Pelaksanaan Pengentasan Kelaparan serta Konsumsi & Produksi Berkelanjutan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia
|
|
- Yulia Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pelaksanaan Pengentasan Kelaparan serta Konsumsi & Produksi Berkelanjutan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia Wahyuningsih Darajati Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Sidang Regional DKP Wilayah Barat untuk Provinsi se-sumatera Surabaya, 17 Mei
2 Outline 1. Pendahuluan: Latar Belakang dan Proses 2. SDGs untuk Menyempurnakan MDGs 3. Kerangka Pelaksanaan TPB/SDGs: Goal, Target, dan Indikator 4. Peran dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan 5. Rencana Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs 2
3 1. Pendahuluan: Latar Belakang dan Proses a. Komitmen Millennium Development Goals (MDGs): berisikan 8 Goals, 18 Target dan 63 Indikator berakhir pada tahun 2015 b. SDGs merupakan rencana aksi dari Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development c. SDGs dideklarasikan pada 25 September 2015 dalam Sidang PBB di New York Indonesia dihadiri oleh Bapak Wakil Presiden d. Agenda SDGs terdiri atas 17 goals, 169 target, dan 240 indicator (Data Indikator: 19 Februari 2016) e. Pendekatan SDGs meliputi: Memberantas kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensi Memerangi ketidaksetaraan dalam dan di antara Negara-Negara Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan Mengembangkan keterlibatan sosial f. PBB melakukan penyusunan SDGs diikuti oleh seluruh komponen: (1) Pemerintah, (2) Parlemen, (3) LSM, dan (4) Dunia Usaha/Bisnis 3
4 Lanjutan 4
5 2. SDGs untuk Menyempurnakan MDGs Memperluas sumber pendanaan, selain bantuan negara maju juga sumber dari swasta 2 3 Menekankan pada hak asasi manusia agar diskriminasi tidak terjadi dalam penanggulangan kemiskinan dalam segala dimensinya Lebih komprehensif disusun dengan melibatkan lebih banyak negara dengan tujuan yang universal untuk negara maju dan berkembang Tidak hanya memuat Goals tetapi juga Sarana Pelaksanaan (Means of Implementation) MDGs hanya menargetkan pengurangan setengah, SDGs menargetkan untuk menuntaskan seluruh indikator Zero Goals 4 Inklusif, secara spesifik menyasar kepada mereka yang cacat dan rentan 5 Indikator SDGs memungkinkan pelibatan masyarakat madani (CSO) 5
6 The 2030 Agenda for Global Action (SDGs) CORRESPONDING GOALS IN THE NATIONAL DEVELOPMENT PLAN GOALS GLOBAL TARGETS CORRESPONDING TARGET IN THE CURENT RPJMN Goal 1. No Poverty 7 4 Goal 2: Zero Hunger; 8 5 Goal 3: Good Health and Well-Being; 13 8 Goal 4: Quality Education; 10 5 Goal 5: Gender Equality; 9 6 Goal 6: Clean Water and Sanitation; 8 6 Goal 7: Affordable and Clean Energy; 5 3 Goal 8: Decent Work and Economic Growth; 12 9 Goal 9: Industry, Innovation and Infrastructure; 8 3 Goal 10: Reduced Inequalities; 10 6 Goal 11: Sustainable Cities and Communities 10 7 Goal 12: Sustainable Consumption and Production; 11 7 Goal 13: Climate Action; 5 2 Goal 14: Life Below Water; 10 7 Goal 15: Life on Land; 12 7 Goal 16: Peace, Justice and Strong Institutions, Goal 17: Partnerships for the Goals
7 3. Kerangka Pelaksanaan TPB/SDGs: Goal, Target, dan Indikator SDGs Indonesia 17 Goals, 169 Target, 240 Indikator Pilar Sosial 6 Goals, 55 Target, 88 Indikator Pilar Ekonomi 5 Goals, 45 Target, 61 Indikator Pilar Lingkungan 4 Goals, 38 Target, 44 Indikator Pilar Pembangunan Inklusif & Cara Pelaksanaan 2 Goals, 31 Target, 48 Indikator Goal 1: Penghapusan Kemiskinan; Goal 2: Penghapusan Kelaparan; Goal 3: Kesehatan dan Kesejahteraan; Goal 4: Pendidikan Berkualitas; Goal 5: Kesetaraan Gender; Goal 6: Air Bersih dan Sanitasi; Goal 7: Energi Bersih & Terjangkau; Goal 8: Pertumbuhan Ekonomi & Pekerjaan Layak; Goal 9: Infrastruktur Tangguh, Industri Inklusif & Inovatif; Goal 10: Penurunan Kesenjangan; Goal 11: Kota Inklusif & Berkelanjutan Goal 12: Konsumsi & Produksi Berkelanjutan; Goal 13: Perubahan Iklim & Pengurangan Risiko Bencana; Goal 14: Pelestarian & Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem Laut; Goal 15: Pelestarian & Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem Darat; Goal 16: Perdamaian, Keadilan & Kelembagaan yg Kokoh, Goal 17: Kemitraan untuk Semua Tujuan Pembangunan
8 4. Peran dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan Penetapan Indikator Kebijakan & Program Persiapan Data dan Informasi Sosialisasi/Diseminasi, Komunikasi dan Advokasi Pemantauan & Evaluasi dan Pelaporan Dukungan Regulasi dan Anggaran Advokasi Pelaku Usaha Fasilitasi Program Peningkatan Kapasitas Dukungan Pendanaan PEMERINTAH (Pusat dan Daerah) & PARLEMEN FILANTROPI & BISNIS/ SWASTA IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN AKADEMISI & PAKAR OMS & MEDIA Peningkatan Kapasitas Pemantauan dan Evaluasi Policy Paper/Policy Brief sebagai dasar Policy Formulation Diseminasi dan Advokasi Fasilitasi Program Membangun pemahaman publik Monitoring
9 5. Rencana Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 9
10 Arahan Presiden dalam Sidang Kabinet 23 Desember 2015 Pokok Arahan: 1. Mengoptimalkan peran koordinasi Kementrian PPN/Bappenas dalam pembangunan, mengingat hampir seluruh tujuan PB (TPB/SDGs) telah terakomodasi dalam RPJMN 2. Melibatkan semua pihak (pemerintah, parlemen, akademisi, OMS dan media, dunia usaha/swasta/filantropi) untuk bersinergi sesuai peran, fungsi dan kemampuan para pihak 3. Kelembagaan bisa langsung bekerja, baik secara strategis maupun operasional
11 Rencana Pelaksanaan SEPT 2016 UNGA PERSIAPAN PERTEMUAN DENGAN PARA PIHAK RENCANA MEI 2016 PERPRES SDG 1. LAPORAN 15 TAHUN PELAKSANAAN MDG 2. TAHUN PERTAMA PELAKSANAAN SDGs ROADMAP 2. PENYUSUNAN RAD SDGs 3. SIDE EVENT PENYUSUNAN RAN AKSI SDG SOSIALISASI PERSIAPAN PENYUSUNAN RAD SDGs
12 Rencana Penerbitan Perpres Pelaksanaan TPB/SDGs Perpres mengatur tentang Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB (Sustainable Development Goals/SDGs) Draf Perpres mencakup: Definisi Sasaran dan target TPB Struktur Tim Koordinasi TPB Nasional Penugasan Kementerian/Lambaga terkait Peran Pemerintah Daerah Kaji ulang Pelaporan Penganggaran Lampiran : SDGs Indonesia
13 Tim Koordinasi Nasional Dalam pelaksanaan TPB dibentuk TIM KOORDINASI NASIONAL yang terdiri atas: a. Tim Pengarah: Menteri PPN/Kepala Bappenas dengan K/L terkait; Kepala Kantor Staf Presiden (KSP); Perwakilan dari Pemangku Kepentingan terkait seperti OMS, Filantropi & Bisnis/Swasta, Akademisi, dan undangan yang diperluas b. Dewan Pakar; c. Tim Pelaksana: E1 dari K/L terkait, KSP; Sekretariat Wakil Presiden; Perwakilan dari Pemangku Kepentingan terkait seperti OMS, Filantropi & Bisnis/Swasta, Akademisi, dan undangan yang diperluas d. Pokja-Pokja: E1 dan E2 dari K/L terkait; Perwakilan dari Pemangku Kepentingan terkait seperti OMS, Filantropi & Bisnis/Swasta, Akademisi, dan undangan yang diperluas Pembentukan Tim Koordinasi Nasional akan ditetapkan dengan Permen PPN/Ka Bappenas
14 Draf Struktur Tim Koordinasi (Draf Permen PPN/Ka Bappenas)
15 Contoh Lampiran Perpres (SDGs Indonesia - Goal 2 terkait Pengentasan Kelaparan) GOAL/TARGET GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN ) K/L PENANGGUNG JAWAB 2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan gizi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan 2.1 Mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan dan gizi bagi semua orang a. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita pada tahun 2019 menjadi 17% (2013: 19,9 %) Kementerian Pertanian; Kementerian Kesehatan b. Menurunnya proporsi penduduk dengan asupan kalori minimum di bawah 1400 kkal/kapita/hari pada tahun 2019 menjadi 8,5 % (2015: 17,4%) 2.2 Mengakhiri segala bentuk kekurangan gizi a. Menurunnya prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di bawah dua tahun/ baduta pada tahun 2019 menjadi 22,8% (2013: 32,9%) b. Menurunnya prevalensi wasting (kurus) pada anak balita pada tahun 2019 menjadi 9,5% (2013: 12%) c. Terkendalinya prevalensi obesitas pada balita pada tahun 2019 menjadi 11,9% (2013: 11,9%) d. Menurunnya prevalensi anemia pada ibu hamil pada tahun 2019 menjadi 28% (2013: 37,1%) e. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif menjadi 50% pada tahun 2019 (2013: 38%) f. Meningkatnya kualitas konsumsi pangan yang diindiasikan oleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) mencapai 92,5; dan g. Tingkat konsumsi ikan menjadi 54,5 kg/kapita/tahun pada tahun 2019 (2015: 40.9 kg/kapita/tahun) 2.3 Meningkatkan dua kali lipat produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil a. Meningkatnya ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri yaitu padi, jagung, kedelai, gula, daging sapi, ikan, dan garam pada tahun 2019 b. Terlaksananya distribusi ha katas tanah bagi petani, buruh tani dan nelayan c. Berkembangnya usaha sektor pertanian dan perikanan, khususnya bagi petani dan nelayan yang kurang mampu Kementerian Pertanian; Kementerian Kesehatan; Kementerian Kelautan Perikanan Kementerian Pertanian; Kementerian Kelautan Perikanan; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Kementerian Agraria dan Tata Ruang; Kementerian Desa dan Pengembangan Daerah Tertinggal 2.4 Memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan a. Ditetapkannya kawasan pertanian pangan berkelanjutan b. Tersalurkannya saranan produksi pertanian, peternakan dan perikanan, terutama pupuk, benih dan alat mesin pertanian/perikanan 2.5 Mempertahankan keragaman genetik benih, tanaman budidaya dan hewan peliharaan dan spesies liar Terselenggaranya sistem pengembangan, pembinaan, pengawasan dan sertifikasi perbenihan dan perbibitan tanaman pangan, peternakan dan perikanan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat di 32 provinsi Berkembangnya program dan pembangunan di Desa Mandiri Benih pada tahun 2019 Kementerian Pertanian; Kementerian Agraria dan Tata Ruang; Kementerian Kelautan Perikanan Kementerian Pertanian; Kementerian Kelautan Perikanan
16 Contoh Lampiran Perpres (SDGs Indonesia - Goal 12 terkait Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan) GOAL/TARGET GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN ) K/L PENANGGUNG JAWAB Goal 12: Menjamin Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan 12.1 Melaksanakan Kerangka Kerja 10 Tahun Program (10YFP) untuk Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan (Sustainable Consumption and Production/SCP) Tersusunnya rencana operasional pola SCP hingga tahun 2019 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 12.2 Tercapainya pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien 12.3 Mengurangi kehilangan makanan sepanjang rantai produksi dan pasokan 12.4 Tercapainya pengelolaan bahan kimia dan semua jenis limbah secara ramah lingkungan melalui siklus hidupnya 12.5 Mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali 12.6 Mengintegrasikan informasi keberlanjutan dalam siklus pelaporan perusahaan 12.7 Mempromosikan praktek pengadaan publik yang berkelanjutan Diterapkannya pola SCP pada sektor-sektor prioritas hingga tahun 2019 Meningkatnya standar produk, produktivitas dan pemanfaatan hasil pangan ramah lingkungan hingga tahun 2019 Meningkatnya pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sesuai dengan peraturan melalui pembatasan dan/atau penghapusan 2 jenis B3 (2015: 0), serta meningkatnya pengelolaan limbah B3 menjadi 150 juta ton pada tahun 2019 (2015: 100 juta ton) Meningkatnya pengelolaan sampah terpadu (reduce, reuse and recycle/3r) melalui beroperasinya 100 unit recycle center sekala kota (2015: 1 unit), terbangunnya Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) sekala komunal di 334 kabupaten/kota (2015: 50), serta 20 kota berwawasan lingkungan berbasis 3R (2015: 3 kota) hingga tahun 2019 Tersedianya dan tersebarnya informasi ketersediaan produk ramah lingkungan hingga tahun 2019 Dikembangkannya peraturan dan standar pelayanan publik dalam penerapan SCP hingga tahun 2019 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Kementerian Pertanian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
17 Penetapan Target/Indikator dan Ketersediaan Data Nasional Penyelerasan target-target SDGs dengan target RPJMN, Renaksi, MDGs, dan Konvensi lainnya Pengkajian dan pemetaan ketersediaan indikator di tingkat nasional (sesuai dengan RPJMN , Renstra K/L, statistik BPS) serta ketersediaan data dan informasi pendukungnya Koordinasi dan komunikasi dengan parapihak tingkat nasional dan daerah untuk verifikasi indikator dan sinergitas program pembangunan 17
18 Persiapan Nasional 1. Diseminasi dan Sosialisasi SDGs kepada seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah Pusat & Daerah, OMS & Media, Filantropi & Bisnis, Akademisi); 2. Pengembangan Peraturan Presiden terkait implementasi SDGs; 3. Pemetaan dan pemilihan goal, target, dan indikator yang sesuai dengan RPJMN; 4. Pemetaan indikator yang belum ada dan akan dikembangkan dalam Rencana Aksi Nasional (RAN); 5. Pengembangan Roadmap SDGs
19 Persiapan Regional 1. Diseminasi dan Sosialisasi a. Wilayah Barat (Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan) di Surabaya (23-24 Mei 2016) b. Wilayah Timur (Sulawesi, NTB, NTT, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat) di Makassar (30-31 Mei 2016) 2. Persiapan Rencana Aksi Daerah (RAD) a. Pengembangan pedoman Rencana Aksi Daerah (RAD) b. Fasilitasi penyusunan RAD 19
20 TERIMA KASIH 20
21 Goal Pemetaan Goal/Target SDGs dengan Prioritas Nasional (RPJMN) Target Global RPJMN Prioritas Nasional (RPJMN) Mengentaskan segala bentuk kemiskinan dimanapun 7 4 Penanggulangan Kemiskinan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Penghidupan Berkelanjutan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Marjinal Mengentaskan kelaparan, ketahanan pangan, dan meningkatkan gizi serta mempromosikan pembangunan pertanian yang berkelanjutan 8 5 Peningkatan Kedaulatan Pangan Menjamin hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua dan segala usia 13 8 Pelaksanaan Program Indonesia Sehat
22 Lanjutan. Goal Target Global RPJMN Prioritas Nasional (RPJMN) Menjamin pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua 10 5 Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan 9 6 Melindungi Anak, Perempuan dan Kelompok Marjinal Menjamin ketersediaan dan manajemen yang berkelanjutan dari air bersih dan sanitasi untuk semua 8 6 Ketahanan Air
23 Lanjutan. Goal Menjamin akses energi yang terjangkau, handal, berkelanjutan, dan modern untuk semua Target Global RPJMN Prioritas Nasional (RPJMN) 5 3 Kedaulatan Energi Mempromosikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang menyeluruh, produktif, dan pekerjaan yang layak untuk semua Membangun infrastruktur yang tangguh, mempromosikan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta menumbuhkan inovasi Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja Membangun Konektivitas Nasional untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan Membangun Transportasi Umum Massal Perkotaan Penguatan Investasi Akselerasi Industri Manufaktur Peningkatan Kapasitas Inovasi dan Teknologi
24 Goal Mengurangi kesenjangan di dalam negara dan antarnegara Membuat kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan Target Global RPJMN Lanjutan. Prioritas Nasional (RPJMN) Pengembangan Kawasan Perbatasan Pembangunan Daerah Tertinggal Pemerataan pembangunan antar wilayah Menjamin Kepastian Hukum Hak Kepemlikan Tanah Membangun Perumahan dan Kawasan Permukiman
25 Lanjutan. Goal Menjamin pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan Membuat langkah segera untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya Melakukan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan laut, samudera, dan sumberdaya maritim untuk pembangunan berkelanjutan Global Target RPJMN Prioritas Nasional (RPJMN) Peningkatan agroindustri, hasil hutan kayu, perikanan dan hasil tambang berkelanjutan Perbaikan kualitas lingkungan (termasuk perilaku ramah lingkungan) Penanganan Perubahan iklim dan Penyediaan informasi Iklim dan Kebencanaan Pengembangan ekonomi maritim dan kelautan: i. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut; ii. Meningkatkan harkat hidup nelayan dan masyarakat pesisir
26 Lanjutan. Goal Melindungi, memulihkan, dan mempromosikan pemanfaatan ekosistem darat yang berkelanjutan, manajemen hutan yang lestari, mengatasi kekeringan, menghentikan dan memulihkan degradasi lahan serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati Target Global RPJMN 12 7 Prioritas Nasional (RPJMN) Pelestarian SDA, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana: i. Peningkatan konservasi dan tata kelola hutan ii. Perbaikan kualitas lingkungan hidup iii. Pelestarian dan pemanfaatan kehati Pemberantasan tindakan penebangan liar dan penambangan liar
27 Lanjutan. Goal Target Global RPJMN Prioritas Nasional (RPJMN) Melindungi masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif pada semua tingkatan Meningkatkan kualitas perlindungan warga negara Indonesia Peningkatan penegakan hukum yang berkeadilan Membangun Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan
28 Lanjutan. Goal Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan yang meliputi keuangan, teknologi, peningkatan kapasitas, perdagangan, kebijakan dan kelembagaan yang koheren, kerjasama dengan para pemangku kepentingan, data, monitoring, dan akuntabilitas Target Global RPJMN Prioritas Nasional (RPJMN) Pelaksanaan politik LN bebas aktif Memperkuat peran dalam kerjasama global dan regional Peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi Peningkatan kualitas data dan informasi Penguatan sektor keuangan
Pelaksanaan Pengentasan Kelaparan serta Konsumsi & Produksi Berkelanjutan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia
Pelaksanaan Pengentasan Kelaparan serta Konsumsi & Produksi Berkelanjutan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia Subandi Sardjoko Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan
Lebih terperinciKERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)
KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.
Lebih terperinciUPAYA PENCAPAIAN TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) INDONESIA
UPAYA PENCAPAIAN TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) INDONESIA Wahyuningsih Darajati Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Kegiatan Jaring Masukan Kontribusi WIPO untuk Pencapaian SDGs Jakarta,
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) ARIFIN RUDIYANTO Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Rapat Koordinasi
Lebih terperinciTujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Wahyuningsih Darajati Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas
Lebih terperinciSonny Harry B Harmadi Staf Ahli Bidang Kependudukan Menko PMK
Sonny Harry B Harmadi Staf Ahli Bidang Kependudukan Menko PMK Disampaikan dalam Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Timur, Pontianak 3 Agustus 2016 1 MEMAHAMI PEMBANGUNAN 2 Definisi Pembangunan
Lebih terperinciKESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
KESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Arifin Rudiyanto Deputi Menteri Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan
Lebih terperinciKeynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas
Keynote Speech Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas The 4th Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH)
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) DR. SUBANDI SARDJOKO Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan
Lebih terperinciDari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi
Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Oleh: Nugrahana Fitria Ruhyana, SP., ME. (Perencana Muda - Bappeda Kab. Sumedang) I. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 seiring berakhirnya
Lebih terperinciURGENSI MONITORING DAN EVALUASI dalam PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SDGs. Djonet Santoso Universitas Bengkulu November 2017
URGENSI MONITORING DAN EVALUASI dalam PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SDGs Djonet Santoso Universitas Bengkulu November 2017 Prolog 1 2 Komitmen Indonesia dalam pelaksanaan SDGs Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs
Lebih terperinciLOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 A. Dasar Pemikiran Tanggal 10 Juli 2017, Pemerintah Indonesia telah mengundangkan Peraturan Presiden
Lebih terperinciPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Dr. Wartanto (Sekretaris Ditjen PAUD dan Dikmas) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TUJUAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciKESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)
KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS) LATAR BELAKANG KONDISI KABUPATEN MAROS PASCA MDGs (RPJMD PERIODE 2010 2015) DATA CAPAIAN INDIKATOR MDGs TAHUN 2010 2015 MENUNJUKAN
Lebih terperinciPengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN MDGs dirumuskan pada tahun 2000, Instruksi Presiden 10 tahun kemudian (Inpres No.3 tahun 2010 tentang Pencapaian Tujuan MDGs) Lesson Learnt:
Lebih terperinciKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) I. Pendahuluan II. III. IV. Pangan dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan Analisis Situasi Pangan dan Gizi
Lebih terperinciMetadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif
Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif Setyo Budiantoro Manager Pilar Pembangunan Ekonomi, Sekretariat TPB/SDGs Kementerian PPN/Bappenas Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs
Lebih terperinciLIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA
INTERNATIONAL ADVOCACY PROGRAMME LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA 17 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) DAN RUMUSAN IFLA TENTANG PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TPB TUJUAN
Lebih terperinciTujuan 2. Menghentikan kelaparan, meningkatkan ketahanan pangan dan nutrisi, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan
: Multi-stakeholder Consultation and Workshop, 26-27 April 2017, Jakarta, Tujuan 2. Menghentikan kelaparan, meningkatkan ketahanan pangan dan nutrisi, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan Hak atas
Lebih terperinciPerempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women
Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women Stand Alone Goal Prinsip Stand Alone Goal: 1. Kesetaraan Gender 2. Hak-hak perempuan sebagai hak asasi manusia. 3. Pemberdayaan
Lebih terperinciTANTANGAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)
REPUBLIK INDONESIA TANTANGAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Disampaikan Oleh Dr. Hadiat, MA, Direktur
Lebih terperinciDRAF PEDOMAN TEKNIS PERUMUSAN RAN TPB
DRAF PEDOMAN TEKNIS PERUMUSAN RAN TPB Sekretariat SDGs Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, 23 Juni 2016 Outline 1. Sistematika Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB 2. Tujuan Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB
Lebih terperinci3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN
Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals PEMBANGUNAN adalah usaha yang terus menerus dilakukan untuk menuju perubahan yang lebih baik menuju terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciPEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN
STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan Indikator
Lebih terperinciKementerian PPN/Bappenas DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA AKSI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Versi 10 Januari 2017 Kementerian PPN/Bappenas DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA AKSI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS 2017 KATA PENGANTAR ii
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI
Republik Indonesia PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS 2017 Pedoman Penyusunan
Lebih terperinci(Multi-Stakeholder Partnership) dalam Menjawab Tantangan Global untuk Mencapai Kesejahteraan Sosial dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas
Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan (Multi-Stakeholder Partnership) dalam Menjawab Tantangan Global untuk Mencapai Kesejahteraan Sosial dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas Dr. Arif Budimanta Wakil
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKementerian PPN/Bappenas ZERO DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA AKSI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (RAN TPB)
Kementerian PPN/Bappenas ZERO DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA AKSI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (RAN TPB) KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS 2016 KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI KATA
Lebih terperinciRENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)
RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK) Shinta Damerys Sirait Kepala Bidang Pengkajian Energi Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Kementerian Perindustrian Disampaikan
Lebih terperinciMENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER
MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER Dian Kartikasari, Seminar Nasional, Perempuan dan SDG, Koalisi Perempuan Indonesia, Jakarta, 20 Januari 2016 SDG SDG (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Lebih terperinciIMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA
IMPLEMENTASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA Ir. Wahyuningsih Darajati, M.Sc Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Disampaikan ik dalam Diskusi
Lebih terperinciEVALUASI PENCAPAIAN MDGs DAN PELAKSANAAN SDGs : FOKUS TUJUAN 2
EVALUASI PENCAPAIAN MDGs DAN PELAKSANAAN SDGs : FOKUS TUJUAN 2 TANPA KELAPARAN DR.ARUM ATMAWIKARTA,SKM,MPH Manager Pembangunan Pilar Sosial, Sekretariat SDGs Nasional Kementerian PPN/ Bappenas Disampaikan
Lebih terperinciKualitas Gizi Faktor Penting Pembangunan
Kebijakan Strategis RAN-PG 2016-2019: Kualitas Gizi Faktor Penting Pembangunan Prof. Dr. Bustanul Arifin barifin@uwalumni.com Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILA Dewan Pendiri dan Ekonom Senior INDEF
Lebih terperinciImplementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual
Implementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual Toferr y P. Soetikno Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri, 2016 Outline: 1.
Lebih terperinciCUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010
CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010 I. LATAR BELAKANG Peraturan Presiden No.83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan menetapkan bahwa Dewan Ketahanan Pangan (DKP) mengadakan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN
IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE Bali, 4 November 2016 Outline Konsep dan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan Perbandingan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Sungai Citarum
Lebih terperinciINDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan
INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan Tujuan Pembangunan Indonesia The 4th ICTOH Balai Kartini,
Lebih terperinciIndonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016
Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia menuntut peranan negara-negara G-20 untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan Sejumlah isu dibahas dalam 'working
Lebih terperinciKEDEPUTIAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
KEDEPUTIAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP MENJAGA PEMBANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN PEKAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) 2014 Bappenas, 23 Januari 2014 1 STRUKTUR
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciSUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL (SDGs)
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL (SDGs) Deputi Bidang Maritim dan SDA Kementerian PPN/Bappenas 10 November 2015 1 I. AGENDA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN - SDG 2 1. PROSES: Bottom up dan inklusif MAJOR GROUP D
Lebih terperinciPELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET
PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup BPPT, 4 Maret 03 KERANGKA PAPARAN I. CAPAIAN PEMBANGUNAN NASIONAL II.
Lebih terperinciPEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN
PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN Oleh : Tenaga Ahli Badan Ketahanan Pangan Dr. Ir. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed SITUASI DAN TANTANGAN GLOBAL Pertumbuhan Penduduk
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN KESEHATAN DALAM SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
PENGARUSUTAMAAN KESEHATAN DALAM SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Subandi Sardjoko Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Konferensi
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciDEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONGRES INTERNASIONAL KE-6 ISPAH (KONGRES KESEHATAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS FISIK Bangkok, Thailand 16-19
Lebih terperinciBRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA
BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA (Disampaikan dalam Diplomat Briefing, Jakarta 11 Maret 2013) Kata Pengantar Refleksi tentang Pencapaian MDG ini merupakan
Lebih terperinciTABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PENCAPAIAN
BAGIAN 2. PERKEMBANGAN PENCAPAIAN 25 TUJUAN 1: TUJUAN 2: TUJUAN 3: TUJUAN 4: TUJUAN 5: TUJUAN 6: TUJUAN 7: Menanggulagi Kemiskinan dan Kelaparan Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua Mendorong Kesetaraan
Lebih terperinci6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan
BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD
Lebih terperinciLAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN
SAMBUTAN Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, MA LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN 2011-2015 Jakarta, 28 Februari 2011
Lebih terperinciINDONESIA NEW URBAN ACTION
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan
Lebih terperinciBAPPEDA Planning for a better Babel
DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD
Lebih terperinciPEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA YANG BERBASIS SUMBER DAYA DAN KONTRIBUSINYA UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL
MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA YANG BERBASIS SUMBER DAYA DAN KONTRIBUSINYA UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL Ir. H.A. Helmy Faishal Zaini (Disampaikan
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah perlu memperhatikan korelasinya terhadap pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional, dan regional
Lebih terperinciRPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
RPJMN 2015-2019 KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT ISU YANG BELUM TERSELESAIKAN Tingginya Kematian Ibu dan Bayi Tingkat Fertilitas yang Stagnan Ketersediaan Farmasi dan Alkes Akses terhadap Air Minum dan Sanitasi
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019 1. PENDAHULUAN Penyusunan RKT 2019 mengacu kepada Dokumen Renstra Kemenko PMK 2015-2019, 100 Program Prioritas Presiden, serta Isu Strategis Bidang PMK dalam
Lebih terperinciRPJMN dan RENSTRA BPOM
RPJMN 2015-2019 dan RENSTRA BPOM 2015-2019 Kepala Bagian Renstra dan Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Jakarta, 18 Juli 2017 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN RPJMN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS BPOM 2015-2019
Lebih terperinciMenuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan
Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Urbanisasi dan Pentingnya Kota Tingginya laju urbanisasi menyebabkan semakin padatnya perkotaan di Indonesia dan dunia. 2010 2050 >50% penduduk dunia tinggal
Lebih terperinciRio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.
Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang
Lebih terperinciKEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Disampaikan dalam Forum Diskusi Nasional Menuju Kota Masa Depan yang Berkelanjutan dan Berketahanan
Lebih terperinciMAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional
MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional Dosen Pembimbing : H. Toto Subiakto, S.Kp, M.Kep Disusun Oleh: 1. Yolanda
Lebih terperinciKeynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN Oleh: Menteri PPN/Kepala
Lebih terperinciMengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs
SIARAN PERS Jakarta, 7 Oktober 2015 Mengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs Jakarta, 7 Oktober 2015 Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia menagih komitmen pemerintah melaksanakan Tujuan Pembangunan
Lebih terperinciSambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012
Sambutan Endah Murniningtyas Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Penyusunan
Lebih terperinciOutline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs
Outline Presentasi PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II Bengkulu, 14 Oktober 2014 Kristanto Sinandang UNDP Indonesia Proses Penyusunan SDGs Tujuan dan sasaran
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia KEBIJAKAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA Oleh: Kepala Badan P2SDM KLHK Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM TN. Laiwangi
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Dokumen perencanaan tahunan daerah yang digunakan sebagai acuan perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran Tahun 2014, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Lebih terperinciVOLUNTARY NATIONAL REVIEW (VNR) TPB/SDGs TAHUN 2017 TUJUAN 14 EKOSISTEM LAUTAN
VOLUNTARY NATIONAL REVIEW (VNR) TPB/SDGs TAHUN 2017 TUJUAN 14 EKOSISTEM LAUTAN Voluntary National Review (VNR) untuk Tujuan 14 menyajikan indikator mengenai rencana tata ruang laut nasional, manajemen
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten
Lebih terperinciPeta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia 2015: Versi Rangkuman
Fighting Hunger Worldwide Fighting Hunger Worldwide Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia 2015: Versi Rangkuman Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia 2015 Copyright @ 2015 Dewan Ketahanan
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SEMINAR INTERNASIONAL TEMU ILMIAH NASIONAL XV FOSSEI JOGJAKARTA, 4 MARET 2015 DR HANIBAL HAMIDI, M.Kes DIREKTUR PELAYANAN SOSIAL
Lebih terperinciVISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO
1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.
KATA PENGANTAR Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia sepakat untuk mengadopsi Deklarasi
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan pangan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciSEMINAR INTERNASIONAL, SEMINAR NASIONAL, DAN SIMPOSIUM DIES NATALIS UB KE-53 (11-12 Februari 2016)
Export date : 2017-02-14 23:23:10 SEMINAR INTERNASIONAL, SEMINAR NASIONAL, DAN SIMPOSIUM DIES NATALIS UB KE-53 (11-12 Februari 2016) Dies Natalis ke-53 Universitas Brawijaya mengangkat tema Peningkatan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM
KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM Disampaikan Oleh: Drg. Ida Suselo Wulan, MM Deputi Bidang PUG Bidang Politik, Sosial dan Hukum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Lebih terperinciOleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN. Jakarta, 3 September 2014
Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN Jakarta, 3 September 2014 1 1. Sesuai dengan UU 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan: rencana
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,
BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
Lebih terperinciVIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN
VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN 8.1. Rekomendasi Kebijakan Umum Rekomendasi kebijakan dalam rangka memperkuat pembangunan perdesaan di Kabupaten Bogor adalah: 1. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat, adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan salah satu masalah dalam proses pembangunan ekonomi. Permasalahan kemiskinan dialami oleh setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang.
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018
ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DASAR PENYUSUNAN RIK 1. UU No. 18
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.44, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Industrialisasi. Kelautan. Perikanan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012
Lebih terperinciPokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)
Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) Subandi Sardjoko Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Disampaikan pada Lokakarya
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR KEP.99/M.PPN/HK/11/2011 TENTANG RENCANA PEMANFAATAN HIBAH TAHUN 2011-2014 MENTERI
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN
SALINAN NOMOR 28, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masalah Sanitasi, khususnya sanitasi di perkotaan adalah isu yang sampai hari ini belum terselesaikan secara maksimal bahkan sehingga sangat memerlukan perhatian semua
Lebih terperinciPenguatan Peran Petani untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan dan Pencapaian Target Swasembada Pangan
Penguatan Peran Petani untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan dan Pencapaian Target Swasembada Pangan Purwo Hadi Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Disampaikan pada acara Round Table
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 5360); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (Lembaran Negara Republik Indones
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.188, 2017 KESEJAHTERAAN. Pangan. Gizi. Ketahanan. Kebijakan Strategis. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN
Lebih terperinci