Tugas Akhir 73 BAB V ANALISA PEMBAHASAN. Tabel 5.1, Data Reliability dan Availability unit C-1A dan C-2A
|
|
- Indra Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tugas Akhir 73 BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Hasil Perhitungan Reliability dan Availability Pada Tindakan Corrective Maintenance Gas Turbine Compressor unit C-1A dan C-2A Menggunakan Metode Re-staging. Tabel 5.1, Data Reliability dan Availability unit C-1A dan C-2A Reliability data per individu unit 03-C-1A Reliability data per individu unit 03-C-2A Reliability Data dua unit series 03-C-1A dan 03-C-2A!!! Availability Data dua unit series 03-C-1A dan 03-C-2A!! Tindakan Corrective Maintenance yang dilakukan pada unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C2A dengan menggunakan metode re-staging yaitu dikarenakan telah terjadi perubahan nilai SG (specify gravity) dari gas bumi yang akan diolah, yaitu dimana telah terjadi penurunan sebesar 0.3 poin dari standar awal disain
2 Tugas Akhir 74 instalasi yaitu sebesar 0.867, kemudian pada kenyataan di lapangan ternyata gas bumi yang akan di kompres mempunyai nilai SG pada kisaran , sedangkan toleransi standar deviasi dari nilai SG yang sebesar 2% hanya memberikan ruang optimasi nilai batas minimum sebesar dan maksimum sebesar 0.884, ternyata nilai tersebut tidak dapat memenuhinya. Karena nilai SG dari kandungan gas bumi yang akan di kompres berada dibawah standar batas optimasi deviasi minimum unit maka akibatnya terjadi penurunan performance pada unit Gas Turbine Compressor unit C-1A dan C- 2A selama beroperasi sehingga tidak terpenuhinya nilai optimasi yaitu berupa ketidak seimbangan antara input dan output yang dihasilkan. Prinsip dasarnya adalah dengan adanya penambahan atau kenaikan tekanan sebagai input pada unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C2A seharusnya berbanding lurus dengan dengan kenaikan gas bumi yang di kompres sebagai outputnya, ternyata yang terjadi adalah sebaliknya, tidak ada kenaikan gas bumi yang di kompres, hal inilah yang menyebabkan banyak daya yang terbuang selama unit C-1A dan C-2A beroperasi sehingga output yang dihasilkanpun tidak optimal. Hasil perhitungan nilai Reliability per unit individu yang di dapatkan dari unit C-1A sebelum dilakukan tindakan Re-staging diperoleh sebesar atau 71 %, kemudian hasil perhitungan nilai Reliability yang di dapatkan setelah dilakukan tindakan Re-staging didapatkan sebesar atau 97 %, terjadi peningkatan nilai Reliability pada unit C-1A sebesar 26%. Kemudian pada unit C-2A sebelum dilakukan tindakan Re-staging didapatkan nilai Reliability sebesar atau 69.5%, kemudian setelah dilakukan tindakan Re-staging didapatkan nilai Reliability sebesar atau 70.5%, terjadi peningkatan nilai Reliability unit C-2A sebesar 1%. Karena unit Gas
3 Tugas Akhir 75 Turbine Compressor C-1A dan C-2A terkoneksi secara seri maka nilai Reliability yang didapatkan adalah hasil perkalian antara individu dari masing-masing unit Gas Turbine Compressor C-1A dengan C-2A, sehingga diperoleh nilai Reliability sebelum tindakan re-staging dilakukan sebesar atau 49.5%, kemudian setelah dilakukan tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Re-staging diperoleh nilai Reliability sebesar atau 68.4%, terjadi peningkatan nilai Reliability pada unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C-1B sebesar %. Dari nilai Reliability unit sebesar atau 49.5% tersebut adalah merupakan peluang unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C-2A untuk dapat melakukan fungsi dengan baik. Karena mengandung komponen melakukan fungsi dengan baik, maka didalamnya secara inheren terdapat pula faktor kegagalan sistem. Peluang kegagalan dari unit Gas Turbine Compressor C- 1A dan C-2A tersebut adalah kebalikan dari peluang Reliability-nya seperti digambarkan dalam ekspresi matematik (cumulative damage / failure distribution function) sbb : P f (t) = 1 R(t) atau R(t) = 1 P f (t) Jadi nilai Reliability atau kehandalan 2 (dua) buah unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C-2A yang terhubung secara series, yang dinyatakan dalam satuan R sebesar R = 49.5%, sehingga bisa dikatakan bahwa peluang kegagalan cumulativenya untuk unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C-2A adalah sebesar P f = 50.5%. Besaran P f = 50.5% adalah besaran yang diperoleh sebelum dilakukannya tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Re-staging pada unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C-2A. Kemudian setelah dilakukan penerapan tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Re-staging pada unit C-1A
4 Tugas Akhir 76 dan C-2A didapatkan nilai R = 68.4 %, dari nilai Reliability sebesar 68.4% maka peluang kegagalan cumulativenya didapatkan nilainya P f = 31.6%, jadi nilai 31.6% adalah merupakan peluang kegagalan cumulative unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C-2A setelah dilakukan tindakan. Terjadi penurunan terhadap peluang kegagalan unit yaitu peluang untuk terjadinya kerusakan pada unit GasTurbine Compressor unit C-1A dan C-2A sebesar 8.9 % dan terjadi peningkatan nilai Reliability unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C-2A yaitu peluang unit untuk dapat melakukan fungsi dengan baik sebesar 18.84%, sehingga diharapkan dengan meningkatnya nilai Reliability sebesar 18.84% pada unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C-2A, unit akan handal untuk tetap dapat mendukung produksi minyak dan gas di Bravo station PHE ONWJ. Angka Reliability yang didapatkan adalah berdasarkan dari perhitungan data murni berdasar pada downtime dan operasinya unit Gas Turbine Compressor C- 1A dan C-2A. Untuk Availabilty unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C-2A sebelum dilakukan tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Striping down adalah sebesar 0.49 (poin empat sembilan), dan setelah dilakukannya tindakan terdapat nilai Availability unit sebesar 0.69 (poin enam sembilan), terjadi peningkatan nilai Availability unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C-2A setelah dilakukannya tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Re-staging sebesar 20% (Dua Puluh persen). 5.2 Hasil Perhitungan Realiability dan Availability Pada Tindakan Corrective Maintenance Gas Turbine Compressor Unit C-37B Menggunakan Metode Striping-down
5 Tugas Akhir 77 Tabel 5.2, Data Reliability dan Availability unit C-37B "# $% & "'' & "( # ) "# $% & "'' & "( # ) Tindakan Corrective Maintenance yang dilakukan pada unit Gas Turbine Compressor C-37B menggunakan metode Striping-down yaitu dikarenakan adanya Fouling atau deposit sehingga berakibat timbulnya excessive yaitu vibrasi yang berlebihan sehingga menyebabkan adanya beberapa kendala seperti adanya temperatur yang sangat tinggi pada operasi normal, boros dalam pemakaian minyak pelumas (high lube oil consumption) dan adanya penurunan tekanan gas bumi yang di kompres, sehingga secara umum perlu dilakukan pembersihan terhadap adanya deposit pada bagian Rotor dan penggantian beberapa inner part yang sudah aus sebagai penyebab utamanya, akibat dari semuanya tersebut adalah terjadinya penurunan performance dari unit Gas Turbine Compressor C-37B. Hasil perhitungan nilai Reliability unit Gas Turbine Compressor C-37B sebelum dilakukan tindakan Striping-down diperoleh sebesar atau 57 %, kemudian hasil perhitungan nilai Reliability yang di dapatkan setelah dilakukan tindakan Striping-down adalah sebesar atau 64.5%, terjadi peningkatan nilai Reliability pada unit C-37B sebesar 7.5%. Dari nilai Reliability unit sebesar atau 57% tersebut adalah merupakan peluang unit Gas Turbine Compressor C-37B untuk
6 Tugas Akhir 78 dapat melakukan fungsi dengan baik. Karena mengandung komponen melakukan fungsi dengan baik, maka didalamnya secara inheren terdapat pula faktor kegagalan sistem. Peluang kegagalan dari unit Gas Turbine Compressor C-37B tersebut adalah kebalikan dari peluang Reliability-nya seperti digambarkan dalam ekspresi matematik (cumulative damage / failure distribution function) sbb : P f (t) = 1 R(t) atau R(t) = 1 P f (t) Jadi nilai Reliability atau kehandalan unit Gas Turbine Compressor C-37B, yang dinyatakan dalam satuan R sebesar R = 57%, sehingga bisa dikatakan bahwa peluang kegagalan cumulativenya untuk unit Gas Turbine Compressor C-37B adalah sebesar P f = 43%. Besaran P f = 43% adalah merupakan besaran yang diperoleh sebelum dilakukannya tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Striping-down pada unit Gas Turbine Compressor C-37B. Kemudian setelah dilakukan penerapan tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Stripingdown pada unit C-37B didapatkan nilai R = 64.5 %, dari nilai Reliability sebesar 64.5% maka peluang kegagalan cumulativenya didapatkan nilainya P f = 35.5%, jadi nilai 35.5% adalah merupakan peluang kegagalan cumulative unit Gas Turbine Compressor C-37B setelah dilakukan tindakan. Terjadi penurunan terhadap peluang kegagalan unit yaitu peluang untuk terjadinya kerusakan pada unit Gas Turbine Compressor unit C- 37B sebesar 7.5 % dan terjadi peningkatan nilai Reliability unit Gas Turbine Compressor C-37B yaitu peluang unit untuk dapat melakukan fungsi dengan baik sebesar 7.5%, sehingga diharapkan dengan meningkatnya nilai Reliability sebesar 7.5% pada unit Gas Turbine Compressor C-37B, unit akan tetap handal untuk dapat mendukung produksi minyak dan gas di Bravo flow station PHE ONWJ. Angka
7 Tugas Akhir 79 reliability yang didapatkan adalah berdasarkan dari perhitungan data murni berdasar pada downtime unit dan operasinya unit Gas Turbine Compressor C-37B. Availabilty unit Gas Turbine Compressor C-37B sebelum dilakukan tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Striping-down adalah 0.91 (poin sembilan satu), dan dan setelah dilakukannya tindakan terdapat nilai Availability unit sebesar 0.90 (poin sembilan puluh), tidak terdapat kenaikan angka pada faktor ini karena unit C-37B setelah dilakukannya aktifitas Restaging difungsikan sebagai standby unit. 5.3 Analisis Tindakan Corrective Maintenance Menggunakan Metode Restaging Dan Striping-down Terhadap Laju Produksi Gas di Bravo station Karakteristik dasar dari industri pengolahan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti pada perusahaan minyak dan gas adalah adanya kecenderungan terhadap penurunan produksi (decline) baik itu berupa minyak mentah maupun gas bumi yang dihasilkan, apabila perusahaan tidak melakukan tindakan maintenance terhadap peralatan yang digunakan.
8 Tugas Akhir 80 Grafik 5.1, Gas Compressed Bravo 2009 vs Aktifitas Re-staging Pengaruh tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Re-staging pada unit Gas Turbine Compressor C-1A dan C-2A yang dilakukan pada bulan Agustus 2009 dan September 2009 terhadap produksi minyak dan gas di Bravo station PHE ONWJ adalah selain meningkatkan nilai Reliability dan Availability juga membuat adanya laju keteraturan dan kestabilan Gas Lift (GL) dan Gas Sales setelah dilakukannya tindakan tersebut. Fluktuasi peningkatan yang tidak teratur bisa dilihat dengan adanya kecenderungan naik dan turunnya produksi Gas Sales yang drastis serta kecenderungan adanya penurunan Gas Lift yang dihasilkan dari unit Gas Turbine Compressor Bravo station sebelum dilakukan tindakan Corrective Maintenance terhadap unit C-1A dan C-2A menggunakan metode Re-staging. Laju produksi Gas Lift cenderung lebih teratur dan mengalami peningkatan, laju produksi Gas Sales juga lebih stabil terhadap fluktuasi naik turun sehingga menjadi lebih stabil, sehingga hal ini
9 Tugas Akhir 81 akan lebih memudahkan customer untuk menentukan target penerimaan Gas Sales yang dikirimkan dari ladang minyak lepas pantai PHE ONWJ. Grafik 5.2, Gas Compressed Bravo 2010 vs Aktifitas Striping-down Pengaruh tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Stripingdown pada unit Gas Turbine Compressor C-37B yang dilakukan pada bulan Maret dan April 2010 terhadap laju produksi minyak dan gas di Bravo station PHE ONWJ adalah meningkatkan nilai Reliability juga meningkatkan laju produksi Gas Lift (GL) dan Gas Sales. dan tidak terdapat peningkatan nilai Availability unit karena setelah dilakukan tindakan unit C-37B digunakan sebagai standby unit. Hasil yang didapatkan setelah penerapan tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Stripingdown juga membuat kecenderungan produksi Gas Lift lebih teratur fluktuasinya bila dibandingkan dengan sebelum dilakukan tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Striping-down pada unit Gas Turbine Compressor C-37B. Laju
10 Tugas Akhir 82 produksi Gas Sales juga lebih stabil dan mengalami peningkatan sehingga hal ini akan lebih memudahkan costumer untuk menentukan target penerimaan Gas Sales yang dikirimkan dari ladang minyak lepas pantai PHE ONWJ. 5.4 Analisis Tindakan Corrective Maintenance Menggunakan Metode Restaging dan Striping-down Terhadap Peningkatan Kapasitas Produksi Minyak dan Gas di Bravo station Tabel 5.3, Peningkatan Kapasitas Produksi Minyak dan Gas *+,"*#"#+'**#+-#. /+ )0' 0' 1"*# *)2! 1",& $!!! Pengaruh tindakan Corrective Maintenance menggunakan metode Re-staging dan Striping down pada unit Gas Turbine Compressor C-1A/C2A dan C-37B Compressor C-37B terhadap kapasitas produksi minyak dan gas. Terdapat kenaikan produksi minyak sebesar 800 BOPD (Barrel Oil Per Day) dan laju kenaikan gas 6-9 MMSCFD ( MSCFD). Laju kenaikan minyak mentah dan gas yang terjadi pada data diatas sebetulnya difokuskan pada penerapan metode Re-staging. Sedangkan pada kegiatan pada penerapan metode Striping down adalah, karena sebelum dilakukan tindakan telah terjadi penurunan performance kemudian di ikuti oleh penurunan produksi minyak dan gas, kemudian dilakukan kegiatan Striping down yang pada dasarnya adalah kegiatan overhaul engine, maka kenaikan angka yang dicapai adalah sama dengan angka yang didapatkan pada saat sebelum terjadi penurunan performance pada unit Gas Turbine Compressor C-37B.
11 Tugas Akhir Analisis Penerapan Tindakan Metode Re-staging dan Striping-down Terhadap Lost Production Versus Maintenance Cost di Bravo station Tabel 5.4, Maintenance Cost tindakan Corrective Maintenance,"*#3 4 '**#+-# 3 4, & "#-' 5" Tabel 5.5, Total Lost Production 6,, 1 '**#+-# +"(,,"*# +"(, *)2 1",& $!! Biaya atau Maintenance Cost yang dikeluarkan pada pelaksanaan tindakan Corrective Maintenance dengan menggunakan metode Re-staging pada kisaran US$600,000.00, dan Maintenance Cost pada pelaksanaan penerapan metode Stripingdown sekitar US$ 80,000.00, Angka tersebut belum termasuk ongkos manpower pada masing masing kegiatan sekitar US$23, Jadi total biaya yang dikeluarkan pada penerapan metode Re-staging adalah sekitar US$ 623,000.00, dan pada penerapan metode Striping-down sekitar US$ 103, Total downtime pada pelaksanaan metode re-staging adalah 124 (seratus dua puluh empat) hari. Total estimasi kehilangan pruduksi gas adalah 7500 MSCFD perhari, total kerugian (Lost Pproduction) gas selama 124 (seratus dua puluh empat) hari adalah 7500 x 124 = 930,000 MSCF. Untuk minyak mentah total estimasi Lost Production adalah sekitar 99,200 BOPD.
12 Tugas Akhir 84 Total downtime pada pelaksanaan metode Striping down adalah 46 (empat puluh enam) hari. Total kehilangan produksi gas adalah 7500 MSCFD perhari, jadi total estimasi kerugian (Lost Production) gas selama 46 (empat puluh enam) hari adalah 7500 x 46 = 345,000 MSCF. Untuk minyak mentah total estimasi Lost Production adalah sekitar 36,800 BOPD.
Tugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN. Pertamina Hulu Energi, Offshore North West Java, Ltd (PHE ONWJ
Tugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertamina Hulu Energi, Offshore North West Java, Ltd (PHE ONWJ Ltd.) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan eksplorasi minyak
Lebih terperinciTugas Akhir 8 BAB II LANDASAN TEORI. Gas Turbine Engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida
Tugas Akhir 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas Turbine Engine Gas Turbine Engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar turbine dengan pembakaran internal, peralatan ini menggunakan
Lebih terperinciSISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MIGAS: STUDI KASUS LAPANGAN GNK
IATMI 2005-36 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. SISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi saat ini sudah menjadi keharusan bagi perusahaan yang mau bersaing di era teknologi. Aplikasi dari sistem informasi yang digunakan oleh oil company maupun
Lebih terperinciSTE TE HE E SE. Indicator Perusahaan (95%) (95%) (95%) (95%) (95%)
Indicator Perusahaan melakukan pemeriksaan dan pengencangan pada baut yang longgar melakukan pengesekan terhadap temperatur turbin memberikan pelumasan pada bearing melakukan pengecekan secara visual melakukan
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. Lapangan Produksi Penelitian ini dilakukan di lapangan produksi minyak dan gas yang terletak di lepas pantai yang berada di perairan Kepulauan Natuna, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP
Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan
Lebih terperinciPERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Pada pembahasan ini akan diuraikan hubungan antara faktor-faktor input dengan hasil pengukuran produktivitas yang telah dilakukan. Pembahasan ini dimaksudkan untuk memudahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap sistem membutuhkan kegiatan perawatan agar kegiatan operasi yang dilakukan berjalan dengan lancar, begitupun dengan pesawat terbang. Perawatan merupakan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah produksi listrik Perum Jasa Tirta II. Pembangkitan KWH
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan perawatan memiliki peranan yang penting dalam mendukung berjalannya suatu sistem agar berjalan dengan baik. Dengan diterapkannya kegiatan perawatan yang tepat
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam tersebut merupakan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PT.Perkebunan Nusantara 3 (PTPN 3) berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak sawit (CPO) dan
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu waktu tertentu dalam kondisi operasi yang telah ditetapkan
DAFTAR ISTILAH Availability Consequence Assesment Corrective Maintenance Downtime Failure function Failure Rate Maintainability Maintenance : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Masalah Tahun Jumlah
Bab I Pendahuluan Pada bab ini diuraikan secara rinci mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan manfaat penelitian. I.1 Latar Belakang Masalah Seiring
Lebih terperinciAKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN
AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN Menekan Input 1.03-Planning & Budgeting-R0 1/18 MAINTENANCE PLANNING Maintenance Plan diperlukan untuk melakukan penyesuaian dengan Production
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.
Lebih terperinci4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...
Lebih terperinciSTUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)
Seminar Nasional Teknik IV STUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS () MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Didik Wahjudi, Soejono Tjitro, Rhismawati Soeyono Jurusan Teknik
Lebih terperinciCORRECTIVE MAINTENANCE
CORRECTIVE MAINTENANCE Definisi Kegiatan Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kegiatan pemeliharaan terencana dan kegiatan pemeliharaan tak terencana.
Lebih terperinciUsulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)
Petunjuk Sitasi: Noviyanti, A. A., Atmaji, F. T., & Juliani, W. (2017). Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability-Centered Maintenance (RCM). Prosiding
Lebih terperinciINTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan pemecahan masalah dalam mengukur risiko kredit dengan menggunakan metode Credit Risk +. Dimana pemecahan masalah tersebut akan sesuai mengikuti metodologi
Lebih terperinciBAB IV METODE ANALISIS
BAB IV METODE ANALISIS IV.1 Pendahuluan Implementasi analisis RAM saat ini menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dalam suatu industri modern, mulai dari proses desain, produksi maupun operasionalnya.
Lebih terperinciPENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR
PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR Fathiruddin Ilwan, Fatkhul Hani Rumawan, Lina Dianati Fathimahhayati Program
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.
USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman
Lebih terperinciGas Management System Bandung, 21 s/d 25 Juli 2009
Gas Management System Bandung, 21 s/d 25 Juli 2009 PT Transportasi Gas Indonesia Let's getting Increased Performance for Gas Boostering Station and Optimizing Our Compressor's RESUME GAS MANAGEMENT SYSTEM
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian mengenai preventive maintenance mesin pada PTPTN XIII menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi mengalami perkembangan yang begitu pesat. Era Globalisasi yaitu waktu atau jaman yang memiliki hubungan dengan peningkatan
Lebih terperinciPERENCANAAN PATTERN FULL SCALE UNTUK SECONDARY RECOVERY DENGAN INJEKSI AIR PADA LAPANGAN JAN LAPISAN X1 DAN LAPISAN X2
PERENCANAAN PATTERN FULL SCALE UNTUK SECONDARY RECOVERY DENGAN INJEKSI AIR PADA LAPANGAN JAN LAPISAN X1 DAN LAPISAN X2 Jannisto Harrison Mongan Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan
Lebih terperinciPenjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang
Soesetyo, et al. / Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang / Jurnal Titra, Vol. 2, No.2, Juni 24, pp. 47-54 Penjadwalan Predictive Maintenance
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Offshore north west java (ONWJ) merupakan salah satu operator minyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Offshore north west java (ONWJ) merupakan salah satu operator minyak dan gas lepas pantai terbesar di Indonesia yang mensuplai energy untuk pasar domestic di pulau
Lebih terperinciANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT
ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT Oleh: *)Ganjar Hermadi ABSTRAK Dalam industri migas khususnya bidang teknik produksi, analisa sistem nodal merupakan salah satu metode yang paling sering
Lebih terperinciFULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian
Lebih terperinciMANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI
MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI Oleh : PRIMA PANGLIPUR J NPM. 0532010014 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangmya ilmu dan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Kendaraan bermotor merupakan sarana transportasi yang sangat menunjang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KNOWLEDGE SHARING PADA PENINGKATAN KETERHANDALAN. dan 3) Guru Besar T. Mesin UB Malang 4) Dosen T. Industri UB Malang
PENGEMBANGAN KNOWLEDGE SHARING PADA PENINGKATAN KETERHANDALAN Oleh : Tedjo Sukmono 1), Pratikto 2), Sudjito Suparman 3), Purnomo Budi Santoso 4) 1) Dosen Umsida Sidoarjo dan Mhs S3 T. Mesin UB Malang 2)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Cisangkan yang terletak di Bandung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku bangunan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi. Perbaikan secara berkelanjutan ini harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia perindustrian terus berkembang. Banyak perusahaan harus menghadapi tantangan berupa kompetisi yang ketat di dalam industri. Perkembangan ini berbanding lurus
Lebih terperinciPerindustrian, Pertambangan, Energi dan Konstuksi / Manufacturing, Minning, Energy and Construction
Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2011 184 INDUSTRI Secara konseptual, industri adalah suatu proses pengolahan barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, atau barang setengah
Lebih terperinciSESSION 12 POWER PLANT OPERATION
SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan
Lebih terperinciOPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN PSO (PARTICLE SWARM OPTIMIZATION) PADA SEMI LEAN SOLUTION PUMP 107-JC DI PABRIK I PT.
OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN PSO (PARTICLE SWARM OPTIMIZATION) PADA SEMI LEAN SOLUTION PUMP 107-JC DI PABRIK I PT. PETROKIMIA GRESIK Oleh : Widdhi Purwo Pudyastuti 2410 100 040 Pembimbing : Ir.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI Didalam sebuah industri dan perdagangan terdapat beberapa faktor yang sangat penting untuk diperhatikan guna meningkatkan kinerja didalam sebuah industri yaitu: 1. Kelancaran dalam
Lebih terperinciUniversitas Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISA PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY DAN AVAILABILITY PADA MESIN PRESS DI PT INTIRUB
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING (CSM) (Studi Kasus: PT X Indonesia) Aji Mudho A., Bobby Oedy P. Soepangkat Program
Lebih terperinciPROSES KERJA GAS COMPRESSOR DIDALAM PENGOLAHAN GAS ALAM DI PT. CNOOC SES Ltd.
PROSES KERJA GAS COMPRESSOR DIDALAM PENGOLAHAN GAS ALAM DI PT. CNOOC SES Ltd. Nama : Eirene Marten S. NPM : 22411340 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Ir. Arifuddin, MM. MSC Abstraksi Gas compressor
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR CONTINUOUS GAS LIFT PADA LAPANGAN Y SKRIPSI. Oleh : AULIA RAHMAN PRABOWO / TM
OPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR CONTINUOUS GAS LIFT PADA LAPANGAN Y SKRIPSI Oleh : AULIA RAHMAN PRABOWO 113.090.031 / TM PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciV. PEMBAHASAN Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang Produksi Pupuk Urea
V. PEMBAHASAN 5.1. Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang 5.1.1. Produksi Pupuk Urea ton 700.000 600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 - Tahun Sumber : Rendal Produksi PT. Pupuk Kujang,
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1
ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1 Ir Naryono 1, Lukman budiono 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketidakstabilan perekonomian dan semakin tajamnya persaingan di dunia industri mengharuskan suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan kelancaran kegiatan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Planned Maintenance dan Man Power Planning
Perancangan Sistem Planned Maintenance dan Man Power Planning di PT X David Soebiantoro 1, Siana Halim 2 Abstract: The purposes of this thesis are designing a planned maintenance and man power planning
Lebih terperinci(Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait) Dosen Pembimbing Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. Ph.D. Oleh : Annis Khoiri Wibowo
Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas Aliran Lube Oil (Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era industrialisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan di bidang teknologi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan suatu perusahaan.
Lebih terperinciMODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto
MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG Oleh : Hari Budianto 2105 030 057 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan energi setiap tahun terus bertambah, selaras dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi stabilitas dari bisnis tersebut. Menurut Spermo dan Prodanovic
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bisnis berada dalam suatu lingkungan yang dapat mengalami perubahan setiap waktu. Lingkungan bisnis yang senantiasa mengalami perubahan tersebut mempengaruhi
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU
Lebih terperinciPENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE
PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE Muhamad Jalu Purnomo Jurusan Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jalan
Lebih terperinciOPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X
OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X Sutanto 1) dan Abdullah Shahab 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA KAJI BANDING DATA PENGUJIAN
58 BAB IV HASIL DAN ANALISA KAJI BANDING DATA PENGUJIAN 4.1 Data Hasil Pengujian Sample pelumas Nissan Forklift engine QD32 milik PT. Kianis Pratama di uji di Laboratorium milik PT. Petrolab Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuntutan akan pemenuhan kebutuhan manusia pada masa sekarang semakin meningkat dan hal ini merupakan peluang industri. Perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan
Lebih terperinciSTUDY DAN ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK DI LEX POWERHOUSETERMINAL SANTAN CHEVRON INDONESIA COMPANY
STUDY DAN ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK DI LEX POWERHOUSETERMINAL SANTAN CHEVRON INDONESIA COMPANY BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terminal Santan merupakan salah satu fasilitas produksi minyak bumi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Kakao Mas Gemilang dan pengambilan data dilakukan pada department teknik dan produksi. 3.2. Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Manajemen operasi merupakan salah satu bidang yang berpengaruh sangat besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam menjalankan operasionalnya,
Lebih terperinciPEMANFAATAN BOIL-OFF GAS (BOG) PADA COMBINED CYCLE PROPULSION PLANT UNTUK LNG CRRIER
PEMANFAATAN BOIL-OFF GAS (BOG) PADA COMBINED CYCLE PROPULSION PLANT UNTUK LNG CRRIER Tugas Akhir Ini Didedikasikan Untuk Pengembangan Teknologi LNG di Indonesia TRANSPORT Disusun oleh : PRATAMA NOTARIZA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang produksi palm kernel oil. Palm kernel oil merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Serdang Jaya Perdana adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi palm kernel oil. Palm kernel oil merupakan minyak yang diekstraksi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan diperoleh dari dokumen perusahaan. Yang digunakan adalah data bulanan dari Januari 2016 hingga September 2016. Beberapa data
Lebih terperinciANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR MAKSIMUM PADA SUMUR X LAPANGAN S PROPOSAL TUGAS AKHIR
ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR MAKSIMUM PADA SUMUR X LAPANGAN S PROPOSAL TUGAS AKHIR Oleh : SUGI PRASETYO 071.11.339 JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Disain Penelitian Dari sifat masalah penelitian dari uraian latar belakang masalah dapat dikategorikan kedalam penelitian kasus dan penelitian lapangan. Menurut Usman
Lebih terperinciANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF
ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung
Lebih terperinciOPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *
]Reka Integra ISSN: 2338-5081 [ Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01] Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [April 2014] OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat Waktu pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus, September dan Oktober 2016 yang bertempat di Pabrik Kelapa Sawit 3.2 Rancangan penelitian Adapun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN DASAR MAINTENANCE (PERAWATAN) Beberapa pengertian maintenance (perawatan) dapat di uraikan sebagai berikut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN DASAR MAINTENANCE (PERAWATAN) Beberapa pengertian maintenance (perawatan) dapat di uraikan sebagai berikut : 1. Menurut Drs.Sudjoko dalam bukunya yang berjudul Administrasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Mesin atau peralatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian pengeringan di PT. XYZ yaitu pada mesin Dryer Twind. Karena mesin ini bersifat
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci pendahuluan dari penelitian tugas akhir mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah performance mesin yang digunakan (Wahjudi et al., 2009). Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses operasional kapal laut yang berlangsung dalam suatu industri pelayaran semuanya menggunakan mesin dan peralatan. Menurut Siringoringo dan Sudiyantoro (2004)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang
Lebih terperinciD E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N
RANCANGAN PERSIAPAN PENYUSUNAN DATABASE UNTUK KEGIATAN MAINTENANCE OVERHAUL REPAIR (STUDI KASUS DI CV. MORIA) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciSESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT
SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT Outline 1. Dasar Teori Turbin Gas 2. Proses PLTG dan PLTGU 3. Klasifikasi Turbin Gas 4. Komponen PLTG 5. Kelebihan dan Kekurangan 1. Dasar Teori Turbin Gas Turbin gas
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER PADA JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TDO BEKASAP PT CPI DENGAN PENDEKATAN PEMOGRAMAN NON LINEAR
OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER PADA JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TDO BEKASAP PT CPI DENGAN PENDEKATAN PEMOGRAMAN NON LINEAR Multi Arif dan Sony Sunaryo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR
ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR MOCH. ABDUL RACHMAN Nrp. 2400 100 017 JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciOPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA
OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA Fransiskus Tatas Dwi Atmaji Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University franstatas@telkomuniversity.ac.id
Lebih terperinciBAB IV KONFIGURASI INSTALASI UPS. daya serta kerusakan sistem dan hardware. UPS akan menjadi sistem yang sangat
BAB IV KONFIGURASI INSTALASI UPS 4.1 Model Konfigurasi UPS Uninterruptible Power Supply merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari
Lebih terperinciPRESENTASI SKRIPSI OPTIMASI RANTAI DISTRIBUSI LNG PAGERUNGAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN GAS BALI LOGO. I Putu Yusna Armita
PRESENTASI SKRIPSI LOGO OPTIMASI RANTAI DISTRIBUSI LNG PAGERUNGAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN GAS BALI I Putu Yusna Armita 4207 100 027 Contents Outline Skripsi Metodologi Penelitian Identifikasi Data Optimasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri percetakan di Indonesia sudah ada sejak awal abad 20. Industri ini memiliki skala yang variatif dilihat dari sisi ukuran usaha, produk, dan prosesnya. Skala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era ini, industri menggunakan mesin-mesin untuk melakukan proses produksi. Namun, setiap mesin memiliki umur masing-masing. Mesin-mesin tersebut tidak selamanya
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fluktuasi karena pengaruh dari kondisi perekonomian dunia. Beberapa contoh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa waktu terakhir mengalami fluktuasi karena pengaruh dari kondisi perekonomian dunia. Beberapa contoh krisis yang terjadi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. wilayah West dan wilayah East, lihat Gambar 4.1, Wilayah Konsesi PHE ONWJ Ltd.
Tugas Akhir 49 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Wilayah konsesi lapangan minyak PHE ONWJ (Offshore North West Java) Ltd. terletak di lepas pantai laut Jawa, terbentang
Lebih terperinciPREVENTIVE MAINTENANCE SYSTEM DENGAN CONSEQUENCE DRIVEN MAINTENANCE TERHADAP KEANDALAN MESIN SEBAGAI SOLUSI PENURUNAN BIAYA MAINTENANCE
PREVENTIVE MAINTENANCE SYSTEM DENGAN CONSEQUENCE DRIVEN MAINTENANCE TERHADAP KEANDALAN MESIN SEBAGAI SOLUSI PENURUNAN BIAYA MAINTENANCE Imam Sodikin, Endang Widuri Asih, dan Heru Setiawan Jurusan Teknik
Lebih terperinciNAJA HIMAWAN
NAJA HIMAWAN 4306 100 093 Ir. Imam Rochani, M.Sc. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc. ANALISIS PERBANDINGAN PERANCANGAN PADA ONSHORE PIPELINE MENGGUNAKAN MATERIAL GLASS-REINFORCED POLYMER (GRP) DAN CARBON STEEL BERBASIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia saat ini. Terutama kebutuhan energi yang berasal dari sumber daya alam yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan masyarakat dunia saat ini. Terutama kebutuhan energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak
Lebih terperinciOPTIMASI PROGRAM PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA
OPTIMASI PROGRAM PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA PREVENTIVE MAINTENANCE PROGRAM OPTIMIZATION FOR PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA
Lebih terperinciStudi Kasus dan Analisa Simulasi
Bab 5 Studi Kasus dan Analisa Simulasi Alokasi gas injeksi pada sumur dual gas lift memerlukan hubungan antara laju injeksi gas terhadap laju produksi minyak untuk masing-masing tubing (string). Kurva
Lebih terperinci