LIDYA MAKU Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling
|
|
- Erlin Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 DESKRIPSI MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 TELAGA KABUPATEN GORONTALO LIDYA MAKU Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Tuti Wantu, Irvan Usman ABSTRAK Lidya Maku, Deskripsi Minat Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Permasalahan yang peneliti angkat dalam penelitian ini adalah bagaimana minat belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo? Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. Untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan di atas, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dalam bentuk angket dan studi dokumentasi Dari hasil presentase pengolahan data diperoleh hasil dimana untuk indikator keinginan belajar sebesar 65,93 %, indikator kemauan untuk belajar 63,89 % dan indikator perhatian terhadap materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran sebesar 67,61%. Berdasarkan analisa data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa minat belajar siswa kelas VIII di Kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga masih tergolong cukup dan belum memenuhi target yang diharapkan. Kata kunci: Minat Belajar Siswa Dr. Hj. Tuti Wantu, M.Pd. Kons, Dosen pada jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Gorontalo, Irvan Usman, S.Pd M.Si 2
3 Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam diri seseorang akan melahirkan perhatian untuk melakukan sesuatu dengan tekun dalam jangka waktu yang lama, lebih berkonsentrasi, mudah untuk mengingat dan tidak mudah bosan dengan apa yang dipelajari. Minat adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila di dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan jiwa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakannya itu. Banyak kasus penyebab kegagalan studi disebabkan karena kurangnya minat belajar. Karena dengan adanya minat siswa akan lebih perhatian untuk melakukan segala sesuatunya, siswa akan lebih konsentrasi dan tidak mudah bosan serta lebih semangat untuk mempelajari sesuatu. Beberapa mata pelajaran merupakan ilmu yang penuh dengan logika dan kepastian. karena itu mata pelajaran seperti matematika dan IPA banyak ditakuti dan jarang diminati oleh siswa dijenjang pendidikan khususnya siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Telaga. Ini disebabkan karena siswa belum mengerti pentingnya belajar ilmu-ilmu pasti untuk mencapai suatu tujuan dan cita-cita, walaupun minat belajar siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Telaga pada beberapa mata pelajaran bervariasi tetapi sebagian masih dikategorikan rendah. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Telaga merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah menengah di Kabupaten Gorontalo yang berusaha mencetak lulusan terbaik. Keberhasilan untuk meningkatkan mutu lulusan dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang merupakan hasil dari proses belajar siswa yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah minat. Minat belajar yang tinggi akan berimplikasi pada hasil belajar yang baik, begitu pula dengan minat belajar yang rendah siswa akan malas belajar sehingga menyebabkan hasil belajar yang kurang memuaskan. 3
4 Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab rendahnya minat siswa dalam belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri siswa seperti motivasi belajar siswa dan kesehatan siswa. Adapun faktor eksternal merupakan faktor dari luar diri siswa yang terdiri dari pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat di mana siswa tersebut berada. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran berangsung, dimana ada siswa lebih memilih tidak masuk kelas saat jadwal pelajaran yang mereka tidak senangi, tidak mengerjakan PR, ketika pembelajaran berlangsung siswa banyak keluar masuk kelas dengan berbagai macam alasan, dan juga ketika di minta mengerjakan soal, banyak siswa memilih diam daripada mengerjakan tugas yang diberikan. Gejala-gejala tersebut menandakan bahwa siswa tidak berminat mengikuti pelajaran yang memerlukan logika yang sangat tinggi. Hal ini perlu mendapatkan solusi yang tepat. Dari faktor tersebut maka diharapkan adanya motivasi dari orang tua, teman serta tenaga pendidik sehingga dapat memberikan arti bagi individu dalam meraih prestasi belajar secara optimal khususnya bidang matematika. Salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa pada bidang studi matematika dengan memberikan bimbingan belajar. Pelayanan bimbingan dan konseling di SMP meliputi bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar, dan bidang bimbingan karier. Salah satu bidang bimbingan yang membantu siswa mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan minat belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyiapkan melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi adalah bimbingan belajar. Menurut Thantawi (2005:11) bimbingan belajar adalah sebagai berikut: Bimbingan belajar adalah bidang pelayanan bimbingan dan konseling yang membantu individu atau peserta didik dalam mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkan untuk pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. 4
5 Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar adalah suatu bantuan yang diberikan kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah dalam belajar sehingga mendapat hasil yang baik. Bidang bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan melalui berbagai jenis layanan. Layanan bimbingan dan konseling meliputi layanan orientasi, layanan pembelajaran, layanan penempatan dan penyaluran, layanan konseling individu, layanan konseling kelompok, layanan bimbingan kelompok dan layanan informasi. Salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan minat belajarnya, serta berbagi aspek tujuan kegiatan belajar lainnya adalah layanan pembelajaran. Dewa Ketut Sukardi (2008: 62) mengemukakan bahwa layanan bimbingan belajar adalah: Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan Tujuan dari layanan pembelajaran bidang bimbingan belajar adalah agar siswa mampu menguasai pengetahuan dan dapat mengembangkan keterampilan yang diperoleh dari sekolah, sehingga dengan diberikannya layanan pembelajaran bidang bimbingan belajar maka diharapkan siswa termotivasi dalam mencapai prestasi yang optimal dan mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat dari sekolah. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru di sekolah, fakta di lapangan yakni di SMP Negeri 1 Telaga, layanan pembelajaran di SMP Negeri 1 Telaga diberikan kepada seluruh siswa secara rutin, yaitu dengan adanya jam mata pelajaran bimbingan konseling satu jam setiap minggunya. Meskipun demikian masih banyak permasalahan yang dihadapi siswa berkenaan dengan kebiasaan belajarnya yang tergolong masih belum efektif, misalnya belajar asal belajar, belajar tanpa persiapan, pasif akan kegiatan kelas, baru belajar pada saat akan ujian atau ulangan saja, serta tidak mempunyai minat yang tinggi untuk belajar. Hal ini 5
6 dapat ditunjukkan oleh perbedaan nilai prestasi masing-masing siswa, ada yang di atas rata-rata kelas, di bawah rata-rata kelas dan ada pula yang berada tepat pada garis ratarata kelas. Kenyataan tersebut mendorong peneliti untuk secara khusus memberikan layanan pembelajaran bidang bimbingan belajar guna mengetahui minat belajar siswa. Bimbingan dan konseling belajar diberikan kepada siswa agar dapat membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik untuk mengenal pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Bimbingan belajar diberikan secara personal atau pribadi, hal ini dimaksudkan agar guru mengetahui kendala apa yang dihadapi oleh siswa tersebut dalam belajar. Untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa maka guru melakukan pendataan awal dengan melakukan kunjungan kerumah, melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran juga melakukan Tanya jawab siswa. Di samping itu sepanjang pengetahuan penulis di SMP Negeri 1 Telaga belum pernah diadakan penelitian tentang hal tersebut. Untuk melihat bagaimana layanan bimbingan dan konseling mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang. Deskripsi Minat Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas di identifikasi beberapa masalah diantaranya : 1. Terdapat siswa lebih memilih tidak masuk kelas pada saat jadwal pelajaran yang mereka tidak senangi. 2. Terdapat siswa yang tidak mengerjakan pekerjaaan rumah (PR). 3. Ketika pembelajaran berlangsung siswa banyak yang keluar masuk dengan berbagai macam alasan. 4. Masih banyak siswa yang memilih diam ketika di minta untuk mengerjakan tugas. Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada bagaimana minat belajar siswa di SMP Negeri 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. 6
7 a. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan keterampilan cara meningkatkan minat belajar siswa, b.) Bagi sekolah, dapat dijadikan acuan atau pedoman utuk memberikan rekomendasi kepada guru-guru yang lain dalam meningkatkan minat belajar siswa. Manfaat Teoritis a) Memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Bimbingan dan Konseling belajar. b) Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam di bidang bimbingan belajar. Kajian Teori Pengertian Minat Belajar Pada hakekatnya secara psikis seseorang memiliki suatu kegiatan pada dirinya berbeda-beda, misalnya motivasi, minat, bakat dan sebagainya. Sedangkan minat sendiri merupakan ungkapan psikis yang sangat penting untuk mencapai suatu kebutuhan manusia. Menurut Slameto (2010 : 182) minat adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasar adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri. Selanjutnya Muhibbin, (2010:152) mengemukakan minat (interest) berarti kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat tidak termasuk istilah popular dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya, (Djaali, 2009:121). Sementara Shaffat, (2009:47) mengatakan minat mempunyai andil yang sangat besar dan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai prestasi belajar dan kerja seseorang. Menurut Djoko Restyo Putra (2011:21), minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seseorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya. Fungsi minat bagi kehidupan anak, salah satunya 7
8 yaitu minat sebagai pendorong tenaga yang kuat serta prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minatnya. Tanpa adanya minat belajar, siswa tidak akan dapat menerima pelajaran yang diberikan oleh guru secara maksimal, sehinnga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai secara optimal. Sedangkan belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi, dengan keadan bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecendrungan-kecendrungan reaksi asli, kematangan, atau perubahan sementara dari organisme, Iskandar (2009:102). Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah. Belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi sebagai buah dari kegiatan belajar yang diperoleh oleh peserta didik melalui proses pembelajaran di kelas. Proses perubahan perilaku tersebut ditunjukkan oleh peserta didik menjadi tahu, menjadi terampil, menjadi berbudi, dan menjadi manusia yang mampumenggunakan akal pikirannya sebelum bertindak dan mengambil keputusan untuk melakuakan sesuatu, (Hadis, 2010 : 2). Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2). Belajar adalah kerangka kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik (Djamarah, 2002:13). Menurut Anni (2006:16) ada 3 unsur pokok tentang pengertian belajar, adalah sebagai berikut: a) Adanya perubahan perilaku b) Adanya proses pengalaman c) Lamanya waktu perubahan perilaku yang dimiliki oleh pembelajar yang berbentuk perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik. 8
9 Pengertian belajar dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh perubahan perilaku individu yang disebabkan oleh proses pengalaman, baik yang menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Minat belajar merupakan suatu sikap tertentu yang sangat pribadi pada seseorang yang ingin belajar. Minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masingmasing anak. Pihak lain hanya memperkuat, menumbuhkan dan memelihara minat yang telah dimiliki seseorang. b. Aspek-Aspeek Minat Belajar Lester & Alice Crow dalam Loekmono mengemukakan lima butir motif penting yang dapat dijadikan alasan alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seseorang yakni: 1) Suatu hasrat keras untuk memperoleh nlai-nilai yang lebih baik dalam semua mata pelajaran, 2) Suatu dorongan batin memuaskan rasa ingin tahu dalam satu bidang atau lain bidang studi, 3) Hasrat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi, 4) Hasrat untuk menerima pujian dari orang tua, guru dan teman-teman, 5) Gambaran diri di masa mendatang untuk meraih sukses dalam bidang khusus tertentu. Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disintesis bahwa minat belajar adalah pernyataan psikis yang membuat seseorang berkeinginan memusatkan perhatian untuk mempelajari sesuatu guna mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu seorang guru dalam menyampaikan pelajaran harus mampu membuat siswa senang dalam belajar. Dengan timbulnya minat yang besar maka besar juga usaha untuk mempelajari pelajaran tersebut dan diharapkan siswa memperoleh hasil belajar yang maksimal. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu faktor intern yang bersumber pada diri siswa dan faktor ekstern yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor intern terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan dan kelelahan, sedangkan faktor ekstern terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. 9
10 Bimbingan dan Konseling Belajar Mugiarso (2009: 53) menjelaskan bimbingan belajar adalah bantuan dari pembimbing pada siswa agar dapat mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Bimbingan belajar sangat berguna sekali untuk peserta didik dalam pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya, mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani program penilaian hasil belajar. Selain itu juga untuk pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok. Upaya membantu siswa yang mengalami masalah belajar Siswa yang mengalami masalah belajar perlu mendapatkan bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut yang nantinya dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan (1) pengajaran perbaikan, (2) kegiatan pengayaan, (3) peningkatan motovasi belajar, (4) pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif. Hubungan Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Belajar dengan Minat Belajar Siswa Hubungan guru pembimbing dan siswa merupakan alat utama dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling belajar. Dari pernyataan diatas mengisyaratkan bahwa apapun teori dan pendekatan yang digunakan guru pembimbing dalam pelaksanaan bimbingan, peranan hubungan antara guru pembimbing dengan siswa tetap merupakan hal terpenting dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling belajar yang akan membawa perubahan perilaku pada diri siswa. Berikut ini dijelaskan kualitas hubungan antara guru pembimbing dengan siswa dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode Penelitian 10
11 Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Telaga. Sumber data penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Telaga yang terbagi atas 8 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 240 orang. Sampel penelitian ini menggunakan sebagian anggota populasi yang berjumlah 30 orang. Desain penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan satu variabel yakni Studi deskriptif tentang minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga. Untuk mendapatkan data yang mendukung pemecahan masalah dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni angket. Pengujian validitas instrumen penelitian ini menggunakan korelasi Pearson. Cara analisisnya dengan cara menghitung koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pernyataan tersebut. Dengan menggunakan rumus: r = n xy x y n x 2 x 2 n y 2 y 2 (Arikunto, 2010: 213) Uji realibilitas instrumen ini menggunakan Cronbach Alpha dengan cara menghitung koefisien reliabilitas instrument dengan rumus sebagai berikut: r = k k 1 1 Si St Berdasarkan hasil perhitungan EXECEL diperoleh : K = 20 Si = 15,07 St = 230,6 (Riduwan, 2012:98) Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis persentase, analisis dilakukan dengan melihat sebaran angket dari seluruh responden. Hasil sebaran angket tersebut kemudian dipersentase dengan menggunakan tabel frekuensi (persentase) dengan formulasi sebagai berikut: 11
12 P= f n x100% Dimana: P = Persentase f = Frekuensi masing-masing jawaban Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil Penelitian N = Jumlah responden, dan 100 = Bilangan tetap. Sesuai pemaparan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana peneliti akan mencari gambaran apa tentang minat belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Telaga. Dari hasil penelitian peritem ditemukan di peroleh gambaran bahwa dalam minat belajar dengan indikator : Keinginan belajar, kemauan untuk belajar dan perhatian terhadap pelajaran dan kegiatan pembelajaran diperoleh hasil sebagai berikut : rekapitulasi pendapat responden tentang perhatian terhadap materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran No Item pernyataan Skor % Klasifikasi 1. Saya akan meminta guru untuk menegur 83 69,17 % Tinggi anak-anak yang membuat keributan di luar kelas ketika pelajaran berlangsung 2. Saya akan pindah kebangku yang jauh 72 60% Rendah dari keributan di luar kelas ketika pelajaran 3. Saya tetap memperhatikan penjelasan 93 77,5 % Sangat tinggi guru meskipun saya duduk dibangku paling belakang 4 Saya tidak menghiraukan anak anak 93 77,5 % Sangat Tinggi yang berlalu lalang di luar kelas 5 Saya belajar jika di suruh orang tua 72 60% Rendah 6 Saya sering melihat tayangan 68 56,67 % Rendah pembelajaran di TV 7 Saya sering mencari informasi di internet Sangat Tinggi tentang materi pelajaran 8 Saya senang bermain tebak-tebakkan Sangat tinggi dengan teman Rata-rata 67,61% Cukup 12
13 Berdasarkan hasil analisis rekapitulasi pada indikator tentang perhatian terhadap materi pelajaran dan kegiatan pembelajara terdapat delapan item pernyataan yang terdiri dari saya akan meminta guru untuk menegur anak-anak yang membuat keributan di luar kelas ketika pelajaran berlangsung dengan jumlah persen (69,17 %), item kedua dengan pernyataan Saya akan pindah kebangku yang jauh dari keributan di luar kelas ketika pelajaran dengan jumlah persen (60%), item ketiga dengan pernyataan saya tetap memperhatikan penjelasan guru meskipun saya duduk dibangku paling belakang dengan jumlah persen (77,50%), item ke empat dengan pernyataan saya tidak menghiraukan anak anak yang berlalu lalang di luar kelas dengan jumlah persen (77,50%), item ke lima dengan pernyataan saya belajar jika di suruh orang tua dengan jumlah persen (60%) dan item ke enam dengan pernyataan saya sering melihat tayangan pembelajaran di TV dengan jumlah persen (56,67%), item ke tujuh dengan pernyataan Saya sering mencari informasi di internet tentang materi pelajaran dengan jumlah persen (70%) dan item ke delapan dengan pernyataan saya senang bermain tebaktebakkan dengan teman dengan jumlah persen (70%). Dari hasil rekapitulasi pada tabel 24, menunjukan bahwa jumlah rata-rata dari indikator tentang kemauan belajar tergolong cukup karena berada pada angka 67,61%. Dari hasil pengelohan data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa masih termasuk dalam kategori cukup. Hal ini terlihat dari rekapitulasi pendapat responden untuk indikator keinginan belajar, kemauan dalam belajar dan perhatian terhadap materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran seperti terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1 Persentase Hasil Penyebaran Angket Yang Meliputi 3 Indikator No Indikator Persentase (%) 1 Keinginan untuk belajar 65,98% 2 Kemauan untuk belajar 63,89% 3 Perhatian terhadap materi pelajaran dan kegiatan pmbelajaran 67,61% Berdasarkan tabel persentase hasil penyebaran angket disimpulkan bahwa minat belajar siswa masih belum terlalu memadai atau masih tergolong cukup. Hal ini terlihat pada tabel dimana pada indikator keinginan dalam belajar dengan persentase sebesar 13
14 65,98%, indikator kemauan belajar deengan persentas 63,89% dan perhatian terhadap materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran sebesar 67,61 %. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo masih tergolong cukup. Hal ini terlihat dari persentase hasil penyebaran angket kepada 30 orang siswa dimana dari hasil penyebaran angket diperoleh gambaran bahwa siswa belum memiliki minat belajar yang tinggi terhadap semua materi pelajaran. Dari hasil penyebaran angket tersebut diperoleh gambaran bahwa minat belajar siswa dengan indikator keinginan untuk belajar sebesar 65,98 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga belum menunjukkan keinginan belajar yang tinggi. Selanjutnya untuk indikator kemauan dalam belajar 63,89 %. Hal ini berarti dapat dikatakan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga tidak memiliki kemauan belajar yang keras, sehimgga mempengaruhi prestasi mereka di sekolah.. Untuk indikator yang ketiga yaitu perhatian terhadap materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran dimana hasil persentase diperoleh sebesar 67,69%. Hal ini berarti bahwa animo atau perhatian siswa terhadap semua materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran masih tergolong cukup. Dari hasil persentase ketiga indikator tersebut maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga masih tergolong cukup sehingga menghasilkan prestasi yang belum memuaskan. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa. secara umum minat belajar siswa masih tergolong cukup. Hal ini terlihat dari hasil presentase pengolahan data dimana untuk indikator keinginan belajar sebesar 65,98 %, indikator kemauan untuk belajar 63,98% dan indikator perhatian terhadap materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran sebesar 67, 61%. Dari ketiga indikator yang telah ditetapkan di peroleh gambaran bahwa siswa belum memiliki usaha yang gigih dalam meningkatkan prestasi belajar mereka. Karena 14
15 dengan minat yang tinggi maka setiap orang akan mampu menghadapi segala tantangan yang mereka temui di lapangan. Saran Dengan memperhatikan hasil analisa data, pembahasan dan kesimpulan, maka penulis mengemukakan beberapa saran : a) Bagi Guru. Guru hendaknya melakukan bimbingan belajar secara kontinyu terhadap peserta didik terutama anak memiliki tingkat kecerdasan dibawah rata-rata. Serta memahami karakteristik peserta didiknya. b) Bagi Peserta Didik. Peserta didik hendaknya memiliki minat serta kemauan yang keras dan banyak berlatih di rumah, dengan mencari berbagai informasi melalui berbagai media, jangan hanya tergantung kepada pembelajaran dan bimbingan para guru. Karena apabila peserta didik bergantung pada guru maka ketika tidak ada guru tidak akan terjadi proses pembelajaran. Abdul Hadis dan Nurhayati, 2010 Op.Cit, DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian: Jakarta Djaali, 2009 Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta: Gaung persada. Iskandar, 2009 Psikologi Pendidikan (Sebuah orientasi Baru). Ciputat : Gaung Persada Press. Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers, Muhibbin Syah Psikologi Belajar, Jakarta: Rajawali Pres. Prayitno & Amti, Eraman Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta Rineka Cipta Shaffat Indri, 2009 Optimized Learning Strategy, Jakarta: Prestasi Pustaka, Slameto, 2010 Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinnya, Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono, 2010Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta Sukardi, Dewa Ketut, Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta. Rineka Cipta. Wina Sanjaya, 2009Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 15
BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat
Lebih terperinciHubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu
PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) 2014. Universitas Bengkulu Hubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu
Lebih terperinciSTUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO
STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: Meilan Ladiku Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN
Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan dalam proses belajar-mengajar di kelas VIII MTs Negeri 1 Pangandaran, hasil belajar siswa
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME GURU TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME GURU TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Budi Nugroho Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: buinuo@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD *FAUZIAH FADLAH DAN **NURMAYANI *Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi suatu bangsa merupakan salah satu usaha yang strategis dalam rangka mempersiapkan warga negara dalam menghadapi masa depan diri sendiri dan bangsanya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan yaitu di SMA Negeri 1 Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Jenis penelitian ini ditinjau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Minat Belajar 2.1.1.1 Pengertian Minat Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
Lebih terperinci3. Hasil dan Pembahasan
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DALAM PROSES BELAJAR MATA PELAJARAN JARINGAN KOMPUTER DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA Ridwan Danur Frehassangka PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1
Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI
Lebih terperinciHubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi
Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari
Lebih terperinciDINA FITMILINA A1A110053
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Warkintin STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Jl. Pertamina Sengkuang Sintang Email: warkintin@hotmail.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MUSLIMAT NU PALANGKARAYA
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MUSLIMAT NU PALANGKARAYA Oleh : Mudzalifah Mayasari * dan M. Fatchurahman ** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM Nina Agustyaningrum 1), Silfia Suryantini 2) 1 Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Lebih terperinci`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di
`BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendidikan untuk mahasiswa. Penelitian di laksanakan bulan Mei sampai Juni 2013
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kampus pada Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo yang merupakan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI
PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI Azalia Harumi & Joko Kumoro Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: harumiazalia@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di SMP Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.
Lebih terperinciAnalisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 68 Makalah Pendamping
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)
HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) Oleh: Fitriyanti K. Dja far, Trisnowaty Tuahunse*, Resmiyati Yunus** Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA KELAS I SDN 7 KUTE PANANG. Zaki Al Fuad 1 dan Zuraini 2 ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA KELAS I SDN 7 KUTE PANANG Zaki Al Fuad 1 dan Zuraini 2 ABSTRAK Penelitian ini mengangkat masalah tentang apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG 1 Budi Utomo, 2 Iswahyudi Joko Suprayitno Email: budi_utomo@gmail.com Email: Matematikawan.Mr.Joe.@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK SISWA MTS GUPPI AMBAL KEBUMEN
PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK SISWA MTS GUPPI AMBAL KEBUMEN Pujianto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Pemanfaatan Sumber Belajar, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar
ABSTRAK Br Sinaga, Aznidar. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi. Skripsi. PIPS FKIP Universitas Jambi.
Lebih terperinciHUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 27-31 Info Artikel: Diterima14/02/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013
Lebih terperinciKata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi
Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Astuti WAHYUNI 1), GARDJITO 1), Bambang HARIYADI 1) 1) Program Studi Pendidikan Biologi,
Lebih terperinciPRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA KELUARGA DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SMK Pasundan 1 Bandung merupakan Sekolah Menengah Kejuruan rumpun Bisnis dan Manajemen yang merupakan lembaga pendidikan yang terus berupaya menghasilkan
Lebih terperinciANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI
ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YUNI KARTIKA A1C409014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT MEMILIH PRROGRAM KEAHLIAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK
206 HUBUNGAN MINAT MEMILIH PRROGRAM KEAHLIAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK Muhammad Fadhil 1, Bambang Darmawan 2, Maman Kusman 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI OLEH: TRYSNA INDAH UTAMA A1A112019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango, khususnya kelas VII.8 dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Minat Belajar a. Pengertian Minat Belajar Secara bahasa minat berarti kecendrungan hati terhadap sesuatu. Menurut Slameto minat adalah rasa ketertarikan pada
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
Lebih terperinciHUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 18 BANDA ACEH. Zainidar Aslianda, Israwati, Nurhaidah
HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 18 BANDA ACEH Zainidar Aslianda, Israwati, Nurhaidah Universitas Syiah Kuala zaslianda@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk
Lebih terperinciMuhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI MTs MUHAMMADIYAH 7 HASAHATAN JULU Muhammad Darwis Dosen Pendidikan Biologi
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin
Korelasi Antara Kemampuan Merespon Pelajaran Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas VII SMP Negeri 2 Monta Tahun Pelajaran 2013/2014 Fahruddin Abstrak: Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciPengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Melda Ariyanti Pendidikan Matematika Program Pascasarjana
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPA KELAS IV SD
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPA KELAS IV SD DELI WARTATY HASIBUAN Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN UASBN PADA KELAS VI SD NEGERI 3 LEMAHPUTIH
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN UASBN PADA KELAS VI SD NEGERI 3 LEMAHPUTIH KECAMATAN BRATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Penguji
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM
1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 10 KOTA JAMBI
PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 10 KOTA JAMBI Resi Dian Putri, Dr. Akmal Sutja, M.Pd, Prof. Dr. Hj. Emosda, M.Pd. Kons. Program Studi Bimbingan Konseling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang terbaik. Penggunaan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Metode Pembelajaran Inkuiri
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran Ips Dikelas Viib Smp Negeri 11 Kota Gorontalo Delpita Naus 1, Dra. Hj. Salma Bowtha, M.Pd 2, Roy Hasiru, S.Pd.,M.Pd
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG
1 HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG Fredy Amryansyah 1), Sumadi 2), Dedy Miswar 3) Abstract: This study aims
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL Oleh: MARET ADI PURWANTO 08503244036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2
PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 JURNAL PUBLIKASI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Pada Siswa Kelas VIII Semester Gasal SMP N 1 Trangkil Tahun Ajaran2014/2015)
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 ALASTUWO KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciMINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI
MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi suatu kegiatan yang memungkinkan siswa merekonstruksikan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 69 PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Rufi Indrianti
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitria@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN
Jurnal Psikologi September 2015, Vol. III, No. 1, hal 20-27 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Andika Setyo Budi
Lebih terperinciTitis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK
1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI-MIA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Titis Fitri Putri Astuti (11500048) Pembimbing
Lebih terperinciPENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP
PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP Putri Yuliandari Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak Email : Putriandari5@gmail.com Abstract
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengelolaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
Lebih terperinciInayatul Uliya
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN
Lebih terperinciARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA
ARTIKEL/JURNAL HUBUNGAN MINAT BACA SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VIISMP NEGERI 30 MUARO JAMBI OLEH ROBIATUL AINI RRA1109069 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rustini Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk
Lebih terperinciOleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung
8 Siti Halimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SEMBON KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI
1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: BANY IRAWAN NIM: 12500020 Abstraks: Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK
Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
Lebih terperinciMufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI MATHEMATICAL INVESTIGATION SISWA KELAS V SD SD NEGERI 032 SEI GARO KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR Mufarizuddin,M.Pd. 1 1 STKIP Tuanku Tambusai, Bangkinang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada tanggal 23 Agustus sampai
Lebih terperinciKata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA SISWA, KEBIASAAN BELAJAR, DAN NILAI UAN TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN TEORI PERMESINAN KELAS 1 SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA DAN SMK MUHAMADIYAH 3 YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciAndi H. Tegelon 1, Muh. Amir Arham 2, Ivan R. Santoso 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK
PENGARUH KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SANGTOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Andi H. Tegelon 1, Muh. Amir
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN
233 HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN Muhamad Abdul Aziz 1, Ewo Tarmedi 2, Sunarto H. Untung 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A
PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A Ibnu Mubarak Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN BELAJAR ILMU GIZI KELAS X PATISERI DI SMK NEGERI 9 BANDUNG
31 ANALISIS KESULITAN BELAJAR ILMU GIZI KELAS X PATISERI DI SMK NEGERI 9 BANDUNG Mellinda G. Oktavia 1, Elly Lasmanawati 2, Karpin 3 Abstrak: Latar belakang penelitian ini berdasarkan data yang peneliti
Lebih terperinciEfektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi
Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Kartika Dewi (09220672) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Dengan berdasarkan latar
Lebih terperinciMOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA
MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda periode Maret 2013
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN 1) Nurul Afida 2) Edy Sulistiyawan 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rendah dimana nilai siswa 50 sementara nilai yang diharapkan adalah 60 ke atas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada kenyataannya, jika diperhatikan hasil belajar matematika masih tergolong rendah dimana nilai siswa 50 sementara nilai yang diharapkan adalah 60 ke atas.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: menggunakan alat peraga torso pada siklus I diperoleh rata-rata
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Komet Banjarbaru yang
PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Darmadi (2011: 165) penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Siti Nur Haulah (11500053) Pembimbing : Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV MI AL-YUSRA DI KECAMATAN DUNGINGI KOTA GORONTALO Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penulis Utama:
Lebih terperinciKESULITAN BELAJAR SISWA MEMAHAMI MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT (Studi Kasus di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Kota Cirebon)
KESULITAN BELAJAR SISWA MEMAHAMI MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT (Studi Kasus di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Kota Cirebon) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang
BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
Lebih terperinciAnanda Maha Putri 1), Linda Fitria 2) Progarm Studi Bimbingan dan Konseling UPI YPTK Padang
PERBEDAAN MOTIVASI SISWA MEGIKUTI BELAJAR TAMBAHAN DI SEKOLAH ANTARA SISWA LAIK-LAKI DAN PEREMPUAN SERTA IMPLIKASINYA DALAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Ananda Maha Putri 1), Linda Fitria 2) Progarm
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT, MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 MAKASSAR
Journal of EST, Volume 2, Nomor 3 Desember 2016 hal 144-151 p-issn:2460-1497 e-issn: 2477-3840 HUBUNGAN MINAT, MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 MAKASSAR Putri
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 28 Mei 2014 di SDIT
61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 8 Mei 014 di SDIT IQRA 1 Kota Bengkulu pada siswa kelas IV dan V yang berjumlah 58 siswa.
Lebih terperinci