PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) (Studi Kasus: PT. Garuda Indonesia, Tbk)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) (Studi Kasus: PT. Garuda Indonesia, Tbk)"

Transkripsi

1 PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) (Studi Kasus: PT. Garuda Indonesia, Tbk) Guntur Saptha Panggabean dan Suparno Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya ; Abstrak PT. Garuda Indonesia merupakan perusahaan penerbangan milik pemerintah Indonesia yang melayani penerbangan domestik dan internasional. Sebagai satu-satunya maskapai penerbangan di Indonesia yang memberikan pelayanan penuh atau Full Service Airline, Garuda Indonesia berkomitmen semakin meningkatkan pelayanannya kepada para pengguna jasa. Semua aktifitas penerbangan harus sesuai dengan standar dari International Air Transport Association (IATA). Beberapa material mutlak diperlukan oleh penumpang terkait prosedur penerbangan seperti barcode boarding pass (BCBP) untuk proses boarding, baggage tag thermal paper (BTTP) untuk label bagasi penumpang dan beberapa material yang lain. Saat ini kondisi persediaan di gudang cukup tinggi dan bila tidak terdapat inventory control yang baik dapat menyebabkan overstock. Akan tetapi terdapat juga beberapa material yang tidak memiliki persediaan di gudang (stockout). Terjadinya stockout ini dapat menyebabkan terganggunya proses penerbangan di bandara. Salah satu faktor yang mengakibatkan kedua hal tersebut yaitu inventory control yang belum memperhatikan pola pemakaian material. Tiap material memiliki karakteristik yang berbeda. Dari material kestasiunan yang ada, dilakukan pengelompokan material menjadi 3 kelas agar dapat membedakan kebijakan penanganan material. Setelah diklasifikasi, dilakukan perhitungan pengendalian persediaan material dengan menggunakan metode eksisting perusahaan, metode (s,q) dan metode (R,s,S) untuk mengetahui parameter inventori. Dari hasil parameter tersebut didapatkan hasil service level dan biaya inventori. Perancangan Decision Support System (DSS) sangat membantu perusahaan dalam membuat keputusan berkaitan dengan strategi perencanaan pengadaan material kestasiunan. Kata Kunci: Inventory control, (R,s,S) System, Decision Support System ABSTRACT PT. Garuda Indonesia is state-owned airlines serving domestic and international flights. As the only Indonesian airlines providing full service airline, Garuda Indonesia comitte to improve its service to its customer. All aviaton activities shall be in accordance with the standards of tha International Air Transport Association (IATA). Some materials, for instance barcode boarding passes (BCPC) for boarding process, baggage tag thermal paper (BTTP) for passenger baggage labels, etc. Are absolutely needed by the passenger. Now, warehouse inventory is high enough. Still, poor inventory control system will lead to overstock. However, there are other materials with zero inventory in the warehouse (stockout). This condition cause disruption in flights process. One of causing factor in both cases is inventory control system regardless consumption materials pattern. Every material has different characteristic. From stationary existing materials, materials are classifed into 3 classes so that different handling materials policy can be done in every class. Then, material handling are calculated using existing method, (s,q) method, and (R,s,S) method to determine inventory parameter. From the parameter, service level and inventory cost are obtained. The Design of Decission Support System absolutely assist the company in making decission related to stationary's material procurement planning. Keywords: Inventory control, (R,s,S) System, Decision Support System 1. Pendahuluan Kenyamanan dan keselamatan penumpang adalah hal yang sangat diperhatikan bagi perusahaan penerbangan khususnya PT. Garuda Indonesia. Menurut keputusan Menteri Perhubungan No 26/2010 pada April 2010, Garuda Indonesia merupakan satu-satunya

2 maskapai penerbangan di Indonesia yang memberikan pelayanan penuh atau Full Service Airline dikutip dari Selain itu, Garuda Indonesia juga merupakan maskapai penerbangan yang masuk dalam the world s 4 star airlines versi skytrax. Predikat tersebut membuat Garuda Indonesia berkomitmen semakin meningkatkan pelayanannya kepada para konsumen. Kenyamanan penumpang tidak hanya dinilai dari saat penumpang berada di dalam pesawat atau inflight tapi dimulai saat penumpang memilih jadwal penerbangan hingga sampai ke kota tujuan. Untuk mendukung proses penerbangan, prosedur penerbangan dan standar penerbangan sangat diperhatikan, standar penerbangan harus sesuai dengan International Air Transport Association (IATA) yaitu suatu organisasi penerbangan internasional yang terdiri dari maskapai-maskapai penerbangan seluruh dunia. Salah satu prosedur yang harus dilewati penumpang pesawat adalah boarding, standar penerbangan yang lain adalah memberi label pada bagasi penumpang. Dalam proses penerbangan, beberapa item mutlak diperlukan seperti barcode boarding pass (BCBP) dan baggage tag thermal paper (BTTP) karena material tersebut termasuk no go item yaitu material yang harus ada saat di setiap penerbangan yang berarti harus ada di tiap branch office (BO) di seluruh jalur penerbangan Garuda Indonesia. Sebelum material sampai ke BO, material tersebut dikirim oleh vendor ke gudang HO kemudian disimpan di gudang HO. Untuk pemenuhan kebutuhan material di BO, pihak BO melakukan pemesanan ke gudang HO. Di kondisi eksisting, perusahaan menggunakan sistem persediaan mix-max level yaitu dengan mempertimbangkan reorder point dan maximum stock. Dengan system persediaan tersebut, proses pemenuhan material oleh pihak HO ke BO mempunyai kendala karena permintaan dari BO tidak selalu dipenuhi oleh HO karena beberapa kali HO mengalami stockout. Beberapa demand dari BO yang tidak dapat dipenuhi oleh HO menyebabkan terganggunya proses penerbangan di bandara, seperti proses boarding, proses penempelan label bagasi, dan kelengkapan yang lain. Terganggunya proses tersebut dapat mengakibatkan delay yang akan mengurangi kenyamanan dan kepercayaan penumpang terhadap pelayanan Garuda Indonesia. Presentase kejadian shortage untuk permintaan material di BO dalam negeri dapat dilihat dalam gambar 1.1 berikut. Gambar 1. 1 Presentase Kejadian Shortage Barcode Boarding Pass (BCBP) dan Bagggage Label Thermal Paper (BTTP) Sumber: (Unit business support PT. Garuda Indonesia, 2009) Berdasarkan gambar 1.1 masih ada demand dari beberapa BO yang belum bisa terpenuhi dengan baik oleh HO. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kondisi eksisting diperlukan sistem persediaan yang baik yaitu dengan menggunakan sistem persediaan periodic review (R,s,S) system. Karena dengan menggunakan sistem persediaan ini dapat mempertimbangkan reorder point, maximum stock dan review period. Untuk mempermudah user dalam melakukan perhitungan dan melihat output dari kedua sistem persediaan dibuatlah sebuah alat bantu. Output yang dijadikan variabel keputusan antara lain: maximum stock, reorder point, service level dan total inventori cost. Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah perancangan Decision Support System (DSS) untuk mempermudah perhitungan dan membantu user dalam melihat output dengan menggunakan persediaan eksisitng dan persediaan usulan. Dengan demikian, user dapat dengan mudah menentukan keputusan strategi pengadaan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menghasilkan parameter inventori yang lebih baik (review period, reorder point dan maximum stock), melakukan analisis metode pengendalian persediaan perusahaan dengan metode usulan, merancang DSS untuk membantu penentuan strategi pengadaan dan kontrol inventori material. Manfaat dari penelitian ini adalah rancangan alat bantu untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan dalam inventory control sehingga dapat mempermudah proses penentuan jumlah material yang diminta dan tercapainya target 2

3 service level. Batasan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian dilakukan pada unit business support PT. Garuda Indonesia, penelitian dilakukan terhadap barang kestasiunan, data demand yang digunakan adalah pada kantor cabang dalam negeri. Asumsi yang ada dalam penelitian ini yaitu tidak ada perubahan terhadap proses bisnis perusahaan selama penelitian berlangsung dan lead time konstan 2. Metodologi Penelitian Bab ini berisi tahapan-tahapan sistematis yang digunakan dalam melakukan penelitian tugas akhir. Tahapan-tahapan tersebut merupakan suatu kerangka berfikir yang dijadikan sebagai acuan agar proses penelitian berjalan secara sistematis, terstruktur, dan terarah, serta dijadikan pedoman penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahapan persiapan dilakukan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan studi bahan pustaka dan literatur. Pada tahapan ini, peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti, dimana akan dibahas mengenai kondisi eksisting pengelolaan material kestasiunan. Kemudian akan dijadikan pertimbangan dan input untuk perancangan strategi proses untuk perencanaan barang kestasiunan supaya dapat meningkatkan service level serta mengoptimumkan biaya yang dikeluarkan. Dan akan dihasilkan suatu Decision Support System (DSS) untuk strategi perencanaan pengadaannya. Studi pustaka yang dilakukan antara lain seperti teori persediaan, sistem persediaan probabilistik, mekanisme pengendalian persediaan, periodic review, Decision Support System (DSS) dan lain sebagainya. Setelah itu akan dilakukan pengumpulan data yang didapatkan dari database perusahaan, file-file laporan dari unit tertentu, dan wawancara dengan pihak dari unit tertentu di PT. Garuda Indonesia. 2.1 Klasifikasi Material Proses klasifikasi material dilakukan menggunakan ABC analysis concept dengan mempertimbangkan 2 kriteria, yaitu nilai penggunaan material yang merupakan hasil perkalian antara demand dengan harga material. Beberapa material akan diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu : A : Material yang kritis B : Material yang tingkat kekritisannya di bawah material kelas A C : Material yang kurang kritis 2.2 Eksperimen Perhitungan (R,s,S) Periodic Review System Dengan menggunakan konsep (R,s,S) periodic review maka akan dilakukan eksperimen perhitungan dengan menggunakan data historis tiap material. Dengan melakukan perhitungan pada parameter tertentu seperti review period, reorder point, dan base stock, akan didapatkan hasil yang optimum baik dari optimum biaya yang dikeluarkan maupun service level yang dicapai. 2.3 Perbandingan Metode Terdapat 2 metode yang akan dibandingkan yaitu metode eksisting dengan menggunakan min-max level dan metode usulan dengan menggunakan (R,s,S) System Periodic Review Metode Eksisting Min-Max Level Metode eksisting yaitu dengan menentukan jumlah reorder point (s) dan maksimum stok (S). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan formulasi praktis yang diterapkan perusahaan. Berikut formulasi matematis yang dipakai perusahaan untuk mendapatkan nilai kedua parameter tersebut. = ( ) min. = ( 3 h ) =. + = + (3. ) Metode Usulan (R,s,S) System Periodic Review Parameter yang diukur dalam metode (R, s, S) yaitu besarnya reorder point (s) dan maksimum stok (S). Perhitungan dilakukan dengan persamaan 5 hingga 15 untuk mendapatkan nilai s dan S. Langkah 1 = dan 3

4 = dimana: = = = ( + ) Langkah 2 Jika Qp / > 1.5, maka 2.4 Perancangan Decision Support System (DSS) DSS yang dirancang dalam penelititan ini berfungsi sebagai alat hitung dan alat bantu pengambilan keputusan yang cepat dan mudah dalam menentukan keputusan terkait strategi perencanaan pengadaan barang kestasiunan (HDG0) di PT Garuda Indonesia. DSS ini juga berfungsi sebagai sistem untuk membandingkan dan menganalisis metode yang dipakai baik dari konsep akademis maupun konsep praktis atau metode yang diterapkan perusahaan. Berikut framework DSS yang ditampilkan dalam gambar 2.1 = = + Jika tidak, maka lanjut ke langkah 3 Langkah 3 = + Dimana k didapatkan dari ( ) = Kemudian = {, } = { +,So} Keterangan : Q = kuantitas optimum pemesanan p s = reorder point S = maksimum stok A = biaya order v = biaya variabel r = biaya simpan B = biaya shortage 3 R = review period L = lead time x R = rata-rata demand selama review period x R+L = rata-rata demand selama review period dan lead time σ R+L = standar deviasi demand selama review period dan lead time Gambar 2.1 Framework DSS 3. Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini meliputi tahap penentuan datadata yang akan dipakai dalam penelitian serta pengolahan data dengan metode tertentu untuk didapatkan suatu hasil yang ingin dicapai. 3.1 Data Demand Material Berikut adalah data demand untuk material kestasiunan (HDG0) dari bulan Januari 2008 hingga bulan Juli Tabel 3. 1 Data Demand Barang Kestasiunan Tahun 2008 (sumber: Data SAP PT. Garuda Indonesia, Tbk) Dengan algoritma tersebut akan didapatkan nilai maksimum stok (S) dan reorder point (s). Review period yang digunakan yaitu 3. Untuk eksperimen perhitungannya akan dilakukan dengan konsep (R,s,S) periodic review. 4

5 Tabel 3. 2 Data Demand Barang Kestasiunan Tahun 2009 (sumber: Data SAP PT. Garuda Indonesia, Tbk) Tabel 3. 3 Data Demand Barang Kestasiunan Tahun 2010 (sumber: Data SAP PT. Garuda Indonesia, Tbk) NO JENIS BARANG 2010 SATUAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI 1 AMPLOP PAX MANIFEST HELAI AMPLOP RESTRICTED/SECURITY HELAI BOARDING PASS MAGNETIC CLASS EXECUTIVE HELAI BOARDING PASS MAGNETIC CLASS ECONOMI HELAI BOARDING PASS MANUAL INFANT ( Putih ) HELAI BOARDING PASS MANUAL Y CLASS ( Hijau ) HELAI BOARDING PASS MANUAL FOR CHILDREN ( Hijau ) HELAI BOARDING PASS MANUAL F CLASS ( Pink ) HELAI BOARDING PASS KUNING ECONOMI BOX BOARDING PASS KUNING EXECUTIVE BOX BOARDING PASS CITY CHECK-IN ECONOMI BOX BOARDING PASS CITY CHECK-IN EXECUTIVE BOX BOARDING PASS 1 PLY Y/CASS (HIJAU) BARU BOX BOARDING PASS 1 PLY C/CASS (BIRU) BARU BOX BOARDING PASS NON MAGNETIC Y/ CLASS HELAI BAR CODE BOARDING PASS (BCBP) HELAI BALLET CASE HELAI KLIP PLASTIK TRANSPARAN HELAI BADGE PENUMPANG UMROH HELAI TRANSIT CARD INT'L CAN GFF LOUNGE CARD CAN Harga Material Berikut data harga material kestasiunan yang ada di PT. Garuda Indonesia dari periode Juli 2008 sampai Juli Tabel 3. 4 Daftar Harga Material Kestasiunan (sumber: Data SAP PT. Garuda Indonesia, Tbk) 3.3 Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan yang diterapkan di PT. Garuda Indonesia menggunakan persentase pertahun dari biaya material. Rincian biaya penyimpanan yaitu sebagai berikut : - Biaya modal tersimpan : 12% - Biaya asuransi : 5% - Biaya keusangan : 4% - Biaya storage : 2% - Pajak : 2% 3.5 Klasifikasi Material Proses klasifikasi material dilakukan menggunakan ABC analysis concept dengan mempertimbangkan 2 kriteria, yaitu nilai penggunaan material yang merupakan hasil perkalian antara demand dengan harga material. Berikut hasil klasifikasi material kestasiunan dengan menggunakan ABC analysis. Tabel 3.5 Material Kelas A Sub Sub Bab 5

6 Tabel 3. 5 Material Kelas B Tabel 3. 8 Hasil Eksperimen Perhitungan Metode Eksisting Periode Demand On hand Replenishment Replenishment receipt On Replenishment Total Biaya Penyimpanan Total Biaya Pemesanan Total Biaya Shortage Biaya Pengadaan Tahun Bulan Jul Rp 5,132, Rp 12, Rp 5,144, Aug ,811, ,811, Sep ,519, ,519, Oct ,880, ,880, Nov ,517, ,517, Dec ,572, ,572, Jan ,972, ,972, Feb Rp 3,090, Rp 12, Rp 3,102, Mar ,376, ,376, Apr ,556, ,556, May ,174, ,174, Jun Rp 2,550, Rp 12, Rp 2,562, Jul ,037, ,037, Aug ,784, ,784, Sep Rp (1,146,600.00) Rp 12, Rp 458, Rp (675,960.00) 2009 Oct ,604, ,604, Nov ,428, ,428, Dec Rp (1,761,795.00) Rp 12, Rp 704, Rp (1,045,077.00) 2010 Jan ,203, ,203, Feb ,878, ,878, Mar Rp 3,216, Rp 12, Rp 3,228, Apr ,131, ,131, May ,318, ,318, Jun Rp (5,493,600.00) Rp 12, Rp (3,284,160.00) 2010 Jul ,406, ,406, TOTAL COST Rp 375,207, Tabel 3. 6 Material Kelas C Hasil Perhitungan Inventori Metode Usulan (R,s,S) System Periodic Review Parameter yang diukur dalam metode (R, s, S) yaitu besarnya reorder point (s), maksimum stok (S) dan review period (R). Tabel 3.9 Hasil Eksperimen Perhitungan Periodic Review (R,s,S) System 3.6 Eksperimen Perhitungan Inventori Dengan menggunakan langkah-langkah yang telah diterangkan sebelumnya maka didapatkan hasil eksperimen perhitungan untuk barcode boarding pass (BCBP) scebagai berikut: Perhitungan Inventori Metode Eksisting Perhitungan yang digunakan perusahaan yaitu metode minimum maksimum (min-max) level. Parameter yang dihitung dalam metode min-max level yaitu jumlah reorder point (s) dan maksimum stok (S). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan formulasi praktis yang diterapkan perusahaan 3.7. Perancangan DSS DSS yang dirancang dalam penelititan ini berfungsi sebagai alat hitung dan alat bantu pengambilan keputusan yang cepat dan mudah dalam menentukan keputusan terkait strategi perencanaan pengadaan barang kestasiunan (HDG0) di PT Garuda Indonesia.

7 3.7.1 Tampilan Awal DSS Dalam membuat interface DSS desain dan pilihan menu harus diperhatikan. Berikut merupakan tampilan awal dari DSS yang dirancang dimana terdiri dari tombol start untuk memulai program dan about program yang berisi penjelasan tentang DSS. data dari SAP. Setelah data dari SAP dimasukkan ke dalam sistem, langkah selanjutnya adalah melakukan klasifikasi dengan memilih tombol klasifikasi. Dengan fasilitas ini, user tidak perlu melakukan pengklasifikasian dengan melakukan perhitungan manual. Untuk menghapus data, user dapat memilih tombol reset. Berikut tampilan menu klasifikasi. Gambar 3.12 Tampilan Pilihan Menu pada Menu Klasifikasi Gambar Tampilan awal DSS Proses Pemilihan Menu Dalam DSS Di dalam DSS ini terdapat beberapa proses pemilihan menu. Setelah dilakukan proses start, berikutnya akan tampil interface pemilihan menu yang diinginkan. Menu yang ditampilkan ada 2, yaitu klasifikasi material dimana menu ini menentukan kelas material dan comparing method dimana menu ini menampilkan hasil perhitungan pengendalian persediaan dengan menggunakan perhitungan perusahaan (eksisting) dan perhitungan usulan yaitu dengan menggunakan periodic review (R,s,S) system. Gambar Pemilihan Menu Menu Klasifikasi Material Di dalam menu ini user dapat melakukan klasifikasi material dimana dalam pengklasifikasian materialnya berdasarkan concept. Menu klasifikasi ini terdiri dari 3 tombol yaitu ambil data, klasifikasi dan reset. Tombol ambil data berfungsi untuk mengambil Gambar 3.13 Tampilan Hasil dari Menu Klasifikasi Main Menu DSS Main menu merupakan bagian inti dari DSS karena semua perhitungan dilakukan pada bagian ini. Dalam main menu, ditampilkan beberapa perintah untuk membantu user dalam menampilkan hasil perhitungan yang membantu dalam mengambil keputusan. Perintah yang ditampilkan pada menu ini antara lain: ambil data untuk pengambilan data periode demand, jumlah demand dan karakteristik demand. Dalam memilih jenis material yang dipilih terlebih dahulu memasukkan kelas material dari jenis material yang akan dihitung. Setelah jenis material sudah dipilih, user dapat memilih menu eksisting untuk melihat hasil perhitungan dengan metode perusahaan atau memilih menu improvement untuk melihat hasil perhitungan dengan metode pengendalian persediaan 7

8 periodic review (R,s,S) system. Berikut tampilan menu yang ada di main menu. 4. Analisis dan Interpretasi Hasil Pada bab ini akan dilakukan analisis dan interpretasi hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan. Gambar Tampilan Pilihan Menu pada Main Menu Berikut gambar dari main menu secara keseluruhan. Gambar 3.15 Tampilan Main Menu Comparing Result DSS Untuk membandingkan metode perhitungan perusahaan dengan metode perbaikan dapat dipilih menu comparing pada tampilan main menu. Kemudian muncul form baru yang menampilkan parameter inventori yang dibandingkan beserta hasil perhitungan seperti reorder point, maksimum stok, service level dan biaya pengadaan. Berikut tampilan menu comparing dalam DSS. 4.1 Analisis Hasil Klasifikasi Material Dalam proses klasifikasi material, material dikelompokkan menjadi 3, yaitu kelas A, B, dan C. Proses klasifikasi menunjukkan tingkat kekritisan material. Material kelas A merupakan material yang paling kritis, kemudian material kelas B, dan material kelas C adalah material yang tingkat kekritisannya rendah. Data yang digunakan dalam proses klasifikasi material yaitu total penggunaan selama 1 tahun dan harga material. 4.2 Analisis Hasil Perhitungan Metode Eksisting Min-Max Level (s,s) System Perhitungan pengendalian persediaan perusahaan dilakukan dengan metode min-max level (s,s). Perhitungan dilakukan untuk menentukan parameter pengendalian persediaan yaitu reorder point (s) dan maksimum stok (S) yang nantinya akan digunakan dalam menentukan inventori on hand, order, order receipt, on order, jumlah shortage dan service level. Selain parameter tersebut, komponen biaya inventori juga dapat diketahui. Berikut contoh hasil dari perhitungan material barcode boarding pass (BCBP) tersebut yang ditampilkan melalui DSS. Tabel 4. 1 Hasil Perhitungan Reorder Point (s) dan Maximum Stock (S) Gambar Tampilan Menu Comparing Dari hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan metode eksisting perusahaan didapatkan jumlah shortage sebanyak 3, probability shortage sebesar 12% dan service level sebesar 88% dan biaya total inventori sebesar Rp Tabel 4. 2 Hasil Service level Metode Eksisting 8

9 4.3 Analisis Hasil Perhitungan Pengendalian Persediaan dengan periodic review (R,s,S) system Perhitungan pengendalian persediaan usulan dilakukan dengan menggunakan metode periodic review (R,s,S) system. Perhitungan dilakukan untuk menentukan parameter pengendalian persediaan yaitu reorder point (s), maksimum stok (S) dan reorder point (R). perusahaan dilakukan dengan metode metode min-max level (s,s). Perhitungan dilakukan untuk menentukan parameter pengendalian persediaan yaitu reorder point (s) dan maksimum stok (S) yang nantinya akan digunakan dalam menentukan inventori on hand, order, order receipt, on order, jumlah shortage dan service level. Selain parameter tersebut, komponen biaya inventori juga dapat diketahui. Berikut contoh hasil dari perhitungan material barcode boarding pass (BCBP) dengan review period selama 3 bulan yang ditampilkan melalui DSS. Tabel 4. 3 Hasil Perhitungan Reorder Point (s) dan Maximum Stock (S) dengan Review Period 3 Bulan Holding Cost Rp Order Cost Rp 12, Shortage Cost Rp 6.30 Harga Material Rp Review Period 3 Lead Time 1 ROP Maksimum Stok Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode periodic review (R,s,S) didapatkan jumlah shortage sebanyak 0, probability shortage sebesar 8% dan service level sebesar 92% dan biaya total inventori sebesar Rp \ Tabel 4. 4 Hasil Service level Metode Periodic Review (R,s,S) System Jumlah Shortage 2 Jumlah Data 25 Probability Shortage 8% SL Aktual 92% 4.4 Analisis Comparing Result DSS Setelah mendapatkan hasil perhitungan dengan metode eksisting dan metode periodic review (R,s,S) dapat dilakukan perbandingan hasil yang didapat. Untuk membandingkan metode perhitungan perusahaan dengan metode perbaikan dapat dipilih menu comparing pada tampilan main menu. Kemudian muncul form baru yang menampilkan parameter inventori yang dibandingkan beserta hasil perhitungan seperti reorder point, maksimum stok, service level dan biaya pengadaan. Hasil comparing method tersebut ditampilkan juga dalam bentuk grafik. Di dalam grafik dapat dilihat perbandingan service level dan biaya pengadaan antara metode eksisting dan perbaikan. Berikut grafik yang menampilkan hasil comparing. Dari hasil comparing didapatkan hasil bahwa service level untuk material barcode boarding pass (BCBP) dengan metode eksisting lebih rendah dibanding service level yang dihasilkan dari perhitungan periodic review (R,s,S) yaitu 88% untuk metode eksisting dan 92% untuk metode periodic review (R,s,S). Sedangkan total biaya yang dihasilkan dari metode eksisting sebesar Rp selama 2 tahun dan untuk metode periodic review menghasilkan biaya yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp selama 2 tahun. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode periodic review dapat menghailkan service level yang lebih tinggi daripada metode eksistng namun biaya inventori yang dihasilkan tinggi. Dengan hasil tersebut, perusahaan dapat menentukan kebijakan terkait pengelolaan persediaan barang. 5. Kesimpulan Pada bab ini akan dilakukan tahap kesimpulan dari hasil penelitian dan usulan saran baik untuk penelitian selanjutnya maupun untuk perusahaan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan yaitu : 1. Hubungan antara service level dengan reorder point (s) berbanding lurus, hal ini dapat dilihat dari perhitungan diketahui dengan semakin meningkatnya nilai reorder point (s) maka service level mengalami peningkatan. 2. Dari perbandingan dua metode yang dipakai, maka metode periodic review (R,s,S ) menghasilkan service level yang tinggi dibandingkan dengan metode eksisting. 3. DSS yang dirancang mampu untuk membantu penentuan strategi pengadaan material kestasiunan. 9

10 7. Daftar Pustaka Ballou, Ronald H. (2003). Business Logistics/Supply Chain Management, Edisi kelima. Prentice Hall, Inc. USA. IATA., (2010). Bar Coded Boarding Passes (BCBP). diakses 24 Agustus 2010, dapat dilihat di Kompas.com., (2010). Hanya Garuda yang Full Service Enam Maskapai Berbiaya Rendah. diakses 20 Agustus 2010, dapat dilihat di Maskapai.Berbiaya.Rendah. Kurniyah, Wilda. (2010). Analisis Pemilihan Metode Pengendalian Persediaan Material Consumable Pesawat B737 Berdasarkan Klasifikasi Material (Studi Kasus di PT. GMF Aero Asia). Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Pujawan, I Nyoman. (2005). Supply Chain Management. Edisi Pertama. Penerbit Guna Widya. Surabaya. Pramoedhitya, Bathamas. (2010). Perancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Untuk Pengadaan dan Kontrol Inventori Sparepart Seat Kabin B NG Dengan Pendekatan (R,s,S). Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Silver, E., Pyke, David F., Peterson, R. (1998). Decision Systems for Inventory Management and Production Planning. 3 rd edition. John Wiley & Sons, Inc. New York. Tersine, Richard J. (1994). Principles of Inventory and Materials Management. 4 th edition. Prentice Hall, Inc. USA. 10

JAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA

JAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA JAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI 2509100112 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA Gambaran PT. X 5% bentuk pakan 30% tepung/kon sentrat

Lebih terperinci

Penelitian TUGAS AKHIR

Penelitian TUGAS AKHIR LOGO Penelitian TUGAS AKHIR PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPARE PART DENGAN MENGGUNAKAN CAN-ORDERING POLICY STUDI KASUS : PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK Irfan Ardiana Putra 2506100055 Dosen Pembimbing : Prof.

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN KOMPONEN CIRCUIT BREAKER DENGAN KEBIJAKAN CAN- ORDER (STUDI KASUS : PT. E-T-A INDONESIA)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN KOMPONEN CIRCUIT BREAKER DENGAN KEBIJAKAN CAN- ORDER (STUDI KASUS : PT. E-T-A INDONESIA) PENGENDALIAN PERSEDIAAN KOMPONEN CIRCUIT BREAKER DENGAN KEBIJAKAN CAN- ORDER (STUDI KASUS : PT. E-T-A INDONESIA) Linda Fransiska 2507.100.022 Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D Latar Belakang (1)

Lebih terperinci

Penjadwalan Pemesanan Bahan Baku untuk meminimasi Ruang Penyimpanan di Raw Material Warehouse Lamp Factory PT. Philips Indonesia

Penjadwalan Pemesanan Bahan Baku untuk meminimasi Ruang Penyimpanan di Raw Material Warehouse Lamp Factory PT. Philips Indonesia Penjadwalan Pemesanan Bahan Baku untuk meminimasi Ruang Penyimpanan di Raw Material Warehouse Lamp Factory PT. Philips Indonesia DISUSUN OLEH: NISMAH MAULIDA2506100178 PEMBIMBING: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan,

Lebih terperinci

Hasil Simulasi Monte Carlo Material di Kuadran II

Hasil Simulasi Monte Carlo Material di Kuadran II Hasil Simulasi Monte Carlo di Kuadran II Hasil Simulasi Monte Carlo di Kuadran II a. Alternatif 1 : Dengan nilai s = 92, S= 154 dan Total cost = Rp 145.641.597 b. Alternatif 2 : Dengan nilai s = 99 dan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (STUDI KASUS DI PT.

ANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (STUDI KASUS DI PT. ANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (STUDI KASUS DI PT. GMF AERO ASIA) Wilda Kurniyah R., Ahmad Rusdiansyah, Niniet Indah

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (Studi Kasus PT.

ANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (Studi Kasus PT. ANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (Studi Kasus PT. GMF Aero Asia) Wilda Kurniyah Rahmawati 2506 100 047 Alur Pengadaan

Lebih terperinci

USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS PADA APOTEK 12 PT

USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS PADA APOTEK 12 PT USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS PADA APOTEK 12 PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) Amanda Inke Mahardika 1, Budi Sulistyo 2,

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ 1 Dwiska Aini Nurrahma, 2 Ari Yanuar Ridwan, 3 Budi Santosa

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI) INVENTORY CONTROL USING ECONOMIC ORDER QUANTITY

Lebih terperinci

Penentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product

Penentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product Penentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product dan Multi Retailer di PT. Petrokimia Gresik Oleh : Novita Purna Fachristy 2507100123 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK

PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) Oleh : Henny Wunas, I Nyoman Pujawan Wunas_henny@yahoo.com, pujawan@ie.its.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Rancangan Sistem Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan dengan Mempertimbangkan Efisiensi Biaya Pada PT. X

Rancangan Sistem Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan dengan Mempertimbangkan Efisiensi Biaya Pada PT. X Rancangan Sistem Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan dengan Mempertimbangkan Efisiensi Biaya Pada PT. X Yunita Velany Sulayman. 1, Herry C. Palit. 2 Abstract: PT. X is a manufacturing company

Lebih terperinci

Tabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material

Tabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan adalah suatu sumber daya mengganggu (idle resources) yang keberadaanya menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut disini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah 30 31 3.1.Tahap Identifikasi dan Pendahuluan Tahap identifikasi dan pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan studi

Lebih terperinci

PENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia)

PENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia) PENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia) DETERMINATION ORDER POLICY SKINCARE AND PLASTER PRODUCT VENDOR MANAGED

Lebih terperinci

Perbaikan Sistem Pergudangan di PT. X

Perbaikan Sistem Pergudangan di PT. X Perbaikan Sistem Pergudangan di PT. X Otto Pratama 1, I Gede Agus Widyadana 2 ABSTRACT: This paper anlayze PT X warehouse system since some problems that are faced by the company such as full capacity

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI. Basuki. Abstrak

PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI. Basuki. Abstrak PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI Basuki Abstrak PT. SIM merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kendaraan dengan cara merakit berbagai macam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB 46 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasi analitik yaitu untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT.

Lebih terperinci

Sriyanto, Heru Prastawa dan Prudensy F. Opit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Sriyanto, Heru Prastawa dan Prudensy F. Opit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro B-13-1 EVALUASI KEBIJAKAN PEMESANAN DAN PENGEMBANGAN ALTERNATIF MODEL PEMESANAN SUKU CADANG BERDASARKAN KRITERIA BIAYA (Studi Kasus di PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Sidoarjo) Sriyanto, Heru Prastawa

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MENGURANGI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DI BM PT XYZ BANDUNG

Lebih terperinci

Tyas Dessandie, Sutanto, dan Pangadi Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

Tyas Dessandie, Sutanto, dan Pangadi Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PESAWAT TERBANG DI PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA (PT. GMF AA) DENGAN METODE ABC-FUZZY CLASSIFICATION DAN CONTINUOUS REVIEW MODEL Tyas Dessandie, Sutanto,

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA *

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA * RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan

Lebih terperinci

Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech

Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech Mudita, et al. / Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech / Jurnal Titra, Vol. 3 No. 2, Juli 2015, pp. 163-168 Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO)

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO) PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO) Denny Satrya Putra 1411406226 Program Studi Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah

Lebih terperinci

PERBAIKAN SETTING PARAMETER PERSEDIAAN SUKU CADANG DENGAN PENDEKATAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi kasus di Chevron Indonesia Company)

PERBAIKAN SETTING PARAMETER PERSEDIAAN SUKU CADANG DENGAN PENDEKATAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi kasus di Chevron Indonesia Company) Program tudi MMT-IT, urabaya 0 Juli 06 PERBAIKAN ETTING PARAMETER PEREDIAAN UKU CADANG DENGAN PENDEKATAN IMULAI MONTE CARLO (tudi kasus di Chevron Indonesia Company) Edi Triono ) dan I Nyoman Pujawan )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengembangan Sistem Informasi adalah sesuatu yang penting untuk memenuhi kebutuhan pada suatu perusahaan, baik membuat ataupun menyesuaikan suatu sistem informasi yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setiap jenis

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setiap jenis 5.1 Kesimpulan BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setiap jenis dan bahan baku kain memiliki permintaan yang berfluktuatif baik dari PE Setting 1, PE Setting 21, PE Setting

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW (s,s) (STUDI KASUS: PT PLN PERSERO APJ GRESIK)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW (s,s) (STUDI KASUS: PT PLN PERSERO APJ GRESIK) Full Paper PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW (s,s) (STUDI KASUS: PT PLN PERSERO APJ GRESIK) MATERIAL INVENTORY CONTROL APPROACH TO CONTINUOUS REVIEW (s,s) (CASE STUDY:

Lebih terperinci

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Exponential Smoothing w/ Trend and Seasonality Pemulusan level/keseluruhan Pemulusan Trend Pemulusan Seasonal Peramalan periode t : Contoh: Data kuartal untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK.

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK. Hartono Santoso 1, Bobby Oedy P. Soepangkat 2, dan Sony Sunaryo

Lebih terperinci

PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DARAH DI BANK DARAH RUMAH SAKIT XYZ MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL

PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DARAH DI BANK DARAH RUMAH SAKIT XYZ MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DARAH DI BANK DARAH RUMAH SAKIT XYZ MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL DETERMINATION OF BLOOD INVENTORY POLICY AT THE HOSPITAL BLOOD

Lebih terperinci

(Studi Kasus PT. GMF Aero Asia, Unit Engine Maintenance)

(Studi Kasus PT. GMF Aero Asia, Unit Engine Maintenance) PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPARE PART DENGAN PENDEKATAN PERIODIC REVIEW (R,s,S) SYSTEM (Studi Kasus PT. GMF Aero Asia, Unit Engine Maintenance) Presentasi Tugas Akhir 26 Januari 2010 Wirawan Aditya Seta P.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang dipenuhi berbagai macam kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan terutama hasil hutan yang rata-rata

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DUA ESELON DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DUA ESELON DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS) PENGENDALIAN PERSEDIAAN DUA ESELON DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS) Santoso 1*, David Try Liputra 2, Yoanes Elias 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Kristen

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR IMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR Arif Tanuwijoyo Manajemen/Fakultas Bisnis dan Ekonomika arif_tanuwijoyo@hotmail.co.id Siti Rahayu, S.E., M.M. Manajemen/Fakultas

Lebih terperinci

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Prayonne Adi Program Studi Teknik Industri Universtitas Pelita Harapan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), inventories of raw materials. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), inventories of raw materials. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The problem of production is often faced by the manufacturing company. One way of reduced cost of production is to optimize the cost of inventory is done using analysis of the EOQ (Economic Order

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA TOTAL PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE OPTIONAL REPLENISHMENT PADA PT SANTOMIC MITRA BERSAMA

USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA TOTAL PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE OPTIONAL REPLENISHMENT PADA PT SANTOMIC MITRA BERSAMA USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA TOTAL PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE OPTIONAL REPLENISHMENT PADA PT SANTOMIC MITRA BERSAMA Farah Azaria Kirana *), Muhammad Mujiya Ulkhaq Jurusan

Lebih terperinci

PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL PADA DEPOT FARMASI RUMAH SAKIT XYZ BANDUNG

PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL PADA DEPOT FARMASI RUMAH SAKIT XYZ BANDUNG ISSN : 355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No. April 07 Page 09 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL PADA DEPOT FARMASI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KLASIFIKASI PRODUK PADA PT. X

KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KLASIFIKASI PRODUK PADA PT. X KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KLASIFIKASI PRODUK PADA PT. X Jazilatur Rizqiyah Deviabahari, Suparno Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Aktivitas Perusahaan Lotte Mart adalah sebuah hypermarket di Asia yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan barang lainnya. membuka cabang

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan FEB. Modul ke: Penentuan Jumlah Persediaan dengan Metode Deterministik. Fakultas Manajemen. Program Studi.

Manajemen Persediaan FEB. Modul ke: Penentuan Jumlah Persediaan dengan Metode Deterministik. Fakultas Manajemen. Program Studi. Modul ke: FEB Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan dengan Metode Deterministik Fakultas Manajemen 04 Program Studi www.mercubuana.ac.id Persediaan dengan Metode Deterministik Pemanfaatan model

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Pemesanan Spesial Saat Terjadi Kenaikan Harga Material

Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Pemesanan Spesial Saat Terjadi Kenaikan Harga Material Perjanjian No. III/LPPM/2015-02/1-P Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Pemesanan Spesial Saat Terjadi Kenaikan Harga Material Disusun Oleh: Y M Kinley Aritonang, Ph.D Alfian, ST., MT Dr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal

Lebih terperinci

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET 1) Benny Santoso 2) Liliana 3) Imelda Yapitro Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya Raya Kalirungkut Surabaya 60293 (031) 298 1395 email

Lebih terperinci

Peningkatan Efisiensi Kinerja Permasalahan Supplier Wismilak Group

Peningkatan Efisiensi Kinerja Permasalahan Supplier Wismilak Group Peningkatan Efisiensi Kinerja Permasalahan Wismilak Group Yan Pujianto Sanjaya 1, Kriswanto Widiawan 2 Abstract: Wismilak Group is one of the companies that produce consumer good in Surabaya. Cleaning

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Persediaan Pengaman (Safety Stock) Dr. Sawarni Hasibuan, M.T. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Akomodasi Ketidakpastian Asumsi Model

Lebih terperinci

Improvement Sistem Pemenuhan dan Penyimpanan Seragam PT. XYZ

Improvement Sistem Pemenuhan dan Penyimpanan Seragam PT. XYZ Improvement Sistem Pemenuhan dan Penyimpanan Seragam PT. XYZ Octaviona Inge Setiawan 1, Tanti Octavia 2 Abstract: Problem were found in a uniform warehouse in PT. XYZ are about uniform storage and overstock.

Lebih terperinci

Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya

Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya James Lee 1, Herry Christian Palit 2 Abstract: UD. Wirakarya is a trading company which sells steel material. Its focus mainly on construction

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ) Ayu Tri Septadianti, Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. Kalbe Farma mengenai proses perencanaan produksi dalam menentukan nilai allowance dan mengetahui kapasitas yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT

PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT Puji Lestari, Liong Irena, I Gede Agus Widyadana Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto, Surabaya, Indonesia (Received:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan manufaktur, persediaan memiliki peranan yang penting dalam mendukung proses produksi. Salah satu bentuk dari persediaan, yaitu bahan baku (raw

Lebih terperinci

EVALUASI KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERSEDIAAN DI PT. TRISULAPACK INDAH (MASPION UNIT III) TUGAS AKHIR RI 1592

EVALUASI KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERSEDIAAN DI PT. TRISULAPACK INDAH (MASPION UNIT III) TUGAS AKHIR RI 1592 TUGAS AKHIR RI 1592 EVALUASI KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERSEDIAAN DI PT. TRISULAPACK INDAH (MASPION UNIT III) ELAN TANGGUH MANDIRI NRP 2502 100 084 Dosen Pembimbing Dr.

Lebih terperinci

Evaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ

Evaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ Evaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ Maulida Nurfajrianti 1, Yusuf Widharto 2 Program Studi Teknik Industri,Universitas Diponegoro 1 Program Studi Teknik Industri,Universitas Diponegoro 2 yudidito@gmail.com

Lebih terperinci

Kata Kunci : Inventori, Overstock, analisis ABC-VED, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q). ABSTRACT

Kata Kunci : Inventori, Overstock, analisis ABC-VED, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q). ABSTRACT PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT XYZ DENGAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN Desy Aisyah

Lebih terperinci

Tesis MM 2403 PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT)

Tesis MM 2403 PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) Nama mahasiswa : Henny Wunas NRP : 9106 201 408 Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Pujawan,

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT XYZ DENGAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya permintaan pelanggan akan suatu barang membuat perusahaan berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memperlancar pemenuhan permintaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA

KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA 1 Danang Satria Mustari Nugroho, 2 Budi Sulistyo, 3 M Nashir

Lebih terperinci

Data untuk Perhitungan Biaya Kirim Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli Data untuk Perhitungan Biaya

Data untuk Perhitungan Biaya Kirim Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli Data untuk Perhitungan Biaya ABSTRAK Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan persaingan semakin meningkat. Namun, persaingan yang terjadi saat ini adalah bukan lagi persaingan antar perusahaan, tetapi persaingan antar rantai

Lebih terperinci

Studi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik

Studi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-65X Vol. 3, No. 2, Nov 26, 19 117 Studi Perbandingan Ekpektasi iaya Total Antara Kasus akcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik Valeriana Lukitosari

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI 1209100023 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

Kebijakan Persediaan Suku Cadang Pesawat Terbang untuk Mendukung Kegiatan Maintenance di PT GMF Aero Asia dengan Menggunakan Metode Continuous Review

Kebijakan Persediaan Suku Cadang Pesawat Terbang untuk Mendukung Kegiatan Maintenance di PT GMF Aero Asia dengan Menggunakan Metode Continuous Review Kebijakan Persediaan Suku Cadang Pesawat Terbang untuk Mendukung Kegiatan Maintenance di PT GMF Aero Asia dengan Menggunakan Metode Continuous Review Azizah Aisyati Jurusan Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia memiliki perkembangan fashion busana muslim yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia memiliki perkembangan fashion busana muslim yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Indonesia memiliki perkembangan fashion busana muslim yang sangat pesat. Tidak hanya busana wanita, melainkan juga busana pria, mulai dari dewasa, remaja,

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

Program Studi Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 RANCANGAN USULAN ALOKASI PENYIMPANAN DAN PROSES REPLENISHMENT MENGGUNAKAN METODE FSN ANALYSIS DAN KANBAN CARD PADA BIN DAN PIGEONHOLE DI RAK APOTEK RUMAH SAKIT XYZ 1 Maya Putri Arumsari, 2 Dida Diah Damayanti,

Lebih terperinci

DENIA FADILA RUSMAN

DENIA FADILA RUSMAN Sidang Tugas Akhir INVENTORY CONTROL SYSTEM UNTUK MENENTUKAN ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT BAHAN BAKU POKOK TRANSFORMER MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS : PT BAMBANG DJAJA SURABAYA) DENIA FADILA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat luas. Hal itu dapat dilhat dari ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data aktual konsumsi bahan bakar minyak solar oleh alat-alat berat dan produksi yang dipergunakan PT. Pamapersada Nusantara adalah data konsumsi bahan bakar

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.4. Kesimpulan Kegiatan penelitian ini dimulai dengan menentukan critical problem dan tujuan pemeriksaan pada planning phase (tahap perencanaan). Selanjutnya peneliti menyusun

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Sebelum penggunaan MRP, perencanaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Metode Probabilistik, Demand Variabel dan Lead Time Konstan. Universitas Kristen Maranatha.

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Metode Probabilistik, Demand Variabel dan Lead Time Konstan. Universitas Kristen Maranatha. ABSTRAK PT.X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri sepatu. Produk yang dihasilkan berupa sepatu khusus pria seperti casual, vantofel dan fasionable. Dalam proses produksinya, sepatu

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA Oktavianus: PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME... PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA Ferry Oktavianus ),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Bahan baku merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam memperlancar proses produksi. Banyaknya yang tersedia akan menentukan besarnya penggunaan

Lebih terperinci

Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Budi Santosa 1, 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Budi Santosa 1, 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University PERENCANAAN PERSEDIAAN SELURUH PRODUK KATEGORI DRY FOOD DENGAN PENDEKATAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (S,S) SYSTEM DI GUDANG RETAIL PT XYZ BANDUNG 1 Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti,

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Menghindari Kerusakan Menghindari Keterlambatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang kurang lebih dari 240 juta jiwa dan termasuk negara yang memiliki banyak pulau.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UD.KARYA JATI

RANCANG BANGUN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UD.KARYA JATI RANCANG BANGUN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UD.KARYA JATI Miqdad Mashabi 1) S1/Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya email:

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET Ronaldus Soegiarto dan Mahendrawathi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: ronaldus04@yahoo.com

Lebih terperinci

Contoh MRP jenis kemasan:

Contoh MRP jenis kemasan: Langkah 17 : Shortage pembulatan untuk level n+1 dihitung. Diperoleh melalui pembulatan shortage produk (level 0) periode t dikalikan dengan quantity item level n. Langkah 18 : Diperiksa apakah shortage

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory atau Persediaan Inventory adalah item atau material yang dipakai oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan bisnisnya[10]. Persediaan adalah

Lebih terperinci

Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Telp

Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Telp PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KABIN BOEING 737-800NG DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW DAN PERIODIC REVIEW PADA DINAS CABIN MAINTENANCE PT GMF AEROASIA Ikhsan Aditama 1, Wakhid Ahmad Jauhari 2 1,2

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW

USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) SYSTEM UNTUK MENGURANGI LOST SALES DI GUDANG PT XYZ BANDUNG Vania Utami 1, Ari

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL PERBAIKAN SISTE PERSEDIAAN GUDANG ENGGUNAKAN ECONOIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC ODEL Indri Hapsari, Yenny Sari, Lianny P. Rajimin Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya

Lebih terperinci

Manajemen Operasi. Manajemen Persediaan.

Manajemen Operasi. Manajemen Persediaan. Manajemen Operasi Manajemen Persediaan budi.harsanto@gmail.com PENTINGnya Persediaan Melibatkan dana/modal yg sangat besar Berpengaruh pd MO, MP, MK Darah The Material Flow Cycle Tujuan Menyediakan persediaan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL (CCO) PADA PT PALKO SARI EKA

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL (CCO) PADA PT PALKO SARI EKA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL (CCO) PADA PT PALKO SARI EKA Siti Nur Fadlillah A. 1 ABSTRACT Inventory system is one of the essential managerial functions because most of companies

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA E37 PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA Tubagus Moch. Satria Erlangga dan Ervina Ahyudanari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil &

Lebih terperinci

Gambar I. 1 Perbandingan produk komersial dari segi ekonomi (Sumber: PT. Pindad, Divisi Alat Perkeretaapian 2015)

Gambar I. 1 Perbandingan produk komersial dari segi ekonomi (Sumber: PT. Pindad, Divisi Alat Perkeretaapian 2015) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keberadaan komponen persediaan (inventori) dalam kehidupan manusia tidak dapat dihindarkan, baik dalam kehidupan pribadi, rumah tangga, perkantoran maupun dalam unit

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (STUDI KASUS : PT CITRAMAS HEAVY INDUSTRIES) Nurul Hidayati 1, Dida Diah Damayanti

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : distribusi, bullwhip effect, pemusatan informasi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : distribusi, bullwhip effect, pemusatan informasi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT X adalah perusahaan yang memproduksi unit motor. Persediaan di jalur distribusi PT X memiliki nilai yang besar. Hal tersebut menjadi masalah karena jika PT X memiliki banyak penyimpanan, biaya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PESAWAT B737-NG DENGAN PENDEKATAN MODEL PERIODIC REVIEW DI PT. X

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PESAWAT B737-NG DENGAN PENDEKATAN MODEL PERIODIC REVIEW DI PT. X ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PESAWAT B77-NG DENGAN PENDEKATAN MODEL PERIODIC REVIEW DI PT. X Harwan Ahyadi, Siti Khodijah Program Studi Teknik Industri, Institut Sains dan Teknologi Nasional,

Lebih terperinci

i

i PERENCANAAN KEBUTUHAN DISTRIBUSI KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (STUDI KASUS: UD. ROHMAT) PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN

Lebih terperinci