Penerimaan Pemerintah
|
|
- Verawati Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 enerimaan emerintah Sayifullah, SE., M.Akt Materi resentasi Sumber-sumber penerimaan negara Distribusi beban pemerintah Sistem perpajakan dan politik pajak enggeseran beban pajak Hubungan antara seorang penjual dengan pasar 1
2 Sumber-sumber enerimaan emerintah enerimaan pajak enerimaan bukan pajak retribusi keuntungan perusahaan negara denda dan perampasan yg dijalankan pemerintah sumbangan masyarakat utk jasa-jasa yg diberikan pemerintah mis. biaya perijinan pencetakan uang hasil dari undian negara pinjaman hadiah atau hibah Sumber enerimaan emerintah dalam ostur ABN 2
3 Fungsi ajak Sumber penerimaan pemerintah yg terbesar berasal dari penerimaan pajak. Fungsi pajak fungsi budget : sumber penerimaan negara membiayai kegiatan pemerintah. fungsi regulator perekonomian : pertumbuhan ekonomi, stabilisasi ekonomi dan redistribusi pendapatan. fungsi regulator mengatur kegiatan produsen dan kegiatan konsumen 3
4 Distribusi Beban emerintah Distribusi beban pemerintah pengenaan pajak kepada wajib pajak. rinsip distribusi beban pemerintah Smith s Canons Benefit Approach dan Ability to ay Approach Equal Sacrifice Smith s Canons rinsip kesamaan/keadilan (equity) beban pajak harus sesuai dgn kemampuan relatif dr setiap wajib pajak. erbedaan dlm tingkat penghasilan harus digunakan sebagai dasar di dlm distribusi beban pajak. rinsip kepastian (certainty) pajak harus tegas, jelas dan pasti bagi setiap wajib pajak, sehingga mudah dimengerti dan memudahkan administrasi. rinsip kecocokan/kelayakan (convenience) pajak jgn sampai menekan si wajib pajak, sehingga wajib pajak akan dgn suka dan senang hati melakukan pembayaran pajak. rinsip ekonomi (economy) pajak hendaknya menimbulkan kerugian yg minimal dalam arti jgn sampai biaya pemungutannya lebih besar drpada jumlah penerimaan pajaknya. 4
5 Benefit Approach dan Ability to ay Approach Benefit Approach prinsip pengenaan pajak berdasarkan atas manfaat yg diterima oleh si wajib dari pembayaran pajak itu kepada pemerintah. Ability to ay Approach si wajib pajak akan dikenai beban pajak sesuai dgn kemampuannya utk membayar pajak. Equal Sacrifice Kesamaan pengorbanan secara absolut Distribusi pajak harus sedemikian rupa sehingga pengurangan kepuasan total diantara kedua orang adalah sama. Kesamaan pengorbanan secara proporsional engenaan pajak harus sedemikian rupa sehingga proporsi dari pengurangan kepuasan total antara kedua orang adalah sama besar. Kesamaan pengorbanan secara marginal Beban pajak didistribusikan sedemikian rupa diantara kedua orang sehingga kepuasan total sesudah dikurangi pajak antara kedua orang tersebut sama besar. 5
6 Sistem erpajakan Setiap pajak terdiri obyek pajak dan tarif pajak. Obyek pajak : segala sesuatu yg dpt dikenai pajak dpt berupa pendapatan, barang-barang, kekayaan dan juga perpindahan hak milik atas barang-barang. Bagaimana pajak harus dikenakan kepada dua orang yg keadaan atau pendapatannya berbeda? engenaan pajak atau sistem perpajakan : ajak progresif ajak proporsional ajak regresif Sistem erpajakan ajak progresif pajak dikenakan dgn persentase yg semakin tinggi dgn semakin tingginya kemampuan membayar pajak (taxable capability). ajak proporsional pajak dikenakan dgn persentase yg sebanding dgn perkembangan pendapatan setelah dikurangi kebutuhankebutuhan essensial. ajak regresif pajak dikenakan dgn perkembangan yg kurang dari sebanding dgn perkembangan taxable capacity. 6
7 Jumlah endapatan dan ajak yg Harus Dibayar endapatan (ajak rogresif) Jumlah (Rp) ajak % Terhadap endapatan 10,0 13,3 15,0 Jumlah endapatan dan ajak yg Harus Dibayar endapatan (ajak roporsional) Jumlah (Rp) ajak % Terhadap endapatan 10,0 10,0 10,0 7
8 Jumlah endapatan dan ajak yg Harus Dibayar endapatan (ajak Regresif) Jumlah (Rp) ajak % Terhadap endapatan 10,0 8,0 7,5 enggeseran Beban ajak Seringkali terjadi suatu jumlah pajak dibayar oleh seorang wajib pajak dan ternyata yg menderita/memikul beban pajaknya bukan si wajib pajak tersebut. Wajib pajak menggeserkan sebagian atau seluruh beban pajak kepada orang lain. ajak tidak langsung beban pajak dpt digeserkan, mis. pajak penjualan termasuk cukai ajak langsung beban pajak tidak dapat digeserkan 8
9 ergeseran Beban ajak Forward shifting Backward shifting mis. cukai tembakau forward shifting menaikkan harga dari rokok backward shifting menekan harga pembelian input (tembakau) roses engeseran Beban ajak Tahap I, (impact of taxation) beban pajak terletak pada wajib pajak yg mengadakan perhitungan pembayaran dgn negara. Tahap II, (shifting of taxation) pemindahan beban pajak dari si pembayar pajak kepada pemikul beban pajak. Tahap III, (incidence of taxation) timbulnya beban moneter yg terakhir setelah terjadi penggeseran dan beban pajak tidak akan digeserkan lagi. Tahap IV, (effect of taxation) konsekuensi-konsekuensi ekonomis dengan adanya incidence of taxation, mis. ada kesenjangan yg semakin lebar dlm distribusi pendapatan dlm arti riil setelah pajak tsb dikenakan. 9
10 Terjadinya enggeseran Beban ajak Kasus I (permintaan elastis dan penawaran elastis) S ungutan pajak terhadap unit barang yang ditawarkan dan harga keseimbangan yg tercipta S F B K G H L A FK = GL : Tarif pajak yg dibebankan pemerintah terhadap penjualan barang per satuan BF = GH : Kenaikan harga barang D GH : beban pajak dipikul konsumen HL : beban pajak dipikul produsen 0 Q 1 Q 0 Q Terjadinya enggeseran Beban ajak Kasus II (permintaan inelastis dan penawaran elastis) D S S ungutan pajak terhadap unit barang yang ditawarkan dan harga keseimbangan yg tercipta F B G A BF = AG : Tarif pajak yg dibebankan pemerintah terhadap penjualan barang per satuan BF = AG : Kenaikan harga barang sama dgn atau sebanding dgn tarif pajak. Beban pajak seluruhnya dipikul konsumen 0 Q 0 Q 10
11 Terjadinya enggeseran Beban ajak Kasus III (permintaan elastis sempurna dan penawaran elastis) ungutan pajak terhadap unit barang yang ditawarkan dan harga keseimbangan yg tercipta S S BF = GH : Tarif pajak yg dibebankan pemerintah terhadap penjualan barang per satuan B G A D Harga barang tidak meningkat sama sekali F H Beban pajak seluruhnya dipikul produsen dan penerimaan produsen menurun 0 Q 1 Q 0 Q Terjadinya enggeseran Beban ajak Kasus IV (permintaan elastis dan penawaran inelastis) S ungutan pajak terhadap unit barang yang ditawarkan dan harga keseimbangan yg tercipta F B A G BF = AG : Tarif pajak yg dibebankan pemerintah terhadap penjualan barang per satuan Harga barang tidak meningkat sama sekali D Beban pajak seluruhnya dipikul produsen D dan penerimaan produsen menurun 0 Q 0 Q 11
12 Terjadinya enggeseran Beban ajak Kasus V (permintaan elastis dan penawaran elastis sempurna) ungutan pajak terhadap unit barang yang ditawarkan dan harga keseimbangan yg tercipta BF : Tarif pajak yg dibebankan pemerintah terhadap penjualan barang per satuan B S Harga barang meningkat sebesar pajak F A S Beban pajak seluruhnya dipikul konsumen D 0 Q 1 Q 0 Q endekatan Matematis enggeseran Beban ajak dgn adanya pajak per satuan barang Fungsi permintaan : = 20-3/4 Q Fungsi penawaran : = 4 + 1/4 Q emerintah mengenakan pajak Rp 1 per satuan barang yg dijual. Berapa besarnya beban pajak yg digeserkan kepada konsumen? Berapa penerimaan bersih penjual setelah adanya pajak penjualan? Berapa besarnya penerimaan pemerintah dari penarikan pajak? 12
13 Sebelum ajak dan Setelah ajak dan Q sebelum pajak : d=s 20-3/4 Q = 4 + 1/4 Q dan Q setelah pajak : 16 = Q, sehingga = 20-3/4(16) = 8 d=s 20-3/4 Q = 4 + 1/4 Q = Q, sehingga = 20-3/4 (15) = 8,75 Harga mengalami kenaikan dari 8 ke 8,75 yg artinya terjadi penggeseran beban pajak kepada konsumen yaitu sebesar Rp 0,75 enerimaan bersih produsen yaitu (15x8,75) - (15x1) = Rp 116,25 ajak yg diterima pemerintah Rp 15 endekatan Matematis enggeseran Beban ajak dgn adanya pajak ad valorem tax Fungsi permintaan : = 20-3/4 Q Fungsi penawaran : = 4 + 1/4 Q emerintah mengenakan pajak berupa pajak ad valorem tax sebesar 25 % dari harga penjualan barang. Berapa besarnya beban pajak yg digeserkan kepada konsumen? Berapa penerimaan bersih penjual setelah adanya pajak penjualan? Berapa besarnya penerimaan pemerintah dari penarikan pajak? 13
14 Sebelum ajak dan Setelah ajak dan Q sebelum pajak : d=s 20-3/4 Q = 4 + 1/4 Q 16 = Q, sehingga = 20-3/4 (16) = 8 dan Q setelah pajak : s = 4 + 1/4 Q maka dgn ad valorem tax = 4 + 1/4 Q + 0,25 0,75 = 4 + 1/4 Q = 4/(3/4) + (1/4 Q)/(3/4) s = 16/3 + 1/3 Q d=s 20-3/4Q = 16/3 + 1/3Q 20-16/3 = Q, Q = 14,67 sehingga = 20-3/4 (14,67) = 20-11,0025 = 8,99 Harga mengalami kenaikan dari 8 ke 8,99 yg artinya terjadi penggeseran beban pajak kepada konsumen yaitu sebesar Rp 0,99 enerimaan bersih produsen yaitu (14,67x8,99) - (25%x14,67x8,99) = 131,88-32,97 = Rp 98,91 ajak yg diterima pemerintah Rp 32,97 engaruh ajak Terhadap Kurva enawaran Individu erusahaan dan enawaran asar di asar ersaingan Sempurna t * MC MC E C E MR MR t S S D 0 Q 2 Q 1 Q Q 2 Q 1 Q 14
15 Terima kasih 15
Teori Barang Publik (II)
Teori Barang Publik (II) Sayifullah, SE, M.Akt sayiful1@gmail.com Materi Presentasi Teori Samuelson Teori Anggaran 1 Teori Samuelson Teori yg menyempurnakan teori pengeluaran pemerintah dgn sekaligus menyertakan
Lebih terperinciTeori Barang Publik (I)
Teori arang Publik (I) Sayifullah, SE., M.kt sayiful1@gmail.com Materi Presentasi Sistem perekonomian dan siapa yg menghasilkan barang? arang publik, siapa yg menyediakan? Teori Pigou Teori owen Teori
Lebih terperinciTeori Pengeluaran Pemerintah. Sayifullah, SE., M.Akt. Materi Presentasi. Teori Makro Rostow dan Musgrave Wagner Peacock dan Wiseman Teori Mikro
Teori Pengeluaran Pemerintah Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Teori Makro Rostow dan Musgrave Wagner Peacock dan Wiseman Teori Mikro 1 Rostow dan Musgrave : Perkembangan Pengeluaran Pemerintah
Lebih terperinciHAND OUT MATA KULIAH
HAND OUT MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Ekonomi Publik Kode Mata Kuliah : KP 402 Semester / SKS : 6 / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Dosen : (1170) Drs. Ani Pinayani, MM. Siti Parhah,
Lebih terperinciKEBIJAKAN FISKAL. Sayifullah, SE., M.Akt
KEBIJAKAN FISKAL Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Asal mula kebijakan fiskal Macam kebijakan fiskal Tujuan kebijakan fiskal Konflik antara stabilitas harga dan kesempatan kerja Kaitan antara kebijakan
Lebih terperinciKEBIJAKAN FISKAL 30/04/2016. Kebijakan fiskal
KEBIJAKAN FISKAL KEBIJAKAN FISKAL Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang diinginkan dengan cara mengubah-ubah
Lebih terperinciMateri 4. Sistem Pasar. Price Rationing (Penjatahan Berdasarkan Harga) Sistem Pasar disebut juga Sistem Harga Menjalankan dua fungsi penting
istem asar Materi 4 Aplikasi & Elastisitas enawaran & ermintaan istem asar disebut juga istem Harga Menjalankan dua fungsi penting rice reasoning untuk mengalokasikan barang & jasa pada konsumen Menentukan
Lebih terperinciProf. Dr. Rochmat Soemitro, SH.
1 Pengertian Pajak (1) Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang (dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan
Lebih terperinciadalah konsep umum yg dpt digunakan untuk mengkuantifikasi respon suatu variabel ketika variabel lain berubah.
Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran Sayifullah sayiful1@gmail.com Konsep Elastisitas adalah konsep umum yg dpt digunakan untuk mengkuantifikasi respon suatu variabel ketika variabel lain berubah.
Lebih terperinciTeori Barang Swasta. Materi Presentasi
Teori Barang Swasta Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Barang swasta? Efisiensi konsumen Kondisi pareto optimun bagi konsumen Efisiensi produsen Alokasi optimum konsumen dan produsen Kriteria kompensasi
Lebih terperinciPENGERTIAN PAJAK FUNGSI PAJAK
PENGERTIAN PAJAK Negara sebagai suatu organisasi besar tentunya memiliki tujuan berkesinambungan, terutama terkait dengan pembangunan yang berujung pada kesejahteraan rakyatnya. Untuk itu tentu membutuhkan
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.
PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai
Lebih terperinci1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan.
BAB 2 PAJAK RESTORAN: KAJIAN LITERATUR 2.1. Pengertian Pajak Secara umum, pajak diartikan sebagai pungutan dari negara kepada rakyatnya, yang sifatnya memaksa. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran
Lebih terperinciPENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PRODUK PERTANIAN DAN DAMPAKNYA
PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PRODUK PERTANIAN DAN DAMPAKNYA SITI KHADIJAH H. NST Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komitmen
Lebih terperinciPeran Pemerintah dalam Perekonomian
Peran Pemerintah dalam Perekonomian 1. Sistem ekonomi atau Politik Negara 2. Pasar dan peran Pemerintah 3. Jenis Sistem Ekonomi 4. Peran Pemerintah 5. Sumber Penerimaan Negara week-2 ekmakro08-ittelkom-mna
Lebih terperinciELASTISITAS. Ngatindriatun PERTEMUAN 4 & 5
ELATIITA Ngatindriatun ERTEMUAN 4 & 5 engertian Elastisitas Elastisitas menggambarkan reaksi kepekaan produsen atau konsumen yang disebabkan adanya faktor tertentu yang mempengaruhi konsumen untuk membeli
Lebih terperinciPlease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. Konsep Elastis & Aplikasinya.
Konsep Elastis & plikasinya Meet -5 Hariyatno reat By HRY 6 Okt 211 1 Elastisita permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang
Lebih terperinciPengantar Perpajakan. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com
Pengantar Perpajakan Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com PENGANTAR PERPAJAKAN Definisi Pajak ; Iuran rakyat, Dapat dipaksakan, Tidak adanya kontraprestasi, Dipungut oleh negara, Diperuntukkan
Lebih terperinciDasar-dasar Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Dasar-dasar Perpajakan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Definisi Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik
Lebih terperinciDASAR-DASAR PERPAJAKAN
DASAR-DASAR PERPAJAKAN 1 PENGERTIAN PAJAK (2) Prof. Dr. P.J.A. Adriani: Pajak adalah iuran kepada negara (yg dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan
Lebih terperinciModul ke: Teori Penawaran. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.
Modul ke: Teori enawaran Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. rogram Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Teori enawaran enawaran adalah jumlah barang atau jasa yang produsen ingin jual (tawarkan) pada berbagai
Lebih terperinciELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9 Elastisitas... adalah ukuran seberapa besar para pembeli dan penjual memberikan reaksi terhadap perubahanperubahan kondisi yang terjadi di pasar. 2 Elastisitas
Lebih terperinciAnalisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen,
MAKRO EKONOMI Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar Analisis
Lebih terperinciFungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel
ENERAAN EKONOMI Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun lebih yang saling berhubungan acapkali diterjemahkan
Lebih terperinciAdd your company slogan. Keseimbangan Pasar LOGO
Add your company slogan Keseimbangan Pasar LOGO Keseimbangan Analisa keseimbangan adalah analisa penyesuaian menuju kesepakatan antara keputusan penjual dalam penawaran dan pembeli dalam permintaan. (
Lebih terperinciPengantar Ekonomi 2. Pengantar Ekonomi 2. MODEL PEREKONOMIAN MR Alfarabi Istiqlal. Pendahuluan. Model Perekonomian 4/3/2017 A. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
MODEL PEREKONOMIAN MR Alfarabi Istiqlal Pendahuluan Terbagi menjadi 3: a. Model Perekonomian dua sektor b. Model Perekonomian tiga sektor c. Model Perekonomian empat sektor 2 A. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. menyebutkan bahwa otonomi daerah merupakan daerah otonom untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemerintah Daerah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menyebutkan bahwa otonomi daerah merupakan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan
Lebih terperinciMANAJEMEN PAJAK. Amanita Novi Yushita
MANAJEMEN PAJAK 1 PENDAHULUAN Bagi negara, pajak adl salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin (pemb. gaji pegawai) maupun pengeluaran
Lebih terperinciKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional. Pengantar Ilmu Ekonomi
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional. Pengantar Ilmu Ekonomi Saturday, June 25, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-11 Pengertian kebijakan fiskal. Jenis Pajak. Efek Pajak otonom tehadap keseimbangan
Lebih terperinci7 PENERAPAN FUNGSI DALAM
7 PENERAPAN FUNGSI DALAM BISNIS DAN EKONOMI Terdapat beberapa kegunaan fungsi dalam suatu analisis ekonomi. Penerapan aplikasi fungsi dalam ekonomi yang paling pokok adalah dalam analisis permintaan, analisis
Lebih terperinciIuran rakyat ke negara. berdasarkan UU (memaksa) kepentingan negara. penggunaan publik. tanpa timbal balik ( non kontraprestasi)
PERTEMUAN 1 / PERPAJAKAN/ VED / www.vero.my.id Silabus : 1 Definisi Pajak Iuran rakyat ke negara berdasarkan UU (memaksa) kepentingan negara penggunaan publik tanpa timbal balik ( non kontraprestasi) Falsafah
Lebih terperinciElastisitas Permintaan
06/1/010 Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi Diskripsi materi: Elastisitas Biaya Marjinal dan Penerimaan Marjinal Utilitas Marjinal Produk Marjinal Analisis Keuntungan Maksimum Matematika
Lebih terperinciKeseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM
Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM Pada perekonomian dua sektor, pendapatan nasional sama dengan pendapatan disposebel. Disposable Income adalah pendapatan pribadi dikurangi
Lebih terperinciIlmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi.
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 64/PUU-XI/2013 Pajak Rokok
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 64/PUU-XI/2013 Pajak Rokok I. PEMOHON 1. Mulyana Wirakusumah, sebagai Pemohon I; 2. Hendardi, sebagai Pemohon II; 3. Aizzudin, sebagai Pemohon III; 4. Neta S. Pane, sebagai
Lebih terperinciBiaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat variabel)
Biaya Produksi Sayifullah sayiful1@gmail.com Materi Presentasi Konsep biaya dalam ilmu ekonomi Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN
PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN KONSEP PERMINTAAN Permintaan keinginan konsumen membeli barang pd berbagai tingkat harga selama periode tertentu. Faktor-faktor yg mempengaruhi permintaan : Harga
Lebih terperinciNEW KEYNESIAN ECONOMICS (Romer Chapter 6 Part C) Bahan Kuliah Makroekonomi Lanjutan Sekolah Pascasarjana IPB Dosen: Prof. Bambang Juanda, Ph.D.
NEW KEYNESIAN ECONOMICS (Romer Chapter 6 art C) Bahan Kuliah Makroekonomi Lanjutan Sekolah ascasarjana IB Dosen: rof. Bambang Juanda, h.d. endahuluan erbedaan utama antara teori ekonomi New Classical dan
Lebih terperinci17 Analisis pajak..., Sri Endah Nuryani, FE UI, 2010.
17 BAB II TINJAUAN LITERATUR : PAJAK DAERAH 2.1 Pajak Daerah Pajak Daerah menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
Lebih terperinciPERPAJAKAN PENGANTAR PERPAJAKAN. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.
Modul ke: PERPAJAKAN PENGANTAR PERPAJAKAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian PAJAK Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H Iuran rakyat
Lebih terperinciKEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER. Oleh : Muhlisin
KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER Oleh : Muhlisin TEORI MAKROEKONOMI MELIPUTI JUGA ANALISIS DALAM BERBAGAI ASPEK BERIKUT : 1. Masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan
Lebih terperinciPerpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015
MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015 t@spafebui fspa FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Official Partners: UJIAN TENGAH SEMESTER
Lebih terperinciINFLASI.
INFLASI DEFINISI MENURUT A.P. LERNER: kelebihan permintaan (excess demand) trhd penyediaan barangbarang dalam suatu perekonomian secara keseluruhan INFLASI ADLH: Kenaikan hargaharga barang umum secara
Lebih terperinciSOAL APBN DAN PAJAK MONETER
SOAL APBN DAN PAJAK MONETER 1. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja Negara tahun 2005 diatur berdasarkan. a. UUD 1945 pasal 23 b. UUD 1945 pasal 33 c. UU No. 17 tahun 2003 d. UU RI No. 16 tahun 1994
Lebih terperinciTEORI EKONOMI MIKRO. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu individu dan
TEORI EKONOMI MIKRO Defenisi Ilmu Ekonomi Oleh rof.. A. Samuelson Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan
Lebih terperinciPENGELUARAN PEMERINTAH PENGGUNAAN PENGELUARAN PEMERINTAH MENJALANKAN RODA PEMERINTAHAN MEMBIAYAI KEGIATAN PEREKONOMIAN PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN 1. PERAN ALOKATIF: mengalokasikan SDE agar pemanfaatannya
Lebih terperinciPerusahaan dan produksi
Teori Produksi : Perusahaan dan Produksi Sayifullah sayiful1@gmail.com Materi Presentasi Perusahaan dan produksi Klasifikasi input Jangka pendek Vs jangka panjang Fungsi Produksi Produksi dgn satu input
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas
Lebih terperinciS U M B E R P E N E R I M A A N N E G A R A
S U M B E R P E N E R I M A A N N E G A R A RU RRY A NDRYA NDA S T I A B A N T E N 2 0 1 6 1 APARATUR NEGARA Negara memerlukan dana yang cukup untuk membiayai pengeluarannya, baik yang sifatnya rutin maupun
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Penger:an Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara- cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas
Lebih terperinciDASAR DASAR PERPAJAKAN. ARUMEGA ZAREFAR, SE.,M.Ak.,Akt.,CA
DASAR DASAR PERPAJAKAN ARUMEGA ZAREFAR, SE.,M.Ak.,Akt.,CA 085274738886 arumega_zarefar@yahoo.co.id PENGERTIAN PAJAK Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
Lebih terperinci1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional
1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat
Lebih terperinciElastisitas. SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
Elastisitas SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP www.sulasmiyati.lecture.ub.ac.id Pendahuluan Elastisitas merupakan persentase perubahan pada variabel dependen/tak bebas/ terikat dikarenakan adanya perubahan variabel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
Lebih terperinci= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)
Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu
Lebih terperinciTEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.
TEORI PASAR Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli 1 Teori Pasar Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak Sejarah pemungutan pajak mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan masyarakat dan negara baik di bidang kenegaraan maupun di bidang sosial dan
Lebih terperinciBAB V TEORI (PERILAKU) KONSUMSEN
BAB V TEORI (PERILAKU) KONSUMSEN A. PENDEKATAN CARDINAL Pdkt. Marginal Utility (MU) 1. Anggapan yang dipakai dalam pendekatan ini adalah : Kepuasan konsumen dapat diukur, & diberi satuan ukur UTIL. Dalam
Lebih terperinciPerpajakan I. Modul ke: 01FEB. Pengantar Perpajakan. Fakultas. Dra. Muti ah, M.Si. Program Studi AKUNTANSI
Perpajakan I Modul ke: Pengantar Perpajakan Fakultas 01FEB Dra. Muti ah, M.Si Program Studi AKUNTANSI PENGERTIAN DAN FUNGSI PAJAK Pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi negara dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. maka perlu didukung dari penelitian-penelitian terdahulu yang membahas
BAB II LANDASAN TEORI A. Review Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan topik yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini, maka perlu didukung dari penelitian-penelitian terdahulu yang membahas penelitian
Lebih terperinciSama seperti pajak, namun terdapat imbalan (kontra-prestasi) secara langsung yang dapat dirasakan oleh pembayar retribusi
Apakah pajak itu? Kenapa pajak timbul dalam masyarakat? Apakah peranan pajak bagi negara? Iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa-timbal (kontra-prestasi),
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODE PENELITIAN
17 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODE PENELITIAN A. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini, peneliti melihat hasil penelitian terdahulu yang membahas mengenai cukai hasil tembakau, yaitu penelitian berupa
Lebih terperinciTEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN
TEORI EKONOMI MIKRO ENDAHULUAN Faktor enggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan
Lebih terperinci1. Konsep dasar yg berguna dlm studi ekonomi meliputi Konsep Nilai dan Kegunaan Nilai adalah ukuran harga atas barang dan jasa.
EKONOMI TEKNIK PENGERTIAN Insinyur mempertemukan dua bidang yang berlawanan, teknik dan ekonomi. Bidang teknik fokus pada produksi dan pelayanan berdasarkan hukum-hukum teknis. Sedangkan nilai kekayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan hal yang sangat penting dalam setiap negara yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan hal yang sangat penting dalam setiap negara yaitu sebagai salah satu sumber penerimaan dalam anggaran suatu negara selain retribusi, keuntungan
Lebih terperinciII. PARETO OPTIMALITY (PO) & CRITERION (PC)
II. PARETO OPTIMALITY (PO) & CRITERION (PC) o Lester Thurow: banyak proyek yg bagus tidak dilakukan hanya krn manajer proyek tidak mau membayar kompensasi kpd orang2 yg akan dirugikan dgn proyek tsb. Jika
Lebih terperinciPENGGOLONGAN PAJAK, JENIS PAJAK, TARIF PAJAK, DAN SANKSI DALAM PAJAK
PENGGOLONGAN PAJAK, JENIS PAJAK, TARIF PAJAK, DAN SANKSI DALAM PAJAK Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan Pajak penghasilan, PPn, PPnBM, PBB,
Lebih terperinciPengantar Perpajakan MINGGU 1
Pengantar Perpajakan MINGGU 1 Romawi Kuno, 167 SM TRIBUTUM Inggris, 1799 secara eksplisit diatur dalam uu sbg income tax AS, di New Plymouth, 1643, Massachusetts 1646, uu pajak federal 1861 Indonesia,
Lebih terperinciAplikasi kuadratik dalam ekonomi
Aplikasi kuadratik dalam ekonomi PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI PADA KESEIMBANGAN PASAR Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkan produsen menaikkan harga jual barang
Lebih terperinciPENERAPAN FUNGSI LINIER A. FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR
ENERAAN FUNGSI LINIER Fungsi linier adalah suatu fungsi ang sangat sering digunakan oleh para ahli elonomi dan bisnis dalam menganalisa dan memecahkan masalah-masalah ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa
Lebih terperinciPertemuan 4: Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 3, # 69-73
Pertemuan 4: Efisiensi dan kesejahteraan Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed. 2005 Chapter 3, # 69-73 Kondisi di PPS Pada saat keseimbangan PPS, efisiensi dan kesejahteraan
Lebih terperinciMATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013 Elastisitas Elastisitas merupakan ukuran kepekaan
Lebih terperinciIII. Harga dan Pasar BAB
BAB III Harga dan asar ada bab ini kamu akan mempelajari tentang faktor-faktor yang memengaruhi permintaan yang dilakukan oleh pembeli dan penawaran yang dilakukan oleh penjual hingga berlakunya hukum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Munawir Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undangundang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pajak Menurut Rocmat Soemitro seperti yang dikutip Munawir Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak
Lebih terperinciJenis Penerimaan & Pengeluaran Negara. Pertemuan 4 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP
Jenis Penerimaan & Pengeluaran Negara Pertemuan 4 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang
Lebih terperinciPENGANTAR PERPAJAKAN. Pengantar Pajak
PENGANTAR PERPAJAKAN Pengantar DEFINISI PERPAJAKAN adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerimaan dari sektor pajak adalah penyangga utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Oleh karena itu, seiring dengan tuntutan pembangunan yang diakomodir
Lebih terperinciKebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas Pilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan
didiksusetyo@gmail.com October 5, 2016 1 Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan sumberdaya untuk tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Tinjauan Umum tentang Desentralisasi a. Pengertian Desentralisasi Menurut Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pengertian
Lebih terperinciTEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY
TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan pengertian utilitas, menerangkan pengaruh utilitas dan permintaan serta menganalisisnya. TIK:
Lebih terperinciPerpajakan. Aryo Prasetyo, S.Kom., MMSI Vokasi Akuntansi UI, STIE Dewantara, IBI K-57. (Sesi 1)
Perpajakan (Sesi 1) Aryo Prasetyo, S.Kom., MMSI Vokasi Akuntansi UI, STIE Dewantara, IBI K-57 kuloaryo@gmail.com Definisi dan Unsur Perpajakan Definisi Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
Lebih terperinciBAB IV TEORI KONSUMSI
BAB IV TEORI KONSUMSI A. TEORI KONSUMSI MASYARAKAT 1. Keynes Anggapan2 yg dipakai Keynes : F. Kons. Adh. : hub. Antara PN dgn pengeluaran konsumsi yg dinyatakan dgn harga konstan (riil) Bhw besarnya kons
Lebih terperinciDASAR HUKUM PEMUNGUTAN Asas Keadilan PAJAK Untuk memberikan dasar pada keadilan ini maka dijelaskan dengan bermacam macam teori yaitu : 1. Teori Asura
DASAR HUKUM DAN PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK DASAR HUKUM PEMUNGUTAN PAJAK Asas Keadilan Asas Yuridis Asas Ekonomis Asas Finansial PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK PRINSIP KEADILAN DAN PEMERATAAN (EQUALITY) PRINSIP
Lebih terperinciKonsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh
Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-5 PAJAK PENGHASILAN UMUM
PERTEMUAN KE-5 PAJAK PENGHASILAN UMUM PPh adalah : Pajak dikenakan karena ada subyeknya yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam peraturan perpajakan. 1. Subjek Pajak PPh umum a. Orang
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tahun 2009 dalam pasal 1 angka 1, sebagai berikut
24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak Pengertian Pajak menurut Susunan Dalam Satu Naskah Udang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan
Lebih terperinciModul ke: Keseimbangan Pasar. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.
Modul ke: Keseimbangan Pasar Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Pasar Pasar di definisikan sebagai pertemuan permintaan (Demand) dan penawaran (Supply).
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai persepsi PNS atas pemungutan PPh Pasal 21 sesuai teori The Four Maxim Taxation, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Lebih terperincia b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu
G. Aplikasi Fungsi dalam Bisnis dan Ekonomi. Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) Permintaan : Sejumlah barang yang diminta konsumen pada tingkat harga tertentu. Hukum Permintaan (Demand): Apabila
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Berikut ini akan dijabarkan mengenai teori-teori yang digunakan dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka penelitian ini. Berikut ini akan dijabarkan mengenai teori-teori yang digunakan dalam 2.1.1 Teori Persepsi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Lebih terperinciMasalah Ekonomi & Sistem Pengaturan Ekonomi
Masalah Ekonomi & Sistem Pengaturan Ekonomi Masalah ekonomi timbul akibat dari ketidak seimbangan diantara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemampuan faktor-faktor produksi untuk
Lebih terperinciTEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN. Anwar Cahyadi, SE., MSi.
TEORI EKONOMI MIKRO ENDAHULUAN Anwar Cahyadi, SE., MSi. 1 Faktor enggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/
Lebih terperinciRANGKUMAN UAS IPS 8. s/d Rp Di atas Rp s/d Rp Di atas Rp
RANGKUMAN UAS IPS 8 2016 masmukriyadi.wordpress.com 01. Pengertian Pajak: Pungutan resmi yang wajib dibayar oleh wajib pajak, dipungut oleh negara berdasarkan undang-undang, dan digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran
Lebih terperinciMata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ================================================== SATUAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENDANAAN KEUANGAN DAERAH Oleh: Ahmad Muam
KEBIJAKAN PENDANAAN KEUANGAN DAERAH Oleh: Ahmad Muam Pendahuluan Sejalan dengan semakin meningkatnya dana yang ditransfer ke Daerah, maka kebijakan terkait dengan anggaran dan penggunaannya akan lebih
Lebih terperinciPENAWARAN AGREGAT. Minggu 14
PENAWARAN AGREGAT Minggu 14 Pendahuluan Penawaran agregrat menunjukkan kemampuan masyarakat suatu negara menawarkan produk/jasa secara agregat. Kurva penawaran agregat dibentuk dengan menghubungkan antara
Lebih terperinciEkonomi Mikro. Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan
Ekonomi Mikro Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Bentuk-bentuk Organisasi Perusahaan 1. Perusahaan perseorangan 2. Firma 3. Perseroan terbatas 4. Perusahaan negara 5. Koperasi Perusahaan perseorangan
Lebih terperinciPENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI
PENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI MASALAH EKONOMI Masalah ekonomi timbul akibat dari ketidak seimbangan diantara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemampuan
Lebih terperinciPenggunaan Turunan dalam Ekonomi
Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Dalam ilmu ekonomi konsep turunan pertama dari suatu fungsi dapat digunakan untuk mendapatkan ongkos marjinal, pendapatan marjinal, elastisitas, hasrat menabung marjinal,
Lebih terperinci