Kabupaten Barito Selatan Misi 2: Mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata serta terakses.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kabupaten Barito Selatan Misi 2: Mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata serta terakses."

Transkripsi

1 7. Meningkatkan pemberdayaan dalam pengelolaan hutan dan memanfaatkan potensi pertambangan untuk menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan daerah Penjelasan atas masing-masing misi dan keterkaitannya dalam mendukung pembangunan Kalimantan Tengah sebagai berikut: Misi 1: Membangun dan Meningkatkan Infrastruktur untuk membuka isolasi daerah melalui pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan jembatan, dermaga, dan pelabuhan udara, sehingga memiliki keterkaitan antara daerah satu dengan yang lain. Permasalahan dalam infrastruktur pembangunan Kabupaten Barito Selatan yang paling utama adalah menyangkut ketersediaan infrastruktur dasar bagi berjalannya roda pembangunan daerah meliputi permasalahan aksesibilitas daerah, irigasi teknis, dan kelistrikan. Permasalahan-permasalahan tersebut mencakup: (1) masih rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur terutama prasarana jalan dan jembatan, serta prasarana lalu lintas air antarkecamatan dan desa; (2) karateristik geomorfologi pembentukan wilayah Kabupaten Barito Selatan yang terdiri dari daerah rawa dan daerah aliran sungai, menyebabkan Kabupaten Barito Selatan membutuhkan tranportasi yang memadukan antara transportasi darat dan sungai; (3) Masih terbatasnya infrastruktur pengairan yang mendukung ketahanan pangan. Pertanian merupakan sektor/sub-sektor yang mesti mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu, ketersediaan dan operasional sarana irigasi teknis menjadi suatu kebutuhan untuk mendukung agar sektor pertanian terus dapat dipacu pertumbuhannya. Kondisi tersebut terlihat dengan data tahun 2010, dimana luas lahan pertanian dengan pengairan sederhana mencapai Ha, sedangkan luas pengairan semi teknis 500 Ha. Peningkatan penataan kota Buntok sebagai Pusat Kegiatan Wilayah mesti juga mendapat perhatian. Berbagai sarana dan prasarana infrastruktur masih perlu ditingkatkan. Gambaran kondisi jalan di Kabupaten Barito Selatan sebagai berikut. Kondisi jalan Strategis Nasional berstatus Jalan Nasional adalah ruas Jalan yang menghubungkan: Buntok Timpah Bukit Rawi Palangka Raya. Kondisi Perkerasan jalan saat ini sebagian rusak sangat berat (Ruas Buntok-Timpah) dan sebagian lagi masih belum dilapisi aspal. Buntok Bambulung Ampah Tamiang Layang Kondisi Perkerasan jalan saat ini sebagian rusak sangat berat (Ruas Buntok-Sababilah) sebagian sudah berlapis aspal dan sebagian lagi masih belum dilapisi aspal V- 3

2 Jalan Kolektor 1 (K1) yang berstatus jalan Nasional adalah jalan yang menghubungkan Kota Banjarmasin Banjarbaru Martapura Kandangan- Amuntai - Tamiang Layang Kabupaten Barito Selatan - Kabupaten Barito Utara Murung Raya. Kondisi perkerasan jalan saat ini sudah beraspal atau hotmik sebagian lagi masih dalam kondisi Rusak Berat. Dengan demikian jalan kolektor primer K1 ini juga merupakan ruas jalan utama yang menghubungkan dua kecamatan utama di Kabupaten Barito Selatan yakni kecamatan Gunung Bintang Awai dan Kecamatan Dusun Utara. Dengan demikian, meskipun pembangunan perekonomian mulai membaik, secara umum pembangunan dibidang infrastruktur massih dihadapkan pada berbagai kendala dimana masih buruknya kualitas jalan dengan kondisi sedang 241,50 km, rusak berat dan rusak, meliputi jalan kabupaten 65 km dan rusak berat 5,73 km. Hampir 90% lebih kondisi jembatan yang diwilayah Barito Selatan masih jembatan kayu sementara kemampuan anggaran infrastruktur hanya dalam kisaran 60 milyar per tahun, yang idealnya 300 milyar pertahun. Oleh sebab itu, peningkatan infrastruktur menjadi salah satu misi utama dalam pembangunan di Kabupaten Barito Selatan. Misi pertama ini sejalan dengan misi ke empat dalam RPJMD Kalteng yaitu Pembangunan dan peningkatan infrastruktur yang menjangkau kantong-kantong pemukiman dan memfasilitasi ekonomi rakyat. Misi 2: Mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata serta terakses. Di bidang sumber daya manusia permasalahan dan tantangan yang dihadapi antara lain belum meratanya jenjang pendidikan di daerah karena kondisi wilayah yang terpencil. Di samping itu juga kualitas pendidikan masih rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan peserta didik yang disebabkan keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan, terbatasnya jumlah guru dan belum memadainya fasilitas belajar terutama buku pelajaran, peralatan peraga pendidikan karena terbatasnya dana yang tersedia. Kabupaten Barito Selatan memiliki berbagai masalah dalam dunia pendidikan, di antaranya karena terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan, belum maksimalnya perluasan akses dan pemerataan pendidikan, masih rendahnya tingkat kualitas dan kesejahteraan guru, serta masih terbatasnya mutu pendidikan. Sumber daya manusia Barito Selatan masih perlu ditingkatkan. Dari jumlah penduduk jiwa tingkat pendidikan penduduk tidak tamat SD mencapai 21,16%, SD 32,24%, SLTP 20,60%, SLTA 17,61%, SMK 1,25%, D1 1,46%, D3 0,96%, D4/S1 2,82%, dan S2/S3 0,13%. V- 4

3 Pendidikan merupakan ujung tombak sebuah kemajuan daerah. Tingkat kesejahteraan daerah salah satunya dapat diukur melalui seberapa besar tingkat kemajuan yang diraihnya. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata serta terakses merupakan upaya bersama untuk mendukung Program Kalteng Harati. Program ini merupakan tiang utama pendukung Program Kalteng Harati yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Misi 3: Menjamin kesehatan dasar masyarakat yang merata dan terakses. Indikator kondisi kesehatan di Kabupaten Barito Selatan masih menghafapi tantangan. Jumlah dokter dan dokter spesialis di, khususnya di Barito Selatan belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio jumlah penduduk. Selain itu distribusi dokter dan dokter spesialis tidak merata serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Perkembangan di tahun 2011 jumlah tenaga kesehatan mencapai 442 orang, pertambahan cukup signifikan adalah jumlah bidan dan perawat. Sementara tenaga dokter spesialis hanya bertambah 1 orang dokter sejak tahun 2006 hingga 2010, yaitu dari 5 menjadi 6 dokter spesialis. Hingga tahun 2010 pembangunan prasarana kesehatan untuk masyarakat seperti Pos Kesehatan Desa dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Jumlah Pos Kesehatan Desa tahun 2007 terdapat 10 unit dan di tahun 2010 naik menjadi 58 unit, namun jumlah Puskesmas relatif tetap sejak tahun 2007 sampai tahun Secara geografis pada tahun 2011, hampir seluruh desa di wilayah Kabupaten Barito Selatan telah memiliki sarana kesehatan (Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan atau Pos Kesehatan Desa), sehingga semua lapisan masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah. Rasio dokter (dokter umum) per jumlah penduduk hingga tahun 2007 relatif belum ideal karena seorang dokter umum harus menangani lebih dari orang penduduk. Pada tahun 2010 jumlah keseluruhan dokter berjumlah 30 orang, untuk jumlah penduduk sebesar jiwa, sehingga seorang dokter harus melayani lebih dari jiwa. Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu orang dokter melayani penduduk. Jumlah dokter umum dan dokter spesialis di, khususnya Barito Selatan belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio jumlah penduduk. Selain itu, distribusi dokter umum dan dokter spesialis tidak merata serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Upaya peningkatan jaminan kesehatan masyarakat ini sejalan dengan Program Kalteng Barigas dan mendukung upaya mencapai standar MDG s pada tahun 2015 yakni sebanyak 19 per seribu kelahiran hidup. V- 5

4 Misi 4: Mengembangkan perekonomian masyarakat melalui pengelolaan pertanian dalam arti luas dengan berorietansi pasar yang didukung dengan kelembagaan, teknologi dan kemudahan permodalan serta informasi yang didukung oleh prasarana penunjang. Upaya untuk mengembangkan ekonomi masyarakat terus diupayakan dalam periode pembangunan selama ini. Program pemerintah melalui kawasan pengembangan ekonomi terpadu Daerah Aliran Sungai Barito (KAPET DAS Barito) yang berada di dalam dan membelah wilayah Kabupaten Barito Selatan sebagai salah satu potensi untuk pengembangan ekonomi masyarakat, namun pada beberapa kawasan tertentu telah mengalami penurunan fisik lingkungan sehingga terjadi longsor dan banjir sehingga harapan terjadinya peningkatan manfaat ekonomi masyarakat masih harus terus diupayakan. Secara umum tingkat kesejahteraan rakyat masih rendah, yang tercermin dari tingkat pendapatan yang masih rendah yang berakibat sulitnya pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hal ini diakibatkan oleh daya dorong perekonomian, penyediaan infrastruktur terbatas, sempitnya lapangan pekerjaan dan penurunan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Kabupaten Barito Selatan memiliki stigma sebagai daerah yang relatif kurang berkembang, dengan indikator rendahnya investasi, pertumbuhan ekonomi di bawah pertumbuhan ekonomi provinsi, sebagian besar desa relatif tertinggal, sektor perdagangan dan industri relatif lambat berkembang. Permasalahan dalam bidang ekonomi antara lain menyangkut optimalisasi lahan pertanian, ketersediaan lapangan kerja, pengangguran, pengembangan industri hilir, penanganan budidaya perikanan, pengembangan tata niaga komoditas, pemanfaatan potensi tambang, dan masih rendahnya investasi. Peluang untuk meningkatkan ekonomi daerah masih terbuka di antaranya dengan kondisi antara lain: (a ) Kabupaten Barito Selatan memiliki peluang untuk meningkatkan nilai tambah, volume perdagangan domestik, dan devisa dari beragam komoditas potensial, di antaranya adalah karet, kelapa dalam, kelapa sawit, kopi, duku, nenas, ikan, dan lain-lain; (b) Kabupaten Barito Selatan memiliki potensi yang tinggi untuk pengembangan ikan budidaya, khususnya dalam menghasilkan sumber daya protein ikan yang termurah. Hingga tahun 2010, produksi perikanan masih di bawah potensi lestari yaitu 60 kh/ha/tahun atau 7.003,25 ton yang didominasi oleh hasil perikanan budidaya (9,92%) dan perairan umum (81,78%); (c) Kabupaten Barito Selatan memiliki potensi pariwisata yang V- 6

5 cukup beragam dan layak dikembangkan, baik wisata alam, wisata sejarah, maupun wisata budaya. Potensi obyek wisata alam adalah taman maupun wisata budaya. Potensi obyek wisata alam adalah taman nasional, sungai, dan danau; (d) Kabupaten Barito Selatan memiliki potensi pertambangan dengan Kuasa Pertambangan (KP) sebanyak 32 perusahaan di mana 15 KP dalam tahap eksplorasi dan 18 KP sudah operasi produksi bahan galian batubara. Potensi pertambangan yang dapat dikembangkan adalah terdapat diwilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai, dimana untuk tambang Batubara diperkirakan tersimpan potensi ± 250 juta ton (terduga)/ 160 juta ton (terukur). Misi 5 : Mengembangkan kapasitas kelembagaan Pemerintah Daerah, penguatan kapasitas SDM masyarakat dan Pemerintah dalam rangka meningkatakan pelayanan kepada publik yang lebih baik untuk mewujudkan Good Governance. Survei KPPOD tahun 2009 mengenai pelayanan penanaman modal menyebutkan bahwa Kabupaten Barito Selatan secara nasional berada di peringkat 169 (survey KPPOD tahun 2009). Kelemahan utama adalah pada sub indeks Inovasi dan Capaian. Sub Indeks Inovasi dan Capaian Keberhasilan ditujukan untuk melihat bagaimana inovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah, serta sejauh mana capaian dari pelayanan yang selama ini mereka lakukan. Kondisi tersebut adalah salah satu untuk perlunya penguatan SDM yang mestu dilakukan secara terencana dan terus menerus di lingkungan pemerintahan, termasuk pelayanan publik (pendidikan, kesehatan, sosial, dan lain-lain). Transformasi mentalitas birokrasi akan terus dilanjutkan dalam rangka memantapkan sistem good governance yang sudah mulai terintis dalam beberapa tahun belakangan, selain upaya penguatan kapasitas inovasi birokrasi melalui berbagai program beasiswa pendidikan dan pelatihan. Khususnya untuk aparatur pelayanan langsung; misalnya guru, petugas kesehatan, dan penyuluh lapangan, pengembangan dan penguatan kapasitas akan terus dilakukan. Upaya sertifikasi guru dan updating kemampuan profesional pendidikan akan menjadi perhatian utama, sama halnya dengan peningkatan profesionalitas tenaga pelayanan dan penyuluhan masyarakat lainnya. Penguatan kapasitas SDM masyarakat bisa dilakukan melalui pengembangan pendidikan dan kesehatan, sebagaimana terjelaskan dalam misi kedua dan V- 7

6 ketiga. Selain mengembangkan pendidikan dasar yang menjadi tanggungjawab dasar negara, pengembangan kapasitas SDM Barito Selatan juga akan ditempuh melalui pembukaan sekolah vokasional (kejuruan) yang memungkinkan generasi muda secara cepat terserap dalam lapanganlapangan ekonomi baru yang sedang berkembang dan akan menguat di tahun-tahun mendatang. Pengembangan pendidikan tinggi, dalam hal ini pengembangan sekolah kejuruan atau politeknik pertambangan serta bidang pertanian/perkebunan, juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari penguatan SDM masyarakat. Misi 6: Menciptakan kondisi masyarakat yang aman,dalam kehidupan yang dinamis di dalam keberagaman agama, suku, ras dan golongan dengan memberikan pembinaan kehidupan berpolitik dan menegakkan supremasi hukum yang berkeadilan serta perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia. Misi keenam ini sejalan dengan misi ketujuh RPJMD Kalimantan Tengah yaitu dalam upaya meningkatkan pembangunan dan terbukanya isolasi serta dampaknya, maka diperlukan adanya suatu program yang komprehensif dan holistik guna terciptanya kerukunan dan keharmonisan serta kesejahteraan rakyat di Barito Selatang dengan semangat HUMA BETANG dan BHINNEKA TUNGGAL IKA. Implementasi program ini disamping melalui forum yang sudah ada seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), juga harus secara berkesinambungan dimasyarakatkan nilai-nilai positif kemajemukan melalui tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh-tokoh lainnya seperti para Damang, sehingga terciptanya kerukunan antar umat beragama dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah serta kerukunan dan kedamaian antar suku, ras dan golongan masyarakat di Barito Selatan. Upaya yang dilakukan antara lain melalui program Peningkatan kualitas kehidupan beragama dengan penyediaan sarana kenyamaan pelaksanaan ibadah dan kerukunan antar umat beragama. Program pengembangan wawasan kebangsaan dengan meningkatkan Jumlah Siswa, mahasiswa, ormas/lsm dan peningkatan pendidikan politik masyarakat dengan mengintensifkan kerjasama dengan ormas/lsm, partai politik dan lembaga legislatif Misi 7 : Meningkatkan pemberdayaan dalam pengelolaan hutan dan memanfaatkan potensi pertambangan untuk menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan daerah Kondisi wilayah di Barito Selatan diindikasikan dengan perlunya rehabilitasi kerusakan akibat banjir dan longsor; perlindungan daerah tangkapam air V- 8

7 ,hutan lindung dan hutan monumental; perbaikan kondisi sumber daya alam yang sudah terganggu/ rusak; konservasi dan rehabilitasi lahan melalui penghijauan dan reboisasi; pencegahan dan pengendalian terhadap kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup; penertiban perizinan bidang kehutanan, perambahan hutan,illegal logging dan industri pengolahan kayu; pengembangan dan pemanfaatan hutan untuk kesejahteraan masyarakat; peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan hutan tanaman hutan lestari; penertiban perizinan pertambangan; dan pengembangan pemanfaatan potensi tambang dengan bekerjasama dengan investor. C. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. 1. Tersedianya infrastruktur dan prasarana umum 2. Terselenggaranya sistem pendidikan yang bermutu dan terjangkau 3. Tersedianya akses infrastruktur pendidikan hingga ke pelosok wilayah 4. Meningkatnya sistem kesehatan dasar yang bermutu dan terjangkau 5. Tersedianya akses infrastruktur kesehatan dasar hingga ke pelosok wilayah 6. Terselenggaranya sistem perekonomian kerakyatan terpadu 7. Terselenggaranya kemitraan usaha antara ekonomi kerakyatan dengan ekonomi skala besar 8. Meningkatnya daya saing masyarakat 9. Meningkatnya kapasitas dan kinerja aparatur pemerintah 10. Terwujudnya soliditas antar kelompok masyarakat 11. Tercapainya pemanfaatan sumber daya hutan yang optimal 12. Termanfaatkannya potensi sumberdaya mineral Keduabelas tujuan di atas merupakan representasi dari keinginan yang diwujudkan secara nyata melalui visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Barito Selatan untuk periode yang akan berakhir pada tahun Secara teknokratik, gambaran nyata dari cita-cita pembangunan di atas akan dicapai secara bertahap, sinambung, dan disesuaikan dengan kemampuan pendanaan APBD. Indikator capaian diterjemahkan ke dalam sasaran yang akan dicapai dari tahun ke tahun selama masa 5 (lima) tahun jangka pembangunan menengah. Pertama, Peningkatan infrastruktur dan prasarana umum. Untuk mewujudkan tujuan tersebuut ditentukan sasaran-sasaran sebagai berikut: V- 9

8 1. Tersedianya dan terpeliharanya jaringan jalan, jembatan, terminal dan dermaga baik jalan kabupaten,jalan antar kecamatan, jalan antar desa menuju pusat - pusat pertumbuhan dan kantong produksi. Indikator: - Panjang jalan dalam kondisi baik - Jumlah rehab jembatan - Panjang jalan antar kawasan tumbuh kecamatan dan desa - Terehabilitasi terminal angkutan darat dan air - Meningkatnya fasilitas bandara peningkatan Fasilitas Gedung Bandara, Appron dan Taxi Way Bandara. 2. Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan irigasi dan pengairan dalam rangka mendukung peningkatan produksi pertanian. Indikator - Rasio jaringan irigasi - Luas dan panjang irigasi dalam kondisi baik 3. Pembangunan dan pengembangan hutan kota dan taman kota. Indikator - Terbangunnya taman kota 4. Pengadaan dan pengembangan Listrik masuk desa. Indikator - Rasio elektrikal - Pembangunan PLTU Batubara 2x7 MW 5. Penetapan Dasar Hukum Penataan Ruang Indikator: Tersusunnya Perda Tata Ruang Kedua, terselenggaranya sistem pendidikan yang bermutu dan terjangkau Untuk mewujudkan tujuan ketiga tersebut, maka dipilih 4 (empat) sasaran untuk mencapainya sebagai berikut: 1. Meningkatnya kesejahteraan dan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. - Jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV - Jumlah tenaga kependidikan yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV - Rupiah per-pendidik - Rupiah per-tenaga kependidikan 2. Penaatan sistem pendidikan yang efektif dan efisien. - APS - Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah - Rasio guru/murid - Angka putus sekolah V- 10

9 - Angka kelulusan - Angka melanjutkan - Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) Ketiga, tersedianya akses infrastruktur pendidikan hingga ke pelosok wilayah Tersedianya sarana dan prasarana bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Indikator: Jumlah sarana dan prasarana untuk tenaga pendidik Jumlah sarana dan prasarana untuk tenaga kependidikan Tersedianya akses infrastruktur menuju pusat-pusat pendidikan Indikator - Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik - Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik - Panjang jalan fungsional/waktu tempuh (jam)/biaya transport (rupiah) Keempat, meningkatnya sistem layanan kesehatan dasar yang bermutu dan terjangkau. Untuk mewujudkan tujuan itu ditentukanlah sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Tersedianya standar pelayanan kesehatan. - Regulasi standar pelayanan kesehatan 2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas layanan tenaga kesehatan. - Rasio dokter per satuan penduduk - Rasio tenaga medis per satuan penduduk - Jumlah dokter yang memiliki ijin praktek Kelima, tersedianya akses infrastruktur kesehatan dasar hingga ke pelosok wilayah. Untuk mewujudkan tujuan itu ditentukanlah sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan. - Rasio posyandu persatuan balita - Rasio puskesmas, poliklinik, pustu persatuan penduduk - Rasio rumah sakit persatuan penduduk 2. Tersedianya akses infrastruktur kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. V- 11

10 - Panjang jalan fungsional/waktu tempuh (jam)/biaya transport (rupiah) - Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Keenam, Terselenggaranya sistem perekonomian kerakyatan yang terpadu. Untuk mewujudkan tujuan itu ditentukan sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Tersedianya regulasi dan fasilitasi yang mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan - Perda/Perkada bidang ekonomi 2. Penguatan kelembagaan ekonomi rakyat - Persentase koperasi aktif - Jumlah UKM non BPR/LKM UKM - Jumlah BPR/LKM 3. Meningkatkan kemampuan managerial pelaku ekonomi kerakyatan - Jumlah Pelatihan 4. Terciptanya produktifitas pada sektor ekonomi berbasis sumber daya lokal. Indikator : - PDRB Ketujuh, terselenggaranya kemitraan usaha antara ekonomi kerakyatan dengan ekonomi skala besar. Untuk mewujudkan tujuan itu ditentukan sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Terlaksananya program pembangunan daerah berbasis kemitraan usaha - Jumlah Kemitraan 2. Meningkatkan daya saing dan orientasi ekspor komoditas-komoditas lokal - Jumlah ekspor komoditas lokal Kedelapan, meningkatnya daya saing masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan itu ditentukan sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Peningkatan ketrampilan masyarakat yang menunjang kegiatan ekonomi. - Jumlah pelatihan Kesembilan, meningkatnya kapasitas dan kinerja aparatur pemerintah. Untuk mewujudkan tujuan itu ditentukan sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Peningkatan kapasitas dan kinerja aparatur secara terencana dan sistematis. - Jumlah pelatihan V- 12

11 Kesepuluh, terwujudnya soliditas antar kelompok masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan itu ditentukan sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang rukun, damai dan sejahtera - Angka kriminalitas - Jumlah unjuk rasa - Sikap toleransi 2. Meningkatnya pemahaman dan penghargaan terhadap adat istiadat lokal. - Jumlah grup kesenian - Jumlah gedung kesenian Kesebelas, tercapainya pemanfaatan sumber daya hutan yang optimal Untuk mewujudkan tujuan itu ditentukan sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatkan diversifikasi inventasi usaha di bidang kehutanan Indikator: - Investasi usaha di bidang kehutanan 2. Menertibkan penatausahaan hasil hutan. Indikator: - Pemetaan kawasan hutan Keduabelas, termanfaatkannya potensi sumberdaya mineral 1. Pemanfaatan sumberdaya mineral pertambangan Indikator - Terserapnya tenaga kerja - Jumlah AMDAL - PAD Tabel 5.1 mengintegrasikan keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran, dan indikator pembangunan Kabupaten Barito Selatan. Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Barito Selatan Visi : Terwujudnya Kondisi yang mantap dalam Tatanan Masyarakat Barito Selatan menuju Dahani Dahanai Tuntung Tulus MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR 1. Tersedianya infrastruktur dan prasarana umum 1. Membangun dan meningkatkan infrastruktur untuk membuka isolasi daerah melalui pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan jembatan,dermaga, dan pelabuhan udara,sehingga memilki keterkaitan antara daerah satu dengan yang lain 1. Tersedianya dan terpeliharanya jaringan jalan, jembatan, terminal dan dermaga baik jalan kabupaten,jalan antar kecamatan, jalan antar desa menuju pusat - pusat pertumbuhan dan kantong produksi. 2. Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan irigasi dan pengairan dalam rangka mendukung peningkatan produksi pertanian. Panjang jalan dalam kondisi baik Jumlah rehab jembatan Panjang jalan antar kawasan tumbuh kecamatan dan desa Terehabilitasi terminal angkutan darat dan air Meningkatnya fasilitas bandara Rasio jaringan irigasi Luas dan panjang irigasi dalam kondisi baik V- 13

12 3. Pembangunan dan pengembangan hutan kota dan taman kota. Terbangunnya taman kota 2. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merta serta terakses 2. Terselenggaranya sistem pendidikan yang bermutu dan terjangkau. 4. Pengadaan dan pengembangan Listrik masuk desa. 5. Penetapan Dasar Hukum Penataan Ruang Meningkatnya kesejahteraan dan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Penataan sistem pendidikan yang efektif dan efisien 2. Rasio elektrikal 3. Pembangunan PLTU Batubara 2x7 MW Perda Tata Ruang Jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Jumlah tenaga kependidikan yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Rupiah perpendidik Rupiah per-tenaga kependidikan APS Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah Rasio guru/murid Angka putus sekolah Angka kelulusan Angka melanjutkan Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) 3. Tersedianya akses infrastruktur pendidikan hingga ke pelosok wilayah Tersedianya sarana dan prasarana bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Tersedianya akses infrastruktur menuju pusat-pusat Pendidikan Jumlah sarana dan prasarana untuk tenaga pendidik Jumlah sarana dan prasarana untuk tenaga kependidikan Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/ MA kondisi bangunan baik Panjang jalan fungsional/ waktu tempuh (jam)/biaya transport (Rp.) MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR 3 : Menjamin kesehatan masyarakat yang merata 4. Meningkatnya sistem kesehatan dasar yang Tersedianya standar pelayanan kesehatan Regulasi standar pelayanan kesehatan dan terakses. bermutu dan Meningkatnya kualitas dan Rasio dokter per satuan terjangkau kuantitas layanan tenaga penduduk kesehatan Rasio tenaga medis per satuan penduduk Jumlah dokter yang memiliki ijin praktek 5. Tersedianya akses Tersedianya sarana dan Rasio posyandu per satuan infrastruktur prasarana kesehatan balita kesehatan dasar hingga ke pelosok Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk wilayah Rasio rumah sakit per satuan penduduk Tersedianya akses infrastruktur Panjang jalan fungsional/ kesehatan yang menjangkau waktu tempuh (jam)/biaya seluruh lapisan masyarakat transport (Rp.) Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 4. Mengembangkan perekonomian masyarakat melalui pengelolaan pertanian dalam arti luas dengan berorietansi pasar yang didukung dengan kelembagaan,teknologi dan kemudahan permodalan serta informasi yang didukung oleh prasarana penunjang. 6. Terselenggaranya sistem perekonomian kerakyatan terpadu Tersedianya regulasi dan fasilitasi yang mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan Penguatan kelembagaan ekonomi rakyat Meningkatkan kemampuan manajerial perilaku ekonomi kerakyatan Terciptanya produktivitas pada sektor ekonomi berbasis sumber daya lokal Perda/Perkada bidang ekonomi dan usaha Persentase koperasi aktif Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR/LKM Jumlah pelatihan / workshop PDRB V- 14

13 5 : Mengembangkan kapasitas kelembagaan Pemerintah Daerah,penguatan kapasitas SDM masyarakat dan Pemerintah dalam rangka meningkatakan pelayanan kepada publik yang lebih baik untuk mewujudkan Good Governance. 7. Terselenggaranya kemitraan usaha antara ekonomi kerakyatan dengan ekonomi skala besar 8. Meningkatnya daya saing masyarakat 9. Meningkatnya kapasitas dan kinerja aparatur pemerintah Terlaksananya program pembangunan daerah berbasis kemitraan usaha Meningkatkan daya saing dan orientasi ekspor komoditaskomoditas lokal Peningkatan ketrampilan masyarakat yang menunjang kegiatan ekonomi Peningkatan kapasitas dan kinerja aparatur secara terencana dan sistematis Jumlah kemitraan Jumlah ekspor komoditas lokal Jumlah pelatihan Jumlah pelatihan 6 : Menciptakan kondisi masyarakat yang aman,dalam kehidupan yang dinamis didalam keberagaman agama,suku,ras, dan golongan dengan memberikan pembinaan kehidupan berpolitik dan menegakkan supremasi hukum yang berkeadilan serta perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia 10.Terwujudnya soliditas antar kelompok masyarakat Terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang rukun, damai dan sejahtera Meningkatnya pemahaman dan penghargaan terhadap adat istiadat lokal Angka kriminalitas Jumlah unjuk rasa Sikap toleransi Jumlah grup keseniaan Jumlah gedung keseniaan Jumlah klub olahraga Jumlah gedung olahraga Jumlah mesjid, mushola Jumlah Gereja Jumlah Tempat Ibadah lainnya 7 : Meningkatkan pemberdayaan dalam pengelolaan hutan dan memanfaatkan potensi pertambangan untuk menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan daerah 11. Tercapainya pemanfaatan sumber daya hutan yang optimal 12. Termanfaatkannya potensi sumberdaya mineral Meningkatkan diversifikasi inventasi usaha di bidang kehutanan Menertibkan hasil hutan. penatausahaan Pemanfaatan sumberdaya mineral pertambangan Investasi usaha di bidang kehutanan Pemetaan kawasan hutan Terserapnya tenaga kerja Jumlah AMDAL PAD V- 15

14 V- 16

15 V- 1

16 V- 1

17 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focussed-management). Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Strategi pada dasarnya adalah upaya-upaya sistematis dari analisis yang rasional bagaimana sasaran strategik dicapai dengan efektif dan efisien. Strategi menjabarkan langkahlangkah mencapai visi dan misi melalui program prioritas yang sesuai dengankebijakan umum. Untuk mendapatkan gambaran nyata bagaimana langkah-langkah strategik dilakukan dari waktu ke waktu, arah kebijakan membedah kapan indikator capaian masing-masing sasaran harus dicapai. Sekaligus, memandu pada rentang waktu mana strategi harus dijalankan dalam kurun tersebut. A. Arah Kebijakan Arah kebijakan memberikan pedoman bagaimana strategi terhubung ke sasaran dan kapan sasaran tersebut harus tercapai. Arah kebijakan diwujudkan dengan fokus atau prioritas capaian dari waktu ke waktu. Program yang disusun nantinya adalah merupakan penjabaran lebih lanjut dari misi, tujuan dan sasaran dimulai dari tahun pertama dimulainya periode RPJMD. Dalam hal ini, beberapa program tetap diteruskan sampai dengan tahun 2016 namun ada juga program yang hanya dilaksanakan dalam satu atau dua tahun. Lingkua arah kebijakan akan mengarah pada tiga aspek, yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah. Sesuai dengan periodesasi RPJMD yakni tahun , namun dalam penyajian arah kebijakannya dimulai pada tahun 2012, mengingat pada tahun 2011 program yang ada sudah dilaksanakan. Berdasarkan analisis potensi daerah yang di antaranya telah tertuang dalam RTRWP Kabupaten Barito Selatan dan gambaran umum, isu-isu strategis yang ada, termasuk juga dokumen-dokumen perencanaan yang ada serta memperhatikan ketersediaan pendanaan pembangunan maka fokus dan prioritas masing-masing tahun adalah sebagai berikut: 1. Arah kebijakan pembangunan tahun 2012 Seperti diuraikan di atas, semua program pada dasarnya adalah merupakan kesinambungan dari program-program sebelumnya, sehingga pelaksanaannya dimulai dari tahun pertama yakni tahun Namun karena fokus pembangunan daerah disesuaikan dengan misi yang ada maka untuk mendapatkan hasil pembangunan yang optimal perlu dilakukan beberapa penataan antara lain pembuatan dan penyempurnaan VI - 1

18 regulasi, pembuatan dan penyempurnaan berbagai dokumen perencanaan sebelum pelaksanaannya dimulai. Beberapa fokus prioritas yang harus dilaksanakan pada tahap ini, meliputi: 1) Pengembangan infrastruktur dasar dan jaringan transportasi, komunikasi, pengairan, kelistrikan, taman kota, dan implementasi pemanfaatan tata ruang 2) Pengembangan sarana dan prasarana bagi tenaga pendidik dan kependidikan 3) Peningkatan kesejahteraan dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan. 4) Penyusunan dan penyempurnaan regulasi dan penyelenggaraan sistem pendidikan dan kesehatan. 5) Penyediaan sarana-prasarana dan infrastruktur pendidikan dan kesehatan 6) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan 7) Pengembangan ekonomi kerakyatan 8) Peningkatan inovasi dan produktivitas ekonomi kerakyatan 9) Pengembangan pusat-pusat ekonomi unggulan daerah 10) Pengembangan kapasitas dan kinerja aparatur 11) Stabilitas kehidupan sosial politik masyarakat 12) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan keterampilan masyarakat 13) Revitalisasi pengelolaan hutan 2. Arah kebijakan pembangunan tahun 2013 Arah kebijakan pada tahun 2013 merupakan kesinambungan dari tahun-tahun 2011 dan 2012, berdasarkan dokumen perencanaan dan regulasi yang telah dibuat. Sarana dan prasarana menjadi salah satu fokus pada tahap ini. Melalui RTRW Kabupaten Barito Selatan yang didalamnya telah berisi pusat-pusat unggulan ekonomi daerah dan jabaran teknis dalam dokumen kajian lainnya pelaksanaan lebih lanjut dilakukan guna mengembangkan berbagai pusat ekonomi unggulan daerah. Koordinasi menjadi salah satu agenda utama untuk mencapai tujuan dimaksud. Begitu pula untuk perbaikan layanan bidang pendidikan dan kesehatan dan bidang lainya. 1) Pengembangan infrastruktur dasar dan jaringan transportasi, komunikasi, pengairan, kelistrikan, taman kota, dan implementasi pemanfaatan tata ruang (lanjutan) 2) Pengembangan sarana dan prasarana bagi tenaga pendidik dan kependidikan (lanjutan) 3) Peningkatan kesejahteraan dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan (lanjutan) 4) Penyusunan dan penyempurnaan regulasi dan penyelenggaraan sistem pendidikan dan kesehatan (lanjutan) 5) Penyediaan sarana-prasarana dan infrastruktur pendidikan dan kesehatan (lanjutan) 6) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan (lanjutan) 7) Pengembangan ekonomi kerakyatan (lanjutan) 8) Peningkatan inovasi dan produktivitas ekonomi kerakyatan (lanjutan) VI - 2

19 9) Pengembangan pusat-pusat ekonomi unggulan daerah (lanjutan) 10) Pengembangan kapasitas dan kinerja aparatur 11) Stabilitas kehidupan sosial politik masyarakat 12) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan keterampilan masyarakat (lanjutan) 13) Revitalisasi pengelolaan hutan (lanjutan) 3. Arah kebijakan pembangunan tahun 2014 Arah kebijakan pada tahap ini difokuskan pada keberlanjutan dari fokus tahun-tahun sebelumnya, berdasarkan dokumen perencanaan dan regulasi yang telah dibuat. Melalui RTRW Kabupaten Barito Selatan yang didalamnya telah berisi pusat-pusat unggulan ekonomi daerah dan jabaran teknis dalam dokumen kajian lainnya pelaksanaan lebih lanjut dilakukan guna mengembangkan berbagai pusat ekonomi unggulan daerah. Koordinasi menjadi salah satu agenda utama untuk mencapai tujuan dimaksud. Begitu pula untuk perbaikan layanan bidang pendidikan dan kesehatan. Sarana dan prasarana menjadi salah satu fokus pada tahap ini. Secara lengkap, fokus prioritas tahap ini adalah: 1) Pengembangan infrastruktur dasar dan jaringan transportasi, komunikasi, pengairan, kelistrikan, taman kota, dan implementasi pemanfaatan tata ruang (lanjutan) 2) Pengembangan sarana dan prasarana bagi tenaga pendidik dan kependidikan (lanjutan) 3) Peningkatan kesejahteraan dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan (lanjutan) 4) Penyusunan dan penyempurnaan regulasi dan penyelenggaraan sistem pendidikan dan kesehatan (lanjutan) 5) Penyediaan sarana-prasarana dan infrastruktur pendidikan dan kesehatan (lanjutan) 6) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan (lanjutan) 7) Pengembangan ekonomi kerakyatan (lanjutan) 8) Peningkatan inovasi dan produktivitas ekonomi kerakyatan (lanjutan) 9) Pengembangan pusat-pusat ekonomi unggulan daerah (lanjutan) 10) Pengembangan kapasitas dan kinerja aparatur 11) Stabilitas kehidupan sosial politik masyarakat 12) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan keterampilan masyarakat (lanjutan) 13) Revitalisasi pengelolaan hutan (lanjutan) 3. Arah kebijakan pembangunan tahun 2015 Arah kebijakan pada tahap ini difokuskan pada kelanjutan upaya-upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui berbagai program peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan dukungan kelembagaan lainnya, disamping keberlanjutan dari upaya-upaya sebelumnya. Tahap ini juga mulai dilakukan secara khusus upaya-upaya memberdayakan budaya lokal dalam berbagai bentuk. VI - 3

20 Tujuannya adalah agar tercipta soliditas struktur masyarakat yang berbeda golongan dengan tetap menjadikan budaya lokal sebagai basis penguatan dalam keberagaman. Kelanjutan perbaikan sistem layanan kesehatan dan pendidikan juga tetap dilakukan. Secara lengkap, fokus pada tahapan ini adalah: 1) Pengembangan infrastruktur dasar dan jaringan transportasi, komunikasi, pengairan, kelistrikan, taman kota, dan implementasi pemanfaatan tata ruang (lanjutan) 2) Pengembangan dan penataan fasilitas sarana dan prasarana kota Buntok menuju kota transit, perdagangan, dan pariwisata eko. 3) Pengembangan sarana dan prasarana bagi tenaga pendidik dan kependidikan (lanjutan) 4) Peningkatan kesejahteraan dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan (lanjutan) 5) Penyusunan dan penyempurnaan regulasi dan penyelenggaraan sistem pendidikan dan kesehatan (lanjutan) 6) Penyiapan pendirian pendidikan menengah kejuruan dan pendidikan tinggi 7) Penyediaan sarana-prasarana dan infrastruktur pendidikan dan kesehatan (lanjutan) 8) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan (lanjutan) 9) Pengembangan ekonomi kerakyatan (lanjutan) 10) Peningkatan inovasi dan produktivitas ekonomi kerakyatan (lanjutan) 11) Pengembangan pusat-pusat ekonomi unggulan daerah (lanjutan) 12) Pengembangan kapasitas dan kinerja aparatur 13) Stabilitas kehidupan sosial politik masyarakat 14) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan keterampilan masyarakat (lanjutan) 15) Revitalisasi pengelolaan hutan (lanjutan) 16) Pengembangan budaya lokal 4. Arah kebijakan pembangunan tahun 2016 Arah kebijakan pada tahun 2016 ini merupakan tahapan akhir, namun masih tetap merupakan kelanjutan dan penuntasan bagi keseluruhan tahap pembangunan selama 5 (lima) tahun. Arah kebijakan ini harus dipandang sebagai kebijakan akhir dengan tetap melihat keberhasilan tahap-tahap sebelumnya. Dengan asumsi bahwa tahap-tahap sebelumnya telah berhasil dilakukan, maka pemberdayaan ekonomi kerakyatan berujung pada pengembangan daya saing ke segi orientasi ekspor untuk komoditas unggulan tertentu. Upaya yang dilakukan antara lain adalah fasilitasi pemasaran, insentif ekspor, dan berbagai kemudahan birokrasi lainnya. Tahap ini juga mengakhiri tahapan-tahapan dalam perbaikan sistem layanan pendidikan dan upaya penguatan struktur dan kultur masyarakat yang kondusif bagi agenda pembangunan. Secara lengkap, fokus pada tahap ini adalah: 1) Pengembangan infrastruktur dasar dan jaringan transportasi, komunikasi, pengairan, kelistrikan, taman kota, dan implementasi pemanfaatan tata ruang (lanjutan) VI - 4

21 2) Pengembangan fasilitas sarana dan prasarana kota Buntok menuju kota transit, perdagangan, dan pariwisata eko (lanjutan) 3) Pengembangan sarana dan prasarana bagi tenaga pendidik dan kependidikan (lanjutan) 4) Peningkatan kesejahteraan dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan (lanjutan) 5) Pengembangan pendidikan menengah kejuruan dan pendidikan tinggi (lanjutan) 6) Penyediaan sarana-prasarana dan infrastruktur pendidikan dan kesehatan (lanjutan) 7) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan (lanjutan) 8) Pengembangan ekonomi kerakyatan (lanjutan) 9) Peningkatan inovasi dan produktivitas ekonomi kerakyatan (lanjutan) 10) Pengembangan pusat-pusat ekonomi unggulan daerah (lanjutan) 11) Pengembangan kapasitas dan kinerja aparatur 12) Stabilitas kehidupan sosial politik masyarakat 13) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan keterampilan masyarakat (lanjutan) 14) Revitalisasi pengelolaan hutan (lanjutan) 15) Pengembangan daya saing dan orientasi ekspor komoditas lokal 16) Pengembangan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, dan sejahtera B. Strategi Memperhatikan RPJM Nasional yang berkeinginan mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan dan RPJPD dan RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah yang ingin mewujudkan Kalimantan Tengah yang lebih sejahtera dan bermartabat, serta arah pembangunan RPJPD Kabupaten Barito Selatan maka arah dan agenda pembangunan kabupaten juga mengandung muatan atas pentingnya pembangunan sumberdaya manusia, pembangunan ekonomi, pembangunan wilayah, pembangunan sosialbudaya, dan pembangunan pemerintahan. Berkenaan dengan pembangunan daerah, telah digariskan bahwa apa yang menjadi visimisi daerah harus selaras dengan visi-misi pembangunan nasional. Dalam pada itu, pandangan pemerintah pusat terhadap pembangunan daerah bahwa visi dari pembangunan daerah adalah terwujudnya kapasitas daerah yang maju dengan masyarakat yang mandiri. Sedangkan misi pembangunan daerah adalah: (1) memantapkan otonomi daerah dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan; (2) mempercepat pengembangan wilayah dengan mengutamakan peningkatan daya saing sebagai dasar pertumbuhan daerah; (3) pemerataan antardaerah; (4) pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan; (5) meningkatkan kapasitas masyarakat dengan memberikan hak kepada masyarakat untuk pengembangan diri; serta (6) mempercepat penyelesaian masalah sosial, ekonomi, politik serta hukum di beberapa daerah. Memperhatikan berbagai uraian tersebut di atas, Kabupaten Barito Selatan secara umum memiliki kesamaan dengan arah pembangunan daerah yang digariskan oleh pemerintah VI - 5

22 pusat dan pemerintan provinsi, dan bila dijabarkan lebih rinci sesuai karakteristik daerah akan ditekankan pada aspek-aspek: (1) peningkatan kualitas SDM sehingga bisa menjadi aset utama keunggulan kompetitif kabupaten; (2) pembangunan dan pengembangan infrastruktur untuk menjangkau daerah-daerah yang masih terisolir; (3) pengembangan pertanian dalam arti luas sehingga dapat menghasilkan produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional; (4) perbaikan lingkungan hidup; dan (5) penanganan kemiskinan dengan prioritas pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Kelima prioritas pembangunan tersebut dipadukan dalam kerangka vitalisasi dan aktualisasi melalui pelaksanaan strategi, seperti peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan publik yang sulit terlaksana tanpa diimbangi oleh peningkatan kualitas SDM. Rumusan strategi harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana Pemerintah Daerah menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder pembangunan daerah. Disini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya berpikir strategik dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan keuangan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan dan dievaluasi (learning process). Strategi pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Barito Selatan Tahun , adalah sebagai berikut: 1. Strategi ke-1 (Kesatu): Peningkatan infrastruktur kota Buntok, kecamatan dan desa. Strategi kesatu merupakan upaya untuk mendukung pelaksanaan Misi 1, yaitu Membangun dan Meningkatkan Infrastruktur untuk membuka isolasi daerah melalui pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan jembatan, dermaga, dan pelabuhan udara, sehingga memiliki keterkaitan antara daerah satu dengan yang lain. Strategi peningkatan infrastruktur ini adalah berkaitan dengan pembangunan sistem infrastruktur antarkawasan dan keterhubungan dari kota Buntok dengan daerah kecamatan dan desa serta wilayahnya lainnya mengingat sebagian besar wilayah yang didominasi oleh kawasan rawa (81%) dari luas wilayah Barito Selatan. Termasuk dalam strategi ini adalah program pengembangan infrastruktur yang menjangkau kantongkantong pemukiman, baik di pedalaman maupun di sepanjang aliran sungai dilanjutkan dengan pengembangan infrastruktur ke pusat-pusat ekonomi rakyat. Posisi kota Buntok sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) mengharuskan memiliki sarana prasarana yang memadai yang berfungsi melayani kegiatan skala skala provinsi, beberapa kabupaten/kota hingga kegiatan skala kecamatan yang meliputi sistem pusat pelayanan, jaringan prasarana transportasi, jaringan prasarana telekomunikasi, jaringan prasarana sumberdaya air, dan jaringan prasarana lingkungan. VI - 6

23 Adapun tujuan yang ingin diraih melalui strategi ini adalah: a. Terwujudnya infrastruktur daerah sehingga terciptanya sinergitas yang hierarkis untuk mewujudkan hasil dan pemerataan pembangunan b. Tersedianya infrastruktur pengairan yang mendukung ketahanan pangan. Sasaran yang ingin dicapai dari strategi ini adalah : 1) Terwujudnya penataan kota Buntok dan kota kecamatan sebagai sebuah sistem pusat pelayanan yang tersinergi 2) Terwujudnya pembangunan jaringan jalan provinsi, kabupaten, dan jalan lokal serta jembatan. 3) Terwujudnya pengembangan terminal darat dan pengembangan angkutan sungai, danau dan penyeberangan, pembangunan dermaga induk. 4) Terwujudnya peningkatan jaringan listrik, taman kota yang mendukung kelestarian lingkungan. 5) Terpeliharanya dan terbangunnya infrastruktur pengairan makro dan mikro, serta pencetakan sawah. 2. Strategi ke-2 (Kedua) : Pengembangan infrastruktur pengairan dan pengembangan energi kelistrikan Strategi kedua merupakan upaya untuk mendukung pelaksanaan Misi 1, yaitu Membangun dan Meningkatkan Infrastruktur untuk membuka isolasi daerah melalui pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan jembatan, dermaga, dan pelabuhan udara, sehingga memiliki keterkaitan antara daerah satu dengan yang lain. Prasarana pertanian yang saat ini keberadaannya sangat memprihatinkan adalah jaringan irigasi. Kurangnya jaringan irigasi yang baru serta rusaknya jaringan irigasi yang ada mengakibatkan daya dukung irigasi bagi pertanian sangat menurun. Kerusakan ini terutama diakibatkan banjir dan erosi, kerusakan sumberdaya alam di daerah aliran sungai, bencana alam serta kurangnya pemeliharaan jaringan irigasi hingga ke tingkat usahatani. Prasarana usaha tani lain yang sangat dibutuhkan masyarakat dan pedagang komoditas pertanian namun keberadaannya masih terbatas adalah jalan usahatani dan jalan produksi. Adapun tujuan yang ingin diraih melalui strategi ini adalah: a. Tersedianya infrastruktur pengairan yang mendukung ketahanan pangan. Sasaran yang ingin dicapai dari strategi ini adalah : a. Terwujudnya peningkatan jaringan listrik, taman kota yang mendukung kelestarian lingkungan. b. Terpeliharanya dan terbangunnya infrastruktur pengairan makro dan mikro, serta pencetakan sawah. VI - 7

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). Visi Kepala

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi Strategi merupakan pemikiran-pemikiran konseptual analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau memperkuat pencapaian

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Kebijakan Pemerintahan Daerah telah termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 015 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN PENETAPAN TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN KABUPATEN : LAMANDAU TAHUN : 2014 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi unggulan daerah. 2. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat. 3. Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Berbasis Masyarakat yang Berakhlak dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan visualisasi dari apa yang ingin dicapai oleh Kota Sorong dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu.

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu. BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Prioritas dan sasaran pembangunan merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu. Penetapan prioritas

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

3. Strategi ke-3 (Ketiga) Perbaikan Sistem dan Akses Pendidikan 4. Strategi ke-4 (Keempat) : Perbaikan Sistem dan Akses Kesehatan

3. Strategi ke-3 (Ketiga) Perbaikan Sistem dan Akses Pendidikan 4. Strategi ke-4 (Keempat) : Perbaikan Sistem dan Akses Kesehatan 3. Strategi ke-3 (Ketiga) Perbaikan Sistem dan Akses Pendidikan Strategi ketiga merupakan upaya untuk mendukung pelaksanaan Misi 2, yaitu Mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merta serta terakses.

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Pembangunan Daerah Dalam kampanye yang telah disampaikan, platform bupati terpilih di antaranya sebagai berikut: a. Visi : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Program Transisii P roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, berlangsung secara terus menerus. RPJMD Kabupaten Kotabaru

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH Penyelenggaraan otonomi daerah sebagai wujud implementasi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memunculkan berbagai konsekuensi berupa peluang,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam perumusan strategi didasarkan pada kriteria : 1. Strategi yang realistis untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan 2. Menganalisis dan mengevaluasi faktor faktor

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Pinrang bersama seluruh pemangku kepentingan mencapai tujuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANAA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SALATIGAA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANAA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SALATIGAA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANAA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SALATIGAA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Stratejik Badan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN BAB V VISI DAN MISI Secara Nasional, isu strategis yang telah dirumuskan pada RPJM nasionaldalam sembilan agenda prioritas dan dikenal dengan Nawa Cita adalah sebagai berikut: 1. Menghadirkan kembali Negara

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan Berkeadilan, yang didukung oleh

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Malang 2014 SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH 1 Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJPD Provinsi Jawa Timur dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 191 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan programprogram indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a Jabatan :

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU 113 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan di Kabupaten Murung Raya pada tahap ketiga RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2013-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.4. Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi : Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian,

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan, peluang yang ada di Kota Jambi, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN 1. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN i ii iii vi BAB I PENDAHULUAN I-1 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan I-3 1.3. Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin tahun 2013-2017 selaras dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

2.1. Peraturan Pemerintah Terkait Pengembangan Produk Unggulan

2.1. Peraturan Pemerintah Terkait Pengembangan Produk Unggulan 2.1. Peraturan Pemerintah Terkait Pengembangan Produk Unggulan 2.1.1 Permendagri No. 9 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan Kegiatan pengembangan produk unggulan adalah upaya yang dilakukan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Ambon Pembangunan Kota Ambon tahun 2011-2016 diarahkan untuk mewujudkan Visi Ambon Yang Maju, Mandiri, Religius,

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian

Lebih terperinci

Permasalahan Mendasar Daerah

Permasalahan Mendasar Daerah VISI, MISI DAN AGENDA PEMBANGUNAN SERTA KEBIJAKAN STRATEGIS Permasalahan Mendasar Daerah 1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas dan daya saing yang

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Ambon Pembangunan Kota Ambon tahun 2011-2016 diarahkan untuk mewujudkan Visi Ambon Yang Maju, Mandiri, Religius,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BAB II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

BAB II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH BAB II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH A. VISI DAN MISI Legalitas perencanaan jangka menengah Kabupaten Bangka pada tahun 2008 masih menggunakan Rencana Strategis Tahun 2004-2008. Sedangkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan

dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan 2015 Ringkasan dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan Calon Bupati dan Wakil Tahun 2016-2021 Visi-Misi Bupati Luwu Timur Periode IR. H. MUH. THORIG HUSLER IRWAN BACHRI SYAM,

Lebih terperinci

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia LEVEL : VISI MISI LEVEL : ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RPJM PROVINSI JAWA TIMUR Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Misi 1) Meningkatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2013 BAB IV 1 Tabel 4.1 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan No Visi / Misi Tujuan Sasaran 1 2 3 4 Misi : 1 Mengembangkan Masyarakat Lombok Barat yang

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Proses Pembangunan Kabupaten Musi Rawas lima tahun ke depan tidak bisa dilepaskan dari capaian kinerja lima tahun terakhir, selain telah menghasilkan

Lebih terperinci

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH 2.1. VISI MISI Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi

Lebih terperinci

: RUSLI HABIBIE :

: RUSLI HABIBIE : GUBERNUR GORONTALO PENETAPAN KINERIA TAHUN 2013 PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah 4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah sebagaimana tersebut pada Tabel

Lebih terperinci

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak k G 1 Pi ( Qi 1) i 1 Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR KONDISI KINERJA PADA AWAL

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci