A. R. Hakim, D. Rusidana, A.F. C.Wijaya
|
|
- Suhendra Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 WePFi Vol.1 No.3, Desember 2013 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS PERMAINAN KUIS JEOPARDY DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMP A. R. Hakim, D. Rusidana, A.F. C.Wijaya Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep fisika siswa. Meski dalam kegiatan science hampir seluruhnya berhubungan dengan eksperimen, namun konsep-konsep science adalah hasil tanggapan pikiran manusia atas gejala-gejala yang terjadi di lingkungan atau alam. Dari sudut pandang psikologis, setiap manusia memiliki tahapan perkembangan dan juga pemenuhan kebutuhan psikologisnya, salah satunya adalah kebutuhan bersosialisasi serta bermain. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan meningkatkan pemahaman konsep adalah dengan merancang suatu pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa dapat bekerja sama dan bersosialisasi serta dengan menggunakan permainan berupa kuis Jeopardy dan Talking Stick. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif berbasis permainan kuis Jeopardy dan Talking Stick dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa SMP. Instrumen untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran digunakan lembar observasi terhadap aktivitas guru dan siswa, sedangkan untuk pemahaman konsep digunakan pilihan ganda. Peningkatan pemahaman konsep ditunjukkan melalui N-gain dan dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui hasil peningkatan pemahaman konsep di kedua kelas. Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode nonrandom sampling dengan teknik convenience sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan disain penelitian The Static Group Pretest-Posttest Design. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep siswa pada masingmasing kelas. Sementara itu dari uji hipotesis diketahui bahwa permainan kuis Jeopardy lebih dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa daripada Talking Stick. Sedangkan untuk masing-masing aspek pemahaman konsep diketahui bahwa pada aspek translasi dan interpretasi permainan kuis Jeopardy lebih dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa daripada Talking Stick dan tidak ada perbedaan peningkatan pemahaman konsep pada aspek ekstrapolasi. Kata kunci: Teams Games Tournament (TGT), pemahaman konsep, kuis Jeopardy, Talking Stick. Penulis penanggung jawab
2 2 A. R. Hakim, dkk, - PENERAPAN METODE... ABSTRACT THE USE OF JEOPARDY QUIZ AND TALKING STICK GAMES BASED COOPERATIVE LEARNING METHOD TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ENHANCE UNDERSTANDING OF PHYSICS CONCEPT AT STUDENT S JUNIOR HIGH SCHOOL Research background of this research was low achievement in understanding of physics concept. Although almost in science activity was related to experiment however concepts of science is a result from human conception on indication that happens in the environment or nature. In the point of psychology view, every people have their development steps and also to fulfill psychology requirement, one of it is requirement to having socialization and playing. One ways to fulfill this psychology requirement and to improve in understanding concept is with make a cooperative learning design which possibly can make students to cooperate and socialization using games like Jeopardy quiz and Talking Stick. Purpose of this research is to know the effect of cooperative learning method application based on games of Jeopardy quiz and Talking Stick in improve understanding physics concept at junior high school students. To measure study activity used observation instrument to observe teacher and students activity, whereas to measure understanding concept used multiple choice question. Increasing on understanding concept showed in N-gain and hypothesis test is used to know the result of understanding concept. Interpretation data technic in this research is use nonrandom sampling method with convenience sampling technic. This research use quasi experiment type with the static group pretest-posttest design. The result of this research showed that understanding concept of student is improved in each class. While from hypothesis test known that Jeopardy quiz can be more improved student to understanding physics concept than Talking Stick. Whereas to each aspect of understanding concept known that in translation and interpretation aspect Jeopardy quiz can be more improved student to understanding physics concept than Talking stick and in the extrapolation aspect there is no differences in understanding concept improved. Keywords: Teams Games Tournament (TGT), understanding of concept, Jeopardy quiz, Talking Stick. Dalam kamus The Concise Oxford Dicionary of Current English (Fowler & Fowler, 1951), natural science didefinisikan sebagai systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly in observation and induction yang berarti ilmu sistematis dan pengetahuan yang dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Menurut Nokes (1949) ia mendefinisikan science sebagai a pieces of theoretical knowledge atau sebuah bagian dari pengetahuan teoretis. Baginya science bukanlah suatu keterampilan praktis dan bukan pula suatu kerajinan. Meskipun dalam kegiatan-kegiatan dalam science hampir selalu berhubungan dengan eksperimen-eksperimen, namun konsepkonsep science adalah hasil tanggapan pikiran manusia atas gejala-gejala yang terjadi di lingkungan atau alam. Saat ini ada beberapa kendala yang dihadapi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah pada metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang pendidik dalam menyampaikan pengetahuan untuk suatu mata pelajaran tertentu, terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
3 WePFi Vol.1 No.3, Desember Alam (IPA). Mata pelajaran IPA terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu fisika, biologi, dan kimia. Mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang mengkaji peristiwa-peristiwa yang ada di alam sekitar sehingga menjelaskan proses sebabakibat yang dapat diamati dan dijelaskan secara rinci. Ketika KBM berlangsung dengan menggunakan metode ceramah, ada siswa yang kurang fokus dalam memperhatikan penjelasan guru, siswa mengobrol, mengantuk ataupun melakukan kegiatan lainnya. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut maka dibutuhkan sebuah metode pembelajaran yang lebih efektif dari metode tersebut. Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki rentang umur mulai dari tahun, remaja, dimana pada tahapan ini seorang manusia mulai mengenali emosi, mengenal konsep secara abstrak, berpikir kritis dan analitis. Selain orang tua, seorang gurupun seharusnya tanggap akan kebutuhan perkembangan psikologis anak. Pada tahapan ini pula seorang siswa memiliki kecenderungan untuk bermain yang cukup kuat serta kebutuhan untuk berada dalam berkelompok, kebutuhan diterima oleh lingkungan. Ketika seorang manusia berkelompok dan bermain bersama secara tidak langsung dia akan melakukan interaksi lingkungan, seperti berdiskusi, menyampaikan pendapat, sehingga kebutuhan perkembangan psikologis pada tahap ini sedikit demi sedikit akan dapat terpenuhi. Oleh karenanya guru dapat menyisipkan permainan secara berkelompok dalam kelas. Metode pembelajaran yang sedang berkembang dalam dunia pendidikan saat ini, terutama pada mata pelajaran IPA, adalah metode pembelajaran kooperatif. Dengan metode ini memungkinkan adanya timbal balik antara guru dan siswa serta hubungan timbal balik antar siswa. Salah satu tipe metode pembelajaran kooperatif adalah tipe Teams Games Tournament (TGT). Dalam pembelajaran kooperatif tipe ini melibatkan aktivitas seluruh kelas tanpa adanya perbedaan status yang melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan penguatan (reinforcement). Dengan digunakannya pembelajaran kooperatif tipe ini memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks serta dapat menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Permainan Talking Stick merupakan salah satu permainan yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan dengan menerapkan permainan ini guru menyiapkan tongkat yang nantinya akan diberikan kepada siswa yang harus menjawab pertanyaan yang diberikan guru kemudian setelahnya guru memberikan tongkat tersebut pada siswa yang lain dan begitupun seterusnya sampai sebagian siswa mendapat giliran. Selain itu dengan digunakannya metode pembelajaran ini guru dapat mengetahui hasil belajar siswa secara instan dengan memberikan pertanyaan dan mengetahui jawaban atau argumen siswa terhadap pertanyaan ataupun masalah yang diberikan oleh guru. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif lain yang dapat digunakan adalah yang berbasis permainan kuis. Salah satu permainan kuis yang dapat digunakan adalah berupa permainan kuis Jeopardy. Pada kegiatan ini siswa dikelompokkan untuk menjawab pertanyaan yang telah dipilih oleh siswa yang disediakan oleh guru di depan kelas. Pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa merupakan pernyataan jawaban dan jawaban yang diberikan oleh siswa adalah pertanyaan yang sesuai dengan jawaban pada pertanyaan yang dipilih. METODE Jenis penelitian yang telah dilakukan merupakan jenis quasi experiment. Sedangkan desain penelitian yang diterapkan berupa static group pretest-posttest. Bentuk disain penelitian static group pretest-posttest menggunakan
4 4 A. R. Hakim, dkk, - PENERAPAN METODE... dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan adanya perlakuan yang berbeda serta diberikannya pretest dan posttest pada masing-masing kelas. Untuk melihat peningkatan pemahaman konsep digunakan skor n-gain dengan persamaan (Hake dalam Rizki, 2011) Untuk menguji hipotesis digunakan uji Mann-Whiteney dengan menghitung nilai U dengan persamaan (Susetyo, 2010), Selanjutnya menghitung nilai z dengan persamaan (Susetyo, 2010), Selanjutnya membandingkan nilai z yang didapat dari perhitungan dan tabel z. HASIL DAN PEMBAHASAN Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol (Talking Stick) Nilai persen keterlaksanaan pembelajaran dan kategorinya dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Hasil Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol Kualitas Kegiatan Keterlaksanaan (%) Aspek Aspek Guru Siswa Presentasi 93,75 93,75 Pembentukan 75 58,33 Kegiatan Kelompok Kualitas Keterlaksanaan (%) Aspek Aspek Guru Siswa Permainan Rata-Rata 91,67 88,88 Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa pada aspek guru dalam kegiatan presentasi, nilai persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran bernilai 93,75% dengan kategori sangat baik. Hal ini berarti bahwa guru melaksanakan kegiatan presentasi dengan sangat baik dan materi pembelajaran disampaikan dengan lengkap. Masih pada aspek guru, pada kegiatan pembentukan kelompok nilai persentase keterlaksanaan pembelajarannya bernilai 75% dengan kategori baik yang berarti guru memberikan dua kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Sedangkan pada kegiatan permainan, persentase nilai keterlaksanaan pembelajarannya sebesar 100% yang memiliki arti bahwa guru memberikan kesempatan kepada seluruh kelompok untuk memilih dan menjawab pertanyaan serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam kelompok. Dari tabel pun dapat diketahui persen rata-rata kualitas pembelajaran yang telah terlaksana pada aspek guru bernilai 91,67% dengan kategori sangat baik yang berarti keterlaksanaan pembelajaran pada aspek guru dalam kelas kontrol sangat baik. Selanjutnya untuk aspek siswa, pada kegiatan presentasi diketahui nilai persentase keterlaksanaan pembelajarannya sebesar 93,75% dan termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini berarti bahwa siswa memperhatikan penjelasan guru dan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sangat baik. Persentase keterlaksanaan pembelajaran pada aspek siswa yang lainnya yaitu dalam kegiatan pembentukan kelompok didapatkan nilai sebesar 58,33% dan termasuk dalam kategori cukup. Nilai persentase ini memiliki arti bahwa ada dua
5 WePFi Vol.1 No.3, Desember siswa yang bertanya kepada guru tentang materi yang telah diajarkan. Keterlaksanaan pembelajaran dari aspek siswa pada kegiatan permainan memiliki persentase keterlaskanaan sebesar 100% dengan kategori sangat baik dan memiliki arti bahwa semua kelompok mendapatkan kesempatan untuk menjawab dua pertanyaan dan dapat dijawab dengan benar. Pada tabel di atas dapat diketahui pula nilai persentase rata-rata dari keterlaksanaan pembelajaran pada aspek siswa sebesar 88,88% yang termasuk dalam kategori sangat baik. Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen (Kuis Jeopardy) Nilai persen keterlaksanaan pembelajaran dan kategorinya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Kegiatan Pembelajaran Kualitas Keterlaksanaan (%) Aspek Aspek Guru Siswa Presentasi 93,75 93,75 Pembentukan Kelompok Permainan ,67 Rata-Rata 87,50 81,95 Dari Tabel 2 diketahui bahwa pada aspek guru dalam kegiatan presentasi, nilai persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran bernilai 93,75% dengan kategori sangat baik. Hal ini berarti bahwa guru melaksanakan kegiatan presentasi dengan sangat baik dan materi pembelajaran disampaikan dengan lengkap. Masih pada aspek guru, pada kegiatan pembelajaran kedua atau pada kegiatan pembentukan kelompok nilai persentase keterlaksanaan pembelajarannya bernilai 50% dengan kategori cukup yang berarti guru memberikan satu kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Sedangkan pada kegiatan permainan, persentase nilai keterlaksanaan pembelajarannya sebesar 100% yang memiliki arti bahwa guru memberikan kesempatan kepada seluruh kelompok untuk memilih dan menjawab pertanyaan serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam kelompok. Dari tabel pun dapat diketahui persen rata-rata kualitas pembelajaran yang telah terlaksana pada aspek guru bernilai 87,50% dengan kategori sangat baik yang berarti keterlaksanaan pembelajaran pada aspek guru dalam kelas kontrol sangat baik. Selanjutnya untuk aspek siswa, pada kegiatan pertama dalam kegiatan presentasi diketahui nilai persentase keterlaksanaan pembelajarannya sebesar 93,75% dan termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini berarti bahwa siswa memperhatikan penjelasan guru dan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sangat baik. Persentase keterlaksanaan pembelajaran pada aspek siswa yang lainnya yaitu dalam kegiatan pembentukan kelompok atau kegiatan kelima didapatkan nilai sebesar 25% dan termasuk dalam kategori jelek. Nilai persentase ini memiliki arti bahwa ada satu siswa yang bertanya kepada guru tentang materi yang telah diajarkan. Keterlaksanaan pembelajaran dari aspek siswa pada kegiatan permainan memiliki persentase keterlaskanaan sebesar 91,67% dengan kategori sangat baik dan memiliki arti bahwa semua kelompok mendapatkan kesempatan untuk menjawab dua pertanyaan dan dapat dijawab dengan benar. Pada tabel di atas dapat diketahui pula nilai persentase rata-rata dari keterlaksanaan pembelajaran pada aspek siswa sebesar 81,95% yang termasuk dalam kategori sangat baik. Nilai Rata-Rata Kelas Nilai rata-rata dari masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 3.
6 6 A. R. Hakim, dkk, - PENERAPAN METODE... Tabel 3. Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas dan Gain yang Dinormalisasi dalam satuan persen agar nilai gain yang dinormalisasi dapat terlihat lebih jelas. Kelas Nilai Ratarata Pretest Posttest Eksperimen Nilai Klasifikasi 30,41 60,02 0,42 Sedang Kontrol 33,44 48,36 0,21 Rendah Tabel 3 dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen nilai rata-rata pre-test yang didapatkan sebesar 30,41. Sedangkan nilai rata-rata yang didapatkan pada kegiatan post-test adalah 60,02. Dari hal ini dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan dan perubahan nilai rata-rata antara pre-test dan post-test. Nilai gain yang dinormalisasi yang didapatkan dari data tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dengan nilai sebesar 0,42 dengan klasifikasi sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya metode pembelajaran permainan kuis Jeopardy dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan klasifikasi sedang. Pada kelas penelitian yang lain, nilai rata-rata pre-test yang didapatkan sebesar 33,44. Sedangkan nilai rata-rata yang didapatkan pada kegiatan post-test adalah 48,36. Dari hal ini dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan dan perubahan nilai rata-rata antara pre-test dan post-test. Perubahan ini dinamakan perubahan positif atau yang dapat juga disebut bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata. Nilai gain yang dinormalisasi yang didapatkan dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dengan nilai sebesar 0,21 yang berada pada klasifikasi rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan klasifikasi rendah. Untuk lebih mengetahui perbandingan nilai rata-rata dan gain yang dinormalisasi dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 disajikan nilai perbandingan Gambar 1. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Pre-test, Post-test dan Gain yang Dinormalisasi pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji Hipotesis Mann-Whiteney Data hasil perhitungan nilai untuk uji Mann-Whitney dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Mann- Whitney Kelas Jumlah Siswa Gain Rata- Rata Eksperimen 37 0,42 Kontrol 38 0,21 z hitung p hitung 4,795 0,0001 Dari Tabel 4 diketahui bahwa nilai p hitung bernilai lebih kecil dari pada p taraf nyata yaitu 0,01 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis awal, H 0, ditolak. Dari hasil pengujian hipotesis tersebut juga didapatkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe TGT berbasis permainan kuis Jeopardy dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa daripada permainan Talking Stick. Berikut adalah pembahasan hasil pengolahan data berkaitan dengan perubahan nilai rata-rata kelas dan perubahan nilai rata-rata per aspek pemahaman konsep pada masing-masing kelas.
7 WePFi Vol.1 No.3, Desember Translasi Pemahaman konsep aspek translasi merupakan kemampuan siswa untuk dapat menerjemahkan suatu komunikasi ke dalam bentuk komunikasi lain. Pada pembahasan kali ini akan dibahas perubahan kemampuan pemahaman pada aspek translasi untuk kedua kelas dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Perubahan Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Aspek Translasi Kelas Nilai Rata-rata Pre-test Post-test Nilai Klasifikasi Eksperimen 18,92 64,32 0,56 Sedang Kontrol 24,21 50,00 0,30 Sedang z hitung p hitung 3,59 0,0001 Dari Tabel 5 diketahui bahwa nilai gain yang dinormalisasi pada masingmasing kelas memiliki nilai yang berbeda. Untuk kelas eksperimen nilai gain yang dinormalisasi bernilai 0,56 dan termasuk dalam klasifikasi sedang. Sedangkan pada kelas kontrol, nilai gain yang dinormalisasi bernilai 0,30 dan sama seperti kelas kontrol, termasuk dalam klasifikasi sedang. Walaupun klasifikasi gain yang dinormalisasi pada kedua kelas sama, klasifikasi sedang, tetapi terdapat perbedaan nilai gain yang dinormalisasi. Nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih kecil daripada kelas kontrol yang berarti kemampuan pemahaman konsep pada aspek translasi kelas kontrol lebih baik daripada kelas eksperimen. Sedangkan pada nilai rata-rata post-test kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih besar daripada kelas kontrol. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan pemahaman aspek translasi pada kelas eksperimen lebih baik daripada kemampuan pemahaman aspek translasi pada kelas kontrol. Selain itu nilai p hitung yang didapatkan pada aspek translasi ini memiliki nilai yang lebih kecil dari taraf nyata yang bernilai 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan permainan kuis Jeopardy pada kelas eksperimen dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep pada aspek translasi daripada permainan Talking Stick yang diterapkan di kelas kontrol. Interpretasi Pemahaman konsep aspek interpretasi merupakan kemampuan siswa untuk mengidentifikasi dan memahami ide utama dalam suatu komunikasi, termasuk memahami hubungan antara keduanya. Pada pembahasan kali ini akan dibahas perubahan kemampuan pemahaman konsep untuk aspek interpretasi pada kedua kelas dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Perubahan Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Aspek Interpretasi Kelas Nilai Rata-rata Pre-test Post-test Nilai Klasifikasi Eksperimen 35,45 62,32 0,40 Sedang Kontrol 37,31 50,93 0,19 Rendah z hitung p hitung 3,58 0,0001
8 8 A. R. Hakim, dkk, - PENERAPAN METODE... Dari Tabel 6 diketahui bahwa nilai gain yang dinormalisasi pada masingmasing kelas memiliki nilai yang berbeda. Untuk kelas eksperimen nilai gain yang dinormalisasi bernilai 0,40 dan termasuk dalam klasifikasi sedang. Sedangkan pada kelas kontrol, nilai gain yang dinormalisasi bernilai 0,19. Berbeda dari kelas eksperimen, klasifikasi nilai gain yang dinormalisasi pada kelas kontrol adalah rendah. Nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen lebih kecil daripada nilai ratarata pada kelas kontrol, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep aspek interpretasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda serta kelas kontrol memiliki pemahaman konsep yang lebih baik daripada kelas eksperimen. Sedangkan pada rata-rata nilai post-test, kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep aspek interpretasi pada kelas eksperimen lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep aspek interpretasi kelas kontrol. Selain itu nilai p hitung yang didapatkan pada aspek interpretasi ini memiliki nilai yang lebih kecil dari taraf nyata yang bernilai 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan permainan kuis Jeopardy pada kelas eksperimen dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep pada aspek interpretasi daripada permainan Talking Stick yang diterapkan di kelas kontrol. Ekstrapolasi Pemahaman konsep aspek ekstrapolasi merupakan kemampuan siswa untuk membuat perkiraan atau prediksi berdasarkan pemahaman tentang kecenderungan atau kondisi yang dijelaskan dalam sebuah komunikasi, termasuk dalam membuat kesimpulan sehubungan dengan implikasi, konsekuensi, akibat dan efek yang terdapat dalam komunikasi. Pada pembahasan kali ini akan dibahas perubahan kemampuan pemahaman konsep untuk aspek ekstrapolasi pada kedua kelas dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Perubahan Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Aspek Ekstrapolasi Kelas Nilai Rata-rata Pre-test Post-test Nilai Klasifikasi Eksperimen 16,22 31,08 0,15 Rendah Kontrol 20,27 22,97 0,03 Rendah z hitung p hitung 1,37 0,0583 Dari Tabel 7 diketahui bahwa nilai gain yang dinormalisasi pada masingmasing kelas memiliki nilai yang berbeda. Untuk kelas eksperimen nilai gain yang dinormalisasi bernilai 0,15 dan termasuk dalam klasifikasi rendah. Sedangkan pada kelas kontrol, nilai gain yang dinormalisasi bernilai 0,03 dan sama seperti kelas kontrol, nilai gain yang dinormalisasinya termasuk dalam klasifikasi rendah. Walaupun klasifikasi gain yang dinormalisasi pada kedua kelas sama, klasifikasi rendah, tetapi terdapat perbedaan nilai gain yang dinormalisasi. Nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih kecil daripada kelas kontrol yang berarti kemampuan pemahaman konsep pada aspek ekstrapolasi kelas kontrol lebih baik daripada kelas eksperimen. Sedangkan pada nilai rata-rata post-test kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih besar daripada kelas kontrol. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
9 WePFi Vol.1 No.3, Desember kemampuan pemahaman konsep aspek ekstrapolasi pada kelas eksperimen lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep aspek ekstrapolasi pada kelas kontrol. Meskipun begitu nilai p hitung yang didapatkan pada aspek ekstrapolasi ini memiliki nilai yang lebih besar dari taraf nyata yang bernilai 0,01 Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep pada penerapan pembelajaran menggunakan permainan kuis Jeopardy yang diterapkan pada kelas eksperimen dan Talking Stick yang diterapkan di kelas kontrol untuk aspek ekstrapolasi. Dari pembahasan di atas didapatkan bahwa nilai rata-rata pre-test kelas kontrol untuk masing-masing aspek kemampuan pemahaman konsep lebih besar daripada nilai rata-rata pre-test kelas kontrol. Walaupun demikian nilai rata-rata post-test kelas eksperimen lebih besar daripada ratarata nilai post-test kelas kontrol untuk tiap aspek kemampuan pemahaman konsep. Hal ini juga ditunjukkan oleh nilai gain yang dinormalisasi yang berbeda pada kedua kelas untuk masing-masing aspek kemampuan pemahaman konsep. Nilai gain yang dinormalisasi pada kelas eksperimen selalu lebih besar daripada kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa permainan kuis Jeopardy dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep fisika daripada permainan Talking Stick untuk aspek translasi dan interpretasi serta tidak terdapat perbedaan peningkatan pada aspek ekstrapolasi. Untuk lebih mengetahui perbandingan nilai rata-rata gain yang dinormalisasi pada masing-masing kelas, dapat pula dilihat dari Gambar 2. Pada Gambar 2 disajikan nilai perbandingan dalam satuan persentase agar nilai gain yang dinormalisasi dapat terlihat lebih jelas. Gambar 2. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi pada Ketiga Aspek Pemahaman Konsep Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep dari kedua kelas ditunjukkan oleh nilai gain yang bernilai positif. Penelitian yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini membandingkan dua jenis permainan yang berbeda yaitu permainan kuis Jeopardy dan permainan Talking Stick. Ternyata terdapat perbedaan nilai gain antara kedua kelas tersebut. Pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran TGT dengan permaian kuis Jeopardy memiliki gain yang lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menerapkan permainan Talking Stick. Hal ini diduga karena adanya teknis permainan yang berbeda. Dalam permainan Talking Stick siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru sedangkan permainan kuis Jeopardy siswa diminta untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya disediakan oleh guru sehingga pada permainan kuis Jeopardy siswa dapat lebih mengkonstruksi pengetahuan dan pemahamannya lebih baik.
10 10 A. R. Hakim, dkk, - PENERAPAN METODE... KESIMPULAN Berdasarkan nilai gain yang dinormalisasi terlihat bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada kedua kelas. Dari perbandingan nilai gain yang dinormalisasi tersebut terlihat bahwa terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep fisika siswa. Selanjutnya berdasarkan uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney dapat terlihat bahwa permainan kuis Jeopardy dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa daripada permainan Talking Stick. Nilai gain yang dinormalisasi pada ketiga aspek pemahaman konsep menunjukkan bahwa pada kelas yang diterapkan permainan kuis Jeopardy memiliki nilai gain yang dinormalisasi lebih tinggi daripada nilai gain yang dinormalisasi pada kelas yang diterapkan permainan Talking Stick. Meskipun pada kedua kelas terdapat peningkatan nilai tetapi terdapat perbedaan klasifikasi pada nilai gain yang dinormalisasi untuk kedua kelas pada masing-masing aspek. Pada kelas eksperimen nilai gain yang dinormalisasi pada aspek translasi dan interpretasi berada pada klasifikasi yang sedang tetapi pada aspek ekstrapolasi berada pada klasifikasi yang rendah. Sedangkan pada kelas kontrol nilai gain yang dinormalisasi pada aspek interpretasi dan ekstrapolasi berada pada klasifikasi rendah serta pada aspek translasi berada dalam klasifikasi sedang. Untuk aspek translasi dan interpretasi dapat disimpulkan bahwa permainan kuis Jeopardy dapat lebih meningkatkan kemampuan pemahaman konsep fisika siswa dibandingkan dengan permainan Talking Stick sedangkan pada aspek ekstrapolasi disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep pada penerapan kedua permainan. DAFTAR PUSTAKA Fowler, H. W. and Fowler, F. G. (1951). The Concise Oxford Dictionary of Current English. London: Oxford University Press. Nokes, M. C. (1949). Science in Education. London: Macdonald. Rizki, E. J. (2011) Profil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika dan Kemampuan Berpikir Kreatif dengan Menerapkan Model Pembelajaran Discovery Inquiry. Skripsi Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan. Susetyo, B. (2010). STATISTIKA UNTUK ANALISIS DATA PENELITIAN, Dilengkapi Cara Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: Refika Aditama.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Arief Rachman Hakim, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan manusia dari berbagai aspek mulai dipertimbangkan untuk berbagai hal. Salah satu aspeknya yaitu dalam pemenuhan kebutuhan psikologi. Dalam ranah
Lebih terperinciCici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT
The Application of Cooperative Learning Model Type of Group Project on Enviroment Pollution Concept (Experiment Study at 10 th Grade Students of Madrasah Aliyah Public School Tasikmalaya 2012/2013) Cici
Lebih terperinciMODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM
MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL Oleh Etik Khoirun Nisa NIM 090210102023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciRahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa
Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions dan Tipe Teams Games Tournament pada Konsep Ekosistem (Studi Eksperimen
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh
Lebih terperinciAnggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )
IMPLEMENTATION OF THINK TALK WRITE TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL IN HUMAN EXCRETION SYSTEM CONCEPT IN 11 th GRADE SCIENCE CLASS OF 8 th PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL AT TASIKMALAYA Anggarini Puspitasari*
Lebih terperinciIkeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)
Application of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have on The Human Body Excretion System Concept (Experimental Studies at II th Grade Science of the 1 st Public Senior High School Singaparna
Lebih terperinciResti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)
APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF GAMES TOURNAMENT TEAMS (TGT) WITH EXPLORE ACTIVITY STUDENT LEARNING RESULT IN CONCEPT PLANT STRUCTURE (Experimental Study in Fourth Grade Salebu Elementary
Lebih terperinci(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (Studi Eksperimen di kelas VIII SMPN 17 Tasikmalaya) (The Influence of Cooperative
Lebih terperinciEma Susanti Purwati Kuswarini Suprapto
The Effect of Model Cooperative Learning Type of Take and Give in the Students Learning Result on The Depends Each Other in Ecosystem Concept in 7 th Grade of the 16 th Public Junior High School at Tasikmalaya
Lebih terperinciKeywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DAN TIPE TALKING STICK PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di kelas VII
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Alat Pernapasan pada Manusia
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciSiva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DIBANTU MEDIA MAGIC CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen
Lebih terperinci(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 1 Salawu Tahun Ajaran
Lebih terperinci(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (STUDI EKSPERIMEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 13 KOTA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2014/2015) (The Influence of Cooperative
Lebih terperinciWistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta
1 EFEKTIVITAS COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PPKn DI SMA N 2 WONOSARI Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 87 91 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA Rika Pristianti Setianingrum, Titin Sunarti
Lebih terperinciAutomotive Science and Education Journal
ze ASEJ 3 (2) (2014) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK
Lebih terperinciKata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI TIPE TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) DENGAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN INLUENCE LEARNING COOPERATIVE TYPE TGT
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG Dini Ayu Astari*), Rina Febriana**), Ainil Mardiyah**) *) Mahasiswa Program
Lebih terperinci(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DIBANTU DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Di Kelas X Semester 2 SMA Negeri 4 Tasikmalaya
Lebih terperinciGunung Pati, Semarang. Diterima: 3 Maret Disetujui: 4 April Dipublikasikan: 30 Juli 2016 ABSTRACT
VANOS JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING EDUCATION http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/vanos ISSN 2528-2611, e-issn 2528-2700 Vol.1, No.1, Juli 2016, Hlm.23-27. PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Lebih terperinciRini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Padakembang Kabupaten Tasikmalaya
Lebih terperinci(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY TIPE GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015)
Lebih terperinciEduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal
EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN 2085-1243 Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal 211-216 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SECARA INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa
Lebih terperinciJURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADAA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 18 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran
Lebih terperinciPerbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Dengan Pendekatan Questioning dan Reflection (Studi Eksperimen
Lebih terperinci1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SURVEY, QUESTION, READ, RECITED, REVIEW (SQ3R) DAN TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN READING GUIDE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA KELAS VIII SMPN 30 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2014/2015 Raudhah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII SMPN 27 PADANG Wita Novira*), Rina Febriana **),
Lebih terperinciJurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN DI KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG Dewi Devita Universitas
Lebih terperinciKeywords: Cooperative Model, Student Teams Achievement Division (STAD) and Two Stay Two Stray, mind mapping, the digestive system in human.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TWO STAY TWO STARY DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
Lebih terperinciTHE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM
THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM Eva Sri Nur, Hernawan Abstract The purpose of this research
Lebih terperinciPENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP
PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP 1) Ratih Ayu Wijaya, 2) Albertus D. Lesmono, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen
Lebih terperinciMODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono
MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Lebih terperinciSariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PROBLEM POSING PADA MATERI PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 KOTA
Lebih terperinciRisaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.
1 THE COMPARATIVE STUDY OF STUDENT S ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) AND ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) ON THE COLLOID SUBJECT IN CLASS XI SCIENCE SENIOR
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match dengan Pendekatan Pembelajaran Resitasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri
Lebih terperinciYosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)
The Application of Cooperative Teaching Learning Model Type of Learning Starts With A Question (LSQ) in The Ecosystem Concept on 7 th Grade of The 3 rd Junior High School at Panumbangan Yosi Febrianti*)
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME DAN COOPERATIVE SCRIPT (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Dwi Anggraeni 1), Chumdari 2), Hartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis quasi experiment. Sedangkan disain penelitian yang akan diterapkan berupa static group
Lebih terperinciPENGARUH MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI 1) Oleh
PENGARUH MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI 1) Oleh Agung Prihatmojo 2), Darsono 3), Sumadi 4) The aims of the study were to know and analyze (1) the increasing of the Geography learning
Lebih terperinciAsmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI Asmaul Husna Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciDwi Ratnaningdyah. Universitas PGRI Palembang, Palembang. ABSTRAK
ISSN: 2338-1027 September 2017 Jurnal Wahana Pendidikan Fisika (2017) Vol.2 No.2 : 63-67 PENERAPAN MDEL PEMBELAJARAN NVICK DIPADUKAN DENGAN STRATEGI CPERATIVE PRBLEM SLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
Lebih terperinciTHE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING
1 THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING (Study To The 7 th Grade Students of SMPN 1 Terbanggi Besar, Lampung
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME DAN TIPE LISTENING TEAM (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya pada Konsep
Lebih terperinciNia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TRHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACET PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika,
Lebih terperinciCitra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P
Lebih terperinciDesain Sampul dan Tata Letak: Ridwan Efendi. Penerbit: Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI
Desain Sampul dan Tata Letak: Ridwan Efendi Penerbit: Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI Redaksi: Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung, Indonesia Telp: (022) 2004548 Fax: (022) 2004548 Email: fisika@upi.edu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG
Vol. 3 No. 1 (214) Jurnal Pendidikan Matematika : Part 2 Hal 41-45 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (The Influence of Cooperative Learning Model Course Review
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Team Games Tournament, Prestasi Belajar.
ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV SDIT Nurul Fikri Kedungawaru Tulungagung oleh Anita
Lebih terperinciUSING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT
0 USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT La Sahara 1), Agus Setiawan 2), dan Ida Hamidah 2) 1) Department of Physics Education, FKIP, Haluoleo University,
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR ILUSTRASI PADA KELAS XI IPA SMA N 1 KARANGDOWO KLATEN
67 MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR ILUSTRASI PADA KELAS XI IPA SMA N KARANGDOWO KLATEN LEARNING MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TO IMPROVE ILLUSTRATION
Lebih terperinciAi Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Melalui Pendekatan Ekspositori dan Proses (Studi Eksperimen pada Konsep Sistem
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL
PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: REACT, Penomoran NHT, Interaksi Belajar, Prestasi Belajar
ABSTRAK Hosenainy, Desy. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran REACT dengan Penomoran NHT terhadap Interaksi dan Prestasi Belajar Fisika Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMAN 9 Malang. Skripsi, Jurusan
Lebih terperinciSKRIPSI RANI APRIYANI
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN TIPE TIME TOKEN PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri
Lebih terperinciPengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta
BIOSFER, Vol. VII, No. 1, Maret 1 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta Effect of Application
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Numbered Heads Together, Student Team Achievement Division, hasil belajar
ABSTRAK Skripsi dengan judul Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Togethet (NHT) Dan Student Team Achievement Division (STAD)
Lebih terperinciTHE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM
THE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM (Ekperiment study at XI IPA 2 Programe of SMAN Darmaraja Sumedang Academic Year 2012/2013) Dr. H. Endang
Lebih terperinciISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI Oleh : Meli Siska B 1, Kurnia 2, Yayan Sunarya 3 Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP Muhamad Firdaus Prodi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 8
Lebih terperinciPengaruh Model Student Team Achievement Division
Pengaruh Model Student Team Achievement Division (STAD) dengan Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII di SMPN 4 Praya Timur
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE DI KELAS X SMA NEGERI 6 KOTA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciJURNAL. Oleh MUS LADIKU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA
PENGARUH PENDEKATAN PAKEM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN BUNYI (suatu penelitian di SMP Negeri 3 Gorontalo) JURNAL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Lebih terperinciArinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DENGAN TIPE PAIR CHECKS (Studi Eksperimen pada Konsep Pencernaan Makanan pada
Lebih terperinciKomalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Melalui Pendekatan Konstruktivisme dan Proses (Studi Eksperimen
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM DISERTAI TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG
PENERAPAN MODEL (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG E-JURNAL ELTRI NOVIA NIM.10010068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH
Lebih terperinciPEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PHYSICS AND EVERYDAY THINKING (PET) DAN EMOTIONAL INTELLIGENCE (EI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP
PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PHYSICS AND EVERYDAY THINKING (PET) DAN EMOTIONAL INTELLIGENCE (EI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP Irma Nurmalasari 1 dan Asep Sutiadi 2 1 Edukator (Education
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PARIGI KABUPATEN CIAMIS JURNAL Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciPROFIL KONSISTENSI REPRESENTASI DAN KONSISTENSI ILMIAH SISWA SMP PADA KONSEP GERAK
WePFi Vol.1 No.3, Desember 2013 PROFIL KONSISTENSI REPRESENTASI DAN KONSISTENSI ILMIAH SISWA SMP PADA KONSEP GERAK D. Aminudin, A. Sutiadi, A. Samsudin * Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Ayu Tiara Putri 1, Haninda Bharata 2, Arnelis Djalil 2 putri.ayutiara@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH
PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DAN CARD SORT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciPremiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran
Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran PE Premiere Educandum 7(1) 87 94 Juni 2017 Copyright 2017 PGSD Universitas PGRI Madiun P ISSN: 2088-550/E ISSN: 2528-517 Available at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/pe
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 78 82
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 78 82 PERAN ANALISIS TUGAS DALAM GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN ALAT OPTIK
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Pitri Oktaviani H. A. (1), Nurhanurawati (2), M. Coesamin (3) Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP
PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP Dita Hafsari, Rachmat Sahputra, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Teams Games Tournament) DENGAN PERMAINAN PHYSICS SQUARES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BUNYI KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA Tinus Prihastuti
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMPN 1 Cikoneng Tahun Ajaran 2015/2016) THE EFFECT
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Insani Mahardika, 2) Sutarto, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciAnisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)
THE IMPLEMENTATION COOPERATIVE TEACHING MODEL TYPE OF GIVING GREETING AND QUESTIONS IN ORGANIZATIONAL LIFE CONCEPT IN 7 th GRADE OF 12 th PUBLIC JUNIOR HIGH SCHOOL AT TASIKMALAYA Anisa Nur Utami*) Purwati
Lebih terperinciSystem Concepts) ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi
Lebih terperinciDiterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Electrina Rahmadani 1, Pramudiyanti 2, Rini Rita T. Marpaung 3 Email: Electrina_R@yahoo.co.id. HP: 085764555660 ABSTRAK
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X SMA NEGERI 2 SIDOARJO Jufita Ratnasari, Wasis Jurusan
Lebih terperinciDifference of Student Learning Using The Discussion Groups and Class Discussion on Cooperative Learning Model, Type of Everyone is Teacher Here
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAN DISKUSI KELAS PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS TEACHER HERE (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP N SATAP 3 Bojonggambir
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP 1) Cynthia Novarinda, 2) Trapsilo Prihandono, 2) Bambang Supriadi
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.
STRATEGI PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Nofita Tanjung 1) 1) Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Sains
Lebih terperinciPENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP
1 E-Journal Pendidikan IPA Edisi... PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP THE INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL BAMBOO DANCING TYPE ON
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.
Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 2, Ed. September 2017, Hal. 141-148 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK
Lebih terperinci