BAB III DESKRIPSI INSTANSI
|
|
- Widya Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Sejarah Bank Indonesia Pada 17 Agustus 1950, Indonesia membubarkan Republik Indonesia Serikat dan kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdaulat penuh atas dirinya sendiri. perusahaan-perusahaan milik Belanda yang masih berdiri segera dinasionalisasikan dengan cara membeli seluruh sahamnya. 30 April 1951, Jusuf Wibisono, Menteri Keuangan saat itu, di hadapan media massa, mengemukakan maksud pemerintah menasionalisasikan De Javasche Baank (DJB). Pada 28 Mei 1951, keputusan nasionalisasi DJB di umumkan di hadapan DPR, sekaligus mengesahkan pembentukan Panitia Nasionalisasi yang mempunyai tugas untuk mengajukan usul usul mengenai langkah-langkah nasionalisasi. Langkash pertama adalah melakukan penawaran saham-saham DJB yang diperdagangkan di Bursa Efek Amsterdam. Pemerintan akhirnya berhasil membeli seluruh saham milik DJB. Langkah nasionalisasi DJB dilanjukan dengan mengubah lembaga bank sirkulasi tersebut menjadi bank sentral dengan nama Bank Indonesia, UU No. 11/1953 tanggal 1 Juli Dengan undang-undang dimaksud lebih menegaskan tanggal kelahiran Bank Indonesia dan sekaligus mengukuhkan kedaulatan bangsa di bidang ekonomi dan moneter. Nasionalisasi ini merupakan kebangkitan semangat untuk mengatur dirinya sendiri menuju era yang lebih baik. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dibuka pada tanggal 25 November 1867 dengan nama Agentshap Soerakarta sebagai kantor cabang yang ke-6 dari DE JAVACHE BANK yang menjadi pendahulu Bank Indonesia kita sekarang ini dan telah menjadi Independen dengan dikeluarkannya Undang-undang No.23 19
2 20 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.6 Tahun Gagasan pendirian Kantor Cabang di Solo, timbul ketika President (=Gubernur) De Javasche Bank yakni C.F.W. WEGGERS VAN KERCHEM sebagai president yang keempat (1 Juli Juni 1867) sedang berada di Yogyakarta dalam rangka melakukan perjalanan dinas. Pertama kali dibuka hingga akhir tahun 1867, kantor cabang Soloini menempati sebuah losmen sebagai kantornya. Selanjutnya, untuk menampung kegiatan perbankan yang semakin berkembang pesat, pada tahun 1908,DJB cabang Solomembeli sebuah gedungtambahanmilik perusahaan Tan Giam Bo yang berbatasn dengan DJB cabang Solo. Pada tanggal 10 November 1908, mulai dibangun sebuah gedung baru bagi kantor DJB cabang Solo. Pembangunan kantor cabang ini dilaksanakan berdasarkan rancangan yang dibuatoleh biro arsitek Cuypers & Hulswit. Secara umum Arsitektur gedung DJB Solo memiliki karakter le style empire (langgam imperial) yaitu sebuah langgam dari Neo-Klasikisme yang merupakan sebuah gerakan yang muncul dan menjadi tempat tinggal pimpinan DJB. Akhirnya pada tanggal 1 Agustus 1910, bangunan ini diresmikan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo memiliki wilayah kerja meliputi Eks Karesidenan Solo yang terdiri dari tujuh Kota/ Kabupaten yaitu Kota Solo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Karanganyar. Kantor Bank Indonesia Solo merupakan bagian dari jaringan kerja Bank Indonesia yang berkedudukan didaerah dengan peran perencanaan dan pelaksanaan tugas operasional guna mendukung perkembangan ekonomi daerah melalui fungsi-fungsi di Bidang Ekonomi Moneter, Bidang Sitem Pembayaran, dan Bidang Manajemen Intern.
3 21 B. Visi Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo 1) Visi Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Solo Menjadi kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. 2) Misi Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Solo Mendukung pencapaian kebijakan Bank Indonesia di bidang moneter, perbankan dan sistem pembayaran secara efisien dan optimal serta memberikan saran kepada Pemda dan lembaga terkait lainnya di daerah dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah. C. Struktur Organisasi KPwBI Solo Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo (Sumber: Bank Indonesia Solo)
4 22 Struktur organisasi Bank Indonesia menggambarkan 3 pilar, departemenisasi, posisi staf, tanggung jawab dan dibagi menjadi tiga kelas, kelas I memiliki tugas dan wewenang secara nasional, kelas II memiliki tugas dan wewenang di wilayah propinsi atau koordinator Kantor Bank Indonesia wilayah propinsi, kelas II memiliki tugas dan wewenang di daerah dan kelas IV memiliki tugas dan wewenang daerah yang sedang dirintis. Kantor Bank Indonesia Solo sebagai KBI Kelas III dipimpin oleh satu orang Pemimpin Bank Indonesia (PBI) yang membawahi 3 bidang yaitu: a. Bidang Ekonomi, Moneter Bidang Ekonomi Moneter membawahi 2 unit, yaitu: a) Unit Akses Keuangan & UMKM b) Unit Asesmen, Statistik, Survei, & Liaison c) Unit Komunikasi & Koordinasi Kebijakan b. Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern. Bidang SP dan MI membawahi 3 unit, yaitu: a) Unit Distribusi Uang & Layanan Kas b) Unit Layanan Nasabah dan Penyelenggaraan Kliring c) Unit Pengelolaan Uang d) Unit Sumber Daya (terintegrasi di dalamnya Logistik, Protokol, PAM, dan Kesekretariatan). D. Deskripsi Jabatan 1. Bidang Ekonomi Moneter a) Unit pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM, tugas pokok meliputi: 1) Melakukan identifikasi hasil-hasil penelitia/ kesepakatan/ program yang potensi dalam pengembangan sector riil dan melaksanakan identifikasi permasalahan secara spesifik yang terjadi pada komoditi/ industri/ bidang usaha tertentu.
5 23 2) Menyusun program pemberdayaan sector riil (korporasi, BUMN, dan UMKM) berdasarkan hasil identifikasi. 3) Melaksanakan program perberdayaan sector riil yang ditetapkan. 4) Melakukan koordinasi dengan skateholder daerah untuk memberikan bantuan teknis dalam bentuk penyediaan informasi berbasis penelitian serta memfasilitasi proses intermediasi perbankan dalam rangka pemberdayaan sector riil atau UMKM. 5) Mengkomunikasikan hasil penelitian dalam rangka mendorong perbankan dalam pembinaan UMKM. b) Unit Kajian, Statistik dan Survei (UKSS) dan UK3, tugas pokok meliputi: 1) Menyusun Kajian Ekonomi Regional (KER) semesteran dan bulanan dn perkembangan ekonomi dan harga. 2) Melakukan penelitian ekonomi daerah yang berbasis kajian lapangan dan studi kepustakaan. 3) Aktif dalam TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) 4) Menyusun rekomendasi kebijakan perekonomian daerah kepada Pemda dan stakeholder. 5) Menyusun dan melaksanakan program komunikasi atas hasil-hasil kebijakan ekonomi dan penelitian daerah. 2. Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern a) Unit Operasional Kas, tugas pokok meliputi: 1) Melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi/ monitoring kebutuhan uang. 2) Melakukan pengelolaan khazanah yaitu penyiapan dan pengembalian modal kerja, pengelolaan persediaan kas (termasuk kas besar titipan DPU), pemeriksaan fisik uang, pengelolaan barang/ surat-surat berharga serta pencucian dan penggunaan khazanah.
6 24 3) Melakukan tindak lanjut atas: Temuan selisih lebih/ kurang hasil hitung ulang yang disebabkan karena jumlah, perbedaan, dan uang palsu. Laporan temuan uang palsu dari skateholder. Laporan terkait dengan uang dan sistem pengedaran uang. 4) Mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang dan cara memperlakukan uang. 5) Melakukan administrasi kegiatan operasional kas, pengaturan tugas akhir, dan anggaran operasional kas. b) Unit Layanan Nasabah dan Penyelenggaraan Kliring 1) Settlement transfer melalui BI-RTGS untuk kepentingan pengeluaran pemerintah (atas beban APBN atau reksus) dan rekening lainnya. 2) Penatausahaan rekening nasabah 3) Settelement penerimaan pajak dan penerimaan lainnya dari bank ke rekening lainnya. 4) Penatausahaan Cek/Bilyet Giro (BG) Bank Indonesia. 5) Pengirimn Data Keuangan Eektronik (DKE) melalui SKN-BI untuk kepentingan pengeluaran pemerintah (atas beban APBN atau reksus) dan rekening lainnya. c) Unit Sumber Daya, tugas pokok meliputi: 1) Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan, penempatan, pengembangan, pembinaan dan pemutusan hubungan kerja dengan pegawai termasuk THOS sesuai ketentuan yang berlaku. 2) Mengelola data kepegawaian. 3) Menyelenggarakan pendidikan dan latihan pegawai sesuai dengan kewenangannya.
7 25 4) Melakukan kegiatan yang terkait dengan system pemeliharaan pegawai (gaji, insentif, manfaat dan fasilitas lainnya), seperti kesehatan bagi pegawai dan keluarganya serta Darmasiswa bagi anak pegawai. 5) Membuat laporan berkalayang berkaitan dengan kepegawaian kepada satker di KP. E. Tugas-tugas Bank Indonesia Sesuai dengan Undang-Undang No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sebagaimana diubah terakhir melalui Undang-Undang No.06 Tahun 2009, tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah dalam menjalankan mandate tersebut, Bank Inonesia diberikan tugas untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta menjaga kestabilan sistem keuangan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo sebagai pelaksana implementasi tugas Bank Indonesia memiliki visi untuk menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah mapun nasional. Adapun tugas pokok KPwBI Solo sebagai berikut: Tugas Pokok KPwBI Solo yaitu: 1. Memberikan masukan kepada Kantor Pusat tentang kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya; 2. Melaksanakan kegiatan operasional sistem pembayaran tunai dan non tunai sesuai dengan kebutuhan ekonomi daerah di wilayah kerjanya; 3. Memberikan saran kepada Pemerintah Daerah mengenai kebijakan ekonomi daerah, yang didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan hasil kajian yang akurat; 4. Mengelola sumber daya internal yang dibutuhkan sebagai faktor pendukung terlaksananya fungsi-fungsi utama.
8 26 Tujuan Tunggal Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah. Tiga Pilar Utama Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien: 1. Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. 2. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. 3. Mengatur dan menjaga sistem pembayaran. 4. Stabilitas sistem keuangan Berdarakan hasil Rapat Dewan Gubernur 30 September 2014, berikut merupakan 9 (sembilan) fungsi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negri meliputi: 1. Bidang Moneter & Stabilitas Sistem Keuangan Pengembangan ekonomi dan advisor kebijakan pada Gubernur tiap Provinisi (dan walikota dari beberapa kota penting), melalui:
9 27 a. Pembuatan dan publikasi Kajian Ekonomi dan Keuangan dan Regional (KEKR) b. Mempengaruhi supply side kebijakan moneter melalui Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) c. Konselor ke gubernur 2. Bidang Sistem Pembayaran a. Pengelolaan uang kartal b. Pengawasan Sistem Pembayaran c. Pelaksanaan Sistem Pembayaran 3. Bidang Keuangan Inklusif & UMKM a. Pelaksanaan Financial Inclusion dan UMKM 4. Bidang Manajemen Intern a. Melakukan Komunikasi Kebijakan b. Dukungan SDM, SI, Perencanaan dan Anggaran, Manajemen Fasilitas, Keamanan. F. Nilai-nilai Strategis Bank Indonesia 1. Trust & Integrity Membangun kondisi saling menghormati dan mempercayai secara internal daneksternal melalui keterbukaan, kehandalan dan konsistensiantara pikiran,ucapan & dan tindakan yang didasari oleh nilai-nilai moral dan etika 2. Professionalism Bekerja dengan tuntas dan bertanggung jawab atas dasar kompetensi terbaik yang dilakukan secara independen, antisipasif, rasional dan obyektif 3. Excellence Senantiasa melakukan yang terbaik dengan mengedepankan penciptaan nilai tambah yang prima untuk mencapai keunggulan yang berkelanjutan.
10 28 4. Public Interest Senantiasa menutamakan dan melindungi kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentinan pribadi dan golongan dalam melaksanakan mandate dengan penuh dedikasi, adil dan bertanggung jawab. 5. Coordination & Teamwork Membangun sinergi yang berkesinambungan secara internaldan eksternal melalui kolaborasi dan komunikasi yang menghasilkan komitmen yang memberikan nilai tambah dengan dasar saling percaya, saling menghargai dan semangat interdependensi
BAB III DESKRIPSI INSTANSI
BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Profil Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Sesuai dengan Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sebagaimana diubah terakhir melalui Undang-Undang No. 06
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI LOKASI
BAB III DESKRIPSI LOKASI A. Sejarah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dibuka pertama pada tanggal 25 November 1867 dengan nama Agentshap Soerakarta sebagai cabang
Lebih terperinciBAB II PROFIL KANTOR BANK INDONESIA MEDAN. A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Bank Indonesia Medan
BAB II PROFIL KANTOR BANK INDONESIA MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Bank Indonesia Medan Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakan kantor Cabang De Javasche Bank yang ke 11 dan mulai dibuka
Lebih terperinciBAB II PROFIL KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH) A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah
BAB II PROFIL KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH) A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menimbulkan munculnya gagasan pendirian bank sirkulasi untuk Hindia Belanda.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Bank Indonesia (BI) Adanya kesulitan keuangan di Hindia Belanda memerlukan penertiban dan pengaturan sistem pembayaran di Hindia Belanda. Hal itu di
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN BANK INDONESIA. Nama : Samuel Arijan Jurusan : Manajemen Institusi : Universitas Padjadjaran NPM :
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN BANK INDONESIA Nama : Samuel Arijan Jurusan : Manajemen Institusi : Universitas Padjadjaran NPM : 120310110132 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH VI BANDUNG 2014 DAFTAR
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI. A. SejarahRingkasBerdirinya Bank Indonesia KantorPerwakilan Sumatera Utara
BAB II PROFIL INSTANSI A. SejarahRingkasBerdirinya Bank Indonesia KantorPerwakilan Sumatera Utara Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakankantorcabang De Javasche Bank yang ke 11 danmulaidibukapadatanggal
Lebih terperinci1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI
1 1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI VISI BANK INDONESIA Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan
BAB I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Bank Indonesia Pertama kali disebut Dalam Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945. Penyusunan Undang-Undang Dasar pada waktu itu mencantumkan
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI
8 BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat Bank Indonesia 2.1.1 Masa Penjajahan Sebelum Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 10 Oktober 1827 di wilayah Hindia Belanda (Nusantara) sudah didirikan bank
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Bank Indonesia 2.1.1 Status dan Kedudukan Bank Indonesia Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas
Lebih terperinci8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N
8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N Perihal : Hubungan Rekening Giro Antara Bank Indonesia Dengan Pihak Ekstern --------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kebanksentralan, Bank Indonesia lahir sejak Konferensi Meja Bundar yang
digilib.uns.ac.id BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil dan Sejarah Kantor Bank Indonesia 1.1. Sejarah Bank Indonesia Dalam buku Bank Indonesia terbitan Pusat Pendidikan
Lebih terperinciBAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Bank Indonesia Bandung. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, seperti yang
7 BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Kantor Bank Indonesia Bandung Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, seperti yang tercantum dalam UU no. 23 tahun1999. Bank Indonesia bertujuan
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/411/KEP/ /2013
BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/411/KEP/429.011/2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGENDALI INFLASI DAERAH BUPATI BANYUWANGI, Menimbang Mengingat : a. bahwa tingkat inflasi
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PEMBINA BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PEMBINA BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka meningkatkan Pembinaan dan Kinerja Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang diambil oleh penulis disini yaitu tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI yang tercatat di dalam Bank Indonesia, serta Indeks
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. wawancara langsung dan dokumenter, penulis mendapatkan data-data yang
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh penulis dengan cara wawancara langsung dan dokumenter, penulis mendapatkan data-data yang berhubungan
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA,
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciBank Indonesia : Apa, Siapa dan Bagaimana
Bank Indonesia : Apa, Siapa dan Bagaimana 1. Banyak yang mengira tugas Bank Indonesia sama dengan tugas bank komersial. Apa benar begitu, dan apa perbedaan Bank Indonesia dengan bank lain? 2. Banyak juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PROFIL TEMPAT PRAKTIKA KERJA LAPANGAN Keadaan Umum Tempat PKL
BAB I PENDAHULUAN 1.1. PROFIL TEMPAT PRAKTIKA KERJA LAPANGAN 1.1.1. Keadaan Umum Tempat PKL a. Bank Indonesia Bank Indonesia (BI) adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga Negara yang
Lebih terperinciKodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Hubungan Non Bank dengan BI Hubungan Rekening Giro antara
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/ 6 /PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/1/PBI/2005 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang Dinas Koperasi dan Usaha Mikro merupakan salah satu organisasi Pemerintah sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan
Lebih terperinciSosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. SAMARINDA, 2 juli 2015
Sosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan SAMARINDA, 2 juli 2015 1 POKOK BAHASAN 1 2 3 4 5 6 Pengertian, Latar Belakang dan Tujuan Pembentukan OJK Fungsi, Tugas dan wewenang OJK Governance
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Dalam bab II ini berisi paparan tentang deskripsi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI LOKASI
BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Bank Indonesia 1. Sejarah Singkat Bank Indonesia Nusantara sejatinya merupakan pusat perdagangan internasional pada masa lampau (masa kerajaan). Namun, seiring dengan berjalannya
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG
WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami fungsi serta peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga berperan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan suatu bank dalam perekonomian modern merupakan kebutuhan yang sulit dihindari karena bank telah menyentuh pada seluruh aspek kebutuhan masyarakat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 Ayat 1 Undangundang RI No. 23 Tahun 1999 merupakan lembaga negara yang independen. Hal ini berarti
Lebih terperinciPERBANDINGAN BANK INDONESIA DENGAN BANK NEGARA LAIN DI ASEAN
PERBANDINGAN BANK INDONESIA DENGAN BANK NEGARA LAIN DI ASEAN I. BANK INDONESIA a. Sejarah Bank Indonesia Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang
Lebih terperinciINDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER
PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan pemerintah, lembaga lembaga di sektor keuangan, dan para pelaku usaha. Percepatan pembangunan
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran N
No.121, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Moneter. Pengawasan. Pengaturan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5703). PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciVegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM
Sistem keuangan adalah suatu sistem yg dibentuk oleh lembaga-2 yg mempunyai kompetensi yg berkaitan dengan seluk-beluk di bidang keuangan. Sistem keuangan (financial system) merupakan satu kesatuan sistem
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank bjb Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 22 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang :
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan industri perbankan saat ini sedang dalam masa kelesuan. Sektor riil kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri perbankan
Lebih terperinciOtoritas Moneter di Indonesia
OTORITAS MONETER Otoritas Moneter di Indonesia Menurut UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia mempunyai tujuan agar otoritas moneter dapat menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter yang efektif
Lebih terperinciSambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015
Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan Salam Sejahtera Bagi
Lebih terperinciGUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 48 /PBI/2005 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR
Lebih terperinciSEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode
SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode 1999-2005 Cakupan : Halaman 1. Sekilas Sejarah Kelembagaan Bank Indonesia Periode 1999-2005 2 2. Sejarah Kelembagaan BI 3 3. Struktur Direksi-Dewan Gubernur
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I Tahun 2014
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I Tahun 2014 Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bengkulu dipublikasikan secara triwulanan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, sedangkan definisi sederhana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, sedangkan definisi sederhana tentang bank sentral adalah organisasi yang terstruktur yang berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG KANTOR KAS DAERAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO
PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG KANTOR KAS DAERAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang : bahwa dalam rangka pemantapan pelaksanaan otonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang mengatur persediaan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang mengatur persediaan akan uang disuatu negara dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Selain dari itu, kebijakan
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/2/PBI/2003 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/2/PBI/2003 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya turut memelihara dan mendukung pencapaian stabilisasi nilai rupiah,
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 59 /KPTS/013/2016 TENTANG TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 59 /KPTS/013/2016 TENTANG TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka menjaga stabilitas
Lebih terperinciIlmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter
Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter 1 Bank Sentral (BI di Indonesia) Bank Indonesia (BI) - Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 Undangundang RI No. 23 tahun 1999 Lembaga Negara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era Otonomi Daerah menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Lebih terperinciPERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha yang terdiri atas uang kertas dan uang logam, yang merupakan alat pembayaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditinjau secara umum, kas merupakan uang kartal yang tersedia bagi suatu usaha yang terdiri atas uang kertas dan uang logam, yang merupakan alat pembayaran
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah singkat Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara
23 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara Kantor Bank Indonesia Medan (semula bernama kantor cabang Medan) mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 bersamaan
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 90 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2011 NOMOR : 3 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2011 NOMOR : 3 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA CILEGON CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CCSR) DI KOTA CILEGON
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT
BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bank Indonesia yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No.2 Jakarta Pusat.Waktu penelitian mulai dari Oktober
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/9/PBI/2016 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/9/PBI/2016 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Profil Bank Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Bank Indonesia Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia, lahir pada 1 Juli 1953. Kelahiran Bank Indonesia ini didasarkan pada UU Pokok Bank Indonesia atau UU
Lebih terperinciTUGAS-TUGAS BANK INDONESIA. Mulyati, SE., M.T.I.
TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA Mulyati, SE., M.T.I. Pendahuluan Fungsi utama Bank Sentral adalah mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan keuangan di suatu negara secara luas, baik dalam maupun luar
Lebih terperinciBab 2. Otoritas Moneter dan Kebijakan Moneter
A. OTORITAS MONETER DI INDONESIA Otoritas moneter adalah suatu entitas yang memiliki wewenang untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar pada suatu negara dan memiliki hak untuk menetapkan suku bunga
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN UKM KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PT.DANPAC BANDUNG. Umum pada tahun 1990 dan kemudian meningkatkan statusnya sebagai Bank
BAB II GAMBARAN UMUM PT.DANPAC BANDUNG 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sebelumnya Bank ini bernama PT Bank CIC Internasional Tbk (Bank CIC) yang pertama kali didirikan pada Mei 1989. Mulai beroperasi sebagai
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No. 5784 EKONOMI. Keanggotaan Kembali. Republik Indonesia. Dana Moneter Internasional. Bank Internasional. Undang-Undang. Nomor 9 Tahun 1966. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1967.
Lebih terperinci- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PERBANKAN. BI. Uang Rupiah. Pembayaran dan Pengelolaan. Sistem (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 106). PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinci2 Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran
No.153, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Kredit. Bank Umum. Usaha Mikro. Kecil. Menengah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5713). PERATURAN
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Menimbang Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN
Lebih terperinciPEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS
PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016
PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Bank Indonesia Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yaitu suatu lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1966 TENTANG KEANGGOTAAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA DALAM DANA MONETER INTERNASIONAL
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp enspaarbank
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/13/PBI/2017 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TERKAIT HUBUNGAN OPERASIONAL BANK UMUM DENGAN BANK INDONESIA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/13/PBI/2017 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TERKAIT HUBUNGAN OPERASIONAL BANK UMUM DENGAN BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG
1 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN BENTUK HUKUM BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN DARI PERUSAHAAN DAERAH
Lebih terperinciBab 3. Analisis Sistem yang Berjalan
Bab 3 Analisis Sistem yang Berjalan 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEBIJAKAN EKONOMI DAN MONETER MISI VISI TUGAS POKOK
DEPARTEMEN KEBIJAKAN EKONOMI DAN MONETER Memberikan rekomendasi kebijakan moneter yang tepat berdasarkan analisis, proyeksi dan penelitian ekonomi, moneter dan sektor keuangan yang berkualitas tinggi untuk
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara
Lebih terperinciBAB III PAPARAN DATA PENELITIAN. Penerima Beasiswa Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur
BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN A. Data Tentang Public Relations dan Pembentukan Citra ( Studi Pada Penerima Beasiswa Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur 1. Profil Bank Indonesia a. Sejarah Bank
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA
Lebih terperinciPembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada
1.1. Gambaran Umum Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas-Dinas
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/8/PBI/2015 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/8/PBI/2015 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya mencapai dan memelihara
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Bank BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 oleh Rm Margono Djojohadikoesomo. Perjalanan Bank BNI diawali pada tahun 1946 setahun setelah kemerdekaan Indonesia.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1966 TENTANG KEANGGOTAAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA DALAM DANA MONETER INTERNASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut Peraturan Bank Indonesia yang menjelaskan mengenai Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK). APMK adalah alat pembayaran yang berupa
Lebih terperinciBadan Nasional Sertifikasi Profesi. =================================== Pembentukkan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi - BKSP PEDOMAN BNSP
BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PEDOMAN BNSP 401-2006 =================================== Pembentukkan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi - BKSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi BADAN NASIONAL SERTIFIKASI
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciGUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ q ~ /B.04/HK/2017 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH PROVINSI LAMPUNG
GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ q ~ /B.04/HK/2017 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH PROVINSI LAMPUNG Menimbang a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas koordinasi
Lebih terperinci