OPTIMASI PENGENDALIAN PAPARAN RADIASI NEUTRON DI BALAI PERCOBAAN RSG-GAS.

Transkripsi

1 YOGY AKART A, 2-22 DESEMBER 2006 OPTIMASI PENGENDALIAN PAPARAN RADIASI NEUTRON DI BALAI PERCOBAAN RSG-GAS NUGRAHA LUHUR, YULIUS SUMARNO, TRI ANGGONO, ANTO SETIA WANTO Pusat Reaktr Serba Guna - BATAN, Kawasan PUSPIPTEK Gedung N. 3 Serpng, Tangerang 530, Banten, Indnesia Telp , Fax prsg@cbn.netid Abstrak OPTIMASI PENGENDALIAN PAPARAN RADIASI NEUTRON DI BALAI PERCOBAAN RSG-GAS. Untuk menjamin keselamatan radiasi dari adanya kegiatan perasi Reaktr Serba Guna GA. SIWABEESY (RSG-GAS) telah ada prgram pengendalian daerah kerja dari paparan radiasi neutrn. Besar kecilnya paparan radiasi neutrn di Balai Percbaan lantai 0,00 m RSG-GAS dipengaruhi leh berperasi tidaknya fasilitas-fasilitas pengguna neutrn yang ada. Dari hasil pengukuran penyisiran ditemukan adanya paparan radiasi neutrn sebesar 600 ~ 5,38 psv/jam pada titik lkasi pengukuran nmr 9 di Balai Percbaan dan di luar gedung reaktr terdapat paparan radiasi neutrn sebesar 45 ± 0,64 psv/jam pada titik lkasi pengukuran nmr 22 yang melebihi batas paparan untuk pekerja radiasi (25 psv/jam). Tingkat paparan radiasi neutrn sebesar ini harus dikendalikan dengan memberi pagar dan tanda radiasi atau pengendalian lainnya. Pusat Reaktr Serba Guna (prsg) dan Pusat Teknlgi Bahan lndustri Nuklir (PTBIN) bekerjasama melakukan pengendalian dengan menambahkan penahan radiasi. Hasil pengendalian dengan menambahkan shielding menunjukkan tingkat paparan radiasi neutrn di Balai Percbaan tertinggi sebesar,8 ±,22 psv/jam dan luar gedung reaktr sebesar 9,43 ±,28 psv/jam saat reaktr persai 5 MW dan telah berada di bawah batas aman untuk pekerja radiasi sebesar 25 psv/jam5j Kata kunci :paparan radiasi Abstract OPTIMAT/ON CONTROLLING OF NEUTRON RADIATION EXPOSURE IN EXPERIMENT HALL RSG-GAS. T guarantee safety f radiatin frm existence activity f Raktr Serba Guna GA. SIWABEESY (RSG-GAS) peratin there have cntrlling f wrking area prgram there frm neutrn radiatin. Big the s small f neutrn radiatin expsure in Experiment Hall level 0.00 m RSG-GAS influenced by perating and d nt perate neutrn facilitys. Frm result f measurement f cmb fund the existence f neutrn expsure equal t 600 ~ 5.38 ps/hur at lcatin number 9 in Experiment Hall and utside reactr building there are neutrn radiatin expsure equal t 45 ~ 4 psv/hur at lcatin number 22, it is exceed presentatin bundary fr the radiatin wrker (25 psv/hur). This level f neutrn radiatin expsure must be cntrlled with giving sign and fence radiatin r anther cntrlled. Pusat Reaktr Serba Guna (PRSG) and Pusat Teknlgi Bahan lndustri Nuklir (PTBIN) wrk alng t d peratin by enhancing radiatin shielding. Result f cntrlling by enhancing radiatin shielding shw presentatin f neutrn radiatin level in Experiment Hall expsure equal t.8 ±.22 ps/hur and utside reactr building expsure equal t 9.43 ±.28 psv/hur at pwer freaktr 5 MW and have resided in belw peaceful bundary fr the radiatin wrker is 25 psv/hur Keywrd: radiatin expsure Nugrh Luhur dkk. 47 Seklah Tinggi Teknlgi Nuklir - BATAN

2 SEMINARNASIONALII SDMTEKNOLOGINUKLIR YOGYAKARTA,2-22DESEMBER2006 PENDAHULUAN Pada suatu instalasi nuklir seperti RSG GAS, pengendalian daerah kerja terhadap paparan radiasi adalah suatu hal yang mutlak yang harus dilakukan, baik radiasi gamma, beta, alpha maupun neutrn agar dsis yang diterima pekerja radiasi serendah mungkin dan tidak melebihi Nilai Batas Dsis (NED) yang diijinkan, serta paparan radiasi yang ditimbulkan tidak merugikan dan membahayakan masyarakat dan lingkungan. Pada tulisan ini hanya akan dibahas mengenai pengendalian paparan radiasi neutrn. Untuk menjamin keselamatan radiasi dari adanya kegiatan perasi reaktr, di RSG-GAS telah ada prgram pengendalian daerah keija dari paparan radiasi neutrn. Untuk meningkatkan sistem pengendalian daerah kerja dari paparan radiasi diperlukan suatu sistem prteksi dan petugas prteksi radiasi yang handal. Sistem atau peralatan prteksi radiasi harns dilakukan pemeriksaan dan pengujian, khususnya sistem prteksi radiasi prtable harns dalam kndisi terkalibrasi (mempunyai sertifikat kalibrasi) dari lembaga yang berkmpetensi. Sedangkan untuk Petugas Prteksi Radiasi (PPR) sebaiknya mempunyai SIB (Surat Ijin Bekerja) untuk instalasi nuklir yang dikeluarkan leh Bapeten. Serang PPR harus menguasai tugas dan kewajiban serang PPR, dengan demikian diharapkan pengendalian daerah keija terhadap paparan radiasi neutrn akan berlangsung dengan baik, jika sistem prteksi radiasi dan PPR dalam keadaan terkndisi. Dari penelitian sebelurnnya [I] diketahui bahwa di RSG-GAS paparan radiasi neutrn hanya terdapat di Balai Percbaan (lantai 0.00 m) pada saat reaktr berperasi, dan besar kecilnya paparan radiasi neutrn di Balai Percbaan ini dipengaruhi leh berperasi tidaknya (shutter terbuka atau tertutup) dari fasilitas-fasilitas pengguna neutrn yang ada. Sumber radiasi neutrn di Balai Eksperimen lantai 0.00 m RSG-GAS Di Balai Eksperimen terdapat 6 buah fasilitas eksperimen (beam tube) dan 5 buah telah terpasang secara lengkap dengan kndisi seperti pada Tabell. Tabell. FasilitasEksperimenNeutrn(Beam Tube) Nama Fasilitas 8 untuk fasilitas Idine Lp 82 untuk fasilitas Radigrafi Neutrn 83 belum terpasang 84 untuk fasilitas 8pektrmeter Neutrn Tiga 8umbu 85 untuk fasilitas Difraktrmeter Neutrn 4 Iingkaran 86 untuk fasilitas Difraktrmeter Neutrn 8erbuk Keterangan belum diperasikan berperasi ksng Kndisi rusak berperasi berperasi Fasilitas-fasilitas tersebut pada saat reaktr berperasi dan beam tube tersebut berperasi (shutter dibuka) pada titik lkasi tertentu terdapat paparan radiasi neutrn. Pengendalian daerah kerja dilakukan di RSG-GAS terdiri dari [2]: yang. pemantauan rutin Pemantauan rutin yaitu pemantauan paparan radiasi yang dilaksanakan secara berkala setiap hari untuk mengukur tingkat paparan radiasi di daerah keija 2. pemantauan perasinal Pemantauan perasinal yaitu pemantauan paparan radiasi yang dilaksanakan dalam waktu yang direncanakan pada pelaksanaan kegiatan perasi tertentu 3. pemantauan khusus Pemantauan khusus yaitu pemantauan paparan radiasi yang dilakukan untuk memperleh data yang digunakan untuk membuat lapran mengenai permasalahan yang ditimbulkan dari suatu keadaan tak nrmal, khusus atau kecelakaan. kejadian Di RSG-GAS terdapat sistem prteksi radiasi terpusat yaitu suatu sistem pemantauan paparan radiasi yang terpasang permanen di berbagai lkasi yang dipilih dan ditentukan letaknya di dalam gedung reaktr. Sistem-sistem tersebut adalah sistem laju dsis gamma, sistem /3 aersl, sistem a-/3 aersl, sistem gas mulia, sistem mnitr cerbng dan sistem gamma air. Fungsi dan kegunaan dari sistem prteksi radiasi ini yaitu untuk mengukur tingkat radiasi Seklah Tinggi Teknlgi Nuklir - BATAN 48 Nugrh Luhur dkk.

3 YOGYAKART A, 2-22 DESEMBER 2006 (mrljam atau Ci/m3) dan menampilkan besarnya radiasi di Ruang Kendali Utama (RKU) membangkitkan alarm-alarm jika besar radiasi tertentu dilampui dengan maksud untuk memperingatkan para pekerja radiasi. Dari sistem prteksi radiasi yang ada tidak terdapat sistem pemantau paparan radiasi neutrn yang terpasang permanen di Balai Percbaan. Pengendalian daerah kerja terhadap paparan radiasi neutrn RSG-GAS dilakukan secara menual dengan melakukan pemantauan atau pengukuran paparan radiasi neutrn menggunakan surveimeter prtabel di titik-titik lkasi seperti terlihat pada Gambar I yang tertuang dalam prsedur pengendalian daerah kerja (TRR.KK..003). Nugrh Luhur dkk. 49 Sek/ah Tinggi Tekn%gi Nuklir - BATAN

4 YOGYAKARTA, 2-22 DESEMBER 2006 BIDANG KESELAMATAN SUBBIDANG PENGENDALIAN DAERAH KERJA N. : PRSG BATAN PENGENDALIAN DAERAH KERJA Hal : dari... BALAI EKSPERIMEN LANTAI 0.00 m Tanggal Jam Daya reaktr: 5 MW MAPPING NEUTRON Alat Ukur: Catatan : Keterangan :. Lembar putih untuk PPR 2. Lembar mefah untuk Ka. Subbidang Pengendalian Daerah Kerja 3. Lembar kuning untuk Ka. UJM 4.lembar hijau untuk Supervisr Instruksi Pengendalian :.PagarKun~gdititik: Beke<jadilifjk: Harus didampingi PPR 3. T~ak bleh bekelja di titik: ) Beri tanda J pada ktak yang bersesuaian Gambar. Peta Pengukuran Paparan Radiasi Neutrn di Balai Percbaan Telah dijelaskan bahwa tingkat paparan radiasi neutrn di Balai Percbaan ini dipengaruhi leh berperasi tidaknya dari fasilitas-fasilitas pengguna neutrn yang ada, sedangkan hasil pemantauan atau pengukuran paparan radiasi neutrn yang mengacu pada prsedur TRR.KK..003,4) belum pada kndisi yang ptimal karena pada saat pengukuran, tidak pemah diketahui apakah fasilitas neutrn berperasi atau tidak (tidak diketahuiltidak ada tanda fasilitas mana yang sedang berperasi atau tidak perasi). Pada Seklah Tinggi Teknlgi Nuklir - BATAN 50 Nugrh Luhur dkk.

5 YOGY AKART A, 2-22 DES EMBER 2006 kegiatan ini dilakukan pengukuran paparan radiasi neutrn untuk mengetahui seberapa besar tingkat paparan radiasi neutrn yang terukur di Balai Percbaan jika fasilitas-fasilitas pengguna neutrn yang ada berperasi secara bersamaan dan seberapa besar paparan radiasi neutrn di luar gedung reaktr sepanjang jalur (kanal) yang terhubung dengan gedung PTBIN. Karena secararadigrafi instituti Shutter Neutrn Main pengperasian fasilitasfasilitas pengguna neutrn di Balai Percbaan Tertutup Terbuka berada di luar PRSG yaitu di PTBIN, sehingga perlu diptimalkan pengendalian paparan radiasi neutrn dengan bekerja sama dengan PTBIN. Optimasi pengendalian daerah kerja dari paparan radiasi neutrn dilakukan untuk menentukan bahwa tidak ada tingkat radiasi neutrn yang tak nrmal telah terjadi di tempat atau di daerah kerja, serta memperkirakan nilai batas dsis radiasi tertinggi untuk para pekerja radiasi terhadap paparan radiasi neutrn. METODE PENGENDALIAN DAERAH KERJA Optimasi pengendalian daerah kerja dari paparan radiasi neutrn dilakukan dengan pemantauan (survei) pengukuran paparan radiasi neutrn dengan kndisi semua fasilitas eksperimen pengguna neutrn di Balai Percbaan dalam kndisi berpersi (shutter terbuka). Dengan Dineutrn buatan menggunakan Nardeux dan surveimeter REM 500 buatan Health Physics Instruments dilakukan penyisiran ulang dari 0 titik lkasi pengukuran3) menjadi 43 titik lkasi pengukuran (lihat Gambar ) di Balai Percbaan. Empat puluh tiga titik lkasi pengukuran sepanjang jalur S5 di luar gedung reaktr Gambar 2. Titik-titik lkasi pengukuran difkuskan pada daerah fasilitas neutrn yang sedang berperasi yang tujuannya untuk mencari pada titik mana yang mempunyai tingkat paparan radiasi neutrn paling tinggi, sehingga dapat diperhitungkan berapa lama pekerja radiasi dapat bekerja pada daerah tersebut selama satu hari kerja. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perasi fasilitas neutrn antara yang satu dengan yang lainnya terhadap tingkat paparan radiasi neutrn. Pengukuran dilakukan dalam beberapa kndisi. Dalam tulisan ini diambil data pada kndisi S2, S5, dan S6 seperti pada Tabe2.: Tabel2. Variasi Kndisi Fasilitas Neutrn S2 Neutrn Main Difraktrmeter Terbuka Tertutup S5 Selalu Shutter 4 Difraktrmeter Main S6 lingkaran Neutrn terbuka Shutter Serbuk Tertutup HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum Penambahan Shielding Hasil pengukuran penyisiran paparan radiasi neutrn di Balai Percbaan selama reaktr berperasi 5 MW dapat dilihat pada Tabel 3, kemudian dibuat grafik antara besarnya tingkat paparan radiasi fungsi titik lkasi pengukuran yang dapat dilihat pada Gambar 3. Dari Gambar 3 dapat diketahui bahwa pada titik lkasi pengukuran nmr 9 terukur paparan radiasi neutrn yang cukup tinggi yaitu rata-rata sebesar 600 J..lSv/Jambaik pada kndisi fasilitas neutrn S2 dan S5 berperasi atau tidak perasi (shutter dibuka atau ditutup). Paparan sebesar 600 J..lSv/Jam jauh diatas batas paparan radiasi yang diijinkan untuk pekerja radiasi sebesar 25 J..lSv/Jam5)dan paparan sebesar 600 J..lSv/Jamdianggap tidak nrmal jika dibandingkan dengan paparan radiasi neutrn pada titik-titik lkasi yang lainnya yang rata-rata di bawah 25 J..lSv/Jam. Paparan radiasi neutrn yang diatas 25 J..lSv/Jam pada titik lkasi nmr 2, 20 dan 3 sebesar 25 J..lSv/Jam,54 J..lSv/Jamdan 35 J..lSv/Jam. Nugrh Luhur dkk. 5 Seklah Tinggi Teknlgi Nuklir - BATAN

6 YOGYAKARTA, 2-22 DESEMBER 2006 PRSG BATAH BIDANG KESELAMATAN SUBBIDANG PENGENDALIAN DAERAH KERJA PENGENDALIAN DAERAH KERJA N. ; Hal : dari.... I ci :5 "' w ~,:' '".. E ~.. ~ ~ g'5 g ill z~ 0 T ng9ol Nama PPR Daya aktr: 5 MW Jam MAPPING NEUTRON AlaI Ukur: Catatan : Keterangan :. Lembar pulih untuk PPR 2. Lembar merah untuk Ka. Subbidang Pengendalian Daerah Kelja 3. Lembar kuning unbjk Ka. UJM 4. Lembar hijau untuk Supervisr tnstruksi Pengendalian :. PagarKuningdititik: Bekerjadititik: Harus didampingi PPR Tidakbtel bekeljadititik: OJ B tanda J pada ktak yang be uaian Gambar 2. Peta Pengukuran Paparan Radiasi Neutrn di Luar Gedung Reaktr Paparan radiasi neutrn di titik lakasi nmar 9 ini perlu perhatian khusus dan menjadikan bahan pemikiran apakah paparan radiasi neutrn yang selama ini terukur mendapat sumbangan paparan dari sumber radiasi di titik lakasi namar 9 atau tidak. Sehubungan dengan ditemukan paparan radiasi sebesar 600 ~Sv/Jam di Balai Percbaan dan dianggap tidak nrmal ini kemudian pengukuran dikembangkan ke jalur kanal dari fasilitas neutrn S5 di luar gedung reaktr yang terhubung dengan gedung milik PTBIN untuk Seklah Tinggi Teknlgi Nuklir-BATAN 52 Nugrh Luhur dkk.

7 YOGYAKARTA, 2-22 DESEMBER 2006 memastikan apakah terdapat lkasi atau daerah dengan tingkat paparan radiasi yang tidak nrmal atau melebihi batas paparan radiasi untuk pekeija radiasi. Hasil pengukuran penyisiran paparan radiasi neutrn di luar gedung reaktr dapat dilihat pada Tabel 4 kemudian dibuat grafik antara besamya tingkat paparan radiasi fungsi titik lkasi pengukuran yang dapat dilihat pada Gambar 4. Tabel3. Hasil Pengukuran Paparan Radiasi Neutrn di Balai Percbaan pada Dayal 5 MW sebelum Penambahan Shielding Lkasi Pengukuran S2 Tertutup S5 Tertutup S6 Terbuka Paparan Radiasi Neutrn (~Sv/Jam) Balai Percbaan S2 Terbuka S5 Tertutup S6 Terbuka S2 Tertutup S5 Terbuka S6 Terbuka S2 Terbuka S5 Terbuka S6 Terbuka Nugrh Luhur dkk. 53 Seklah Tinggi Teknlgi Nuklir - BATAN

8 YOGYAKARTA, 2-22 DES EMBER 2006 Tabel4. Hasil Pengukuran Paparan Radiasi Neutrn di Luar Gedung Reaktr pada Daya 5 MW sebelum Penambahan Shielding Lkasi Pengukuran Paparan Radiasi Neutrn (J.!Sv/Jam) Luar Gedung Reaktr S5 Tertutup S5 Terbuka Dari Gambar 4 dapat diketahui bahwa terdapat lkasi atau daerah yang mempunyai paparan radiasi neutrn melebihi paparan radiasi untuk pekerja radiasi (25 j.tsv/jam) di sekitar pagar luar antara gedung reaktr dengan gedung PTBIN yaitu di titik lkasi nmr 8 (38 j.tsv/jam), 9 (25 j.tsv/jam), 22 (45 j.tsv/jam), 23 (30 j.tsv/jam), dan 36 (30 j.tsv/jam). Dari data-data tersebut pada Tabel 3 dan Tabel 4 pada titik-titik lkasi pengukuran yang mempunyai paparan diatas 25 j.tsv/jam hams dilakukan pengendalian daerah kerja dengan memberi pagar kuning dan tanda radiasi atau melakukan pengendalian yang lainnya dengan memberi penahan radiasi atau memperbaiki sistem penahan yang telah terpasang. Untuk daerah kerja yang berada di wilayah PRSG yang melakukan pengendalian daerah kerja adalah petugas prteksi radiasi dari PRSG dan untuk daerah kerja yang berada di wilayah PTBIN yang melakukan pengendalian daerah kerja adalah petugas prteksi radiasi dari PTBIN. PRSG memberikan rekmendasi melalui NOTA DINAS kepada PTBIN untuk melakukan pengendalian daerah kerja yang melebihi batas keselamatan untuk pekerja radiasi 25 j.tsv/jam dan diminta untuk memberikan tanda (indikatr) pada fasilitas neutrn (beam tube) untuk pengendalian lebih lanjut yang dapat menunjukkan bahwa fasilitas neutrn yang ada di Balai Percbaan sedang berprasi atau tidak perasi. Seklah Tinggi Teknlgi Nuklir-BATAN 54 Nugrh Luhur dkk.

9 YOGY AKARTA, 2-22 DESEMBER G 600 II!!IS2 Te:rtu!llp, S5 Tertutup, S6 Te:rhuka S2 Teruka, S5 Tertutup, S6 Teruka III S2 Te:rtu!llp, S5 Teruka, S6 Terhulm I!JS2 Teruka, S5 Te:rbuka, S6 Terbuka 00 lkasi Pengukuran Gambar 3. Paparan Radiasi Neutrn di Balai Percbaan pada Daya 5 MW Sebelum Penambahan Shielding III 55 Tertutup lli55 Terbuka LkasiRengukuran Gambar 4. Grafik Paparan Radiasi Neutrn di Luar Gedung Reaktr pada Operasi 5 MW Sebelum Penambahan Shielding Setelah Penambahan Shielding Kerja sama telah dilakukan dengan PTBIN, dengan melakukan pengendalian dan memperbaiki sistem, yaitu menambahkan penahan radiasi pada daerah-daerah yang mempunyai paparan radiasi melebihi paparan untuk pekerja radiasi. Selain itu memasang lampu indikatr yang menyatakan bahwa fasilitas neutrn berperasi (lampu merah bertuliskan OPEN) dan tidak perasi (lampu hijau bertuliskan CLOSED). Setelah itu dilakukan pengukuran paparan radiasi neutrn ulang di Balai Percbaan dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 5 dan kemudian dibuat grafik antara besamya tingkat paparan radiasi fungsi titik lkasi pengukuran yang dapat dilihat pada Gambar 5. Hasil pengukuran paparan radiasi neutrn ulang di luar gedung reaktr ditunjukkan pada Tabel 6 dan kemudian dibuat grafik antara besamya tingkat paparan radiasi fungsi titik lkasi pengukuran yang dapat dilihat pada Gambar 6. Hasil pengukuran paparan radiasi neutrn setelah dilakukan pengendalian dengan penambahan shielding paparan radiasi neutrn di Balai Percbaan tertinggi sebesar.8 J!Sv/Jam pada lkasi pengukuran nmr 9 dan di luar gedung reaktr setelah penambahan shielding tertinggi sebesar 9.43 J!Sv/Jam pada lkasi pengukuran nmr 22. Dan secara umum tingkat paparan radiasi neutrn di Balai Percbaan dan luar Nugrh Luhur dkk. 55 Seklah Tinggi Teknlgi Nuklir - BATAN

10 Jam dalam hari satu Terbuka Tertutup selama.0 Paparan Luar 55kuran Gedung Terbuka (l5v/jam) RadiasiNeutrn(/l8v/Jam) BalaiPercbaan Reaktr Pengu- di Luar Lkasi Tertutup Gedung radiasi bekerja Tabel Reaktr 6. dapat Hasil Penambahan padapengukuran bekeija daya 5Shielding dengan MW SEMINAR Paparan setelah aman Radiasi NASIONAL danneutrn blehii nman bahan padauntuk Shielding YOGYAKARTA, pekeija SDM TEKNOLOGI 2-22 DESEMBER2006ISSN NUKLIR Tabel5. Hasil Pengukuran Paparan Radiasi Neutrn Seklah Tinggi Teknlgi Nuklir - BATAN 56 Nugrh Luhur dkk.

11 YOGY AKARTA, 2-22 DES EMBER 2006 m.t"".t4',$~,$tmii> DS2T_SST_,S5_.~T~>$Te.tI ::;~ m. T_, 55rm,{I Ttm'"'.se a Im'2tiUliW7.*X~~~~~~~ s~a~~$m~~'.~'gti lkasi Pengulruran Gambar 5. Grafik Paparan radiasi Neutrn di Balai Percbaan pada daya 5 MW Seteah Penambahan Shielding 0!III 85 Tertutupl Terbuka I " Gambar 6. Grafik Paparan Radiasi Neutrn di Luar Gedung Reaktr pada Daya 5 MW Seteah Penambahan Shielding KESIMPULAN Optimasi pengendalian paparan radiasi neutrn telah dapat dilakukan dengan ditemukannya paparan radiasi neutrn yang tidak nrmal sebesar 600 ± 5.38 ~Sv/Jam dibandingkan dengan paparan radiasi neutrn yang lain pada lkasi nmr 9 di Balai Percbaan dan sebesar 45 ± 4 ~Sv/Jam pada lkasi nmr 22 luar gedung reaktr, setelah dilakukan pengendalian dengan penambahan shielding pada lkasi nmr 9 di Balai Percbaan paparan radiasi neutrn terukur sebesar.8 ±.22 ~Sv/Jam dan di luar gedung reaktr terukur sebesar 9.43 ±.28 ~Sv/Jam. Batas aman untuk pekerja radiasi yaitu sebesar 25 ~Sv/Jam. 2 PerIu ditambahkan sistem mnitr paparan radiasi neutrn yang terpasang permanen dan terintegrasi dengan sistem prteksi radiasi terpusat yang ada di RSG-GAS agar apabila terjadi paparan radiasi neutrn yang tak nrmal di Balai Percbaan akan dapat segera diketahui. 3 Dari hasil pengendalian paparan radiasi neutrn yang telah dilakukan para pekerja radiasi dapat bekerja dengan aman di Balai Percbaan dan luar gedung RSG-GAS. Nugrh Luhur dkk. 57 Seklah Tinggi Teknlgi Nuklir - BATAN

12 YOGYAKARTA, 2-22 DESEMBER 2006 DAFT AR PUST AKA. YULIUS SUMARNO, 2003, "Pengendalian Daerah KeIja Radiasi Neutrn", Prseding Hasil Penelitian Pusat Teknlgi Reaktr Riset. 2. PANDE MADE U, 200, "Diklat Penyegaran Operatr clansupervisr Reaktr". 3. YULIUS SUMARNO, "Prsedur Pengendalian Daerah Ketja TRR.KK..00" 4. NUGRAHA LUHUR, Kumpulan Lapran Rutin Evaluasi Paparan Radiasi Neutrn RSG-GAS 5. KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, 999, nmr: 0/Ka BAPETENN-99 tentang Ketentuan Keselamatan Ketja Terhadap Radiasi bagi Peketja Radiasi TANYAJAWAB Pertanyaan : I. Sistem pengendali radiasi neutrn? (shlikah) Jawaban: I. untuk sistem radiasi) neutrn untuk system terpasang. Saran : pengendalian (prteksi belum terpasang, tetapi prteksi radiasi telah Selain adanya beberapa fasilitas beam tube yang berperasi, alas an lain adalah bahwa teras reactr berada pada level lantai dasar dimana teras tersebutlah yang menjadi tempat terjadinya pembelahan inti yang menghasilkan neutrn. (Djaruddin Hasibuan) Seklah Tinggi Teknlgi Nuklir-BATAN 58 Nugrh Luhur dkk.