BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang
|
|
- Harjanti Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia Makin berkembangnya pola pikir manusia dari tahun ke tahun, makin berkembang pula kreativitas manusia tersebut. Dari kreativitas manusia inilah muncul berbagai ide dan gagasan baru di berbagai bidang kehidupan yang kemudian disebut sebagai kebudayaan. Sejak manusia mulai mengenal musik dan lagu, kemudian manusiapun mulai berkreasi dan berekspresi dalam menciptakan perpaduan antara gerakan - gerakan tubuh dengan irama musik dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang kemudian disebut sebagai koreografi atau tarian atau seni tari. 1 Seni tari ini juga merupakan salah satu bentuk atau hasil dari proses kreatif manusia. Sampai saat ini sudah terdapat bermacam - macam jenis tarian dari berbagai negara di dunia, mulai dari tarian tradisional / tarian khas daerah tertentu, tarian klasik, tarian modern, sampai tarian kontemporer Seni Tari Di Mata Pariwisata Di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan kota yang sarat dengan seni, tidak sedikit pula masyarakatnya yang berkecimpung dalam dunia kesenian, khususnya seni tari ini. Sebagai contoh konkrit yaitu, adanya beberapa sekolah seni tari di Yogyakarta baik yang berstatus formal (ISI, UNY, ASTI, SMKI, dll) maupun nonformal / tempat kursus / sanggar (Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Sanggar Tari Didik 1 Mengenal Tari-tarian Rakyat Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta, Hal. 3. I - 1
2 Nini Thowok, Ballet Ramayana Prambanan) 2. Tetapi dari semua sekolah tari tersebut, masih berbasis tari tradisional (dasar ajaran yang diutamakan adalah tari tradisional), mengingat Yogyakarta yang masih kental dengan seni dan kebudayaan tradisionalnya. Bahkan pertunjukan seni tari di Yogyakarta dapat menjadi suatu objek dan daya tarik wisata yang dapat mendatangkan keuntungan tersendiri bagi dunia kepariwisataan di Indonesia. Terbukti dengan stabilnya jumlah pengunjung objek dan daya tarik wisata pada Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dan Ballet Ramayana Prambanan 3, serta masuknya dalam ranking 10 besar pada perkembangan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 4. Hal ini disebabkan oleh karena begitu kayanya Indonesia akan bentuk bentuk seni pertunjukan yang layak untuk dikemas sebagai sajian wisata. Berikut adalah daftar Pertunjukan Wisata yang pernah dipertunjukkan di Yogyakarta 5 : Pertunjukan Sendratari Ramayana Empat Episode di Panggung Terbuka Prambanan Sendratari Ramayana Cerita Utuh di Panggung Terbuka Prambanan Pertunjukan Wisata di Istana istana di Yogyakarta dan Surakarta Pertunjukan Wisata di Hotel hotel di DIY Pertunjukan Wisata di Purawisata DIY Pertunjukan Wisata di Museum Sanabudaya DIY 2 Sumber : Ibu Sri, Pengurus Yayasan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Hasil wawancara dengan penulis, 30 September Laporan Tahunan Statistik Pariwisata, Seni dan Budaya DIY Tahun Yogyakarta Hal Ibid. Hal Seni Pertunjukan Indonesia & Pariwisata. Bandung Hal I - 2
3 Kelayakan dan Prospek ke depan dari Seni Tari Faktor yang dapat digunakan sebagai acuan kelayakan proyek ini antara lain karena seni tari merupakan faktor penunjang dalam dunia kepariwisataan di Indonesia, selain itu adalah bahwa dewasa ini hampir di setiap acara pasti terdapat tari tarian yang disajikan dan dipertunjukkan sebagai salah satu bentuk hiburan, misalnya : Acara pesta pernikahan Acara pesta ulang tahun Acara pesta perpisahan sekolah Launching atau peluncuran sebuah produk baru Misa atau kebaktian gerejawi Festival festival kebudayaan, dll. Hal ini membuktikan bahwa sampai saat ini, seni tari sedikit banyak memegang peranan yang cukup penting dalam setiap acara. Dan hal tersebut tidak akan pernah lepas dari campur tangan tenaga tenaga profesional di bidang seni tari, atau yang lebih dikenal dengan sebutan koreografer serta dancer. Oleh sebab itulah, dengan berbagai pertimbangan serta memprediksi prospek ke depan yang cukup cerah di bidang seni tari tersebut, penulis berinisiatif hendak menciptakan sebuah wadah untuk mengelola dan mendidik para calon koreografer dan dancer yang nantinya akan dibutuhkan bagi perkembangan dunia seni tari di Yogyakarta. Hal tersebut akan diwujudkan dengan mendirikan sebuah Sekolah Tari, yang menyediakan berbagai fasilitas penunjang yang berhubungan dengan kegiatan tari, seperti adanya gedung pertunjukan baik indoor maupun outdoor yang dapat disewakan untuk I - 3
4 pertunjukan kesenian bagi pihak luar, studio tari yang dilengkapi dengan perangkat sound sistem, ruang audio visual dan ruang kelas pelajaran teori yang dilengkapi dengan peralatan multimedia, serta ruang ruang pendukung lainnya. Sedangkan untuk desain bangunan sekolah tari ini, penulis memilih menggunakan arsitektur modern sebagai pendekatan rasional, maksudnya mengenai pemahaman dan pemikiran tentang filosofi desain bangunan, analogi bentuk bangunan, penggunaan material pada bangunan, serta konsep arsitektur bangunan PERMASALAHAN Permasalahan Umum Permasalahan umum yang muncul adalah adanya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan dalam hal pembinaan dan pengembangan kreativitas di bidang seni tari yang dirasakan masih kurang di Yogyakarta. Oleh karena itu perlu diciptakan sebuah wadah yang dapat menampung dan memberi solusi terbaik terhadap permasalahan tersebut, yaitu dengan membuat sebuah sekolah tari, yang nantinya dapat menghasilkan tenaga tenaga yang profesional dan berkualitas di bidang seni tari Permasalahan Khusus Permasalahan khusus yang muncul adalah bagaimana menciptakan sebuah sekolah tari dengan pendekatan rasionalisasi arsitektur modern, sehingga dapat menjadi sebuah wadah yang inspiratif dan inovatif bagi pengembangan kreatifitas tari. I - 4
5 1.3. TUJUAN DAN SASARAN Adapun tujuan dari pembangunan proyek Sekolah Tari di Yogyakarta ini antara lain adalah : Menciptakan sebuah wadah untuk mendidik serta mengembangkan hobby dan kreativitas para calon dancer khususnya di Yogyakarta. Menambah kasanah seni budaya di Yogyakarta, khususnya budaya seni tari yang diwujudkan dalam sebuah sekolah. Menyediakan sebuah fasilitas yang dapat menampung minat dan kreativitas individu dalam bidang seni tari. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan proyek Sekolah Tari di Yogyakarta ini adalah terciptanya sebuah sekolah yang mampu menghasilkan individu - individu yang kompeten, valid, serta profesional dalam bidang seni tari, sehingga mereka dapat menjadikan seni tari sebagai sebuah profesi LINGKUP PEMBAHASAN Lingkup pembahasan mengenai seni tari dan hubungannya dengan modernitas yang dipaparkan disini hanya terbatas pada seni tari kontemporer dengan pendekatan rasional arsitektur modern pada desain bangunan. Jenis tari yang diajarkan meliputi tarian tradisional Yogyakarta (Bedhaya Semang), tarian klasik (ballet, jazz, dansa/ballroom), dan tarian modern (hiphop, breakdance). Desain bangunan lebih menekankan pada pendekatan rasional arsitektur modern, maksudnya mengenai pemahaman dan penalaran tentang filosofi I - 5
6 desain bangunan, analogi bentuk bangunan, serta material dan bahan bangunan yang dipakai METODE PEMBAHASAN Pembahasan dilakukan dengan analisa dari : Survey atau tinjauan langsung ke tempat tempat serupa yang sudah ada di Yogyakarta, misalnya Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dan Jurusan Seni Tari ISI Yogyakarta. Study komparasi dengan proyek serupa yang telah disurvey. Wawancara dengan pihak pihak yang terkait, misalnya dengan Pengurus Yayasan Seni Bagong Kussudiardja, Dekan Fakultas Pertunjukan Jurusan Seni Tari ISI, Ketua Humas SMKI. Dari hasil analisa tersebut kemudian ditarik sebuah kesimpulan yang dijadikan laporan tertulis, yang akhirnya dipakai sebagai dasar konsep untuk proses desain selanjutnya SISTEMATIKA PEMBAHASAN Secara garis besar, sistematika pembahasan laporan ini sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Merupakan bab awal yang berisi tentang latar belakang yang mendukung kelayakan proyek, permasalahan, tujuan pembangunan proyek, sasaran yang ingin dicapai, lingkup pembahasan, yang disertai dengan metode pembahasan dan sistematikanya. I - 6
7 BAB II : SEKOLAH TARI DI YOGYAKARTA Menjelaskan tentang gambaran ide proyek sekolah tari yang akan digarap, yang meliputi status sekolah, pemilik, struktur organisasi, kegiatan dan macam tarian yang diajarkan, sistem pengajaran, serta fasilitas yang disediakan. BAB III : TINJAUAN SENI TARI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN ARSITEKTUR MODERN Menjelaskan tentang teori teori yang diambil dari literatur dan pustaka yang mendukung proyek, yaitu mengenai seni tari kontemporer dan hubungannya dengan arsitektur modern, serta studi komparasi dengan proyek serupa yang sudah ada di Yogyakarta. BAB IV : ANALISA DAN PENDEKATAN KONSEP DASAR PERENCANAAN & PERANCANGAN Menjelaskan tentang pendekatan konsep perencanaan dan perancangan yang meliputi alternatif pemilihan lokasi / site, analisa site, analisa kegiatan, analisa kebutuhan ruang, analisa dimensi ruang, analisa desain bangunan, analisa struktur dan bahan, analisa pencahayaan dan penghawaan, serta analisa utilitas. BAB V : KONSEP DASAR PERANCANGAN Menjelaskan tentang konsep desain yang meliputi konsep filosofi bangunan dari arsitektur modern, konfigurasi ruang, penataan eksterior dan interior bangunan, sistem struktur, sistem pengcahayaan dan penghawaan, serta sistem utilitas bangunan. I - 7
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia seni di Indonesia saat ini sudah berkembang dari zaman ke zaman dan semakin dikenal oleh masyarakatnya. Dari zaman ke zaman seni mengalami banyak perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengertian judul Pusat : merupakan Pokok Pangkal atau yang menjadi pumpunan(berbagai, urus hal,dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990) Seni : Keahlian membuat karya yang bermutu
Lebih terperinciPUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN OLEH: IGNASIUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Indonesia merupakan negara yang kaya akan produk seni. Berbagai produk seni yang khas dapat ditemukan di hampir seluruh daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah dikenal oleh masyarakatnya. Dari zaman ke zaman seni mengalami banyak perubahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah
BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Ditinjau dari kegiatan komersil, kota Medan memperlihatkan peningkatan di bidang hiburan musik khususnya. Hal ini terlihat pada statistic social budaya, presentase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni pertunjukan dalam kehidupan masyarakat Jawa memiliki dimensi dan fungsi ganda. Seni pertunjukan Jawa selain sebagai ekspresi estetik manusia, tidak jarang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, banyak kegiatan yang dapat berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan masyarakat. Salah satu kegiatan yang berdampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, bahwa segala sesuatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat kuno, Tatar Parahyangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Jakarta merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis dan keuangan yang menyebabkan jakarta menjadi salah satu kota terpadat nomer enam sedunia. Kepadatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. LATARBELAKANG
PENDAHULUAN 1.1. LATARBELAKANG Olahraga merupakan,suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat
Lebih terperinciI.1. LATAR BELAKANG I.1.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Telah diketahui bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa dikarenakan variasi dari budaya yang ada di negara
Lebih terperincibanyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bangsa memiliki ciri dan kebiasaan yang disebut kebudayaan, menurut Koentjaraningrat (1974), Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Pengertian Judul
BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengertian Judul Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK dan TARI KONTEMPORER di. SURAKARTA dengan PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO
BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK dan TARI KONTEMPORER di SURAKARTA dengan PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER B. PEMAHAMAN Gedung pertunjukkan merupakan sebuah bangunan yang digunakan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam pertumbuhan. Pada masa ini mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, menanggapi dan belajar
Lebih terperinciGaleri Seni Lukis Yogyakarta
Galeri Seni Lukis Yogyakarta Representasi Seni Lukis Ekspresionisme BAB.I.PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Mayoritas penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, dan adat istiadat. Indonesia terdiri dari 33 provinsi, dengan kata lain terdapat banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda KONSERVASI PARTISIPASI KOMUNITAS SUNDA TAMAN BUDAYA SUNDA METODE
Lebih terperinciSOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Wisatawan Yogyakarta. Tahun Wisatawan Lokal Wisatawan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Budaya lokal suatu daerah dapat mengangkat citra serta identitas daerah tersebut ke tingkat yang lebih tinggi yaitu ke tingkat nasional maupun internasional.
Lebih terperinciTengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Propinsi di Indonesia, memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Musik sebagai gaya hidup dan profesi Musik diperkirakan telah lahir sejak kehadiran manusia modern homo sapien yaitu sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang
Lebih terperinciPASAR SENI DI DJOGDJAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : Rr.Ratri Cipto Hening
Lebih terperinciGaleri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini
Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok Ni Made Dristianti Megarini 3407100128 Potensi perkembangan kreatifitas dan seni Lombok sangat pesat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Gambaran kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam menjadikan kesenian sebagai salah satu perwujudan jati diri bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas. Kesenian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pergeseran gaya hidup masyarakat, terutama masyarakat perkotaan, memberikan pengaruh yang begitu besar. Salah satunya dalam hal olah tubuh tidak hanya monoton olahraga
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and
BAB 3 METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and Exhibition Center di Kota Batu ini menggunakan penelitian dengan metode analisis dan sintesis. Metode tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Nias merupakan sebuah pulau yang berada di sebelah barat Pulau Sumatera, terletak antara 0 0 12 1 0 32 Lintang Utara (LU) dan 97 0 98 0 Bujur Timur (BT). Secara adimistratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Potensi Seni Wayang Orang Surakarta Surakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki beraneka ragam seni pertunjukan antara lain seni tari gambyong,
Lebih terperinciGEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Seni merupakan salah satu unsur dari budaya di seluruh dunia yang memerlukan sebuah media dalam menumbuhkan kreativitas dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Semarang merupakan salah satu daerah yang kaya akan obyek wisata baik wisata alamnya yang sangat menarik, wisata budaya, peninggalan sejarah maupun sejarah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sragen Convention Centre. : Kabupaten yang berada di bagian Timur Provinsi Jawa Tengah. (id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_sragen)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sragen Convention Centre Untuk menjabarkan mengenai pengertian judul di atas maka kalimat judul dapat diuraikan berdasarkan pengertian dari kamus besar bahasa indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009
BB I PENDHULUN 1.1. LTR BELKNG, sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreativ, maka seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan suku Sasak yang beragam dan menjadi ciri khas tersendiri bagi suku Sasak tersebut. Suku Sasak yang memiliki kebudayaan, adat isitiadat bahkan struktur ruang,
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA Penekanan Desain Konsep Arsitektur Modern
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA Penekanan Desain Konsep Arsitektur Modern Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang membutuhkan informasi sebagai suatu hal yang hakiki. Karena tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi sumber ilmu pengetahuan, penelitian dan rekreasi. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan perpustakaan dalam sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar sebagai media seni rupa. Peninggalan manusia sejak masa prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk memahami maksud dari judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran, maka perlu diuraikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bentang alam Indonesia yang begitu luas bisa dilihat dari pulau-pulau yang tersebar diseluruh nusantara, dari Sabang sampai Merauke serta dapat dilihat dari perairan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab 1 Pendahulanakan membahas mengenai gambaran umum penulisan Seminar Tugas Akhir. Pembahasan dimulai dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan. 1.1.
Lebih terperinciPUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helda Rakhmasari Hadie, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan karya seni yang diciptakan bukan hanya dinikmati oleh golongan seniman itu sendiri, akan tetapi untuk dinikmati oleh masyarakat luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Kasus Proyek Perkembangan globalisasi telah memberikan dampak kesegala bidang, tidak terkecuali pengembangan potensi pariwisata suatu kawasan maupun kota. Pengembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seni menurut Ki Hajar Dewantara merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya. Dapat disimpulkan juga pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan ujung tombak bagi kemajuan perekonomian negara. Pariwisata juga bertanggung jawab untuk membawa citra bangsa ke dunia Internasional. Semakin tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara, hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara, hal ini didasarkan atas faktor sejarah terbentuknya Kota Medan yang memiliki cikal bakal dari wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan musik sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat Semarang dan sekitarnya seiring dengan perkembangan media audio (radio dan televisi) yang dapat diterima
Lebih terperincileather, dll. Surakarta Makerspace ini nantinya dirancang dengan memadukan konsep arsitektur modern kontemporer.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Pengertian judul Pengertian dari judul Surakarta Makerspace pengertian dari masingmasing kata penyusunnya, sebagai berikut : Surakarta : Wilayah otonom dengan status kota di bawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang dapat diolah dan dikembangkan untuk dikenalkan kepada wisatawan mancanegara bahwa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik yang mengandung irama, lagu, dan keharmonisan yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan pariwisata di kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat semakin mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari padatnya pintu tol Pasteur sebagai
Lebih terperinciPADEPOKAN DAN GEDUNG PERTUNJUKAN WAYANG ORANG DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PADEPOKAN DAN GEDUNG PERTUNJUKAN WAYANG ORANG DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang peran penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, baik sebagai pelaku maupun hanya sebagai penikmat musik. Musik merupakan kebutuhan penunjang bagi manusia saat
Lebih terperinciBAB I. : 1. Masa muda, 2. Kaum muda, 3. Remaja. : Tempat yang dianggap penting/pumpunan dari berbagai kedudukan/kegiatan sesuai dengan golongannya 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Pengertian Judul Berau : Suatu nama daerah daerah tingkat II berbentuk kabupaten yang ada di provinsi Kalimantan Timur. Youth 1 Center Pusat Sarana Sosialisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebudayaan sebagai hasil cipta, rasa, karsa manusia merupakan satu tolok ukur dari kemajuan suatu bangsa. Semakin maju dan lestari kebudayaannya, semakin kuat pula identitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya terbaik guna mempersiapakan masa depan sang anak adalah mengenalkan pendidikan kepada anak di usia dini, karena pada masa usia dini anak mulai peka/sensitif untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah yang mendasari penelitian yang dilakukan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu sektor andalan perolehan devisa negara di Indonesia. Tercatat pada tahun 2014 sektor pariwisata menyumbang devisa sebesar US$ 10,69 atau
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SANGGAR BUDAYA KI DJAROT SARWINTO DI SUKOHARJO
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SANGGAR BUDAYA KI DJAROT SARWINTO DI SUKOHARJO Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Concert : Pagelaran musik atau pementasan musik (Wikipedia, 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Music : Nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama menggunakan alat yang menghasilkan bunyi).(chaterina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasak adalah kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan dan gaya hidup sehari hari. Mendengar kata masak pasti selalu identik dengan dunia wanita, tetapi pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni tari merupakan ekspresi yang diungkapkan oleh jiwa seseorang melalui gerakan tubuh yang diiringi musik tertentu sesuai dengan ekspresi yang ingin disampaikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogyakarta adalah kota yang sedang mengalami perkembangan pada sektor perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun dimana-mana. Akan
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Indonesia sebagai Negara Kepulauan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Interior Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu maupun kelompok di tempat dan waktu tertentu, biasanya memiliki
Lebih terperinciSTUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Musik sudah menjadi salah satu bagian umum di dalam kehidupan masyarakat. Kita sering menjumpai musik ketika kita berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan Negara yang kaya akan keindahan alam, seni, maupun budaya. Tak sedikit wisatawan mancanegara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Indonesia adalah negeri yang kaya akan keanekaragaman suku dan budaya yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Setiap daerah
Lebih terperinciPUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : AFIF WIDODOAJI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman sekarang ini, gedung pertemuan banyak dijumpai di kota kota besar di indonesia. Gedung ini bukan lagi menjadi tempat bagi orang-orang yang ingin menggelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tempat ibadah adalah suatu tempat dimana umat manusia beribadah kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu tempat ibadah harus mampu merepresentasikan suasana sakral
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Kondisi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kondisi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang kaya akan aset budaya seperti peninggalan bersejarah (artefak), tarian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia tentunya bukanlah hal yang baru lagi bagi masyarakat di negara ini. Melimpahnya kekayaan alam yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan titik sentral pada perkembangan ekonomi masa depan yang berbasis industri kreatif. Mengingat dalam 10 tahun terakhir, industri kreatif di Bandung
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk menjaga dan melestarikan potensi kesenian tradisional dan kuliner yang ada di Trenggalek.
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Proyek Kawasan Candi Prambanan dan sekitarnya adalah salah satu cagar budaya di Indonesia yang merupakan situs warisan budaya dunia yang telah
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Musik telah menjadi kebutuhan yang penting bagi kelangsungan hidup manusia, baik itu bagi para pendengar musik ataupun bagi para musisi pencipta lagu. Bagi para musisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Fotografi merupakan bagian dari seni sebagai salah satu hasil karya cipta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fotografi merupakan bagian dari seni sebagai salah satu hasil karya cipta manusia. Sejarah fotografi telah melalui sebuah perjalanan yang cukup panjang. Prinsip kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 profesi anak jalanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang telah dilakukan selama ini oleh pemerintah Indonesia memang telah menghasilkan kemajuan di beberapa sektor ekonomi, namun dibalik itu semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku Bugis yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni pertunjukan merupakan salah satu dari kesenian tradisional suku Bugis, di antaranya adalah seni musik dan seni tari. Pertunjukan ini dipentaskan baik pada momen-momen
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR SENI DI KAWASAN TAMAN PURBAKALA RATU BOKO Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik DIAJUKAN OLEH :
Lebih terperinciBAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuatu yang hidup dialam ini merupakan makluk hidup
Lebih terperinciRedesain Taman Budaya Raden Saleh Semarang 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan Taman Budaya merupakan salah satu upaya dalam pelestarian kebudayaan. Taman Budaya tidak hanya dapat digunakan dalam rangka perlindungan dan pelestarian
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA) SANGGAR SENI RUPA DAN MUSIK TRADISIONAL ANAK DI SOLO
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA) SANGGAR SENI RUPA DAN MUSIK TRADISIONAL ANAK DI SOLO Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas
Lebih terperinciWEDDING CENTRE DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA) WEDDING CENTRE DI SURAKARTA One Stop Wedding Service Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia seni tari di Indonesia mulai berkembang sejak zaman prasejarah. Berbagai jenis tarian masuk ke Indonesia pada saat zaman jajahan seperti drama musical, kontemporer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan dunia pendidikan saat ini menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang selaras dengan tuntutan dunia kerja. Salah satu lembaga pada jalur pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Judul Solo Studio Animasi dengan Penekanan Ekspresionisme
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Judul Solo Studio Animasi dengan Penekanan Ekspresionisme 1.2. Pengertian Judul Solo Studio Animasi dengan penekanan ekspresionisme adalah sarana yang mengelola produksi animasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciRUMAH MUSIK DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RUMAH MUSIK DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinci