Studi Pustaka. Definisi. Sejarah. Balet di Indonesia. Klasifikasi. Atribut. Tugas Akhir
|
|
- Hartanti Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Studi Definisi Balet adalah sebuah bentuk tarian dengan tradisi, teknik, metode dan bentuk gerakan yang unik yang membedakan dari bentuk tari teater yang lain. Balet lahir di Itali dan berkembang pesat di negara negara Eropa seperti Prancis, Rusia, Italia, Inggris, dan sekarang telah berkembang hampir di seluruuh dunia. Sejarah Balet lahir di Italia pada abad 15. Berawal pada acara pertemuan para bangsawan Italia, balet merupakan pertunjukkan tari yang ditampilkan untuk menghibur para undangan. Istilah ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti atau balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet itu sendiri dicetuskan oleh Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama ballet). Balet cukup berkembang di Indonesia dibuktikan dengan bermunculannya tempat tempat kursus balet balet di Indonesia, terutama di kota kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Namun jika dibandingkan dengan Jakarta, Surabaya masih tertinggal kemajuannya. Hal ini dilihat dari jumlah tempat kursus balet yang jauh lebih sedikit bila dibandingkan Jakarta. Tempat pendidikan balet di Indonesia terbatas pada tempat tempat kursus yang tidak seberapa besar. Menurut Nani Lubis, salah satu tokoh yang mempopulerkan balet di Indonesia, bila ingin memajukan balet di Indonesia, balet harus didirikan akademi atau sekolah khusus balet seperti di Eropa Timur. Klasifikasi Balet Klasik Balet Modern Balet Romantis Atribut Balet di Indonesia Balet di Indonesia sudah cukup berkembang walaupun tidak begitu pesat, seperti di negara negara Eropa. Perkembangan balet di Indonesia berawal pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Tokoh yang mempopulerkannya, antara lain Nani Lubis, Maya Tamara, Dinar Karina, Tanneke Burki, Ade Rayanti, Yulianti Parani dan Farida. Sementara beberapa sekolah balet yang muncul pada 1950-an adalah Namarina (Nani Lubis) dan Nritya Sundara (Farida-Julianti Parani). Leotards Pointe Shoes Tutu
2 Dongeng (Kamus English-Indonesia) Fairy Tale ( dongeng ) : cerita fiktif yang diisi dengan makhluk makhluk khayalan seperti peri, hewan yang dapat berbicara, raksasa, yang terlibat dalam sebuah kasus cerita. Fairy Tale juga selalu dikaitkan tentang putri ( princess ) yang dalam ceritanya selalu berakhir bahagia ( happy ending ) ( Wikipedia Indonesia ) Tema dongeng ( fairy tale ) menjadi tema cerita dalam pertunjukkan balet dimulai pada tahun 1832, seiring dengan muncul dan berkembangnya balet romantis. 10 cerita balet klasik paling populer yang bertemakan dongeng ( fairy tale ), dikutip dari situs About.com dan ditulis oleh Treva Bedinghaus yaitu : 1. The Nutcracker 2. Swan Lake 3. Don Quixote 4. Coppelia 5. Giselle 6. The Sleeping Beauty 7. Cinderella 8. Romeo Juliet 9. La Bayadere 10. La Sylphide Kata Kunci Fairy Tale Hal hal yang selalu ada hampir di setiap cerita bertema Fairy Tale diantaranya adalah : 1. Putri dan Pangeran 2. Kastil yang megah sebagai tempat tinggal putri atau pangeran 3. Tokoh tokoh Khayalan Peri yang baik hati Manusia Kerdil Nenek Sihir yang Jahat Hewan yang bisa berbicara Raksasa yang jahat 4. Kereta Kuda 5. Hutan Belantara Studi Selain ke 10 cerita tersebut yang sering dipentaskan, ada tema tema dongeng lain seperti Romeo Juliet, Snow White ( Putri Salju ), Gadis Berkerudung Merah, Aladdin dan Peter Pan.
3 Fairy Tale dalam Eksterior Fairy Tale dalam Interior Studi
4 Awal Proses pencarian gagasan Permasalahan yang akan diselesaikan dengan desain Latar Belakang Rumusan Masalah Judul Dasar Pemikiran Metodologi Desain Tujuan Eksisting -Site Plan - Denah ( Perancangan Arsitektur 3 Sekolah Musik dan Tari ) -Pengguna -Aktivitas Observasi Pengumpulan Data Wawancara - Sekolah - Balet -Fairy Tale -Eksisting Literatur -Studi Analisa Data Analisa Memberikan solusi terhadap rumusan masalah Pembanding Konsep desain Eksisting Analisa Pengguna Analisa Aktivitas Analisa Sirkulasi Proses Desain Analisa Hub. Ruang Alternatif Desain -Gambar Teknik -Perspektif 3D Final Desain - RAB
5 Marlupi Dance Academy Corporate Image Profile Marlupi Dance Academy didirikan pada tahun 1956 oleh Mrs. Marlupi Sijangga di Surabaya. Pada tahun 1993 MDA membuka cabang di Jakarta yang dikelola oleh putrinya yaitu Fifi Sijangga. Sejak saat itu MDA berkembang dan telah memiliki 40 cabang studio, 50 tenaga pengajar dan 2500 murid di Indonesia. MDA memiliki pengajar yang professional yang dipersembahkan untuk mendidik penari menjadi yang terbaik. MDA mengadopsi sistem pengajaran balet klasik dari Royal Academy of Dance- London (RAD) serta sistem pengajaran 'fitness' atau senam dari Internasional of Fitness Proffesionals-San Diego, California (IDEA), di mana kini Marlupi juga menjadi anggota, agar mampu bersaing di dunia balet internasional. Visi dan Misi To promote the fine art of dancing to the Indonesian public, specifically, in the field of classical ballet and modern dance, and to make our country well known abroad.
Scottish Ballet Glasgow, Irlandia. memiliki bukaan yang banyak untuk menghemat biaya listrik. Tugas Akhir
Marlupi Dance Academy Gunung Sahari, Jakarta Scottish Ballet Glasgow, Irlandia Comparison Study Menggunakan warna-warna lembut sebagai image balet dan suasana yang hangat melalui pencahayaan Terdapat logo-logo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia seni tari di Indonesia mulai berkembang sejak zaman prasejarah. Berbagai jenis tarian masuk ke Indonesia pada saat zaman jajahan seperti drama musical, kontemporer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi merupakan tempat tinggal seluruh makhluk di dunia. Makhluk hidup di bumi memiliki berbagai macam bentuk dan jenis yang dipengaruhi oleh tempat tinggal masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan arus informasi yang menyajikan kebudayaan barat sudah mulai banyak. Sehingga masyarakat pada umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak mulai mengenal dan belajar sesuatu. Anak kecil pada dasarnya senang mencoba aktivitas yang
Lebih terperinciSEKOLAH TARI BALLET DI YOGYAKARTA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH TARI BALLET DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral, yang mengandung makna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Eksistensi Proyek. atas panggung sehingga berbeda dengan tarian pada umumnya. Ballet
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Ballet adalah sebuah seni tari istimewa yang berasal dari Italia dan berkembang di Prancis. Tarian ini ditarikan dengan cara
Lebih terperinciPUSAT TARI BALET DENGAN KONSEP MODERN
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR PUSAT TARI BALET DENGAN KONSEP MODERN DI JAKARTA PUSAT TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagaian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Program Studi Desain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan sebuah fasilitas akomodasi yang menyediakan penginapan dan sekaligus dilengkapi dengan pelayanan makanan dan minuman yang bersifat komersil. Oleh karena
Lebih terperinciBAB II SENI TARI BALLET
BAB II SENI TARI BALLET II.1 Pengertian Ballet Ballet adalah sebuah seni tari istimewa yang berasal dari Italia dan berkembang di Prancis. Tarian ini ditarikan dengan cara khusus di atas panggung sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah dikenal oleh masyarakatnya. Dari zaman ke zaman seni mengalami banyak perubahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pergeseran gaya hidup masyarakat, terutama masyarakat perkotaan, memberikan pengaruh yang begitu besar. Salah satunya dalam hal olah tubuh tidak hanya monoton olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan kisah yang disampaikan dengan cara bercerita. Dongeng biasanya disampaikan dan dibacakan oleh guru TK, SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin berkembang pesat dengan adanya sarana media pendidikan dan hiburan yang lebih banyak menggunakan media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni budaya merupakan salah satu warisan dari leluhur atau nenek moyang yang menjadi keanekaragaman suatu tradisi dan dimiliki oleh suatu daerah. Seiring dengan berkembangnya
Lebih terperinciLAMPIRAN. usia 3 9 tahun, yang bertujuan untuk memperkenalkan Creative. sikap tubuh, berguna juga untuk meningkatkan keterampilan, menguasai
LAMPIRAN Kurikulum Balet berdasarkan hasil survey : 1. Namarina a. Kelas Children Classes Adalah tingkatan kelas - kelas ballet yang diperuntukan bagi anak usia 3 9 tahun, yang bertujuan untuk memperkenalkan
Lebih terperinciSTUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Musik sudah menjadi salah satu bagian umum di dalam kehidupan masyarakat. Kita sering menjumpai musik ketika kita berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buku cerita dongeng sebelum tidur akibat sibuk bekerja.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju membuat banyak orang beranggapan bahwa dongeng atau cerita rakyat sudah tidak diminati lagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelajaran atau moral atau bahkan sindiran (James Danandjaja, 1984:83).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaman sekarang ini dongeng seakan hanya tinggal kenangan indah yang membekas dibenak kita pada masa kecil dahulu. Berbagai kesibukan yang menyita banyak waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan budaya, cerita yang banyak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan teknologi dan budaya yang semakin maju membuat terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi
Lebih terperinciAbstrak. Key word : ballet, dance, modern, school, Bandung. viii
Abstrak Balet suatu seni tari yang menggunakan kekuatan, kelenturan, elegan dan indah. Tari ballet muncul dari Italia sekitar tahun 1500. Ballet menjadi sangat popular di Prancis pada tahun 1661. Ketertarikan
Lebih terperinciKonsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy
Konsep Lantai Studio Balet Lantai dengan konsep Fairy biasanya berkesan mewah. Mewah karena berdasarkan pada kehidupan putri dan pangeran di dalam kastil yang megah dan indah Aplikasi konsep fairy tale
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini banyak kebudayaan yang sudah mulai ditinggalkan, baik kebudayaan daerah dan luar negeri. Karena
Lebih terperinciTUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SEKOLAH BALET DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SEKOLAH BALET DI SURAKARTA Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia seni di Indonesia saat ini sudah berkembang dari zaman ke zaman dan semakin dikenal oleh masyarakatnya. Dari zaman ke zaman seni mengalami banyak perubahan
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori
BAB 2 Landasan Teori 2.1 Data Umum 2.1.1 Sejarah Seni Tari 2.1.1.1 Pengertian Seni Tari Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata seni sendiri adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian mengenai bahasa adalah kajian yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan ide
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTA LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Ide dan Gagasan Rumusan Masalah Tujuan perancangan 4
ABSTRAK Seiring dengan jaman yang terus berkembang maka seluruh aspek kehidupan pun terus berkembang dengan pesat, diantaranya adalah tarian atau dance. Dance berkembang terus dari jaman ke jaman, dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa tahun kebelakang ini budaya Indonesia mulai menghilang sedikit demi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa tahun kebelakang ini budaya Indonesia mulai menghilang sedikit demi sedikit, salah satu penyebabnya adalah munculnya berbagai macam film dan animasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni tari merupakan ekspresi yang diungkapkan oleh jiwa seseorang melalui gerakan tubuh yang diiringi musik tertentu sesuai dengan ekspresi yang ingin disampaikan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Pos Indonesia yang selanjutnya disebut Kantor Pos merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan sarana komunikasi seperti mengirimkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia Makin berkembangnya pola pikir manusia dari tahun ke tahun, makin berkembang pula kreativitas manusia tersebut.
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TARI BALET PRE BALLET DI SEKOLAH BALET MARLUPI DANCE ACADEMY BERORIENTASI PADA NILAI-NILAI KARAKTER
PEMBELAJARAN TARI BALET PRE BALLET DI SEKOLAH BALET MARLUPI DANCE ACADEMY BERORIENTASI PADA NILAI-NILAI KARAKTER Rizka Nuraini Arief 10020134049 Mahasiswa Sendratasik FBS Universitas Negeri Surabaya rizkanurainiarief@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik yang mengandung irama, lagu, dan keharmonisan yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan wanita di Indonesia memiliki sejarah yang cukup kompleks. Pada jaman penjajahan dahulu, wanita Indonesia wajib dipingit dan derajatnya dianggap lebih rendah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Disney merupakan salah satu rumah produksi yang telah banyak menghasilkan film-film animasi. Namun berbeda dengan rumah produksi lainnya, film-film animasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran sastrawan tentang kehidupan yang diungkapkan lewat bahasa (Sayuti,
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Karya sastra pada dasarnya merupakan cerminan perasaan, pengalaman, pikiran sastrawan tentang kehidupan yang diungkapkan lewat bahasa (Sayuti, 1998:67). Karya sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu negara tidak akan lepas dalam kerjasama dengan negara lain dalam memperat hubungan antar negara, kerjasama tersebut terutama dalam hal politik dan kebudayaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seni menurut Ki Hajar Dewantara merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya. Dapat disimpulkan juga pengertian
Lebih terperinciFEMINISME DALAM DONGENG
FEMINISME DALAM DONGENG Penulis : Meike Lusye Karolus Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Produk 2.1.1 Buku Dongeng / Cerita Rakyat Indonesia Berdasarkan pada kajian dari wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Definisi Dongeng adalah suatu kisah yang diangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keberadaan musik sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia seiring dengan perkembangan media audio (radio dan televisi) yang dapat diterima masyarakat. Banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun yang lalu sudah dikenal dan diterapkan khususnya oleh kaum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rias wajah bukan merupakan suatu hal baru, karena sejak ribuan tahun yang lalu sudah dikenal dan diterapkan khususnya oleh kaum wanita, dimana setiap bangsa
Lebih terperinciTOKOH, PENOKOHAN CERITA DONGENG PUTRI CINDERELLA DENGAN BAWANG MERAH BAWANG PUTIH DAN PERBANDINGANNYA (SUATU TINJAUAN STRUKTURAL DAN DIDAKTIS) OLEH
TOKOH, PENOKOHAN CERITA DONGENG PUTRI CINDERELLA DENGAN BAWANG MERAH BAWANG PUTIH DAN PERBANDINGANNYA (SUATU TINJAUAN STRUKTURAL DAN DIDAKTIS) OLEH Nuryana Huna Dr. Ellyana G. Hinta, M. Hum Dr. Sance A.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran; waktu atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, banyak kegiatan yang dapat berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan masyarakat. Salah satu kegiatan yang berdampak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dipisahkan dari negara Indonesia yang terkenal akan keanekaragamannya. Keanekaragaman ini menjadi unsur perekat kesatuan dan persatuan
Lebih terperinciMonolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5. > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng
Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5 > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng Definisi Dongeng Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia persalonan berkembang cukup baik di Indonesia, terbukti dari berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing membuka
Lebih terperinciAKADEMI BALET DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ANALOGI GERAK BALET DALAM DESAIN ARSITEKTUR
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKADEMI BALET DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ANALOGI GERAK BALET DALAM DESAIN ARSITEKTUR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan. Menurut kodratnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu perwujudan kebudayaan yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat. Kesenian merupakan salah satu jenis kebutuhan manusia yang berkaitan
Lebih terperinciGaleri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini
Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok Ni Made Dristianti Megarini 3407100128 Potensi perkembangan kreatifitas dan seni Lombok sangat pesat dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, pendidikan menjadi sebuah aspek penting bagi suatu masyarakat/bangsa. Mutu pendidikan dituntut untuk terus ditingkatkan karena pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat pada awalnya menganggap bahwa musik klasik hanya pantas dinikmati oleh golongan tertentu saja. Musik klasik dianggap sebagai sebuah musik kuno yang dinikmati
Lebih terperinciPromosi Tempat Latihan Menari Rosana Ballet School (Kelas Inklusif) di Kota Bandung
Promosi Tempat Latihan Menari Rosana Ballet School (Kelas Inklusif) di Kota Bandung Penulis : Berlly Septiani P (0964106) Pembimbing 1 : Hendra Setiawan, BFA, MA Pembimbing 2 : Dra. Christine C. Lukman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan di bidang teknologi, ekonomi ataupun sosial. Pendidikan sangat diperlukan untuk pengembangan satu
Lebih terperinciARTIKEL TENTANG SENI TARI
NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk
BAB 3 METODE PERANCANGAN Secara garis besar, metode perancangan ini menggunakan analisis secara kualitatif yang didasarkan pada logika dan argumentasi yang bersifat ilmiah dan rasional. Analisis kualitatif
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup untuk bertahan dan hidup. Tanpa makanan, manusia tidak dapat bertahan karena manusia menempati urutan teratas dalam
Lebih terperinciPortrait Photography dengan Teknik Slow Synchronization Flash dalam Pemotretan Tari Balet Klasik
Portrait Photography dengan Teknik Slow Synchronization Flash dalam Pemotretan Tari Balet Klasik Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memeroleh gelar Sarjana Seni Program Studi Fotografi dan Film
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari tiap aspek kehidupan manusia, musik membuat hidup tiap manusia lebih berwarna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik merupakan inspirasi bagi tiap orang, musik juga tidak dapat dipisahkan dari tiap aspek kehidupan manusia, musik membuat hidup tiap manusia lebih berwarna
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KARYA
BAB IV TINJAUAN KARYA 4. 1 Karya Mirror-mirror on the wall who s the prettiest of them all Gambar 4.1 (Sumber : dokumentasi pribadi) Judul : Mirror- mirror on the wall who s the prettiest of them all Tehnik
Lebih terperinciPerancangan Interior Flamboyant Ballet School di Surabaya
JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 92-96 92 Perancangan Interior Flamboyant Ballet School di Surabaya Sella Wijaya, Grace Mulyono Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda KONSERVASI PARTISIPASI KOMUNITAS SUNDA TAMAN BUDAYA SUNDA METODE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cerita tidak hanya sekedar hiburan melainkan merupakan suatu cara yang dipandang cukup efektif digunakan dalam mencapai target pendidikan. Oleh karena itu melalui
Lebih terperinciPENCIPTAAN TATA RIAS DAN BUSANA DALAM PEMENTASAN LAKON SWAN LAKE KARYA MARK HEYMAN
PENCIPTAAN TATA RIAS DAN BUSANA DALAM PEMENTASAN LAKON SWAN LAKE KARYA MARK HEYMAN Skripsi Untuk memenuhi salah satu syarat Mencapai derajat Sarjana Strata Satu Program Studi Teater Jurusan Teater oleh
Lebih terperinciMerupakan proses desain untuk membuat mainan berupa action figure untuk media pengenalan dan pemahaman masyarakat terhadap pewayangan
Merupakan proses desain untuk membuat mainan berupa action figure untuk media pengenalan dan pemahaman masyarakat terhadap pewayangan Karakter yang di angkat adalah wayang raksasa khususnya buto dan sebangsanya
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sepakbola merupakan olahraga paling populer dan digemari diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Di lihat dari perkembangan olahraga sepakbola dunia yang semakin pesat ini, baik dari pelaku, sistem,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Animasi, atau film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di pulau Jawa. Di kota ini banyak terjadi sejarah penting seperti kebakaran besar Bandung Lautan Api, Konfrensi Asia Afrika
Lebih terperinciRedesain Lembaga Pendidikan Bahasa Asing Private Quick English Course (PQEC) Institute di Cimahi, Jawa Barat
ABSTRAKSI Era globalisasi menuntut kita untuk mampu menyamai langkah zaman yang semakin maju. Dengan teknologi yang semakin canggih, kita dapat berhubungan dengan siapapun, dimanapun dan kapanpun kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kebutuhan manusia akan bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain sudah ada sejak dahulu kala, dapat dikatakan bahwa transportasi berumur setua manusia. Namun
Lebih terperinciWEDDING CENTRE DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA) WEDDING CENTRE DI SURAKARTA One Stop Wedding Service Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia di
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Komunikasi visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia di bidang informasi visual melalui lambang-lambang kasat mata, dewasa ini perkembangannya
Lebih terperincimembangkitkan imajinasi para penonton.
BAB II KAJIAN LITERATURE 2.1. DEFINISI PROYEK 2.1.1 Pengertian Judul 2.1.1.1. Nama Proyek Desain Interior Pusat Tari Balet di Jakarta dengan konsep modern. 2.1.1.2. Definisi Proyek Pengertian judul proyek
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang
BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan diperoleh dari permasalahan terhadap usaha mebel di Kota Pasuruan yang kurang mendapatkan tempat atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk memahami maksud dari judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran, maka perlu diuraikan sebagai
Lebih terperinciPerkembangan golf yang signifikan tidak terlepas dari pembangunan lapangan golf yang berkelanjutan di Indonesia. 2 Jumlah peminat golf dari tahun ke t
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berolahraga merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan hiburan. Berolahraga dikatakan sebagai hiburan karena dengan berolahraga, manusia dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan jaman yang semakin maju, saat ini tingkat kesibukan masyarakat di Indonesia semakin meningkat terutama di kota-kota besar. Hal ini terjadi di kota Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang populer di Indonesia adalah legenda. Cerita rakyat atau legenda merupakan cerita pada
Lebih terperinciPusat Perawatan Kecantikan dan Kebugaran di Yogyakarta BAB I
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Setiap wanita pasti menginginkan untuk bisa tampil cantik dan mempesona. Banyak cara ditempuh untuk mendapatkan kesempurnaan penampilan tersebut. Kesempurnaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009
BB I PENDHULUN 1.1. LTR BELKNG, sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreativ, maka seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli dengan masih menggunakan sistem secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia panggung industri hiburan kini berkembang menjadi sesuatu yang lebih menarik disimak dan diikuti oleh semua kalangan pelaku seni. Terlihat dari berbagai karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek) terbesar di Jawa Tengah. Diawali sejarah suksesnya pada sektor indusri rokok pertama yang diraih oleh tokoh
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yaitu proses atau urutan langkah-langkah yang
68 BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan yaitu proses atau urutan langkah-langkah yang ditempuh dalam merancang sebuah bangunan. Dalam metode perancangan ini meliputi identifikasi permasalahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan musik adalah bidang studi terkait dengan pengajaran dalam musik. Bidang studi ini mencakup semua aspek pembelajaran, termasuk psikomotor (pengembangan kemampuan),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan masyarakat informasi yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab 1 Pendahulanakan membahas mengenai gambaran umum penulisan Seminar Tugas Akhir. Pembahasan dimulai dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan. 1.1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Latar Belakang. Latar Belakang Topik
Bab I. Pendahuluan I.1. Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Topik Menari adalah salah satu cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan diri kita secara lebih spontan. Sesuai dengan perkembangan jaman,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Indonesia merupakan negara yang kaya akan produk seni. Berbagai produk seni yang khas dapat ditemukan di hampir seluruh daerah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi Saat ini di Indonesia memiliki pemasalahan soal keterbatasan lahan untuk tempat tinggal dan semakin padatnya masyarakat yang tinggal di Ibu Kota. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari anak kecil sampai orang dewasa mempunyai kegiatan atau aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sekarang ini, manusia mempunyai kesibukan masingmasing. Dari anak kecil sampai orang dewasa mempunyai kegiatan atau aktivitas masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk menghasilkan game berjudul Selendang yang dapat digunakan sebagai media pelestarian cerita rakyat Jaka Tarub
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar 661,52 km² dengan penduduk berjumlah kurang lebih 10.187.595 jiwa. Jakarta merupakan metropolitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Perkembangan film Indonesia pada saat ini mengalami peningkatan dan penurunan sehingga mempertahankan peningkatan film itu sangatlah
Lebih terperinci