PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PUSAT KOPERASI POLISI SUMATERA BARAT (PUSKOPPOLDA SUMBAR) JURNAL. Oleh : GUSRIA YUSRI

Transkripsi

1 1 PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PUSAT KOPERASI POLISI SUMATERA BARAT (PUSKOPPOLDA SUMBAR) JURNAL Oleh : GUSRIA YUSRI BP Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Sarjana Strata Satu Ekonomi Manajemen PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 2015

2 i PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PUSAT KOPERASI KEPOLSIAN DAERAH SUMATERA BARAT (PUSKOPPOLDA SUMBAR) Oleh : GUSRIA YUSRI NPM Nurlina, SE.M.Si (Pembimbing I); Henny Sjahfitri, SE.M.Si (Pembimbing II) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis diklat dan motivasi satu persatu dan secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 orang responden yang merupakan semua karyawan Puskoppolda Sumbar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode analisa data antara lain, Tingkat Capaian Responden, Tabulasi data, uji validitas, uji realibilitas analisis regresi linear berganda dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini adalah : 1) Dari analisis regresi berganda didapat persamaan Y= 14, , 800 X 1 + 0,643 X 2 + e, koefisien a = 14, 948 yang berarti bahwa jika tidak ada diklat, motivasi, maka nilai kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar sebesar 14,948. nilai b 1 =0,800 dari variabel diklat menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan, maka diklat akan meningkatkan kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar sebesar 0,800. Nilai b 2 = 0,643 dari variabel motivasi menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan, maka motivasi akan meningkatkan kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar sebesar 0,643. Tanda positif pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa terjadi hubungan dari diklat dan motivasi terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar. Pada pengujian hipotesis uji t di dapat nilai t-test variabel diklat (X 1 ) sebesar sebesar 4,180>2,074 (t-tabel) dengan signifikan valuenya 0,000 yang berarti hipotesis pertama (H 1 ) diterima yaitu diklat berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar. Nilai t-test variabel motivasi (X 2 ) sebesar 4,506> 2,074 (t-tabel) dengan signifikan valuenya 0,000 yang berarti hipotesis kedua (H 2 ) diterima yaitu motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar. Pada pengujian hipotesis uji F nilai f-test sebesar 10,452>3,45 (f-tabel) dengan signifikan valuenya 0,000<0,05 yang berarti hipotesis keempat (H 3 ) diterima yaitu diklat dan motivasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar. Untuk pengujian Adjusted R Square sebesar 0,651 yang berarti besarnya hubungan diklat dan motivasi terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar adalah 65,1%. Kata Kunci : Diklat, Motivasi dan Kinerja.

3 1 BAB 1. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Koperasi kepolisian Republik Indonesia, sebagai bagian dari organisasi Polri tugas pokoknya membantu dan menyelenggarakan kegiatan perkopersian dilingkungan polri, guna mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta keluarganya, agar dikemudian hari dapat mandiri berdasarkan sendi-sendi dasar koperasi secara swadaya, swakarta dan swasembada. Salah satu upaya pembangunan perkoperasian kepolisian adalah meningkatkan mutu sumber daya manusia yang harus dipersiapkan sehingga mampu menghadapi situasi dan masalah-masalah yang timbul dilingkungan koperasi. Untuk kemajuan kualitas karyawan koperasi agar memilki kemampuan keterampilan yang mandiri salah satunya adalah melalui program diklat (pendidikan dan pelatihan) yang dilaksanakan melalui Induk Koperasi Kepolisian (Inkoppol), Pusat Koperasi Kepolisian (Puskoppol) dan Koperasi Primer Kepolisian (Primkoppol) serta Pertamina. Diklat bagi karyawan dilakukan untuk meningkatkan kinerja agar memiliki kompetensi dan kemampuan yang memadai dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Diklat dan Motivasi kerja mempunyai dampak yang cukup besar terhadap kinerja karyawan. Seorang karyawan yang telah mengikuti diklat (pendidikan dan pelatihan) dan diberikan motivasi akan melaksanakan upaya substansal guna menunjang tujuan-tujuan organisasi kesatuan kerjanya dan organisasi dimana ia bekerja. Untuk menunjang keberhasilan tersebut di atas, maka hal penting yang sebaiknya dilaksanakan oleh pimpinan adalah memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengikuti diklat dan memberikan motivasi kepada karyawan. Yang kesemuanya itu diharapkan dapat meningkatkan kinerja setiap karyawan. Dari uraian diatas, penulis bermaksud untuk membahasnya lebih lanjut dalam bentuk skripsi penelitian yang berjudul Pengaruh Diklat dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pusat Koperasi Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Puskoppolda Sumbar). 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang masalah di atas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah diklat berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Puskoppolda Sumbar? 2. Apakah motivasi yang diberikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar? 3. Apakah diklat dan motivasi berpengaruh secara bersamaan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar? 3. Tujuan Penulisan Adapaun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh diklat terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar.

4 2 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar. 3. Untuk mengetahui diklat dan motivasi berpengaruh simultan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar. BAB II. Landasan Teori 1. Pengertian Diklat Menurut Edwin dalam Hasibuan (2011) menyatakan bahwa pendidikan adalah hubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kerja secara menyeluruh. Menurut Husnan (2007) menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang termasuk di dalamnya peningkatan penguasaan teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai keinginan dan perusahaan. Pendidikan dan pelatihan menurut Sindu (2006) biasanya terdiri dari programprogram yang dirancang untuk meningkatkan kinerja ditingkat individu, kelompok dan organisasi. 2. Motivasi Beberapa ahli manajemen mengemukakan pengertian motivasi, yaitu diantara lain adalah sebagai berikut : a. Pengertian motivasi menurut Veithzal Rivai (2003) adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu kekuatan yang mampu mendorong individu untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan. b. Motivasi menurut Fillmore H. Stanford yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2001) Bahwa motivation as an energizing condition of the organism that serves to direct that organism toward the goal of a certain class ( Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu). Motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya. c. Menurut Syahyuni (2010), motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. 3. Tujuan Pemberian Motivasi Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai suatu tujuan. Beberapa tujuan motivasi antara lain (Syahyuni, 2010) : 1. Mendorong gairah dan semangat kerja Untuk menguatkan gairah kerja pegawai perlu adanya motivasi kerja yang gunanya untuk mempertahankan pegawai selalu berprestasi dalam pekerjaannya. 2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja

5 3 Hal ini menimbulkan terjadinya kepuasan kerja pegawai tersebut dalam bekrrja artinya pegawai terrsebut telah dapat memiliki golongan dan pangkat atas prestasi yang dicapainya dan yang telah disyaratkan untuk menduduki sebuah jabatan. Maka dari situlah kita tahu dan merasa puas terhadap pekerjaan yang kita kerjakan. 3. Meningkatkan produktifitas kerja karyawan Seorang pegawai memiliki produktifitas yang tinggi karena cenderung mengasilkan kinerja yang tinggi pula, demikian sebaliknya seorang yang memiliki produktifitas rendah maka kinerja yang dihasilkan akan rendah pula. 4. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku Kemampuan pegawai dalam menjaga dan memelihara alat-alat yang telah disediakan di kantor sehingga dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam menyelesaikan pekerjaan serta kemampuan pegawai untuk mencari metode kerja yang efisien dalam menyelesaikan pekerjaannya. 5. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik Rasa aman dalam bekerja perlu diciptakan dalam kantor agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, selain itu rasa aman dalam bekerja juga tidak hanya terrgantung pada pimpinan saja juga tergantung pada kehatihatian karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehingga tercptalah suasana dan hubungan kerja yang baik. 4. Kinerja Menurut Ismail Mohammad (2004), Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan dikomfirmasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu organisasi serta mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatife dari suatu kebijakan operasional yang diambil.. 5. Kerangka Konseptual Penelitian Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian Diklat (X₁) H1 H3 Kinerja (Y) Motivasi (X₂) H2

6 4 6. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: H 1 : Diduga diklat berpengaruh signifikan terhadap kinerja Puskoppolda Sumatera Barat. karyawan H 2 : Diduga motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumatera Barat. H 3 : Diduga diklat dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumatera Barat. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Metodologi Penelitian Jenis motode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi penelitian kuantatif deskriptif. 2. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian 1) Populasi Penelitian Pada penelitian ini, Populasi adalah semua karyawan yang ada pada Pusat Koperasi Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Puskoppolda Sumbar`) sebanyak 24 orang 2) Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini, yaitu merupakan karyawan Puskoppolda Sumbar sebanayak 24 orang. Pengambilan sampel pada penelitian dilakukan dengan metode total sampling. 2. Teknik Pengumpulan Data Untuk keperluan penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Observasi Menurut Sugiyono (2007:138) teknik pengumpulan data observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dalam penelitian ini dilakukan observasi di lingkungan Puskoppolda Sumbar. 2. Wawancara (interview) Menurut Sugiyono (2007:130) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada karyawan Puskoppolda Sumbar yang berkompeten atau berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

7 5 3. Angket Menurut Sugiyono (2007:135), angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini angket disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan oleh peneliti, yaitu karyawan Puskoppolda Sumbar. 4. Teknik Analisis Data 1) Uji Validitas kriteria pengujian validitas jika nilai koefisien korelasi (t hitung) skor tiap butir dengan skor total dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi ( α = 0,05 ), maka butir pernyataan instrumen dinyatakan valid. Sementara, jika nilai koefisien korelasi ( t hitung ) skor tiap butir dengan skor total < dari nilai t tabel pada taraf sigfinikansi ( α = 0,05 ), maka butir pernyataan instrumen dinyatakan tidak valid (gugur). 2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu uji yang menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak beda dilakukan pengulangan pengukuran terhadap subjek yang sama. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha atau Cronbach s Alpha, instrumen yang mempunyai reliabilitasi. Instrumen yang dipakai dalam variabel itu dikatakan handal apabila memiliki cronbach s alpha lebih dari 0,60 (Idris, 2008). 5. Analisis Deskriptif Untuk mengetahui masing-masing kategori jawaban dari setiap deskriptif variabel, maka dapat dihitung Tingkat Capaian Responden (TCR) dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Rs TCR n x100% Dimana : TCR = Tingkat capaian responden Rs n = Rata-rata skor jawaban responden = Jumlah skor maksimum 5A 4B 3C 2D 1E Rs A B C D E Arikunto (2002) mengemukakan kriteria jawaban responden sebagai berikut : Jika TCR berkisar antara % Jika TCR berkisar antara % Jika TCR berkisar antara % Jika TCR berkisar antara % Jika TCR berkisar antara 0 20,00 % = Sangat Baik = Baik = Cukup = Kurang = Sangat Kurang

8 6 6. Analisis Regresi Linear Berganda Menurut Idris (2008), untuk mengetahui kebenaran koefisien regresi, dilakukan pengujian hipotesis dengan Uji F (pengujian secara keseluruhan) dan uji t (pengujian secara individu atau parsial ). dimana : 7. Uji t Rumus yang digunakan adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Y = keputusan memilih bersekolah di SMP Kartika I-7 Padang a = intercept b 1,b 2,b 3 = koefisien regresi X 1 = fasilitas pendidikan X 2 = kualitas tenaga pendidik X 3 = Komite sekolah e = error/residu Untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus : to bi sbi Dimana : bi = Koefisien regresi X i sbi = Koefisien standar atas koefisien regresi X i to = Nilai yang dihitung / diobservasi Kriteria pengujian Ho ditolak : Jika t 0 > t tabel atau t 0 < - t tabel Ho diterima : Jika t 0 < t tabel atau t 0 > - t tabel 8. Uji F Digunakan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat dengan rumus sebagai berikut : 2 R k 1 Fo 2 (1 R ) /( n 1) Dimana : R 2 = Koefisien (determinan) berganda n = Besar sampel (banyak data) k = Banyak variabel independen Kriteria pengujian hipotesis Ho ditolak : Jika Fo F Tabel Ho diterima : Jika Fo < F Tabel

9 7 9. Koefisien Determinan (R-Square) Dimana R 2 = Koefisien determinasi (KD) digunakan untuk mengidentifikasi kontribusi variabel-variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Selanjutnya R = R 2 digunakan untuk melihat korelasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus : KD = R 2 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Hasil Penelitian 1. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis statistic yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) Diklat Motivasi a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, Uji T Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Y = -15, ,769 X 1 + 0,316 X 2 + 0,483 X 3 + e Hasil perhitungan uji t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) Diklat Motivasi a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Data primer diolah, 2015 Dari tabel Uji T diatas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Konstanta a = yang berarti bahwa jika tidak ada diklat dan motivasi, maka nilai kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar sebesar

10 8 2. Pengujian hipotesis pertama (H 1 ) nilai t-hitung untuk variabel diklat adalah dengan probabilitas signifikannya sebesar 0,000. Probabilitas signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 dengan df1 = 2, df2 = 22 dan n = 24, maka diperoleh t-tabel sebesar Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa t-hitung > t-tabel atau > 2.074, maka t-hitung > t-tabel, sehingga variabel diklat berpengaruh signifikan terhadap kinerja, artinya hipotesis pertama (H 1 ) yang berbunyi diklat berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar diterima, maka dengan demikian hipotesis pertama (H 1 ) diterima atau H a diterima dan H 0 ditolak. 3. Pengujian hipotesis kedua (H 2 ) nilai t-hitung untuk variabel kualitas tenaga pendidik adalah dengan probabilitas signifikannya sebesar 0,000. Probabilitas signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 dengan df1 = 2, df2 = 22 dan n = 24, maka diperoleh t- tabel sebesar Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa t-hitung > t-tabel atau > 2.074, maka t-hitung > t-tabel, sehingga variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, artinya hipotesis kedua (H2) yang berbunyi motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar diterima, maka dengan demikian hipotesis kedua (H2) diterima atau H a diterima dan H 0 ditolak. 3. Uji F Uji F (F-hitung) dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabelvariabel independen (fasilitas pendidikan, kualitas tenaga pendidik dan komite sekolah) secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen (keputusan memilih). Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini : ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Diklat, Motivasi Pada tabel anova di atas terlihat nilai F-hitung sebesar dengan nilai, dan f-tabelnya adalah 3,47 jadi > 3.47 atau F-hitung > F tabel maka H a diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara diklat dan motivasi secara bersamaan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar. 4. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien daterminasi digunakan untuk mengukur seberapa besar proporsi variasi dari variabel independen secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel dependen seperti yang tergambar pada tabel berikut ini :

11 9 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), Motivasi, Diklat b. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2015 Nilai R 2 (R-Square) digunakan untuk mengukur seberapa besar proporsi variasi dari variabel independen secara bersama - sama dalam mempengaruhi variabel dependent. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai Uji R 2 ( Adjusted R-Square ) adalah sebesar 0,651 hal ini berarti besarnya pengaruh diklat dan motivasi terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar adalah sebesar 65,1%, sisanya dijelaskan oleh variabel lain-lain. 2. Pembahasan Hasil Penelitian Tujuan pertama dari penelitian ini adalah menguji pengaruh diklat terhadap kinerja. Skor rata-rata diklat 4,28 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 71,3%. hal ini menunjukan bahwa variabel diklat masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden telah memberikan penilaian yang baik terhadap diklat yang diberikan Puskoppolda Sumbar pada karyawannya. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan thitung variabel diklat adalah dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000. Probabilitas signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 dengan df = 24 2 = 22 diperoleh t hitung sebesar 2.454, dari hasil di atas dapat dilihat bahwa t hitung > t tabel atau > 2.454, maka variabel diklat berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, maka dapat disimpulkan bahwa (Ha) yang berbunyi diklat (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y), maka dengan demikian hipotesa pertama (H1) diterima. Tujuan kedua dari penelitian ini adalah menguji pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. Skor rata rata motivasi 4,41 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 55,1%. Hal ini menunjukan bahwa variabel motivasi masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden telah memberikan penilaian yang baik terhadap motivasi kerja yang diberikan Puskoppolda Sumbar. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan thitung variabel motivasi adalah dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000. Probabilitas signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 dengan df=24=2=22 diperoleh t hitung sebesar 2.454, dari hasil di atas dapat dilihat bahwa t hitung > t tabel atau > 2.454, maka variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, maka dapat disimpulkan bahwa (Ha) yang berbunyi motivasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y), maka dengan demikian hipotesa pertama (H2) diterima. Skor rata rata kinerja karyawan 4,45 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 55,6%. Hal ini menunjukan bahwa variabel kinerja masuk dalam kategori cukup baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumya responden memiliki kinerja yang baik. Dari uji Anova dapat dinilai F hitung sebesar dengan probabilitas signifikansi 0,000. Probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05.

12 10 Df=24-3=21 diperoleh Ftabel sebesar 3,45. Dari hasil di atas dapat dilihat F hitung > F tabel maka variabel diklat dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. BAB V. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan interpretasi yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan nilai t hitung variabel diklat adalah dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000. Probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan df = 24 2 = 22 di peroleh t tabel sebesar 2.074, dari hasil di atas dapat di lihat bahwa t hitung > t tabel atau > 2.074, maka variabel diklat berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga dapat di simpulkan bahwa hipotesis (Ha) yang berbunyi diklat (X 1 ) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar. 2. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan nilai t hitung variabel motivasi adalah dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000. Probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan df = 24 2 = 22 di peroleh t tabel sebesar 2.074, dari hasil di atas dapat di lihat bahwa t hitung > t tabel atau > 2.074, maka variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga dapat di simpulkan bahawa hipotesis (Ha) yang berbunyi motivasi (X 2 ) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar. 3. Berdasarkan uji Anova dapat di lihat nilai F hitung sebesar dengan probabilitas signifikansi 0,000. Probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Df = 24 2 = 22 di peroleh F tabel sebesar dari hasil di atas dapat di lihat F hitung > F tabel maka variabel diklat dan motivasi secara bersama sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan Puskoppolda Sumbar. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pada penelitian ini diklat memberikan pengaruh yang cukup besar dari motivasi terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 80,0% oleh sebab itu jika instansi ingin meningkatkan kinerja karyawan yang perlu di perhatikan terlebih dahulu diklat. Maka dari pada itu diklat yang sudah di berikan kepada karyawan lebih di tingkatkan lagi. 2. Di harapkan karyawan Puskoppolda Sumbar untuk lebih meningkatkan motivasinya dalam bekerja agar terciptanya kinerja karyawan yang berkualitas. 3. Kepada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti pengaruh variabel lainnya tentang diklat dan motivasi terhadap kinerja karyawan, dan bahan ini sebagai pembanding pada saat penelitian tersebut

13 11 DAFTAR PUSTAKA Barnawi dan Mohammad Arifin, Kinerja Guru Profesional. Yogyakarta : Ar-Ruzz Hasibuan, Malayu S.P Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta : Bumi Aksara) Hasibuan, Malayu S.P Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta : Bumi Aksara) Handoko, T. Hani, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Handoko, T. Hani Manajemen Personalia dan SDM, Yogyakarta : BPFE Husnan, Suad & Heidjrachman Manajemen Personalia, Edisi keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Fuad Mas ud, Survei Diagnosis Organisasi Konsep dan Aplikasi. Erlangga, Jakarta. Maslow, Abraham,1972, Karttini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta Rajawali Pers. Mangkunegara, Perilaku dan Budaya Organisasi. Rafika Aditama. Bandung. Nawawi, Budaya Organiasi, Kepemimpinan dan Kinerja. Kencana. Jakarta. Rivai, Veithzal Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. (Jakarta : Mulai Kencana). Rivai, Veithzal Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Dari teori ke praktik (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada). Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja Edisi Kedua (Bandung : Mandar Maju). Slovin dan Umar Metode Penelitian. Jakarta : Erlangga. Siswandoko, Tajtjuk dan Setiana, Ari Pengaruh Diklat dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Anggrek Mobilindo Bekasi. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Sembiring Budaya dan Kinerja Organisasi. Focus Media. Bandung.

14 12 Undang-undang Perkoperasian Undang undang No.17/2012. Undang-undang RI Undang-undang No. 29 Tahun 2003 Winardi Kepemimpinan dan Manajemen, Jakarta : Rineka Cipta. Wibowo Manajemen Kinerja. Jakarta : Pt. Rajagrafindo Persada.