SATUAN PEMBELAJARAN. Mata Kuliah/Kode : Perpajakan I (Ak 405)
|
|
- Fanny Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SATUAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah/Kode : Perpajakan I (Ak 405) SKS : 3 SKS Semester : V Dosen : Dr. Memen Kustiawan, SE., M.Si., Ak. Tujuan Instruksional Umum (TIU) : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat merumuskan hak dan kewajiban wajib pajak serta hak dan kewajiban fiskus dan prosedur serta sanksi sehubungan dengan pajak-pajak yang diberlakukan di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Indonesia. No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar Perpajakan 2. Mahasiswa mampu menguraikan tentang hak negara untuk memungut pajak 3. Mahasiswa mampu menguraikan penggolongan pajak dan jenisjenis pungutan pemerintah Konsep Dasar Perpajakan Hak negara memungut pajak Penggolongan pajak dan pungutan pemerintah 1. Pengertian dan ciri-ciri pajak 2. Fungsi Pajak 3. Kedudukan hukum pajak 4. Hukum pajak formil dan materiil 1. Teori tentang hak negara memungut pajak 2. Teori Perpajakan (The Four Canons of Adam Smith + 3 Norma dari Sommerfeld) 3. Falsafah pajak dan urutan dasar hukum perundang-undangan perpajakan Indonesia 1. Penggolongan pajak v Pajak negara, Pajak & Retribusi daerah v Pajak langsung dan pajak tidak langsung v Pajak subjektif dan pajak objektif 2. Pungutan pemerintah selain pajak v Bea dan cukai v Pungutan lain-lain 10,15,16, & & 17 6, 13 &17
2 No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 4. Mahasiswa mampu menguraikan tentang inti persoalan perpajakan 5. Mahasiswa mampu menghitung dan memperhitungkan serta melaporkan pajak yang terutang untuk : 1. Pajak Penghasilan (khusus PPh Pasal 21) 2. Pajak Pertambahan Nilai 3. Pajak Bumi dan Bangunan 4. Bea Materai 5. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 6. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur dan kewajiban wajib pajak 1. Inti persoalan pajak 2. Sistem pemungutan pajak Ketentuan Materiil Pajak Negara Prosedur dan kewajiban wajib pajak 1. Inti persolan pajak bagi disiplin ilmu administrasi dan ilmu ekonomi 1. Sistem pemungutan pajak v Self assessment system termasuk di dalamnya witholding tax system v Official assesment system 1. Ketentuan Materil UU PPh Ketentuan Materil UU PBB 1994 & UU BPHTB Ketentuan Materil UU PPN dan PPnBM Ketentuan Materil UU Bea Materai NPWP dan NPPKP (Pengertian, fungsi, prosedur memperoleh NPWP, pengecualian dan penghapusan) 2. Pembayaran 3. Pembukuan dan pencatatan 4. Pelaporan SPT 5. SKP 750 menit 17 2, 3, 5, 7, & 8 1, 9, 11 dan 12
3 No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 7. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur dan hak wajib pajak 8 Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur, kewajiban dan hak fiskus 9. Mahasiwa mampu menjelaskan sanksi di bidang perpajakan 10. Mahasiswa mampu menjelaskan penagihan pajak Prosedur dan hak wajib pajak Prosedur, kewajiban dan hak fiskus 1. SPT v Pengertian dan jenis SPT v Pengisian, penyampaian dan pelaporan SPT v Batas waktu penyampaian dan pelaporan SPT 2. Pelunasan Pajak Terhutang v Sarana v Batas waktu v Angsuran dan penundaan 1. Pemeriksaan (prosedur dan norma) 2. Penyidikan (prosedur dan etika penyidikan) 3. Surat Ketetapan Pajak (SKPKB, SKPKBT, SKPLB, STP, SKPN, dan SP) 1. Sanksi administrasi (bunga, denda dan kenaikan) 2. Sanksi pidana Sanksi perpajakan Penagihan pajak Penagihan pajak dengan surat paksa 1 dan 9 1, 4 dan 9 1 dan 4 1,4 dan 9
4 DAFTAR PUSTAKA: 1. Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 28 Tahun Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 36 Tahun Undang-undang No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPN & PPn-BM) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 42 Tahun Undang-undang No. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (PPSP) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 19 Tahun Undang-undang No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 20 Tahun Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) sebgaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 34 Tahun Undang-undang No. 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 12 Tahun Undang-undang No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai 9. Peraturan Pelaksanaan Perpajakan terbaru yang terkait dengan masing-masing sub pokok bahasan : Keputusan Presiden Peraturan Pemerintah Keputusan Menteri Keuangan & Peraturan Menteri Keuangan Keputusan Direktur Jenderal Pajak dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak 10. Sommerfeld, Ray M., et. al., Concepts of Taxation 1994 Edition,The Dryden Press Harcourt Brace College Publishers, New York, Wolk, Harry I., et.al., Accounting Theory : A Conceptual and Institutional Approach, Second Edition, PWS-Kent Publishing Company, Boston, Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (PSAK NO. 36), Jakarta, Waluyo dan Wirawan B. Ilyas, Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, Rochmat Soemitro, Pengantar Singkat Hukum Pajak, PT Eresco, Bandung, R. Santoso Brotodihardjo, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, PT. Refika Aditama, Bandung Carl S. Shoup, Publik Finance, Aldine Publishin Company Chicago, Mohammad Zain, Manajemen Perpajakan, unpublished, 1999
5 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah/Kode Mata Kuliah SKS Semester Dosen Prasyarat Tujuan Instruksional Umum (TIU) : Perpajakan II (Lanjutan) / AK512 : 3 SKS : V : Dr. Memen Kustiawan, SE., M.Si., Ak. : Perpajakan I : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat menentukan besarnya pajak yang terhutang untuk masing-masing jenis pajak dan dapat melakukan kewajiban fiskus dengan benar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Indonesia. No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Mahasiswa mampu menjelaskan kredit pajak penghasilan 2 & 3 Mahasiswa mampu menguraikan dan menghitung PPh Pasal 21 dan PPh Pasal Mahasiswa mampu menguraikan dan menghitung PPh Pasal 22 Kredit Pajak Penghasilan Kredit Pajak PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 26 Kredit Pajak PPh Pasal Pengertian Kredit Pajak : PPh Ps 21, 22, 23, 24 dan Pembayaran pajak 3. Pelaporan SPT 1. Pemotong pajak 2. Subjek 3. Objek 4. Cara menghitung : a. Pegawai tetap b. Pegawai harian 1. Pemungut pajak 2. Subjek 3. Objek 4. Cara menghitung 300 menit 2, 6 dan 11 2, 6 dan 11 2 dan 6
6 No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 5 Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghitung PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 6 Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghitung PPh Pasal 24 7 Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghitung PPh Pasal 25 Kredit Pajak PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 Kredit Pajak PPh Pasal 24 Kredit Pajak PPh Pasal Pemotong pajak 2. Subjek 3. Objek 4. Cara menghitung 1. Metode krdit terbatas dan penggabungan penghasilan 2. Maksimum kredit pajak luar negeri (MKPLN) 3. Permohonan kredit pajak luar negeri Cara menghitung : a. Umum b. Bank, Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi c. BUMN dan BUMD d. Wajib Pajak Baru 8 UJIAN TENGAH SEMESTER 2 dan 6 2 dan 6
7 No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 9 Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghitung PPh Atas Penghasilan Tertentu PPh Atas Penghasilan Tertentu 1. Bunga Deposito, Tabungan, Bunga Diskonto Sertifikat BI 2. Hadiah undian 3. Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan 4. Persewaan Tanah dan Bangunan 5. Transaksi Penjualan di Bursa Efek 6. Jasa Konstruksi dan Jasa Konsultan 2 dan 6 10, 11, & 12 Mahasiswa mampu menguraikan dan melakukan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial ke Laporan Keuangan Fiskal Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial ke Laporan Keuangan Fiskal 1. Pengantar a. Deferred Tax (PSAK NO. 46) b. Inter Period Allocation c. Intra Period Allocation 2. Perbedaan Permanent 3. Perbedaan Waktu (sementara) 4. Penyusunan Rekonsiliasi a. Daftar penyesuaian fiskal dan alokasinya b. Rekonsiliasi Harga Pokok Produksi c. Rekonsiliasi Biaya Operasional d. Rekonsiliasi Pendapatan/Beban Lain-lain e. Rekonsiliasi Lainnya f. Ikhtisar Koreksi Fiska 450 menit 1, 6, 8, 9, 11 & 12
8 No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 13 Mahasiswa mampu menjelaskan PPN dan PPn-BM 1. Type PPN : a. Consumption type; b. National type; c. GNP type 2. Mekanisme Kredit a. Addition method b. Subtraction method c. Invoice method 3. Faktur Pajak a. Faktur Pajak Standar b. Faktur Pajak Gabungan c. Faktur Pajak Sederhana d. Dokumen yang Disamakan Dengan Faktur Pajak 4. Penghitungan PPN a. Pajak Masukan (Input Tax) b. Pajak Keluaran (Output Tax) c. Dasar Pengenaan Pajak Harga jual Penggantian Nilai impor Nilai ekspor Nilai lain yang ditetapkan Men. Keu. 3 dan 6
9 No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 14 Mahasiswa mampu menguraikan danmenghitung Bea Materai 15 Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghitung Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) & BPHTB 16 Bea Materai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) & BPHTB d. Pemanfaatan BKP tidak Berwujud atau JKP dan Luar Daerah Pabean e. PPN atas Jasa Sewa Guna Usaha f. PPN atas Usaha di Bidang Emas g. PPN ditanggung Pemerintah h. PPN Kendaraan dan Badan Tertentu i. PPN Real Estate j. PPN Proyek Pemerintah 1. Pengertian Bea Materai dan Benda Materai 2. Pihak-pihak yang terutang Bea Materai 3. Saat Terutang Bea Materai 4. Objek Bea Materai dan Tidak Objek Bea Materai 5. Cara Pelunasan Bea Materai 6. Sanksi Administrasi dan Sanksi Pidana 7. Daluwarsa 8. Ketentuan Khusus 1. Objek PBB & BPHTB 2. NJOP/NPOP 3. NJOPTKP/NPOPTKP 4. NJKP 5. Saat dan Tempat Pajak Terutang 6. Penetapan, Pembayaran dan Penagihan 7. Perhitungan PBB & BPHTB UJIAN AKHIR SEMESTER 4 dan 6 5 dan 6
10 DAFTAR PUSTAKA: Referensi Wajib : 1. Undang-undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)* 2. Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh)* 3. Undang-undang No. 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPN & PPn-BM)* 4. Undang-undang No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)* 5. Undang-undang No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai* 6. Peraturan Pelaksanaan Perpajakan yang terkait dengan masing-masing sub pokok bahasan : Keputusan Presiden Peraturan Pemerintah Keputusan Menteri Keuangan/Peraturan Menteri Keuangan Keputusan Direktur Jenderal Pajak/Peraturan Direktur Jenderal Pajak Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Referensi Anjuran : 7. Sommerfeld, Ray M., et. al., Concepts of Taxation 1994 Edition,The Dryden Press Harcourt Brace College Publishers, New York, Wolk, Harry I., et.al., Accounting Theory : A Conceptual and Institutional Approach, Second Edition, PWS-Kent Publishing Company, Boston, Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (PSAK NO. 36), Jakarta, Waluyo dan Wirawan B. Ilyas, Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, Mohammad Zain, Manajemen Perpajakan, Salemba Empat, Jakarta, GAAP 2001 Catatan : * = Mohammad Zain, Himpunan Undang-undang Perpajakan 2002, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2002
11 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah/Kode Mata Kuliah : Etika Bisnis dan Profesi / AK413 SKS : 3 SKS Semester : IV Dosen : Prasyarat : No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan teori etika 2 Mahasiswa mampu menguraikan perilaku etis dalam bisnis 3. Mahasiswa mampu menguraikan ethical governance Pengertian dan Teori Etika Perilaku etis dalam bisnis Ethical Governance 1. Prinsip-prinsip etika 2. Basis Teori Etika 3. Dilema Etika 4. Egoism 5. Utilitarianism 6. Deontologi 7. Virtue Ethics 1. Lingkungan Bisni yang mempengaruhi perilaku etika 2.Kesalingtergantungan antara bisnis dan masyarakat 3. Kepedulian pelaku bisnis terhadap etika 1. Governance system 2. Budaya etika 3. Mengembangkan struktur etika korporasi 4. Kode perilaku korporasi 5. terhadap kode perilaku korporasi 300 menit 2, 7 1, 7 1
12 No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 4. Mahasiswa mampu menjelaskan pendekatan dalam pengambilan keputusan 5 Mahasiswa mampu menguraikan dalam bentuk contoh kasus yang terjadi Pendekatan dalam pengambilan keputusan 1. Stakeholders impact analysis 2. Kepentingan fundamental stakeholders 3. Pengukuran pengaruh yang dapat dikuantifisir 4. Pengkajian terhadap yang tidak dapat dikuantifisir 5. Pendekatan pengambilan keputusan Penyajian dan pembahasan kasus Penyajian dan pembahasan dua kasus 1, 7 6. Mahasiswa mampu menguraikan perilaku etis dalam profesi akuntansi 7 Mahasiswa mampu menguraikan kode etik profesi akuntansi Perilaku etis dalam profesi akuntansi Kode etik profesi akuntansi 1. Akuntansi sebagai profesi dan peran akuntan 2. Ekspektasi publik 3. Nilai-nilai etika vs teknik akuntansi/auditing 4. Perilaku etis dalam pemberian jasa akuntan publik 5. Sumber-sumber panduan etika 1. Kode perilaku profesional 2. Prinsip-prinsip etika : IFAC, AICPA & IAI 3. Aturan dan interpretasi etika 300 menit 1, 2 1, 2, 3, 4, 5,6 8 UJIAN TENGAH SEMESTER
13 No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 9. Mahasiswa mampu menjelaskan etika dalam auditing 10. Mahasiswa mampu menjelaskan etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen 11. Mahasiswa mampu menjelaskan etika dalam perpajakan 12 Mahasiswa mampu menjelaskan etika dalam kantor akuntan publik Etika dalam auditing Etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen Etika dalam perpajakan Etika dalam kantor akuntan publik 13 Mahasiswa mampu menjelaskan Penyajian dan pembahasan kasus 1. Kepercayaan publik 2. Tanggungjawab auditor kepada public 3. Tanggungjawab dasar auditor 4. Independensi auditor 5. Peraturan pasar modal dan regulator mengenai independensi akuntan publik 1. Tanggungjawab akuntan keuangan dan akuntan manajemen 2. Competence, confidenciality, integrity and objectivity of management accountant 3. Whistle blowing 1. Tanggungjawab akuntan pajak 2. AICPA Statements on Standars for Tax Services dan Etika Kauntan Pajak 3. Kompleksitas aturan perpajakan vs tuntutan klien 1. Etika bisnis akuntan publik 2. Tanggungjawab sosial kantor akuntan publik 3. Krisis dalam profesi akuntansi 4. Regulasi dalam rangka penegakan etika kantor akuntan publik Penyajian dan pembahasan kasus 300 menit 2, 3, 4,5,6 2,3,6 2,3,6 2, 9, 10,11
14 No. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 14. Mahasiswa mampu menjelaskan Isu etika signifikan dalam dunia bisnis dan profesi 15 Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan terakhir dalam etika bisnis dan profesi Perkembangan terakhir dalam etika bisnis dan profesi 1. Benturan kepentingan 2. Etika dalam tempat kerja 3. Aktivitas bisnis internasional-masalah budaya 4. Akuntabilitas sosial 5. Manajemen krisis Perkembangan terakhir dalam etika bisnis dan profesi 16 UJIAN AKHIR SEMESTER 300 menit 1 DAFTAR PUSTAKA: 1. Brooks, Leonard J., Business & Profesional Ethics for Accountants, South Westrn College Publishing, 2000, atau edisi terbaru. 2. Duska, Ronald F and Brenda Snay Duska, Accounting Ethics, Blackwell Publishing, 2003, atau edisi terbaru. 3. IFAC Ethics Committee, IFAC Code of Ethics for Profesional Accountants, International Federation of Accountants. 4. IAI, Kode Etik Akuntan Indonesia, SPAP 5. IAI KAP, Aturan Etika Profesi Akuntan Publik 6. AICPA, Code of Professional Conduct 7. Francis, Ronald D., Ethics & Corporate Governance, an Australian Handbook, UNSW Press, Northcott, Paul H., Ethics and the Accountant : Case Studies, Prentice Hall of Australia, 1994, atau edisi terbaru. 9. Sarbanes Oxley Act 10. KMK No. 423/2002 dan No. 439/ Peraturan Bapepam No. VIII. A.2.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah/Kode Mata Kuliah : Etika Bisnis dan Profesi / AK413 SKS : 3 SKS Semester : IV Dosen : Prasyarat : No. Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Mahasiswa
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah/Kode Mata Kuliah SKS Semester Dosen Prasyarat Tujuan Instruksional Umum (TIU) : Perpajakan II (Lanjutan) / AK512 : 3 SKS : V : Drs. Nugraha, SE., M.Si., Ak., Dr. Memen
Lebih terperinciS I L A B U S. 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Etika Bisnis & Profesi Nomor kode :
S I L A B U S 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Etika Bisnis & Profesi Nomor kode : Jumlah SKS : 3 (tiga) SKS Semester : 5 (lima) Kelompok mata kuliah : Program Studi/Program : Akuntansi / S1
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Koordinator : Budi Santoso SE., MM.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Koordinator : Budi Santoso SE., MM. I. IDENTITAS MATA KULIAH. Mata Kuliah : Perpajakan. Bobot SKS : SKS. Jenjang / Jurusan : D AKUNTANSI. Semester :. Kode : KK-009 II. MATERI
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )
SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode MK Program Studi Kredit Semester Semester PERPAJAKAN EK11.D205 MANAJEMEN 3 SKS III (TIGA) Tujuan Instruksional
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN I. IDENTIFIKASI MASALAH Nama Mata Kuliah : Pengantar Perpajakan Kredit : 2 SKS Semester : III (Tiga) Tingkat : II (Dua) Program Studi : S 1 Jurusan : Akuntansi Dosen : Team Dosen
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) (4) Kemampuan Akhir yang diharapkan
RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah : Pengantar Pajak Kode Mata Kuliah : Beban sks : (1) Minggu ke (2) Materi Pembelajaran (3) Bentuk Pembelajaran 1 Pendahuluan (4)
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA
SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG KODE : PENGANTAR PERPAJAKAN : EKONOMI : AKUNTANSI / D3 : KD-024317 M I N G G U 1 2 POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
Lebih terperinciKompetensi Umum Mahasiswa Dapat Menghitung PPh dan PPN serta PPn BM. Saat terutang pajak, dan kredit pajak
Kompetensi Umum Mahasiswa Dapat Menghitung PPh PPN serta PPn BM Menghitung Memperhitungkan PPh Menghitung PPN PPn BM Tarif & Dasar Pengenaan PPh Saat terutang pajak, kredit pajak Mengkreditkan Pajak Masukan
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN PERPAJAKAN 1
KONTRAK PERKULIAHAN PERPAJAKAN 1 Pengajar : Dr. H. Heru Tjaraka, SE, MSi.,BKP, Ak, CA (HT) Dra. Mienati Somya L, MSi., BKP, Ak, CA (MS) Drs. H. Djoko Dewantoro, MSi., BKP, Ak, CA (DD) Santi Novita, SE.,
Lebih terperinciTABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN
LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 38 /PJ/2009, TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PAJAK TABEL AKUN PAJAK DAN 1. Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 21 100 Masa PPh Pasal
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan dd/bb/thn Tanggal revisi dd/bb/thn 15/08/2016 24/02/2017 Fakultas PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Andriani (1991) dalam Waluyo (2011), pajak adalah iuran kepada negara
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Definisi Pajak Menurut Andriani (1991) dalam Waluyo (2011), pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
Lebih terperinciPeta Kompetensi Mata Kuliah Seminar Perpajakan
Peta Kompetensi Mata Kuliah Seminar Perpajakan Kompetensi Umum Dapat Menganalisis Kebijakan, Peraturan dan Administrasi Sistem Perpajakan di Tahap-tahap Administrasi perpajakan di : Penelitian, pemeriksaan,
Lebih terperinciS i l a b u s PENGANTAR PERPAJAKAN DA (UNC)
S i l a b u s PENGANTAR PERPAJAKAN DA (UNC) PROGRAM/ JURUSAN KODE BOBOT : DIPLOMA TIGA AKUNTANSI : DA50-060 : 3 SKS I. MATA KULIAH PRASYARAT Mata kuliah yang menjadi prasyarat adalah : Bisnis II. DESKRIPSI
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
Mata : Perpajakan Bobot Mata : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata : KUP, PPh umum, PPh pasal 21 sampai 26, PPh WR orang pribadi ba, PPN PPn BM, PBB serta bea materai. Perte
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata : Perpajakan Kode Mata : KA 013 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : IV Kedudukan Mata : Mata Keilmuan Keterampilan Mata Prasyarat : - Penanggung Jawab Mata
Lebih terperinciProf. Dr. Rochmat Soemitro, SH.
1 Pengertian Pajak (1) Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang (dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pajak Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan Nomor 28 tahun 2007 pasal 1 ayat 1: Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
Lebih terperinciSILABUS MATA AJAR PERPAJAKAN 3 SKS
SILABUS MATA AJAR PERPAJAKAN 3 SKS Deskripsi dan Tujuan Mata ajaran ini bertujuan untuk membahas berbagai peraturan perpajakan yang berlaku serta pengaruhnya perusahaan dan penyajian kewajaran penyajian
Lebih terperinciKetentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri
Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Oleh Ruly Wiliandri Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 1983 yang diubah dengan UU No. 9 Tahun 1994, dan UU No. 16 Tahun 2000 dan yang terakhir diatur dalam UU No. 28 Tahun
Lebih terperinciMANAJEMEN PERPAJAKAN
MANAJEMEN PERPAJAKAN MODUL 9 Dosen : Jemmi Sutiono Ruang : B-305 Hari : Minggu Jam : 13:30 16:00 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011 Manajemen Perpajakan Jemmi Sutiono Pusat
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PERPAJAKAN I
RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PERPAJAKAN I PROGRAM STUDI SI AKUNTANSI 2015 1 9 Nama Mata Kuliah : PERPAJAKAN I Kode Mata Kuliah/sks : EKA4070 / 3 sks Program Studi Semester : : SI AKUNTANSI
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pajak Pengertian Pajak Rochmat Soemitro (1990;5)
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan kewajiban setiap orang yang berada di suatu negara dan yang berada di seluruh dunia, oleh karena itu pajak merupakan suatu permasalahan
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PERPAJAKAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERPAJAKAN Oleh: amanitanovi@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN KE 2 PRODI/JURUSAN :
Lebih terperinciSelf assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP
Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP Pajak pada prinsipnya terutang pada saat timbulnya objek pajak yang dapat dikenai pajak, tetapi untuk kepentingan administrasi perpajakan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH HUKUM PAJAK** (EB) KODE / SKS : KD / 2 SKS
Minggu 1 & 2 Dasar-dasar Perpajakan 1. Pengertian pajak & restribusi 2. Fungsi pajak 3. Hambatan pemungutan pajak 4. Syarat-syarat pemungutan pajak 5. Tarif pajak 6. Kedudukan hukum pajak 7. Hukum pajak
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN
Written by Checked by Approved by valid date Verawaty, SE.,M.Ak Merry Agustina,M.M.,M.Kom M. Izman Herdiansyah, S.T., M.M., Ph.D. Mata Kuliah : Perpajakan Semester : 4 Kode : 147BK4207 Sks : 2 sks Program
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work) Nama Matakuliah : Perpajakan Kode Matakuliah :
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN
Materi: 2 & 3 KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Unisma) Jl. MT. Haryono 193 Telp. 0341-571996, Fax. 0341-552229 E-mail: afifudin26@gmail.com atau
Lebih terperinciBAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemahaman Perpajakan II.1.1 Definisi Pajak Adriani seperti dikutip Brotodihardjo (1998) mendefinisikan, Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dikemukakan para ahli sebagai berikut: a. Prof. Dr. Rochmat Soemitro SH (2002:1)
BAB II LANDASAN TEORI A. Perpajakan Adapun pengertian pajak yang dikemukakan para ahli dari sudut pandang yang berbeda. Beberapa pendapat mengenai definisi pajak yang dikemukakan para ahli sebagai berikut:
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER(RPKPS)
RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER(RPKPS) Nama Mata Kode Mata Beban sks : P e r p a j a k a n : IAB4124 : 3 sks (1) Minggu ke (2) Materi Pembelajaran (3) Bentuk Pembelajaran 1-2 Pendahuluan
Lebih terperinciRINGKASAN KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
PPA K RINGKASAN KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN Oleh : 1. Ahmad Satria Very S 2. Bagus Arifianto PPAK KELAS MALAM RINGKASAN KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN Ketentuan Umum dan Tata Cara
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 24/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 24/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Dasar Perpajakan 1. Definisi Pajak Dalam memahami mengapa seseorang harus membayar pajak untuk membiayai pembangunan yang terus dilaksanakan, maka perlu dipahami terlebih
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan kewajiban setiap orang yang berada di suatu negara dan yang berada di seluruh dunia, oleh karena itu pajak merupakan suatu permasalahan
Lebih terperinciSKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK
SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK Berdasarkan litelatur perpajakan dan KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN yang saya baca, kemungkinan pengembalian pajak lebih banyak diberikan kepada wajib pajak secara perorangan
Lebih terperinciOLEH: Yulazri M.Ak. CPA
OLEH: Yulazri M.Ak. CPA 1 1. Mengapa Mahasiswa mempelajari mata kuliah Auditing??. Mengapa harus mengambil jurusan akuntansi, espektasi apa yang diharap Materi pokok yang dipelajari pada jurusan akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makalah Pemeriksaan Pajak Page 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber pendapatan Negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemahaman Pajak II.1.1 Definisi Pajak Definisi pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut: Pajak
Lebih terperinciSatuan Acara Perkuliahan
Satuan Acara Perkuliahan Kode / Nama Mata Kuliah: 1250630/Peran II Revisi ke: Satuan Kredit Semester: 3 SKS Tanggal revisi: Jumlah Jam kuliah dalam seminggu: 2,5 jam Tanggal mulai berlaku: 4 November 2013
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak yang dikemukakan oleh para ahli di bidang perpajakan menurut Prof. Dr.
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Dasar - dasar Perpajakan Indonesia II.1.1 Definisi dan Unsur Pajak Dibawah ini terdapat beberapa definisi-definisi dan unsur pajak yang terangkum tentang pajak yang dikemukakan
Lebih terperinciDASAR-DASAR PERPAJAKAN
DASAR-DASAR PERPAJAKAN 1 PENGERTIAN PAJAK (2) Prof. Dr. P.J.A. Adriani: Pajak adalah iuran kepada negara (yg dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan
Lebih terperinciTABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN
TABEL AKUN PAJAK DAN Berdasarkan : 1. PER-38/PJ/2009 2. PER-23/PJ/2010 dan SE-54/PJ/2010 3. PER-24/PJ/2013 Keterangan : 1. Yang berwarna.. adalah perubahan yang terdapat dalam PER-23/PJ/2010 dan SE-54/PJ/2010
Lebih terperinciRANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Q No. Dokumen 061.423.4.35.00 Tgl. Efektif 01 Januari 2013 Judul Mata Kuliah : Perpajakan II Semester : VII Sks : 3 Kode :
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pajak a. Pengertian Pajak Banyak definisi atau batasan yang telah dikemukakan oleh pakar yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
2 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN Tujuan Instruksional : A. Umum Mahasiswa diharapkan mendapatkan pemahaman tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan B. Khusus o Mahasiswa mengetahui istilah-istilah
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai oleh Indonesia sebagai salah satu negara
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan yang ingin dicapai oleh Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yaitu dapat melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN TENTANG MEKANISME PENGAJUAN RESTITUSI ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
BAB III PEMBAHASAN TENTANG MEKANISME PENGAJUAN RESTITUSI ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) 3.1 Teori Tentang Pajak 3.1.1 Definisi Pajak Secara umum pajak dapat diartikan sebagai iuran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sedangkan menurut R.Santoso Brotodihardjo, hukum pajak adalah:
1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. Salah satu hukum yang harus ditaati di Negara ini yaitu hukum
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Definisi atau pengertian pajak menurut Mardiasmo (2009:1) adalah : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
Lebih terperinciBAB I. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik materiil
Lebih terperinciRuko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :
PAJAK DI INDONESIA Oleh : Trisni Suryarini Tarsis Tarmudji Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
Lebih terperinciOLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA
OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan (KUP) Dasar Hukum : No. Tahun Undang2 6 1983 Perubahan 9 1994 16 2000 28 2007 16 2009 SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) SPT Surat yg oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini sedang mengalami permasalahan di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor ekonomi. Inflasi yang cenderung mengalami peningkatan, naiknya harga
Lebih terperinciBAB II KETENTUAN UMUM dan TATA CARA PERPAJAKAN
BAB II KETENTUAN UMUM dan TATA CARA PERPAJAKAN A. Nomor Topik : 02 B. Judul : Ketentuan Umum dan Tata Cara Peran C. Jam/Minggu : 4 jam D. Tujuan : Memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar mahasiswa mengetahui
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan
Lebih terperinciPENETAPAN DAN KETETAPAN
PENETAPAN DAN KETETAPAN Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani
II.1. Dasar-dasar Perpajakan Indonesia BAB II LANDASAN TEORI II.1.1. Definisi Pajak Apabila membahas pengertian pajak, banyak para ahli memberikan batasan tentang pajak, diantaranya pengertian pajak yang
Lebih terperinciPROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN
Lampiran I Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-01/PJ.7/2002 Tanggal : 19 Februari 2002 PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN PPn BM I. Pajak Keluaran 1. Dapatkan angka-angka dari pembukuan PKP untuk menghitung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Dasar Perpajakan II.1.1 Pengertian Pajak Pajak awalnya adalah suatu upeti (pemberian secara cuma-cuma), tetapi bersifat wajib dan dapat dipaksakan yang harus dilaksanakan
Lebih terperinciPENGANTAR PERPAJAKAN. Pengantar Pajak
PENGANTAR PERPAJAKAN Pengantar DEFINISI PERPAJAKAN adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung
Lebih terperinciPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK Pengertian Pengembalian kelebihan pembayaran pajak (restitusi) terjadi apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS. memberikan berbagai definisi tentang pajak yang berbeda-beda, tetapi pada
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. 1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak dan pandangan para ahli dalam bidang tersebut memberikan berbagai definisi tentang pajak yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
28 28 BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Pajak 1. Pengertian Pajak Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan
Lebih terperinciPELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL
PELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL Oleh: Amanita Novi Yushita, SE amanitanovi@uny.ac.id *Makalah ini disampaikan pada Program Pengabdian pada Masyarakat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORI PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori Pustaka 2.1.1 Kepatuhan Wajib Pajak 2.1.1.1 Pengertian Kepatuhan Definisi kepatuhan perpajakan menurut James yang dikutip
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAL KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA Nomor Tanggal Penerbitan Tanggal jatuh tempo I. Berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang No.9 tahun 1994 jo
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN
Materi: 2 KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN Bagian: 1 Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Unisma) Jl. MT. Haryono 193 Telp. 0341-571996, Fax. 0341-552229 E-mail: afifudin26@gmail.com
Lebih terperinciBAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka yang dapat penulis uraikan pada bab ini antara lain sebagai berikut : 1. PAJAK a. Pengertian Pajak Pada awalnya pajak merupakan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA
BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA Didalam bab ini akan dilakukan analisis atau pembahasan hasil pemeriksaan, keberatan sampai dengan keluarnya
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN TENTANG MEKANISME PENGHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN SURAT SETORAN PAJAK (SSP) ATAS PPH FINAL PASAL 4 AYAT (2)
BAB III PEMBAHASAN TENTANG MEKANISME PENGHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN SURAT SETORAN PAJAK (SSP) ATAS PPH FINAL PASAL 4 AYAT (2) 3.1 Teori Tentang Pajak 3.1.1 Definisi Pajak Pajak menurut Undang-Undang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah Iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (Wajib Pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin
Lebih terperinciSurat Ketetapan Pajak. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com
Surat Ketetapan Pajak Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Surat ketetapan pajak UU Nomor 28 tahun 2007 Surat ketetapan meliputi Surat ketetapan pajak kurang bayar Surat ketetapan pajak
Lebih terperinciSIAPA PEMBAYAR PAJAK: WAJIB PAJAK
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SIAPA PEMBAYAR PAJAK: WAJIB PAJAK 1. orang pribadi atau badan sebagai: pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
Lebih terperinciPERMASALAHAN PAJAK INDONESIA. Ayu Noviani Hanum. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak
PERMASALAHAN PAJAK INDONESIA Ayu Noviani Hanum Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang Abstrak Pajak adalah salah satu sumber penerimaan yang sangat penting untuk pembiayaan pengeluaran negara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. undang-undang oleh pemerintah, yang sebagian dipakai untuk menyediakan barang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1.1 Definisi Pajak Dalam Suandy (2011:5) Pajak di definisikan sebagai pungutan berdasarkan undang-undang oleh pemerintah, yang sebagian dipakai untuk menyediakan barang dan jasa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Pajak menurut Resmi (2013) adalah kontribusi wajib kepada negara
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pajak Pengertian Pajak menurut Resmi (2013) adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
Lebih terperinciNO. URUT WEWENANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK DASAR HUKUM DILIMPAHKAN KEPADA KETERANGAN
LAMPIRAN I PERATURAN NOMOR : PER165/PJ/2005 TENTANG : PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN NOMOR KEP297/PJ/2002 TENTANG PELIMPAHAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPADA PARA PEJABAT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciRENCANA PERKULIAHAN SEMESTER
RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER 1 2009-2010 Kode dan Nama Mata Kuliah : WA 323 (Perpajakan) Satuan Kredit Semester\Penyajian : 4 SKS Prasyarat \ Kosyarat : Hukum Pengampu Mata Kuliah : Priyo Hari Adi Tujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Umum Tentang Pajak II.1.1 Definisi Pajak dan Ciri Ciri Pajak Menurut Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori dan Literatur 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah sebuah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan saling berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perpajakan 2.1.1 Pengertian pajak Berikut adalah beberapa pengertian Pajak menurut Diaz (2012:2). Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.
PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG. 1 ALUR KUP WP SPT SKP Inkraacht 3 bulan (dikrim) Daftar Inkraacht Pemeriksaan Keberatan Inkraacht 5 tahun 3 bulan(dite rima)
Lebih terperincipemungutan pajak dimana wajib pajak menghitung sendiri pajak terutangnya serta secara mandiri menyetorkan ke bank atau kantor pos dan melaporkannya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
Lebih terperinciekonomi K-13 PERPAJAKAN K e l a s A. PENGERTIAN PAJAK Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran
K-13 ekonomi K e l a s XI PERPAJAKAN Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami pengertian, unsur-unsur, fungsi dan peranan, pemungutan
Lebih terperinciRANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Q No. Dokumen 12-2-1.2.02.00 Distribusi Tgl. Efektif 01 Maret 2014 Mata Kuliah : Perpajakan Semester : 2 SKS : 3 Kode: 31052
Lebih terperinciPERTEMUAN 4 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DI INDONESIA
PERTEMUAN 4 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DI INDONESIA Surat Ketetapan Pajak (SKP) Surat ketetapan pajak berupa ; Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Lebih terperinciFM-UDINUS-PBM-08-04/R0 SILABUS MATAKULIAH. Tanggal Berlaku : 31 Agustus 2014
SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 (dua) Tanggal Berlaku : 31 Agustus 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : B12.4504 Etika Profesi 2. Program Studi : Akuntansi S1 3. Fakultas : Ekonomi 4. Bobot sks : 2 5.
Lebih terperinciSurat Edaran Nomor : SE-61/PJ/ Mei 2010 Hal : Kode Nota Penghitungan Dan Kode Ketetapan Per Jenis Pajak Direktur Jenderal Pajak,
Surat Edaran Nomor : SE-61/PJ/2010 05 Mei 2010 Hal : Kode Nota Penghitungan Dan Kode Ketetapan Per Jenis Pajak Direktur Jenderal Pajak, Sehubungan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
Lebih terperinciIka Vikni Nawang Risma Yuniar Sindy Sukmamulya Ramadhani
Ika Vikni Nawang Risma Yuniar Sindy Sukmamulya Ramadhani A. Pengertian-pengertian dalam KUP 1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
Lebih terperinciTABEL PERUBAHAN KODE MAP/KJS
Lampiran Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE07/PJ.24/2001 Tanggal : 22 Mei 2001 TABEL PERUBAHAN KODE MAP/KJS KODE LAMA KODE BARU (Lampiran KEP169/PJ/2001) MAP KJS URAIAN MAP KJS URAIAN (1)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pajak Pajak merupakan salah satu pungutan negara terhadap rakyatnya. Pada hakekatnya, pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta Wajib
Lebih terperinciBAB II ASPEK-ASPEK HUKUM TENTANG PEMALSUAN FAKTUR PAJAK
BAB II ASPEK-ASPEK HUKUM TENTANG PEMALSUAN FAKTUR PAJAK A. Ruang Lingkup Hukum Pajak Pajak dilihat dari segi hukum, menurut Rochmat Soemitro, didefinisikan sebagai perikatan yang timbul karena undang-undang
Lebih terperinciDasar-dasar Studi Kasus Perpajakan
S Modul 1 Dasar-dasar Studi Kasus Perpajakan PENDAHULUAN Suryohadi, S.H., M.M. tudi Kasus Perpajakan adalah suatu kajian mengenai masalah-masalah yang timbul atau yang terjadi di dalam masyarakat berkenaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum kita mengetahui pengertian with holding system kita harus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. With Holding System a. Pengertian With Holding System Sebelum kita mengetahui pengertian with holding system kita harus mengetahui bahwa with holding system
Lebih terperinciMAKALAH KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
MAKALAH KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pajak adalah istilah yang tidak asing lagi bagi kita, peranannyapun dalam pengembangan suatu Negara juga sangat besar. Karena
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Beberapa ahli dalam perpajakan telah memberikan pengertian pajak, antara lain sebagai berikut:
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemahaman Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Beberapa ahli dalam perpajakan telah memberikan pengertian pajak, antara lain sebagai berikut: 1. Soemahamidjaja yang dikutip oleh Ilyas
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap perlakuan perpajakan dan perhitungan Pajak Penghasilan atas penghasilan
Lebih terperinci