Keywords : Mandiri Pedesaan Community Empowerment National Program (PNPM Mandiri Pedesaan), Community Welfare

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keywords : Mandiri Pedesaan Community Empowerment National Program (PNPM Mandiri Pedesaan), Community Welfare"

Transkripsi

1 PERANAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Pada Desa Pangkalan Nyirih) va Marida Siska 1, M. Hamidi 2, Yunelly Asra 3 Mahasiswa 1, Dosen 2,3, Jurusan Administrasi Bisnis novamaridasiska@gmail.com 1, hamidisaid74@yahoo.co.id 2, Yunelly_asra@yahoo.co.id 3 ABSTRACT One of the goverment s effort to realize the welfare of the poor is the mandiri pedesaan community empowerment national program ( Pedesaan), this program is one of the rescue efforts in the from of direct aid that touch poor. The purposes of this research are to know the influences of mandiri pedesaan community empowerment national program ( Pedesaan) toward the enchanching of community welfare of Pangkalan Nyirih village and how significant the influences is. This is associative research. The results of this research indicate that mandiri pedesaan community empowerment national program (PNPM Mandiri Pedesaan) have positive and significant toward community walfare. Influence to mandiri pedesaan community empowerment national program ( Pedesaan) to the community welfare with path coefficient 17,25%. Based on the result of this research suggest mandiri pedesaan community empowerment national program ( Pedesaan) improve socialization and relationship with the related institution to optimize the development and comunity empowerment. Keywords : Mandiri Pedesaan Community Empowerment National Program ( Pedesaan), Community Welfare PENDAHULUAN Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial kepada masyarakat terus dikembangkan. Hal ini agar pembangunan dapat menyentuh masyarakat, baik didesa maupun dikota secara merata. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan merupakan salah satu program yang bertujuan agar masyarakat perdesaan di lokasi sasaran menerima manfaat dari peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan penggunaan teknologi energi terbaru. Dalam hal ini masyarakat miskin adalah sasaran utama dalam pembangunan. Kesejahteraan sosial menurut Friedlander dalam Suud (2006) kesejahteraan sosial merupakan sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan dan lembagalembaga social yang dimaksudkan untuk membantu individu-individu dan kelompok-kelompok agar mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang memuaskan dan hubungan-hubungan personal dan sosial yang memberi kesempatan kepada mereka untuk memperkembangkan seluruh kemampuan dan untuk meningkatkan kesejahteraan sesuai dengan kebutuhan-kebu-tuhan keluarga dan masyarakatnya Untuk itu program pemerintah dalam menangani masalah-masalah ekonomi bagi masyarakat miskin dapat membantu kemandirian dan pendapatan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Pinjaman bergulir yang digunakan masyarakat Desa Pangkalan Nyirih adalah salah satu alternatif bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha mereka. Dengan adanya pinjaman modal usaha tersebut masyarakat bisa mengembangkan usaha yang telah ada menjadi lebih baik. Apabila usaha mereka menjadi lebih baik otomatis kondisi keuangan mereka akan meningkat dan pastinya akan terjadi peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Salah satu desa yang mendapatkan dukungan pedanaan Pedesaan adalah Desa Pangkalan Nyirih Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis. Aliran dana yang masuk kedesa Pangkalan Nyirih dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa aliran dana yang masuk pada Desa Pangkalan Nyirih mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 begitu juga dengan jumlah kelompok peminjam PNPM Pedesaan. Hal ini berkemung- 138, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm

2 kinan menunjukkan juga bahwa aliran dana Pedesaan sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa Pangkalan Nyirih dengan adanya pinjaman modal usaha tersebut masyarakat bisa mengembangkan usaha yang telah ada menjadi lebih baik berperan dalam peningkatan kesejahteraan Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih, salah satunya adalah dengan adanya PNPM Mandiri Pedesaan masyarakat bisa mendapatkan pinjaman modal usaha untuk mengembangkan usaha Berdasarkan pada urai- an di atas, dapat diketahui bahwa PNPM Mandiri Pedesaan dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat untuk memenuhi kehidupan mereka. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh Pedesaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Pangkalan Nyirih, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peranan Pedesaan terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Pangkalan Nyirih. Tabel 1. Kucuran Dana Pedesaan Untuk Desa Pangkalan Nyirih Tahun Dana fisik Dana Simpan pinjam Perempuan Jumlah Kelompok (SPP) Peminjam SPP Rp Rp Kelompok Rp Rp Kelompok Rp Rp Kelompok Sumber : Data olahan PNPM Desa Pangkalan Nyirih (2013) LANDASAN TEORI Fatria (2010) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa variabel yang diteliti yaitu adanya pembiayaan infrastruktur, pembiayaan ekonomi bergulir (bantuan kredit) dan bantuan beasiswa perorangan. Disimpulkan bahwa dari pengujian ketiga variabel tersebut diperoleh hasil koefisien variabel bernilai positif dan signifikan. Maka hasil yang didapat adalah adanya peningkatan kesejahteraan dengan adanya pembiayaan PNPM mandiri pedesaan di kecamatan Stabat. Ningnurati (2011) juga menunjukkan hasil penelitian bahwa dampak PNPM-MP dalam kesejahteraan masyarakat yaitu adanya peningkatan pendapatan masyarakat miskin, tercukupi kebutuhan hidup dan peningkatan aset barang yang dimiliki oleh rumah tangga miskin di Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Selain itu peningkatan kesejahteraan masyarakat juga terlihat dari berkurangnya jumlah rumah tangga miskin di Kecamatan Wonosari. Pada tahun 2009 jumlah rumah tangga miskin di Kecamatan Wonosari sebesar kemudian setelah dilaksanakannya program pengentasan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat atau PNPM-MP tersebut jumlah rumah tangga miskin di Keca- matan Wonosari berkurang menjadi rumah tangga miskin. Menurut Pedesaan Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis (2009) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan yang selanjutnya di sebut Pedesaan adalah program pemberdayaan masyakarat pedesaan yang ditujukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesempatan kerja. Keluaran Program Perdesaan yaitu : 1. Terjadinya peningkatan keterlibatan rumah tangga miskin (RTM) dan kelompok perempuan mulai perencanaan sampai dengan pelestarian. 2. Terlembaganya sistem pembangunan partisipasif di desa dan antar desa 3. Terjadinya peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pembanguna partisipasif 4. Berfungsi dan bermanfaatnya hasil kegiatan Pedesaan bagi masyarakat 5. Terlembaganya pengelolaan dana bergulir dalam peningkatan pelayanan sosial dasar dan ketersediaan akses ekonomi terhadap rumah tangga miskin 6. Terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa dalam pengelolaan pem- 139, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm

3 pembangunan Terjadinya peningkatan peran serta kerja sama para pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan pedesaan. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian adalah pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih. Objek penelitian adalah Pedesaan dan kesejahteraan masyarakat Desa Pangkalan Nyirih. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah peminjam dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Pedesaan Desa Pangkalan Nyirih tahun 2012 yaitu berjumlah 82 orang. Jumlah sampel adalah seluruh populasi yaitu 82 orang responden yang menjadi peminjam dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Pedesaan di Desa Pangkalan Nyirih. Teknik Sampling yaitu menggunakan Teknik Sampling Jenuh. Jenis data yaitu Data Kuantitatif. Sumber data, Data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kuesioner atau daftar pertanyaan, dokumentasi dan studi Literatur. Penelitian ini menggunakan Skala Likert, dengan skor (nilai) jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, jawaban Setuju (S) diberi skor 4, jawaban Ragu-ragu (RG) diberi skor 3, jawaban Tidak Setuju(TS) diberi skor 2, jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Teknik pengolahan data yaitu editing, coding, tabulasi. Metode analisa data yang digunakan adalah metode analisis regresi dan korelasi, dengan rumus : Y = a + bx..(1) Pkp = a + s + e (2) dimana : Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Konstanta, Y bila X = 0 (harga Konstanta) b = Angka atau arah koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka baik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X =Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Dari rumus penelitian regresi linier sederhana di atas dapat dicari nilai a dan nilai b dengan menggunakan cara sebagai berikut : Y X X XY.. (3) X² X ² XY X Y X² X ²....(4) Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terkait yaitu antara peranan Pedesaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk menguji peranan Pedesaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat menggunakan rumus korelasi sederhana dan koefisien determinan, kemudian menggunakan uji t untuk menentukan taraf signifikannya (Sugiyono, 2006). a. Rumus korelasi sederhana dimana: r xy = Koefisien korelasi yang dicari N = Banyaknya subjek pemilik nilai X = Nilai Variabel 1 Y = Nilai Variabel 2 (5) r hitung digunakan untuk mneghitung apakah ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. Bila r hitung > r tabel dengan tingkat kesalahan 5 % maka dapat dikatakan bahwa Pedesaan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kemudian menggunakan Koefisien determinan (r 2 ) untuk mengukur besarnya peranan Pedesaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. 140, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm

4 KD = r 2 x 100%..(6) Dimana : KD = Koefisien determinan b. Taraf Signifikan Korelasi Sederhana... (7) dimana : t hitung = Nilai t r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif. Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang akan diteliti dan dibahas. Bertitik tolak dari permasalahan yang diajukan dan tujuan penelitian serta landasan teori mengenai Pedesaan maka dapat diajukan hipotesis adalah sebagai berikut : H a = Pedesaan berperanan positif dan signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. H o = Pedesaan tidak berperanan positif dan signifikan terhadap terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini diterima apabila memenuhi 2 (dua) syarat : 1. Variabel Independen berpengaruh terhadap variabel Dependen 2. Signifikan pengaruh tersebut dilihat dari uji t hitung > t tabel 0,05 satu sisi atau dengan nilai ρ < 0,05 Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka hipotesa dinyatakan ditolak. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat digambarkan bentuk hipotesanya sebagai berikut : PNPM Mandiri Pedesaan Kesejahteraan Masyarakat (Y) Gambar 1. Hipotesis Pedesaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Definisi konsep dari masing-masing variabel adalah : 1. Pedesaan, 2. Kesejahteraan Masyarakat Tabel 2. Defenisi Konsep, Definisi Operasional, indikator dan skala Defenisi Konsep Defenisi Operasional Indikator Skala Likert 1. Menurut Program 1. Keluaran a. Terjadinya peningkatan keterlibatan SS = Sangat Setuju Nasional Program rumah tangga miskin (RTM) S = Setuju Pemberdayaan dan kelompok perempuan mulai RG = Ragu-ragu Masyarakat Mandiri perencanaan sampai dengan TS = Tidak Setuju Pedesaan (PNPM Mandiri Pedesaan) Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau (2009): Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan yang selanjutnya di sebut Pedesaan adalah program pemberdayaan masyakarat pedesaan yang ditujukan untuk mengurangi pelestarian b. Terlembaganya sistem pembangunan partisipasif di desa dan antar desa c. Terjadinya peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pembanguna partisipasif d. Berfungsi dan bermanfaatnya hasil kegiatan Pedesaan bagi masyarakat e. Terlembaganya pengelolaan dana bergulir dalam peningkatan pelayanan sosial dasar dan ketersediaan akses ekonomi terhadap rumah tangga miskin f. Terbentuk dan berkembangnya STS= Setuju Sangat Tidak kemiskinan dan kerjasama antar desa dalam meningkatkan pengelolaan pembangunan 141, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm

5 Defenisi Konsep 2.Berdasarkan Indonesian human Development Report dalam Bahar (2011) bahwasannya kesejahteraan masyarakat pada dasarnya adalah buah dari pelayanan publik yang dilakukan pemerintah. Dengan pelayanan publik yang baik maka kesejahteraan masyarakat juga berpeluang besar untuk membaik. Kesejahteraan masyarakat sendiri dapat dilihat dari berbagai indikator. Defenisi Operasional 1. Indeks Pembangu nan Manusia Tabel 2. Lanjutan Indikator g. Terjadinya peningkatan peran serta kerja sama para pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan a. Panjangnya usia (diukur dengan angka harapan hidup) b. Pengetahuan (diukur dengan capaian pendidikan) c. Kelayakan hidup (diukur dengan pendapatan yang telah disesuaikan) Skala Likert SS = Sangat Setuju S = Setuju RG = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Tabel 3. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Agama Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Status Jumlah Persentase Agama (Orang) (%) 1 Islam 80 97,6 % 2 Kristen 1 1 % 3 Hindu 0 0% 4 Katholik 0 0% 5 Budha 1 1% Jumlah % Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Umur Jumlah Persentase (tahun) (Orang) (%) % % % % % 6 > % Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Status Jumlah Persentase Pekerjaan (Orang) (%) 1 Petani 28 34% 2 PNS 10 12% 3 wiraswasta 44 54% Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Status Jumlah Persentase Pendidikan (Orang) (%) 1 Tidak Tamat SD 3 4% 2 SD 21 26% 3 SMP 18 22% 4 SMA 31 38% 5 Akademi 3 4% 6 S1 6 7% 142, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm

6 Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Penghasilan Jumlah Persentase Perbulan (Orang) (%) 1 < Rp % Rp Rp % Rp Rp % > Rp % Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Jumlah Anggota Keluarga Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 3 Orang 24 29% 2 4 Orang 28 34% 3 5 Orang 20 24% 4 6 Orang 7 9% 5 7 Orang 1 1% 6 8 Orang 2 2% Tabel 9. Rangkuman Deskriptif Responden Terhadap Pedesaan Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih DISTRIBUSI FREKUENSI INDIKATOR SS S R TS STS Total Mean Ket Frek Pedesaan 1 Skor , Frek Pedesaan 2 Skor , Frek Pedesaan 3 Skor ,80 4. Frek Sangat 17 Pedesaan 4 Skor , Frek Pedesaan 5 Skor ,11 6. Frek Pedesaan 6 Skor ,84 7. Frek Pedesaan 7 Skor ,84 8. Frek Pedesaan 8 Skor ,72 Total 3,93 Tabel 9. Regresi Linier Sederhana Variabel Pedesaan (X) dan Variabel Kesejahteraan Masyarakat (Y) Pada masyarakat Desa Pangkalan Nyirih n/sampel b R r ,63 0,50 4,08 1,66 0,42 17,25 143, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm

7 Tabel 10. Rangkuman Deskriptif Responden Terhadap Kesejahteraan Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih DISTRIBUSI FREKUENSI INDIKATOR SS S R TS STS Total Mean Ket Kesejahteraan Frek Masyarakat 1 Skor ,33 S. 2. Kesejahteraan Frek Masyarakat 2 Skor ,56 3. Kesejahteraan Frek Masyarakat 3 Skor ,12 4. Kesejahteraan Frek Masyarakat 4 Skor ,91 5. Kesejahteraan Frek Masyarakat 5 Skor ,78 6. Kesejahteraan Frek Masyarakat 6 Skor ,87 Sedang 7. Kesejahteraan Frek Masyarakat 7 Skor ,88 8. Kesejahteraan Frek Masyarakat 8 Skor ,13 9. Kesejahteraan Frek Masyarakat 9 Skor ,90 Total 3,94 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat diketahui tingkat signifikan pengaruh PNPM-MP terhadap kesejahteraan masyarakat yang dihitung berdasarkan tingkat kesalahan 5% atau 0,05 dengan menggunakan uji t yaitu atau 4,08 1,66, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara PNPM-MP terhadap kesejahteraan masyarakat. Besar- nya pengaruh PNPM-MP terhadap kesejahteraan masyarakat sebesar 17,25 % dan sisanya 82,75% ditentukan oleh variabel lain misalnya simpan pinjam UED. Berdasarkan tabel 9, pada persamaan regresi dari stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan adalah sebagai berikut : Pedesaaan Y = 19,63 + 0,50 Positif & signifikan ( 17,25% ) Kesejahteraan Masyarakat Gambar 2. Hasil Model Penelitian Pedesaan terhadap Kesejahteraan Masyarakat KESIMPULAN 1. Pedesaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Artinya dengan adanya Pedesaan menyebabkan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Pangkalan Nyirih. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi linear t hitung dari t tabel, atau 4,08 1, Besarnya pengaruh Pedesaan terhadap kesejahteraan masyarakat adalah 17,25 % dan sisanya 82,75 % dipengaruhi oleh variabel lain misalnya simpan pinjam UED. Artinya sema- 144, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm

8 baik peran Pedesaan, maka akan semakin besar peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Pangkalan Nyirih. DAFTAR PUSTAKA Fatria, G, A (2010) Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Stabat. Tesis, Unpublished. Ningnurati, D (2011) Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Skripsi, Unpublished. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM) Mandiri Perdesaan-integrasi Kab. Bengkalis (2012) Bahan Bacaan Pelatihan Tim Verifikasi Perguliran SPP Pedesaan Integrasi. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM- MP) Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau (2009) Modul Pelatihan KPMD (Kader Pemeberdayaan Masyarakat Desa Sugiyono (2010) Metodologi Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung. Sugiyono (2012) Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16, Alfabeta, Bandung. Suud (2006) Teori Kesejahteraan Masyarakat, ac.id, online 20 apr , Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm

PENGARUH STEREOTYPE TERHADAP POSISI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

PENGARUH STEREOTYPE TERHADAP POSISI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKALIS PENGARUH STEREOTYPE TERHADAP POSISI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKALIS Nurlaili Sari Yunelly Asra, MM Rosmida, SE Administrasi Bisnis Administrasi Bisnis Administrasi

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif. Bentuk deskriptif yaitu

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Toko Bajaj Jaya Motor yang tepatnya berlokasi di Kampung Pajagan RT.03 RW.01 Desa Pajagan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini sampai selesai, waktu penelitian dimulai tanggal 17 Juli 2013 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. ini sampai selesai, waktu penelitian dimulai tanggal 17 Juli 2013 sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan sejak diterimanya usul penelitian ini sampai selesai, waktu penelitian dimulai tanggal 17 Juli 2013 sampai tanggal

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun penelitian asosiatif bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh Diklat terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini

BAB II METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh Diklat terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, adapun metode asosiatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alasan bahwa permasalahan permasalahan yang diteliti ada dilokasi ini.

BAB III METODE PENELITIAN. alasan bahwa permasalahan permasalahan yang diteliti ada dilokasi ini. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah Pekanbaru. Pemilihan ini atas alasan bahwa permasalahan permasalahan yang diteliti ada dilokasi ini.

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. asosiatif dengan bentuk hubungan kausal dan dengan pendekatan kuantitatif.

BAB II METODE PENELITIAN. asosiatif dengan bentuk hubungan kausal dan dengan pendekatan kuantitatif. BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan bentuk hubungan kausal dan dengan pendekatan kuantitatif. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 014. Tempat Penelitian Sedangkan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas Negeri Kampar Timur dan penelitian ini di laksanakan terhitung dari bulan Agustus sampai Desember

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 21 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan ( Field Research) dengan pendekatan kuantitatif, yakni suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan konsep diri dengan prestasi belajar IPA terpadu siswa kelas VIII MTs. Riyadlotul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April tahun 014. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu BAB II METODE PENELITIAN.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif dengan analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. HR. Subrantas Km. 15 No. 155 Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. HR. Subrantas Km. 15 No. 155 Pekanbaru. 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil lokasi di Perguruan Tinggi UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Akan tetapi penulis telah melakukan studi pendahuluan sebelumnya. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Akan tetapi penulis telah melakukan studi pendahuluan sebelumnya. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester satu (I) Tahun Ajaran 013. Akan tetapi penulis telah melakukan studi pendahuluan sebelumnya. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) WILAYAH SULUTTENGGO AREA PALU

PENGARUH KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) WILAYAH SULUTTENGGO AREA PALU PENGARUH KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) WILAYAH SULUTTENGGO AREA PALU Abdul Jawad Muhammad abd_jawad@ymail.com Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey untuk memperoleh informasi yang sama dan sejenis dari berbagai kelompok atau orang yang dijadikan sampel, dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 45 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian sensus, menurut Arikunto (1996: 115) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi linier dengan maksud mencari pengaruh antara variabel independent (X) yaitu gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA BUAH NAGA (Studi Kasus pada Desa Tameran Bengkalis )

ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA BUAH NAGA (Studi Kasus pada Desa Tameran Bengkalis ) ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA BUAH NAGA (Studi Kasus pada Desa Tameran Bengkalis ) Turi Priyanti 1, M.Hamidi 2, Yunelly Asra 3 Mahasiswa 1, Dosen 2,3,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 80 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Untuk penyusunan laporan tugas akhir atau skripsi ini, pendekatan metodologi yang digunakan adalah kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah Pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Miftahul Hayat WaringinKurung, Serang, Banten pada semester Genap tahun pelajaran 2015/2016. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian ini bersifat deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian ini bersifat deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian ini bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini, peneliti berusaha menemukan data yang berhubungan dengan bentuk-bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. ini, peneliti berusaha menemukan data yang berhubungan dengan bentuk-bentuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk memperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang pada kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat korelasional dan kuantitatif. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Balai Gadang, kecamatan Koto Tangah, kota Padang. Penelitian ini akan. dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Balai Gadang, kecamatan Koto Tangah, kota Padang. Penelitian ini akan. dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai selesai. 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang yang beralamatkan di Sungai Bangek,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :... LAMPIRAN Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam Nama :............................. Jenis Kelamin Umur : Laki-laki/Perempuan* :.... Tahun Peran di PNPM-MPd :............................. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Fitra Wika Pekanbaru yang beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. 3.2 Jenis Data dan Sumber Data Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuki meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik).

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik). 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Koordinasi Pimpinan terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Kabupaten Kuantan Singingi dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Dalam suatu penelitian, secara garis besar pendekatan penelitian dibedakan menjadi dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan empiris di mana data adalah bentuk atau sesuatu yang dapat dihitung atau di

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Jenis Metode Penelitian dan Pendekatan

BAB II METODE PENELITIAN. Jenis Metode Penelitian dan Pendekatan BAB II METODE PENELITIAN II. 1 Jenis Metode Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode peneletian korelasional dengan analisis data kuantitatif, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di jadikan obyek langsung dalam penelitian ini yang berlokasi di MT.HARYONO JAKARTA. 3.1.2 Sejarah Singkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel Oase Pekanbaru yang terletak di jalan Jendral Sudirman No.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Quasi experimental design dalam model ini terdapat kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Januari sampai bulan Maret tahun 2012. Adapun lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif korelasional yaitu penelitian yang meneliti tentang hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 Karanganyar pada bulan Juni - Agustus 2015. B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data tentang penggunaan media preparat jaringan tumbuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metodologi dan Metode Penelitian Metode adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan penelitian yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian serta data yang digunakan cukup memadai dan. Tabel 1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian serta data yang digunakan cukup memadai dan. Tabel 1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Adapun yang menjadi tempat penelitian yakni SMA Negeri I Tibawa, penetapan lokasi tersebut berdasarkan beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (bulan) bulan (jadwal penelitian terlampir).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (bulan) bulan (jadwal penelitian terlampir). 34 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada dealer, dan bengkel di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (bulan) bulan (jadwal penelitian terlampir).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif dan sumber data yang digunakan. berhubungan dengan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif dan sumber data yang digunakan. berhubungan dengan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan sumber data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini adalah menetapkan obyek penelitian, sebab kegiatan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Semarang dan kantor cabang berlokasi di Desa Rejosari RT 02 RW 02 Brangsong

BAB III METODE PENELITIAN. Semarang dan kantor cabang berlokasi di Desa Rejosari RT 02 RW 02 Brangsong BAB III METODE PENELITIAN 3.1 OBYEK DAN LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada kantor pusat dan kantor cabang PT Graha Mitra Balindo. Kantor pusat berlokasi di Permata Hijau BB 10 Kelurahan Kuningan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Islamic Centre Al-Hidayah Kampar Kabupaten Kampar.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, di mana dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

Oleh : Slamet (NPM: ), Sarsiti ABSTRACT

Oleh : Slamet (NPM: ), Sarsiti ABSTRACT ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT, PINJAMAN BERGULIR, PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA ANGGOTA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) MELALUI PROGRAM PNPM-MP DI DESA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif banyak dituntut menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa : 81 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada PT. Petro Papua Energi Duri Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan bersifat kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang sarat akan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 33 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknik yang dapat membantu penelitian tentang bagaimana penelitian dilakukan. Menurut Sugiyono (2012: 2) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini ialah dalam kategori penelitian lapangan yang menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari satu populasi

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 46 BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan terikat dan juga seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya kegiatan perusahaan untuk mendapatkan hasil yang tinggi dengan keuntungan yang memadai. Untuk mewujudkan tujuan tersebut bukanlah suatu pekerjaan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2002: 1): Penelitian eksplanatif adalah suatu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menunjukkan suatu pernyataan dugaan tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. eksplanasi (explanatory research). Tujuan dari pendekatan kuantitatif dengan

METODE PENELITIAN. eksplanasi (explanatory research). Tujuan dari pendekatan kuantitatif dengan 24 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode penelitian eksplanasi (explanatory research). Tujuan dari pendekatan kuantitatif dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 86 Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi

Lebih terperinci