BAB V PROSES PRODUKSI. There is no such thing as away, when we throw anything away it must be go somewhere (Annie Leonard)
|
|
- Shinta Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PROSES PRODUKSI There is no such thing as away, when we throw anything away it must be go somewhere (Annie Leonard) Kegagalan uji coba Komunitas Sapu menggunakan kembali sampah plastik kemasan untuk dibuat barang kebutuhan seharihari seperti tas dan lainnya menerbitkan pemikiran baru, bahwa ada limbah lain yang lebih kuat dan tahan lama dibanding dengan bahan plastik yang bisa dilakukan upcycle. Mulai Menggunakan Bahan Ban Dalam Sampah lain yang tingkat keparahannya lebih tinggi dalam merusak lingkungan selain plastik adalah ban. Ban berasal dari karet alam dan bahan sintetis yang tidak bisa terurai sama sekali oleh mikroorganisme tanah. Jika dibiarkan saja menggeletak teronggok di atas tanah, tentu akan mengganggu keindahan. Jika musim hujan tiba, akan menjadi genangan air yang berpotensi besar menjadi sarang nyamuk, bisa-bisa nyamuk aedes aygepti penyebab demam berdarah maupun chikungunya berkembang biak di tempat itu. Begitu pula jika dibakar seperti yang dilakukan oleh tukang tambal ban. Pembakaran tersebut juga tidak kalah membahayakan lingkungan karena akan menghasilkan sampah lain karena sejatinya ban tidak dirancang untuk dibakar. Ban mengandung zat berbahaya seperti minyak extender 25 persen berasal dari benzena, stirena, turunan benzena, dan butadiena. Baik benzena dan butadiena, disinyalir merupakan racun yang membahayakan tubuh manusia. Ban jika dibakar, akan menghasilkan asap yang mengandung partikel-partikel halus yaitu zinc oxide. Menghirup partikel halus yang mengandung zinc bias menyebabkan peradangan di paru-paru.
2 Pembakaran ban juga akan meningkatkan kadar emisi dioksin dan merkuri di udara. Dioksin sendiri salah satu penyebab timbulnya penyakit kanker. Tidak ada tingkat yang aman dari asupan dioksin oleh manusia. Ban-baik ban dalam maupun ban luar-terbagi dalam dua jenis material penyusun. Pertama adalah karet alam (lateks) yang disebut ban natural, dan yang kedua sintetis. Ban natural tersebut terbuat dari karet dan belerang yang divulkanisasi sehingga menjadi bahan yang siap pakai. Bahan utama karet natural adalah getah karet yang disadap dan kemudian diolah sedemikan rupa sehingga menjadi ban. Jenis karet atau ban yang kedua adalah karet sintetis. Karet jenis ini terbagi menjadi dua, yaitu styrena butadiene rubber dan isoprene rubber. Secara umum, kelebihan karet atau ban adalah materi yang menyusunnya sangat kuat, lentur, alot, relative tahan panas, plastis, dan kedap air sehingga bisa menjalankan fungsi yang sangat berat, yaitu mengangkat beban. Keunggulan ban natural dibanding ban sintetis adalah ban natural lebih alot, sedangkan ban sintetis lebih mudah patah dan pecah (getas). Akan tetapi, kekurangan material ban dibanding bahan kulit (leather) adalah ketiadaan serat. Untuk menutupi kekurangan ini, dalam proses pembuatan ban luar, bahan karet diberi penambah kawat, benang, serta fiberglass sehingga diperoleh bahan yang lentur, kuat, kenyal, serta tidak mudah patah. Materi karet atau ban juga mengalami aus dan rusak jika dipakai dalam waktu yang lama. Ketika ban tersebut sudah aus dan rusak, ban tersebut sudah tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan harus diganti dengan yang baru. Ban yang rusak tersebut sudah menjadi limbah, namun bisa digunakan kembali dengan cara recycle menjadi ban baru yang bisa dipakai, namun dengan kualitas, kekuatan, dan kelenturan yang jauh di bawah ban yang benar-benar
3 baru. Proses recycle yang panjang dan rumit menghasilkan leimbah berupa emisi karbon. Supplier Bahan Baku Tahun 2010, Komunitas pertama kali menggunakan ban dalam bekas dengan penyuplai bengkel di Tanjung Priok Surabaya. Ban tersebut diperoleh secara gratis, dan hanya mengalokasikan biaya angkut dari Surabaya ke Salatiga. Informasi ketersediaan ban dalam bekas tersebut diperoleh dari teman yang ada di Surabaya. Namun dengan alas an biaya tinggi, Komunitas Sapu mencari supplier lain yang lebih dekat. Kurang lebih 70 km arah utara Kota Salatiga, terdapat pelabuhan yang dianggap sebagai pelabuhan laut terbesar ketiga di Indonesia setelah Tanjung Priok di Jakarta dan Tanjung Perak di Surabaya, pelabuhan tersebut adalah Tanjung Emas. Pelabuhan itu melayani penyeberangan, pengiriman barang atau ekspedisi, serta bongkat muat barang. Gambar V.1 Aktivitas Kontainer Sumber: Dokumentasi Pribadi Adanya aktivitas bongkat muat barang mengakibatkan tingginya lalu lintas truk kontainer yang membawa peti kemas. Barang-barang tersebut datang dari kapal laut, yang berasal dari
4 pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia dikemas dalam bentuk peti kotak kontainer yang berasal dari logam. Kontainer tersebut diangkat menggunakan crane dan kemudian ditaruh di atas truk trailer, selanjutnya akan didistribusikan ke daerah di Jawa Tengah dan Jogjakarta. Sampai saat ini tercatat 4000 truk kontainer yang melayani distribusi barang dari Tanjung Emas. Demi kelancaran distribusi, di tanjung emas juga tersedia bengkel yang melayani perbaikan (servis) dan penggantian suku cadang truk kontainer, sehingga jika ada truk container yang mengalami permasalahan, baik mesin maupun bagian dan onderdil lain akan dipecahkan di tempat dengan waktu yang cepat. Gambar V.2 Aktivitas Bengkel Sumber: Dokumentasi Pribadi Salah satu komponen truk yang memiliki beban tinggi adalah ban sehingga mudah rusak dan harus mendapat penggantian rutin, baik ban bagian luar (tire) maupun ban bagian dalam (inner tube). Maka tak heran jika di bengkel Tanjung Emas, banyak tertumpuk ban bekas yang sudah tidak terpakai, baik ban bagian luar maupun ban bagian dalam. Ban bagian dalam bekas dimasukkan secara tertata ke dalam kotak besi berwarna merah dengan tulisan Ban Dalam Marset Rusak.
5 Ban akan mengalami kerusakan yang disebabkan oleh bebrapa hal. Pertama mendapat tekanan tinggi dan konstan sehingga mengalami pecah ban, atau yang kedua mengenai benda tajam dan runcing yang mengakibatkan lubang kebocoran. Jika mengalami kebocoran, dan tersebut masih bisa ditambal. Namun,biasanya jumlah toleransi ban yang masih bisa dipakai kurang lebih dengan jumlah tambalan 2-3 tambalan. Jika lebih, ban kontainter tersebut berpotensi mengalami kebocoran setelah pemakaian dalam jangka waktu yang pendek. Namun dalam banyak kasus, ban sudah tidak bisa digunakan lagi walaupun baru sekali ditambal dengan alasan lubang yang ada sudah terlalu besar diakibatkan pecah ban. Hal lain yang perlu dicatat adalah ban adalah materi yang tidak tahan api dan mudah terbakar. Gambar V.3 Ban Siap Dipakai Sumber: Dokumentasi Pribadi
6 Gambar V.4 Ban Rusak Sumber: Dokumentasi Pribadi Tahun 2012, berbekal informasi dari salah satu aktivis pencinta lingkungan di Semarang, Komunitas Sapu mencoba menggunakan ban bekas bagian dalam tersebut. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menemui kepala bengkel, dengan hasil yang tidak sia-sia, ban bekas tersebut boleh diambil, tanpa membayar, hanya menyediakan biaya transport untuk mengangkut dari pelabuhan ke Salatiga. Sejak itulah ban bekas dipakai sebagai bahan baku utama. Ban bekas yang dipakai adalah ban bekas bagian dalam (inner tube) bekas ban truk kontainer ukuran R-20 (ring 20) dengan harga persatu ban 25 ribu rupiah, termasuk biaya kirim dari pengelola bengkel Tanjung Emas. seratus ban. Selama Dalam sebulan Sindu bisa menghabiskan ini, suplai dari Tanjung Emas sudah mencukupi, karena memang tidak banyak kalangan yang tertarik. Dari Ban Bekas Menjadi Hasil Kerajinan Proses produksi dilakukan sendiri, mulai dari pencarian bahan baku, produksi, sampai pemasaran. Berbekal modal 10 juta rupiah, Sindhu membeli peralatan pengolahan ban menjadi tas dan dompet
7 berupa pisau ukir wayang, gunting, dan sebuah mesin jahit bekas pabrik garmen, saat itu harganya 1 juta rupiah. Pada awalnya, semua jenis ban dalam dipakai, baik natural maupun ban sintetis. Namun, setelah beberapa bulan didapati kenyataan bahwa ban sintetis lebih mudah patah dan pecah. Dan mulai saat itu, bahan yang dipakai adalah ban dengan jenis natural. Produk yang pertama dibuat sebagai uji coba adalah tas selempang dan dompet dengan alasan pertama adalah bahan baku yang dibutuhkan relatif sedikit, dan alasan kedua adalah mudah membuat. Dibantu beberapa teman, dimulailah proses produksi itu. Namun, didapati kenyataan bahwa memotong dan menjahit ban bekas bukanlah hal yang mudah. Pekerja yang ada di Komunitas Sapu sebanyak 14 orang dengan tugas dan fungsi yang berbedabeda. Perlahan namun pasti, mulai ditemukan teknik memotong dan menjahit ban. Teknik yang ditemukan dalam memotong ban adalah dengan cara membuat pola pada computer, kemudian dicetak dan ditempelkan pada kertas karton untuk pola. Pola tersebut ditempel pada material ban bekas siap pakai, kemudian dipotong dengan cutter dan tatah wayang. Sekali pengiriman, satu truk ban bekas didatangkan ke bengkel Komunitas Sapu dengan jumlah kurang lebih 1000 buah. Kondisi ban bekas saat dikirim, masih sangat kotor dan beraneka ragam sehingga perlu dipilah dan dibersihkan. Tahap pertama setelah ban bekas datang adalah memotong di bagian tengah dalam menggunakan gunting sehingga menghasilkan lembaran-lembaran ban yang masih kotor dengan tingkat kerusakan dan motif yang tidak sama. Untuk menghilangkan kotoran, ban tersebut dicuci dengan cara dicelup ke dalam air deterjan dan disikat. Tahap selanjutnya adalah pengeringan dengan cara membiarkan ban yang sudah relatif bersih tadi di tempat khusus pengeringan yang tidak langsung terkena cahaya matahari. Jika
8 pengeringan dilakukan dengan cara menjemur di bawah cahaya matahari langsung, kandungan minyak pada ban tersebut akan menguap dan hilang sehingga ban tersebut mudah patah ketika ditekuk. Setelah ban kering, proses selanjutnya adalah pemilahan berdasarkan motif, kerusakan, dan ketebalan sehingga didapatkan bahan dasar dengan motif dan ketebalan yang sama. Setelah didapat bahan dasar yang seragam, ban dipotong berdasarkan ukuran pola. Langkah selanjutnya adalah membersihkan kotoran yang masih menempel menggunakan cairan terpentin. Caranya, secarik kain dicelupkan ke dalam cairan terpentin, dan kemudian digosok pada kedua sisi ban yang sudah terpotong. Untuk membuat pola, alat yang digunakan adalah kpmputer, printer, dan pisau cutter. Pola yang sudah dirancang, dicetak dan ditempel di atas kertas karton tebal kemudian dipotong menggunakan pisau cutter sehingga menghasilkan pola dari kertas karton. Untuk menghasilkan motif diatas ban, pola dari kertas karton tadi dilekatkan pada permukaan ban kemudian digambar menggunakan ballpoint dan terakhir digunting atau dipotong. Jenis barang yang menggunakan motif karton ini adalah gelang, gantungan kunci, dan hiasan rumah. Selain menggunakan karton, penggambaran pola juga bisa menggunakan alat press. Alat ini dipakai untuk membuat pola dan garis pada tas dan dompet. Ban yang sudah dipres akan meninggalkan pola dan garis. Ban yang sudah tergambar sesuai motif kemudian dipotong menurut alur sesuai garis yang nampak menggunakan alat ukir wayang dan palu kecil. Tahap ini bisa dikatakan tahap yang sangat sulit karena jika terjadi sedikit goresan yang salah, bahan dasar tersebut tidak bisa dipakai sama sekali. Goresan yang tidak rata itu membuat ban nratas, tidak kuat, dan nantinya rentan terjadinya sobekan, baik pada saat penjahitan maupun setelah dijahit. Untuk mengatasi
9 risiko itu, kehati-hatian dan ketelitian menjadi kunci utama. Pada awalnya, banyak bahan dasar yang terbuang sia-sia atau diubah modenya pada tahap ini karena kesalahan tadi. Proses akhir adalah adalah penjahitan. Namun sebelum dijahit, kedua sisi ban diberi lem agar kedua ban bisa menyatu dengan erat, baru dijahit. Proses penjahitan merupakan proses tersulit pada tahap produksi. Hal ini disebabkan karena kenyalnya ban bisa mengakibatkan jarum patah atau benang putus. Selian itu, pada proses ini juga dituntut kerapian yang tinggi. Jadi, pekerja harus ekstra hati-hati pada tahap ini. Gambar V.5 Proses Produksi Sumber: Dokumentasi Pribadi Dalam tahap produksi, Komunitas Sapu bisa menghasilkan kurang lebih 100 macam, dan dalam sebulan bisa menghasilkan 3000 jenis kerajinan. Dari seratus ban dalam bekas, dapat menghasilkan seribu item yang terbagi dalam dua puluh lima jenis produk. Dalam sebulan omset yang dihasilkan mencapai sekitar empat puluh juta rupiah dengan biaya produksi sebesar enam belas
10 juta rupiah, untuk membeli bahan baku dan memberi gaji sepuluh karyawannya. Barang yang dihasilkan dari ban bekas tersebut berupa dari barang kecil seperti gantungan kunci, gelang, hiasan rumah, dompet, sandal, sampai barang yang besar seperti tas selempang, tas punggung, maupun tas jinjing dengan berbagai corak dan mode. Gambar V.6 Hasil Produksi Sumber: Dokumentasi Pribadi Penentuan harga jual produk mempertimbangkan banyak hal. Pertimbangan pertama adalah bahan baku, meliputi harga ban bekas, pengangkutan, harga kain dalam dan zipper, benang, serta paku. Untuk menjamin kualitas, bahan-bahan tadi harus memiliki kualitas yang tinggi, misalnya kain dan zipper, merupakan barang dari China dengan kualitas bagus. Pertimbangan kedua adalah tenaga kerja penjahitan yang dan meliputi distribusi. pencucian, Pertimangan desain, pengepresan, selanjutnya adalah kerumitan, yang mana barang dengan kerumitan tinggi dihargai semakin mahal, Pertimbangan dan barang selanjutnya yang adalah mudah biaya dihargai distribusi murah. meliputi
11 pengemasan, perizinan, dan sedikit biaya pengiriman. Adapun biaya kirim ke luar negeri ditanggung sepenuhnya oleh perantara atau reseller. Pertimbangan lain adalah biaya promosi, dalam hal ini adalah biaya mengikuti pameran, yang meliputi biaya transportasi, akomodasi, sewa stan, dan konsumsi. Melalui pertimbangan-pertimbangan itulah tercipta kewajaran harga. Harga termurah dimulai 30 ribu rupiah berupa gantungan kunci, dan termahal sampai 700 ribu rupiah berupa tas punggung. Tak Hanya Ban Bekas Sesuai dengan tujuan utama pendirian komunitas, yaitu memanfaatkan barang limbah yang tidak bernilai dan dianggap sampah menjadi barang yang bisa bernilai ekonomi dan berfungsi tanpa menghasilkan limbah lain yang lebih besar, Komunitas Sapu tidak hanya menggunakan ban dalam bekas untuk dijadikan kerajinan. Komunitas Sapu mulai menggunakan drum bekas, logam bekas, tenda militer bekas, tong oli, korek bekas, kayu pallet bekas, botol dan kaca bekas. Bahan-bahan bekas tadi diperoleh secara kebetulan. Artinya Komunitas Sapu tidak memburu bahan tadi. Misalnya tenda bekas untuk militer, didapat dari Markas Kodam IV Diponegoro, Semarang, berdasarkan informasi yang diperoleh dari sesame pencinta lingkungan yang ada di Semarang. Begitu pula dengan pallet bekas, didapat dari PLN yang asalnya untuk pembungkus travo, didapat berdasarkan informasi dari sesama aktivis pencinta lingkungan. Sedangkan tong bekas, botol bekas, diperolah secara insidentil dan didapat secara kebetulan. Bahan bekas tadi diolah sedemikian rupa sehingga bisa berfungsi dan bernilai. Produk yang dihasilkan antara lain kap lampu, sabuk, sandal, tempat power bank, miniature kendaraan.
12 Gambar V.7 Hasil Kerajinan dari Bahan Lain Limbah Produksi Sumber: Proses pembuatan kerajinan dari bahan baku menjadi barang siap pakai menghasilkan sisa produksi berupa limbah yang berwujud potongan ban-ban kecil, potongan, kain untuk tas bagian dalam, serta potongan benang. Jika dilakukan persentase, perbandingan jumlah barang limbah dengan barang baru adalah 95 persen limbah, 5 persen barang baru. Barang baru tersebut berupa benang pada proses pembuatan dompet, zipper dan kain pada pembuatan tas, kancing pada gelang dan sepatu. Dengan demikian, limbah yang dihasilkan pada proses pembuatan kerajinan ini sangat minim atau tepatnya dibuat seminimal mungkin. Karena berdasarkan tujuan usaha, konsep yang diusung adalah memanfaatkan barang bekas. Maka, Komunitas Sapu meminimalisasi adanya bahan yang tidak terpakai dan tidak menambah sampah ke alam. Maka pada praktinya, sisa membuat tas dipakai untuk membuat dompet, dan sisanya lagi untuk membuat gantungan kunci maupun aksesoris lainnya. Barang sisa yang memang tidak bisa dipakai sama sekali, misalnya dop ban yang dibuat dari kuningan, dikumpulkan dan dijual. Sedangkan sisa-sisa potongan ban maupun kain yang kecil, dikumpulkan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Barang
13 sisa lain adalah peralatan yang sudah mengalami kerusakan, dan itu dikumpulkan untuk dijual kembali sebagai barang rongsokan. Berbeda dengan recylcle, proses upcylcle hamper tidak menghasilkan limbah sama sekali. Proses recycle menggunakan teknologi tinggi dan membutuhkan energi yang tinggi sehingga menghasilkan emisi karbon yang merusak lingkungan. Prose situ menelan waktu yang lama dan pada ujungnya akan menghasilkan produk yang benar-benar baru dengan jenis barang yang sama, namun kualitasnya sedikit berbeda. Sedangkan proses upcycle yang dilakukan di Komunitas Sapu, menggunakan energi yang sedikit, hanya sebatas mesin jahit dan lampu penerangan, dan diproses handmade dengan waktu yang pendek. Barang yang dihasilkan adalah bisa bermacam-macam, dan bisa benar-benar berbeda dengan bahan asalnya.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Chantiqa Handycraft merupakan suatu jenis usaha kerajinan yang memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi barang
Lebih terperinciBAB IV LATAR BELAKANG. Bab ini akan membahas proses pembentukan Komunitas Sapu yang dimulai dari komunitas Tanam Untuk Kehidupan (TUK).
BAB IV LATAR BELAKANG Bab ini akan membahas proses pembentukan Komunitas Sapu yang dimulai dari komunitas Tanam Untuk Kehidupan (TUK). Tanam Untuk Kehidupan, Awal Mula Komunitas Sapu Latar Belakang Komunitas
Lebih terperinciKuliaH KiNGKuNGN bisnis Kerajinan barang bekas
KuliaH KiNGKuNGN bisnis Kerajinan barang bekas NAMA Kelas : afif imam madda : 11-s1si-10 Nim : 11.12.6073 Alamat blog : afifmadda.wordpress.com Stmik amikom YogYakarta SemeSter genab tahun akademi 2011/2012
Lebih terperinciSOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL
Lebih terperinciSeluk-Beluk Jasa Pengiriman Barang yang Perlu Diketahui
Seluk-Beluk Jasa Pengiriman Barang yang Perlu Diketahui Jasa pengiriman barang kini merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat modern. Pemicunya adalah perubahan pola perilaku masyarakat dalam hal berbelanja.
Lebih terperinciPot Bunga dari Botol Plastik Bekas
Pot Bunga dari Botol Plastik Bekas Limbah botol air mineral bagi kebanyakan orang di anggap sebagai sampah yang kurang bermanfaat. Botol plastik bekas bisa kita jadikan sebagai kerajinan tangan yang berseni.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep
Lebih terperinciIII. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).
III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara anggap benar.
KUESIONER PENELITIAN Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe pilihan. Pada tipe pilihan berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara anggap benar. A. Pertanyaan Umum
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP RANCANGAN
BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu
PENDAHULUAN Latar Belakang Energi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan saat ini konsumsi meningkat. Namun cadangan bahan bakar konvesional yang tidak dapat diperbahurui makin menipis dan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam yang ada di Indonesia digunakan dalam berbagai hal, seperti: sumber energi (bahan
Lebih terperinciPENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isu berkurangnya lahan yang digunakan sebagai Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah bukan lagi masalah baru. Terutama di negara berkembang, pengolahan sampah seringkali masih
Lebih terperinciKompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
Lebih terperinciPROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Desi Widi Astuti (1401414320/2014) Dianita Utami (1401414266/2014) Muzoda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola
Lebih terperinci4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT
4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengetahuan bahan dan alat kriya tekstil. Setelah mempelajari pengetahuan
Lebih terperinciPEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI
PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEKACA (SEPATU KAIN PERCA) MEMANFAATKAN BARANG BEKAS MENJADI BARANG LAYAK PAKAI BIDANG KEGIATAN:
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEKACA (SEPATU KAIN PERCA) MEMANFAATKAN BARANG BEKAS MENJADI BARANG LAYAK PAKAI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH: 1. DESTI RISQIANA (7101415257) angkatan
Lebih terperincib. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.
SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI 1. PEMBAGIAN BERDASARKAN DIMENSI Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi. Karya seni rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Percetakan Karet UKM Dian Rubber adalah sebuah perusahaan yang mencetak lembaran karet menjadi sebuah bentuk
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN I. UMUM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan perlunya
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Sepanjang Januari 2015, tercatat 32 kasus pohon tumbang dan 14 pohon sempal di wilayah Jakarta. Beberapa jenis pohon yang tumbang adalah angsana,
Lebih terperinciBertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan
Bertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan Menanam dan merawat pohon Mengelola sampah dengan benar Mulai dari diri sendiri menjaga kebersihan untuk hidup sehat 1 Perubahan Iklim,
Lebih terperinciSebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang.
Bag Sebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang. Film Lembaran yang tipis, fleksibel, transparan, seperti plastik yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tchobanoglous dkk. ( 1993) sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan,
Lebih terperinciBANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK
BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK SUROSO, S.Pd.SD SD Negeri 1 Datarajan, Kec. Ulubelu, Kab. Tanggamus, Lampung PENGANTAR Lingkungan sekolah yang indah, bersih dan sehat adalah impian setiap warga sekolah.
Lebih terperinciB. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi
36 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Uraian Menurut Humardani (dalam Kartika, 2004, hlm. 3) mengemukakan bahwa memahami kesenian itu berarti menemukan sesuatu gagasan atau pembatasan yang berlaku
Lebih terperinciBAB II. METODE PERANCANGAN
BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KERAJINAN TAS DARI BAHAN BAKU PLASTIK
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KERAJINAN TAS DARI BAHAN BAKU PLASTIK Nama : LUSMONO Kelas : SI-TI-13 NIM : 11.11.5529 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAKSI Karya tulis ini di buat dengan tujuan untuk
Lebih terperinciBENDA DAN KEGUNAANNYA
BAB VI BENDA DAN KEGUNAANNYA Sumber: Dokumen penerbit Apa yang akan kamu pelajari pada bab enam ini? Pada bab ini akan mempelajari: A. Bahan penyusun benda B. Kegunaan benda Bab VI Benda dan Kegunaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang
Lebih terperinciGambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) Rumput laut segar
Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) a. www.aquaportail.com b. Dok. Pribadi c. Mandegani et.al (2016) Rumput laut
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi Guten Inc. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD.Chaniago yang beralamat di jalan Bromo ujung / jalan Sepakat no 19 Medan, merupakan suatu industri yang bergerak di bidang garmen. Usaha ini didirikan
Lebih terperinciIklim Perubahan iklim
Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupannya sehari-hari, manusia tidak bisa dilepaskan dari suatu benda. Benda ini ada yang dapat digunakan seutuhnya, namun ada juga yang menghasilkan sisa
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI BIDANG KEGIATAN PKM-Kewirausahaan Diusulkan oleh : Dwi Fera Wati 8111414176 2014 Diva Aureli S. 8111414182 2014 Setyo Puji W. 8111412161
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka
Lebih terperinciKerajinan Fungsi Hias
Kerajinan Fungsi Hias KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik
Lebih terperinciPENINGKATAN NILAI EKONOMI LIMBAH KULIT IKAN PARI TERSAMAK
PENINGKATAN NILAI EKONOMI LIMBAH KULIT IKAN PARI TERSAMAK Oleh Latif Sahubawa, Meilynda & Pertiwiningrum JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA A. Latar Belakang PENDAHULUAN 1. Potensi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti
Lebih terperinciKRIYA KULIT. Oleh : B Muria Zuhdi
KRIYA KULIT Oleh : B Muria Zuhdi PENGERTIAN KRIYA KULIT Kriya kulit ialah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara kerja pembuatan benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan
Lebih terperinciBAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari
Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan
Lebih terperinciArang Tempurung Kelapa
Arang Tempurung Kelapa Mengapa harus arang tempurung? Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama minyak tanah, membuat masyarakat mencari alternatif lain untuk keperluan memasak. Salah satu yang
Lebih terperinciBAB III EKSPLORASI DAN ANALISIS DATA III.1 Eksplorasi Eksplorasi yang dilakukan terhadap limbah benang dengan berbagai pendekatan dari teknik/ pola pada limbah benang, maka dapat dikenali beberapa karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan manusia untuk berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat konsumsi air minum dalam kemasan semakin
Lebih terperinciKerajinan dari Limbah Organik
Kerajinan dari Limbah Organik Oleh : Maria EtikSulistiyani Perhatikan aktivitas berikut ini Limbah adalah suatu bahan yang terbuang dari aktivitas makhluk hidup sehari-hari. Limbah dihasilkan dari suatu
Lebih terperinciHubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat
Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat A. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan Sunber daya alam berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun benda tak hidup
Lebih terperinciDitinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong
Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia menghasilkan banyak sampah dalam seharinya. Sampah tersebut menjadi polusi bagi rakyat Indonesia mulai dari sampah yang mudah hancur pada tanah dan ada juga
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI COBA TEMA SAMPAH DAN PENANGGULANGANNYA (TES PENGUASAAN KONSEP)
KISI-KISI SOAL UJI COBA TEMA SAMPAH DAN PENANGGULANGANNYA (TES PENGUASAAN KONSEP) Nama Sekolah : SMP Bakti Nusantara 666 Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : VII/II Kompetensi Inti : 3. Memahami pengetahuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT
PENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT Oleh : Widyabakti Sabatari, M.Sn Staf Pengajar di Jurusan PTBB Prodi Teknik Busana FT UNY Materi yang disampaikan
Lebih terperinciTEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK
TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik adalah material sintetis yang berupa senyawa polimer yang unsur utamanya adalah karbon dan hidrogen atau hidrokarbon. Sejak ditemukan material plastik maka
Lebih terperinciSoal Ujian Tengah Semester Kelas VIII
Soal Ujian Tengah Semester Kelas VIII Soal Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat di antara pilihan jawaban yang tersedia sesuai petunjuk!!! 1. Arti dari kata kerajinan adalah a. Kreativitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya harga bahan bakar saat ini, memaksa negara maju maupun berkembang untuk mulai mengoptimalkan hasil perut bumi berupa gas dan minyak bumi. Di Indonesia
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG
TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara Madya I. PENDHULUAN A. Latar Belakang Energi mempunyai peranan yan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
Lebih terperinciPengertian 8/22/2015. Oleh Maria Etik Sulistiyani. Kerajinan
Kerajinan dari Bahan Alam Oleh Maria Etik Sulistiyani Pembuatan Produk Kerajinan dari bahan alam Tanah Liat Serat Kayu Bambu Kulit Logam Batu Rotan Kemasan Produk Berdasarkan teknik, bahan, alat, dan prodesur
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Sejak plastik dipublikasikan di London pada tahun 1862 oleh Alexander Parkes, plastik menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Plastik
Lebih terperinciBisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca
Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bagi para pelaku bisnis konveksi, mungkin kain perca hanya dianggap sebagai bagian dari limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, lain halnya bagi para pelaku
Lebih terperinciPENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN
PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN Junaidi, Ariefin 2, Indra Mawardi 2 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi Dan Perawatan 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI BRIKET ARANG DAN ASAP CAIR
PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI BRIKET ARANG DAN ASAP CAIR Nisandi Alumni Mahasiswa Magister Sistem Teknik Fakultas Teknik UGM Konsentrasi Teknologi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya
2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih
Lebih terperinciBAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
BAB 5 PEMUAIAN Kompetensi Dasar: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. minyak air Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya. Peta Konsep: Pemuaian
Lebih terperinciII. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI
II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI 1. PENGERINGAN Pengeringan adalah suatu proses pengawetan pangan yang sudah lama dilakukan oleh manusia. Metode pengeringan ada dua,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari pengujian briket dengan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah Sasaran : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar Waktu : 25 menit Hari / tanggal : Rabu, 30 April 2014
Lebih terperinci-14- TATA CARA PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DARI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
-14- LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DARI FASILITAS
Lebih terperinciB P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN
B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya
Lebih terperinciBAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK
BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK II.1 Pengertian Sampah Botol Plastik Sampah botol plastik merupakan bahan padat buangan dari kegiatan manusia yang sudah terpakai. Endah (2015: h.8) menjelaskan
Lebih terperinciLAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS
LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS ANGGOTA : 1. Bima Yudha D.N 2. Fadel Muhammad 3. Haryoto Sugihartono 4. Karunia Dwi Febri M 5. Rio Kusuma P 6. Rizal Juliano l Sebagaimana diketahui, kerusakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tasikmalaya merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang lokasinya sekitar 120 KM dari Kota Bandung ibu kota Propinsi Jawa Barat. Tasikmalaya, terutama pada
Lebih terperinciDAUR ULANG SAMPAH PLASTIK
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK Oleh : DILLA FADHILAH BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak
Lebih terperinciDompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah
Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk
Lebih terperinciPujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015
Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 APA ITU CPPOB? adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. mencegah tercemarnya pangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pemerintah No 18 tahun 1999).
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Limbah a. Definisi Limbah Limbah adalah sisa suatu usaha dalam/ atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1999). Limbah adalah bahan atau sisa buangan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Kerja Resmi Perusahaan. Waktu observasi : Senin, 21 Jamuari Prosedur Kerja Resmi Perusahaan A.
Lampiran 1. Prosedur Kerja Resmi Perusahaan Waktu observasi : Senin, 21 Jamuari 2008 A 1 A 2 A 3 A 4 A 5 A 6 Nama peralatan/mesin Jumlah satuan Fungsi khusus Tabel 12. Deskripsi bentuk fisik Asal bahan
Lebih terperinciDompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah
Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk
Lebih terperinciGambar 2.1 organik dan anorganik
BAB II SAMPAH DAN TEMPAT SAMPAH 2.1 Pembahasan 2.1.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,dalam
Lebih terperinciPELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA
PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA Di susun oleh : Erlina Mega Candra S1_TI A/ 10.11.3581 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Dibuang Sayang Produksi apa pun selalu menghasilkan limbah sebagai
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1975 TENTANG PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1975 TENTANG PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa zat radioaktif mengandung bahaya radiasi, baik terhadap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penggunaan minyak bumi terus-menerus sebagai bahan bakar dalam dunia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan minyak bumi terus-menerus sebagai bahan bakar dalam dunia industri dapat menyebabkan persediaan minyak bumi akan semakin habis karena minyak bumi merupakan sumber
Lebih terperinciINFORMASI DAN SPESIFIKASI
INFORMASI DAN SPESIFIKASI Sablon FLOCK Adalah sablon Digital dengan menggunakan kain sintetis yg sudah memiliki perekat. Menggunakan tinta khusus yang tahan air. Menggunakan lem khusus non-water-based
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Limbah B3 Hasil observasi identifikasi mengenai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa limbah B3 yang terdapat
Lebih terperinciPengertian sticker dan jenisnya
1 Prakarya dan Kewirausahaan 4 Pengertian sticker dan jenisnya A. Pengertian sticker Pengertian sticker adalah sejenis label yang dicetak pada sepotong kertas, plastik atau bahan lainnya dengan perekat
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K Diusulkan oleh: Sagita Tearisha Ikawati Sukarna Rizki Amalia Isnawati (C0213060) (C0213032) (C0213058)
Lebih terperinciBAB III STUDI LITERATUR
BAB III STUDI LITERATUR 3.1 PENGERTIAN LIMBAH PADAT Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organic dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah
Lebih terperinciV. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru
V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU A. Identitas Pengrajin Identitas pengrajin merupakan gambaran umum tentang keadaan dan latar belakang pengrajin yang berkaitan dan berpengaruh terhadap kegiatan dalam
Lebih terperinciJE65 PERLINDUNGAN PENTING. Alat Pengambilan Sari / Ekstraktor Jus 2 Kecepatan
Alat Pengambilan Sari / Ekstraktor Jus 2 Kecepatan PERLINDUNGAN PENTING Saat menggunakan peralatan elektronik, untuk mengurangi resiko kebakaran, sengatan listrik, dan/atau cedera ke seseorang, tindakan
Lebih terperinci15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH
15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH 1. Tas Laptop Dari Kain Perca Anda punya baju/rok batik yang kekecilan/robek? Mau makai bikin nggak pede, padahal kain batiknya masih bagus. Apa boleh buat, daur ulang
Lebih terperinciTEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS
TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciTENTANG LIMBAH PADAT
MAKALAH TENTANG LIMBAH PADAT Galih Pranowo Jurusan Matematika Ilmu Komputer FAKULTAS SAINS TERAPAN INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA I. PENDAHULUAN Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban
Lebih terperinci