ekonomi K-13 PERPAJAKAN K e l a s A. PENGERTIAN PAJAK Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran
|
|
- Yuliani Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 K-13 ekonomi K e l a s XI PERPAJAKAN Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami pengertian, unsur-unsur, fungsi dan peranan, pemungutan dan sistem pemungutan, macam-macam penghitungan, dan jenis-jenis pajak, serta pungutan resmi selain pajak. A. PENGERTIAN PAJAK Pajak adalah sumbangan wajb yang harus dibayar oleh para wajib pajak kepada negara berdasarkan undang-undang tanpa ada balas jasa secara langsung yang diterima oleh pembayar pajak (wajib pajak). Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, pajak adalah peralihan dari pihak rakyat kepada negara untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran rutin. Pajak mempunyai sifat yang dipaksakan. Ini artinya, jika wajib pajak tidak membayar pajak sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, wajib pajak tersebut dapat dikenakan sanksi atau hukuman baik denda maupun penjara. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang bersifat memaksa. b. Pajak merupakan perwujudan pengabdian masyarakat kepada negara yang merupakan anggota masyarakat di dalam pembangunan nasional. 1
2 c. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran atau belanja negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. d. Pihak yang membayar pajak atau pembayar pajak tidak mendapatkan imbalan atau balas jasa secara langsung dari pemerintah. B. UNSUR-UNSUR PAJAK Ada tiga unsur dalam pajak, yaitu sebagai berikut. a. Subjek Pajak Subjek pajak adalah pihak yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan berpotensi membayar pajak. Subjek pajak terdiri atas orang pribadi atau lembaga/badan usaha. Setiap subjek pajak yang terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan (Kantor Pelayanan Pajak setempat) akan memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). NPWP ini sangat penting bagi wajib pajak karena dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban perpajakan, memperoleh pelayanan dari instansi tertentu, dan sebagainya. b. Objek Pajak Objek pajak adalah hal yang dikenakan pajak, misalnya penghasilan, laba perusahaan, tanah, bangunan, rumah, serta transaksi jual beli barang. c. Tarif Pajak Tarif pajak adalah ketentuan yang mengatur besarnya pajak yang harus dibayar berdasarkan dasar atau objek pajak tersebut. Tarif pajak dapat berupa persentase (%) tertentu atau jumlah tertentu (sekian rupiah). Ketentuan besarnya tarif pajak ini biasanya sudah diatur dalam undang-undang perpajakan yang telah disesuaikan dengan jenis-jenis pajak. Bentuk tarif pajak umumnya terdiri atas tarif tetap, tarif proporsional, tarif progresif, dan tarif degresif/regresif. 1. Tarif tetap adalah tarif pajak yang besarnya telah ditetapkan secara langsung. Contohnya adalah bea materai. 2. Tarif proporsional merupakan besaran tarif pajak yang ditetapkan secara proporsional. Contohnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). 3. Tarif progresif adalah besaran pajak yang semakin besar jika objek pajaknya memiliki nilai yang semakin besar. Contohnya Pajak Penghasilan (PPh). 4. Tarif degresif adalah besarnya pajak yang makin kecil apabila nilai objek pajaknya memiliki nilai yang makin besar. Jenis pajak ini tidak ada di Indonesia. 2
3 C. FUNGSI DAN PERANAN PAJAK Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara khususnya dalam pelaksanaan pembangunan. Pajak merupakan sumber utama pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai semua pengeluaran pembangunan. Oleh karena itu, pajak mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut. a. Fungsi anggaran atau budgeter, yaitu fungsi pajak guna membiayai pengeluaranpengeluaran negara. b. Fungsi mengatur atau regulasi, yaitu fungsi untuk mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan ekonomi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. c. Fungsi redistribusi, yaitu pendapatan yang dipergunakan untuk membiayai semua kepentingan umum dan hasilnya dapat dinikmati oleh setiap orang tanpa melihat besarnya penghasilan. Selain fungsinya, pajak juga memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan, yaitu sebagai berikut. a. Sumber pendapatan negara yang digunakan untuk kegiatan belanja yang pada akhirnya bertujuan untuk membiayai pembangunan. b. Terciptanya stabilitas ekonomi, misalnya dengan kebijakan ekspor impor. Pemerintah dapat menerapkan pajak yang tinggi terhadap barang impor sehingga industri dalam negeri tetap dapat memiliki daya saing. c. Sebagai sarana pemerataan pendapatan sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati pembangunan secara merata. d. Pengatur kegiatan ekonomi, misalnya menetapkan pajak yang tinggi untuk mengatasi inflasi (kebijakan fiskal kontraktif). Inflasi merupakan suatu keadaan terjadinya kenaikan harga barang secara terus menerus yang terjadi pada hampir seluruh daerah di suatu negara. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan kebijakan fiskal kontraktif, yaitu mengurangi belanja pemerintah dan meningkatkan penerimaan dari sektor pajak. D. PEMUNGUTAN PAJAK Pemungutan pajak harus diusahakan agar tidak memberatkan, terutama bagi orang yang berpendapatan rendah. Orang yang berpendapatan lebih tinggi juga harus rela membayar pajak lebih tinggi. Selain itu, pajak juga memiliki asas pemungutan yakni asas domisili, asas sumber, dan asas kebangsaan. Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan dari wajib pajak, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat: 3
4 a. Berkeadilan yang artinya pengenaan pajak harus adil menurut undang-undang serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Berdasarkan undang-undang atau yuridis. b. Tidak mengganggu perekonomian atau syarat ekonomis, artinya tidak boleh mengganggu kegiatan produksi dan perdagangan. c. Efisien atau syarat finansial artinya pemungutan pajak harus praktis dan mudah serta biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan. d. Sederhana atau syarat penghitungan yang bertujuan memudahkan wajib pajak dalam menghitung beban pajak yang harus dibayar. E. JENIS-JENIS PAJAK Jenis pajak yang dikenakan kepada wajib pajak banyak ragamnya. Di Indonesia jenis-jenis pajak ini dapat digolongkan sebagai berikut. 1. Pajak Negara/Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pajak dan Kantor Pelayanan Pajak di bawah Kementerian Keuangan. Contohnya adalah pajak penghasilan (PPh), Pajak Penjualan (PPn), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). 2. Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai pengeluaran daerah. Pajak daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Pajak daerah dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Pajak provinsi, dipungut untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi. Contohnya adalah Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, dan Pajak Rokok. 2. Pajak Kabupaten/Kota, dipungut untuk membiayai APBD Kabupaten/Kota. Contohnya pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, pajak bumi dan bangunan sektor perdesaan dan perkotaan, dan bea perolehan ha katas tanah dan bangunan. Menurut pihak yang menanggungnya, pajak dibedakan menjadi: 1. Pajak langsung, yaitu pajak yang ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak boleh ditimpakan kepada orang lain. Contohnya Pajak Penghasilan (PPh), pajak perseroan, serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). 4
5 2. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang dibayar oleh pihak tertentu dan dapat dilimpahkan kepada orang lain. Contohnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN, Pajak Penjualan (PPn), dan cukai. Sementara pajak menurut sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1. Pajak subjektif adalah pajak yang dikenakan berdasarkan keadaan subjeknya. Contohnya Pajak Penghasilan (PPh) dikenakan apabila subjek pajak telah memenuhi persyaratan tertentu antara lain mempunyai penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan ketentuan batas waktu tinggal 183 hari dalam kurun waktu satu tahun bagi orang asing. 2. Pajak objektif adalah pajak yang dikenakan berdasarkan ada tidaknya objek pajak tanpa memperhatikan keadaan wajib pajak. Contohnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). F. PUNGUTAN RESMI LAIN SELAIN PAJAK Selain pajak, pemerintah juga melakukan pungutan resmi lainnya sebagai sumber pemasukan negara. Pungutan resmi selain pajak adalah iuran yang dibayar karena wajib pajak telah menerima jasa atau pelayanan dari pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung. Macam-macam pungutan resmi lain selain pajak adalah sebagai berikut. a. Retribusi merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pembelian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. b. Iuran merupakan pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara tidak langsung kepada pembayar iuran tersebut. Misalnya iuran keamanan dan iuran sampah. c. Sumbangan wajib merupakan pembayaran secara tidak langsung dan nyata dapat ditunjuk dengan adanya pemberian jasa atau fasilitas kepada pembayar. Misalnya sumbangan Palang Merah Indonesia (PMI) dan sumbangan Pekan Olahraga Nasional (PON). d. Bea eskpor dan bea impor merupakan pungutan yang dikenakan terhadap harga barang tertentu yang akan diekspor ke luar negeri (bea ekspor) dan pungutan harga barang tertentu yang diimpor dari luar negeri (bea impor) pada waktu barang tersebut melalui daerah pabean di seluruh wilayah Indonesia. G. SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK Menggalakkan pembayaran pajak adalah syarat mutlak apabila pemerintah ingin 5
6 memelihara kesinambungan pembangunan. Pajak yang dipungut dari masyarakat harus didasarkan atas suatu sistem yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Besar kecilnya penerimaan pajak tergantung pada baik dan tidaknya suatu sistem pemungutan pajak. Ada beberapa sistem pemungutan pajak yang berlaku, yaitu sebagai berikut. a. Official assesment system merupakan suatu sistem pemungutan dan penghitungan pajak yang dilakukan oleh aparatur pemerintah atau pihak kantor pajak. b. Self assesment system merupakan suatu sistem di mana wajib pajak diberikan kewenangan sendiri untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. c. Withholding system adalah pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga untuk melakukan pemotongan dan/atau pemungutan pajak atas objek pajak tertentu. Objek pajak yang dimaksud antara lain penghasilan karyawan, penghasilan atas sewa penggunaan harta, bunga atas deposito, bunga atas tabungan, dan hadiah undian. H. MACAM-MACAM PENGHITUNGAN PAJAK a. Pajak Penghasilan (PPh) Penghitungan PPh dilakukan berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah seperti dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun Untuk menghitung besarnya PPh, terlebih dahulu harus ditentukan Penghasilan Kena Pajak (PKP) sebelum penerapan tarif pajak yang menghasilkan besaran pajak penghasilan. Besaran PKP dihasilkan dari pembukuan atau pencatatan yang dilakukan Wajib Pajak (WP) baik pribadi maupun badan usaha. Tarif pajak yang ditetapkan atas PKP bagi wajib pajak orang pribadi dalam negeri adalah sebagai berikut. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Sampai dengan Rp50 juta 5 % Di atas Rp50 juta s.d. Rp250 juta 15 % Di atas Rp250 juta s.d. Rp500 juta 25 % Di atas Rp500 juta 30 % Tarif Pajak Pajak penghasilan yang dipotong atas penghasilan wajib pajak orang pribadi karyawan disebut Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. PPh pasal 21 dipotong oleh bendahara gaji dari pemberi kerja yang dilakukan setiap pembayaran penghasilan kepada karyawan yang bersangkutan. Wajib pajak orang pribadi yang menyelenggarakan pembukuan selain memperhitungkan biaya yang dapat dikurangkan, dalam perhitungan pajak penghasilan 6
7 juga memperhitungkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sesuai dengan status wajib pajak. Besarnya PTKP yang berlaku sejak Januari 2015 adalah sebagai berikut. PTKP Sebelumnya Sekarang Wajib pajak orang pribadi Rp ,00 Rp ,00 WP kawin Rp ,00 Rp ,00 Tambahan tanggungan Rp ,00 Rp ,00 Tambahan apabila penghasilan istri digabung dengan suami Rp ,00 Rp ,00 Contoh Soal: Pada tahun pajak 2014, Bapak Samosir memiliki penghasilan Rp ,00 dengan biaya yang diperkenankan sebagai pengurang sebesar Rp ,00. Bapak Samosir telah menikah, istri tidak bekerja dan memiliki 2 orang anak yang belum dewasa. Berapakah pajak penghasilan Bapak Samosir untuk tahun pajak 2014? Jawaban: Penghasilan bruto Rp ,00 Biaya (Rp ,00) Penghasilan netto Rp ,00 PTKP: WP sendiri Rp ,00 Kawin Rp ,00 2 anak Rp ,00 Total PTK (Rp ,00) Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp ,00 PPh Terutang: Rp ,00 5% = Rp ,00 Rp ,00 15 % = Rp ,00 Rp ,00 25% = Rp ,00 = Rp ,00 7
8 b. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) (Video 4) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dikenakan kepada seseorang atau badan hukum yang memiliki, menguasai, atau memperoleh manfaat bangunan dan / atau mempunyai hak atau manfaat atas permukaan bumi. Di Indonesia, PBB ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun Objek PBB adalah bumi dan bangunan. Dalam perpajakan, yang dimaksud dengan bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman (termasuk rawa-rawa dan perairan) serta laut wilayah Republik Indonesia. Dasar pengenaan PBB adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Besarnya NJOP ditetapkan setiap 3 (tiga) tahun, kecuali untuk objek pajak tertentu dapat ditetapkan sesuai dengan perkembangan daerahnya. Untuk setiap wajib pajak diberikan Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP). Penyesuaian besarnya NJOPTKP ditetapkan dengan peraturan daerah. Tarif pajak yang dikenakan atas objek pajak adalah 0,5% dan dasar perhitungan pajak adalah nilai jual kena pajak yang ditetapkan serendah-rendahnya 20% dan setinggi-tingginya 100% dari NJOP. Contoh Soal: Pak Broto mempunyai objek pajak berupa tanah seluas 800 m 2 dengan harga jual Rp ,00 per m 2, bangunan seluas 200 m 2 dengan nilai jual Rp ,00 per m 2, taman mewah seluas 200 m 2 dengan nilai jual Rp50.000,00 m 2, pagar mewah sepanjang 120 m dan tinggi rata-rata 1,5 m dengan nilai jual Rp ,00 per m 2. Persentase nilai jual kena pajak 20% dan diketahui nilai jual objek pajak tidak kena pajak Rp ,00. Hitunglah besarnya PBB terutang Pak Broto untuk satu tahun. Jawaban: NJOP Tanah Rp , m 2 = Rp ,00 NJOP Bangunan Rp , m 2 = Rp ,00 Total NJOP = Rp ,00 NJOPTKP = (Rp ,00) NJOPKP = Rp ,00 PBB Tterutang: 0,5% 20% Rp ,00 = Rp ,00 8
BAB II LANDASAN TEORI. keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 ketentuan Umum dan Tata
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Perpajakan No 16 Tahun 2009, tentang perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk. membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pajak 1. Pengertian Pajak Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perpajakan Menurut Undang-Undang no. 28 th. 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang
Lebih terperinciSama seperti pajak, namun terdapat imbalan (kontra-prestasi) secara langsung yang dapat dirasakan oleh pembayar retribusi
Apakah pajak itu? Kenapa pajak timbul dalam masyarakat? Apakah peranan pajak bagi negara? Iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa-timbal (kontra-prestasi),
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Pajak menurut Resmi (2013) adalah kontribusi wajib kepada negara
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pajak Pengertian Pajak menurut Resmi (2013) adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
Lebih terperinciBAB XXI AKUNTANSI PERPAJAKAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB XXI AKUNTANSI PERPAJAKAN Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciDASAR-DASAR PERPAJAKAN
DASAR-DASAR PERPAJAKAN DEFINISI PAJAK Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah kontribusi wajib rakyat kepada kas negara.definisi pajak menurut beberapa ahli adalah : 1) Menurut Soemitro (Mardiasmo, 2011:1),
Lebih terperinciBAHAN MATERI MATA PELAJARAN EKONOMI DAN BISNIS KOMPETENSI DASAR KETENTUAN PERPAJAKAN KELAS XI AP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
BAHAN MATERI MATA PELAJARAN EKONOMI DAN BISNIS KOMPETENSI DASAR KETENTUAN PERPAJAKAN KELAS XI AP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 A. Pengertian Pajak Beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pajak,
Lebih terperinciPerpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh. untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pajak Menurut UU No. 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang sebagai perwujudan pengabdian dan peran serta rakyat untuk membiayai Negara dan pembangunan nasional.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengertian pajak menurut Marihot P. Siahaan (2010:7) adalah: 1. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2006:1) definisi pajak dalam buku perpajakan edisi revisi, pajak adalah : Iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Seiring dengan perkembangan perekonomian indonesia akan diikuti pula dengan kebijakan kebijakan di bidang pajak. Oleh karena itu, pajak merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di negara Indonesia pajak sangatlah penting untuk menambah
25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pajak Di negara Indonesia pajak sangatlah penting untuk menambah pemasukan. Warga masyarakat yang memiliki NPWP, yang memiliki kendaraan, yang memiliki usaha wajib
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. ( Resmi, 2013) (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pajak 2.1.1 Menurut Para Ahli a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. ( Resmi, 2013) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang (yang
Lebih terperinciBAB 1 BUKU SAKU PERPAJAKAN BAGI UMKM
BAB 1 Pendahuluan BAB 1 BUKU SAKU PERPAJAKAN BAGI UMKM 1. PENDAHULUAN Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Pajak menurut beberapa ahli antara lain :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pajak 1. Pengertian Pajak Pengertian Pajak menurut beberapa ahli antara lain : a. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang (yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung berhubungan dengan teori keahlian yang diterima diperkuliahan. Praktik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Tugas Akhir Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang bertujuan memberikan pengalaman praktis di lapangan secara
Lebih terperinciDasar-dasar Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Dasar-dasar Perpajakan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Definisi Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan suatu daerah otonom dapat berkembang sesuai dengan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah yang mulai berlaku di Indonesia sejak tahun 2001 memberi kebebasan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya, menetapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pajak Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, dalam bukunya Mardiasmo (2011),pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peran pemerintah daerah semakin meningkat dengan adanya kebijakan otonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran pemerintah daerah semakin meningkat dengan adanya kebijakan otonomi daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlihat bahwa salah satu sumber penerimaan negara adalah bersumber dari sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah kegiatan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka pemerintah perlu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Definisi Pajak Secara Umum Pajak adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
Lebih terperinciBAB II PENERIMAAN DAERAH DAN PENGALIHAN PBB-P2
BAB II PENERIMAAN DAERAH DAN PENGALIHAN PBB-P2 2.1. Penerimaan Daerah Penerimaan daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah. Dalam pelaksanaan desentralisasi, penerimaan daerah terdiri atas pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sensus penduduk yang dilakukan pada 1 Mei 15 Juni 2010 tercatat paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang pada sensus penduduk yang dilakukan pada 1 Mei 15 Juni 2010 tercatat paling tidak terdapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang. perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum
Lebih terperinciEkonomi dan Bisnis Akuntansi
Modul ke: PERPAJAKAN I PENGANTAR PERPAJAKAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Pajak menyumbang sebagian besar belanja
Lebih terperinciDASAR-DASAR PERPAJAKAN
DASAR-DASAR PERPAJAKAN 1 PENGERTIAN PAJAK (2) Prof. Dr. P.J.A. Adriani: Pajak adalah iuran kepada negara (yg dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan
Lebih terperinciBAB III KONTRIBUSI PENDAPATAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG
BAB III KONTRIBUSI PENDAPATAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Landasan Teori Landasan teori yang digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Pajak merupakan sumber utama penerimaan Negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan Negara tidak dapat dilaksanakan. Diantara sekian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pajak 2.1.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut P.J.A Andiani dalam Diana Sari (2013: 33), adalah sebagai berikut : Pajak adalah iuran masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dilakukan oleh pemerintah, demi terwujudnya. kesejahteraan rakyat. Dalam melaksanakan pembangunan yang
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan yang berkesinambungan pada berbagai bidang merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan oleh pemerintah, demi terwujudnya
Lebih terperinciPerpajakan. Aryo Prasetyo, S.Kom., MMSI Vokasi Akuntansi UI, STIE Dewantara, IBI K-57. (Sesi 1)
Perpajakan (Sesi 1) Aryo Prasetyo, S.Kom., MMSI Vokasi Akuntansi UI, STIE Dewantara, IBI K-57 kuloaryo@gmail.com Definisi dan Unsur Perpajakan Definisi Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
Lebih terperinciPembedaan dan Penggolongan Pajak didasarkan pada suatu kriteria,seperti:
PERTEMUAN 4 PEMBEDAAN PAJAK Pembedaan dan Penggolongan Pajak didasarkan pada suatu kriteria,seperti: 1. Siapa yang membayar pajak; 2. Siapa yang pada akhirnya memikul beban pajak; 3. Apakah beban pajak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tahun 2009 dalam pasal 1 angka 1, sebagai berikut
24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak Pengertian Pajak menurut Susunan Dalam Satu Naskah Udang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., dan Brock Horace R.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pajak 1. Pengertian Pajak Definisi pajak oleh beberapa ahli: Prof. Dr. Rochmat Sumitro, S.H. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang- Undang (yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar pembangunan tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kesatuan, Indonesia mempunyai fungsi dalam membangun masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat. Dengan
Lebih terperinciPERPAJAKAN (SEBUAH PENGANTAR) Disampaikan oleh: Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak.
PERPAJAKAN (SEBUAH PENGANTAR) Disampaikan oleh: Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak. DEFINISI PAJAK: menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelola dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Gaya Pikul Menurut Siti Resmi (2011) yang dimaksud dengan Teori gaya pikul adalah, menyatakan bahwa
Lebih terperinciPENGGOLONGAN PAJAK, JENIS PAJAK, TARIF PAJAK, DAN SANKSI DALAM PAJAK
PENGGOLONGAN PAJAK, JENIS PAJAK, TARIF PAJAK, DAN SANKSI DALAM PAJAK Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan Pajak penghasilan, PPn, PPnBM, PBB,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS. bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Mardiasmo, 2009:21). digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
43 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Hukum pajak disebut juga hukum fiskal yaitu keseluruhan dari peraturanperaturan yang meliputi wewenang pemerintah untuk
Lebih terperinciPAJAK PAJAK DEPARTEMEN IKK - IPB
PAJAK PAJAK . PAJAK yang dibayarkan digunakan untuk kegiatan Penyelenggaraan Negara, dan Membiayai pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung sekolah, Sarana Kesehatan (rumah sakit), sarana umum, pembangunan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS. yang menyelenggarakan pemerintahan (Waluyo, 2007: 2) untuk memelihara kesejahteraan secara langsung.
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Pengertian Pajak Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu bagian dari pendapatan yang diterima oleh negara. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu bagian dari pendapatan yang diterima oleh negara. Di Indonesia, 70% pendapatan yang diterima negara berasal dari pajak. Dari pendapatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembangunan nasional yang berlangsung terus menerus dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pembangunan nasional yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat baik secara material
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I EKONOMI. Pajak Daerah. Pemungutan. Tata Cara. Ketentuan. Pencabutan (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 244). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. Pajak mempunyai definisi yang berbeda-beda menurut sudut pandang yang
17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi a. Pengertian Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Efektivitas 1. Pengertian Efektivitas Hidayat (1986) menjelaskan bahwa: Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan oleh kemampuan bangsa untuk dapat memajukan kesejahteraan masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah. (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor P3 dan Bea Meterai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia salah satu penerimaan negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan pembangunan nasional serta bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Secara umum pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di Indonesia. Dalam undang-undang ini
Lebih terperinciULANGAN HARIAN 2014/2015
ULANGAN HARIAN 2014/2015 Nama Sekolah Mata Pelajaran Guru Pengampu Waktu Kelas/Semester : SMK Negeri 4 Klaten : Administrasi Perpajakan : Ch. Erni Kartikawati, M.Pd : 45 Menit : XI/1 1. Berikut adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Rochmat Soemitro, dalam buku Mardiasmo, (2011:1) Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat
Lebih terperinciPENGANTAR PERPAJAKAN. Amanita Novi Yushita, M.Si
PENGANTAR PERPAJAKAN 1 DASAR-DASAR PERPAJAKAN Pengertian Pajak Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan UU (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSATAKA. Menurut Moekijat (1989:194), ciri-ciri prosedur meliputi : tidak berdasarkan dugaan-dugaan atau keinginan.
6 BAB II TINJAUAN PUSATAKA A. PROSEDUR Menurut Mulyadi (2001:5) prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, kita tidak bisa bebas dari yang namanya pajak. Bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, kita tidak bisa bebas dari yang namanya pajak. Bahkan barang dan jasa yang kita konsumsi sehari-haripun dikenai pajak. Hal tersebut dikarenakan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suksesnya pembangunan negara Indonesia tidak terlepas dari dana yang
BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Suksesnya pembangunan negara Indonesia tidak terlepas dari dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan negaranya dengan pengelolaan dana yang baik, maka
Lebih terperinciDASAR DASAR PERPAJAKAN. ARUMEGA ZAREFAR, SE.,M.Ak.,Akt.,CA
DASAR DASAR PERPAJAKAN ARUMEGA ZAREFAR, SE.,M.Ak.,Akt.,CA 085274738886 arumega_zarefar@yahoo.co.id PENGERTIAN PAJAK Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak memiliki dimensi atau pengertian yang berbeda-beda menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3) menyatakan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pajak Pajak merupakan sarana yang digunakan pemerintah untuk memperoleh dana dari rakyat. Hasil penerimaan pajak tersebut untuk mengisi anggaran Negara sekaligus membiayai keperluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah tangganya sendiri dengan sedikit campur tangan pemerintah pusat. Pemerintah daerah mempunyai hak
Lebih terperinciBAB I I TINJAUAN PUSTAKA
BAB I I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak dikemukakan oleh beberapa ahli telah memberikan batasan-batasan tentang pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri, menurut Rochmat Soemitro dalam bukunya Mardiasmo (2011 : 1) :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pajak 2.1.1.1. Definisi Pajak Membahas mengenai perpajakan tidak terlepas dari pengertian pajak itu sendiri, menurut Rochmat Soemitro dalam bukunya Mardiasmo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi saat ini, Pemerintah Indonesia telah mengubah sistem sentralisasi menjadi desentralisasi yang berarti pemerintah daerah dapat mengurus keuangannya
Lebih terperinciBAB II ASPEK-ASPEK HUKUM TENTANG PEMALSUAN FAKTUR PAJAK
BAB II ASPEK-ASPEK HUKUM TENTANG PEMALSUAN FAKTUR PAJAK A. Ruang Lingkup Hukum Pajak Pajak dilihat dari segi hukum, menurut Rochmat Soemitro, didefinisikan sebagai perikatan yang timbul karena undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Perkembangan Negara yang semakin meningkat untuk memakmurkan rakyatnya disegala bidang yang membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pengertian pajak adalah sebagai berikut :
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pajak Menurut pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pengertian pajak adalah sebagai berikut : Kontribusi wajib kepada Negara yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pajak 1. Pengertian Pajak Pengertian pajak berdasarkan undang-undang no.6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Dalam rangka mewujudkan masyarakat adil, makmur, sejahtera, aman dan merata yang merupakan bagian dari tujuan luhur Negara Republik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PAJAK 1. Pengertian Pajak Menurut S.I.Djajadiningrat (Resmi,2009:1) Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak Sejarah pemungutan pajak mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan masyarakat dan negara baik di bidang kenegaraan maupun di bidang sosial dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang bertujuan memberikan pengalaman praktik di
Lebih terperinciSOAL APBN DAN PAJAK MONETER
SOAL APBN DAN PAJAK MONETER 1. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja Negara tahun 2005 diatur berdasarkan. a. UUD 1945 pasal 23 b. UUD 1945 pasal 33 c. UU No. 17 tahun 2003 d. UU RI No. 16 tahun 1994
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontra-prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Pajak 1. Definisi Pajak Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada Penguasa, (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus dalam pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian pajak berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pajak 1. Pengertian Pajak a. Pengertian pajak berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada Negara
Lebih terperinciKetentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri
Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Oleh Ruly Wiliandri Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 1983 yang diubah dengan UU No. 9 Tahun 1994, dan UU No. 16 Tahun 2000 dan yang terakhir diatur dalam UU No. 28 Tahun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Definisi pajak menurut undang-undang dan pakar pajak sebagai berikut :
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Perpajakan II.1.1. Definisi Pajak Definisi pajak menurut undang-undang dan pakar pajak sebagai berikut : Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas
Lebih terperinciBAB 7 APBN/APBD DAN KEBIJAKAN FISKAL
BAB 7 APBN/APBD DAN KEBIJAKAN FISKAL A. APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berarti suatu daftar yang memuat perincian sumbersumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran/pembelanjaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Tinjauan Umum tentang Desentralisasi a. Pengertian Desentralisasi Menurut Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pengertian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir pemerintahan orde baru merupakan langkah awal bagi Bangsa Indonesia untuk berpindah kebijakan yang semula kebijakan sentralisasi menjadi kebijakan desentralisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pajak 1. Pengertian Pajak Pajak menurut pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah disempurnakan terakhir menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. untuk pengeluran umum (Mardiasmo, 2011; 1). menutup pengeluaran-pengeluaran umum (Ilyas&Burton, 2010 ; 6).
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pajak Pada Umumnya II.1.1 Pengertian Pajak Menurut Rochmat Soemitro : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang diberlakukan oleh hampir seluruh negara di dunia. Masalah pajak merupakan masalah negara dan
Lebih terperinciDASAR-DASAR PERPAJAKAN
Materi: DASAR-DASAR PERPAJAKAN Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Unisma) Jl. MT. Haryono 193 Telp. 0341-571996, Fax. 0341-552229 E-mail: afifudin26@gmail.com atau afifudin_aftariz@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Apabila kita berbicara mengenai Otonomi Daerah, maka kita akan teringat dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pajak Masalah pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam suatu negara pasti berurusan dengan pajak, oleh karena itu masalah pajak juga menjadi masalah seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah pusat saja melainkan menjadi perhatian pemerintah daerah (PEMDA). Terutama sejak diberlakukannya Undang-
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Fungsi, Pembagian, dan Sistem Pemungutan Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang, sehingga dapat dipaksakan, dengan tidak mendapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang terbesar di dunia. Hal ini tentunya membuat Indonesia tidak lepas dari apa yang namanya permasalahan perekonomian.
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM HUKUM PAJAK
1 TINJAUAN UMUM HUKUM PAJAK Tujuan Instruksional : A. Umum Mahasiswa diharapkan mendapatkan pemahaman tentang tinjauan umum hukum pajak di Indonesia. B. Khusus o Mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pajak sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian Pajak sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan No. 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1adalah kontribusi wajib kepada negara
Lebih terperinci