BAB I PENDAHULUAN. bahkan menjadi ajang pormosi untuk sebuah produk barang atau jasa. Menurut

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. bahkan menjadi ajang pormosi untuk sebuah produk barang atau jasa. Menurut"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi, tak terkecuali internet, membuat semakin banyak orang menghabiskan waktunya untuk berselancar di internet. Berbagai hal dapat dilakukan melalui keyboard yang ada dihadapan para pengguna internet. Mulai dari berkomunikasi dengan kerabat yang berada di belahan benua lain, mencari dan bertukar informasi, bahkan menjadi ajang pormosi untuk sebuah produk barang atau jasa. Menurut Kompas.com, saat ini populasi pengguna internet di Indonesia mencapai 83,7 orang di tahun Ada pertambahan cukup banyak dibandingkan tahun 2013 yaitu 82 juta pengguna. Saat ini Indonesia menempati peringkat ke-6 sebagai negara dengan pengguna internet di dunia. Salah satu media sosial yang cepat pertumbuhannya di Indonesia adalah twitter. Situs microblogging ini memungkinkan anggotanya untuk mempublikasikan sebanyak maksimal 140 karakter kepada followersnya. Di Indonesia, aplikasi twitter menjadi aplikasi dengan penetrasi terbesar ketiga setelah Facebook dan Whatsapp dengan penetrasi sebesar 11%. 2 Emarketer.com mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara degan 1 m.dunia Diakses pada 17 Februari Diakses pada 17 Februari 2015

2 2 pertumbuhan pengguna twitter tertinggi di dunia. 3 Twitter dianggap lebih mudah jika dibandingkan blog karena pengguna dapat dengan mudah mengirim kalimat dari perangkat yang dibawa seperti iphone atau BlackBerry Twitter adalah sebuah situs mikroblog dan situs web jejaring sosial yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan informasi berupa tulisan teks dengan panjang maksimum 140 karakter melalui SMS, pengirim pesan instan atau elektronik. 4 Dengan tampilan yang sederhana, twitter menjadi populer dengan istilah follower dan following. Follower adalah pengguna twitter yang mengkuti akun lain. Sedangkan following adalah user yang mengikuti pengguna lain. Jadi saat seorang user mengikuti user lain, ia akan dapat membaca seluruh tweet yang disampaikan oleh akun tersebut. Sosial media sangat murah dan dapat menjadi salah satu alat untuk komunikasi pemasaran. Salah satu bentuk komunikasi pemasaran adalah dengan promosi penjualan. Dengan melakukan promosi penjualan melalui twitter, produsen dapat berkomunikasi dengan para followersnya dan membagikan berbagai informasi mengenai produk. Sejalan dengan kemampuan masyarakat untuk menyampaikan pendapatnya melalui sosial media yang semakin ekspresif, pesan di sosial media mampu memengaruhi followers lain dengan opini dan pengalaman yang mereka bagi di twitter. Pada Mashable.com 3 Worldwide/ ?ecid=SOC1001 Diakses 17 Februari Diakses 17 Februari 2015

3 3 dikatakan bahwa social media marketing bertujuan untuk menciptakan konten yang menarik perhatian pembaca (followers) di sosial media tersebut. 5 Promosi penjualan adalah salah satu jenis komunikasi yang kerap digunakan oleh pemasar. Sebagai salah satu elemen dari bauran promosi, promosi penjualan menjadi salah satu elemen yang berperan besar dalam pemasaran dan promosi sebuah produk. Menurut American Marketing Association ((Sutisna, 2001)), sales promotion is media and non media marketing pressure applied for a predtermined, limited period of time in order to stimulate trial, increase consumer demand, or imporve product quality. Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa promosi penjualan merupakan salah satu upaya pemasaran yang bersifat media dan non media untuk merangsang coba-coba dari konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen untuk memperbaiki kualitas produk. Dalam teori Kognitif Respon dari George E. Belch dan Michael E. Belch, dijelaskan bahwa proses kognisi iklan melalui tahap informasi, perubahan sikap terhadap merek, yang akhirnya menuju pada keputusan atau minat pembelian (E. Belch dan E. Belch, 2007: 157). Dengan asumsi Pemikiran yang berasal dari proses membaca, mengetahui, dan/atau mendengar pada si penerima pesan, akan membentuk sikap menerima atau menolak pesan yang disampaikan. Pada teori Koginitif Respon juga menjelaskan mengenai bagaimana terpaan media atau terpaan menerpa audiens. Menurut Terence A. Shimp, 5 Diakses pada 17 Februari 2015

4 4 pengertian dasar dari terpaan adalah interaksi konsumen dengan pesan dari pemasar (Shimp, 2007:132). Seperti Steak Holycow sejauh ini selalu memberikan para followersnya di twitter dengan berbagai informasi termasuk informasi mengenai promosi penjualan yang sedang mereka lakukan. Menurut Alo Liliweri (Liliweri, 1992:73-76), terpaan media dapat dioperasionalkan sebagai intensitas pesan media, isi pesan media, dan daya tarik media. Intensitas pesan media dapat diukur dengan frekuensi dan durasi. Frekuensi mengani seberapa sering followers mengakses timeline seperti melihat atau membaca dalam sehari atau seminggu. Dan durasi mengukur seberapa lama followers melihat dan membaca informasi yang disampaikan Steak Holycow melalui twitternya. Isi pesan media menggambarkan kejelasan dan kelengkapan pesan. Kejelasan media seperti informasi yang disampaikan ditweet dapat dipahami oleh followers atau tidak, dan kelengkapan pesan adalah apakah informasi yang disampaikan memiliki informasi yang jelas dan lengkap. Daya tarik pesan berhubungan dengan penggunaan gambar dan pemilihanm kata-kata yang disampaikan melalui akun twitter Steak Holycow. Apakah gamabr yang digunakan menarik, dan pemilihan kata yang dipakai dapat dengan mudah dimengerti oleh followers. Promosi penjualan dapat dirancang untuk memperkenalkan produk baru pada masyarakat dan membangun merek dengan penguatan pesan iklan dan citra perusahaan. Selain itu promosi penjualan dapat mendorong konsumen dengan segera untuk melakukan pemeblian. Dalam Perilaku Konsumen dan

5 5 Komunikasi Pemasaran (Sutisna, 2001: ) dijelaskan bahwa terdapat tiga tujuan dari promosi penjualan yaitu: a. merangsang permintaan oleh pengguna industri atau konsumen rumah tangga b. memperbaiki kinerja pemasaran dan penjualan kembali, c. dan sebagai suplemen periklanan, penjualan tatap muka, hubungan masayarakat dan pemasaran langsung Penggunaan sosial media sebagai salah satu media promosi dapat membantu dalam mencapai tujuan pemasar yaitu sebagai suplemen atau elemen pelengkap dalam periklanan atau pemasaran langsung. Promosi penjualan-pun terbagi menjadi dua yaitu promosi berorientasi-konsumen (consumer oriented promotion) dan promosi berorientasi dagang (tradeoriented promotion). Tujuan promosi berorientasi konsumen adalah mengajak konsumen untuk mencoba produk baru yang belum pernah mereka coba atau gunakan. Dalam Advertising and Promotion (Belch and Belch, 2007:157) digambarkan bahwa elemen dari promosi berorientasi konsumen terdiri dari sampel, kupon, preminum, kontes, potongan harga atau diskon, dan program frekuensi. Tak terkecuali pada industri penyedia makanan steak yaitu Holycow Steak. Holycow Steak menggunakan media sosial twitter dan facebook untuk media promosi produknya. Menurut Lucy Wiryono di startupbisnis.com, mereka ingin upaya marketing di media sosial tidak terkesan murahan, tidak

6 6 terlalu hard selling, tapi menggoda orang untuk datang ke Steak Holycow. 6 Di media facebook, mereka lebih banyak foto yang di bagi. Namun, mereka nampak lebih gencar melakukan promosi produknya melalui twitter. Terlihat dari secara berulang setiap hari mereka menginformasikan #CAMP tertentu yang sudah mulai beroperasi, kemudian menu-menu apa saja yang menjadi andalan mereka, promo apa yang mereka miliki di hari tersebut, hingga interaksi dengan para followers seperti membalaes twit dan me-retweet twit atau foto yang di posting oleh followers saat berkunjung ke Steak Holycow. Holycow Steak terlihat lebih gencar berpromosi dengan menggunakan twitter terlihat dari frekuensi postingan yang lebih sering dan banyak dalam memposting foto produk, mengajak para followers untuk mendatangai #CAMP (#CAMP merupakan singkatan dari Carnivore Meat-ing Point, yaitu tempat atau cabang Holycow Steak), akun twitter juga lebih interaktif dan responsif pada followers. Maka dari itu bukanlah sebuah hal yang aneh ketika dalam kurun waktu 3 tahun saat ini Steak Holycow sudah memiliki followers pada akun twitternya dan sudah memiliki 15 cabang yang tersebar di kota besar Pulau Jawa (Jakarta, Jogjakarta, dan Surabaya) serta Pulau Bali. Usaha promosi penjualan melalui twitter juga dilakukan oleh restoran steak sejenis yaitu Abuba Steak. Namun rupanya sejak penggunaan twitter di tahun 2010, hingga bulan Juli 2015 followers akun twitternya hanya sebanyak akun dengan 14 cabang yang tersebar di Jawa Barat. Terlihat perbedaan 6 Diakses 17 Februari 2015

7 7 yang cukup besar dalam jumlah followers pada akun twitter kedua akun tersebut dimana dalam kurun tiga tahun, memiliki followers, sedangkan dalam kurun waktu lima tahun memiliki followers. Minat beli atau willingness to buy adalah sebuah perilaku followers dimana followers memiliki keinginan dalam membli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan atau mengonsumsi atau bahakan mengininkan suatu produk (Kotler dan Keller, 2003:181). Minat beli menurut Kotler dan Keller (2009:235) dimulai dengan tahap pengenalan kebutuhan, kemudian pencarian informasi, dan selanjutnya evaluasi alternatif. Dalam bentuk promosi penjualan yang dilakukan melalui akun minat beli followers dapat digambarkan dengan aktivitas yang dilakukan oleh followers seperti merasa tertarik dengan produk, memfollow akun mencari informasi promosi yang dilakukan bahkan hingga membalas tweet, memberi komentar, me-retweet, atau bahkan mem-favorite tweet tersebut. Berdasarkan teori Kognitif Respon, dimana terpaan terpaan media seperti yang terdiri dari intensitas tweet, isi tweet,

8 8 dan daya tarik tweet dapat menuju pada keputusan atau minat pembelian (buying interest). Dalam hal ini, Steak Holycow yang memberikan informasi mengenai berbagai promosi penjualan melalui akun yang kemudian menimbulkan sikap atau perilaku para followers yang akhirnya bisa menuju pada keputusan pembelian Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti ingin meneliti Hubungan terpaan tweet promosi penjualan akun dengan minat beli followers 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu Apakah terdapat hubungan antara terpaan tweet promosi penjualan pada dengan minat beli followers? 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah yaitu: 1. Adakah hubungan antara intensitas tweet promosi dengan minat beli followers? 2. Adakah hubungan antara isi pesan tweet promosi dengan minat beli followers? 3. Adakah hubungan antara daya tarik tweet promosi dengan minat beli followers?

9 9 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui hubungan antara intensitas tweet promosi dengan minat beli followers 2. Mengetahui hubungan antara isi pesan tweet promosi dengan minat beli followers 3. Mengetahui hubungan antara daya tarik tweet promosi dengan minat beli followers 1.5 Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian merupakan harapan dari penulis terhadap hasil penelitiannya. Apakah hasil penelitiannya dapat bermanfaat untuk dunia akademisi ataupun dia operasional (praktik). Kegunaan penelitian juga dapat menjadi penilaian dari kelayakan penelitian baik dari aspek akademik maupun operasional Manfaat teoritis 1. Dapat menjadi referensi bagi penelitian sejanis dimasa yang akan datang 2. Memberikan sumbangan bagi pengembangan kajian ilmu manajemen komunikasi khususnya dalam lingkup komunikasi pemasaran Manfaat Praktis 1. Menjadi dasar mengembangkan promosi penjualan melalui sosial media bagi pihak Holycow Steak

10 10 2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi pengetahuan mengenai promosi penjualan melalui sosial media untuk masyarakat. 1.6 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian adalah penjabaran dari kerangka teoritis dan kerangka konseptual dari variabel-variabel yang diteliti berdasarkan asumsi teoritis sehingga rumusan dan identifikasi masalah menjadi lebih jelas dasar pemikiriannya Kerangka Teoritis Pada sub-bab ini akan dibahas mengenai teori yang menjadi dasar penelitian dan dapat dijadikan asumsi yang dapat menjawab masalah yang diajukan peneliti. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Respon Kognitif (Cofnitive Response) yang dikemukakan oleh Anthony G. Greenwald dan selanjutnya dikembangkan oleh George E. Belch dan Michael E. Belch. Teori ini menjelaskan tentang proses kognisi iklan, melalui tahap pengolahan informasi, perubahan sikap terhadap merek, yang akhirnya menuju pada keputusan atau minat pembelian (E. Belch dan E. Belch, 2007:157) Asumsi pada teori ini adalah Pemikiran yang berasal dari proses membaca, mengetahui, dan/atau mendengar pada si penerima pesan, akan membentuk sikap menerima atau menolak pesan yang disampaikan 7. Ketika informasi yang disampaikan dapat mengubah minat atau sikap followers, ini 7 E. Belch & A. Belch dalam Advertising and Promotion (2007)

11 11 disebabkan followers mempelajari isi pesan yang dilihatnya yang kemudian akan mengarah ke perubahan minat terhadap merek tersebut. Respon kognitif sudah dikenal sebagai salah satu cara yang paling umum dalam menguji proses kognitif pesan periklanan konsumen. Hasil pemikiran yang terjadi ketika konsumen membaca, melihat, atau mendengar pesan komunikasi yang disampaikan. Pendekatan respon kognitif sudah banyak digunakan dalam penelitian baik dalam dunia akademik dan praktisi periklanan. Fokus dari respon kognitif ini dapat digunakan untuk menentukan jenis-jenis respon yang dihasilkan oleh pesan periklanan dan bagaimana respon tersebut berhubungan dengan sikap terhadap iklan, merek, dan minat pembelian. Proses kognitif bertujuan untuk menjelaskan bagaimana informasi eksternal yang kemudian menjadi sebuah pemikiran dan penilaian. Pemikiran tersebut yang meruipakan hasil dari proses kognitif atau sebagai respons yang berasal dari pengalaman masa lalu (membaca, melihat, atau mendengar) akan membentuk sikap yang dapat berupa penerimaan atau penolakan terhadap pesan yang diterima. Dan sikap tersebutlah yang akan memengaruhi minat pembelian produk oleh konsumen. Saat seseorang sudah mem-follow akun maka ia akan menerima berbagai informasi yang disampaikan oleh Steak Holycow dan mengalami proses berpikir untuk menilai, mempelajari isi pesan atau informasi yang diterimanya.

12 12 Penelitian tentang respon kognitif ini berupa bagaimana ketika seseorang (audience) yang diterpa informasi. Dalam penelitian ini, akun sebagai komunikator terpaan informasi (ad exposure), yang menyentuh kesadaran, pemahaman, dan pengetahuan para followers akun yang selanjutnya bagaimana terpaan informasi tersebut dapat menyebabkan minat pembelian produk (purchase intention). Exposure to Advertisement Purchase Intention Proses kognitif terjadi untuk menjelaskan bagaimana informasi dari luar diberi pemaknaan sebagai sbeuah pemikiran dan penilaian. Pemikiran adalah hasil proses kognitif atau sebagai respon yang berasal dari pengalaman dan membentuk penerimaan atau penolakan dari informasi yang didapat. Terpaan iklan dari sebuah merek, akan membentuk sikap positif atau negatif followers tergantung dari informasi eksternal dan pengalaman yang dmiliki followers. Dalam Belch& Belch (2007: ) membagi respon kognitif menjadi tiga bagian yaitu product/message thought (pemikiran mengenai produk atau pesan), pemikiran ini berasal dari pesan iklan yang diterima oleh followers. Pesan iklan yang diterima followers belum tentu sesuai dengan maksud pesan yang ingin disampaikan produsen. Fokus efek didapat dari

13 13 pikiran terhadap produk atau pesan adalah counterarguments dan support arguments. Pada counterarguments, seorang kosumen mengekspresikan ketidakpercayaan atau penolakan terahadap klaim yang ada dalam pesan. Hal ini biasanya terjadi pada saat pesan atau informasi tersebut menyerang produk favoritnya. Sedangkan support arguments berhubungan positif terhadap penerimaan pesan. Followers menyukai pesan yang ia terima. Source oriented thought (pemikiran soal sumber), yaitu respon kognitif dari sumber informasi atau produsen produk. Hal ini juga berkaitan dengan pikiran tyang diarahkan pada sumber komunikasi. Source derogations adalah akibat dari pikiran negatif tentang juru bicara atau organisasi yang menyampaikan pesan. Sedangkan source bolsters adalah pikiran positif mengenai penyampai pesan. Pada pikiran ini lebih ditekankan pada kredibilitas sumber pesan. Advertisement execution thought (pemikiran soal iklan), yaitu konsep ini berkaitan dengan pemahaman yang dirasakan individu setelah melihat iklan. Ketiga proses ini terkadang melebur menjadi satu hal yang tidak terpisahkan, bahkan sering kali tidak terlihat hubungan ketiganya. Dalam teori ini, exposure to advertisement diimplementasikan menjadi terpaan terpaan promosi. Terpaan media atau media exposure adalah suatu kondisi dimana seseorang diterpa oleh isi media atau bagaimana isi media menerpa audiens. Jadi ketika khalayak semakin banyak mendapat pesan promosi atau iklan, maka pesan tersebut dapat merubah sikap atau minat khalayak. Menurut Jalaluddin Rakhmat (1989), terpaan media dapat

14 14 dioperasionalkan sebagai frekuensi dalam menonton televisi, film, membaca majalan atau surat kabar, maupun mendengar radio. Terpaan iklan terjadi ketika sebuah iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see), mendengar (hear), atau membaca (read) iklan tersebut (Rossiter & Percy, 1987:559). Terpaan ditentukan oleh frekuensi (seberapa sering iklan dilihat oleh khalayak), intensitas (seberapa jauh khalayak mengerti pesan iklan), dan durasi (seberapa khalayak memperhatikan iklan). Selain itu juga dilihat sisi isi pesan dan daya tarik pesan karena dua faktor tersebut berhubungan dengan bentuk pesan seperti apa yang mudah mendapat perhatian dari khalayak dan kemudahan pemrosesan informasi. Menurut Rakhmat (1995:12), terpaan media adalah frekuensi dan intensitas individu dalam menggunakan media. Terpaan dapat diukur dari intensitas penggunaan dengan melihat frekuensi dan durasi ketika menggunakan media. Intensitas mengacu pada dua indikator, yaitu frekuensi dan duarsi menggunakan media. Frekuensi mengacu pada seberapa sering pengguna media menggunakan media dalam satu waktu (Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, 2004:164).

15 Kerangka Konseptual Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu terpaan tweet promosi penjualan dan minat beli followers. Berikut penjelasan mengenai variabelvariabel tersebut. a. Variabel X: Terpaan Tweet Promosi Penjualan Rosengren mengemukakan bahwa terpaan terpaan merupakan penggunaan media oleh khalayak yang meliputi jumlah waktu yang digunakan berbagai media, jenis media, jenisi isi media, media yang dikonsumsi dna berbagai hubungan antara khalayak dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rakhmat, 2009). Dan menurut Terence A. Shimp, pengertiaan terpaan adalah interaksi followers dengan pesan dari pemasar (Shimp, 2003:132) Terpaan terpaan tidak hanya meliputi apakah seseorang terbuka pada pesan media, namun juga termasuk didalamnya kegiatan membaca, melihat, dan/atau mendengar pesan media massa ataupun memiliki pengalaman dan perhatian pada pesan tersebut. Menurut Alo Liliweri (Liliweri, 1992:73-76), terpaan terpaan media dapat diukur dengan dapat diukur dengan: 1. Intensitas Intensitas dapat dijabarkan sebagai waktu yang digunakan dalam mengikuti media tersebut yang didalamnya terdiri dari frekuensi dan durasi (Effendy, 1989). Indikator intensitas penggunaan adalah:

16 16 a. Frekuensi, yaitu seberapa sering pengguna media menggunakan media dalam satu minggu (untuk meneliti program harian); berapa kali seminggu seseorang menggunakan media dalam satu bulan (untuk program mingguan dan tengah bulanan); serta berapa kali sebulan seseorang menggunakan media dalam satu tahun (untuk program bulanan) (Ardianto, 2007: 168) b. Durasi yaitu seberapa lama pengguna media menggunakan media tersebut. Untuk pengukuran variabel durasi penggunaan media, dihitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media, atau berapa lama khalayk mengikuti suatu program (Ardianto, 2007:168) 2. Isi Pesan Isi pesan merupakan jenis isi media yang dikonsumsi. Pesan yang disampaikan haruslah pesan yang bersifat mudah dimengerti, lengkap dan tepat waktu untuk meramalkan efek yang akan timbul pada komunikan (Nitisemito, 1982:227). Isi pesan memiliki indikator: a. Kejelasan informasi,, yaitu sejauh mana keberadaan media dapat memberikan informasi yang jelas pada penggunanya. Pesan yang disampaikan rinci, sistematis, dan pilihan kata yang digunakan haruslah yang sudah diketahui umum (Soemirat& Elvinaro, 2002:63). Menurut Rakhmat (2011:47-48), kata-kata yang jelas adalah kata-kata yang tidak menimbulkan makna ganda (ambigu), tetap dapat mengungkapkan gagasan secara cermat

17 17 b. Kelengkapan informasi, yaitu informasi yang disampaikan haruslah lengkap sehingga tidak menimbulkan keraguan pada penerima pesan atau penggunanya. Isi pesan haruslah menyeluruh dan mendetil sehinbgga informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Kelengkapan informasi juga meliputi informasi yang disampaikan haruslah berasal dari narasumber dan data pendukung yang lengkap sehingga dapat mendukung kejelasan informasi serta keberagaman informasi (Nitisemito, 1996:144) 3. Daya tarik, yaitu berupa atensi atau perhatian pada pesan yang disampaikan di media tersebut. Menurut Kenneth E. Andersen dalam Rakhmat (2009:52), perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengessampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain. Daya tarik tampilan sebuah media seperti gambar pun juga memengaruhi. Indikator daya tarik adalah: a. Gambar, elemen visual yang berupa gambar atau foto yang memiliki efek ketertarikan yang kuat sehingga penerima pesan dapat memahami dan memiliki gambaran mengenai objek yang diinformasikan. b. Pemilihan kata-kata, berupa bagaimana pemilihan kata-kata yang digunakan dalam pesan tweet dapat dipahami dan dimegerti dengan baik oleh followersnya.

18 18 b. Variabel Y: Minat beli followers Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu objek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk menedekati atau mendapatkan objek tersebut (Simamora, 2002:131). Minat beli atau willingness to buy adalah sebuah perilaku followers dimana followers mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan mengininkan suatu produk (Kotler dan Keller, 2003:181). Menurut Kotler dan Keller (2009:235), minat followers terhadap pembelian yaitu meliputi 3 tahap yaitu: a) Pengenalan kebutuhan atau pengenalan masalah Dalam tahap pengenalan masalah ini proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Calon pembeli merasa adanya perbedaaan antara keadaan dia yang nyata dan keadaan dia yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal da eksternal. Contoh rangsangan internal dapat ditemukan pada kebutuhan umum seseirang seperti seseorang yang haus dan lapar hingga mencapai ambang batas tertentu. Para pemasar perlu mengidentifikasi informasi dari sejumlah followers. Mereka kemudia dapat menyusun strategi pemasran yang mampu memicu minat konsumen.

19 19 b) Pencarian informasi Followers yang teransang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak dapat dibagi kedalam dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, followers hanya sekedar lebih peka pada informasi produk. Pada level selabnjutnya, ia akan lebih aktif mencari informasi seperti mencari bahan bacaan, bertanya pada teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk. Yang menjadi perhatian utama pemasara adalah sumber infromasi utama yang menjadi acuan followers dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut pada keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi followers digolongkan dalam: Sumber pribadi: keluarga, teman, relasi Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko Sumber publik: media massa, organisasi penentu perungkat followers Sumber pengalaman: pengkajian pemakaian produk c) Evaluasi alternatif Pada tahap ini dimana konsmen mengolah informasi mereka yang bersaing dan membuat penilaian akhir. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi followers. Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek serta memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen.

20 20 Menurut Mowen dan Minor (1998:301), pada tahap ini konsumen konsumen akan membandingkan pilihan yang diidentifikasi sebagai cara yang mampu memcahkan masalah yang mengawali proses keputusan yang kemudian membentuk kepercayaan, sikap dan intensinya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan tersebut. Atribut produk seperti merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan sebagainya. Atribut lain yang sering menjadi pertimbangan konsumen adalah harga, nama merek dan negara asal (Engel et al, 1995:176). Evaluasi alternatif dapat dianalisis dari sudut pandang ketiga perspektif mengenai perilaku konsumen; perspektif pengambilan keputusan, perspektif pengalaman dan perspektif pengaruh perilaku. Dari perspektif pengambilan keputusan dengan keterlibatan tinggi, evaluasi alternatif mengikuti model belajar standar dimana pengaruh hirarki mengalir dari pembentukan keyakinan ke pembentukan afeksi ke tujuan perilaku. Dan dalam situasi keterlibatan rendah, evaluasi alternatif terdiri dari pembentukan keyakinan dasar mengenai pelihan yang dipertimbangkan. Reaksi afektif yang kuat akan berkembang setelah terjadi perilaku.

21 Bagan Kerangka Penelitian Berdasarkan pemaparan fenomena dan teori yang sudah penulis jelaskan, maka dapat disusun bagan kerangka penelitian sebagai berikut: Fenomena yang diteliti: Hubungan Antara Terpaan Tweet Promosi Penjualan pada dengan Minat Beli Followers Teori: Cognitive Response Pemikiran yang berasal dari proses membaca, mengetahui, dan/atau mendengar pada si penerima pesan, akan berpengaruh dan membentuk sikap menerima atau menolak pesan yang disampaikan (E. Belch& E. Belch, 2007) Rumusan masalah: Apakah terdapat hubungan antara terpaan tweet promosi penjualan pada akun dengan minat beli followers Variabel X: Terpaan Tweet Promosi Penjualan Sub-Variabel: X1: Intensitas Pesan Indikator: -Frekuensi munculnya tweet promosi -Durasi munculnya tweet promosi Variabel Y: Minat Beli Followers Indikator: 1. Pengenalan Kebutuhan 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif Sumber: Kotler & Keller (2009) X2: Isi Pesan -Kejelasan isi/materi tweet -Kelengkapan isi tweet X3: Daya Tarik Pesan -Pemilihan gambar pada tweet -Pemilihan kata pada tweet Sumber: Liliweri A. (1992: 73-76)

22 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara yang memerlukan pengujian secara empiris. Hipotesis adalah suatu bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua variable atau lebih (Sugiyono, 2009:64). Kriteria hipotesis yang diterima adalah menggunakan hipotesis statistic yaitu hipotesis kerja (H1) dan sebagai pembandingnya digunakan hipotesis nol (Ho), yang merupakan formulasi terbalik dari hipotesis kerja (Sugiyono, 2009:64) Hipotesis Mayor H 0 : Tidak terdapat hubungan antara terpaan tweet promosi penjualan Steak Holycow pada akun dengan minat beli followers H 1 : Terdapat hubungan antara terpaan tweet promosi penjualan Steak Holycow pada akun dengan minat beli followers Hipotesis Minor 1. H 0 : Tidak terdapat hubungan signifikan antara intensitas tweet promosi dengan minat beli followers H 1 : Terdapat hubungan signifikan antara intensitas tweet promosi dengan minat beli followers 2. H 0 : Tidak terdapat hubungan signifikan antara isi pesan tweet promosi dengan minat beli followers H 1 : Terdapat hubungan signifikan antara isi pesan tweet promosi dengan minat beli followers

23 23 3. H 0 : Tidak terdapat hubungan signifikan antara daya tarik tweet promosi dengan minat beli followers H 1 : Terdapat hubungan signifikan antara daya tarik tweet promosi dengan minat beli followers 1.8 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel menjelaskan secara operasional bagaimana variabelvariabel penelitian didefinisikan, indikator yang digunakan untuk mengukurnya, tingakat atau skala pengukuran apa saja yang digunakan.variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat. Variabel bebas (X) adalah Terpaan Tweet Promosi Penjualan dan variabel terikatnya (Y) adalah Minat Beli followers. Berikut akan dijelaskan definisi dari variabel-variabel tersebut: Variabel X: Terpaan Tweet Promosi Penjualan Dalam memasarkan produknya, seorang pemasar tentu tidak dapat hanya berdiam diri menunggu followers untuk mendatangi usahanya dan berharap usahanya akan dikenal masyarakat dan menjadi besar. pemasar tersebut perlu melakukan sebuah usaha yang disebut promosi. Menurut Alo Liliweri, terpaan terpaan pada media merupakan perilaku penggunaaan media yang meliputi tiga hal yaitu intesitas pesan, isi pesan, dan daya tarik pesan (Liliweri, 1992:73-76) Sub Variabel (X1) Intensitas Terpaan Tweet : berkaitan dengan kekerapan tweet promosi muncul pada akun Dengan indikator:

24 24 a. Frekuensi munculnya terpaan tweet promosi melalui akun Alat ukur: Seberapa sering followers melihat tweet dari Seberapa sering followers melihat tweet promosi dari Seberapa sering followers membaca timeline Tweet promosi dari memenuhi timeline Followers pernah me-retweet tweet promosi Followers pernah mem-favorite tweet promosi Followers pernah membalas atau me-mention c. Durasi munculnya terpaan tweet promosi akun Alat ukur: Seberapa lama waktu yang dibutuhkan followers untuk membaca timeline

25 25 Seberapa lama waktu yang dibutuhkan followers untuk membaca tweet promosi Sub Variabel (X2) Isi Pesan: berkaitan dengan isi pesan tweet dan informasi promosi yang disampaikan Steak Holycow melalui akun Dengan indikator: a. Kejelasan tweet promosi yang disampaikan oleh Steak Holycow melalui akun Alat ukur: Followers dapat memahami maksud dari tweet Followers dapat memahami maksud tweet promosi Materi tweet promosi menggunakan bahasa yang mudah dipahami b. Kelengkapan pesan promosi yang disampaikan Steak Holycow melalui akun Alat ukur: Materi tweet promosi yang disampaikan akurat sesuai dengan apa yang ada terjadi/di outlet Materi tweet promosi yang disampaikan memiliki informasi mengenai lokasi outlet promosi berlaku

26 26 Materi tweet promosi yang disampaikan memiliki informasi tentang rentang waktu berlaku promosi Materi tweet promosi yang disampaikan memiliki informasi mengenai syarat dan cara mendapatkan promosi Sub Variabel (X3) Daya Tarik Pesan: berkaitan penggunaan gambar dan pemilihan kata pada tweet yang disampaikan Steak Holycow melalui akun Dengan indikator: a. Gambar pada tweet menimbulkan ketertarikan followers. Alat ukur: Gambar pada tweet menarik perhatian followers Gambar pada tweet promosi menarik perhatian followers Gambar pada tweet promosi menimbulkan selera makan pada followers Gambar pada tweet promosi menimbulkan minat beli pada followers Gambar avatar pada merepresentasikan produik Steak Holycow

27 27 Foto/gambar pada tweet promosi relevan dengan isi pesan tweetnya b. Pemilihan atau penggunaan kata pada tweet dapat mudah dimengerti dan dipahami oleh followers Alat ukur: Kata-kata pada tweet menarik perhatian followers Kata-kata pada tweet promosi membuat saya tertarik membeli Kata-kata pada tweet promosi persuasif Kata-kata pada dapat dipahami oleh followers Variabel Y: Minat Beli Followers Minat beli merupakan kencedurungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. Minat beli followers adalah dimana para followers akun memiliki kecenderungan rasa senang dan tertarik pada produk dan program promosi yang ditawarkan oleh Steak Holycow. Minat beli followers dalam penulisan ini diukur menggunakan tiga indikator yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, dan evaluasi alternatif.

28 28 Indikator pengenalan kebutuhan: berkaitan dengan rasa tertarik dengan produk Steak Holycow melalui Alat ukur: Followers merasa tertarik dengan produk Steak Holycow Followers merasa tertarik dengan promosi yang Followers merasa perlu memanfaatkan promosi yang dilakukan Steak Holycow Indikator pencarian informasi: berkaitan dengan usaha followers dalam memfollow dan mencari tahu mengenai program promosi yang sedang berlangsung di Steak Holycow melalui Alat Ukur: Followers mendapat informasi mengenai Steak Holycow dari orang lain (keluarga, teman, atau rekan kerja) Followers mendapat informasi mengenai Steak Holycow dari jejaring sosial (twitter, facebook, atau instagram) Followers memfollow akun untuk mengetahui informasi produk terbaru pada Steak Holycow Followers memfollow akun untuk mengetahui informasi promosi terbaru pada Steak Holycow Followers mencari tahu promosi yang dilakukan Steak Holycow melalui akun

29 29 Followers berminat menanyakan hal mengenai produk kepada akun Followers berminat menanyakan hal mengenai promosi kepada akun Indikator evaluasi alternatif: berkaitan dengan menjadikan Steak Holycow sebagai alternatif utama saat akan makan steak berdasarkan akun dan memilih produk Steak Holycow dibandingkan dengan produk sejenis lainnya. Alat Ukur: Followers menjadikan Steak Holycow sebagai alternatif utama saat akan makan steak Followers memilih produk Steak Holycow dibandingkan dengan restoran sejenis lainnya Followers membandingkan program promosi Steak Holycow dengan restoran sejenis lainnya Followers mempertimbangkan keuntungan yang akan saya dapatkan saat akan menggunakan promosi Steak Holycoww Followers tidak meras keberatan dengan prosedur yang harus dilakukan untuk mendapatkan promosi.

30 30 Tabel 1.1 Matriks Penelitian Variabel X Definisi Variabel Terpaan Tayangan Tweet Promosi Penjualan Penggunaan media oleh khalayak yang meliputi jumlah waktu yang digunakan berbagai media, jenis nmedia, isi media, media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara khalayak dengan isi media yang dikonsumsi secaea keseluruhan (Rosengren dalam Rakhmat, 2009) Sub-Variabel Indikator Alat Ukur Instrumen Penelitian Skala Intensitas Pesan Definisi: Intensitas adalah waktu yang digunakan dalam mengikuti media tersebut yang didalamnya terdapat frekuensi dan durasi (Effendy, 1989) Frekuensi munculnya tayangan tweet promosi melalui Seberapa sering followers Anda melihat tweet di timeline Seberapa sering followers melihat tweet promosi dari Seberapa sering followers membaca timeline Steak Holycow Seberapa sering Anda melihat tweet dari dalam sehari Seberapa sering Anda melihat tweet promosi dari dalam sehari Seberapa sering Anda membaca timeline dalam sehari < 2 kali dalam sehari 2-4 kali dalam sehari 5-7 kali dalam sehari 8-10 kali dalam sehari Tweet promosi dari akun SteakHolycow memenuhi timeline Tweet promosi Steak Holycow pada memenuhi timeline twitter saya > 10 kali dalam sehari Melakukan retweet pada tweet akun Steak Holycow Melakukan favorite pada tweet akun Steak holycow

31 31 Membalas atau me-mention akun SteakHolycow Saya pernah me-retweet tweet promosi Ordinal Saya pernah mem-favorite tweet promosi Saya pernah me-mention atau mereply tweet Durasi mengakses tayangan tweet promosi melalui Seberapa lama followers mengakses timeline Seberapa lama followers membaca tweet promosi Seberapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk membaca timeline Seberapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk membaca tweet promosi > 15 detik dalam sehari detik dalam sehari detik dalam sehari detik dalam sehari >90 detik dalam sehari Isi Pesan Definisi: jenis isi media yang dikonsumsi. Pesan haruslah bersifat mudah dimengerti, lengkap dan tepat waktu untuk meramalkan efek yang timbul pada komunikan (Nitisemito, Kejelasan tweet promosi pada Materi tweet melalui mudah dipahami Materi tweet promosi melalui mudah dipahami Saya dapat memahami maksud dari tweet dalam Saya dapat memahami maksud dari tweet promosi dalam Materi tweet promosi dalam akun Ordinal

32 ) Materi tweet promosi melalui menggunakan bahasa yang mudah menggunakan bahasa yang mudah saya mengerti Kelengkapan tweet promosi pada Materi tweet promosi pada akurat sesuai dengan apa yang terjadi di outlet Materi tweet promosi melalui sesuai dengan promosi yang terdapat pada outlet SteakHolycow Ordinal Materi tweet promosi pada memiliki informasi mengenai lokasi oultet berlaku promosi Materi tweet promosi pada memiliki informasi mengenai lokasi outlet berlaku promosi Materi tweet promosi pada akun Steak holycow memiliki informasi rentang waktu promosi Materi tweet promosi pada memiliki informasi mengenai rentang waktu berlaku promosi Materi tweet promosi Steak holycow memiliki informasi cara mendapatkan promosi Materi tweet promosi pada memiliki informasi syarat dan cara untuk mendapatkan promosi

33 33 Daya Tarik Pesan Definisi: Daya tarik merupakan poin atensi atau perhatian pada pesan yang disampaikan pada media tersebut. Penggunaan gambar pada tweet promosi Gambar pada tweet promosi menarik perhatian followers Gambar pada tweet promosi Steak Holycow menarik perhatian followers Foto/gambar pada tweet menarik perhatian saya Foto/gambar pada tweet promosi menarik perhatian saya Ordinal Gambar pada tweet promosi Steak Holycow menimbulkan selera makan saya Foto/gambar pada tweet menimbulkan selera makan saya Gambar pada tweet promosi menimbulkan minat beli pada followers Gambar avatar merepresentasikan produk Gambar pada akun relevan dengan isi tweet Foto/gambar pada tweet menimbulkan minat beli saya Gambar avatar merepresentasikan Steak Holycow Foto/gambar pada tweet promosi relevan dengan isi pesan tweetnya Gambar pada tweet promosi relevan dengan isi tweet Ordinal Pemilihan kata pada tweet Pemilihan kata pada tweet menarik perhatian followers Kata-kata pada tweet menarik perhatian saya

34 34 Pemilihan kata pada tweet pormosi menarik perhatian Pemilihan kata pada tweet promosi persuasif Pemilihan kata pada tweet dapat dipahami Kata- kata pada tweet promosi membuat saya tertarik membeli produk Steak Holycow Kata-kata pada tweet promosi sangat persuasif Kata- kata pada tweet promosi dengan mudah saya pahami

35 35 Variabel Y Minat Beli Konsumen Definisi Variabel perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan mengininkan suatu produk (Kotler dan Keller, 2003:181) Indikator Alat Ukur Instrumen Skala Pengenalan kebutuhan followers Followers merasa perlu memanfaatkan promosi pada Followers merasa tertarik dengan promosi yang Followers merasa tertarik dengan Saya merasa perlu memanfaatkan promosi yang diinformasikan melalui Saya merasa tertarik dengan promosi yang dilakukan Saya merasa tertarik dengan Ordinal Pencarian informasi Followers mendapat informasi mengenai Steak Holycow dari orang lain Followers mendapat informasi mengenai Steak Holycow dari jejaring sosial Followers memfollow untuk mengetahui informasi produk SteakHolycow Followers memfollow untuk mengetahui Saya mendapat informasi mengenai Steak Holycow dari orang lain (keluarga, teman, atau rekan kerja) Saya mendapat informasi mengenai Steak Holycow dari jejaring sosial (Twitter, Facebook, atau Instagram) Saya mem-follow akun untuk mengetahui informasi produk terbaru Steak Holycow Saya memfollow untuk Ordinal

36 36 promosi pada SteakHolycow Followers mencari tahu promosi yang sedang berlangsung di SteakHolycow melalui Followers berminat menanyakan informasi mengenai produk kepada Followers berminat menanyakan informasi mengenai promosi kepada Evaluasi Alternatif Followers menjadikan Steak Holycow sebagai alternatif utama saat akan makan steak Followers memilih produk Steak Holycow dibandingkan dengan produk sejenis Followers membandingkan program promosi Steak Holycow dengan restoran sejenis Followers mempertimbangkan keuntungan yang didapat melalui promosi Steak Holycow Followers tidak merasa keberatan dengan prosedur untuk mendapatkan promosi mengetahui informasi promosi terbaru Steak Holycow Saya mencari tahu promosi yang sedang berlangsung melalui Saya berminat menanyakan informasi mengenai produk kepada Saya berminat menanyakan informasi mengenai promosi kepada Saya menjadikan Steak Holycow sebagai alternatif utama saat akan makan steak Saya lebih memilih produk Steak Holycow dibandingkan dengan restoran steak lainnya Saya membandingkan program promosi Steak Holycow dengan promosi restoran sejenis lainnya Saya mempertimbangkan keuntungan yang akan saya dapatkan saat akan menggunakan promosi Steak Holycow Saya tidak merasa keberatan dengan prosedur transaksi yang harus saya lakukan untuk mendapatkan promosi Ordinal

37 1.9 Prosedur Penelitian Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional karena adanya mencari hubungan antar variabel. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktr berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Apabila hanya dua variabel yang dihubungkan, korelasinya disebut korelasi sederhana, dan apabila lebih dari dua, disebut korelasi ganda. (Rakhmat, 1989). Penelitian ini juga merupakan penelitian survei yang meruipakan satu bentuk tehnik penelitian dimaana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanayan;satu cara mengumpulkan data melalui komunikasi dengan individu dalam sautu sampel (Zikmund, 1997) Jenis dan Sumber Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber data yang dikelompokkan dalam dua golongan yaitu: 1) Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari lapangan dan belum pernah diapaki sebelumnya. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui kuisioner yang dibagikan kepada followers akun

38 38 2) Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, antara lain data yang didapat dari seminar, artikel, buku, maupun studi pustaka seperti jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) Kuisioner Kuisioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dnegan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009:142). Penyebaran kuisioner kepada responden yaitu followers akun yang pernah membalas atau me-mention akun perihal promosi penjualan, dan me-retweet tweet promosi penjualan. 2) Wawancara Kegiatan tanya jawab ditujukan untuk memperkuat data dan informasi mengenai strategi promosi penjualan melalui akun Holycow. Wawancara dilakukan dengan pemilik sekaligus founder dari Steak Holycow yaitu Lucy Wiryono. Wawancara dilakukan melalui karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh Lucy Wiryono.

39 39 3) Studi pustaka Studi pustaka dengan menelaah teori serta pokok pikiran yang terdapat pada berbagai sumber dan buku yang relevan dengan pembahasan masalah yang diteliti Skala dan Tehnik Pengukuran Data Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang dihunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.. Dan skala yang digunakan adalah Skala Likert dengan 5 opsi respon (Skala Likert, 2014): Tabel 1.2 Bobot dan Kategori Skala Likert Variabel Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

40 Populasi dan Sampel Populasi Populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:81). Maka dari itu, populasi adalah jumlah keseluruhan objek atau subjek yang akan diteliti dalam suatu penelitian sehingga bisa menjadi sumber data. Dalam penelitian ini, objek yang diteiliti adalah para followers yang pernah melakukan mention akun mengenai promosi yang diadakan oleh Steak Holcyow sejak bulan Januari-April 2015, baik itu mention dengan keperluan me-retweet, bertanya kepada narasumber, maupun hanya berkomentar mengenai promosi yang dilakukan melalui Penulis memilih kelompok followers ini, karena penulis melihat kelompok followers ini merepresentasikan orang-orang yang pernah melihat, membaca, dan menyimak tweet-tweet promosi yang dilakukan oleh akun Setelah penulis melakukan penelusuran dengan menggunakan fitur advanced search, didapat 142 akun twitter yang pernah me-mention, atau membalas twit dari Steak Holycow.

41 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada dipopulasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2009:81). Unit sampel penelitian ini adalah followers yang menjadi yang pernah me-mention atau membalas tweet dari akun terhitung bulan Januari-April 2015 dimana Steak Holycow melakukan promosi secara intens melalui twitternya. Dimana pada bulan Januari hingga April 2015, pihak Steak Holycow melakukan promosi yang gencar dan besar-besaran melalui twitternya dengan setiap hari memposting mengenai promo tersebut dan tidak lupa mengingatkan kepada followers-nya. Tehnik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling, dimana masing-masing elemen populasi memiliki probabilitas terpilih yang diketahui dan setara. Mengambil sampel yang telah dihitung menggunakan Rumus Slovin Dimana: N= Jumlah populasi

42 42 n: sampel d= tingkat kepercayaan atau presisi (ditentukan sebesar 5%) n = (142) (0.05) 2 n (dibulatkan menjadi 105) Dengan jumlah populasi sebanyak 142 orang, setelah dihitung menggunakan rumus diatas, didapatkan hasil sebesar yang kemudian dibulatkan menjadi 105 responden sampel. Teknik yang dilakukan pada penelitian ini untuk menentukan sampel yaitu dengan cara mengundi unit-unit populasi. Cara ini dilakukan oleh penulis karena populasi dalam penelitian ini tidak terlalu besar dan agar setiap nama dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih. Langkah pertama yang penulis lakukan adalah dengan membuat daftar unit populasi pada satu lembar kertas lengkap dengan nomer khusus sebagai lambang setiap unit populasi. Selanjutnya penulis menulis satu persatu nomer khusus tersebut dalam lembaran-lembaran kecil, lalu digulung satu per satu, dimasukkan ke dalam suatu wadah dan dikocok. Langkah terakhir, penulis mengambil satu kertas, membukanya dan mencatat nomor yang ada di dalam kertas tersebut. Langkah terakhir dilakukan selama 105 kali. Bila terdapat nomor yang sama yang keluar, penulis mengulangi lagi kocokannya hingga nomor yang berbeda, yang belum ada di catatan sampel, keluar dan bisa menjadi salah satu unit sampel.

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1 1.2 Rumusan Masalah...8 1.3 Identifikasi Masalah...8 1.4 Tujuan Penelitian...9

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

Penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif untuk penelitian ini. Pendekatan kuantitatif dipilih karena dalam penelitian ini menguji efektivitas

Penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif untuk penelitian ini. Pendekatan kuantitatif dipilih karena dalam penelitian ini menguji efektivitas BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Pada bab IV ini diawali dengan penjelasan mengenai pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, terdapat penjelasan mengenai populasi dan sampel yang

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian secara terperinci. Teori yang akan dibahas sebagai berikut: 2.1.1. Electronic

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli Vaseline Men Hasil pengujian hipotesis pertama dapat membuktikan bahwa kreativitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Bandung, jalan Aceh no. 30 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Bandung, jalan Aceh no. 30 Bandung. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian akan dilakukan di Restoran. Lokasi ini bertempat di Kota Bandung, jalan Aceh no. 30 Bandung. B. Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya era modern saat ini khususnya di bidang era komunikasi memberikan dampak yang cukup signifikan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang perekonomian.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Produk Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kehidupan masyarakat modern, cara berkomunikasi sudah tidak hanya dilakukan dengan bertatap mata secara langsung saja. Kita bisa melakukan komunikasi jarak jauh

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BUKU TULIS SISWA MELALUI SOCIAL MEDIA DALAM PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BUKU TULIS SISWA MELALUI SOCIAL MEDIA DALAM PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BUKU TULIS SISWA MELALUI SOCIAL MEDIA DALAM PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS (Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Buku Tulis Siswa melalui Twitter dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota yang ramai dan sering dikunjungi oleh para wisatawan yang berdatangan dari luar kota maupun wisatawan asing dari luar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya iklan yang beredar di televisi nasional membuat konsumen semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin maju di era globalisasi saat ini sehingga membuka berbagai peluang bisnis termasuk di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat di bidang ekonomi, social, budaya. Hal ini dengan sendirinya membawa perubahan pada kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari sekedar produk atau jasa yang berkualitas, harga yang bersaing, dan ketersediaan produk bagi pasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin hari perkembangan teknologi semakin signifikan. Hadirnya teknologi semakin mempermudah komunikasi antar individu dimanapun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMKIRAN DAN HIPOTESIS. untuk mendorong penjualan produk yang ditawarkan oleh perusahaan baik itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMKIRAN DAN HIPOTESIS. untuk mendorong penjualan produk yang ditawarkan oleh perusahaan baik itu BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Promosi penjualan pada dasarnya merupakan pemberian atau penggunaan insentif untuk mendorong penjualan produk yang ditawarkan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. perancangan sangatlah penting. Maka dari itu penulis memilih media sosial Youtube

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. perancangan sangatlah penting. Maka dari itu penulis memilih media sosial Youtube BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI 1.1 Penempatan Media (Media Placement) 1.1.1 Teknis Produksi Media Sosial Utama Kehadiran sebuah media utama sebagai sarana untuk mempromosikan sebuah perancangan sangatlah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Terdapat banyak macam metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi Promosi digunakan untuk menginformasikan atau memberitahu kepada orang mengenai produk dan membujuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu bergerak dalam hitungan detik, pasar diwarnai oleh persaingan yang luar biasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen Kopi Luwak Malabar. Penelitian ini dilakukan di PT. NuGa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Sekarang ini banyak perusahaan yang berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Sekarang ini banyak perusahaan yang berlombalomba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan kompetitif dalam dunia bisnis merupakan faktor pendongkrak bagi perusahaan untuk selalu berkembang. Faktor ini juga yang mengharuskan suatu perusahaan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan produkproduk penopang kehidupan manusia, kehidupan kita hampir tak bisa lepas dari sekumpulan iklan.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6): II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6): Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi semakin berkembang. Salah satu teknologi yang berkembang paling pesat adalah internet. Seperti yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Dengan semakin ketat dan kompleksnya persaingan, maka banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan eceran (retailing) adalah perpenjualan barang atau jasa secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau keluarga. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003),

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003), menerangkan bahwa internet merupakan sebuah sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang dapat

Lebih terperinci

Peran Website bapusipda.jabarprov.go.id Sebagai Media Promosi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat

Peran Website bapusipda.jabarprov.go.id Sebagai Media Promosi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Peran Website bapusipda.jabarprov.go.id Sebagai Media Promosi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Dian Prayoga 1, Tine Silvana Rachmawati 2, Evi Rosfiantika 3 Departemen Ilmu Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Internet saat ini sangatlah pesat, hal ini dikarenakan pada awalnya Internet dipakai hanya untuk kalangan tertentu saja, tetapi sekarang semua orang bisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisis dalam penelitian ini adalah penghuni perumahan Puri Mansion: Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisis dalam penelitian ini adalah penghuni perumahan Puri Mansion: Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek peneltian Penelitian ini meneliti pengaruh saluran distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian di properti.objek yang dijadikan unit analisis dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat masyarakat semakin mudah dalam mendapatkan suatu informasi yang menjadi kebutuhan mereka. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan terakhir di mana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian

Lebih terperinci

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang memegang peranan penting dalam perusahaan. Bidang pemasaran berupaya untuk mengindentifikasi keinginan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Setiap perusahaan selalu ingin mendapatkan cara terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan keinginan yang kuat dari orang tua agar anak-anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan teknologi telah membuat kegiatan branding pun mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan teknologi telah membuat kegiatan branding pun mengalami perubahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merek merupakan tampilan awal yang memudahkan konsumen untuk mengenali sebuah produk. Menurut Aaker (2008:36), merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis bisnis. Selain digunakan sebagai produksi, teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis bisnis. Selain digunakan sebagai produksi, teknologi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi masa kini dapat menyediakan berbagai macam perangkat untuk berbagai macam jenis bisnis. Selain digunakan sebagai produksi, teknologi juga diplikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian.

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian. 69 BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian ini adalah data yang kemudian

Lebih terperinci

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN B A B III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian menurut Tatang M. Amirin (1995) adalah sifat atau keadaan dari sesuatu benda, orang, atau keadaan yang menjadi sasaran penelitian.

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Efektifitas isi pesan, ID_AyahASI, Tingkat pengetahuan. Daftar Pustaka : 6 buku,

ABSTRAK. : Efektifitas isi pesan, ID_AyahASI, Tingkat pengetahuan. Daftar Pustaka : 6 buku, EFEKTIFITAS ISI PESAN AKUN TWITTER @ID_AYAHASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN FOLLOWERS MENGENAI MASALAH SEPUTAR ASI Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2007 Mirzani Augustya/207000130 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dengan penggunaan internet dalam proses pemasaran produk dan jasa telah mengubah bentuk komunikasi yang semula bergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (www.kelompoke.blogdetik.com)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (www.kelompoke.blogdetik.com) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekarang ini perkembangan teknologi ponsel sangat menjanjikan apabila dilihat dari dunia bisnis. Semakin maju perkembangan teknologi Ponsel semakin membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat,

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat, BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat, banyaknya produk produk sejenis dengan segmentasi pasar yang sama menambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Twitter Twitter adalah sebuah jejaring sosial dan jaringan informasi yang terdiri atas pesan-pesan sepanjang 140 karakter yang disebut Tweet (support.twitter.com,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini menganalisis tentang preferensi konsumen terhadap paket wisata Kusuma Agrowisata. Kerangka pemikiran teoritis disusun berdasarkan penelusuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet adalah sesuatu yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat modern di indonesia. Di era informasi seperti saat ini internet memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Pemasaran Suparyanto & Rosad (2015:3) mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan dunia yang semakin pesat, perkembangan kondisi pasar yang sekarang ini telah membawa pengaruh terhadap strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada dunia modern saat ini mulai banyak peluang yang menggiurkan dalam menjalankan bisnis baru yaitu bisnis coffee shop, khususnya di kota Surabaya juga mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang, dan perkembangannya setiap hari semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang menginginkan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan globalisasi dan pasar bebas seperti sekarang ini banyak melahirkan perusahaan baru mengakibatkan

Lebih terperinci

Teknik marketing yang menggunakan Social Media sebagai sarana untuk mempromosikan suatu produk atau suatu jasa, atau produk lainnya secara lebih

Teknik marketing yang menggunakan Social Media sebagai sarana untuk mempromosikan suatu produk atau suatu jasa, atau produk lainnya secara lebih Teknik marketing yang menggunakan Social Media sebagai sarana untuk mempromosikan suatu produk atau suatu jasa, atau produk lainnya secara lebih spesifik. Kenali Platform Sosial Media Anda Pengguna Internet

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penggunaan internet yang semakin aplikatif berbanding lurus dengan pertumbuhan pengguna internet khususnya di Indonesia. Berikut ini tersaji grafik pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan informasi yang sangat cepat serta mempermudah. individu dalam berkomunikasi satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan informasi yang sangat cepat serta mempermudah. individu dalam berkomunikasi satu dengan lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi era digital dewasa ini sangat pesat. Dengan begitu banyak bermunculan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk mempelajari perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi menjelang era millennium tiga ini. Era tersebut diyakini pula sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi ini,dimana kegiatan bisnis diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara perusahaan satu dengan lainnya. Terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan satu hal yang wajib untuk dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Selama hampir dua puluh empat jam, manusia berkomunikasi dengan sesamanya

Lebih terperinci

Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa

Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa Adinda Fuadilla A 1, Suwandi Sumartias 2, Trie Damayanti 3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2005 : 18) adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan pembelian konsumen menjadi faktor yang penting dalam penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika rangsangan konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Semua manusia pasti berinteraksi dan bersosialisasi dengan cara berkomusikasi

Lebih terperinci