Konstruksi Berita Kasus Suap Wisma Atlet (Studi Analisis Framing
|
|
- Djaja Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Konstruksi Berita Kasus Suap Wisma Atlet (Studi Analisis Framing Tentang Konstruksi Pemberitaan Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh Pada Media Online Kompas E-paper) Hendra Wibowo Gultom ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konstruksi Berita Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh (Studi Analisis Framing Tentang Konstruksi Berita Dalam Frame Pemberitaan Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh pada Media Online Kompas E-paper). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kompas E-paper memaknai, memahami dan membingkai berita Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh dan melihat posisi Kompas E-paper dalam mengkonstruksi berita. Subjek penelitian ini adalah kumpulan berita tentang Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh pada Media Online Kompas E-paper yang terbit dari bulan Februari sampai Maret Berita-berita tersebut dianalisis menggunakan metode analisis framing Robert Entman. Dalam pengamatan Entman, framing berada dalam dua dimensi besar, yaitu seleksi isu dan penonjolan aspek-aspek tertentu. Entman kemudian mengonsepsikan dua dimensi besar tersebut ke dalam sebuah perangkat framing, yaitu: Definisi Masalah (Defining Problems), Memperkirakan Sumber Masalah (Diagnose Causes), Membuat Keputusan Moral (Make Moral Judgement/Evaluation), dan Menekankan Penyelesaian (Treatment Recommendation). Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa Kompas E-paper memaknai, memahami dan membingkai peristiwa Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh sebagai masalah hukum yang terkait dengan korupsi yang merugikan rakyat dan negara. Di sini juga dapat dilihat posisi Kompas E-paper mendukung pemerintah khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberantas tindak korupsi dengan menyebarluaskan berita korupsi. Kata kunci : Kasus Suap Wisma Atlet, Analisis Framing, Teori Gatekeeper berita Kompas E-paper. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Werner J. Severin dan James W. Tankard dalam buku Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Media Massa (Severin, 2005:458) mengutip dari Mc Luhan mengatakan, media online adalah gagasan baru dalam bermedia, namun media baru masih mengikut pada media lama dan bahkan sering memanfaatkan media lama sebagai tolak ukur dalam segi isi yang diterapkan di internet. Beberapa penelitian telah mendokumentasikan kecenderungan korankoran online untuk mengemas kembali materi-materi dari koran-koran cetak. Syarifudin Yunus dalam Jurnalistik Terapan (Yunus, 2010: 33) mengatakan media online kini menjadi alternatif media yang paling mudah mendapat akses 1
2 informasi atau berita. Karena media online adalah sarana mendapatkan informasi paling efektif yang ada di era lebih maju yaitu era teknologi informasi. Salah satu media online yang cukup tenar adalah Kompas E-paper (alexa.com). Sebagai adaptasi harian Kompas ke era digital, Kompas E-paper meperkenalkan cara baru untuk dapat mengakses informasi yang disediakan Kompas secara cepat dan efisien dari berbagai alat komunikasi yang berbasis internet. Kompas E-paper menyajikan tampilan yang sama persis dengan koran Kompas. Keunikan dari Kompas E-paper ini adalah kita tidak lagi perlu repot-repot membawa setumpuk koran setiap pagi dan biaya berlangganan dari Kompas E-paper ini pun jauh lebih murah daripada berlangganan koran Kompas. Seperti semua halnya media, koran Kompas melalui Kompas E-paper juga banyak menyajikan berita korupsi yang sedang terjadi Indonesia. Seperti semua halnya media, koran Kompas melalui Kompas E-paper juga banyak menyajikan berita korupsi yang sedang terjadi di Indonesia. Sebagai salah satu media massa tertua dan terbesar di Indonesia, Kompas selalu menyajikan berita terbaru dan mencoba seobjektif mungkin memandang sebuah berita dengan prinsip jurnalistik yang berimbang. Kasus korupsi yang terjadi di Indonesia merupakan warisan masa lalu yang telah membudaya dalam sistem pemerintahan. Kelemahan yang ada dalam sistem pemerintahan sering disalahgunakan oleh pejabat pemerintah untuk kepentingan pribadi. Kasus korupsi yang menjadi perhatian publik saat ini adalah kasus suap wisma atlet yang melibatkan banyak politisi Partai Demokrat dan anggota DPR RI. Salah satu nama yang tersangkut dalam kasus tersebut adalah Angelina Sondakh. Pada 1 Juli 2011, saat Nazaruddin dalam pelarian ia menyebutkan Angelina menerima aliran dana wisma atlet yang diserahkan oleh Wafid Muharam. Angelina menolak berkomentar tentang hal ini di media. Angelina mengatakan bahwa Nazaruddin berbohong karena posisinya yang menjadi buron kasus korupsi wisma atlet oleh KPK. Pada 3 Februari 2012, ia mengaku telah menerima uang sebesar sembilan miliar rupiah dan akhirnya ditetapkan menjadi tersangka serta dicekal untuk bepergian ke luar negeri. Dengan penetapan ini secara tidak terduga Angelina dipindahkan dari Badan Anggaran ke fraksi yang mengurus tentang kepemudaan dan olahraga. Hal ini sangat memicu polemik dan munculah berbagai teori konspirasi di kalangan publik. Hal ini berimbas pada karir politik dan kehidupan pribadi Angelina, dimana pers semakin gencar mengejar keberadaan dan memantau perkembangan kasus ini. Setelah menjadi saksi kunci dalam persidangan Nazaruddin di pengadilan Tipikor maka, pada tanggal 27 April 2012 Angelina resmi menjadi tahanan KPK dan ditempatkan di ruang tahanan di gedung KPK. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Berdasarkan uraian konteks masalah yang telah dipaparkan maka fokus masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah media online Kompas E-paper mengkonstruksi berita Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh. 2
3 URAIAN TEORI Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 2001:39). Adapun teori yang dianggap relevan dengan masalah penelitian ini adalah Komunikasi Massa, Teori Gatekeepers dan Analisis Framing. Komunikasi Massa Komunikasi massa dapat diartikan dalam dua cara, yakni komunikasi oleh media dan komunikasi untuk massa. Namun ini tidak berarti komunikasi massa adalah komunikasi untuk setiap orang. Media tetap cenderung memilih khalayak dan demikian pula khalayak pun memilih-milih media. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen (Mulyana, 2005: 75). Teori Gatekeepers Istilah gatekeepers ini pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewin dalam bukunya Human Relations (1947). Istilah penjaga gerbang (gatekeepers) ini berasal dari penjabaran teori medan Kurt Lewin dalam ilmu sosial dan mengemukakan fungsinya sebagaimana yang tertera pada istilah itu sendiri. Istilah ini kemudian dikembangkan tidak hanya menunjuk orang atau organisasi yang memberi izin suatu kegiatan, tetapi mempengaruhi keluar masuknya sesuatu. Di dalam komunikasi massa dengan salah satu elemennya adalah informasi itu (dalam media massa) bisa disebut dengan gatekeeper. Itu juga bisa dikatakan, gatekeeper-lah yang memberi izin bagi tersebarnya sebuah berita (Nurudin, 2004: ). Seorang gatekeeper adalah orang yang memilih, mengubah dan menolak pesan dapat mempengaruhi aliran informasi kepada seseorang atau sekelompok penerima (Tubbs, 1996: 202). Analisis Framing Framing secara sederhana adalah membingkai sebuah peristiwa. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang tersebut yang pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan bagian mana yang dihilangkan, serta hendak dibawa ke mana berita tersebut (Sobur, 2004: 162). Framing adalah sebuah strategi bagaimana realitas atau dunia dibentuk dan disederhanakan sedemikian rupa untuk ditampilkan kepada khalayak pembaca. Peristiwa-peristiwa ditampilkan dalam pemberitaan agar tampak menonjol dan menarik khalayak pembaca. Frame media pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan frame dalam pengertian seharihari yang sering kita lakukan. Frame media adalah bentuk yang muncul dari 3
4 pikiran (kognisi), penafsiran dan penyajian dari seleksi dan penekanan dengan menggunakan simbol-simbol yang dilakukan secara teratur dalam wacana yang terorganisir baik dalam bentuk verbal maupun visual. Konsep framing oleh Entman digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media. Framing dapat dipandang sebagai penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada isu yang lain. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian yang akan dipakai pada penelitian ini menggunakan model analisis framing yang dibuat oleh Robert Entman (Eriyanto, 2002: ) dimana metode ini menitikberatkan pada penelitian terhadap struktur isi sebuah berita. Pada dasarnya framing (pembingkaian) adalah sebuah instrumen metodologis yang dipakai untuk melihat cara media dalam mengkonstruksi sebuah wacana dan realitas sosial sehingga menjadi berita. Berikut disajikan perangkat framing yang menjadi kerangka analisis dalam penelitian ini: Tabel 1. Kerangka Analisis Framing Defining Problems a. Peristiwa dilihat sebagai apa? b. Peristiwa sebagai masalah apa? Diagnose Cause Make Moral Judgement/Evaluation Treatment Recomendation a. Siapa penyebab masalah? b. Peristiwa disebabkan oleh apa? a. Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah? b. Nilai apa yang dipakai untuk mendelegitimasi/legitimasi suatu tindakan? a. Penyelesaian yang ditawarkan untuk mengatasi masalah? b. Jalan yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasinya? Sumber: Majalah Kajian Media Dictum Vol I, No. 2 September 2007 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Studi dokumenter, yaitu data unit analisis dikumpulkan dengan cara mengumpulkan data dari bahan-bahan ter-posting pada media online Kompas E- paper yang memuat berita kasus suap wisma atlet Angelina Sondakh. 2. Studi kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian 4
5 kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Teknik Analisis Data Penelitian ini akan memusatkan pada penelitian kualitatif dengan perangkat metode analisis isi memakai analisis framing Robert Entman. Dalam penelitian ini, unit-unit analisis (berita per edisi) dari subjek penelitian ditabulasikan/dikoding dalam suatu tabel yang memuat kesimpulan tekanan atau kecenderungan framing (tabel 4). Sebelumnya unit analisis akan dipecah menjadi dua, yaitu berita (tabel 2), setelah diuraikan struktur fisik unit analisis, maka selanjutnya adalah diuraikannya isi atau inti berita per berita (tabel 3). Setelah diuraikan, maka dikoding dalam sebuah tabel frame sehingga memudahkan peneliti meneliti setiap berita yang berhubungan dengan penelitian. Tabel 2. Subjek Penelitian Kompas E-paper Edisi Februari Maret 2012 TANGGAL JUDUL/HEADLINE RUBRIK Tabel 3. Paparan Singkat Berita dan Narasumber Dalam Berita JUDUL ISI BERITA NARASUMBER Tabel 4. Frame Isi Pemberitaan Defining Problems????? Diagnose Cause????? Make Moral Judgement/Evaluation????? Treatment Recomendation????? HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Berikut peneliti menyajikan analisis framing dari dari kasus suap wisma atlet Angelina Sondakh pada media online Kompas E-paper: Tabel 5. Daftar Frame Berita Mengenai Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh pada Media Online Kompas E-paper No Tanggal Judul/Headline Rubrik 1 4 Februari 2012 Angelina Belum Dinonaktifkan Headline 5
6 Setelah diuraikan frame masing-masing edisi Kompas E-paper, maka selanjutnya adalah membuat sebuah ruang khusus guna melihat bagaimana pola framing yang digunakan dalam mengkosntruksi berita Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh. Frame Berita 4 Februari 2012 Judul Isi Berita Sumber Berita Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Angelina Sondakh menjadi tersangka kasus korupsi proyek wisma atlet di Palembang. Namun Partai Demokrat belum menonaktifkannya sebagai anggota DPR dan Wasekjen Partai Demokrat. Keadaan ini menimbulkan polemik pada media dan publik. Di mana saat hal yang sama menimpa Nazaruddin, ia langsung dicopot dari jabatannya di Partai Demokrat. Angelina Belum di Nonaktifkan Sutan Bhatoegana (anggota F-PD), Ruhut Sitompul (anggota F-PD), Andi Nurpati (ketua divisi komunikasi publik DPP PD), Jafar Hapsah (ketua F-PD), Andi Malarangeng, (dewan pembina PD), Denny Indrayana (wamenkumham) PEMBAHASAN Pendefinisian Masalah Kompas E-paper mengidentifikasikan masalah yang terjadi pada kasus tersebut sebagai ketimpangan keadilan. Di mana Angelina tidak juga mendapatkan sanksi internal dari Partai Demokrat terkait kasus korupsi yang menimpanya. Pada bagian awal berita, disajikan lead berita yang berisi pernyataan yang menyatakan agar Angelina segera mundur dari jabatannya di Partai Demokrat terkait kasus yang sedang membelitnya. Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Angelina Sondakh menjadi tersangka kasus korupsi proyek wisma atlet di Palembang. Namun, Partai Demokrat belum menonaktifkannya sebagai anggota DPR dan Wasekjen Partai Demokrat. Perkiraan Sumber Masalah Dalam berita ini Kompas E-paper menempatkan Partai Demokrat sebagai sumber masalah. Karena ketidak tegasan pimpinan Partai tersebut, Angelina yang sudah menjadi tersangka masih saja menjalankan fungsinya sebagai Wasekjen Partai Demokrat. Selain itu terlihat juga ketidakharmonisan para fungsionaris Partai. Di mana nama Anas Urbaningrum disebut juga terkait kasus suap wisma atlet. Ruhut Sitompul menyarankan Anas untuk segera mundur juga dari jabatannya. 6
7 Dengan pertimbangan ini Ruhut meminta Anas untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Angelina yang kini menjadi tersangka sudah memalukan, apalagi ini terjadi kepada ketua umum. Karena itu sebaiknya Anas mundur lebih dahulu. Membuat Keputusan Moral Secara tersirat dalam berita yang dimuat Kompas E-paper terlihat ketimpangan penegakan aturan internal Partai Demokrat pada kader yang berbeda. Sudah selayaknya hal ini dibenahi oleh Partai Demokrat agar kehormatan dan elektabilitas partai tetap terjaga di mata publik seperti yang dikatakan oleh Sutan Bhatoegana kepada pers. Siapapun pengurus Partai Demokrat yang menjadi tersangka kasus korupsi atau pidana lainnya akan langsung dicopot dari jabatannya. Menekankan Penyelesaian Secara tidak langsung Kompas E-paper menegaskan agar setiap fungsionaris partai yang terlibat kasus korupsi atau tindak pidana lainnya dapat dengan legowo mengundurkan diri. Mengutip dari pernyataan Menpora, Andi Malarangeng. Tugas KPK memang mengusutnya dengan tuntas dan kita harapkan prosesnya lebih cepat Partainya juga menghormati langkah KPK, karena itu ia juga meminta Angelina untuk kooperatif mematuhi proses hukum dari KPK. KESIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti terhadap berita kasus suap wisma atlet Angelina Sondakh pada media online kompas E-paper dengan menggunakan teknik analisi framing Robert Entman, maka disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kompas E-paper memaknai, memahami dan membingkai berita kasus suap wisma atlet Angelina Sondakh sebagai masalah hukum yang menjerat politikus Partai Demokrat Angelina Sondakh yang bermula dari tertangkapnya Nazaruddin yang menjadi tersangka utama kasus ini. Dari bukti-bukti yang dikumpulkan KPK jelas terlihat keterlibatan Angelina dalam perundingan pemenangan tender kontrak pembangunan wisma atlet. 2. Kompas E-paper sangat mendukung setiap usaha yang dilakukan oleh semua pihak, baik lembaga non pemerintah maupun lembaga negara lainnya dalam menemukan kebenaran dugaan aliran dana wisma atlet dan mengungkap dalang yang disebut bos besar dan ketua besar yang disebut oleh Mindo dan telah menyeret Angelina yang juga mendapat sebutan "sang putri". Masyarakat Indonesia sangat mengharapkan pengungkapan kebenaran ini oleh KPK, agar nantinya kita bisa menilai 7
8 para politisi yang akan bersaing di pemilihan berikutnya sehingga kita tidak salah pilih. 3. Kompas E-paper pada beberapa berita tidak memuat semua unsur framing yang dipaparkan Robert Entman secara spesifik seperti pendefinisian masalah, perkiraan sumber masalah, keputusan moral dan penekanan penyelesaian. Pembingkaian secara spesifik ini diperlukan agar para pembaca Kompas E-paper bisa dengan mudah melihat sudut pandang yang diambil oleh Kompas E-paper. SARAN Kompas E-paper sebagai sebuah perusahaan pemasok berita melihat hal ini sebagai sebuah peluang, tidak hanya dalam segi finansial tapi lebih jauh dari nilai-nilai tertentu dari ideologi mereka yang ingin disampaikan kepada khalayak yang termuat dalam tiap berita yang mereka sajikan. Khusus dalam berita Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh, maka: 1. Kompas E-paper sebagai institusi media penghasil produk jurnalistik dalam hal ini khususnya berita Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh, hendaknya tetap mengedepankan kepentingan rakyat banyak tanpa mau ditunggangi kepentingan-kepentingan dari pihak tertentu. 2. Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan. Khususnya pemerintah hendaknya bersikap lebih tegas dan proaktif karena masalah ini berkaitan dengan institusi negara. (KPK, DPR, Parpol dan Kementerian) 3. Keterlibatan berbagai lembaga non-pemerintah merupakan niat baik yang perlu diapresiasi dan segala temuan dan tuntutan mereka soal Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh hendaknya dapat dijadikan masukan untuk mempercepat penyelesaian kasus ini. 4. Kompas E-paper seharusnya melengkapi setiap unsur framing Robert Entman. Dengan lengkapnya unsur-unsur framing tersebut, tentunya akan membantu pembaca untuk memahami sudut pandang yang diambil oleh Kompas E-paper. 5. Sebaiknya pada penelitian berikutnya dilakukan wawancara langsung kepada wartawan yang menulis berita dalam penelitian tersebut. Hal ini untuk mengurangi tingkat subjektifitas peneliti dan sebagai kontrol terhadap proses analisis framing yang dilakukan peneliti, sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih objektif. DAFTAR REFERENSI Eriyanto Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta: LKIS Mulyana, Deddy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Nawawi, Hadari Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Nurudin Komunikasi Massa. Malang: Cespur 8
9 Severin, Werner J. & James W. Tankard, Jr Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sobur, Alex Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya Tubbs, Stewart L. & Sylvia Moss Human Communication: Konteks- Konteks Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Yunus, Syarifudin Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia. Sumber web : (Diakses pada 2 Februari 2013) Majalah Dictum, Vol I. No. 2 (Diakses pada bulan September 2007) 9
Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik
1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa saat ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, tak dapat kita pungkiri bila animo masyarakat terhadap berbagai program komunikasi melalui media
Lebih terperinciKONSTRUKSI BERITA PELANGGARAN HAM DI MESUJI (Studi Analisis Framming tentang Konstruksi Pemberitaan Pelanggaran HAM di Mesuji pada Harian KOMPAS)
KONSTRUKSI BERITA PELANGGARAN HAM DI MESUJI (Studi Analisis Framming tentang Konstruksi Pemberitaan Pelanggaran HAM di Mesuji pada Harian KOMPAS) ABSTRAK Skripsi ini berjudul Konstruksi Berita Pelanggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan pemenuhan kebutuhan dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia dalam mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) terhadap sebuah isu atau peristiwa melalui berita atau opini yang diterbitkannya. Praktik pembingkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komisi Pemberantasan Korupsi adalah komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi
Lebih terperinciPEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi
41 PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS (Studi Analisis Framing head line Pemberitaan Kasus Korupsi Sport Center di Hambalang Pada Surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam menjembatani atau sebagai penghubung informasi kepada khalayak luas dalam bidang politik, sosial, keamanan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Sejauh ini ada tiga macam konstruktivisme seperti yang diungkapkan oleh Suparno : pertama, konstruktivisme radikal; kedua, realisme hipotesis; ketiga, konstruktivisme
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian Secara harafiah, metodologi dibentuk dari kata metodos, yang berarti cara, teknik, atau prosedur, dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Media Massa Media adalah pengantara atau saluran dalam menyebarkan suatu informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut McLuhan (Nova. 2009: 204) media massa
Lebih terperinciIdham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di. Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat
Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat (Studi Analisis Framing Pemberitaan Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat periode 27 Juli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu korupsi, suap, pencucian uang, dan semua bentuk penggelapan uang negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia. Para aparatur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir bulan Oktober 2012 media massa ramai memberitakan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mempublikasikan adanya pemesaran yang dilakukan oleh anggota DPR terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa
Lebih terperinciKonsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom
Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang
50 BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metodelogi penelitian, yakni seperangkat pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kasus korupsi bukan lagi hal baru di Indonesia. Korupsi bahkan telah mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency International (TI) mencatat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa semakin memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat. Media massa mampu menjadi alat kontrol massa yang paling utama. Hal ini dikarenakan media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. TNI bukanlah peristiwa yang baru. Kasus-kasus serupa kerap terjadi sebelumnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik antara dua institusi Negara seperti penyerangan Markas Polres oleh TNI bukanlah peristiwa yang baru. Kasus-kasus serupa kerap terjadi sebelumnya sepanjang 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rapat dengar pendapat antara komisi VII DPR RI dengan pemerintah tanggal 28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak mulai kuat berhembus setelah rapat dengar pendapat antara komisi VII DPR RI dengan pemerintah tanggal 28 Februari 2012.
Lebih terperinciyang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berita pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait kasus PT Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari Menteri Energi dan Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal. Bila kita cermati, dalam keseharian kita pastilah penuh dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari komunikasi. Komunikasi telah menjadi salah satu kebutuhan utama kita, seperti halnya makan, pakaian, dan tempat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.I. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab IV maka peneliti menyimpulkan hasil sebagai berikut. Hasil yang didapat dari bingkai berita penundaan hukuman mati Mary Jane dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan informasi semakin cepat, dan di era informasi seperti sekarang ini banyaknya pemberitaan, informasi yang datang ke masyarakat. Penyebaran informasi
Lebih terperinciANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015)
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 02-22 Februari 2015) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah suatu alat penerima gambar dan suara yang didapat dari sebuah sinyal transmisi, pemancar dan satelit. Televisi merupakan salah satu alat
Lebih terperinciKONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG KENAIKAN HARGA BERAS DALAM NEGRI
KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG KENAIKAN HARGA BERAS DALAM NEGRI (Analisis Framing Media Kompas.com dan Republika.co.id Periode 20 Februari 20 Maret 2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa dengan menggunakan analisis framing model Robert N.Entman dan Urs Dahinden terhadap teks berita di okezone.com dan kompas.com pada bab
Lebih terperinciKonstruksi TNI dalam Berita Penembakan di Lapas Cebongan Pada Media Cetak Edisi April 2013.
Konstruksi TNI dalam Berita Penembakan di Lapas Cebongan Pada Media Cetak Edisi April 2013. NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar sarjana S-1 Jurusan Ilmu Komunikasi Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
Lebih terperinciKONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA
KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Sebagai Persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini paradigma yang digunakan yakni pradigma kontruksionis. Paradigma menurut Bogdan dan Bikien adalah kumpulan longgar dari sejumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi
Lebih terperinciAnalisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos. Tesa Herowana
Jurnal komunikasi, ISSN 1907-898X Volume 6, Nomor 2, April 2012 Analisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos Tesa Herowana Alumnus Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kasus korupsi di Indonesia merupakan salah satu berita yang sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kasus korupsi di Indonesia merupakan salah satu berita yang sering diwacanakan oleh media massa. Korupsi telah menjadi isu lama yang tak kunjung selesai untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini secara keseluruhan peneliti membahas kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil yang didapat dari bingkai masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta pikiran. Bahasa memiliki fungsi sebagai identitas nasional, karena di Indonesia terdapat beribu-ribu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Online Media online memiliki kategori yang membedakan dengan media konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang ditulis nyaris bersamaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa memiliki peran strategis sebagai saluran yang menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa, kita dapat memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini, ilmu komunikasi pada saat ini lebih banyak tertuju pada media massa, baik cetak seperti koran dan majalah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Korupsi merupakan salah satu permasalahan yang masih dihadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Korupsi merupakan salah satu permasalahan yang masih dihadapi pemerintah Indonesia. Banyak kasus korupsi yang diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai
9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki cukup banyak koruptor. Korupsi di Indonesia sudah menjadi suatu budaya atau trend yang menjamur. Trend korupsi tersebut terindikasi
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan
BAB VI PENUTUP 5.3. Kesimpulan Menanggapi peristiwa pengunduran diri Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alfian Mallarangeng, majalah Detik menurunkan berita dengan judul Sandungan Si Anak Emas Presiden.
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 15 September 2011 Indeks 1. suap Wisma Atlet KPK usut uang ke kogkres Demokrat 2. Korupsi Kemenkes Polri periksa 30 kepala rumah sakit 3. Kasus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna
Lebih terperinciFRAMING PEMBERITAAN INSPEKTUR JENDERAL DJOKO SUSILO TERKAIT KASUS DUGAAN KORUPSI PENGADAAN SIMULATOR SIM PADA HARIAN KOMPAS
FRAMING PEMBERITAAN INSPEKTUR JENDERAL DJOKO SUSILO TERKAIT KASUS DUGAAN KORUPSI PENGADAAN SIMULATOR SIM PADA HARIAN KOMPAS Pangeran Fernando Hutapea ABSTRAK Skripsi ini berjudul Framing Pemberitaan Inspektur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa telah berfungsi sebagai alat propaganda paling efektif, di samping dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa menjadi penting dalam kehidupan politik dan proses demokrasi, yang memiliki jangkauan luas dalam penyebaran informasi, mampu melewati batas wilayah, kelompok
Lebih terperinciKONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012
0 KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari
Lebih terperinciSikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK
Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) Arlinda Nurul Nugraharini (D2C009105) Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul: Analisa Framing Pemberitaan Pemilukada Kabupaten Mesuji Tahun 2011 pada skh Lampung Post,
Lebih terperinciBERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)
BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, media massa merupakan tempat penyalur aspirasi atau pikiran masyarakat yang berfungsi untuk memberikan informasi dan mengetahui
Lebih terperinciPEMBERITAAN KASUS KORUPSI PEMERINTAH DAERAH DI MEDIA LOKAL
PEMBERITAAN KASUS KORUPSI PEMERINTAH DAERAH DI MEDIA LOKAL Analisis Framing Surat Kabar Samarinda Pos dan Kaltim Pos Edisi 16 Mei 23 Mei 2006 SKRIPSI Oleh : Cahya Amalia Nim: 02220150 Jurusan Ilmu Komunikasi
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juli Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 1 Juli 2011 Indeks 1. Kasus Dugaan Suap Sesmenpora Nazaruddin: Uang mengalir ke Andi dan Anas 2. Dugaan Suap KY minta MA berhentikan sementara Hakim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunculan korupsi di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk ringan atau berat, terorganisasi atau tidak. Walaupun korupsi sering memudahkan kegiatan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Konflik merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindarkan,
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Konflik merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindarkan, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia sendiri, banyak konflikkonflik bernuansa SARA yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : RIZKY YUDHISTIRA NPM
PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG SKANDAL M. NAZARUDDIN ( Analisis Framing Berita tentang M. Nazaruddin pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi 25-31 Juli 2011 ) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Lebih terperinciAnalisa Kasus Wisma Atlet
Analisa Kasus Wisma Atlet Disusun oleh : Septyarini Dwi Praminingtyas (114674052) S1 Ilmu Administrasi Negara FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2011 I. PERMASALAHAN Kasus Wisma Atlet Berawal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan dengan mengamati teks online
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini, objek penelitian dilakukan terhadap dua media yaitu www.tempo.co dan www.suara-islam.com dengan mengamati teks online pemberitaaan RUU
Lebih terperinciPENCITRAAN PARTAI DEMOKRAT DI HARIAN KOMPAS DAN JAWA POS DALAM PEMBERITAAN PEMERIKSAAN ANAS URBANINGRUM OLEH KOMISI PEMBERANTAS KORUPSI (KPK)
JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA PENCITRAAN PARTAI DEMOKRAT DI HARIAN KOMPAS DAN JAWA POS DALAM PEMBERITAAN PEMERIKSAAN ANAS URBANINGRUM OLEH KOMISI
Lebih terperinciperistiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat mengenal korupsi sebagai tindakan penyalahgunaan uang negara atau institusi perekonomian sebagai upaya untuk meraih keuntungan pribadi. Di Indonesia
Lebih terperinciKonstruksi Pemberitaan Media Online Sindonews.com dalam Pengumuman. Hasil Pemilu Capres dan Cawapres 2014 NASKAH PUBLIKASI
Konstruksi Pemberitaan Media Online Sindonews.com dalam Pengumuman Hasil Pemilu Capres dan Cawapres NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis
Lebih terperinciPEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI
PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM (Analisis Framing Berita Tentang Kasus Korupsi Simulator SIM Yang Melibatkan Djoko Susilo Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi Desember 2012
Lebih terperinciVeronika/ Mario Antonius Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Abstrak
Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pada Harian Jurnal Nasional dan Harian Kompas (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pada Harian Jurnal Nasional
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Peneliti telah sampai pada akhir kerja penelitian ini. Pada bagian ini peneliti
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Peneliti telah sampai pada akhir kerja penelitian ini. Pada bagian ini peneliti membuat suatu kesimpulan untuk menjelaskan pembingkaian berita yang terjadi di dalam produksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diasuh oleh lukman hakim ditabloid Posmo dalam membingkai dan
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti, yaitu berbicara mengenai bagimana sebuah isi teks pesan dakwah konsultasi sufistik yang diasuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut manusia untuk selalu mengetahui dan mengikuti perkembangan berbagai informasi.
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 10 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 10 Oktober 2011 Indeks 1. Badan Anggaran KPK Telaah Transaksi Mencurigkan di DPR 2. Kasus Narkotika Terdakwa ffaruk ditangkap saat jalani proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut perspektif Cahil (dikutip dari Kovach & Rosenstiel, 2001:10) dalam Rahayu (2006:5), menuturkan bahwa betapa besar pengharapan publik atas media massa. Pengharapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu konsekuensi kognitif dari komunikasi politik, baik secara langsung maupun melalui media massa, yang sangat penting ialah terbentuknya citra politik khayalak
Lebih terperinciFRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA
FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA Tuesday, April 29, 2014 http://www.esaunggul.ac.id/article/framing-berita-gayus-tambunan-di-surat-kabar-media-indonesia-dan-r
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara penganut sistem Demokrasi, dimana kekuasaan yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi yang tidak lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berita adalah sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan primer
Lebih terperinciFRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA
FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA 1Pratiwi Asri, 1 Abdurrahman Jemat, M.S. 1Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi saat ini berkembang sangat pesat. Setiap harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi mereka. Media menjadi pilihan
Lebih terperinci