Pada ketika kepengurusan Handoyo,SH inilah
|
|
- Hartono Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham 51 KUNJUNGAN DAN PENINJAUAN KOMNAS HAM Pada ketika kepengurusan Handoyo,SH inilah YPKP Cabang Pati ditinjau KomnasHam. Diwakili Bapak Kabul Supriyadi,SH dengan meninjau secara langsung tempat pembantaian Korban Tragedi 65 di hutan Jlegong, ds.barisan, Kec.Batangan - Pati. Pada tg 10 Agustus 2008, Kantor YPKP 65 Cabang Pati di Juwana telah di pasang tenda sederhana. Rumah bung Sumardi relawan YPKP 65 Pati yang terbuat dari papan dan gedek adalah kantor resmi YPKP 65 Cabang Pati. Kursi tempat duduk sudah sejak pagi disiapkan. Hari ini YPKP Cabang Pati akan kedatangan tamu dari KOMNASHAM Jakarta. Sejak pagi relawan YPKP 65 Pati sudah mulai berdatangan, sejak dari Dumpil, Gesengan, Banyutowo di utara, Tlogowungu, Margorejo di barat, Maitan, Sukolilo, Tambakromo di selatan, juga dari Pagak, Bulu, Mojo - Batangan di timur berdatangan menyambut kedatangan utusan KOMNASHM Jakarta. Sekitar pukul rombongan Pengurus YPKP Pusat yang sudah sejak kemarin menginap di rumah bung Handoyo terdiri dari bung Bedjo Untung, Edy Sugiyanto, Heru Suprapto, bung Amir dari Wonogiri serta crew wartawan cetak yang terdiri dari Letsy, Ratih - keluarga dari bapak Subronto K A - wartawan cetak dari luar negeri (lupa
2 52 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham namanya). Selanjutnya disusul dengan tamu-tamu undangan dari Surakarta, Boyolali, Wonogiri, Rembang dan kabupaten terdekat lainnya. Selain para relawan hadir juga petugas keamanan dengan berpakaian preman untuk mengikuti acara penyambutan tamu dari KOMNASHAM ini. Kemudian diketahui bahwa petugas-petugas keamanan ini juga hadir di tempat pembantaian / pekuburan di Barisan Jakenan. Baru sekitar pukul lebih datanglah rombongan KOMNASHAM yang dipimpin Bapak Kabul Supriyadi, SH. Segera acara penyambutan dimulai selain sambutan Ketua YPKP 65 Pusat bung Bedjo Untung, juga Handoyo, SH selaku Ketua YPKP Cabang Pati menyampaikan laporan adanya tempat-tempat pembantaian orang-orang PKI yang didata oleh YPKP 65 Cabang Pati yang berada di daerah Kabupaten Pati. Serta mendesak KOMNASHAM untuk menindak lanjuti temuan dari YPKP Pati. Dalam sambutannya Bapak Kabul Supriyadi,SH yang mewakili KOMNASHAM, menerima semua yang menjadi Laporan YPKP 65 Cabang Pati. Dalam inti sambutannya Bapak Kabul Supriyadi, SH mengatakan bahwa KOMNASHAM wewenangnya hanya terbatas memberikan rekomendasi kepada Kejaksaan Agung. Untuk selanjutnya masalah penyelidikan dan penyidikan adalah wewenang Kejaksaan Agung. Setelah semua laporan ini dipelajari dan diproses, wewenang KOMNASHAM hanya Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)
3 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham 53 terbatas memberikan rekomendasi kepada Kejaksaan Agung untuk ditindak lanjuti. Kontan saja penyampaian Bapak Kabul Supriyadi,SH semacam ini telah mendapat reaksi dari relawan YPKP. Dan dalam sesi tanya jawab seorang relawan bernama Siswoyo yang merupakan anak korban menyampaikan dihadapan perwakilan KOMNASHAM dan semua yang hadir bahwa, kalau memang demikian adanya, tidak ada gunanya lagi kalau dalam tugasnya KOMNASHAM dibiayai uang rakyat dalam mengumpulkan pelanggaran-pelanggaran HAM di Indonesia hanya terbatas memberikan rekomendasi kepada Kejaksaan Agung. Masalahnya kemudian bukan tidak mungkin semua temuan KOMNASHAM hanya akan menumpuk di meja Kejaksaan Agung. Karena itu bubarkan saja KOMNASHAM! Tandas Siswoyo. SISWOYO MENYAMPAIKAN TUNTUTANNYA AGAR KOMNASHAM DIBUBARKAN SAJA DIHADAPAN ROMBONGAN KOMNASHAM
4 54 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham Demi melengkapi semua Laporan tertulis YPKP 65 Cabang Pati, rombongan KOMNASHAM dari Jakarta dipersilahkan untuk meninjau dan melihat secara langsung salah satu titik/tempat penguburan massal yang berada di hutan Jeglong - Barisan Kec. Jaken. Setelah acara sambutan dikantor YPKP 65 Cabang Pati, Rombongan KOMNASHAM berangkat bersama-sama seluruh relawan menuju Lokasi Penguburan massal orangorang PKI korban Tragedi G30S 1965 di hutan Jenggot/ Jeglong - Barisan Kec. Batangan. Dalam kesempatan itu Bapak Kabul Supriyadi, SH dengan diliput oleh wartawan cetak bahkan dari luar negeri, juga utusan dari Petugas Keamanan Pati, sempat mewancarai 2 orang saksi mata di tempat lokasi pembantaian. Kedua orang saksi mata itu adalah: 1. RADIMIN dari desa Barisan Kec.Jaken Pati Radimin tinggal didesa yang tidak jauh dari tempat pembantaian itu. Dalam kesaksiannya atas pertanyaan Bapak Kabul Wardoyo, SH dari Komnasham, pak Radimin datang ke lokasi pembunuhan karena disuruh perangkat desa untuk ikut menyaksikan pembunuhan massal orang-orang PKI... jawab Radimin dengan tegas. Lebih lanjut Radimin memberi kesaksian bahwa di lokasi ini dipersiapkan 10 lobang dan yang dipakai mengubur orang cuma 3 lobang masing-masing berisi 5, 5, dan Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)
5 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham orang. Jadi seluruhnya ada 25 orang. Semua di tembak dengan mata tertutup. Sedang mereka yang melakukan penembakan memakai topeng penutup wajah. Setelah ditembak langsung dimasukkan kedalam lobang. Diceriterakan pula ada yang lari tetapi karena matanya tertutup kemudian terjatuh dan langsung ditembak ditempat. Dia jatuh sekitar 50 Meter dari tempat lobang. Kemudian diseret masuk lobang. Dan ketika diseret itulah ketika penutup wajahnya terbuka, saya mengenal orang itu bernama Jais berasal dari dukuh Tanggulangin, desa Bumimulyo Kec. Batangan, keterangan pak Radimin. Selain pak Radimin banyak orang ikut menyaksikan peristiwa pembantaian massal itu atas suruhan perangkat desa. Hanya orang-orang yang bekerja di sekitar tempat itu, seperti pencari rumput berlarian takut meninggalkan lokasi itu. Menjawab pertanyaan yang diajukan, pak Radimin memberi kesaksian bahwa semua diangkut dengan truk dengan mata tertutup. Ketika truk-truk itu mau masuk jalan hutan, truknya mogok. Terpaksa truk-turk itu ditarik oleh sapi sarat, yaitu sapi-sapi yang dipakai untuk menarik balok-balok kayu jati yang ditebang, untuk sampai kelokasi lobang penguburan. Karena lokasinya naik seperti ini, truk-truk itu berhenti dibawah sana, kemudian para tahanan digiring petugas bersenjata dengan mata tertutup dan tangan diikat
6 56 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham kebelakang, untuk sampai ketempat ini kasaksian Radimin dengan penyampaian yang lugas tanpa rasa takut didepan Pejabat Komnasham dan kerumunan orang banyak serta banyak kamera merekam kesaksiannya bersama pak Karmain. 2. KARMAIN dari desa Tahunan Kec. Wedarijaksa Pati Dalam mendampingi pak Radimin, pak Karmain juga membenarkan segala kesaksian pak Radimin. Mereka berdua dan para penduduk yang diperintahkan untuk menyaksikan pembantaian ini berada di tempat yang sama pada waktu pembantaian berlangsung. Ketika ditanya keberadaannya di lokasi ini pada waktu peristiwa pembunuhan, pak Karmain menjawab bahwa dia adalah juga anggota GARSILA (Garuda Pancasila), yang ikut mengawal para tahanan sampai di lokasi ini. Garsila yaitu Kesatuan pemuda yang dibentuk di daerahdaerah setelah peristiwa G30S, dalam rangka penumpasan orang-orang PKI. Karmain juga diperintah untuk ikut "njongkongke" setiap mayat yang sudah ditembak masuk kedalam lobang penguburan. Ditambahkan bahkan ada orang yang ditembak tidak mati-mati, terpaksa dijongkongke hidup-hidup kemudian dikrocok bedil. Karena di lobang ada genangan air, darah bercampur air muncrat kena berondongan peluru. Berikut ini adalah foto-foto dokumentasi saat kedatangan / kunjungan Komnas HAM dari Jakarta. Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)
7 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham 57 SUASANA KANTOR YPKP PATI MENJELANG KUNJUNGAN KOMNASHAM WARTAWAN, PETUGAS KESBANGLINGMAS DAN KEAMANAN SERTA KAMERAWATI, SEDANG BEREMBUK DI SUASANA MENJELANG KEDATANGAN KOMNASHAM
8 58 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham RELAWAN YPKP PATI BERDISKUSI DIBAWAH SOROTAN KAMERAMEN LUAR NEGERI MENJELANG KUNJUNGAN KOMNASHAM HANDOYO, SH KETUA YPKP 65/66 PATI (PAKAIAN HITAM) DIMINTAI KETERANGAN OLEH 2 ORANG PETUGAS KEAMANAN DI KANTOR YPKP 65 PATI Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)
9 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham 59 BUNG TARJO PENGURUS YPKP 65 PATI MENYAMBUT KEDATANGAN BEDJO UNTUNG DAN ROMBONGAN YPKP 65 PUSAT KEDATANGAN TAMU-TAMU YPKP 65 CABANG-CABANG LUAR DAERAH DISAMBUT BUNG BEDJO UNTUNG
10 60 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham ANTAR CABANG SALING BERTEMU DALAM IKUT MENYAMBUT KEDATANGAN KOMNASHAM BEDJO UNTUNG (YPKP 65 PUSAT) MENYAMBUT KEDATANGAN ROMBONGAN KOMNASHAM Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)
11 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham 61 BAPAK KABUL SUPRIYADI, SH DARI KOMNASHAM DIDAMPINGI BUNG BEDJO UNTUNG KETUA YPKP 65 PUSAT DI ANTARA RELAWAN YPKP 65 PATI HANDOYO,SHKETUA YPKP 65 PATI SAAT MEMBERI LAPORAN ATAS TEMUAN ADANYA KUBURAN MASSAL DI DAERAH KABUPATEN PATI
12 62 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham KABUL SUPRIYADI, SH (KOMNASHAM) SAAT MENERIMA BERKAS LAPORAN DARI YPKP 65 CABANG PATI DENGAN DISAKSIKAN BEDJO UNTUNG BEDJO UNTUNG SELAKU KETUA YPKP 65 PUSAT SAAT MEMBERIKAN UCAPAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN KOMNASHAM Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)
13 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham 63 BAPAK KABUL SUPRIYADI, SH SAAT MENANGGAPI ATAS LAPORAN YPKP 65 CABANG PATI BAPAK KABUL SUPRIYADI,SH SAAT MEMBERI SAMBUTAN DITENGAH RELAWAN YPKP 65 CABANG PATI
14 64 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham SETIBA DI LOKASI PEKUBURAN MASSAL SUPARDI (PENGURUS YPKP 65 CABANG PATI) MENGHADAPKAN 2 SAKSI MATA ATAS PEMBANTAIAN ORANG-ORANG PKI KEPADA ROMBONGAN KOMNASHAM KARMAIN DAN RADIMIN SAAT DIREKAM KESAKSIANNYA DIHADAPAN BAPAK KABUL SUPRIYADI,SH DAN ROMBONGAN Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)
15 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham 65 SAKSI MATA DI DEPAN WARTAWAN DALAM DAN LUAR NEGERI DI LOKASI PEMBANTAIAN MASSAL SUASANA KESIBUKAN WARTAWAN ELEKTRONIK UNTUK MENGAMBIL GAMBAR DI LOKASI PEKUBURAN MASSAL SAAT KUNJUNGAN KOMNASHAM
16 66 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham SUASANA DI LOKASI PEKUBURAN MASSAL SAAT KUNJUNGAN KOMNASHAM Sampai dengan akhir Agustus 2010, inilah yang menjadi kegiatan YPKP 65 Cabang Pati, selain kegiatan rutin setiap waktu tertentu relawan mengadakan pertemuan demi menampung dan memecahkan segala permasalahan yang ada. Sedang agenda pada tahun 2012 adalah menyelenggarakan Konferensi Daerah YPKP 65 Tingkat Propinsi Jawa Tengah. Bermula dari saat Deklarasi Cabang Grobogan di Purwodadi, pada tgl 20 Desember 2011 atas usulan YPKP Pusat untuk mengaktifkan kembali Pengurus Daerah tingkat Mencari Kebenaran (Korban Peristiwa G30S 1965)
17 Kunjungan dan Peninjauan Komnas Ham 67 Propinsi. Dan YPKP 65 CABANG PATI ditunjuk sebagai penyelenggara, nanti pada tg 8 April Direncanakan sekaligus sebagai temu kangen yang akan dihadiri oleh Komnas HAM, KONTRAS, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban serta ICTJ ( International Center for Transitional ). Selain tamu dari Pengurus berbagai Cabang YPKP 65 se Jawa Tengah, telah ditunggu kesediaannya YPKP 65 Cabang Surabaya, Malang, Jawa Barat, Sumatra Barat juga dari Pekan Baru Riau. Dan dalam kesempatan Ulang Tahun ke 13 berdirinya YPKP tgl 7 April 2012 ini sekali gus akan diluncurkan Buku "MENCARI KEBENARAN" yang merupakan CATATAN PENELITIAN YPKP 65 CABANG PATI. Kita tunggu!!.
Sebagaimana lazimnya sebuah yayasan, YPKP 65
14 KEPENGURUSAN YPKP 65 CABANG PATI Sebagaimana lazimnya sebuah yayasan, YPKP 65 CABANG PATI juga memiliki sebuah tempat sebagai alamat Sekretariat Yayasan. Sebuah rumah di Jln. Ki Hajar Dewantoro No.
Lebih terperinciAda 8 titik tempat pekuburan massal orang-orang
26 PENELURUSAN LOKASI KUBURAN MASSAL Ada 8 titik tempat pekuburan massal orang-orang PKI yang ditemukan, berdasarkan saksi-saksi yang telah dikumpulkan YPKP Cabang Pati. Secara umum tempat-tempat penguburan
Lebih terperinciCari Kuburan Massal untuk Pelurusan Sejarah
Cari Kuburan Massal untuk Pelurusan Sejarah Selasa, 26 April 2016 01:43 http://www.beritametro.co.id/feature/cari-kuburan-massal-untuk-pelurusan-sejarah Aktivis HAM menemukan kuburan massal yang diduga
Lebih terperinciYPKP 65 Pusat adalah singkatan dari Yayasan
6 YPKP 65 Pusat - Jakarta YPKP 65 PUSAT - JAKARTA YPKP 65 Pusat adalah singkatan dari Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 65. Atau didalam bahasa asing (Inggris) : Indonesian Institute For The Study Of
Lebih terperinciBerawal dari sifat manusia sebagai mahluk sosial,
YPKP 65 Cabang Pati 1 YPKP 65 CABANG PATI Berawal dari sifat manusia sebagai mahluk sosial, demikian juga Korban Tragedi 65, lebih-lebih dengan dibekali rasa kesetia kawanan yang tinggi, mereka berusaha
Lebih terperinciPELAKSANAAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tanggal 1 Agustus Presiden Republik Indonesia,
PELAKSANAAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tanggal 1 Agustus 1983 Presiden Republik Indonesia, Menimbang : bahwa perlu diadakan peraturan pelaksanaan ketentuan
Lebih terperinciDibubarkan Paksa, Ratusan Keluarga Korban HAM 65/66 Pingsan
Dibubarkan Paksa, Ratusan Keluarga Korban HAM 65/66 Pingsan http://harianterbit.com/national/read/2015/02/23/20235/25/25/dibubarkan-paksa-ratusan-keluarga-korban-ham-6566-pingsan Di Publish Pada Tanggal
Lebih terperinciPeraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983 Tentang : Pelaksanaan Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983 Tentang : Pelaksanaan Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 27 TAHUN 1983 (27/1983) Tanggal : 1 AGUSTUS 1983 (JAKARTA)
Lebih terperinciPenyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu. Herlambang P. Wiratraman 2016
Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Herlambang P. Wiratraman 2016 Mekanisme Formal Tempo, Jumat, 18 Maret 2016 Peradilan Rekonsiliasi Pemulihan Hak Korban Pelanggaran HAM Berat Basis aturan: UU
Lebih terperinciMEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN
MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN POLTABES LOCUSNYA KOTA BESAR KEJAKSAAN NEGERI KOTA PENGADILAN NEGERI PERISTIWA HUKUM PENGADUAN LAPORAN TERTANGKAP TANGAN PENYELIDIKAN, PEYIDIKAN BAP Berdasarkan
Lebih terperincipembentukan komisi kepresidenan
Keluarga korban pelanggaran HAM usul pembentukan komisi kepresidenan Setara dan keluarga korban mengatakan tidak ada rekonsiliasi tanpa pengungkapan kebenaran Published 3:47 PM, March 29, 2016 TUNTUT KEADILAN.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciPENGADILAN ANAK Undang-Undang No. 3 Tahun 1997 Tanggal 3 Januari 1997 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PENGADILAN ANAK Undang-Undang No. 3 Tahun 1997 Tanggal 3 Januari 1997 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 437/PID.SUS/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 437/PID.SUS/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinci10 Kasus yang Belum Terselesaikan 67 Tahun Indonesia, Melawan Lupa
http://id.berita.yahoo.com/10-kasus-yang-belum-terselesaikan.html 10 Kasus yang Belum Terselesaikan 67 Tahun Indonesia, Melawan Lupa Oleh Vista Yahoo! News Rab, 15 Agu 2012 Sebentar lagi Hari Raya Idul
Lebih terperinciBuku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965
Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965 Tulisan ini bukanlah resensi buku. Melainkan seruan atau anjuran kepada orang-orang yang mempunyai hati nurani dan berperkemanusiaan, atau yang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa anak adalah bagian dari generasi muda
Lebih terperinciPerkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 23 Mei 2015:
pada 23 Mei 2015: Pada hari Sabtu, 23 Mei 2015, perwakilan APP dan WKS berpartisipasi dalam doa bersama dan upacara adat yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat di desa Lubuk Mandarsah di Jambi.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa anak adalah bagian dari generasi muda sebagai
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.727, 2012 LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN. Tata Cara. Pendampingan. Saksi. PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA
Lebih terperincitugasnya masing-masing, wartawan-wartawan dilarang keras mendekat, memotret maupun masuk kedalam apartemen. Korban tewas kira-kira pukul sebelas
BAB 1 Jasad artis wanita ditemukan tewas mengenaskan di kamar bilas kolam renang apartemen lantai 3. Korban bernama Gilian, umur dua puluh tahun. Gilian mengenakan pakaian renang one piece warna merah,
Lebih terperinciNOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa anak adalah bagian dari generasi muda sebagai
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 42 TAHUN : 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 42 TAHUN : 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. WALIKOTA
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 104/PID.SUS/2015/PT.PBR
P U T U S A N Nomor 104/PID.SUS/2015/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana pada peradilan tingkat banding,
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 1999 TENTANG KOMISI INDEPENDEN PENGUSUTAN TINDAK KEKERASAN DI ACEH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 1999 TENTANG KOMISI INDEPENDEN PENGUSUTAN TINDAK KEKERASAN DI ACEH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berbagai tindak kekerasan yang terjadi
Lebih terperinciMAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XIII/2015
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 139/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 139/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Pengadilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 311/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : NURZANI Als ZANI Bin ATIN (Alm)
P U T U S A N Nomor : 311/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 09 TAHUN 2007 T E N T A N G WAJIB LAPOR TAMU / PENDATANG LEBIH 1 X 24 JAM DALAM WILAYAH KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperincipengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965
'Dicina-cinakan' di jalan: pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965 Endang NurdinBBC Indonesia 27 Oktober 2017 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41738253?ocid=wsindonesia.chat-apps.in-app-msg.whatsapp.trial.link1_.auin
Lebih terperinciPERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAMPINGAN SAKSI LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAMPINGAN SAKSI LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN
Lebih terperinciKETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA f Rapat Finalisasi, 17 November 2016ANCANGAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN PERKARA PELANGGARAN LALU
Lebih terperinciHukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual
Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual Hukum Acara Pidana dibuat adalah untuk melaksanakan peradilan bagi pengadilan dalam lingkungan peradilan umum dan Mahkamah Agung dengan mengatur hak serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap norma-norma pergaulan. tingkat kejahatan atau tindak pidana pembunuhan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pergaulan hidup manusia, baik individu maupun kelompok sering terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap norma-norma pergaulan hidup, terutama norma hukum yang
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEJABAT PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI BANDUNG DI BANDUNG
PUTUSAN Nomor 281/Pid/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG DI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 145 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : Dirut PT. Wahana Dewata Mandiri. Pendidikan : S1.
P U T U S A N NOMOR : 145 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciKasus Siyono: Anak-Anak Siyono akan Sekolah di Muhammadiyah
Kasus Siyono: Anak-Anak Siyono akan Sekolah di Muhammadiyah Senin, 04-04-2016 Ahad, 03 April 2016, 21:17 WIB Anak-Anak Siyono akan Sekolah di Muhammadiyah Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham Istimewa Keluarga
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 563 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pendidikan : SD (tamat).
P U T U S A N NOMOR : 563 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciTim Monitoring dan Dokumentasi SETARA Institute. Data Pelanggaran. Hak Asasi Manusia. di Indonesia*
Data Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia* Daftar Tabel Tabel I Data di Indonesia halaman 1 Tabel II Data Pelanggaran HAM Papua halaman 3 Tabel III Data Pelanggaran HAM Aceh halaman 5 Tabel IV Kasus-Kasus
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI MEDAN
P U T U S A N Nomor : 449/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Kesimpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 488/PID/2015/PT.MDN
P U T U S A N NOMOR : 488/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciPROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERAUKE, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Aliran Sungai Jratunseluna dilaksanakan pada bulan November - Desember 2015.
BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian mengenai status mineral seng (Zn) pada sapi potong di Daerah Aliran Sungai Jratunseluna dilaksanakan pada bulan November - Desember
Lebih terperinciPerbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
3 Perbedaan dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia Bagaimana Ketentuan Mengenai dalam tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia? Menurut hukum internasional, kejahatan
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 426/PID/2012/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 426/PID/2012/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat banding,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 4/E, 2009 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 223/Pid.B/2014/PN.BKN
P U T U S A N Nomor : 223/Pid.B/2014/PN.BKN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 121 /PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 121 /PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. No. 53 / Pid.B / 2013 / PN. UNH DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N No. 53 / Pid.B / 2013 / PN. UNH DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan tingkat pertama dengan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NO : 7 2001 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 11 TAHUN 2001 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BEKASI Menimbang
Lebih terperinciBagian Kedua Penyidikan
Bagian Kedua Penyidikan Pasal 106 Penyidik yang mengetahui, menerima laporan atau pengaduan tentang terjadinya suatu peristiwa yang patut diduga merupakan tindak pidana wajib segera melakukan tindakan
Lebih terperinciGAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG
101 GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG Wilayah Pegunungan Kendeng merupakan bagian dari Kabupaten Pati dengan kondisi umum yang tidak terpisahkan dari kondisi Kabupaten Pati. Kondisi wilayah Pegunungan
Lebih terperinciMasyarakat Bersikap Masih Seperti 1965
Wawancara Khusus Agus Widjojo: Masyarakat Bersikap Masih Seperti 1965 Prima Gumilang & Suriyanto, CNN Indonesia Sabtu, 01/10/2016 20:55 WIB http://www.cnnindonesia.com/nasional/20161001191440-75-162627/agus-widjojo-masyarakat-bersikap-masih-seperti-1965/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 613/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 613/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciTATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN
TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN L II.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN I. PERKARA PERDATA Untuk memeriksa administrasi persidangan, minta beberapa berkas perkara secara sampling
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 102/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 102/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT INTERNAL TIMUS KOMISI III DPR-RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN,
PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN PERMOHONAN PERLINDUNGAN PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN REPUBLLIK INDONESIA,
PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN PERMOHONAN PERLINDUNGAN PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB KERJA PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB KERJA PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan
Lebih terperinciLEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK)
LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK) PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN PANITIA SELEKSI, TATA CARA PELAKSANAAN SELEKSI, DAN PEMILIHAN CALON ANGGOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
1 2 PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR Menimbang NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 316 /PID/2015/PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 316 /PID/2015/PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara-perkara Pidana pada peradilan tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA
BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA A. Undang Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban Undang - undang ini memberikan pengaturan
Lebih terperinciDATA PELANGGARAN HAM DI INDONESIA 1. Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu yang Belum Tersentuh Proses Hukum
DATA PELANGGARAN HAM DI INDONESIA 1 Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu yang Belum Tersentuh Proses Hukum No Nama Kasus Th Jumlah Korban Keterangan 1 Pembantaian massal 1965 1965-1970 1.500.000 Korban sebagian
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciP U T U S A N. NOMOR : 229/Pid.B/2015/PT. PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;
P U T U S A N NOMOR : 229/Pid.B/2015/PT. PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa danmengadili perkaraperkara pidana dalam peradilan tingkat banding,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 763/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 763/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berangkat dari hasil penelitian serta pembahasan dalam rumusan masalah penulisan ini.maka dapat disimpulkan. Bahwa; 1. Penyelesaian pelanggaran telah diatur secara
Lebih terperinciBAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia
BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia Sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa anak adalah bagian dari generasi muda sebagai
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI MEDAN
P U T U S A N Nomor 913/PID/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, BAGIAN DAN SUB BAGIAN SEKRETARIAT DPRD PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : Bahwa sebagai
Lebih terperinci- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG
- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 222/PID/2015/PT.MDN
P U T U S A N NOMOR : 222/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N
4 Nopember 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N SERI E NOMOR 3 Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
Lebih terperinciperkara Terdakwa ;
PUTUSAN Nomor 300/Pid/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan
Lebih terperinciDirektori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
P U T U S A N Nomor 251/Pid.B/2014/PN Sbg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama
Lebih terperinciALUR PERADILAN PIDANA
ALUR PERADILAN PIDANA Rangkaian penyelesaian peradilan pidana terdiri atas beberapa tahapan. Suatu proses penyelesaian peradilan dimulai dari adanya suatu peristiwa hukum, misalnya seorang wanita yang
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA ------------------------------------------------------------ (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN,
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 669/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 669/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciNegara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI
Putri Pahlawan Revolusi: Negara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI Kamis, 1 Oktober 2015 03:59 WIB http://m.tribunnews.com/nasional/2015/10/01/putri-pahlawan-revolusi-negara-tak-perlu-dan-tak-akan-pernah-minta-maaf-ke-pki
Lebih terperinciBAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG
BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 1.1. Pengenalan Ligkup Kerja Sebelum penulis melakukan kegiatan magang di Kantor Notaris & PPAT Eliwaty Tjitra, SH, penulis terlebih dahulu mendatangi bertemu dengan
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Pati merupakan salah satu bagian dari 35 Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pati merupakan
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 298/PID/2015/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / tgl lahir : 32 Tahun / 12 Desember 1981
P U T U S A N NOMOR : 298/PID/2015/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan dalam
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG
HSL RPT TGL 13 JULI 2009 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPejuang Bersenjatakan Kamera Yang Hampir Dilupakan Posted by Senov - 17 Aug :08
Pejuang Bersenjatakan Kamera Yang Hampir Dilupakan Posted by Senov - 17 Aug 2010 18:08 Fotografi memang bukan hanya menjadi saksi sejarah, tapi juga menjadi bukti sejarah hidup manusia dan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciUmur/tanggal lahir : 30 tahun/20 Desember 1982
PUTUSAN Nomor : 151/Pid.B/2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Unaaha yang bersidang dan mengadili perkara-perkara pidana pada pengadilan tingkat pertama yang
Lebih terperinciKEMATIAN DAN PENGUBURAN YESUS
KEMATIAN DAN PENGUBURAN YESUS WAKTU KEMATIAN Kematian Yesus terjadi setelah jam 3 sore dan sebelum jam 6 malam. Pada saat yang sama, domba Paskah disembelih di Bait Suci, yaitu menurut aturan ketat dari
Lebih terperinciZAIM YANG PENYAIR KE ISTANA
ZAIM YANG PENYAIR KE ISTANA - A. A. Navis Zaim yang Penyair ke Istana A. A. Navis Aku dapat undangan mengikuti suatu kongres di Jakarta. Penginapan peserta di Hotel Indonesia. Hotel yang alu kagumi pada
Lebih terperinci