Perencanaan Laba Berdasarkan Analisis Biaya Volume Laba Pada CV Jarwo Tirta Murni Di Samarinda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perencanaan Laba Berdasarkan Analisis Biaya Volume Laba Pada CV Jarwo Tirta Murni Di Samarinda"

Transkripsi

1 Perencanaan Laba Berdasarkan Analisis Biaya Volume Laba Pada CV Jarwo Tirta Murni Di Samarinda Dini Septiantoro Fakultas Ekonomi Universitas Muawarman Rande Samben Fakultas Ekonomi Universitas Muawarman Set Asmapane Fakultas Ekonomi Universitas Muawarman Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa perencanaan laba yang dilakukan dengan menaikkan harga jual guna memenuhi target laba yang diinginkan oleh CV Jarwo Tirta Murni. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisis biaya volume laba. Harga pada tahun 2011 untuk jenis kemasan gelas Rp dan kemasan galon Rp Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2012 dengan menaikkan harga jual produk sebesar 10% dari harga jual tahun 2011, CV Jarwo Tirta Murni dapat mencapai peningkatan laba sebesar 84,33% dari laba tahun Kata kunci: Cost Volume Profit Analysis, Analisis Biaya Volume Laba, Biaya, Volume Penjualan, Laba. Abstrak The purpose of this study is to investigate and analyze the profit planning is done by raising selling prices in order to meet earnings targets desired by CV Jarwo Tirta Murni. The research was conducted using Cost Volume Profit Analysis. Price in 2011 for the type of glass packaging Rp17,000 and gallons packaging Rp15,000. The results of this study indicate that by 2012 by increasing the selling price of 10% of the sale price in 2011, CV Jarwo Tirta Murni able to gain a profit of 84.33% of earnings in Keyword: Cost Volume Profit Analysis, Cost, Volume Of Sale, Profit.

2 I. Pendahuluan A. Latar Belakang Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak terlepas dari kebutuhan Air minum. Air minum adalah kebutuhan yang tidak dapat digantikan karna air minum adalah penunjang kehidupan manusia. Tuntutan akan air minum terus meningkat karena kegiatan manusia yang selalu dinamis memerlukan sesuatu yang mudah dan instant serta cepat terpenuhi. Salah satu solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan air minum siap konsumsi adalah Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Dewasa ini Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) telah banyak diperjual belikan dan tentunya dalam kemasan dan merek yang berbeda, sehingga bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sangat berkembang dan maju sesuai dengan perkembangan zaman. Ada berberapa perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang ada di Samarinda salah satunya adalah CV Jarwo Tirta Murni. Nama merk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diproduksi CV. Jarwo Tirta Murni adalah Ancless dengan 2 jenis kemasanya yaitu kemasan gelas dan gallon. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan permintaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) perusahaan perlu menambah jumlah persediaan barang yang diproduksi dan alatalat transportasi untuk mendistribusikan produk serta kebutuhan-kebutuhan lain untuk menjalankan perusahaan secara berkesinambungan. Oleh karena itu untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya perusahaan membutuhkan modal. Untuk memenuhi kebutuhan modal, salah satunya caranya adalah dengan meningkatkan pendapatan (laba). Pihak perusahaan berencana untuk menaikkan harga jual produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek Ancless sebesar 10% dari harga jual tahun Perencanaan laba yang dibuat perusahaan CV Jarwo Tirta Murni dengan menaikkan harga jual produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek Ancless sebesar 10% dari tahun 2011 diharapkan dapat mencapai target laba yang diinginkan dimasa yang akan datang, yaitu laba mengalami peningkatan laba sebesar 20% dari laba pada tahun B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menaikan harga jual produk sebesar 10% dari harga jual tahun 2011, CV Jarwo Tirta Murni dapat mencapai peningkatan laba sebesar 20% dari laba tahun 2011?. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui dan menganalisa perencanaan laba yang dilakukan dengan menaikkan harga jual guna memenuhi target laba yang diinginkan oleh CV Jarwo Tirta Murni. 2

3 II. Tinjauan Teoritis A. Dasar Teoritis Analisis Biaya Volume Laba Ada banyak pendapat para ahli-ahli akuntansi tentang analisis Biaya Volume Laba.berberapa diantaranya antara lain adalah sebagai berikut. Garisson, Noreen dan Brewer (2006:334) memberikan pendapat tentang Analisis Biaya- Volume-Laba sebagai berikut: Analisis Biaya Volume Laba (Cost Volume Provit CVP) adalah satu dari berberapa alat yang sangat berguna bagi manajer dalam memberikan perintah. Alat ini membantu mereka memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume, dan laba dalam organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antar lima elemen, yaitu sebagai berikut: 1. Harga produk. 2. Volume atau tingkat aktivitas. 3. Biaya variabel per unit. 4. Total biaya tetap. 5. Bauran produk yang dijual. Karena analisis Biaya Volume Laba membantu manajer mengerti hubungan timbal balik antar Biaya Volume Laba, alat ini sangat penting dalam berbagai keputusan bisnis. Sebagai contoh keputusan-keputusan ini mencakup produk apa yang harus diproduksi dan dijual, kebijakan apa yang harus dijalankan, strategi pemasaran apa yang harus digunakan, dan struktur biaya apa yang digunakan. Artinya analisis Biaya Volume Laba (BVL) adalah alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen perusahaan karena mencakup keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga.seperti yang dikemukakan oleh Garisson, Noreen dan Brewer (2006:334) sebagai berikut: Analisis Biaya Volume Laba menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, maka semua informasi informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis Biaya Volume Laba dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya. Hansen dan Mowen (2005:274) memberikan pendapat bahwa Analisis Biaya Volume Laba bisa digunakan untuk mengatasi banyak isu, seperti jumlah yang harus dijual untuk mencapai titik impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, dan dampak kenaikan harga terhadap laba. Analisis Biaya Volume Laba sering kali diartikan sebagai analisis titik impas (break even point). Hal ini sangat disayangkan karena analisis titik impas (break even point) hanyalah salah satu elemen dalam analisis Biaya Volume Laba. Analisis titik impas merupakan elemen yang cukup penting karena analisis titik impas ini adalah element yang paling mudah untuk diterapkan dan dimengerti pada perusahaan. Oleh karena itu analisis yang digunakan penulis dalam merencanakan laba perusahaan CV Jarwo Tirta Murni adalah dengan menggunakan analisis Break Event Point yang digunakan untuk mengetahui volume penjualan minimum agar tidak menderita kerugian bagi perusahaan terutama dalam hubungannya dengan naik turunnya omset penjualan. 3

4 Perhitungan perencanaan laba dengan menggunakan analisis Break Even Point mempunyai hubungan erat dengan analisis Biaya, Volume,dan Laba. Analisis Break Event Point berperan dalam hal memberikan informasi pada pihak manjemen sehingga memudahkan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian laba dimasa yang akan datang.perencanaan laba ini mencakup Break event point dan target laba yang diinginkan atau Contribution Margin. Karena target dari perusahaan meminimumkan biaya dan memaksimalkan laba. Aplikasi Dan Penerapan Analisis Biaya Volume Laba Ada berberapa aplikasi penerapan dari konsep Analisis Biaya Volume Laba menurut Garisson, Noreen dan Brewer (2006:335) yaitu : a. Perubahan dalam biaya tetap dan volume penjualan penjualan saat ini Penjualan dengan anggaran tambahan iklan peningkatan Persentase penjualan Penjualan Rp XXX Rp XXX Rp XXX 100% Dikurang beban (Rp XXX) (Rp XXX) (Rp XXX) (XXX%) variabel Margin kontribsi Rp XXX Rp XXX Rp XXX XXX% Dikurangi beban (Rp XXX) (Rp XXX) (Rp XXX) tetap Laba bersih Rp XXX Rp XXX Rp XXX Sumber : Garisson, Noreen dan Brewer, Modifikasi (2006:330) b. Perubahan dalam biaya variabel dan volume penjualan Total margin yang diharapkan : jumlah produk x harga Rp xxx Total margin kontribusi saat ini : Jumlah produk x harga (Rp xxx) Peningkatan marginkontribusi Rp xxx Sumber : Garisson, Noreen dan Brewer, Modifikasi (2006:331) c. Perubahan dalam biaya tetap, harga jual, dan volume penjualan Penjualan saat ini Penjualan yang diharapkan total Per unit total Per unit Perbedaan Penjualan Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Beban variabel (Rp xxx) (Rp xxx) (Rp xxx) (Rp xxx) (Rp xxx) Margin kontribusi Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Beban tetap (Rp xxx) (Rp xxx) (Rp xxx) Laba bersih Rp xxx Rp xxx Rp xxx Sumber : Garisson, Noreen dan Brewer, Modifikasi (2006:332) 4

5 d. Perubahan dalam harga jual regular Biaya variabel per unit Rp xxx Laba yang diharapkan per unit : Laba yang diinginkan/unit Rp xxx Harga yang diberkan per unit Rp xxx Sumber : Garisson, Noreen dan Brewer, Modifikasi (2006:333) Break even point Analisa break even point merupakan salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya terhadap laba untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek. Dengan analisis ini perusahaan dapat mengambil kebijakan atau langkah-langkah yang harus diambil dalam rangka mencapai perolehan laba yang diharapkan. Analisa break even point adalah cara untuk mengetahui berapa volume penjualan yang harus dipertahankan, agar perusahaan tidak menderita rugi dan juga tidak memperoleh laba atau dengan kata lain, seluruh penghasilan yang diperoleh sama dengan semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan didalam memproduksi barang dan jasa. Selanjutnya berberapa ahli memberikan pengertian analisis break even point yang dirangkai dengan berbagai asumsi di dalam penerapannya. Dwi Prastowo Darminto dan Aji Suryo (2002:96) mendefinisikan Analisis Titik Impas (Break Even Point Analysis) adalah tehnik analisa yang digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan komposisi produk yang diperlukan hanya untuk menutup semua biaya yang terjadi selama periode tertentu. Untuk dapat menentukan tingkat Break even point, maka biaya yang terjadi harus dipisahkan kedalam biaya tetap dan biaya variabel.berdasarkan kombinasi produk (produk mix) tertentu maka menggunakan rumus yang dikembangkan oleh S. Munawir (2000:189) sebagai berikut : Margin Kontribusi Hansen dan Mowen (2005:277) berpendapat Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variabel. Kamarudin Ahmad (2005:56) menjelaskan keputusan-keputusan atau masalah-masalah yang dapat diselesaikan dangan memperhatikan Cotribution Margin (CM), antara lain sebagai berikut : a. Menutup atau meneruskan segmen atau bagian tertentu degan merumuskan melihat CM saja dapat diambil keputusan pertama, CM yang positif akan 5

6 menguntungkanperusahaan secara keseluruhan, jika fix costnya tanggungan bersama. b. Jika alternatif penutupan suatu segmen atau bagian itu dilakukan dan dilakukan alternatif lain, maka keputusannya pun hanya membandingkan CM saja. c. Dalam analisis joint cost dengan joint product, keputusannya hanya membandingkan harga jual baru dikurangihargajual lama dengan CM (yaitu biaya proses lanjutan) sudah dapat diambil keputusan. d. Tidak memerlukan perhitungan-perhitungan yang rumit dan lebih efisien terutama dalam analisis break even point. Kamaruddin Ahmad (2005:57) menyebutkan bahwa ada dua jenis kontribusi yaitu: a. Margin kontribusi dalam unit : Margin Contribusi Per Unit = harga jual per unit biaya variabel per unit b. Margin kontribusi dalam persen Margin Contribusi (persen) = harga jual (persen) biaya variabel (persen) Atau Margin Contribusi = - Forecast Penjualan Forecast (ramalan) penjualan merupakan alat untuk menentukan potensi penjualan dan luas pasar yang dikuasai mendatang. Forecast ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai teknik forecasting, termasuk pengecekan apakah teknik yang digunakan dapat dipertanggung jawabkan atau tidak. Dengan mengumpulkan, menggunakan dan menganalisa data-data historis serta mengintepretasikan peristiwa-peristiwa dimasa mendatang maka forecast penjualan dapat dibuat Gunawan Adisaputra dan Marwan Asri (2003:147) menyatakan bahwa forecast penjualan adalah proyek teknik dari pada permintaan langganan potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi. Untuk ramalan penjualan, menurut Gunawan Adisaputra dan Marwan Asri (2003:159) dapat dihitung dengan metode Least Square dengan menggunakan persamaan regresi yaitu : Y = a + bx Dari persamaan diatas maka diperoleh formulasi persamaan: a = N b = 6

7 B. Kerangka Konsep Dalam hal ini, kerangka konsep yang dipakai penulis dapat dijelaskan melalui gambar di bawah ini : Teori 1. Akuntansi Manajemen 2. Akuntansi Biaya CV. Jarwo Tirta Murni Analisis Biaya, Volume, dan Laba Perencanaan Laba Rumusan Masalah Apakah dengan menaikan harga jual produk sebesar 10% dari harga jual tahun 2011, CV Jarwo Tirta Murni dapat mencapai peningkatan laba sebesar 20% dari laba tahun 2011? Alat Analisis Analisis Biaya Volume Laba dengan Metode Break Even Hasil Analisis Gambar 1. Kerangka Pikir III. Metode Penelitian A. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk membatasi studi sehingga dengan pembatasan tersebut akan mempermudah penulis dalam pengelolaan data yang kemudian menjadi kesimpulan. Dengan bertitik tolak dari rumusan masalah, maka diperlukan definisi operasional. Definisi operasional yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut : a. Perencanaan laba yaitu rencana meningkatkan laba selama tahun 2012 sebesar 20% dari tahun Cara yang digunakan adalah dengan cara menaikkan harga jual poduk air minum dalam kemasan sebesar 10% dari tahun b. Biaya yang dibebankan oleh perusahaan CV Jarwo Tirta Murni pada penjualan produk yang terdiri dari : 1. Biaya tetap 2. Biaya variabel 3. Biaya semi variabel (semi variable cost) c. Volume adalah tingkat aktivitas perusahaan, baik produksi maupun penjualan yang dinyatakan dalam banyaknya satuan. Volume yang dihitung adalah volume yang dilakukan perusahaan CV Jarwo Tirta Murni yang terjadi sepanjang tahun 2011 serta volume yang diperkirakan terjadi pada tahun

8 d. Laba adalah laba sebelum pajak yaitu selisih lebih antara pendapatan dengan biaya yang berasal dari transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan CV Jarwo Tirta Murni. e. Penjualan adalah aktifitas penjualan barang dagang yang dilakukan perusahaan sebagai kegiatan utama perusahaan selama tahun f. Produk yang dihasilkan perusahaan dan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah air minum dalam kemasan yang terdiri dari dua jenis kemasan yaitu air minum dalam kemasan gelas dan air minum dalam kemasan galon. g. Analisis Biaya Volume Laba adalah analisis yang menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual dan harga jual. h. Forecast penjualan adalah ramalan penjualan produk yang akan terjadi pada tahun selanjutnya yaitu pada tahun B. Rincian Data Yang Diperlukan agar dapat membantu mendukung pembahasan-pembahasan pembahasan masalah yang akan dikemukakan, maka peneliti memerlukan data-data yang akan di ambil dari objek penelitian pada perusahaan CV Jarwo Tirta Murni di Samarinda yang meliputi: 1. Struktur organisasi dan gambaran umum perusahaan. 2. Laporan jenis produk dan harga produk air minum dalam kemasan tahun Laporan Penjualan air minum dalam kemasan periode Biaya tetap dan biaya variabel produk air minum dalam kemasan tahun Laporan Laba Rugi produk air minum dalam kemasan tahun Serta data-data lain yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. C. Metode Pengumpulan Data Salah satu faktor pendukung yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada teknik pengumpulan data yang di perlukan, artinya apakah teknik yang dipakai telah tepat atau tidak didalam mengungkapkan atau mendapatkan data seperti yang diharapkan. Untuk mendapatkan data tersebut, maka diperlukan adanya metode tertentu dalam pengumpulan data. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian lapangan ( field work research) Yaitu suatu metode dengan melakukan peninjauan ke objek yang diteliti, guna memperoleh data yang diperlukan yaitu data primer. Dalam penelitian data primer penulis menggunakan tiga metode yaitu : a. Pengamatan (observasi) Mengadakan pengamatan secara langsung, yang berkaitan dengan objek yang diteliti b. Wawancara ( interview) Mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan dan karyawan yang terlibat dalam objek penelitian. c. Dokumentasi Mengumpulkan data dari perusahaan yang dilakukan dengan melihat berbagai dokumen yang diperlukan untuk menunjang penelitian. 8

9 2. Penelitian (library research) Yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan membaca berbagai literatur, Laporan ilmiah serta karya tulis yang ada hubungannya dengan penelitian ini. IV. Analisis dan Pembahasan A. Analisis Data Analisis Biaya Volume Laba cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk tunggal (hanya satu produk). Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa. Untuk menjawab permasalahan dan menganalisis Biaya, Volume, dan Laba yang digunakan adalah analisis Biaya Volume Laba. CV Jarwo Tirta Murni menjual lebih dari satu produk air minum dalam kemasan yaitu kemasan gelas dan kemasan galon maka analisis Biaya Volume Laba menggunakan analisis multi produk. Untuk memudahkan analisis biaya-biaya yang telah dikeluarkan pada penjualan produk air minum dalam kemasan dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel kemudian terhadap biaya semi variabel kemudian terhadap biaya semi variabel dipisahkan menjadi dua unsur yaitu biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan persamaan linier (garis lurus) yang dinyatakan oleh Abdul Halim dan Bambang Supomo (2005: 22-23) dengan vormulasi sebagai berikut : Y = a + bx Dimana : Y = Biaya Total X = Volume Kegiatan a = Biaya Tetap Total b = Biaya Variabel per unit Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa alokasi biaya bersama pada tiap produk air minum dalam kemasan menggunakan metode nilai jual relatif yang digunakan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 1. Alokasi biaya bersama dengan metode jumlah produksi Relatif Jenis Volume Volume Air Total Volume Persentase Alokasi Kemasan Penjualan Per Produk AMDK Nilai Jual Biaya Bersama Produk (Rp) (2) X (3) (4) : Total (5) x By.Bersama (Unit) (Rp) Nilai Jual (Rp) Total Sumber : Mulyadi, Modifikasi (2005:361) Skema yang digunakan dalam analisis Biaya Volume Laba adalah sebagai berikut : 9

10 Tabel 2. Skema Analisis CVP Multi Produk Uraian Produk A Produk B Total Penjualan Produk Rp. XXX Rp. XXX Rp. XXX Biaya Variabel (Rp. (Rp. XXX) (Rp. XXX) XXX) Margin Kontribusi Rp. XXX Rp. XXX Rp. XXX Biaya Tetap Rp. XXX Laba Sebelum Pajak Rp. XXX Sumber : Abdul Halim dan Bambang Supomo, Modifikasi (2005:22) Rumus yang digunakan penulis berdasarkan Abdul Halim & Bambang Supomo (2005:159) dalam menentukan Margin Kontribusi yaitu sebagai berikut : Untuk dapat menentukan tingkat Break Even Point, maka biaya yang terjadi harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan kombinasi produk (produk mix) maka menggunakan rumus yang dikembangkan oleh S. Munawir (2004:189),sebagai berikut : Sedangkan menurut Abdul Halim dan Bambang supomo (2005:51) untuk mencari Break Even Point dalam unit terlebih dahulu harus dihitung biaya variabel produk dengan menggunakan formulasi sebagai berikut : Kemudian menghitung, Untuk ramalan penjualan, menurut Gunawan Adisaputra dan Marwan Asri (2003:159) dapat dihitung dengan metode Least Square dengan menggunakan persamaan regresi yaitu : Y = a + bx Dari persamaan diatas maka diperoleh formulasi persamaan: a = N b = XY 10

11 Skema perbandingan yang digunakan dalam analisis Biaya, Volume dan Laba adalah sebagai berikut : Tabel 3. Skema perbandingan Analisis CVP Uraian Sebelum kenaikan Setelah kenaikan Selisih harga harga Penjualan Produk Rp. XXX Rp. XXX Rp. XXX Biaya Variabel (Rp. XXX) (Rp. (Rp. XXX) XXX) Margin Kontribusi Rp. XXX Rp. XXX Rp. XXX Biaya Tetap (Rp. XXX) (Rp. (Rp. XXX) XXX) Laba Sebelum Pajak Rp. XXX Rp. XXX Rp. XXX Sumber : Garisson, Noreen dan Brewer, Modifikasi (2006:333) Persentase kenaikan laba dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : B. Pembahasan 4.3. Analisis Dari data yang diperoleh mengenai penjualan masing-masing produk AMDK merek Ancless pada CV Jarwo Tirta Murni dari awal Januari hingga akhir Desember 2011, dapat dilihat adanya variasi penjualan yang berbeda-beda selama periode tersebut. Adapun penjualan masing-masing produk selama tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 4. Penjualan masing-masing produk selama tahun 2011 Jenis Kemasan Unit Liter Kemasan Total Liter Kemasan Gelas 47, ,829 Kemasan Galon 27, ,552 Total 74, ,381 Sumber : CV. Jarwo Tirta Murni 2011 Adapun jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan pada proses produksi seperti yang terdapat dalam laporan laba rugi yang dipisahkan antara biaya tetap, biaya variable, dan biaya semivariabel. 11

12 Berikut adalah tabel rekapitulasi biaya-biaya yang dikeluarkan selama tahun Tabel 5. Biaya-biaya yang dikeluarkan terhadap penjualan produk selama tahun 2011 No Jenis Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel Total 1 Biaya gaji karyawan Rp108,000,000 Rp108,000,000 2 Biaya penyusutan bangunan Rp 60,000,000 Rp 60,000,000 3 biaya peny. peralatan kantor Rp 6,250,000 Rp 6,250,000 4 Biaya peny. mesin kemas Rp 8,900,000 Rp 8,900,000 5 Biaya penyusutan mesin air Rp 28,500,000 Rp 28,500,000 6 Biaya penyusutan kendaraan Rp 32,700,000 Rp 32,700,000 7 Biaya lain-lain Rp 2,690,000 Rp 2,690,000 8 Biaya transportasi Rp 10,378,000 Rp 10,378,000 9 Biaya perawatan mesin kemas Rp 2,600,000 Rp 2,600, Biaya perawatan mesin air Rp 11,700,000 Rp 11,700, Biaya perawatan kendaraan Rp 7,111,500 Rp 7,111, Biaya bahan penolong gelas Rp419,445,000 Rp419,445, Biaya bahan penolong gallon Rp 19,155,000 Rp 19,155, Biaya listrik Rp 1,976,400 Rp 2,315,470 Rp 4,291, Biaya air Rp 4,890,017 Rp 4,890, Biaya telepon Rp 780,000 Rp 457,312 Rp 1,237,312 Jumlah Rp249,796,400 Rp478,052,299 Rp727,848,699 Sumber :Data Diolah 2012 Alokasi Biaya Bersama Per Jenis Kemasan Untuk mengetahui alokasi biaya per jenis Kemasan, maka digunakan rumus alokasi biaya bersama dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Biaya bersama untuk biaya gaji karyawan Diketahui bahwa biaya gaji karyawan selama tahun 2011 sebelum dialokasikan adalah sebesar Rp 108,000,000 Tabel 6. Tabel penghitungan Alokasi biaya bersama Jenis Volume Volume Air Total Volume AMDK Persentase Alokasi Kemasan Penjualan Per Produk (2) X (3) Nilai Jual Biaya Bersama Produk (Rp) (Rp) (4) : Total (5)X By. Bersama (Unit) Nilai Jual (Rp) Gelas 47, , % xxx Galon 27, , % xxx Total 74, , % xxx Sumber :Data Diolah Pada penghitungan menurut table di atas, maka dapat diketahui alokasi biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan, baik biaya variabel maupun biaya tetap penjualan produk AMDK merek Ancless selama tahun 2011 sebagai berikut : 12

13 Tabel 7. Alokasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel Per Jenis Kemasan Tahun 2011 Keterangan Kemasan Gelas Kemasan Galon Total Biaya Tetap: a. Biaya gaji karyawan Rp 54,449,943 Rp 53,550,057 Rp 108,000,000 b. Biaya penyusutan bangunan Rp 30,249,968 Rp 29,750,032 Rp 60,000,000 c. Biaya peny. peralatan kantor Rp 3,151,038 Rp 3,098,962 Rp 6,250,000 d. Biaya penyusutan mesin kemas Rp 4,487,079 Rp 4,412,921 Rp 8,900,000 e. Biaya penyusutan mesin air Rp 4,368,735 Rp 14,131,265 Rp 28,500,000 f. Biaya penyusutan kendaraan Rp 6,486,233 Rp 16,213,767 Rp 32,700,000 g. Biaya lain-lain Rp 1,356,207 Rp 1,333,793 Rp 2,690,000 h. Biaya listrik Rp 996,434 Rp 979,966 Rp 1,976,400 i. Biaya telepon Rp 393,250 Rp 386,750 Rp 780,000 Jumlah Biaya Tetap Rp125,938,886 Rp123,857,514 Rp 249,796,400 Biaya Variabel : a. Biaya transportasi Rp 5,232,236 Rp 5,145,764 Rp 10,378,000 b. Biaya perawatan mesin kemas Rp 1,338,057 Rp 1,289,168 Rp 2,600,000 c. Biaya perawatan mesin air Rp 5,898,744 Rp 5,801,256 Rp 11,700,000 d. Biaya perawatan kendaraan Rp 3,585,377 Rp 3,526,123 Rp 7,111,500 e. Biaya bahan penolong gelas Rp419,445,000 Rp 419,445,000 f. Biaya bahan penolong gallon Rp 19,155,000 Rp 19,155,000 g. Biaya listrik Rp 1,167,382 Rp 1,148,088 Rp 2,315,470 h. Biaya air Rp 2,465,381 Rp 2,424,636 Rp 4,890,017 i. Biaya telepon Rp 230,561 Rp 226,751 Rp 457,312 Jumlah Biaya Variabel Rp439,362,738 Rp 38,716,786 Rp 478,052,299 Sumber :Data Diolah Perhitungan Break Even Point Pada Tahun 2011 Dengan diadakan pemisahan biaya-biaya yang terjadi dalam proses produksi yang terjadi selama tahun 2011 ke dalam biaya tetap dan biaya variabel sebagai berikut : a. Biaya Tetap... Rp 249,796,400 b. Biaya Variabel... Rp 478,106,299 Perhitungan penjualan produk per jenis kemasan adalah hasil perkalian dari jumlah volume penjualanproduk yang terjual dengan tarif penjualan masing-masing jenis kemasan. Tabel 8.Perhitungan Penjualan Produk Per Jenis Kemasan Tahun 2011 Jenis Kemasan Produk Yang Terjual (Unit) Tarif Penjualan Produk 13 Penghasilan Penjualan Produk Kemasan Gelas 47,427 Rp Rp 806,259,000 Kemasan Galon 27,364 Rp15000 Rp 410,460,000 Jumlah Penghasilan Penjualan Produk Rp 1,216,719,000 Sumber :Data Diolah

14 Sehingga untuk melakukan perhitungan Analisis Biaya Volume Laba, maka penulis menggunakan metode margin kontribusi dengan analisa multi produk sebagai berikut : Tabel 9.Tabel Analisis Multi Produk Tahun 2011 Uraian Kemasan Gelas Kemasan Galon Total Penjualan Produk Rp 806,259,000 Rp 410,460,000 Rp 1,216,719,000 Biaya Variabel Rp 439,335,513 Rp 38,716,786 Rp 478,052,299 Margin Kontribusi Rp 366,923,487 Rp 371,743,214 Rp 738,666,701 Biaya Tetap Rp 125,938,886 Rp 123,857,514 Rp 249,796,400 Laba Sebelum Pajak Rp 240,984,601 Rp 247,885,700 Rp 488,870,301 Sumber :Data Diolah orecast Volume Penjualan AMDK Merek Ancless Pada Tahun 2012 Forecast Volume Penjualan AMDK merek Ancless untuk masing masing jenis produk pada tahun 2012 dapat dihitunng dengan menggunakan metode least square seperti tabel dibawah ini : Tabel 10. Perhitungan Forecast Volume Penjualan AMDK Merek Ancless Jenis Kemasan Gelas Tahun 2012 Bulan Y X YX X2 Januari 3, Februari 2, Maret 2, April 3, Mei 3, Juni 4, Juli 4, ,409 1 Agustus 3, ,148 9 September 4, , Oktober 4, , November 5, , Desember 5, , Jumlah 47, , Sumber :Data Diolah Y = a + bx a = = N 12 = b = = =

15 Jadi persamaan garis trend untuk peramalan volume penjualan AMDK merek Ancless jenis kemasan gelas adalah : Y = X Dengan adanya persamaan diatas maka dapat diketahui volume penjualan AMDK merek Ancless jenis kemasan gelas untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 11. Perhitungan Forecast Volume Penjualan AMDK Merek Ancless Jenis Kemasan Galon Tahun 2012 Bulan Y X YX X Januari 1, Februari 1, Maret 2, April 2, Mei 2, Juni 2, Juli 2, ,278 1 Agustus 2, ,149 9 September 2, , Oktober 2, , November 2, , Desember 2, , Jumlah 27,684-22, Sumber :Data Diolah Y = a + bx a = = N 12 = b = = = 0,825 Jadi persamaan garis trend untuk peramalan volume penjualan AMDK merek Ancless jenis kemasan galon adalah : Y = ,825X 15

16 Tabel 12. Forecast Volume Penjualan AMDK Merek Ancless Tahun 2012 Bulan Gelas Galon Januari 5,832 2,318 Februari 6,121 2,319 Maret 6,410 2,321 April 6,699 2,323 Mei 6,988 2,324 Juni 7,277 2,326 Juli 7,567 2,328 Agustus 7,856 2,329 September 8,145 2,331 Oktober 8,434 2,333 November 8,723 2,334 Desember 9,012 2,336 Jumlah 89,065 27,922 Sumber :Data Diolah Selanjutnya dengan Forecast volume penjualan AMDK merek Ancless yang didapat untuk tahun 2012 (selama 12 bulan), dilakukan peningkatan harga jual AMDK merek Ancless untuk masing-masing jenis kemasan sebesar 10% sebagai berikut : Tabel 13. Peningkatan Harga AMDK Merek Ancless Tahun 2012 Jenis Kemasan Harga Jual 2011 Harga Jual 2012 Gelas Rp Rp Galon Rp Rp Sumber :Data Diolah Dengan demikian dapat dihitung penghasilan penjualan AMDK merek Ancless per jenis kemasan selama tahun 2012 sebagai berikut : Tabel 14. Peningkatan Penjualan AMDK Merek Ancless Tahun 2012 Jenis Kemasan Produk Yang Terjual (Unit) Tarif Penjualan Produk Penghasilan Penjualan Produk Kemasan Gelas 89,065 Rp 18, Rp1,665,508,962 Kemasan Galon 27,922 Rp 16, Rp 460,708,237 Jumlah Penghasilan Penjualan Produk Rp2,126,217,198 Sumber :Data Diolah 16

17 Perhitungan Laba Untuk Tahun 2012 Setelah menghitung peramalan volume penjualan, maka dapat diketahui pada tabel 4.32 bahwa volume penjualan AMDK merek Ancless per jenis kemasan pada tahun mengalami peningkatan dengan perhitungan sebagai berikut : Volume penjualan = Penjualan tahun Penjualan tahun 2011 Penjualan tahun 2011 X 100% Gelas = Galon = Rp1,665,508,962 - Rp806,259,000 Rp 806,259,000 Rp 460,708,237 - Rp 410,460,000 Rp 410,460,000 X 100% =107% X 100% = 12% Dengan adanya peningkatan volume penjualan kamar pada tahun 2012, maka biaya variabelnya pun akan meningkat dari tahun sebelumnya dan biaya tetapnya akan selalu sama dengan tahun sebelumnya. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan perbandingan biaya variabel tahun 2011 dari tahun 2012 terhadap AMDK merek Ancless per jenis kemasan. Tabel 15. Peningkatan Biaya Variabel AMDK Merek Ancless Tahun 2012 Biaya Variabel Biaya Variabel Jenis Kemasan Tahun 2011 Tahun 2012 Gelas Rp 439,335,513 Rp 907,546,129 Galon Rp 38,716,786 Rp 43,456,469 Jumlah Rp 478,052,299 Rp 951,002,597 Sumber :Data Diolah Karena akan dilakukan peningkatan mutu air minum berupa penambahan oksigen plus perusahaan berencana membeli ozone generator (alat untuk mengikat oksigen pada air) seharga Rp dengan perkiraan masa pemakaian 10 tahun maka biaya penyusutan selama tahun 2012 adalah Rp dengan biaya perawatan sebesar Rp per tahun. Perhitungan biaya variabel tambahan dan biaya tetap tambahan berupa biaya penyusutan ozone generator, biaya perawatan ozone generator dan biaya listrik ozone generator dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Biaya bersama untuk biaya penyusutan ozone generator Diketahui bahwa biaya penyusutan ozone generator sebelum dialokasikan adalah sebesar Rp 19,000,000 17

18 Tabel 16. Alokasi biaya bersama untuk biaya penyusutan ozone generator Jenis Volume Volume Air Total Volume Persentase Alokasi AMDK Kemasan Penjualan Per Produk (2) X (3) Nilai Jual Biaya Bersama Produk (Rp) (Rp) (4) : Total (5)X By. Bersama (Unit) Nilai Jual (Rp) Gelas 89, , % 12,382,901 Galon 27, , % 6,617,099 Total 116,986 1,443, % 19,000,000 Sumber : Data Diolah 2. Biaya bersama untuk biaya perawatan ozone generator Diketahui bahwa biaya perawatan ozone generator sebelum dialokasikan adalah sebesar Rp 3,200,000 Tabel 17. Alokasi biaya bersama untuk biaya perawatan ozone generator Jenis Volume Volume Air Total Volume AMDK Persentase Alokasi Kemasan Penjualan Per Produk (2) X (3) Nilai Jual Biaya Bersama Produk (Rp) (Rp) (4) : Total (5)X By. Bersama (Unit) Nilai Jual (Rp) Gelas 89, , % Rp 2,085,541 Galon 27, , % Rp 1,114,459 Total 116,986 1,443, % Rp 3,200,000 Sumber : Data Diolah 3. Biaya bersama untuk biaya listrik ozone generator Diketahui bahwa biaya listrik ozone generator sebelum dialokasikan adalah sebesar Rp Tabel 18. Alokasi biaya bersama untuk biaya listrik ozone generator Jenis Volume Volume Air Total Volume Persentase Alokasi AMDK Kemasan Penjualan Per Produk (2) X (3) Nilai Jual Biaya Bersama Produk (Rp) (Rp) (4) : Total (5)X By. Bersama (Unit) Nilai Jual (Rp) Gelas 89, , % 1,372,734 Galon 27, , % 733,554 Total 116,986 1,443, % 2,106,288 Sumber : Data Diolah 18

19 Setelah dilakukan perhitungan biaya bersama untuk biaya penyusutan mesin ozone generator, biaya perawatan mesin ozone generator dan biaya listrik ozone generator, maka dapat dihitung jumlah biaya tetap dan biaya variabel untuk tahun Untuk melakukan perhitungan Analisis Biaya Volume Laba 2012, maka penulis menggunakan metode Margin Kontribusi dengan Analisis Multi Produk sebagai berikut : Tabel 19. Perbandingan Analisis Biaya Volume Laba (BVL) sebelum dan setelah adanya kenaikan Uraian Sebelum Setelah kenaikan kenaikan harga harga Selisih Penjualan Produk Rp1,216,719,000 Rp2,126,217,198 Rp 909,498,198 Biaya Variabel Rp 478,052,299 Rp 956,308,885 Rp 478,256,586 Margin Kontribusi Rp 738,666,701 Rp1,169,908,313 Rp 431,241,612 Biaya Tetap Rp 249,796,400 Rp 268,796,400 Rp 19,000,000 Laba Sebelum Pajak Rp 488,870,301 Rp 901,111,913 Rp 412,241,612 Sumber : Data Diolah Persentase kenaikan laba dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : =84,33% 4.4. Pembahasan Dari hasil analisis dan penelitian yang didapat pada perusahaan CV Jarwo Tirta Murni Samarinda,maka dapat diketahui bahwa sebelum melakukan perhitungan analisis Biaya Volume Laba, terlebih dahulu harus mengklasifikasikan seluruh biaya yang dikeluarkan kedalam 2 unsur biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Kemudian biaya tersebut dialokasikan ke masing-masing kamar dengan menggunakan metode alokasi biaya bersama yaitu metode jumlah produksi relative. Total biaya tetap yang dikeluarkan oleh CV Jarwo Tirta Murni Samarinda selama tahun 2011 untuk produksi dan penjualan AMDK merek Ancless adalah sebesar Rp yaitu terdiri dari biaya gaji karyawan sebesar Rp , biaya penyusutan bangunan Rp , biaya penyusutan peralatan kantor Rp , biaya penyusutan mesin kemas sebesar Rp , biaya penyusutan mesin air sebesar Rp , biaya penyusutan kendaraan sebesar Rp , biaya lain-lain sebesar Rp , biaya listrik tetap sebesar Rp , dan biaya telepon tetap sebesar Rp serta biaya variabelnya sebesar Rp dengan rincian biaya transportasi sebesar Rp , biaya perawatan mesin kemas sebesar Rp , biaya perawatan mesin air sebesar 19

20 Rp , biaya perawatan kendaraan sebesar Rp , biaya bahan penolong gelas sebesar Rp , biaya bahan penolong galon sebesar Rp , biaya listrik variabel sebesar Rp , biaya air variabel sebesar Rp , dan biaya telepon variabel sebesar Rp Hasil penjualan unit selama tahun 2011 untuk AMDK merek Ancless jenis kemasan gelas sebanyak dus dan untuk AMDK merek Ancless kemasan galon sebanyak galon. Hasil penjualan total selama tahun 2011 untuk jenis kemasan gelas sebesar Rp dan untuk jenis kemasan galon sebesar Rp Break Even Point pada tahun 2011 untuk AMDK merek Ancless jenis kemasan gelas berada pada Rp atau dus, sedangkan untuk AMDK merek Ancless jenis kemasan galon berada pada Rp atau galon. Perencanaan laba yang dilakukan perusahaan CV Jarwo Tirta Murni adalah dengan menaikan harga jual produk AMDK merek Ancless sebesar 10% yaitu untuk jenis kemasan gelas dari harga Rp menjadi Rp dan untuk jenis kemasan gallon dari harga Rp menjadi Rp Berdasarkan analisis perhitungan penghasilan penjualan tahun 2012 dengan menaikan harga jual adalah sebesar Rp dengan persentase kenaikan laba sebesar 84,33% Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya,maka penulis mengemukakan bahwa CV Jarwo Tirta Murni dapat mencapai target laba yang diinginkan yaitu laba mengalami peningkatan sebesar 20% dari laba tahun sebelumnya dengan menaikan harga jual AMDK merek Ancless per jenis kemasan sebesar 10% dapat diterima. V. Penutup A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan menggunakan Analisis Biaya Volume Laba, dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 penjualan produk berada pada total penjualan sebesar Rp Hal ini menunjukkan bahwa posisi CV Jarwo Tirta Murni dalam keadaan aman diatas Break Even Point. 2. Perubahan yang terjadi pada harga jual produk AMDK merek ancless per jenis kemasan untuk tahun 2012 menyebabkan perubahan pada besarnya laba yang diperoleh dan tingkat Break Even Pointnya. CV Jarwo Tirta Murni menaikkan harga jual produk AMDK merek ancless per jenis kemasan sebesar 10% yaitu untuk jenis kemasan gelas dari harga Rp menjadi Rp18.700, untuk jenis kemasan galon dari harga Rp menjadi Rp dan menetapkan target laba yang diinginkan mencapai peningkatan laba sebesar 20% dari laba tahun Dengan menaikan harga jual tersebut menyebabkan besarnya laba yang akan diperoleh untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp yaitu kenaikannya adalah sebesar 84,33% dari laba tahun

21 B. Saran Berikut ini penulis memaparkan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan bersifat membangun bagi pihak manajemen CV Jarwo Tirta Murni Samarinda maupun bagi pihak manajemen perusahaan yang lain, yaitu : 1. Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan Analisis Biaya Volume Laba dapat diketahui hasil Break Even Point maka hendaknya pihak manajemen CV Jarwo Tirta Murni Samarinda dapat mengimbangi peningkatan penjualan dengan meningkatkan kapasitas pelayanan terhadap konsumen, serta melakukan efisiensi biaya-biaya yang dikeluarkan tanpa mengurangi kualitas produk untuk melindungi posisi laba agar tidak menderita kerugian. 2. Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan Analisis Biaya Volume Laba dapat diketahui bahwa dengan meningkatkan harga jual produk AMDK merek Ancless per jenis kemasan, maka CV Jarwo Tirta Murni dapat memperoleh laba lebih tinggi dari laba tahun sebelumnya. Sehingga pihak manajemen CV Jarwo Tirta Murni dapat mempertimbangkan untuk mengambil keputusan yang tepat. 21

22 DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim dan Bamang Supomo Akuntansi Manajemen, Edisi 1. Cetak Kesebelas. BPFE. Yogyakarta. Ahmad,Kamarudin Akuntansi Manajemen Dasar-Dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan, Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Arsyad, Lincolin Ekonomi Managerial, Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta. Baridwan, Zaki Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan. BPFE. Yogyakarta. Darminto, Dwi Prastowo, dan Aji Suryo Analisis Keuangan Hotel, ANDI. Yogyakarta. Garison, Noreen, Brewer Managerial Accounting, Edisi Kesebelas. Salemba Empat. Jakarta. Gunawan Adisaputra dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan, BPFE. Yogyakarta. Hansen dan Mowen Management Accounting, Edisi Kedelapan. Salemba Empat. Jakarta. Jusup, Al Haryono Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Keenam. Sekolah Tinggi Ilmu Akuntansi, YKPN. Yogyakarta. LM Samryn Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar, Cetak Pertama. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Mulyadi Akuntansi Biaya, Edisi Kelima. Aditya Media. Yogyakarta. Mulyadi Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta. Munawir, S Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta. Sadeli, Lili M. dan Bedjo Siswanto Akuntansi Manajemen Sistem, Proses dan Pemecahan Soal. Bumi Aksara. Jakarta. 22

Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan

Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan Pramesti Nidiyaningrum (mestiiansyahkuh@ymail.com) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Hj. Anis Rachma Utary (anis_utary@ymail.com)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Cost Volume Profit a. Pengertian Analisis Cost Volume Profit Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit analysis)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU

ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU Rika Sylvia Politeknik Kotabaru ABSTRACT Information about changes in costs, volumes and revenues

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan yang terlibat di setiap bidang usaha tersebut. Oleh sebab

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan berdasarkan pengamatan dan pengujian yang telah dilakukan serta saran yang dihasilkan dari penelitian ini agar dapat berguna bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even ( titik impas ) Break even point atau titik impas sampai saat ini belum bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara pasti. Hal ini dikarenakan belum

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 126 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data-data yang telah diperoleh, maka penulis menarik kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Pemisahan biaya

Lebih terperinci

Kata kunci : BEP, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Total Pendapatan. Pendahuluan

Kata kunci : BEP, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Total Pendapatan. Pendahuluan Metode Break Even Point (BEP) Untuk Menentukan Besarnya SPP Mahasiswa pada Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda. Suyanto Erni Setyawati Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda erniez_mubarak@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ade Zulfikar Abraham Iqbal

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 2017 Volume 11 Nomor 1 Hal. 49 53 ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Mozart Wiston Talakua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi. Untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Variable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat

Variable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat Variable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat Oleh Ni Ketut Ranti Aji1, Anjuman Zukhri2, Luh Indrayani3 Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] MATERI 5 ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (Cost-Volume Profit Analysis) Analisis biaya-volume-laba (CVP) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Karena

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

Perencanaan Laba Dalam Kondisi Berisiko Pada Koperasi Karyawan Mustikatama di Lumajang

Perencanaan Laba Dalam Kondisi Berisiko Pada Koperasi Karyawan Mustikatama di Lumajang 1 Perencanaan Laba Dalam Kondisi Berisiko Pada Koperasi Karyawan Mustikatama di Lumajang (Profit Planniing on Risky Condition at Mustikatama'a Employee Cooperative in Lumajang) Eka Lavista, Nurhayati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik yang kian memanas, dapat diperkirakan keadaan ekonomi Indonesia mengalami penurunan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA PERIODE TAHUN

ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA PERIODE TAHUN ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 451-465 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeritan Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Hasibuan (2011:2), manajemen adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK Siti Nurhayati. 022113016. Analisis Break Even Point terhadap Hasil Penjualan Kain pada PT Ricky Putra

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan 2.1.1 Pengertian Perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada periode

Lebih terperinci

BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI

BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT TERHADAP PERENCANAAN LABA CV. ARTHA SARI JAKARTA

ANALISIS BREAK EVEN POINT TERHADAP PERENCANAAN LABA CV. ARTHA SARI JAKARTA ANALISIS BREAK EVEN POINT TERHADAP PERENCANAAN LABA CV. ARTHA SARI JAKARTA Dwiyatmoko Pujiwidodo Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Jln. RS. Fatmawati No. 24. Pondok Labu.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat ABSTRAK Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal. Laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu biaya, harga jual serta volume penjualan. Analisis Cost-Volume-Profit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian Indonesia dan dunia yang melemah dewasa ini serta minimnya tingkat pendapatan masyarakat yang disebabkan oleh krisis ekonomi, menyebabkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014 PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014 Siti Murthosiyah, Maria Theresia Heni Widyarti Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof Sudarto, SH Tembalang Semarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, laba merupakan hal penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, laba merupakan hal penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, laba merupakan hal penting yang harus dicapai suatu perusahaan agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI

JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI COST VOLUME PROFIT ANALYSIS AS A TOOL FOR PROFIT PLANNING IN PIA LATIEF KEDIRI Oleh: ANA NOFITASARI

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untukk mengetahui volumen produksi dan penjualan minuman pada

Lebih terperinci

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya Bab 1. Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen 1.1. Fungsi-fungsi manajemen 1.2. Informasi akuntansi manajemen 1.3. Pengertian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan 1.4. Perspektif historis akuntansi manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen di dalam melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Salah Satu Alat Bantu Manajemen Dalam Menentukan Laba Optimum. Unit analisis adalah PT. X yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak di

Lebih terperinci

ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA

ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA Istiana, LCA. Robin Jonathan, Elfreda Aplonia Lau Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar Oleh: Agus Purnomo Dosen Universitas 45 Makassar Abstrak Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan yaitu berusaha untuk mencapai pendapatan yang sebesar-besarnya

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK IMPAS PADA HOTEL WISATA GRAND BARUMBAY & RESORT SAMARINDA KHAS KALIMANTAN TIMUR UNTUK TAHUN 2009, 2010 & 2011.

ANALISIS TITIK IMPAS PADA HOTEL WISATA GRAND BARUMBAY & RESORT SAMARINDA KHAS KALIMANTAN TIMUR UNTUK TAHUN 2009, 2010 & 2011. http://karyailmiah.polnes.ac.id ANALISIS TITIK IMPAS PADA HOTEL WISATA GRAND BARUMBAY & RESORT SAMARINDA KHAS KALIMANTAN TIMUR UNTUK TAHUN 2009, 2010 & 2011. Nor Fahman Tjetje (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA SEBAGAI PERENCANAAN LABA PRODUK KRUPUK RAMBAK PADA UD.GAJAH

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA SEBAGAI PERENCANAAN LABA PRODUK KRUPUK RAMBAK PADA UD.GAJAH ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA SEBAGAI PERENCANAAN LABA PRODUK KRUPUK RAMBAK PADA UD.GAJAH (The Correlation of Cost-Volume-Profit Analysis as Oriented Profit Planning on Krupuk Rambak Product at UD.GAJAH

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Menentukan target keuntungan atau profit margin bagi

Lebih terperinci

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI Oleh: Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi UNISKA ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah anggaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu hotel yang berada di wilayah Makassar yaitu Hotel Pantai Gapura Makassar yang beralamat di Jl. Pasar Ikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks pula masalah yang akan dihadapi. Untuk dapat menghadapi masalah tersebut diperlukan perencanaan

Lebih terperinci

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN VARIABEL COSTING SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PESANAN KHUSUS DI BAWAH HARGA NORMAL (Studi Kasus pada CV Tri Mulya Onix Tulungagung) Imroatus Sholikah Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui pihak

BAB I PENDAHULUAN. kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui pihak Bab I:Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Munculnya era globalisasi yang membuat adanya tantangan dengan banyaknya kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA SEBAGAI DASAR UNTUK PERENCANAAN TINGKAT PENJUALAN DALAM USAHA MENCAPAI TARGET LABA (Studi Kasus Pada Perusahaan Rokok Cengkir Gading Nganjuk) Oleh: Choirun Nisak ABSTRAK Perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI Artikel Skripsi ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan atau pengusaha yang terlibat di setiap bidang usaha tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Objek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum UMKM Pupuk PAZ s Bio Fertilizer merupakan salah satu UMKM yang dikenal di Bondowoso Jawa Timur sebagai salah satu industri yang berdiri

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN 2008-2012 Oleh : Eka Yudhyani dan Abdul Rahim Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA PADA UD. RASI BINTANG COKLAT KEDIRI JURNAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 13.1. Mahasiswa mengetahui tentang break even point. 13.2 Mahasiswa mengetahui tentang CVP. B. URAIAN MATERI. 13.1. Mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini sudah sedemikian pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan semakin berkembangnya lembaga

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik Margahayu Jaya Indah Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kantong klip plastik. Sama seperti perusahaan komersil lainnya, tujuan utama perusahaan didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat. Pesatnya perkembangan BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat. Pesatnya perkembangan dunia usaha tidak lepas dari semakin meningkat dan semakin beranekaragamnya

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri)

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri) ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri) Diyah Ayu Angraini Dwiatmanto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi. PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING DENGAN MENGAMBIL STUDI KASUS PADA LOTUS GARDEN AND RESTAURANT ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha bisnis menjadi semakin kompleks, terutama dengan perusahaan lain yang bergerak pada

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata kunci : Hasil Produksi terhadap Perilaku Biaya untuk Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.

ABSTRAKSI. Kata kunci : Hasil Produksi terhadap Perilaku Biaya untuk Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus. ABSTRAKSI Salah satu kegiatan pokok manajemen dalam fungsi merencanakan adalah pengambilan keputusn yaitu memutuskan tindakan yang terbaik dari berbagai alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM KEPUTUSAN DISKON HARGA PUPUK NPK

STUDI KASUS PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM KEPUTUSAN DISKON HARGA PUPUK NPK STUDI KASUS PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM KEPUTUSAN DISKON HARGA PUPUK NPK Eny Rachmawati Universitas Mayjen Sungkono Mojokerto Email: Enyrachmawati96@gmail.com ABSTRACT Research actually aim the

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan khususnya yang sejenis semakin meningkat, untuk menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK ABSTRAKSI Rossy Marvita Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PT Indo Tambangraya

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi OLEH : Artikel Skripsi ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI UPAYA MERENCANAKAN VOLUME PENJUALAN KAMAR DAN LABA PADA LOTUS GARDEN HOTEL AND RESTAURANT KEDIRI PERIODE 2013-2014 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT. BS POLYMER

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT. BS POLYMER 328 ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT. BS POLYMER Husnawati A. Rahman*) Dosen Tetap Yayasan STIE YPUP Makassar Abstract : This study aimed

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu Indonesia pada pertengahan tahun 2013 dari bulan Juni ke bulan Juli

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu Indonesia pada pertengahan tahun 2013 dari bulan Juni ke bulan Juli Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia yang begitu pesat mempertajam persaingan bisnis yang menambah semakin rumitnya strategi perusahaan dalam merencanakan

Lebih terperinci

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016 Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11 Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016 Materi Pokok 1. Titik Impas dalam unit 2. Titik Impas dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk) Suci Mulya Wijayanti Darminto Muhammad Saifi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK Hal 32-40 ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK Ketut Ariasna, Rizki Putri Nuri Sari ABSTRAK Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA PRODUKSI

ANALISA BIAYA PRODUKSI ANALISA BIAYA PRODUKSI Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Produk Keramik Pada CV Sumber Mitra Utama Di Samarinda

Penggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Produk Keramik Pada CV Sumber Mitra Utama Di Samarinda Penggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Produk Keramik Pada CV Sumber Mitra Utama Di Samarinda Arry Yudistia ( Arry.yudistia_10@yahoo.com ) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri)

ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri) ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri) Yesy Okviana Ika Pratiwi Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba, karena ukuran untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah laba. Analisis Cost Volume Profit adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu

Lebih terperinci

Analisa Break Even Point sebagai Dasar Perencanaan Laba pada Perusahaan Tenun Ikat

Analisa Break Even Point sebagai Dasar Perencanaan Laba pada Perusahaan Tenun Ikat JMK, VOL. 2, NO. Edisi Mei 26: Analisa Break Even Point sebagai Dasar Perencanaan Laba pada Perusahaan Tenun Ikat Ahmad Ikhyaul Ulumudin Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ahmadikhyaul@gmail.com

Lebih terperinci

Analisa Perilaku Biaya

Analisa Perilaku Biaya Modul ke: Analisa Perilaku Biaya Mengenali Prilaku biaya. Metode memisahkan biaya semivariabel atas biaya variable dan biaya tetap. Fakultas FEB Minanari, SE, M.Si Program Studi Manajemen Biaya VS Beban

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan. 49 A. Waktu dan Tempat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis melakukan penelitian pada PT.Indinanta Ciptarasa, waktu penelitian dimulai pada bulan

Lebih terperinci

PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah

PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 2, Oktober 2005 : 106-112 PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah Oleh Hendra Setiawan dan Wahyudi Dosen Tetap

Lebih terperinci

ANALISIS CONTRIBUTION MARGIN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PENJUALAN PRODUK DALAM RANGKA MEMAKSIMALKAN LABA (Studi Pada Perusahaan Timbangan X Kota Malang)

ANALISIS CONTRIBUTION MARGIN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PENJUALAN PRODUK DALAM RANGKA MEMAKSIMALKAN LABA (Studi Pada Perusahaan Timbangan X Kota Malang) ANALISIS CONTRIBUTION MARGIN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PENJUALAN PRODUK DALAM RANGKA MEMAKSIMALKAN LABA (Studi Pada Perusahaan Timbangan X Kota Malang) Fridayanti Silvana Nengah Sudjana Topo Wijono Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Analisis si Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Iskandar, SE., M.Si, Ak Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Muhammad Ikbal, SE., M.Sa Fakultas

Lebih terperinci

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang Indawati Jauhar Nino, Janri Delastriani Manafe, dan Tuti Setyorini Jurusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN CYBER-TECHN. VOL 7 NO 1 (2012) OPTIMALISASI PENJUALAN AIR MINERAL DENGAN MODEL LINEAR PROGRAMMING DI CV. TIRTA GROUP.

I. PENDAHULUAN CYBER-TECHN. VOL 7 NO 1 (2012) OPTIMALISASI PENJUALAN AIR MINERAL DENGAN MODEL LINEAR PROGRAMMING DI CV. TIRTA GROUP. OPTIMALISASI PENJUALAN AIR MINERAL DENGAN MODEL LINEAR PROGRAMMING DI CV. TIRTA GROUP Deny Utomo *) ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penjualan air mineral dengan model linear programing

Lebih terperinci

Vol.10, No Februari 2015 ISSN

Vol.10, No Februari 2015 ISSN COST VOLUME PROFIT (CVP) DALAM PERENCANAAN LABA PADA GRAND HYATT NUSA DUA - BALI Vebryan Aditya Chandra Pandapotan Lumban Tobing Christimulia Purnama Trimurti Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba, karena ukuran untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah laba. Untuk memberikan perencanaan guna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Ada beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen, antara lain sebagai berikut: Menurut Hasibuan (2007), definisi manajemen, yaitu:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa Dalam melakukan analisis biaya relevan, diperlukan pengklasifikasian biaya yang terjadi di dalam suatu perusahaan berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR)

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR) ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR) Bregas Adi Luhur R. Rustam Hidayat Devi Farah Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN Mohamad Rizal Nur Irawan Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Modul ke: AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Halim dan Supomo (2000:3) menyatakan bahwa akuntansi manajemen adalah Suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L)

MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) DISUSUN OLEH: Widya Iswara Nuning Yunara Nurfadillah Ramlah FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Mata Kuliah : MANAJEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA HOTEL SUNARI SINGARAJA TAHUN 2013

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA HOTEL SUNARI SINGARAJA TAHUN 2013 ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA HOTEL SUNARI SINGARAJA TAHUN 2013 Luh Eka Sri Widiantini Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci