BAB II. TINJAUAN TEORETIS dan PERUMUSAN HIPOTESIS. Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh American Institute of Certified

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II. TINJAUAN TEORETIS dan PERUMUSAN HIPOTESIS. Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh American Institute of Certified"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN TEORETIS dan PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Pengertian Mahasiswa Akuntansi Pengertian mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No. 60 Tahun 1999 adalah peserta didik yang telah terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh American Institute of Certified Accounts (AICPA) yang dikutip Noviasari (2012:7) yaitu akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran menurut cara-cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai mata uang, segala transaksi dan kejadian yang sedikitnya bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan artinya Mahasiswa akuntansi adalah peserta didik yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dengan mengambil jurusan akuntansi Pengertian Profesi Akuntan Menurut International Federation of Accountants dalam Aprilyan (2011) yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian dibidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan, atau dagang, akuntan yang bekerja di bidang pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang

2 dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen. Jadi akuntan merupakan seorang yang bertugas dan bekerja sebagai pencatat dan penyusun laporan informasi dan susunan kejadian yang berguna dan bernilai bagi pemakai informasi Pengertian Akuntan Publik Menurut Mulyadi (1992) dalam Andersen (2012:37) mendefinisikan Akuntan Publik sebagai berikut : Akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat, terutama bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para kreditor, investor, calon kreditor, calon investor, dan instansi pemerintah ( terutama instansi pajak). Disamping itu akuntan publik juga menjual jasa lain kepada masyarakat seperti, konsultasi pajak, konsultasi bidang manajemen, penyusun sistem akuntansi, dan penyusun laporan keuangan. Izin menjalankan praktik sebagai akuntan publik diberikan oleh Menteri Keuangan jika seseorang memenuhi persyaratan sebagai berikut (Mulyadi, 2002) seperti dikutip Andersen (2012:37) yaitu: 1. Berdomisili di wilayah Indonesia 2. Lulus ujian sertifikasi akuntan publik yang diselenggarakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 3. Menjadi anggota IAPI.

3 4. Telah memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai akuntan dengan reputasi baik di bidang audit. Berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik (Mulyadi, 2002) dalam Andersen (2012:37) : a. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan. b. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan bertanggung jawab mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior. c. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit : mereview kertas kerja, laporan audit dan management letter ( laporan hasil managerial). d. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien, dan bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai auditing Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Terhadap Profesi Akuntan Publik Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa terhadap profesi akuntan, antara lain:

4 1) Gaji/Penghasilan Finansial Penghasilan finansial atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawan. Pada faktor gaji, biasanya mahasiswa akan memperhitungkan gaji yang diperoleh pada waktu mulai bekerja, mulai jaminan masa depan yang menjamin yaitu adanya dana pensiun, selain itu persepsi mahasiswa juga memperhitungkan kapan kenaikan gaji akan diperoleh (Yendrawati, 2007:179). 2) Pelatihan Profesional Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian terhadap prestasi. Pelatihan dan pengakuan profesional dapat dikategorikan sebagai penghargaan yang tidak berwujud finansial. Dalam memilih profesi akuntan tidak hanya bertujuan mencari penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri. Pada faktor ini biasanya persepsi mahasiswa akan melihat apakah sebelum mereka bekerja diberikan pelatihan sebagai bekal mereka bekerja atau yang diselenggarakan oleh pihak luar lembaga tempat mereka bekerja. Selain itu persepsi mahasiswa juga menginginkan pengalaman kerja yang bervariasi, supaya tidak mengalami kejenuhan dalam bekerja (Yendrawati, 2007:179). 3) Pengakuan Profesional Menurut Stolle (1976) dalam Setiyani (2005:25) pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik. Hal ini berarti bahwa dalam memilih profesi tidak hanya bertujuan mencari penghargaan

5 finansial tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan profesional dan mengembangkan diri. Elemen-elemen dalam pengakuan profesi, meliputi: kesempatan untuk berkembang, pengakuan berprestasi, kesempatan untuk naik pangkat, menghargai keahlian tertentu. 4) Nilai-nilai Sosial Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya, dengan kata lain nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya (Wahyu, 2006:179). 5) Lingkungan Kerja Lingkungan kerja karyawan mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap kegiatan operasional perusahaan. Menurut Nitisemito dalam Azlina (2008:1938) yang dimaksud dengan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar para pekerja dan mempengaruhi dirinya dalam menyelesaikan semua tugas yang dibebankan kepadanya oleh perusahaan. 6) Pertimbangan Pasar Kerja Menurut Wheeler (1983) dalam Setiyani (2005:30), pertimbangan pasar kerja (job market consideration) meliputi: a. Tersedianya Lapangan Pekerjaan Wheler (1983) menyatakan mahasiswa jurusan bisnis, psikologi dan pendidikan bahwa faktor jangka pendek seperti suplai kerja bidang akuntansi lebih baik dibanding dengan bisnis lain.

6 b. Keamanan Kerja Keamanan kerja merupakan faktor dimana profesi yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Profesi yang dipilih diharapkan bukan merupakan pilihan profesi sementara, tetapi dapat terus berlanjut sampai tiba waktu pensiun. c. Fleksibilitas Karir Dengan adanya pilihan karir yang lebih fleksibel akan membantu karyawan untuk tidak berada pada situasi yang stagnasi. Karir yang fleksibel membutuhkan pengetahuan dan pelatihan yang terus menerus diperbaharui. d. Kesempatan promosi Promosi merupakan proses pemindahan jenjang karir secara vertikal ke arah yang lebih tinggi dan disertai dengan adanya kenaikan tanggung jawab dan imbalan. Seorang pekerja tentu mengharapkan peningkatan promosi sesuai dengan prestasinya. Kesempatan promosi yang diberikan dapat mendorong peningkatan kualitas kerja. 7) Nilai Intrinsik Pekerjaan Menurut Oktavia (2005:16) faktor intrinsik pekerjaan memiliki hubungan dengan kepuasan yang diterima oleh individu saat atau sesudah ia melakukan pekerjaan. Newstrom dan Davis (1985) dalam Setiyani (2005:28) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka, dengan kata lain kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaannya.

7 8) Regulasi Pemerintah Regulasi pemerintah adalah segala peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatur suatu organisasi maupun suatu profesi. Aspek ini sangat penting untuk diperhatikan oleh semua organisasi dan semua profesi dalam hal ini berbentuk akuntan publik. Pemerintah pada bulan Mei 2011, mengeluarkan UU No. 5 Tahun 2011 tentang profesi akuntan publik. Pemerintah secara jelas memperbaharui dan merevisi beberapa peraturan kembali tentang profesi akuntan publik. Undang Undang ini berisikan ruang lingkup jasa akuntan publik, perizinan akuntan publik, dan KAP, hak, kewajibab, dan larangan bagi Akuntan Publik dan KAP, kerja sama antar-kantor Akuntan Publik (OAI) dan kerja sama antara KAP dan Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA) atau Organisasi Audit Asing (OAA), Asosiasi Profesi Akuntan Publik, Komite Profesi Akuntan Publik, pembinaan dan pengawasan oleh Menteri, sanksi administrative dan ketentuan pidana. 9) Risiko Profesi Bird (1996) seperti dikutip Listyowati (2010:11) risiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau keuntungan. Juga, suatu takaran dari potensi kerugian yang mempertimbangkan besarnya kerugian dan kemungkinan terjadinya. Menurut Australian Standard / New Zealand Standard (4360:2004) dalam Listyowati (2010:11), risiko adalah kemungkinan atau peluang terjadinya sesuatu yang dapat menimbulkan suatu dampak dari suatu sasaran, risiko diukur berdasarkan adanya kemungkinan terjadinya suatu kasus atau konsekuensi yang dapat ditimbulkannya.

8 Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian Oktavia (2005) menganalisis faktor-faktor yang memotivasi pemilihan karir bagi mahasiswa akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan dari 176 orang responden sebanyak 101 orang memilih profesi sebagai akuntan publik karena profesi akuntan publik diperkenalkan sangat baik pada mahasiswa oleh staf pengajar. Wulandari (2011) membahas masalah faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik. Kesimpulan penelitian ini faktor gaji/penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa. Widyasari (2011) menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik bagi mahasiswa jurusan akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karir akuntan yang ditinjau dari gaji/ penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja, serta dari personalitas disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi. Penelitian Noviasari (2012), penelitian ini mengacu pada penelitian Widyasari (2011) dan menambahkan intrinsik pekerjaan pada variabelnya dan peneliti memberi kesimpulan bahwa variabel instrinsik pekerjaan berpengaruh

9 tidak signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan publik. 2.2 Rerangka Pemikiran Model rerangka pemikiran berfungsi sebagai acuan dan sekaligus mencerminkan pola pikir yang digunakan sebagai dasar penyusunan dan perumusan hipotesis. Berdasarkan urutan dan penggunaan teori dan informasi dari penelitian terdahulu, faktor gaji, pelatihan profesional, pelatihan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan nilai intrinsik pekerjaan merupakan faktor penarik minat sedangkan regulasi pemerintah dan risiko profesi merupakan faktor penghambat minat dijelaskan menjadi bentuk kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 1 Rerangka pemikiran

10 Berdasarkan rerangka pemikiran diatas, dijelaskan bahwa penelitian ini meneliti mahasiswa akuntansi di Surabaya khususnya meneliti minat mereka untuk menjadi akuntan publik dimana minat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor penarik maupun faktor penghambat yang berdampak pada keputusan pemilihan profesi sebagai akuntan publik. 2.3 Perumusan Hipotesis Berdasarkan penelitian terdahulu yaitu Noviasari (2012) yang menggunakan variabel dependen yakni pemilihan karir akuntan dan variabel independen yaitu gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan nilai intrinsik pekerjaan. Penelitian ini menambahkan 2 variabel tambahan yaitu regulasi pemerintah dan risiko profesi Gaji / Penghargaan Profesional Gaji/salary merupakan salah faktor yang mendorong seseorang untuk memilih pekerjaan sebagai akuntan. Pertimbangan dengan menyesuaikan pada pengeluaran dan pendapatan yang diperoleh mendorong para sarjana muda lebih selektif dan mencocokkan dengan kemampuan yang dimiliki. Penelitian Widyasari (2010) mengenai faktor penghargaan finansial menunjukkan bukti bahwa pandangan mahasiswa terhadap faktor gaji atau penghargaan finansial dalam pemilihan karir mereka sebagai akuntan publik dengan akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik berbedabeda. Dalam hal ini berarti adanya perbedaan pandangan antar sesama mahasiswa

11 dalam menyikapi faktor gaji sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi sebagai seorang akuntan. H1 : Gaji atau penghargaan finansial berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik Pelatihan Profesional Seorang mahasiswa lulusan pendidikan profesi akuntan tidak serta merta dapat langsung terjun ke dalam dunia seorang akuntan. Dalam praktek sebenarnya, seorang akuntan membutuhkan banyak informasi baik formal maupun nonformal guna melakukan suatu pemerikasaan dan pengesahan akan kesimpulan akhir. Menurut Widyasari (2010), terdapat perbedaan pandangan antar sesama mahasiswa selanjutnya bahwa indikator memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi lebih dipertimbangkan pada pemilihan karir sebagai akuntan publik daripada akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah. H2 : Pelatihan profesional berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik Pengakuan Profesional Pengakuan profesional mencakup sesuatu yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi dan keberhasilan dari suatu pekerjaan. Dengan diakuinya prestasi kerja akan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan dapat meningkatkan motivasi dalam pencapaian karir yang lebih

12 baik. Faktor ini dapat meningkatkan dan menumbuhkan perkembangan perusahaan atau individu sendiri. Menurut Widyasari (2010), pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional ini meliputi adanya kemungkinan bekerja dengan ahli yang lain, kesempatan untuk berkembang dan pengakuan prestasi. H3 : Pengakuan profesional berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik Nilai-nilai Sosial Pekerjaan akuntan membutuhkan lingkungan dan situasi sekitar yang baik. Nilai-nilai sosial mendorong pekerjaan akuntan lebih dihargai dan mendapat tempat distrata sosial masyarakat. Kepedulian dan perhatian pada sekitar oleh seorang akuntan akan meningkatkan nilai instrinsik dan nilai jual akuntan. Menurut Widyasari (2010), nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang mencerminkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya. H4 : Nilai-nilai sosial berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik.

13 2.3.5 Lingkungan Kerja Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan (dalam hal ini seorang akuntan publik) adalah lingkungan kerja. Meskipun faktor tersebut sangatlah penting dan besar pengaruhnya, tetapi masih banyak perusahaan-perusahaan yang kurang memperhatikan hal tersebut. Yang disebut lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan; Nitisemito (2001:183) dalam Wulandari, (2011:31) Lingkungan kerja mendorong seseorang untuk menjadi pribadi yang berbeda dari lingkungan sebelum memperoleh pekerjaan. Seorang pekerja dituntut untuk dapat beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan kerja, agar dapat mencapai target kerja yang diwajibkan. H5 : lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik Pertimbangan Pasar Kerja Pertimbangan pasar kerja merupakan peluang dari pekerjaan yang nantinya dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam memilih profesinya. Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja, tersedianya lapangan kerja dan kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama (Wulandari, 2011:32)

14 Dunia kerja pada era ini menuntut nilai lebih dari seseorang untuk dapat menjadi pribadi yang berkualitas dan memiliki nilai jual dipasaran. Nilai jual maksudnya adalah harga / price dari pekerjaan yang akan dilakukan. Seorang tamatan SMA memiliki nilai jual yang berbeda dengan para sarjana, terkecuali sudah memiliki pengalaman dan prestasi yang sangat baik. H6 : Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik Nilai Intrinsik Pekerjaan Faktor Intrinsik berhubungan dengan kepuasan yang dirasakan oleh individu ketika melakukan pekerjaan sehingga terdapat hubungan langsung antara pekerjaan dan penghargaan. Karyawan cenderung menyukai pekerjaan yang memberikan peluang untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka, menawarkan tugas yang bervariasi dan pekerjaan yang lebih menantang, pekerjaan yang menyediakan sedikit tantangan akan membuat karyawan cepat bosan. Tetapi apabila karyawan dihadapkan pada pekerjaan yang memberikan tantangan cukup besar akan menciptakan perasaan tidak mampu melaksanakannya sehingga menjadi cepat stres/frustasi karena lingkungannya (Setiyani, 2005:29) H7 : Nilai intrinsik pekerjaan bepengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik Regulasi Pemerintah Berdasarkan UU RI No. 5 Tahun 2011 tentang profesi akuntan publik, sarjana ekonomi non akuntansi dapat menjadi akuntan publik dinilai memiliki

15 pengaruh dalam keputusan seorang mahasiswa untuk menjadi akuntan. Serta adanya peraturan pemerintah yang mewajibkan mahasiswa sarjana ekonomi akuntansi untuk mengikuti PPAk untuk menjadi seorang akuntan mendorong banyak pertimbangan mahasiswa untuk memilih karir sebagai seorang akuntan, belum lagi biaya ujian dan sertifikasi yang cukup tinggi yang harus dikeluarkan oleh mahasiswa itu sendiri. Latar belakang fenomena tersebut yang mendasari penelitian ini. H8 : Regulasi pemerintah berpengaruh negatif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik Risiko Profesi Menurut Collins (1993) dalam Aprilyan (2011:37) Sebelum memilih suatu profesi setiap individu pasti memikirkan segala bentuk risiko yang akan diterimanya ketika menggeluti profesi yang sudah dipilih dalam hal ini profesi akuntan publik. Profesi akuntan publik juga menghadapi banyak masalah dan tantangan berat, seperti peningkatan risiko dan tanggung jawab, adanya batasan waktu, standard overload, persaingan sesama KAP, dan teknologi yang semakin canggih yang harus salalu diikuti. Keadaan ini membentuk persepsi tentang kelemahan menjadi akuntan publik. H9 : Risiko profesi berpengaruh negatif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan pesat dunia teknologi dan informasi, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan pesat dunia teknologi dan informasi, ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan pesat dunia teknologi dan informasi, ilmu akuntansi berkembang dengan sangat baik. Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan kesempatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Motivasi Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai

Lebih terperinci

DETERMINAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI SURABAYA TERHADAP PROFESI AKUNTAN PUBLIK. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

DETERMINAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI SURABAYA TERHADAP PROFESI AKUNTAN PUBLIK. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya DETERMINAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI SURABAYA TERHADAP PROFESI AKUNTAN PUBLIK Bagus Wahyu Sinartha bagus_ws_z1@yahoo.com Akhmad Riduwan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan membutuhkan modal/dana untuk menjalankan operasinya. Modal/dana ini dapat berasal dari investor dan kreditor. Oleh karena itu, laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman menuntut lulusan sarjana yang lebih berkualitas, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang lebih dalam dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kata mahasiswa berasal dari dua kata, yakni maha dan siswa. Maha berarti amat; yang teramat, sedangkan siswa berarti murid; pelajar. Menurut Kamus Besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mejadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia, oleh karenanya karir seseorang

BAB I PENDAHULUAN. mejadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia, oleh karenanya karir seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat adalah karir, dimana pun dan kapan pun mereka berada. Ketepatan menentukan dan memilih karir mejadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentuk karier tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan teori motivasi, yaitu teori harapan. Motivasi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan teori motivasi, yaitu teori harapan. Motivasi adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori a. Teori Pengharapan Teori dasar dalam konsep pemilihan karir oleh individu ini berhubungan dengan teori motivasi, yaitu teori harapan. Motivasi adalah proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan masyarakat untuk mengetahui perkembangan pendidikan dan profesi akuntansi di Indonesia sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan masyarakat untuk mengetahui perkembangan pendidikan dan profesi akuntansi di Indonesia sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan masyarakat untuk mengetahui perkembangan pendidikan dan profesi akuntansi di Indonesia sangat menggembirakan. Akuntansi mendapat tempat yang cukup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang akuntan adalah profesi yang diakui penting dalam perkembangan dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan akses untuk bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan pekerjaan sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan generasi muda yang sedang belajar dan menuntut ilmu diberbagai universitas dan perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan produk pendidikan dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi pertimbangan dasar dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi pertimbangan dasar dijelaskan sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian ini tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa dasar-dasar ilmu yang menjadi fondasi dan landasan dasar teori. Beberapa teori dan ilmu yang menjadi pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Menjadi sarjana bukanlah akhir dari kerja keras seorang mahasiswa, justru hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih,

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih, dibanding profesi non akuntan publik. Selain dihargai secara finansial, posisi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara finansial. Profesi sebagai seorang akuntan dari sebuah perusahaan akuntan publik sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah teori pengaharapan (expectancy theory) dari teori motivasi. Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah teori pengaharapan (expectancy theory) dari teori motivasi. Motivasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pengharapan Teori dasar yang digunakan sebagai landasan teori dalam pemilihan karir adalah teori pengaharapan (expectancy theory) dari teori motivasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia dihadapkan dalam beberapa pilihan hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia dihadapkan dalam beberapa pilihan hidup yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia dihadapkan dalam beberapa pilihan hidup yang mengharuskan untuk mengambil satu pilihan yang menurutnya terbaik. Seperti halnya dalam mengejar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Diajukan Oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Diajukan Oleh : PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini perkembangan profesi akuntan yang sangat pesat seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin tinggi. Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karir merupakan bagian dari upaya pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan erat sekali dengan motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Karier juga dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Hierarki Kebutuhan Terdapat berbagai macam teori motivasi, salah satu teori motivasi yang umum dan banyak digunakan adalah Teori Hierarki Kebutuhan. Teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun persaingan diantara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun persaingan diantara sesama tenaga kerja yang semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya manusia memiliki sifat dasar untuk mengejar atau mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu diharapkan bisa memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, berbagai macam lapangan pekerjaan tersedia bagi para angkatan kerja. Hal itu terjadi seiring dengan berkembangnya dunia usaha di Indonesia, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dari lulusan S1 akuntansi perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dari lulusan S1 akuntansi perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan salah satu program studi yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dari lulusan S1 akuntansi perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman menuntut lulusan sarjana yang lebih berkualitas, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang lebih dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu motivasi mahasiswa mengikuti program pendidikan strata-1 adalah untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurusan Akuntansi merupakan salah satu jurusan yang terdapat pada dunia pendidikan dalam lingkup ilmu sosial. Walaupun di setiap Perguruan Tinggi menawarkan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterbukaan komunikasi, ketrampilan mempresentasikan bukti, frekuensi perselisihan

Lebih terperinci

PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK: PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, ORIENTASI ETIKA, PENGAKUAN PROFESIONAL DAN PELATIHAN PROFESIONAL

PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK: PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, ORIENTASI ETIKA, PENGAKUAN PROFESIONAL DAN PELATIHAN PROFESIONAL PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK: PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, ORIENTASI ETIKA, PENGAKUAN PROFESIONAL DAN PELATIHAN PROFESIONAL (Studi Pada Mahasiswa UNS, UMS dan STIE Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya minat dan keinginan sumber daya manusia khususnya

Lebih terperinci

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa gaji, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, pelatihan profesional dan personalitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Widiatami dan Cahyonowati (2013) Penelitian Widiatami dan Cahyonowati (2013) menguji tentang Determinan Pilihan Karir pada Mahasiswa Akuntansi (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi perkembangan perusahaan pada umunya. Akuntan publik tidak akan ada jika tidak ada perusahaan. Semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi,

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Secara umum, Sarjana Akuntansi setelah menyelesaikan masa studinya memiliki paling tidak tiga alternatif langkah yang ditempuh. Pertama, setelah menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. khususnya expectancy theory. Menurut Robbins (1996) dalam Setiyani (2005)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. khususnya expectancy theory. Menurut Robbins (1996) dalam Setiyani (2005) BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Teori II.1.1. Teori Pengharapan Teori dasar konsep pemilihan profesi dalam penelitian ini adalah teori motivasi khususnya expectancy theory. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang terus berkembang secara tidak langsung memberikan peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja. Dalam hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Theory of Reasoned Action Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Law (2010) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya profesi akuntan publik telah banyak diakui oleh berbagai kalangan. Kebutuhan dunia usaha, pemerintah dan masyarakat luas akan jasa akuntan inilah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah mahasiswa - mahasiswi jurusan Akuntansi angkatan 2007-2008 dan program ganda (Akuntansi - Sistem Informasi) angkatan

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman saat ini, mendorong

BABl PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman saat ini, mendorong BABl PENDAHULUAN 1.1 La tar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman saat ini, mendorong perusahaan dan negara untuk memiliki seorang yang mampu beradaptasi dan cakap dalam segala bidang,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 11 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Sikap dan Perilaku Etis Sikap adalah keadaan dalam diri manusia yang menggerakan untuk bertindak, menyertai manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian tentang Pengaruh Pelatihan Profesional, Parental Influence dan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian tentang Pengaruh Pelatihan Profesional, Parental Influence dan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini dijelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian tentang Pengaruh Pelatihan Profesional, Parental Influence dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Pemilihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi, dan berikut ini akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi, dan berikut ini akan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi, dan berikut ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara finansial. Profesi sebagai seorang akuntan dari sebuah perusahaan akuntan publik sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu yang ingin maju dan berkembang ada baiknya mereka harus memotivasi diri untuk mau bekerja keras, bertanggung jawab, selalu ingin maju dan pantang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa

BAB I PENDAHULUAN. saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya setiap manusia memiliki keinginan dan keyakinan bahwa pada saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Motivasi Motivasi adalah pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu. Motivasi juga dapat diartikan perasaan atau kehendak dan keinginan

Lebih terperinci

ABSTRAK. professional mempunyai hasil Chi-kuadrat hitung = dan Chi-kuadrat tabel = jadi H

ABSTRAK. professional mempunyai hasil Chi-kuadrat hitung = dan Chi-kuadrat tabel = jadi H ABSTRAK Berkarir di Kantor Akuntan Publik merupakan karir yang sangat menjanjikan karena diharga secara finansial. Karir sebagai akuntan publik memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan perilakunya terhadap pekerjaan tertentu (Gibson et al, 1997

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan perilakunya terhadap pekerjaan tertentu (Gibson et al, 1997 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pengharapan Konsep dari pemilihan profesi ini berhubungan dengan teori motivasi yakni teori pengharapan (expectancy theory). Motivasi merupakan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP), yaitu jasa assurance dan jasa non assurance. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP), yaitu jasa assurance dan jasa non assurance. Jasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan sebuah organisasi yang bergerak dibidang jasa. Secara umum, terdapat dua jenis jasa yang dapat diberikan oleh Kantor Akuntan Publik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Profesi akuntan di Indonesia Praktik akuntansi di Indonesia dimulai sejak zaman VOC (1642). Akuntan - akuntan Belanda itu kemudian mendominasi akuntansi di perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentukan karir tersebut. Memiliki karir yang baik dan menjanjikan merupakan semua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian Ang Hwi Hwoa (2012) Ang Hwi Hwoa (2012) menganalisa perbedaan persepsi mahasiswa semester awal dan akhir mengenai profesi akuntan pada program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentuk karir tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan sebagai pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan sebagai pihak yang dianggap independen, menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan kinerjanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana pengacara dalam melaksanakan keahliannya akan memperoleh fee dari klien

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana pengacara dalam melaksanakan keahliannya akan memperoleh fee dari klien BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik dalam melaksanakan audit mempunyai posisi yang unik dibandingkan profesi yang lainnya, sebagai contoh misalnya profesi pengacara, dimana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada Negara, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. akuntan merupakan salah satu karir yang sangat menjanjikan bagi masa depan,

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. akuntan merupakan salah satu karir yang sangat menjanjikan bagi masa depan, Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai seorang yang akan terjun ke dalam dunia kerja, tentunya kita menginginkan karir yang menjanjikan bagi masa depan. Karir sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui

BAB I PENDAHULUAN. milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan. Profesi akuntansi di Indonesia masih tergolong muda. Pada masa penjajahan Belanda, jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak, sehingga akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk akuntansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memfokuskan diri pada bidang pekerjaan yang nantinya menjadi prioritas

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memfokuskan diri pada bidang pekerjaan yang nantinya menjadi prioritas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemilihan karir merupakan proses awal pembentukan diri untuk memasuki dunia pekerjaan. Proses pemilihan karir oleh mahasiswa akan menuntun mereka untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini merupakan jasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Pengharapan Konsep dari pemilihan profesi ini berhubungan dengan teori motivasi, yakni teori pengharapan (expectancy theory). Motivasi berasal dari kata movere yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong sebagai angkatan

BAB I PENDAHULUAN. beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong sebagai angkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong sebagai angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini dapat memberikan kontribusi yang besar untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Salah satu lapangan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara maka akan semakin kompleks masalah bisnis yang terjadi. Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara maka akan semakin kompleks masalah bisnis yang terjadi. Oleh karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan profesi akuntan publik atau auditor tidak terlepas dari perkembangan perekonomian suatu Negara. Semakin maju perekonomian suatu Negara maka akan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ADITYA

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. sebagai tanggapan (penerimaan langsunga dari sesuatu) atau merupakan

BAB II. Tinjauan Pustaka. sebagai tanggapan (penerimaan langsunga dari sesuatu) atau merupakan 7 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Persepsi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Persepsi didefinisikan sebagai tanggapan (penerimaan langsunga dari sesuatu) atau merupakan proses seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia pada dasarnya mempunyai keinginan dan keyakinan bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan mendapatkan kompensasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin tahun, persaingan perusahaan di berbagai sektor semakin ketat dan menyebabkan semakin bergairahnya pasar modal. Perkembangan pasar modal ini, mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan dalam karir. Terkadang beberapa orang tidak melakukan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan dalam karir. Terkadang beberapa orang tidak melakukan UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perencanaan karir merupakan hal yang penting untuk mencapai suatu kesuksesan dalam karir. Terkadang beberapa orang tidak melakukan perencanaan karir dari

Lebih terperinci

BAB? PENDAHULUAN. Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang. oleh suatu organisasi profesi dalam bentuk kode etik. Kode etik bertujuan

BAB? PENDAHULUAN. Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang. oleh suatu organisasi profesi dalam bentuk kode etik. Kode etik bertujuan BAB? PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakanya dengan profesi lain yang berfungsi mengatur tingkah laku para anggota profesi (Boyton dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan. Kantor Akuntan Publik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... Judul : Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja, Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai Sosial, Lingkungan Kerja dan Personalitas Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan di setiap akhir periode akuntansi perusahaan dan akhirnya menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan di setiap akhir periode akuntansi perusahaan dan akhirnya menjadi sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbisnisan pastilah memiliki data keuangan (transaksi) perusahaan kemudian dikelompokkan di setiap akhir periode akuntansi perusahaan dan akhirnya menjadi sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memilih jurusan Ekonomi baik jurusan Manajemen maupun Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. memilih jurusan Ekonomi baik jurusan Manajemen maupun Akuntansi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam era globalisasi saat ini, diketahui bahwa mayoritas mahasiswa memilih jurusan Ekonomi baik jurusan Manajemen maupun Akuntansi. Diimbangi dengan pesatnya

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi pemrosesan data telah mengalami perkembangan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi pemrosesan data telah mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pemrosesan data telah mengalami perkembangan yang luar biasa dengan ditemukannya komputer, yaitu pemrosesan data secara elektronik. Komputer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang mengharuskan untuk mengambil satu pilihan yang terbaik, termasuk dalam memilih karir setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang No. 5 tahun 2011 tentang Praktik Akuntan Publik, Akuntan publik adalah seorang praktisi dengan gelar profesional yang diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN dapat bekerja di negara yang termasuk wilayah tersebut dengan lebih

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN dapat bekerja di negara yang termasuk wilayah tersebut dengan lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2015, Indonesia akan memasuki masa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Yang mana pada masa tersebut tenaga kerja di seluruh Negara ASEAN dapat bekerja di

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) Disusun Oleh: NIA USWATUN CHASANAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia profesi Akuntan publik atau Auditor mulai berkembang pada tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya pertumbuhan suatu negara tentunya juga diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas. Disamping itu, perubahan serta pembaharuan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI Diajukan Oleh : EKA INDRA OKTAVIANTI 1013010073/FE/EA Kepada FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik atau merupakan profesi kepercayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik atau merupakan profesi kepercayaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik atau merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dengan adanya profesi tersebut, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu

BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil pembicaraan dengan top manajemen KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kini makin sulit percaya pada kejujuran para akuntan. Skandal skandal

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kini makin sulit percaya pada kejujuran para akuntan. Skandal skandal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia kini makin sulit percaya pada kejujuran para akuntan. Skandal skandal akuntansi yang sering terjadi saat ini telah menyeret profesi akuntan terkait dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan dalam sebuah organisasi seperti Kantor Akuntan Publik (KAP). Dengan adanya sumber daya manusia (SDM) yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap manusia pasti mempunyai berbagai kebutuhan hidup yang harus dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah manusia membutuhkan biaya atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Basuki (1999) dalam Wany (2011) Akuntansi mendapat tempat yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. oleh Basuki (1999) dalam Wany (2011) Akuntansi mendapat tempat yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program studi akuntansi merupakan salah satu program studi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung memberikan peluang yang semakin beragam untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung memberikan peluang yang semakin beragam untuk semua BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini secara tidak langsung memberikan peluang yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Beberapa tahun terakhir sangat berarti bagi profesi akuntan khususnya para auditor. Munculnya beberapa kasus mengenai profesi auditor di awal abad ini mempengaruhi

Lebih terperinci

SESI I AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

SESI I AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA SESI I AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan definisi akuntansi 2. Menjelaskan kegunaan informasi akuntansi 3. Menjelaskan

Lebih terperinci