STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR"

Transkripsi

1 STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Oleh PITRI YULIAN SARI H PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2 2008 RINGKASAN PITRI YULIAN SARI. Strategi Pemasaran Produk Jus Jambu Merah JJM Kelompok Wanita Tani Turi, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor (Dibawah Bimbingan YUSALINA). Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan berbagai macam komoditi pertanian, salah satunya adalah buah-buahan. Buah-buahan sebagai salah satu tanaman hortikultura memegang peran penting untuk meningkatkan mutu gizi dalam makanan sehari-hari yang dibutuhkan oleh setiap orang. Buah jambu biji memiliki kelebihan seperti rasanya manis, aromanya harum, serta mengandung vitamin C paling tinggi dibanding buah-buahan lainnya seperti jeruk manis. Kandungan vitamin C buah jeruk adalah 49 mg/100 gram bahan, sedangkan kandungan vitamin C jambu biji dua kali lipatnya. Jambu biji terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah jambu biji getas merah. Jambu biji getas merah dapat dijual secara langsung dalam bentuk buah segar atau diolah menjadi produk olahan seperti minuman jus. Adanya kebijakan dan program dari Pemerintah Kota Bogor yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Kota Bogor yang terkait dengan program pengembangan industri rumah tangga, kecil dan menengah, memberikan peluang bagi berkembangnya usaha rumah tangga, kecil dan menengah yang potensial. Adapun bentuk bantuan dan dukungan dari dinas atau instansi terkait yaitu melalui penyediaan sarana dan prasarana serta memberikan penyuluhanpenyuluhan, baik yang berhubungan dengan proses produksi maupun cara memasarkan produk kepada konsumen. Kelompok Wanita Tani (KWT) Turi merupakan salah satu produsen yang mengolah buah jambu biji getas merah menjadi minuman jus. Minuman jus jambu getas merah dijual di pasar dengan merek JJM yang merupakan kepanjangan dari Jus Jambu Merah. Produk ini sudah dikemas dalam kemasan botol plastik dengan berat netto 300 ml serta dikemas juga dalam gelas plastik (cup) dengan berat netto 100 ml. Akan tetapi, banyaknya produk minuman olahan dari buahbuahan atau jus yang tersedia di pasar membuat para produsen harus berusaha keras untuk mengenalkan produknya dan berupaya mendapatkan pelanggan. Permasalahan yang dihadapi oleh KWT Turi adalah KWT Turi belum melakukan perencanaan pemasaran, karena keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki oleh KWT Turi. Akibat tidak adanya perencanaan pemasaran menyebabkan kegiatan pemasaran produk menjadi kurang efektif yang berdampak pada rendahnya volume penjualan sehingga keuntungan yang diperoleh KWT Turi pun menjadi kecil. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran pada jus JJM KWT Turi, (2) Mengidentifikasi penerapan bauran pemasaran jus JJM pada KWT Turi, (3) Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat dan efektif pada KWT Turi. Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pelaksanaan kegiatan usaha di KWT Turi. Penelitian ini dilaksanakan pada usaha milik KWT Turi yang berlokasi di Rt 2 Rw 5 Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Kegiatan pengumpulan data penelitian dimulai pada

3 bulan Agustus September Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode perumusan dan pemilihan strategi dilakukan berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal, matriks IE, matriks SWOT, dan QSPM. Berdasarkan analisis terhadap lingkungan internal, maka diperoleh variabel kekuatan dan kelemahan yang terkait pada setiap aktivitas usaha. Kualitas dan mutu produk yang baik dan memiliki sertifikat halal merupakan kekuatan utama yang dimiliki usaha KWT Turi. Sedangkan kelemahan utama pada usaha jus jambu KWT Turi adalah permodalan usaha yang terbatas. Hasil analisis internal dan matriks IFE menunjukkan bahwa KWT Turi saat ini berada pada posisi rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk menghadapi kelemahan internal perusahaan. Berdasarkan analisis terhadap lingkungan eksternal, diperoleh sejumlah peluang dan ancaman yang terkait dengan situasi persaingan serta kondisi eksternal usaha saat ini. Memiliki pelanggan yang loyal, adanya trend mengkonsumsi minuman sari buah, dan dukungan pemerintah terhadap usaha UMKM merupakan peluang yang paling mungkin dimanfaatkan oleh perusahaan untuk dapat bersaing dengan para produsen minuman jus lainnya. Adapun ancaman utama yang dihadapi KWT Turi adalah terbatasnya akses modal. Hasil analisis matrik EFE menunjukkan bahwa kemampuan usaha untuk memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi ancaman-ancaman yang dihadapi oleh KWT Turi berada pada kondisi sedang. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE didapat total skor sebesar 2,238 dan hasil analisis matriks EFE didapatkan total skor sebesar 2,661. Hasil analisis matriks IE menempatkan KWT Turi berada pada kuadran V, yaitu strategi Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi yang dapat diterapkan pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil analisis SWOT menghasilkan enam alternatif strategi yang dapat dijalankan KWT Turi, yaitu : 1) pempertahankan kualitas dan keunggulan produk untuk menarik pelanggan; 2) meningkatkan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan; 3) peningkatan kapasitas produksi dengan pemanfaatan bantuan modal; 4) mempertahankan hubungan kerjasama dan pelayanan untuk membentuk citra positif bagi usaha KWT Turi; 5) melakukan diversifikasi Produk; 6) melakukan perencanaan pemasaran serta pengelolaan manajemen usaha yang profesional. Proses pengambilan keputusan dalam penentuan alternatif strategi terbaik dilakukan melalui analisis QSPM. Hasil analisis matriks QSPM menunjukkan bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah mempertahankan kualitas dan keunggulan produk untuk menarik pelanggan. KWT Turi dapat mengimplementasikan strategi yang direkomendasikan dengan terlebih dahulu melakukan penyesuaian terhadap kondisi internalnya, meliputi perbaikan sistem manajemen dan kemampuan usaha dalam pencarian sumber pendanaan usaha. Selain itu KWT Turi disarankan untuk membuat pernyataan tertulis tentang visi, misi dan tujuan usaha, serta meningkatkan peran dari pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan industri minuman jus buah, seperti pihak pemerintah dan akademisi.

4 STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh : PITRI YULIAN SARI H PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

5 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN AGRIBISNIS Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Pitri Yulian Sari Nomor Registrasi Pokok : H Program Mayor : Agribisnis Judul : Strategi Pemasaran Produk Jus Jambu Merah JJM Kelompok Wanita Tani Turi, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Dra. Yusalina, MSi NIP Mengetahui, Ketua Departemen Agribisnis Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP Tanggal Kelulusan : 28 Oktober 2008

6 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR INI ADALAH BENAR- BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN, DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH Bogor, Oktober 2008 Pitri Yulian Sari H

7 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 17 Juli 1985 dari pasangan Bapak Syariful AB dan Ibu Farida Hanum. Penulis adalah anak keenam dari delapan bersaudara. Penulis mengawali jenjang pendidikan pada SDN No Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 1991 dan lulus pada tahun Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan pada SLTPN 1 Panyabungan dan lulus tahun Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada SMUN 1 Panyabungan dan lulus pada tahun Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Program Studi Manajemen Bisnis dan Koperasi melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) Pada tahun 2003, dan lulus pada tahun Penulis kemudian melanjutkan kegiatan perkuliahan ke Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus, Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Semasa kuliah penulis aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan serta organisasi daerah. Penulis juga pernah bekerja sebagai tenaga pengajar pada salah satu lembaga bimbingan belajar yang ada di Kota Bogor.

8 KATA PENGANTAR Alhamdulillahi robbil alamin, Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala kasih sayang, rahmat, serta karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Produk Jus Jambu Merah JJM Kelompok Wanita Tani Turi, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Skripsi ini menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kegiatan usaha untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat dan menentukan prioritas strategi bagi kegiatan usaha. Penulisan skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan pada usaha Kelompok Wanita Tani (KWT) Turi, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah sareal, Kota Bogor. Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak yang membutuhkan. Semoga ALLAH memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua, Amin. Bogor, Oktober 2008 Pitri Yulian Sari H

9 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, yaitu kepada : 1. Allah SWT atas segala karunia dan kebesaran-nya yang telah diberikan kepada penulis. 2. Umak, Babak dan keluarga besar yang selalu kucintai. Terima kasih banyak atas segala dorongan, kasih sayang, perhatian, semangat dan doa yang terus mengalir tanpa batas ruang dan waktu. 3. Dra. Yusalina, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis, serta atas segala dorongan dan kesabarannya dalam membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Ir. Popong Nurhayati, MS selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini. 5. Arif Karyadi, SP selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan masukan untuk penulisan yang lebih baik. 6. Keluarga besar KWT Turi yang telah membantu dan mengizinkan penulis melakukan penelitian pada usaha KWT Turi. 7. Kepada seluruh staf pengajar dan tata usaha Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus. 8. Rekan-rekan mahasiswa AGB serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... 9 II. TINJAUAN PUSTAKA Jambu Biji Deskripsi Jambu Biji Jenis Jambu Biji Manfaat Jambu Biji Jus Buah Minuman Sari Buah (jus) Kemasan Penelitian Terdahulu III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran Strategi Pemasaran Analisis Strategi Pemasaran Analisis Faktor Lingkungan Internal Analisis Faktor Lingkungan Eksternal Lingkungan Mikro Lingkungan Makro Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi Tahapan Perencanaan Strategis Kerangka Operasional Penelitian IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Analisis Matrik IFE dan EFE Analisis Matrik IE (Internal-Eksternal) Matriks SWOT Analisis Matriks QSPM... 58

11 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Singkat Perusahaan Visi, Misi, dan Tujuan Usaha Struktur Organisasi KWT Turi Produk KWT Turi Sumber Bahan Baku Proses Produksi VI. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN Analisis Lingkungan Internal Sumberdaya Manusia Produksi dan Operasi Penelitian dan Pengembangan Keuangan Pemasaran Segmentasi Pasar Bauran Pemasaran Analisis Lingkungan Eksternal Lingkungan Makro Lingkungan Mikro Matriks Internal Factor Evaluation (Matrik IFE) Matriks External Faktor Evaluation (Matrik EFE) Matriks IE (Internal-Eksternal) Analisis Matriks SWOT Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planing Matrix) VII. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

12 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Produksi dan Luas Lahan Jambu Biji Tahun Volume dan Nilai Ekspor Jambu Biji Tahun Kandungan Gizi Jambu Biji dalam 100 gram Jambu Biji Masak Segar Data Perusahaan yang Menjadi Pesaing Produk Jus JJM Tahun Jumlah Penjualan Rata-rata Produk Jus Jambu Merah (JJM) KWT Turi Per Bulan Tahun Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal dan Internal Analisis Matrik IFE Analisis Matrik EFE Matrik SWOT Matrik QSPM Komposisi Bagian Kerja dan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja pada KWT Turi Peralatan yang digunakan KWT Turi dalam Pembuatan Jus Jambu JJM Matriks IFE Usaha KWT Turi Matriks EFE Usaha KWT Turi Matriks SWOT pada Usaha KWT Turi... 89

13 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Alur Konsep Inti Pemasaran Unsur-Unsur dalam Bauran Pemasarn Saluran Distribusi pada Pasar Konsumsi Proses Analisis Kasus Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Matrik Internal Eksternal (IE) Struktur Organisasi KWT Turi Alur Proses Produksi Jus JJM Matriks Internal Eksternal (IE) Usaha KWT Turi... 88

14 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Kuisioner Penelitian Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal Matriks QSPM KWT Turi Gambar Peralatan Produksi KWT Turi

15 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan berbagai macam komoditi pertanian, salah satunya adalah buah-buahan. Buah-buahan sebagai salah satu tanaman hortikultura memegang peran penting untuk meningkatkan mutu gizi dalam makanan sehari-hari yang dibutuhkan oleh setiap orang. Kebutuhan masyarakat terhadap buah-buahan akan terus meningkat dan diperkirakan total konsumsi buah-buahan akan mencapai 20 juta ton pada tahun 2015 (Pusat Kajian Buah Tropika, 2000). Kebutuhan yang besar terhadap buah-buahan ini ditanggapi dengan sangat baik dan ditunjukkan oleh semakin meningkatnya produksi buah-buahan Indonesia. Produksi buah-buahan pada tahun 2007 sebesar 16,8 juta ton, mengalami peningkatan dari tahun 2006 yang hanya sebesar 16,1 juta ton. (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2008). Jambu biji merupakan salah satu dari buah-buahan Indonesia yang mengalami peningkatan produksi. Peningkatan produksi jambu biji terjadi pada tahun 2006 dan 2007 masing-masing sebesar ribu ton dan ribu ton, dibandingkan produksi pada tahun 2005 yang hanya sebesar ribu ton. Jambu biji cukup popular dan tersebar luas di berbagai daerah Indonesia. Data produksi dan luas lahan jambu biji Indonesia pada tahun dapat dilihat pada Tabel 1.

16 Tabel 1. Produksi dan Luas Lahan Buah Jambu Biji Tahun Tanaman yg sedang Luas Panen Produktivitas Menghasilkan Tahun (Ha) (Ton / Ha) (Pohon / Rumpun) Produksi (Ton) ,77 239, , , , Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, 2008 Peningkatan jumlah produksi terjadi pada tahun 2005 dan Hal ini disebabkan karena tingginya permintaan terhadap buah jambu biji, baik untuk dikonsumsi langsung maupun untuk di ekspor ke negara lain. Negara-negara tujuan ekspor jambu biji diantaranya Hongkong, Taiwan, Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Belanda, Malaysia, Thailand, dan Swiss. Volume dan nilai ekspor jambu biji dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Volume dan Nilai Ekspor Jambu Biji Tahun Tahun Volume (kg) Nilai (US$ Ribu) ,05 28, ,48 62, ,27 102, ,27 20, ,84 97,95 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008 Volume ekspor jambu biji terus mengalami peningkatan, akan tetapi pada tahun 2005 terjadi penurunan volume produksi dari 106,27 kg pada tahun 2004 menjadi 15,27 pada tahun Volume ekspor jambu biji meningkat secara signifikan pada tahun 2006 sebesar 139,84 kg dibandingkan volume ekspor tahun Peningkatan volume ekspor ini menunjukkan bahwa permintaan pasar luar negeri untuk jambu biji masih terbuka.

17 Jambu biji digemari karena rasanya manis, aromanya harum, dan nilai gizinya tinggi. Jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan cukup mengandung vitamin A, dibanding buah-buahan lainnya seperti jeruk manis yang mempunyai kandungan vitamin C 49 mg/100 gram bahan, sedangkan kandungan vitamin C jambu biji dua kali lipatnya (Rismunandar, 1989). Vitamin C ini sangat baik sebagai zat antioksidan. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Kandungan lengkap kadar gizi yang terdapat dalam 100 gram jambu biji masak segar, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kandungan Gizi Jambu Biji dalam 100 gram Jambu Biji Masak Segar Nomor Keterangan nama zat Kandungan 1. Protein 0.9 gram 2. Lemak 0.3 gram 3. Karbohidrat 12.2 gram 4. Kalsium 14 miligram 5. Fosfor 28 miligram 6. Besi 1.1 miligram 7. Vitamin A 25 SI 8. Vitamin B miligram 9. Vitamin C 87 miligram 10. Air 86 gram 11. Kalori 49 Kalori Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, 2006 Jambu biji terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah jambu biji getas merah. Jambu biji getas merah berpotensi untuk dikembangkan karena jambu biji getas merah memiliki warna merah dan rasa buah lebih manis dan segar jika dibandingkan dengan jambu jenis lain seperti jambu susu atau jambu Bangkok. Disamping itu, jambu jenis ini dipercaya dapat menambah trombosit darah sehingga dijadikan obat demam berdarah (Parimin, 2007).

18 Jambu biji getas merah dapat dijual secara langsung dalam bentuk buah segar atau diolah menjadi produk olahan seperti minuman jus. Berkembangnya industri pengolahan buah-buahan menjadi minuman jus merupakan respon atas tingginya permintaan terhadap minuman jus buah akibat meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat akan minuman kesehatan. Selain itu adanya kebijakan Pemerintah Kota Bogor yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Kota Bogor Tahun , yaitu meningkatkan dukungan bagi penguatan industri rumah tangga, kecil dan menengah dengan program pengembangan industri rumah tangga, kecil dan menengah. Adapun tujuan dari program tersebut adalah mengembangkan industri rumah tangga, kecil, dan menengah yang tangguh dan mandiri. Tujuan ini merupakan Misi pertama dari Renstra Kota Bogor. Adanya kebijakan dan program dari Pemerintah Kota Bogor tersebut akan memberikan peluang bagi berkembangnya usaha rumah tangga, kecil dan menengah yang potensial. Adapun bentuk bantuan dan dukungan dari dinas atau instansi terkait yaitu melalui penyediaan sarana dan prasarana serta memberikan penyuluhan-penyuluhan, baik yang berhubungan dengan proses produksi maupun cara memasarkan produk kepada konsumen. Daerah Kelurahan Sukaresmi merupakan sentra produksi jambu biji di wilayah Jawa Barat. Akibat jumlah produksi yang tinggi menyebabkan ketersediaan jambu biji menjadi berlimpah. Agar produk jambu biji tidak terbuang secara percuma akibat adanya kelebihan persediaan (over supply), maka jambu biji tersebut harus diolah menjadi produk lain yang dapat memberikan nilai tambah. Jambu biji dapat diolah menjadi produk minuman sari buah atau jus.

19 Salah satu produsen yang mengolah buah jambu biji getas merah menjadi minuman jus adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Turi. Produk andalan dari KWT Turi ini adalah minuman jus jambu getas merah organik yang dijual di pasar dengan merek JJM yang merupakan kepanjangan dari Jus Jambu Merah. Produk ini sudah dikemas dalam kemasan botol plastik dengan berat netto 300 ml serta dikemas juga dalam gelas plastik (cup) dengan berat netto 100 ml. Penelitian pada KWT Turi ini menjadi menarik karena anggota KWT Turi adalah ibu-ibu yang mengolah buah jambu biji menjadi minuman jus akibat melihat banyaknya jambu biji yang terbuang secara percuma. Selain itu penelitian ini menjadi penting karena terkait dengan adanya Rencana Strategis (Renstra) kota Bogor yang berupaya untuk mengembangkan industri kecil di Kota Bogor Perumusan Masalah Produk jambu biji sudah dikenal luas oleh masyarakat sehingga pasar minuman jus jambu biji sudah merambah kesegala lapisan masyarakat, baik yang tinggal di kota-kota besar maupun pedesaan. Akan tetapi, banyaknya produk minuman olahan dari buah-buahan atau jus yang tersedia di pasar membuat para produsen harus berusaha keras untuk mengenalkan produknya dan berupaya mendapatkan pelanggan. Kelompok Wanita Tani Turi merupakan salah satu produsen yang bergerak dalam bidang pengolahan buah jambu biji menjadi jus jambu. Kelompok Wanita Tani Turi meghasilkan jus JJM dengan kemasan botol plastik ukuran 300 ml dan kemasan cup plastik ukuran 100 ml. Pemasaran jus JJM ini sebagian besar ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar swalayan (Giant), Koperasi kopassus, dan bengkel Astra (AHASS) yang berada di daerah Bogor dan

20 Jakarta. Dalam melaksanakan kegiatan pemasarannya, KWT Turi harus bersaing dengan perusahaan besar yang sudah lebih dahulu dikenal oleh masyarakat, yang juga memiliki target pasar yang sama dengan produk jus JJM terutama untuk produk jus JJM kemasan botol plastik. Tabel 4 menunjukkan beberapa perusahaan yang memproduksi minuman jus jambu biji yang menjadi pesaing produk jus JJM. Tabel 4. Data Perusahaan yang Menjadi Pesaing Produk Jus JJM Tahun 2008 No. Harga Berdasarkan Ukuran Produk Nama Perusahaan Merk (Rupiah) Produk 200 ml 300 ml 500 ml 1000 ml 1. PT Diamond Cold Storage, Jakarta Jungle Juice PT Berri Indosari, Cikande Berri PT Golden Lotus Indonesia, Sawangan Love PT Berri Indosari, Cikande Jus PT Makmur Sejati Internusa, Bogor Calamansi PT Pancara Mulia Sunshine Sejati, karawang Guava Juice Sumber : Giant Botani Square, tanggal 23 Agustus 2008 Berdasarkan Tabel 4 jus JJM memiliki beberapa pesaing dari perusahaan besar yang produknya sudah terkenal. Perusahaan pesaing berusaha memenuhi kebutuhan konsumen yang beraneka ragam dengan menyediakan produk dalam berbagai ukuran. Harga eceran jus JJM di pasar lebih tinggi, yaitu Rp 5890 untuk ukuran 300 ml. Kondisi harga yang cukup tinggi serta ukuran produk yang tidak variatif akan menyulitkan jus JJM KWT Turi untuk bersaing dengan produk jus jambu dari perusahaan lain. Selain produsen dari perusahaan yang sudah terkenal, pesaing lain yang dihadapi KWT Turi adalah beberapa home industry yang mengolah produk buah-

21 buahan menjadi minuman jus yang ada di Kota Bogor. Produk minuman jus dari home industry pesaing tersebut dapat menjadi produk substitusi atau produk minuman pengganti bagi minuman jus JJM. Beberapa home industry yang menjadi pesaing jus JJM yang terdapat di Kota Bogor diantaranya, Mundam Sari Sejahtera yang mengolah Buah Jeruk menjadi minuman jus jeruk. Selain itu ada juga home industry Sikindil yang menghasilkan berbagai jenis minuman jus dari buah-buahan. Permasalahan yang dihadapi oleh KWT Turi adalah KWT Turi belum melakukan perencanaan pemasaran. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki oleh KWT Turi. Selain itu belum adanya pembagian tugas (job description) yang jelas di antara sesama anggota, sehingga tidak ada bagian khusus yang menangani kegiatan perencanaan pemasaran. Akibat tidak adanya perencanaan pemasaran menyebabkan kegiatan pemasaran produk menjadi kurang efektif yang berdampak pada rendahnya volume penjualan sehingga keuntungan yang diperoleh KWT Turi pun menjadi kecil. Jumlah penjualan rata-rata produk jus JJM KWT Turi per bulan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah Penjualan Rata-rata Produk Jus Jambu Merah (JJM) KWT Turi Per Bulan Tahun 2008 Jumlah Permintaan (unit/bulan) Nomor Konsumen Kemasan botol Cup (100 ml) (300 ml) 1. Giant (Hero, Taman Yasmin, Pangrango Plaza, Botani Square) 2. Koperasi Kopassus Jakarta Pemerintah Kota Bogor Bengkel Astra (AHASS) Total Sumber : KWT Turi, 2008

22 Berdasarkan Tabel 5, permintaan produk jus JJM yang paling besar adalah permintaan yang berasal dari Pemerintah Kota Bogor sebanyak 800 unit. Hal ini disebabkan karena adanya instruksi dari Wali Kota Bogor agar jus jambu JJM menjadi minuman wajib setiap acara resmi pemerintah kota Bogor. Penjualan paling kecil adalah pada supermarket Giant karena produk jus JJM masih berada pada tahap pengenalan produk mengingat baru tiga bulan dipasarkan di Giant. Khusus untuk produk jus jambu yang dijual di Giant, KWT Turi tidak memasarkan produknya secara langsung melainkan melalui perantara yaitu melalui Koperasi Ummat Mandiri (KUM). Berdasarkan permasalahan di atas, maka KWT Turi perlu merumuskan strategi yang tepat dengan mengenali kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran jus jambu JJM sehingga dapat meningkatkan penjualan, memperluas pangsa pasar dan pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan bagi KWT Turi. Hasil evaluasi dari kondisi internal berguna untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh KWT Turi, sedangkan faktor eksternal akan memberikan gambaran mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi oleh KWT Turi. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, secara sistematis permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal apakah yang mempengaruhi pemasaran jus JJM KWT Turi? 2. Bagaimana penerapan bauran pemasaran jus JJM yang dilakukan oleh KWT Turi?

23 3. Bagaimana alternatif strategi yang tepat bagi pemasaran produk JJM KWT Turi untuk meningkatkan keuntungan usaha? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran jus JJM pada KWT Turi. 2. Mengidentifikasi penerapan bauran pemasaran jus JJM pada KWT Turi. 3. Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat dan efektif pada KWT Turi Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan manfaat bagi pelaksanaan kegiatan pada usaha KWT Turi dalam pengambilan keputusan untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Kegunaan penelitian bagi pembaca diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan perbandingan mengenai strategi pemasaran pada perusahaan atau home industry untuk penelitian selanjutnya. Bagi penulis, karya ilmiah ini akan menjadi media untuk mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan pada kondisi aktual.

24 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jambu Biji Deskripsi Jambu Biji Jambu biji adalah buah yang cukup popular dan tersebar luas di berbagai daerah Indonesia. Jambu biji digemari karena rasanya manis, aromanya harum,dan nilai gizinya tinggi. Disamping itu jambu biji dikenal karena hasil olahannya sehingga peranannya menjadi sangat penting sebagai produk perdagangan luar negeri. Negara-negara tujuan ekspor jambu biji diantaranya Hongkong, Taiwan, Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Belanda, Malaysia, Thailand, dan Swiss. Jambu biji (Psidium guajava) bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Amerika Tengah oleh Nikolai Ivanovich Vavilov saat melakukan ekspedisi ke beberapa Negara di Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan Uni Soviet antara tahun Seiring dengan berjalannya waktu jambu biji menyebar dibeberapa negara seperti Thailand, Taiwan, Indonesia, Jepang, Malaysia, dan Australia. Jambu Biji memiliki banyak nama, antara lain, Jambu klutuk, Jambu siki, dan Jambu batu. Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium Guajava. Psidium berasal dari bahasa Yunani, yaitu Psidium yang berarti delima. Sedangkan Guajava berasal dari nama yang diberikan oleh orang Spanyol. 1 Berdasarkan taksonominya jambu biji diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan) 1 Djakarta City, Manfaat Jambu Biji. 6 Juli 2008

25 Divisi Sub divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Spermathopyta : Angiospermae : Dicotyledonae : Myrtales : Myrtaceae : Psidium : Psidium Guajava Deskripsi tanaman Jambu Biji (Parimin, 2007) yaitu : 1. Pohon Jambu biji merupakan tanaman perdu bercabang banyak. Tingginya mencapai 3-10 meter. Umumnya tanaman jambu biji berumur hingga tahun. Tanaman yang berasal dari biji relatif berumur lebih panjang dibandingkan hasil cangkokan atau okulasi. Namun, tanaman yang berasal dari okulasi memiliki postur lebih pendek (dwarfing) dan bercabang lebih banyak sehingga memudahkan perawatan tanaman. Tanaman ini sudah mampu berbuah saat berumur sekitar dua sampai tiga bulan meskipun ditanam dari biji. Sistem perakaran jambu biji adalah berakar tunggang, dengan perakaran lateral, dan berserabut cukup banyak. 2. Batang Batang jambu biji memiliki ciri khusus, diantaranya berkayu keras, liat, tidak mudah patah, kuat, dan padat. Kulit kayu tanaman jambu biji halus dan mudah terkelupas. Pada fase tertentu, tanaman mengalami pergantian atau peremajaan kulit. Batang dan cabang-cabangnya memiliki kulit berwarna cokelat atau cokelat keabu-abuan.

26 3. Daun Daun jambu biji berbentuk bulat panjang, bulat langsing, atau bulat oval dengan ujung tumpul atau lancip. Warna daunnya beragam seperti hijau tua, hijau muda, merah tua, dan hijau berbelang kuning. Permukaan daun ada yang halus mengilap dan halus biasa. Tata letak daun saling berhadapan dan tumbuh tunggal. Panjang helai daun sekitar 5-15 cm dan lebar 3-6 cm. Sementara panjang tangkai daun berkisar antara 3-7 mm. 4. Bunga Tanaman jambu biji dapat berbuah dan berbunga sepanjang tahun. Bunga keluar di ketiak daun. Kelopak dan mahkota masing-masing terdiri dari lima helai dengan benang sari banyak dan tangkai sari berwarna putih. Bunganya ada yang sempurna (Hermaprodit) sehingga pembuahannya akan terbentuk bila terjadi penyerbukan. Ada juga yang tanpa penyerbukan (partenokarpi) sehingga terbentuk buah jambu biji tanpa biji. Jumlah bunga disetiap tangkai berkisar antara 1-3 bunga. 5. Buah Buah jambu biji berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan kulit buah berwarna hijau saat muda dan berubah kuning muda mengilap setelah matang. Ada juga yang berkulit merah saat muda dan merah tua saat tua. Warna daging buah pada umumnya putih biasa, putih susu, merah muda, merah menyala, serta merah tua. Aroma buah biasanya harum saat buah matang. 6. Biji Biji jambu biji pada umumnya cukup banyak, meskipun ada beberapa jenis buah yang berbiji sedikit bahkan tanpa biji. Umumnya buah jambu yang

27 berbiji bentuknya lebih sempurna dan simetris, sesuai dengan karakter jenisnya. Sementara bentuk buah jambu tanpa biji relatif tidak beraturan. Buah jambu tanpa biji tersebut terbentuk tanpa penyerbukan Jenis Jambu Biji Indonesia memiliki banyak koleksi jenis tanaman jambu biji atau dikenal dengan koleksi plasma nutfah jambu biji. Ada beberapa jenis atau varietas jambu biji yang banyak dikenal masyarakat antara lain sebagai berikut : 1. Jambu Biji Kecil Jambu biji kecil atau jambu biji menir adalah salah satu jenis jambu yang unik dan menari. Jenis jambu biji ini cocok sebagai tanaman buah dalam pot karena penampilannya yang unik dan indah. Adapun ciri-ciri dari jenis jambu ini antara lain ukuran daun kecil, yaitu panjang daun sekitar empat centimeter dan lebar sekitar satu centimeter. Warna daun hijau tua dengan bentuk bulat panjang. Buahnya kecil dengan bobot maksimal 12 gram/buah. Rasa buah manis sedikit asam dan beraroma harum. Kulit buah berwarna hijau muda mengilap dan dagingnya putih dengan jumlah biji banyak. Panjang buah berkisar antara tiga centimeter dan lebar tiga centimeter. 2. Jambu Biji Sukun Jambu biji sukun cukup digemari banyak pekebun karena merupakan salah satu jenis jambu biji tanpa biji (triploid). Namun, ada juga jenis jambu biji sukun yang berbiji. Jambu biji sukun tanpa biji maupun berbiji termasuk buah unggul dan cocok dikembangkan dalam perkebunan skala besar/komersial. Ciri jambu biji sukun antara lain buahnya berbentuk bulat simetris atau persegi panjang yang memiliki bobot buah rata-rata 300 gram per buah. Warna

28 kulit buah hijau muda dan mengilap setelah matang. Warna daunnya hijau dan berbentuk kipas dengan panjang cm dan lebar 7-8 cm. Daging buah berwarna putih, tebal, padat, serta bertekstur keras. Bagian luar buah renyah dan semakin ke dalam teksturnya semakin empuk. Rasa buah manis, enak, dan segar sehingga cocok dijadikan buah segar atau dikonsumsi dalam keadaan segar. 3. Jambu Biji Bangkok Jambu biji bangkok mulai popular pada tahun 1980 dan konon jambu ini berasal dari Bangkok, Thailand. Buahnya berukuran besar dengan bobot sekitar gram per buah. Daging buah tebal, berwarna putih, dan memiliki biji yang sedikit. Kulit buah berwarna hijau muda mengilap bila sudah matang. Rasa daging buah manis serta enak dengan tekstur keras dan renyah. Rasa manis tersebut disebabkan karena kadar gulanya yang mencapai 28,10 persen. Jenis tanaman jambu biji bangkok termasuk pendek dan berbuah sangat lebat. Selain dikonsumsi dalam keadaan segar atau sebagai buah meja, jambu bangkok dapat diolah menjadi sirop. 4. Jambu Biji Variegata Jambu biji variegata termasuk langka, unik, dan menarik. Sebutan jambu biji variegata dikarenakan dalam satu tanaman ada tiga warna daun yang berbeda, yaitu daun berwarna hijau tua polos tanpa belang-belang, hijau belang-belang putih, atau hijau belang-belang merah. Tanaman ini merupakan hasil mutasi tanaman dari varietas jambu biji kampuchea dengan buah berbentuk bulat simetris dengan diameter sekitar empat centimeter. Bobot buah sekitar gram per buah. Daging buah putih, berasa kurang manis, bijinya banyak, dan kulitnya berwarna hijau belang-belang kekuning-kuningan.

29 5. Jambu Biji Australia Jambu biji Australia memiliki ciri yang unik, yaitu batang, daun, maupun buahnya berwarna merah tua. Daunnya berbentuk bulat memanjang dengan ukuran panjang cm dan lebar 6-7 cm. Daging buah berwarna putih, berbiji banyak, dan rasanya manis. Produktivitas jambu Australia kurang atau jarang sehingga hanya cocok dijadikan tanaman buah dalam pot (tanaman hias). 6. Jambu Biji Brasil Jambu biji brasil termasuk unik dan langka karena memiliki ukuran buah yang kecil dan berwarna kemerahan setelah matang. Batangnya seperti jambu biji pada umumnya. Daunnya berwarna hijau mengilap, bentuknya seperti kipas dan letaknya saling berhadapan. Panjang daun berkisar 3-5,5 cm dan lebar 2,5 cm. Rasa buahnya asam seperti rasa buah menteng asam dan mengandung banyak biji. Kulit buah berwarna merah mengilap dan dagingnya putih. Bobot buah antara 5-7 gram/buah. Tanaman ini baik dijadikan tanaman buah dalam pot atau tanaman hias karena penampilan buahnya menarik. 7. Jambu Biji Merah Getas Jambu biji merah getas merupakan hasil temuan Lembaga Penelitian Getas, Salatiga, Jawa Tengah pada tahun1980-an. Jambu biji ini merupakan hasil persilangan antara jambu pasar minggu yang berdaging merah dengan jambu biji bangkok. Jambu biji merah getas memiliki keunggulan antara lain daging buahnya merah menyala atau merah cerah, tebal, berasa manis, harum, dan segar. Ukuran buahnya cukup besar dengan ukuran 400 gram per buah. Jambu ini banyak diminati karena selain rasanya lebih enak, ternyata dapat meningkatkan trombosit darah pada penderita demam berdarah.

30 Daun jambu biji merah getas berwarna hijau tua dengan panjang daun sekitar 6-14 cm. Kulit buah berwarna hijau muda sampai hijau kekuningan bila sudah matang. Permukaan kulit buah rata dan mengilap sehingga penampilannya menjadi menarik. Jambu biji ini juga tahan terhadap hama dan penyakit. Selain itu, perakaran jambu biji merah getas kuat dan responnya terhadap pemupukan juga baik. Produktivitas jambu biji merah getas cukup tinggi karena mampu berbuah sepanjang tahun dan berbuah lebat. Varietas jambu biji merah getas banyak dikembangkan di daerah Jawa Barat seperti Citayam, Bojong Gede, Jonggol dan Cileungsi. Selain itu di daerah Yogyakarta, Semarang, dan Cirebon jambu biji jenis ini banyak dikembangkan. 8. Jambu Biji Susu Jambu biji susu berasal dari Pasar Minggu, dan banyak ditanam di daerah Citayam, Pasar Minggu, Bogor, Indramayu, dan Cirebon. Bentuk buah jambu biji susu bulat dan meruncing di bagian dekat tangkai buah. Dinamakan jambu biji susu karena daging buahnya berwarna putih seperti susu. Pada saat matang, kulit buah berwarna hijau muda, kuning, sampai keputihan. Rasa buahnya kurang manis dibandingkan dengan jambu biji merah getas atau jambu bangkok. Selain itu buahnya mengandung banyak biji. Warna daunnya hijau tua dengan panjang daun sekitar 5-11 cm dan lebar 4-5 cm. Bobot buah sekitar 300 gram/buah dengan diameter 7,5 cm. Daging buah berwarna putih dengan ketebalan sekitar 1-1,5 cm. 9. Jambu Biji Bangkok Epal Jambu biji bangkok epal atau epal biji banyak dikenal di Malaysia. Bobot buah hanya 400 gram per buah. Permukaan kulit buahnya halus, rata, dan licin.

31 Warna buah saat matang hijau kekuning-kuningan. Jambu bangkok epal termasuk jenis unggul dan sangat baik untuk dikembangkan dalam skala komersial. 10. Jambu Biji Pasar Minggu Jambu biji pasar minggu adalah jenis unggul karena hasil seleksi kultivar jambu biji kebun rakyat pada tahun Bobot buah jambu ini berkisar antara gram per buah. Bentuk buahnya lonjong seperti alpukat dan daging buah berwarna merah, berasa manis, bertekstur lembut, dan beraroma harum. Kulit buah tipis dan berwarna hijau kekuning-kuningan dengan permukaan halus pada saat matang. Sampai saat ini, jambu ini masih bertahan dan dikembangkan terus oleh masyarakat Manfaat Jambu Biji Hampir semua bagian tanaman jambu biji bermanfaat bagi kehidupan. Kayu jambu biji yang halus dan sangat padat baik bila digunakan untuk ukiran atau patung bernilai tinggi. Disamping itu, kayunya yang halus, kuat, dan tahan lama ini banyak dimanfaatkan menjadi beraneka macam gagang, diantaranya gagang cangkul, parang, pahat patung, alat penabuh gamelan, palu, sabit, dan pisau. Arang dari kayu jambu biji sangat baik untuk pembakar karena apinya sangat panas, asap yang ditimbulkannya sedikit, dan nyala apinya tahan lama. Harga jual arangnya pun lebih mahal daripada arang dari kayu lain. Buah jambu biji dapat dikonsumsi dalam keadaan segar. Buah yang mentah atau setengah matang banyak digunakan untuk rujakan. Selain itu, buahnya juga diolah menjadi sirup, sari buah, jus, nektar, buahvita, jeli, selai, kembang gula, dan dodol. Hasil olahan buah jambu biji tersebut disukai oleh konsumen. Selain itu di daerah Bangka, daun jambu biji digunakan sebagai bahan

32 minuman pengganti teh. Selain sebagai bahan pangan dan kerajinan, beberapa bagian dari tanaman jambu biji dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat resep pengobatan. Beberapa resep tanaman jambu biji telah terbukti mengobati diare, disentri, demam berdarah, gusi bengkak, sariawan, jantung, dan diabetes. Jambu biji mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Kandungan vitamin C jambu biji dua kali lebih banyak dari jeruk manis yang hanya 49 mg per 100 g. Vitamin C sangat baik sebagai zat anti oksidan. Namun sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi di kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Kandungan vitamin C jambu biji mencapai puncaknya saat menjelang matang. Berdasarkan penelitian hasil analisis mutu kimia Tahun 1991 oleh Dody, Sobari, dan Syaifullah, staf peneliti Balai Penelitian Pasar Minggu, diperoleh data bahwa kandungan vitamin C per 100 gram jambu biji matang adalah 150,50 mg, matang optimal sebanyak 130,13 mg, dan lewat matang sebanyak 132,24 mg. Sementara kandungan gula atau kemanisan jambu biji matang sebanyak 3,36 persen, matang optimal 3,71 persen, sedangkan untuk lewat matang sebanyak 1,84 persen.. Jambu biji kaya akan serat, khususnya pektin (serat larut air) yang dapat digunakan untuk pembuatan gel atau jeli. Manfaat pektin lainnya adalah menurunkan kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh serta membantu pengeluarannya. Penelitian yang dilakukan Singh Medical Hostical and Research Center Morrabat, India, menunjukkan bahwa jambu biji dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah serta tekanan darah penderita hipertensi essensial. Dalam literature disebutkan bahwa kebutuhan vitamin C anak laki-laki atau perempuan (usia tahun) sebanyak mg dan orang dewasa mg. Berat jambu biji sebesar 275 gram per buah dapat

33 mencukupi kebutuhan vitamin C tiga orang dewasa atau dua orang anak usia tahun per harinya. Jambu biji mengandung tanin yang menimbulkan rasa sepat pada buah tetapi juga berfungsi memperlancar sistem pencernaan, sirkulasi darah, dan berguna untuk menyerang virus. Jambu biji juga mengandung kalium yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan dan sel tubuh serta menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Dalam jambu biji juga ditemukan likopen yaitu zat nirgizi potensial lain selain serat. Likopen adalah karatenoid (pigmen penting dalam tanaman) yang terdapat dalam darah (0,5 mol per liter darah) serta memiliki aktivitas anti oksidan. Jika mengkonsumsi likopen yang meningkat, khususnya pada jambu biji yang daging buahnya berwarna merah, berbiji banyak dan berasa manis mempunyai efek memberikan perlindungan pada tubuh dari beberapa jenis kanker. Disamping manfaat jambu biji untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mencegah munculnya kanker, memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan gusi, gigi dan pembuluh kapiler serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. jambu biji juga berkhasiat anti radang, anti diare dan menghentikan pendarahan, misalnya pada penderita demam berdarah dengue (DHF). Khusus daun jambu biji, penelitian yang pernah dilakukan umumnya khasiatnya sebagai anti diare. Penelitian yang dilakukan oleh Susi Indariani,

34 Peneliti dari Pusat Studi Biofarmaka Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) menghasilkan suatu kesimpulan bahwa jambu biji mempunyai khasiat sebagai anti inflamasi, anti mutagenik, anti mikroba dan analgesik. Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam jambu biji mempunyai aktivitas antioksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit Jus Buah Jus buah (fruit juice) adalah cairan yang jernih atau agak jernih, tidak difermentasi dan diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar (Codex Alimentarius dalam Rohmah, 1999). Menurut Standar Industri Indonesia (1979) dalam Kristianto (2002), jus buah adalah cairan yang diperoleh dengan memeras buah baik disaring ataupun tidak yang mengalami fermentasi dan dimaksudkan untuk minuman segar yang langsung diminum. Sedangkan menurut Varnam dan Sutherland (1994) dalam Elvarina (1998), sari buah adalah sari yang didapat dari buah dengan proses mekanik, dapat difermentasi, mempunyai karakter warna, aroma, dan citarasa buah yang sama dengan buah segarnya. Seiring dengan perkembangan produk pangan, defenisi sari buah mencakup semua produk yang dihasilkan dari suatu konsentrat yang mempunyai karakteristik sensori dan analitik yang sama dengan sari yang berasal dari buah langsung. Buah yang akan dijadikan jus buah adalah buah yang matang dengan memperhatikan kualitas dan jenis buahnya karena sangat berpengaruh terhadap karakter produk yang dihasilkan. Pembuatan sari buah secara garis besar meliputi tahap-tahap sortasi, pencucian, pengupasan, pemotongan, penghancuran, dan

35 ekstraksi, penyaringan, pengendapan, pemanasan, pengisisan ke dalam wadah, penutupan wadah, sterilisasi, pendinginan, dan penyimpanan (Kyle et al, dalam Anis 2000) Menurut Suwiah (1990), Berbagai jenis buah-buahan digunakan sebagai bahan dasar dalam pengolahan produk sari buah, diantaranya ada yang diolah dari buah segar (jambu dan mangga), bubur buah (sirsak), dan ada yang dari bahan konsentrat padat (lychee, jeruk, dan apel). Cocok tidaknya suatu jenis buah untuk diolah menjadi sari buah tergantung dari keseimbangan asam dan gula, jenis dan komponen phenolik, aroma dan jumlah vitaminnya terutama vitamin C Minuman Sari Buah (jus) Kemasan Minuman sari buah kemasan adalah minuman ringan yang dikemas dalam berbagai bentuk dengan cita rasa buah, baik yang berasal dari sari buah segar, konsentrat, maupun perasa (essens) buah dengan atau penambahan gula dan bahan makanan yang diijinkan (Standar Nasional Indonesia [SNI], 1995). Sari buah merupakan hasil pengepresan atau ekstraksi buah yang sudah disaring. Buah yang digunakan sebagai sari buah harus dalam keadaan matang dan mempunyai cita rasa yang menyenangkan dan banyak mengandung asam. 2.2 Penelitian Terdahulu Untuk memperoleh penelitian yang mendalam tentang studi minuman sari buah dan strategi pemasaran, maka berikut ini akan dipaparkan beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan dengan topik tersebut. Dimana topik-topik tersebut akan menjadi dasar kerangka pemikiran bagi penulis dan memberikan masukan terhadap penelitian yang dilakukan.

36 Penelitian Nababan (1997) tentang Analisis Strategi Pemasaran Produk Home Industry Roti (Studi Kasus di Home Industry Marinda Bakery). Dalam penelitian ini digunakan pendekatan konsep manajemen strategis dan pemasaran. Data-data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis situasi (lingkungan) Home Industry Marinda dilakukan terhadap lingkungan internal dan eksternal. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE/EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks CPM. Berdasarkan hasil analisis lingkungan (internal dan eksternal) yang dilakukan, maka posisi Home Industry Marinda berdasarkan kondisi internal dan eksternal dapat diketahui melalui matriks IE dan matriks CPM. Berdasarkan total skor IFE yaitu sebesar 2,35 dan EFE sebesar 2,80 menempatkan posisi Home Industry Marinda berada pada sel V. Strategi yang dapat diambil adalah hold and maintain berupa strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan analisis CPM menggambarkan bahwa Home Industry Marinda memperoleh skor (4,06), Home Industry Deni (4,69), Home Industry Memed (3,94). Dilihat dari total skor secara keseluruhan maka posisi strategi Home Industry Deni yang terbaik kemudian diikuti Home Industry Marinda dan yang terakhir adalah Home Industry Memed. Berdasarkan analisis SWOT, maka diperoleh alternatif strategi, yaitu : (1) meningkatkan kualitas dan jaringan distribusi, (2) melakukan promosi produk Home Industry, (3) kerjasama distributor yang potensial, (4) Menekan biaya operasional tanpa mengurangi nilai produk, (5) melakukan kerjasama dengan investor untuk mengatasi permodalan, (6) diversifikasi dengan produk baru, (7) koordinasi internal dalam menghadapi persaingan.

37 Hasil penelitian Khairani (2007) tentang Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran VCO (Virgin Coconut Oil) di PT Bogor Agro Lestari di Bogor, Jawa Barat menunjukkan bahwa kegiatan strategi bauran pemasaran yang dilakukan di PT Bogor Agro Lestari adalah menggunakan strategi bauran pemasaran (marketing mix) 7P yaitu produk, harga, distribusi, promosi, orang, proses, dan bukti fisik. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan 7P beberapa alternatif strategi bauran pemasaran yang diprioritaskan adalah strategi promosi. Berdasarkan hasil pengolahan metode pengambilan keputusan melalui proses hierarki analitik (PHA) terhadap strategi bauran pemasaran yang dijalankan untuk PT Bogor Agro Lestari diketahui bahwa tujuan meningkatkan penjualan dengan bobot 0,696 sedangkan untuk tujuan menghadapi persaingan mendapat bobot sebesar 0,304. Hasil pengolahan secara horizontal dan vertikal menunjukkan strategi promosi mendapat nilai bobot tertinggi. Sub elemen promosi yang dianggap efektif oleh perusahaan adalah menggunakan media brosur. Selain efektif, strategi ini juga cukup efisien karena biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak terlalau besar bila dibandingkan dengan media promosi lainnya. Dedy Wijaya Okta (2004) mengenai Analisis Formulasi Strategi Bersaing Minuman Sari Buah Sirsak PT. Minuman SAP dalam Menghadapi Persaingan Industri Minuman Ringan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode pengolahan data dengan konsep Manajemen Strategi. Dalam pendeskripsian hasil, dipergunakan matriks SWOT. Sedangkan analisis kuantitatif menggunakan matriks Internal-Eksternal (IE Matriks), perolehan

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Oleh PITRI YULIAN SARI H 34066100 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah Jus buah (fruit juice) adalah cairan yang jernih atau agak jernih, tidak difermentasi dan diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar (Codex

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) Oleh : DESTI FURI PURNAMA H 34066032 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

JAMBU BIJI BAB. I. (Psidium guajava L.) Gambar 1.1. Macam-Macam Warna Jambu Biji (Psidium guajava L.)

JAMBU BIJI BAB. I. (Psidium guajava L.) Gambar 1.1. Macam-Macam Warna Jambu Biji (Psidium guajava L.) BAB. I JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) Gambar 1.1. Macam-Macam Warna Jambu Biji (Psidium guajava L.) Sumber: https://www.google.com/search?q=gambar+tanaman+jambu Biji 1 A. Sekilas Tanaman Jambu Biji Jambu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki iklim tropis yang banyak memberikan keuntungan, terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama hortikultura seperti buah-buahan,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara agraris memiliki hasil pertanian yang sangat berlimpah. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang memiliki posisi penting di Indonesia. Data Product

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Jambu Biji Merah Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium berasal dari bahasa yunani yaitu psidium yang berarti delima, guajava

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jambu biji diklasifikasikan sebagai berikut. : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jambu biji diklasifikasikan sebagai berikut. : Plantae (tumbuh-tumbuhan) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jambu Biji Merah 1. Definisi jambu biji merah Nama ilmiah jambu biji adalah psidium guajava. Psidium berasal dari bahasa yunani yaitu psidium yang berarti delima, guajava berasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Jambu biji disebut juga Jambu Klutuk (Bahasa Jawa), Jambu Siki, atau Jambu Batu yang dalam bahasa Latin disebut Psidium Guajava. Tanaman jambu biji merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Hal tersebut tentunya membuka peluang bagi Indonesia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah budidaya jambu biji. Jambu biji jenis getas merah (Psidium guajava Linn) merupakan jenis jambu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manis, aroma harum dan nilai gizi tinggi sehingga digemari masyarakat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. manis, aroma harum dan nilai gizi tinggi sehingga digemari masyarakat banyak. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jambu biji merupakan buah yang cukup populer di kalangan masyarakat dan tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia. Jambu biji memiliki rasa manis, aroma harum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan oleh beberapa industry pengolahan pangan dalam menciptakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian PENDAHULUAN Latar Belakang Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan. Pengolahan buahbuahan bertujuan selain untuk memperpanjang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu biji (Psidium guajava) memiliki rasa yang enak dan segar serta memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga kecantikan manusia. Buah jambu biji telah lama

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar mengingat banyaknya kasus gizi buruk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang pemenuhan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat (Sugiarti, 2003).

Lebih terperinci

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao TANAMAN PERKEBUNAN Kelapa Melinjo Kakao 1. KELAPA Di Sumatera Barat di tanam 3 (tiga) jenis varietas kelapa, yaitu (a) kelapa dalam, (b) kelapa genyah, (c) kelapa hibrida. Masing-masing mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki lahan pertanian cukup luas dengan hasil pertanian yang melimpah. Pisang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Durian 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian Menurut Rahmat Rukmana ( 1996 ) klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi

Lebih terperinci

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Sarjana

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh :

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh : STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR Disusun Oleh : SYAIFUL HABIB A 14105713 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN Page1 TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan salah satu komoditi sayuran buah yang sangat

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA (Studi Kasus pada Industri Kecil Olahan Carica di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo) SKRIPSI SHINTA KARTIKA DEWI H34050442 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki areal perkebunan jambu mete (Anacardium occidentale L.) seluas 560.813 ha, tersebar di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Buah kersen merupakan buah yang keberadaannya sering kita jumpai

BAB 1 PENDAHULUAN. Buah kersen merupakan buah yang keberadaannya sering kita jumpai BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah kersen merupakan buah yang keberadaannya sering kita jumpai di mana-mana. Biasanya banyak tumbuh di pinggir jalan, retakan dinding, halaman rumah, bahkan di kebun-kebun.

Lebih terperinci

KARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI

KARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI KARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK LIRA BUDHIARTI. Karakterisasi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI DEFIETA H34066031 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 RINGKASAN DEFIETA.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai iklim tropis, berpeluang besar bagi pengembangan budidaya tanaman buah-buahan, terutama buah-buahan tropika.

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Oleh YANDI ASDA MUSTIKA H 34066131 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH SKRIPSI NOPE GROMIKORA H34076111 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN NOPE

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sangat luas dan juga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Komoditas pertanian merupakan bagian dari sektor pertanian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris masih mengandalkan sektor pertanian

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris masih mengandalkan sektor pertanian I. PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris masih mengandalkan sektor pertanian sebagai sektor yang berperan penting dalam menunjang perekonomian nasional dan meningkatkan penerimaan

Lebih terperinci

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor II. TINJAUAN PUSTAKA A. TALAS Talas Bogor (Colocasia esculenta (L.) Schott) termasuk famili dari Araceae yang dapat tumbuh di daerah beriklim tropis, subtropis, dan sedang. Beberapa kultivarnya dapat beradaptasi

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A14104093 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tanaman Salak Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis reinw. Salak merupakan tanaman

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) Oleh : CITRA WIDYALESTARI A 14105522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Biologi Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) termasuk tumbuhan berbatang pohon lunak atau getas (mudah

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PEKTIN DARI KULIT JERUK MANIS

PENGARUH PEMBERIAN PEKTIN DARI KULIT JERUK MANIS PENGARUH PEMBERIAN PEKTIN DARI KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis (L) Osbeck) TERHADAP KADAR PROTEIN PRODUK OLAHAN MAKANAN JELLY DARI BIJI BUAH DURIAN (Durio ziberthinus Murr) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A 14105563 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR Oleh: Faisal Onassis Siregar A14105670 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Snack telah menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Hampir seluruh masyarakat di dunia mengonsumsi snack karena kepraktisan dan kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR Oleh : Surya Yuliawati A14103058 Dosen : Dr. Ir. Heny K.S. Daryanto, M.Ec PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jambu Biji Merah (Psidium guajava L) Tanaman jambu biji dikenal dengan nama latin Psidium guajava Linn., termasuk suku myrtaceae. Tanaman jambu biji berbentuk perdu, memiliki

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Jambu biji merupakan salah satu buah yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Jambu biji ini sangat populer karena mudah didapat dan memiliki harga yang cukup murah.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis

Lebih terperinci

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) I ndonesia merupakan salah satu negara produsen pisang yang penting di dunia, dengan beberapa daerah sentra produksi terdapat di pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan N TB. Daerah-daerah ini beriklim hangat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1 ANEKA RESEP JUS SEHAT Slow Juicer MT-67 Bagian 1 Apa itu Slow Juicer? Berbeda dengan juicer yang menggunakan metode kecepatan tinggi dengan pisau yang tajam, Slow Juicer menggunakan Low Speed Technology

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA Oleh : NURSYAMSIYAH A14102046 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT Oleh : SUHENDRI A 14105610 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin sebagai natare, yang berarti terapung-apung. Nata dapat

Lebih terperinci

IbM Kelompok Tani Buah Naga

IbM Kelompok Tani Buah Naga IbM Kelompok Tani Buah Naga Wiwik Siti Windrati, Sukatiningsih, Tamtarini dan Nurud Diniyah Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember ABSTRAK Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor

PENDAHULUAN. Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor I 1.1. PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Hortikultura sebagai salah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Program

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN. Oleh UUM SUMIATI H

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN. Oleh UUM SUMIATI H STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN Oleh UUM SUMIATI H34066126 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu getas merah merupakan buah-buahan tropis yang mudah sekali mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan, transportasi,

Lebih terperinci

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004 KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman hortikultura khususnya buah-buahan mempunyai prospek yang bagus untuk dikembangkan mengingat bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 2 Keamanan Air Minum Isi Ulang. Suprihatin.

PENDAHULUAN. 2 Keamanan Air Minum Isi Ulang. Suprihatin. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air minum merupakan kebutuhan manusia yang paling penting. Sekitar tiga perempat bagian dari tubuh kita terdiri dari air, dan tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan manusia, baik dari industri rumahan sampai restoran-restoran

BAB I PENDAHULUAN. keinginan manusia, baik dari industri rumahan sampai restoran-restoran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman kebutuhan manusia akan makanan semakin berkembang, oleh karena itu, manusia akan membuat makanan yang bervariasi pula. Keinginan variasi

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan PENDAHULUAN Latar Belakang Sayuran merupakan komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan sebagai sumber karbohidrat, protein nabati,

Lebih terperinci

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat A. Penggunaan Siapa yang tidak kenal dengan selai? Bahan pelengkap dalam menyantap roti atau singkong rebus ini memiliki rasa yang manis dan terbuat dari buah segar. Tak hanya itu, variasi rasa dari selai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar paling utama bagi manusia adalah kebutuhan pangan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda : Tips Alami Turunkan Kolestrol Dengan Cepat Sahabat, tips kesehatan. Dalam keadaan normal atau stabil, kolesterol memang memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia. Beberapa fungsi kolesterol

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga Buah naga atau dragon fruit merupakan buah yang termasuk kedalam kelompok tanaman kaktus. Buah naga berasal dari Negara Mexico, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Lebih terperinci

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2 ANEKA RESEP JUS SEHAT Slow Juicer MT-67 Bagian 2 Apa itu Slow Juicer? Berbeda dengan juicer yang menggunakan metode kecepatan tinggi dengan pisau yang tajam, Slow Juicer menggunakan Low Speed Technology

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Buah cepat sekali rusak oleh pengaruh mekanik, kimia dan mikrobiologi sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua terpanjang di dunia, Indonesia merupakan lahan subur bagi rumput laut. Di perairan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mampu

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CINCAU DRINK (Kasus pada CV. Citra Pangan Mandiri, Bogor) OLEH : CAHYADI ZULKHADI KHIROM A

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CINCAU DRINK (Kasus pada CV. Citra Pangan Mandiri, Bogor) OLEH : CAHYADI ZULKHADI KHIROM A ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CINCAU DRINK (Kasus pada CV. Citra Pangan Mandiri, Bogor) OLEH : CAHYADI ZULKHADI KHIROM A14105521 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis dan agroindustri pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya sudah sangat popular dan digemari sebagai buah segar.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya sudah sangat popular dan digemari sebagai buah segar. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanaman nangka merupakan jenis tanaman yang banyak ditanam di daerah tropis, seperti Indonesia. Tanaman ini cukup dikenal di seluruh dunia. Dalam bahasa Inggris disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dadih adalah produk olahan susu khas Minangkabau fermentasi anaerob terbuat dari susu kerbau pada bambu dengan daun pisang sebagai penutup. Dadih mimiliki cita rasa,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Anonim (2011), produksi tomat Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Anonim (2011), produksi tomat Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat merupakan salah satu jenis sayuran buah yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tomat banyak dibudidayakan dan produktivitasnya tinggi. Menurut Anonim

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makanan selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis lainnya atau. makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan.

I. PENDAHULUAN. makanan selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis lainnya atau. makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permen atau kembang gula merupakan produk pangan yang banyak digemari. Menurut SII (Standar Industri Indonesia), kembang gula adalah jenis makanan selingan berbentuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

USAHA SUSU KEDELAI. Oleh : A

USAHA SUSU KEDELAI. Oleh : A ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SUSU KEDELAI BUBUK INSTAN (Studi Kasus: PD Mas Adam Berdasi, Kec. Rumpin, Bogor) Oleh : AGUS SATRIYO BUDI A14104072 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013 PENGOLAHAN TALAS Ir. Sutrisno Koswara, MSi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013 DISCLAIMER This presentation is made possible by the generous support of the American people

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan salah satu olahan semi padat dengan bahan utama susu. Es krim merupakan produk olahan susu sapi yang dibuat dengan bahanbahan utama yang terdiri atas

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A 14104631 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masyarakat masih sedikit memanfaatkan labu kuning sebagai bahan pangan. Hal ini disebabkan masyarakat masih belum mengetahui kandungan gizi yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai keanekaragaman sumberdaya hayati yang berlimpah. Terdapat banyak sekali potensi alam yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada jaman sekarang banyak dari masyarakat Indonesia yang terlalu bergantung pada beras, mereka meyakini bahwa belum makan jika belum mengonsumsi nasi. Menurut Kementerian

Lebih terperinci