ANALISIS BEBAN KERJA DOKTER UMUM MENGGUNAKAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKSEMAS SE-KOTA DENPASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS BEBAN KERJA DOKTER UMUM MENGGUNAKAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKSEMAS SE-KOTA DENPASAR"

Transkripsi

1 TESIS ANALISIS BEBAN KERJA DOKTER UMUM MENGGUNAKAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKSEMAS SE-KOTA DENPASAR SAMPUL DALAM A.A. NGR. GD. DHARMAYUDA NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i

2 PRASYARAT GELAR ANALISIS BEBAN KERJA DOKTER UMUM MENGGUNAKAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKSEMAS SE-KOTA DENPASAR Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana Universitas Udayana A.A. NGR. GD. DHARMAYUDA NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 ii

3 LEMBAR PERSETUJUAN Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 10 MARET 2015 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. dr.d.n. Wirawan, MPH dr. Luh Putu Lila Wulandari,MPH NIP NIP Mengetahui Ketua Program Studi IKM Program Pascasarjana Universitas Udayana, Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. dr. D.N. Wirawan, MPH NIP Prof. Dr.dr.A.A. Raka Sudewi,Sp.S (K) NIP iii

4 PENETAPAN PANITIA PENGUJI Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 10 Maret 2015 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No : 0782/UN14.4/HK/2015 Tanggal 10 Maret 2015 Ketua : Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH Anggota : 1. dr. Luh Putu Lila Wulandari, MPH 2. Prof.Dr.dr.Mangku Karmaya, M.Repro,PA (K) 3. Dr.dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, Msi 4. Dr. Luh Seri Ani, SKM, M.Kes iv

5 Surat Pernyataan Bebas Plagiat Nama : Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda NIM : Program Studi Judul Tesis : Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat : Analisis Beban Kerja Dokter Umum Menggunakan Metode Workload Indicators Of Staffing Need (WISN) di Pusksemas Se- Kota Denpasar Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah *tesis/disertasi ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI Nomor : 17 Tahun 2010 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Denpasar, 16 Maret 2015 A.A. Ngr. Gd. Dharmayuda NIM v

6 UCAPAN TERIMA KASIH UCAPAN TERIMA KASIH Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung kerta wara nugraha-nya, tesis ini dapat diselesaikan. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan masukan yang berharga dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Pembimbing I, Prof.dr.Dewa Nyoman Wirawan, MPH, yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran dalam penyelesaian tesis ini. 2. Pembimbing II, dr.luh Putu Lila Wulandari, MPH, yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. 3. Rektor Universitas Udayana, Prof.Dr.dr.I Ketut Suastika,Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. 4. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof.Dr.dr.A.A.Raka Sudewi,Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. vi

7 5. Para penguji tesis, yaitu Prof.Dr.dr.Mangku Karmaya, M.Repro,PA(K), Dr.dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, Msi, dan Dr. Luh Seri Ani, SKM, M.Kes, yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini. 6. Seluruh dosen di lingkungan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana, yang telah memberikan arahan, semangat, dan motivasi dalam penyelesaian tesis ini. 7. Pemerintah Kota Denpasar, khususnya Dinas Kesehatan Kota Denpasar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di seluruh puskesmas se-kota Denpasar. 8. Seluruh Kepala Puskesmas se-kota Denpasar serta seluruh partisipan yaitu dokter umum fungsional di puskesmas se-kota Denpasar atas waktu yang telah diluangkan dalam membantu menyelesaikan penelitian ini. 9. Keluarga tercinta, ayah (Alm) A.A.Gd.Alit Subaga, ibunda Ni Gst. Komp. Rai Sukarmi, S.Sos, istri A.A. Sagung Mas Indrayuni, serta anak-anak Tujung Ngurah, Turah Agung, dan Tujung Istri, yang telah penuh pegorbanan telah memberikan kepada penulis kesempatan untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan tesis ini. Semoga Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga. Denpasar, Maret 2015 Penulis vii

8 ABSTRAK ANALISIS BEBAN KERJA DOKTER UMUM MENGGUNAKAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKSEMAS SE-KOTA DENPASAR Ketersediaan tenaga kesehatan dokter umum masih menjadi sorotan penting terkait jenis, jumlah, dan penyebaran yang tidak merata. Analisis beban kerja dokter umum di puskesmas masih belum banyak dilakukan di Bali khususnya di Kota Denpasar. Sampai saat ini, perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan khususnya dokter umum masih menggunakan metode rasio, dimana sesuai dengan Permenkes 75 tahun 2014 penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan dihitung dengan analisis beban kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja, kebutuhan tenaga dokter umum, serta distribusinya di puskesmas se- Kota Denpasar. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif cross-sectional yang dilaksanakan di puskesmas se-kota Denpasar terhadap semua tenaga dokter umum fungsional. Data kuantitatif yang diperlukan didapat dari hasil wawancara dan observasi langsung aktifitas kegiatan dari masing-masing dokter umum serta data sekunder. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan software WISN English Version Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa beban kerja dokter umum di puskesmas se-kota Denpasar adalah tinggi (rasio WISN<1). Seluruh puskesmas se-kota Denpasar mengalami kekurangan dokter umum secara bervariasi dan distribusi dokter umum di puskesmas se-kota Denpasar tidak merata. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode analisis beban kerja lebih obyektif untuk perencanaan kebutuhan tenaga dokter umum daripada metode rasio. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan khususnya kepada Dinas Kesehatan Kota Denpasar dalam perencanaan tenaga kesehatan khususnya dokter umum di puskesmas. Kata kunci : beban kerja, dokter umum, WISN, Denpasar viii

9 ABSTRACT ANALYSIS OF GENERAL PRACTITIONERS WORKLOAD USING WISN (WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED) IN PUBLIC HEALTH CENTERS, DENPASAR The distribution as well as the type and number of staff, specifically general practitioners in public health centers, is an important public health concern in Indonesia. Workload analysis of general practitioners in the health center is still not widely uses in Bali, especially in the city of Denpasar which continues to adopt the ratio method for workload analysis. The objective of this study is to describe workload, the demand for practitioners and the staffing distribution pattern. This study was conducted on all public health centers across Denpasar using descriptive cross-sectional methodology. A number of variables were cross checked by eliciting answers directly from study participants as well as direct participatory observation. Quantitative data was analysed using WISN English Version software. Results indicated that workload of general practitioners was high (WISN ratio <1). Staff shortages and unequal distribution were evident in all study centers. In conclusion, workload analysis approach was more objective than the ratio method. It is hoped that similar analysis, including using other variables with the WISN program and other sites will provide further input into better center management and for effective decision making across the province. Keywords : workload, general practitioners, WISN, Denpasar ix

10 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR SINGKATAN... xvi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Metode Perencanaan SDM Analisis Beban Kerja Workload Indicators of Staffing Need ( WISN ) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir Konsep Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan Sumber Data Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Analisis Data BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Kota Denpasar Karakteristik Peserta Workshop Waktu Kerja yang Tersedia (WKT) x

11 5.4 Komponen Beban Kerja Dokter Umum Puskesmas dari Hasil Workshop Pelaksanaan Observasi Karakteristik Tenaga Dokter Umum di Puskesmas Se-Kota Denpasar Perhitungan Jumlah Tenaga Dokter Umum di Puskesmas Se-Kota Denpasar Beban Kerja Dokter Umum di Puskesmas Se-Kota Denpasar Kebutuhan Dokter Umum di Puskesmas Se-Kota Denpasar Distribusi Dokter Umum di Puskesmas Se-Kota Denpasar BAB VI PEMBAHASAN Beban Kerja Dokter Umum di Puskesmas Se-Kota Denpasar Kebutuhan Dokter Umum di Puskesmas Se-Kota Denpasar Distribusi Dokter Umum di Puskesmas Se-Kota Denpasar Keterbatasan Penelitian BAB VII SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2. 1 Data Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Provinsi Tabel 2. 2 Jumlah Tenaga dan Rasio Tenaga Kesehatan di Kota Denpasar.. 12 Tabel 4. 1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Tabel 5. 1 Karakteristik Peserta Workshop Dokter Umum Tabel 5. 2 Komponen Beban Kerja Dokter Umum di Puskesmas Tabel 5. 3 Perbandingan Rata-Rata Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Utama Hasil Kesepakatan Workshop dengan Hasil Observasi Langsung Tabel 5. 4 Karakteristik Tenaga Dokter Umum di Puskesmas Se-Kota Denpasar Tabel 5. 5 Waktu Kerja Tersedia di Puskesmas I Denpasar Timur Tahun Tabel Perhitungan Kebutuhan Dokter Umum berdasarkan WISN di Puskesmas I Denpasar Timur Tahun Tabel 5. 7 Perbandingan Jumlah Dokter yang Ada dengan yang Dibutuhkan dan Tekanan Beban Kerja Dokter di Puskesmas I Denpasar Timur Tahun Tabel 5. 8 Tabel 5. 9 Waktu Kerja Tersedia di Puskesmas II Denpasar Timur Tahun Perhitungan Kebutuhan Dokter Umum berdasarkan WISN di Puskesmas II Denpasar Timur Tahun Tabel Perbandingan Jumlah Dokter yang Ada dengan yang Dibutuhkan dan Tekanan Beban Kerja Dokter di Puskesmas II Denpasar Timur Tahun Tabel Tabel Waktu Kerja Tersedia di Puskesmas I Denpasar Barat Tahun Perhitungan Kebutuhan Dokter Umum berdasarkan WISN di Puskesmas I Denpasar Barat Tahun Tabel Perbandingan Jumlah Dokter yang Ada dengan yang Dibutuhkan dan Tekanan Beban Kerja Dokter di Puskesmas I Denpasar Barat Tahun Tabel Waktu Kerja Tersedia di Puskesmas II Denpasar Barat Tahun Tabel Perhitungan Kebutuhan Dokter Umum berdasarkan WISN di Puskesmas II Denpasar Barat Tahun Tabel Perbandingan Jumlah Dokter yang Ada dengan yang Dibutuhkan dan Tekanan Beban Kerja Dokter di Puskesmas II Denpasar Barat Tahun Tabel Waktu Kerja Tersedia di Puskesmas I Denpasar Utara Tahun xii

13 Tabel Perhitungan Kebutuhan Dokter Umum berdasarkan WISN di Puskesmas I Denpasar Utara Tahun Tabel Perbandingan Jumlah Dokter yang Ada dengan yang Dibutuhkan dan Tekanan Beban Kerja Dokter di Puskesmas I Denpasar Utara Tahun Tabel Waktu Kerja Tersedia di Puskesmas II Denpasar Utara Tahun Tabel Perhitungan Kebutuhan Dokter Umum berdasarkan WISN di Puskesmas II Denpasar Utara Tahun Tabel Perbandingan Jumlah Dokter yang Ada dengan yang Dibutuhkan dan Tekanan Beban Kerja Dokter di Puskesmas II Denpasar Utara Tahun Tabel Waktu Kerja Tersedia di Puskesmas III Denpasar Utara Tahun Tabel Perhitungan Kebutuhan Dokter Umum berdasarkan WISN di Puskesmas III Denpasar Utara Tahun Tabel Perbandingan Jumlah Dokter yang Ada dengan yang Dibutuhkan dan Tekanan Beban Kerja Dokter di Puskesmas III Denpasar Utara Tahun Tabel Waktu Kerja Tersedia di Puskesmas I Denpasar Selatan Tahun Tabel Perhitungan Kebutuhan Dokter Umum berdasarkan WISN di Puskesmas I Denpasar Selatan Tahun Tabel Perbandingan Jumlah Dokter yang Ada dengan yang Dibutuhkan dan Tekanan Beban Kerja Dokter di Puskesmas I Denpasar Selatan Tahun Tabel Waktu Kerja Tersedia di Puskesmas II Denpasar Selatan Tahun Tabel Perhitungan Kebutuhan Dokter Umum berdasarkan WISN di Puskesmas II Denpasar Selatan Tahun Tabel Perbandingan Jumlah Dokter yang Ada dengan yang Dibutuhkan dan Tekanan Beban Kerja Dokter di Puskesmas II Denpasar Selatan Tahun Tabel Tabel Waktu Kerja Tersedia di Puskesmas III Denpasar Selatan Tahun Perhitungan Kebutuhan Dokter Umum berdasarkan WISN di Puskesmas III Denpasar Selatan Tahun Tabel Perbandingan Jumlah Dokter yang Ada dengan yang Dibutuhkan dan Tekanan Beban Kerja Dokter di Puskesmas III Denpasar Selatan Tahun Tabel Tabel Waktu Kerja Tersedia di Puskesmas IV Denpasar Selatan Tahun Perhitungan Kebutuhan Dokter Umum berdasarkan WISN di Puskesmas IV Denpasar Selatan Tahun xiii

14 Tabel Perbandingan Jumlah Dokter yang Ada dengan yang Dibutuhkan dan Tekanan Beban Kerja Dokter di Puskesmas IV Denpasar Selatan Tahun Tabel Beban Kerja Dokter Umum di Puskesmas Se-Kota Denpasar Tabel Distribusi Dokter Internsip di Puskesmas Kota Denpasar Tabel Distribusi Dokter Umum di Puskesmas Se-Kota Denpasar xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar 3. 1 Kerangka Konsep Penelitian xv

16 DAFTAR SINGKATAN Singkatan ASEAN BKN BOK CPHI DSP GTZ HIV IKM JKBM JKN KB KBM KIA KIE KKI KTR Lansia NTB NTT P2M P3K PPTI Posbindu Posyandu Puskesmas Pustu : Association of Southeast Asian Nations : Badan Kepegawaian Negara : Bantuan Operasional Kesehatan : Center of Public Health Innovation : Daftar Susunan Pegawai : Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit : Human Imunodeficiency Virus : Ilmu Kesehatan Masyarakat : Jaminan Kesehatan Bali Mandara : Jaminan Kesehatan Nasional : Keluarga Berencana : Klinik Berhenti Merokok : Kesehatan Ibu dan Anak : Komunikasi, Informasi dan Edukasi : Konsil Kedokteran Indonesia : Kawasan Tanpa Rokok : Lanjut usia : Nusa Tenggara Barat : Nusa Tenggara Timur : Pemberantasan Penyakit Menular : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan : Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia : Pos Pembinaan Terpadu : Pos Pelayanan Terpadu : Pusat Kesehatan Masyarakat : Puskesmas Pembantu xvi

17 SDM SKN SKP SPO VCT WHO WISN WKT : Sumber Daya Manusia : Sistem Kesehatan Nasional : Sasaran Kerja Pegawai : Standar Operasional Prosedur : Voluntary Counseling Test : World Health Organitation : Workload Indicators of Staffing Need : Waktu Kerja Tersedia xvii

18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh adanya sumber daya manusia (SDM) dimana SDM memberikan kontribusi sebesar 80% dari keseluruhan faktor yang terkait dalam pembangunan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN), upaya pemenuhan kebutuhan akan SDM kesehatan masih belum memperhatikan kondisi jumlah, jenis, kualitas dan distribusinya. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2012 menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai salah satu subsistem yang memiliki peranan sangat penting dalam mengatasi berbagai masalah dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Subsistem sumber daya manusia mengandung berbagai upaya pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan. Upaya tersebut meliputi upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dilihat dari rasionya dengan jumlah penduduk, jumlah tenaga kesehatan dokter spesialis, dokter umum, bidan, dan tenaga kesehatan masyarakat di Indonesia sudah sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun , tetapi distribusinya yang belum merata (Kemenkes, 2013c). 1

19 2 Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali dengan menggunakan metode rasio terhadap penduduk, menunjukkan adanya kekurangan dari beberapa jenis ketenagaan yaitu tenaga sanitarian (1.170 orang), tenaga kesmas (1.161 orang), bidan (1.084 orang), gizi (541 orang), asisten apoteker (501 orang), dokter umum (450 orang), apoteker (296 orang), keterapian fisik (119 orang), dan dokter gigi (98 orang). Sedangkan tenaga perawat, dokter spesialis, dan keteknisan medis jumlahnya sudah memadai (Dikes, 2014a). Hampir sama dengan data dari Provinsi Bali, di Kota Denpasar berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Denpasar terlihat bahwa beberapa jenis tenaga kesehatan masih berada di bawah standar rasio tenaga kesehatan per penduduk, yaitu dokter gigi (9,2), tenaga bidan (62), gizi (14), dan tenaga sanitasi (2,3). Sedangkan tenaga dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan farmasi sudah sesuai standar rasio. (Dikes, 2014b). Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas dalam Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, menyatakan bahwa jenis dan jumlah tenaga kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja. Selama ini perencanaan SDM kesehatan belum melihat dari tingkat kebutuhan terhadap pelaksanaan program pelayanan yang harus dilakukan (Kemenkes, 2013c), serta tenaga yang ada selama ini masih jauh dari standar rasio (Kepmenkes 81, 2004) Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) merupakan salah satu unit pelaksana teknis dinas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan kegiatan

20 3 utama adalah kegiatan pencegahan dan promosi kesehatan (Permenkes 75, 2014). Puskesmas berperan sebagai ujung tombak dalam memberikan layanan kesehatan dasar (primary health care) yaitu pelayanan kesehatan minimal kepada masyarakat berupa layanan preventif, berkesinambungan, dan tentunya dapat diakses bagi seluruh masyarakat. Puskesmas di seluruh Indonesia saat ini berjumlah buah dimana yang masih dalam kondisi baik sejumlah buah puskesmas, sisanya dalam kondisi rusak bahkan sampai ada yang tidak bisa difungsikan (Kemenkes, 2013a). Puskesmas dalam menjalankan organisasi tersebut tentunya tidak terlepas dari adanya SDM kesehatan yang menjadi tulang punggung dalam menjalankan segala upaya kesehatan di masyarakat terutama dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) seperti saat ini, diperkirakan akan terjadi perubahan dalam cara kerja serta perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan. Peningkatan jumlah dan jenis tenaga kesehatan tidak diikuti dengan adanya perencanaan kebutuhan serta pendistribusian yang belum memadai (Kemenkes, 2013c). Ketersediaan tenaga kesehatan dokter umum masih menjadi sorotan penting terkait penyebaran yang tidak merata, dimana dari dokter umum yang bekerja di puskesmas hanya sejumlah orang (Kemenkes, 2013a). Jumlah puskesmas yang belum memiliki dokter umum masih cukup besar, dari puskesmas yang tercatat sampai Oktober 2013 hanya 13,7% yang memiliki tenaga dokter umum (Kemenkes, 2013c). Krisis dokter umum terjadi karena peningkatan pemenuhan dokter umum belum dijadikan sebuah peluang dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dasar (Purvis, 2013). Penempatan tenaga

21 4 kesehatan sangat dipengaruhi oleh informasi kesehatan SDM, tanggung jawab dari SDM, serta perhatian dari pimpinan (Hassani et al., 2013). Penempatan dokter umum di Indonesia khususnya di daerah terpencil melalui sistem kontrak seharusnya dilengkapi dengan pelatihan khusus (skill mix) agar sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah tersebut (Egger, 2000). Pemenuhan terhadap jumlah tenaga kesehatan jika dilihat dari ketepatan rasio jumlah dokter umum terhadap populasi sebenarnya belum ada bentuk yang jelas, dimana hal ini tergantung dari faktor kebutuhan, faktor ketersediaan, faktor yang terkait dengan produktivitas, serta prioritas dari kebijakan terkait layanan kesehatan (Egger, 2000). Dokter umum yang tercatat di Kota Denpasar adalah 348 orang, 44 orang diantaranya bekerja di 11 puskesmas, dimana 10 orang merupakan Kepala Puskesmas (Dikes, 2014a). Tiga dari 11 puskesmas tersebut, merupakan puskesmas rawat inap dan sisanya memberikan pelayanan rawat jalan terhadap seluruh penduduk Kota Denpasar yang tersebar di 43 desa/ kelurahan dimana tahun 2014 tercatat sejumlah jiwa (Disdukcapil, 2015). Berdasarkan hasil dari pengamatan terhadap aktivitas dokter umum di beberapa puskesmas didapatkan bahwa dokter umum memiliki aktivitas cukup tinggi khususnya dalam pelayanan pasien. Hasil wawancara dengan para kepala puskesmas dinyatakan bahwa aktivitas dokter umum banyak berkurang di poliklinik karena melakukan aktivitas lain seperti pertemuan, P3K serta kegiatan lain di luar gedung yang mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan di poliklinik. Berdasarkan rasio jumlah dokter umur di Kota Denpasar sebesar 40,4/

22 penduduk, menunjukkan bahwa jumlah dokter umum yang dibutuhkan sudah melebihi dari standar yang ditetapkan yaitu 40 / penduduk. Total kunjungan pasien pada tahun 2014 di seluruh puskesmas Kota Denpasar yaitu pasien dengan rata-rata kunjungan per hari adalah 154 pasien. Ini menunjukkan beban kerja puskesmas untuk pelayanan pasien cukup tinggi (Dikes, 2014b). Penelitian di Amerika Serikat menyatakan bahwa 40% dokter melaporkan jumlah kunjungan pasien selama satu bulan sering melebihi tingkat yang aman dan 36% dokter melaporkan kunjungan pasien yang berlebih terjadi lebih dari sekali seminggu. Beban kerja yang berlebihan tersebut mempengaruhi kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan seperti ketepatan diagnosis dan tindakan medis pada pasien (Michtalik et al., 2013; Mudayana, 2010; Shah et al., 2011). Selain itu bahwa beban kerja yang berlebih akan berpengaruh pula terhadap kualitas dari pelayanan yang akan diberikan (Goetz et al., 2013). Menganalisis beban kerja dokter umum merupakan langkah yang sangat diperlukan menyikapi kondisi tersebut. Analisis beban kerja adalah upaya untuk menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu (Kepmenkes 81, 2004). Metode perencanaan SDM dalam Kepmenkes No. 81 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit, disebutkan bahwa salah satu metode dalam perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di institusi adalah dengan menghitung beban kerja menggunakan metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN).

23 6 Metode ini merupakan model yang diadopsi dari WHO yang telah dikembangkan sejak tahun Metode WISN memiliki kelebihan yaitu mudah digunakan baik secara teknis, komprehensif, realistis, serta memberikan kemudahan dalam menentukan variasi kebutuhan SDM dalam berbagai tipe layanan kesehatan seperti puskesmas maupun rumah sakit (WHO, 2010). Kelengkapan data sekunder merupakan salah satu kunci keberhasilan dari penerapan metode WISN ini (WHO, 2010). Walaupun metode WISN ini memiliki banyak kelebihan, namun sayangnya hingga saat ini metode WISN dalam penghitungan beban kerja dokter di puskesmas masih belum banyak digunakan di Bali khususnya di Kota Denpasar. Dinas Kesehatan Kota Denpasar sampai saat ini dalam perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan khususnya dokter umum masih menggunakan metode rasio jumlah tenaga dokter terhadap jumlah penduduk. Dimana metode rasio belum dapat menghitung kebutuhan riil tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja sehingga dapat mencapai keseimbangan antara jumlah tenaga yang ada dengan beban kerja. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk menganalisis beban kerja dokter umum menggunakan metode WISN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, penelitian ini difokuskan untuk menjawab rumusan permasalahan yaitu berapakah beban kerja dan kebutuhan tenaga dokter umum, serta bagaimanakah distribusinya di puskesmas se- Kota Denpasar?

24 7 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui beban kerja dan kebutuhan tenaga dokter umum, serta distribusinya di puskesmas se- Kota Denpasar Tujuan Khusus Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Beban kerja dokter umum dengan menghitung rasio WISN di puskesmas se-kota Denpasar Kebutuhan dokter umum dengan menghitung perbedaan antara jumlah ideal tenaga dokter umum dengan kenyataan yang ada (WISN difference) di puskesmas se-kota Denpasar Distribusi dokter umum di puskesmas se-kota Denpasar. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut terkait dengan analisis beban kerja dengan menggunakan metode WISN Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan kepada Pemerintah Kota Denpasar khususnya Dinas Kesehatan terkait dengan perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan khususnya tenaga dokter umum agar menggunakan analisis kebutuhan menurut beban kerja. Dengan demikian, perencanaan ketenagaan akan lebih sesuai kebutuhan riil berdasarkan beban kerja sehingga diharapkan

25 8 dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kota Denpasar Bagi para kepala puskesmas, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pengelolaan SDM kesehatan khususnya tenaga dokter umum untuk disesuaikan dengan kebutuhan dari programprogram puskesmas Bagi para dokter umum di puskesmas, diharapkan agar hasil penelitian ini dapat sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas baik itu kemampuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

26 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Mengacu kepada SKN tahun 2012, SDM kesehatan merupakan tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan strategis), tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan. Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan (Bappenas, 2005). Sumber daya manusia kesehatan sebagai salah satu dari tujuh subsistem dalam SKN tahun 2012, merupakan pokok dan memiliki peranan sangat penting di dalam berlangsungnya pembangunan kesehatan, dimana permasalahan strategisnya adalah masih kurang serasinya dalam perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan, kualitas, serta distribusinya yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Oktarina dan Sugiharto pada tahun 2011, jumlah tenaga kesehatan yang ada belum mencukupi dan distribusi tenaga kesehatan di puskesmas daerah terpencil perbatasan dan kepulauan masih belum merata. Oleh karena itu, dalam perencanaan kesehatan yang diamanatkan dalam SKN tahun 2012 agar lebih menekankan pada upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan distribusi tenaga kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Penelitian di Iran juga menemukan bahwa pemerataan 9

27 10 distribusi SDM kesehatan harus dipertimbangkan sebagai sebuah filosofi utama dari perawatan kesehatan (Doulati et al., 2013). Evaluasi penempatan tenaga kesehatan di Kabupaten Buton menemukan bahwa rasio dokter terhadap jumlah penduduk sangat rendah dan terjadi distribusi yang tidak merata (Herman dan Hasanbasri, 2008). Pengelolaan manajemen SDM yang baik tentunya akan berpengaruh kepada kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan (Kabene et al., 2006). Seperti yang dilakukan di Kabupaten Blitar, mengantisipasi peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di 24 puskesmas yang ada dengan merekomendasi upaya pengaturan ketenagaan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diawali dengan sebuah analisis kebijakan ketenagaan (Laksono et al., 2012). Sebuah studi literatur yang dilakukan oleh Mohamed dan Hameed (2015), menyatakan bahwa manajemen SDM yang efektif akan berpengaruh kuat terhadap kualitas pelayanan dan pengembangan kinerja staf rumah sakit. Isu pokok dalam pengembangan SDM kesehatan adalah terjadinya ketidakseimbangan dari SDM terkait jumlah, jenis tenaga kesehatannya, fungsi, serta distribusinya (Riitta et al.,1993). Penelitian di Puskesmas Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, didapatkan bahwa jumlah tenaga kesehatan termasuk dokter umum yang tersedia di puskesmas masih mengalami kekurangan dan terdapat tenaga kesehatan yang tidak sesuai kompetensinya, sehingga belum cukup untuk menyelesaikan seluruh upaya pelayanan kesehatan di puskesmas (Suharmiati et al., 2012).

28 11 Berdasarkan data tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali terlihat adanya kesenjangan dalam jumlah dari beberapa tenaga kesehatan. Perencanaan SDM dengan menggunakan metode rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk didapatkan dari 12 jenis tenaga kesehatan sembilan yang masih mengalami kekurangan dari kebutuhan. Tabel 2. 1 Data Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Provinsi Bali Tahun 2013 No Jenis Tenaga Jumlah Kebutuhan Kekurangan 1 Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Perawat Bidan Apoteker Asisten Apoteker Kesmas Sanitasi Gizi Keterapian Fisik Keteknisan Medis Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013 Kesenjangan tenaga kesehatan di Kota Denpasar dilihat dari standar rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk, dari delapan jenis tenaga kesehatan tiga diantaranya masih mengalami kekurangan yaitu tenaga bidan, gizi, dan sanitarian.

29 12 Tabel 2. 2 Jumlah Tenaga dan Rasio Tenaga Kesehatan di Kota Denpasar Tahun 2013 No Jenis Tenaga Jumlah Rasio per Standar Rasio per penduduk penduduk 1 Dokter Spesialis ,7 6 2 Doker Umum , Dokter Gigi 78 9, Farmasi Bidan Perawat Gizi Sanitasi 57 4,9 40 Sumber : Profil Kesehatan Kota Denpasar Tahun Metode Perencanaan SDM Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81 Tahun 2004 antara lain mengatur tentang beberapa metode perencanaan tenaga kesehatan untuk dipilih sesuai dengan kemampuan dari masing-masing instansi. 1. Health Need Method, yaitu perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan yang didasarkan atas epidemiologi penyakit utama yang ada pada masyarakat. 2. Health Service Demand Method, yaitu penyusunan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan permintaan kebutuhan kesehatan 3. Health Service Targets Method, yaitu perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan yang didasarkan atas sasaran upaya kesehatan yang ditetapkan. 4. Ratios Method, yaitu penyusunan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan pada standar/rasio terhadap nilai tertentu.

30 13 Selain itu, Kepmenkes No. 81 Tahun 2004 menyajikan juga beberapa metode pengembangan lain yang bisa diterapkan dalam perencanaan SDM kesehatan, yaitu metode Daftar Susunan Pegawai (DSP), Workload Indicators of Staffing Need (WISN), dan juga penyusunan kebutuhan tenaga berdasarkan skenario/ proyeksi. Metode DSP dapat digunakan di berbagai unit kerja seperti puskesmas, rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya (Kurniati dan Efendi, 2012), namun metode ini belum mampu untuk mengevaluasi mengenai kesenjangan antara jumlah tenaga kesehatan termasuk distribusinya (Kepmenkes 81, 2004). Metode WISN merupakan metode yang bisa menjawab permasalahan tersebut, sangat mudah dioperasikan, mudah diterapkan, komprehensif, dan juga realistis (Kepmenkes 81, 2004). 2.3 Analisis Beban Kerja Analisis beban kerja merupakan salah satu cara dalam perencanaan kebutuhan sumber daya manusia (Kepmenkes 81, 2004). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja, disebutkan bahwa dalam perencanaan tenaga kerja baik mikro ataupun makro dihitung berdasarkan beban kerja yang kemudian dituangkan dalam rencana tenaga kerja yang disusun dalam jangka waktu lima tahun. Setiap tahunnya dilakukan penilaian untuk menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan dari masing-masing lembaga ataupun perusahaan. Hasil dari perhitungan analisis beban kerja sangat bermanfaat sebagai alat ukur terhadap

31 14 kebutuhan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi sebagai dasar dalam norma waktu penyelesaian kerja, tingkat efisiensi kerja, prestasi kerja, penyusunan formasi pegawai, dan penyempurnaan sistem prosedur kerja (Kemenkes, 2013b). Berbagai metode telah dipublikasikan dalam menghitung kebutuhan tenaga kerja, tetapi perencanaan yang paling sering digunakan adalah dengan mengkombinasikan antara rasio praktisi terhadap populasi, pola riwayat, dan penilaian para ahli (Markham dan Birch, 1997; Daviaud dan Chopra, 2008). Analisis yang lebih canggih dapat menggunakan perhitungan ukuran tenaga kerja dan campuran melalui penggunaan riwayat beban kasus, ketajaman pengukuran, teori antrian, produksi fungsi-fungsi, standar perawatan pengobatan, atau kombinasi dari faktor-faktor dalam analisis regresi (Hornby et al., 1976; Hurst et al., 2008; Musau et al., 2008 ; Schoo et al., 2008). Menurut Riitta et al. (1993), isu-isu dalam pengembangan SDM kesehatan dibagi menjadi dua. 1. Ketidakseimbangan dari sumber daya kesehatan itu sendiri baik dari segi jumlah, jenis, fungsi, distribusi, serta kualitasnya. 2. Aspek ekonomi dari sumber daya kesehatan tersebut, meliputi pendanaan pemerintah terhadap gaji dan juga pendanaan untuk farmasi, teknologi kesehatan, dan pendidikan berkelanjutan yang sangat dibutuhkan oleh tenaga kesehatan Saat ini tantangan terhadap pengelolaan pelayanan kesehatan semakin meningkat yang ditandai dengan tidak adekuatnya respon dari tenaga kesehatan

32 15 dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat akibat ketidakseimbangan distribusi dari tenaga kesehatan antara desa, perkotaan, dan juga antara tingkat layanan primer, sekunder, maupun tersier (WHO, 2010). Hasil penelitian deskriptif terhadap analisis beban kerja perawat pada 25 pusat kesehatan di Seoul, menemukan bahwa beban kasus terhadap perawat justru harus ditingkatkan (Ryu et al., 2003). Hal tersebut sejalan dengan penelitian retrospektif di Finlandia, menemukan bahwa analisis beban kerja perawat lebih dipengaruhi oleh intensitas keperawatan dan sedikit dari faktor-faktor bukan pasien (Rauhala dan Fagerström, 2007). Sebuah tinjauan lain terhadap pengukuran beban kerja perawat di Irlandia, menyatakan bahwa sangat dibutuhkan sebuah sistem pengukuran beban kerja yang lebih bisa menangkap aspek-aspek nyata dari keperawatan (Brady et al., 2007). Penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Kedaton Bandar Lampung diketahui bahwa beban kerja dokter umum di Poli Umum sangat tinggi bila dibandingkan dengan jumlah pasien yang harus dilayani dan waktu kerja tersedia. Beban kerja dokter umum yang sudah berlebih bagi satu orang dokter menyebabkan waktu kerja untuk pelayanan pasien di Poli Umum kurang (Rusli et al., 2013). Penelitian pada pelayanan kesehatan ibu dan anak di India menunjukkan bahwa terjadi kekurangan dokter umum sebanyak 43 dokter dan beban kerja dokter umum pada layanan tersebut sangat tinggi ( rasio WISN= 0,24) (Hagopian et al., 2012). Penelitian di Amerika Serikat dilakukan oleh sekelompok peneliti di Universitas Johns Hopkins menyatakan bahwa beban kerja yang berlebihan dapat mengancam keselamatan pasien dan menjadi penyebab besar

33 16 kesalahan medis. Berdasarkan hasil survei, 40% dokter percaya bahwa jumlah kunjungan pasien selama satu bulan sering melebihi tingkat yang aman dan 36% dokter melaporkan kunjungan pasien yang berlebih terjadi lebih dari sekali seminggu (Michtalik et al., 2013). 2.4 Workload Indicators of Staffing Need ( WISN ) Berdasarkan panduan manual yang dikeluarkan oleh WHO, Workload Indicators of Staffing Need (WISN) merupakan sebuah standar pengukuran kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan indikator beban kerja yang pertama kali di uji cobakan sekitar tahun Metode WISN adalah alat manajemen sumber daya yang menghitung kebutuhan staf berdasarkan beban kerja untuk kategori staf tertentu dan jenis fasilitas kesehatan. Alat ini dapat diterapkan secara nasional, regional, di fasilitas kesehatan tunggal, bahkan sebuah unit atau bangsal di rumah sakit. Metode WISN memiliki kelebihan yaitu mudah digunakan baik secara teknis, komprehensif, realistis serta memberikan kemudahan dalam menentukan variasi kebutuhan SDM dalam berbagai tipe layanan kesehatan seperti puskesmas maupun rumah sakit. Namun metode WISN memiliki kelemahan, dimana sangat diperlukan adanya kelengkapan data yang nantinya akan dianalisa secara statistik dan akan mempengaruhi akurasi hasil WISN (WHO, 2010). Langkah kerja dalam metode WISN sesuai dengan pedoman WHO tahun Menentukan prioritas jenis tenaga kesehatan dan tipe fasilitas kesehatan.

34 17 2. Memperkirakan waktu kerja yang tersedia. 3. Mendefinisikan komponen-komponen beban kerja. 4. Menentukan standar aktivitas. 5. Menentukan standar beban kerja. 6. Menghitung faktor kelonggaran. 7. Menetapkan kebutuhan tenaga berdasarakan WISN. 8. Analisis dan interpretasi hasil WISN. Analisis hasil WISN terdiri dari perbedaan antara tenaga yang ada dengan tenaga yang diperlukan dan penghitungan rasio WISN. Rasio WISN adalah pengukuran terhadap tekanan beban kerja sehari-hari dari tenaga kesehatan. Menguji kedua hal antara gap dan juga rasio WISN adalah sangat penting dalam menentukan bagaimana cara dalam pengembangan tenaga kesehatan secara wajar (WHO, 2010). Penerapan metode WISN memberikan manfaat cukup besar dalam pengelolaan SDM dalam suatu organisasi. 1. Perencanaan ketenagaan mendatang Pemanfaatan pertama yang dilakukan sesuai dengan hasil WISN adalah sebagai dasar dalam perencanaan kebutuhan mendatang akan tenaga kesehatan pada fasilitas kesehatan bersangkutan. Perencanaan ini harus mampu mengantisipasi akan munculnya beban kerja lain dengan meningkatkan standar profesi sesuai dengan standar terbaru yang relevan, memperhitungkan perubahan kondisi ketenagaan melihat dari waktu kerja

35 18 tersedia, dan juga melakukan penyesuaian standar medis sesuai rata-rata waktu yang telah dihitung (WHO, 2010). 2. Pengalokasian tenaga kesehatan Hasil dari WISN akan dapat memberikan gambaran akan dampak dari kurangnya tenaga kesehatan yang tersedia. Melalui upaya pengalokasian tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu meringankan beban kerja tenaga kesehatan bersangkutan. Apabila menambah jumlah tenaga tidak memungkinkan bisa diatasi dengan mengatur waktu kerja dengan cara bergantian (WHO, 2010). 3. Peningkatan kualitas tenaga kesehatan Rasio WISN yang rendah akan berakibat terhadap rendahnya kualitas keluaran dari pelayanan kesehatan yang diberikan. Upaya upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan menjadi prioritas sesuai hasil WISN apabila dengan menambah jumlah tenaga sangat tidak memungkinkan (WHO, 2010). 4. Upaya pendistribusian tenaga kesehatan yang ada saat ini serta mengurangi tekanan beban kerja Membandingkan hasil dari WISN pada tempat pelayanan kesehatan yang serupa akan dapat membantu kita dalam pendistribusian dengan tepat. Tempat pelayanan kesehatan mana yang terlihat terjadi kekurangan tenaga kesehatan, berapa besar tekanan beban kerjanya bisa sebagai dasar untuk melakukan pemerataan distribusi tenaga kesehatan (WHO, 2010).

36 19 Hasil dari penerapan WISN secara keseluruhan dimasukkan ke dalam metode perencanaan tenaga kerja (Dewdney, 2001), bersama-sama dengan data yang sesuai dan terperinci dari sistem informasi SDM (WHO, 2010). Penelitian di Namibia dengan menggunakan metode WISN, menemukan bahwa terjadi kekurangan tenaga kesehatan dokter dan apoteker, serta distribusinya belum merata. Terbalik dengan perawat dengan jumlah cukup, namun distribusinya juga belum merata karena cenderung bekerja di rumah sakit. Hasil dari temuan WISN ini, telah dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan (Mcquide dan Forster, 2013). Begitu pula penelitian di India oleh Amy Hagopian (2012), menggunakan metode WISN untuk mengetahui kebutuhan tenaga kesehatan yaitu dokter dan tenaga bidan untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak, menemukan masih kurangnya tenaga dokter dan bidan. Hasil penelitian ini juga berhasil menyusun standar waktu untuk setiap aktivitas pada pelayanan kesehatan ibu dan anak. Sebuah penelitian lain di Afrika Selatan, menggunakan metode WISN untuk menjawab tantangan terhadap kebijakan sumber daya kesehatan menemukan bahwa pendekatan dengan metode rasio tenaga kerja berdasarkan populasi dan pendekatan berdasarkan pemanfaatan layanan masih memiliki kekurangan, dimana metode WISN bisa mengidentifikasi isu-isu penting dalam perencanaan sumber daya manusia (Daviaud dan Chopra, 2008). Penelitian di Indonesia dengan metode WISN sudah pernah dilakukan di Provinsi NTT, NTB, dan Aceh yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan yang bekerjasama Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ), sebuah

37 20 lembaga donor dari Jerman (Depkes & GTZ 2009). Penelitian deskriptif dengan menggunakan metode WISN di Palembang menemukan bahwa jumlah SDM perawat, bidan, tenaga laboratorium, dan dokter spesialis kandungan di puskesmas masih kurang dan memiliki beban kerja yang tinggi (Saputri dan Ainy, 2009). Hasil tersebut hampir sama dengan penelitian WISN di Bali terkait layanan treatment as prevention pada pekerja seks perempuan di beberapa unit layanan Voluntary Counseling Test (VCT) termasuk di puskesmas secara mixed method, menyoroti kurangnya SDM pada layanan VCT di puskesmas (Nopiyani et al., 2014). 2.5 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Puskesmas merupakan salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki peranan sangat penting sebagai subsistem upaya kesehatan dalam SKN (Permenkes 75, 2014). Puskesmas dalam menjalankan fungsifungsinya sudah tentu harus didukung dengan adanya sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas, baik dari segi jenis ketenagaannya, jumlah, maupun dari segi keterampilannya (Kepmenkes 81, 2004). Puskesmas menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat, masyarakat mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, hidup dalam lingkungan sehat, serta masyarakat dengan derajat kesehatan yang optimal (Permenkes 75, 2014).

38 21 Puskesmas dalam pengelolaan manajemen tentunya banyak menemukan permasalahan, mulai dari masalah SDM, beban kerja puskesmas yang terlalu berat, pegelolaan kegiatan puskesmas yang masih bersifat sentralistik, kegiatan puskesmas sebagian besar belum berorientasi kepada kebutuhan masyarakat, kurangnya partisipasi masyarakat, sampai masalah sistem pembiayaan puskesmas yang belum mengantisipasi arah perkembangan ke depan (Kepmenkes 81, 2004). Sumber daya manusia di puskesmas terdiri dari SDM kesehatan dan SDM bukan kesehatan, dimana dalam penentuan jenis dan jumlahnya dihitung berdasarkan analisis beban kerja, mengacu pada beberapa pertimbangan seperti jenis pelayanan, demografi penduduk, kondisi wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan, dan pembagian waktu kerja (Permenkes 75, 2014).

39 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Adanya sumber daya manusia (SDM) sangat memberikan kontribusi besar dalam keberhasilan pembangunan kesehatan. Dokter umum merupakan salah satu tenaga kesehatan yang masih menjadi sorotan penting terkait jumlah dan distribusinya yang tidak merata. Aktivitas pada dokter umum di puskesmas yang cukup tinggi baik dalam pelayanan pasien maupun aktivitas lain seperti pertemuan, P3K serta kegiatan lain di luar gedung mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan di poliklinik. Analisis beban kerja dokter umum merupakan suatu langkah yang sangat diperlukan menyikapi kondisi tersebut. Selama ini analisis beban kerja dokter umum belum pernah dilakukan di Bali khusunya Kota Denpasar. Sampai saat ini perencanaan kebutuhan dokter umum masih menggunakan metode rasio. Padahal berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, menyatakan bahwa jenis dan jumlah tenaga kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja. Analisis beban kerja merupakan upaya dalam perencanaan kebutuhan sumber daya manusia dengan menghitung beban kerja pada satuan kerja. Perencanaan kebutuhan dokter umum dengan analisis beban kerja dapat melihat perencanaan dokter umum berdasarkan tingkat kebutuhan terhadap pelaksanaan program pelayanan yang harus dilakukan. 22

40 23 Berbagai metode analisis beban kerja telah dipublikasikan dalam menghitung kebutuhan tenaga kerja, namun oleh WHO telah dikeluarkan metode yang lebih mudah untuk digunakan baik secara teknis, komprehensif, realistis serta memberikan kemudahan dalam menentukan variasi kebutuhan SDM dalam berbagai tipe layanan kesehatan seperti puskesmas maupun rumah sakit yaitu metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN). 3.2 Konsep Penelitian Input 1. Waktu kerja tersedia (WKT) dokter umum dalam setahun 2. Komponen beban kerja dokter umum Aktivitas Utama Aktivitas penunjang Aktifitas tambahan 3. Jumlah kunjungan/pasien selama setahun Proses Analisis beban kerja menggunakan metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN) Output 1. Beban kerja dokter umum di puskesmas se- Kota Denpasar 2. Kebutuhan tenaga dokter umum di puskesmas se- Kota Denpasar 3. Distribusi dokter umum di puskesmas se- Kota Denpasar Gambar 3. 1 Kerangka Konsep Penelitian

41 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di 11 puskesmas se-kota Denpasar dengan waktu pelaksanaan mulai bulan Oktober 2014 s/d Maret Penentuan Sumber Data Sampel penelitian adalah total populasi dimana semua tenaga dokter umum fungsional yang berjumlah 34 orang di puskesmas se-kota Denpasar menjadi sampel penelitian sehingga tidak diperlukan teknik pengambilan sampel. Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang didapat dari hasil wawancara dan observasi langsung terhadap aktifitas kegiatan dari masing-masing dokter umum serta analisa dari data sekunder. 4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Mengacu pada pedoman dari WISN WHO tahun 2010, terdapat beberapa variabel yang dianalisa. 24

42 25 Tabel 4. 1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Satuan Kategori/Nilai Skala Waktu kerja tersedia (WKT) Waktu kerja selama setahun untuk tenaga kesehatan dokter umum dalam melaksanakan pekerjaaanya dengan mempertimbangkan daftar hadir resmi dan sah. Hari Hasil perhitungan dengan software WISN English Version Nominal Komponen beban kerja Jenis aktivitas yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dokter umum dalam sehari-hari meliputi aktivitas utama, penunjang dan tambahan. - Hasil persetujuan dalam workshop Nominal Aktivitas Utama Kegiatan yang berhubungan dengan layanan kesehatan dari semua tenaga kesehatan dokter umum yang secara rutin dicatat dalam satistik tahunan antara lain pemeriksaan pasien umum (anamnesa, pemeriksaan, pencatatan rekam medis, tidak termasuk pemeriksaan tensi, suhu, berat badan), melakukan visite pasien rawat inap, melakukan tindakan medis kecil, konsultasi, dan konseling. Menit Hasil pengukuran dengan stopwatch Nominal

43 26 Lanjutan tabel 4.1 Variabel Definisi Operasional Satuan Kategori/Nilai Skala Aktivitas penunjang Kegiatan penting yang mendukung pelayanan kesehatan dari semua tenaga kesehatan dokter umum, tetapi tidak dicatat secara rutin dalam statistik tahunan antara lain mengikuti pertemuan rutin puskesmas, melakukan kunjungan sulinggih, tim P3K, skrining anak sekolah, imunisasi anak sekolah, surveilan lapangan, kunjungan pasien (TBC/kusta/jiwa/gizi buruk), penyuluhan, mobile VCT, dan kegiatan posyandu atau posbindu. Jam Data sekunder kegiatan penunjang dokter umum Nominal Aktifitas tambahan Kegiatan yang tidak dikerjakan oleh semua tenaga kesehatan dokter umum dan tidak dicatat secara rutin dalam statistik tahunan antara lain supervisi pustu, mengikuti seminar/ pelatihan, dan mengerjakan administrasi umum (BOK / JKN / JKBM ). Jam Data sekunder kegiatan tambahan dokter umum Nominal

44 27 Lanjutan tabel 4.1 Variabel Definisi Operasional Satuan Kategori/Nilai Skala Aktivitas standar Waktu yang dibutuhkan oleh tenaga kesehatan dokter umum yang sudah terlatih, terampil, dan termotivasi untuk mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan kondisi tempat kerjanya. Kegiatan per satuan waktu (menit atau jam) Hasil perhitungan dengan software WISN English Version Nominal Standar beban kerja Jumlah kegiatan yang terdapat dalam komponen beban kerja layanan kesehatan yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan dokter umum dalam waktu setahun. Kegiatan per satuan waktu (menit atau jam) Hasil perhitungan dengan software WISN English Version Nominal Faktor kelonggaran Faktor yang digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kesehatan dokter umum dalam melaksanakan kegiatan yang secara rutin tidak dicatat dalam statistik tahunan yaitu aktivitas penunjang dan aktivitas tambahan. Kegiatan per satuan waktu (menit atau jam) Hasil perhitungan dengan software WISN English Version Nominal Kebutuhan tenaga Jumlah tenaga kesehatan dokter umum yang dibutuhkan berdasarkan hasil perhitungan menggunakan WISN terhadap tiga jenis komponen beban kerja. Jumlah dokter Hasil perhitungan dengan software WISN English Version Nominal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Puskesmas Puskesmas adalah Unit Organisasi fungsional di bidang pelayanan kesehatan dasar yang berfungsi sebagai : 1. Pusat pembangunan kesehatan 2. Pembina peran

Lebih terperinci

Workload Analysis of Doctors at Puskesmas Using Workload Indicators of Staffing Need in Denpasar

Workload Analysis of Doctors at Puskesmas Using Workload Indicators of Staffing Need in Denpasar Laporan hasil penelitian Analisis Beban Kerja Dokter Umum di Puskesmas Kota dengan Menggunakan Metode Workload Indicators of Staffing Need A.A.N.G. Dharmayuda, L.P. Lila Wulandari,, D.N. Wirawan, Program

Lebih terperinci

DETERMINAN LOSS TO FOLLOW UP

DETERMINAN LOSS TO FOLLOW UP TESIS DETERMINAN LOSS TO FOLLOW UP PASIEN ODHA YANG MENERIMA TERAPI ANTIRETROVIRAL DI LAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING SEKAR JEPUN RSUD BADUNG TAHUN 2006-2014 PUTU DIAN PRIMA KUSUMA DEWI PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA KOTA DENPASAR TAHUN 2016 NI LUH ODELLIA PITAYUSA

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA KOTA DENPASAR TAHUN 2016 NI LUH ODELLIA PITAYUSA UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA KOTA DENPASAR TAHUN 2016 NI LUH ODELLIA PITAYUSA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsional terdepan sesuai dengan keputusan MENKES No. 128/ MENKES/ SK/ II/ 2004/ tanggal 10 Februari 2004 tentang kebijakan dasar

BAB I PENDAHULUAN. fungsional terdepan sesuai dengan keputusan MENKES No. 128/ MENKES/ SK/ II/ 2004/ tanggal 10 Februari 2004 tentang kebijakan dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskemas sebagai salah satu kesatuan organisasi kesehatan fungsional terdepan sesuai dengan keputusan MENKES No. 128/ MENKES/ SK/ II/ 2004/ tanggal 10 Februari 2004

Lebih terperinci

ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TESIS ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR NI LUH PARTIWI WIRASAMADI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat Tegallalang I merupakan salah satu instansi pemerintah yang menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF KINERJA PORTOFOLIO SAHAM SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) DI PASAR MODAL INDONESIA, CHINA, DAN INDIA

STUDI KOMPARATIF KINERJA PORTOFOLIO SAHAM SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) DI PASAR MODAL INDONESIA, CHINA, DAN INDIA STUDI KOMPARATIF KINERJA PORTOFOLIO SAHAM SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) DI PASAR MODAL INDONESIA, CHINA, DAN INDIA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Manajemen Program

Lebih terperinci

KEWENANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH(BLUD) DALAM HAL PENGAWASAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN

KEWENANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH(BLUD) DALAM HAL PENGAWASAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN TESIS KEWENANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH(BLUD) DALAM HAL PENGAWASAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN I GEDE PERDANA YOGA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2012 TESIS KEWENANGAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN KEPUASAN PASIEN MENGGUNAKAN JASA APOTEK DI KOTA DENPASAR

HUBUNGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN KEPUASAN PASIEN MENGGUNAKAN JASA APOTEK DI KOTA DENPASAR TESIS HUBUNGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN KEPUASAN PASIEN MENGGUNAKAN JASA APOTEK DI KOTA DENPASAR PUTU EKA ARIMBAWA NIM 1292161025 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PELATIHAN APLIKASI SOFTWARE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED UNTUK PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DI GIANYAR ABSTRAK

PELATIHAN APLIKASI SOFTWARE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED UNTUK PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DI GIANYAR ABSTRAK JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 3, SEPTEMBER 2016 PELATIHAN APLIKASI SOFTWARE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED UNTUK PERENCANAAN SUMBER DAYA N. M. S. Nopiyani 1, P. P. Januraga 2, P. Muliawan

Lebih terperinci

TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN

TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN AYU DIANDRA SARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS PERAN MEDIASI

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. kerta wara nugraha-nya, tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya

UCAPAN TERIMA KASIH. kerta wara nugraha-nya, tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung kerta wara nugraha-nya, tesis ini dapat

Lebih terperinci

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana TESIS HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN PUSKESMAS DAN KOMITMEN KERJA PETUGAS DENGAN MUTU PELAYANAN PENGOBATAN PADA POLI UMUM DI PUSKESMAS SE- KABUPATEN KARANGASEM NI NYOMAN ARTINI PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito (2007), SDM kesehatan adalah tatanan yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai tenaga kerja atau yang melakukan pekerjaan (Sudayat, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai tenaga kerja atau yang melakukan pekerjaan (Sudayat, 2009). 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan suatu proses untuk menumbuhkan atau meningkatkan suatu potensi fisik dan psikis manusia untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berpikir atau bertindak dalam pembangunan

Lebih terperinci

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TESIS MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN \ INGRID SARASWATI BAYUSENA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NANDINI PARAHITA SUPRABA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

NANDINI PARAHITA SUPRABA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS HUBUNGAN AKTIVITAS SOSIAL, INTERAKSI SOSIAL, DAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR UTARA KOTA DENPASAR NANDINI PARAHITA SUPRABA PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu faktor yang penting bagi manusia untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera

Lebih terperinci

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI TESIS DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI NI PUTU VIVIN NOPIANTARI NIM. 1191261003 PROGRAM MAGISTER PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI

PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI TESIS PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI I NYOMAN PUTRAYASA PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH CONCERN TO ORDER DAN CUSTOMER ORIENTATION TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR REKTORAT UNIVERSITAS UDAYANA

TESIS PENGARUH CONCERN TO ORDER DAN CUSTOMER ORIENTATION TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR REKTORAT UNIVERSITAS UDAYANA TESIS PENGARUH CONCERN TO ORDER DAN CUSTOMER ORIENTATION TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR REKTORAT UNIVERSITAS UDAYANA NI LUH GEDE ARYAWATI NIM : 1090662046 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT

TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT IDA AYU KARTIKA MAHARANI NIM : 1490661068 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS STUDI PERBANDINGAN RENTABILITAS BANK SEBELUM DENGAN SETELAH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SESUAI PBI NOMOR 11/25/PBI/2009 PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI ADI SUSTIKA PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA I GEDE SURYA PRATAMA NIM : 1390662029 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG DAN PENDORONG DENGAN CAKUPAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KOTA DENPASAR

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG DAN PENDORONG DENGAN CAKUPAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KOTA DENPASAR TESIS HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG DAN PENDORONG DENGAN CAKUPAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KOTA DENPASAR NI MADE NURTINI NIM : 0992162047 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI PADA URUSAN UMUM, KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN DI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR NI WAYAN TIRTAYANI

UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI PADA URUSAN UMUM, KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN DI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR NI WAYAN TIRTAYANI UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI PADA URUSAN UMUM, KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN DI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR NI WAYAN TIRTAYANI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL

PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TESIS PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL I DEWA PUTU GEDE WIYATA PUTRA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR TESIS MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR IDA AYU PRANITI TRESNA PUTRI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pemerintahan yang baik menjadi isu yang mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik. Hal ini terjadi karena polapola lama penyelenggaraan

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA SURABERATA KECAMATAN SELEMADEG BARAT

KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA SURABERATA KECAMATAN SELEMADEG BARAT TESIS KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA SURABERATA KECAMATAN SELEMADEG BARAT NI WAYAN ELIYAWATI PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS KUALITAS PELAYANAN

Lebih terperinci

Tesis untuk Memeroleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Linguistik, Program Pascasarjana Universitas Udayana

Tesis untuk Memeroleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Linguistik, Program Pascasarjana Universitas Udayana METODE KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN TATA BAHASA JEPANG DASAR (SHOKYOU BUNPO) BAGI MAHASISWA SEMESTER III SASTRA JEPANG SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING SARASWATI DENPASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 dalam Kemenkes (2015) adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat

Lebih terperinci

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya? Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya? Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena dengan tubuh yang sehat atau fungsi tubuh manusia berjalan

Lebih terperinci

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE, MSi. Dr.A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi., Ak. NIP. 19641225199303 1 003

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Kajian Pariwisata,

Lebih terperinci

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional pada hakekatnya diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan sumberdaya manusia. Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan kesadaran,

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PENGHARGAAN TERHADAP KREATIVITAS DAN KINERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PENGHARGAAN TERHADAP KREATIVITAS DAN KINERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PENGHARGAAN TERHADAP KREATIVITAS DAN KINERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA5154 UNTUK APLIKASI TEKNOLOGI SEMI SOLID CASTING

STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA5154 UNTUK APLIKASI TEKNOLOGI SEMI SOLID CASTING STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA5154 UNTUK APLIKASI TEKNOLOGI SEMI SOLID CASTING Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Teknik Mesin Program Pasca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Lebih terperinci

RESPON AYAM LOKAL DI BALI DAN LOHMAN BROWN TERHADAP INFEKSI Ascaridia galli

RESPON AYAM LOKAL DI BALI DAN LOHMAN BROWN TERHADAP INFEKSI Ascaridia galli TESIS RESPON AYAM LOKAL DI BALI DAN LOHMAN BROWN TERHADAP INFEKSI Ascaridia galli ANAK AGUNG ISTRI AGUNG MIRAH DWIJA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS RESPON AYAM LOKAL DI BALI

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KONTRASTIF DALAM PENGAJARAN PAST TENSE SISWA KELAS X IPA 3 SMAN 2 DENPASAR

PENERAPAN ANALISIS KONTRASTIF DALAM PENGAJARAN PAST TENSE SISWA KELAS X IPA 3 SMAN 2 DENPASAR TESIS PENERAPAN ANALISIS KONTRASTIF DALAM PENGAJARAN PAST TENSE SISWA KELAS X IPA 3 SMAN 2 DENPASAR COKORDA ISTRI MAS KUSUMANINGRAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS PENERAPAN

Lebih terperinci

PENGARUH FRAMING DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI

PENGARUH FRAMING DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI TESIS PENGARUH FRAMING DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI GEDE WIDIADNYANA PASEK PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i PENGARUH

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT TESIS PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT NI WAYAN WIWIN INTAN WINTARI ROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS ANALISIS KESESUAIAN KANDUNGAN ENERGI DAN PROTEIN ANTARA PRESKRIPSI DIET SAMPAI MAKANAN DISAJIKAN PADA PASIEN RAWAT INAP YANG MENDAPATKAN TERAPI GIZI MEDIK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013 PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013 1. LANDASAN HUKUM LANDASAN HUKUM Undang-undang No. 17 Tahun 2007

Lebih terperinci

TESIS PENINGKATAN PEMAHAMAN AFIKS PADA KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP PGRI 7 DENPASAR

TESIS PENINGKATAN PEMAHAMAN AFIKS PADA KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP PGRI 7 DENPASAR TESIS PENINGKATAN PEMAHAMAN AFIKS PADA KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP PGRI 7 DENPASAR A.A. ISTRI AGUNG BINTANG SURYANINGSIH NIM 1490161024

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PADA LAYANAN RADIOGRAFI KONVENSIONAL DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH, SWASTA, DAN KLINIK RADIOLOGI SWASTA KOTA DENPASAR

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PADA LAYANAN RADIOGRAFI KONVENSIONAL DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH, SWASTA, DAN KLINIK RADIOLOGI SWASTA KOTA DENPASAR TESIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PADA LAYANAN RADIOGRAFI KONVENSIONAL DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH, SWASTA, DAN KLINIK RADIOLOGI SWASTA KOTA DENPASAR COKORDA ISTRI ARIWIDYASTUTI NIM 1392161004 PROGRAM

Lebih terperinci

PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI

PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI TESIS PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI SAYU MADE PARWATI NIM 1391661039 NIM. 1NI391661035 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

LUH MIRA AMBARASARI SAKA

LUH MIRA AMBARASARI SAKA TESIS TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PENGURUSAN PERIZINAN SIUP AGRIBISNIS DI BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU DAN PENANAMAN MODAL KOTA DENPASAR LUH MIRA AMBARASARI SAKA NIM. 1291161015 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah suatu keadaan dari seseorang yang menunjukkan keadaan sehat dari fisik, mental, spiritual maupun sehat secara sosial yang membuat setiap orang atau

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016

Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016 Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. I Ketut Budiartha, SE., Msi.,Ak.,CPA NIP. 19591202 198702 1 001 Dr.Drs.Herkulanus Bambang Suprasto,

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PADA PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PTN UDAYANA TAHUN

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PADA PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PTN UDAYANA TAHUN UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PADA PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PTN UDAYANA TAHUN 2015 NYOMAN SAKHA WANGSA PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

KINERJA DAN STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH HOTEL BERBINTANG DI KAWASAN PARIWISATA UBUD BALI

KINERJA DAN STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH HOTEL BERBINTANG DI KAWASAN PARIWISATA UBUD BALI KINERJA DAN STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH HOTEL BERBINTANG DI KAWASAN PARIWISATA UBUD BALI Tesis untuk memperoleh gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia. Di era globalisasi ini banyak kita temukan penyakit-penyakit yang bukan hal biasa lagi.

Lebih terperinci

NI MADE SIRAT NIM: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

NI MADE SIRAT NIM: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS PENGARUH PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2011 NI MADE SIRAT NIM: 0992162009 PROGRAM

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS HUBUNGAN JENIS FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA, STATUS KEPESERTAAN DAN KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFIS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KOTA DENPASAR NI MADE WIDIASTUTI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI TESIS PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI NI MADE RAI JUNIARIANI NIM 1491661008 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TESIS. (Studi Pada Kantor Pusat Universitas Udayana)

TESIS. (Studi Pada Kantor Pusat Universitas Udayana) TESIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (Studi Pada Kantor Pusat Universitas Udayana) I GEDE AGUS SUDARMAYASA NIM. 1090662028 PROGRAM MAGISTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh suatu rumah sakit dipengaruhi oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan. Kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam meningkatkan kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit seyogyanya dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat sehingga usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah suatu keadaan yang optimal baik dari segi badan, jiwa maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi

Lebih terperinci

KINERJA SKPD YANG BELUM DAN SUDAH MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO (Studi Kasus pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar)

KINERJA SKPD YANG BELUM DAN SUDAH MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO (Studi Kasus pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar) TESIS PERBEDAAN KINERJA SKPD YANG BELUM DAN SUDAH MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO (Studi Kasus pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar) KOMANG INDAH MEDIANI ROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Lebih terperinci

DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA IDA AYU PUTU MEGAWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epidemi Human Immunodeficiency Virus (HIV) secara global masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah kesehatan yang

Lebih terperinci

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana 1 TESIS PENGARUH PENGALAMAN, ORIENTASI ETIKA, KOMITMEN DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI PADA SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI PUTU PURNAMA DEWI PROGRAM

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA Nuryati Program Diploma Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM nur3yati@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Distribusi tenaga kesehatan menjadi isu sistem kesehatan di berbagai negara di dunia. Maldistribusi tidak hanya terjadi di negara miskin dan berkembang, tetapi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Salah satu indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Salah satu indikator BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu layanan masyarakat yang penting dan dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit yang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA 1 st INDONESIAN PUBLIC HEALTH STUDENT SUMMIT (IPHSS) FKM UI DEPOK 15 JULI 2011 1 UUD 1945 SETIAP ORANG BERHAK MEMPERTAHANKAN

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG

PENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG TESIS PENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG ERLINA PANCA HANDAYANINGSIH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembiayaan kesehatan di Indonesia mempunyai tujuan untuk menyediakan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil,

Lebih terperinci

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS KEADILAN PROSEDURAL DAN IKLIM KERJA ETIS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Tabanan) I PUTU PANDE ARIAWAN NIM 1391661045

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA DENPASAR TAHUN 2015

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA DENPASAR TAHUN 2015 UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA DENPASAR TAHUN 2015 NI PUTU SRI SUMARTINI PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal. Tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal. Tujuan dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan antenatal care merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat)

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FKG UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FKG UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR TESIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FKG UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR NI KETUT ADI ARWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan. Menurut WHO, kesehatan adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Ilyas, 2011). Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang baik salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. (Ilyas, 2011). Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang baik salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Kesehatan Nasional bertujuan untuk menyehatkan masyarakat sehingga derajat kesehatan yang lebih baik dapat tercapai secara optimal (Ilyas, 2011). Untuk mewujudkan

Lebih terperinci

MIGUEL DE CARVALHO SOARES NIM

MIGUEL DE CARVALHO SOARES NIM TESIS ANALISIS EFEKTIFITAS ANGGARAN BELANJA PADA DIREÇÃO NACIONAL DE APROVISIONAMENTO, LOGÍSTICA E MATERIAIS DI MINISTÉRIO DO COMÉRCIO, INDÚSTRIA E AMBIENT TIMOR LESTE MIGUEL DE CARVALHO SOARES NIM : 1390661068

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Dinas kesehatan kabupaten/kota (UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, juga diperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan IPTEK, serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredensialing dan Rekredensialing Ada beberapa definisi mengenai kredensialing dan rekredensialing yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Payne (1999) mendefinisikan kredensialing

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA UNIVERSITAS UDAYANA EFEKTIVITAS PELATIHAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK (BOOKLET DAN LEAFLET) UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POSYANDUTENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI DESAGULINGAN KECAMATANMENGWI

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

KEKUATAN HUKUM AKTA NOTARIS BERKENAAN DENGAN PENANDATANGANAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) PERSEROAN TERBATAS MELALUI MEDIA TELEKONFERENSI

KEKUATAN HUKUM AKTA NOTARIS BERKENAAN DENGAN PENANDATANGANAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) PERSEROAN TERBATAS MELALUI MEDIA TELEKONFERENSI TESIS KEKUATAN HUKUM AKTA NOTARIS BERKENAAN DENGAN PENANDATANGANAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) PERSEROAN TERBATAS MELALUI MEDIA TELEKONFERENSI KOMANG FEBRINAYANTI DANTES 1292461007 PROGRAM MAGISTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI, Puskesmas adalah unit pelaksana teknis

Lebih terperinci

GAMBARAN PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA DOKTER UMUM DAN DOKTER GIGI PUSKESMAS SERTA ANALISIS PERHITUNGANNYA DENGAN METODE WISN DI KOTA BEKASI TAHUN 2008

GAMBARAN PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA DOKTER UMUM DAN DOKTER GIGI PUSKESMAS SERTA ANALISIS PERHITUNGANNYA DENGAN METODE WISN DI KOTA BEKASI TAHUN 2008 UNIVERSITAS INDONESIA GAMBARAN PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA DOKTER UMUM DAN DOKTER GIGI PUSKESMAS SERTA ANALISIS PERHITUNGANNYA DENGAN METODE WISN DI KOTA BEKASI TAHUN 2008 Skripsi Oleh: Siti Puji Lestari

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH KESEMPATAN INVESTASI, LEVERAGE

TESIS PENGARUH KESEMPATAN INVESTASI, LEVERAGE TESIS PENGARUH KESEMPATAN INVESTASI, LEVERAGE DAN KEBIJAKAAN DIVIDEN TERHADAP ECONOMIC VALUE ADDED DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA NI WAYAN NURANI WIJANTI NIM: 1390662011

Lebih terperinci

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA Disampaikan pada Kongres Nasional XIII Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Makassar,

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa) TESIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa) ROY JOHAN AGUNG TUCUNAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 i TESIS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang berkembang dengan berbagai macam jenis, salah satunya ialah puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan disebutkan bahwa pengelolaan kesehatan diselenggarakan secara bersama dan berjenjang antara pemerintah pusat,

Lebih terperinci

HUBUNGAN SISTEM PEMBAGIAN JASA PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PUSKESMAS DI KABUPATEN KARANGASEM

HUBUNGAN SISTEM PEMBAGIAN JASA PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PUSKESMAS DI KABUPATEN KARANGASEM TESIS HUBUNGAN SISTEM PEMBAGIAN JASA PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PUSKESMAS DI KABUPATEN KARANGASEM NI WAYAN ANI HENDRAYANI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci