PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Standar : S2/DIT/2014/DS Tanggal : 1 Desember 2014 STANDAR RUANG DATA CENTER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Standar : S2/DIT/2014/DS Tanggal : 1 Desember 2014 STANDAR RUANG DATA CENTER"

Transkripsi

1 STANDAR RUANG DATA

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III ACUAN... 4 BAB IV KETENTUAN UMUM... 5 BAB V STANDAR LOKASI DATA... 5 BAB VI STANDAR KEAMANAN FISIK DATA... 5 BAB VII STANDAR KEAMANAN LINGKUNGAN DAN PERANGKAT DATA 6 BAB VIII STANDAR AKSES DATA... 8 BAB IX PENUTUP Standar ini bersifat rahasia dan hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT Jasa Marga

3 LEMBAR PENGESAHAN Bentuk Perubahan - Alasan Perubahan - Peraturan Perubahan - 3 Standar ini bersifat rahasia dan hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT Jasa Marga

4 1.1 Tujuan BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Standar ini bertujuan untuk memberikan arahan dalam pembangunan ruang data center sehingga memenuhi standar keamanan fisik dan lingkungan yang berlaku secara internasional guna menjamin keberlangsungan layanan yang diberikan oleh Penyedia Layanan TI di perusahaan. 1.2 Ruang Lingkup Standar ini berlaku bagi pengelolaan layanan data center Teknologi Informasi (TI) di Perusahaan, dengan kriteria: 1. Tingkat risiko moderat (tingkat risiko dihitung sesuai dengan pedoman penilaian risiko perusahaan), dan/atau 2. Pengguna TI lebih dari satu unit kerja, dan/atau 3. Penggunaan TI berdampak langsung kepada pelanggan. Kewajiban mengimplementasikan pedoman ini berada pada pihak yang melakukan pelayanan TI tersebut, termasuk apabila pelayanan TI diserahkan kepada pihak ke-3. BAB II DEFINISI 2.1 Data Center adalah fasilitas yang digunakan untuk penempatan beberapa kumpulan server atau sistem komputer dan sistem penyimpanan data (storage) yang dikondisikan dengan pengaturan catudaya, pengatur udara, pencegah bahaya kebakaran dan biasanya dilengkapi pula dengan sistem pengamanan fisik. 2.2 Dual authentication factor merupakan metoda kombinasi akses lebih dari satu faktur (misalnya: biometric dan pin). BAB III ACUAN 3.1 ITIL (Information Technology Infrastructure Library) v3 3.2 ISO (Information Security Management System). 3.3 Pedoman Pengelolaan Keamanan TI Jasamarga 3.4 Telecommunications Industry Association (TIA) 942 For Data Centers 4 Standar ini bersifat rahasia dan hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT Jasa Marga

5 BAB IV KETENTUAN UMUM 3.1 Penyedia Layanan Teknologi Informasi di Perusahaan wajib menyediakan ruang data center apabila terdapat fasilitas-fasilitas pemrosesan informasi yang bersifat kritikal misi (mission critical) sehingga memerlukan perlindungan khusus. 3.2 Karena data center merupakan obyek vital Perusahaan, maka perlu ditetapkan standarisasi baku sebagaimana yang dituliskan pada bagian ini agar kriteria data center yang available, scalable, flexible dan secure dapat terpenuhi. 3.3 Data center yang dimiliki Perusahaan minimal harus memenuhi kriteria Tier II (Redudant Components) sesuai dengan standar TIA BAB V STANDAR LOKASI DATA 5.1 Terlindungi dari bahaya (kerusuhan) dan kemungkinan yang cukup kecil terkena dampak bencana alam seperti banjir dan kebakaran. 5.2 Mendukung key design strategies (robust, modular, flexible dan standar) sehingga memungkinkan untuk pengembangan yang memadai, misalnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. 5.3 Mempertimbangkan ruang yang tidak terlalu banyak dilalui untuk operasional lain, namun tetap dapat dijangkau dengan mudah. 5.4 Memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan pekerja. 5.5 Memperhatikan masalah latency network dan aspek redundancy. 5.6 Memenuhi persyaratan sebagaimana yang disyaratkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. BAB VI STANDAR KEAMANAN FISIK DATA 6.1 Ruang data center adalah area tertutup yang minimal dibatasi oleh dinding, atap dan pintu yang terbuat dari bahan yang tidak mudah dirusak/ditembus. 6.2 Menggunakan raised floor yang bertujuan untuk: 1. Memberikan ruangan bagi pengkabelan. 2. Mencegah jika ada kebocoran cairan baik dari luar maupun dari dalam ruang server. 3. Sebagai jalur distribusi udara dingin dan anti statis. 5 Standar ini bersifat rahasia dan hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT Jasa Marga

6 6.3 Terkamuflase dengan baik, sehingga tidak menandakan adanya ruang data center bila dilihat dari luar area maupun ruang gedung. 6.4 Terawasi oleh automatic surveillance system (contoh: CCTV) dengan spesifikasi: 6.5 Pengawasan dilakukan selama 24 jam x 7 hari pintu akses keluar/masuk dari/ke ruang data center (baik keluar/masuk manusia maupun keluar/masuk barang). 6.6 Mengawasi bagian dalam Data Center, dengan cakupan zero blank spot. 6.7 Data CCTV minimal beresolusi VGA pada 5 frame per detik, tersimpan minimal selama 30 hari kalender. 6.8 Akses masuk/keluar dilengkapi dengan access control yang dapat dilakukan otorisasi secara lokal (tidak berdasarkan otorisasi akses ke Gedung/Area lain di lingkungan Perusahaan). 6.9 Pintu Emergency harus dilengkapi dengan audible alarm dan break glass switch Semua kabel dan saluran pendinginan (contoh: saluran Freon dari in-door unit ke outdoor unit) dari/menuju ruang data center harus terproteksi secara fisik sampai dengan terminal terdekat Semua ventilasi udara (jika ada) dari ruang data center ke lingkungan luar harus dilengkapi dengan trails dan wire-mesh. BAB VII STANDAR KEAMANAN LINGKUNGAN DAN PERANGKAT DATA 7.1 Pasokan listrik ke Ruang data center dilengkapi dengan Uninterruptible Power Supply (UPS) dan Generator Set yang dapat teraktifasi secara otomatis, sehingga switch over dari listrik Penyedia Listrik (PLN) ke listrik Generator Set berlangsung tanpa flicker (zero flicker switch over). 7.2 Tersedia grounding system secara ekslusif dengan impedansi < 0,1 Ohm. 7.3 Tersedia pendingin ruangan secara ekslusif (terpisah dari pendingin ruangan gedung utama) dengan bagian outdoor unit-nya yang disembunyikan. 7.4 Tersedia sistem peringatan dini terhadap kebakaran dan pemadam kebakaran, yang dilengkapi dengan tabung kebakaran yang khusus untuk peralatan elektronik, seperti pemadam jenis FM Menggunakan sistem sentral dan otomatis yang memadai dan sesuai dengan jenis dan ukuran dari ruang server. 7.6 Media pemadam kebakaran menggunakan material yang tidak merusak alatalat elektronik dan bersifat ramah lingkungan dan tidak membahayakan manusia. 6 Standar ini bersifat rahasia dan hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT Jasa Marga

7 7.7 Dilengkapi dengan pengkondisi udara (suhu dan kelembaban) yang dapat menjaga suhu 18 derajat Celsius + 3 dan kelembaban 40% Pengkondisi udara harus sedemikian rupa sehingga mengalirkan udara dari bawah ke atas. 7.8 Pendingin ruangan diletakkan pada posisi yang dapat menghindarkan perangkat seperti server dari terkena tetesan air ketika pendingin ruangan beroperasi secara tidak normal. 7.9 Tersedia semua peralatan monitoring kondisi lingkungan yang diperlukan, sesuai dengan persyaratan lingkungan peralatan yang berada di dalamnya, seperti: Ruang server harus dipasang alat pemonitor suhu dan kelembaban di beberapa titik Jalur kabel jaringan listrik harus dipisahkan dari jalur kabel jaringan komputer agar terhindar dari interferensi listrik Setiap perubahan konfigurasi sistem informasi, baik perangkat keras maupun perangkat lunak yang berada di Ruang data center harus melalui Change Management Process Seluruh peralatan yang digunakan/mendukung kerja sistem informasi yang berada di Ruang data center harus dipelihara secara rutin sehingga berada dalam fungsi optimalnya Pada data center tidak diperbolehkan: 1. Menyimpan senjata dan bahan explosive/flammable material, termasuk Gas elpiji, kompor gas, kompor minyak, kompor listrik, material B3. 2. Meninggalkan visitor berada di dalam Data Center seorang diri/tidak terpantau. 3. Melakukan aktifitas yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan aktifitas-aktifitas instalasi/deinstalasi, konfigurasi/ rekonfigurasi, pemeliharaan, pemeriksaan dan perbaikan perangkat-perangkat/ infrastruktur yang ada di dalam Secure Area Ketentuan lain yang wajib ada pada Data Center: 1. Peralatan UPS, Pendingin Ruangan dan Pemadam Kebakaran dalam kondisi laik kerja, sesuai dengan material dan bahaya yang ada serta mudah diakses. 2. Lampu emergency berfungsi dengan baik. 3. Rute Emergency Exit terlihat jelas. 7 Standar ini bersifat rahasia dan hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT Jasa Marga

8 BAB VIII STANDAR AKSES DATA 8.1 Persyaratan Mengakses Data Center:Data Center harus memiliki akses yang selalu tertutup & terkunci (hanya dapat terbuka jika sedang digunakan untuk lalu lalang). 8.3 Akses masuk ke Data Center harus menggunakan dual authentication factor (contoh: kartu akses + pin, kartu akses + biometric, dsb.). 8.4 Segala peralatan yang terdapat pada Data Center tidak boleh/tidak mudah teridentifikasi dari luar. 8.5 Segala aktifitas pada Data Center tidak boleh/tidak mudah terlihat dari luar. 8.6 Setiap aktifitas yang dilakukan di dalam Data Center harus dicatatkan di dalam activity log book. 8.7 Hanya personil yang telah mendapatkan otorisasi dari Penanggung Jawab Data Center saja yang boleh berada dalam Data Center. 8.8 Ketentuan tentang visitor yang berkunjung ke Data Center: 1. Sebelum memasuki Data Center, Visitor harus mendapatkan otorisasi dari Penanggung Jawab Data Center terlebih dahulu. 2. Visitor dalam Data Center harus selalu didampingi/dipantau. 3. Sebelum memasuki Data Center, visitor telah mendapatkan briefing mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan di dalam Data Center, mengisikan Activity Log Book dan memasangkan Visitor ID Card pada pakaiannya di bagian yang mudah terlihat. 4. Kecuali bila disetujui secara tertulis oleh Penanggung Jawab Data Center, Visitor tidak boleh membawa semua alat yang dapat digunakan sebagai perekam, yang meliputi: Hand phone & Smartphone Kamera Camcorder Komputer Radio kaset Voice & video Recorder Media penyimpan (USB flash disk, hard disk, dsb.) 8 Standar ini bersifat rahasia dan hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT Jasa Marga

9 Perangkat lain yang bisa digunakan untuk merekam suara, gambar maupun data. 5. Sebelum keluar dari Data Center, visitor telah harus mengisikan waktu keluar pada Activity Log Book. BAB IX PENUTUP 6.1 Hal-hal lain yang belum tertuang dalam ketentuan ini, karena adanya perubahan kebijakan eksternal ataupun internal maka akan diadakan penyesuaian lebih lanjut dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ketentuan ini. 6.2 Hal-hal lain yang bersifat teknis dituangkan dalam prosedur yang merupakan dokumen terpisah yang menjadi satu kesatuan dengan standar ini. 9 Standar ini bersifat rahasia dan hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT Jasa Marga

1. Lingkup Kerja. 2. Pelaksana. 3. Alat dan Bahan. 4. Referensi. 5. Uraian Instruksi Kerja. Operasional Server

1. Lingkup Kerja. 2. Pelaksana. 3. Alat dan Bahan. 4. Referensi. 5. Uraian Instruksi Kerja. Operasional Server 1/5 1. Lingkup Kerja Ruang Server Politeknik Negeri Batam 2. Pelaksana Tim Unit Pelaksana Teknis Sistem Informasi (UPT-SI) 3. Alat dan Bahan 1. Ruang server 2. Komputer server 3. Switch 4. Rak server 5.

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-01.TI.05.02 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PUSAT DATA DAN RUANG SERVER DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

Lebih terperinci

DATA CENTER: PENDAHULUAN

DATA CENTER: PENDAHULUAN DATA CENTER: PENDAHULUAN Definisi, Fungsi dan Tujuan Data Center 2 Definisi Data Center (lanj)... komponen penting dari infrastruktur yang mendukung Internet dan perdagangan digital Juga sektor komunikasi

Lebih terperinci

PUSAT DATA (DATA CENTER) standar ini bertujuan untuk mengatur penyelenggaraan pusat data (data center) di Kementerian.

PUSAT DATA (DATA CENTER) standar ini bertujuan untuk mengatur penyelenggaraan pusat data (data center) di Kementerian. LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA Seri D Nomor 81 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2007 1 BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 81 Tahun 2007 Seri : D PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2007

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto

TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Titien S. Sukamto AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Audit terhadap fasilitas pengolahan TI, biasanya merujuk pada Data Center, yang merupakan inti dari

Lebih terperinci

128 Universitas Indonesia

128 Universitas Indonesia BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung

Lebih terperinci

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMANAN FISIK RUANG SERVER BERDASARKAN ISO 27001:2005 (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan)

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMANAN FISIK RUANG SERVER BERDASARKAN ISO 27001:2005 (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMANAN FISIK RUANG SERVER BERDASARKAN ISO 27001:2005 (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN 12 PRINSIP ERGONOMI PADA RUANG SERVER (STUDI KASUS RUANG SERVER UNIVERSITAS GADJAH MADA)

PENERAPAN 12 PRINSIP ERGONOMI PADA RUANG SERVER (STUDI KASUS RUANG SERVER UNIVERSITAS GADJAH MADA) PENERAPAN 12 PRINSIP ERGONOMI PADA RUANG SERVER (STUDI KASUS RUANG SERVER UNIVERSITAS GADJAH MADA) Benedikta Anna Haulian Siboro 1, Suroso 2, Suhendrianto 3, Esmijati 1 Staf Pengajar Program Studi Teknik

Lebih terperinci

LAMPIRAN NOMOR : SE-16/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PENGAMANAN PERANGKAT DAN FASILITAS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

LAMPIRAN NOMOR : SE-16/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PENGAMANAN PERANGKAT DAN FASILITAS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI LAMPIRAN NOMOR : SE-16/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PENGAMANAN PERANGKAT DAN FASILITAS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI Pedoman Pengaman Perangkat dan Fasilitas Pengolahan Data dan Informasi Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

Pedoman Pengaman Perangkat dan Fasilitas Pengolahan Data dan Informasi. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia. versi 1.

Pedoman Pengaman Perangkat dan Fasilitas Pengolahan Data dan Informasi. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia. versi 1. LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-16/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PENGAMANAN PERANGKAT DAN FASILITAS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI Pedoman Pengaman Perangkat dan Fasilitas Pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN 4.1 Uraian Sistem Lokasi sumber kebakaran (alarm zone) ditunjukkan berdasarkan titik lokasinya (letak detector) untuk detektor analog, sedangkan detektor jenis

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PUSAT DATA PENGERTIAN TEKNOLOGI PUSAT DATA. AFIYATI SSi., MT. FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Modul ke: Fakultas. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

TEKNOLOGI PUSAT DATA PENGERTIAN TEKNOLOGI PUSAT DATA. AFIYATI SSi., MT. FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Modul ke: Fakultas. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: TEKNOLOGI PUSAT DATA PENGERTIAN TEKNOLOGI PUSAT DATA Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER Program Studi TEKNIK INFORMATIKA www.mercubuana.ac.id AFIYATI SSi., MT. MATERI 3 TEKNOLOGI PUSAT DATA STAKEHOLDER

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

Lebih terperinci

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang memadai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jalur evakuasi darurat

Lebih terperinci

DAFTAR RINCIAN PERINTAH KERJA KEGIATAN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN MINGGUAN PERALATAN : MESIN PEMINDAI TUBUH (TEKNOLOGI PASSIVE MILLIMETER WAVE)

DAFTAR RINCIAN PERINTAH KERJA KEGIATAN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN MINGGUAN PERALATAN : MESIN PEMINDAI TUBUH (TEKNOLOGI PASSIVE MILLIMETER WAVE) KEGIATAN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN MINGGUAN PERALATAN : MESIN PEMINDAI TUBUH (TEKNOLOGI PASSIVE MILLIMETER WAVE) ID Peralatan : Lokasi Penempatan : Pemeriksaan indikator "system on' Pemeriksaan application

Lebih terperinci

Keamanan Fisik. Arsitektur Keamanan dan Sistem Administrator STMIK Amikom Purwokerto

Keamanan Fisik. Arsitektur Keamanan dan Sistem Administrator STMIK Amikom Purwokerto Keamanan Fisik Arsitektur Keamanan dan Sistem Administrator STMIK Amikom Purwokerto Lapisan Keamanan Informasi 2 Keamanan Fisik 3 Tindakan atau cara yang dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional L I - 1 Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas Pembagian dan pemisahan tugas sesuai sesuai dengan dengan wewenang dan tanggung jawab wewenang dan tanggung

Lebih terperinci

Branch Exchange) dengan Hunting System.

Branch Exchange) dengan Hunting System. JARINGAN EKSTERNAL TELEPON KAWASAN Sistem komunikasi: PABX (Private Automatic Branch Exchange) dengan Hunting System. Jaringan sambungan dari PT TELKOM masuk ke Terminal Box Telkom (TB-TEL) di Ruang Operator

Lebih terperinci

Physical Security and Biometrics. Abdul Aziz

Physical Security and Biometrics. Abdul Aziz and Biometrics Abdul Aziz Email : abdulazizprakasa@ymail.com Definisi: Tindakan atau cara yang dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi dan menjaga hardware, program, jaringan dan data dari bahaya fisik

Lebih terperinci

DATA CENTER: PENDAHULUAN

DATA CENTER: PENDAHULUAN DATA CENTER: PENDAHULUAN Tujuan Setelah mengikuti matakuliah ini diharapkan mahasiswa mampu: mengetahui dan memahami fungsi, tujuan, dan komponen pembentuk sebuah data center disertai fungsi dan tujuan

Lebih terperinci

POWER PLANT Security & Monitoring SMART. SECURE. STUNNING

POWER PLANT Security & Monitoring SMART. SECURE. STUNNING POWER PLANT Security & Monitoring SMART. SECURE. STUNNING 2 Video Surveillance Pemantauan Video Otomatis & On-Demand Dengan sistem pemantauan video jarak jauh dan juga otomatis, menjadikan sistem keamanan

Lebih terperinci

TUGAS PAPER BIZNET TECHNOVILLAGE. Disusun Oleh : Yasin Yudistianto Rizki Putri Almira Class: 07 PAM

TUGAS PAPER BIZNET TECHNOVILLAGE. Disusun Oleh : Yasin Yudistianto Rizki Putri Almira Class: 07 PAM TUGAS PAPER BIZNET TECHNOVILLAGE Disusun Oleh : Yasin Yudistianto 1301011582 Rizki Putri Almira 1301014483 Class: 07 PAM Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 1. Yang dimaksud dengan ISP? (Service apa

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PUSAT DATA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PUSAT DATA RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PUSAT DATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK

Lebih terperinci

PeGI. Dimensi Infrastruktur

PeGI. Dimensi Infrastruktur PeGI Dimensi Infrastruktur Pengertian Dasar Infrastructure: (menurut Webster Dictionary) the underlying foundation or basic framework (as of a system or organization) the permanent installations required

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA

SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA Lasarus Setyo P 1, Natalia Damastuti 2 1, 2, Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

Proposal Jasa Maintenance CCTV

Proposal Jasa Maintenance CCTV Proposal Jasa Maintenance CCTV WarungComputer.com 2012 Salinan ke : 1 ( Kesatu ) Versi : 1.01 Tanggal : / / 2012 No : /Prop-CCTV-mtc/ /XII Hak Cipta 2012 WarungComputer.com Dokumen ini merupakan hak milik

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014 PEDOMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III KETENTUAN UMUM... 5 BAB IV AKUISISI APLIKASI... 5 BAB V PEMELIHARAAN APLIKASI...

Lebih terperinci

BAB 4. Perancangan dan Implementasi

BAB 4. Perancangan dan Implementasi BAB 4 Perancangan dan Implementasi 4.1 Perancangan Sistem Sistem pemantau ini dirancang dengan menggunakan 23 kamera yang akan dibagi menjadi tiga bagian kamera P dengan 9 kamera, kamera RL dengan total

Lebih terperinci

SMART CITY Security Monitoring Automation SMART. SECURE. STUNNING

SMART CITY Security Monitoring Automation SMART. SECURE. STUNNING SMART CITY Security Monitoring Automation SMART. SECURE. STUNNING 2 Video Surveillance Pemantauan Video Otomatis & On-Demand Dengan sistem pemantauan video jarak jauh dan juga otomatis, menjadikan sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Metode Observasi Metode observasi dimasudkan untuk mengadakan pengamatan terhadap subyek yang akan diteliti, yaitu tentang perencanaan sistem

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat

Lebih terperinci

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran. LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN Pencegahan Kebakaran

Lebih terperinci

KEAMANAN JARINGAN. Desain Topologi Versi 1

KEAMANAN JARINGAN. Desain Topologi Versi 1 KEAMANAN JARINGAN Desain Topologi Versi 1 Oleh Edy Susanto.Skom.MCS Completed [MSCE, CSSA, APP, RHCSE, RHCSA, CWNA, CWNE, CISA, CISM, C EH, VCP, CISSP-ISSEP] 1 PENGANTAR Jaringan keamanan ada dan menjadi

Lebih terperinci

Demikian kami sampaikan perkenalan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Demikian kami sampaikan perkenalan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Kepada Yth. Bapak/Ibu Manager Purchassing/Engineering Di Tempat Perihal : Proposal Security Sytem CCTV IP Camera Arecont Dengan hormat, Perusahaan kami bergerak di spesialis produk security system, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital seperti sekarang ini, data-data sudah jarang sekali tersimpan dalam bentuk kertas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital seperti sekarang ini, data-data sudah jarang sekali tersimpan dalam bentuk kertas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital seperti sekarang ini, data-data sudah jarang sekali tersimpan dalam bentuk kertas. Data-data tersimpan dalam media seperti hard disk, cd atau dvd,

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer A. 1. PENGENDALIAN UMUM ORGANISASI a. Apakah terdapat struktur organisasi formal yang mencakup bagian Pengolahan Data (Departemen EDP sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran yang penting di dalam pemerintahan. Beberapa peran TIK adalah untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah beberapa teori dan definisi yang terkait dengan Disaster. Recovery yang digunakan dalam tesis ini.

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah beberapa teori dan definisi yang terkait dengan Disaster. Recovery yang digunakan dalam tesis ini. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Disaster Recovery Berikut ini adalah beberapa teori dan definisi yang terkait dengan Disaster Recovery yang digunakan dalam tesis ini. 2.1.1 Bencana (Disaster) Menurut buku Disaster

Lebih terperinci

ZOO SYSTEM Security Monitoring Automation SMART. SECURE. STUNNING

ZOO SYSTEM Security Monitoring Automation SMART. SECURE. STUNNING ZOO SYSTEM Security Monitoring Automation SMART. SECURE. STUNNING 2 Video Surveillance Pemantauan Video Otomatis & On-Demand Dengan sistem pemantauan video jarak jauh dan juga otomatis, menjadikan sistem

Lebih terperinci

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

Lebih terperinci

(1) DVD Writer. Petunjuk Pengoperasian DVDirect Express VRD-P Sony Corporation

(1) DVD Writer. Petunjuk Pengoperasian DVDirect Express VRD-P Sony Corporation 4-138-183-81(1) DVD Writer Petunjuk Pengoperasian DVDirect Express VRD-P1 2008 Sony Corporation Peraturan Keselamatan PERINGATAN Untuk mengurangi resiko kebakaran atau kejut listrik, alat ini jangan terkena

Lebih terperinci

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Oleh: Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan. 2.

Lebih terperinci

Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA

Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA 5 Desember 2017 Agenda Overview ISO 27001:2013 Latar Belakang Penerapan SMKI Penerapan & Strategi Implementasi SMKI Manfaat

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PENGAMANAN OBJEK VITAL DAN FASILITAS PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG STANDARDISASI INFRASTRUKTUR PUSAT DATA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG STANDARDISASI INFRASTRUKTUR PUSAT DATA RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG STANDARDISASI INFRASTRUKTUR PUSAT DATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping

Lebih terperinci

PERENCANAAN SENTRAL DATA TERPUSAT BERSAMA PT. MUSTIKA MEMADATA DI DAERAH SERPONG

PERENCANAAN SENTRAL DATA TERPUSAT BERSAMA PT. MUSTIKA MEMADATA DI DAERAH SERPONG PERENCANAAN SENTRAL DATA TERPUSAT BERSAMA PT. MUSTIKA MEMADATA DI DAERAH SERPONG Nama Penulis Imanuel Fernando imannuel1193@gmail.com Antonio Sammy Soewono sammy.soewono@gmail.com Muhammad Renza Arief

Lebih terperinci

Keamanan Fisik Teknologi Informasi: Desain Lingkungan

Keamanan Fisik Teknologi Informasi: Desain Lingkungan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 18 19 September 2015 1 Keamanan Fisik Teknologi Informasi: Desain Lingkungan Hadi Prasetyo Utomo, S.Kom., M.T. 1), Awan Setiawan, S.Kom.,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 4/27/2016 nts/sia 1 Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan.

Lebih terperinci

Prosedure Keamanan Jaringan dan Data

Prosedure Keamanan Jaringan dan Data Kemanan Jaringan / Network Security memiliki definisi tentang keamanan jaringan dan perangkat keras yang bersangkutan.perangkat keras seperti computer, server dan perangkat jaringan merupakan satu kesatuan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. Lembaga Sandi Negara. Tempat Kegiatan Sandi. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. Lembaga Sandi Negara. Tempat Kegiatan Sandi. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.186, 2010 Lembaga Sandi Negara. Tempat Kegiatan Sandi. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR TEMPAT KEGIATAN SANDI

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT. Vektordaya Mekatrika didirikan pada tahun 1995 dengan tujuan pertama untuk mendukung peningkatan permintaan

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

3/17/2015 STANDAR PELAYANAN DI PUSKESMAS DESAIN KAMAR OPERASI

3/17/2015 STANDAR PELAYANAN DI PUSKESMAS DESAIN KAMAR OPERASI STANDAR PELAYANAN DI PUSKESMAS DESAIN KAMAR OPERASI 1 MASALAH KUALITAS/ MUTU PELAYANAN KESEHATAN SAAT INI 2 PENILAIAN KUALITAS/ MUTU PELAYANAN KESEHATAN 3 MUTU Tingkat kesempurnaan SUATU BARANG yang sesuai

Lebih terperinci

Tata Kelola Datacenter

Tata Kelola Datacenter Arah Kebijakan dan Implementasi Tata Kelola Datacenter Berdasarkan ISO 27001 disampaikan oleh : Ir. Ronny Primanto Hari, MT Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta Halo! Dinas

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah.

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah. 510000221G Peringatan Sebelum Pemasangan Segera matikan Network Video Recorder jika mengeluarkan asap atau bau yang aneh. Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah.

Lebih terperinci

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang sistem analisis dan perancangan pada pembuatan aplikasi sensor untuk memantau suhu ruang server dengan pemberitahuan SMS. Beberapa

Lebih terperinci

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN ( Pemeliharaan Harian, Mingguan dan Bulanan )

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN ( Pemeliharaan Harian, Mingguan dan Bulanan ) . JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN ( Pemeliharaan Harian, Mingguan dan Bulanan ) Peralatan Merck / Tipc : MESIN PEMINDAI TUBUH (TEKNOLOGI PASSIVE MMW) Bulan Tahun Pemeliharaan Harian

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN RUANGAN DATA CENTER MENGGUNAKAN STANDAR TIA-942 (STUDI KASUS: PUSLITBANG JALAN DAN JEMBATAN)

PERANCANGAN DESAIN RUANGAN DATA CENTER MENGGUNAKAN STANDAR TIA-942 (STUDI KASUS: PUSLITBANG JALAN DAN JEMBATAN) Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 PERANCANGAN DESAIN RUANGAN DATA CENTER MENGGUNAKAN STANDAR TIA-942 (STUDI KASUS: PUSLITBANG JALAN DAN JEMBATAN) Dimas Sigit Dewandaru 1),

Lebih terperinci

Informasi Keamanan Produk

Informasi Keamanan Produk Informasi Keamanan Produk Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan membaca buku petunjuk yang telah terinstall di kartu microsd Baca bagian Informasi Keamanan pada petunjuk penggunaan di halaman ini Jangan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi mendorong perusahaanperusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L1 Gambar Menu Login User Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L2 Gambar Menu Utama Transaksi Gambar Menu Utama Persediaan Barang

Lebih terperinci

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER 4.1. Kriteria Pengoperasian Data logger onlimo OSS merupakan data logger yang dibuat menggunakan mainboard PC standar yang biasa digunakan di lingkungan perumahan dan perkantoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang terus berkembang yang diiringi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat dengan pesatnya membuat segala kebutuhan di dunia

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PADA BENGKEL GAC AUTO SERVICE Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan yang didapat setelah melakukan wawancara dan observasi, yang hasilnya

Lebih terperinci

PEMASANGAN SISTEM MONITOR PADA SISTEM BANTU REAKTOR KARTINI

PEMASANGAN SISTEM MONITOR PADA SISTEM BANTU REAKTOR KARTINI PEMASANGAN SISTEM MONITOR PADA SISTEM BANTU REAKTOR KARTINI Marsudi, Rochim Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 ykbb, Yogyakarta 55281 ABSTRAK PEMASANGAN SISTEM

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG 5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya mengenai analisis dan pemikiran didasarkan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI TERHADAP KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 49 56 SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X Oleh Fery Feriyanto Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Istilah dan Definisi 2.1.1 Bangunan Gedung Wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP. 436 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP. 436 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP. 436 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL

Lebih terperinci

2 Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang Keamanan Sumber Radioaktif; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (L

2 Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang Keamanan Sumber Radioaktif; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (L BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.654, 2015 BAPETEN. Radioaktif. Sumber. Keamanan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN

Lebih terperinci

PENGANTAR DATA CENTER

PENGANTAR DATA CENTER Modul ke: 01 Hariesa Fakultas FASILKOM PENGANTAR DATA CENTER B.P, ST, MM Program Studi Sistem Informasi Pokok Bahasan Deskripsi pusat data. Pemilihan lokasi, layout dan setting gedung pusat data. Data

Lebih terperinci

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD.

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD. PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD. Mengapa perlatan perlu digunakan dalam manajemen kearsipan? KRITERIA PEMILIHAN PERALATAN (1) (1) BENTUK ALAMI ARSIP YANG AKAN DISIMPAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

BAB III METODOLOGI. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu BAB III METODOLOGI III.1 Kerangka Pikir Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan

Lebih terperinci

BUPATI KUNINGAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN KUNINGAN

BUPATI KUNINGAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN KUNINGAN BUPATI KUNINGAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 2012, No.612 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.011/2012 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA Menimbang : DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA 1. Bahwa penanggulangan kebakaran

Lebih terperinci

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.011/2011 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG UNTUK TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

STANDAR SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

STANDAR SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR SISTEM INFORMASI Kode/No. : STD/SPMI-UIB/04.05 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 6 STANDAR SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Proses

Lebih terperinci

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan PT. Hezzel Farm Indonesia. Dalam pengumpulan temuan audit diperoleh dari dokumentasi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KEAMANAN FISIK DAN LOGIS. Titien S. Sukamto

PENGENDALIAN KEAMANAN FISIK DAN LOGIS. Titien S. Sukamto PENGENDALIAN KEAMANAN FISIK DAN LOGIS Titien S. Sukamto PENGENDALIAN KEAMANAN FISIK KEAMANAN FISIK Keamanan fisik merupakan dasar dari pengendalian lingkungan SI organisasi. Tujuan pengendalian ini adalah

Lebih terperinci

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Standing Floor Type Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak berfungsi Trouble shooting

Lebih terperinci

3.7Sistem Pendingin Data Center

3.7Sistem Pendingin Data Center 3.7Sistem Pendingin Data Center Gambar Atas: Koridor Dingin Gambar Samping: Koridor Panas 32 Sistem pendingin pada data center dibuat untuk menjaga kestabilan temperatur yang cocok untuk data center. Keadaan

Lebih terperinci

Ferianto Raharjo - FT - UAJY 1

Ferianto Raharjo - FT - UAJY 1 Isu-isu Etika Etika adalah cabang ilmu filosofi yang berhubungan dengan berbagai hal yang dianggap benar atau salah. Kode etik adalah kumpulan prinsip sebagai petunjuk untuk semua anggota organisasi Isu

Lebih terperinci

SMART. SECURE. STUNNING

SMART. SECURE. STUNNING SMART. SECURE. STUNNING 95% Masalah Keamanan Disebabkan oleh Manusia. Dalam laporan tahunan IBM Global Security Index ditemukan fakta bahwa 95% dari semua insiden keamanan terjadi akibat kelalaian manusia.

Lebih terperinci

DESAIN JARINGAN KOMPUTER UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 8 JARINGAN KOMPUTER. Program Sarjana - Sistem Informasi

DESAIN JARINGAN KOMPUTER UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 8 JARINGAN KOMPUTER. Program Sarjana - Sistem Informasi DESAIN JARINGAN KOMPUTER UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 8 JARINGAN KOMPUTER Program Sarjana - Sistem Informasi Ruang Lingkup Materi Desain Jaringan rumahan dan kantor Kebutuhan perangkat instalasi

Lebih terperinci

PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI)

PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI) PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI) Julia Carolina Daud OUTLINE BAB I PENDAHULUAN BAB II DASAR TEORI BAB

Lebih terperinci

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN III.1.

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS KULIAH TEKNIK KOMPUTER DASAR Dosen : Ir. Rudy Hartanto, M.T.

MAKALAH TUGAS KULIAH TEKNIK KOMPUTER DASAR Dosen : Ir. Rudy Hartanto, M.T. MAKALAH TUGAS KULIAH TEKNIK KOMPUTER DASAR Dosen : Ir. Rudy Hartanto, M.T. MASALAH KOMPUTER PADA TAHUN 2015 SERTA SOLUSI DAN PERKEMBANGAN KOMPUTER PADA DUA DAN DUA PULUH TAHUN MENDATANG Ditulis oleh :

Lebih terperinci

Kenalan Yuk dengan Data Center UNY

Kenalan Yuk dengan Data Center UNY Published on UPT Pusat Komputer Universitas Negeri Yogyakarta (https://puskom.uny.ac.id) Home > Kenalan Yuk dengan Data Center UNY Kenalan Yuk dengan Data Center UNY Submitted byroby on Wed, 2014-05-28

Lebih terperinci

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas Bab V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang No Kelompok Kegiatan Luas 1 Kegiatan Administrasi ± 1.150 m 2 2 Kegiatan

Lebih terperinci

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan

Lebih terperinci