BAB 2. Landasan Teori

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2. Landasan Teori"

Transkripsi

1 BAB 2 Landasan Teori 2.1 Data Umum Sejarah Seni Tari Pengertian Seni Tari Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata seni sendiri adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusan, keindahan,dsb). Sedangkan arti kata tari yaitu gerakan badan yang berirama, biasanya diiringi dengan bunyi bunyian. Adapun beberapa pengertian tentang seni tari dari sejumlah ahli mengemukan bahwa : 1. Corri Hartong Dalam bukunya Dankunst menjelaskan: Seni tari adalah gerakgerik yang diberi bentuk dan ritmus dari badan di dalam ruang. 2. Wisnoe Wardhana Dalam bukunya Dance Composition mengungkapkan bahwa seni tari adalah ekspresi gerak dan media tubuh manusia. 3. Susanne K. Langer, Seni tari adalah gerak-gerik yang dibentuk secara ekspresif untuk dapat dinikmati dengan rasa. (Sumber : 5

2 Sejarah Seni Tari Barat Di Eropa abad pertengahan seni tari, menjadi suatu bentuk kegemaran masyarakat, terkadang disebabkan oleh agama dan biasanya berhubungan dengan kematian, karena pada masa itu banyak masyarakat yang meninggal karena penyakit pes. Menari merupakan kegiatan sosial dan bentuk hiburan yang baru di masa itu. Selama abad pertengahan, terutama di Prancis, menari adalah bentuk dari pengadilan yang lebih ramah. Beberapa tarian abad pertengahan, seperti volta, prekursor waltz, menjadi sumber dari tari modern. Tarian khidmat dan megah biasanya dilakukan di istana Charles IX dan tarian petani. Musik yang telah dikembangkan untuk menemani menari, telah berkembang dalam berbagai bentuk dan irama tidak lagi berhubungan dengan tarian. Tarian Prancis berkembang ke Inggris, dimana variasi dari tarian morris sering dilakukan di desa-desa dan kota-kota kecil. Tarian nasional populer termasuk mazurka dan polonaise dari Polandia; czardas dari Hongaria; fandango, bolero, seguidilla, dan flamenco dari Spanyol; tarantella dan saltarello dari Italia; waltz dan galop dari Jerman; polka dan schottische dari Bohemia; cairngorms dan Highland fling dari Skotlandia; dansa pelaut yg lincah dari Inggris, dan jig dari Irlandia. (Sumber : Sejarah Seni Tari di Indonesia Jika diperhatikan dan diikuti perkembangan seni tari di Indonesia dewasa ini betul - betul sangat menyenangkan. Kegembiraan tersebut mucul dari kenyataan yang bisa kita lihat kehidupannya di tengah-tengah masyarakat sekarang ini. Kenyataan

3 7 yang tidak bisa disembunyikan adanya dua pertumbuhan seni tari yaitu seni tari klasik tradisional dan seni tari modern. Kedua seni tari tersebut telah menempuh jalannya sendiri - sendiri yang tentu saja tidak dapat melepaskan pengaruh timbal baliknya. Dengan memperhatikan perkembangan seperti di atas itu adalah satu pertanda, bahwa bangsa kita telah dapat menerima dan dapat menempatkan seni tari sebagai suatu hasil seni yang sebenarnya. Karena seni tari tidak saja bisa dipergunakan sebagai hiburan, tetapi seni tari juga mempunyai unsurunsur pendidikan, kepahlawanan, kejujuran, kesusilaan dan bisa untuk melihat tinggi rendahnya suku bangsa yang melahirkan seni tari tersebut. Memperlihatkan seni tari klasik tradisional yang terdapat di daerah-daerah di Indonesia telah dapat merebut hati masyarakat daerah masing - masing yang nyatanya mendapat dukungan tidak saja dari para angkatan tua, tapi para pemuda pun ikut mencurahkan tenaga dan pikirannya demi kemajuan dan kelangsungan hidup bagi seni tari daerah-daerah tersebut. Akan tetapi jika dilihat dengan teliti, seni tarilah yang paling akhir memecah tradisi kedaerahannya. Yang dimaksud adalah lahirnya seni tari modern yang dewasa ini telah lahir di Indonesia, di antaranya di kota-kota besar seperti Jakarta Perkembangan Seni Tari Pada Masa Kini Seni tari merupakan tentang sebuah keindahan gerak. Seni tari sudah muncul dari masa pra-sejarah, dimana tarian dipersembahkan untuk upacara adat untuk menyembah para dewa. Berkembangnya seni tari pada masa sejarah menjadikan seni tari sebuah sarana hiburan bagi para bangsawan pada masa itu. Semakin berkembangnya seni tari masa kini yang mendapat pengaruh dari berbagai unsur, kebudayaan, abad, negara dan lain lain, membuat keberagaman dalam seni tari. Berbagai macam seni tari bermunculan, dari tari adat, tari modern, tari kotemporer, tari klasik dan lain lain.

4 8 Banyaknya komunitas yang terbentuk dari seni tari masa kini, komunitas formal maupun non formal. Hal tersebut menjelaskan bahwa seni tari pada masa kini dianggap cukup penting dan sangat bermanfaat. Bahkan seni tari sekarang ini telah dijadikan sebuah karir yang sangat menjanjikan. Keanekaragaman seni tari masa kini membuat berwarna sebuah dunia hiburan. Seni tari tidak hanya dapat disaksikan di sebuah gedung pertunjukan, namun sekarang ini seni tari dapat kita saksikan di jalan, di taman dan dimana pun, bahkan banyak juga seni tari diangkat menjadi sebuah film. Masa kini ada beberapa ajang pencarian bakat dimana mencari seorang penari dengan jenis tariaan apapun. Dapat dikatakan memang seni tari pada masa kini sangat berpengaruh pada dunia hiburan. Dengan mengikuti perkembangan zaman seni tari pun juga ikut berkembang dan semakin menarik. Tidak hanya menampilkan keindahan gerak saja namun juga menyajikan keterampilan dan teknik teknik Sejarah Tari Balet Pengertian Tari Balet Balet adalah salah satu jenis teknik tarian. Menurut Kamus Basar Bahasa Indonesia balet memiliki arti kata sebagai tari yang melukiskan suatu kisah (drama), boleh ditarikan oleh seseorang atau oleh kelompok orang. Istilah ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti atau balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet itu sendiri dicetuskan oleh Balthasar de

5 9 Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama balet) Perkembangan Tari Balet Balet berakar pada acara pertemuan para ningrat Italia pada masa pencerahan. Selanjutnya, balet dikembangkan dalam ballet de cour, yaitu dansa sosial yang dilakukan bersama musik, pidato, berpuisi, nyanyian, dekor, dan kostum oleh para ningrat Prancis. Balet kemudian berkembang sebagai bentukan seni tersendiri di Prancis. Pada awal Inggris balet merupakan hiburan Elizabethan masques, yaitu hiburan teater menggunakan topeng. Balet merupakan tarian bagian dari teater. Awal perkembangan balet dimulai dari Italia kemudian lebih berkembang di Prancis dari Prancis berkembang ke Denmark, kemudian berkembanglah tarian balet ke Rusia dan disana sangat berkembang banyak teknik - teknik tarian balet. Berikut pembagian perkembangan balet berdasarkan periode abad dari awal lahirnya tarian balet hingga saat ini : Abad 16 Istilah ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti atau balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet itu sendiri dicetuskan oleh Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama balet). Pada tahun yang sama, Fabritio Caroso menerbitkan Il Ballarino, yaitu panduan teknis mengenai menari balet, yang membuat Italia menjadi pusat utama berkembangnya tari balet. Abad 17 Pada masa kerajaan Perancis Louis XIV, Sang Raja Louis XIV sangat mencintai dunia seni tari, untuk itu ia mau memajukan kualitas seni tari. Kemudian Sang raja

6 10 mendirikan Académie Royale de Danse pada tahun 1661, dan pada tahun yang sama, balet komedi karya Jean-Baptist Lully ditampilkan. Bentuk balet awal berupa sebuah seni panggung di mana adegan-adegannya berupa tarian. Abad 18 Pada abad ke 18 King Louis XIV mendirikan sebuah the National Academy of Music and Dance, yang sekarang menjadi sekolah balet terkenal di Paris yaitu Paris Opera Ballet.Pada masa ini balet menjadi bentukan seni drama yang serius dan setara dengan opera. Kemajuan ini disebabkan oleh karya dan prinsip penting dari Jean-Georges Noverre yang berjudul Lettres sur la danse et les ballets pada tahun 1760, yang merintis berkembangnya ballet d'action di mana penari diharuskan mengekspresikan karakter dan menampilkan narasi cerita. Musik balet itu sendiri berkembang sangat pesat pada masa itu oleh komponis seperti Christopher Gluck. Pada akhir masa itu, opera menjadi terbagi tiga teknik formal yaitu sérieux, demi-caractère dan comique, dan balet turut menjadi bagian di dalam opera sebagai pengantar adegan yang diistilahkan sebagai divertissements. Abad 19 Pada abad ini juga prinsip balet yang di ciptakan Jean Georges-Noverre dihidupkan kembali dengan lebih indah oleh ahli balet Rusia yaitu, Mikhail Fokine dari tahun Noverre dan Fokine percaya bahwa balet dapat bercampur dengan berbagai unsur, seperti music, dekor, drama dan tarian, yang dihubungkan dengan tema yang pasti. Pada masa ini terdapat penari balet yang sangat dikenal yaitu, Anna Pavlova, penari balet Rusia ini memberikan banyak pengaruh pada dunia balet masa itu. Pada awalnya Anna merupakan penari di opera milik Diaghilev, kemudian Anna pindah dan mendirikan perusahaan balet sendiri.serge

7 11 Diaghilev merupakan pendiri Ballet Russes dan seorang kritikus serta pembuat suatu opera. Abad 20 Merupakan periode di mana banyak terjadi perubahan sosial. Perubahan ini juga tercermin dalam balet, yang bergeser jauh dari bentukan seni yang sangat ningrat (balet romantik). Penari balet seperti Marie Taglioni dan Fanny Elssler merintis teknik baru berupa pointe work yang menyebabkan peran penari balet menjadi sangat penting di atas panggung. Sementara itu, para librettist profesional mulai memasukkan cerita dalam balet, dan guru balet seperti Carlo Blasis mengkodifikasi teknik balet sehingga menjadi teknik dasar yang masih digunakan hingga sekarang. Balet mengalami penurunan pamor setelah 1850 di kebanyakan negara barat selain Denmark dan Rusia. Sanggar balet Rusia, terutama setelah Perang Dunia II, banyak melakukan tur keliling dunia sehingga menjaga balet tetap hidup di dunia dan banyak dikenal oleh masyarakat umum. Berkat Antoine Bournonville melatih La Sylphidedan banyak penari balet inti dan kebanggaan Danish yang memungkinkan balet untuk berkembang di Copenhagen pada abad 19 sampai sekarang. Abad 21 Pada abad ini dimana balet tidak hanya untuk kaum ningrat, siapapun dapat menari balet. Sekarang ini balet tidak hanya klasik namun ada berbagai macam tarian balet dengan kombinasi tarian lain. Balet klasik merupakan Gerakan balet yang paling formal, melekat pada teknik balet tradisonal, seperti balet Rusia, balet Perancis dan balet Italia. Sedangkan ada juga balet revolution yaitu, gerakan balet yang lebih modern, yang dipadukan antara gaya dan genre klasik Kuba, Amerika Latin modern, jazz, hip hop dan lain - lain.

8 12 (Sumber : Oleg Kerensky. (1981). The Guinness to Ballet.: Guinness Superlatives.) Tokoh Tokoh Balet Dunia Berdasarkan Tahun Berikut merupakan beberapa tokoh ballerina yang cukup berpengaruh dalam dunia ballet pada zamannya : Serge Diaghilev ( ) Diaghilev merupakan pendiri Ballet Russes. Ia seorang kritikus seni dan juga pembuat suatu opera. 2. Anna Pavlova ( ) Merupakan ballerina terkenal pada zamannya. Awalnya Pavlova bekerja bersama Diaghilev kemudian Pavlova meninggalkan Diaghilev pindah ke Inggris dan merupakan tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan balet di Inggris serta ia mendirikan perusahaan balet sendiri Alexander Borisovich Godunov ( ) Merupakan penari balet Rusia Amerika dan actor film. Alexander memulai sekolah baletnya pada tahun 1958 di Riga bersama Mikhail Baryshnikov dan mereka menjadi teman dan saling meolong satu sama lain. 2. Bianca Li Lahir pada bulan Januari 1964, Bianca merupakan koreografer dan penari balet dari Granada, Spanyol. Gaya tariannya variasi dari flamenco dan hip hop. Salah satu

9 13 koreografi yang Bianca kerjakan adalah video dari Around the World karya Daft Punk Alina Cojocaru Pada April 2001, Tuan Anthony Dowel, Direktur dari The Royal Ballet, mempromosikan siswa siswi The Royal Ballet pada usia 19 tahun dan lahirlah Alina Cojocaru pada level principals dancer. Cojocaru merupakan pemeran dari heart-stipping loviliness. 2. EkaterinaValerievna Krysanova Lahir di Moskow, Rusia pada tahun 1985 dan Krysanova di latih di The Lavrovsky School of Ballet. Ia menerima medali emas pada tahun 2001 pada acara The Prix de Luxebourg International Ballet Competition dan di tahun yang sama ia juga mendapatkan perunggu penghargaan untuk Junior Competition. Pada tahun 2002 iya masuk Bolshoi Ballet Academy dan lulus pada tahun Penari Ballet Indonesia Farida Oetoyo Berumur 74 tahun, lahir di Solo, Jawa Tengah, tanggal 7 Juli 1939 adalah seorang maestro ballet Indonesia. Dilahiri dari darah leluhurnya yang merupakan seorang seniman musik dan film yang terkenal. Ayahnya R Oetoyo Ramelan yang merupakan pegawai tinggi Departemen Luar Negeri, dan Ibunya Maria Johanna Margaretha Te Nuyl yang merupakan wanita berdarah belanda. Sejak kecil Farida tinggal di luar negeri bersama orang tuanya yang Duta

10 14 Besar RI di Singapura, kemudian berpindah-pindah ke berbagai negara di Asia dan Eropa. Ketika masa kanak-kanak, Farida menyukai balet. Pada awalnya belajar balet di Ballet Fine Arts of Movement, pimpinan Willy Blok Hansen di Singapura. Kemudian pindah ke Royal Academy of Dance di Canberra, Australia. Saat Farida menginjak usia remaja, mendadak ayahnya wafat akibat serangan jantung. Beruntung ia mendapat tawaran beasiswa dari pemerintah Rusia, yang disambutnya dengan kegembiraan. Yaitu mendapatkan beasiswa di Akademi Balet Bolshoi Moskwa, Rusia merupakan surga klasik dunia. Selama empat tahun belajar di Akademi Balet Bolshoi, hampir setiap hari mulai pukul sampai 21.00, Farida digembleng dan dilatih dengan penuh disiplin oleh gurunya Alla Mihailovna. Selain itu ia mendapat beberapa mata kuliah lainnya seperti sejarah kesenian, karakteristik, manjemen kesenian, drama pentas dan lain-lain. Farida Oetoyo, dinyatakan lulus Cum Laude setelah menempuh ujian di depan 50 pakar balet dunia yang mengujinya dengan pandangan dingin dan berwibawa. Sekaligus ia menyandang gelar Artist of Ballerina. Selain menguasai balet klasik, Farida juga memperdalam balet modern di Amerika Serikat. Ia berguru pada tokoh balet modern, Martha Graham dan pernah berguru pada Alvin Nicolais. Saat kembali ke Indonesia, Farida melakukan pengembangan dengan membuka sekolah balet Nritya Sundara bersama Yulianti Parani di Jakarta pada tahun Usaha ini memacu perkembangan tari ballet di tanah air. Bahkan hingga sekarang masih aktif mengajar balet di sekolah balet "Sumber Cipta" miliknya di Ciputat Jakarta Selatan. Selain menjadi kepala sekolah dan direktur artistik sekolah tersebut, ia pun memimpin grup tarinya, Kreativität Dance Indonesia. Grup tari ini diperuntukkan bagi penari-penari yang telah lulus dari Ballet Sumber Cipta dengan baik. Mereka terinspirasi oleh tari dan telah memutuskan untuk menjadikan tari hidup mereka.

11 15 Farida telah menciptakan berbagai karya dalam dunia balet seperti Rama & Shinta dan Gunung Agung Meletus adalah karya masterpiece. Disamping dua karya besar tersebut, masih ada karya lainnya yang bisa di catat sebagai karya yang momumental, diantaranya adalah Carmina Burana, Putih-Putih, dan Daun Fulus Chendra E Panatan Chendra, lahir dari keluarga keturunan Tionghoa-Indonesia. Ia adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang dibesarkan dalam keluarga yang jauh dari dunia seni. Ayahnya adalah seorang wiraswasta dan ibunya berasal dari Bangka yang pindah ke Jakarta pada tahun 1970-an. Chendra menamatkan pendidikan diplomanya di jurusan akuntansi Universitas Tarumanegara. Mengawali karir sebagai penari pada usia remaja. Chendra mulai belajar balet klasik di Sanggar Balet Sumber Cipta pimpinan Farida Oetoyo pada usia 18 tahun. Ketertarikannya pada balet diawali pada akhir 1990an tanpa sengaja Chendra melihat pertunjukan Carmina Burana produksi Sumber Cipta di Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM), yang diselenggarakan sebagai pertunjukan perpisahan dengan penari Linda Hoemar yang diterima sebagai siswa Alvin Ailey di Amerika Serikat. Chendra pun bergabung dengan kelompok balet Sumber Cipta. Tak lama ia mendapat kesempatan menari di luar negeri. Salah satunya ke Kanada dimana ia kemudian bergabung dengan kelompok tari milik koreografer Maxine Haeppner. Ketika di Beijing, di sebuah museum, Chendra menemukan sebuah CD yang berisi harmonisasi bunyi genta. Tak membuatnya puas, Chendra merasa bahwa koreografi harus dipelajari secara akademis. Maka ia pun mendaftar ke Victorian College of the Arts, Melbourne, Australia mengambil program Diploma in Choreography dan lulus dalam waktu setahun (2000).

12 James Danandjaja Alias Tan Soe Lin lahir di Jakarta, 13 April 1934 ia adalah seorang antropolog asal Indonesia, dan salah seorang pakar folklore (bagian kebudayaan seperti cerita rakyat, legenda, seni rupa) di Indonesia. Danandjaja juga mengajar antropologi di Universitas Indonesia sejak tahun Semasa hidupnya James juga aktif terlibat di dalam Paguyuban Marga Tionghoa Indonesia (PMTI). James juga seorang penari balet pria di Indonesia, yang mendalami tarian balet di Royal Ballet School London atas beasiswa dari British Council pada tahun 1950-an. James wafat di Rumah Sakit Bhakti Yudha, Depok, hari Senin dini hari, 21 Oktober Sekolah Ballet Pengertian Sekolah Balet Sekolah Tari Balet merupakan wadah kegiatan masyarakat yang berorientasi pada kegiatan studio pelatihan tari balet sebagai sarana pendidikan informal sekaligus kegiatan pementasan pertunjukkan seni tari balet sebagai sarana aspirasi dan kreasi masyarakat Struktur dalam Sekolah Tari Ballet Struktur yang berperan penting di sekolah balet memiliki tanggung jawab yang besar atas keberlangsungan tugasnya. Baik penari, pelatih maupun direktur dari sekolah balet harus senantiasa bekerja sama dalam menjalankan tugasnya. Pelaku utama yang terdapat dalam sekolah balet antara lain :

13 17 1. Direktur Merupakan seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap keberadaan dan keberlangsungan sekolah balet tersebut. 2. Pimpinan Merupakan seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan kegiatan yang berlangsung di dalam area sekolah balet. Ia bertanggung jawab terhadap penari, tenaga pengajar maupun staff pendamping yang lainnya. 3. Pelatih Pelatih merupakan tenaga pengajar, baik tenaga pengajar dalam bidang teknik gerakan maupun teknik dari teori balet. 4. Penari Para penari bertanggung jawab penuh terhadap setiap peran yang ia mainkan pada saat suatu pertunjukkan. Pada segi teknis pelatihan, penari juga harus mengikuti peraturan peraturan yang berlaku. 5. Stage Manager Bertanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan sebuah pementasan pertunjukkan seni tari balet. Tanggung jawab tersebut meliputi desain latar panggung, pencahayaan, suara, mekanika elektrikal dan juga desain back stage. 6. Musisi Musisi ini bertanggung jawab terhadap keberlangsungan musik pada sekolah balet. Ia bertanggung jawab penuh terhadap para pemain orkestra, para pianis dan juga aransemen musikal yang biasanya dipakai pada saat pertunjukkan.

14 Perkembangan Sekolah Ballet di Eropa dan Amerika Eropa Eropa merupakan tempat dimana awal lahirnya tari balet, oleh karena itu berikut beberapa sekolah balet yang terkenal di Eropa : 1. The Royal Ballet School Sekolah ini didirikan pada tahun 1926, ketika Dame Ninette de Valois membuka Academy of Choreographic Art. Terinspirasi untuk menciptakan sebuah perusahaan balet dan sekolah, ia berkolaborasi dengan Lilian Baylis, penyewa dan manajer dari Old Vic Theatre. The Royal Charter diberikan pada bulan Oktober 1956 dan Sekolah dan perusahaan diberi nama The Royal Ballet School, The Royal Ballet dan Sadler Wells Royal Ballet ( kemudian berganti nama menjadi Royal Ballet Birmingham menyusul kepindahan yang ada pada tahun 1990 ). Sejak saat itu sekolah balet itu telah menjadi sekolah balet klasik terbaik dan terkemuka di Inggris, mendapatkan dukungan pemerintah dan lembaga internasional yang menarik siswa balet yang terbaik di seluruh dunia. (Sumber : 2. Opera de Paris Pada tahun 1713 Raja Lois ke XIV mendirikan sebuah The Royal Academy of Music, yang sekarang menjadi Opera de Paris. Pada tahun 1784, sebuah dekrit kedua Louis XVI memperpanjang durasi kelas

15 19 dan menciptakan kelas khusus untuk anak di bawah dua belas tahun. Hal ini memang lebih baik untuk merekrut siswa di usia yang sangat muda, tanpa pelatihan apapun dan, oleh karena itu setiap kesalahan untuk memperbaiki. Setelah itu, revolusi Perancis dan Kekaisaran tidak menantang sekolah tetapi memperbaiki fungsi dengan serangkaian peraturan (Sumber : 3. Balleto Di Roma Balleto Di Roma didirikan pada tahun 1960 berkat kolaborasi artistik dari dua ikon tari Italia: Franca Bartolomei, penari dan choreographer of the major opera houses of Italian dan l'etoile Zappolini Walter, Direktur School of Dance Teatro dell'opera di Roma. Selama lima puluh tahun Balleto Di Roma telah melihat kesuksesan kolaborasi bergengsi dan banyak jiwa kreatif, tapi jelas profil artistik hari ini adalah hasil dari pertemuan dengan balet bergengsi Tuscany dan sinergi dari tahun 2001 sampai 2007 Cristina Bozzolini. (Sumber: a/)

16 Amerika Perkembangan tari balet juga sampai pada Amerika, di Amerika tari balet juga terbilang popular. Berikut beberapa sekolah balet di Amerika yang terkenal : 1. American Ballet Theatre Pada tahun 1980, Mikhail Baryshnikov menjadi Direktur Artistik American Ballet Theatre. Di bawah kepemimpinannya, banyak balet klasik yang dipentaskan dan diperbaharui. Pada bulan Oktober 1992, mantan American Ballet Theatre Principal Dancer, Kevin McKenzie diangkat sebagai Direktur Artistik.McKenzie, teguh dalam visinya ABT sebagai "Amerika", berkomitmen untuk mempertahankan repertoar Perusahaan yang luas, dan untuk membawa seni teater tari dengan tahapan besar dunia. Selama sejarah hampir 75 tahun. ABT telah muncul di lima puluh negara bagian Amerika Serikat. Sesuai dengan komitmen lama perusahaan untuk membawa yang terbaik dari tari kepada khalayak internasional terluas, ABT baru-baru ini menikmati kesuksesan kemenangan dengan keterlibatan di Hong Kong, Havana, Moskow dan Beijing. (Sumber :

17 21 2. New York City Ballet Ballet New York City adalah salah satu perusahaan tari terkemuka di dunia, dengan daftar penari yang terkemuka. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1948 oleh George Balanchine dan Lincoln Kirstein, dan dengan cepat menjadi terkenal di dunia untuk gaya atletik dan kontemporer. Jerome Robbins bergabung NYCB tahun berikutnya dan dengan Balanchine, membantu untuk membangun perbendaharaan mengejutkan dan tegas menetapkan perusahaan di New York. New York City Ballet berutang keberadaannya ke Lincoln Kirstein, yang membayangkan sebuah balet Amerika di mana penari muda dapat dilatih dan dididik di bawah bimbingan master balet terbesar. Ketika ia bertemu George Balanchine di London pada tahun 1933, Kirstein tahu bahwa dia telah menemukan orang yang tepat untuk mimpinya. Balanchine bepergian ke Amerika atas undangan Kirstein, dan pada tahun 1934 dua orang membuka School of American Ballet, di mana Balanchine melatih penari dengan gaya yang inovatif dan teknik yang cocok dengan idenya baru. (Sumber : 3. Canada s National Ballet School Didirikan pada tahun 1959 oleh Celia Franca dan Betty Oliphant. Sekolah Ballet

18 22 Nasional Kanada adalah salah satu lembaga pelatihan terkemuka di dunia untuk calon penari muda dan guru. Menarik siswa dari seluruh negeri dan di seluruh dunia, NBS adalah satu-satunya akademi balet di Amerika Utara untuk memberikan pelatihan tari elit dan instruksi akademik. (Sumber : Sekolah Ballet di Indonesia Indonesia memiliki beberapa sekolah ballet yang ternama, dan dikenal hingga lingkup Asia Tenggara: 1. Namarina Ballet School Namarina adalah institusi pendidikan nonformal yang bergerak dibidang tari balet, jazz dan fitness (kebugaran). Didirikan pada 30 Desember 1956 oleh Almarhum Nanny Lubis sebagai pendiri dan pemimpin. Dalam ruang lingkup Asia Tenggara, Namarina merupakan suatu institusi seni terutama balet yang tertua. Dalam usia yang terbilang panjang sulit rasanya dicapai Namarina tidak solid sebagai sebuah institusi. Namarina terdaftar sejak The Royal Academy of Dancing. (Sumber : content&view=article&id=20&itemid=27)

19 23 2. Bailamos Dance School Bailamos Dance School merupakan sekolah tari terkemuka di Yogyakarta, terutama dalam balet klasik, tari ballroom/latin dan hip hop. Bailamos Dance School menyediakan kelas terbuka, kelas privat, kelas kelompok, kelas anak-anak untuk ballroom dan balet klasik. Bailamos Dance School telah diberi hak oleh United Kingdom Alliance of Professional Teachers of Dancing (U.K.A.) untuk mengorganisasi examinations untuk gelar dan penghargaan U.K.A. (Sumber : ) 3. Forever Dance Center Forever Dance Center Jakarta Indonesia, adalah sekolah balet dan tari modern school Jakarta, yaitu hip-hop dance, K-pop dance yang dibuka pada 8 Agustus 2010 di Pulomas Jakarta Timur, Forever Dance Center didirikan oleh Monika Djauhari S.Kom,. Forever Dance Center adalah internasional standar Dance Studio, salah satu studio tari terbaik di Pulomas Timur Jakarta. Forever Dance Center memiliki perjanjian dengan Marlupi Dance Academy (dalam berhubungan dengan Royal Academy of Dance London UK). Forever Dance Center adalah cabang dari Marlupi Dance Academy Jakarta. (Sumber :

20 Ballet Sumber Cipta Sejarah Ballet Sumber Cipta Sekolah Pendidikan Tari Sumber Cipta didirikan tahun 1976 oleh Farida Oetoyo. Awalnya mendirikan sekolah balet tahun 1959 bersama sama dengan Yulini Parani. Farida Oetoyo merupakan lulusan dari Akademi Balet Bolshoi Moskow, Rusia. Farida mendaftarkan diri ke Akademi Balet Bolshoi dan ia mendapatkan beasiswa selama 4 tahun, dan lulus dengan gelar Artist of Ballerina dengan nilai terbaik. Sekolah ini awalnya diberi nama Nritya Sundara, berlokasi di Jakarta Pusat. Pada Tahun 1976 sekolah ini berganti nama menjadi Sumber Cipta. Sejak saat itu, Sumber Cipta tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sekolah balet teraktif di Jakarta, dengan network nasional dan internasionalnya yang ekstensif. Sebagai satu satunya sekolah balet di Jakarta yang mengikuti Metode Vaganova, Sumber Cipta berharap untuk dapat memberikan pendidikan balet yang terbaik untuk muridnya. Metode Vaganova, yang diciptakan oleh ballerina dan guru balet asal Rusia Agrippina Vaganova, adalah gabungan dari metode metode Prancis, Italy dan lainnya, yang mengambil elemen elemen terbaik dari setiap metode. (Sumber : ) Visi dan Misi Ballet Sumber Cipta Visi Ballet Sumber Cipta Menjadi referensi yang baik serta menjadi pondasi pendidikan tari di Indonesia, khususnya balet dan tari tradisional. Sumber Cipta bertujuan untuk menjadi sumber latihan dan pendidikan bagi penari muda Indonesia, yang di bombing oleh para pengajar professional

21 25 kami dibantu kerjasama dengan dance company international/ pengajar tamu. (Sumber : Misi Ballet Sumber Cipta Misi sekolah sumber cipta adalah untuk menyediakan kesempatan yang menginspirasi orang semua umur dan dari back ground yang berbeda untuk belajar tari, memasyarakatkan apresiasi terhadap seni dan kegunaan tari balet dan membuat tarian tersedia sebagai pilihan dalam mengekspresikan budaya dan kreativitas yang sangat penting Kami ingin meningkatkan latar belakang pendidikan bagi para penari yang ingin meniti karir di cabang tarian ballet klasik, juga di cabang tari tradisional lainnya, tapi juga bagi para pecinta dan peminat tarian yang ingin tahu dan ingin belajar lebih lanjut mengenai ballet. Kami ingin mengajar dan mendidik bakat-bakat muda agar generasi penari, artis, dan para seniman tari Indonesia dapat terus regenerasi. Dan akhirnya, kami bertujuan menjadi bagian dari dunia seni Indonesia yang melibatkan tidak hanya pendidikan tapi juga wadah profesional untuk penari profesional, untuk menciptakan pertunjukan tari berkualitas setiap kali kami tampil ke hadapan masyarakat. (Sumber :

22 Perkembangan Interior pada Sekolah Balet Perkembangan Interior pada Masa Renaissance Renaissance merupakan masa pencerahan pada abad 15 dan abad 16 dimana ilmu pengetahuan dan intelektual di masa itu sedang berkembang. Renaissence sendiri berasal dari kata rebirth yaitu dimana konsep klasik Yunani dan Romawi diangkat kembali. Pada masa itu perkembangan ekonomi dan perbankan di kota Italy sedang melaju pesat dan peradaban masa renaissance masyarakat berat sedang ditata kembali untuk lebih baik. Renaissance merupakan lanjutan dari gaya Gotik. Pada setiap masa seni rupa, Renaissance memiliki ciri khas pada karya arsitektur, interior dan furnitur. Penggunaan bentuk geometri banyak digunakan. Mayoritas pemakaian bahan bangunan/material dari marmer pada interior dan warna bangunan yang cenderung monochrome atau satu warna. Bangunan kaya akan elemen dekoratif, baik pada interior maupun eksterior bangunan. Elemen dekoratif tersebut umumnya berupa ukiran/sculpture, relief serta lukisan-lukisan. Tema elemen dekoratif tersebut umumya melambangkan karakter-karakter atau penginterpretasian alam dan sosok manusia, flora, fauna serta pemandangan alam. Pada ruang dalam, bagian dinding dan langit-langit umumnya dilapisi ukiran (stucco) yang obyeknya seputar flora, sosok dan perilaku dari fauna dan manusia, topeng-topeng, perahu maupun perisai. (Sumber : Catatan Pribadi Matakuliah Sejarah Seni Rupa Barat) Perkembangan Interior pada Masa Barok Barok adalah suatu istilah dari periode seni dan gaya seni yang mendominasi. Awal berkembang di Prancis dan sering dikatakan gaya Raja Louis ke XIV pada masa Barok merupakan gaya yang cukup rumit, dinamis dan berlebihan, kebalikan dengan gaya klasik. Hal tersebut sangat didukung penuh oleh gereja katolik pada masa itu.

23 27 Arsitektur yang terkenal pada masa itu sampai saat ini adalah areal view of Saint Peter s karya Bernini. Karakteristik pada masa Barok dapat dicirikan berupa ornamen - ornamen yang berlebihan, desain yang sederhana menjadi terlihat rumit, kemudian mengambil inspirasi bentuk - bentuk dari alam seperti daun, bunga, sulur sulur dan kerang. Bentuk oval lebih sring digunakan pada periode Barok. Biasanya gaya desain ini diperuntukkan untuk orang orang kaya dan berkuasa pada masa itu. (Sumber : Catatan Pribadi Matakuliah Sejarah Seni Rupa Barat) Perkembangan Interior pada Masa Rokoko Rokoko adalah suatu istilah dari periode seni dan gaya seni yang mendominasi. Pada mulanya berkembang di Prancis pada abad 18 masa Raja Louis ke XV pada Rokoko berasal dari kata rocaille yang artinya batu krikil. Rokoko sendiri mendapat pengaruh dari Cina yang biasa disebut chinoserie. Rokoko lebih melukiskan tentang kehidupan bebas dari para aristokrat dan dinilai berlebihan dan mencerminkan selera rendah hal tersebut berpengaruh di kalangan atas Jerman. Unsur unsur cinta dan romantisme lebih diutamkan dalam gaya desain ini. Ciri khas dari gaya Rokoko adalah menggunakan detail sulur sulur lebih kecil, lebih elegan dan lebih terlihat ringan daripada gaya Barok, serta terlihat lebih santai bentuknya. Tokoh tokoh yang terkenal pada masa itu adalah Germanin Boffrand, Jean Honore Fragoned dan lain lain. (Sumber : Catatan Pribadi Matakuliah Sejarah Seni Rupa Barat)

24 Data Antropometri dan Ergonomi Pengertian Antropometri dan Ergonomi Pengertian Antropometri Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia (ukuran, berat, volume) dan kharakteristik khusus lain dari tubuh (ruang gerak) yang relevan dengan perancangan alat alat atau benda yang digunakan manusia dan pengaturan stasiun kerja. (Sumber : Catatan Pribadi Matakuliah Ergonomi) Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu ergos yang berarti kerja dan nomos yang berarti ilmu, sehingga jika kedua kata tersebut digabungkan menjadi ergonomi yang berarti ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam kaitan dengan pekerjaan. (Sumber : Catatan Pribadi Matakuliah Ergonomi) Antropometri dan Ergonomi Anak Bentuk tubuh anak dapat dikatakan masih dalam tahap tumbuh kembang, oleh karena itu ukuran dan bentuk tubuh setiap anak juga dapat berbeda beda, berbeda juga dengan bentuk dan ukuran tubuh orang dewasa. Berikut adalah antropometri dan ergonomi kelompok anak usia 6 11 tahun pada umumnya :

25 29 Tabel 2.1 Tabel Berat Badan Aanak (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 104) Tabel 2.2 Tinggi Badan Anak (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 104)

26 30 Tabel 2.3 Tabel Tinggi Sikap Duduk Tegak Anak (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 105) Tabel 2.4 Tabel Rentang Siku ke Siku Anak (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 105)

27 31 Tabel 2.5 Tabel Rentang Pinggul Anak (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 106) Tabel 2.6 Tabel Tinggi Bersih Paha Anak (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 106)

28 32 Tabel 2.7 Tabel Tinggi Lutut Anak (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 107) Tabel 2.8 Tabel Tinggi Lipatan Dalam Anak (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 107)

29 33 Tabel 2.9 Tabel Jarak Pantat Lipatan Dalam Anak (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 108) Tabel 2.10 Tabel Jarak Pantat-Lutut Dalam Anak (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 108)

30 Antropometri dan Ergonomi Dewasa Dalam dimensi tubuh orang dewasa juga berbeda - beda, dapat diklasifikasikan dari gender, pria atau wanita, dari umur, ras dan lain lain. Perbedaan ergonomi dapat dilihat dari berbagai aspek. Berikut antropomatri dan ergonomi orang dewasa : Gambar 2.1 Tubuh Manusia dan Golden Section (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 4)

31 35 Gambar 2.2 Sistem Sambungan Tubuh Manusia (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 37) Gambar 2.3 Pedoman Dimensi Antropometrik (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 56)

32 36 Tabel 2.11 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Berat Badan (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 83) Tabel 2.12 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Tinggi Badan (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 84)

33 37 Tabel 2.13 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Tinggi Duduk Tegak (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 85) Tabel 2.17 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Tinggi Duduk Normal (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 86)

34 38 Tabel 2.15 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Rentang Siku ke Siku (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 87) Tabel 2.16 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Rentang Panggung (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 88)

35 39 Tabel 2.17 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Tinggi Siku pada Posisi Istirahat (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 89) Tabel 2.18 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Tinngi Bersih Paha (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 90)

36 40 Tabel 2.19 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Tinggi Lutut (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 91) Tabel 2.20 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Tinggi Lipatan Dalam Lutut (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 92)

37 41 Tabel 2.21 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Jarak Pantat-Lipatan Dalam Lutut (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 93) Tabel 2.22 Tabel Dimensi Kelompok Dewasa Berdasarkan Jarak Pantat-Lutut (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 94)

38 42 Gambar 2.4 Berbagai Macam Dimensi Tubuh Struktural (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 96) Gambar 2.5 Dimensi Tubuh Fungsional (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, halaman 98)

39 Data Khusus Observasi Lapangan Ballet Sumber Cipta Gambar 2.6 Logo Ballet Sumber Cipta (Sumber : Google Image) Sejarah Ballet Sumber Cipta Sekolah Pendidikan Tari Sumber Cipta didirikan tahun 1976 oleh Farida Oetoyo. Awalnya mendirikan sekolah balet tahun 1959 bersama sama dengan Yulini Parani. Farida Oetoyo merupakan lulusan dari Akademi Balet Bolshoi Moskow, Rusia. Farida mendaftarkan diri ke Akademi Balet Bolshoi dan ia mendapatkan beasiswa selama 4 tahun, dan lulus dengan gelar Artist of Ballerina dengan nilai terbaik. Sekolah ini awalnya diberi nama Nritya Sundara, berlokasi di Jakarta Pusat. Pada Tahun 1976 sekolah ini berganti nama menjadi Sumber Cipta. Sejak saat itu, Sumber Cipta tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sekolah balet teraktif di Jakarta, dengan network nasional dan internasionalnya yang ekstensif. Sebagai satu satunya sekolah balet di Jakarta yang mengikuti Metode Vaganova, Sumber Cipta berharap untuk dapat memberikan pendidikan balet yang terbaik untuk muridnya. Metode Vaganova, yang diciptakan oleh ballerina dan guru balet asal Rusia Agrippina Vaganova, adalah gabungan dari metode - metode Prancis, Italy dan lainnya, yang mengambil elemen - elemen terbaik dari setiap metode. (Sumber : )

40 Lokasi Ballet Sumber Cipta terletak di Jl. Ciputat Raya 1, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Letak Ballet Sumber Cipta berada di jalan raya utama dan mudah diakses oleh masyarakat. Namun kurangnya tanda yang memberikan gambaran letak Ballet Sumber Cipta agaknya sulit untuk menemukannya Srruktur Organisasi Gambar 2.7 Denah Menuju Ballet Sumber Cipta (Sumber : Google Maps) Direktur Artistik Manager Staff Kantor Staff Pengajar Bagan 2.1 Struktur Organisasi Ballet Sumber Cipta (Sumber: Ballet Sumber Cipta) Visi dan Misi Ballet Sumber Cipta Visi Menjadi referensi yang baik serta menjadi pondasi pendidikan tari di Indonesia, khususnya balet dan tari

41 45 tradisional. Sumber Cipta bertujuan untuk menjadi sumber latihan dan pendidikan bagi penari muda Indonesia, yang di bombing oleh para pengajar professional kami dibantu kerjasama dengan dance company international/ pengajar tamu. Misi Misi sekolah sumber cipta adalah untuk menyediakan kesempatan yang menginspirasi orang semua umur dan dari back ground yang berbeda untuk belajar tari, memasyarakatkan apresiasi terhadap seni dan kegunaan tari balet dan membuat tarian tersedia sebagai pilihan dalam mengekspresikan budaya dan kreativitas yang sangat penting Kami ingin meningkatkan latar belakang pendidikan bagi para penari yang ingin meniti karir di cabang tarian balet klasik, juga di cabang tari tradisional lainnya, tapi juga bagi para pecinta dan peminat tarian yang ingin tahu dan ingin belajar lebih lanjut mengenai balet. Kami ingin mengajar dan mendidik bakat-bakat muda agar generasi penari, artis, dan para seniman tari Indonesia dapat terus regenerasi. Dan akhirnya, kami bertujuan menjadi bagian dari dunia seni Indonesia yang melibatkan tidak hanya pendidikan tapi juga wadah profesional untuk penari profesional, untuk menciptakan pertunjukan tari berkualitas setiap kali kami tampil ke hadapan masyarakat. (Sumber : )

42 Fasilitas Bangunan Ballet Sumber Cipta merupakan sebuah gedung dengan desain rustic, bangunan ini terdiri dari tiga lantai yang memiliki fungsi dan fasilitas masing-masing. Akan dibahas bangunan lantai satu hingga lantai tiga, sebagai berikut : 1. Lantai 1 terdapat area public dimana terdiri dari ruang tunggu yang sangat digunakan untuk para orangtua, pengunjung ataupun orang orang yang les di tempat tersebut. Ruang tunggu yang terletak pada bagian teras juga terdapat papan informasi yang berisikan poster - poster acara dan pengumuman. Kemudian area semi private di lantai 1 terdapat kantor dan ruang para pengajar. Di dalam kantornya pun terdapat mesin minuman yang digunakan untuk menjual minuman dingin. Untuk area private dalam ruang kantor dan pengajar terdapat ruang kostum yang berfungsi untuk menyimpan kostum kostum para ballerina, yang diletakkan pada kotak plastik dan disusun berdasarkan event yang pernah diselenggarakan. Kemudian pada lantai 1 juga terdapat ruang kelas sebesar 10 m x 10 m. Ruangan tersebut dapat menampung 10 sampai 12 siswa balet dan terkadang kelas tersebut digunakan untuk pentas kecil para balerina. Kelas ini juga digunakan untuk tari balet, belly dance, dan lain lain. Tidak hanya ada ruang kelas, Didekat runag kelas terdapat ruang ganti untuk para siswa balet yang di lengkapi dengan loker penyimpanan dan juga terdapat toilet pada ruang ganti. 2. Lantai 2 terdapat satu ruang kelas yang sama dengan pada lantai 1, ruangan berukuran 10m x 10m. Kelas ini biasanya hanya digunakan untuk balet. Di gedung Ballet Sumber Cipta tidak hanya kelas menari tetapi terdapat 2 studio musik dari Musisi Wong Aksan dan juga terdapat tempat penyimpanan untuk keperluan studio musik. Pada bagian teras lantai 2 terdapat tempat untuk bersantai, disertai dengan kursi kursi santai.

43 47 3. Pada lantai 3 terdapat ruang kelas yang lebih besar dari lantai 1 dan 2 yang digunakan hanya untuk balet. Kaemudan terdapat tempat penyimpanan untuk keperluan balet. Pada lantai 3 juga terdapat toilet. Gambar 2.8 Ruang Kantor dan Ruang Tunggu (Sumber : Data Pribadi) Gambar 2.9 Ruang Tunggu (Sumber : Data Pribadi)

44 48 Gambar 2.10 Papan Pengumuman Ballet Sumber Cipta (Sumber : Data Pribadi) Gambar 2.11 Tangga Akses Keruang Kelas (Sumber : Data Pribadi)

45 49 Gambar 2.12 Ruang Kelas (Sumber : Data Pribadi) Gambar 2.13 Audio untuk Latihan Menari (Sumber : Data Pribadi)

46 50 Gambar 2.14 Ruang Ganti Pakaian (Sumber : Data Pribadi) Gambar 2.15 Ruang Ganti Pakaian (Sumber : Data Pribadi)

47 51 Gambar 2.16 Loker pada Ruang Ganti Pakaian (Sumber : Data Pribadi) Gambar 2.17 Ruang Ganti Pakaian (Sumber : Data Pribadi)

48 52 Gambar 2.18 Ruang Penyimpanan Kostum dan Dekorasi (Sumber : Data Pribadi) Gambar 2.19 Ruang Kantor (Sumber : Data Pribadi)

49 53 Gambar 2.20 Lemari Storage pada Ruang Kantor (Sumber : Data Pribadi) Gambar 2.21 Tempat Istirahat pada Ruang Kantor (Sumber : Data Pribadi)

50 Klasifikasi Kelas Tari Ballet Sumber Cipta Jenis Kelas Tingkatan Umur Keterangan Pra Pemula Pemula Pemula 1 & 2 Tingkat 1 Ballet klasik adalah ilmu klasik yang dapat menciptakan gerakan-gerakan yang sangat dinamis dan indah. Perlu waktu yang Ballet Klasik Tingkat 2 cukup lama dalam mempelajari ilmu dari Tingkat 3 ballet klasik ini. Tingkat 4 Tingkat 5 Tingkat Special Class Lanjut 1,2,3 Rehearsal Class Adult Ballet Tari Bali Sanggar Puspita Tari Bali adalah tari dari Provinsi dimana mempelajari tari tari

51 55 tradisioanal asal Bali. Sanggar Padma Sari Senam Senam Berty Tilarso Aikido Aikido Takiotoshi Nagare Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Aikido adalah seni beladiri yang mempunyai akar pertumbuhan dan budaya dari Jepang. Aikido merupakan modernisasi pemikiran Jepang dengan budaya Jepang tradisional Belly Dance Belly Dance Belly dance adalah tari yang berasal dari timur tengah dan biasanya gearkannya mengayunkan pinggul dan perut. (Tabel 2.23 Klasifikasi Kelas Ballet Sumber Cipta)

52 Genecela Dance Center Gambar 2.22 Logo Genecela Dance Center (Sumber : Google Image) Sejarah Genecela Dance Center Bulan Januari 1996, Yasinta R. Suryani, SE, mulai mendirikan studio tari Genecela Dance Center sebagai perwujudan cita-citanya semasa kecil, yaitu menjadi seorang guru di sekolah tari milik sendiri. Dengan memiliki bekal tehnik menari yang baik setelah menimba ilmu lebih dari 20 tahun dengan salah satu guru besar balet di Jakarta yaitu Ibu Farida Oetoyo, ditambah pengalamannya mengikuti berbagai pelatihan dan sebagai penari dari koreografer besar dalam negeri dan luar negeri, juga sebagai penari professional yang telah mengikuti beberapa event menari di dalam negeri dan luar negeri (Hong Kong, Jepang, Austria), menyebabkan beliau semakin yakin bisa mewujudkan cita-citanya mencari dan membina penari-penari sejak usia dini dengan tekhnik menari yang benar dan baik, yang nantinya bisa mencetak penari profesional Indonesia yang bisa dibanggakan. Perjalanan sekolah tari Genecela ini mengalami perkembangan yang cukup baik, terutama setelah dibuka kelas tari selain balet klasik, yaitu Jazz Dance, Hip Hop dan Tap Dance, di bawah pembinaan dan pengawasan langsung dari Mr. Edmund Gaerlan, sebagai pengajar professional yang bertaraf Internasional dan satu-satunya pengajar Tap Dance di Indonesia yang berasal dari Phillipina dan memiliki pengalaman yang sangat luas di bidang tari.

53 57 Genecela Dance Centre (GDC), memfokuskan pengajaran tari yang bersifat akademis di bidang Classical Ballet, Tap Dance, Jazz Dance, Hip Hop Dance dengan berdasarkan Dance Syllabus dengan pengajar-pengajar professional yang berpengalaman. Genecela Dance Centre (GDC) telah bekerjasama dengan Dance Syllabus dari Australia yaitu ATOD (Australian Teachers of Dancing) dan juga dengan ujian kenaikan tingkat setiap tahun. (Sumber : Lokasi Genacela Dance Center terletak di Taman Kedoya Sport Club, Jl. Kedoya Palma Raya Blok FC no.1, Taman Kedoya Baru, Jakarta Barat, Indonesia Letak Genecela Dance Center memang tidak berada di kawasan besar, Genecela terletak di Sport Club sebuah kompleks perumahan di arah kedoya baru. Tidak banyak petunjuk arah untuk kea rah Genecela Dance Center. Gambar 2.23 Denah Menuju Genecela Dance Center (Sumber : Google Maps)

54 58 Gambar 2.24 Tampak Depan Sport Club Tempat Genecela Dance Center (Sumber : Web Genecela Dance Center) Struktur Organisasi Direktur Artistik Manager Staff Kantor Staff Pengajar Administrasi Bagan 2.2 Struktur Organisasi Genecela Dance Center Visi dan Misi Genecela Dance Center Visi Untuk selalu mendukung secara aktif murid-murid dari segala usia, mendapatkan pengalaman di dunia tari dan secara bersamaan mereka akan mendapatkan keuntungan-keuntungan lebih yaitu peningkatan percaya diri, perkembangan fisik dan mental yang seimbang, pembentukan postur dan koordinasi

55 59 tubuh yang baik, pengembangan kepribadian dan mendapatkan kebugaran tubuh. Misi Menciptakan penari - penari yang handal yang akan membawa nama baik Indonesia yang bisa go Nasional dan Internasional, menyelenggarakan pementasan-pementasan atau program performing arts yang berkualitas dari tahun ke tahun, yang tujuan akhirnya akan meningkatkan apresiasi masyarakat luas terhadap seni, khususnya seni tari dan Performing Arts. (Sumber : Fasilitas Genecela Dance Center berada di sebuah gedung sport club, letaknya di lantai 2 dari sport club tersebut. Sebelum memasuki pintu masuk Genecela Dance Center terdapat sebuah toilet yang di gunakan untuk para pengunjung. Ketika masuk ke dalam Genecela Dance Center langsung terdapat satu buah kursi panjang yang berfungsi untuk menunggu atau mengantar siswa/i yang sedang berlatih balet. Pada dinding ruang tunggu terdapat foto foto saat para siswa pentas dan poster - poster acara Genecela Dance Center. Di ruang tunggu juga terdapat sebuah rak kaca yang berisi hiasan hiasan rambut ditujukan untuk dijual. Sebelah kiri dari ruang tunggu terdapat ruang kantor yang berfungsi untuk administrasi dan finance dari Genecela, ukuran ruang kantor pun terbilang cukup kecil, hanya terdapat meja, kursi dan beberapa lemari pennyimpanan untuk berkas berkas. Genecela Dance Center memiliki 1 ruang kelas yang digunakan untuk tari balet, tap dance, modern dance dan lain lain. Kapasitas maksimal kelas dapat menampung sebanyak 20 orang. Sistem latihan balet digunakan sebuah radio tape untuk memutar

56 60 musik, di dalam ruang balet terdapat meja, radio tape, dan lemari kecil. Ruang ganti untuk para balerina terdapat pada ruang kelas. Genecela Dance Center terbilang cukup kecil untuk sebuah sekolah balet, letaknya yang berada di pojok pada lantai 2, Nampak tidak terlihat seperti sekolah balet. Fasilitas pada Genecela terbilang cukup kurang, namun terlepas dar itu semua, sistem pengajaran di Genecela sanagat baik. Gambar 2.25 Pintu Masuk Genecela Dance Center (Sumber : Data Pribadi)

57 61 Gambar 2.26 Lemari Hiasan di depan Pintu Masuk (Sumber : Data Pribadi) Gambar 2.27 Toilet Dekat Pintu Masuk Genecela Dance Center (Sumber : Data Pribadi)

58 62 Gambar 2.28 Ruang Tunggu pada Genecela Dance Center (Sumber : Data Pribadi) Gambar 2.29 Ruang Kantor (Sumber : Data Pribadi)

59 63 Gambar 2.30 Storage Kostum terletak di Ruang Kantor (Sumber : Data Pribadi) Gambar 2.31 Tempat Sepatu dan Menuju Ruang Kelas (Sumber : Data Pribadi)

60 64 Gambar 2.32 Papan Pengumuman Genecela Dance Center (Sumber : Data Pribadi) Gambar 2.33 Ruang Kelas Genecela Dance Center (Sumber : Data Pribadi)

61 Klasifikasi Kelas Tari Genecela Dance Center Jenis Kelas Tingkatan Umur Keterangan Baby Class Pre- Pimary Ballet Klasik Grade 1 Grade 2 Grade 3 Grade 4 Grade 5 Pre Elementary Elementary Intermediate 1 Intermediate 2 Advance 1 Ballet klasik adalah ilmu klasik yang dapat menciptakan gerakan-gerakan yang sangat dinamis dan indah. Perlu waktu yang cukup lama dalam mempelajari ilmu dari ballet klasik ini. Advance 2 Modern Jazz Modern Jazz dance adalah seni gerak yang menggunakan semua gerakangerakan yang dirangkum dalam satu kesatuan gerak berbentuk tarian yang sangat indah

Studi Pustaka. Definisi. Sejarah. Balet di Indonesia. Klasifikasi. Atribut. Tugas Akhir

Studi Pustaka. Definisi. Sejarah. Balet di Indonesia. Klasifikasi. Atribut. Tugas Akhir Studi Definisi Balet adalah sebuah bentuk tarian dengan tradisi, teknik, metode dan bentuk gerakan yang unik yang membedakan dari bentuk tari teater yang lain. Balet lahir di Itali dan berkembang pesat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. usia 3 9 tahun, yang bertujuan untuk memperkenalkan Creative. sikap tubuh, berguna juga untuk meningkatkan keterampilan, menguasai

LAMPIRAN. usia 3 9 tahun, yang bertujuan untuk memperkenalkan Creative. sikap tubuh, berguna juga untuk meningkatkan keterampilan, menguasai LAMPIRAN Kurikulum Balet berdasarkan hasil survey : 1. Namarina a. Kelas Children Classes Adalah tingkatan kelas - kelas ballet yang diperuntukan bagi anak usia 3 9 tahun, yang bertujuan untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia seni tari di Indonesia mulai berkembang sejak zaman prasejarah. Berbagai jenis tarian masuk ke Indonesia pada saat zaman jajahan seperti drama musical, kontemporer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah dikenal oleh masyarakatnya. Dari zaman ke zaman seni mengalami banyak perubahan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia seni di Indonesia saat ini sudah berkembang dari zaman ke zaman dan semakin dikenal oleh masyarakatnya. Dari zaman ke zaman seni mengalami banyak perubahan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Latar Belakang. Latar Belakang Topik

Bab I. Pendahuluan. Latar Belakang. Latar Belakang Topik Bab I. Pendahuluan I.1. Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Topik Menari adalah salah satu cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan diri kita secara lebih spontan. Sesuai dengan perkembangan jaman,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SEKOLAH BALET DI SURAKARTA

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SEKOLAH BALET DI SURAKARTA TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SEKOLAH BALET DI SURAKARTA Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

produktifitas,efisiensi kebutuhan fisik bagi pengguna.

produktifitas,efisiensi kebutuhan fisik bagi pengguna. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni adalah bagian yang sangat penting dari sebuah kebudayaan yang mana memiliki suatu peran terhadap kondisi mental dan spiritual manusia. Salah satu bentuknya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni tari merupakan ekspresi yang diungkapkan oleh jiwa seseorang melalui gerakan tubuh yang diiringi musik tertentu sesuai dengan ekspresi yang ingin disampaikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau

Lebih terperinci

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

ARTIKEL TENTANG SENI TARI NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah salah satu sarana hiburan bagi masyarakat. Baik itu seni musik, seni rupa, seni tari maupun seni teater. Seiring dengan kemajuan zaman, seni juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Dunia Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra. Namun, seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia Makin berkembangnya pola pikir manusia dari tahun ke tahun, makin berkembang pula kreativitas manusia tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pergeseran gaya hidup masyarakat, terutama masyarakat perkotaan, memberikan pengaruh yang begitu besar. Salah satunya dalam hal olah tubuh tidak hanya monoton olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERANCANGAN Seiring dengan kemajuan zaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik yang mengandung irama, lagu, dan keharmonisan yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran; waktu atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sarana penyucian jiwa dan pengenalan unsur rohani dari diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa dan hati pendengarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan cabang dari seni. Seni musik juga termasuk salah satu media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Gambaran kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam menjadikan kesenian sebagai salah satu perwujudan jati diri bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas. Kesenian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kesenian tradisional daerah dengan kekhasannya masing-masing senantiasa mengungkapkan alam pikiran dan kehidupan kultural daerah yang bersangkutan. Adanya berbagai

Lebih terperinci

3. Karakteristik tari

3. Karakteristik tari 3. Karakteristik tari Pada sub bab satu telah dijelaskan jenis tari dan sub bab dua dijelaskan tentang fungsi tari. Berdasarkan penjelasan dari dua sub bab tersebut, Anda tentunya telah memperoleh gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya zaman, fungsi busana mengalami sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Indonesia merupakan negara yang kaya akan produk seni. Berbagai produk seni yang khas dapat ditemukan di hampir seluruh daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya serta merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya serta merupakan sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesenian adalah bagian dari budaya serta merupakan sarana untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, bahwa segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia panggung industri hiburan kini berkembang menjadi sesuatu yang lebih menarik disimak dan diikuti oleh semua kalangan pelaku seni. Terlihat dari berbagai karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian. Musik juga memberi ketenangan ketika seseorang sedang mengalami permasalahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, berhasil mempengaruhi sebagian besar masyarakat dunia dengan cara memperkenalkan atau menjual produk

Lebih terperinci

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH 2016 2017 1 Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada orang laindan secara terorganisir dinamakan a katalog b

Lebih terperinci

mereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance

mereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance SEJARAH RENAISSANCE Masa Renaissance sering disebut juga masa pencerahan Atau masa kelahiran, karena menghidupkan kembali budaya-budaya klasik, hal ini disebabkan banyaknya pengaruh filsuf-filsuf dari

Lebih terperinci

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera, dengan ibukotanya adalah Palembang. Provinsi Sumatera Selatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek II.1.1 Tinjauan Proyek Judul : Pusat Pendidikan Budaya Betawi Tema : Arsitektur Betawi Lokasi : Jalan Bulungan Raya, Jakarta Selatan Luas Lahan : ±

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan untuk membantu dan mendukung Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan beberapa sumber dari dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah satu sarana untuk menerjemahkan atau mengekspresikan isi dan pikiran manusia. Salah satu bentuk yang dikenal secara luas adalah musik klasik yang di dalamnya

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan seni disebuah kota merupakan salah satu indikator pertumbuhan sebuah kota, bukan hanya dalam penguatan bidang ekonomi yang menjadikan sebuah kota dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ludruk merupakan seni kesenian tradisional khas daerah Jawa Timur. Ludruk digolongkan sebagai kesenian rakyat setengah lisan yang diekspresikan dalam bentuk gerak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Hiburan

Lebih terperinci

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah SuryoArt Craft Agus Suryono dulu adalah seorang desain interior dan properti kemudian menjadi karyawan perbankan, pada tahun 2011 pak Suryono memutuskan

Lebih terperinci

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I. BAB I. GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. Pendahuluan BATU PUTIH. GALERI SENI UKIR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Kelayakan Proyek Daerah Istimewa Yogyakarta secara geografis berada di pesisir pantai

Lebih terperinci

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB ARTIKEL OLEH: AJENG RATRI PRATIWI 105252479205 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DISUSUN OLEH Komang Kembar Dana Disusun oleh : Komang Kembar Dana 1 MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA STANDAR KOMPETENSI Mengapresiasi karya seni teater KOMPETENSI DASAR Menunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, banyak kegiatan yang dapat berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan masyarakat. Salah satu kegiatan yang berdampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Musik sebagai gaya hidup dan profesi Musik diperkirakan telah lahir sejak kehadiran manusia modern homo sapien yaitu sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN 7 BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN A. Pengertian Judul 1. Gorontalo Menunjukan sebuah nama lokasi/daerah yaitu Provinsi Gorontalo merupakan hasil pemekaran dari provinsi sebelumnya Provinsi Sulawesi Utara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Art Development Center di Banda Aceh sudah menjadi hal yang penting untuk dibahas. Terutama saat Tsunami membumihanguskan berbagai fasilitas yang ada, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan musik adalah bidang studi terkait dengan pengajaran dalam musik. Bidang studi ini mencakup semua aspek pembelajaran, termasuk psikomotor (pengembangan kemampuan),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya alam dan sumber daya manusia harus maksimal agar bisa menyejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. daya alam dan sumber daya manusia harus maksimal agar bisa menyejahterakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek Dalam era pembangunan seperti sekarang ini, sebuah negara diharuskan untuk bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, pengelolaan sumber daya alam dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup

Lebih terperinci

PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN. Didiek Prasetya M.Sn

PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN. Didiek Prasetya M.Sn PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN Didiek Prasetya M.Sn Sejarah Perkembangan Desain Setelah Revolusi Industri Arts and Crafts Movement (1850-1900) Revolusi Industri yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang

BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang mulai dari ujung barat sampai timur. Setiap wilayah mempunyai kebudayaan yang khas sebagai lambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ludruk merupakan sebuah drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelar di panggung. Pertunjukan kesenian yang berasal dari Jombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa sendiri merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh warga negara. Hal ini tidak terlepas dari kepedulian kepada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam suku, yang dapat di jumpai bermacam-macam adat istiadat, tradisi, dan kesenian yang ada dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak mulai mengenal dan belajar sesuatu. Anak kecil pada dasarnya senang mencoba aktivitas yang

Lebih terperinci

Art Nouveau. Ciri-ciri

Art Nouveau. Ciri-ciri Art Nouveau adalah sebuah aliran / style seni rupa modern yang marak pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Eropa daratan. Art nouveau merupakan lanjutan dari Art and craft movement. Abad ke-20 merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya. Berbagai jenis seni yang dimiliki Indonesia sangat beragam mulai dari bentuk, ciri khas,

Lebih terperinci

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA Di Ajeng Nur Prameswari Jl Raya Kapin 123D, Bekasi, (021)86905542, dhy.prameswari@gmail.com Yunida Sofiana, S.Sn, MDes Agus Iswahyudi, S.Sn PENDAHULUAN Janji-janji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan kisah yang disampaikan dengan cara bercerita. Dongeng biasanya disampaikan dan dibacakan oleh guru TK, SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik merupakan suatu seni yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Melalui Musik bisa menjadi salah satu sarana untuk mengekspresikan perasaan yang kita rasakan,dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku, yang memiliki seni budaya, dan adat istiadat, seperti tarian tradisional. Keragaman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Ditinjau dari kegiatan komersil, kota Medan memperlihatkan peningkatan di bidang hiburan musik khususnya. Hal ini terlihat pada statistic social budaya, presentase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah memasuki usia 60 tahun, manusia pada umumnya mengalami penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, manusia mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh masyarakat khusunya generasi muda. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan musik sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat Semarang dan sekitarnya seiring dengan perkembangan media audio (radio dan televisi) yang dapat diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009 BB I PENDHULUN 1.1. LTR BELKNG, sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreativ, maka seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah karya seni yang dapat dinikmati melalui indera pendengaran. Musik terbentuk dari perpaduan unsur suara atau bunyi, irama dan harmoni yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasak adalah kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan dan gaya hidup sehari hari. Mendengar kata masak pasti selalu identik dengan dunia wanita, tetapi pendapat

Lebih terperinci

Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester

Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester Pengantar Apresiasi Seni Oleh : Kuswarsantyo, M.Hum. Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester Buku referensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Yogyakarta telah lama dikenal sebagai kota pelajar. Hal ini didasarkan dari beberapa faktor, salah satunya adalah dalam segi tingginya kuantitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Proyek Pembangunan perekonomian Jakarta sebagai ibu kota semakin meningkat.seiring dengan pembangunan ini telah menjadikan jakarta dan menuntut ibu kota ini

Lebih terperinci

BAB IV A. HASIL KERJA PRAKTIK 1. Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa atau mencapai tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat

BAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni budaya merupakan salah satu warisan dari leluhur atau nenek moyang yang menjadi keanekaragaman suatu tradisi dan dimiliki oleh suatu daerah. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolisasinya sebagai ungkapan dari si pencipta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bahasa komunikasi yang disampaikan melalui suatu media. Seniman sebagai sumber komunikasi, sedangkan karya seni sebagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik merupakan media hiburan yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai

Lebih terperinci

Art Centre Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Art Centre Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Art Centre Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang

Lebih terperinci

Tujuan PCMS adalah untuk menciptakan musisi yang lengkap, musisi yang dapat mengekspresikan diri mereka secara terampil, kreatif dan artistik.

Tujuan PCMS adalah untuk menciptakan musisi yang lengkap, musisi yang dapat mengekspresikan diri mereka secara terampil, kreatif dan artistik. BAB II TINJAUAN UMUM PURWA CARAKA MUSIC STUDIO 2.1 Sejarah Perusahaan Purwa Caraka Music Studio berdiri pada tahun 1988, bermula dari sebuah rumah kecil di Jl. Mangga no. 12 Bandung. Kemudian pada tahun

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan 1 BAB I DEFINISI OPERASIONAL A. LATAR BELAKANG MASALAH Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia, karya seni merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan 13.466 pulau 1, yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan ujung tombak bagi kemajuan perekonomian negara. Pariwisata juga bertanggung jawab untuk membawa citra bangsa ke dunia Internasional. Semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Baik dari segi ekonomi, teknologi dan juga hukum. Untuk sektor ekonomi, pariwisata menjadi salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Seni 1. Pengertian Seni Menurut Soedarso (1988: 16-17) bahwa kata seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pemujaan, palayanan, donasi, permintaan atau mata pencaharian

Lebih terperinci

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seni merupakan salah satu konsep yang sulit untuk didefinisikan. Karena sulitnya, maka pengertian seni sering merujuk ke arah konsep metafisik, padahal pada

Lebih terperinci

PUSAT SENI PERTUNJUKAN DI BANDUNG

PUSAT SENI PERTUNJUKAN DI BANDUNG PUSAT SENI PERTUNJUKAN DI BANDUNG LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER II TAHUN 2006/2007 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh : MEDRIA SHEKAR RANI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian peserta didik, yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian peserta didik, yang terletak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada program pendidikan dasar dan menengah yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP

Lebih terperinci