YPKP 65 Pusat adalah singkatan dari Yayasan

Transkripsi

1 6 YPKP 65 Pusat - Jakarta YPKP 65 PUSAT - JAKARTA YPKP 65 Pusat adalah singkatan dari Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 65. Atau didalam bahasa asing (Inggris) : Indonesian Institute For The Study Of 65 Massacre. Yayasan ini pertama kali berdiri dengan Ketua Ibu Sulami, bekas Pengurus Pusat Gerwani Jakarta. Didirikan dengan Akte Notaris No. 1/7 April 1999 yang ditanda tangani oleh Notaris Ny. Nany Wahyudi, SH. Dengan alamat: Jln.Pajajaran No. 87 Perumnas III Tangerang Indonesia. YPKP 65 mempunyai visi dan missi seperti terkandung dalam Pasal 4 AD/ART beserta Penjelasannya, yaitu ikut mencerdaskan bangsa guna mewujutkan masyarakat Pancasila seutuhnya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menurut makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 berikiut ketentuan dalam batang tubuh dan penjelasannya. Untuk lebih mengenal serba sedikit tentang YPKP 65 Pusat, ada baiknya kita baca Laporan YPKP 65 Pusat ke KOMNAS HAM sbb : Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)

2 YPKP 65 Pusat - Jakarta 7 YAYASAN PENELITIAN KORBAN PEMBUNUHAN 1965/1966 INDONESIAN INSTITUTE FOR THE STUDY OF 1965/1966 MASSACRE Alamat : Jalan Pajajaran No. 87 Perumnas III Tangerang Indonesia Tep, , , HP Rek : BDN Cab. Tangerang. LAPORAN KEPADA KOMNASHAM Masalah pembunuhan massal tahun 1965/1966 Perebutan kekuasaan yang dilakukan Jendral Suharto atas nama Presiden Soekarno pada tahun 1965 didahului dengan apa yang dinamakan Gerakan 30 September, disusul dengan pembantaian brutal besar-besaran atas golongan kiri di Indonesia. Pembantaian atas rakyat yang tak bersenjata, tak berdaya dan tak berdosa itu dilakukan di masa damai oleh Soeharto dengan aparat militer dan antek-anteknya.. Jumlah korban yang menurut ensiklopedi Britannica (1991) antara dan rang, menurut Ratna Sari Dewi dalam wawancara dengan BBC (1 Juli 1992) orang, sedang menurut Jendral Sarwo Edhie kepada Bambang Permadi, SH orang. Tiga puluh empat tahun lamanya kekejaman di masa damai yang tiada tara dalam sejarah dunia itu dianggap benar dan sah oleh rejim Orde Baru, padahal tindakan Catatan Penelitian YPKP 65 Cabang Pati

3 8 YPKP 65 Pusat - Jakarta itu jelas-jelas bertentangan dengan isi dan makna Pancasila yang selalu dibangga-banggakan sebagai Ideologi bangsa Indonesia; bertentangan dengan Deklarasi Hak-Hak Azasi Manusia Perserikatan Bangsa- Bangsa yang diantaranya ditanda tangani oleh Pemerintah Republik Indonesia, bertentangasn dengan azas hukum dan rasa keadilan yang berlaku baik di Indonesia maupun di dunia Internasional; dan bertentangan juga dengan ajaran agama manapun mengenai perlakuan yang patut terhadap sesama manusia. Kekejaman itu ternyata menjadi preseden buruk bagi praktek-praktek perlakuan Orde Baru terhadap rakyat Indonesia. Kasus-kasus lain yang sifatnya mengorbankan rakyat dan sebaliknya membenarkan tindakan kejam penguasa Orde Baru - besar maupun kecil mencontoh atau mengacu kepada pengalaman besar yang pertama tadi. Dengan mudahnya Orde Baru mengkorup, menggusur, menangkap, menculik, menyiksa, memperkosa dan membunuh demi yang namanya Pancasila dan Undang Undang Dasar Pancasila dan UUD 1945 kehilangan makna yang semestinya, berubah menjadi pentungan kayu yang tiap kali memakan korban sia-sia. Sampai sekarang!! Praktek ini harus dihentikan, sebab kalau tidak, tata bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara rakyat Indonesia Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)

4 YPKP 65 Pusat - Jakarta 9 yang sudah rusak oleh Orde Baru ini akan semakin bejat. Rekayasa dan kekerasan kini menjadi satu-satunya acuan dalam menyelesaikan persoalan.. Kalau praktek ini diteruskan, akhirnya tak seorang pemimpinpun akan sanggup mendandani ketiga tata tersebut, hingga Negara kesatuan akan pecah, dan cita-cita masyarakat adil makmur hanya akan tinggal lamunan. Perlu kami sampaikan kepada Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM), bahwa pada tanggal 7 April 1999 di Jakarta telah terbentuk Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (Indonesian Institute for the Study of 1965/1966 Massacre) yang hari ini kami wakili. Yayasan ini dikuatkan dengan akte Notaris No. 1/ 7 April 1999 dan ditanda tangani oleh Notaris Ny. Nany Wahyudi, SH dan didirikan oleh : 1. Bp. Pramudya Ananta Toer; 2. Bp. Hasan Raid; 3. Bp. Kusalah Subagyo Tur; 4. Ibu Sulami; 5. Ibu Sumini Martono; 6. Ibu dr. Ribka Tjiptaning; dan 7. Bp. Suharno. Yayasan ini bermaksud meneliti dan mengungkapkan kasus pwmbunuhan tahun 1965/1966 sebagai kasus Catatan Penelitian YPKP 65 Cabang Pati

5 10 YPKP 65 Pusat - Jakarta hukum, untuk menemukan data-data akurat mungkin, hingga angka-angka yang tersebut diatas takkan lagi menjadi angka kira-kira, dan praktek pembunuhan dan perlakuan brutal tersebut tidak lagi hanya menjadi dongeng. Dengan mengungkapkan angka-angka dan praktek tersebut, kita tunjukkan bahwa perbuatan di masa lalu itu bukan hanya tidak benar dan tidak sah, melainkan lebih-lebih lagi keliru untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia. Dengan ini Jendral Besar Soeharto sebagai pelaksana utama pembunuhan dan perlakuan salah itu hasrus dimintai pertanggungjawabannya. Dengan ini kami minta dengan sangat, agar Komnas HAM dapat : 1. MENDUKUNG KEGIATAN YAYASAN KAMI. 2. MEMBENTUK DIVISI KHUSUS YANG BERTUGAS MENELITI JUGA KASUS PEMBUNUHAN TAHUN 1965/ 1966, SEBAGAIMANA KOMNAS HAM MENELITI KASUS- KASUS PEMBUNUHAN YANG LAIN SEPERTI KASUS TANJUNG PRIOK, KASUS LAMPUNG, KASUS DOM DI ACEH, DAN KASUS TIMTIM. 3. MEMBERIKAN PENGERTIAN KEPADA MASYARAKAT INDONESIA, BAHWA KASUS PEMBUNUHAN 1965/1966 MERUPAKAN PERISTIWA YANG MEMBENCANAKAN BANGSA INDONESIA, HINGGA APABILA TIDAK Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)

6 YPKP 65 Pusat - Jakarta 11 DISELESAIKAN SECARQA ADIL AKAN BERAKIBAT TERUS TERJERUMUSNYA RAKYAT INDONESIA KE JURANG KENISTAAN. Sekretaris Ketua Sungkono Mustakim Sastromiharjo Ny. Sulami Di dalam perkembangannya YPKP 65 Pusat dengan meninggalnya Ibu Sulami 9 Oktober 2002 mengalami beda pendapat diantara para pengurus Pusat maupun diantara para Pendiri; namun setelah diadakan Rakernas Luar biasa pada tgl November 2006 di Cianjur, Jawa Barat, menghasilkan kepengurusan yang baru sbb: Badan Pembina : A. Rahman Supardi Pengawas : Veronica Sumini Martono Suharno Badan Pengurus : Ketua : Bejo Untung Wakil Ketua : Paulus Nico Sekretaris : Edy Sugianto Bendahara : Nadiani Dept. Organisasi : Amir Suripto Humas : Sunaryo Catatan Penelitian YPKP 65 Cabang Pati

7 12 YPKP 65 Pusat - Jakarta Selain kepengurusan baru, Rakernas menghasilkan beberapa keputusan yang tidak jauh menyimpang dari kepengurusan yang lama, antara lain adalah : Visi, Misi dan Anggaran Dasar, tetap mempertahankan kemurniannya, sebagaimana Yayasan didirikan pada tanggal 7 April Anggaran Rumah Tangga disesuaikan dengan UU Yayasan yang baru. Nama yayasan tetap Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966. Dalam pendaftaran kembali ke Departemen Hukum dan Perundang-undangan, sesuai dengan nasehatnya, singkatan bahasa Inggris dihapus. Logo tetap seperti semula. Untuk perkembangan selanjutnya YPKP 65 Pusat tetap memberikan bimbingan serta informasi-informasi yang diperlukan oleh YPKP 65 di daerah-daerah seperti sedia kala. Selain tetap diterbitkannya majalah Suara Kita, pada harihari yang tepat, Pimpinan Pusat langsung turun ke daerahdaerah untuk memberikan pengarahan. Termasuk untuk YPKP 65 Cabang Pati. Pasang surut dan hasil kerja relawan YPKP 65 Pati dicatat secara baik oleh sekretariat. Dan dari catatan inilah kemudian disusun Buku MENCARI KEBENARAN yang merupakan CATATAN PENELITIAN YPKP 65 CABANG PATI. Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)

8 YPKP 65 Pusat - Jakarta 13 Dan dari hasil pertemuan rutin relawan YPKP 65 Pati terkumpul kisah-kisah pengalaman hidup dalam penderitaan mereka selama pengejaran aparat rezim Suharto sejak peristiwa G30S. Penyusun telah merangkum di dalam buku Catatan Surahmad yang berumber dari catatan tangan Surahmad, seorang relawan yang sudah meninggal. Buku Catatan Surahmad tersebut mengisahkan perjalanan Surahmad sejak dari pangkalan (desa asal kelahiran Surahmad) sampai ke Pulau Buru. Catatan Penelitian YPKP 65 Cabang Pati