DESAIN INTERIOR WALT DISNEY GALERY DI SURAKARTA (dengan pendekatan konsep Pop Art)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN INTERIOR WALT DISNEY GALERY DI SURAKARTA (dengan pendekatan konsep Pop Art)"

Transkripsi

1 DESAIN INTERIOR WALT DISNEY GALERY DI SURAKARTA (dengan pendekatan konsep Pop Art) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh: FAHMI HUKMA HAQ C FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2011 to user

2 HALAMAN PERSETUJUAN DESAIN INTERIOR Walt Disney Gallery di Surakarta (Dengan pendekatan Konsep Pop Art) Telah disetujui oleh Pembimbing untuk di Uji Di hadapan Dewan Penguji Disusun oleh : FAHMI HUKMA HAQ C Pembimbing I Pembimbing II Drs. IF. B. Sulistyono. Sk, MT.arst Iik Endang Siti W, S.Sn, M.Ds Mengetahui Ketua Jurusan Desain Interior Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn NIP

3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada Sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada hari Rabu, Tanggal 19 Januari 2011 Penguji 1. Ketua : Drs. Rahmanu Widayat, MSn. NIP (... ) 2. Sekretaris : Silfia Mona Aryani, ST,M.Arch NIP (... ) 3. Pembimbing I : Drs. IF. B. Sulistyono. Sk, MT.arst NIP (... ) 4. Pembimbing II : Iik Endang Siti W,S.Sn,M.Ds NIP (... ) Mengetahui, Ketua Jurusan Desain Interior Seni Rupa Dekan Fakultas Sastra dan Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn Drs. Soedarno, M.A NIP NIP

4 PERNYATAAN Nama NIM : Fahmi Hukma Haq : C Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir berjudul Desain Interior Walt Disney Galleri di Surakarta adalah benarbenar karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akhir dan gelar yang diperoleh. Surakarta, 22 Januari 2011 Yang membuat pernyataan, Fahmi Hukma Haq NIM. C

5 MOTTO Yang Menurutmu benar, belum tentu benar di mata Tuhanmu, dan yang menurutmu buruk belum tentu buruk di mata Tuhanmu ( No Name ) "Kesuksesan dimulai ketika kita mulai menciptakan impian jauh kedepan. Dan saat kita berkomitmen untuk mencapai impian itu, maka selanjutnya impian itu yang akan menjadi magnet dan menarik kita kesana". (Walter Elias Disney)

6 PERSEMBAHAN Dengan segala kerendahan hati karya ini penulis persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan ampunan. 2. Kedua Orantuaku yang selalu memberikan semangat, doa, dan kasih sayang, saudara-saudaraku tercinta. 3. Semangat ku yang tak pernah padam

7 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdullilah atas kehadirat Allah SWT dengan ridlo-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Konsep Perancangan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan menempuh mata kuliah Kolokium. Dalam menyelesaikan penulisan ini tidak sedikit hambatan yang ditemui penulis, namun berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dalam kesempatan baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :. 1. Drs. Rahmanu Widayat, Msn, selaku Ketua Jurusan Desain Interior, Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan,kesempatan, masukan dan arahan yang sangat berguna. 2. Drs. IF. Bambang Sulistyono Sk, MT. arst, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya. 3. Ibu Iik Endang Siti W, S.Sn, M.Ds, selaku Koordinator Tugas Akhir Jurusan Desain Interior dan pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya. 4. Civitas akademika Jurusan Desain Interior Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Papah mamahku tercinta yang telah banyak memberikan kasih sayang, dukungan semangat, materi, doa dan segala hal sampai saat ini. 6. Mbak Dewi,Mas Irul, Zona, idha yang telah banyak memberikan semangat, doa, dan dukungan. 7. Muhib, Erlin dan Harun serta teman seperjuangan yang telah banyak memberi dukungan dan berbagi, dan semua pihak yang tidak dapat tersebutkan satu -persatu. 8. Didik, Pram, Hafid, Arkhi, Ari, Anik, Kartika, Puthu, Ginar, Putri, Inung, Nur, Mbak Nit, Mbak Nanik, Maya, Ade, Sitta, Rosi, Rinie terima kasih atas dukungannya selama ini. 9. Agung, Puput, Farid, terima kasih buat bantuan displaynya.

8 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dan ridhlo-nya. Merupakan kebahagiaan tersendiri jika sekiranya tulisan ini dapat membantu memberi manfaat bagi setiap orang yang membacanya. Penulis menyadari dalam penyusunan dan penulisan konsep ini masih terdapat kesalahan dan kekeliruan sehingga dengan sangat terbuka penulis mengharapkan masukan dan kritikan demi kesempurnaannya. Surakarta, Januari 2011 Penulis

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN MOTTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA i ii iii iv v vi vii ix x xvi xviii xix BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 B. BATASAN MASALAH... 2 C. RUMUSAN MASALAH D. TUJUAN. 3 E. MANFAAT F. SASARAN PENGUNJUNG... G. POLA PIKIR PERANCANGAN... H. METODOLOGI PEMBAHASAN... I. SISTEMATIKA PENULISAN BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. PENGERTIAN JUDUL.. 11 B. KAJIAN LITERATUR Tinjauan Umum Walt Disney a. Periode (Permulaan)... b. Periode (Zaman Keemasan Animasi)... c. Periode d. Periode commit to.. user

10 e. Periode (Taman Bermain Disneyland).. f. Penghargaan Academy Award. g. Penghargaan Lainnya h. Daftar Film Disney 1. Tahun 1930-an.. 2. Tahun 1940-an 3. Tahun 1950-an 4. Tahun 1960-an.. 5. Tahun 1970-an.. 6. Tahun 1980-an 7. Tahun 1990-an Tahun 2000-an Akan datang Tinjauan umum tentang Pop art... a. Contoh Pop Art... b. Seniman Pop Art Andy Warhol Roy Lichtenstein Tinjauan Khusus... A. Galeri Pengertian Galeri Lokasi Galeri Tujuan dan Fungsi Galeri Sistem Pelayanan Galeri... B. Lobby Pengertian Lobby Fungsi Lobby Fasilitas... C. Ruang Pamer Pengertian Ruang Pamer Tipe Ruang Pamer Tata Ruang commit Area to Pameran user

11 D. Art Shop... E. Cafe Tinjauan Umum Cafe... F. Elemen Pembentuk Ruang Lantai Dinding Langit-langit (ceilling)... G. Organisasi Ruang Organisasi Terpusat Organisasi Linear Organisasi Radial Organisasi Cluster Organisasi Grid... H. Sirkulasi Sirkulasi Linear Sirkulasi Grid Sirkulasi Radial Sirkulasi Organik Sirkulasi Network... I. Furniture Ergonomi dan Antropometrik Estetika... J. Warna... K. Interior Sistem Sistem Penghawaan Sistem Pencahayaan (Lighting System) Sistem Akustika Sistem Keamanan... BAB III. STUDI LAPANGAN A. MUSEUM POLRI Waktu Operasional Elemen Pembentuk commit Ruang... to user

12 3. Interior Sistem Furniture... B. TAMAN PINTAR Waktu Operasional Fasilitas Elemen Pembentuk Ruang Interior Sistem Furniture... C. MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA.. 1. Elemen Pembentuk Ruang Interior Sistem Furniture... D. THE WALT DISNEY FAMILY MUSEUM Elemen Pembentuk Ruang Interior Sistem Furniture... BAB. IV ANALISA DESAIN INTERIOR WALT DISNEY GALLERY DI SURAKARTA... A. ANALISA EKSISTING Analisa Lingkungan Analisa Interior Penataan Bangunan Kota Surakarta Analisa Interior Walt Disney Gallery... B. PROGRAMING Status Kelembagaan Struktur Organisasi Sistem Operasional Program Kegiatan Pola Kegiatan Manusia Benda Koleksi Fasilitas Ruang Besaran Ruang commit... to user

13 9. Furniture Sistem Organisasi Ruang Hubungan Antar Ruang Zoning Grouping... a. Zoning... b. Grouping Program Ruang Analisa Pendekatan Perencanaan Ruang... C. KONSEP DESAIN INTERIOR WALT DISNEY GALLERY DI SURAKARTA Ide Dasar Tema Aspek Suasana dan Karakter Ruang Aspek Penataan Ruang/Layout... a. Pertimbangan... b. Penataan Ruang... c. Sistem Display Aspek Pembentuk Ruang... a. Lantai... b. Dinding... c. Ceilling Aspek Bentuk dan Warna... a. Bentuk... b. Warna... c. Material Interior Sistem... a. Analisa Umum Sistem Pencahayaan Sistem Akustik Sistem Penghawaan Sistem Keamanan... a. Keamanan commit Umum to user

14 b. Keamanan terhadap Pencurian dan Perusakan... c. Keamanan terhadap kebakaran Aksesbilitas... BAB. V PENUTUP... A. KESIMPULAN... B. SARAN... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

15 DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Walt Disney memperkenalkan karakter Tujuh Kurcaci dalam trailer teatrikal Snow White (1937) Gambar II.2 Walt Disney bertemu dengan Wernher von Braun pada tahun Gambar II.3 3 Citra Disneyland dari udara Gambar II.4 Contoh Pop Art Gambar II.5 Contoh Pop Art Gambar II.6 Roy Lichtenstein Gambar II.7 Karya Roy Lichtenstein Gambar II.8 Whaam Gambar II.9 Drowning girl Gambar II.10 Pos Penerima Tamu Gambar II.11 Besaran Ruang sesuai ergonomi Art Shop Gambar II.12 Standar konter makan Gambar II.13 Standar jarak bersih antar kursi (stool) Tempat makan 50 Gambar II.14 Jarak bersih untuk pelayanan pramusaji dan sirkulasi pada tempat makan Gambar II.15 Unit Indoor AC Split yang dipasang di dinding.. 75 Gambar II.16 Lampu Fluorescent.. 82 Gambar II.17 Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps).. 83 Gambar II.18 Fire estinguisher dan Hidrant Kebakaran 91 Gambar III.1 Foto bagian depan Museum Polri Gambar III.2 Foto tekhnologi yang dipakai Gambar III.3 Foto Interior Museum Polri Gambar III.4 Foto Exterior Gedung Oval Taman Pintar Gambar III.5 Foto alat peraga interaktif Taman Pintar Gambar III.6 Foto Museum Benteng Vredeburg dari dalam Gambar III.7 Foto Interior Museum Benteng Vredeburg Gambar III.8 Foto Display Area Benteng Vredeburg Gambar III.9 Foto Museum Shop Benteng Vredeburg

16 Gambar III.10 Foto Exterior The Walt Disney Family Museum Gambar III.11 Foto Interior The Walt Disney Family Museum Gambar III.12 Foto Interior The Walt Disney Family Museum Gambar III.13 Foto Souvenir & Gift The Walt Disney Family Museum Gambar IV.1 Pembagian Sub Wilayah Pembangunan (SWP) Gambar IV.2 Denah Lokasi Walt Disney Gallery Gambar IV.3 RUTRK Kota Surakarta Gambar IV.4 Ukuran Standart sirkulasi Lobby Gambar IV.5 Zoning Gambar IV.6 Grouping Gambar IV.7 Galeri & Art shop Walt Disney Gallery Gambar IV.8 Walt Disney Pictures Gambar IV.9 Gambar IV.10 Gambar IV.11 Pop Art For Library Pop Art Sign Axonometri & Perspektif Lobby Walt Disney Gallery Gambar IV.12 Denah Layout Walt Disney Gallery Gambar IV.13 Axonometri Walt Disney Gallery Gambar IV.14 Gambar IV.15 Gambar IV.16 Gambar IV.17 Furniture pop art color scheme Material Fire estinguisher dan Hidrant Kebakaran

17 DAFTAR TABEL Tabel II.1 Tabel II.2 Tabel IV.1 Tabel IV.2 Tabel IV.3 Tabel IV.4 Tabel IV.5 Tabel IV.6 Tabel IV.7 Tabel IV.8 Tabel IV.9 Tabel IV.10 Tabel IV.11 Tabel IV.12 Daftar Film Karya Walt Disney... Alternatif Lay-out dalam Ruang Pamer... Fasilitas Ruang... Asumsi kebutuhan ruang... Organisasi Ruang... Hubungan Antar Ruang... Program Ruang... Analisa Pendekatan Perencanaan Ruang... Alternatif Penataan Ruang Pameran... Analisa Khusus Material Lantai... Analisa Khusus Material Dinding... Analisa Khusus Material Ceilling... Analisa Pengamanan Walt Disney Gallery... Analisa Pengamanan Kebakaran Walt Disney Gallery

18 DAFTAR SKEMA Skema I.1 Skema I.2 Skema IV.1 Skema IV.2 Skema IV.3 Skema IV.4 Skema IV.5 Skema IV.6 Skema IV.7 Skema IV.8 Pola Pikir Desain... Model analisa interaktif... Struktur Organisasi Walt Disney Gallery... Pola Kegiatan Pengelola Administrasi... Pola Kegiatan Pengelola Perawatan dan Dokumentasi. Pola Kegiatan Pengelola Bimbingan dan Edukasi... Pola Kegiatan Pengelola Persiapan Pameran... Pola Kegiatan Servis... Pola Kegiatan Wisatawan Umum... Pola Kegiatan Pelajar dan Mahasiswa serta Peneliti

19 DESAIN INTERIOR WALT DISNEY GALLERY DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP POP ART Fahmi Hukma Haq 1 Drs. IF. B. Sulistyono Sk, MT. Arch 2 Iik Endang SW, S.Sn, M.Ds 3 ABSTRAK 2010, Pengantar karya Perencanaan dan Perancangan Interior Walt Disney Galery di Surakarta Perencanaan dan Perancangan Interior Walt Disney Galery di Surakarta ini pada hakikatnya adalah sarana untuk memamerkan karya-karya Walt Disney dan sebagai sarana untuk pembelajaran serta sarana pamer penjualan produk Walt Disney. Walt Disney sendiri merupakah tokoh yang inspirasional di bidang animasi, tak jarang karya-karyanya mendapatkan penghargaan serta memenangkan lebih dari 50 piala oscar Tujuan dari perancangan ini adalah menampilkan sebuah galery yang representatif serta atraktif, sehingga pengunjung akan merasa nyaman ditunjang dengan beberapa fasilitas-fasilitas seperti ruang pamer, perpustakaan, artshop, studio animasi serta cafe, dimaksudkan dengan fasilitas tersebut pengunjung tidak hanya datang untuk berekreasi namun juga mendapatkan pengalaman baru yaitu melihat proses pembuatan animasi sehingga menghasilkan animasi yang sangat luar biasa. Tema perancangan dari galery ini adalah The Wonderfull World of Disney dengan pendekatan gaya pop art. Pengambilan tema ini berdasarkan kisah Walter Elias Disney yang mempunyai impian yang kemudian dituangkan dalam karya-karyanya yang melegenda. 1 Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II

20 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Walt Disney adalah sebuah legenda di bidang hiburan abad ke-20. Popularitasnya dilengkapi dengan imajinasi, optimisme, serta kreativitas. Walt Disney telah menyentuh hati, pikiran, dan emosi jutaan orang. melalui karyakaryanya, ia turut mendatangkan kegembiraan dan kesenangan pada semua orang di seluruh dunia. Ia membawa kita dekat kepada masa depan, dengan menceritakan masa lalu. Dewasa ini perkembangan film kartun animasi sangat pesat sekali. Bahkan film-film tersebut tidak hanya diminati oleh anak-anak saja, akan tetapi remaja, bahkan orang dewasa. Cerita dari film kartun animasi sekarang tidak hanya diminati oleh anak-anak saja. Menurut poling di surat kabar, hampir 95% orang dewasa masih menyukai kartun animasi, salah satunya adalah karya dari Walt Disney ini sendiri. Di Surakarta sarana hiburan yang dapat dinikmati bersama antara anak-anak dan orang tua masih jarang. Biasanya hiburan untuk anak-anak tidak dapat ikut dinikmati oleh orang dewasa demikian juga sebaliknya, sehingga kebanyakan orang dewasa yang menemani anak-anak bermain merasa bosan menunggu dan juga sebaliknya. Oleh karena itu diperlukan suatu wadah untuk mengatasi permasalahan tersebut. Di Surakarta sendiri belum ada wadah khusus untuk produk-produk Disney, padahal penggemar Disney hampir ada di seluruh dunia, oleh karena itu dibangun sebuah Walt Disney Gallery Perancangan interior galeri Disney ini diharapkan dapat menampung kegiatan-kegiatan anak-anak namun juga dapat dinikmati oleh orang dewasa. Memberikan informasi-informasi tentang Disney dan karya-karyanya, karena dalam galeri ini juga menyajikan informasi-informasi 1

21 2 terbaru tentang Disney, dan sebagai wadah yang representatif untuk memamerkan karya-karya Disney. Perencanaan dan perancangan interior Walt Disney Gallery ini pada dasarnya adalah sarana untuk memajang dan penjualan produk-produk dari Walt Disney serta tempat rekreasi dan edukasi bagi masayarakat. Tujuan dari perancangan ini adalah menampilkan sebuah galeri yang representatif, komunikatif serta atraktif bagi pengunjungnya dengan fasilitas Ruang Pamer, Art Shop, Perpustakaan, Cafe & Library serta Studio Animasi. Tema yang diangkat dalam perancangan interior ini adalah the Wonderfull World of Disney,dengan pendekatan konsep Pop Art. pengambilan tema ini berdasarkan dari kisah hidup dari Walter Elias Disney yang mempunyai impian sehingga menghasilkan sebuah karya seni yang banyak diminati masyarakat. Dengan tema tersebut diharapkan semangat, imajinasi dari seorang Walter Elias Disney mampu diterjemahkan ke dalam Interior semua area Galeri, dengan pengolahan lantai, dinding, dan warna. B. BATASAN MASALAH Desain interior Walt Disney Gallery di Surakarta ini dibatasi pada perancangan interior pada kelompok kegiatan publik, yaitu: 1. Pembahasan diutamakan pada lingkup disiplin interior. 2. Perancangan Walt Disney Gallery di Surakarta akan direncanakan berada di kota Solo, dengan luasan interior m2. 3. Perencanaan akan ditekankan pada fasilitas interior cafe yaitu, Ruang Pamer, Art Shop, Café & Library. C. RUMUSAN MASALAH Adapun masalah-masalah yang timbul dalam Desain Interior Walt Disney Gallery di Surakarta ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

22 3 1. Bagaimana merancang Interior Walt Disney Gallery yang tidak hanya nyaman, menarik, tetapi juga mampu mewadahi aktivitas pengunjungnya sebagai sarana informasi, edukasi, dan rekreasi yang inspiratif bagi pengunjung? 2. Bagaimana merancang suatu desain interior yang dapat menampilkan atmosfer Pop Art yang sesuai dengan karakteristik Walt Disney dalam suatu Galeri? 3. Bagaimana mendesain interior Walt Disney Gallery dengan penataan sistem display materi yang interaktif tanpa meninggalkan aspek keamanan benda benda materi dan kenyamanan pengunjung? D. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari Desain Interior Walt Disney Gallery di Surakarta ini adalah: 1. Mendesain interior Walt Disney Gallery sebagai sarana informasi, edukasi, dan rekreasi yang inspiratif bagi pengunjung 2. Merancang interior dengan menampilkan ciri khas dan atmosfer Disney ke dalam interior Galeri 3. Mendesain interior Walt Disney Gallery dengan penataan sistem display materi yang interaktif tanpa meninggalkan aspek keamanan benda benda materi dan kenyamanan pengunjung. 4. Mendesain interior Walt Disney Gallery yang sesuai dengan karakter Disney dengan pengaplikasian tema yang tepat. E. MANFAAT PERANCANGAN Manfaat dari Perancangan dan Perencanaan Interior Walt Disney Gallery di Surakarta sebagai berikut: 1. Bagi Penulis/ Desainer

23 4 Dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan merancang suatu interior yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan fungsi dari ruang-ruang yang ada di dalam Walt Disney Gallery. b. Mendapatkan pengalaman untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di dalam proyek perencanaan dan perancangan interior Walt Disney Gallery dengan menerapkan ide, gagasan serta analisa yang ada. 2. Bagi Penggemar Kartun Animasi a. Mengetahui sejarah perkembangan animasi di Indonesia. b. Dapat memberikan inspirasi dalam berkarya (menciptakan kartun). 3. Bagi Dunia Akademik a. Mengetahui bentuk perkembangan interior sebuah Walt Disney Gallery. b. Mengenalkan salah satu bentuk perkembangan interior baru dalam dunia akademik. 4. Bagi Masyarakat a. Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang Walt Disney Gallery di Surakarta b. Menjadi sebuah sarana hiburan baru sebagai tempat rekreasi, serta berbagi informasi dan pengalaman di kalangan pengunjung F. SASARAN PENGUNJUNG 1. Sasaran pengunjung: a. Wisatawan umum (Nusantara dan Mancanegara) b. Para penggemar Walt Disney.

24 5 c. Masyarakat umum kota Surakarta dan sekitarnya. 2. Sasaran perancangan desain: a. Merancang interior dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aktivitas secara fungsional pada Walt Disney Gallery. b. Merancang interior dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan serta nilai etestik sebagi ciri khas utama pada Walt Disney Gallery. G. POLA PIKIR PERANCANGAN POLA PIKIR KONSEP DESAIN LATAR BELAKANG ANALISA ANALISA DATA LAPANGAN IDE GAGASAN TUJUAN RUMUSAN MASALAH DATA LITERATUR TEMA ASPEK OBJEK (JENIS RUANG & BANGUNAN) FAKTOR DESAIN ASPEK PELAKU (MANUSIA) KAJIAN MATERI GALLERY PENGUNJUNG PENGELOLA SASARAN DESAIN AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG BATASAN DESAIN LOBBY RUANG PAMER SIRKULASI ZONING & GROUPING PEMECAHAN MASALAH UNSUR DESAIN SISTEM PEMBENTUK RUANG ELEMEN PELENGKAP ASPEK DEKORATIF FUNGSI RUANG KARAKTER & SUASANA DIMENSI INTERIOR SISTEM PENCAHAYAAN PENGHAWAAN AKUSTIK NORMATIF DESAIN BAHAN EFISIENSI TEKHNIS ESTETIS SISTEM KEAMANAN DESAIN INTERIOR WALT DISNEY GALLERY DI SURAKARTA Skema I.1. Pola Pikir Desain (Sumber : Asumsi Penulis)

25 6 H. METODOLOGI PEMBAHASAN 1. Bentuk Penelitian Dalam menyelesaikan proses Desain Interior Walt Disney Gallery di Surakarta, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang memusatkan pada pendekatan sejarah (approach historical). Dimana dalam bentuk penelitian ini lebih mengutamakan pengumpulan data berupa kata kata / kalimat / gambar yang memiliki arti lebih kaya daripada sekedar angka atau frekuensi. 2. Sumber Data Sumber data pada penelitian ini, antara lain : a. Informan Terdiri dari lingkungan penggemar kartun, pengamat film sebagai subyek yang dianggap mengerti tentang informasi yang dibutuhkan dalam perancangan ini. b. Arsip dan Dokumen Visual Dalam hal ini, belum ada buku yang khusus berisi tentang sejarah Walt Disney. Oleh karena itu, arsip dan dokumen yang dijadikan literatur adalah tulisan, artikel dalam tabloid, majalah hingga blog yang berhubungan dengan sejarah Walt Disney. Disamping itu juga mempergunakan buku-buku standar internasional misal Time Saver Standart For Building Types (Joseph de Chiara), Neufert Architect Data dan sebagainya. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Dalam hal ini peneliti melakukan observasi lokasi yang bisa dijadikan referensi dan materi pembanding tentang hal-hal yang berkaitan dengan proyek desain ini, terutama dalam bidang interior, misalnya tentang sistem display, keamanan, pencahayaan, dan sebagainya. Dengan mempergunakan alat bantu berupa kamera foto, alat tulis, dan commit sebagainya. to user

26 7 b. Wawancara Mendalam ( In Dept Interviewing ) Wawancara dalam pengumpulan data ini bersifat open ended dan mendalam dilakukan secara tidak formal. Wawancara ini dilakukan pada waktu dan konteks yang dianggap tepat guna mendapatkan data yang rinci dan mendalam. c. Content Analisis Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 4. Validitas Data Untuk menjamin data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka validitas datanya dilakukan dengan metode Trianggulasi Data yaitu mempergunakan sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sejenis / sama. ( HB, Sutopo : 34 ). Dengan demikian kebenaran data akan teruji oleh data yang diperoleh dari sumber lain. 5. Analisa Data Model Analisa Data yang digunakan adalah analisis interaktif. Model analisis interaktif mempunyai tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan / verifikasi. Reduksi data dilakukan sejak proses pengumpulan data belum berlangsung diteruskan pada waktu pengumpulan data dan bersamaan terjalin dengan dua komponen yang lain. Tiga komponen tersebut masih mengalir dan tetap saling menjalin pada waktu kegiatan pengumpulan data berakhir. Ketiga komponen tersebut saling berinteraksi sebagai sebuah siklus dalam pengumpulan data. ( HB,Sutopo, 2000 : 40 ).

27 8 Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Kesimpulan / verifikasi Skema I.2 Model analisa interaktif (Sumber : Metodologi Penelitian Kualitatif, H.B. Sutopo,2002 : 96 ) I. SISTEMATIKA PENULISAN 1. BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan mencakup Latar Belakang Masalah yang meliputi peranan dan keberadaan Walt Disney Gallery di Surakarta, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan sasaran, serta Metodologi yang meliputi metode sistematika pembahasan. 2. BAB II KAJIAN LITERATUR Kajian Teori berisi tentang uraian tentang prinsip teori/ kajian teoritis mengenai proyek Desain Interior Walt Disney Gallery yang meliputi pembahasan teori tentang Walt Disney secara umum yang mencakup di dalamnya pengertian, sejarah perkembangan, manfaat, pengertian besaran ruang, jenis ruang, pola organisasi ruang, komponen pembentuk ruang, sistem interior, serta pertimbangan desain. 3. BAB III STUDI LAPANGAN Berisi analisa perencanaan dan perancangan yang diperoleh dari kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang merupakan dasar konsep perencanaan dan perancangan. Disini diuraikan tentang ide/gagasan yang melatarbelakangi terciptanya perancangan desain interior. 4. BAB IV DESAIN INTERIOR WALT DISNEY GALLERY DI SURAKARTA

28 9 A. Analisis Eksisting 1. Analisa lingkungan (keluar) termasuk di dalamnya view, akses, arah cahaya, dan lain - lain. 2. Analisa Interior termasuk di dalamnya akses, sirkulasi dan human dimension. 3. Analisa Interior Walt Disney Gallery B. Programing 1. Status Kelembagaan Proyek. 2. Struktur Organisasi. 3. Sistem operasional 4. Program Kegiatan 5. Pola Kegiatan Manusia 6. Benda Koleksi 7. Fasilitas Ruang 8. Besaran Ruang (studi ruang dan anthropometri) 9. Furniture 10. Sistem Organisasi Ruang 11. Hubungan Antar Ruang 12. Zoning dan Grouping 13. Program Ruang 14. Analisa Pendekatan Perencanaan Ruang C. Konsep Desain Interior Walt Disney Gallery di Surakarta 1. Ide dasar 2. Tema 3. Aspek suasana dan Karakter Ruang 4. Aspek penataan ruang/lay out a. Pertimbangan b. Penataan Ruang 1. Analisa Umum 2. Analisa Khusus c. Sistem Display 5. Aspek Pembentuk commit Ruang to user

29 10 1. Lantai 1. Analisa Umum 2. Analisa Khusus 2. Dinding a. Analisa Umum b. Analisa Khusus 3. Ceilling a. Analisa Umum b. Analisa Khusus 6. Aspek bentuk dan warna a. Analisa pemilihan bentuk dan warna 1. Analisa Bentuk 2. Analisa Warna 7. Interior sistem (pencahayaan, penghawaan, akustik) 1. Analisa Umum a. Sistem Pencahayaan b. Sistem Akustik c. Sound system d. Sistem Penghawaan 8. Sistem keamanan (kebakaran dan keamanan ) a. Keamanan Umum b. Keamanan terhadap pencurian dan pengrusakan c. Keamanan terhadap kebakaran 9. Aksesbilitas (fasilitas ) 5. BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan Merupakan kesimpulan dari proses analisis yang sekaligus merupakan konsep Desain Interior Walt Disney Gallery di Surakarta. 2. Daftar pustaka 3. Lampiran

perencanaan dan perancangan interior gedung perhelatan pernikahan di surakarta

perencanaan dan perancangan interior gedung perhelatan pernikahan di surakarta TUGAS AKHIR perencanaan dan perancangan interior gedung perhelatan pernikahan di surakarta Disusun Untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR ASIAN FOOD CENTRE DI SURABAYA

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR ASIAN FOOD CENTRE DI SURABAYA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR ASIAN FOOD CENTRE DI SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tema dan gaya sebuah hotel menjadi aspek yang membedakan hotel yang satu dengan hotel yang lainnya. Tema merupakan titik berangkat proses perancangan yang

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR MUSEUM SASAK DI MATARAM LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT DENGAN KONSEP MODERN KONTEMPORER

DESAIN INTERIOR MUSEUM SASAK DI MATARAM LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT DENGAN KONSEP MODERN KONTEMPORER TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR MUSEUM SASAK DI MATARAM LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT DENGAN KONSEP MODERN KONTEMPORER Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik merupakan suatu seni yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Melalui Musik bisa menjadi salah satu sarana untuk mengekspresikan perasaan yang kita rasakan,dan

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR MUSEUM PURBAKALA TROWULAN DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN

DESAIN INTERIOR MUSEUM PURBAKALA TROWULAN DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN DESAIN INTERIOR MUSEUM PURBAKALA TROWULAN DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN Disusun untuk Memenuhi Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR RESTAURANT SEBAGAI PENDUKUNG DI PUSAT KEBUDAYAAN YOGYAKARTA DI JAKARTA

DESAIN INTERIOR RESTAURANT SEBAGAI PENDUKUNG DI PUSAT KEBUDAYAAN YOGYAKARTA DI JAKARTA DESAIN INTERIOR RESTAURANT SEBAGAI PENDUKUNG DI PUSAT KEBUDAYAAN YOGYAKARTA DI JAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Program Studi Desain Interior

Lebih terperinci

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR MILK FACTORY OUTLET DI SURAKARTA (Resto, Milk Shop, Playground) Dengan Pendekatan Konsep Green Modern TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR DI SURAKARTA

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR DI SURAKARTA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KLASIK (Galery, Music Store, Exercises, Recording, Lesson, Cafe and Music room) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR MUSEUM PERMEN DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANG ANYAR JAWA TENGAH DENGAN PENDEKAGAN PERILAKU ANAK

DESAIN INTERIOR MUSEUM PERMEN DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANG ANYAR JAWA TENGAH DENGAN PENDEKAGAN PERILAKU ANAK TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR MUSEUM PERMEN DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANG ANYAR JAWA TENGAH DENGAN PENDEKAGAN PERILAKU ANAK Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sekarang ini sangat pesat setiap orang ingin membuat sesuatu yang baru dan unik. Dengan rutinitas manusia yang padat maka manusia membutuhkan

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR HOTEL RESORT DENGAN KONSEP ZEN. (Restaurants, Spa, Bedroom)

DESAIN INTERIOR HOTEL RESORT DENGAN KONSEP ZEN. (Restaurants, Spa, Bedroom) PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR DESAIN INTERIOR HOTEL RESORT DENGAN KONSEP ZEN DI YOGYAKARTA (Restaurants, Spa, Bedroom) TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Desain

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR BOUTIQUE CENTRE DENGAN KONSEP VINTAGE DI SURAKARTA

TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR BOUTIQUE CENTRE DENGAN KONSEP VINTAGE DI SURAKARTA TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR BOUTIQUE CENTRE DENGAN KONSEP VINTAGE DI SURAKARTA Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR INDONESIAN COFFEE CENTER DI JAKARTA

DESAIN INTERIOR INDONESIAN COFFEE CENTER DI JAKARTA DESAIN INTERIOR INDONESIAN COFFEE CENTER DI JAKARTA (Pemecahan Masalah Dengan Pendekatan Modern Kontemporer) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri merupakan sebuah bangunan yang memiliki fungsi mirip dengan museum dan memiliki kegiatan utama yang sama yaitu kegiatan pameran. Galeri memiliki fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tumbuh kembang pada usia balita sangatlah menentukan kepribadian mereka di usia mendatang, sehingga sangat dibutuhkan pendampingan dalam proses belajarnya terutama dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki tingkat mobilitas yang semakin tinggi sehingga mereka rentan mengalami kejenuhan. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi kejenuhan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi di dunia mengalami kemajuan yang begitu pesat. Dari perkembangan teknologi yang sangat pesat ini telah memberikan perubahan yang luar

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan) TUGAS AKHIR Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan) Diajukan Untuk Melengkapi Tugas tugas dan Memenuhi Syarat syarat Guna Kelulusan

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bagi masyarakat Indonesia, Pusat Kebudayaan dirasa sangat monoton dan kurang menarik perhatian, khususnya bagi kaum muda. Hal tersebut dikarenakankan pusat budaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN INTERIOR Museum Fotografi

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN INTERIOR Museum Fotografi TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR Museum Fotografi Jl. Taman Mini 1- Jakarta Timur 3a Disusun Oleh : Nama : Supriyadi NiM : 41708010018 FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pencahayan merupakan sebuah elemen penting dalam desain interior. Hal ini dikarenakan peran cahaya sebagai penampil wujud warna, bentuk, tekstur, dan material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam buku Penghargaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya karya Dr.Dibyo Hartono tahun 2104, sejarah sebuah kota adalah sejarah kehidupan manusia yang tercermin

Lebih terperinci

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada zaman ini sudah sangat pesat, tidak perlu puluhan tahun teknologi sudah bisa berkembang sangat jauh. Berkembangnya teknologi, membuat orang-orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang mempunyai identitas budaya yang sangat beragam. Namun pada saat ini identitas tersebut mulai pudar karena adanya pengaruh globalisasi

Lebih terperinci

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA digilib.uns.ac.id i TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Seni Tekstil Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Jakarta merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis dan keuangan yang menyebabkan jakarta menjadi salah satu kota terpadat nomer enam sedunia. Kepadatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ludruk merupakan sebuah drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelar di panggung. Pertunjukan kesenian yang berasal dari Jombang

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH KHUSUS AUTIS YDKW (Yayasan Dharma Karya Wanita)

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH KHUSUS AUTIS YDKW (Yayasan Dharma Karya Wanita) LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH KHUSUS AUTIS YDKW (Yayasan Dharma Karya Wanita) Jl. Teuku Umar no.76 Nusa Jaya Karawaci-Tangerang. 3a Disusun Oleh : Nama : Anggi Dwi Astuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rekreasi dan hiburan merupakan aktivitas yang positif dan merupakan suatu kegiatan yang bisa menyegarkan tubuh dan pikiran, untuk bisa memulihkan semangat bagi tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN HOUSE OF DESIGNERS

BAB I PENDAHULUAN HOUSE OF DESIGNERS BAB I PENDAHULUAN B. LATAR BELAKANG Desain adalah bidang yang unik sebagai representasi yang dapat dianggap baik sebagai seni dan ilmu. Bisa dikatakan bahwa desain merupakan suatu metode komunikasi visual

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR PREMIER LEAGUE FOOTBALL CENTER DI SURAKARTA ( Dengan Konsep Modern Pop Art )

DESAIN INTERIOR PREMIER LEAGUE FOOTBALL CENTER DI SURAKARTA ( Dengan Konsep Modern Pop Art ) DESAIN INTERIOR PREMIER LEAGUE FOOTBALL CENTER DI SURAKARTA ( Dengan Konsep Modern Pop Art ) Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Program Studi Desain Interior Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR

LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR COFFART Coffee Shop and Gallery Di Jalan Agung Perkasa 10 No.2, Sunter Agung, Jakarta Utara Skripsi Pengantar Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR RC TOYS DI SURAKARTA DENGAN KONSEP KETENTARAAN

DESAIN INTERIOR RC TOYS DI SURAKARTA DENGAN KONSEP KETENTARAAN TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR RC TOYS DI SURAKARTA DENGAN KONSEP KETENTARAAN Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni

Lebih terperinci

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok Ni Made Dristianti Megarini 3407100128 Potensi perkembangan kreatifitas dan seni Lombok sangat pesat dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di Indonesia pasti telah merasakan bahwa teknologi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan teknologi maju ini telah memasuki segala aspek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas merupakan tempat pendidikan tinggi pada perguruan tinggi setelah masa sekolah menengah atas telah diselesaikan. Pendidikan menjadi kebutuhan pokok dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... ii PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR SKEMA... x DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PLANETARIUM DI YOGYAKARTA LANGGAM CUBISME SEBAGAI TITIK TOLAK DALAM PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan jasa kesehatan sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi bagi konsumennya. Selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Parfum atau wewangian merupakan aroma yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Aplikasinya pun beragam, mulai dari kosmetik, aromatherapy, obat, hingga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis. BAB IV ANALISA DESAIN A. ANALISA EKSISTING 1. Asumsi Lokasi Dasar pertimbangan penentuan siteplan Museum Film Horor mengambil lokasi di daerah Jakarta Pusat lebih tepatnya di JL. Cikini Raya (kawasan TIM).

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG KARYA DESAIN Oleh: Zahrina Zatadini NIM. 1111778023 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI KARYA DESAIN Oleh Debby Tiara Nauli Siregar 1211874023 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah memasuki usia 60 tahun, manusia pada umumnya mengalami penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, manusia mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR ROCK MUSIK CENTER DI JAKARTA DENGAN KONSEP MODERN

DESAIN INTERIOR ROCK MUSIK CENTER DI JAKARTA DENGAN KONSEP MODERN DESAIN INTERIOR ROCK MUSIK CENTER DI JAKARTA DENGAN KONSEP MODERN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Program Studi Desain Interior Fakultas Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia

Lebih terperinci

MEDAN CONCERT HALL ( AKUSTIK ARSITEKTURAL ) LAPORAN PERANCANGAN TGA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2008/2009

MEDAN CONCERT HALL ( AKUSTIK ARSITEKTURAL ) LAPORAN PERANCANGAN TGA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2008/2009 MEDAN CONCERT HALL ( AKUSTIK ARSITEKTURAL ) LAPORAN PERANCANGAN TGA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2008/2009 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR LIQUID KARAOKE YOGYAKARTA

PERANCANGAN INTERIOR LIQUID KARAOKE YOGYAKARTA PERANCANGAN INTERIOR LIQUID KARAOKE YOGYAKARTA KARYA DESAIN Disusun Oleh : TRI WIBOWO 091 1683 023 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebagai Salah satu

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT PERANCANGAN Amry Diza Jade NIM 101 1731 023 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR CAT CENTER DI JAKARTA DENGAN KONSEP MODERN

DESAIN INTERIOR CAT CENTER DI JAKARTA DENGAN KONSEP MODERN DESAIN INTERIOR CAT CENTER DI JAKARTA DENGAN KONSEP MODERN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Program Studi Desain Interior Fakultas Sastra dan

Lebih terperinci

KAJIAN ESTETIKA KOSTUM PENARI JATHILAN Studi Kasus Pertunjukan Jathilan di Sleman, Yogyakarta

KAJIAN ESTETIKA KOSTUM PENARI JATHILAN Studi Kasus Pertunjukan Jathilan di Sleman, Yogyakarta KAJIAN ESTETIKA KOSTUM PENARI JATHILAN Studi Kasus Pertunjukan Jathilan di Sleman, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Tekstil Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Pesatnya perkembangan zaman kearah yang lebih modern dan diikuti dengan perkembangan teknologi serta ilmu pengetahuan, kian menuntut masyarakat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Astronomi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan murni yang melibatkan pengamatan dan penjelasan tentang kejadian yang terjadi di luar bumi dan atmosfernya.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Museum, Moluccas, History, Era

ABSTRAK. Kata kunci: Museum, Moluccas, History, Era ABSTRAK Historical Museum of Moluccas Movement merupakan suatu rancangan untuk tujuan studi, pendidikan, dan rekreasi. Perancangan Museum ini bertujuan agar pengunjung berkesan dan mampu mengingat segala

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sepakbola merupakan olahraga paling populer dan digemari diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Di lihat dari perkembangan olahraga sepakbola dunia yang semakin pesat ini, baik dari pelaku, sistem,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TEKNIK TEKSTIL TAPESTRI PADA PERANCANGAN LAMPU HIAS DI RUMAH MAKAN LOMBOK ABANG

TUGAS AKHIR TEKNIK TEKSTIL TAPESTRI PADA PERANCANGAN LAMPU HIAS DI RUMAH MAKAN LOMBOK ABANG TUGAS AKHIR TEKNIK TEKSTIL TAPESTRI PADA PERANCANGAN LAMPU HIAS DI RUMAH MAKAN LOMBOK ABANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasak adalah kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan dan gaya hidup sehari hari. Mendengar kata masak pasti selalu identik dengan dunia wanita, tetapi pendapat

Lebih terperinci

wine. 2 Tempat seperti ini dapat digolongkan sebagai wine house atau wine lounge. Tempat yang di dalamnya terdapat sarana sarana pendukung yang dapat

wine. 2 Tempat seperti ini dapat digolongkan sebagai wine house atau wine lounge. Tempat yang di dalamnya terdapat sarana sarana pendukung yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pola dan gaya hidup manusia merupakan salah satu aspek yang mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu contoh perkembangan gaya dan pola hidup adalah mulai masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan memiliki tubuh yang sehat, bugar dan penampilan yang semangat tentunya kita akan merasa senang dan lebih percaya diri. Terlebih lagi jika ditunjang oleh pikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti keahlian, namun pada perkembangannya seni juga dapat diartikan sebagai sebuah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM ABSTRAK Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di Indonesia. Saat ini sepeda motor telah berkembang dalam berbagai jenis dan merek. Kegunaannya pun bukan hanya untuk transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu hingga sekarang, musik menjadi sesuatu yang universal, sesuatu yang dikenal luas oleh masyarakat di seluruh dunia. Sepanjang sejarah peradaban manusia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tumbuhnya penghobi motor jenis adventure trail mengakibatkan tumbuhnya komunitas motor trail yang jumlahnya tidak sedikit dan melakukan kegiatan bersama. Kegiatan meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR MUSEUM ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA-BALI DENGAN KONSEP MODERN DI SURAKARTA

DESAIN INTERIOR MUSEUM ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA-BALI DENGAN KONSEP MODERN DI SURAKARTA DESAIN INTERIOR MUSEUM ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA-BALI DENGAN KONSEP MODERN DI SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR ENTERTAINMENT AGENCY DI JAKARTA DENGAN KONSEP MODERN KONTEMPORER

DESAIN INTERIOR ENTERTAINMENT AGENCY DI JAKARTA DENGAN KONSEP MODERN KONTEMPORER TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR ENTERTAINMENT AGENCY DI JAKARTA DENGAN KONSEP MODERN KONTEMPORER Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia fotografi pun terus mengalami perkembangan yang luar biasa dari waktu ke waktu. Dewasa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi saat ini terus melakukan inovasi baru yaitu dengan menggunakan konsep ekonomi kreatif di mana yang menjadi penopang utama dalam konsep ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beragam budaya dan tradisi Indonesia membuat banyaknya kerajinan tradisional di Indonesia. Contohnya yang saat ini lagi disukai masyarakat Indonesia yaitu kerajinan

Lebih terperinci

1.Kelengkapan data dan sumber 2.Ketepatan jawaban 3.Keruntutan alur pikir. Ceramah Observasi

1.Kelengkapan data dan sumber 2.Ketepatan jawaban 3.Keruntutan alur pikir. Ceramah Observasi RENCANA PEMBELAJARAN MATAKULIAH: DESAIN INTERIOR I SEM : III KODE : SKS :4 JURUSAN :DESAIN DOSEN :HARMILYANTI SULISTYANI, ST, MSc. KOMPETENSI : mewujudkan ide atau gagasan tentang rumah tinggal ke desain

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR RESORT DENGAN KONSEP BALI STYLE DI LEMBANG

DESAIN INTERIOR RESORT DENGAN KONSEP BALI STYLE DI LEMBANG digilib.uns.ac.id ii TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR RESORT DENGAN KONSEP BALI STYLE DI LEMBANG Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada saat ini action figure sudah banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia khusus nya di kota Bandung mulai dari kalangan anak kecil sampai orang dewasa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan ini merupakan sebuah pengantar untuk menjabarkan hal-hal yang menjadi landasan penelitian seperti latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki masyarakat yang aktif dalam hal bersosialisasi dan berkreasi. Aktif bersosialisasi dapat dilihat dari banyaknya jumlah

Lebih terperinci

Mereka pun sering mewakili Indonesia sebagai duta negara ke mancanegara untuk memamerkan karya dan keahlian seni pahat mereka. 1 Dalam membuat suatu M

Mereka pun sering mewakili Indonesia sebagai duta negara ke mancanegara untuk memamerkan karya dan keahlian seni pahat mereka. 1 Dalam membuat suatu M BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku Asmat adalah suku terbesar di Irian Jaya yang terkenal dengan seni pahatan kayunya. Uniknya, ketika mereka membuat ukiran tersebut, mereka tidak membuat sketsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan dan tradisi yang cukup dikenal oleh negara lain. Kebudayaan Jepang berhasil disebarkan ke berbagai negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, bahwa segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT IMITASI SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARTISI

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT IMITASI SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARTISI PEMANFAATAN LIMBAH KULIT IMITASI SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARTISI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Seni / Tekstil Fakultas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN INTERIOR DAN FURNITUR PADA DIVISI HEAD OF COMMERCIAL BUSINNES DAN RECEPTIONIST DI KANTOR SANOFI AVENTIS

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN INTERIOR DAN FURNITUR PADA DIVISI HEAD OF COMMERCIAL BUSINNES DAN RECEPTIONIST DI KANTOR SANOFI AVENTIS TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN INTERIOR DAN FURNITUR PADA DIVISI HEAD OF COMMERCIAL BUSINNES DAN RECEPTIONIST DI KANTOR SANOFI AVENTIS JAKARTA TIMUR DENGAN MENGANGKAT COMPORATE IDENTITY DALAM SENTUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Dewasa ini rutinitas manusia yang meningkat ditandai dengan padatnya aktivitas sehari-hari mampu membuat suasana penat dalam pekerjaan. Banyak orang yang

Lebih terperinci

MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA

MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bentuk kesenian keramik sampai saat ini. 1. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia (1995) kata keramik berasal

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bentuk kesenian keramik sampai saat ini. 1. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia (1995) kata keramik berasal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah sebuah negara yang dikenal dengan keanekaragaman tradisi dan kebudayaan, salah satu keragaman yang dimiliki oleh Indonesia adalah tradisi pembuatan

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN DESAIN INTERIOR PUSAT KOMUNITAS JEEP DI SENTUL DENGAN KONSEP ARMY LOOK. Telah disetujui oleh Pembimbing untuk di uji

HALAMAN PERSETUJUAN DESAIN INTERIOR PUSAT KOMUNITAS JEEP DI SENTUL DENGAN KONSEP ARMY LOOK. Telah disetujui oleh Pembimbing untuk di uji HALAMAN PERSETUJUAN DESAIN INTERIOR PUSAT KOMUNITAS JEEP DI SENTUL DENGAN KONSEP ARMY LOOK Telah disetujui oleh Pembimbing untuk di uji Di hadapan Dewan Penguji Disusun oleh: SADDAM DANNANG BHELADINULLAH

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR TUGAS AKHIR

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk yang tidak lepas dari masa lampau dalam menjalani masa kini dan masa yang akan datang dan tidak mungkin lepas dari budayanya sendiri. Sebagai

Lebih terperinci

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur Oleh : WYDIA

Lebih terperinci

PERANCANGAN MOTIF T-SHIRT EVENT CAPOEIRA SEBAGAI PENCITRAAN SENI BELA DIRI CAPOEIRA

PERANCANGAN MOTIF T-SHIRT EVENT CAPOEIRA SEBAGAI PENCITRAAN SENI BELA DIRI CAPOEIRA PERANCANGAN MOTIF T-SHIRT EVENT CAPOEIRA SEBAGAI PENCITRAAN SENI BELA DIRI CAPOEIRA PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: EKA RAHAYU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri adalah selasar atau tempat, dapat pula diartikan sebagai tempat yang memamerkan karya seni tiga dimensional karya seorang atau sekelompok seniman atau

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI

PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi

Lebih terperinci

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa

Lebih terperinci