BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. khususnya expectancy theory. Menurut Robbins (1996) dalam Setiyani (2005)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. khususnya expectancy theory. Menurut Robbins (1996) dalam Setiyani (2005)"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Teori II.1.1. Teori Pengharapan Teori dasar konsep pemilihan profesi dalam penelitian ini adalah teori motivasi khususnya expectancy theory. Menurut Robbins (1996) dalam Setiyani (2005) memberikan definisi sebagai berikut : Motivasi adalah proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketentuan individu dalam usaha mencapai sasaran. Sedangkan menurut Rivai (2006) dalam Sembiring (2009), Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Menurut Robins dan Coulter (2005: h107), teori pengharapan mengatakan bahwa seorang individu cenderung bertindak dengan cara tertentu berdasarkan pengharapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan berdasarkan daya tarik hasil tersebut bagi orang itu. Dalam Umam (2010: h176), menurut Vroom dalam Donovan (2001), seseorang termotivasi untuk melakukan perilaku tertentu berdasarkan tiga persepsi, yaitu : a. Expectancy : seberapa besar kemungkinan jika mereka melakukan perilaku tertentu mereka akan mendapatkan hasil; b. Instrumentality : seberapa besar hubungan antara prestasi kerja dan hasil kerja yang lebih tinggi, (yaitu penghasilan, baik berupa gaji ataupun hal lain yang diberikan perusahaan, seperti asuransi kesehatan, transportasi, dan sebagainya); - 8 -

2 c. Valence : seberapa penting si pekerja menilai penghasilan yang diberikan perusahaan kepadanya. Secara singkat, kunci dari teori pengharapan adalah pemahaman sasaran individu dan keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan. Oleh karena itu pemilihan karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh pengharapan akan karir yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap dapat memenuhi kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebut mempunyai daya tarik bagi mereka. Misalnya apakah karir tersebut dapat memberikan imbalan organisasi yang layak seperti bonus, kenaikan gaji atau promosi (Widyasari, 2010). Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan diatas, maka merupakan hal yang logis dan wajar apabila seseorang dalam memilih karir atau pekerjaannya sangat perlu mempertimbangkan jenjang karir dan prospek perkembangan karirnya di masa yang akan datang. II.1.2. Persepsi II Pengertian Persepsi Menurut Robbins dan Coulter (2005: h49), Persepsi adalah proses pengorganisasian dan penafsiran kesan inderawi guna mendapatkan arti (pengertian mendalam) atas lingkungan. Gitosudarmo, I. (1997) dalam Umam (2010: h49) menyebutkan bahwa Persepsi merupakan suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan, dan menafsirkan stimulus lingkungan

3 Menurut Schiffman dan Kanuk (2004: h137), Persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Menurut Walgito (1997) dalam Sembiring (2009) agar individu dapat menyadari dan dapat membuat persepsi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Adanya obyek yang dipersepsikan (fisik), 2. Alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus (fisiologis), 3. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi (psikologis). Mahasiswa selama belajar di perguruan tinggi menerima informasi yang berhubungan dengan profesi akuntan publik dan profesi non akuntan publik baik secara formal maupun secara informal. Informasi tersebut dapat memberikan persepsi yang berbeda pada masing-masing mahasiswa sesuai dengan karakteristik kepribadiannya dan pengetahuan intelektualnya (Setiyani, 2005). Maka dapat disimpulkan bahwa dalam memilih profesi tertentu, mahasiswa akuntansi juga akan dipengaruhi oleh persepsi yang mereka terima selama proses mengamati suatu obyek tertentu sehingga profesi yang akan mereka pilih akan berbedabeda. II Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Sofyandi dan Garniwa (2007) dalam Sembiring (2009), ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu : 1. Pelaku Persepsi Bila seorang individu memandang pada suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sarat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik

4 pribadi dari pelaku persepsi individual itu. Di antara karakteristik pribadi yang lebih relevan mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. 2. Target Karakteristik-karakteristik dalam target yang akan diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Orang-orang yang keras suaranya lebih mungkin untuk diperhatikan dalam suatu kelompok daripada mereka yang pendiam. Demikian pula individu-individu yang luar biasa menarik atau luar biasa tidak menarik. Gerakan, bunyi, ukuran, atribut-atribut lain dari target membentuk cara seseorang memandang. 3. Situasi Situasi adalah hal penting dalam setiap individu melihat objek-objek atau peristiwa-peristiwa. Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi-persepsi individu. Menurut Baltus (1983) dalam Siregar (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah : 1. Kemampuan dan keterbatasan fisik dari alat indera dapat mempengaruhi persepsi untuk sementara waktu ataupun permanen. 2. Kondisi lingkungan. 3. Pengalaman masa lalu. Bagaimana cara individu untuk menginterpretasikan atau bereaksi terhadap stimulus tergantung dari pengalaman masa lalunya

5 4. Kebutuhan dan keinginan. Ketika seorang individu membutuhkan atau menginginkan sesuatu maka ia akan terus berfokus pada hal yang dibutuhkan dan diinginkannya tersebut. 5. Kepercayaan, prasangka dan nilai. Individu akan lebih memperhatikan dan menerima orang lain yang memiliki kepercayaan dan nilai yang sama dengannya. Sedangkan prasangka dapat menimbulkan bias dalam mempersepsi sesuatu. II.1.3. Karir II Pengertian Karir Jamilah (2005) dalam Febrianti (2010) menyatakan bahwa : Karier seseorang bukanlah hanya sekedar pekerjaan apa yang telah dijabatnya, melainkan suatu pekerjaan atau jabatan yang benar-benar sesuai dan cocok dengan potensi-potensi diri dari orang-orang yang menjabatnya. Karier merupakan suatu rangkaian pekerjaan, jabatan, dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja dan pengambilan keputusan menyangkut pekerjaan tersebut merupakan suatu proses yang panjang serta pekerjaan itu sendiri berkembang walaupun dalam pekerjaan yang sama. Menurut Robbins dan Coulter (2005: h337), Karir adalah urutan posisi yang dimiliki seseorang selama masa hidup seseorang. II Tahap-Tahap Karir Menurut Handhika (2010) tahap-tahap karir ada 4, yaitu : - Tahap karir yang pertama adalah pilihan karir (Career choice) secara umum terjadi antara masa remaja sampai umur 20, ketika manusia mengembangkan visi dari identitas mereka yang berkenaan dengan masa depan atau gaya hidup, sesuai dengan pilihan jurusan dan pendidikan mereka

6 - Tahap karir yang ke dua adalah karir awal (Early career), selama periode ini, mereka juga meninjau kembali pengalaman yang terdahulu dan sekarang selama bekerja di perusahaan dan mencoba untuk menentukan apa yang diharapkan di masa yang akan datang. - Tahap karir yang ke tiga adalah karir pertengahan (Middle career), individu mulai bergerak dalam suatu periode stabilisasi dimana mereka dianggap produktif, menjadi semakin kelihatan, memikul tanggung jawab yang lebih berat, dan menetapkan suatu rencana karir yang lebih berjangka panjang. - Tahap yang terakhir adalah tahap karir akhir dan pensiun, individu mulai melepaskan belitan-belitan tugasnya dan bersiap untuk pensiun. Melatih penerus, mengurangi beban kerja, atau mendelegasikan tanggung jawab kepada karyawan yang kurang senior atau junior. Sedangkan menurut Rivai (2006) dalam Sembiring (2009), tahapan-tahapan karir dan kebutuhan individu dapat dibedakan atas 4 tahapan sebagai berikut : 1. Fase Awal Fase awal atau fase pembentukan menekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan. 2. Fase Lanjutan Fase lanjutan di mana pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri, dan kebebasan

7 3. Fase Mempertahankan Pada fase mempertahankan, individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu. Individu telah merasa terpuaskan, baik secara psikologis maupun finansial. 4. Fase Pensiun Pada fase pensiun, individu telah menyelesaikan satu karir, dan akan berpindah ke karir yang lain, dan individu memiliki kesempatan untuk mengekspresikan aktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya. II Pengertian Pemilihan Karir Menurut Yunitasari (2006), Pemilihan karir merupakan cara, usaha seseorang atau mengambil satu diantara banyak jabatan atau pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju dan sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Robbins dan Coulter (1999: h338), salah satu keputusan karir pertama yang harus dibuat adalah pemilihan karir. Pilihan karir paling baik adalah pilihan yang memberi kecocokan paling baik antara apa yang dikehendaki dari hidup minat seseorang, kemampuan, dan peluang-peluang pasar seseorang. Hasil pilihan karir yang baik harus menimbulkan serangkaian posisi yang memberikan peluang untuk menjadikan seseorang pekerja yang baik, membuat seseorang ingin mempertahankan komitmennya terhadap karirnya, menjurus ke arah pekerjaan yang sangat memuaskan, dan memberikan keseimbangan yang wajar antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi

8 II Faktor-Faktor Pemilihan Karir 1. Nilai Intrinsik Pekerjaan Nilai intrinsik pekerjaan berhubungan dengan kepuasan yang diperoleh atas suatu pekerjaan yang dilakukan. Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka, dengan kata lain kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Pertanyaan atas nilai intrinsik pekerjaan terdiri dari empat pertanyaan, yaitu : 1) Pekerjaan yang memberikan tantangan secara intelektual, 2) Tempat bekerja yang memiliki suasana kerja yang dinamis, 3) Pekerjaan yang menuntut kreativitas, 4) Pekerjaan yang memberikan kebebasan tentang cara penyelesaian tugas (Sijabat, 2004). 2. Gaji atau Penghargaan Finansial Gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Gaji atau penghargaan finansial dapat diuji dengan 3 (tiga) butir pernyataan yaitu gaji awal yang tinggi, dana pensiun, dan kenaikan gaji lebih cepat (Sembiring, 2009). 3. Pelatihan Profesional Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian. Pelatihan profesional dapat diuji dengan 4 (empat) pernyataan mengenai pelatihan sebelum memulai kerja, pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin, dan pengalaman kerja (Sembiring, 2009)

9 4. Pengakuan Profesional Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional dapat diuji dengan 4 (empat) pernyataan mengenai keahlian tertentu untuk mencapai sukses, kesempatan untuk berkembang, cara untuk naik pangkat, dan pengakuan prestasi (Sembiring, 2009). 5. Nilai-Nilai Sosial Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang orang-orang lain yang ada di lingkungannya. Nilai-nilai sosial dapat diuji dengan 6 (enam) pernyataan mengenai kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kesempatan untuk menjalankan hobi, perhatian terhadap perilaku individu, pekerjaan lebih bergengsi dibanding karir yang lain, kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang yang lain (Sembiring, 2009). 6. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan, dan banyaknya tekanan kerja. Lingkungan kerja diuji dengan pernyataan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, lembur), pekerjaan lebih cepat dapat diselesaikan, lingkungan kerja yang menyenangkan, tingkat kompetisi antar karyawan, tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna (Sembiring, 2009). 7. Pertimbangan Pasar Kerja Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan akses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan lama dalam jangka waktu yang lama. Karir

10 diharapkan bukan pilihan karir sementara, tetapi dapat terus berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja diuji dengan 2 (dua) pernyataan mengenai keamanan kerja dan kemudahan mengakses lowongan kerja (Sembiring, 2009). 8. Personalitas Personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi atau kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Personalitas diuji dengan 1 (satu) pernyataan mengenai mencerminkan personalitas seorang yang bekerja secara profesional (Sembiring, 2009). II.1.4. Akuntan II Pengertian Akuntan Menurut Undang-Undang No.34 tahun 1954 tentang jabatan akuntan, gelar akuntan hanya diberikan kepada mereka yang mempunyai ijazah akuntan sesuai dengan ketentuan dan berdasarkan undang-undang ini. Ijazah yang dimaksud adalah : Ijazah yang diberikan oleh sesuatu universitas negeri atau badan perguruan tinggi lain yang dibentuk menurut undang-undang atau diakui pemerintah, sebagai tanda bahwa pendidikan untuk akuntan pada badan perguruan tersebut telah selesai dengan hasil baik. Ijazah yang diterima sesudah lulus dalam sesuatu ujian lain yang menurut pendapat panitia ahli dapat menjalankan pekerjaan akuntan dan ijazahnya dapat disamakan dengan ijazah tersebut diatas

11 Menurut Purwanto et al (2007) dalam Febrianti (2010), Akuntan adalah seseorang yang mempunyai keahlian di dalam bidang akuntansi. Sesuai dengan surat keputusan Mendiknas No. 179/U/2001, sebutan profesi Akuntan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang telah selesai menempuh Pendidikan Akuntansi (PPAk). Sebelumnya sebutan Akuntan diberikan kepada mereka yang memiliki ijazah S-1 Akuntansi dari Universitas Negeri tertentu atau telah lulus UNA (Ujian Nasional Akuntansi). Akuntan di Indonesia tergabung dalam sebuah wadah organisasi profesi yang disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). IAI berdiri pada tahun 1957 dan beranggotakan akuntan dari berbagai bidang yang terbagi dalam 4 kompartemen, yaitu akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. Seluruh akuntan yang tergabung dalam IAI terikat dengan suatu etika profesional atau yang lebih dikenal sekarang dengan istilah kode etik IAI. Kode etik IAI dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun dilingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung jawab profesionalnya. ( II Profesi Akuntansi Profesi akuntansi pada umumnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu profesi akuntan publik dan profesi non akuntan publik. Akuntan publik atau auditor adalah akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP). Sedangkan profesi non akuntan

12 publik ini terdiri dari akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik (Setiyani, 2005). II Akuntan Publik Handhika (2010) menyatakan bahwa : Akuntan Publik adalah akuntan profesional yang menjualkan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para kreditur, investor, calon kreditur, calon investor, dan instansi pemerintah (terutama instansi pajak). Peranan akuntan publik sangat penting dalam perkembangan dunia usaha karena akuntan publik merupakan satu-satunya profesi yang berhak untuk memberikan opini atas kewajaran dari laporan keuangan yang disusun manajemen (Baridwan, 1998, dalam Setiyani, 2005). Oleh karena itu hal ini akan menarik minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang independen dan dipercaya sebagai perantara yang menghubungkan kepentingan antara pihak manajemen dan pihak luar perusahaan. II Akuntan Perusahaan Akuntan perusahaan merupakan akuntan yang bekerja secara internal di dalam suatu perusahaan dan bertugas menyiapkan informasi keuangan untuk perusahaan dimana mereka bekerja (Rudianto, 2009 dalam Febrianti, 2010). Sarjana akuntansi sebagai pencari kerja mempertimbangkan berbagai faktor untuk menerima pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan. Bekerja di perusahaan swasta memberikan gaji awal yang lebih tinggi dibandingkan dengan bekerja di tempat lain (Reha dan Lu, 1985 dalam Sijabat, 2004). Sedangkan menurut Rahayu, dkk (2003), mahasiswa dalam memilih profesi mempertimbangkan pasar kerja yang menjanjikan

13 untuk berkembang di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perusahaan swasta harus memberikan fasilitas dan berbagai bentuk penghargaan (reward) untuk menarik minat Sarjana Akuntansi yang berkualitas dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan. II Akuntan Pemerintah Akuntan pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja pada instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggung jawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggung jawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun banyak terdapat akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun yang umumnya yang akan disebut sebagai akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BAPEKA), dan instansi pajak (Handhika, 2010). Menurut Rahayu, dkk (2003), mahasiswa akuntansi yang memilih profesi akuntan pemerintah mengharapkan pekerjaan yang lebih bersifat rutin sehingga tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, dan mempunyai keamanan kerja yang tinggi. Hasil penelitian Haswell and Holmes (1998); Horowitz and Riley (1990) dalam Sijabat (2004) menjelaskan bahwa akuntan pemerintah mempunyai gaji awal yang lebih tinggi dan memiliki jaminan hari tua yang lebih baik dibandingkan dengan profesi akuntansi lainnya. Karena alasan seperti inilah yang membuat mahasiswa akuntasi termotivasi memilih profesi sebagai akuntan pemerintah

14 II Akuntan Pendidik Akuntan Pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi (Soemarso, 2004 dalam Widyasari, 2010). Menurut Azhar Susanto (2003) dalam Oktavia (2005), Akuntan Pendidik adalah sarjana akuntansi yang berperan atau bekerja sebagai dosen baik itu dosen biasa, dosen luar biasa maupun dosen tamu. Mahasiswa yang memilih berprofesi sebagai akuntan pendidik lebih mengharapkan pekerjaan yang keamanan kerjanya terjamin dan sifat pekerjaan yang rutin sehingga tidak mengalami kesulitan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari (Rahayu dkk, 2003). Mahasiswa juga mengharapkan bekerja sebagai akuntan pendidik lebih mempunyai jaminan hari tua (Cangelosi et al, 1985 dalam Setiyani, 2005). II Pendidikan Profesi Akuntansi di Indonesia Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 merupakan tonggak awal kelahiran Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) di Indonesia. Kepmen ini menyebutkan bahwa Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) yaitu pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan (Benny, 2006 dalam Widyasari, 2010)

15 II.1.5. Penelitian Terdahulu Peneliti telah mencari penelitian-penelitian terdahulu yang akan dibahas di bawah ini. Untuk tabel penjelasan, dapat dilihat pada lampiran (Tabel 2.1). II Yuanita Widyasari (2010) Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor yang Membedakan Pemilihan Karir (Studi pada Universitas Diponegoro dan UNIKA Soegijapranata) Penelitian ini dilakukan di Semarang pada tahun Tujuan penelitian ini adalah untuk membedakan antara pemilihan karir sebagai akuntan publik dengan karir sebagai akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi di Universitas Diponegoro Reguler I, Reguler II, Reguler II yang berasal dari DIII dan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, mulai angkatan Penentuan jumlah sampel berdasarkan formula yang dikemukakan oleh Yamane, yaitu sebesar 96 responden. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah gaji/penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Selain itu penelitian ini memunculkan hipotesis, yaitu tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik dengan karir sebagai akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik dari faktor gaji/penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Berdasarkan hasil riset peneliti menyimpulkan bahwa ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan berkarir akuntan

16 yang ditinjau dari gaji/penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan dari personalitas disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi. II Rediana Setiyani (2005) Faktor-Faktor yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih Profesi Sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Jawa) Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti tentang perbedaan pentingnya faktor gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, nilai intrinsik pekerjaan, dan pertimbangan pasar kerja antara mahasiswa akuntansi yang memilih profesi akuntan publik dan mahasiswa yang memilih profesi non akuntan publik. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa pada Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Jawa. Sampel diambil dari delapan Universitas Negeri di Pulau Jawa, yaitu Universitas Indonesia (Jakarta), Universitas Padjajaran (Bandung), Universitas Jenderal Sudirman (Purwokerto), Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), Universitas Sebelas Maret (Surakarta), Universitas Brawijaya (Malang), Universitas Airlangga (Surabaya). Terdapat sebanyak 381 mahasiswa yang menjadi responden. Data diuji dengan menggunakan uji t (independent Ttest) dan analisis diskriminan (Discriminant Analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memilih berprofesi sebagai akuntan publik lebih mempertimbangkan

17 faktor gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan nilai intrinsik pekerjaan. Sedangkan untuk faktor nilai sosial dan pertimbangan pasar kerja tidak menunjukkan adanya perbedaan antara mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan non publik. II M. Simba Sembiring (2009) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi USU. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Akuntansi Program Strata-I Reguler angkatan 2005 dan 2006 sebanyak 147 mahasiswa. Penentuan jumlah sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria mahasiswa Akuntansi yang sudah melaksanakan Seminar Akuntansi. Jumlah sampel sebesar 31 responden. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan data sekunder. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Regresi Berganda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan profesi/karir Akuntan Publik bagi mahasiswa/mahasiswi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara simultan penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh terhadap minat menjadi Akuntan Publik dan secara parsial variabel pengakuan profesional berpengaruh terhadap minat menjadi Akuntan Publik

18 II Anggara Yudha Handhika (2010) Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Faktor-Faktor Pemilihan Karier Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi di UPN Veteran Jawa Timur) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pemilihan karir ditinjau dari faktor intrinsik profesi, penghasilan jangka panjang dan jangka pendek, pertimbangan pasar kerja, dan faktor kepribadian, mempengaruhi mahasiswa akuntansi di UPN Veteran Jawa Timur dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Populasi yang digunakan adalah seluruh mahasiswa dan mahasiswi jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif dengan metode penelitian analisis regresi logistik. Hasil dari penelitian yaitu tidak terbukti bahwa persepsi mahasiswa akuntansi terhadap pemilihan karir dipengaruhi secara signifikan oleh faktor intrinsik profesi, faktor penghasilan jangka panjang dan jangka pendek, faktor pertimbangan pasar kerja, dan faktor kepribadian. II Jadongan Sijabat (2004) Perbedaan Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Swasta di Propinsi Jawa Tengah) Penelitian ini menggunakan mahasiswa akuntansi pada Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Jawa Tengah sebagai sampel penelitian. Ada 238 mahasiswa yang menjadi

19 responden yang berasal dari 8 Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Jawa Tengah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling method yaitu para mahasiswa jurusan akuntansi program S1 tahun terakhir semester genap 2003/2004. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada Central Limit Theorema. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti tentang perbedaan pentingnya faktor nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, pelatihan profesional antara mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dan mahasiswa yang memilih profesi non akuntan publik. Data diuji dengan menggunakan uji t (Independent T-Test) dan analisis diskriminan (Discriminant analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik lebih mempertimbangkan faktor penghasilan awal, penghasilan jangka panjang, pelatihan profesional, dan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai non akuntan publik lebih mempertimbangkan faktor nilai intrinsik pekerjaan. Sedangkan untuk faktor pertimbangan pasar kerja tidak menunjukkan adanya perbedaan antara mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai non akuntan publik

20 II.2. Pengembangan Hipotesis Sebagaimana yang telah diuraikan dalam landasan teori, mahasiswa Akuntansi setelah menyelesaikan pendidikan S1 akan segera memilih karir yang akan mereka jalani. Sebagian dari mahasiswa tersebut akan memilih berprofesi sebagai seorang Akuntan. Berdasarkan penelitian penelitian terdahulu, diketahui bahwa dalam memilih karir mahasiswa Akuntansi akan mempertimbangkan beberapa faktor. Dari penelitian yang dilakukan oleh Widyasari (2010) diketahui bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan karir adalah variabel gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Setiyani (2005) membuktikan bahwa faktor gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, nilai intrinsik pekerjaan, dan pertimbangan pasar kerja memiliki pengaruh dalam pemilihan karir mahasiswa Akuntansi. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dibuatlah pengembangan hipotesis sebagai berikut: 1. Nilai Intrinsik Pekerjaan Nilai intrinsik pekerjaan berhubungan dengan kepuasan yang diperoleh atas suatu pekerjaan yang dilakukan (Sijabat, 2004). Menurut Yunitasari (2006), Faktor intrinsik tidak terpisah dari sifat pekerjaannya itu sendiri dan memberikan kepuasan secara langsung pada saat pekerjaan dilakukan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Handhika (2010) menunjukkan bahwa faktor intrinsik profesi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam

21 memilih profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Dari penelitian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: Tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik ditinjau dari faktor nilai instrinsik pekerjaan. 2. Gaji atau Penghargaan Finansial Menurut Febrianti (2010), Gaji awal yang baik merupakan gaji pertama yang akan diterima penerima kerja. Nominal yang dapat dikatakan baik sangat relatif, tergantung dari masing-masing personal. Menurut Yunitasari (2006), Gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi kepuasan kerja. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunitasari (2006), menunjukkan bahwa untuk faktor gaji dapat melatarbelakangi pemilihan karir mahasiswa terdapat 27 responden menjawab sangat setuju, 42 responden menjawab setuju, 10 responden menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab tidak tahu dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Dari penelitian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: : Tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik ditinjau dari faktor gaji atau penghargaan finansial

22 3. Pelatihan Profesional Pelatihan profesional dapat diuji dengan 4 (empat) pernyataan mengenai pelatihan sebelum memulai kerja, pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin, dan pengalaman kerja (Sembiring, 2009). Hasil penelitian Sijabat (2004) menunjukkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik lebih mempertimbangkan faktor pelatihan profesional dalam memilih profesi yang akan dijalaninya daripada mahasiswa yang memilih profesi non akuntan publik. Dari penelitian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah : : Tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik ditinjau dari faktor pelatihan profesional. 4. Pengakuan Profesional Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan prestasi. Pengakuan profesional ini meliputi adanya kemungkinan bekerja dengan ahli yang lain, kesempatan untuk berkembang, memerlukan banyak cara untuk naik pangkat dan pengakuan prestasi (Widyasari, 2010). Hasil penelitian Setiyani (2005) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi kesempatan untuk berkembang antara mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dan mahasiswa yang memilih profesi non akuntan publik. Semua mahasiswa beranggapan profesi yang mereka pilih akan memberikan kesempatan untuk berkembang karena mahasiswa beranggapan profesi yang dipilih merupakan profesi yang terbaik sehingga akan memberikan pendapat yang baik tentang profesi yang dipilihnya. Dalam hal pengakuan apabila berprestasi, semua mahasiswa beranggapan bahwa profesi akuntan publik dan non akuntan publik membutuhkan pengakuan apabila

23 berprestasi. Dilihat dari memerlukan banyak cara untuk naik pangkat lebih dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih profesi non akuntan publik. Dan dilihat dari memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses, mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik lebih mempertimbangkan hal tersebut dibanding mahasiswa yang memilih profesi non akuntan publik. Dari penelitian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah : : Tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik ditinjau dari faktor pengakuan profesional. 5. Nilai Nilai Sosial Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya (Stolle, 1976 dalam Setiyani 2005). Hasil penelitian Rahayu, dkk (2003), menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pandangan yang signifikan di antara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, akuntan pemerintah (secara keseluruhan) ditinjau dari nilai-nilai sosial. Hasil penelitian Setiyani (2005) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pandangan faktor nilai sosial antara mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dan mahasiswa yang memilih profesi non akuntan publik. Dari penelitian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah : : Tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik ditinjau dari faktor nilai-nilai sosial

24 6. Lingkungan Kerja Menurut Widyasari (2010), Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja (rutin, atraktif, sering lembur), tingkat persaingan antar karyawan, dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan. Hasil penelitian Febrianti (2010) menunjukkan bahwa bagi mahasiswa akuntansi, hal yang paling mempengaruhi dalam pemilihan karir adalah lingkungan pekerjaan, yaitu dengan mempertimbangkan lama waktu bekerja, interaksi dengan sesama, waktu yang cukup untuk kehidupan sosial, serta kondisi fisik pekerjaan. Selanjutnya yang diipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi adalah pertimbangan pasar kerja jangka panjang, yaitu adanya unsur variasi dan tantangan dalam pekerjaan, fleksibilitas dalam pilihan karier. Dari penelitian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah : : Tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik ditinjau dari faktor lingkungan kerja. 7. Pertimbangan Pasar Kerja Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan akses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan lama dalam jangka waktu yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir sementara, tetapi dapat terus berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja diuji dengan 2 (dua) pernyataan mengenai keamanan kerja dan kemudahan mengakses lowongan kerja (Sembiring, 2009). Hasil penelitian Yunitasari (2006) menunjukkan bahwa untuk faktor pertimbangan pasar kerja dapat melatarbelakangi pemilihan karir mahasiswa terdapat 12 responden yang menjawab sangat setuju, 58 responden yang menjawab setuju, 5 responden yang

25 menjawab tidak setuju, 5 responden yang menjawab tidak tahu dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju dalam pemilihan karir. Hasil penelitian Setiyani (2005), menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pandangan faktor pertimbangan pasar kerja antara mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih profesi non akuntan publik. Dari penelitian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah : : Tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik ditinjau dari faktor pertimbangan pasar kerja. 8. Personalitas Setiap individu mempunyai kepribadian atau karakter yang berbeda-beda yang akan dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam memilih karirnya yang sesuai dengan kepribadiannya itu (Yunitasari, 2006). Dalam penelitian Rahayu, dkk (2003), menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pandangan di antara mahasiswa akuntansi (secara keseluruhan) yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah ditinjau dari personalitas. Dalam penelitian Handhika (2010) diketahui bahwa faktor kepribadian (personalitas) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Hasil penelitian Widyasari (2010), menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karir akuntan yang ditinjau dari personalitas. Dari penelitian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah :

26 : Tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik ditinjau dari faktor personalitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Widiatami dan Cahyonowati (2013) Penelitian Widiatami dan Cahyonowati (2013) menguji tentang Determinan Pilihan Karir pada Mahasiswa Akuntansi (Studi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah mahasiswa - mahasiswi jurusan Akuntansi angkatan 2007-2008 dan program ganda (Akuntansi - Sistem Informasi) angkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Motivasi Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Menjadi sarjana bukanlah akhir dari kerja keras seorang mahasiswa, justru hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman menuntut lulusan sarjana yang lebih berkualitas, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang lebih dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu motivasi mahasiswa mengikuti program pendidikan strata-1 adalah untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kata mahasiswa berasal dari dua kata, yakni maha dan siswa. Maha berarti amat; yang teramat, sedangkan siswa berarti murid; pelajar. Menurut Kamus Besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi berbagai tindakan ilmiah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi berbagai tindakan ilmiah yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan Persepsi tentang Karir Hampir semua orang bertanya tentang siklus hidup pekerjaan seseorang, dan ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN TEORETIS dan PERUMUSAN HIPOTESIS. Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh American Institute of Certified

BAB II. TINJAUAN TEORETIS dan PERUMUSAN HIPOTESIS. Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh American Institute of Certified BAB II TINJAUAN TEORETIS dan PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Mahasiswa Akuntansi Pengertian mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No. 60 Tahun 1999 adalah peserta didik yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Hierarki Kebutuhan Terdapat berbagai macam teori motivasi, salah satu teori motivasi yang umum dan banyak digunakan adalah Teori Hierarki Kebutuhan. Teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentukan karir tersebut. Memiliki karir yang baik dan menjanjikan merupakan semua

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik dan akuntan non publik dapat

Lebih terperinci

KUESIONER. Bagian ini menyatakan tentang identitas responden Nama : Jenis Kelamin : Asal Universitas : Jurusan : Semester : No Mata Kuliah Sudah Belum

KUESIONER. Bagian ini menyatakan tentang identitas responden Nama : Jenis Kelamin : Asal Universitas : Jurusan : Semester : No Mata Kuliah Sudah Belum Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER Bagian A Bagian ini menyatakan tentang identitas responden Nama : Jenis Kelamin : Asal Universitas : Jurusan : Semester : No Mata Kuliah Sudah Belum 1 Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi, dan berikut ini akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi, dan berikut ini akan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi, dan berikut ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentuk karier tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi

Lebih terperinci

Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Soegijapranata. Memerlukan beberapa informasi untuk mendukung pnelitian saya dalam rangka

Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Soegijapranata. Memerlukan beberapa informasi untuk mendukung pnelitian saya dalam rangka Kepada Mahasiswa Akuntansi di Tempat Dengan Hormat, Nama : Tejaningrum Aji Prajanti Nim : 02.60.0165 Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Soegijapranata Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi Memerlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Profesi akuntan di Indonesia Praktik akuntansi di Indonesia dimulai sejak zaman VOC (1642). Akuntan - akuntan Belanda itu kemudian mendominasi akuntansi di perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian Ang Hwi Hwoa (2012) Ang Hwi Hwoa (2012) menganalisa perbedaan persepsi mahasiswa semester awal dan akhir mengenai profesi akuntan pada program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan membutuhkan modal/dana untuk menjalankan operasinya. Modal/dana ini dapat berasal dari investor dan kreditor. Oleh karena itu, laporan keuangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH.

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH. BAB I PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dunia, perkembangan pendidikan sangat pesat dan persaingan makin ketat terutama bagi perguruan tinggi negeri maupun swasta. Untuk dapat mempersiapkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan dalam karir. Terkadang beberapa orang tidak melakukan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan dalam karir. Terkadang beberapa orang tidak melakukan UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perencanaan karir merupakan hal yang penting untuk mencapai suatu kesuksesan dalam karir. Terkadang beberapa orang tidak melakukan perencanaan karir dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman secara tidak langsung memberikan peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... Judul : Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja, Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai Sosial, Lingkungan Kerja dan Personalitas Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan pekerjaan sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan masyarakat untuk mengetahui perkembangan pendidikan dan profesi akuntansi di Indonesia sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan masyarakat untuk mengetahui perkembangan pendidikan dan profesi akuntansi di Indonesia sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan masyarakat untuk mengetahui perkembangan pendidikan dan profesi akuntansi di Indonesia sangat menggembirakan. Akuntansi mendapat tempat yang cukup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan yang dimulai dari pendidikan tata buku sampai pendidikan akuntansi saat ini. Tentunya banyak hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan generasi muda yang sedang belajar dan menuntut ilmu diberbagai universitas dan perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Generasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi logistik, maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha memberikan lapangan kerja yang beragam bagi angkatan kerja. Salah satu angkatan kerja yang ada di Indonesia adalah sarjana, yaitu tenaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman menuntut lulusan sarjana yang lebih berkualitas, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang lebih dalam dunia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu 1. Persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan Nauli (2009) meneliti tentang apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi semester

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Pengharapan Teori pengharapan merupakan salah satu dari motivasi. Definisi dari teori pengharapan adalah kekuatan dari kecendrungan untuk bertindak dengan cara tertentu bergantung

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro.

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro. DAFTAR PUSTAKA Astami, Emita Wahyu. 2001. Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Nonakuntan Publik bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi, KOMPAK 1, Jan 2001: 57-84. Ghozali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini perkembangan profesi akuntan yang sangat pesat seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin tinggi. Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentukan karier tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya. Pilihan karier

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang mengharuskan untuk mengambil satu pilihan yang terbaik, termasuk dalam memilih karir setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan produk pendidikan dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP FAKTO-FAKTOR PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK (SURVEY DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DAN

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP FAKTO-FAKTOR PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK (SURVEY DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP FAKTO-FAKTOR PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK (SURVEY DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi pertimbangan dasar dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi pertimbangan dasar dijelaskan sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian ini tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa dasar-dasar ilmu yang menjadi fondasi dan landasan dasar teori. Beberapa teori dan ilmu yang menjadi pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk akuntansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih,

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih, dibanding profesi non akuntan publik. Selain dihargai secara finansial, posisi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karir merupakan bagian dari upaya pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan erat sekali dengan motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Karier juga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Basuki (1999) dalam Wany (2011) Akuntansi mendapat tempat yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. oleh Basuki (1999) dalam Wany (2011) Akuntansi mendapat tempat yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program studi akuntansi merupakan salah satu program studi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu yang ingin maju dan berkembang ada baiknya mereka harus memotivasi diri untuk mau bekerja keras, bertanggung jawab, selalu ingin maju dan pantang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ADITYA

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa gaji, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, pelatihan profesional dan personalitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Motivasi Penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar untuk mendukung 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar untuk mendukung terwujudnya perekonomian nasional yang sehat dan efisien, serta meningkatkan transparansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai dengan saat ini, akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa. Nurhayani (2012) mengatakan bahwa rata-rata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan perilakunya terhadap pekerjaan tertentu (Gibson et al, 1997

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan perilakunya terhadap pekerjaan tertentu (Gibson et al, 1997 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pengharapan Konsep dari pemilihan profesi ini berhubungan dengan teori motivasi yakni teori pengharapan (expectancy theory). Motivasi merupakan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan yang di mulai dari pendidikan tata buku sampai pendidikan akuntansi saat ini. Tentunya banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan teori motivasi, yaitu teori harapan. Motivasi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan teori motivasi, yaitu teori harapan. Motivasi adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori a. Teori Pengharapan Teori dasar dalam konsep pemilihan karir oleh individu ini berhubungan dengan teori motivasi, yaitu teori harapan. Motivasi adalah proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap manusia pasti mempunyai berbagai kebutuhan hidup yang harus dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah manusia membutuhkan biaya atau

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR. Vina Mariana Kurnia

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR. Vina Mariana Kurnia Jurnal Ilmu dan Riset si PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR Vina Mariana vinaamariana@gmail.com Kurnia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara finansial. Profesi sebagai seorang akuntan dari sebuah perusahaan akuntan publik sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegunaan tertentu. Untuk itu sebelum dimulainya suatu penelitian, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegunaan tertentu. Untuk itu sebelum dimulainya suatu penelitian, peneliti BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam menyusun penelitian ilmiah sangat diperlukan strategi serta langkahlangkah yang benar dengan tujuan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum manusia mempunyai keingginan untuk mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Setiap individu diharapkan bisa memenuhi semua kebutuhannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakar Masalah Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007) menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hidup ini memang penuh dengan aneka pilihan. Tetapi menentukan atau

BAB I PENDAHULUAN. Hidup ini memang penuh dengan aneka pilihan. Tetapi menentukan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hidup ini memang penuh dengan aneka pilihan. Tetapi menentukan atau memilih karir bukanlah keputusan yang main-main. Memilih karir tidak sama dengan memilih

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AUDITOR MANAJEMEN

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AUDITOR MANAJEMEN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AUDITOR MANAJEMEN Abdul Halim Utama 1 Benyamin Eliezer Pascareno Simanjuntak 2 Dian Febriyanto Putra 3 1,2,3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik Aset, Maret 2011, hal. 9-19 Vol. 13 No. 1 ISSN 1693-928X Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik DIAN PUTRI MERDEKAWATI ARDIANI IKA SULISTYAWATI Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki, 1999 (dalam Ariani, 2004) menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, investasi, modal dan juga sumber

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, investasi, modal dan juga sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia masuk dalam pasar bebas yang terbentuk dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing negaranegara ASEAN dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu juga mereka termotivasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu juga mereka termotivasi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia kerja yang semakin ketat dan meningginya tingkat pengangguran, membuat para lulusan menengah atas lebih memilih untuk meneruskan pendidikannya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Mahasiswa Program Studi S-1 Perguruan Tingi Swasta Di Semarang) Oleh : Dian Putri Merdekawati Ardiani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan pesat dunia teknologi dan informasi, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan pesat dunia teknologi dan informasi, ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan pesat dunia teknologi dan informasi, ilmu akuntansi berkembang dengan sangat baik. Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan kesempatan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR JDA Vol. 5, No. 2, September 2013, pp. 86-98 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jda PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR Ardiani Ika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah teori pengaharapan (expectancy theory) dari teori motivasi. Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah teori pengaharapan (expectancy theory) dari teori motivasi. Motivasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pengharapan Teori dasar yang digunakan sebagai landasan teori dalam pemilihan karir adalah teori pengaharapan (expectancy theory) dari teori motivasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentuk karir tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa

BAB I PENDAHULUAN. saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya setiap manusia memiliki keinginan dan keyakinan bahwa pada saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis harus direspon dengan sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis harus direspon dengan sistem pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis harus direspon dengan sistem pendidikan akuntansi agar menghasilkan sarjana akuntansi yang berkualitas dan siap pakai didunia kerja. Agar mencapai

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran secara umum variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini, maka penulis mencoba menarik kesimpulan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KARIR. Hiras Pasaribu & Indra Kusumawardhani Fakultas Ekonomi UPN Jokyakarta

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KARIR. Hiras Pasaribu & Indra Kusumawardhani Fakultas Ekonomi UPN Jokyakarta Analisis Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi yang Mempengaruhi Pilihan Karir (Hiras Pasaribu & Indra Kusumawardhani) ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KARIR Hiras

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia pada dasarnya mempunyai keinginan dan keyakinan bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan mendapatkan kompensasi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta) Skripsi Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK: PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, ORIENTASI ETIKA, PENGAKUAN PROFESIONAL DAN PELATIHAN PROFESIONAL

PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK: PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, ORIENTASI ETIKA, PENGAKUAN PROFESIONAL DAN PELATIHAN PROFESIONAL PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK: PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, ORIENTASI ETIKA, PENGAKUAN PROFESIONAL DAN PELATIHAN PROFESIONAL (Studi Pada Mahasiswa UNS, UMS dan STIE Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini perlu melakukan peninjauan terhadap berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini perlu melakukan peninjauan terhadap berbagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini perlu melakukan peninjauan terhadap berbagai penelitian-penelitian terkait, yang pernah dilakukan sebelumnya guna mendapatkan referensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara finansial. Profesi sebagai seorang akuntan dari sebuah perusahaan akuntan publik sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disedikan oleh para unversitas negeri ataupun universitas swasta di

BAB I PENDAHULUAN. yang disedikan oleh para unversitas negeri ataupun universitas swasta di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak pemilihan fakultas dengan berbagai macam jurusan yang disedikan oleh para unversitas negeri ataupun universitas swasta di Indonesia. Mulai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Pengharapan Konsep dari pemilihan profesi ini berhubungan dengan teori motivasi, yakni teori pengharapan (expectancy theory). Motivasi berasal dari kata movere yang berarti

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI TERHADAP MINAT DAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI TERHADAP MINAT DAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI TERHADAP MINAT DAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI Oleh : Ansyari Novan Triady NIM : 010810301159 S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB? PENDAHULUAN. Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang. oleh suatu organisasi profesi dalam bentuk kode etik. Kode etik bertujuan

BAB? PENDAHULUAN. Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang. oleh suatu organisasi profesi dalam bentuk kode etik. Kode etik bertujuan BAB? PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakanya dengan profesi lain yang berfungsi mengatur tingkah laku para anggota profesi (Boyton dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Theory of Reasoned Action Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Law (2010) mendefinisikan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR PROFESI AKUNTAN. Eri Wicaksono. Drs. H. Sudarno, Msi, Akt, Ph.

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR PROFESI AKUNTAN. Eri Wicaksono. Drs. H. Sudarno, Msi, Akt, Ph. PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR PROFESI AKUNTAN Eri Wicaksono Drs. H. Sudarno, Msi, Akt, Ph.D ABSTRACT The aim of this research is to identify the perception

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih kalah dari segi jumlah akuntan dan kualitas. kompetensi akuntan apabila dibandingkan dengan akuntan-akuntan dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih kalah dari segi jumlah akuntan dan kualitas. kompetensi akuntan apabila dibandingkan dengan akuntan-akuntan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman moderisasi ini perkembangan dunia bisnis semakin maju. Tentu saja hal ini memicu perkembangan perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencetak tenaga yang terdidik dan siap memasuki dunia kerja. di antara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. mencetak tenaga yang terdidik dan siap memasuki dunia kerja. di antara sesama tenaga kerja yang semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini harus diimbangi dengan jumlah tenaga kerja yang berkualitas sehingga akan tercapai kondisi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting dalam proses kehidupan manusia karena dapat meningkatkan kemampuan seseorang secara kualitatif (Up Grading Human Resources).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional dalam menjalankan perannya. Peran akuntan sebagai penyedia informasi keuangan sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

Diajukan Bisnis. Disusun Oleh: B

Diajukan Bisnis. Disusun Oleh: B ANALISISS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR AKUNTAN PADA MAHASISWA AKUNTAN SI DI SURAKARTA (Studi Kasus pada Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta) NASKAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah sarjana ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi mahasiswa akuntansi pemilihan sebuah karir adalah tahap awal dari

BAB I PENDAHULUAN. Bagi mahasiswa akuntansi pemilihan sebuah karir adalah tahap awal dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi mahasiswa akuntansi pemilihan sebuah karir adalah tahap awal dari pembentuk karir tersebut. Pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak peminat di banyak universitas di Indonesia. Hal ini disebabkan karena secara umum ilmu akuntansi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) Disusun Oleh: NIA USWATUN CHASANAH

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa jurusan akuntansi FE UNS mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) Oleh: Indriani Budi Kurniawati

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa jurusan akuntansi FE UNS mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) Oleh: Indriani Budi Kurniawati 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa jurusan akuntansi FE UNS mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) Oleh: Indriani Budi Kurniawati F 0399041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci