Teti Estiasih THP - UB PENANGANAN PASCAPANEN HASIL PERTANIAN
|
|
- Widyawati Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENANGANAN PASCAPANEN HASIL PERTANIAN 1
2 SISTEM AGRIBISNIS IV PEMASARAN (Marketing Sub System) I PENGADAAN & PENYALURAN SARANA (Input factor sub-system) II USAHA TANI (Production subsystem) III PENGOLAHAN HASIL (Processing subsystem) V KELEMBAGAAN PENUNJANG (Supporting institution sub-system) 2
3 Lingkup Pascapanen Pertanian Agricultural Production Transport Primary Transformation Transport Production Internal Distribution Distributor Retailer Consumer Produksi Hulu Pengolahan Distribusi dan Konsumsi 3
4 Teknologi Pasca Panen Teknologi Penanganan Produk Sejak Pemanenan Bahan Baku Produk Akhir Penanganan Primer Komoditas Penanganan Sekunder Hasil Penanganan Primer Bahan Baku Terjadi Perubahan fisik Produk Akhir Terjadi Perubahan fisik & Kimiawi 4
5 Penanganan pascapanen : Tahapan/rangkaian kegiatan yg dilakukan pada saat dan setelah panen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industri Berdasarkan sifat kegiatannya, pascapanen dapat dikategorikan menjadi dua: 1. Pascapanen primer (penanganan pascapanen), 2. Pascapanen sekunder (pengolahan hasil pertanian). 5
6 TUJUAN Tujuan penanganan pascapanen: Menekan tingkat kerusakan hasil panen komoditas pertanian, meningkatkan daya simpan dan daya guna komoditas pertanian agar dapat menunjang usaha penyediaan bahan baku industri. Meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja, melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, & meningkatkan devisa negara. Oleh karena itu, penanganan pascapanen yang tepat merupakan salah satu kunci keberhasilan agribisnis. 6
7 AGROINDUSTRI Industri Pertanian Industri Berbasis Pertanian PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN DAN KEGIATAN PENUNJANGNYA Industri Pengolahan Hasil Pertanian Industri Pengolahan Hasil Perkebunan Industri Pengolahan Hasil Perikanan Industri Pengolahan Hasil Peternakan Industri Pengolahan Hasil Kehutanan Industri Jasa Pendukung 7
8 Nilai tambah pertanian Konversi hasil pertanian menjadi produk yang lebih bernilai Peningkatan nilai ekonomi produk/ komoditas melalui perubahan genetik, pengolahan atau diversifikasi Proses peningkatan penilaian konsumen terhadap komoditas pertanian 8
9 MENGAPA AGROINDUSTRI PELUANG BISNIS Produk Pertanian Nilai + = Tambah Agroindustri Teknologi Pasca Panen 9
10 Pembentukan Nilai Tambah Perbaikan mutu Menekan susut PENANGANAN PASCA PANEN Pengolahan hasil Diversifikasi 10
11 Hubungan Pra dan Pasca Panen Faktor-faktor Pra Panen 1. Penangkaran Benih 2. Sistem Tanam 3. Teknologi Budidaya Serangan Penyakit & Hama Kondisi Kerusakan Lingkungan Produk segar dengan Karakteristik sifat fisik dan kemik TINGKAT KEBUN/ PRODUKSI Produk segar dengan Mutu prima dan harga baik TINGKAT PASAR Operasi Panen dan Pasca Panen 1. Teknologi dan Peralatan Pasca Panen 2. Infrastruktur 3. Margin untuk menutup biaya operasi 4. Kebijakan pemerintah 4.1. Peningkatan SDM Petani 4.2. Proteksi pasar domestik 4.3. Fasilitas ekspor 11
12 Hasil Pertanian Bahan mentah/segar (daging, ikan, sayur-sayuran, susu, buah dan telur) sangat mudah rusak/busuk 12
13 Teknologi primitif Penanganan hasil pertanian setelah panen menjadi hasil yang lebih baik menguntungkan Sejak dulu petani dan peternak mengenal cara menangani hasil pertanian dan peternakan, agar tahan lama (padi tumbuk, ikan kering) Pengkhamiran (fermentasi): tempe dari kedelai (zat-zat anti bakteri, antioksidan); tapai dari ketan dan singkong (peragian karbohidrat) Pembuatan dendeng, daging sayatan tipis dan dijemur Pembuatan acar, dengan penambahan gula, garam, rempah untuk mengubah warna-rasaawet 13
14 Teknologi Pasca Panen dan Pengolahan Pengolahan MUTU? 14
15 PASCAPANEN HORTIKULTURA 15
16 PASCAPANEN HORTIKULTURA Kualitas produk hortikultura setelah dipanen: tidak bisa dinaikkan, hanya bisa dipertahankan Pada saat dipanen: kualitasnya harus maksimal, dengan penanganan yang baik, dapat dipertahankan untuk waktu yang lama Indikator/penanda yang dapat digunakan untuk penentuan waktu panen yang tepat: kenampakan visual, indikator fisik, analisis kimiawi, indikator fisiologis, komputasi 16
17 Indikator Visual Paling banyak dipergunakan, baik pada komoditas buah maupun sayuran Dasarnya: perubahan warna, ukuran, dan lain-lain Sifatnya sangat subyektif, keterbatasan dari indra penglihatan manusia Sering salah: pemanenan dilakukan terlalu muda/awal atau terlalu tua/sudah lewat panen Teti Estiasih 17
18 Indikator Fisik Sering digunakan, khususnya pada beberapa komoditas buah Indikatornya: mudah tidaknya buah dilepaskan dari tangkai buah, uji ketegaran buah (penetrometer) Uji ketegaran buah lebih obyektif, karena dapat dikuantitatifkan Prinsip: buah ditusuk dengan suatu alat, besarnya tekanan yang diperlukan untuk menusuk buah menunjukkan ketegaran buah Semakin besar tekanan yang diperlukan: buah semakin tegar, proses pengisian buah sudah maksimal/masak fisiologis dan siap dipanen Teti Estiasih 18
19 Analisis Kimia Terbatas pada perusahaan besar (relatif mahal), lebih banyak dipergunakan pada komoditas buah Indikator pengamatan: kandungan zat padat terlarut, kandungan asam, kandungan pati, kandungan gula Metode analisis kimia lebih obyektif dari pada visual, karena terukur Dasarnya: terjadinya perubahan biokimia selama proses pemasakan buah Perubahan yang sering terjadi: pati menjadi gula, menurunnya kadar asam, meningkatnya zat padat terlarut Teti Estiasih 19
20 Komputasi Yang dihitung: jumlah dari suhu rata-rata harian selama satu siklus hidup tanaman (derajat/hari) mulai dari penanaman sampai masak fisiologis Dasarnya: adanya korelasi positif antara suhu lingkungan dengan pertumbuhan tanaman Dapat diterapkan baik pada komoditas buah maupun sayuran 20
21 Indikator Fisiologis Indikator utama: laju respirasi Sangat baik diterapkan pada komoditas yang bersifat klimakterik (kurang cocok pada komoditas yang non klimakterik) Saat komoditas mencapai masak fisiologis, respirasinya mencapai klimakterik (paling tinggi) Berarti: kalau laju respirasi suatu komoditas sudah mencapai klimakterik, siap dipanen 21
22 Ketepatan Waktu Panen Ketepatan saat panen: sangat menentukan kualitas produk Produk yang dipanen tidak tepat waktu: kuantitas dan kualitasnya menurun Pemanenan terlalu muda/awal: menurunkan kuantitas hasil, pada banyak komoditas buah menyebabkan proses pematangan tidak sempurna sehingga kadar asam justru meningkat (buah terasa masam) Pemanenan terlalu tua/lewat panen: kualitas menurun dengan cepat saat disimpan, rentan terhadap pembusukkan, pada beberapa komoditas sayuran menyebabkan kandungan serat kasarnya meningkat, tidak renyah lagi 22
23 Cara Pemanenan Pemanenan: secara manual menggunakan tangan maupun mekanisasi Cara panen yang dipilih ditentukan oleh: ketersediaan tenaga kerja, luasan areal pertanaman Yang perlu diperhatikan saat panen: sedapat mungkin menghindarkan komoditas dari kerusakan fisik (seperti memar, luka, lecet, dll) Adanya kerusakan fisik pada komoditas: memacu pembusukkan, memacu transpirasi dan respirasi (cepat layu dan menurun kualitasnya), menginduksi serangan hama/penyakit pasca panen 23
24 Perlakuan Pascapanen Setelah komoditas dipanen, perlu penanganan pasca panen yang tepat supaya penurunan kualitas dapat dihambat Komoditas hortikultura kebanyakan dikonsumsi dalam keadaan segar sehingga perlu penanganan pasca panen yang ekstra supaya tetap segar Yang dapat dilakukan setelah pemanenan hanyalah mempertahankan kualitas dalam waktu selama mungkin bukan meningkatkan kualitas Perlakuan utama dalam pasca panen: tujuannya menghambat laju transpirasi dan respirasi dari komoditas 24
25 Komoditas hortikultura, setelah dipanen masih tetap merupakan jaringan hidup Jaringan hidup: menjalankan aktifitas fisiologis yaitu transpirasi dan respirasi Transpirasi: menyebabkan hilangnya air dari komoditas, berpengaruh terhadap kesegaran/kerenyahan komoditas Respirasi: menyebabkan berkurangnya cadangan makanan (dalam bentuk pati, gula, dll) dalam komoditas, mengurangi rasa dari komoditas (terasa hambar), memacu senescence komoditas, memacu pembusukkan Transpirasi dan respirasi merupakan penyebab utama kerusakan pada komoditas hortikultura setelah dipanen Teti Estiasih 25
26 Penanganan Pasca Panen Pendinginan pendahuluan: menurunkan suhu komoditas menjadi lebih rendah dari suhu di lapangan, sehingga suhu komoditas mendekati suhu ruang simpan Pencucian: membersihkan komoditas dari kotoran yang melekat, menghilankan bibit-bibit penyakit yang masih melekat Pengeringan: menghilangkan air yang berlebihan pada permukaan komoditas Pelapisan dengan lilin: khususnya untuk komoditas buah, tujuannya: mengurangi suasana aerobik dalam buah, memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap organisme pembusuk Sortasi mutu/grading menurut ukuran Pengepakan/pengemasan 26
27 PENANGANAN PASCAPANEN HORTIKULTURA Penanganan Pasca Panen Sayuran dan Buah-buahan dalam rumah pengemasan di Jepang Sistim Pembongkaran Sortasi Pencucian Dan Pengeringan Grading Pengemasan Otomatis Ban Berjalan Manual Otomatis Otomatis Elektro Mekanis Penanganan Pasca Panen Sayuran dan Buah-buahan dalam rumah pengemasan di Indonesia Pembongkaran Meja Sortasi Pencucian Dan Pengeringan Grading Otomatis Pengemasan Manual Manual Manual air bersih Pengeringan dengan kipas Manual Mekanis Manual 27
28 Keuntungan Pengemasan Merupakan unit penanganan yang efisien Merupakan unit penyimpanan yang mudah disimpan dalam gudang Melindungi dari kerusakan mekanik maupun kehilangan kadar air Memungkinkan penggunaan udara termodifikasi Menjaga kebersihan barang selama pengiriman Mengefisienkan proses pengiriman Menarik perhatian konsumen 28
29 Unit Pengemasan Skala kecil: kemasan plastik polietilen, selofan, pliofilm, poli vinil klorida, Skala besar: peti, anyaman bambu (keranjang), kotak, krat, dll Yang perlu diperhatikan dari alat pengemas: keberadaan ventilasi untuk sirkulasi udara Teti Estiasih 29
30 Ruang Simpan (baik di gudang maupun selama proses pengangkutan ke pasar) Sanitasi ruang simpan: bebas hama dan penyakit gudang Suhu ruang simpan (untuk menghambat laju transpirasi dan respirasi) Kelembaban udara ruang simpan (untuk menghambat laju transpirasi) Komposisi udara ruang simpan (untuk menghambat laju respirasi) 30
31 PASCAPANEN KACANG-KACANGAN 31
32 PENANGANAN PASCAPANEN KACANG-KACANGAN Untuk mendapatkan produk olahan kacangkacangan yang bermutu baik, harus didukung dengan mutu bahan baku yang sesuai, dan hal ini terkait erat dengan kegiatan penanganan pascapanen 1.Pengeringan brangkasan, 2.Pembijian / Pemolongan, 3.Pembersihan 4.Pengemasan dan pengangkutan 5.Penyimpanan. 32
33 PENGERINGAN BRANGKASAN a. Pengeringan Secara Alami - Brangkasan dijemur di bawah sinar matahari - Dapat dilakukan di atas lantai jemur, menggunakan alas plastik (berwarna hitam/gelap) - Brangkasan kacang-kacangan yang baru dipanen tidak boleh ditumpuk dalam timbunan besar lembab rusak b. Pengeringan dengan para-para Cara ini dilakukan terutama bila waktu musim hujan. Para para dibuat bertingkat, kemudian brangkasan kacang-kacangan ditebar merata di atas para-para tersebut. Dari bawah para-para, dialirkan panas dari sekam, untuk menurunkan kadar air brangkasan 33
34 PEMBIJIAN / PEMOLONGAN a. Digebug/dipukul Brangkasan kering dihamparkan di atas lantai jemur /alas lain dipukul dengan karet ban dalam sepeda atau kain,untuk menghindarkan terjadinya biji pecah. Biji yang terlepas dari polong selanjutnya ditampi dan biji dijemur sampai kadar air mencapai maks 14 %. b. Menggunakan alat mekanis (power thresher) Pembijian menggunakan power thresther yang biasa digunakan untuk merontok padi. Pada waktu perontokan dikurangi hingga mencapai kurang lebih 400 rpm. Brangkasan kedelai yang dirontokkan dengan alat ini hendaknya tidak terlalu basah, karena kadar air yg tinggi dapat mengakibatkan biji rusak &peralatan tidak dapat bekerja dg baik 34
35 PEMBERSIHAN a. Ditampi Nyiru atau tampi terbuat dari anyaman bambu, berbentuk bulat dan diberi bingkai penguat. b. Menggunakan mesin pembersih (Winower) Mesin ini merupakan kombinasi antara ayakan dengan blower 35
36 PENGEMASAN DAN PENGANGKUTAN Biji kacang-kacangan yang telah bersih disimpan dalam wadah yg bebas hama dan penyakit seperti karung goni / plastik atau bakul. Bila diangkut pada jarak jauh, hendaknya dipilih jenis wadah/kemasan yang kuat. 36
37 PENYIMPANAN Tempat penyimpanan: teduh, kering dan bebas hama/penyakit. Kadar air biji yg disimpan: 9-14 %. Khusus biji yang akan dijadikan benih, kadar air maks 9 %. Biji yang akan dijadikan benih ini sebaiknya dicampur dengan abu jerami, disimpan dalam kaleng dan setiap bulan dijemur. Dengan cara ini biji dapat disimpan lama, sekitar empat bulan, bahkan bisa mencapai setahun. 37
38 PASCAPANEN SEREALIA 38
39 ALUR PROSES PENANGANAN PASCA PANEN PADI Tanaman Padi Penentuan Waktu Panen Langsung dikeringkan? Ya Tdk Jual GKP/ Simpan Pengeringan Penggilingan Tdk Penundaan maks 3 hari Panen Langsung dirontok? Ya Perontokan Langsung digiling? Jual GKP/ Simpan Ya Pasar lokal/ekspor Ya Beras Kepala Pengemasan Langsung dipasarkan? Tdk Penyimpanan 39
40 Pemanenan & Perontokan Waktu panen yang tepat untuk padi ciri : - umur : HSB (deskripsi varietas) - kadar air : % moisture tester - kenampakan malai 90 % kuning - Butir hijau/mengapur rendah - Gabah bernas tinggi Perontokan: manual (diinjak atau dibanting) atau mekanis (pedal tresher) Pengeringan: sampai kadar air gabah 14% dengan penjemuran atau dryer 40
41 Penyimpanan Tujuan :memperpanjang daya simpan dan mempertahankan kualitas Prosedur - Tempat penyimpanan yang baik * ventilasi baik * bangunan tinggi * alas tumpukan - Biji-bijian dikemas dengan karung plastik berukuran yang sama - Susunlah karung dengan tumpukan teratur Untuk padi: setelah penyimpanan gabah digiling dan beras dikemas 41
42 PASCAPANEN UMBI-UMBIAN 42
43 Tahapan Pascapanen Umbi-umbian Pencabutan Pengarungan/ Pengemasan Pengangkutan Pemotongan umbi dari batang Grading Pemasaran Pembersihan Sortasi 43
44 44
45 TUGAS 1. Sebutkan masing-masing 5 contoh buah klimakterik dan no klmakterik! 2. Apa perbedaan penanganan antara kedua jenis buahbuahan tersebut? 3. Bagaimana cara detoksifikasi gadung yang dapat dilakukan petani untuk meningkatkan pemanfaatan umbi tersebut? 4. Produk olahan pangan apa saja (5 contoh) yang bisa dibuat dari mocaf? Jelaskan alasannya! 5. Bagaimana cara untuk meminimalkan susut pada pasca panen padi? 6. Kemasan buah seperti apa yang Saudara sarankan untuk menarik minat konsumen? 45
TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS
TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA
AgroinovasI TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA Dalam menghasilkan benih bermutu tinggi, perbaikan mutu fisik, fisiologis maupun mutu genetik juga dilakukan selama penanganan pascapanen. Menjaga mutu fisik
Lebih terperinciPANEN DAN PENGELOLAAN PASCAPANEN PADI
PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PANEN DAN PENGELOLAAN PASCAPANEN PADI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 Sesi 11: PANEN DAN
Lebih terperinciPENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN
PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN Perbaikan mutu benih (fisik, fisiologis, dan mutu genetik) untuk menghasilkan benih bermutu tinggi tetap dilakukan selama penanganan pasca panen. Menjaga mutu fisik dan
Lebih terperinciMATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP
MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP KERUSAKAN FISIK/MEKANIS KERUSAKAN KIMIAWI KERUSAKAN MIKROBIOLOGIS KEAMANAN PANGAN, CEGAH : o CEMARAN FISIK o CEMARAN KIMIAWI o CEMARAN
Lebih terperinciTeknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk
Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Penanganan pascapanen sangat berperan dalam mempertahankan kualitas dan daya simpan buah-buahan. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati dan
Lebih terperinciPETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN KEDELAI
PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PANEN DAN PASKA PANEN KEDELAI A.
Lebih terperinciTEKNOLOGI DAN SARANA PASCA PANEN MANGGIS
TEKNOLOGI DAN SARANA PASCA PANEN MANGGIS Dr.Y. Aris Purwanto Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor arispurwanto@gmail.com 08128818258 ... lanjutan Proses penanganan buah yang baik
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN
PENANGANAN PASCA PANEN KENAPA PERLU PENANGANAN PASCA PANEN??? Buah-buahan, setelah dipanen masih tetap merupakan jaringan hidup, untuk itu butuh penanganan pasca panen yang tepat supaya susut kuantitas
Lebih terperinciPANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG
PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG Oleh : Sugeng Prayogo BP3KK Srengat Penen dan Pasca Panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca
Lebih terperinciPANEN DAN PENGELOLAAN PASCAPANEN KEDELAI
PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PANEN DAN PENGELOLAAN PASCAPANEN KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 Sesi : PANEN
Lebih terperinciPenanganan Hasil Pertanian
Penanganan Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi FTP UB Penanganan Hasil Pertanian (1) Penanganan saat panen Penanganan segera setelah panen Penanganan pasca
Lebih terperinci9/6/2016. Hasil Pertanian. Kapang; Aspergillus sp di Jagung. Bakteri; Bentuk khas, Dapat membentuk spora
KULIAH KE 8: PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PASCA PANEN & NILAI TAMBAH TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan berbagai teknologi pasca panen untuk memberi nilai tambah. Agricultural
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TEKNOLOGI
KULIAH KE 8: PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PASCA PANEN & NILAI TAMBAH TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan berbagai teknologi pasca panen untuk memberi nilai tambah. 18/02/2013 Kuliah
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG
PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (2017) TUJUAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. barang dan jasa akan terdistribusi dengan jumlah, waktu, serta lokasi yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Rantai Pasok Rantai pasok adalah sekumpulan aktivitas dan keputusan yang saling terkait untuk mengintegrasi pemasok, manufaktur, gudang, jasa transportasi, pengecer,
Lebih terperinciINFORMASI PRAKTIS PENANGANAN PASCAPANEN KEDELAI. OLeh Ir. I. Ketut Tastra, MS. Informasi Praktis Balitkabi No.:
INFORMASI PRAKTIS PENANGANAN PASCAPANEN KEDELAI OLeh Ir. I. Ketut Tastra, MS Informasi Praktis Balitkabi No.:2015-12 Disajikan pada: Workshop Optimalisasi Pengembangan Mekanisasi Usahatani Kedelai Serpong,
Lebih terperinciTEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN R i n i Y u l i a n i n g s i h
TEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN R i n i Y u l i a n i n g s i h Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami hal-hal yang menyebabkan kerusakan dan kehilangan serta memahami teknologi penanganan pasca panen
Lebih terperinciTEKNOLOGI PASCA PANEN MKB 604/3 SKS (2-1)
TEKNOLOGI PASCA PANEN MKB 604/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2016 KONTRAK PERKULIAHAN KEHADIRAN
Lebih terperinciMeningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi
Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah
Lebih terperinciPersyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang
PRODUKSI BENIH PADI Persyaratan Lahan Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang ditanam sama, jika lahan bekas varietas
Lebih terperinciPETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG
PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG 1. DEFINISI Panen merupakan pemetikan atau pemungutan hasil setelah tanam dan penanganan pascapanen merupakan Tahapan penanganan hasil pertanian setelah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Panen
4 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Kentang (Solanum tuberosum L.) berasal dari wilayah pegunungan Andes di Peru dan Bolivia. Tanaman kentang liar dan yang dibudidayakan mampu bertahan di habitat tumbuhnya
Lebih terperinciGambar. Diagram tahapan pengolahan kakao
PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU JAGUNG DITINGKAT PETANI. Oleh: Ir. Nur Asni, MS
TEKNOLOGI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU JAGUNG DITINGKAT PETANI Oleh: Ir. Nur Asni, MS Jagung adalah komoditi penting bagi perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk Provinsi
Lebih terperinciOLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI
OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI Secangkir kopi dihasilkan melalui proses yang sangat panjang. Mulai dari teknik budidaya, pengolahan pasca panen hingga ke penyajian akhir. Hanya
Lebih terperinciSumber Pustaka Hilman. Y. A. Hidayat, dan Suwandi Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta.
PANEN BAWANG PUTIH Tujuan : Setelah berlatih peserta terampil dalam menentukan umur panen untuk benih bawang putih serta ciri-ciri tanaman bawang putih siap untuk dipanen 1. Siapkan tanaman bawang putih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang. Kebutuhan manusia juga semakin banyak yang bergantung dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Di zaman yang semakin canggih ini, kemajuan teknologi juga semakin pesat berkembang. Kebutuhan manusia juga semakin banyak yang bergantung dengan teknologi, khususnya
Lebih terperinciII. MENEKAN KEHILANGAN HASIL
II. MENEKAN KEHILANGAN HASIL 1. Faktor-faktor penyebab kehilangan hasil panen Selama waktu panen, susut dapat terjadi karena ada gabah yang rontok di lahan akibat cara panen yang tidak benar atau akibat
Lebih terperinciPENGERINGAN PADI Oleh : M Mundir BP3K Nglegok
PENGERINGAN PADI Oleh : M Mundir BP3K Nglegok I. LATAR BELAKANG Kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam usaha mempertahankan mutu gabah. Kadar air gabah yang baru dipanen
Lebih terperinciMenurut Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura (1999) tujuan. pemanenan padi adalah untuk mendapatkan gabah dari lapangan pada tingkat
I. PENANGANAN PANEN A. Kriteria Panen Menurut Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura (1999) tujuan pemanenan padi adalah untuk mendapatkan gabah dari lapangan pada tingkat kematangan optimal,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dikenal adalah ubi jalar (Ipomoea batatas). Ubi jalar merupakan jenis umbi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenis umbi-umbian banyak terdapat di Indonesia. Salah satu jenis umbi yang dikenal adalah ubi jalar (Ipomoea batatas). Ubi jalar merupakan jenis umbi dengan masa panen
Lebih terperinciPada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan
Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak diminati konsumen. Salah satu contoh kultivar jambu yang memiliki
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN
PENANGANAN PASCA PANEN Pasca Panen Sayuran yang telah dipanen memerlukan penanganan pasca panen yang tepat agar tetap baik mutunya atau tetap segar seperti saat panen. Selain itu kegiatan pasca panen dapat
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017
7 PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS Nafi Ananda Utama Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017 Pengantar Manggis merupakan salah satu komoditas buah tropika eksotik yang mempunyai
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN CABAI Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.
PENANGANAN PASCA PANEN CABAI Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai segar mempunyai daya simpan yang sangat singkat. Oleh karena itu, diperlukan penanganan pasca panen mulai
Lebih terperinciIr. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Bagi Indonesia kopi (Coffea sp) merupakan salah satu komoditas yang sangat diharapkan peranannya sebagai sumber penghasil devisa di luar sektor minyak dan gas bumi. Disamping sebagai sumber
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan (gramineae) yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia sejak lama. Beras merupakan kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar merupakan komoditas pertanian yang paling
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Tidak hanya di Indonesia,
Lebih terperinciPengawetan pangan dengan pengeringan
Pengawetan pangan dengan pengeringan Kompetensi Mahasiswa memahami teknologi pengeringan sederhana dan mutakhir, prinsip dan perubahan yang terjadi selama pengeringan serta dampak pengeringan terhadap
Lebih terperinciBAB III SARANA PRASARANA
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 217 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB III SARANA PRASARANA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciGambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) Rumput laut segar
Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) a. www.aquaportail.com b. Dok. Pribadi c. Mandegani et.al (2016) Rumput laut
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat B. Hasil Belajar 1. Kompetensi Dasar 2. Indikator Keberhasilan
PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Bahan ajar ini berisikan materi Panen dan Pasca Panen Bawang Merah. Materi Panen membahas tentang penentuan waktu panen dan penanganan panen. Materi Pasca Panen membahas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Terminologi Pasca Panen Padi. A. Kualitas Fisik Gabah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terminologi Pasca Panen Padi Kegiatan pascapanen padi perontokan, pengangkutan, pengeringan, penggilingan, penyimpanan dan pengemasan (Patiwiri, 2006). Padi biasanya dipanen pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L) Merill) adalah salah satu komoditi tanaman pangan yang penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika dan kini telah menyebar di kawasan benua Asia termasuk di Indonesia. Tomat biasa ditanam di dataran
Lebih terperinciPASCA PANEN BAWANG MERAH
PASCA PANEN BAWANG MERAH Oleh : Juwariyah BP3K Garum Indikator Keberhasilan : Setelah selesai mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan kembali pelayuan dan pengeringan bawang merah
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengemasan Buah Nanas Pada penelitian ini dilakukan simulasi transportasi yang setara dengan jarak tempuh dari pengumpul besar ke pasar. Sebelum dilakukan simulasi transportasi,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Karakteristik awal cabai merah (Capsicum annuum L.) diketahui dengan melakukan analisis proksimat, yaitu kadar air, kadar vitamin
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Mekar Tani, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang dan Balai Besar Penelitian dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh pertanian. Salah satu produk pertanian Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar perekonomiannya didukung oleh pertanian. Salah satu produk pertanian Indonesia adalah buah-buahan yaitu buah
Lebih terperinciPENGOLAHAN BENIH (SEED PROCESSING)
PENGOLAHAN BENIH (SEED PROCESSING) TUJUAN Mempertahankan mutu benih yang dicapai pada saat panen. Menekan laju deteriorasi (kemunduran/ penurunan mutu) benih selama proses pengolahan benih berlangsung.
Lebih terperinciTopik : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PASCA PANEN. TIK: Setelah mengikuti kuliah ini, anda akan dapat menjelaskan Perkembangan Teknologi Pasca Panen
Topik : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PASCA PANEN TIK: Setelah mengikuti kuliah ini, anda akan dapat menjelaskan Perkembangan Teknologi Pasca Panen Lingkup Pertanian Agricultural Production Transport Primary
Lebih terperinciTeknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani
Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani Oleh: Ir. Nur Asni, MS PENDAHULUAN Tanaman kopi (Coffea.sp) merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan sebagai
Lebih terperinciPrinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. IDENTIFIKASI KERUSAKAN BUAH APEL FUJI SUN MOON. IDENTIFIKASI KERUSAKAN MERUPAKAN TAHAPAN AWAL PENANGANAN SORTASI BUAH
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. IDENTIFIKASI KERUSAKAN BUAH APEL FUJI SUN MOON. IDENTIFIKASI KERUSAKAN MERUPAKAN TAHAPAN AWAL PENANGANAN SORTASI BUAH BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Kerusakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung mampu memproduksi pisang sebanyak 319.081 ton pada tahun 2003 dan meningkat hingga
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identifikasi Kerusakan Buah Apel Fuji Sun Moon. Identifikasi kerusakan merupakan tahapan awal penanganan sortasi buah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Kerusakan Buah Apel Fuji Sun Moon Identifikasi kerusakan merupakan tahapan awal penanganan sortasi buah apel fuji sun moon di Hypermart Gorontalo. Tahapan sortasi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Mangga merupakan buah tropis yang populer di berbagai belahan dunia,
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung manis atau dikenal juga dengan sebutan sweet corn merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jagung manis atau dikenal juga dengan sebutan sweet corn merupakan salah satu produk hortikultura. Jagung manis memiliki laju respirasi yang tinggi sehingga mudah mengalami
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penanganan. Pasca Panen.
No.398, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penanganan. Pasca Panen. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 44/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengangkutan Pengangkutan adalah kegiatan memindahkan padi setelah panen dari sawah atau rumah ke Pabrik Penggilingan Padi (PPP). Tingkat kehilangan hasil dalam tahapan pengangkutan
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA
PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun
Lebih terperinciTEKNOLOGI PASCA PANEN
PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PASCA PANEN Oleh : TIM PENGAMPU LABORATORIUM AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016 DAFTAR ACARA PRAKTIKUM TEKNOLOGI PASCA
Lebih terperinciTOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
TOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI AGRIBISNIS SEBAGAI SUATU SISTEM Sistem agribisnis : Rangkaian kegiatan dari beberapa subsistem yg saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain Sub-sistem agribisnis
Lebih terperinciPASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU
PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU Mangga merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan dan diusahakan Varietas mangga yang banyak dibudidayaka adalah Mangga Arum Manis, Dermayu dan G Komoditas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN KARANGASEM MELALUI PENDEKATAN AGRIBISNIS
PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN KARANGASEM MELALUI PENDEKATAN AGRIBISNIS Oleh Dosen Pembimbing : Kd. Ayu Novita Prahastha Dewi : Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Penyusunan Buah Dalam Kemasan Terhadap Perubahan Suhu Penelitian ini menggunakan dua pola penyusunan buah tomat, yaitu pola susunan acak dan pola susunan teratur. Pola
Lebih terperinciALAT DAN MESIN PANEN PADI
ALAT DAN MESIN PANEN PADI Sejalan dengan perkembangan teknologi dan pemikiran-pemikiran manusia dari jaman ke jaman, cara pemungutan hasil (panen) pertanian pun tahap demi tahap berkembang sesuai dengan
Lebih terperinciPendahuluan. Setelah diketahui bahwa buah sudah cukup tua untuk dipanen, panen dapat segera dilakukan dan buah harus
CARA PANEN BUAH Pendahuluan Setelah diketahui bahwa buah sudah cukup tua untuk dipanen, panen dapat segera dilakukan dan buah harus dikumpulkan di lahan secepat mungkin. Panen harus dilakukan secepat mungkin,
Lebih terperinciTEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti
TEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang memiliki arti penting bagi masyarakat, baik dilihat dari penggunaannya
Lebih terperinciPEMBUATAN TEPUNG JAGUNG
PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG Qanytah Tepung jagung merupakan butiran-butiran halus yang berasal dari jagung kering yang dihancurkan. Pengolahan jagung menjadi bentuk tepung lebih dianjurkan dibanding produk
Lebih terperinciTeknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan
Teknologi Pangan Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan tujuan industri untuk memenuhi permintaan
Lebih terperinciBAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya
2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di. Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang perekonomian nasional dan menjadi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENELITIAN PENDAHULUAN Penelitian pendahuluan diawali dengan melakukan uji terhadap buah salak segar Padangsidimpuan. Buah disortir untuk memperoleh buah dengan kualitas paling
Lebih terperinciKULIAH KE 10: AGROBISNIS DAN
KULIAH KE 10: AGROBISNIS DAN AGROINDUSTRI TIK: Setelah mempelajari kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan agrobisnis dan agroindustri Catatan: Di akhir kuliah mohon dilengkapi 15 menit pemutan video Padamu
Lebih terperinciII. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI
II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI 1. PENGERINGAN Pengeringan adalah suatu proses pengawetan pangan yang sudah lama dilakukan oleh manusia. Metode pengeringan ada dua,
Lebih terperinciCara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.
Cara pengeringan Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan. Prinsip pengeringan adalah CEPAT agar penurunan kualitas dapat ditekan. Cara pengeringan 1. Sinar matahari. Untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan kebutuhan akan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan kebutuhan akan konsumsi pangan juga ikut meningkat. Namun pada kenyataannya, produksi pangan yang dihasilkan
Lebih terperinciAnalisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin
Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin 135040100111150 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinciT E M P E 1. PENDAHULUAN
T E M P E 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat
Lebih terperinciPada umumnya sebagai sumber pangan karbohidrat, pakan ternak dan bahan baku industri olahan pangan. Ke depan peranannya semakin penting dan strategis
Pada umumnya sebagai sumber pangan karbohidrat, pakan ternak dan bahan baku industri olahan pangan. Ke depan peranannya semakin penting dan strategis sejalan dengan perkembangan teknologi pengolahan, a.l.
Lebih terperinciJember, Juli, 2011 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2011] Rokhani Hasbullah 1), Riska Indaryani 1) Abstrak
Penggunaan Mesin Perontok untuk Menekan Susut dan Mempertahankan Kualitas Gabah (The Use of Power Thresher to Reduce Losses and Maintain Quality of Paddy) Rokhani Hasbullah 1), Riska Indaryani 1) 1) Departemen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman pertanian yang strategis untuk dibudidayakan karena permintaan cabai yang sangat besar dan banyak konsumen yang mengkonsumsi
Lebih terperinciPENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN
PENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangga ( Mangifera indica L. ) adalah salah satu komoditas hortikultura yang mudah rusak dan tidak
Lebih terperinciIII. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM
III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM Penanganan dan Pengelolaan Saat Panen Mengingat produk tanaman obat dapat berasal dari hasil budidaya dan dari hasil eksplorasi alam maka penanganan
Lebih terperinciBAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA
Lebih terperinciPERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN INOVASI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN PADA PASCA PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN INOVASI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN PADA PASCA PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN Oleh : DIREKTUR PENANGANAN PASCA PANEN DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN DITJEN PENGOLAHAN
Lebih terperinciPROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG
PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG OLEH: ADHITYA NUGROHO 10.11.3831 S1 TI 1D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 A. ABSTRAK Banyaknya permintaan akan jamur merang dikalangan masyarakat akhir-akhir ini sedang
Lebih terperinciPENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR. Cara-cara penyimpanan meliputi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR (BUAH, SAYUR DAN UMBI)
PENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR (BUAH, SAYUR DAN UMBI) Cara-cara penyimpanan meliputi : 1. penyimpanan pada suhu rendah 2. penyimpanan dengan
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN HORTIKULTURA
Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN PENANGANAN PASCA PANEN HORTIKULTURA Kebanyakan pasca panen produk hortikultura segar sangat ringkih dan mengalami penurunan mutu sangat cepat.
Lebih terperinciBeberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,
Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, bulky/voluminous/menghabiskan banyak tempat, sangat
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XIV PENYIMPANNA DAN PENGGUDANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN
Lebih terperinciPASCA PANEN CABE MERAH Oleh : Isnawan BP3K Nglegok. 1.. Pengangkutan
PASCA PANEN CABE MERAH Oleh : Isnawan BP3K Nglegok 1.. Pengangkutan I. Latar Belakang Pengangkutan merupakan mata rantaipenting dalam penanganan pascapanen dan Pada tahap ini transportasi memiliki peranan
Lebih terperinci