BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Universitas Sumatera Utara
|
|
- Sugiarto Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Pemberitaan mengenai konflik yang terjadi antara Anas Urbaningrum yang merupakan mantan ketua umum partai yang berkuasa saat ini Partai Demokrat, dan Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan Presiden Republik Indonesia yang telah menjabat 2 periode ini telah berlangsung hampir genap setahun. Perang urat saraf ini bukan tanpa sebab, jika kita runut awal mula perang bintang ini bermula dari terbongkarnya skandal Hambalang. Kasus Hambalang berawal dari KPK yang melakukan penyidikan pada kasus wisma atlet SEA Games di Jakabaring Palembang, KPK pada saat itu menangkap Mindo Roslina Manulang seorang Marketing PT Anugerah Nusantara dan El Idris Manager Pemasaran PT Duta Graha sesaat setelah menyuap Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam. PT Duta Graha merupakan kontraktor pemenang dalam tender pembangunan wisama atlet dan PT Anugerah Nusantara merupakan bagian dari Grup Permai. Di sidang di Pengadilan tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR) majelis hakim menyebut Grup Permai dikendalikan oleh Nazaruddin seorang bendahara umum Partai Demokrat. Di pengadilan yg sama, Mindo mengungkapkan Anas Urbaningrum adalah pemimpinnya di PT Anugerah Nusantara pada Ketika KPK mulai menyidik kasus suap wisma atlet inilah, Nazaruddin pada tanggal 23 Mei 2011 kabur ke Singapura, dalam pelariannya, Nazaruddin mulai menuturkan soal proyek Hambalang, ia mengatakan korupsi di wisma atlet tak seberapa dibandingkan dengan proyek Hambalang, ia juga menyebutkan sejumlah kolega satu partainya yang tahu dan terlibat, dari Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, Mahyudin, Ignatius, hingga Andi Alfian Mallarangeng yang ketika itu menjabat sebagi Menpora. Hingga pada akhirnya Nazaruddin ditangkap KPK di Cartagena, Kolumbia, 7 Agustus Dalam penyidikannya KPK tak hanya berpegang pada pengakuan Nazaruddin, KPK juga memiliki saksi-saksi dan alat bukti lengkap. Mindo mau
2 bekerjasama, Dia mengungkapkan bagaimana Grup Permai dan anak perusahaanya berperan menggiring proyek pemerintah, untuk bisa menggiring tender mereka mengincar proyek-proyek ketika anggarannya hendak dibahas di DPR. KPK punya saksi kunci, yaitu Yulinis dan Oktarina Furi staff keuangan Grup Permai, dua orang ini mempunyai catatan keuangan perusahaan Grup Permai yang berisi kemana saja uang kas perusahaan mengalir dan digunakan untuk apa, sejumlah nama penting tercatat dalam buku ini, mulai dari anggota DPR, pejabat pemerintahan, hingga petinggi Kepolisian. Dari suap wisma atlet inilah kemudian KPK menyelidiki kasus Hambalang. Hambalang adalah sebuah daerah Di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, disana menurut rencanannya akan didirikan Sport Center, semacam Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional yang ide pendiriannya sudah ada sejak jaman Menteri Pemuda dan Olahraga Adiyaksa Dault, namun pembangunan proyek itu terkendala dari tahun 2003, karena tidak adanya sertifikat tanah seluas 5000 hektar. Saat Menpora dijabat oleh Andi Alfian Mallarangeng, proyek Hambalang terealisasi. (sumber : Anggaran awal pembangunan adalah Rp 125 Miliar namun dalam perjalanannya membengkak menjadi Rp 2,5 Triliun, menurut Nazaruddin, Anas yang pada waktu itu merupakan Ketua Fraksi Demokrat di DPR turut terlibat dalam proyek dengan melakukan serangkaian pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Badan Pertanahan (BPN) Joyo Winoto terkait sertifikat tanah Hambalang. Hal ini juga diakui oleh anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat Ignatius Mulyono, diduga Anas Urbaningrum bersama M.Nazaruddin, Angelina Sondakh, dan teman dekat Anas, Mahfud Suroso, mengatur pemenangan tender proyek Hambalang sehingga memenangkan PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya dengan sistem kerja sama operasi, kedua Perusahaan BUMN ini kemudian menunjuk 17 perusaahan lain sebagai subkontraktor proyek, salah satunya adalah PT Dutasari Citralaras yang memperoleh pekerjan senilai Rp 63 Miliar, perusaahan ini dipimpin oleh Mahfud Suroso dan di Komisarisi oleh Athiyyah Laila istri Anas. Selain itu pengembangan dari KPK, PT Adhi Karya menggelontorkan dan terima kasih sebesar Rp 14,601 Milyar untuk memenangkan pekerjaan fisik
3 proyek Hambalang. Sebagian uang tersebut Rp 6,925 miliar berasal dari PT Wijaya Karya, dari total uang Rp 14,601 Miliar itu, sebagian diberikan kepada Anas Rp 2,221 miliar untuk membantu pencalonannya sebagai Ketua unum dalam kongres Partai Demokrat tahun 2010, dan sebagian lainnya dibagikan kepada anggota DPR lainnya. Dalam persidangan Nazaruddin terungkap bahwa anas juga menerima Toyota Harrier dan Toyota Alphard (Sumber: Khaerudin. 11 Januari Perjalanan panjang Anas. Kompas,). Hingga pada jumat tanggal 22 Februri 2013 Anas Urbaningrum resmi dijadikan tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dan proyek-proyek lainnya, dan sehari setelahnya Sabtu 23 Februari 2013 Anas resmi menyatakan pengunduran dirinya sebagai Ketua umum Partai Demokrat. Setelah mangkir dari 2 kali pemanggilan pemerikasaan 10 Februari 2014 kasus ini memasuki babak baru dengan ditahannya Anas Urbaningrum sebagai tersangka di tahanan KPK. Dalam Perjalanan kasus ini kita dibumbui oleh petarungan wacana oleh Anas dan SBY, saat itu sekitar awal bulan Februari 2013 Saiful Mudjani Reaserch and Consulting mencatat berdasarkan hasil survey yang dilakukan tingkat keterpilihan atau elektabilitas Partai Demokrat menyentuh angka 8,3 persen, hal ini terjadi karena pemberitaan yang marak tentang kasus korupsi yang diduga dilakukan oknum-oknum dari partai Demokrat termasuk Anas Urbaningrum yang pada waktu itu menjabat sebagai Ketua Umum PD. Sejumlah politisi Demokrat menyampaikan sinyal agar Anas mundur agar elektabilitas partai tidak terus menurun dan meminta Yudhoyono turun tangan, maka pada hari Jumat tanggal 8 Februari 2013 melalui rapat tertutup di Cikeas, Bogor, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengambil alih Partai Demokrat melalui Majelis Tinggi, sehingga seluruh mekanisme partai harus melalui Majelis Tinggi yang dipimpin oleh Yudhoyono, juga ia menyatakan melalui konfrensi press yang diadakan setelah rapat, agar Anas Urbaningrum fokus menghadapi kasus hukum yang ditangani KPK (Sumber : SBY kuasai penuh Demokrat. 9 Februari Kompas) Menarik untuk disimak melalui pernyataan Yudhoyono ini adalah pada saat itu Anas Urbaningrum tidak memiliki status hukum apapun di KPK, palu belum diketuk tapi vonis sudah dijatuhkan, berbagai wacana muncul dari
4 pernyataan SBY ini, apakah opini-opini yang berkembang di media yang menyebabkan Yudhoyono menyatakan hal ini, ataukah Yudhoyono mengetahui yang tidak diketahui orang lain dan mengapa harus orang Presiden yang harus turun tangan langsung menyelesaikan konflik partainya, apakah pengaruh Anas begitu kuat di Demokrat, tidak ada yang tahu. Ditempat terpisah Anas menyatakan soal turunnya elektabilitas Demokrat, Anas meminta jangan mencari kambing hitam. Babak kedua dalam konflik ini terjadi tepat sehari setelah SBY mengambil alih Partai Demokrat, Sabtu 9 Februari 2013 Draf Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) KPK bocor di media, draf ini berisi surat perintah penyidikan Anas Urbaningrum terkait kasus Hambalang, yang menarik adalah surat penyidikan ini bocor tepat sehari setelah Yudhoyono miminta Anas fokus kepada kasus hukumnya, dokumen itu ibarat mengkonfirmasi isu penetapan Anas Urbningrum sebagai tersangka, hingga pada akhirnya tanggal 22 Februari 2013 Anas Urbaningrum resmi dijadikan tersangka oleh KPK. Dalam konfrensi press yang digelar sehari setelah penetapannya menjadi tersangka Anas Urbaningrum menyatakan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, ia menambahkan, Hari ini saya nyatakan, ini baru sebuah awal dari langkahlangkah besar. Hari ini saya nyatakan bahwa ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman berikutnya yang akan kita buka dan baca bersama. Ini bukan tutup buku, tetapi pembukaan buku halaman pertama. Sebuah Stetment yang sarat makna dan penuh muatan politis (Sumber: Anas Urbaningrum Mundur dan Pertanyakan Etika Politik Partai. 24 Februari Kompas) Secara tersirat Penulis berpendapat peryataan ini mengindikasikan perlawanan, juga tantangan dan acaman terhadap Partai Demokrat terkhusus kepada pak SBY, saat itu media mewacanakan Anas akan buka-bukaan soal kasus korupsi yang ada ditubuh partainya dan kasus korupsi yang melibatkan orangorang besar di Negeri ini, jika kita runut dari belakang alasan ini bukan tanpa sebab, Anas yang waktu itu merupakan seorang anggota komisioner KPU di tahun 2004 yang memenangkan SBY sebagai Presiden, kemudian SBY merekrut Anas untuk bergabung menjadi kader Partai Demokrat, di Demokrat karier Anas gilang gemilang, bahkan sempat menjadi ketua umum, dari sanalah Anas diwacanakan
5 mempunyai kartu truf atau info yang sangat rahasia tentang SBY, tentang kasuskasus korupsi dan skandal yang terjadi di Republik ini seperti kasus Century, Hambalang dan lain-lain. Setelah sempat menghilang dari media pada bulan September tepatnya tanggal 15 September 2013 Anas Urbaningrum mendirikan PPI (Persatuan Pergerakan Indonesia), menurut juru bicara PPI Ma'mun Murod Al Barbasy, PPI didirikan sebagai gerkan tandingan dari sebuah sistem yang dirasakan semakin diskriminatif, baik dalam hal hukum, politik dan lainnya, maka PPI akan melawan melalui konteks itu menurutnya. Pendirian PPI ini ditanggapi serius oleh Partai Demokrat dengan mencopot Gede Pasek Suardika dari Ketua Komisi III DPR dan Saan Mustopa Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR, mereka adalah loyalis Anas yang datang menghadiri deklarasi PPI di rumah Anas, pencopotan ini menurut rumornya adalah bentuk ketidaksukaan Partai Demokrat terhadap PPI dan terhadap Anas, tapi Ketua Harian Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan mengatakan, pencopotan Gede Pasek Suardika dan Saan Mustopa merupakan bentuk penerapan disiplin partai, ia juga menambahkan pencopotan itu telah disetujui oleh Ketua Umun Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Media saat itu mewacanakan kejanggalan dalam pencopotan kedua loyalis Anas ini, mengapa pencopotan terjadi setelah deklarasi PPI, apakah ini sebagai bentuk ancaman dari SBY kepada siapa saja anggota Partai Demokrat yang pro Anas, apakah dengan mendirikan PPI, Anas, ingin kasusnya menjadi perlawanan Politik dan bukan perlawanan Hukum (Sumber: Loyalis Anas Dicopot. 19 September Kompas) Babak baru pada perang Bintang ini terjadi pada Jumat kramat 10 Januari 2014 dengan resmi ditahannya Anas Urbaningrum di Rumah Tahanan Kelas 1 Jakarta Timur Cabang Gedung KPK, setelah 2 kali mangkir dari pemanggilan pemerikasaan KPK akirnya Anas datang ke KPK pukul 13:35 dan setalah 4 jam pemerikasaan Anas keluar dari Gedung KPK mengenakan rompi orange bertuliskan tahanan KPK, sebelum masuk kedalam mobil tahanan Anas mengatakan Di atas segalanya, saya berterima kasih yang besar kepada Pak SBY. Mudah-mudahan peristiwa ini punya arti, punya makna, dan jadi hadiah Tahun Baru 2014 ujar Anas, sungguh kalimat yang sarat muatan politis, apakah ini
6 peryataan Anas ini dapat dimaknai sebagai kode perlawan dan ancaman terhadap Pak SBY, apakah benar Anas mempunyai kart truf yang dapat membongkar semua kasus korupsi dan skandal dan bahkan dapat melibatkan orang besar di Republik ini seperti Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Media adalah medan diskusi publik si mana masing-masing kelompok sosial saling bertarung, saling menyajikan perspektif untuk memberikan makna dalam suatu persoalan, tetapi media itu sendiri bukanlah saluran/entitas yang bebas, namun media adalah alat dari kelompok dominan untuk menyebarluaskan gagasannya, mengontrol kelompok lain, kelompok dominan memiliki akses untuk mempengaruhi dan memaknai sebuah peristiwa berdasarkan pandangan mereka dalam hal ini kelompok dominan bukan saja menanfaatkan media untuk memapankan kekuasaannya tetapi mereka juga memarjinalkan atau meminggirkan posisi kelompok yang tidak dominan (Eriyanto 2001: 48). Media bukanlah entitas yang netral tempat berbagai kepentingan dan pemaknaan dari berbagai kelompok mendapatkan perlakukan yang sama, media adalah instrumen ideologi, suatu sumber kekuasaan yang hegemonistik, ia mempertahankan kekuasaan kelompok dominan melalui seperangkat alat kebahasaan (ideologi), dalam hal ini media menjadi subjek yang mengkonstruksi realitas berdasarkan penafsiran dan definisinya sendiri kepada masyarakat, sehingga realitas yang ditampilkan adalah realitas yang semu dan telah terdistorsi, hal ini terjadi karena adanya tekanan dari kekuatan yang mendominasi struktur ruang redaksi sebuah media dan adanya kekuatan ideologi yang akhirnya memaksa media tersebut memaknai, memahami dan memposisikan dirinya atas realitas yang ada di sekelilingnya. Satu peristiwa tunggal pun akan sangat berbeda pemberitaan dan isinya antar media yang satu dan media yang lainnya, baik itu dari titik perhatian yang berbeda dan pemilihan kata yang berbeda dan lain sebagainya, sungguh hal sangat menyadarkan kita tentang bagaimana berita yang kita baca, kita dengar dan kita lihat setiap hari itu telah melalui proses konstruksi. Selain itu media juga dapat menjadi sumber legitimasi, di mana lewat media mereka yang berkuasa dapat memupuk kekuasaan agar tampak absah, benar dan agar masyarakat memandang bahwa suatu kondisi memang seharusnya seperti itu. Untuk bisa mencapai titik itu memerlukan suatu usaha pemaknaan
7 yang terus-menerus yang diantaranya dilakukan lewat pemberitaan, sehingga khayalak tanpa sadar telah terbentuk kesadarannya tanpa paksa, hal ini lah yang dimaksudkan Althusser sebagai Ideological state aparatus, mempertahankan kekuasaan melalui cara yang persuasif dengan menggunakan ideologi sebagi senjatanya, sehingga berita tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang bias dan telah terdistorsi namun ideologilah yang menentukan bagaimana fakta itu dipahami, fakta mana yang diambil dan fakta mana yang dibuang oleh redaksi, dan hal ini adalah konsekuensi dari ideologi (Eriyanto 2001:107). Dengan mengambil kasus Anas vs SBY inilah menjadi menarik untuk diteliti bagaimana media membangun opini dan keberpihahakannya, bagaimana media merepresentasikan realitas yang ada dalam kasus ini, karena seperti yang kita tahu bahasa dan wacana dalam konteks ini selain dari bentuk pendefinisian dari realitas, ia juga adalah sebuah arena pertarungan sosial dalam memperebutkan dan memperjuangkan makna yang pada akhirnya dipandang benar dan lebih dapat diterima dan bagaimana institusi yang dalam hal ini adalah media massa menjelaskan peristiwa tersebut kepada masyarakat. Penelitian ini menfokuskan pada penyajian teks, seperti apa teks-teks yang disajikan, bagaimana media menyajikan fakta yang ditemukan dilapangan menjadi sebuah berita yang terdiri dari beberapa teks dan bagaimana representasi ideologi yang ditrampilkan media dalam teks-teks yang di produksi, media yang dipilih oleh peneliti adalah koran kompas yang membuat pemberitaan konflik Anas dan SBY. Harian kompas dipilih sebagai subjek penelitian karena Kompas merupakan koran Nasional yang telah mapan secara ekonomi dan memiliki pembaca yang tersebar luas di Nusantara, belum lagi Koran Kompas termasuk media yang profesional, idealis dan memiliki oplah yang besar pula. Pisau bedah analisis yang peneliti gunakan adalah analisis wacana model Theo van Leeuwen pada level mikro, karena teori ini memusatkan bahasa sebagai pencerminan dari ideologi, sehingga dengan mempelajari bahasa yang tercermin dalam teks, ideologi dapat terbongkar. Titik perhatian van Leeuwen terutama didasarkan pada bagaimana peristiwa dan aktor-aktor sosial digambarkan dalam teks. Apakah ada peristiwa atau pihak yang dimarjinalkan dengan penggambaran tertentu lewat
8 teks. Penggambaran itu sendiri mencerminkan bagaimana pertarungan sosial yang terjadi. 1.2 Fokus Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengajukan perumusan masalah sebagi berikut: Bagaimana teks-teks pertarungan wacana antara Anas vs SBY disajikan dan bagaimana representasi ideologi media dalam teks-teks yang berkaitan dengan konflik ini ditampilkan dalam Harian Kompas? 1.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan agar penelitian lebih fokus terhadap permasalahan yang sedang diteliti, maka perlu dibuat pembatasan permasalahan sebagai berikut : 1. Penelitan hanya dilakukan dalam Harian Kompas. 2. Penelitian hanya dilakukan pada pemberitaan mengenai konflik yang terjadi antara Anas Urbaningrum dan Susilo Bambang Yudhoyono. 3. Penelitian dilakukan pada Harian Kompas yang terbit 5 Februari Januari Penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana teks-teks pertarungan wacana antara Anas vs SBY disajikan di Harian Kompas dan bagaimana representasi ideologi yang ditampilkan media dalam teks-teks yang berkaitan dengan konflik ini diproduksi.
9 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk melihat bagaimana teks-teks pertarungan wacana antara Anas Urbaningrum Anas Urbaningrum vs Susilo Bambang Yudhoyono disajikan di Harian Kompas 2. Untuk melihat bagaimana representasi ideologi yang ditampilkan Harian Kompas dalam teks-teks yang berkaitan dengan konflik ini. 1.5 Manfaat penelitian Manfaat penelitian adalah sebagai berikut : 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu memperluas atau menambah khasanah penelitian komunikasi dan menambah pengetahuan dan pengalaman ilmu mahasiswa di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2. Secara teoritis, untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU serta menambah wawasan peneliti secara khusus mengenai analisis teks berita menggunakan analisis wacana. 3. Secara praktis, diharapkan penelitian ini menjadi masukan dan memotivasi siapa saja yang tertarik pada penelitian yang dikaitkan dengan isi media dan masyarakat, memberikan masukan kepada bidang yang bergerak dalam dunia jurnalistik termasuk didalamnya harian kompas.
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kasus korupsi di Indonesia merupakan salah satu berita yang sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kasus korupsi di Indonesia merupakan salah satu berita yang sering diwacanakan oleh media massa. Korupsi telah menjadi isu lama yang tak kunjung selesai untuk
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juli Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 1 Juli 2011 Indeks 1. Kasus Dugaan Suap Sesmenpora Nazaruddin: Uang mengalir ke Andi dan Anas 2. Dugaan Suap KY minta MA berhentikan sementara Hakim
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 Agustus Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 16 Agustus 2011 Indeks 1. Dugaan Kasus Korupsi KPK Selidiki 7 Kasus Keterlibatan Nazaruddin 2. Korupsi di Kemenpora Atasan Sesmenpora mengetahui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah suatu alat penerima gambar dan suara yang didapat dari sebuah sinyal transmisi, pemancar dan satelit. Televisi merupakan salah satu alat
Lebih terperinciAnalisa Kasus Wisma Atlet
Analisa Kasus Wisma Atlet Disusun oleh : Septyarini Dwi Praminingtyas (114674052) S1 Ilmu Administrasi Negara FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2011 I. PERMASALAHAN Kasus Wisma Atlet Berawal
Lebih terperinciBendahara umum Partai Demokrat terjerat isu suap. Benarkah uangnya untuk partai?
Bendahara umum Partai Demokrat terjerat isu suap. Benarkah uangnya untuk partai? Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, baunya tetap akan tercium juga. Peribahasa ini tampaknya pas dengan apa yang dialami
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 Agustus Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 09 Agustus 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Dharmasyara Kejati Sumbar antre untuk periksa Nazaruddin 2. Korupsi Wisma Atlet Menpora
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014
Analisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014 Sebaran Media. Media online yang terbanyak memberitakan adalah Detik.com (28 berita).
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 15 September 2011 Indeks 1. suap Wisma Atlet KPK usut uang ke kogkres Demokrat 2. Korupsi Kemenkes Polri periksa 30 kepala rumah sakit 3. Kasus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyelewengan dan penyalahgunaan yang terjadi terhadap aset-aset yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelewengan dan penyalahgunaan yang terjadi terhadap aset-aset yang dimiliki negara dari hari ke hari kian meningkat. Terbukti dengan banyaknya pejabat-pejabat pemerintahan
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 Juli 2011. Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 19 Juli 2011 Indeks 1. Proyek Wisma Atlet Alex Noerdin segera diperiksa 2. Korupsi Kepala Dinas PU Bengkulu dihukum 3,5 tahun 3. Dugaan Suap Wisma
Lebih terperinciPERTARUNGAN WACANA DALAM PEMBERITAAN ANAS URBANINGRUM VS SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DI HARIAN KOMPAS
PERTARUNGAN WACANA DALAM PEMBERITAAN ANAS URBANINGRUM VS SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DI HARIAN KOMPAS ARNOLD YOSHUA LASRO NAINGGOLAN (090904027) ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pertarungan Wacana Dalam Pemberitaan
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 9 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 9 Juni 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi KPK Akan Panggil Nazaruddin dan Istrinya 2. Diperiksa Kasus Kemendiknas Lalu, Bagaimana Kaitan Nazar-Kasus Sesmenpora? 3. Nazaruddin
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 27 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 27 Juni 2011 Indeks 1. Korupsi PLTS Muhaimin persilakan KPK telusuri 2. Nazaruddin: Duit Untuk Pejabat MK Diketahui Partai 3. Suap Wisma Atlet KPK panggil Nazaruddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (SMRC) merilis hasil bahwa Partai Demokrat, mengalami penurunan tingkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil riset yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil bahwa Partai Demokrat, mengalami penurunan tingkat elektabilitas dengan angka
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 10 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 10 Oktober 2011 Indeks 1. Badan Anggaran KPK Telaah Transaksi Mencurigkan di DPR 2. Kasus Narkotika Terdakwa ffaruk ditangkap saat jalani proses
Lebih terperinci1. Dugaan Korupsi KPU Ada aliran dana ke lima media 2. Berstatus Saksi, KPK Kesulitan Pulangkan nazaruddin 3. Hakim Syarifuddin Bantah Terima Suap
Clipping Service Anti Money Laundering 17 Juni 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi KPU Ada aliran dana ke lima media 2. Berstatus Saksi, KPK Kesulitan Pulangkan nazaruddin 3. Hakim Syarifuddin Bantah Terima
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Agustus Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 04 Agustus 2011 Indeks 1. Korupsi Wisma Atlet Biaya lobi mengalir ke pejabat 2. Korupsi Pembangunan Jalan Majelis hakim tipikor tolak eksepsi Bupati
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 20 Juli Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 20 Juli 2011 Indeks 1. 150 Perusahaan di Wisma Atlet 2. Rosa Juga Sebut Ada Aliran Dana ke Anas Itu kan hanya keterangan satu saksi, dan satu saksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa semakin memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat. Media massa mampu menjadi alat kontrol massa yang paling utama. Hal ini dikarenakan media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal. Bila kita cermati, dalam keseharian kita pastilah penuh dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari komunikasi. Komunikasi telah menjadi salah satu kebutuhan utama kita, seperti halnya makan, pakaian, dan tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjangkit yang namanya kecurangan atau istilahnya fraud. Fraud ini terjadi akibat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam tata kelola dan pertanggung jawaban keuangan negara, akan sangat rentan terjangkit yang namanya kecurangan atau istilahnya fraud. Fraud ini terjadi akibat oknum-oknum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. The Ramon Magsasay Award Foundation, pada 23 juli Namun hal ini tidak bisa menjadi tolak ukur Indonesia telah bebas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menjadi sebuah negara yang dianggap berhasil dalam pemberantasan melawan korupsi. Hal ini ditandai dengan adanya penghargaan dari The Ramon Magsasay Award
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 18 Oktober 2011 Indeks 1. Kasus Korupsi Djufri Diijinkan Hakim 2. Korupsi Wisma Atlet I Wayan Koster bantah terima uang 3. Diduga Korupsi, Eks Staf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontrak bernama (nominaat contract) yaitu kontrak yang dikenal dan diatur dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjanjian (overeenkomst) merupakan suatu hubungan hukum dengan mana para pihak saling mengikatkan dirinya terhadap suatu prestasi dan dapat menimbulkan akibat hukum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu karena dengan berbahasa kita dapat menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran untuk diucapkan dan tersampaikan
Lebih terperinciVONIS KASUS NAZARUDDIN DALAM KACAMATA FILSAFAT HUKUM (Oleh : FERLI HIDAYAT,SH.,SIK.)
VONIS KASUS NAZARUDDIN DALAM KACAMATA FILSAFAT HUKUM (Oleh : FERLI HIDAYAT,SH.,SIK.) Usai majelis hakim memvonis M Nazaruddin, terdakwa kasus suap Wisma Atlet, Nazar tersenyum lebar. Vonis majelis hakim
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah Komunikasi Massa:
DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah. 2010. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Badan Pengawasan dan Pembangunan, Strategi Pemberantasan
Lebih terperinciKonstruksi Berita Kasus Suap Wisma Atlet (Studi Analisis Framing
Konstruksi Berita Kasus Suap Wisma Atlet (Studi Analisis Framing Tentang Konstruksi Pemberitaan Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh Pada Media Online Kompas E-paper) Hendra Wibowo Gultom 060904059
Lebih terperinciPEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi
41 PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS (Studi Analisis Framing head line Pemberitaan Kasus Korupsi Sport Center di Hambalang Pada Surat
Lebih terperinciKorupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri.
Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri. Sejak reformasi, Indonesia makin demokratis. Sayangnya proses demokratisasi itu tak signifikan dengan proses pemberantasan
Lebih terperinciDugaan Suap Jaksa Periksa Sistoyo, Kejaksaan tidak Temukan Keterlibatan Jaksa Lain
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 16 Desember 2011 Indeks 1. Dugaan Suap Jaksaaa Periksa Sistoyo, kejaksaan tidak temukan keterlibatan jaksa lain 2. KPK Tetapkan Tersangka Korupsi
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 24 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 24 Juni 2011 Indeks 1. Periksa Rekening Pejabat 2. Narkotika Bandar kelas kakap dituntut hukuman seumur hidup 3. Jadi Terdakwa, Ketua KPU Mamuju Dinonaktifkan 4.
Lebih terperinciAnalisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos. Tesa Herowana
Jurnal komunikasi, ISSN 1907-898X Volume 6, Nomor 2, April 2012 Analisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos Tesa Herowana Alumnus Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan memiliki lembaga-lembaga khusus berdasarkan tugas masing-masing. Dalam rangka untuk memahami
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 27 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 27 September 2011 Indeks 1. Dugaan Suap Wisma Atlet KPK Kembali Periksa Rossa 2. KPK tahan Ketua DPD Demokrat Bengkulu 3. Dadong Kembali Tegaskan
Lebih terperinciJohan Budi, Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Johan Budi, Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Begitu Ahmad Fathonah tertangkap tangan menerima suap kuota daging sapi, Komisi Pemberantasan Korupsi langsung mengkaitkannya dengan Luthfi Hasan Ishaq,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta pikiran. Bahasa memiliki fungsi sebagai identitas nasional, karena di Indonesia terdapat beribu-ribu
Lebih terperinciBagan 3.1 Desain Penelitian
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti mencoba mengilustrasikan desain penelitian dalam menganalisis wacana pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu korupsi, suap, pencucian uang, dan semua bentuk penggelapan uang negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia. Para aparatur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemilihan umum legislatif sebagai agenda demokrasi yang telah dilaksanakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum legislatif sebagai agenda demokrasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 April oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah berakhir Komisi Pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, media massa merupakan tempat penyalur aspirasi atau pikiran masyarakat yang berfungsi untuk memberikan informasi dan mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan dipelihara (Carey, 1999, h.243). Media massa memiliki kekuatan dalam membentuk persepsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media
Lebih terperinciKepada pers, SBY menegaskan dia akan berjihad untuk mendapatkan keadilan. Hal ini untuk
KOPI, Jakarta Ditempat kerjanya, Kangmas Sutisyoso menuturkan Diluar negeri mantan Presiden masuk penjara seperti Presiden Korea Selatan Roh Tehwu, negara Maladewa. Apakah di NKRI (Negara kesatuan Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. benda merupakan suatu usaha mengkonstuksi realitas. Oleh karena sifat dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam upaya mendeskripsikan konseptualisasi sebuah peristiwa, keadaan, atau benda merupakan suatu usaha mengkonstuksi realitas. Oleh karena sifat dan kenyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu konsekuensi kognitif dari komunikasi politik, baik secara langsung maupun melalui media massa, yang sangat penting ialah terbentuknya citra politik khayalak
Lebih terperinciIa akan dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset tanah penjualan tanah PT Barata Indonesia (persero) pada 2004.
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 21 November 2011 Indeks 1. KPK Periksa Wakil Menteri BUMN Terkait kasus PT Barata 2. Korupsi Dana Bansos Ketua DPRD jadi tersangka 3. Korupsi Mesin
Lebih terperinciKASUS PENYUAPAN DANA WISMA ATLET SEA GAMES 2011 DI PALEMBANG DAN JAKARTA
KASUS PENYUAPAN DANA WISMA ATLET SEA GAMES 2011 DI PALEMBANG DAN JAKARTA TUGAS AKHIR Disusun oleh : MAYA ACKSARI DEWI NIM : 11.12.5646 KELOMPOK : BAHASA NAMA DOSEN : Drs.Mohammad Idris Purwanta,MM PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di banyak negara demokrasi pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kasus korupsi bukan lagi hal baru di Indonesia. Korupsi bahkan telah mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency International (TI) mencatat,
Lebih terperinciSkandal Wisma Atlet Dan Tiga Skenario Demokrat. Lingkaran Survei Indonesia Feb
Skandal Wisma Atlet Dan Tiga Skenario Demokrat Lingkaran Survei Indonesia Feb 2012 1 Kata Pengantar Skandal Wisma Atlet dan Tiga Skenario Demokrat Angelina Sondakh sudah ditetapkan sebagai tersangka. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunculan korupsi di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk ringan atau berat, terorganisasi atau tidak. Walaupun korupsi sering memudahkan kegiatan
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 01 Desember Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 01 Desember 2011 Indeks 1. Hanya Angelina yang Disebut Nazaruddin mulai diadili dalam kasus Wisma Atlet 2. Suap Wisma Atlet Perjalanan itu mulai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa dengan menggunakan analisis framing model Robert N.Entman dan Urs Dahinden terhadap teks berita di okezone.com dan kompas.com pada bab
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Juli 2011. Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 14 Juli 2011 Indeks 1. Korupsi Kas Daerah Mantan bupati Sragen dijebloskan ke penjara 2. Sidang Suap Kemenpora Nazarudddin dan Wafid Muharam terima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemberitaan tentang kasus korupsi yang melibatkan tersangka M. Nazaruddin,
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pemberitaan tentang kasus korupsi yang melibatkan tersangka M. Nazaruddin, yang mulai beredar setelah ditangkapnya Sekretaris Menteri Pemuda dan Olah Raga Wafid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berita pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait kasus PT Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari Menteri Energi dan Sumber
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh. Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Oleh : ARIE PRAMESTA / KOM
PENGARUH TERPAAN BERITA SEPUTAR KASUS NAZARUDDIN TERHADAP SIKAP MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI dan MAHASISWA HUKUM UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DALAM MELIHAT CITRA PARTAI DEMOKRAT MENUJU PEMILIHAN PRESIDEN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap kedudukan di pemerintahan dengan cara melakukan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDiterjang Anas Soal Skandal Korupsi Bank Century, Dinasti Cikeas Bakal Ambruk?
Page 1 of 6 datongcao From: Hidarto Pranata [tan_tjhoen_hie@yahoo.com] Sent: 04 Maret 2013 7:44 To: paulus.sauw@gmail.com; painting2004@gmail.com; kurniawan yunarto Subject: Fw: [insan_harapan] Fwd: Re.:
Lebih terperinciBAB IV KONSTRUKSI MEDIA
BAB IV KONSTRUKSI MEDIA Setiap pemberitaan di media, secara tidak langsung membentuk sebuah wacana yang akan mengarahkan pola pikir pembacanya. Begitu juga pemberitaan Kompas mengenai penyuapan wisma atlet
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan
BAB VI PENUTUP 5.3. Kesimpulan Menanggapi peristiwa pengunduran diri Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alfian Mallarangeng, majalah Detik menurunkan berita dengan judul Sandungan Si Anak Emas Presiden.
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.
BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana. Relevansi Dalam perkuliahan ini mahasiswa diharapkan sudah punya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pascaruntuhnya runtuhnya kekuasaan orde baru terjaminnya kebebasan pers telah menjadi ruang tersendiri bagi rakyat untuk menggelorakan aspirasi dan kegelisahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa sebagai four estate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan
Lebih terperinciGila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi
Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi Bendahara Umum Partai Golongan Karya Setya Novanto tiba di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2014).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu sama lain, yakni sebagai media informasi, media pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Fungsi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara penganut sistem Demokrasi, dimana kekuasaan yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa disamping dijadikan sebagai referensi oleh masyarakat juga digunakan untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Media massa telah berfungsi
Lebih terperinciKeterangan Pers Presiden RI Mengenai Pengunduran Diri Menpora, Jakarta, 7 Desember 2012 Jumat, 07 Desember 2012
Keterangan Pers Presiden RI Mengenai Pengunduran Diri Menpora, Jakarta, 7 Desember 2012 Jumat, 07 Desember 2012 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENGENAI PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 13 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 13 September 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi Mantan direktur utama Merpati dicekal 2. Suap Wisma Atlet Yulianis akui ada uang Rp 30 miliar ke kongres
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan
Lebih terperinci2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU
No.547, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DPR-RI. Kode Etik. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DENGAN
Lebih terperinciKPK juga hampir KO di Era SBY
KPK juga hampir KO di Era SBY Presiden SBY pernah sangat kesal kepada KPK lalu mediskriditkan KPK melalui pernyataan-nya pada bulan Juni 2009: Terkait KPK, saya wanti-wanti benar. Power must not go uncheck.
Lebih terperinciKebablasan Soal Century
Kebablasan Soal Century http://www.tempo.co/read/opinikt/2011/12/30/1729/kebablasan-soal-century Kamis, 29 Desember 2011 04:59 WIB Semua orang tentu setuju kasus bailout Bank Century dibongkar tuntas.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam informasi. Hal itu berkaitan dengan semakin canggihnya industri media informasi dan komunikasi,
Lebih terperinciBlunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011
Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011 1 Pengantar Blunder Politik Demokrat? Sebanyak 41% pemilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah fraud (kecurangan) sering kita jumpai baik di lingkungan organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah fraud (kecurangan) sering kita jumpai baik di lingkungan organisasi pemerintahan maupun perusahaan. Tindakan kecurangan atau fraud dalam perusahaan dapat diartikulasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa telah berfungsi sebagai alat propaganda paling efektif, di samping dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Media
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa saat ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, tak dapat kita pungkiri bila animo masyarakat terhadap berbagai program komunikasi melalui media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai
9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.182, 2014 LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciRosa, Eks Orang Kepercayaan Nazaruddin Diperiksa Kasus Hambalang
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 17 November 2011 Indeks 1. Rosa, Eks Orang Kepercayaan Nazaruddin Diperiksa Kasus Herlambang 2. Suap di Kemenakertrans Muhaimin arahkan agar uang
Lebih terperinci12/10/2012. Politisi Muda di Media Hotel Century, 09 Desember 2012 FFH
1/10/01 Politisi Muda di Media Hotel Century, 09 Desember 01 FFH The Founding Fathers House (FFH) adalah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang riset dan kajian terhadap kebijakan publik. Lembaga ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki cukup banyak koruptor. Korupsi di Indonesia sudah menjadi suatu budaya atau trend yang menjamur. Trend korupsi tersebut terindikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi yang tidak lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Maman (2002; 3) penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Partai ini didirikan untuk mengusung Pak SBY menjadi presiden. Selain Partai (dari jumlah pemilih : orang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Partai Demokrat adalah partai penguasa, dibentuk pada era reformasi. Partai ini didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003. Partai ini
Lebih terperinci