ABSTRACT. By: ZIMMY DAMASWARA NPM Guided By: Dr. Jajang Badruzaman, SE.,M.Si. Ak. Rita Tri Yusnita, SE., MM.
|
|
- Shinta Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ABSTRACT ANALYSIS OF EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PLANS (ESOP) ON EARNINGS PER SHARE (EPS) AND ITS IMPACT ON STOCK PRICE (Case Study in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk) By: ZIMMY DAMASWARA NPM Guided By: Dr. Jajang Badruzaman, SE.,M.Si. Ak. Rita Tri Yusnita, SE., MM. The Purpose of this research is to find and analysis the effect of Employee Stock Ownership Plans on Earning Per Share and it s impact on the stock price in PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. The research method used is descriptive analytical method with a case study approach. The tecniques of analyze data is used path analysis. Testing of hypothesis partially by using test t and in simultan by using test F. The data is taken from quarterly financial statements PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk to years The data processing results show that : (1) Employee Stock Ownership Plans no significant effect on Earning Per Share, (2) Employee Stock Ownership Plans to stock price do not significant influence, (3) Earning Per Share significant influence stock price, (4) Employee Stock Ownership Plans and Earning Per Share to stock price have significant impact on stock price. Increasing Employee Stock Ownership Plans, Earning Per Share and the better also increase the stock price acquired PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.. Keywords: Earning Per Share, Employee Stock Ownership Plans, Stock Price A. PENDAHULUAN Perusahaan dipandang sebagai sekumpulan kontrak antara manajer perusahaan dan pemegang saham. Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan, dalam kenyataannya seringkali menghadapi masalah dikarenakan tujuan perusahaan berbenturan dengan tujuan pribadi manajer. Dengan kewenangan yang dimiliki, manajer bisa bertindak dengan hanya menguntungkan dirinya sendiri dan mengorbankan kepentingan para pemegang saham (Putri dan Nasir, 2006). Pemikiran bahwa pihak manajemen dapat melakukan tindakan yang hanya memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri didasarkan pada suatu asumsi yang menyatakan setiap orang mempunyai perilaku yang mementingkan diri sendiri atau selfinterested behaviour. Keinginan, motivasi dan utilitas yang tidak sama antara manajemen dan pemegang saham menimbulkan kemungkinan manajemen bertindak merugikan pemegang
2 saham, antara lain berperilaku tidak etis dan cenderung melakukan kecurangan akuntansi. Scott (1997) dalam Mursalim (2009) menyatakan bahwa perusahaan mempunyai banyak kontrak, misalnya kontrak kerja antara perusahaan dengan para manajernya dan kontrak pinjaman antara perusahaan dengan krediturnya. Kedua jenis kontrak tersebut seringkali dibuat berdasarkan angka laba, sehingga dikatakan bahwa agency theory mempunyai implikasi terhadap akuntansi. Agency theory memaparkan bahwa adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan seperti itu, dapat menimbulkan konflik. Terjadinya konflik yang disebut agency conflict atau agency problem, disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu principal (yang memberi kontrak atau pemegang saham) dan agent (yang menerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan. Jika agent dan principal berupaya memaksimalkan utilitasnya masingmasing, serta memiliki keinginan dan motivasi yang berbeda, maka ada alasan untuk percaya bahwa agent (manajemen) tidak selalu bertindak sesuai keinginan principal (Jensen dan Meckling, 1976). Pada satu sisi, agent memiliki informasi yang lebih banyak dibanding principal di sisi lain, karena manajemen yang mengelola perusahaan secara langsung, hal ini menimbulkan adanya ketidakseimbangan informasi (information asymmetry). Konflik kepentingan diantara pemilik dan manajemen dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Untuk meminimalisasi konflik tersebut pihak pemilik harus bersedia mengeluarkan biaya pengawasan atau monitoring cost untuk mencegah hazard dari manajemen. Selain itu pemilik dapat membatasi divergensi kepentingannya dengan memberikan tingkat insentif yang layak kepada mereka. Dan salah satu dari banyak contoh pemberian insentif yang layak sebagai pencegahan terjadinya konflik kepentingan antara pemilik dan manajemen adalah dengan diterapkannya Employee Stock Ownership Plans (ESOP). Employee Stock Ownership Plans (ESOP) yang dalam bahasa Indonesia berarti program kepemilikan saham oleh karyawan, merupakan salah satu dari program manajemen sumber daya manusia berupa program kepemilikan karyawan dalam saham perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja (Bapepam, 2002). Employee Stock Ownership Plans (ESOP) yang diterapkan pada perusahaan diharapkan dapat mempersempit masalah keagenan, sekaligus diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kinerja perusahaan. Insentif yang diberikan kepada para eksekutif dan karyawan perusahaan dalam bentuk opsi saham diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahan melalui peningkatan kinerja. Kinerja yang dicapai perusahaan berhubungan dengan persentase modal yang dimiliki oleh para eksekutif serta persentase kompensasinya yang berbasis ekuitas (Mehran, 1995). Ditambahkan oleh Iqbal (2001) bahwa kepemilikan saham oleh karyawan perusahaan (insiders) memberi kesan sebagai financial investment. Kepemilikan tersebut akan memberikan feeling yang besar terhadap kepuasan juga komitmen dan kontrol kepada perusahaan. Ross et al (1999) dalam Isnata (2008) menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan manjemen dalam perusahaan maka manajemen akan cenderung berusaha untuk meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan untuk kepentingannya sendiri. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang pernah dilakukan Jansen dan Meckling (1976) dalam Pandansari (2010) yang menunjukkan bahwa untuk meminimalkan konflik keagenan adalah dengan meningkatkan kepemilikan manajerial di dalam kinerja perusahaan. Salah satu komponen yang menunjukan kinerja perusahaan dalah laba per saham atau lebih dikenal sebagai Earning Per Share (EPS). Informasi EPS suatu perusahaan menunjukan besarnya laba bersih perusahaan yang siap di bagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keungan perusahaan. Meskipun beberapa perusahaan tidak mencantumkan
3 besarnya EPS perusahaan bersangkutan dalam laporan keuangannya, tetapi besarnya EPS suatu perusahaan bisa kita hitung bedasarkan informasi laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan (Tandelilin, 2001:241). EPS diperoleh dari hasil bagi antara laba yang tersedia bagi pemegang saham dengan jumlah rata rata saham yang beredar. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham. EPS merupakan salah satu hal utama yang diperhatikan investor sebelum membuat keputusan investasinya di suatu perusahaan karena investor tentunya mengharapkan pengembalian atau return yang tinggi dari investasinya, sehingga investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang mempunyai EPS yang tinggi. Apabila EPS suatu perusahaan dinilai tinggi oleh investor, maka hal ini akan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut cenderung bergerak naik. Untuk mengetahui Earning Per Share (EPS) yaitu dengan menganalisis laporan keuangan para investor dapat melihat hubungan antara risiko dan return yang diharapkan dari modal yang ditanamkan. Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang selalu mengalami perubahan harga. Dengan meningkatnya Earning Per Share, diharapkan akan meningkatnya minat para investor, sehingga permintaan terhadap saham meningkat. Naiknya permintaan akan saham menjadikan harga saham meningkat. Harga saham yang diperdagangkan terus mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai kegairahan atau kelesuan aktivitas pasar modal serta pemodal dalam melakukan transaksi jual beli saham. Harga yang terbentuk di pasar modal ditentukan oleh faktor-faktor seperti laba per lembar saham, rasio laba terhadap harga saham, tingkat bunga bebas resiko yang diukur dari tingkat bunga deposito pemerintah, penggunaan hutang dan faktor eksternal lainnya (Sartono, 1995). Permintaan dan penawaran efek di pasar modal akan berpengaruh terhadap harga pasar saham. Kemudian akan mempengaruhi keuntungan (capital gain) dan kerugian (capital loss) yang diterima para investor. Pada dasarnya motivasi perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia antara lain untuk mendapatkan tambahan modal kerja, memperbaiki posisi keuangan dan meningkatkan kredibilitas. Sedangkan investor yang membeli saham memiliki motivasi untuk mendapatkan capital gain yaitu selisih harga saham pada saat menjual dan memebeli saham dan juga mendapatkan dividen yaitu laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Akhir-akhir ini motif utama dari investor ialah capital gain. Penurunan pembayaran dividen kepada pemilik saham dapat mempengaruhi minat pemodal atau calon pemodal dalam membeli saham yang diperdagangkan di bursa efek. Sedangkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan harta yang disebut dengan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan total sumber dananya juga akan mempengaruhi harga saham. Para investor harus memiliki pemahaman terhadap harga saham dan faktorfaktor yang mempengaruhi perubahannya. Disamping itu, investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan. Dalam UU Pasar Modal mengenai prinsip keterbukaan yang mensyaratkan perusahaan yang go public yang tunduk pada UU Pasar Modal untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi yang berkaitan dengan usaha yang ditanganinya. Kewajiban perusahaan untuk menyampaikan dan mengumumkan laporan keuangan juga dimaksudkan agar informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan yang go public juga tersedia bagi masyarakat, dan laporan keuangan memberikan informasi khususnya untuk investor mengenai kinerja perusahaan. Di Indonesia sendiri, penelitian mengenai ESOP belum terlalu banyak dan optimal, yang kemungkinan disebabkan oleh masih minimnya pengadopsian ESOP pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. B. METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang Digunakan
4 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analisis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Mohammad Nazir, 2003 : 64) Menggunakan pendekatan studi kasus yaitu penelitian ilmiah yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi pada perusahaan yang diteliti. (Mohammad, Nazir 1999 : 63) Operasionalisasi Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2006:31). Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Analisis Employee Stock Ownership Plans (ESOP) Terhadap Earning Per Share (EPS) dan dampaknya Terhadap Harga Saham, maka terdapat tiga variabel yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini. Adapun variabel tersebut yaitu: 1) Variabel Independen (Independent Variabel)(X) Variabel independen yaitu variabel yang tidak terikat pada variabel lain dan mempengaruhi atau menjadi penyebab berubahnya variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Employee Stock Ownership plans (ESOP) dan Earning Per Share (EPS). X 1 = Employee Stock Ownership plans (ESOP) yang mana indikatornya adalah nilai jumlah saham pelaksanaan X 2 = Earning Per Share (EPS) adalah tingkat keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa yang indikatornya adalah laba bersih dan jumlah saham yang beredar. 2) Variabel Dependen (Dependent Variabel) (Y) Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependennya adalah Harga saham dengan indikator harga penutupan saham. Teknik Pengumpulan Data Sumber data penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku dan referensi lainnya yang mendukung terhadap objek penelitian. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukukan dengan cara dokumentasi yang merupakan pengumpulan yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumendokumen atau cara-cara yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas. Prosedur Pengumpulan Data Teknik pegumpulan data merupakan prosedur yang standar dan sistematis untuk memperoleh data yang diperlukan. Adapun cara pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis melalui dua cara antara lain : 1. Studi kepustakaan Cara ini dilakukan terhadap jenis data sekunder, dengan cara mempelajari literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yang dimaksudkan untuk memperoleh data kepustakaan yang melandasi teori dalam menganalisis masalah yang diteliti. 2. Penelusuran Online Yaitu tata cara penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan laninnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data atau informasi teori, secepat atau semudah mungkin dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis (Burhan Bungin, 2004:148). Adapun data diperoleh dari laporan keuangan dan kinerja Sektor Perbankan yang telah mempublikasikan laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia diperoleh dari website yang dikeluarkan oleh perusahaan masing-masing bank.
5 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini tiga variabel, dimana variabel bebas (independen variable) Employee Stock Ownership Plans (ESOP) (X 1 ) dan Earning Per Share (EPS) (X 2 ), serta variabel terikat (dependen variable) adalah Harga Saham. Teknik yang dipakai adalah analisa jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisis jalur (path analysis) yaitu untuk mengetahui apakah pengaruh seperangkat variabel X (variabel independen) dan mengetahui pengaruh antar variabel X. Pada analisa jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersamasama. Selain itu juga, tujuan dipakainya analisa jalur ini untuk menerangkan pengaruh langsung maupun tidak langsung dari beberapa variabel penyebab tehadap variabel lainnya sebagai variabel terikat (variabel independen). C. PEMBAHASAN Employee Stock Ownership Plans (ESOP), Earning Per Share (EPS) dan Harga Saham pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kunci untuk memotivasi orang untuk berprilaku sedemikian rupa sehingga memajukan cita-cita suatu organisasi terletak pada cara dengan mana insentif organisasi berhubungan dengan cita-cita individual dan Employee Stock Ownership Plans (ESOP) merupakan salah satu bentuk insentif atau kompensasi yang dapat memenuhi hal tersebut yang menyebabkan meningkatnya kinerja perusahaan. Salah satu komponen dalam kinerja perusahaan yaitu Earning Per Share (EPS). Dengan meningkatnya EPS maka perusahaan tersebut banyak diminati para investor dikarenakan nilai dari EPS terus meningkat dengan meningkatnya EPS maka Harga Saham pun akan naik. Untuk mengetahui Employee Stock Ownership Plans (ESOP), Earning Per Share (EPS) dan Harga Saham, akan diuraikan sebagai berikut. a. Employee Stock Ownership Plans (ESOP), pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah saham pelaksanaan Employee Stock Ownership Plans pada PT Mandiri (Persero) Tbk dari tahun 2004 sampai 2011 mengalami kenaikan dan penurunan. 1. Pada Tahun 2004, jumlah saham pelaksanan Employee Stock Ownership Plans adalah sebanyak Pada Tahun 2005, jumlah saham , mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Pada Tahun 2006, jumlah saham , mengalami Kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Pada tahun 2007, jumlah saham , mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Pada Tahun 2008, jumlah saham , mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Pada Tahun 2009, jumlah saham , mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Pada Tahun 2010, jumlah saham , mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Pada Tahun 2011, jumlah saham , mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Dilihat dari data yang diperoleh pada saat penelitian maka dapat diketahui bahwa jumlah saham pelaksanaan ESOP mengalami kenaikan dan penurunan per tahunnya. Kenaikan maupun penurunan jumlah saham yang terjadi adalah tergantung sepenuhnya pada penggunaan hak konversi yang dimiliki oleh karyawan atas opsi saham yang telah
6 dialokasikan untuk mereka oleh perusahaan. Dan hal tersebut didasarkan pada pertimbangan karyawan apakah akan benarbenar membeli saham perusahaan, dalam arti melaksanakan hak opsi yang mereka miliki dengan mempertimbangkan kondisi harga saham perusahaan pada masa pelaksanaan. Bila harga saham pada masa pelaksanaan lebih rendah dari pada harga opsi, maka tentu karyawan tidak akan melaksanakan opsinya b. Earning Per Share (EPS) pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Earnings Per Share (EPS) merupakan alat analisis tingkat profitabilitas perusahaan yang menggunakan konsep laba konvensional. Laba merupakan alat ukur utama kesuksesan suatu perusahaan. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran dividen dan kenaikan nilai saham di masa mendatang, oleh karena itu para investor seringkali memusatkan perhatian pada besarnya EPS dalam melakukan analisis saham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Untuk menganalisis penyebab perubahan EPS dapat digunakan analisis rasio laba. Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa Earning Per Share pada PT Mandiri (Persero) Tbk dari tahun 2004 sampai 2011 mengalami kenaikan dan penurunan. 1. Pada Tahun 2004, Earning Per Share sebesar Pada Tahun 2005, Earning Per Share sebesar 30, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar Pada Tahun 2006, Earning Per Share sebesar 118, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar Pada Tahun 2007, Earning Per Share sebesar 210, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar Pada Tahun 2008, Earning Per Share sebesar 255, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar Pada Tahun 2009, Earning Per Share sebesar 342, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar Pada Tahun 2010, Earning Per Share sebesar 439, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar Pada Tahun 2011, Earning Per Share sebesar 535, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 96 Dilihat dari data yang diperoleh pada saat penelitian maka dapat diketahui bahwa EPS mengalami kenaikan dan penurunan per tahunnya. Kenaikan maupun penurunan EPS yang terjadi adalah tergantung sepenuhnya pada jumlah saham yang beredar dan laba yang diperoleh PT. Bank Mandiri (persero) tbk per tahunnya, sehingga akan mempengaruhi dari jumlah EPS nya tersebut. c. Harga Saham Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Harga saham selalu mengalami perubahan setiap harinya, bahkan setiap detikpun harga saham dapat berubah. Oleh karena itu, investor harus mampu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa Harga Saham pada PT Mandiri (Persero) Tbk dari tahun 2004 sampai 2011 mengalami kenaikan dan penurunan. 1. Pada Tahun 2004, harga penutupan saham sebesar Pada Tahun 2005,harga penutupan saham sebesar 1.640, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar Pada Tahun 2006, harga penutupan saham sebesar 2.900, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar Pada Tahun 2007, harga penutupan saham sebesar 3.500, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar Pada Tahun 2008, harga penutupan saham sebesar 2.025, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar Pada Tahun 2009, harga penutupan saham sebesar 4.700, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar Pada Tahun 2010, harga penutupan saham sebesar 6.500, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar
7 8. Pada Tahun 2011, harga penutupan saham sebesar 6.750, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 250. Dilihat dari data yang diperoleh pada saat penelitian maka dapat diketahui bahwa harga saham mengalami kenaikan dan penurunan per tahunnya. Kenaikan maupun penurunan harga saham yang terjadi adalah tergantung dari nilai saham yang terjadi dipasar saham. Pengaruh Employee Stock Ownership Plans (ESOP) Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada PT. Bank Mandiri Untuk melihat pengaruh Employee Stock Ownership Plans (ESOP) terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT. Bank Mandiri dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS, Employee Stock Ownership Plans (ESOP) (X 1 ) terhadap Earning Per Share (EPS) (X 2 ) adalah sebesar 0,654 atau sebesar 65,4% yang termasuk pada kategori tinggi dengan besar pengaruh (R 2 ) sebesar 0,427 atau 42,7%, artinya Earning Per Share (EPS) ( X 2 ) hanya dipengaruhi oleh Employee Stock Ownership Plans (ESOP) (X 1 ) sebesar 42,7%. Untuk melihat tingkat signifikansi pengaruh ESOP terhadap EPS diukur dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel coefficients dengan menggunakan koefisien standar, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,116 dan t tabel atau 1/2 α df (n-k-1) dengan menggunakan tingkat signifikansi 95% (α = 0,05) diketahui t tabel sebesar 2,571, berdasarkan kaidah keputusan terima Ho jika t 1 / 2 α t hitung t 1 / 2 α, maka nilai t hitung < t 1/2 α ( 2,116 < 2,571 ), dengan demikian menerima Ho atau dengan melihat nilai sig F sebesar 0,079 yang berarti lebih besar dari tingkat = 0,05. Dengan kata lain ESOP secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap EPS. ESOP tidak berpengaruh signifikan terhadap EPS sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahman Hakim (2006) bahwa ESOP tidak selalu berkaitan dengan EPS, karena ESOP belum terlalu diminati oleh karyawan sehingga tidak berdampak pada EPS Employee Stock Ownership Plans, Earning Per Share Dan Perngaruhnya Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk a.pengaruh Employee Stock Ownership Plans (ESOP) Secara Parsial Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Mandiri Untuk melihat pengaruh ESOP terhadap Harga Saham dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS, pengaruh ESOP (X 1 ) terhadap Harga Saham (Y) diperlihatkan oleh koefisien beta ( ) (standardized coefficients) sebesar 0,345 pengaruh langsung antara ESOP terhadap harga saham adalah sebesar 0,119, sedangkan pengaruh tidak langsung antara ESOP terhadap harga saham melalui EPS adalah sebesar 0,288, sehingga total pengaruh ESOP secara parsial terhadap harga saham adalah sebesar 0,407 atau 40,7% artinya harga saham dipengaruhi oleh ESOP sebesar 40,7%. Untuk pengujian secara parsial antara ESOP (X 1 ) terhadap harga saham (Y) dapat dilihat dari perhitungan SPSS untuk analisis jalur. Dengan kriteria penolakan Ho, jika -t½ α > t hitung atau t hitung > t½ α, maka dengan koefisien beta ( ) = 0,345, diperoleh t hitung sebesar 1,355 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 % maka nilai t tabel sebesar 2,571. Sehingga -t½ α < t hitung < t½ α,maka t hitung < t tabel (1,355 < 2,571) maka menerima Ho atau dengan melihat nilai sig F sebesar 0,233 yang berarti lebih besar dari tingkat = 0,05. Dengan kata lain ESOP secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. ESOP tidak signifikan karena ESOP merupakan fenomena yang masih relatif baru bagi para karyawan sehingga memliki resiko dan belum ada kepastian tentang keuntungan yang diperoleh sehingga ESOP tidak signifikan terhadap harga saham. (Astika, Ida Bagus Putra ) Sedangkan menurut penulis ESOP tidak berpengaruh signifikan dikarenakan setiap karyawan yang memiliki ESOP belum tentu menjual kepemilikan sahamnya ke bursa efek, bisa saja menjual kepemilikan sahamnya
8 ke karyawan lagi sehingga ESOP tidak berpengaruh terhadap harga saham. b. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Secara Parsial Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Untuk melihat pengaruh EPS terhadap harga saham dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS, pengaruh EPS (X 2 ) terhadap Harga Saham (Y) diperlihatkan oleh koefisien beta ( ) (standardized coefficients) sebesar 0,638pengaruh langsung EPS terhadap harga saham adalah sebesar 0,407 atau 40,7% dengan demikian secara parsial EPS berpengaruh terhadap harga saham sebesar 40,7% Untuk menguji tingkat signifikansi antara EPS (X 2 ) terhadap harga saham (Y) dapat dilihat dari perhitungan SPSS untuk analisis jalur. Dengan kriteria penolakan Ho, jika -t½ α > t hitung atau t hitung > t½ α, maka dengan koefisien beta ( ) = 0,638, diperoleh t hitung sebesar 2,506 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 % maka nilai t tabel sebesar 2,571. Sehingga -t½ α < t hitung < t½ α, maka t hitung < t tabel ( 2,506 < 2,571 ) terima Ho atau dengan melihat nilai sig F sebesar 0,054 yang berarti sama dari tingkat = 0,05. Dengan kata lain EPS secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Earnings per Share (EPS) perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham akan tinggi (Fara Dharmastuti, 2004). Pernyataan tersebut di perkuat oleh hasil penelitian Puji Astuti (2002), Noer Sasongko dan Nila Wulandari (2006) menemukan bahwa EPS berhubungan positif dan signifikan terhadap harga saham c..pengaruh Employee Stock Ownership Plans (ESOP) Dan Earning Per Share (EPS) Secara Simultan Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Besarnya pengaruh ESOP (X 1 ) dan EPS (X 2 ) terhadap harga saham (Y), dapat dilihat dari indikator yang digunakan masingmasing variabel, dengan menggunakan Path Analysis (analisis jalur). Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang bahwa secara keseluruhan variabel ESOP (X 1 ), EPS (X 2 ), mempunyai pengaruh terhadap harga saham (Y) sebesar 0,814 atau 81,4% (Pengaruh X 1, X 2 terhadap Y). Adapun pengaruh lain yang tidak penulis teliti yaitu sebesar 0,186 ( ) atau 18,6%. Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada lampiran SPSS, dimana (ρ 2 YX1X2) yaitu sebesar 0,814 dengan nilai pengaruh (koefisien determinasi = 0,6626 atau 66,26%) diperlukan maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis secara simultan tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara ESOP dan EPS terhadap harga saham, dimana hasil dan pengolahan data melalui SPSS versi Untuk menguji hipotesis maka dilakukan pengolahan atas data, dimana berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran didapat nilai koefisien jalur γχ 1 sebesar 0,345 dan γχ 2 sebesar 0,638. Untuk dapat mengetahui besarnya pengaruh ESOP dan EPS secara simultan terhadap harga saham dilakukan perhitungan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung ESOP dan EPS produktif terhadap harga saham. Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai F hitung sebesar 10,961 dengan kriteria penerimaan H o, jika F hitung F tabel, dengan mengambil taraf signifikan sebesar 5 %, maka dari tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F ;k ; (n-k- 1) = adalah sebesar 5,79 sehingga F hitung > F tabel, maka tolak H o atau cukup melihat sig F yaitu 0,015 yang artinya dengan lebih kecil dari 0,05 (5%). Dikarenakan 10,961 lebih besar dari 5,79 dan sig F sebesar 0,015, maka Ho ditolak atau dengan kata lain ESOP (X 1 ), EPS (X 2 ) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y) sebesar 0,814 atau 81,4%. Maka dapat disimpulkan bahwa setiap perubahan pada ESOP dan EPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Semakin meningkat ESOP dan semakin baik EPS maka semakin meningkat pula harga saham yang diperoleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
9 D. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Analisis Employee Stock Ownership Plans (ESOP) terhadap Earning Per Share (EPS) dan dampaknya terhadap Harga Saham pada PT. Bank Mandiri (Persero) tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan ESOP, EPS dan harga saham PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah : a. ESOP mengalami kenaikan dan penurunan per tahunnya. Kenaikan maupun penurunan jumlah saham yang terjadi adalah tergantung sepenuhnya pada penggunaan hak konversi yang dimiliki oleh karyawan atas opsi saham yang telah dialokasikan untuk mereka oleh perusahaan. Dan hal tersebut didasarkan pada pertimbangan karyawan apakah akan benar-benar membeli saham perusahaan, dalam arti melaksanakan hak opsi yang mereka miliki dengan mempertimbangkan kondisi harga saham perusahaan pada masa pelaksanaan. Bila harga saham pada masa pelaksanaan lebih rendah dari pada harga opsi, maka tentu karyawan tidak akan melaksanakan opsinya b. bahwa EPS mengalami kenaikan dan penurunan per tahunnya. Kenaikan maupun penurunan EPS yang terjadi adalah tergantung sepenuhnya pada jumlah saham yang beredar dan laba yang diperoleh PT. Bank Mandiri (persero) tbk per tahunnya, sehingga akan mempengaruhi dari jumlah EPS nya tersebut. c. bahwa harga saham mengalami kenaikan dan penurunan per tahunnya. Kenaikan maupun penurunan harga saham yang terjadi adalah tergantung dari nilai saham yang terjadi dipasar saham. 2. Pengaruh ESOP terhadap EPS pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk bahwa ESOP terhadap EPS tidak berpengaruh secara signifikan karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan nilai signifikan nya lebih besar dari α = 0,05 3. Pengaruh ESOP secara parsial terhadap harga saham pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah ESOP tidak berpengaruh signifikan dikarenakan setiap karyawan yang memiliki ESOP belum tentu menjual kepemilikan sahamnya ke bursa efek, bisa saja menjual kepemilikan sahamnya ke karyawan lagi sehingga harga saham tidak berpengaruh terhadap ESOP. 4. Pengaruh EPS secara parsial terhadap harga saham pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah bahwa secara langsung Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham dan tingkat signifikannya EPS signifikan terhadap harga saham. 5. Pengaruh ESOP dan EPS secara simultan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah ESOP dan EPS secara langsung mempunyai pengaruh terhadap harga saham sedangkan pengaruh secara simultan adalah setiap perubahan pada ESOP dan EPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, semakin meningkat ESOP dan semakin baik EPS maka akan semakin meningkat pula harga saham yang diperoleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Pihak Perusahaan a. Perusahaan harus mampu mempertahankan peningkatan Earning Per Share untuk menarik para investor dan calon investor supaya merasa aman dalam penanaman modalnya sehingga lebih banyak lagi untuk melakukan investasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
10 b. Perusahaan harus bisa membagikan ESOP secara menyeluruh sehingga setiap karyawan bisa memiliki saham perusahaan dan karyawan bisa semangat lagi dalam bekerja untuk meningkatkan laba perusahaan dan meningkatkan nilai harga saham sekaligus memberikan penjelasan mengenai ESOP kepada para karyawan yang belum tahu tentang ESOP. c. Perusahaan harus terus melakukan inovasi dan pengembanganpengembangan supaya pencitraan di masyarakat semakin baik, sehingga investor tertarik berinvestasi. Semakin banyak investor yang tertarik, maka harga saham pun akan naik. 2. Bagi Investor Para investor atau calon investor dalm berinvestasi hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham diantaranya Earning Per Share,. Earning Per Share yang meningkat mencerminkan perusahaan tersebut berada dalam kondisi baik dan mempelajari tentang keuntungan penerapan ESOP 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur untuk melakukan penelitian lanjutan baik dengan menggunakan variabel yang sama pada perusahaan lainnya atau dengan menggunakan model lain yang mungkin akan memberikan hasil yang lebih baik.
BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengelola perusahaan, dalam kenyataannya seringkali menghadapi masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dipandang sebagai sekumpulan kontrak antara manajer perusahaan dan pemegang saham. Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan, dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, keberlangsungan suatu perusahaan tidak terlepas dari peran
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, keberlangsungan suatu perusahaan tidak terlepas dari peran serta dan kerjasama yang terjalin diantara pemilik perusahaan (prinsipal) dengan
Lebih terperinciABSTRACT. By: DWINTA SANDRA DEWI ARDISASTRA NPM Guided By: DR. Wawan Sukmana, SE., M.Si., Ak. CA. Rita Tri Yusnita, SE., MM.
ABSTRACT INFLUENCE OF EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PLANS (ESOP) AND EARNINGS PER SHARE (EPS) TO PROFITABILITY (Case Study in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk) By: DWINTA SANDRA DEWI ARDISASTRA NPM. 093 403 084
Lebih terperinciJURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS
1 JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Survei pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya) Oleh : RIZAL KURNIAWAN NPM. 083403044 Dr. Dedi Kusmayadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jensen dan Meckling (1976) Jensen dan Meckling (1976) Weston dan Brigham (2001:21) Jensen dan Meckling (1976)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan dalam kenyataannya seringkali menghadapi masalah dikarenakan tujuan perusahaan berbenturan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari pengaruh praktek manajemen yang ada di negara lain, khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bagian dari komunitas dunia, manajemen usaha perusahaan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek manajemen yang ada di negara lain, khususnya negara-negara
Lebih terperinciHal ini terlihat dari semakin banyaknya perusahaan yang melakukan go public. tahun 1985 hingga sejumlah 506 emiten terdaftar di tahun 2014.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya perusahaan yang melakukan go public dengan mendaftarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (dividen reinvestment plan), menjual langsung kepada pembeli tunggal, secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dipandang sebagai sekumpulan kontrak antara manajer perusahaan dan pemegang saham. Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. imbalan atau kompensasi dari pihak perusahaan yang dapat memuaskan segala
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang kurang menaruh perhatian terhadap sumber daya manusianya akan dihadapkan pada beberapa permasalahan seperti penurunan prestasi kerja karyawan,
Lebih terperinciPENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK
PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan hubungan manajer dan pemegang saham digambarkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam teori keagenan hubungan manajer dan pemegang saham digambarkan sebagai hubungan antara agent dan principal (Schoereder, 2001 dalam Purwianti, 2009). Dimana manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Diperlukan tujuan dan strategi
Lebih terperinciPENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1
1 PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1 Abd. Rahman Pakaya 2, Idham Masri Ishak 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Penelitian ini didasarkan
Lebih terperinciPENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk) Oleh RUSLI KARYANA NPM. 083403153 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Kesejahteraan dapat ditingkatkan melalui kinerja perusahaan (firm performance)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah dengan berinvestasi. Investasi adalah penanaman modal untuk satu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemakmuran, salah satunya adalah dengan berinvestasi. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bapepam (2002) merangkum dua masa perkembangan ESOP di Indonesia,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pengadopsian ESOP di Indonesia sudah dilakukan sejak sebelum tahun 1998. Bapepam (2002) merangkum dua masa perkembangan ESOP di Indonesia, sebelum tahun 1998
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)
PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Nunung Nuraqliah (083403018) Email : noeng_aqly27@yahoo.com Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini dibahas,
26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adanya penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini dibahas, membahas masalah yang sama, namun berbeda. Penelitian yang menjadi acuan adalah
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Dara Arum Sari, Mahsina, Juliani Pudjowati Program Studi Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan, salah satunya adalah mengoptimalkan nilai pemegang saham. Dengan memaksimalkan nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya sebagai informasi akuntansi kepada pihak internal maupun pihak eksternal untuk pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciPENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN PRICE TO BOOK VALUE (PBV) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN PRICE TO BOOK VALUE (PBV) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk ABSTRACT THE INFLUENCE OF PRICE EARNING RATIO (PER) AND PRICE TO BOOK VALUE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Smith dan Zimmerman (1976, dalam Nyi Ayu Helfasari,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Smith dan Zimmerman (1976, dalam Nyi Ayu Helfasari, 2012) dan Asyik (2006) pengertian dari ESOP adalah suatu bentuk kompensasi yang diberikan kepada
Lebih terperinciPENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN
PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011) Choirul
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh agency cost dan leverage terhadap kebijakan dividen pada Industri Semen yang telah go public periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate governance terhadap manajemen laba di industri perbankan Indonesia. Konsep good corporate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kasus praktik income smoothing (perataan laba) yang pernah terjadi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik income smoothing (perataan laba) bukanlah hal baru yang terjadi di tengah perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh profitabilitas, arus kas bebas, dan investment
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang pengaruh profitabilitas, arus kas bebas, dan investment opportunity set terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perbankan sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha yang semakin keras menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai perusahaannya. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Emery, Finnertry, and Stowe 2007:14 Brigham dan Ehrhardt (2002:12
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang menjadi penggerak utama dalam perekonomian suatu negara. Setiap perusahaan memiliki tujuan penting salah satunya adalah
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Rasio keuangan yang digunakan meliputi rasio likuiditas, dan rasio profitabilitas. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya
BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dan perdagangan bebas telah membuat persaingan usaha semakin ketat. Berbagai perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan usaha
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: ROA, ROE, PER, and Stock Price. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The purpose of this research is to determine the influence of Earnings Per Share (EPS), Return On Assets (ROA), and Price Earnings Ratio (PER) of on Stock Prices both partially and simultaneously.
Lebih terperinciA. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana, memperoleh dana dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit sehingga perlu adanya usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan bisnis saat ini, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan kemakmuran para pemilik modal atau para pemegang saham dengan mempercayakan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari kinerja keuangan dan
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari kinerja keuangan dan cash dividend. Kinerja keuangan merupakan hasil yang dicapai oleh perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA DANA BANK TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETURN ON ASSET RISMA ANNISA
PENGARUH BIAYA DANA BANK TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETURN ON ASSET RISMA ANNISA Perum Sukarindik Indah Blok C.71 RT/RW 007/007 Kel/Desa Sukarindik Kec.Bungursari ( Email : rismaannisa113@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati
PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Yeni Purwati 133402063 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan
Lebih terperinciABSTRAK. Pengaruh Economic Value Added Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia
ABSTRAK Pengaruh Economic Value Added Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia The effect of Economic Value Added on the Stock Price Go Public Firm in Indonesian Stock Exchange
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Jensen dan Meckling (1976) hubungan keagenan merupakan suatu kontrak
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hubungan Keagenan Menurut Jensen dan Meckling (1976) hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang memerintah orang lain untuk melakukan suatu jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (Sunariyah, 2010:4).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan iklim investasi di indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Hal itu menunjukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk
Lebih terperinciAssalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Assalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Terima Kasih Kepada Yang Terhormat : Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Hj.Ria Ratna Ariawati,MS.,Ak Dosen Penguji Linna Ismawati, SE., M.Si Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati,Dra.,Msi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia secara efektif, dengan di dukung oleh sumber-sumber lainnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, dengan di dukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan perekonomian, investasi di pasar modal di Indonesia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Instrumen pasar modal bertambah dan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau persekutuan. Seiring dengan perkembangan bisnis tersebut maka akan tiba saatnya untuk mengubah
Lebih terperinciPENGAARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEN PER SHARE (DPS) TERHADAP HARGA SAHAM. (Pada Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk) WEPI ARDIANSYAH
PENGAARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEN PER SHARE (DPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk) WEPI ARDIANSYAH 103402107 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciNurlaila
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN BIAYA KEAGENAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Nurlaila Email: nurlailae71@gmail.com Dwi
Lebih terperinciPENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Faisal Nur Zaman Sodonghilir kab. Tasikmalaya (manualtech_dulursasusu@yahoo.co.id)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia
0 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia mempunyai banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam menyalurkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 2008 telah mengakibatkan para investor baik itu dari dalam maupun dari luar negeri lebih berhati-hati dalam menginvestasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Like Monisa (2012) Menurut Tri & Ferry (2012)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja merupakan gambaran dari pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan yang paling mendasar yaitu mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan yang pasang surut, hal tersebut diikuti oleh adanya persaingan yang ketat antar perusahaan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2009: 41), menyatakan bahwa:
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciKeywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The Influence of Earnings Per Share ( EPS ), Return On Investment (ROI), Price To Book Value (PBV) and Price Earnings Ratio (PER) To Share Price: An Empirical Study of Food and Beverage Sector
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA)
PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) Oleh SUCI MADANI 123403224 madanisuci@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini banyak perusahaan maupun perorangan yang tertarik terhadap investasi dalam bentuk saham. Saham merupakan salah satu modal bagi perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti sole proprietorship biasanya peran ini dilakukan oleh pemilik. Tetapi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya setiap entitas bisnis didirikandengan tujuan memperoleh laba, bertumbuhdan melanjutkan operasinya secara terus menerus. Pencapaian tujuan tersebut memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. seringkali membuat adanya konflik kepentingan antara kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemisahan antara kepemilikan perusahaan dan manajemen perusahaan seringkali membuat adanya konflik kepentingan antara kedua belah pihak. Konflik yang terjadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha dalam situasi perekonomian saat ini semakin lama semakin ketat. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan yang berkembang cukup pesat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perusahaan go public sering terjadi masalah keagenan yang ditunjukkan dari adanya perbedaan kepentingan antara manajemen (agen) dan pemegang saham. Manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlu ada usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) FARABI PATTIMURA (093403063) Email : abiepatti@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder (Brigham. karena pemilik modal memiliki banyak keterbatasan.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep manajerial pada perusahaan publik memiliki tujuan untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder (Brigham dan Gapenski, 1996, dalam Wahidahwati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan issue penting terutama di era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perusahaan merupakan issue penting terutama di era globalisasi yang informasinya dibutuhkan oleh para stakeholder perusahaan, dan informasi tersebut bisa dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi kepercayaan masyarakat setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun dalam menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laba, mengusahakan pertumbuhan perusahaan dan menjamin kelangsungan hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan didirikan dengan tujuan utama untuk memaksimalkan laba, mengusahakan pertumbuhan perusahaan dan menjamin kelangsungan hidup perusahaan ke
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Unilever Indonesia, Tbk, didapatkan informasi Earning Per Share Tahun Tabel 4.1
34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Trend 4.1.1 Earning Per Share (Variabel X) Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk, didapatkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan perusahaan swasta yang menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Salah satu saham yang diperjual-belikan di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan inflasi (kenaikan harga), yang berdampak pada daya beli masyarakat menjadi menurun dan banyak perusahaan
Lebih terperinciANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN
1 ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2003-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan kegiatan operasionalnya Astuti (2014). sendiri. Banyak perusahaan yang sukses dan berkembang akibat dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan utama. Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat mencerminkan prestasi manajemen. diri setiap manusia memiliki tujuan dan pandangan yang berbeda-beda.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha dengan berbagai cara untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka nilai perusahaan tersebut akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kebijakan Hutang Pada dasarnya kebijakan hutang perusahaan merupakan tindakan manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Free cash flow adalah bentuk lain ukuran arus kas. Pengertian free cash
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Free Cash Flow Free cash flow adalah bentuk lain ukuran arus kas. Pengertian free cash flow bisa bermacam macam. Menurut Ross et al ( 2000 ), free cash flow adalah kas lebih
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany
PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany (agnes.agrifany@gmail.com) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan keuangan 2.1.1. pengertian laporan keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Kasmir (2012:6): Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan jumlah yang semakin bertambah. Terjadinya pertambahan permintaan permodalan ini ditunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang khususnya dalam bidang ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan sehingga
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA OPERASI (Studi Kasus Pada PT. Cakra Putra Parahyangan)
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA OPERASI (Studi Kasus Pada PT. Cakra Putra Parahyangan) Hilda Saida Rahmah 113403166 Email : hilda.shun@gmail.com Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia mendapat pengaruh negatif dari krisis keuangan global pada awal tahun 2008 yaitu berupa krisis energi dan krisis komoditas. Krisis keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena globalisasi dewasa ini telah semakin meluas. Globalisasi terjadi pada berbagai bidang, salah satunya dibidang ekonomi. Perkembangan globalisasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Penetapan Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Earning Per Share
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penetapan Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Earning Per Share (EPS) dan Return Saham pada PT. Astra International, Tbk Periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh
Lebih terperinciJohn Henry Wijaya. Universitas Widyatama, Bandung,
PENGARUH KEBIJAKAN MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014 (Studi Kasus Pada PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Jasa Marga (persero) Tbk,
Lebih terperinciJURNAL AKUNTANSI. PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi)
JURNAL AKUNTANSI PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi) Oleh, AGUS IRYANTO 08340306 (Alumni Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak menjadikan jarak dan waktu sebagai hal yang dapat menghambat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Laba per Saham, Dividen per Saham
ABSTRAK Tujuan seseorang melakukan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan khususnya dari segi moneter baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Dalam hal berinvestasi, investor harus mempertimbangkan
Lebih terperinci