PENGARUH STEREOTYPE TERHADAP POSISI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH STEREOTYPE TERHADAP POSISI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKALIS"

Transkripsi

1 PENGARUH STEREOTYPE TERHADAP POSISI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKALIS Nurlaili Sari Yunelly Asra, MM Rosmida, SE Administrasi Bisnis Administrasi Bisnis Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis Politeknik Negeri Bengkalis Politeknik Negeri Bengkalis ABSTRACT The Influence of Stereotype toward the Women s Leadership Position in Bengkalis Government. Study Program Business Administration of Polytechnic State Bengkalis. The purpose of the research are to know Influence of Stereotype toward the Women s Leadership Position in Bengkalis Government and how much the influences. This research is Associative Methodology. These results indicate that Stereotype and the Women s Leadership Position have a positive and significant influence of Stereotype to the Women s Leadership Position as much as 3,90%. Keywords : stereotype, women s leadership position 1. Latar Belakang Keterlibatan perempuan dalam berperan di lembaga-lembaga pemerintah adalah hal yang menarik untuk diperbincangkan dan didiskusikan, terlebih lagi dalam hal kepemimpinan. Banyak pandangan yang menghubungkan antara kemampuan memimpin berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, sehingga timbul istilah ketimpangan gender yang menempatkan perempuan pada kondisi yang tidak menguntungkan, dimana perempuan yang bekerja dilembaga-lembaga pemerintah sebagian besar berada dibawah laki-laki artinya posisi perempuan masih diperhadapkan dengan posisi laki-laki. Seperti halnya tabel 1. dibawah ini memperlihatkan adanya ketimpangan gender antara laki-laki dan perempuan dalam perolehan posisi penting dalam pemerintahan di lingkungan pemerintah daerah kabupaten Bengkalis. Tabel 1. Perbandingan Jumlah Laki-laki dan Perempuan sebagai Pejabat Eselon di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2011 No Eselon Laki-Laki Perempuan % Jumlah % Jumlah Laki-laki Perempuan Perbandingan 1 Eselon II ,50% 2,44% 39,9:1 2 Eselon III ,60% 13,30% 6,5:1 3 Eselon IV ,50% 23,50% 3,2:1 Jumlah ,54% 19,45% 4,14:1 Sumber Data: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2011 Melihat posisi dan kondisi perempuan pada jabatan Eselon di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis, terlihat jelas bahwa di lembagalembaga pemerintah sebagai pembuat keputusan tidak tampak, padahal jumlah populasi perempuan di Bengkalis sangat banyak. Ironisnya jumlah perempuan yang ada di posisi strategis yaitu pejabat Eselon, untuk pengambilan keputusan sangat minim. Stereotype diambil karena melihat adanya pelabelan negatif terhadap perempuan itu sendiri, sehingga keterwakilannya sebagai pemimpin

2 dianggap belum pantas. Sebuah perjuangan dan pengorbanan yang secara komprehensif harus dilakukan dengan terus menerus dan berkelanjutan oleh para perempuan untuk menunjukkan bahwa perempuan mampu menjadi seorang pemimpin layaknya pemimpin laki-laki. Dari berbagai permasalahan tersebut diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul: Pengaruh Stereotype terhadap Perempuan di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis. 2. Perumusan Masalah Bagaimanakah pengaruh stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis?. 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui hasil tanggapan responden mengenai stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis. b. Untuk mengetahui pengaruh stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis. c. Untuk mengetahui besarnya pengaruh stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis. 4. Landasan teori Penelitian mengacu Penelitian Lenny I.F.W Simatupang (2009), dengan judul kepemimpinan perempuan dalam birokrasi dengan kesimpulan akhir bahwa kepemimpinan tidak berkaitan dengan perbedaan jenis kelamin. Perempuan dan laki-laki memiliki kemampuan yang sama dalam memimpin. Penelitian ini juga mengacu pada Penelitian yang dilakukan oleh Arum Enggringtyas (2011), dengan judul Stereotype dan diskriminasi gender terhadap wartawan perempuan dalam proses pemberitaan di Harian Surya, dengan hasil penelitian bahwa stereotype dan diskriminasi gender terhadap wartawan perempuan pada aspek struktur atau jabatan, dimana stereotype meliputi wartawan perempuan tidak bisa menanggung beban kerja berat bila menjadi seorang pemimpin redaksi maupun reduktor pelaksana redaksi Harian Surya. Disebabkan perempuan sendiri memiliki peran ganda. Menurut Kamla Bhasin (2001), stereotype merupakan pelabelan negatif antara laki-laki dan perempuan, dimana perempuan dianggap feminime dan lakilaki dianggap maskuline. Kepemimpinan adalah kelebihan yang dimiliki individual dalam teknik kepemimpinan dan keunggulan pribadi dalam memimpin ( Chester I. Barnand, dalam Pengantar manajemen (2009:54). Pemimpin perempuan merupakan individu yang berdasarkan karakteristik biologis feminime, tetapi memimpin pada lingkungan patriarkhi, dan memilki kemampuan untuk dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan pada bidang sosial dan budaya, politik, dan ekonomi di Indonesia. 5. Metodelogi Penelitian lokasi penelitian adalah pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis di Bengkalis. Objek penelitian adalah stereotype dan posisi kepemimpinan perempuan yang berada di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perempuan dan laki-laki yang berada pada tingkatan eselon II, III dan IV di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis yaitu berjumlah 591

3 orang. Jumlah sampel sebanyak 151 orang responden, dengan rumus Slovin: Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi ɗ 2 = Besarnya toleransi yang diinginkan yaitu 0,07 2 (7%). = = ( ɗ ) (591). (0,07) + 1 = 151 Teknik Sampling yaitu menggunakan Simple Random Sampling. Jenis data yaitu Data Kuantitatif. Sumber data, Data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kuesioner atau daftar pertanyaan, dokumentasi dan studi Literatur. Penelitian ini menggunakan Skala Likert, dengan skor (nilai) jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, jawaban Setuju (S) diberi skor 4, jawaban Raguragu (RG) diberi skor 3, jawaban Tidak Setuju(TS) diberi skor 2, jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Teknik pengolahan data yaitu editing, coding, tabulasi. Metode analisa data yang digunakan adalah metode analisis regresi dan korelasi, dengan rumus: Rumus persamaan regresi linier sederhana: Y = a + bx Pkp = a + s + e Keterangan : Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Konstanta, Y bila X = 0 ( harga Konstanta) b = Angka atau arah koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka baik, dan bila ( -) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Dari rumus penelitian regresi linier sederhana di atas dapat dicari nilai a dan nilai b dengan menggunakan cara sebagai berikut: ( Y)( X ) ( X)( XY) = η( X²) ( X)² η( XY) ( X)( Y) = η( X²) ( X)² Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terkait yaitu antara stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan.untuk menguji pengaruh variabel stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan menggunakan rumus korelasi sederhana dan koefisien determinan, kemudian menggunakan uji t untuk menentukan taraf signifikannya (Sugiyono, Metodologi penelitian bisnis). a. Rumus korelasi sederhana Keterangan: rxy = Koefisien korelasi yang dicari N = Banyaknya subjek pemilik nilai X = Nilai Variabel 1 Y = Nilai Variabel 2 r hitung digunakan untuk mneghitung apakah ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. Bila r hitung > r tabel dengan tingkat kesalahan 5 % maka dapat dikatakan bahwa stereotype memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap posisi kepemimpinan perempuan. Kemudian menggunakan Koefisien determinan (r 2 ) untuk mengukur besarnya pengaruh stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan.

4 KP = r 2 x 100% Keterangan : KP = Koefisien determinan b. Taraf signifikan korelasi sederhana Keterangan : = Nilai t = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif. Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang akan diteliti dan dibahas. Bertitik tolak dari permasalahan yang diajukan dan tujuan penelitian serta landasan teori mengenai stereotype, maka dapat diajukan hipotesis adalah sebagai berikut: Ha = Stereotype berpengaruh positif dan signifikan terhadap posisi kepemimpinan perempuan Ho= Stereotype tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap posisi kepemimpinan perempuan Penelitian ini diterima apabila memenuhi 2 (dua) syarat: 1. Variabel Independen berpengaruh terhadap variabel Dependen 2. Signifikan pengaruh tersebut dilihat dari uji t hitung > t tabel 0,05 satu sisi atau dengan nilai ρ < 0,05 Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka hipotesa dinyatakan ditolak. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat digambarkan bentuk hipotesanya sebagai berikut: X Stereotype Posisi kepemimpinan Y perempuan Gambar 1 Hipotesis Stereotype Terhadap Posisi Kepemimpinan Perempuan Definisi konsep dari masing-masing variabel adalah : 1. Stereotype/Citra Baku, 2. Kepemimpinan Tabel 2. Defenisi Konsep, Definisi Operasional, indikator dan skala Defenisi Konsep Defenisi Operasional Indikator Skala Likert 1.Stereotype/Citra Baku, merupakan pelabelan negatif pada jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, dimana perempuan dianggap feminime dan laki-laki dianggap maskuline. Bhasin Kamla (2001), Stereotype 1. Emosional 2. Tidak rasional 3. Lemah 4. Cerewet 5. Pendendam 6. Penggoda SS = Sangat Setuju S = Setuju RG = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

5 2.Kepemimpinan adalah kelebihan yang dimiliki individual dalam teknik kepemimpinan dan keunggulan pribadi dalam memimpin. (Chester I. Barnand, dalam Pengantar manajemen (2009:54) 1. Kelebihan Individu dalam teknik kepemimpinan 1. Kondisi fisik yang baik 2. Keterampilan yang tinggi 3. Menguasai teknologi 4. Memiliki persepsi yang tepat 5. Memiliki pengetahuan yang luas 6. Memiliki ingatan yang baik 7. Imajinasi yang meyakinkan SS = Sangat Setuju S = Setuju RG = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju 2. Keunggulan Pribadi 1. Ketegasan 2. Keuletan 3. Kesadaran 4. Keberhasilan 6. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tabel 3. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Laki-laki 87 57,6% 2 Perempuan 64 42,3% Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Usia (tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 < ,9% 2 > ,0% Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 SLTA 90 59,6% 2 D3 15 9,9% 3 S ,8% 4 S2 7 4,6% Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Suku Bangsa No Suku Bangsa Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Melayu ,4% 2 Jawa 23 15,2% 3 Padang 7 4,6% 4 Bugis 1 0,6% Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan No Status Perkawinan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Menikah ,4% 2 Belum menikah 19 12,5%

6 Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak No Jumlah Anak Jumlah (Orang) Persentase (%) Orang 89 58,9% Orang 30 19,8% Orang 4 2,6% 4 Lainnya 28 18,5% Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Suami/istri No Pekerjaan suami/istri Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Pegawai negeri sipil 75 49,6% 2 Honor 5 3,3% 3 Wiraswasta 24 15,8% 4 Ibu rumah tangga 28 18,5% 5 Lainnya 19 12,5% Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pihak yang Paling Mendukung No Pernyataan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Suami 44 29,1% 2 Istri 40 26,4% 3 Orang Tua 66 43,7% 4 Saudara Sedarah 1 0,6% Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Sosok Panutan No Pernyataan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Ayah 88 58,2% 2 Ibu 36 23,8% 3 Suami 23 15,2% 4 Istri 4 2,6% Tabel 12. Rangkuman Deskriftif Responden Terhadap Stereotype DISTRIBUSI FREKUENSI No INDIKATOR SS S R TS STS Total Mean Ket Stereotype 1 Frek Skor ,88 Tinggi 2. Stereotype 2 Frek Skor ,36 Sedang 3. Stereotype 3 Frek Skor ,43 Tinggi 4. Stereotype 4 Frek Skor ,08 Tinggi 5. Stereotype 5 Frek Skor ,23 Sedang 6. Stereotype 6 Frek ,27 Sedang

7 Skor Total 3,54 Tinggi Tabel 13. Rangkuman Deskriptif Responden terhadap Perempuan di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis No INDIKATOR Perempuan 1 Perempuan 2 Perempuan 3 Perempuan 4 Perempuan 5 Perempuan 6 Perempuan 7 Perempuan 8 Perempuan 9 Perempuan 10 Perempuan 11 DISTRIBUSI FREKUENSI SS S R TS STS Total Mean Ket Frek Skor ,43 Rendah Frek Skor ,96 Rendah Frek Skor ,72 Sedang Frek Skor ,50 Rendah Frek Skor ,64 Sedang Frek Skor ,21 Rendah Frek Skor ,46 Rendah Frek Skor ,68 Sedang Frek Skor ,41 Rendah Frek Skor ,13 Rendah Frek Skor ,82 Sedang Total 2,45 Rendah Tabel 14. Regresi Linier Sederhana Variabel Stereotype (X) dan Perempuan (Y) n/sampel ɑ b R r ,78 0,37 2,44 1,65 0,19 3,90 Berdasarkan dari tabel 12. di atas, dapat diketahui tingkat signifikan pengaruh stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan yang dihitung berdasarkan tingkat kesalahan 5% atau = 0,05 dengan menggunakan uji t yaitu atau 2,44 1,65, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan. Besarnya pengaruh stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan sebesar 3,90% dan sisanya 96,09% ditentukan oleh variabel lain. Berdasarkan tabel diatas, pada persamaan regresi dari stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan adalah sebagai berikut: Y = 30,78 + 0,37 X

8 Berdasarkan penjelasan hasil yang diperoleh, maka hasil penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Stereotype Y = 30,78 + 0,37 Positif & signifikan ( 3,90% ) Perempuan Gambar 2 Hasil Model Penelitian Stereotype terhadap Perempuan 7. Kesimpulan 1. Stereotype berpengaruh positif dan signifikan terhadap posisi kepemimpinan perempuan. Artinya Stereotype merupakan salah satu penyebab minimnya jumlah perempuan yang duduk di posisi pemimpin di lembaga pemerintahan khususnya di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis adalah karena adanya pengaruh stereotype. 2. Besarnya pengaruh stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan adalah 3,90 %. Artinya semakin tinggi pengaruh stereotype, maka akan semakin kecil jumlah perempuan yang akan menduduki posisi sebagai pemimpin di lembaga pemerintahan khususnya di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis. 8. Saran 1. Sebaiknya Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis membuat suatu kebijakan atau langkah-langkah yang tepat dalam upaya untuk mengurangi pengaruh stereotype 2. Sebaiknya perempuan harus lebih maju dan berusaha untuk menjadi sosok yang bisa menjadi pemimpin sesuai dengan adanya gerakan emansipasi wanita dimana perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki dalam hal menduduki suatu jabatan. 9. Daftar Pustaka Prasetyo, Ristiyanti, Pengembangan Karier Sekretaris-Kepemimpinan. Penerbit Andi, Yogyakarta Relawati, Rahayu, Konsep dan Aplikasi Penelitian Gender. CV. Mutiara Indah, Bnadung Siswanto, HB, Pengantar Manajemen, Cetakan ke lima, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta Sugiyono, Dr, Prof, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta, Bandung Enggaringtyas,Arum,2011.http// gle.com. Stereotype dan Diskriminasi Gender terhadap wartawan perempuan dalam Proses Pemberitaan di Harian Surya.(di download pada tanggal 26/06/2012, pukul 20:14 WIB). Mangunsong, Frieda, http// Faktor IntrapersonalInterpersonal, dan Kultural Pendikung Evektifitas kepemimpinan Perempuan Pengusaha dari Empat Pengusaha Etnis di Indonesia, Universitas Indonesia, Jakarta. (di download pada tanggal 04/12/2011, pukul 22:17 WIB). Murdiono, Mukhamad, http// Perempuan dalam Parlemen Studi Analisis Kebijakan Kuota Perempuan dalam Pemilu Legislatif 2009 di Kota Yogyakarta. (di download pada tanggal 05/05/2012, pukul 19:56 WIB).

9 OH,Dayton, http// t Distribution Table. Departement of Mathematics, Sibclair Community College. (di download pada tanggal 22/06/2012, pukul 08:41 WIB). Sanjaya, Adi, 2010, http// Hubungan antara stereotip, prasangka dan diskriminasi dalam perspektif psikologi sosial (di download pada tanggal 03/03/2012 pada pukul 01:06 WIB) Sasongko, Sundari, Sri, Dra, http/ Konsep dan Teori Gender, BKKBN, Cetakan ke dua, Jakarta. (di download pada tanggal 06/01/2012, pukul 21:04 WIB). Santoso, Teguh, 2010, Pengertian Stereotype, prejudisme, resisme dan sexisme (di download pada tanggal 24/02/2012, pukul 22:37 WIB) Sari, Susiana, Atika, http// Kelas Kata dalam BahasaIndonesia Sebuah Tinjauan Stereotip Jender, Universitas Diponegoro, Semarang.(di download pada tanggal 05/02/2012 pada pukul 19:21 WIB). Sekar, Agnes, http// Pengaruh Stereotipe terhadap Karier Perempuan. (di download pada tanggal 27/03/2012, pukul 22:46 WIB). Simatupang, Lenny, I.F.W, 2009, http//www. Google.Com. Kepemimpinan Perempuan dalam Birokrasi, Universitas Sumatera Utara, Medan. (di download pada tanggal 04/12/2011, pada pukul 23:11 WIB). Sudrajat, Akhmad, 2008, Kepemimpinan perempuan (di download pada tanggal 02/03/2012, pukul 17:09 WIB) Tama, Bayu, Adhy dkk, 2011, http//www. Google.Com. Pengertian Stereotype (di download pada tanggal 03/03/2012, pukul WIB)

Keywords : Mandiri Pedesaan Community Empowerment National Program (PNPM Mandiri Pedesaan), Community Welfare

Keywords : Mandiri Pedesaan Community Empowerment National Program (PNPM Mandiri Pedesaan), Community Welfare PERANAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Pada Desa Pangkalan Nyirih) va Marida Siska 1, M. Hamidi 2, Yunelly Asra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif. Bentuk deskriptif yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH STRES TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA DOSEN POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS) Abstract

PENGARUH STRES TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA DOSEN POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS) Abstract PENGARUH STRES TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA DOSEN POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS) Tiyur Mauli Administrasi Bisnis e-mail: tiyur.mauli@yahoo.co.id Mujiono, S.Pd., MM Administrasi Bisnis e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak wanita yang bekerja di sektor formal. Ada yang sekedar untuk

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak wanita yang bekerja di sektor formal. Ada yang sekedar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, sebagaimana juga yang terjadi di seluruh penjuru dunia, makin banyak wanita yang bekerja di sektor formal. Ada yang sekedar untuk menyambung nafkah dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan pada hakikatnya terdiri dari orang dan peralatan operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan suatu sistem yang jelas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Metode Penelitian Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan kegiatan produksi untuk mengolah sumber-sumber ekonomi dalam menyediakan barang dan jasa dengan

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (STUDI KASUS PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS)

PENGARUH INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (STUDI KASUS PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS) PENGARUH INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (STUDI KASUS PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS) Mazura Mujiono, SPd., MM Rosmida, SE Administrasi Bisnis Administrasi Bisnis Administrasi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi

BAB 4 METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi pemerintahan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Umumnya, penelitian survei dibatasi pada penelitian

METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Umumnya, penelitian survei dibatasi pada penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei. Dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu

III. METODE PENELITIAN. deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, kelompok tertentu, atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Swalayan Buyung Family yang ber alamat di Jalan Dharma Bakti No.48 RT/RW/ 01/05 Kelurahan Labuh Baru Barat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2002: 1): Penelitian eksplanatif adalah suatu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di pasar yang ada di Kabupaten Tangerang, yaitu Pasar komplek garuda, yang beralamat di Jalan Raya kampung

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC ATAU SMARTPHONE. : Antonius F.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC ATAU SMARTPHONE. : Antonius F. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC ATAU SMARTPHONE Nama : Antonius F.Y NPM : 10210945 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Fitriansyah Hambali, SE., MM

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh Diklat terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini

BAB II METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh Diklat terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, adapun metode asosiatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang 30 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang digunakan, yaitu: a. Riset Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk memecahkan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode korelasi asosiatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 34 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya kegiatan perusahaan untuk mendapatkan hasil yang tinggi dengan keuntungan yang memadai. Untuk mewujudkan tujuan tersebut bukanlah suatu pekerjaan yang

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.1 JAN-JUNI 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI Nursaimatussaddiya Dosen Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan analisis bilangan statistik. Menurut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bupati Jepara No. 29 Tahun 2007 (sebagai X). pembangunan daerah (sebagai Y)

BAB III METODE PENELITIAN. Bupati Jepara No. 29 Tahun 2007 (sebagai X). pembangunan daerah (sebagai Y) BAB III METODE PENELITIAN 3.. Variabel Penelitian 3... Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi linier dengan maksud mencari pengaruh antara variabel independent (X) yaitu gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI RISET

BAB IV METODOLOGI RISET BAB IV METODOLOGI RISET 4.. Objek Riset Objek penelitian ini dilakukan LPP TVRI Kantor Pusat yang beralamat di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta selama kurang lebih 4 bulan mulai bulan Oktober 20 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah dasar penelitian, sehingga akan memudahkan peneliti untuk mengerjakan dan mencari data-data yang dibutuhkan untuk menjawab

Lebih terperinci

Pendahuluan. tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang

Pendahuluan. tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang 1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Ditengahnya perkembangan tehnologi yang ada di muka dunia ini, tidak kalah pentingnya Sumber Daya Manusia harus berkembang juga. Melihat tentang peranan wanita dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen (X) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian survay. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian survay. Menurut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Strategi Penelitian Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian survay. Menurut Singarimbun dan Effendi, ciri strategi ini dibagi ke dalam dua ciri. Pertama,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik).

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik). 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Koordinasi Pimpinan terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Kabupaten Kuantan Singingi dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alasan bahwa permasalahan permasalahan yang diteliti ada dilokasi ini.

BAB III METODE PENELITIAN. alasan bahwa permasalahan permasalahan yang diteliti ada dilokasi ini. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah Pekanbaru. Pemilihan ini atas alasan bahwa permasalahan permasalahan yang diteliti ada dilokasi ini.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan ( Field Research) dengan pendekatan kuantitatif, yakni suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan divisi usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Miftahul Hayat WaringinKurung, Serang, Banten pada semester Genap tahun pelajaran 2015/2016. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Toko Bajaj Jaya Motor yang tepatnya berlokasi di Kampung Pajagan RT.03 RW.01 Desa Pajagan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di jadikan obyek langsung dalam penelitian ini yang berlokasi di MT.HARYONO JAKARTA. 3.1.2 Sejarah Singkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunanakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 1 Datanya diperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III DISTRIK DELI SERDANG 2 (DSER2) SEI KARANG OLEH : RIZKY TRI SANJAYA

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 46 BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan terikat dan juga seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Hotel Natama Padangsidempuan berlokasi di Jl. Sisinga Mangaraja No. 26 Padangsidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa : 81 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada PT. Petro Papua Energi Duri Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun penelitian asosiatif bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat 34 BAB III Metodologi penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penulisan propsal skripsi ini penulis mengambil lokasi di Pekanbaru dengan objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus

Lebih terperinci

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 1 PROGRAM KHUSUS WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 1 PROGRAM KHUSUS WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 1 PROGRAM KHUSUS WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: ANANG YULIAWAN A 510080202 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DEFINISI METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Metodelogi Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu berdasarkan hal-hal tersebut terdapat empat kata `kunci

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian menurut M. Nazir (1999:51) adalah urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian, termasuk alat yang digunakan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Hal tersebut dikarenakan berhasil atau tidaknya suatu penelitian akan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini ialah dalam kategori penelitian lapangan yang menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari satu populasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Fajar Bandar Lampung yang beralamat di jalan Ki Maja Way Halim Bandar Lampung 3.2. Jenis Penelitian Menurut Burhan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang terdiri dari penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009: 206) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat mengamati perubahan. Untuk dapat mengikuti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 45 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian sensus, menurut Arikunto (1996: 115) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN BAB III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Sebagai penuntun dalam alur berfikir dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: BUDAYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan Sudirman No.199 Kota Pekanbaru yang dimulai pada tanggal 25 april 2014 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. Suatu desain penelitian menyatakan struktur masalah penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. Suatu desain penelitian menyatakan struktur masalah penelitian 66 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Persiapan penelitian merupakan persiapan menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis ini masuk kategori penelitian lapangan, karena data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas tentang pengaruh program mahasiswa wirausaha (PMW) terhadap minat wirausaha mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya. Pengumpulan data dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi di Pekanbaru dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci