kreativitas sekolah. Oleh sebab itu, SMPN RSBI sebagai
BAB V ALTERNATIF MODEL HIPOTETIK IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH BERMUTU A. ASUMSI Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah merupakan model manajemen dalam pengelolaan sekolah yang lebih menekankan pada
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III AGENDA DIAGNOSTIC READING DIAGNOSTIC READING Setiabudi LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR
Lebih terperinciKepala Lembaga Administrasi Negara. Dr. Adi Suryanto, M.Si
PERJANJIAN KINERJA KATA PENGANTAR Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014
Lebih terperinciPROYEK, MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PROYEK. 1. Proyek Pengertian Perkembangan proyek 2. Manajemen Pengertian Fungsi-fungsi manajemen 3.
PROYEK, MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PROYEK 1. Proyek Pengertian Perkembangan proyek 2. Manajemen Pengertian Fungsi-fungsi manajemen 3. Manajemen Proyek PROYEK Apa Proyek itu??? Suatu keseluruhan aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
2013, No.1020 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ateh (2016) dalam artikelnya mengungkapkan, pernah menyampaikan bahwa ada yang salah dengan sistem perencanaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ateh (2016) dalam artikelnya mengungkapkan, Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan bahwa ada yang salah dengan sistem perencanaan dan penganggaran pemerintah, sehingga
Lebih terperinciekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X ekonomi MANAJEMEN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar manajemen. 2. Memahami fungsi-fungsi manajemen.
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA
Lebih terperinciPENJELASAN PROYEK PERUBAHAN
PENJELASAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DEFINISI PROYEK PERUBAHAN Proyek Perubahan adalah salah satu kegiatan pembelajaran pada Diklat Kepemimpinan Tingkat
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV AGENDA DIAGNOSTIC READING DIAGNOSTIC READING Setiabudi LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB VI PENUTUP
Lebih terperinciPeran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG
Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG DR. Hendar Gunawan MSc, Kapusdiklat BMKG. 1. Pendahuluan Peran Mentor lebih dari orang tua, pelatih,
Lebih terperinciTENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang
Lebih terperinci2016, No Kewidyaiswaraan Substansi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu untuk diubah; d. ba
No.582, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Diklat Kewidyaiswaraan. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGARAAN
Lebih terperinciMATERI 5 DIMENSI-DIMENSI DAN FUNGSI ADMINISTRASI
MATERI 5 DIMENSI-DIMENSI DAN FUNGSI ADMINISTRASI Marheni Eka Saputri ST., MBA Dimensi Ilmu Administrasi Secara Konsepsional Secara konsepsional (dilihat sebagai suatu Total System), dimensi-dimensi (lingkup
Lebih terperinciPENATAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT TAHUNAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN METODE STAIR PATTERN PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PEMALANG
1/12 PENATAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT TAHUNAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN METODE STAIR PATTERN PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PEMALANG Nama Diklat : Dikpim III Angk XXX Tahun : 2017 Ruang
Lebih terperinci2017, No Program Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 928); 5. Peratur
No.1691, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Penyetaraan Alumni Pelatihan RLA. Juknis. PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYETARAAN
Lebih terperinci13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :
RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
Lebih terperinciMenyongsong Kurikulum Diklat Aparatur Pola Baru
Menyongsong Kurikulum Diklat Aparatur Pola Baru Oleh: Tarman Budianto, M.Pd *) Secara bertahap gegap gempita menyambut ASEAN Comunity 2015 perlu diiringi akselerasi persiapan dan perbaikan yang sistemik
Lebih terperinciBAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II AGENDA PROYEK PERUBAHAN MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Bambang Sapto Pramono Sunu LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Dalam era global yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia dapat menentukan kualitas organisasi dalam keberhasilan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 29 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 29 TAHUN 2007 T E N T A N G PEDOMAN UMUM PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH KOTA SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pandangan masyarakat yang berkaitan dengan PNS (Pegawai Negeri Sipil)
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pandangan masyarakat yang berkaitan dengan PNS (Pegawai Negeri Sipil) di Indonesia secara mayoritas memberikan penilaian negatif dan tidak produktif. Pernyataan ini
Lebih terperinciDIAGNOSTIK READING DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
1 DIAGNOSTIK READING DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV A. PENDAHULUAN Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 13 Tahun 2013 bahwa Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT
1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1. Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan Tingkat I 2. Mata Diklat : Coaching dan Counselling (Breakthrough 2) 3. Alokasi Waktu : 36 JP (18 JP untuk Coaching dan 18
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT
1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1. Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan Tingkat II 2. Mata Diklat : Coaching dan Counselling (Breakthrough 2) 3. Alokasi Waktu : 36 JP (18 JP untuk Coaching dan 18
Lebih terperinciLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah. baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era reformasi yang membawa berbagai perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh
Lebih terperinciOVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II, III, DAN IV
OVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II, III, DAN IV BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SISTEMATIKA PENYAJIAN 1. Apa tujuan dan kompetensi yang
Lebih terperinciBADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DRAFT PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 800 / 12322 / 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPENGARAHAN PROGRAM DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III
PENGARAHAN PROGRAM DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III A. PENDAHULUAN Diklat Kepemimpinan Tingkat III merupakan program yang akan mentransformasi peserta Diklat menuju tujuan yang telah ditetapkan dalam program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendongkrak kekuatan internal organisasi untuk tetap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Industri yang semakin pesat dan maju, memaksa perusahaan untuk mendongkrak kekuatan internal organisasi untuk tetap bertahan dalam persaingan global
Lebih terperinciBAHAN AJAR MERANCANG PROYEK PERUBAHAN
BAHAN AJAR MATA DIKLAT MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Oleh: Dr. Ir. Sutarwi, MSc. Widyaiswara Ahli Utama BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG 2017 BAHAN AJAR MERANCANG PROYEK PERUBAHAN DIKLAT PIM TK
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
1 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1220, 2015 LAN. Diklat PIM Tingkat I. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciSistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
PANDUAN Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Disusun oleh Tim Pengembang Lembaga (TPL) LPMP/ BDK Klaster II BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dimasa lalu (Bastian, 2010). Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran dapat diinterpretasi sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem elektronis di era globalisasi saat ini. Peralihan ke sistem elektronis ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perubahan besar terjadi pada cara pengolahan data dari sistem manual ke sistem elektronis di era globalisasi saat ini. Peralihan ke sistem elektronis ini memungkinkan
Lebih terperinci