PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA S1, S2, DAN S3 JURUSAN AKUNTANSI FEB UB BERDASARKAN KONSEP FRAUD DIAMOND

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA S1, S2, DAN S3 JURUSAN AKUNTANSI FEB UB BERDASARKAN KONSEP FRAUD DIAMOND"

Transkripsi

1 PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA S1, S2, DAN S3 JURUSAN AKUNTANSI FEB UB BERDASARKAN KONSEP FRAUD DIAMOND Disusun Oleh : Yuliana Pratiwi Dewi Dosen Pembimbing : Anita Wijayanti, S.E., MSA., Ak. ABSTRAK Penelitian ini menguji apakah perilaku kecurangan akademik didasari oleh faktor faktor dalam dimensi fraud diamond yang terdiri dari tekanan,peluang,rasionalisasi,dan kemampuan. Penelitian ini mengambil sampel mahasiswa S1,S2,dan S3 Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya yang aktif pada semester genap tahun 2016/2017 sebesar 316 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bukti bahwa dimensi fraud diamond yang terdiri dari tekanan,peluang,rasionalisasi,dan kemampuan berpengaruh secara positif dalam perilaku kecurangan akademik mahasiswa. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa tekanan yang dirasakan pada setiap jenjang pendidikan mahasiswa berbeda. Penelitian ini berguna untuk memberikan masukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya agar dapat meminimalisirkan perilaku kecurangan akademik. Kata kunci : perilaku kecurangan akademik, fraud diamond, tekanan, peluang, rasionalisasi, kemampuan ABSTRACT This study examines whether academic cheating behavior based on the factors in the dimensions of diamond fraud consisting of pressure, opportunity, rationalization and capabilities. This study sampled students S1, S2, and S3 Accounting Department of the UB active in the second semester of 2016/2017 amounted to 316 students. This study uses a quantitative method by distributing questionnaires directly to the respondent. The results obtained from this study is evidence that fraud dimensional diamond consisting of pressure, opportunity, rationalization, and the ability to positively influence the students' academic cheating behavior. The study also explains that the pressure is felt at every level of education of students is different. This research is useful to provide feedback to the Faculty of Economics and Business Universitas Brawijaya in order to minimize academic cheating behavior. Keywords: academic cheating behavior, fraud diamond, pressure, opportunity, rationalization, ability

2 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perguruan tinggi adalah sebuah lembaga formal dimana mahasiswa dapat mengembangkan kemampuannya untuk dijadikan bekal dalam dunia kerja nantinya. Selain itu perguruan tinggi diharapkan untuk mampu menghasilkan lulusan berkualitas. Di dalam perguruan tinggi mahasiswa tidak hanya diberikan pandangan tentang bagaimana mereka mendapatkan sebuah hasil yang maksimal namun mereka juga diberikan pandangan bahwa proses dalam mencapai sebuah hasil yang maksimal merupakan hal yang terpenting. Hendricks dalam Riski (2009) mendefinisikan bahwa kecurangan akademik sebagai bentuk perilaku yang mendatangkan keuntungan bagi pelajar secara tidak jujur termasuk di dalamnya menyontek, plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademik. Lambert, Hogan dan Barton (2003) dalam Nursani (2014) mendefinisikan kecurangan akademik sebagai intensitas perilaku yang tidak beretika. Wolfe dan Hermanson (2004) menyebutkan bahwa untuk meningkatkan pencegahan dan pendeteksian kecurangan perlu mempertimbangkan elemen keempat. Menurut Wolfe dan Hermanson (2004) di samping menangani pressure, opportunity, dan rationalization juga harus mempertimbangkan individual s capability (kemampuan individu) yaitu sifat-sifat pribadi dan kemampuan yang memainkan peran utama dalam kecurangan yang mungkin benar-benar terjadi bahkan dengan kehadiran tiga unsur lainnya. Keempat elemen ini dikenal sebagai Fraud Diamond. Menurut Tuanakotta (2010) dalam Prawira (2015) setiap pelaku fraud pasti memiliki alasan tersendiri dalam melakukan kecurangan. Faktor faktor pemicu terjadinya fraud dikenal dengan fraud triangle yaitu tekanan (pressure), peluang (opportunity), dan rasionalisasi (rationalization). Menurut Tuanakotta (2010) dalam Prawira (2015) pada tahun 2004, Wolfe dan Hermanson memperkenalkan Fraud Diamond Model yang menambahkan satu lagi faktor penyebab terjadinya kecurangan yaitu kemampuan (capability). Sifat setiap individu dan kemampuan yang dimiliki berpengaruh penting dalam munculnya fraud dibandingkan dengan ketiga elemen fraud lainnya karena fraud tidak akan muncul apabila seseorang tidak memiliki kemampuan (capability) yang baik. Maka dari itu tambahan faktor kemampuan (capability) membuat istilah fraud triangle telah berkembang menjadi fraud diamond. Penelitian ini memfokuskan pada perilaku kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa S1,S2, dan S3 Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya dan mempunyai tujuan untuk memahami fenomena fenomena kecurangan yang terjadi serta memahami alasan dibalik tindak kecurangan oleh mahasiswa dengan berdasarkan pada konsep fraud diamond. Penelitian ini juga berguna untuk menguji kembali keefektifan dimensi fraud diamond terhadap bentuk kecurangan akademik yang terjadi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penelitian sebelumnya terdapat pada objek penelitan. Peneliti menetapkan S1, S2 dan S3 sebagai objek karena peneliti berasumsi bahwa tingkat tekanan akan berbeda pada setiap jenjang pendidikan dan semakin tinggi jenjang pendidikan maka tekanan yang diperoleh juga semakin tinggi. Menurut Hendricks (2004) usia

3 memberikan pengaruh secara signifikan terhadap perilaku kecurangan mahasiswa yang berusia lebih tua sedikit melakukan kecurangan akaemik daripada mahasiswa yang lebih muda. Oleh karena itu penulis memberi judul pada penelitian ini Perilaku Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa S1,S2 dan S3 Jurusan Akuntansi Berdasarkan Konsep Fraud Diamond. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti di sini adalah jenis penelitian eksplanatory. penelitian eksplanatory adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa dengan menggunakan pendekatan metode kuantitatif. Peneliti dalam penelitian ini mengambil populasi yaitu mahasiswa S1, S2, dan S3 Jurusan Akuntansi yang aktif pada tahun 2015/2016 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Alasan peneliti dalam memilih populasi di atas adalah untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan tingkat kecurangan antara S1,S2 dan S3 jurusan Akuntansi. Dalam penelitian ini peneliti memilih metode survey dalam bentuk kuesioner. Karena penelitian ini berdasarkan dengan teknik pengambilan sampel disproportionate stratified random sampling maka, peneliti membagi berdasarkan dengan jenjang pendidikan mahasiswa. Mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi yang aktif pada semester genap 2016/2017 di Universitas Brawijaya sebesar 1292 mahasiswa atau sekitar 85,7% dari total populasi. Mahasiswa S2 Jurusan Akuntansi yang aktif pada semester genap 2016/2017 di Universitas Brawijaya sebesar 160 mahasiswa atau sekitar 10,7% dari total populasi. Mahasiswa S3 Jurusan Akuntansi yang aktif pada semester genap 2016/2017 di Universitas Brawijaya sebesar 54 mahasiswa atau sekitar 3,6% dari total populasi. HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan uji hipotesis maka hasil yang didapatkan adalah peluang berpengaruh positif pada perilaku kecurangana akademik mahasiswa S1,S2,dan S3 Akuntansi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Bolin (2004), Becker et al (2006), Rangkuti (2011), Nursani (2014), dan Prawira (2015). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bolin (2004) menunjukkan bahwa perilaku kecurangan akademik dimediasi oleh hubungan antara ketidakjujuran dari self control dan peluang yang dirasakan oleh mahasiswa berpengaruh pada perilaku untuk berbuat kecurangan. Dalam penelitian Becker et al (2006) lingkungan berkontribusi mendekatkan seseorang untuk berbuat kecurangan ketika mereka menyediakan akses kepada sumber kecurangan tersebut. Perilaku kecurangan akademik muncul seiring dengan tingkat peluang yang dirasakan oleh mahasiswa untuk melakukan kecurangan. Dalam penelitian Rangkuti (2011) menjelaskan bahwa kecurangan akademik terjadi baik dalam situasi ujian dalam kelas maupun dalam tugas-tugas akademik yang dikerjakan di luar kelas karena tidak adanya hukuman yang tegas maka hal tersebut menjadi peluang mahasiswa untuk melakukan kecurangan akademik. Hasil dari penelitian Nursani (2014) dan Prawira (2015) menjelaskan bahwa situasi dan kondisi yang dirasa oleh mahasiswa dapat menjadi peluang dalam melakukan kecurangan akademik seperti adanya bantuan teknologi internet, pemilihan posisi tempat duduk dan manual solution yang diperoleh dari kakak tingkat ataupun teman dari kelas yang berbeda. Dalam penelitian ini peneliti memberikan 7 pertanyaan kepada para responden untuk mengetahui jenis peluang yang

4 berpengaruh signifikan pada mahasiswa S1,S2,dan S3 Akuntansi Universitas Brawijaya dan berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh 3 pernyataan dengan rata rata tertinggi yaitu : 1. Saya seringkali melihat dan mendengar fenomena kecurangan akademik yang dilakukan oleh orang di sekitar saya. 2. Teknologi internet sangat mempermudah saya untuk melakukan copy paste tanpa menyebutkan sumber. 3. Saya memilih tempat strategis pada saat ujian agar lebih leluasa melakukan kecurangan tanpa terlihat dosen atau pengawas. Pernyataan pertama menyebutkan bahwa pernah melihat dan mendengar fenomena kecurangan akademik yang dilakukan oleh orang di sekitar kita. Peluang yang dimaksudkan dalam hal ini adalah pada saat ujian pengawas tidak menjaga ujian dengan ketat sehingga mahasiswa dapat melakukan kecurangan dengan teman yang lain. Pernyataan kedua teknologi internet sangat mempermudah saya untuk melakukan copy paste tanpa menyebutkan sumber. Kemajuan teknologi sangat berdampak pada perilaku kecurangan akademik dengan adanya fasilitas internet dan wifi membuat peluang yang diperoleh mahasiswa untuk melakukan kecurangan akan semakin besar. Dengan adanya teknologi internet akan memudahkan mahasiswa untuk melakukan googling pada saat ujian dan mengcopy paste tulisan tanpa menyebutkan sumber. Pernyataan ketiga adalah memilih tempat strategis agar lebih leluasa dalam elakukan kecurangan tanpa terlihat oleh pengawas. Kurang ketatnya tim pengawas dalam menjaga ujian membuat mahasiswa memiliki peluang yang besar untuk melakukan kecurangan. Mahasiswa akan cenderung memilih lokasi tempat duduk di belakang dan pojok agar tidak terlihat melakukan kecurangan oleh pengawas pada saat ujian. Selain itu tidak ada aturan yang mewajibkan mahasiswa untuk tidak bebas dalam memilih posisi tempat duduk pada saat ujian sehingga mahasiswa akan dating lebih awal sebelum ujian untuk memilih posisi yang diinginkan dan dapat menciptakan peluang untuk melakukan kecurangan. Setelah dilakukan uji hipotesis maka hasil yang didapatkan adalah peluang berpengaruh positif pada perilaku kecurangana akademik mahasiswa S1,S2,dan S3 Akuntansi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Claypool et al (2010), Nursani (2014), dan Prawira (2015). Dalam hasil penelitian Claypool et al (2010) menunjukkan bahwa pelajar yang sering terlibat dalam kecurangan akademik akan lebih mungkin melakukan kecurangan dalam dunia kerja. Sehingga rasionalisasi mahasiswa dalam melakukan kecurangan yang dapat diterima akan mendekatkan mereka pada tindakan kecurangan karena mereka menganggap bahwa kecurangan yang mereka lakukan sudah menjadi hal yang umum. Dalam hasil penelitian Nursani (2014) dan Prawira (2015) menjelaskan bahwa pelaku kecurangan akademik melakukan pembenaran diri pada saat melakukan kecurangan dengan menyebutkan bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang wajar karena banyak orang lain juga pernah melakukan hal yang sama. Terdapat beberapa bentuk rasionalisasi yang memengaruhi perilaku kecurangan akademik seperti banyaknya teman yang juga melakukan, tidak adanya informasi mengani bentuk kecurangan akademik, dosen yang hanya

5 berorientasi pada hasil dan bukan pada proses, fakultas jarang memberikan sanksi yang tegas dan terbiasa melakukan kecurangan sedari lama. Dalam penelitian ini peneliti memberikan 5 pertanyaan kepada para responden untuk mengetahui jenis peluang yang berpengaruh signifikan pada mahasiswa S1,S2,dan S3 Akuntansi Universitas Brawijaya dan berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh 3 pernyataan dengan rata rata tertinggi yaitu : 1. Saya melakukan kecurangan akademik karena banyak teman saya yang juga melakukan hal tersebut. 2. Fakultas jarang mendeteksi adanya praktik kecurangan akademik. 3. Bagi saya kecurangan akademik tidak merugikan pihak manapun. Pernyataan pertama melakukan kecurangan akademik karena banyak teman yang juga melakukannya. Pelaku kecurangan akademik membenarkan apa yang mereka lakukan karena hal tersebut sudah dianggap wajar untuk beberapa hal hal tertentu karena mereka melihat orang lain juga melakukannya. Pernyataan kedua fakultas jarang mendeteksi adanya praktik kecurangan akademik. Lemahnya pengendalian internal membuat celah yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku kecurangan. Dengan jarangnya fakultas menemui bentuk kecurangan maka akan membuat para pelaku kecurangan berpikir bahwa apa yang mereka lakukan tidak memiliki impact yang bearti karena tidak adanya ketegasan peraturan dalam fakultas. Pernyataan ketiga kecurangan akademik tidak merugikan pihak manapun. Banyaknya teman yang melakukan kecurangan akademik membuat para pelaku kecuangan berpikir bahwa meraka akan saling menguntungkan dengan berbagi jawaban satu sama lain sehingga tidak ada satu pihak pun yang akan dirugikan. Sebagian besar para pelaku kecurangan menganggap bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang sudah umum. Pengaruh Kemampuan Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik Setelah dilakukan uji hipotesis maka hasil yang didapatkan adalah kemampuan individu berpengaruh positif pada perilaku kecurangana akademik mahasiswa S1,S2,dan S3 Akuntansi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Abbas dan Neemi (2011), Nursani (2014), dan Prawira (2015). Dalam hasil penelitian Abbas dan Neemi (2010) menjelaskan bahwa IPK tidak mempengaruhi perilaku kecurangan akademik mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa dengan IPK rendah yang melakukan kecurangan namun mahasiswa dengan IPK tinggi juga melakukan kecurangan akademik. Dalam penelitian Nursani (2014) dan Prawira (2015) menjelaskan bahwa kemampuan yang dimiliki mahasiswa untuk melakukan kecurangan adalah seperti pelaku kecurangan memiliki kemampuan dalam mengontrol kondisi dan situasi yang ada dan memahami kelemahan internal yang ada dan pelaku kecurangan dapat mengontrol stress dengan baik untuk menekan rasa bersalah yang ada. Dalam penelitian ini peneliti memberikan 5 pertanyaan kepada para responden untuk mengetahui jenis kemampuan yang berpengaruh signifikan pada mahasiswa S1,S2,dan S3 Akuntansi Universitas Brawijaya dan berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh 3 pernyataan dengan rata rata tertinggi yaitu :

6 1. Saya dapat mengetahi gerak gerik pengawas sehingga memudahkan saya dalam melakukan kecurangan. 2. Saya dapat menekan rasa bersalah dalam diri saya setelah melakukan kecurangan. 3. Saya dapat mengajak teman saya untuk ikut berpartisipasi dalam melakukan kecurangan. Pada pernyataan pertama dapat mengetahui gerak gerik pengawas sehingga mudah untuk melakukan kecurangan. Mahasiswa pelaku kecurangan cenderung memiliki kemampuan untuk mengetahui situasi dan kondisi serta lemahnya pengendalian internal yang ada sehingga mereka dapat mengontrol diri agar tidak terdeteksi dalam melakukan kecurangan akademik. Pada pernyataan kedua dapat menekan rasa bersalah dalam diri setelah melakukan kecurangan. Pelaku kecurangan cenderung memiliki ekmampuan dalam mengontrol rasa bersalah dalam diri setelah melakukan kecurangan karena mereka memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi sehingga cenderung membenarkan perilaku kecurangan tersebut. Hal tersebut juga didukung dengan pengalaman yang diperoleh mahasiswa dalam hal kecurangan akademik karena semakin sering mereka melakukan kecurangan maka mereka akan semakin mennganggap hal tersebut wajar dan dapat menekan rasa bersalah dalam diri mereka. Pada pernyataan ketiga dapat mengajak teman untuk ikut berpartisipasi dalam melakukan kecurangan. Pelaku kecurangan memiliki kemampuan mengajak teman lainnya untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukannya karena banyaknya fenomena kecurangan yang terjadi dank arena adanya peluang. Menurut Wolfe dan Hermanson (2004) peluang hanya merupakan pintu masuk bagi para pelaku fraud, sedangkan faktor rasionalisasi dan tekanan mendorong para pelaku kecurangan uxntuk melakukan fraud, namun hal tersebut dapat terjadi apabila pelaku kecurangan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. KESIMPULAN Penelitian ini telah menguji dimensi dimensi fraud diamond yang terdiri dari tekanan, peluang, rasionalisasi dan kemampuan sebagai pengaruh dari tindak kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa S1,S2,dan S3 jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penliti maka dapat disimpulkan : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi fraud diamond berupa tekanaan, peluang, rasionalisasi, dan kemampuan berpengaruh terhadap perilaku kecurangan akademik yang dilakukan oeh S1,S2,dan S3. Tekanan mendorong mahasiswa untuk melakukan segala cara agar bisa mendapatkan nilai yang bagus sehingga mahasiswa memperoleh IPK yang tinggi. Jenjang pendidikan yang paling banyak merasakan tekanan adalah mahasiswa S1 di mana banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen dan banyaknya kegiatan di luar perkuliahan membuat mereka melakukan kecurangan akademik. Selain itu adanya kesempatan seperti pada saat ujian pengawas tidak menjaga ujian dengan ketat, adanya bantuan teknologi internet yang dapat diakses dimanapun dengan mudah, faktor tempat duduk pada saat ujian berlangsung, adanya kesamaan soal yang diberikan oleh dosen kepada kelas lain maupun kakak tingkat, dan juga dosen yang seringkali tidak melihat apakah tugas yang diberikan

7 kepada mahasiswanya mempunyai jawaban yang sama dengan mahasiswa yang lainnya membuat mahasiswa semakin mudah untuk melakukan tindak kecurangan. Pembenaran diri dalam setiap individu mahasiswa atau rasionalisasi seperti banyaknya lingkugan sekitar kita yang melakukan kecurangan, teman dekat yang membenarkan adanya perilaku kecurangan sehingga memebenarkan bahwa perilaku kecurangan akademik tidak merugikan pihak manapun sehingga mahasiswa yang malas belajar dapat menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang baik pada saat ujian sehingga nantinya akan mendapatkan IPK yang tinggi. Adanya kemampuan dalam menekan rasa bersalah juga membuat pelaku kecurangan akademik merasa percaya diri apabila melakukan tindak kecurangan sehingga mereka cenderung memiliki kemampuan dalam mengontrol kondisi sekitarya seperti mengetahui gerak gerik dari pengawas ujian maupun dosen tanpa adanya rasa cemas. 2. Terdapat perbedaan persepsi diantara S1, S2, dan S3 dalam perilaku tindak kecurangan, dimana mahasiswa S1 lebih banyak melakukan tindak kecurangan dikarenakan faktor tekanan yang diperoleh tinggi. Mahasiswa S2 dan S3 juga memiliki tekanan yag tinggi karena sebagian dari mereka sudah bekerja namun pada mahasiswa S2 dan S3 cenderung tidak dapat melakukan kecurangan akademik sebanyak mahasiswa S1 dikarenakan faktor kemampuan yang kurang berpengaruh. Mahasiswa S2 dan S3 merasa cemas dan takut pada saat melakukan kecurangan dan mereka tidak dapat menekan rasa bersalah setelah melakukan kecurangan. IMPLIKASI PENELITIAN Penelitian ini dapat memberikan pengaruh yang positif dan juga bermanfaat khususnya bagi pihak jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya terkait bentuk perilaku kecurangan akademik. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa faktor faktor seperti tekanan, peluang, rasionalitas, dan kemampuan mempengaruhi terjadinya kecurangan selain itu faktor faktor di luar tekanan, peluang,rasionalisasi, dan kemampuan juga berpengaruh pada tingkat kecurangan akademik sehingga peneliti lain nantinya dapat mengembangkan penelitian dengan meneliti kembali faktor faktor lain selain dimensi fraud diamond. Tingginya angka kecurangan juga dikarenakan sebagian besar para responden menganggap bahwa perilaku kecurangan pada saat ini sudah menjadi hal yang umum. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak jurusan dan fakultas agar dapat meminimalisir perilaku kecurangan yang terjadi dengan cara memberikan sanksi yang tegas pada pelaku kecurangan agar menimbulkan efek jera yang membuat tiap individu berpikir ulang untuk melakukan tindakan kecurangan dan semakin gencar dalam menyosialisasikan bentuk kecurangan akdemik dan sanksi yang akan didapatkan. Selain itu penelitian ini tidak hanya berfokus pada kontribusi terhadap fakultas namun juga terhadap diri setiap individu khususnya mahasiswa S1,S2,dan S3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya untuk sadar bahwa kecurangan akademik merupakan perilaku tidak etis dan menyimpang yang akan merusak moral apabila telah menjadi kebiasaan dan bisa terbawa ke dunia pekerjaan dan dengan adanya penelitian ini dapat membantu untuk mengetahui bentuk bentuk dari kecurangan akademik sehingga nantinya bisa lebih mengontrol perilaku untuk terhindar dari

8 perilaku kecurangan akademik karena segala bentuk kecurangan akademik terjadi karena individu yang tidak mampu mengendalikan diri sehingga melakukan tindak kecurangan sehingga cara pencegahan terdapat pada diri setiap individu masing masing untuk menyadari bahwa perilaku kecurangan akademik merupakan perilaku yang menyimpang dan merugikan pihak lain serta dirinya sendiri. Akan sangat disayangkan apabila perilaku tidak etis terus dilakukan pada saat berada di lingkungn perkuliahan karena hal tersebut dapat menjadi kebiasaan yang akan ikut terbawa pada dunia pekerjaan dan dunia luar nantinya. DAFTAR PUSTAKA Abbas, Anam, Zahra Naeemi Cheating behavior among undergraduate students. International Journal of Business and Social Science. Volume 2, 3, Albercht, W.S Fraud Examination. USA: South-Western. Alison. (2006). Fraud auditing. Artikel. Reinfokus. PT. Reasuransi Internasional Indonesia. (Online). Diakses pada 27 Februari Anderman, E.M. dan Murdock T.E. (2007). The Pshycology of Academic Cheating. Boston. Elseiver Anitsal, I., Anitsal, M. M., & R. Elmore Academic Dishonesty and Intention to Cheat: A Model on Active Versus Passive Academic Dishonesty as Perceived by Business Students. Academy of Educational Leadership Journal, Volume 13. Antenucci, Joe, James Tackett, Fran Wolf, Gregory A. Claypool The rationalization of academic dishonesty in business student. Journal of Business and Accounting. Volume 2, 1, Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Becker, J. Coonoly, Paula L., dan J. Morrison Using the business fraud triangle to predict academic dishonesty among business students. Academy of Educational Leadership Journal, Volume 10, 1, Bolin, A.U Self-control, perceived opportunity, and attitudes as predictors of academic dishonesty. The Journal of Psychology. Volume 2, 138, Buckley An investigation into the dimensions of unethical bahavior. Journal of education for Business. Volume 73, Chrismastuti, A. A. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecurangan Akademik Mahasiswa. Semarang: Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata.

9 Cizek, G. J. (2001). An Overview of Issues Concerning Cheating on Large-Scale Tests. Paper presented at the annual meeting of the National Council on Measurement in Education. Seattle: University of South Carolina. Colby, B Cheating; What is it. ( Diakses online tanggal 25 Februari Comas Forgas, Ruben and Jaume Sureda-Negre Academic Plagiarism: Explanatory Factors from Students; Perspective. Journal of Academic Ethics. Volume 8, Davis, S. F. Drinan, P. F. Gallant, T. B Cheating in School : What We Know and What We Can Do. Chicester : Wiley Blackwell. Fitriana, Annisa (2012). Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi: Dimensi Fraud Triangle. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, 2, Gitaniali B. (2004). Academic dishonesty in Indian Medical Colleges. Journal of Postgraduate Medicine. Volume 50, Hendricks, B. (2004). Academic dishonesty: A study in the magnitude of and justification for academic dishonesty among college undergraduate and graduate students. Journal of College Students Development, 35 Maret, Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. BPFE-Yogyakarta: Anggota IKAPI. Irawati, I. (2008). Budaya Mencontek dikalangan Pelajar. [Online]. Tersedia: Diakses 25 Februari 2016 Jogiyanto Konsep dan Aplikasi Structural Equation Modeling (SEM) Berbasis Varian dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Jogiyanto, H.M Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE. King, C. (2009). Online exams and cheating: An empirical analysis of business student s views. The Journal of Educators Online. Volume Kohn A. (2007). Who s cheating whom?. (Online). Diakses tanggal 10 Februari Lawson, R.A Is classroom cheating related to business students propensity to cheat in the real world?. Journal of Business Ethics. Volume 49, 2, Malgwi, Charles A., Caryer C. Rakovski Combating academic fraud: Are students reticent about uncovering the covert. Journal Academic Ethic. Volume 7, McCabe, D.L., Trevino Cheating in academic institutions: A decade of research. Ethics and behavior, Volume 11, 3,

10 Nursalam, Suddin Bani, Munirah. Bentuk Kecurangan Akademik (Academik Cheating) Mahasiswa PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alaudin Makassar. Jurnal Lentera Pendidikan. Vol. 16. No. 2, Nursani, R. (2014.) Perilaku kecurangan akademik mahasiswa dimensi fraud diamond. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Malang. Purnamasari, Dian. (2014). Analisis Pengaruh Dimensi Fraud Triangle Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa Pada Saat Ujian Dan Metode Pencegahannya. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang. Prawira, I Dewa S. (2015). Analisis Pengaruh Fraud Diamond Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakulta Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brwaijaya. Malang. Rangkuti, Anna Armeini Academic cheating behavior of accounting students: a case study in Jakarta State University. In Educational integrity: Culture and values, Sagoro, E.M Pensinergian Mahasiswa, Dosen, dan Lembaga Dalam Pencegahan Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Idonesia. (Volume XI, No. 2; 54-77). Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan ke-3. Bandung: Alfabeta Suwarjo dkk. (2012). Identifikasi bentuk plagiat pada skripsi mahasiswa fakultas ilmu pendidikan universitas negeri yogyakarta. fakultas ilmu pendidikan uny. (Online) Diakses pada 24 Juni Subekti, Imam dan Anna Retno Widayanti, 2001, Analisis Keahlian Auditor BPK-RI Menuju Pelaksanaan Fraud Auditing. TEMA, Volume II, 2, Wideman, Mauren A Academic dishonesty in postsecondary education. Transformative Dialogues: Teaching and Learning Journal, Volume 2, 1, Wolfe, David T., Dana R. Hermanson The fraud diamond: Considering the four elements of fraud. The CPA Journal, Yusuf, I., (2014). Krisis kejujuran dalam pendidikan. (Online). Diakses pada 26 Januari 2015.

PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN DIMENSI FRAUD DIAMOND. Dyah Noviana Primasari 1) Suhendro 2) Endang Masitoh W.

PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN DIMENSI FRAUD DIAMOND. Dyah Noviana Primasari 1) Suhendro 2) Endang Masitoh W. PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN DIMENSI FRAUD DIAMOND Dyah Noviana Primasari 1) Suhendro 2) Endang Masitoh W. 3) 1, 2, 3) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC FRAUD) MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI SUMATERA UTARA

PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC FRAUD) MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI SUMATERA UTARA PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC FRAUD) MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI SUMATERA UTARA 772 Deliana, Abdulrahman,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA UNISBA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA UNISBA Prosiding SNaPP2016 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA UNISBA 1 Yuhka Sundaya, 2 Rabiatul Adwiyah,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DIMENSI FRAUD DIAMOND TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS PENGARUH DIMENSI FRAUD DIAMOND TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI ANALISIS PENGARUH DIMENSI FRAUD DIAMOND TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI Anastasya Putri Yudiana Hexana Sri Lastanti FEB Universitas Trisakti ABSTRACT This study aims to

Lebih terperinci

ANALISIS DIMENSI FRAUD DIAMOND

ANALISIS DIMENSI FRAUD DIAMOND ANALISIS DIMENSI FRAUD DIAMOND dan GONE THEORY TERHADAP ACADEMIC FRAUD (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta) Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI FRAUD DIAMOND TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA)

PENGARUH DIMENSI FRAUD DIAMOND TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA) PENGARUH DIMENSI FRAUD DIAMOND TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA) Isnan Murdiansyah Made Sudarma Nurkholis Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting untuk menghasilkan tenaga ahli yang tangguh dan kreatif dalam menghadapi tantangan pembangunan

Lebih terperinci

Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa: Dimensi Fraud Diamond

Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa: Dimensi Fraud Diamond Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa: Dimensi Fraud Diamond Rahmalia Nursani Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165, Malang Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan (cheating) merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering muncul menyertai aktivitas proses pembelajaran dan dalam proses penilaian bahkan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan tinggi (Cizek, 1999; Evans & Craig, 1990a, 1990b; Leveque & Walker, 1970; Schab,

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Gone Theory Terhadap Academic Fraud (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Se-Madura)

Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Gone Theory Terhadap Academic Fraud (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Se-Madura) Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Gone Theory Terhadap Academic Fraud (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Se-Madura) MOHAMMAD ZAINI ANITA CAROLINA ACHDIAR REDY SETIAWAN Universitas Trunojoyo Madura ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH ACADEMIC SELF EFFICACY DAN FRAUD DIAMOND TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DI BALI

PENGARUH ACADEMIC SELF EFFICACY DAN FRAUD DIAMOND TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DI BALI PENGARUH ACADEMIC SELF EFFICACY DAN FRAUD DIAMOND TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DI BALI Ketut Tri Budi Artani I Wayan Wetra Akademi Akuntansi Denpasar tribudiartani.ketut@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban 1

Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban 1 Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban 1 PENGARUH DIAMOND FRAUD DAN TINGKAT RELIGIUITAS TERHADAP KECURANGAN AKADEMIK (STUDI PADA MAHASISWA S-1 DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI SE KOTA TERNATE) Irfan Zamzam Fe_unkhair@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sebuah sarana dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sebuah sarana dalam meningkatkan kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah sarana dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sangat berpengaruh dalam perkembangan seluruh aspek kehidupan dan sarana

Lebih terperinci

BENTUK KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC CHEATING) MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR

BENTUK KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC CHEATING) MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR BENTUK KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC CHEATING) MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR Nursalam, Suddin Bani, dan Munirah Fakultar Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Lebih terperinci

FOKUS MANAJERIAL Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan

FOKUS MANAJERIAL Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan FOKUS MANAJERIAL Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jurnal online: http://fokusmanajerial.org Model Theory of Planned Behavior (TPB) Untuk Memprediksi Niat Mahasiswa Melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 1. Endra Murti Sagoro (2013) Penelitian Endra Murti Sagoro menguji tentang

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS PENGARUH DIMENSI FRAUD DIAMOND TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA (Studi Kasus Mahasiswa Penerima Bidikmisi Jurusan Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha) 1

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK DALAM PERSPEKTIF FRAUD TRIANGLE PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM MALANG.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK DALAM PERSPEKTIF FRAUD TRIANGLE PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK DALAM PERSPEKTIF FRAUD TRIANGLE PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Oleh: Desi Ananda Saidina, Hj. Nurhidayati dan M. Cholid Mawardi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang tahun Lembaga Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang tahun Lembaga Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Tindakan korupsi di Indonesia semakin marak dipublikasikan di media massa maupun media cetak. Jumlah kasus korupsi di Indonesia meningkat 12% di sepanjang

Lebih terperinci

Oleh : Muhamad Hadi Santoso Helmy Adam, SE., MSA., Ak., CPMA

Oleh : Muhamad Hadi Santoso Helmy Adam, SE., MSA., Ak., CPMA ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP FRAUD TRIANGLE (Studi pada Mahasiswa S1 Akuntansi Kota Malang) Oleh : Muhamad Hadi Santoso Helmy Adam, SE., MSA.,

Lebih terperinci

Bila guru melihat : Perilaku jujur dan tidak jujur siswa SMA berbasis agama pada situasi ujian

Bila guru melihat : Perilaku jujur dan tidak jujur siswa SMA berbasis agama pada situasi ujian Bila guru melihat : Perilaku jujur dan tidak jujur siswa SMA berbasis agama pada situasi ujian Aulia Kirana 1, Sri Lestari 2 1 Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta email: aulia.kirana@ums.ac.id

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No.2, Tahun 2013 Endra Murti Sagoro 54-67

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No.2, Tahun 2013 Endra Murti Sagoro 54-67 PENSINERGIAN MAHASISWA, DOSEN, DAN LEMBAGA DALAM PENCEGAHAN KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI Oleh : Staf Pengajar Jurusan P. Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Mahasiswa merupakan generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar. Penelusuran referensi, materi kuliah, dan update informasi

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar. Penelusuran referensi, materi kuliah, dan update informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia mengalami perubahan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di bidang pengetahuan dan teknologi ini membuat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi dan alumni terhadap praktik-praktik fraud melalui survei langsung pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi negara berkembang seperti Indonesia. Masalah sumber daya tersebut tidak bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi negara berkembang seperti Indonesia. Masalah sumber daya tersebut tidak bisa BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah sumber daya manusia menjadi salah satu permasalahan paling penting bagi negara berkembang seperti Indonesia. Masalah sumber daya tersebut tidak bisa terlepas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam melaksanakan audit investigasi.

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam melaksanakan audit investigasi. BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kapasitas auditor (yang diwakili oleh jabatan auditor, pengalaman kerja, dan sikap mental) terhadap

Lebih terperinci

Profil Kepribadian Mahasiswa yang Melakukan Kecurangan Akademik di Fakultas Psikologi Unisba Angkatan X Ditinjau dari Big Five Theory

Profil Kepribadian Mahasiswa yang Melakukan Kecurangan Akademik di Fakultas Psikologi Unisba Angkatan X Ditinjau dari Big Five Theory Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Profil Kepribadian Mahasiswa yang Melakukan Kecurangan Akademik di Fakultas Psikologi Unisba Angkatan X Ditinjau dari Big Five Theory 1 Desti Yuniarti, 2 Temi Damayanti

Lebih terperinci

SELF-REGULATED LEARNING SISWA YANG MENYONTEK (SURVEY PADA SISWA KELAS X DI SMA N 52 JAKARTA UTARA TAHUN AJARAN 2010/2011)

SELF-REGULATED LEARNING SISWA YANG MENYONTEK (SURVEY PADA SISWA KELAS X DI SMA N 52 JAKARTA UTARA TAHUN AJARAN 2010/2011) 100 Self-regulated Learning Siswa Yang Menyontek (Survey Pada Siswa Kelas X Di SMAN 52 Jakarta Utara...) SELF-REGULATED LEARNING SISWA YANG MENYONTEK (SURVEY PADA SISWA KELAS X DI SMA N 52 JAKARTA UTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap individu, baik berupa pendidikan formal ataupun nonformal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan

Lebih terperinci

1 BAB V PENUTUP. memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh ethical leadership dan

1 BAB V PENUTUP. memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh ethical leadership dan 1 BAB V PENUTUP Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan data primer yang memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh ethical leadership dan pengendalian internal terhadap kecenderungan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KECURANGAN AKADEMIK DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN BIDANG ILMU PADA MAHASISWA

PERBEDAAN KECURANGAN AKADEMIK DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN BIDANG ILMU PADA MAHASISWA PERBEDAAN KECURANGAN AKADEMIK DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN BIDANG ILMU PADA MAHASISWA Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Intensitas Moral Akuntan Internal berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan mempunyai peranan yang cukup penting dalam membentuk kepribadian, karakter, serta tingkah laku moral para peserta didik. Di bangku sekolah, para peserta

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DIMENSI FRAUD TRIANGLE TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA PADA SAAT UJIAN DAN METODE PENCEGAHANNYA

ANALISIS PENGARUH DIMENSI FRAUD TRIANGLE TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA PADA SAAT UJIAN DAN METODE PENCEGAHANNYA ANALISIS PENGARUH DIMENSI FRAUD TRIANGLE TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA PADA SAAT UJIAN DAN METODE PENCEGAHANNYA Oleh : Dian Purnamasari Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak. Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Persepsi mahasiswa akuntansi terhadap peran akuntansi forensik secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Persepsi mahasiswa akuntansi terhadap peran akuntansi forensik secara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang disampaikan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Persepsi mahasiswa akuntansi terhadap

Lebih terperinci

Educational Psychology Journal

Educational Psychology Journal EPJ 2 (1) (2013) Educational Psychology Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA Desi Purnamasari Jurusan Psikologi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini menguraikan definisi dari teori-teori yang dijadikan landasan berpikir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini menguraikan definisi dari teori-teori yang dijadikan landasan berpikir BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan definisi dari teori-teori yang dijadikan landasan berpikir penulis dalam melakukan penelitian berkaitan dengan topik hubungan perilaku mencontek trehadap perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di PT.MS dan didukung dengan landasan teori ada, penulis membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

Oleh : Akhmad Rizaludin, Yayat Supriyatna 1 Pendidikan Akuntansi, FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh : Akhmad Rizaludin, Yayat Supriyatna 1 Pendidikan Akuntansi, FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia 1 Antologi Pendidikan Akuntansi Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KPENGARUH PERILAKU TIDAK JUJUR DAN KOMPETENSI MORAL TERHADAP KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC FRAUD) MAHASISWA AKUNTANSI

KPENGARUH PERILAKU TIDAK JUJUR DAN KOMPETENSI MORAL TERHADAP KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC FRAUD) MAHASISWA AKUNTANSI KPENGARUH PERILAKU TIDAK JUJUR DAN KOMPETENSI MORAL TERHADAP KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC FRAUD) MAHASISWA AKUNTANSI Dyon Santoso Astra Grup, Divisi Finance Harti Budi Yanti Universitas Trisakti Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan akademik bukanlah masalah yang baru dalam pendidikan di Indonesia, sehingga fenomena kecurangan akademik dapat dikatakan telah menjadi kebiasaan di

Lebih terperinci

Jurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AFEKTIF DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FIS UNNES Tukidi¹ ¹Staf

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (1) (2018) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FRAUD DIAMOND DAN GONE THEORY TERHADAP KECURANGAN AKADEMIK. Anisatul Munirah,

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN FINANCIAL STATEMENT...

PENDETEKSIAN FINANCIAL STATEMENT... PENDETEKSIAN FINANCIAL STATEMENT FRAUD DALAM PERSPEKTIF FRAUD DIAMOND (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014) DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A 1 HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A Rohmatul Ummah, Anita Listiara* Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi. Selain itu, pada tanggal 4 Mei 2011 juga ada penanda-tanganan Deklarasi

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi. Selain itu, pada tanggal 4 Mei 2011 juga ada penanda-tanganan Deklarasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, khususnya pada tingkat perguruan tinggi, perilaku menyontek mulai mendapat perhatian sejak dikeluarkannya Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penghargaan finansial, lingkungan kerja, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial,

BAB V PENUTUP. penghargaan finansial, lingkungan kerja, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini membahas tentang persepsi yang ada dalam diri seorang mahasiswa jurusan akuntansi terhadap akuntan pendidik terkait dengan gaji atau penghargaan finansial,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 8 Tabel Subjek penelitian berdasarkan kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 8 Tabel Subjek penelitian berdasarkan kelas A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di MTS Sullamul Hidayah Probolinggo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pendidikan tersebut bagi mahasiswanya. Padahal melalui penerapan pendidikan

BAB V PENUTUP. pendidikan tersebut bagi mahasiswanya. Padahal melalui penerapan pendidikan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Akuntansi forensik merupakan ilmu yang baru dalam dunia akuntansi, namun hanya sedikit perguruan tinggi di Indonesia yang bersedia memberikan pendidikan tersebut bagi mahasiswanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku terhadap pelanggaran, ketidakjujuran, dan penyimpangan akademik atau biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagaimana halnya dengan keluarga, sekolah juga mengajarkan nilai-nilai dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagaimana halnya dengan keluarga, sekolah juga mengajarkan nilai-nilai dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak remaja yang sudah duduk di bangku SMP dan SMA umumnya menghabiskan waktu sekitar 7 jam sehari di sekolahnya. Ini berarti bahwa hampir sepertiga dari waktunya

Lebih terperinci

Educational Psychology Journal

Educational Psychology Journal EPJ 2 (1) (2013) Educational Psychology Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj HUBUNGAN SELF REGULATED LEARNING DENGAN KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA Wahyu Bintoro, Edy Purwanto, Dyah Indah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, COUNTRY OF ORIGIN, PRODUCT QUALITY,

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, COUNTRY OF ORIGIN, PRODUCT QUALITY, Konsentrasi/Bidang Minat: Pemasaran ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, COUNTRY OF ORIGIN, PRODUCT QUALITY, TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN CUSTOMER LOYALTY PADA PELANGGAN LAPTOP TOSHIBA DI SURABAYA Skripsi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah komitmen profesi terbukti

Lebih terperinci

BAB V KETERBATASAN, SARAN, KESIMPULAN, DAN KONTRIBUSI PENELITIAN

BAB V KETERBATASAN, SARAN, KESIMPULAN, DAN KONTRIBUSI PENELITIAN BAB V KETERBATASAN, SARAN, KESIMPULAN, DAN KONTRIBUSI PENELITIAN 5.1. Keterbatasan Penelitian Dalam pelaksanaannya, penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan. Beberapa keterbatasan dalam penelitian

Lebih terperinci

6-062 TINGKAT KEJUJURAN SOSIAL DAN AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI

6-062 TINGKAT KEJUJURAN SOSIAL DAN AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI 6-062 TINGKAT KEJUJURAN SOSIAL DAN AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI Taufik Arianto Mahasiswa S-1 Universitas Mataram, Mataram E-mail : fiksback@gmail.com ABSTRAK Kejujuran sosial dan akademik mahasiswa

Lebih terperinci

OLEH: LISA BUDIHARJO

OLEH: LISA BUDIHARJO ANALISIS PENGARUH INTENSITAS MORAL TERHADAP INTENSI KEPERILAKUAN: PERANAN ETIKA PERSEPSIAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS TERKAIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI OLEH: LISA BUDIHARJO 3203010288 JURUSAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja ABSTRAK Farida, Nike Nur. 2017. Kontribusi Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif dan Efikasi Diri Terhadap Nilai Praktik Kerja Lapangan Serta Dampaknya pada Kesiapan Kerja Siswa SMK Paket Keahlian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agoes, S Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Agoes, S Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Abdolmohammadi, M., dan A. Wright. 1999. An Examination of The Effects of Experience and Task Complexity on Audit Judgment. The Accounting Review 8(1): 1-13. Adnyani, Atmaja, dan Herawati.

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: NOVERI PRANATA NIM: 12500109 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH FRAUD TRIANGLE DALAM MEMPREDIKSI POTENSI KECURANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: SULISTIA WIJAYA TANNIA

PENGARUH FRAUD TRIANGLE DALAM MEMPREDIKSI POTENSI KECURANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: SULISTIA WIJAYA TANNIA PENGARUH FRAUD TRIANGLE DALAM MEMPREDIKSI POTENSI KECURANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: SULISTIA WIJAYA TANNIA 3203013036 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

ABSTRAK. dalam menghasilkan mahasiswa yang berkompeten. perilaku belajar sebesar 8,9%. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple

ABSTRAK. dalam menghasilkan mahasiswa yang berkompeten. perilaku belajar sebesar 8,9%. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple ABSTRAK Emotional Intelligence (EQ) sangat penting dalam dunia pendidikan saat ini, karena berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar mahasiswa dan mendukung visi misi dari Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

Kata Kunci: ponsel cerdas, tam, sistem operasi

Kata Kunci: ponsel cerdas, tam, sistem operasi ANALISA PERBANDINGAN PENERIMAAN SISTEM OPERASI BLACKBERRY DAN SISTEM OPERASI ANDROID OLEH PENGGUNA, MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Adhitya Rizky Pratama Sistem Informasi S1, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR DALAM DIMENSI FRAUD TRIANGLE TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR DALAM DIMENSI FRAUD TRIANGLE TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN PENGARUH FAKTOR-FAKTOR DALAM DIMENSI FRAUD TRIANGLE TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN 2014/2015 HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

KEJUJURAN AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA SITUASI UJIAN. Naskah Publikasi

KEJUJURAN AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA SITUASI UJIAN. Naskah Publikasi i KEJUJURAN AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA SITUASI UJIAN Naskah Publikasi Oleh: YUYUN KASMANINGSIH F 100 100 186 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 KEJUJURAN AKADEMIK

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PRESSURE, OPPORTUNITY, DAN RATIONALIZATION TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK (Studi Empiris: Mahasiswa Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha) 1 Nidya Apriani, 1 Edy Sujana, 2

Lebih terperinci

ARIF HIDAYAT A

ARIF HIDAYAT A ANALISIS KESULITAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH EKONOMI MAKRO DI TINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN DAN PARTISIPASI DALAM PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. learning di STIE Perbanas Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada perguruan

BAB V PENUTUP. learning di STIE Perbanas Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada perguruan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktorfaktor motivasional terhadap intensitas perilaku mahasiswa yang menggunakan e- learning di STIE Perbanas

Lebih terperinci

Juara 1 Lomba Essay LSP FKIP UNS dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2015

Juara 1 Lomba Essay LSP FKIP UNS dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2015 Menengok Pudarnya Pesona Academic Honesty Oleh : Usep Taryana Mengawali penulisan kali ini mengenai pendidikan dan problematikanya yang begitu rumit untuk dicerna, ada baiknya kita mengingat kembali ungkapan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah komitmen organisasional auditor terbukti

Lebih terperinci

C. Melawati. et. al. JRPK Vol. 4 No. 1 Desember 2014

C. Melawati. et. al. JRPK Vol. 4 No. 1 Desember 2014 ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KERJA SAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) Cyntia Melawati, Maria Paristiowati, Suhartono

Lebih terperinci

ANALISIS GENDER MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PEMAHAMAN MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI

ANALISIS GENDER MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PEMAHAMAN MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI ANALISIS GENDER MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PEMAHAMAN MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI Ika Hari Mardiyani 1) Rispantyo 2) Djoko Kristianto 3) 1, 2, 3) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang berisikan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang berisikan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang berisikan jawaban atas perumusan masalah dan pembuktian hipotesis penelitian. Berdasarkan hasil pengujian yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi pusat perhatian di kalangan pelaku bisnis di seluruh dunia. Di Indonesia pun tindakan kecurangan sepertinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. David E. Morris dan Claire McCarty Killian (2006) dalam penelitiannya yang

BAB II LANDASAN TEORI. 1. David E. Morris dan Claire McCarty Killian (2006) dalam penelitiannya yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian-Penelitian terdahulu Beberapa penulis sebelumnya menegaskan terkait dengan persepsi terhadap praktik-praktik fraud diantaranya : 1. David E. Morris dan Claire McCarty

Lebih terperinci

KEJUJURAN AKADEMIK PADA SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN NASKAH PUBLIKASI

KEJUJURAN AKADEMIK PADA SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN NASKAH PUBLIKASI KEJUJURAN AKADEMIK PADA SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Oleh : Tyas Ayu Astrini F 100100185 FAKULTAS

Lebih terperinci

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3 Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kinerja Dosen dalam Proses Belajar Mengajar, Kepercayaan Diri dan Motivasi Belajar Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang sistem pengendalian internal pemerintahan (SPIP) mendapat

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang sistem pengendalian internal pemerintahan (SPIP) mendapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Isu tentang sistem pengendalian internal pemerintahan (SPIP) mendapat perhatian cukup besar belakangan ini. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku auditor eksternal

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA ANGKATAN 2013/2014 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PERILAKU MENCONTEK FKIP UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA ANGKATAN 2013/2014 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PERILAKU MENCONTEK FKIP UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA PERSEPSI MAHASISWA ANGKATAN 2013/2014 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PERILAKU MENCONTEK FKIP UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA Eko Perianto Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI DARMAN NABABAN

SKRIPSI DARMAN NABABAN SKRIPSI ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BERHAVIOR MAHASISWA STRATA I FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH: DARMAN NABABAN 080502177 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang benar, tetapi juga disertai dengan tanggung jawab atas apa yang dikerjakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang benar, tetapi juga disertai dengan tanggung jawab atas apa yang dikerjakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makna kejujuran tidak hanya terbatas pada teorinya saja seperti mengatakan yang benar, tetapi juga disertai dengan tanggung jawab atas apa yang dikerjakan sesuai

Lebih terperinci

EXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

EXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 1 EXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Akmal Adi Putra, Jasfar Jas, Desti Irja, Email: adiputraakmal@yahoo.co.id, jasjasfar@yahoo.com,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK Naskah Publikasi Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: PANGESTU PINARINGAN PUTRI F100

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KEBERMANFAATAN MATA KULIAH PENGAUDITAN INTERNAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDETEKSI FRAUD

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KEBERMANFAATAN MATA KULIAH PENGAUDITAN INTERNAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDETEKSI FRAUD Pengaruh Persepsi Mahasiswa... (Almas Chairrunnissa Sella Tertiana) 1 PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KEBERMANFAATAN MATA KULIAH PENGAUDITAN INTERNAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDETEKSI FRAUD THE INFLUENCE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty)

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty) 8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty) Salah satu bentuk kecurangan yang terjadi dibidang pendidikan dinamakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Di Susun Oleh : Dewi Kusumawardani Nim:

NASKAH PUBLIKASI. Di Susun Oleh : Dewi Kusumawardani Nim: HUBUNGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK REGULAR SEMESTER I DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

DALAM DIAJUKAN PROGRAM NIM : FAKULTAS SURABAYAA ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DALAM DIAJUKAN PROGRAM NIM : FAKULTAS SURABAYAA ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK DAN AKUNTAN PENDIDIK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI PENAMPILAN AKUNTAN PUBLIK DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan adalah profesi yang memiliki tujuan fundamental sebagai penyedia

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan adalah profesi yang memiliki tujuan fundamental sebagai penyedia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntan adalah profesi yang memiliki tujuan fundamental sebagai penyedia informasi transaksi ekonomi yang dilakukan oleh individu atau organisasi, melalui

Lebih terperinci

II. KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. mengakui pekerjaan orang lain sebagai pekerjaannya sendiri (Gaberson, 1997).

II. KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. mengakui pekerjaan orang lain sebagai pekerjaannya sendiri (Gaberson, 1997). II. KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Kecurangan Akademik Kecurangan akademik merupakan keterlibatan seseorang dengan sengaja, untuk mengakui pekerjaan orang lain

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG UU NO.5 TAHUN 2011 DAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 20 TAHUN 2015 TERHADAP MINAT MENJADI AKUNTAN PUBLIK

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG UU NO.5 TAHUN 2011 DAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 20 TAHUN 2015 TERHADAP MINAT MENJADI AKUNTAN PUBLIK PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG UU NO.5 TAHUN 2011 DAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 20 TAHUN 2015 TERHADAP MINAT MENJADI AKUNTAN PUBLIK Skripsi S-1 OLEH: TIFFANY CHRISTINE NATALIA MAWEI 3203012212

Lebih terperinci

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU ABSTRACT

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU ABSTRACT THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU Yuli Fitriana 1, Sumarno 2, Gimin 3 An student of Riau University study program

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013 Ninuk Indriyanti, Siswandari dan Elvia Ivada* *Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI IKLIM SEKOLAH TERHADAP STUDENT ENGAGEMENT PADA SISWA SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN SKRIPSI MUHAMMAD ANGGY FAJAR PURBA

PENGARUH PERSEPSI IKLIM SEKOLAH TERHADAP STUDENT ENGAGEMENT PADA SISWA SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN SKRIPSI MUHAMMAD ANGGY FAJAR PURBA PENGARUH PERSEPSI IKLIM SEKOLAH TERHADAP STUDENT ENGAGEMENT PADA SISWA SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: MUHAMMAD ANGGY FAJAR PURBA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial (homo sosius), yang dibekali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial (homo sosius), yang dibekali 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial (homo sosius), yang dibekali Tuhan dengan akal, dimana akal akan menjadikan manusia mengetahui segala sesuatu (Qadir, 2006). Manusia

Lebih terperinci

Penelitian tentang kejujuran pada calon guru pernah dilakukan oleh Arianto (2013) dengan judul Tingkat Kejujuran Sosial dan Akademik Mahasiswa

Penelitian tentang kejujuran pada calon guru pernah dilakukan oleh Arianto (2013) dengan judul Tingkat Kejujuran Sosial dan Akademik Mahasiswa PENGANTAR Di Indonesia standar kompetensi lulusan pada jenjang perguruan tinggi telah diatur dalam PP pasal 26 nomor 19 tahun 2005. Didalamnya menjelaskan bahwa standar kompetensi lulusan pada jenjang

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci