II. DESKRIPSI PROSES

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "II. DESKRIPSI PROSES"

Transkripsi

1 II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Asam laktat dapat diproduksi melalui sintesis bahan kimaa ataupun fermentasi dengan mikroba (Y. Tokiwa dan Calabia, 007). Produksi asam laktat secara kimia sintesis menghasilkan produk racemix mixture dengan bentuk isomer DLasam laktat, Sedangkan fermentasi membentuk D(-) atau L(+)-asam laktat tergantung kepada spesies bakteri dan substrat yang digunakan (Y. Tokiwa dan Calabia, 007).

2 8 Gambar. 1. Metode pembuatan asam laktat (a) kimia sintesis dan (b) fermentasi menggunakan mikroba. SSF adalah simultaneous saccharification and fermentation. (Young-Jung Wee, Jin-Nam Kim, 005) Berikut ini adalah penguraian proses pembuatan asam laktat. 1. Proses kimia (sintesis) Sejak tahun 1960-an, asam laktat telah diproduksi melalui proses sintetis (Ullman, 007). Produksi asam laktat secara sintesis kimia menghasilkan produk DL-asam laktat (remaric mixture of lactic acid). Perusahaan yang menggunakan proses ini adalah Mussashino, Jepang dan Sterling Chemical Inc, USA. Proses komersial untuk kimia (sintesis) didasarkan pada lactonitrile sebagai bahan baku mentah. Industri asam laktat secara sintetis melakukan proses produksi dengan mereaksikan asetaldehida dengan hidrogen sianida untuk menghasilkan lactonitrile. Reaksi ini terjadi pada fase cair dengan tekanan yang tinggi. Selanjutnya lactonitrile di recovered dan dimurnikan dengan proses distillasi. Proses selanjutnya ialah hidrolisis oleh asam sulfat atau asam klorida hingga diperoleh produk asam laktat dan garam ammonium (N. Narayanan, A. Sarivastava. 00). Reaksi sebagai berikut : katalis CH CHO (l) + HCN (l) CH CH(OH)CN (l) Asetaldehid Asam Sianida Laktonitril

3 9 CH CH(OH)CN (l) + H O (l) + ½ H SO (l) CH CH(OH)COOH (l) + ½ (NH ) SO (s) Laktonitril Air Asam Sulfat Asam Laktat Garam Ammonium. Proses Fermentasi Asam laktat dapat diproduksi dengan memfermentasikan berbagai macam karbohidrat seperti sukrosa, glukosa atau laktosa. Gula-gula tersebut terdapat pada molasses, jagung, kentang dan milk whey (R, Keyes 1957). Proses pembuatan asam laktat dengan menggunakan metode fermentasi dengan bakteri melalui reaksi : fermentasi C 1 H O 1 (l) + H O (l) C 6 H 1 O 6 (l) + C 6 H 1 O 6 (l) Sukrosa Air Glukosa Fruktosa fermentasi C 6 H 1 O 6 (l) + Ca(OH) (S) (CH CHOHCOO) Ca (S) + H O (l) Glukosa Kalsium hidroksida Kalsium laktat Air (CH CHOHCOO) Ca (S) + H SO (l) CH CHOHCOOH (l) + CaSO (S) Kalsium laktat Asam sulfat Asam laktat Kalsium sulfat (R. Keyes. 1957) (N. Narayanan, A. Sarivastava. 00) Bakteri yang memproduksi hanya asam laktat saja termasuk keluarga homofermentatif, Sedangkan yang memproduksi asam laktat dan asam volatile tambahan seperti asam asetat, etanol, asam format, dan karbon dioksida diistilahkan heterofermentatif. Young-Jung Wee mengatakan sangat menguntungkan bila bahan baku mempunyai kriteria :

4 10 Murah Tingkat kontaminasi untuk bakteri rendah Laju dari fermentasi yang tinggi Asam laktat yang dihasilkan banyak Sedikit atau tidak mengandung produk samping Dapat difermentasi tanpa melakukan perlakuan awal Dapat beroperasi sepanjang tahun dalam jumlah besar Tabel. 1. Macam-macam bakteri penghasil asam laktat Homofermenter Enterococcus faecium Enterococcus faecalis Lactobacillus acidophilus Lactobacillus lactis Lactobacillus delbrueckii Lactobacillus leichmannii Lactobacillus salivarius Heterofermenter Lactobacillus brevis Lactobacillus buchneri Lactobacillus cellobiosus Lactobacillus confusus Lactobacillus coprophilus Lactobacillus fermentatum Lactobacillus sanfrancisco Sumber : Beuchat (1995)

5 11 Tabel.. Kemampuan bakteri Lactobacillus sp. mengolah bahan mentah Bahan baku Bakteri γ (asam laktat) Produktivitas g/l g/(jaml) Molasses Lactobacillus delbrueckii NCIMB ,8 Gandum hitam Lactobacillus paracasei No. 8 8,5, Sweet sorghum Lactobacillus paracasei No. 8 81,5,7 Lactobacillus paracasei No ,5 Gandum Lactococcus lactis ssp. lactis ATCC Jagung Lactobacillus amylovorus ATCC 60 10,1 0,8 Umbi kayu Lactobacillus amylovorus ATCC 60,8 0, Kentang Lactobacillus amylovorus ATCC 60, 0,1 Beras Lactobacillus sp. RKY 19,9 Barley Lactobacillus casei NRRL B-1 16, Lactobacillus amylophilus GV6 7, 0, Selulosa Lactobacillus coryniformis ssp. torquens ATCC ,5 Kertas daur ulang Lactobacillus coryniformis ssp. torquens ATCC 5600,1 0,5 Kayu Lactobacillus delbrueckii NRRL B ,9 Whey Lactobacillus helveticus R , Lactobacillus casei NRRL B-1 6 Sumber : Young-Jung Wee, Jin_Nam Kim 005

6 1 B. Pemilihan Proses 1. Perhitungan ekonomi kasar berdasarkan bahan baku yang diperlukan Tabel.. Harga Bahan baku dan Produk No BM Nama Senyawa $/unit 1,05 Asetaldehyde CH CHO 890/kg 7,08 Asam sianida HCN 1/kg 6,58 Asam klorida HCl 1,/kg 5,917 Ammonium klorida NH Cl 6/kg 5 7,09 Kalsium hidroksida Ca(OH) 1,5/kg 6 180,156 Glukosa C 6 H 1 O 6 0,07/kg 7 98,07 Asam sulfat H SO 6/kg 8 15,97 Kalsium sulfat Ca SO 1,1/kg 9 90,078 Asam laktat CH CH(OH)COOH 50/kg sumber : a. Proses pembuatan asam laktat dengan proses sintesis Reaksi yang terjadi : CH CHO (l) + HCN (l) CH CH(OH)CN (l) 1 kg CH CH(OH)CN (BM = 71,08) = 1, x 10 - mol H CH(OH)CN o CH CHO yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg CH CH(OH)CN : = mol CH CH(OH)CN x BM CH CHO = 1, x 10 - x,05 = 0,6197 kg o HCN yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg CH CH(OH)CN : = mol CH CH(OH)CN x BM HCN = 1, x 10 - x 7,08 = 0,80 kg

7 1 CH CH(OH)CN (l) + H O (l) +HCl (l) CH CH(OH)COOH (l) + NH Cl (l) 1 kg asam laktat (BM = 90,078) = 0,11 x 10 - mol asam laktat o HCl yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg asam laktat sebesar : = mol asam laktat x BM HCl = 0,11 x 10 - x 6,58 = 0,07 kg Diketahui kapasitas produksi : kg asam laktat /tahun Maka : CH CHO yang dibutuhkan sebesar : 0,6197 kg CHCHO = x kg CHCH(OH)C OOH / thn 1 kg CHCH(OH)C OOH = kg CH CHO /thn HCN yang dibutuhkan sebesar : 0,80 kg HCN = x kg CHCH(OH)COOH / thn 1 kg CHCH(OH)C OOH = kg HCN /thn HCl yang dibutuhkan sebesar : 0,07 kg HCl = x kg CHCH(OH)COOH / thn 1 kg CHCH(OH)C OOH = kg HCl/thn Jumlah harga bahan baku: = ( x $ 890) + ( x $ 1) + ( x $ 1,) = $ 1,708 x /thn

8 1 Harga produksi/kg asam laktat: = harga bahan baku/thn : kapasitas pabrik = $ 1,708 x / kg/thn = $ 569,5 asumsi ($ 1 = Rp.9.000) = Rp ,- b. Proses pembuatan asam laktat dengan proses fermentasi Reaksi yang terjadi : fermentasi C 1 H O 1 (l) + H O (l) C 6 H 1 O 6 (l) + C 6 H 1 O 6 (l) 1 kg glukosa (BM = 180,156) = 0,005 kmol glukosa o C 1 H O 1 yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg glukosa : = mol glukosa x BM C 1 H O 1 = 0,005 x, = 1,9 kg fermentasi C 6 H 1 O 6(l) + Ca(OH) (S) (CH CHOHCOO) Ca (S) + H O (l) 1 kg kalsium laktat (BM = 18,0) = 0,00 kmol kalsium laktat o Ca(OH) yang dbutuhkan untuk menghasilkan 1 kg kalsium laktat sebesar: = mol kalsium laktat x BM Ca(OH) = 0,00 x 7,09 = 0, kg

9 15 (CH CHOHCOO) Ca (S) + H SO (l) CH CHOHCOOH (l) + CaSO (S) 1 kg asam laktat (BM = 90,078) = 0,11 kmol asam laktat o H SO yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg asam laktat sebesar : = koefisien reaksi x mol asam laktat x BM H SO = (1/) x 0,11 x 98,0176 = 0,59 kg Diketahui kapasitas produksi : kg asam laktat /tahun Maka : C 6 H 1 O 6 yang dibutuhkan sebesar : 1 kg C 6H1O6 = x kg CHCH(OH)C OOH / thn 1 kg CHCH(OH)C OOH = kg C 6 H 1 O 6 /thn Ca(OH) yang dibutuhkan sebesar : 0, kg Ca(OH) = x kg CHCH(OH)COOH / thn 1 kg CHCH(OH)COOH = kg Ca(OH) /thn H SO yang dibutuhkan sebesar : 0,59 kg H SO = x kg CHCH(OH)C OOH / thn 1 kg CHCH(OH)C OOH = kg H SO /thn Jumlah harga bahan baku : = ( x $ 0,07) + ( x $ 1,5) + ( x $ 6) = $ 1,18 x 10 8 /thn Harga produksi /kg asam laktat:

10 16 = harga bahan baku/thn : kapasitas pabrik = $ 1,18 x 10 8 /thn : kg/thn = $,66/kg ($ 1 = Rp ) = Rp..976,-/kg. Pemilihan proses berdasarkan panas reaksi ΔH (Rx) Senyawa ΔHf J/mol Tabel.. Data Perhitungan A B C D E CH CHO 10,7 5,056 0,58-1,66E- 0,70E-06 0 HCN 71, 5,1-1,1,06E-0-1,18E-0 0 CH CH(OH)CN 18,7 78,81 0,700-1,95E- 0,1E-0 0 HCl 98,7 7,99-0,196-7,90E- 0,6E-0 0 NH Cl -,1E+05,77 1,1E CH CH(OH)COOH -10,6-6,1E+05,5E+0,E C 1 H O 1-7, ,0 0, Glukosa , Fruktosa -67, , H SO -75,96 6,00 0,70-0,0019 0, (CH CHOHCOO) Ca -9, ,9 0, Ca(OH) -179,66 9,597 0, CaSO -76, ,7-0, H O -85,8 -,78 0,786-0,0016 0, ,098E-10 sumber : PERRY S Chemical Engineering Handbook Carl L Yaws Chemical Properties Handbook Software Hysys. a. ΔH (Rx) menggunakan reaksi sintesis Reaksi 1 dengan konversi 85% pada suhu 0,15 K Basis 100 kg CH CHO =,7 mol CH CHO

11 17 CH CHO + HCN CH CH(OH)CN,7,7 1,99 1,99 1,99 0,05 0,05 1,99 ΔH (98) = n (ΔH produk(98) - ΔH reaktan(98) ) = 1,99 (18,7 - (10,7 + 71,)) = 16,11 J/mol ΔA = ((,7 x 5,056) + (,7 x 5,1) + (1,99 x 78,81)) = 86,9 ΔB = ((,7 x 0,58) + (,7 x (-1,1)) + (1,99 x 0,7)) = -0,77 ΔC = ((,7 x (-1,66x10 - )) + (,7 x (,06x10 - )) + (1,99 x (-1,95x10 - )) = -5,85x10 - ΔD = ((,7 x (,7x10-6 )) + (,7 x (-1,18x10-6 )) + (1,99 x (,15x10-6 )) 0,15 98,15 = 7,56x10-6 CpdT A( T B ) ( ( T C )) ( ( T D )) ( ( T 0,77 5,85 x10 86,(0,15 98,15) ( (0,15 98,15 )) ( 6 7,56 x10 ( (0,15 98,15 ),6x10 J mol (0,15 )) 98,15 )) 0, 15 H Rx 98,15 ( ) H 98 CpdT = 16,11 J/mol +,6x10 J/mol =,6x10 J/mol

12 18 Reaksi dengan konversi 85% pada suhu 0,15 K Basis 100 kg CH CH(OH)CN = 1, mol CH CH(OH)CN CH CH(OH)CN + H O + HCl CH CH(OH)COOH + NH Cl 1,,8 1, 1,19,8 1,19 1,19 1,19 0,1 0, 0,1 1,19 1,19 ΔH (98) = n (ΔH produk(98) - ΔH reaktan(98) ) = 1,19 ((-,15x ,5) - (18,7 + ( x 75,55) + 98,7)) = -,78x10 5 J/mol ΔA = ((1, x 78,81) + (,8 x -x10 - ) + (1, x 7,99) + (1,19 x -6,1x10 5 ) + (1,19 x,77)) = -7,9x10 5 ΔB = ((1, x 0,7) + (,8 x -,11x10 - ) + (1, x -0,19) + (1,19 x,51x10 ) + (1,19 x 1,1x10-1 )) = 11,656 ΔC = ((1, x -1,95x10 - ) + (,8 x 5,6x10-7 ) + (1, x -7,898x10-5 ) + (1,19 x,18x10 - ) + 0) = ΔD = ((1, x (,15x10-6 ) (1, x,6x10-6 ) ) = 0,016 0,15 98,15 CpdT B C D A( T ) ( ( T )) ( ( T )) ( ( T T 1 )) -7,9x10 5 (0,15 98,15) 11,656 ( 0,016 ( (0,15 98,15 ),8 x10 6 (0,15 J mol 0,916 98,15 )) ( (0,15 98,15 ))

13 19 0, 15 H Rx ( ) H 98 CpdT 98,15 = -,78x10 5 J/mol + 6,8 x 10 J/mol =,57x10 6 J/mol ΔH total = ΔH (RX)1 + ΔH (RX) =,6x10 +,57x10 6 J/mol =,6x10 6 J/mol b. ΔH (Rx) menggunakan reaksi fermentasi Reaksi 1 dengan konversi 95% pada suhu 18,15 K Basis 100 kg C 1 H O 1 = 0,9 mol C 1 H O 1 fermentasi C 1 H O 1 (l) + H O (l) C 6 H 1 O 6 (l) + C 6 H 1 O 6 (l) 0,9 0,77 0,77 0,77 0,77 0,01 0,77 0,77 0,77 98 = n (ΔHf produk - ΔHf reaktan) = 0,77 (ΔH f glukosa + ΔH f fruktosa) (ΔH f H O + ΔH f C 1 H O 1 ) = 0,77 ( ,) - (-85,8 + -7,11) = -199,1 J/mol 18,15 98,15 CpdT A( T B ) ( ( T C )) ( ( T D )) ( ( T )) = 550,9 J/mol

14 0 18, 5 H Rx ( ) H 98 CpdT 98,15 = -199, ,9 = 508,07 J/mol Reaksi dengan konversi 90% pada suhu 18,15 K Basis 100 kg C 6 H 1 O 6 = 0,55 mol C 6 H 1 O 6 fermentasi C 6 H 1 O 6(l) + Ca(OH) (S) (CH CHOHCOO) Ca (S) + H O (l) 0,55 0,9 0,9 0,9 0,9 0,98 0,06-0,9 0,98 98 = n (ΔHf produk - ΔHf reaktan) = 0,9 (ΔH f kalsium laktat + ΔH f H O) (ΔH f C 6 H 1 O 6 + ΔH f Ca(OH) ) = 0,9 x (-9, ,8) - ( ,66) = 1,07 J/mol 18,15 98,15 CpdT A( T B ) ( ( T C )) ( ( T D )) ( ( T = -1,81 x 10 9 J/mol 18, 5 H Rx 98,15 ( ) H 98 CpdT = 1,07 kj + (-1,81 x 10 9 kj) = -1,81 x 10 9 J/mol )) Reaksi dengan konversi 99,9% pada suhu 18,15 K Basis 100 kg (CH CHOHCOO) Ca = 0,58 mol (CH CHOHCOO) Ca

15 1 (CH CHOHCOO) Ca (S) + H SO (l) CH CHOHCOOH (l) + CaSO (S) 0,58 0,577 0,577 0,577 0,916 0,577 0,000-0,916 0, = n (ΔHf produk - ΔHf reaktan) = 0,577 (ΔH f asam laktat + ΔH f CaSO ) (ΔH f H SO + ΔH f (CH CH(OH)COO )Ca) = 0,577 (-10, ,7) - (-75, ,11) = 68,9 J/mol 18,15 98,15 CpdT A( T B ) ( ( T C )) ( ( T D )) ( ( T )) = 786,97 J/mol 18, 15 H Rx ( ) H 98 CpdT 98,15 = 68,9 kj + (786,97 kj) = 7755,7 J/mol ΔH total = ΔH (RX)1 + Δ H (RX) + Δ H (RX) = 508,07 + (-1,81 x 10 9 ) + (7755,7) = -1,81 x 10 9 J/mol

16 Tabel.5. Perbandingan Proses Pembuatan Asam Laktat Uraian Proses sintesis Proses fermentasi Bahan Baku Asetaldehida dan HCN Molasses Temperature operasi 0 o C 5 o C Tekanan operasi atm 1 atm Produk DL-asam laktat L-(+) atau D-(-)-asam laktat Konversi 85% 90% Δ H (Rx),6x10 6 J/mol -1,81 x 10 9 J/mol Biaya bahan baku per kg produk (Ekonomi kasar) Rp ,-/kg Rp..976,-/kg Perbandingan Proses produksi dilakukan untuk menentukan proses mana yang lebih efektif dan efisien dalam produksi asam laktat. Proses yang dibandingkan adalah proses secara sintetis dan proses secara fermentasi. Proses pembuatan asam laktat yang dipilih ialah metode fermentasi dengan alasan : 1. Ketersediaan bahan baku karbohidrat yang berasal dari molasses yang melimpah di Indonesia.. Bahan baku yang terbatas dalam proses kimia sintesis, sedangkan bahan baku menggunakan proses fermentasi adalah bahan baku yang dapat diperbaharui.. Bakteri Lactobacillus Delbreuckii dapat menguraikan gula dalam molasse sehingga proses fermentasi tidak memerlukan perlakuan awal hidrolisis.. Biaya atau harga produksi cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan proses kimia (sintesis). 5. Konversi proses lebih besar dibandingkan dengan proses kimia (sintesis).

17 C. Uraian Proses Proses pembuatan asam laktat dilakukan secara semi continue, dimana proses batch dilakukan sampai pada tangki penyimpanan, setelah tangki penyimpanan dilakukan proses continue. Pembuatan asam laktat dengan cara fermentasi secara garis besar terdiri dari : Fermentasi Pengasaman Pemisahan biomassa, sisa nutrisi, dan kotoran lain Pemurnian 1. Fermentasi Bahan baku yang tergolong murah untuk difermentasikan adalah : starchy and cellulosic material, whey, molasses. Yang tergolong dalam starchy and cellulosic material antara lain : gandum, jagung, singkong, kentang, beras, sweet gorghum, rye, barley. Akan tetapi materi ini perlu dihidrolisis terlebih dahulu untuk mendapatkan gula fermentasi (karbohidrat) sebelum difermentasikan (Young-Jung Wee, Jin-Nam Kim, 005). Bakteri Lactobacillus delbrueckii dipilih karena dapat memproduksi asam laktat paling tinggi dengan menggunakan substrat yang mengandung senyawa gula tanpa perlu perlakuan awal (Y. tokiwa dan Calabia 007). Senyawa gula tersebut antara lain : sukrosa, glukosa, fruktosa, maltosa (P.D. Robinson 1988). Bakteri yang diperlukan untuk proses fermentasi asam laktat sebanyak

18 1,7% dari jumlah molasse yang masuk. Malt sprouts adalah nutrisi untuk bakteri yang ditambahkan sebanyak % dari jumlah molasse yang masuk fermentor (J.M. Paturau, 1989). Kultur diinokulasi dengan Lactobacillus delbrueckii. Kultur ini mengandung 15% gula, 0,75% malt spouts, 0,5% NH PO, 10% CaCO, dan air (R.Keyes 1957). Selama proses fermentasi ph harus dijaga antara 5-6,5 dengan menggunakan buffering agent Ca(OH), CaCO, NH OH, NaOH. Selain berfungsi untuk menjaga ph, penambahan secara berlebih dari buffering agent tersebut akan menghasilkan garam laktat sebagai bentuk asam laktat. Dengan penambahan buffering agent maka akan terbentuk garam laktat seperti kalsium laktat, ammonium laktat, sodium laktat (Ullman 007). Hal tersebut dilakukan untuk membentuk asam laktat dengan isomer D(-) atau L(+) yang nantinya akan diasamkan lalu disaring, karena produk yang dihasilkan dari fermentasi merupakan asam laktat dengan isomer DL. Adapun reaksinya sebagai berikut fermentasi C 1 H O 1 (l) + H O (l) C 6 H 1 O 6 (l) + C 6 H 1 O 6 (l) Sukrosa Air Glukosa Fruktosa fermentasi C 6 H 1 O 6 (l) + Ca(OH) (S) (CH CHOHCOO) Ca (S) + H O (l) Glukosa Kalsium hidroksida Kalsium laktat Air (R. Keyes, 1957, 1957) (N. Narayanan, A. Sarivastava, 00) Tidak ada ukuran yang pasti dari fermentor karena ukuran tangki tidak berpengaruh pada proses fermentasi (National agricultural biosecurity center

19 5 00). Fermentasi berlangsung selama 1 jam pada temperatur 5 C, tekanan 1 atm dan pada konsentrasi gula umpan 1 % (Ullman, 007).. Pengasaman Pembentukan garam laktat selama fermentasi harus diubah menjadi asam laktat. Larutan kalsium laktat setelah proses pemisahan dialirkan menuju acidifier (R. Keyes, 1957). Penambahan dengan H SO kedalam kalsium laktat digunakan untuk produksi skala besar. Metode ini membentuk asam laktat dan CaSO (gypsum) yang memiliki kelarutan yang kecil dalam air (Ullman, 007). CaSO yang terbentuk berfungsi sebagai koagulan yang dapat mengikat dan mengendapkan cell dan padatan yang terlarut yang nantinya akan disaring. (CH CHOHCOO) Ca (S) + H SO (l) CH CHOHCOOH (l) + CaSO (S) Kalsium laktat Asam sulfat Asam laktat Kalsium sulfat (N. Narayanan, A. Sarivastava. 00). Pemisahan biomassa, sisa nutrisi dan kotoran lain Beberapa teknologi pemisahan bakteri dari hasil fermentasi dapat digunakan tergantung pada bakteri yang digunakan dalam fermentasi. Bakteri tersebut dapat dipisahkan dengan cara flokulasi dengan alkali atau ultrafiltrasi (Ullman, 007). Setelah proses fermentasi selesai, produk yang terbentuk harus dipisahkan dari material-material pengotor yang terkandung

20 6 didalamnya. Larutan produk dipisahkan dengan filtrasi (Han-Hagerdal), Pemisahan ini dilakukan dengan filtrasi untuk memisahkan larutan dengan sisa-sisa kotoran terutama sisa-sisa biomassa (bakteri dan malt sprouts) dan juga partikel-partikel yang tersuspensi dari molasses (Akerberg dan Zacchi 000). Larutan asam laktat dan endapan CaSO yang terbentuk di tangki pengasaman kemudian dialirkan ke dalam filter untuk memisahkan endapan CaSO dari larutan. Selanjutnya larutan asam laktat tersebut dialirkan ke vaporaizer untuk kemudian dimurnikan, sedangkan endapan CaSO dikeluarkan dari bagian bawah (R. Keyes, 1957).. Pemurnian Larutan asam laktat yang berasal dari tangki pengendapan masih mengandung asam laktat, air, fruktosa dan sisa glukosa, diumpankan ke dalam vaporaizer untuk memisahkan asam laktat dan air dengan glukosa dan fruktosa. Pemilihan suhu operasi vaporaizer berdasarkan temperature dew point sehingga didapatkan komposisi hasil keluaran asam laktat 80% dan air 0% karena Pada temperatur ini asam laktat dan sedikit air akan menguap, sedangkan fruktosa dan glukosa akan tetap cair (titik didih glukosa > 00 C, titik didih fruktosa > 00 C).

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. Fermentasi Kalsium laktat dapat diproduksi hanya dengan proses fermentasi berbagai macam karbohidrat seperti sukrosa, glukosa atau laktosa dengan menggunkan mikroba. Gula-gula tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Di zaman yang semakin berkembang dan modern ini, Indonesia perlu lebih meningkatkan taraf hidup bangsa yaitu dengan pembangunan dalam sektor industri.

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON PER TAHUN LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS 15.150 TON PER TAHUN Oleh : Teguh Purwanto D 500 040 033 Dosen Pembimbing : Farida Nurcahyani,

Lebih terperinci

Tri Wahyuningsih Vina Larasati A.P Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Niniek Fajar Puspita, M.Eng NIP

Tri Wahyuningsih Vina Larasati A.P Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Niniek Fajar Puspita, M.Eng NIP Tri Wahyuningsih 2307.030.004 Vina Larasati A.P. 2307.030.080 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Niniek Fajar Puspita, M.Eng NIP. 19630805 198903 2 002 SEJARAH Tahun Nama Keterangan 1780 SCHEELE Mengisolasi asam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman, pembangunan di segala bidang harus semakin diperhatikan. Salah satu jalan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa adalah dengan pembangunan

Lebih terperinci

BAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES. Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang

BAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES. Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang BAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES A. Macam-macam Proses Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang dihasilkan dengan mereaksikan katalis asam dengan asetaldehida. Beberapa jenis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sodium Laktat Sodium laktat (CH 3 CHOHCOONa) atau dengan nama lain Sodium 2- hydroxypropanoatenatrium merupakan garam alami yang berasal dari fermentasi asam laktat dari sumber

Lebih terperinci

H 2 NCCH 2 CH 2 CHO (ϑ)

H 2 NCCH 2 CH 2 CHO (ϑ) II. DESKRIPSI PROSES A. Macam macam proses Pada dasarnya ada tiga proses untuk memproduksi monosodium glutamat, yaitu : 1. Proses Hidrolisis 2. Proses Sintesis 3. Proses Fermentasi Uraian masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG

BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara agraris dengan salah satu produk kegiatan pertaniannya adalah jagung. Jagung sebagai salah satu sumber kebutuhan pokok masyarakat diproduksi

Lebih terperinci

BAB II. DESKRIPSI PROSES

BAB II. DESKRIPSI PROSES BAB II. DESKRIPSI PROSES Proses pembuatan Dicalcium Phosphate Dihydrate (DCPD) dipilih berdasarkan bahan baku yang akan digunakan karena proses yang akan berlangsung dan produk yang akan dihasilkan akan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, 7 BAB II URAIAN PROSES 2.1. Jenis-Jenis Proses Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, atau phenyl carbinol. Benzil alkohol mempunyai rumus molekul C 6 H 5 CH 2 OH. Proses

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian. BAB II DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemrosesan yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara

Lebih terperinci

PABRIK CALCIUM LAKTAT DARI MOLASSES DENGAN PROSES FERMENTASI PRA RENCANA PABRIK

PABRIK CALCIUM LAKTAT DARI MOLASSES DENGAN PROSES FERMENTASI PRA RENCANA PABRIK PABRIK CALCIUM LAKTAT DARI MOLASSES DENGAN PROSES FERMENTASI PRA RENCANA PABRIK Oleh : YANCE L.O. IMBIRI 063101 0065 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON/TAHUN

NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON/TAHUN NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS 8.000 TON/TAHUN Disusun oleh NIA FITRIA D 500 090 001 Dosen pembimbing 1. Ir. Herry Purnama, M.T., Ph.D.

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa II. DESKRIPSI PROSES A. Macam - Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Molase Molase adalah hasil samping dari proses pembuatan gula tebu. Meningkatnya produksi gula tebu Indonesia sekitar sepuluh tahun terakhir ini tentunya akan meningkatkan

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Asam Oksalat dari Tetes dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Oksalat dari Tetes dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Produksi gula indonesia dari tahun 2010 2012 terus mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan kebutuhan nasional akan gula, seperti tergambar dalam tabel di bawah

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. JENIS JENIS PROSES Terdapat dua jenis 1,3-propandiol (PDO) menurut proses produksinya yaitu chemical PDO dan bio-pdo, dimana chemical PDO disintesis secara kimia dari bahan baku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ubi Kayu BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada pra rancangan pabrik ini bahan baku yang digunakan adalah ubi kayu. Ubi kayu (Manihot Esculenta Crant) termasuk dalam kelas Eupharbiaceace, dapat ditanam pada

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses: II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis Proses Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses: 1. Proses Recovery reaksi samping pembuatan soda ash ( proses solvay ) Proses solvay

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. JENIS JENIS PROSES Ada 2 jenis 1,3-propandiol (PDO) menurut proses produksinya yaitu chemical PDO dan bio-pdo, dimana chemical PDO disintesis secara kimia dari bahan baku yaitu

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Dalam

BAB II DESKRIPSI PROSES. Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Dalam BAB II DESKRIPSI PROSES Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Dalam bahasa Inggris, kalsium hidroksida juga dinamakan slaked lime, atau hydrated lime (kapur yang di-airkan).

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROSES. pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual.

DESKRIPSI PROSES. pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual. II. DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses II. DESKRIPSI PROSES A. Macam- Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pisang merupakan buah yang umum ditemui di Indonesia. Badan Pusat statistik mencatat pada tahun 2012 produksi pisang di Indonesia adalah sebanyak 6.189.052 ton. Jumlah

Lebih terperinci

Ari Kurniawan Prasetyo dan Wahyono Hadi Jurusan Teknik Lingkungan-FTSP-ITS. Abstrak

Ari Kurniawan Prasetyo dan Wahyono Hadi Jurusan Teknik Lingkungan-FTSP-ITS. Abstrak PEMBUATAN ETANOL DARI SAMPAH PASAR MELALUI PROSES HIDROLISIS ASAM DAN FERMENTASI BAKTERI Zymomonas mobilis ETHANOL PRODUCTION FROM MARKET WASTES THROUGH ACID HYDROLYSIS AND FERMENTATION BY Zymomonas mobilis

Lebih terperinci

BIOETHANOL. Kelompok 12. Isma Jayanti Lilis Julianti Chika Meirina Kusuma W Fajar Maydian Seto

BIOETHANOL. Kelompok 12. Isma Jayanti Lilis Julianti Chika Meirina Kusuma W Fajar Maydian Seto BIOETHANOL Kelompok 12 Isma Jayanti Lilis Julianti Chika Meirina Kusuma W Fajar Maydian Seto PENGERTIAN Bioethanol adalah ethanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan proses farmentasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Magnesium klorida Salah satu kegunaan yang paling penting dari MgCl 2, selain dalam pembuatan logam magnesium, adalah pembuatan semen magnesium oksiklorida, dimana dibuat melalui

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara 11 II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara lain : 1. Pembuatan Metil Akrilat dari Asetilena Proses pembuatan metil akrilat adalah

Lebih terperinci

II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983)

II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983) II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES A. Jenis-jenis Proses Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES 10 BAB II DESKRIPSI PROSES A. Macam-macam Proses Pembuatan kalium hidroksida ini dapat dilakukan dengan dua macam proses, yaitu; pembuatan kalium hidroksida dengan proses boiling dan pembuatan kalium hidroksida

Lebih terperinci

TRY OUT SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2010 TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA 2011 Waktu: 150 Menit PUSAT KLINIK PENDIDIKAN INDONESIA (PKPI) bekerjasama dengan LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SSCIntersolusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pisang merupakan buah yang tumbuh di daerah-daerah di Indonesia. Menurut data Direktorat Jendral Hortikultura produksi pisang pada tahun 2010 adalah sebanyak 5.755.073

Lebih terperinci

BAB II. DISKRIPSI PROSES. bahan baku yang bervariasi. Berdasarkan bahan baku ada 2 proses komersial

BAB II. DISKRIPSI PROSES. bahan baku yang bervariasi. Berdasarkan bahan baku ada 2 proses komersial BAB II. DISKRIPSI PROSES 2.1 Jenis Proses Berdasarkan Bahan Baku Tricresyl phosphate (TCP) dapat dibuat melalui beberapa proses berdasarkan bahan baku yang bervariasi. Berdasarkan bahan baku ada 2 proses

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB IV STOIKIOMETRI A. HUKUM GAY LUSSAC Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan volum gas hasil reaksi berbanding

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses.

Lebih terperinci

II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983)

II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983) II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES A. Jenisjenis Proses Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dietil eter merupakan salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan dalam industri dan salah satu anggota senyawa eter yang mempunyai kegunaan yang sangat penting.

Lebih terperinci

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses.

Lebih terperinci

Tugas Prarancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Aseton Sianohidrin dari Aseton dan HCN BAB I PENDAHULUAN

Tugas Prarancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Aseton Sianohidrin dari Aseton dan HCN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan industri sebagai bagian dari usaha pengembangan jangka panjang diarahkan untuk mencapai struktur ekonomi yang lebih kuat, yaitu struktur ekonomi dengan titik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan deterjen semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah keluarga di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, peningkatan jumlah kepala

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia tiap tahunnya mengalami peningkatan yang begitu cepat dan mempunyai dampak terhadap tumbuhnya berbagai industri yang terkait.

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara garis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat pesat. Setiap tahunnya berdiri industri-industri baru yang berskala besar.

I. PENDAHULUAN. sangat pesat. Setiap tahunnya berdiri industri-industri baru yang berskala besar. I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai negara yang sedang berkembang, perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Setiap tahunnya berdiri industri-industri baru yang berskala besar. Hal ini juga

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini, kebutuhan terhadap asam laktat tinggi dan diperkirakan

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini, kebutuhan terhadap asam laktat tinggi dan diperkirakan BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, kebutuhan terhadap asam laktat tinggi dan diperkirakan akan meningkat sekitar 130.000 150.000 (metric) ton setiap tahunnya (Mirasol, 1999). Asam laktat

Lebih terperinci

BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. Potassium karbonat memiliki beberapa nama lain yaitu : kalium karbonat, carbonate

BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. Potassium karbonat memiliki beberapa nama lain yaitu : kalium karbonat, carbonate BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES II.1. Jenis Jenis Proses Potassium karbonat memiliki beberapa nama lain yaitu : kalium karbonat, carbonate of potash, dipotassium carbonate, pearl ash, potash,

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. Proses Pembuatan Trimetiletilen Secara umum pembuatan trimetiletilen dapat dilakukan dengan 2 proses berdasarkan bahan baku yang digunakan, yaitu pembuatan trimetiletilen dari n-butena

Lebih terperinci

Oleh : Derry Pramuditio Jeffrey Ong Sien Che

Oleh : Derry Pramuditio Jeffrey Ong Sien Che Oleh : Derry Pramuditio 2310100037 Jeffrey Ong Sien Che 2310100135 Laboratorium Biomassa dan Konversi Energi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB II PERANCANGAN PRODUK

BAB II PERANCANGAN PRODUK BAB II PERANCANGAN PRODUK 2.1 Spesifikasi Bahan Baku 2.1.1 Butanol (C 4 H 9 OH) Wujud : cair (30 o C, 1 atm) Kenampakan : bening Berat molekul : 74,12 Titik didih : 117,7 0 C Titik beku : -89,3 0 C Titik

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Pentaeritritol dari Asetaldehid dan Formaldehid dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Pentaeritritol dari Asetaldehid dan Formaldehid dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentaeritritol adalah alkohol yang mempunyai empat gugus OH dan berbentuk kristal berwarna putih yang tidak berbau. Pentaeritritol merupakan produk intermediet, diproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan bakar memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia. Krisis energi yang terjadi di dunia dan peningkatan populasi manusia sangat kontradiktif dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Biogas Biogas adalah gas yang terbentuk melalui proses fermentasi bahan-bahan limbah organik, seperti kotoran ternak dan sampah organik oleh bakteri anaerob ( bakteri

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku tert-butyl alkohol (TBA) Wujud Warna Kemurnian Impuritas : cair : jernih : 99,5% mol : H 2 O

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia yang begitu cepat sangat berdampak terhadap berbagai industri yang terkait. Salah satu industri yang cukup baik untuk dikembangkan

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik

Lebih terperinci

Pabrik Asam Asetat Dari Limbah Cair Pulp Kakao Dengan Proses Fermentasi

Pabrik Asam Asetat Dari Limbah Cair Pulp Kakao Dengan Proses Fermentasi SIDANG TUGAS AKHIR Pabrik Asam Asetat Dari Limbah Cair Pulp Kakao Dengan Proses Fermentasi Oleh : BAGUS BUDIANTO 2310 030 042 FRIDYAWATI 2310 030 089 Dosen Pembimbing :Ibu Ir.Sri Murwanti,MT NIP.19530226

Lebih terperinci

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2! BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A.Tinjauan Pustaka. 1.Tanaman Tebu. tinggi dibanding tanaman lain dalam hal pemenuhan kebutuhan pemanis (Lutony,

BAB II LANDASAN TEORI. A.Tinjauan Pustaka. 1.Tanaman Tebu. tinggi dibanding tanaman lain dalam hal pemenuhan kebutuhan pemanis (Lutony, BAB II LANDASAN TEORI A.Tinjauan Pustaka 1.Tanaman Tebu Tanaman tebu merupakan sumber pemanis yang paling populer di dunia. Selain itu tanaman tebu juga diketahui mempunyai tingkat produksi gula yang tinggi

Lebih terperinci

FERMENTASI ETANOL DARI SAMPAH TPS GEBANG PUTIH SURABAYA

FERMENTASI ETANOL DARI SAMPAH TPS GEBANG PUTIH SURABAYA TUGAS AKHIR FERMENTASI ETANOL DARI SAMPAH TPS GEBANG PUTIH SURABAYA Oleh: MUSTIKA HARDI (3304 100 072) Sampah Sampah dapat dimanfaatkan secara anaerobik menjadi alkohol. Metode ini memberikan alternatif

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minuman Beralkohol Yang dimaksud dengan minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Minuman ini diproses dari hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan

Lebih terperinci

Perhatikan gambar diagram P-T berikut:

Perhatikan gambar diagram P-T berikut: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 1. Yang bukan merupakan sifat koligatif larutan adalah. A. Penurunan tekanan uap B. Penurunan titik beku C. Penurunan titik didih D. Kenaikan titik didih E. Tekanan osmosis 2. Adanya

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Kimia Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Kimia - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Kimia Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Kimia - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Kimia Tahun Ajaran 2017/2018-1. Sebuah unsur X memiliki no massa 52 dan jumlah neutron sebesar 28. Kongurasi elektron dari ion X + adalah...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES 2.1 Sejarah dan Perkembangan Furfural pertama kali diisolasi tahun 1832 oleh ilmuwan kimia jerman bernama Johan Dobreiner dalam jumlah yang sangat sedikit dari

Lebih terperinci

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SELEKSI KABUPATEN / KOTA UjianTeori Waktu 2 Jam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dimetil Eter Dimetil Eter (DME) adalah senyawa eter yang paling sederhana dengan rumus kimia CH 3 OCH 3. Dikenal juga sebagai methyl ether atau wood ether. Jika DME dioksidasi

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang dituntut untuk giat melaksanakan pembangunan di segala bidang terutama di bidang industri. Salah satu sub industri yang sangat

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai

II. DESKRIPSI PROSES. Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai II. DESKRIPSI PROSES 2.1 Macam Macam Proses 1. Proses Formaldehid Du Pont Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai berikut : CH 2 O + CO + H 2 O HOCH 2 COOH 700 atm HOCH 2 COOH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan suatu negara dapat diindikasikan dengan pesatnya. kemudahan dalam pemanfaatan dan pemasokan bahan baku.

I. PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan suatu negara dapat diindikasikan dengan pesatnya. kemudahan dalam pemanfaatan dan pemasokan bahan baku. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan pembangunan suatu negara dapat diindikasikan dengan pesatnya industrialisasi pada negara tersebut. Salah satu hal dasar yang mendorong berdirinya suatu industri

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Asam laktat berasal dari bahasa latin lactis yang berarti susu (Anonim, 2001). Zat

TINJAUAN PUSTAKA. Asam laktat berasal dari bahasa latin lactis yang berarti susu (Anonim, 2001). Zat TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Laktat Asam laktat berasal dari bahasa latin lactis yang berarti susu (Anonim, 2001). Zat tersebut merupakan jenis asam organik yang tidak berwarna, dapat dicampur dengan air,

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Kloroform dari Sodium hidroksida, Klorin, dan Aseton dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Kloroform dari Sodium hidroksida, Klorin, dan Aseton dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kimia senantiasa berkembang seiring dengan kemajuan teknologi untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan manusia. Industri bulk chemical merupakan salah satu sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan sumber bahan bakar fosil yang terus menipis mendorong para

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan sumber bahan bakar fosil yang terus menipis mendorong para 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketersediaan sumber bahan bakar fosil yang terus menipis mendorong para peneliti untuk mengembangkan usaha dalam menanggulangi masalah ini diantaranya menggunakan

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia, salah satu caranya dengan pembangunan industri kimia. Salah satu bentuk industri kimia yaitu industri

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ZAT TERLARUT + PELARUT LARUTAN Komponen minor Komponen utama Sistem homogen PELARUTAN

Lebih terperinci

D kj/mol E kj/mol

D kj/mol E kj/mol 1. Dari data : 2H 2 (g) + O 2 (g) 2H 2 O (l) H = -571 kj 2Ca (s) + O 2 (g) 2CaO(s) H = -1269 kj CaO (s) + H 2 O (l) Ca(OH)2(s) H = -64 kj Dapat dihitung entalpi pembentukan Ca(OH) 2 (s) sebesar... A. -984

Lebih terperinci

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, 7 BB II URIN PROSES.. Jenis-Jenis Proses Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, atau phenyl carbinol. Benzil alkohol mempunyai rumus molekul 6 H 5 H OH. Proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi: BAB II DESKRIPSI PROSES A. Macam macam Proses Kapasitas produksi sodium klorat di dunia pada tahun 1992 ± 2,3 juta ton dengan 1, 61 juta ton diproduksi oleh Amerika Utara. Proses pembuatan sodium klorat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES 2.1 Sejarah dan Perkembangan Furfural pertama kali diisolasi tahun 1832 oleh ilmuwan kimia jerman bernama Johan Dobreiner dalam jumlah yang sangat sedikit dari

Lebih terperinci

Pabrik Asam Sitrat dari Nira Sorgum dengan Proses Submerged Fermentation menggunakan Aspergillus niger

Pabrik Asam Sitrat dari Nira Sorgum dengan Proses Submerged Fermentation menggunakan Aspergillus niger Pabrik Asam Sitrat dari Nira Sorgum dengan Proses Submerged Fermentation menggunakan Aspergillus niger Disusun oleh: Rindy Atika Qomary 2307 030 024 Adhyasti Rinenggautami 2307 030 056 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KESETIMBANGAN KIMIA 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi reaksi kimia reversible dan irreversible..

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL UjianTeori Waktu: 100 menit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan

II. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan II. DESKIPSI POSES A. Jenis - Jenis Proses a) eaksi Acetylene (C2H2) dengan Hydrogen Chloride (HCl) Menurut Nexant s ChemSystem Process Evaluation/ esearch planning (2007), metode pembuatan VCM dengan

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK MONOSODIUM GLUTAMAT DARI MOLASSES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK MONOSODIUM GLUTAMAT DARI MOLASSES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON PER TAHUN 0 LAPORAN TUGAS PERANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK MONOSODIUM GLUTAMAT DARI MOLASSES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS 15.150 TON PER TAHUN Oleh : Budi Utami D 500 040 026 Dosen pembimbing : 1. Kusmiyati,

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia sebagai bagian negara-negara di dunia harus siap untuk menghadapi era perdagangan bebas yang sudah dimulai. Indonesia bisa dikatakan masih

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 21 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Ubi kayu merupakan salah satu hasil pertanian dengan kandungan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai bahan baku pembuatan etanol. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Jumlah energi yang dibutuhkan akan meningkat seiring berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah penduduk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan industri di Indonesia, pemerintah berupaya meningkatkan pertumbuhan industri kimia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299 PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP. 031-8415492 FAX 031-8430673 KODE POS 60299 ULANGAN AKHIR SEMESTER 2 (DUA) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Hari/Tanggal :

Lebih terperinci

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR Air baku yang digunakan umumnya mengandung bermacam-macam senyawa pengotor seperti padatan tersuspensi, padatan terlarut, dan gas-gas. Penggunaan air tersebut secara langsung

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kimia memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat dikarenakan industri kimia banyak memproduksi barang mentah maupun barang jadi untuk mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES A. Pemilihan Proses Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN PERSENTASE STARTER PADA NIRA AREN (Arenga pinnata) TERHADAP BIOETHANOL YANG DIHASILKAN

PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN PERSENTASE STARTER PADA NIRA AREN (Arenga pinnata) TERHADAP BIOETHANOL YANG DIHASILKAN INFO TEKNIK Volume 16 No. 2 Desember 2015 (217-226) PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN PERSENTASE STARTER PADA NIRA AREN (Arenga pinnata) TERHADAP BIOETHANOL YANG DIHASILKAN Isna Syauqiah Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI 1. RUMUS KIMIA 2. MENULISKAN PERSAMAAN KIMIA YANG BALANS 3. HUBUNGAN MASSA DALAM REAKSI KIMIA 4. REAKTAN PEMBATAS 5. HASIL PERSENTASE Reaktan (Pereaksi) Produk (Hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi buah tropis di Indonesia cukup beragam, salah satu buah yang dibudidayakan adalah buah nanas yang cukup banyak terdapat di daerah Lampung, Subang, Bogor,

Lebih terperinci