STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN USAHA PENANGKARAN BURUNG KENARI VARIETAS LOKAL (Studi Kasus Peternak Kenari di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN USAHA PENANGKARAN BURUNG KENARI VARIETAS LOKAL (Studi Kasus Peternak Kenari di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang)"

Transkripsi

1 STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN USAHA PENANGKARAN BURUNG KENARI VARIETAS LOKAL (Studi Kasus Peternak Kenari di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang) Oleh: Ahmad Agus Priyono *) ABSTRACT Canary breeding effort is one of the investment activities of promising home industry. It is characterized by the emergence of various associations or communities in the various regions. To determine the feasibility of breeding canaries business investment feasibility study to determine the feasibility of their business. In this research study on the technical aspects and operations, market and marketing aspects, legal and regulatory aspects. Besides, also in the analysis of the financial aspects of using Payback Period, Net Present Value and Internal Rate of Return. Payback Period analysis results indicate the period of time required to restore the value of the investment is only 6 months, 3.88 days sooner than the life of the investment (24 months). While the results of the analysis of a positive Net Present Value is Rp , -. Similarly, the results of the analysis of the Internal Rate of Return obtained at %, it indicates melebiihi required rate of return. Keywords: Payback Period, Net Present Value, IRR PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Suad Husnan dan Suwarsono; (2002; 4) mendefinisikan studi kelayakan proyek (project feasibility study) adalah "penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil. Sedangkan Ibrahim Yacob (2003; 1) mendefisikan Kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek. Dengan demikian studi kelayakan adalah sebuah penelitian dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan menguntungkan. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis Menurut Kasmir dan Jakfar (2007; 11) ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu : a) Menghindari resiko kerugian; b) Memudahkan Perencanaan; c) Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan; d) Memudahkan Pengawasan dan e) Memudahkan Pengendalian. Adapun kegiatan penyusunan studi kelayakan dapat ditujukan untuk : 1) Rencana Usaha Baru, 2) Rencana Perluasan Usaha, 3) Rencana Placement of Funds, 4) Mendapatkan dana utk membiayai pelaksanaan suatu rencana usaha. Home Industri adalah industri rumahan dari usaha produk barang atau jasa. Home industri merupakan perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah dan bermodalkan kecil. Definisi usaha kecil dalam UU No. 9 Tahun 1995 adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp ,- (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp ,-. Kriteria lainnya dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik WNI, berdiri sendiri, berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak. Home Industri juga dapat berarti industri rumah tangga, karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga. Usaha penangkaran burung kenari yang dilakukan oleh anggota kelompok masyarakat di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang merupakan salah satu jenis kegiatan home industri. Ahmad Agus Priyono 1

2 Kegiatan investasi penangkaran burung kenari paling diminati dan digemari oleh semua kalangan. Selain karena hobi juga dapat dijadikan mata pencaharian sebagai sumber penghasilan. Perkembangan pencinta burung kenari di Indonesia semakin berkembang pesat. Selain karena suara kicauannya yang mengalun merdu dalam ritme 30 sampai 60 detik, juga karena warna warni bulu burung mungil tersebut. Perkembangan pencinta burung kenari ditandai dengan adanya lahirnya komunitas-komunitas pencinta kenari (KPK) yang berada di berbagai daerah di Indonesia. Di Malang Raya Komunitas Pencinta Kenari mencapai jumlah lebih dari anggota ( Selain munculnya komunitas-komunitas tersebut, juga diramaikan pula lomba-lomba kicau kenari dan latihan bersama yang secara rutin di gelar di berbagai daerah. Meninjau potensi usaha penangkaran burung kenari yang sedemikian menjanjikan dan berkembang pesat ini, maka peneliti mengambil judul Studi Kelayakan Pendirian Usaha Penangkaran Burung Kenari Varietas Lokal studi kasus penangkaran burung kenari di Kecamatan Pakis Kota Malang. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan kajian lapangan tersebut, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah Pendirian Usaha Penangkaran Burung Kenari Varietas Lokal di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang layak di untuk dilaksanakan? TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Menganalisis aspek-aspek studi kelayakan pendirian usaha penangkaran burung kenari Varietas Lokaldi Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. 2. Menganalisis dan mengambil keputusan kelayakan pendirian usaha penangkaran burung kenari Varietas Lokaldi Kecamatan Pakis Kabupaten Malang dengan pertimbangan aspek keuangan. KONTRIBUSI PENELITIAN Adapun kontribusi penelitian ini bagi penulis yaitu untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang manjemen keuangan khususnya yang berkaitan studi kelayakan bisnis. Bagi akademisi, Penelitiaan ini berfungsi sebagai bahan referensi atau pembanding pada penelitian lainnya, dan juga sebagai masukan cara menilai kinerja reksa dana. TINJAUAN PUSTAKA PRODUK Burung Jenis Kenari merupakan anggota dari kelompok gelatik yang sangat riang bernyanyi dan memiliki berbagai jenis serta berbagai warna. Burung ini berasal dari kepuluan Canary yang terletak di Samudra Atlantik, sebelah barat laut pesisir Afrika ( Maroko dan Sahara Barat), kepulauan ini termasuk dalam wilayah Spanyol dan merupakan salah satu komunitas otonomi negara itu. Kepulauan Canaria juga diklaim oleh Maroko. 2 Ahmad Agus Priyono

3 Terdapat berberapa varietas/jenis burung kenari yang terkenal di seluruh dunia, diantaranya : 1. Kenari Norwich; Jenis burung ini mempunyai kelompok bulu yang tebal dan mempunyai bentuk yang serba bulat. Dengan dada bidang, punggung pendek lebar, sayap pendek dan ekor pendek, serta paruh juga pendek. 2. Kenari Cinnamon; Jenis burung ini mempunyai kemiripan dengan kenari Norwich. Burung ini mempunyai kelompok bulu yang tebal dan mempunyai bentuk yang serba bulat. Dengan dada bidang, punggung pendek lebar, sayap pendek dan ekor pendek, serta paruh juga pendek. 3. Kenari Border; burung kenari border merupakan burung kenari yang paling populer. Burung ini berbentuk serba bulat dilihat dan sudut mana saja. Di dalam pertandingan, bentuk bulat itu sangat menentukan. Burung kenari border ini mencapai panjang 14 cm. 4. Kenari Lancashire; Jenis ini sekarang sudah jarang ditemu kan dalam bentuk aslinya. Burung ini lebih banyak disilang kan dengan jenis lain untuk mendapatkan badan yang besar. Jenis ini ada yang memiliki mahkota atau jambul yang di sebut lancashire copy, dan ada pula yang kepalanya polos dan disebut lancashire plain head. 5. Kenari Gloster; Ini tergolong jenis burung kenari yang dihasilkan dan peternakan akhirakhir ini. Kenari gloster tergolong lebih kecil, dengan panjang badan tak lebih dan 11 cm. Kenari gloster sengaja diternakkan ke arah jenis yang kecil dan diusahakan agar selalu kecil, sehingga binatang ini tidak boleh lebih dan ± 11 cm saat memasuki pertandingan. Kenari ini memiliki warna kuning dengan bagian sayap putih atau kehijau hijauan, sama seperti bagian ekornya. Pada kepala burung kenari gloster terdapat jambul, tetapi ada juga yang tidak. Burung dengan kepala polos dikenal dengan nama consort. 6. Kenari London Fancy; Kenari jenis mi disebutkan telah punah, dan burung kenari mi susah ditelusuri asalnya. Burung mi benar-benar sangat cantik. Bulunya berwarna keemasan yang cemerlang dengan sayap dan ekornya berwarna hitam, yang menaggal kan kontras yang sangat mengesankan. Ini tergolong jenis kenari Inggris yang sudah tua sekali, dan aslinya memiliki bintik-bintik hitam. 7. Kenari Yorkshire; Burung kenari ini merupakan hasil persilangan burung kenari lancashire dan burung kenari belgia. Bentuk burung ini terkadang digambarkan seperti wortel yang terbalik. Burung ini selalu berdiri tegak, dengan kaki panjang. Dengan keadaan seperti itulah para juri menilai keindahan burung kenari ini. Panjang burung mi kira-kira 16 cm. 8. Kenari Fife fancy; Kenari ini tergolong jenis baru, yang masih muda umurnya baru di pertengahan abad ini Bila melihat gambarnya, burung ini bentuknya sama seperti kenari london fancy, hanya ukurannya kecil, dengan bulu sayap dan ekor berwarna putih. Burung fife fancy ini sebenarnya burung border tetapi ukuran badannya lebih kecil. 9. Kenari Scotch Fancy; Di kalangan penggemar burung di inggris, burung ini di kenal dengan sebutan Bird O Circle, karena formasi dan kepala sampai ke ujung ekor pada waktu dipertandingkan berbentuk setengah lingkaran. Burung Scotch harus memiliki kepala kecil, lebih bulat sedikit dan kepala burung kenari belgia. Lehernya ramping dan pan jang, bahunya terisi penuh namun sempit dan bulat, sayap nya panjang dan menempel kuat ke badan, dan kaki yang panjang kuat terpentang dengan baik. 10. Kenari Belgia; Burung ini merupakan salah satu dan jenis burung-burung kenari yang diternakkan sejak dulu. Burung ini merupakan burung yang diambil bentuk dan kedudukannya saja. Kesannya seperti burung cacat, kepalanya kecil seperti kepala ular. Ahmad Agus Priyono 3

4 Kenari ini sulit diternakkan dan umuninya telurnya ditetaskan dengan memakai burung kenari lain. Kenari ini Juga Bisa digolongkan dengan Kenari Scotch Fancy. 11. Kenari Roller; telah disebutkan sebelumnya tentang burung kenari roller ini, yang tergolong merajai jenis burung kenari yang berkicau. Burung ini keturunan burung kenari jerman yang diternakkan seeara besar-besaran di wilayah Pegunungan Hartz. 12. Kenari Crest; Kenari Crest Kenari ini tergolong jenis yang tua dan burung kenari, sebab sudah ada di sekitar tahun 1950-an. Mula-mula di kenal dengan nama Turn crown, dan pada permulaan abad ini dikenal sebagai King of the fancy (Raja Fantasi). Kenari mahkota adalah burung yang besar dan harus memiliki kepala yang besar, leher yang besar pendek dan badan bidang, sama seperti kenari norwich. Ternyata jenis crest ini ada yang mempunyai mahkota, tetapi ada pula yang memiliki kepala yang polos tanpa mahkota. 13. Kenari Frill; Kenari ini dikenal sebagai kenari belanda di abad ke 18, tetapi kemudian muncul berbagai jenis yang menyebar ke berbagai negara. Dewasa ini dikenal Frill dan Belanda, Italia, Paris, sedang pihak Jepang telah menghasilkan jenis yang kecil. Umumnya jenis frill ini tergolong sebagai burung yang besar, sebab panjangnya dapat lebih dan 20 cm. Ada tiga bagian yang disebut mantle, jabot, dan fin. Mantle (las) adalah bulu-bulu bagian punggung yang membelah di punggung dan jatuh secara sinietnis. Jabot adalah bulu di dada yang berombak dan menggulung ke dalam. Sedang fin adalah bulu-bulu yang panjang, benar-benar berjumbai yang datang dan paha dan bergerak ke atas sekeliling sayap. ( Diantara jenis burung kenari tersebut, burung kenari varietas/jenis lokal paling menarik perhatian para pencinta burung kenari. Burung kenari Varietas Lokal sangat mudah untuk dikembangbiakan, karena jenis ini tidak memerlukan perlakuan khusus, mudah beradaptasi, mudah jinak, tidak mudah stres, tahan terhadap penyakit, serta memiliki harga yang terjangkau oleh semua kalangan. ASPEK STUDI KELAYAKAN Terdapat beberapa aspek yang harus dibahas dalam membuat sebuah studi kelayakan proyek, aspek-aspek tersebut diantaranya : aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan operasi, aspek keuangan, aspek hukum dan aspek ekonomi negara. a. Aspek Pasar (dan pemasaran) Analisis aspek pemasaran merupakan kunci utama dalam menentukan kelayakan suatu proyek. Pemahaman terhadap pasar diawali dengan identifikasi produk yang akan dipasarkan dan seberapa besar produk ini dibutuhkan oleh konsumen. Analisis selanjutnya akan diarahkan pada analisis strategi pemasaran untuk menjawab berbagai pertanyaan sebagai berikut : Bagaimana segmentasi konsumen produk yang akan dihasilkan tersebut? Segmen mana yang kiranya potensial dijadikan target? Bagaimana positioning produk tersebut? b. Aspek Teknis / Operasional Suatu proyek yang layak secara teknis dan operasi harus memperhitungkan kelayakan dari beberapa aspek sebagaimana yang dikemukakan oleh Heizer.J (2005) sebagai berikut :Perancangan produk, Perencanaan kapasitas, Perencanaan proses dan fasilitas produksi, Perencanaan lokasi, Persediaan dan Kualitas. 4 Ahmad Agus Priyono

5 c. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia Tujuan aspek manjemen adalah untuk mengetahui apakah pendirian usaha dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya. d. Aspek Hukum dan Perundangan Pada aspek ini dibahas berbagai hal terkait kepastian hukum kepada para investor, pemasok, pemerintah, serta pihak-pihak lain yang terkait. Dengan demikian aspek hukum harus memuat : bentuk badan hukum/badan usaha, jaminan terhadap pinjaman dan suratsurat legal formal: akta, sertifikat, izin, yang diperlukan e. Aspek Keuangan Mengukur kelayakan suatu proyek secara finansial dimulai dari estimasi biaya dan pendapatan yang dihasilkan dari proyek tersebut. Pada umumnya ada empat metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas dari suatu investasi, yaitu metode Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return dan Profitability Index (Umar, 2000). METODE PENELITIAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN DATA Pada penelitian ini ditujukan untuk pendirian usaha baru. Pengalian informasi yang terkait dengan aspek yang dibahas difokuskan pada peternak burung kenari di Kecamatan Pakis Kabupagen Malang. Metode pengumpulan data untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah metode observasi (pengujian alat) dan wawancara langsung terhadap para peternak. METODE ANALISIS DATA Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan indikator finansial sebagai analisis keputusan investasi. 1. Payback Period Payback Period merupakan periode waktu yang dibutuhkan, agar cash flow yang dihasilkan telah sama besar dengan investasi yang dikeluarkan. Rumus : Formulasi jika arus kas dari suatu investasi sama besarnya dalam setiap periode : Formulasi jika arus kas dari suatu investasi berbeda-beda besarnya dalam setiap periode : Dimana : n : tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi initial investasi a : Jumlah initial investasi b : Jumlah Kumulatif arus kas pada tahuk ke-n c : Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1 Ahmad Agus Priyono 5

6 Keputusan Investasi : Jika payback period < umur investasi, maka proyek layak untuk dilaksanakan Jika payback period > umur investasi, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan 2. Net Present Value (NPV) NPV merupakan selisih antara cash out flow / arus kas keluar dengan cash in flow / arus kas masuk yang telah didiskon dengan menggunakan cost of capital sebagai diskon faktor. PV ilai Proyek ash nflo 1 ash nflo 2 ash nflo n 1 (1 i) (1 i) 2 (1 i) n Dimana : i : Tingkat suku bunga diskonto n : Umur proyek Investasi Keputusan Investasi : NPV > 0 proyek bisa dijalankan NPV < 0 proyek ditolak NPV = 0 Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan. 3. Internal Rate of Return (IRR) IRR adalah tingkat diskonto (discount rate) yang menyamakan net present value aliran kas masuk dengan net present value aliran kas keluar. Keputusan investasi: IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi diterima IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi ditolak 4. Profitability Index (PI) Metode ini dipergunakan dengan menghitung perbandingan antara nilai sekarang (dari penerimaan kas bersih di masa yang akan datang) dengan nilai sekarang dari investasi. Kriteria ini erat hubungannya dengan kriteria NPV, Jika NPV suatu proyek dikatakan layak (NPV > 0), maka menurut kriteria PI juga layak (PI > 1) karena keduanya variabel yang sama. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. ASPEK TEKNIS DAN OPERASI Kiat sukses penakaran burung kenari adalah pemilihan indukkan yang baik dan penataan kandang serta pemberian pakan yang bergizi. a. Pemilihan Indukan; Indukkan burung kenari yang baik ditandai dengan : 1) Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Kenari jantan dpt dilihat bentuk tubuh yg serasi, mengeluarkan suara cuit yg lebih nyaring dan keras. Pilihlah burung kenari jantan yg memiliki vent lebih besar dan panjang. 2) Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yg bermental baik. 3) Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yg berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. 4) Kepala berbentuk kotak. Ini menandakan burung ini memiliki mental tempur yg baik. 6 Ahmad Agus Priyono

7 5) Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal. 6) Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. 7) Pilihlah Kaki yg besar dan terlihat kering. Warna kaki tdk berpengaruh terhadap mental burung. Postur badan, pilihlah bahan yg berpostur sedang dgn panjang leher, badan dan ekor serta kaki yg serasi. Jangan memilih bahan yg berleher dan berbadan pendek. ( Disamping faktor-faktor tersebut, dalam memilih bibit burung kenari yang siap untuk ditangkarkan faktor yang harus diperhatikan : 1) Indukan burung Kenari Jantan, indukan jantan umumnya, berusia 7 8 bulan dan telah berbunyi cukup nyaring. Indukan kenari memiliki irama pernapasan yang normal, jika bernafas badan dan bulu ekor tidak tampak ikut bergerak. Burung kenari yang ketika bernapas badan dan bulu ekor tampak ikut bergerak menandakan bahwa burung tersebut saluran pernafasannya terganggu. Jika tidak ditangani secara sungguh-sungguh, maka burung tersebut akan mengalami kematian. 2) Indukan burung kenari betina memiliki usia 6-8 bulan dan telah mengalami perubahan fisik, yakni perut sekitar alat kelamin menjadi lebih besar dan kencang seperti bisul mau pecah. ( Gambar 1 Perbedaan Jenis Kelamin Burung Kenari b. Penataan Kandang. Kandang burung kenari yang baik adalah memiliki suhu ruangan antara 23 C s/d 27 C, serta memiliki ventilasi udara yang lancar. Dengan adanya ventilasi tersebut diharapkan udara sekitar ruangan kandang ternak mengalir dan udara ruangan cepat tergantikan sehingga suhu ruangan lebih segar. Namun penataan ventilasi tersebut juga harus dihindarkan aliran angin yang berhembus kencang. Faktor lain yang juga harus mendapat perhatian adalah melindungi burung kenari dari serangan serangga, tikus serta gangguan pemangsa lainnya. Untuk menciptakan suhu ideal tersebut, maka didalam kandang perlu ditempatkan beberapa buah bola lampu pijar. Pemilihan bola lampu pijar tersebut disamping dipergunakan sebagai penerangan juga untuk menaikan suhu ruangan. Setelah penataan kandang, berikutnya adalah pemilihan dan penataan sangkar. Dipasaran sangat mudah ditemui berbagai macam ukuran sangkar untuk berbagai macam jenis burung. Sangkar yang tepat untuk burung kenari adalah yang berukuran sedang. Ahmad Agus Priyono 7

8 Bilamana ukuran sangkar terlalu kecil akan berakibat burung tersebut tidak memiliki ruang gerak yang cukup sehingga burung tersebut akan cepat gemuk. Ukuran sangkar yang ideal berkisar antara panjang 30 cm, lebar 30 cm dan tinggi 50 cm, atau panjang 35 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 50 cm, ukuran tersebut sudah cukup memberi ruang gerak bagi kenari. Sangkar disamping dapat dibeli dipasaran, juga dapat dibuat sendiri. Keuntungan membuat sangkar sendiri adalah memudahkan menata sangkar sesuai dengan ukuran ruangan yang ada. Gambar 2 Desain Sangkar Burung Kenari c. Pemberian Pakan. Kandang burung kenari yang baik adalah memiliki suhu ruangan antara 23 C s/d 27 C, serta memiliki ventilasi udara yang lancar. Dengan adanya ventilasi tersebut diharapkan udara sekitar ruangan kandang ternak mengalir dan udara ruangan cepat tergantikan sehingga suhu ruangan lebih segar. Namun penataan ventilasi tersebut juga harus dihindarkan aliran angin yang berhembus kencang. Faktor lain yang juga harus mendapat perhatian adalah melindungi burung kenari dari serangan serangga, tikus serta gangguan pemangsa lainnya. Burung kenari memiliki makanan utama berupa biji-bijian, tetapi burung ini termasuk burung jenis omnivore (pemakan segala jenis makanan). Pemberian berbagai makanan tambahan pelengkap pun menjadi tidak terlalu sulit. Pakan pelengkap sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan peningkatan kesehatan kenari. Adapun jenis makanan utama dan makanan tambahan sebagai berikut : 1) Bijian Mix, merupakan makanan utama yaitu berupa Canary Seed, biji sawi. 2) Sayur, burung kenari hampir menyukai semua jenis sayuran. Untuk itu sayur dapat diberikan secara bergantian, yaitu berupa : selada, sawi, kangkung, umbi wortel, gambas, tauge, dan jagung muda. Pemberian makanan tambahan berupa sayuran ini dapat diberikan setiap dua atau tiga hari sekali. Pada musim hujan pemberian sayur sebaiknya dikurangi agar suhu badan kenari tidak terlalu dingin. 3) Serangga, makanan tambahan serangga berupa : kroto, ulat hongkong, dan jangkrik. Sebagaimana pemberian sayuran, pemberian serangga ini diberikan setiap dua atau tiga hari sekali. 4) Kuning telur, untuk tambahan protein burung kenari perlu diberi kuning telur yang telah direbus. Telur yang diberikan bisa berupa telur ayam, telur bebek, ataupun telur puyuh. 8 Ahmad Agus Priyono

9 5) Kalsium, kalsium sangat dibutuhkan burung kenari untuk pembentukan kulit telur, tulang, bulu, dan paruh. Kalsium banyak terdapat pada kulit kerang, batu kapur, batu kali (pasir), granit, batu bata, dan arang batok. Pemberian pakan tersebut, tidak boleh berlebihan serta harus variatif. Bilamana pemberian pakan terlalu berlebihan akan menyebabkan burung kenari kegemukan, yang akibatnya burung tersebut tidak produktif serta tidak menarik. d. Perkembangbiakan Burung kenari merupakan salah satu jenis burung yang dapat dikembangbiakkan dengan monogamai dan poligami. Keuntungan pengembangbiakkan secara monogami yaitu indukan jantan tidak diporsir, anaknya relative lebih baik karena dipelihara oleh kedua indukannya. Namun disisi ekonomis pengembangbiakkan dengan monogami kurang menguntungkan. Pengembangbiakkan dengan poligami adalah satu burung jantan dapat dijodohkan/dikawinkan beberapa burung betina secar bergantian. Cara kawin poligami dapat dilakuan dengan cara burung jantan dan burung betinanya disatukan sampai burung betina mengeram, pada saat burung betinanya mengeram burung jantannya dipisahkan dan dijodohkan dengan burung betina lain yang sudah siap ternak. Jumlah ideal secara ekonomi perbandingan antara Burung Kenari Jantan dan Burung Kenari betina adalah 1 : 3. Siklus perkembangbiakan burung kenari meliputi : 1) Masa Kawin : Ketika Burung kenari jantan sudah benar-benar gacor dalam kesehariannya, dan betina sudah matang kelamin (kloaka terlihat bengkak memerah) dan sudah menyusun sarang di sangkar lainnya, proses mengawinkan baru dimulai. Burung kenari mampu bertelur sebanyak 3 5 biji. Masa kawin ini memerlukan waktu 7 14 hari. 2) Masa mengerami telur, burung kenari mengerami telurnya sekitar 14 hari. 3) Masa membesarkan anakan, anak burung kenari dapat dipisah dari indukkannya setelah hari. Dengan demikian sirkulasi burung kenari siap kawin lagi memerlukan waktu selama 45 hari. Sedangkan umur produktif burung kenari berkisar antara 3 sampai dengan 4 tahun. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan, demikian halnya dengan pemasaran Burung Kenari. Untuk memasarkan burung kenari bukan merupakan hal sulit, terdapat beberapa saluran distribusi yang biasa digunakan diantaranya : 1. Produsen Konsumen Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Peternak dapat menjual burung yang dihasilkannya ke konsumen secara langsung. Bentuk ini dapat ditempuh dengan mengunakan jaringan komunikasi pecinta Burung Kenari atau melalui media sosial (pemasaran online). Penggunaan Media Sosial (twiter, facebook, blogspot dsb) dalam memasarkan burung kenari merupakan salah bentuk pemasaran yang paling efektif dan efisien. 2. Produsen Agen Konsumen Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, Ahmad Agus Priyono 9

10 dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja. Metode ini dapat dilakukan melalui kios toko burung yang tersebar di berbagai daerah. Harga burung kenari ditentukan oleh varietas burung kenari, jenis kelamin, umur, warna, kemampuan berkicau serta faktor cuaca. Harga burung kenari sepanjang tahun 2014 untuk jenis lokal umur 1 bulan s.d. 2 bulan berkisar antara Rp sampai dengan Rp , per ekor ( ASPEK HUKUM DAN PERUNDANGAN Usaha menjalankan usaha penangkaran burung kenari ini dapat dikelola tanpa harus memiliki badan hukum formal, untuk itu cukup usaha peroranganatau usaha dagang (UD). Adapun syarat pendiri usaha perorangan cukup melapor ke Rukun Tetangga dan Rukun Warga setempat. Namun demikian guna menghindari persoalan di kemudian hari perlu disiapkan halhal sebagai berikut : 1. Ijin permohonan usaha dari Dinas Perdagangan di wilayah setempat (izin usaha). Syaratsyarat untuk mendapatkan ijin usaha adalah fotokopi KTP pemegang saham perusahaan, fotokopi NPWP, surat keterangan domisili atau SITU, neraca keuangan perusahaan, materai senilai Rp Menyusun pembukuan yang terkait dengan : Keadaan kekayaan perusahaan, Kebutuhan perusahaan, Perjanjian kerja, Surat, dokumen, korespondensi yang masuk dan keluar, Laporan per periode (bisa per bulan, kuartal, tahun) dan Arsip 3. Membayar pajak yang berupa : pajak penghasilan, Pajak bumi dan bangunan Sedangkan untuk memperoleh modal untuk pembiayaan penangkaran burung kenari dipergunakan Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi. Kredit modal kerja ini memberikan plafon kredit sampai dengan Rp 500 juta yang diberikan kepada usaha mikro, kecil dan koperasi yang memiliki usaha produktif. Adapun persyaratan administratif yang diperlukan : 1. Foto Copy Kartu Identitas (KTP) Suami dan Isteri (bagi yang sudah menikah). Dalam hal alamat KTP dengan tempat domisili berbeda harus ditambah dengan surat keterangan domisili dari kelurahan setempat. 2. Foto Copy Akte Nikah (bagi yang sudah menikah). Hal ini untuk mengetahui apakah harta yang dijaminkan merupakan harta bersama atau bukan. Jika harta bersama tentu membutuhkan persetujuan kedua belah pihak. 3. Foto Copy Kartu Keluarga. KK diperlukan untuk mengetahui berapa orang yang ditanggung oleh debitur selain dirinya dan pasangannya. 4. Foto Copy Buku Tabungan. Biasanya pihak bank akan meminta Fotocopy buku tabungan 3 bulan terakhir untuk mengetahui kemampuan finansial calon debiturnya. 5. Foto Copy Slip Gaji. Syarat ini hanya diberlakukan untuk calon debitur yang bekerja di instansi pemerintah atau swasta. Tujuannya untuk memastikan bahwa calon debitur memiliki pekerjaan dan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya. 6. Jaminan. Hal ini yang paling menentukan karena untuk menjamin piutang bank kepada nasabah dapat dikembalikan. Bagi PNS, bisa menjaminkan SK terakhir beserta dokumen lainnya seperti Taspen. Sementara bagi yang memilih menggunakan jaminan berupa surat berharga seperti sertifikat tanah, BPKB mobil dan barang berharga lainnya, harus memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pinjaman. ( 10 Ahmad Agus Priyono

11 ASPEK KEUANGAN 1. Sumber dana. Untuk penangkaran burung kenari pada proyek proposal ini direncanakan seluruhnya bersumber dari pinjaman bank, yaitu kridit usaha rakyak (KUR) dengan tingkat suku bunga 19,25% per tahun, untuk total pinjaman sebeser Rp serta besar anggsuran per bulan sebesar Rp ,- 2. Besar Modal. Modal yang diperlukan sebesar Rp ,- yang akan dipergunakan untuk pendanaan aktiva tetap serta modal kerja. Adapun distribusi pendana sebagai berikut : Sewa Kandang (2 tahun) Rp ,- Pengadaan sangkar (88 buah) Rp ,- Pembelian Bibit (66 Betina, 22 Jantan) Rp ,- Modal Kerja (Pembelian Pakan & Obat-obatan, Gaji Pegawai) Rp ,- Perhitungan Penyusutan Sangkar : Investasi Pengadaan Sangkar Rp ,- Umur Ekonomis 24 bulan Nilai Sisa Rp ,- Depresiasi Rp ,- 3. Proyeksi Aliran Cash Flow Pendapatan usaha penangkaran burung kenari adalah anakan burung kenari yang sudah dipisah dari induknya berumur 1 s.d. 2 bulan. a. Initial cashflow : merupakan arus kas keluar di awal proyek yang berkaitan dengan investasi awal. Intial cash flow pada proyek investasi ini berupa : sewa kandang, biaya pengadaan sangkar, dan pembelian bibit burung kenari. Dengan demikian intial cashflow berjumlah : Rp ,- b. Operational cashflow: merupakanalirankas yang terjadi selama umur investasi.operational cashflow (cash inflow) berasal dari penjualan anakan burung kenari dikurangi dengan biaya-biaya pakan dan gaji karyawan. Adapun besarnya operational cashflow selama bulan I (pertama) sampai dengan bulan ke 24 sebagai berikut : Untuk Bulan I& bulan II Pendapatan Rp. 0,- Biaya : Biaya tunai Rp ,- Penyusutan Rp ,- Total biaya Rp ,- E B I T (Rp ,-) BUNGA 1,60% Rp ,- E B T (Rp ,-) PAJAK 1% Rp. 0,- EAT (Rp ,-) Dengan demikian nilai operational cash flowuntuk bulan I dan bulan ke II diperoleh sebesar ( ) = (Rp ),- Ahmad Agus Priyono 11

12 Untuk Bulan III dan bulan IV Pendapatan Rp ,- Biaya : Biaya tunai Rp ,- Penyusutan Rp ,- Total biaya Rp ,- E B I T Rp ,- BUNGA 1,60% Rp ,- E B T Rp ,- PAJAK 1% Rp EAT Rp ,- Dengan demikian nilai operational cash flow untuk bulan III sampai dengan bulan ke IV diperoleh sebesar = Rp ,- Untuk Bulan V sampai bulan ke XX Pendapatan Rp ,- Biaya : Biaya tunai Rp ,- Penyusutan Rp ,- Total biaya Rp ,- E B I T Rp ,- BUNGA 1,60% Rp ,- E B T Rp ,- PAJAK 1% Rp ,- EAT Rp ,- Dengan demikian nilai operational cash flow untuk bulan ke V sampai dengan bulan ke XX diperoleh sebesar = Rp ,- Untuk Bulan XXI sampai bulan ke XXIV Pendapatan Rp ,- Biaya : Biaya tunai Rp ,- Penyusutan Rp ,- Total biaya Rp ,- E B I T Rp ,- BUNGA 1,60% Rp ,- E B T Rp ,- PAJAK 1% Rp EAT Rp ,- Dengan demikian nilai operational cash flow untuk bulan XXI sampai dengan bulan ke XXIV diperoleh sebesar = Rp ,- c. Terminal cashflow ; merupakan aliran kas masuk yang diterima perusahaan diakhir umur ekonomis proyek investasi.terminal cashflow dapat diperoleh dari nilaisisa (residu) dari sangkar serta penjualan burung kenari afkir. Terminal cashflow yang diterima sebesar : Nilai sisa sangkar Rp ,- 12 Ahmad Agus Priyono

13 Burung kenari Afkir (88 x Rp ,-) Rp ,- Rp ,- Estimasi aliran cash flow selama masa umur investasi penangkaran burung kenari sebagai berikut : Umur Investasi Initial cashflow Operational cashflow Terminal cashflow 0 Rp Rp ( ) 2 Rp ( ) 3 5 Rp Rp Rp Rp Rp d. Analisis Payback Period Payback period dipergunakan untuk mengetahui seberapa lama periode pengembalian investasi. N Cash Out Flow Cash In Flow Sisa 0 Rp ( ) Rp ( ) 1 Rp ( ) Rp ( ) 2 Rp ( ) Rp ( ) 3 Rp Rp ( ) 4 Rp Rp ( ) 5 Rp Rp ( ) 6 Rp Rp ( ) 7 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Dengan demikian periode pengembalian investasi selama : bulan 30 6 bulan 3,88 hari Ahmad Agus Priyono 13

14 Berdasarkan hasil analisis Payback Period dapat simpulkan bahwa Pendirian Usaha Penangkaran Burung Kenari Layak untuk dilaksanakan, kerena periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi (6 bulan, 3,88 hari) lebih cepat dibandingkan dengan umur investasi (24 bulan). e. Analisis Net Present Value Net Present Value dipergunakan untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari proceed dengan nilai sekarang dari suatu investasi. Nilai Net Present Value proyek investasi ini diperoleh sebagai berikut : N Proced df 1,06% NPV 0 Rp. ( ) 1 Rp. ( ) 1 Rp. ( ) 0, Rp. ( ) 2 Rp. ( ) 0, Rp. ( ) 3 Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp Berdasarkan hasil analisis Net Present Value dapat simpulkan bahwa Pendirian Usaha Penangkaran Burung Kenari Layak untuk dilaksanakan, kerena nilai NPV > 0. f. Analisis Internal Rate of Return Merupakan metode penilaian investasi untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas netto dan investasi. N Proced Df21% NPV 0 Rp. ( ) 1 Rp. ( ) 1 Rp. ( ) 0, Rp. ( ) 2 Rp. ( ) 0, Rp. ( ) 3 Rp , Rp Ahmad Agus Priyono

15 N Proced Df21% NPV 4 Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp ,01826 Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp , Rp Rp. ( ) Dengan demikian diperoleh IRR sebesar : , ,94 20,979 Berdasarkan hasil analisis Internal Rate of Return dapat simpulkan bahwa Pendirian Usaha Penangkaran Burung Kenari Layak untuk dilaksanakan, kerena lebih besar daripada tingkat keuntungan yang disyaratkan. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Hasil analisis pada aspek-aspek studi kelayakan yang meliputi aspek teknis dan operasi, aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum dan perundangan menunjukkan bahwa Pendirian Usaha Penangkaran Burung Kenari di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Layak Untuk Dilaksanakan. Berdasarkan Hasil analisis Payback Periode menunjukan periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi hanya 6 bulan, 3,88 hari lebih cepat dibandingkan dengan umur investasi (24 bulan). Sedangkan hasil analisis Net Present Value positif yaitu sebesar Rp ,-. Demikian pula hasil analisis Internal Rate of Return diperoleh sebesar 20,979%, hal ini menunjukkan melebiihi tingkat keuntungan yang disyaratkan. SARAN Memperhatikan pemasaran adalah ujung tombak dari perusahaan, maka untuk dapat menguasai pasar Pendirian Usaha Penangkaran Burung Kenari ini harus di sertai dengan : Ahmad Agus Priyono 15

16 1. Memaksimalkan penggunaan website produk; dan berbagai jejaring sosial (twiter, facebook, linkedin, Myspace,Google+ dan sebagainya) 2. Menjalin hubungan dan bertukar informasi dengan Komunitas Peternak Kenari dari berbagai daerah, 3. Ikut aktif dalam kegiatan rutin yang diselenggarakan komunitas peternak kenari yaitu latihan bersama dan Lomba Kicau burung kenari Daftar Pustaka Heizer, Jay; Render, Barry; Setyoningsih, Dwianoegrahwati (Almahdy, Indra (Translator), 2005, Manajemen operasi, Edisi: ed.7, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Ibrahim, Yacob, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit PT. Andi Mahasatya, Jakarta, Kasmir, Jakfar, 2007, Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit Kencana, Jakarta Sridadi, Kenari dan Permasalahannya, 2010, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Cetakan ke 7 Suad Husnan Suwarsono, Studi Kelayakan Bisnis, 2002, Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta Umar, Husein Research Methods in Finance and Banking, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. UU No. 9 Tahun 1995 *) Ahmad Agus Priyono adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma 16 Ahmad Agus Priyono

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

BAB II Kajian Pustaka 1.1.Studi Kelayakan

BAB II Kajian Pustaka 1.1.Studi Kelayakan BAB II Kajian Pustaka 1.1.Studi Kelayakan 1. Pengertian Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan usaha perlu dilaksanakan sebelum memulai usaha, namun tidak menutup kemungkinan jika studi ini dilakukan terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA Disusun Oleh : Sri Waluyo, S.Ag., MM Dassaad, SE., MM UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013 ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

BURUNG KENARI (CANARY)

BURUNG KENARI (CANARY) Cara Budidaya Burung Kenari 1 BURUNG KENARI (CANARY) Burung Kenari Karakter dan sifat burung Kenari, cara memilih burung Kenari, cara merawat burung Kenari, cara memaster burung Kenari, tips seputar burung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT SAHDIANNOR,

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN Oleh : Taufik Rizky Afrizal 11.12.6036 S1.SI.10 STMIK AMIKOM Yogyakarta ABSTRAK Di era sekarang, dimana ekonomi negara dalam kondisi tidak terlalu baik dan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA Santi Nurjanah PT Dagang Jaya Jakarta Jln. Seni Budaya Raya, No.10, Jelambar Baru, Jakarta Barat 11460 potter_251289@yahoo.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES Pembimbing: Agus Riyanto, MT Oleh: Winda Octaviany 1.03.08.010 Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Berbagai usaha pada saat ini

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA LINA AULINA 14210027 MANAJEMEN EKONOMI 2013 ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA FOTOCOPY MENTARI PAGI Latar Belakang Masalah Kemajuan dl dalam bidang tk teknologi juga sudah dh berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai kelestarian alam fauna dengan beragam jenis salah satunya yaitu burung. Para penghobi burung berkicau mungkin sudah tidak

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa Alam Santosa Aspek Keuangan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Analisis Aspek Keuangan Menentukan sumber dana Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja Aliran Kas Penilaian Investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) A. Dasar Dasar Proyek 1. Batasan Proyek Clive Gray mendifinisikan proyek sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA Henny Ramadhani Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Ramadhani.henny@rocketmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera )

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera ) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera ) Ahmad Fakhruddin Busthomy Muhammad Saifi Zahroh ZA. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Email : fakhruddinmedjaya@gmail.com

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang tekhnologi juga sudah berkembang pesat. Dimana - mana terdapat usaha - usaha jasa yang

Lebih terperinci

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M. Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai dengan semakin ketatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai dengan semakin ketatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan dalam dunia usaha ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di berbagai bidang usaha. Hal ini membuat para usahawan dengan teliti mencari

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005 METODE PENILAIAN INVESTASI Jakarta, 20 Oktober 2005 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return 2 Pendahuluan Penilaian investasi:

Lebih terperinci

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)

Lebih terperinci

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS Mayang Hadi Ratnawati ABSTRAKSI ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI Nama : Felika Tabita NPM : 13213396 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Usaha Dagang 2.1.1. Pengertian Usaha Dagang Usaha dagang erat kaitannya dengan pelakunya yaitu pedagang. Pedagang sendiri dapat diartikan sebagai orang yang melakukan perdagangan,

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal 83 BAB VI ASPEK KEUANGAN 1.1 Kebutuhan Dana Andalucia Party Planner membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: 6.1 Tabel Sumber Pendanaan Uraian Sumber Dana Jumlah 1. Modal sendiri Rp. 15.150.000

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ternak Sapi Potong

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ternak Sapi Potong II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ternak Sapi Potong Sapi merupakan hewan ternak yang dipelihara oleh manusia sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja, dan kebutuhan manusia lainya. Ternak sapi menghasilkan 50%

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KELAYAKAN USAHA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR SUMBER REJEKI MAKMUR PONGGOK BLITAR

ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KELAYAKAN USAHA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR SUMBER REJEKI MAKMUR PONGGOK BLITAR ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KELAYAKAN USAHA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR SUMBER REJEKI MAKMUR PONGGOK BLITAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Wilayah: Menentukan dua wilayah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2 Rendy Niechual 15210743 Latar Belakang Masalah Seiring dengan lajunya perekonomian di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh berbagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Sistem Agribisnis Agribisnis sering diartikan secara sempit, yaitu perdagangan atau pemasaran hasil pertanian.sistem agribisnis sebenarnya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri atau bidang lainnya bertujuan untuk memperoleh standar yang cukup layak di kemudian hari. Manfaat ini bisa berupa keuangan, non keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) Aditya Satriawan Topowijono Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XII. Penganggaran Modal (Capita l Budgeting) i 1. Pengantar Investasi aktiva tetap merupakan salah satu investasi yang mendapat perhatian karena jangka waktu pengembalian biasanya lebih dari satu tahun,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Provisioning Provisioning (Quickguide Standar Instalasi PT-1) adalah proses penyediaan suatu layanan jaringan FTTH (Fiber To The Home) yang mencakup persiapan material, aksesoris

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

PENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI PENGANGGARAN MODAL Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dasar-Dasar Penganggaran Modal Definisi dan Metode Metode

Lebih terperinci

9 Universitas Indonesia

9 Universitas Indonesia BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan atau feasibility study adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH NAMA : Ahmad Saepudin NPM : 11208558 JURUSAN PEMBIMBING : Manajemen : Supiani, SE, MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci