BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertujuan menemukan kembali informasi yang relevan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertujuan menemukan kembali informasi yang relevan."

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Simpan informasi Pengertian Sistem Simpan Informasi Sistem simpan informasi adalah sarana dalam menyimpan informasi atau melestarikan informasi yang dilakukan dengan berbagai jenis media penyimpanan yang bertujuan menemukan kembali informasi yang relevan. Purwono (2010: 140) menyatakan bahwa: Pada hakikatnya kepustakawanan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian dan penyebaran informasi, dengan suatu pemahaman pelestarian dan pemencaran dalam arti luas. Di dalam proses komunikasi pesan atau informasi terdapat dua hal utama yaitu isi informasi dan wadah informasi (content dan container-nya). Untuk memencarkan informasi kadang-kadang diperlukan upaya menyimpan sementara informasi atau titik ekstremnya adalah melestarikan informasi. Interaksi antara fungsi pelestarian dan pemencaran informasi menyebabkan perlunya suatu alat untuk menyimpan informasi dalam menemukan kembali informasi secara cepat dan tepat yaitu Sistem Simpan dan Temu Kembali Informasi atau SSTKI (Information Storage and Retrieval System atau IRRS). Bentuk SSTKI sangat beragam sesuai dengan teknologi yang digunakan, apakah menggunakan teknologi kartu sehingga tersedia katalog kartu atau menggunakan komputer yang menghasilkan pangkalan data berbasis komputer. Adapun sarana SSTKI ini dapat berwujud indeks, katalog atau berupa daftar bibliografi sebagaimana diuraikan pada kegiatan belajar sebelumnya. Dari definisi di atas dapat dinyatakan bahwa sistem simpan informasi berfungsi sebagai pelestarian dan pemencaran informasi dengan menggunkan alat untuk penyimpanan informasi dan temu kembali informasi secara cepat dan tepat. Bentuk sistem simpan informasi sangat beragam sesuai dengan teknologi yang digunakan. 4

2 2.1.2 Tujuan Penyimpanan Tujuan penyimpanan untuk memudahkan pemakai menemukan kembali informasi dan informasi yang terkandung dapat bertahan dan dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama perlu penyimpanan dan pelestarian sesuai dengan metode dan sistem yang berlaku secara umum. Dokumentasi dan informasi Yang dimaksud dengan penyimpanan koleksi adalah kegiatan menyimpan koleksi yang telah diolah/diproses sedemikian rupa ke rak-rak berdasarkan susunan menurut kelompok macamnya dan bidang maupun berdasarkan urutan nomor penempatan (call number). Menurut Anang Arybowo (2013: 1) Tujuan kegiatan penyimpanan adalah : 1. Memudahkan pemakai dalam menemukan kembali informasi. 2. Memudahkan dalam penataan dan menempatkan koleksi bahan pustaka. 3. Menciptakan keindahan dan nilai estetika susunan koleksi bahan pustaka. 4. Melestarikan fisik bahan pustaka. 5. Melestarikan informasi yang terkandung dalam koleksi bahan pustaka. Sedangkan menurut Junaedi, J.M yang dikutip oleh Yusran (2006: 4) Tujuan penyimpanan adalah: 1. Menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap bahan pustaka atau dokumen. 2. Menyelamatkan bentuk fisik bahan pustaka atau dokumen. 3. Mengatasi kendala kekurangan ruang. 4. Mempercepat proses temu batik atau penelusuran dan perolehan informasi. 5. Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka. 6. Mencegah koleksi perpustakaan dari kerusakan akibat penggunaan yang keliru. 5

3 Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa tujuan penyimpanan adalah memudahkan pengguna dalam menemukan kembali, dan menjaga nilai informasi agar tidak rusak disebabkan berbagai faktor Bentuk Penyimpanan Pada dasarnya dikenal dua bentuk penyimpanan yaitu dokumen dalam bentuk aslinya dan dokumen yang disimpan tidak dalam bentuk aslinya melainkan diperkecil atau microcard atau microfilm atau mikrofis. Semua dokumen direproduksi dalam bentuk lebih kecil. Reproduksi dalam bentuk lebih kecil daripada dokumen aslinya akan menghemat ruang, dan berat dokumen jauh lebih ringan daripada aslinya. Kerugian bentuk mikro adalah diperlukan alat bantu untuk membaca, pengaturan suhu ruangan yang cocok, perlengkapan yang tepat karena semua reproduksi bentuk mikro rawan terhadap kerusakan Penyimpanan Media Audiovisual Sistem penyimpanan terdiri dari dua format, yaitu format analog seperti Sony Betamax, VHS, Beta SP, Hi8, serta Betacam Digital dan format digital atau Digital Video (DV) seperti VCD, DVD, mini DV dan Server Video dengan Format MPEG (Motion Pictures Expert Group). Perbedaan antara video analog dan digital adalah pada video analog gambar dan audio yang direkam dalam pita seluloid yang mirip pita film. Sedangkan pada video digital, gambar dan audio akan masuk ke dalam pita magnetik yang menggunakan sinyal digital. 6

4 Rekaman yang menggunakan data analog biasanya lebih baik dibandingkan dengan rekaman digital. Selain tampilannya lebih bagus, dengan rekaman analog video yang dihasilkan akan memiliki resolusi tinggi. Namun kelemahan rekaman analog adalah dilakukan dengan cara menggesek maka lama kelamaan media rekam akan mengalami keausan sehingga mengalami penurunan kualitas Penyimpanan Data Media penyimpanan data adalah bahan fisik yang di dalamnya tersimpan data, perintah dan informasi yang dipindahkan dari dalam komputer. Media penyimpanan data disebut dengan istilah strorage medium atau media penyimpanan sekunder (secondary storage). Media penyimpanan juga bisa sebagai alat masukan dan alat keluaran, sebagai alat masukan adalah pada saat data dan informasi yang ada dalam media penyimpanan dibutuhkan maka akan dibuka di komputer, proses tersebut menjadi input. Sedangkan menjadi alat keluaran adalah pada saat data dan informasi yang ada dalam komputer dipindahkan atau disimpan dalam media penyimpanan. Media penyimpanan terbagi menjadi 3 kategori, yaitu: 1. Magnetik (Magnetic Disk) Penyimpanan Magnetik merupakan media penyimpanan yang termasuk ke dalam penyimpanan sekunder (secondary storage) yang paling banyak dipakai pada sistem komputer modern. Contohnya: Disket, Hardisk, Flashdisk, Memory Card, Zip Drive. 7

5 Kelebihan dan Kekurangan : Kelebihan : Kapasitas penyimpanan pada media ini lebih besar dari media penyimpanan lainnya bahkan sudah mencapai Petabyte dan Kecepatan akses datanya tinggi. Kekurangan : Harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan media penyimpanan lainnya. 2. Media Penyimpanan Optical (Optical Disk) Penyimpanan optical adalah media yang menyimpan data komputer yang dapat ditulis dan dibaca dengan menggunakan laser bertenaga rendah. Contohnya: CD, CD-ROM, WORM, CD-RW, DVD Kelebihan dan Kekurangan: Kelebihan : Beratnya lebih ringan dari beberapa media penyimanan Magnetic Disk. Kekurangan : Kapasitas memorinya lebih kecil dari Magnetic Disk dan Jika tergores maka resikonya data tidak akan terbaca. 3. Media Penyimpanan Awan (Cloud Storage) Penyimpanan Awan merupakan media yang masih tergolong baru, media ini bersifat online dan tidak menggunakan kapasitas data memori pada perangkat karena mereka menggunakan penyimpanan yang terdapat pada Internet. 8

6 Kelebihan dan Kekurangan : Kelebihan :Tidak memerlukan perangkan untuk menyimpan data. Kekurangan : Sering terjadi kesalahan pada Server dengan resiko data akan hilang dan juga dikenakan akses koneksi data 2.4 Sistem Temu Kembali Informasi Pengertian Sistem Temu kembali Informasi Sistem temu kembali informasi merupakan sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Salah satu hal yang harus diingat adalah bahwa informasi yang diproses terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat tekstual. Pada konteks ini, Temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, dan akses terhadap dokumen representasi. Menurut Houghton (1997: 19) menjelaskan bahwa prinsip dalam temu kembali informasi adalah: Penelusuran yang merupakan interaksi antara user dan sistem dan pertanyaan kebutuhan pengguna diekspresikan sebagai suatu istilah yang tertentu. Selanjutnya dinyatakan bahwa komponen fundamental dari sistem temu kembali informasi adalah penyimpanan (storage), dan proses temu kembali (retrieval). Zainab (2002: 41) menyatakan bahwa Temu kembali kembali sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah-istilah pencarian 9

7 untuk mendefinisikan dokumen sesuai dengan subjek yang diinginkan. Menurut Sulistiyo-Basuki (1992: 132), Sistem temu balik informasi adalah sejumlah kegiatan yang bertujuan menyediakan dan memasok informasi bagi pengguna sebagai jawaban permintaan pengguna. Selain pendapat diatas Salton (1983: 1) mendefinisikan bahwa: Secara sederhana temu kembali informasi merupakan suatu sistem yang menyimpan informasi dan menemukan informasi tersebut. Secara konsep bahwa ada beberapa dokumen atau kumpulan record informasi yang diorganisasikan ke dalam sebuah media penyimpanan untuk tujuan mempermudah ditemukannya kembali. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa temu kembali informasi adalah proses pencarian informasi yang menggunakan istilah pencarian untuk mendefinisikan dokumen atau kumpulan record yang diorganisasikan ke dalam sebuah media penyimpanan untuk tujuan temu kembali jika dibutuhkan oleh pengguna Tujuan Sistem Temu Balik Informasi Sistem Temu Kembali Informasi bertujuan untuk menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan oleh masyarakat pengguna. Menurut Salton yang dikutip oleh Purwono (1983: 2) menyatakan bahwa Sistem Temu kembali Informasi bertujuan untuk menjembatani kebutuhan informasi pengguna dengan sumber informasi yang tersedia dalam situasi seperti yang dikemukakan sebagai berikut: 10

8 1. Penulis mempresentasikan sekumpulan ide dalam sebuah dokumen menggunakan sekumpulan konsep. 2. Terdapat beberapa pengguna yang memerlukan ide yang dikemukakan oleh penulis tersebut, tapi mereka tidak dapat mengidentifikasikan dan menemukannya dengan baik. 3. Sistem temu kembali informasi bertujuan untuk mempertemukan ide yang dikemukakan oleh penulis dalam dokumen dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam bentuk keyword query/ istilah penelusuran. Selanjutnya menurut Salton yang dikutip oleh Purwono (1983: 2) berkaitan dengan sumber informasi di satu sisi dan kebutuhan informasi pengguna di sisi yang lain, sistem temu kembali informasi berperan untuk: 1. Menganalisis isi sumber informasi dan pertanyaan pengguna. 2. Mempertemukan pertanyaan pengguna dengan sumber informasi untuk mendapatkan dokumen yang relevan. Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa tujuan sistem temu kembali informasi adalah menemukan kembali dokumen/informasi relevan dengan kebutuhan pengguna dalam bentuk keyword query/istilah penelusuran sehingga memberikan kepuasan kepada pengguna Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi Sistem temu kembali informasi berfungsi menemukan informasi berdasarkan pertanyaan (query) pengguna dengan cara tertentu yang memungkinkan menemukan informasi yang relevan. Menurut Salton (1983: 3) fungsi utama sistem temu kembali informasi adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat pengguna yang ditargetkan. 2. Menganalisis isi sumber informasi (dokumen) 11

9 3. Mempresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan pengguna. 4. Mempresentasikan pertanyaan (query) pengguna dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalam basis data. 5. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data. 6. Menemu-kembalikan informasi yang relevan. 7. Menyempurnakan untuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh pengguna. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi sistem temu kembali informasi adalah menukan pencarian informasi dengan data yang tersimpan dalam basis data dan menyempurnakan kerja sistem berdasarkan umpan balik yang dilakukan oleh pengguna Komponen Sistem Temu Kembali Informasi Menurut Lancaster yang dikutip oleh Purwono (2010: 3) Sistem Temu Kembali Informasi terdiri dari 6 (enam) subsistem, yaitu: 1. Subsistem dokumen 2. Subsistem pengindeksan 3. Subsistem kosakata 4. Subsistem pencarian 5. Subsistem antarmuka pengguna-sistem 6. Subsistem penyesuaian Pencarian informasi diawali dengan adanya kebutuhan informasi pengguna. Dalam hal ini Sistem Temu kembali Informasi berfungsi untuk menganalisis pertanyaan (query) pengguna yang merupakan representasi dari kebutuhan informasi untuk mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Selanjutnya pertanyaan-pertanyaan pencarian tersebut dipertemukan dengan 12

10 informasi yang telah terorganisasi dengan suatu fungsi penyesuaian (matching fuction) tertentu sehingga ditemukan dokumen atau sekumpulan dokumen. Tague-Sutcliffe (1996: 19) melihat Temu kembali Informasi sebagai suatu proses yang terdiri dari 6 (enam) komponen utama, yaitu: 1. Kumpulan dokumen 2. Pengindeksan 3. Kebutuhan informasi pemakai 4. Strategi pencarian 5. Kumpulan dokumen yang ditemukan 6. Penilaian relevansi Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa komponen Sistem temu kembali Informasi terletak pada penilaian relevansi yaitu suatu tahap dalam Temu kembali untuk menentukan dokumen yang relevan dengan kebutuhan informasi pemakai Jenis-Jenis Sistem Temu Kembali Informasi Sistem Temu kembali berdasarkan jenis medianya: 1. Temu kembali audio berbasis konten (content based audio retrieval) versi heuristic dari multidimensional scaling (MDS) yang bernama FastMap, digunakan untuk pengambilan audio dan browsing. FastMap, seperti MDS, memetakan objek kedalam ruang Euclidean, dimana kesamaan selalu terjaga. Sebagai tambahan FastMap ini lebih efisien disbanding MDS karena memungkin query untuk temu kembali berbasis konten (Cano,2002:1). Metode untuk mengkaraterisasi ritme dan tempo dari musik menurut (Foote, 2002:1) foote mempersembahkan cara untuk mengukur kesamaan ritme secara 13

11 kuantitatif diantara dua karya music atau lebih. Ini memungkinkan untuk mengambil sebuah karya yang memiliki kesamaan ritme dari koleksi musik yang besar. Aplikasi yang berhubungan dengan topik ini berupa disc jokey yang terotomatisasi. Selain analisis yang mendalam dan metode pengambilan, foote juga mempersembahkan eksperimen skala kecil yang mendemonstrasikan pengambilan dan sistem ranking audio berdasarkan kesamaan ritme. 2. Temu kembali video berbasis konten (Content Based Video Retrieval) Pertumbuhan dari ketersediaan material video online di internet umumnya dikombinasikan dengan tag yang ditulis oleh pengguna atau deskripsi konten, dimana merupakan mekanisme mengakses sebuah video. Bagaimanapun tag yang ditulis oleh pengguna memiliki keterbatasan untuk pengambilan dan kita seringkali ingin mengakses video dari konten video itu sendiri tanpa menggunakan tag yang ditulis untuk video tersebut. Teknik temu kembali video berbasis konten belum dapat digunakan pada skala internet. Tetapi teknik ini terbukti kuat dan efektif untuk koleksi data yang kecil. Dan dalam artikel dengan judul three example systems from TRECVid membahas tiga dari duapuluh sistem yang telah diteliti untuk memungkinkan implementasi dari temu kembali video berbasis konten untuk digunakan diruang internet (Alan, 2007:2) 3. Temu kembali citra berbasis konten (Content Based Image Retrieval) 14

12 Di dunia sekarang ini, penciptaan, pengambilan, pendistribusian gambar digital telah menjadi relatif mudah dengan kemajuan gambar digital dan teknologi komunikasi. Gambar digital sekarang telah menjadi salah satu format media yang paling sering digunakan. Hal ini telah mengakibatkan studi penelitian ke database berbasis teks. Contohnya meningkatkan mesin pencarian citra berbasis internet yang tersedia secara komersial dan beberapa aplikasi berorientasi database. Contohnya adalah mesin pencari internet seperti google ( yahoo ( dan altavista ( Sistem ini memberikan pengguna fasilitas pencarian citra dan pengambilan fitur fungsional. Pada aplikasi ini, isi citra dianalisis melalui pendekatan tekstur berbasis teks. Hanya kata kunci yang digunakan untuk sistem kueri. Efisiensi pengambilan citra dengan pendekatan semacam itu sangat bergantung pada kemampuan pengguna untuk memasukkan kata kunci yang tepat. Ini sangat tidak user friendly, karena pengguna dari latar belakang yang berbeda dapat menginterpretasikan citra dengan berbeda. Selain itu, pengguna juga diperbolehkan menggunakan kueri untuk citra sampel. Hal ini menimbulkan pengenalan teknik sistem pencarian citra berbasis konten (CBIR). Sebuah sistem CBIR adalah salah satu sistem yang mengambil citra berdasarkan fitur seperti warna, tekstur, bentuk, atau bahkan arti semantik citra adalah sistem yang kompleks yang terdiri dari beberapa komponen yang masih aktif. 15

13 4. Temu kembali Teks Berbasis Konten (Content Based Text Retrieval) Kategorisasi otomatis (klasifikasi) dari teks ke dalam kategori yang ditentukan sebelumnya. Kembali ke tahun 60-an, telah terjadi booming di sepuluh tahun terakhir, karena meningkatnya ketersediaan dokumen dalam bentuk digital dan kebutuhan untuk mengatur. pendekatan yang dominan untuk masalah ini adalah berdasarkan aplikasi Pembelajaran Mesin (machine learning) suatu proses yang secara otomatis membangun classifer dengan belajar suatu dokumen yang diklasifikasikan sebelumnya. Keuntungan dari pendekatan ini daripada pendekatan rekayasa pengetahuan (terdiri dalam definisi manual sebuah classifier oleh pakar domain) adalah efektivitas yang sangat baik. Penghematan yang cukup besar dalam hal tenaga ahli dan portabilitas untuk domain yang berbeda ( Sebastiani, 2001: 20) 2.5 Rekaman Video sebagai Sistem Temu Kembali Informasi Pengertian Rekaman video Video menjadi temuan terbesar manusia pada abad ke 20. Perkembangan ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi yang kemudian mampu menggambungkan unsur gambar bergerak dengan unsur suara, lalu disebut sebagi video, yakni gabungan yang harmonis atau sinkron antara visual (gambar bergerak) dengan audio (suara). Dalam buku Aglo-American cataloguing Rules 2 (AACR2) mendefinisikan rekaman video sebagai suatu rekaman yang berisi gambar visual dan dapat dilihat dengan bantuan televisi. 16

14 Sedangkan menurut Harrison (1980: 47) rekaman video adalah: Sebuah metode perekam gambar bergerak diatas pita magnetic dengan menggunakan prinsip yang sama dengan perekam suara, tetapi mengkonversikan suara dan gambar ke dalam implus listrik yang kemudian diletakkan di atas media perekam. Kamera video berfungsi sebagai alat yang mewakili mata manusia untuk menangkap pantulan cahaya sebuah objek dan gelombang suara yang kemudian diproses secara mekanik atau elektronik dan disimpan dengan media seperti pita seluloid, pita magnetis bahkan digital video disc. Video sebagai media komunikasi yang memadukan unsure suara/bunyi dan gambar dengan segala teknik penyiapan yang didasarkan pada derajat kegunaannya (useware) sangat ditentukan oleh penyiapan penggarapan perangkat lunak (software) yaitu materi/pesan dan perangkat keras (hardware) berupa peralatan produksi (Djauhari, 2003) Menurut Djauhari (2003: 3) menyatakan bahwa : Pada perkembangan teknologi komunikasi saat ini yang sangat menunjang penggarapan kemasan informasi melalui media audio visual maka beberapa keunggulan sifat video yang dimiliki, yakni fixative, manipulative dan distributif semakin menghadapkan kita sebagai perencana pesan untuk senantiasi kreatif dalam pembuatan kemasan pesan. Keunggulan video yang mampu menampilkan gambar bergerak dan suara merupakan satu daya tarik tersendiri, karena mampu menyerap pesan atau informasi dengan menggunakan lebih dari satu indera. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa rekaman video adalah suatu rekaman yang berisi gambar visual dan dapat dilihat dengan bantuan televisi. Keduanya memiliki kesamaan pengertian dengan memberikan penekanan pada gambar yang dapat dilihat langsung (visual). 17

15 2.5.2 Ragam format Rekaman video Bahan dasar dari kaset video, yaitu plastik tipis yang dilapisi serbuk elektromagnetik. Menurut fothergill, kaset video berbahan dasar polyester dilapisi atau dilindungi dengan besi oksida atau kromium agar menghasilkan suara yang jernih. Menurut Lora (1994: 18) kaset video terdiri dari beberapa lapisan, yaitu: 1. Lapisan dasar, terbuat dari mylar dan polyester 2. Lapisan magnetik sensitif, terbuat dari serbuk oksida dan pengikatnya, kemudian lem yang menempelkan lapisan magnetik ke lapisan dasar antara lain: Sedangkan Fothergill (1990: 18) menyatakan bahwa format kaset video, 1. Open reel tape Tape rekorder merupakan bentuk magnetik dari tipe audio rekorder dimana medium perekamnya merupakan pita yang dililitkan pada sebuah silinder dibandingkan kaset. 2. Cassettes dan cartridges a. U-Matic U-Matic merupakan konsep pengembangan yang kemudian menjadi standar industri penyiaran di dunia selama hampir 15 tahun dengan resolusi dibawah standar (hanya 250 line), sejak tahun 1971 menguasai seluruh sistem penyiaran dunia. Akhirnya di tahun 1985, dengan subsidi dari jepang Televisi Republik Indonesia (TVRI) akhirnya merubah total sistem penyiarannya dari sistem U-Matic (yang masih bersolusi gambar rendah 350 x 300 pixel) menjadi sistem Sony Betacam. Dengan berkembangnya teknologi, sistem perekam dengan menggunakan sistem U-Matic dihentikan dan teknologinya tidak diteruskan. Kualitas rekam yang sama dengan Betamax dan VHS kalah saing dengan penerusnya, Betacam. U-Matic yang hanya kualitasnya sama dengan VHS dianggap tidak memenuhi syarat Broadcast. b. VHS 18

16 Video Home System (VHS), itulah format video dengan lebar penampang pita 16mm penantang betamax yang dikeluarkan oleh pendatang video baru dari jepang, Japan Victor Company (JVC) di tahun Sebelumnya, JVC lebih intensif dalam produksi proyektor film 16mm dengan harga yang murah dan kualitas sedikit lebih baik, praktis dan stabil dari Betamax. Betamax kecepatannya tidak standar. Jadi, antara kaset video memiliki kecepatan putar yang sedikit berbeda, sehingga setiap mengganti kaset video harus di-set kembali kecepatannya, jika tidak akan tampak garis-garis seperti semut pada gambar. c. Beta Kata Betamax berasal dari dua kata, Beta adalah kata untuk jalur sinyal yang direkam pada kaset, karena pita kaset tersebut berputar melalui sebuah transportasi sehingga berbentuk seperti abjad Yunani Beta _ (β). Kata max berasal dari maximum yang berarti luar biasa. Format perekam video/audio yang dikembangkan oleh Sony yang dirilis pada 10 mei Betamax adalah kaset video selebar ½ inci (12.7 mm) format ini berasal dari kaset video sebelumnya, yaitu U-Matic dengan lebar ¾ inci (19.05 mm) d. Video 2000 Video 2000 atau dikenal juga sebagi VCC adalah pengguna dari sistem VCR dan video tape standar yang dikembangkan oleh Philips dan grundig untuk bersaing dengan VHS keluaran JVC dan teknologi video betamax keluaran sony. Selain pendapat diatas, menurut Vincent Bayu Tapa Brata (2006: 20) terdapat beberpa format video kaset lainnya, yaitu: a. Video8 Format ini diliris oleh Sony Corporation pada pertengahan dekade 80-an. Ukuran kasetnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan format VHS yang saat ini sedang populer. Kaset video8 bisa masuk ke kamera video amatir (Handycam) sehingga dalam waktu singkat kehadirannya disambut baik oleh pasar. Angka 8 pada format ini menunjukkan ukuran pita kasetnya, yaitu 8mm. b. Hi8 Format kaset video yang paling populer di Indonesia, yaitu dikalangan videographer amatir dan broadcast (televisi) karena memiliki resolusi gambar yang lebih tinggi, yaitu 400 line per inch. c. VHS-C Format video ini adalah format VHS yang menggunakan kaset berukuran kecil sehingga dapat digunakan untuk merekam pada 19

17 kamera video yang ukurannya kecil. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa format rekaman video adalah suatu rekaman yang menggunakan berbagai jenis format meliputi gambar visual dan dapat dilihat dengan alat bantu untuk menggunakan format rekaman kaset. 20

MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH

MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH Diawali dengan munculnya bisnis komputer. Bukan untuk rumahan. Ukuran komputer berukuran raksasa IBM mulai bisnis komputer 1964 MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH Video player

Lebih terperinci

PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER

PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER Perangkat yang digunakan untuk memasukkan data atau memberikan perintah kepada komputer untuk melakukan suatu proses. Komputer hanya dapat menerima data atau perintah dalam bentuk sinyal listrik digital.

Lebih terperinci

MEDIA PENYIMPANAN SISTEM BERKAS

MEDIA PENYIMPANAN SISTEM BERKAS MEDIA PENYIMPANAN SISTEM BERKAS Learning Outcomes Mahasiswa mengerti dan menjelaskan tentang media menyimpanan berkas JENIS MEDIA PENYIMPANAN 1. PRIMARY STORAGE Primary Storage(Penyimpan Primer) Dicirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan semakin luasnya pemanfaatan teknologi komputer di berbagai bidang kehidupan, kebutuhan akan efisiensi pengelolaan

Lebih terperinci

ARSITEKTUR & ORGANISASI KOMPUTER MEDIA PENYIMPANAN

ARSITEKTUR & ORGANISASI KOMPUTER MEDIA PENYIMPANAN ARSITEKTUR & ORGANISASI KOMPUTER MEDIA PENYIMPANAN ANGGOTA KELOMPOK : 11111011 WANDY PURNOMO 11111035 YUDHISTIRA ARDI NUGROHO 11111059 ALEXANDER IMANUEL PORSIANA Apa Itu Media Penyimpanan? Media yang digunakan

Lebih terperinci

Muh Rijaludin Ramadhan

Muh Rijaludin Ramadhan Media Penyimpanan 14111070 14111074 14111068 14111017 Mukhlis Muas Muh Rijaludin Ramadhan Moh Husni Mubaraq Adrianus Nama Sada Apa Itu Media Penyimpanan? Media Penyimpanan adalah alat penyimpan data yang

Lebih terperinci

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan Perangkat Keras Komputer (Hardware) adalah sebuah komponen fisik pada komputer yang digunakan oleh sistem untuk menjalankan perintah

Lebih terperinci

Pengantar Komputer. Sistem Komputer. Salhazan Nasution, S.Kom

Pengantar Komputer. Sistem Komputer. Salhazan Nasution, S.Kom Pengantar Komputer Sistem Komputer Salhazan Nasution, S.Kom Sistem Komputer 2 Sistem Komputer Sistem komputer adalah elemen elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer.

Lebih terperinci

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS MEDIA PENYIMPANAN BERKAS Media Penyimpanan Berkas Pendahuluan Internal Memory a. ROM b. RAM Eksternal Memory a. Magnetic Tape b. Magnetic Disk 2 Pendahuluan (1) 3 Media penyimpanan berkas dalam komputer

Lebih terperinci

Penyimpan Data Eksternal

Penyimpan Data Eksternal Penyimpan Data Eksternal Masrul Indrayana JENIS Penyimpan Data Pita Magnetik Floppy disk Zip disk Hard disk USB flash disk smartcard Piringan optik Kartu memori Reel tape Tape cartridge Nonremovable disk

Lebih terperinci

Definisi. Company Logo

Definisi. Company Logo TEMU BALIK INFORMASI Definisi Cara sistematik mencari kembali seluruh atau sebagian informasi ilmiah yang pernah dihasilkan/ditulis/diterbitkan mengenai subjek tertentu untuk jangka waktu tertentu dan

Lebih terperinci

1. CD (Compact Disc atau Laser Optic Disc) Gambar 1. CD-R

1. CD (Compact Disc atau Laser Optic Disc) Gambar 1. CD-R Optical disk adalah media penyimpanan data elektronik yang dapat ditulis dan dibaca dengan menggunakan sinar laser bertenaga rendah. Optical disk pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Kemudian teknologi

Lebih terperinci

Tujuan : v Mengetahui karakteristik beberapa format video yang sering dipakai. v Mengetahui fungsi dari masing masing komponen yang mempengaruhi

Tujuan : v Mengetahui karakteristik beberapa format video yang sering dipakai. v Mengetahui fungsi dari masing masing komponen yang mempengaruhi Tujuan : v Mengetahui karakteristik beberapa format video yang sering dipakai. v Mengetahui fungsi dari masing masing komponen yang mempengaruhi kualitas video dan audio v Mengetahui media penyimpanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori pada bab II ini disusun berdasarkan teori-teori mengenai konsep dari modul pembelajaran jaringan komputer berbasis multimedia interaktif yang ditulis oleh beberapa

Lebih terperinci

Kelompok 4. Adelita Adhim Maulana Bobby Rosario Kreatifika Julfendi Nur Laeliyah Salista Daysa Wilfa Khairina

Kelompok 4. Adelita Adhim Maulana Bobby Rosario Kreatifika Julfendi Nur Laeliyah Salista Daysa Wilfa Khairina Kelompok 4 Adelita Adhim Maulana Bobby Rosario Kreatifika Julfendi Nur Laeliyah Salista Daysa Wilfa Khairina Perangkat penyimpanan (storage device) berfungsi untuk menyimpan data yang telah dimasukkan

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi A. Pertemuan 6. Teknologi Penyimpanan Komputer

Pengantar Teknologi Informasi A. Pertemuan 6. Teknologi Penyimpanan Komputer Pertemuan 6. Teknologi Penyimpanan Komputer P6. Penyimpanan Komputer Missa Lamsani 1 Perangkat Penyimpanan Informasi yang telah di proses akan disimpan dalam format yang terbaca oleh mesin sehingga mungkin

Lebih terperinci

Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiap kan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video

Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiap kan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiapkan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Peralatan Elektronik Video B. Pokok Bahasan : Pembacaan

Lebih terperinci

Arsitektur Organisasi & Komputer Media Penyimpanan

Arsitektur Organisasi & Komputer Media Penyimpanan Arsitektur Organisasi & Komputer Media Penyimpanan Kelompok 4 : 1. Anidhya Ayu Paramitha 10111012 2. Sunarto 10111024 3. Israni Febriyanti 10111026 4. Annisa Retno Sari 10111071 1 2 What is Storage Media?

Lebih terperinci

1.1 Pemahaman Gambar Bergerak

1.1 Pemahaman Gambar Bergerak Student Guide Series: Adobe Premiere Pro 1.1 Pemahaman Gambar Bergerak Sadarkah kita bahwa ketika menonton film, pada dasarnya kita terkena pengaruh ilusi? Ilusi yang dimaksudkan di sini adalah ilusi terhadap

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi

Pengantar Sistem Informasi Pengantar Sistem Informasi Pertemuan 1 Realitas Sistem Informasi Sejak permulaan peradaban, Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain dengan menggunakan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini membuat perubahan perilaku dalam pencarian informasi yang berdampak bagi lembagalembaga yang bergerak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Internet sebagai jaringan komputer skala global telah mendorong pertambahan jumlah informasi digital. Pada sistem yang bersifat terbuka seperti internet, pertambahan informasi

Lebih terperinci

Tujuan : v Mengetahui hardware yang dibutuhkan beserta fungsinya untuk membuat sebuah digital video dalam taraf pemula

Tujuan : v Mengetahui hardware yang dibutuhkan beserta fungsinya untuk membuat sebuah digital video dalam taraf pemula Tujuan : v Mengetahui hardware yang dibutuhkan beserta fungsinya untuk membuat sebuah digital video dalam taraf pemula 4 Pengenalan Digital Video Video adalah kumpulan gambar yang dirangkai dalam suatu

Lebih terperinci

IOTA COMPUTER COURSE 2009 1

IOTA COMPUTER COURSE 2009 1 S Windows Movie Maker istem Operasi Microsoft Windows XP tidak hanya digunakan sebagai jembatan untuk menuju suatu aplikasi saja, melainkan banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk menunjang sistem komputer

Lebih terperinci

Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya

Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya KJ071A4 MENGOPERASIKAN PERIFERAL Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya Waktu : 4 jam Isi materi : Bab 1. Mengenal

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Bab III merupakan, tinjauan pustaka, penulis menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pengerjaan menjadi editor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan topik ini, antara lain tentang televisi, kaset video, pengadaan, pengolahan, pengatalogan, dan penyimpanan.

Lebih terperinci

Magnetic Tape Diskette/Floppy Magnetic Storage Optical Storage Memory Harddisk Solid-stage Storage

Magnetic Tape Diskette/Floppy Magnetic Storage Optical Storage Memory Harddisk Solid-stage Storage Magnetic Tape Diskette/Floppy Magnetic Storage Optical Storage Memory Harddisk Solid-stage Storage Magnetic tape merupakan media penyimpanan data yang biasanya digunakan untuk komputer jenis mini ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk identitas citra adalah nama file, tanggal pengambilan,

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk identitas citra adalah nama file, tanggal pengambilan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring berkembangnya teknologi, makin banyak pulalah hasil-hasil citra digital di berbagai aspek. Citra tersebut bisa merupakan hasil digitalisasi foto-foto analog,

Lebih terperinci

SISTEM KOMPUTER HARDWARE SOFTWARE BRAINWARE

SISTEM KOMPUTER HARDWARE SOFTWARE BRAINWARE SISTEM KOMPUTER HARDWARE SOFTWARE BRAINWARE Sistem komputer adalah suatu jaringan elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang melakukan tugas tertentu yaitu menerima INPUT, MEMPROSES

Lebih terperinci

Storage P g eripherals

Storage P g eripherals Storage Peripherals Definisi Media Penyimpanan merupakan peralatan fisik yang menyimpan representasi data. Media Penyimpanan Sekunder merupakan media yang digunakan untuk menyimpan data di luar Main Memory

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH. berkembang baik perusahaan maupun instansi pemerintah. Teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH. berkembang baik perusahaan maupun instansi pemerintah. Teknologi dapat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH Di era modern sekarang ini teknologi informasi maupun komunikasi semakin canggih. Informasi seperti berita nasional maupun internasional ataupun

Lebih terperinci

Arsitektur & Organisasi Komputer

Arsitektur & Organisasi Komputer Arsitektur & Organisasi Komputer Media penyimpanan Oleh : Nama : Ari Andi Agus S NIM : 14111064 Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2016 Media

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer PERANGKAT KERAS (HARDWARE) Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom. Sistem Informasi. Modul ke: Fakultas FASILKOM.

Aplikasi Komputer PERANGKAT KERAS (HARDWARE) Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom. Sistem Informasi. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Aplikasi Komputer Modul ke: PERANGKAT KERAS (HARDWARE) Fakultas FASILKOM Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Program Studi Sistem Informasi Pengantar Perangkat Keras (Hardware) Komputer Komputer adalah peralatan

Lebih terperinci

Sebelum Membahas Input Output sebelumnya akan diperkenalkan arsitektur komputer menurut Von Newman sehingga anda akan memperoleh gambaran mengenai fun

Sebelum Membahas Input Output sebelumnya akan diperkenalkan arsitektur komputer menurut Von Newman sehingga anda akan memperoleh gambaran mengenai fun BAB 2 Alat Input Output (I/O) Sebelum Membahas Input Output sebelumnya akan diperkenalkan arsitektur komputer menurut Von Newman sehingga anda akan memperoleh gambaran mengenai fungsi dan kegunaan Input/Output

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Definisi multimedia menurut Suyanto (2003) dalam bukunya Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Multimedia sebagai alat yang dapat menciptakan presentasi

Lebih terperinci

Pengenalan Multimedia

Pengenalan Multimedia Dasar Multimedia Pengenalan Multimedia TP / Teguh Pribadi pribadi.teguh91@gmail.com Pemanasan Multimedia? Sebutkan contoh dari penggunaan multimedia? Apa yang dapat dilakukan dengan multimedia? Sebutkan

Lebih terperinci

SISTEM KOMPUTER Periferal

SISTEM KOMPUTER Periferal SISTEM KOMPUTER Agar komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer. Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan

Lebih terperinci

: Thomas Alva Edison mengenalkan bola lampu yang berguna pula pada alat proyektor.

: Thomas Alva Edison mengenalkan bola lampu yang berguna pula pada alat proyektor. - 1877 : Charles Emile Reynaud asal Perancis menciptakan 'Praxinoscope' yang menjadi proyektor sederhana. Prinsipnya kebalikan dari alat 'Zoetrope', di mana tabungnya dipasangi cermin. - 1879 : Thomas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Setiap kegiatan organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta akan menghasilkan informasi. Informasi yang terekam disebut arsip. Arsip merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Rekod Elektronik BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ricks (1992:14) menyatakan bahwa : Manajemen rekod merupakan sebuah sistem yang mencakup keseluruhan aktivitas dari daur hidup arsip (life cycle of

Lebih terperinci

Bagian Penyimpanan. Materi yang akan dibahas: Perlunya Media Penyimpanan Tambahan

Bagian Penyimpanan. Materi yang akan dibahas: Perlunya Media Penyimpanan Tambahan Materi yang akan dibahas: Bagian Penyimpanan p Perlunya media penyimpan tambahan p Media penyimpan pita magnetik (magnetic tape) p Media penyimpan piringan magnetik (magnetic disk) p Organisasi file 5-1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Kearsipan Elektronik Kata sistem sendiri berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang asal-usul penelitian ini. Beberapa hal yang dibahas pada bab ini adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, metodologi penelitian, dan

Lebih terperinci

Pengantar Hardware: Storage Device. Hanif Fakhrurroja, MT

Pengantar Hardware: Storage Device. Hanif Fakhrurroja, MT Pengantar Hardware: Storage Device Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Definisi Storage device/stored device atau juga alat simpan merupakan perangkat

Lebih terperinci

PENYELAMATAN INFORMASI DOKUMEN/ARSIP DI ERA TEKNOLOGI DIGITAL

PENYELAMATAN INFORMASI DOKUMEN/ARSIP DI ERA TEKNOLOGI DIGITAL PENYELAMATAN INFORMASI DOKUMEN/ARSIP DI ERA TEKNOLOGI DIGITAL ABSTRACT Dhani Sugiharto Arsiparis Arsip Nasional Republik Indonesia dhanisugiharto@yahoo.com Documents/archives preservation in today s modern

Lebih terperinci

MEDIA PENYIMPANAN. Alif Finandhita, S.Kom

MEDIA PENYIMPANAN. Alif Finandhita, S.Kom MEDIA PENYIMPANAN Gambaran Umum Bentuk Fisik Jenis jenis Media Penyimpanan Cache Memory Main Memory Flash Memory Magnetic Disc Storage Optical Storage Tape Storage Hierarki Media Penyimpanan Data RAID

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar terutama dalam

Lebih terperinci

Pengantar Multimedia. Pertemuan III

Pengantar Multimedia. Pertemuan III Pengantar Multimedia Pertemuan III Definisi Definisi Multimedia -Multi [latin] banyak; bermacam-macam -Medium [latin] sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu; -Medium [American Heritage

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Pengenalan Komputer dan Sistem Komputer. Rushendra, S.Kom, M.T. Modul ke: 01Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri

Aplikasi Komputer. Pengenalan Komputer dan Sistem Komputer. Rushendra, S.Kom, M.T. Modul ke: 01Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri Modul ke: 01Fakultas Teknik Aplikasi Komputer Pengenalan Komputer dan Sistem Komputer Rushendra, S.Kom, M.T. Program Studi Teknik Industri Kontrak Perkuliahan Online 5x, pert. 1, 2, 7, 11, 15 Offline 9x

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini perkembangan informasi yang semakin cepat, menjadikan informasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat indonesia. Informasi

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

Pendahuluan. Bab Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sejak dulu peradaban manusia tidak lepas dari suatu entitas yang bernama informasi. Segala sesuatu yang diperbuat dan dilakukan oleh manusia selalu dicatat dan disimpan,

Lebih terperinci

MACAM-MACAM INPUT DAN OUTPUT KOMPUTER DAN 4 BAGIAN CPU

MACAM-MACAM INPUT DAN OUTPUT KOMPUTER DAN 4 BAGIAN CPU TUGAS PIK MACAM-MACAM INPUT DAN OUTPUT KOMPUTER DAN 4 BAGIAN CPU Disusun Oleh : Muhammad Raihan Jaya 2014010015 MI / V Dosen : Matalangi.,S.Kom.,M.Kom ALAT INPUT DAN OUTPUT PADA KOMPUTER BESERTA FUNGSINYA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan akan terus bertambah. Ilmu pengetahuan juga melahirkan pemikiran-pemikiran baru untuk menciptakan inovasi-inovasi mutakhir

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1.8 Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1.8 Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan BAB 2 LANDASAN TEORI 1.8 Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan Secara umum perpustakaan mempunyai arti penting sebagai suatu tempat yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan,

Lebih terperinci

Tugas Individu Pengelolaan Instalasi Komputer Di Susun

Tugas Individu Pengelolaan Instalasi Komputer Di Susun Tugas Individu Pengelolaan Instalasi Komputer Di Susun Nama : Abdul. Jabbar Jurusan : Manajemen informatika N.P.M : 2014010009 Stmik Handayani Makassar 15 jenis alat input dan output beserta fungsinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perolehan informasi musik...,aurora Marsye, FASILKOM UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perolehan informasi musik...,aurora Marsye, FASILKOM UI, 2008 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang penelitian (bagian 1.1), rumusan masalah penelitian (bagian 1.2), tujuan penelitian (bagian 1.3), ruang lingkup penelitian (bagian 1.4), metodologi penelitian

Lebih terperinci

VIDEO By y N ur N ul ur Ad A h d ay a a y n a ti t 1

VIDEO By y N ur N ul ur Ad A h d ay a a y n a ti t 1 VIDEO By Nurul Adhayanti 1 VIDEO teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Ni Putu Ratih Adnyana Putri 1, I Putu Suhartika 2, Richard Togaranta Ginting 3 Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN KASET REKAMAN VIDEO: Studi Kasus di Library News RCTI SKRIPSI

PENGOLAHAN KASET REKAMAN VIDEO: Studi Kasus di Library News RCTI SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA PENGOLAHAN KASET REKAMAN VIDEO: Studi Kasus di Library News RCTI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ERNAWATI 0606090436 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi Alat Input Alat input adalah alat-alat yang berfungsi untuk memasukan data atau perintah dari luar sistem ke dalam suatu memori dan prosesor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Macam-Macam

Lebih terperinci

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS STRUKTUR & ORGANISASI DATA 1

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS STRUKTUR & ORGANISASI DATA 1 MEDIA PENYIMPANAN BERKAS STRUKTUR & ORGANISASI DATA 1 Pendahuluan MEDIA PENYIMPANAN adalah peralatan fisik yang menyimpan representasi data. Media penyimpanan / storage atau memori dapat dibedakan atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer dan internet semakin maju

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer dan internet semakin maju BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer dan internet semakin maju menyebabkan data digital yang dihasilkan, disimpan, ditransmisikan, dianalisis, dan diakses menjadi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk APLIKASI KOMPUTER Modul ke: PERTEMUAN 2 Sistem Operasi Fakultas Desain dan Seni Kreatif Rangga Rinaldi, S.Kom, MM Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id PERTEMUAN 2 Sistem Komputer Struktur dan

Lebih terperinci

PTIK - PERTEMUAN 3 PERANGKAT KERAS. : Abdul Munif :

PTIK - PERTEMUAN 3 PERANGKAT KERAS. : Abdul Munif : PTIK - PERTEMUAN 3 PERANGKAT KERAS Dosen Email : Abdul Munif : munif@if.its.ac.id PERANGKAT KERAS Pengertian Perangkat Keras Perangkat keras (hardware) adalah komponen komputer yang sifatnya bisa dilihat

Lebih terperinci

KOMPONEN HARDWARE KOMPUTER

KOMPONEN HARDWARE KOMPUTER KOMPONEN HARDWARE KOMPUTER Casing (BOX/penutup CPU): Sebuah kotak komputer sebagai tempat penampung keseluruhan perangkat computer. Saat ini Casing komputer pribadi tidak lagi terbatas pada menara gaya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi,

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi, Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Selama berabad-abad keberadaan perpustakaan tetap dipertahankan karena perpustakaan mempunyai fungsi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Fungsi tersebut adalah

Lebih terperinci

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA 2013 Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung Mendengarkan merupakan suatu proses rumit yang melibatkan 4 unsur, yaitu: - Mendengar

Lebih terperinci

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan Media Pembelajaran PENGERTIAN MEDIA Gange (1978) mengartikan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Heinich dan Russel (1989) mengartikan

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI

SUMBER DAYA KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI SUMBER DAYA KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI Nama : Siti Ristiani NIM : 921409001 Kelas : D Semester : 4 1 Universitas Negeri Gorontalo SUMBER DAYA KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI Dalam dunia sumber daya Komputasi dan

Lebih terperinci

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD.

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD. PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD. Mengapa perlatan perlu digunakan dalam manajemen kearsipan? KRITERIA PEMILIHAN PERALATAN (1) (1) BENTUK ALAMI ARSIP YANG AKAN DISIMPAN

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI PENGERTIAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI TEKNOLOGI SUATU ALAT YANG DICIPTAKAN OLEH MANUSIA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMUDAHKAN PEKERJAAN MANUSIA. HASIL PERKEMBANGAN DARI ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER. Pengenalan, Sejarah Komputer dan Sistem Komputer. Ida Farida, M.Kom. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi MKCU

APLIKASI KOMPUTER. Pengenalan, Sejarah Komputer dan Sistem Komputer. Ida Farida, M.Kom. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi MKCU APLIKASI KOMPUTER Modul ke: Pengenalan, Sejarah Komputer dan Sistem Komputer Fakultas MKCU Ida Farida, M.Kom Program Studi MKCU www.mercubuana.ac.id Pengenalan Komputer APLIKASI KOMPUTER Pengertian dan

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN. Yunus Abdul Halim

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN. Yunus Abdul Halim MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN Yunus Abdul Halim Interaksi Sistem Informasi - Teknologi Informasi Struktur Organisasi Strategi Pengelolaan Proses Pendidikan Sistem

Lebih terperinci

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra atau image adalah suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar

Lebih terperinci

Mengenal Konsep Bitrate untuk Audio-Video

Mengenal Konsep Bitrate untuk Audio-Video Mengenal Konsep Bitrate untuk Audio-Video file audio-video terdiri atas dua bagian. Sesuai dengan namanya ada audio dan ada video. Keduanya tergabung dalan satu file yang sering kita gunakan, contohnya

Lebih terperinci

MANAJEMEN ARSIP ELEKTRONIK

MANAJEMEN ARSIP ELEKTRONIK MANAJEMEN ARSIP ELEKTRONIK Monika Nur Lastiyani PENDAHULUAN Sebelum kita berbicara lebih jauh, sebelumnya kita harus mempunyai pengetahuan tentang Teknologi Informasi. Pada dasarnya teknologi informasi

Lebih terperinci

Bab 1. KONSEP DASAR SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI

Bab 1. KONSEP DASAR SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Bab 1. KONSEP DASAR SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Tipe Sistem Informasi Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval System - IRS) merupakan salah satu tipe sistem informasi. Selain Sistem Temu

Lebih terperinci

LABORATORIUM TEKNIK MULTIMEDIA & JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO

LABORATORIUM TEKNIK MULTIMEDIA & JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI LABORATORIUM TEKNIKK MULTIMEDIA & JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNO OJOYOO MODUL 1 MENGENAL DUNIA VIDEO EDITING 1. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum

Lebih terperinci

Bagian Penyimpanan. Materi yang akan dibahas:

Bagian Penyimpanan. Materi yang akan dibahas: Materi yang akan dibahas: Bagian Penyimpanan p Perlunya media penyimpan tambahan p Media penyimpan pita magnetik (magnetic tape) p Media penyimpan piringan magnetik (magnetic disk) p Organisasi file 5-1

Lebih terperinci

AUTOMASI PERPUSTAKAAN

AUTOMASI PERPUSTAKAAN A. Pendahuluan AUTOMASI PERPUSTAKAAN Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak. Sistem Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada pekerjaan administratif di perpustakaan agar lebih efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

Media Penyimpanan. Arsitektur Organisasi & Komputer. Eko Purwanto (11111023) Gita P. (11111004) Budiyanto (11111050)

Media Penyimpanan. Arsitektur Organisasi & Komputer. Eko Purwanto (11111023) Gita P. (11111004) Budiyanto (11111050) Media Penyimpanan Arsitektur Organisasi & Komputer Eko Purwanto (11111023) Gita P. (11111004) Budiyanto (11111050) Media Penyimpanan Beberapa pertimbangan di dalam memilih alat penyimpan : Cara penyusunan

Lebih terperinci

STT.WASTUKANCANA PURWAKARTA

STT.WASTUKANCANA PURWAKARTA TUGAS MAKALAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER Secondary storage, Cartidge Tape Disusun oleh : Egi Septiana 131351136 Garni Asmy Sulistina 131351145 TEKNIK INFORMATIKA MALAM A STT.WASTUKANCANA PURWAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk dan media tertentu. Arsip tidak hanya terdiri dari arsip tekstual tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk dan media tertentu. Arsip tidak hanya terdiri dari arsip tekstual tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan pusat ingatan dari rangkaian kegiatan pada suatau organisasi. Arsip berfungsi sebagai rekaman informasi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

Video Pertemuan 13 &14

Video Pertemuan 13 &14 Matakuliah : O0414 - Computer / Multimedia Tahun : Feb - 2010 Video Pertemuan 13 &14 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menerapkan Penggunaan Video pada Aplikasi

Lebih terperinci

dalam teknologi informasi dan komunikasi Siswa dapat menunjukkan PENGENALAN KOMPUTER

dalam teknologi informasi dan komunikasi Siswa dapat menunjukkan PENGENALAN KOMPUTER Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pengenalan Komputer Mengenal perangkat Siswa dapat memahami dalam teknologi informasi keras (hardware) perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak dan perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak orang. Kemudahan ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Fred T. Hofstetter (2001, Multimedia Literacy, chapter 1 halaman 2), multimedia adalah suatu penggunaan komputer

Lebih terperinci

3. PERANGKAT KERAS. Dosen: Tim Pengajar PTIK

3. PERANGKAT KERAS. Dosen: Tim Pengajar PTIK 3. PERANGKAT KERAS Dosen: Tim Pengajar PTIK PERANGKAT KERAS Pengertian Perangkat Keras Perangkat keras (hardware) adalah komponen komputer yang sifatnya bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung

Lebih terperinci

Fokus kami adalah memberi tahu Anda bila perlu dan membantu mengambil data yang tepat dalam waktu singkat. Analisis Video Pintar

Fokus kami adalah memberi tahu Anda bila perlu dan membantu mengambil data yang tepat dalam waktu singkat. Analisis Video Pintar Fokus kami adalah memberi tahu Anda bila perlu dan membantu mengambil data yang tepat dalam waktu singkat. Analisis Video Pintar Penambahan penginderaan dan struktur Bila memerlukan pengawasan video, yang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi Internet. mudah dan gratis, mengakibatkan informasi berlimpah.

1. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi Internet. mudah dan gratis, mengakibatkan informasi berlimpah. 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi Internet sebagai wadah untuk dapat dengan mudah menyebarkan informasi secara mudah dan gratis, mengakibatkan informasi

Lebih terperinci

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 Permasalahan CBIR ( Content Based Image Retrieval) akhir-akhir ini merupakan salah satu bidang riset yang sedang berkembang pesat (Carneiro, 2005, p1). CBIR ini menawarkan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjauan Data Orang-orang kreatif membutuhkan wadah, Jakarta sudah memiliki wadah tetapi mereka tidak memiliki awareness yang sangat baik untuk diketahui masyarakat. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) 108 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi majalah elektronik Bitmap beserta editor majalah ini akan membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

Lebih terperinci