BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun
|
|
- Ratna Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Di zaman yang semakin berkembang dan modern ini, Indonesia perlu lebih meningkatkan taraf hidup bangsa yaitu dengan pembangunan dalam sektor industri. Salah satunya adalah pembangunan industri asam laktat dengan bahan dasar molases Pembangunan industri asam laktat yang menghasilkan produk bahan baku ini sangat penting, karena dapat mengurangi jumlah impor asam laktat di Indonesia. Dengan adanya pembangunan pabrik asam laktat akan dapat mengurangi pengeluaran devisa negara untuk mengimpor asam laktat tersebut. Di samping itu dengan adanya pendirian pabrik asam laktat di Indonesia, dapat membuka lapangan kerja baru dan memacu pertumbuhan industry lainnya. Kebutuhan asam laktat di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat bila dilihat dari semakin banyaknya industri yang menggunakan asam laktat. Beberapa industri yang menggunakan asam laktat seperti industri farmasi, makanan dan minuman serta digunakan sebagai bahan baku pembuatan poly lactic acid. Maka dari itu dengan pendirian pabrik asam laktat ini akan membantu memenuhi kebutuhan asam laktat di Indonesia. 1.2 Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas produksi pabrik asam laktat ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan, yaitu : Proyeksi Kebutuhan Asam Laktat Kebutuhan asam laktat di Indonesia jumlahnya semakin bertambah tiap tahunnya, sehingga untuk memenuhinya diperlukan impor dari luar negeri. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik mengenai data ekspor impor asam laktat di Indonesia tahun ( ) seperti ditunjukkan pada Tabel 1 (BPS, 2012) 1
2 Tabel 1. Data Ekspo Impor Asam Laktat Ekspor Impor Tahun Jumlah Tahun Jumlah Tabel Perkiraan Analisa Regresi Linier Tahun n Index (X) Konsumsi (kg/tahun) (Y) X² XY = ,333 = ,4 Tabel Proyeksi Kebutuhan Asam Laktat Tahun Index Tahun (X) Konsumsi (kg/tahun) (Y) , , , , , ,33 2
3 Dari perhitungan regresi dengan data ekspor, impor dan kebutuhan asam laktat maka diperoleh kapasitas produksi sebesar ton/tahun. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pemilihan kapasitas dalam prarancangan pabrik asam laktat ini adalah: a. Memenuhi kebutuhan asam laktat dalam negeri. b. Mengurangi jumlah impor asam laktat, sehingga dapat mengurangi biaya belanja dalam negeri. c. Menambah devisa Negara dengan mengekspor asam laktat. 1.3 Lokasi Pabrik Letak geografis suatu pabrik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan perusahaan. Beberapa faktor dapat menjadi acuan dalam menentukan lokasi pabrik, antara lain: penyediaan bahan baku, pemasaran produk, transportasi dan tenaga kerja. Berdasarkan tinjauan tersebut maka lokasi pabrik asam laktat ini dipilih di Lampung, dengan pertimbangan sebagai berikut: Penyediaan bahan baku Bahan baku asam laktat yaitu molases dapat diperoleh dari perusahaan pabrik gula. Dalam prarancangan ini mengambil molases dari PG Gunung Madu Plantation di Lampung. Untuk bahan baku seperti asam sulfat dari PT. Metabisulphite Nusantara di Jawa Timur, kalsium hidroksida dan magnesium sulfat dari PT. Aneka Kimia Inti di Surabaya, diammonium fosfat dari PT. Sinar Kimia Utama di Surabaya, asam fosfat dari PT. Garuda Mas Lestari di Bandung 3
4 sedangkan untuk lactobacillus delbrueckii, yeast dan malt dari distributor yang telah ditunjuk Letak Pabrik terhadap Daerah Pemasaran Pemilihan letak pabrik asam laktat di daerah Lampung ini disebabkan karena lokasinya dekat dengan pabrik gula. Selain itu, untuk pemasarannya juga mudah, karena Lampung merupakan kota besar Transportasi Di daerah Lampung telah berdiri cukup banyak industri, jadi untuk transportasi disana cukup memadahi untuk distribusi produk maupun bahan baku Tenaga Kerja Di daerah sekitar pendirian pabrik, terdapat banyak lembaga pendidikan formal maupun non formal dimana dari lembaga-lembaga itu dihasilkan banyak tenaga ahli maupun non ahli. Maka dari itu untuk mendapatkan tenaga kerja lebih mudah Utilitas Utilitas yang diperlukan seperti air, bahan baku dan tenaga listrik dapat dipenuhi. a. Penyediaan air, diperoleh dari sungai sekitar kawasan pabrik b. Penyediaan tenaga listrik, diperoleh dari PLN Kebijakan Pemerintah Sekarang ini dijalankan sistem otonomi daerah sehingga perlu diperhitungkan jumlah pajak yang dipungut. Kemudahan pemerintah dalam hal perijinan pendirian pabrik dan pengembangannya juga harus diperhatikan Masyarakat Pemikiran masyarakat mengenai perindustrian, baik dalam hal polusi atau limbah dan keuntungan yang diperoleh dari pendirian pabrik tersebut adalah terbukanya lapangan pekerjaan. 4
5 1.4 Tinjauan Pustaka Macam-macam Proses Pembuatan Asam laktat Asam laktat yang mempunyai rumus molekul CH3CHOHCOOH ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia dari Swedia bernama Carl Wilhelm Scheele pada tahun Proses pembuatan asam laktat ini terdiri dari dua cara, yaitu proses sintesis kimia dan proses fermentasi. 1. Proses Sintesis Kimia Dalam proses ini terjadi reaksi antara hidrogen sianiada dengan asetaldehide yang menghasilkan lactonitrile. Reaksi ini berlangsung dalam fase cair dengan tekanan tinggi. lactonitrile yang diperoleh kemudian di recovery dengan alat destilasi untuk memurnikan. Setelah itu dilakukan hidrolisis asam sulfat atau asam klorida untuk menghasilkan asam laktat dan garam ammonium. Asam laktat yang dihasilkan, lalu diesterifikasi dengan metanol dan menjadi metil laktat. Metil laktat tersebut lalu dihidrolisis dengan air, menghasilkan asam laktat dan metanol yang selanjutnya dilakukan recycle. Berikut reaksi yang terjadi dalam proses sintesis : - Penambahan sianida katalis CH3CHO + HCN CH3CHOHCN...(1) asetaldehide hidrogen sianida lactonitrile - Hidrolisis Asam Sulfat CH3CHOHCN + H2O + ½ H2SO4 CH3CHOHCOOH + ½ (NH4)2SO4..(2) lactonitrile air asam sulfat asam laktat ammonium sulfat - Esterifikasi CH3CHOHCOOH + CH3OH CH3CHOHCOOCH3 + H2O..(3) asam laktat methanol metil laktat air - Hidrolisis oleh air CH3CHOHCOOCH3 + H2O CH3CHOHCOOH + CH3OH..(4) metil laktat air asam laktat methanol 2. Proses 5
6 Seperti pada proses sintesis, dalam proses fermentasi juga terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut (Narayanan et al, 2004): - Tahap fermentasi fermentasi C6H12O6 + Ca(OH)2 (2CH3CHOHCOO - )Ca + 2H2O...(5) molasses kalsium hidroksida kalsium laktat air - Tahap penambahan H2SO4 (2CH3CHOHCOO - )Ca + H2SO4 2CH3CHOHCOOH + CaSO4.(6) kalsium laktat asam sulfat asam laktat kalsium Sulfat Pemilihan Proses Dalam prarancangan pabrik ini dipilih proses fermentasi dalam pembuatan asam laktat, dengan alasan sebagai berikut: - Bahan baku (molasses) mudah diperoleh dan ketersediaannya melimpah. - Prosesnya berlangsung pada tekanan dan suhu rendah. - Proses produksi berlangsung sederhana. - Yield yang dihasilkan 97% (Wee Y.J, 2006) Kegunaan Produk - Industri makanan dan minuman Sebagai pengatur ph dan penambah rasa. - Komponen utama pembuatan biopolimer Poly Lactic Acid (PLA). - Industri farmasi Sebagai pengatur ph, dan larutan dialisis. (Wee Y.J, 2006) Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku dan Produk Bahan Baku 1. Molases a. Sifat fisika Rumus Bentuk Titik didih : 107 C Specific gravity : 1,4 : C17-18H26-27O10N : cairan kental berwarna cokelat kehitaman 6
7 Kelarutan dalam air ph : 5,1 Titik beku : sangat larut : -18 o C Komposisi utama (Data Molasses PG Gunung Madu Plantation Lampung Tengah) sukrosa : 38,94% glukosa : 14,43% fruktosa : 16,75% abu : 11,06% air : 18,82% Banyak mengandung karbohidrat sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku fermentasi alkohol atau fermentasi lain. (Saputro T, 2014) 2. Sukrosa Rumus molekul Berat molekul Berbentuk Rasa kelarutan : C12H22O11. : 342,3 g/mol. : kristal. : manis. Melting point : 170 C - sifat kimia : 179 g/100 ml (0 C) sukrosa dapat dioksidasi dengan KMnO4, HNO3 dan peroksida. Sukrosa dapat dihidrolisis secara enzimatis yang menghasilkan glukosa dan fruktosa. (Perry and Green 7 th ed, 1999) 3. Glukosa Rumus molekul Berat molekul : C6H12O6 : 180,16 g/mol Titik leleh : 146 C Densitas : 1,544 g cm -3 7
8 Glukosa lebih mudah larut dalam air daripada sukrosa, selain itu glukosa juga larut dalam etanol dan eter. (Chen and Chou, 1993) b.bahan Baku Penunjang 1. Air Rumus Molekul : H2O Massa Molar : 18,0153 g/mol Densitas : 999,793 kg/m³ (273,15 K) Titik Didih : 100 C Air merupakan pelarut universal karena dapat melarutkan berbagai zat kimia. (Perry and Greeen 7 th ed, 1999) 2. Asam Sulfat (data dari PT. Metabisulphite Nusantara): Rumus molekul : H2SO4 Berat molekul : 98,08 g mol -1 Titik leleh ( C) : 10,49 C Kadar : 40-60% Sifat kimia 1. Dengan basa membentuk garam dan air. Reaksi : H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + H2O (7) 2. Dengan alkohol membentuk eter dan air. Reaksi : 2C2H5OH + H2SO4 C2H5OC2H5 + H2O + H2SO4 (8) (Perry and Green 7 th ed, 1999) 3. Kalsium Hidroksida Ca(OH)2 (data dari PT. Aneka Kimia Inti): : padatan Rumus Molekul : Ca(OH)2 Berat Molekul : 74,093 g mol -1 8
9 Kelarutan : 0,185 g/100 ml (0 C) Kadar : 70% Ketika dipanaskan sampai suhu 510 C akan terdekomposisi menjadi kalsium oksida dan air. Ca(OH)2 CaO + H2O (9) kalsium hidroksida kalsium oksida air (Perry and Green 7 th ed, 1999) 4. Lactobacillus delbrueckii : padatan Spesies : Lactobacillus delbrueckii Berat Molekul : 25,5 g mol -1 Densitas : 3340 kg m -3 Titik didih : 333,56 C Dapat mengubah karbohidrat menjadi Asam Laktat dan bekerja optimal pada suhu 46 C. 5. Malt : padatan Berat molekul : 416,189 g mol -1 Densitas : 4761 kg m -3 Titik didih : 2183,87 C 6. Yeast : padatan Berat molekul : 23,9 g mol -1 Densitas : 4376 kg m 3 Titik didih : 495,27 C 9
10 7. Diammonium fosfat (dari data PT. Sinar Kimia Utama): : padatan Rumus molekul : (NH4OH)2PO4 Berat molekul : 132,06 g mol -1 Kelarutan : 131 g/100 ml (15 C) Kemurnian : 98% Ion ammonium akan terkonversi menjadi ammonium pada ph tinggi. (Perry and Green 7 th ed, 1999) 8. Magnesium sulfat (dari data PT. Aneka Kimia Inti): : padatan Rumus molekul : MgSO4 Berat molekul : 120,37 g mol -1 Kadar : 99% Titik leleh : 1185 C Kelarutan dalam air : 26,9 g/100 ml (0 C) Kelarutan dalam air sangat tinggi. Jenis anhidrat memiliki sifat higroskopis yang kuat. (Perry and Green 7 th ed, 1999) 9. Asam fosfat (dari data PT. Garuda Mas Lestari): : cair Rumus molekul : H3PO4 Berat molekul : 98 g mol -1 Kadar : 85% Titik leleh : 42,35 C 10
11 Asam fosfat akan terdekomposisi jika kontak dengan alcohol, aldehid, sianida, keton, ester dan sulfida. (Perry and Green 7 th ed, 1999) c. Produk 1. Asam Laktat : Cairan Rumus Molekul : CH3CHOHCOOH Berat Molekul : 90,079 g mol -1 Specific gravity : 1,249 Titik didih : 122 C Titik lebur : 16,8 C Larut dalam air dingin dan lebih larut dalam air daripada pelarut lainnya. (Perry and Green 7 th ed, 1999) 2. Kalsium Sulfat : padatan putih Rumus Molekul : CaSO4 Berat Molekul : 136,14 g/mol Specific grafity : 2,96 Titik lebur : 1450 C Kelarutan : 0,298 g/100 g H2O pada 20 C. Pemanasan pada suhu 100 C dan 150 C akan terjadi reaksi dehidrasi sampai 75% air yang terkandung di dalam struktur kimianya. Pada suhu 170 C digunakan dalam proses kalsinasi dalam industri. (Perry and Green 7 th ed, 1999) 11
12 1.5 Tinjauan Proses secara Umum Proses pembuatan Asam Laktat secara fermentasi ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap hidrolisis sukrosa, tahap fermentasi, dan tahap penambahan asam sulfat. Pada tahap hidrolisis ini ditambahkan yeast untuk membantu mengubah sukrosa menjadi glukosa. Proses ini dilakukan di dalam reaktor hidrolisis berlangsung pada kondisi suhu 40 C dan tekanan atmosfer. Selanjutnya, glukosa yang dihasilkan dari hidrolisis dilakukan fermentasi pada fermentor dengan penambahan bakteri lactobacillus delbrueckii dan berlangsung pada suhu antara 46 C tekanan atmosfer. Selain ditambahkan bakteri, dalam fermentor juga ditambahkan kalsium hidroksida agar terbentuk kalsium laktat. Kalsium laktat yang terbentuk kemudian di tambahkan asam sulfat sehingga menghasilkan asam laktat sebagai produk utama dan kalsium sulfat sebagai produk samping. Reaksi (Narayanan et al, 2004): yeast C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6..(10) sukrosa air glukosa fruktosa C6H12O6 + Ca(OH)2 (2CH3CHOHCOO - )Ca + 2H2O...(11) Glukosa kalsium hidroksida kalsium laktat air (2CH3CHOHCOO - )Ca + H2SO4 2CH3CHOHCOOH + CaSO4...(12) kalsium laktat asam sulfat asam laktat kalsium sulfat 12
PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON PER TAHUN
LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS 15.150 TON PER TAHUN Oleh : Teguh Purwanto D 500 040 033 Dosen Pembimbing : Farida Nurcahyani,
Lebih terperinciTri Wahyuningsih Vina Larasati A.P Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Niniek Fajar Puspita, M.Eng NIP
Tri Wahyuningsih 2307.030.004 Vina Larasati A.P. 2307.030.080 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Niniek Fajar Puspita, M.Eng NIP. 19630805 198903 2 002 SEJARAH Tahun Nama Keterangan 1780 SCHEELE Mengisolasi asam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan saat ini bidang industri di negara Indonesia mengalami peningkatan salah satunya yaitu industri kimia. Tetapi Indonesia masih banyak mengimpor bahan-bahan
Lebih terperincimembantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis gula yang terjadi belakangan ini mengakibatkan konsumsi pemanis selalu melampaui produksi dalam negeri, sehingga Indonesia terpaksa mengimpor pemanis dari luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik
KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan industri di Indonesia, pemerintah beruapaya meningkatkan pertumbuhan industri
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Seiring dengan berkembangnya globalisasi, produk industri setiap negara dapat keluar masuk dengan lebih mudah yang menyebabkan persaingan antar setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Dalam era industrialisasi, pertumbuhan industri di indonesia terutama industri kima semakin mengalami peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dan termasuk negara ke 2 dengan garis pantai terpanjang di dunia. Indonesia selama ini juga dikenal sebagai negara penghasil garam
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Oksalat dari Tetes dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Produksi gula indonesia dari tahun 2010 2012 terus mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan kebutuhan nasional akan gula, seperti tergambar dalam tabel di bawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan industri di Indonesia, pemerintah berupaya meningkatkan pertumbuhan industri kimia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia begitu kaya dengan hasil alam. Potensi ini seharusnya dimanfaatkan dalam proses transformasi Indonesia dari negara agraris menjadi negara
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia khususnya industri kimia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Kebutuhan bahan kimia dalam negeri masih banyak didatangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.
1 Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Dalam era perdagangan bebas, Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan negara-negara
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia di indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan hal itu kebutuhan bahan baku dan bahan penunjang dalam industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan deterjen semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah keluarga di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, peningkatan jumlah kepala
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON/TAHUN
NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS 8.000 TON/TAHUN Disusun oleh NIA FITRIA D 500 090 001 Dosen pembimbing 1. Ir. Herry Purnama, M.T., Ph.D.
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia, salah satu caranya dengan pembangunan industri kimia. Salah satu bentuk industri kimia yaitu industri
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan konsumsi minyak goreng meningkat. Selain itu konsumen
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Minyak goreng adalah salah satu unsur penting dalam industri pengolahan makanan. Dari tahun ke tahun industri pengolahan makanan semakin meningkat sehingga mengakibatkan
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia banyak melakukan pengembangan di segala bidang, salah satunya adalah pembangunan di bidang industri,
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang meningkat saat ini, diharapkan dapat menciptakan pembangunan industri sebagai usaha dalam menciptakan struktur ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sodium Laktat Sodium laktat (CH 3 CHOHCOONa) atau dengan nama lain Sodium 2- hydroxypropanoatenatrium merupakan garam alami yang berasal dari fermentasi asam laktat dari sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu bidang yang dapat menunjang perkembangan negara Indonesia adalah bidang industri, terutama industri kimia. Namun industri kimia dalam negeri masih
Lebih terperinciPabrik Asam Sitrat dari Nira Sorgum dengan Proses Submerged Fermentation menggunakan Aspergillus niger
Pabrik Asam Sitrat dari Nira Sorgum dengan Proses Submerged Fermentation menggunakan Aspergillus niger Disusun oleh: Rindy Atika Qomary 2307 030 024 Adhyasti Rinenggautami 2307 030 056 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik Perekonomian bangsa yang belum stabil, banyak disebabkan oleh. tingginya suhu politik dan keamanan yang belum terjamin. Pada masa sulit seperti ini,
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK GIPSUM DARI KALSIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN
LAPORAN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK GIPSUM DARI KALSIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS 415.000 TON PER TAHUN Oleh : DLIA ISLAMICA Dosen Pembimbing 1. Dr. Ir. H. Ahmad M Fuadi, MT 2. Emi Erawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dietil eter merupakan salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan dalam industri dan salah satu anggota senyawa eter yang mempunyai kegunaan yang sangat penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman, pembangunan di segala bidang harus semakin diperhatikan. Salah satu jalan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa adalah dengan pembangunan
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan sector industri menuntut bangsa Indonesia menuju kearah industrialisasi. Sampai saat ini pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak dulu manusia di seluruh dunia tidak pernah lepas dari penggunaan sesuatu yang berbahan kimia dalam kehidupan sehari-hari Hal ini harus diperhatikan dan
Lebih terperinciTugas Akhir Prarancangan Pabrik Asam Fenil Asetat dari Benzil Sianida dan Asam Sulfat Kapasitas ton/tahun. Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini di Indonesia kebutuhan akan bahan kimia asam fenil asetat semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya pabrik-pabrik kimia yang berdiri yang menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dimetil Eter Dimetil Eter (DME) adalah senyawa eter yang paling sederhana dengan rumus kimia CH 3 OCH 3. Dikenal juga sebagai methyl ether atau wood ether. Jika DME dioksidasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Magnesium klorida Salah satu kegunaan yang paling penting dari MgCl 2, selain dalam pembuatan logam magnesium, adalah pembuatan semen magnesium oksiklorida, dimana dibuat melalui
Lebih terperinciPendahuluan BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia merupakan suatu negara yang sangat subur dan kaya akan hasil pertanian serta perikanannya, selain hal tersebut Indonesia memiliki aset
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN
Laporan Tugas Akhir PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : Nama : RIKI ADI SUWARNO NIM : D.500.00.071 NIRM : 0.6.106.0050.50071
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN
Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN
LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS 12.150 TON/TAHUN Oleh : Dosen Pembimbing : Akida Mulyaningtyas, S.T., MSc. Emi Erawati, S.T. JURUSAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.
Lebih terperinci1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada bidang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga acetid acid atau acidum aceticum,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asam Asetat 1. Definisi Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga acetid acid atau acidum aceticum, akan tetapi di kalangan masyarakat asam asetat biasa disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Senyawa nitrat banyak terdapat di alam dalam bentuk garam-garam nitrat. Asam nitrat (HNO 3 ) diperkirakan berasal dari mineral sodium nitrat (NaNO 3 ). Sejak dahulu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia memiliki hasil perkebunan yang cukup banyak, salah satunya hasil perkebunan ubi kayu yang mencapai 26.421.770 ton/tahun (BPS, 2014). Pemanfaatan
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN
PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Oleh FAJAR SETIA ARIBOWO D. 500. 00. 08 Dosen Pembimbing : 1. Akida Mulyaningtyas, ST, MSc. Rois Fathoni,
Lebih terperinci1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri di dunia serta khususnya di Indonesia, semakin banyak diversifikasi usaha yang telah dilakukan. Indonesia sebagai salah satu
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Borat dari Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia di Indonesia cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya baik secara kualitas maupun kuantitasnya sejalan dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,
Kapasitas 10.000 ton / tahu BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Metil benzoat merupakan salah satu bahan yang dibutuhkan dalam industri. Kegunaanya antara lain sebagai pelarut cat, zat aditif untuk pestisida,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Salah satu industri petrokimia yang berkembang pesat dewasa ini adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester akrilat ini ikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor industri telah menuntut semua negara ke arah industrialisasi. Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disertai dengan kemajuan sektor industri telah menuntut semua negara ke arah industrialisasi. Indonesia
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Fosfat dengan Proses Nissan, Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan penduduknya yang pesat. Meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia maka kebutuhan produksi pangan
Lebih terperinciPendahuluan BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia sebagai bagian negara-negara di dunia harus siap untuk menghadapi era perdagangan bebas yang sudah dimulai. Indonesia bisa dikatakan masih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Molase Molase adalah hasil samping dari proses pembuatan gula tebu. Meningkatnya produksi gula tebu Indonesia sekitar sepuluh tahun terakhir ini tentunya akan meningkatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan pembangunan suatu negara dapat diindikasikan dengan pesatnya industrialisasi pada negara tersebut. Salah satu hal dasar yang mendorong berdirinya suatu industri
Lebih terperinciPabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi
Pabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi Nurul Istiqomah (2309 030 075) Rini Rahayu (2309 030 088) Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Ir.Danawati Hari Prajitno, M.Pd NIP : 19510729 198603
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksida dan Air Kapasitas Ton Per Tahun. Andy Wijatmiko D
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Dalam era industrialisasi sekarang ini, industri kimia mengalami perkembangan yang sangat pesat, jumlahnya dari tahun ke tahun semakin meningkat
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Sorbitol dari Tepung Tapioka dan Gas Hidrogen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, penting bagi Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang termasuk dari sektor industri. Salah
Lebih terperinciSumber:
Sifat fisik dan kimia bahan 1. NaOH NaOH (Natrium Hidroksida) berwarna putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan BAB I PENGANTAR Metil salisilat merupakan turunan dari asam salisat yang paling penting secara komersial, disamping
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia pada saat ini mengalami peningkatan di segala bidang, terutama industri yang bersifat padat modal dan teknologi. Indonesia diharapkan
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Senyawa nitrat banyak terdapat di alam dalam bentuk garam-garam nitrat. Asam nitrat (HNO 3 ) diperkirakan berasal dari mineral sodium nitrat (NaNO
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era pasar bebas sekarang ini, Indonesia dituntut untuk menjadi negara yang dapat bersaing dengan negara asing dalam sektor perdagangan, industri maupun aspek
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minuman Beralkohol Yang dimaksud dengan minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Minuman ini diproses dari hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan
Lebih terperinciUH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A
UH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A Catatan : Boleh menggunakan kalkulator, tetapi bukan kalkulator hp atau sejenisnya. 1.. Larutan 1 molal NaOH (Ar Na = 23 g/mol, Ar O = 16 g/mol, dan Ar H = 1
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang dituntut untuk giat melaksanakan pembangunan di segala bidang terutama di bidang industri. Salah satu sub industri yang sangat
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan pembangunan di Indonesia pada era globalisasi ini semakin meningkat yang ditandai dengan banyaknya pembangunan fisik, sehingga kebutuhan
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Memasuki era globalisasi sektor industri mengalami perkembangan pesat, termasuk didalamnya perkembangan sub sektor industri kimia. Sejalan dengan
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia tiap tahunnya mengalami peningkatan yang begitu cepat dan mempunyai dampak terhadap tumbuhnya berbagai industri yang terkait.
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Asetat dengan Proses Monsanto Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Industri asam asetat di Indonesia merupakan salah satu industri kimia yang memiliki prospek cukup baik. Produk asam asetat ini memiliki pasar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Pertumbuhan industri kimia di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan banyaknya pendirian pabrik yang menggunakan
Lebih terperinciDalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik DME memerlukan beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, antara lain:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, industri kimia terus mengembangkan produknya guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Indonesia mempunyai sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asam Stearat Monoetanolamida Asam stearat monoetanolamida mempunyai rumus molekul HOCH 2 CH 2 NHCOC 17 H 35 dan struktur molekulnya Gambar 2.1 Struktur molekul Asam stearat
Lebih terperinciPabrik Asam Asetat Dari Limbah Cair Pulp Kakao Dengan Proses Fermentasi
SIDANG TUGAS AKHIR Pabrik Asam Asetat Dari Limbah Cair Pulp Kakao Dengan Proses Fermentasi Oleh : BAGUS BUDIANTO 2310 030 042 FRIDYAWATI 2310 030 089 Dosen Pembimbing :Ibu Ir.Sri Murwanti,MT NIP.19530226
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Asam laktat dapat diproduksi melalui sintesis bahan kimaa ataupun fermentasi dengan mikroba (Y. Tokiwa dan Calabia, 007). Produksi asam laktat secara kimia sintesis
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Propilen Glikol Dengan Proses Hidrasi Menggunakan Katalis Asam, Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era industrialisasi, pertumbuhan industri di Indonesia khususnya industri kimia, dari tahun ke tahun cenderung dan pasti akan mengalami peningkatan baik dari
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN
LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS 36.000 TON/TAHUN Oleh : SISKAWATI DYAH SULISTYA UTAMI Dosen Pembimbing : Dr. Ir. H. Ahmad M. Fuadi, M.T. Hamid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Borat Dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton per Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Pada saat ini salah satu bidang yang semakin hari semakin diperhatikan dan terus dikembangkan di negara kita adalah bidang industri, terutama industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan dunia terhadap bahan-bahan kimia semakin meningkat dari tahun ke tahun, termasuk kebutuhan di sektor industri kimia. Hal ini sejalan dengan meningkatnya
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN
Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang dituntut untuk giat melaksanakan pembangunan di segala bidang terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik
1 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri merupakan bagian dari usaha pengembangan ekonomi masyarakat jangka panjang yang di arahkan untuk menciptakan struktur ekonomi
Lebih terperinciPABRIK CALCIUM LAKTAT DARI MOLASSES DENGAN PROSES FERMENTASI PRA RENCANA PABRIK
PABRIK CALCIUM LAKTAT DARI MOLASSES DENGAN PROSES FERMENTASI PRA RENCANA PABRIK Oleh : YANCE L.O. IMBIRI 063101 0065 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat Dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Kebutuhan dunia akan bahan-bahan kimia semakin meningkat dari tahun ke tahun, termasuk kebutuhan di sektor industri kimia. Hal ini sejalan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor industri di Indonesia. Salah satu industri yang banyak berkembang adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang seiring dengan peningkatan jumlah konsumen suatu barang, mempengaruhi perkembangan pembangunan sektor industri di Indonesia.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asam Fenil Asetat Asam fenil asetat disebut dengan nama lain asam α-toluic, asam benzen asetat, asam alfa tolylic dan asam 2-fenil asetat (Wikipedia, 2012b). Asam fenil asetat
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Dioctyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexanol Kapasitas Ton per Tahun
LAPORAN TUGAS AKHIR Prarancangan Pabrik Dioctyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexanol Kapasitas 35.500 Ton per Tahun Disusun Oleh : Aditia Julianto D 500 040 029 Dosen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tebu merupakan tanaman yang hanya dapat ditanam di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Indonesia memiliki hasil perkebunan yang melimpah, menurut
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK MONONITROTOLUEN DARI TOLUEN DAN ASAM CAMPURAN DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON / TAHUN
LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK MONONITROTOLUEN DARI TOLUEN DAN ASAM CAMPURAN DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS 47.150 TON / TAHUN Oleh : Tintus Wikan DA D 500 040 052 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan teknologi menyebabkan perubahan jaman yang signifikan, mulai dari perubahan tingkah laku, pola pikir dan gaya hidup. Indonesia termasuk
Lebih terperinciTUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA
TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN Oleh : DANY EKA PARASETIA 21030110151063 RITANINGSIH 21030110151074 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Prarancangan Pabrik Magnesium Oksid dari Bittern dan Batu Kapur dengan Kapasitas 40.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang, memiliki banyak industri pembuatan garam dari penguapan air laut. Setiap tahun Indonesia memproduksi
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Asetat dari Metanol dan Karbon Monoksida Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia industri sangat pesat seiring berkembangnya teknologi pada masa kini. Industri kimia merupakan salah satu sektor industri yang berfokus pada bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Proyeksi tahunan konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia
Prarancangan Pabrik Etil Alkohol dari Molase BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Harga minyak dunia yang melambung, sudah lama diprediksi. Logikanya, minyak bumi (fossil fuel) adalah
Lebih terperinciPrarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun
Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas 50.000 ton / tahun Oleh : Dhani Priyambodo NIM. I 0502019 Dwi Hantoro NIM. I 0502021 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN
1 Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan air dengan Proses Hidrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang sedang
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia adalah negara luas yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia berlimpah yang saat ini sedang berkembang dan melakukan perluasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN D
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri di Indonesia semakin lama semakin meningkat, hal ini disebabkan karena terbukanya pasar bebas di seluruh dunia. Semakin majunya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gliserol Gliserol dengan nama lain propana-1,2,3-triol, atau gliserin, pada temperatur kamar berbentuk cairan memiliki warna bening seperti air, kental, higroskopis dengan rasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PRARENCANA PABRIK ASETON DARI ISOPROPIL ALKOHOL
I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang pesat, khususnya di bidang perindustrian. Pemerintah berharap dengan adanya perkembangan yang pesat
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN BUTANOL PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN
TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN BUTANOL PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 15.000 TON/TAHUN Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ubi kayu, ubi jalar, sorgum, dan talas. Kemanisan gula yang terbuat dari pati juga hampir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya kita mengenal gula yang dihasilkan dari tebu sehingga disebut dengan gula tebu. Padahal gula juga dapat dibuat dari bahan yang mengandung pati, seperti
Lebih terperinciReaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3
Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena Oleh : Kelompok 3 Outline Tujuan Prinsip Sifat fisik dan kimia bahan Cara kerja Hasil pengamatan Pembahasan Kesimpulan Tujuan Mensintesis Sikloheksena Menentukan
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN
LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 20.150 TON/TAHUN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinci