PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2011"

Transkripsi

1 PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 Gantika Dwi Citra Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jln. Siliwangi 24 Tasikmalaya The purpose of this research is to analyze (1) the date of the earnings announcement on state-owned enterprise listed on the Indonesian Stock Exchange for 2011, (2) Market reaction before and after the earnings announcement on state-owned enterprises listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2011 companies with rising earnings and profits down, ( 3 ) the effect on the market reaction to earnings announcements. The method used in this research is descriptive method of analysis with empirical studies approach. Data analysis methods used are simple regression analysis and event study analysis techniques. Hypothesis testing using t-test. The data is taken from the financial statements for 2011 and the share price at the date of announcement of financial statements sekitara state-owned enterprises listed on the Indonesia Stock Exchange in Corner Stock Faculty of Economics, University of Siliwangi Tasikmalaya. The results showed that : ( 1 ) From the results of different test average abnormal stock returns during the period of observation at state-owned companies with rising earnings and profits are down on average but no significant abnormal returns before and after the earnings announcement, ( 2 ) the earnings announcement have a very strong relationship with the market reaction. Thus the Indonesian capital market has led to the semi-strong form of market efficiency, where the market is starting to show a reaction to the information, in this case information menganai earnings announcement Keywords : earnings announcement, market reaction, abnormal return. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tanggal pengumuman laba pada perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011, (2) Reaksi pasar sebelum dan setelah pengumuman laba pada perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011 pada perusahaan dengan laba naik dan laba turun, (3) pengaruh pengumuman laba terhadap reaksi pasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi empiris. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan teknik analisis event study. Pengujian hipotesis menggunakan uji t. Data diambil dari laporan keuangan periode 2011 dan harga saham di sekitara tanggal pengumuman laporan keuangan perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia di Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Dari hasil uji beda rata-rata abnormal return saham selama periode pengamatan pada perusahaan BUMN dengan laba naik dan laba turun terdapat rata-rata abnormal return tetapi tidak signifikan sebelum dan setelah pengumuman laba, (2) pengumuman laba memiliki hubungan sangat kuat dengan reaksi pasar. Dengan demikian pasar modal Indonesia sudah mengarah pada efisiensi pasar bentuk semi kuat, dimana pasar mulai menunjukkan reaksi terhadap suatu informasi, dalam hal ini informasi menganai pengumuman laba. Kata Kunci : pengumuman laba, reaksi pasar, abnormal return.

2 Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal sebagai salah satu instrument ekonomi sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang memiliki kandungan informasi bagi investor. Semakin penting peran pasar modal dalam perekonomian suatu Negara, semakin sensitif pasar modal itu terhadap peristiwa di sekitarnya (Suryawijaya & Setiawan, 1998). Informasi merupakan kebutuhan utama para investor di pasar modal. Dari informasi yang relevan, investor dapat menilai prospek kinerja emiten sehingga investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas dana yang telah atau akan diinvestasikan. Informasi yang diperlukan investor ini dapat berasal dari kondisi internal maupun eksternal emiten. Dalam pasar modal yang efisien, pasar akan bereaksi secara cepat terhadap semua informasi yang relevan. Pada umumnya, hal ini ditunjukkan oleh perubahan harga saham melebihi kondisi normal sehingga menimbulkan abnormal return. Event yang terjadi dalam lingkungan perusahaan emiten akan mempengaruhi harga saham dan dapat menghasilkan abnormal return, misalnya kebijakan merger dan divestasi, pengumuman dividen, insider trading, dan pengumuman laba. Selain itu event yang berkaitan dengan lingkungan ekonomi makro seperti pertumbuhan suku bunga tabungan dan seposito, kurs valuta asing, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah turut berpengaruh pada fluktuasi harga dan volume perdagangan pada pasar modal yang efisien (Manullang, 2004; Suryawijaya & Setiawan, 1998) Para investor secara cermat memberikan keputusan berinvestasi dengan melihat pengumuman laba pada perusahaan, karena secara teoretik besar kecilnya return saham sangat dipengaruhi oleh jumlah laba yang berhasil diperoleh perusahaan. Perusahaan hanya bisa

3 membagikan dividen dalam jumlah yang besar apabila perusahaan mampu menghasilkan laba dalam jumlah yang besar pula. Pada sisi yang lain, harga saham perusahaan akan cenderung meningkat sehingga secara potensial menyebabkan capital gain apabila perusahaan mampu untuk meningkatkan laba yang diperoleh (Husnan, 2001) Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kinerja perusahaan yang akan mendapat perhatian utama investor dan kreditor dari laporan keuangan salah satunya adalah laba. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, terutama tentang profitabilitas dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan di masa depan. Informasi tersebut juga sering kali digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan asset yang disamakan dengan kas di masa depan. Mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman, maka penelitian ini menguji apakah pengumuman laba perusahaan mempunyai kandungan informasi yang cukup untuk membuat pasar bereaksi terhadap pengumuman tersebut, sehingga dapat terlihat efisiensi pasar modal di Indonesia pada perusahaan-perusahaan BUMN di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana sebuah informasi pada saat sekitaran tanggal pengumuman laba dapat mempengaruhi pasar dengan memperlihatkan suatu reaksi pasar. Apabila pelaku pasar dapat merespon informasi dengan memperlihatkan reaksi positif terhadap sebuah informasi, maka pasar modal Indonesia pada perusahaan BUMN dapat dikatakan pasar yang efisien, sedangkan apabila reaksi yang diperlihatkan negatif, maka dapat diketahui bahwa pasar modal Indonesia pada perusahaan BUMN masih belum efisien. Data yang diperlukan adalah data sekunder yang meliputi harga pasar saham, pembayaran deviden tunai dan tanggal publikasi laporan keuangan dari perusahaan yang

4 membagikan dividen selama perioda Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 yang diperoleh dari Pojok Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Peneliti Binsar I.K. Telaumbanua (2007), meneliti mengenai Event Study: Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Study Empiris, Bursa Efek Indonesia ), hasil penelitian menunjukkan bahwa investor merespon signifikan terhadap positif dan negatif pengumuman laba pada tanggal pengumuman. Peneliti Mochamad Zaqi (2003), meneliti mengenai Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Peristiwa-Peristiwa Ekonomi dan Peristiwa- Peristiwa Sosial-Politik Dalam Negeri (Studi pada Saham LQ45 di BEJ Periode ), hasil penelitian menunjukkan SRV yang signifikan di sepanjang event period menunjukkan bahwa pasar bereaksi pada peristiwa ekonomi maupun peristiwa social-politik. Peneliti Anonymous, meneliti mengenai Reaksi Pasar Modal terhadap Peristiwa Stock Split (Event Study) pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia), hasil penelitian menunjukkan tidak ada signifikan abnormal return sebelum dan sesudah pemecahan saham serta terdapat perbedaan yang signifikan trading volume activity sebelum dan sesudah pemecahan saham. Peneliti Anonymous, meneliti mengenai Kaitan Pengumuman Laba Akuntansi dengan Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham di Pasar Modal Indonesia, hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan antara perubahan harga dengan perubahan volume perdagangan. Peneliti Ngesti Wahyu Utami (1999), meneliti mengenai Reaksi Pasar terhadap Pengumuan Dividen : Kasus pada Dividend Initiation, Dividend Omission, dan Dividend Cut (Studi di Bursa Efek Jakarta periode ),hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa dividen pada kasus dividend initiation memberikan abnormal return negatif dan tidak signifikan, pada kasus dividend omission membrikan abnormal return positif tetapi signifikan, dan pada kasus dividend cut memberikan abnormal return negative dan signifikan.

5 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Mohammad. Nazir, 1999). Menggunakan pendekatan Studi empiris yaitu studi yang dilakukan berdasarkan data-data eksperimental hasil pengamatan, pengalaman, trial and error (uji coba), juga menggunakan ke 5 panca indera manusia (penglihatan, perasa, penciuman, pendengaran, sentuhan) dan bukan secara teoritis & spekulasi, lebih untuk ilmu pengetahuan dan penelitian. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis event study. Analisis ini digunakan untuk menguji reaksi pasar. Dan Untuk mengetahui pengaruh pengumuman laba terhadap reaksi pasar digunakan penerapan analisis regresi sederhana Menurut Sugiyono (2010), sebagai berikut : Analisis regresi linier digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua Dalam penelitian ini, analisis regresi linier sederhana digunakan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh pengumuman laba terhadap reaksi pasar pada perusahaan BUMN yang listing di BEI perioda 2011.

6 PEMBAHASAN Pengumuman Laba pada Perusahaan BUMN yang Listing di BEI Pengumuman Laba pada perusahaan-perusahaan BUMN yang listing di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Tabel 1 Tanggal Pengumuman Laba Perusahaan BUMN No Kode Nama Perusahaan Tanggal Publikasi PERBANKAN 1 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 1 Maret BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 1 Maret BBTN Bank Tabungan Negara Tbk 1 Maret BMRI Bank MandiriTbk 12 Maret 2012 PERTAMBANGAN 5 PTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 18 April ANTM PT Aneka Tambang Tbk 31 Mei TINS PT Timah Tbk 29 Maret 2012 SEMEN 8 SMGR PT Semen Indonesia Tbk 30 Maret 2012 Sumber : idx.co.id Berkaitan dengan perusahaaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, persyaratan ketepatan waktu merupakan suatu keharusan, karena perusahaan yang tidak tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya akan dikenakan sanksi administrasi dan denda sesuai dengan ketentuan pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011, hanya 8 perusahaan yang membagikan dividen tunai kepada investor. Dari 8 perusahaan tersebut diklasifikasikan kembali menjadi perusahaan dengan laba naik dan perusahaan dengan laba turun berdasarkan Earning Per Share (EPS). Kelompok pertama merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan yang mangalami kenaikan (EPS naik) dari periode sebelumnya dan kelompok kedua merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan yang mengalami penurunan laba (EPS turun) dari periode sebelumnya

7 Hasil analisis menunjukkan bahwa kategori perusahaan BUMN yang telah mengumumkan kenaikan laba dan penurunan laba adalah 8 perusahaan yang mengumumkan laporan keuangan dan membagikan dividen pada periode 2011, 6 perusahaan mengumumkan kenaikan laba (EPS naik) dan 2 perusahaan mengumumkan penurunan laba (EPS turun). Yang dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini : Laba Naik Bank Negara Indonesia Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank MandiriTbk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT Semen PT Aneka Tambang Tbk Sumber : data diolah Tabel 2 Klasifikasi Perusahaan Laba Turun Bank Tabungan Negara Tbk PT Timah Tbk Reaksi Pasar Sebelum dan Setelah Pengumuman Laba Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis event study, data yang digunakan adalah rata-rata return saham, return pasar, rata-rata abnormal return pada saham BUMN sebelum dan setelah publikasi laporan keuangan masing-masing perusahaan. Berikut tabel 4.4 yang menunjukkan data dalam penelitian ini. Tabel 3 Rata-rata Return Saham, Return Pasar, Rata-rata Abnormal Return pada Saham perusahaan-perusahaan BUMN dengan Laba Naik Sebelum dan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Periode Pengamatan Rata-rata Return Saham Rata-rata Return Pasar -5 0,0142 0,0053 0, ,0055-0,0011-0, ,0032-0,0032 0, ,0010 0,0021-0, ,0028 0,0067-0, ,0049 0,0024 0, ,0093 0,0002 0, ,0136 0,0037 0, ,0036 0,0007 0, ,0046 0,0044-0, ,0007 0,0037-0,0030 Sumber : data diolah Rata-rata Abnormal Return Saham

8 Tabel 4 Rata-rata Return Saham, Return Pasar, Rata-rata Abnormal Return pada Saham perusahaan-perusahaan BUMN dengan Laba Turun Sebelum dan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Periode Pengamatan Rata-rata Return Saham Rata-rata Return Pasar -5 0,0015 0,0089-0, ,0176 0,0027 0, ,0085 0,0000 0, ,0168 0,032-0, ,0338 0,0045 0, ,0106 0,0031 0, ,0406 0,0064 0, ,0057 0,0108-0, ,0170 0,0017-0, ,0093 0,0006 0, ,0067 0,0082-0,0149 Sumber : data diolah Return saham dan Return Pasar Rata-rata Abnormal Return Saham Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata return saham perusahaan BUMN dengan laba naik pada -4 sampai -2 bernilai negatif yaitu dari -1,42% menjadi -0,1%. Hal ini menunjukkan reaksi pasar dari investor yang memperlihatkan perubahan harga saham menuju ke arah positif, hingga pada -1 sampai +2 meskipun mengalami naik turun namun masih bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa reaksi pasar pada sekitaran tanggal pengumuman laba berlangsung cepat. Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa rata-rata return saham perusahaan BUMN dengan laba menurun pada -5 sampai +5 mengalami fluktuasi harga saham, namun pada saat -1 menuju ke 0 harga saham mengalami penurunan meskipun masih bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa reaksi pasar pada perusahaan BUMN dengan laba menurun mengalami reaksi pasar yang lambat. Abnormal Return Peristiwa publikasi laporan keuangan yang terjadi dapat mempengaruhi reaksi pasar yang dapat ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang berarti bahwa suatu peristiwa

9 AAR & CAAR mengandung informasi. Abnormal return yang positif berarti menunjukkan bahwa suatu peristiwa memberikan berita baik (good news) bagi pelaku pasar (investor), sebaliknya abnormal return yang negative menunjukkan bahwa suatu peristiwa mengindikasikan berita buruk (bad news) bagi pelaku pasar (investor). Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa perusahaan BUMN dengan laba naik pada -4, -2, -1, +4 dan +5, rata-rata abnormal return saham menunjukkan nilai negatif. Hal ini berarti bahwa return yang sesungguhnya terjadi tidak sesuai dengan return yang diharapkan, namun setelah peristiwa publikasi laporan keuangan pada hari ke 0 sampai +3 menunjukkan nilai positif yang berarti pasar kembali bergairah dengan harga saham yang kembali meningkat, hal ini berarti bahwa pasar bereaksi atas informasi yang sedang dipublikasikan. Pada tabel 4 di atas menunjukkan rata-rata abnormal return saham terjadi pada -4,-3,-1,0, dan +4. Pola pergerakan abnormal return perusahaan BUMN dengan laba naik dan laba turun dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2 0,0150 Gambar 1 Grafik Average Abnormal Return pada Perusahaan dengan Laba Naik 0,0100 0,0050 0,0000-0, AAR -0,0100

10 AAR & CAAR 0,0400 Gambar 2 Grafik Average Abnormal Return pada Perusahaan dengan Laba Menurun 0,0300 0,0200 0,0100 0,0000-0,0100-0,0200-0, AAR Sumber : Data diolah Pada gambar 1 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return saham perusahan BUMN dengan laba naik menunjukkan bahwa pasar merespon informasi mengenai publikasi laporan keuangan karena pada sekitaran periode peristiwa terlihat pada grafik dengan nilai positif, itu menunjukkan bahwa adanya berita baik (good news). Sedangkan pada gambar 2 menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return cenderung berfluktuasi sebelum dan setelah publikasi laporan keuangan pada perusahaan BUMN dengan laba menurun. Informasi mengenai laporan keuangan direspon positif oleh pasar hanya pada kelompok perusahaan dengan laba naik, membuktikan bahwa pasar menerima informasi tersebut sebagai kabar baik (good news), sedangkan pada perusahaan dengan laba turun, pergerakan cukup fluktuatif. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah publikasi pengumuman laba pada masing-masing kelompok perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011.

11 Statistik Deskriptif Rata-rata Abnormal Return Tabel 4.6 mengenai deskriptif rata-rata abnormal return perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode Tabel 5 Statistik Deskriptif Abnormal Return Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation t t t t t t t t t t Valid N (listwise) t Sumber : Output SPSS 16 (data diolah) 8 Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa pada t-5 rata-rata abnormal return saham sebesar atau expected return lebih besar 0,48% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,025. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0202 dan 0,0298. abnormal return terendah sebesar atau -3,07% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,539 atau 5,39% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen. Pada t-4 rata-rata abnormal return saham sebesar atau expected return lebih besar 1,17% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,039. Rata-rata abnormal return

12 saham lebih besar dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar - 0,0273 dan 0,0507. abnormal return terendah sebesar atau -1,64% pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,1008 atau 10,08% pada Bank Negara Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t-3 rata-rata abnormal return saham sebesar atau expected return lebih besar 0,21% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,089. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar - 0,0869 dan 0,0911. abnormal return terendah sebesar atau -1,49% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0106 atau 1,06% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. pada t-2 rata-rata abnormal return saham sebesar atau expected return lebih besar -4,12% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,1059. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,1471 dan 0,0647. abnormal return terendah sebesar atau -3,10% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0211 atau 2,11% pada Bank Negara Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t-1 rata-rata abnormal return saham sebesar atau expected return lebih besar -0,44% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0277. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar

13 penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0321 dan 0, abnormal return terendah sebesar atau -2,72% pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0556 atau 5,56% pada Bank Tabungan Negara, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t-0 rata-rata abnormal return saham sebesar atau expected return lebih besar -0,42% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0177. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0219 dan 0,0135. abnormal return terendah sebesar atau -1,36% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0286 atau 2,86% pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t+1 rata-rata abnormal return saham sebesar atau expected return lebih besar 1,53% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0232. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar - 0,0079 dan 0,0385. abnormal return terendah sebesar atau -1,18% pada Bank Mandiri, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0569 atau 5,69% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. pada t+2 rata-rata abnormal return saham sebesar atau expected return lebih besar 0,61% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0111. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -

14 0,0050 dan 0,0172. abnormal return terendah sebesar atau -1,69% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0203 atau 2,03% pada Bank Negara Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t+3 rata-rata abnormal return saham sebesar atau expected return lebih besar -0,24% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0166. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,019 dan 0,0142. abnormal return terendah sebesar atau -2,54% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0298 atau 2,98% pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t+4 rata-rata abnormal return saham sebesar atau expected return lebih besar -0,45% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0156. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0201 dan 0,0111. abnormal return terendah sebesar atau -2,70% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0227 atau 2,27% pada Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. pada t+5 rata-rata abnormal return saham sebesar atau expected return lebih besar -0,59% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0087. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0146 dan 0,0028. abnormal return terendah sebesar atau -1,84% pada Bank Tabungan Negara, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan, sedangkan abnormal return yang

15 tertinggi sebesar 0,0061 atau 0,61% pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa abnormal return yang terendah mayoritas terjadi pada perusahaan dengan laba turun, sedangkan abnormal return tertinggi mayoritas terjadi pada perusahaan dengan laba naik. Hal ini membuktikan bahwa informasi mengenai publikasi laporan keuangan mempengaruhi reaksi pasar dengan adanya abnormal return yang tinggi pada kelompok perusahaan dengan laba naik dan adanya abnormal return yang rendah pada kelompok perusahaan dengan laba turun. Pengujian Reaksi Pasar Dilakukan pengujian terhadap reaksi pasar. Berikut ini hasil pengolahan data rata-rata abnormal return saham perusahaan BUMN sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada masing-masing kelompok perusahaan dengan menggunakan paired sample T-Test. Tabel 7 Uji beda Rata-rata Abnormal Return 5 hari sebelum dan 5 hari setelah Pengumuman Laba pada Perusahan dengan Laba Naik Rata-rata Abnormal Return Saham Perusahaan BUMN sebelum Pengumuman Laba Rata-rata Abnormal Return Saham Perusahaan BUMN setelah Pengumuman Laba Mean -0,0005 0,0019 Standar Deviasi 0, thitung -0,760 Sig. (2 tailed) 0,429 Sumber: data sekunder yang diolah Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return selama 5 hari sebelum pengumuman laba diperoleh sebesar 0,05% atau terjadi reaksi pasar yang negatif, sedangkan 5 hari setelah peristiwa pengumuman laba diperoleh rata-rata abnormal return sebear 0,19% atau terjadi reaksi pasar yang positif. Secara matematis rata-rata abnormal return setelah lebih besar dibandingkan sebelum pengumuman laba. Hal tersebut menunjukkan bahwa pasar bereaksi secara postif terhadap pengumuman laba naik. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan rata-rata

16 abnormal return sebelum dan setelah pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba naik secara statistik diperoleh nilai t=-0,760 dengan signifikansi sebesar 0,489 atau berada di atas 0,05. Hal ini berarti, terdapat perbedaan yang tidak signifikan secara statistik antara rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba naik. Selanjutnya hasil pengolahan data rata-rata abnormal return saham perusahaan BUMN sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada perusahaan laba turun dengan menggunakan paired sample T-Test. Tabel 8 Uji beda Rata-rata Abnormal Return 5 hari sebelum dan 5 hari setelah Pengumuman Laba pada Perusahan dengan Laba Turun Rata-rata Abnormal Return Saham Perusahaan BUMN sebelum Pengumuman Laba Rata-rata Abnormal Return Saham Perusahaan BUMN setelah Pengumuman Laba Mean 0,0055 0,0008 Standar Deviasi 0, thitung 0,253 Sig. (2 tailed) 0,813 Sumber: data sekunder yang diolah Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return selama 5 hari sebelum pengumuman laba diperoleh sebesar 0,55% atau terjadi reaksi pasar yang positif, sedangkan 5 hari setelah peristiwa pengumuman laba diperoleh rata-rata abnormal return sebear 0,08% atau terjadi reaksi pasar yang positif. Secara matematis rata-rata abnormal return sebelum lebih besar dibandingkan setelah pengumuman laba. Hal ini menunjukkan pasar bereaksi setelah adanya pengumuman laba menurun dengan memperlihatkan harga saham yang menurun. Dengan demikian, hasil pengujian perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba turun secara statistik diperoleh nilai t=0,253 dengan signifikansi sebesar 0,813 atau berada di atas 0,05. Hal ini berarti, terdapat

17 perbedaan tetapi tidak signifikan secara statistik antara rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba naik. Pengaruh Pengumuman Laba terhadap Reaksi Pasar pada Perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16 diperoleh R yang menunjukkan keeratan antara pengumuman laba dan reaksi pasar sebesar 0,900 berarti tingkat keeratan hubungan sangat kuat dan besarnya pengaruh dari pengumuman laba dan reaksi pasar adalah sebesar 0,810 atau 81,0%. Artinya jika pengumuman laba dapat dikendalikan dengan baik maka reaksi pasar dapat dikatakan cukup baik. Dengan kaidah keputusan terima H0 diterima bila t ½ α thitung t ½ α dan H0 diterima bila t ½ α > thitung > t ½ α maka dengan koefisien beta (β) = 0,900 diperoleh nilai thitung 5,061 dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka nilai ttabel 1,895, sehingga thitung > ttabel maka tolak H0 dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05 maka pengumuman laba berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar. Dengan demikian, hipotesis diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, Binsar. I.K Telaumbanua, 2007, Yogyakarta yang menyatakan bahwa investor merespon signifikan terhadap positif dan negatif pengumuman laba pada tanggal pengumuman. Begitu pula dengan penelitian Mochamad Zaqi, 2003, Semarang yang menyatakan bahwa SRV yang signifikan di sepanjang event period menunjukkan bahwa pasar bereaksi pada peristiwa ekonomi maupun peristiwa social-politik. Dengan demikian, pasar modal Indonesia mulai merespon terhadap peristiwa, baik peristiwa ekonomi, sosial, politik, dll, dengan kata lain pasar modal Indonesia dapat disebut sebagai pasar bentuk setengah kuat (semi-strong form), Pasar dikatakan demikian jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi tersebut dapat berupa : 1) Informasi yang dipublikasikan

18 yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebu, contohnya dalam bentuk pengumuman. 2) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan, contohnya : peraturan pemerintah atau peraturan dari rebulator yang berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan yang terkena regulasi. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. Kaitan Pengumuman Laba Akuntansi dengan Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham di Pasar Modal Indonesia. Skripsi Universitas Indonesia. Anonymous. Reaksi Pasar Modal terhadap Peristiwa Stock Split (Event Study pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesi) Darmadji, Tjiptono dan Fachruddin, Pasar Modal di Indonesia., Pendekatan Tanya Jawab, Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Fakhruddin, Hendy M Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo. Husnan, Suad Dasar-dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. Jogiyanto Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta. UPP AMP YKPN Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketiga. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dana Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta. Andi. Mohammad, Nazir Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta Rizto Salia Z Profil Perusahaan PT. Aneka Tambang. (diakses tanggal 20 April 2013) Samsul, Mohamad Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Elex Media Komputindo.

19 Sekaran, U Research Methods for Business:A Skill Building Approach 2 nd Edition, John Wiley and Son. New York. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta Sunariyah Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. UPP AMP YKPN. Yogyakarta Tandelilin, Eduardus Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta : BPFE. Telaumbanua, Binsar Evevn Study: Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Studi Empiris, Bursa Efek Indonesia Skripsi Universita Gajah Mada Umar Metode Riset Bisnis. Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama. Utami, Ngesti Wahyu Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Dividen : Kasus pada Dividend Initiation, Dividend Omission, dan Dividend Cut (Studi di Bursa Efek Jakarta periode Skripsi Universitas Diponegoro. Zakki, Baridwan Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. Zaqi, Mochamad Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Peristiwa-peristiwa Ekonomi dan Peristiwa-peristiwa Sosial-Politik Dalam Negeri (Studi pada Saham di BEJ Periode ). Skripsi Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional sebagai wahana investasi bagi masyarakat dan sebagai wahana pembiayaan bagi perusahaan dengan menjual

Lebih terperinci

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT Oleh: Yogo Heru Prayitno 1) E-mail: yogo.heru@widyatama.ac.id 1) Universitas Widyatama Bandung ABSTRACT The researcher observed the announcement

Lebih terperinci

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA Siti Murtopingah Rina Mudjiyanti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This study is to analysis

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA Vini Sundari E-mail: vinisundari@yahoo.com Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE

PENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE PENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE 2007-2012 CEO TURNOVER EFFECT ON STOCK COMPANY RETURN THAT WAS INSIDED INDEX LQ45 PERIOD 2007-2012 Ni Wayan

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) FARABI PATTIMURA (093403063) Email : abiepatti@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Radita Sari Anggraeni 10208985 Latar Belakang Masalah Sebagai pasar yang sedang

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015 Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata I pada Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Dea Oktariani Putri Titin Hartini Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research is an event study that aims to discover the reaction of Indonesian capital market to the announcement of rising fuel and oil price on 22nd June 2013 which presumed has information

Lebih terperinci

ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012 Wilson Yaputra Yakup Yoyo Cahyadi, S.E,.M.M Universitas

Lebih terperinci

Management Analysis Journal

Management Analysis Journal MAJ 1 (3) (2014) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN HARGA BBM 22 JUNI 2013 Ervina Ratna Ningsih, Dwi Cahyaningdyah

Lebih terperinci

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia Ni Putu Desy Ratna Dewi 1 I Made Sukartha 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: niputudesy47@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pratama (2011), peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan berupa return dan abnormal return pada sampel saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek) seperti saham dan obligasi. Pengembangan pasar modal merupakan komponen yang sangat penting dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai fungsi ekonomi yaitu sebagai penyedia fasilitas yang mempertemukan dua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010:219). No one

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian, yakni perusahaan yang terdaftar di LQ45 selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 2014-2015

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1 1 PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1 Abd. Rahman Pakaya 2, Idham Masri Ishak 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN STOCK SPLIT OLEH PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK. TAHUN 2013 (Studi Pada Perusahaan di Sektor Peternakan Yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013) I Putu Gede Brahmaputra

Lebih terperinci

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Al Azhar L Rofika Lilis Rohayati Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat menjadi pengetahuan bagi investor dan masyarakat. penulis dapat menyimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat menjadi pengetahuan bagi investor dan masyarakat. penulis dapat menyimpulkan bahwa: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui reaksi pasar modal terhadap peristiwa pengumuman penurunan harga BBM 16 Januari 2015. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), atau Indonesia Stock Exchange (IDX) melalui website

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dimana para investor bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para pelakunya (penjual

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION JDA Vol. 4, No. 1, Maret 2012, pp. 27-35 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION Subkhan Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

FENOMENA LONG WEEKEND DALAM MEMPENGARUHI ABNORMAL RETURN : CASE STUDY HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA ALMASIH TAHUN 2013.

FENOMENA LONG WEEKEND DALAM MEMPENGARUHI ABNORMAL RETURN : CASE STUDY HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA ALMASIH TAHUN 2013. FENOMENA LONG WEEKEND DALAM MEMPENGARUHI ABNORMAL RETURN : CASE STUDY HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA ALMASIH TAHUN 2013 Sheilla Annisa Universitas Paramadina Program Studi Manajemen 2014 (Sheilla Annisa/210000254)

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY Adhe Raka Setiawan & Bandi Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia Email: adhe.raka@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal telah menjadi instrumen perekonomian yang penting bagi sebuah negara. Selain menjadi alternatif tempat untuk berinvestasi dan pembiayaan, pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah. Di samping itu, para investor juga menggunakan pasar modal sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap 37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN BUY BACK SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI yang Melakukan Buy Back Tahun 2012-2014) Rizka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara sebagai sarana bagi perusahaan dan para investor melakukan kegiatan transaksi. Pasar

Lebih terperinci

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro. ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH INFORMASI RENCANA AKUISISI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. OLEH PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Andika

Lebih terperinci

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE 2008-2012 Wening Asriningsih Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: wening.asri@yahoo.com Abstrak: Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Data sekunder yang diperlukan terdiri dari : 1. Tanggal

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI Pengaruh Pengumuman Dividen... (Ekaliya JTS) 298 PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI THE ANNOUNCEMENT EFFECT OF STOCK DIVIDEND ON ABNORMAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 dalam Standar

BAB I PENDAHULUAN. menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 dalam Standar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan salah satu cara pengelolaan dana untuk memberikan keuntungan bagi investor dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi yang telah diperkirakan

Lebih terperinci

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 ISSN 2303-1522 DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Rica Syafitri Sirait,

Lebih terperinci

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia) PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia) Dewi Anjarwani Mugiasih anjar_zoe@yahoo.co.id Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan. sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan. sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang dihasilkannya banyak dipicu oleh

Lebih terperinci

Kata Kunci : Abnormal return, Volume Perdagangan Saham, Event Study, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II

Kata Kunci : Abnormal return, Volume Perdagangan Saham, Event Study, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN PAKET KEBIJAKAN EKONOMI JILID II (Studi Kasus Pada Kelompok Saham LQ45 di BEI Tahun 2015) ANALYSIS STUDY OF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, oleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM: STUDI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM: STUDI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM: STUDI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) Luluk Kholisoh ) Robby Suryawan Agung ) Abstract This study investigates the efffect of dividend announcement

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Anton (anton_lee90@yahoo.com) Ervita Safitri (ervitasafitri@gmail.com)

Lebih terperinci

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan Zumrotun Nafiah Jurusan Akuntansi STIE SEMARANG Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON EQUITY

PENGARUH RETURN ON EQUITY PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, PRICE TO BOOK VALUE, DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015) Disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net

BAB V PENUTUP. on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah Return on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net Profit Margin berpengaruh terhadap Return Saham.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pasar modal, ada dua pihak yang memiliki kepentingan yaitu investor dan emiten. Investor sebagai pihak yang kelebihan dana dapat melakukan alternatif investasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja saham perusahaan BUMN dalam beberapa waktu terakhir mulai menurun. Ini sebagai dampak gejolak ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian. Bahkan,

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Efisiensi Pasar Modal Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970). Suatu pasar dikatakan efisien

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Unit analisis dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN yang listing di Bursa Efek Indonesia sampai dengan periode Mei

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap 45 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap kandungan informasi pengumuman dividen terhadap return saham yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian mengenai pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap

Lebih terperinci

Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1

Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1 Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI), Dividend Per Share

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Harga Saham 1. Pengertian Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal yang semakin meningkat memberikan kemudahan bagi para pemodal (investor) dan pengusaha (perusahaan) untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity (TVA) yang terjadi dalam perusahan perusahaan yang sudah melakukan

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA Kajian Akuntansi, Volume 4, Nomor 2, Desember 2009: 137-146 ISSN 1907-1442 REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA Ibrahim UPN Veteran Yogyakarta; Email: ibrahim_upn@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel.

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel. Management Analysis Journal 5 (2) (2016) http://maj.unnes.ac.id PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti Jurusan Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO Oleh : Raharjo 1, Mafudi 2 dan Sunarmo 3 1 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlu ada usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sulia Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl. Thamrin No.112, 124, 140 Medan - 20212

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan PT. Kimia Farma Tbk. Periode )

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan PT. Kimia Farma Tbk. Periode ) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan PT. Kimia Farma Tbk. Periode 2001-2010) Oleh : DEDEH SRI SUDARYANTI*) RAHMI RAHMAWATI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Nadhira Nur Aulia Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Nadhira Nur Aulia Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM WINNER DAN SAHAM LOSER UNTUK MENGIDENTIFIKASI PRICE REVERSAL (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ 45 di BEI Periode 2014-2015) Nadhira Nur Aulia Topowijono

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Sampel Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan (emiten) yang listed di BEI pada tahun 2007 dan melakukan pengumuman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak peneliti dan analis saham menyatakan bahwa, turun-naiknya Indeks Harga Saham di pasar modal ada hubungannya dengan perkembangan ekonomi makro yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI)

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI) Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI) A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris dan melakukan uji hipotesis atas perbedaan abnormal return dan

Lebih terperinci

Judul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : Abstrak

Judul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : Abstrak Judul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : 1306205118 Abstrak Pasar modal merupakan sarana serta tempat terjadinya proses mekanisme transaksi

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSETS

PENGARUH RETURN ON ASSETS PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Dikki Susanto Email : dikkisusanto17.ds@gmail.com

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang 1 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, ada banyak cara yang dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang dimilikinya. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Studi Penelitian ini menggunakan metode event study, yaitu metode yang digunakan untuk mengukur reaksi harga saham terhadap suatu peristiwa yang ditandai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Dara Arum Sari, Mahsina, Juliani Pudjowati Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Robert Jao Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Atma Jaya Makassar jao_robert@hotmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Panagiotis (2010) meneliti tentang dampak terorisme terhadap harga saham perbankan di negara Yunani. Ada tiga peristiwa bom yang diteliti oleh Panagiotis,

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK Peristiwa pengumuman penerbitan sukuk dan obligasi adalah informasi menarik bagi investor

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN BERTUMBUH DAN TIDAK BERTUMBUH (Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia 2010-2014) Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Tedahulu Penelitian mengenai pasar modal akibat adanya suatu peristiwa non-ekonomi telah banyak dilakukan, antara lain penelitian yang dilakukan Wardani

Lebih terperinci

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan... 1 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2010-2012 (Analysis of Influence Financial Performance to Share Price at

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Selama periode pengamatan yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2012, jumlah perusahaan yang mengumumkan pembagian dividen adalah sebanyak 231 perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan memperjual-belikan instrumen keuangan jangka panjang, seperti surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan. Publikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini akan disajikan mengenai data yang berhasil dikumpulkan. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak dikenal luas oleh masyarakat. Investasi dalam saham melalui pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini adalah perbedaan antara penelitian terdahulu dan sekarang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market) BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan.

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN SAHAM, EARNINGS, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP BID ASK SPREAD SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN.

PENGARUH RETURN SAHAM, EARNINGS, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP BID ASK SPREAD SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN. dan Pengumuman Laporan Keuangan (Poppy Nurmayanti) PENGARUH RETURN SAHAM, EARNINGS, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP BID ASK SPREAD SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN Oleh : Poppy Nurmayanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang

Lebih terperinci

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Gladys Dorothy   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO (PER), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Gladys Dorothy Email:

Lebih terperinci