BAB II TINJUAN LOKASI PENELITIAN. sumatra, yaitu antara lintang utara dan bujur
|
|
- Djaja Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 15 BAB II TINJUAN LOKASI PENELITIAN A. Tinjuan Geografis 1. Tinjauan kabupaten Rokan hilir Kabupaten Rokan hilir merupakan hasil pemekaran kabupaten Bengkalis dengan undang-undang no 53 tahun Wilayah ini terletak dibagian paling utara dari Propinsi Riau atau pada pesisir Timur pulau sumatra, yaitu antara lintang utara dan bujur timur. Berdasarkan letak georafis ini, Kabupaten Rokan hilir berada pada posisi yang strategis,yaitu jalur pelayaran internasional selat malaka. Hal ini menempatkannya menjadi salah satu lintas gerbang regional bagi Propinsi Riau dari/atau keslagor malaysia maupun ke Sumatra Utara. Disamping itu Kabupaten Rokan Rilir mempunyai keunggulan, dengan dekatnya wilayah administrasi dan aksesbilitas yang baik dengan kota dumai yang salah satu fungsi utamanya sebagai pusat kegiantan ahli muat angkutan Nasional dan Internasional. 2. Tinjauan Kecamatan Bagan Sinembah Kelurahan bagan batu merupakan sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir. Kepenghuluan Balam Sempurna baru dikenal pada tahun 1988 M yang juga merupakan desa Transmigrasi pada program pemerintah Orde Baru. Bagan Batu merupakan Ibu Kota dari Kecamatan Bagan Sinembah yang termasuk 15
2 16 kedalam Kabupaten Rokan Hilir. Kecamatan Bagan Sinembah mempunyai wilayah seluas 847,35 Km2 sedagkan Kota Bagan Batu mempunyai wilayah seluas 99,99 Km2, dengan bentuk topografi tanah berbentuk daratan.kecamatan Bagan Sinembah berbatasan dengan wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Kecamatan Simpang Kanan 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pujud 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Sumatra Utara 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bangko Pusako Bagan Batu terletak pada 50m di atas Permukaan laut.jarak Bagan Batu dengan ibu kota Kabupaten yaitu Bagan Siapiapi adalah Km. Kegiatan mata pencarian masyarakat Kecamatan Bagan Sinembah terbagi beberapa bagian seperti petani, pegawai, pedagang, buruh dan lain-lainya Struktur tanah berupa rawa dan gambut dengan ketebalan 75 sampai 300 Centimeter. Mengandung keasaman yang cukup tinggi yaitu antara 4 sampai 5 namun tanahnya sangatsubur Tanahnya cocok untuk tanaman pangan, pertanian, daerah ini tidak memerlukan pupuk buatan yang banyak, sebaliknya cukup menggunakan kapur pertanian. Lalu lintas antar desa maupun dari Desa ke pusat Kecamatan cukup lancar, dimana 10 Desa dijangkau dengan kendaraan beroda empat., merupakan Desa paling jauh lebih kurang 31 Kilometer dari Kelurahan bagan batu.
3 17 Tabel. II.1 Luas Wilayah Perdesa/ Kelurahan di Kecematan bagan Sinembah No Nama Desa Luas Wilayah (KM 2) 1 Baktera makmur 13,300 2 Gelora Pelita Kencana Pasir putih 3,300 6 Balai jaya 1,450 7 Balam sempurna 24,600 8 Bagan sinembah 12,90 9 Panca mukti 13,45 10 Salak Harapan makmur Bagan batu Bagan manunggal 10,00 14 Bagan sapta permai 5, Bakti makmur Bagan sinembah barat 15,70 17 Bagan sinembah utara Jaya agung Meranti makmur 10,20 20 Pasir putih utara 16,00 21 Harapan makmur selatan 11,00 22 Bayangkara jaya 9,00 23 Makmur jaya Bagan sinembah timur Pasir putih barat Balam sempurna kota Bagan sinembah kota Baktera makmur kota 10,20 29 Bagan batu kota Balai jaya kota Lubuk jawi 800 lubu 32 Suka maju 9,00 33 k Bagan bakti 13,45 Jumlah Total 84,735 Sumber Data : BPS Rokan Hilir Penduduk Pada Tahun 2012 jumlah penduduk Kecamatan bagan sinembah adalah , yang terdiri dari penduduk Laki-laki sebanyak jiwa dan perempuan sebanyak jiwa.untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada Tabel II.2 di bawahini
4 18 Tabel II.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Bagan Sinembah Perdesa Keadaan Tabun 2012 No Nama Desa Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Baktera makmur 2,063 2,188 4,251 2 Gelora 1, ,070 3 Pelita ,673 4 Kencana ,971 5 Pasir putih 2,403 2,255 4,658 6 Balai jaya 2,793 2,974 5,767 7 Balam sempurna 6,563 6,306 12,869 8 Bagan sinembah ,523 9 Panca mukti 1,040 1,004 2, Salak , Harapan makmur , Bagan batu 9,289 9,054 18, Bagan manunggal 1,228 1,202 2, Bagan sapta permai , Bakti makmur 2,888 3,685 6, Bagan sinembah barat 1,865 1,847 3, Bagan sinembah utara 1, , Jaya agung , Meranti makmur , Pasir putih utara 1,256 1,086 2, Harapan makmur selatan , Bayangkara jaya Makmur jaya 1, , Bagan sinembah timur , Pasir putih barat , Balam sempurna kota 2,282 2,136 4, Bagan sinembah kota 1,580 1,503 3, Baktera makmur kota 2,103 2,063 4, Bagan batu kota 6,039 6,354 12, Balai jaya kota 3,615 3,690 7, Lubuk jawi 1,092 1,099 2, Suka maju Balam jaya 2,941 2,675 5,616 Jumlah 64,121 64,28 128,339 Sumber Data : BPS Bagan Sinembah 2013 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan yang menempati posisi sebagai kecamatan yang terbanyak penduduknya adalah Kecamatan Bagan Batu Kota yang berurnlah jiwa sedangkan
5 19 Kecamatan yang paling sedikit penduduknya adalah Kecamatan bakti makmur yang berjumlah sebanyak 298jiwa. Penduduk yang mendiami wilayah Kecamatan Bagan Sinembah berasal dari berbagai daerah yang tersebar di Indonesia. Selain Suku Melayu yang merupakan Suku asli Kecamatan Bagan Sinembah, juga didiami oieh berbagai suku pendatang seperti Suku Minang, Jawa, Batak, dan juga suku Tionghoa yang meramaikan perekonomian di Kecamatan Bagan Sinembah. 4. Mata Pencarian Mata pencaharian di suatu daerah sangat bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain, keadaan alam, dan. kebiasaan - adat istiadat setempat. Kecamatan bagan sinembah yang selalu disinggahi oleh masyarakat pendatang karena terletak di jalur penghubung beberapa kota seperti labusel dan labuhan batu dan kota-kota lainnya Masalah penduduk tidak terlepas dari masalah ketenagakedaan, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi maka akan mengakibatkan tingginya pula penyediaan tenagakedaan. Penawaran tenaga kerja yang tanpa diimbangi dengan kesempatan keda yang cukup, maka akan menimbulkan penggangguran di Kecamatan Bagan Sinembah merupakan wilayah yang penduduknya heterogen, sehingga menimbulkan keanekaragaman sosial, budaya, adat istiadat dan berbagi permasalahan yang dihadapi.
6 20 Jenis lapangan kerja yang dijumpai pada penduduk Kecamatan Bagan Sinembah dapat digolongkan kepada beberapa sektor, yaitu: sektor Pertanian, Perdagangan, Perternakan, Buruh, Pegawai Negeri, ABRI, angkutan dan lainnya. Jumlah penduduk yang bekeda dan dirinci menurut jenis lapangan kerja pada tahun 2013 di Kecamatan Bagan Sinembah dapat dilihat pada tabel II. 5 dibawah ini. Tabel II.5 Jumlah Penduduk Kecamatan bagan sinembah Dirinci Menurut Jenis Lapangan Pekerja Tahun 2013 No Jenis Lapangan Kerja Banyak Oi-vva) Persentase (%) 1 Pertanian ,7 2 Perdagangan ,8 3 Peternakan 506 6,5 4 PNS / ABRI ,6 5 Angkutan 447 5,8 6 Buruh ,6 Jumlah % Sumber : Lurah/ Desa Kecamatan Bagan Sinembah 2013 Dari tabel 11.5 diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa lapangan keda yang paling banyak diminati oleh masyarakat Kecamatan Bagan Sinembah adalah pada sektor Pertanian sebanyak jiwa atau 30 7 % dan sektor yang paling sedikit adalah sektor Angkutan sebanyak 447 jiwa atau 5,8 %. B. Kanwil Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Propinsi Riau Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia terletak di -Jalan Jenderal Sudirman Nomor 223, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, kewenangan yang dimiliki Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia Propinsi Riau didasari oleh Peraturan Menteri Hukum dan
7 21 Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor M-01. PR Tahun 2005, Tanggal 1 Maret 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia Repubik Indonesia dan Keputusan Presiders Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2004, Tanggal 5 Agustus 2004 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Susunan Organisasi dan Tata Keda Instansi Vertikal di Lingkungan Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor M-01. PR Tahun. 2005, Tanggal 1 Maret 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asazi Manusia Republik Indonesia, Pasal 1 ayat (1) sebagai berikut Pasal 1 ayat (1) berbunyi "Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asazi Manusia Republik Indonesia selanjutnya dalam keputusan ini disebut Kantor Wilayah adalah Instansi Vertikal Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Azazi Manusia yang berkedudukan di Propinsi Riau berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia". Pasal 2 berbunyi : Kantor Wilayah mempunyai tugas pokok fungsi Departemen Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia dalam wilayah propinsi berdasarkan kebijakan Menteri Hukum dan Hak Asazi Manusia Republik Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi dari Departemen Hukum dan Hak Asazi Manusia seperti dinyatakan dalam Pasal 3, Keputusan Presiders Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2004, Tanggal 5 Agustus 2004 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Keda Instansi Vertikal di Lingkungan
8 22 Departemen Hukum dan Hak Azazi Manusia, idem pasal 5 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonasia Nomor M-01.PR Tahun 2005 sebagaiberikut: 1) Pengkoordinasian, perencanaan, pengendalian progam dan pengawasan; 2) Pembina hukum di bidang Hukum dan Hak Azasi Manusia; 3) Penegakan hukum di bidang Pemasyarakatan, Kemigrasian, Administrasi Hukum Umum. dan Hak Kekayaan Intelektual. 4) Perlindungan, pemajuan, pemenuhan, penegakan, dan penghormatan. Hak Azasi Manusia; 5) Pelayanan umum; 6) Pengembangan budaya hukum dan pemberian informasi hukum, penyuluhan, hukum, dan disemunasi Hak Azasi Manusia; 7) Pelaksanaan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang administrsi di lingkungan kantor wilayah Mengenai pelayanan Hak Kekayaan Intelektual diatur oleh Keputusan Presiden Rebulik Indonesia Nomor 64 Tahun 2004 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal di Lingkungan Dapertemen Hukum dan Hak Azasi Manusia, menurut pasal 42berbunyi: Bidang pelayanan hukum mempunyai tugas melaksakan kegiatan di bidang pelayanan permohonan pendaftaran, litimigasi dan sosialisasi hak dan batuan hukum serta adminiastrasi hukum lainnya. Tugas dari bidang pelayanan hukum terdiri dari 2 (dua) sub bidang, menurut Pasal 44 jo 45, Keputusan Presiden Repubulik Indonesia Nomor 64 Tahun 2004yaitu:
9 23 a. Sub bidang pelayanan hukum umum mempunyai tugas melakukan pelayanan penerimaan permohonan pendaftaran fidusia, penyiapan usuluan pengangkatan, penindakan dan pemberhentian. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), pegawai yang ada di wilayah, urusan kewarganegaraan, pemantauan pelaksaan tugas Balai Harta Peninggalan (BHP), pemantauan pelanggaraan hukum di bidang hak kekayaan intelektual dan pengambilan berkas sidik jari; b. Sub bidang penyuluhan dan bantuan hukum mempunyai tugas melakukan pembinaan, pembimbingan, dan koordinasi serta kerjasama dibidang penyuluhan hukum, evaluasi dan pemantauan, pemberian bantuan hukum dan konsultasi hukum. Dalam hal perlindungan hak atas merek, Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia Propinsi Riau telah mempunyai bidang yang disebut Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Azasi Manusia, divisi ini dalam bidang perlindungan Hak, Atas Merek, melaksanakan sebahagian tugas dibidang Pelayanan Hukum dan Hak Azazi Manusia yang didasari kebijakan tekhnik yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal HKI Cq Direktorat Hak Atas Merek. C. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rokan Hilir Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten Rokan Hilir merupakan salah satu bagian dari susunan organisasi dan tata kerja di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir dimana susunan Organisasi dan Tata
10 24 kerja tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor: 02 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Dinas perindustrian dan perdagangan Kabupaten Rokan Hilir merupakan unsur pelaksanaan dan salah satu sarana instansi teknis Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati Kabupaten Rokan Hilir, khususnya dalam kebijakan di bidang Industri dan Perdagangan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rokan Hilir adalah salah satu perangkat daerah yang bertanggung jawab untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pertumbuhan, pembinaan, dan mengembangan sektor industri dan perdagangan. Sesuai dengan pasal 195 Keputusan Bupati Rokan Hilir No. 2 Tahun 2002 tentang tugas pokok dan fungsi dinas daerah Kabupaten Rokan Hilir bahwa tugas Dinas Perindustirian, Perdagangan dan Koperasi adalah 1. Perumusan Kebijaksanaan 2. Pengambilan Keputusan 3. Melaksanakan perencanaan, koordinasi, pengorganisasian, pengendalian. pengarahan, bimbingan, pembinaan., pengawasan, evaluasi dan penelitian serta pengkajian. Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi mempunyai fungsi yakni 1. Singkronisasi penyusunan rencana dan program pembangunan industri, Perdagangan dan Koperasi atas dasar keterpaduan kebijaksanaan
11 25 pemerintahan daerah dan departemen perindustrian dan perdagangan serta departemenkoperasi. 2. Bimbingan dan penyuluhan dalam pelaksanaan kegiatan industri, perdagangan dankoperasi. 3. Bimbingan teknis pelaksanaan program di bidang Industri, Perdagangan dan Koperasi. 4. Evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis bimbingan dan pengembangan Industri, Perdagangan dankoperasi. 5. Konsultasi dengan pemerintah daerah dan melaksanakan hubungan kerjasama dengan intasi, badan lainnya serta organisasi atau asosiasi duniausaha. 6. Bimbingan dan pengendalian pengusaha kecil menengah, pelaksanaan distribusi barang dan jasa serta penyiapan dan pelaksanaanurusan perizinan. 7. Bimbingan dan pengawasan kegiatan di bidang kemetrologian dan perlindungan konsumen. 8. Pelaksanaan pengurusan, fungsi dan wewenang lainnya yang diserahkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Riau. 9. Pelaksanaan urusan tats usaha dan rumah tangga dinas perindustrian, perdagangan dan koperasi. Adapun yang menjadi fungsi dan togas dinas Perindustrian yang terdapat Kabupaten Rokan Hilir adalah : 1. Pengawasan petunjuk bimbingan teknis dan pembinaan, pengembangan
12 26 kegiatan usaha di bidang industri kerajinan umum, pangan, sandang dan industri lainnya 2. Penyiapan bimbingan teknis peningkatan mutu hasil produksi penerapan standar, diversifikasi produk, dan inovasi teknologi. 3. Penyiapan bahan pembinaan, pemanfaatan dan evaluasi kegiatan di bidang industri, kerajinan umum, pangan, sandang dan industri lainnya. 4. Analisa iklim usaha dan peningkatan pembinaan dengan dunia usaha, terutama dibidang Industri. 5. Penyiapan bimbingan teknis serta pemantduan penanggulangan dan pencegahan pencemaran lingkungan, yang merupakan pula fungsi dari Dinas perdagangan yang terdapat di kecamatan bagan sinembah D. Gambaran Umum Usaha depot air minum Depot air minum di Kecamatan Bagan Sinembah masih baru akan tetapi keberadaan depot air berkembang dari rumah kerumah saja secara alami, maksudnya tanpa adanya dukungan dan bimbingan dari pihak pemerintah setempat, keberadaan Industri depot air minum dideerah ini disebabkan didaerah bagan sinembah merupakan suatu daerah yang peluang usaha disetiap kecamatannya, tidak itu juga didalamnya juga banyak terdapat Depot air minum. Begitu pentingnya air bagi kehidupan membuat kita selalu berupaya mendapatkan air berupaya mendapatkan air bersih untuk memenuhi semua kebutuhan terutama untuk air minum. Dewasa ini masalah polusi, baik udara, tanah dan air sudah melewati ambang batas toleransi. Kita tidak bisa dengan gampang minum air yang tidak jelas sumber dan prosesnya,
13 27 termasuk air yang disuplai ke rumah-rumah, bahkan yang dijual di depotdepot isi ulang sekalipun. Depot air minum dengan konsep transparansi INDUSTRI DAN PENGISIAN AIR MINUM TERPADU pertama di Indonesia, menghadirkan mini plant sebuah pabrik air minum papan atas dengan produk ari pencucian botol sampai pengisiannya.kalau masyarakat Semarang sekarang, khususnya pelanggan semakin besar dan berkembang, tidak ada salahnya mengikuti perkembangan usaha industrii air minum dari awal berdirinya sampai saat ini bisa melayani setiap pelanggan dengan baik, terlepas dari hal-hal yang mungkin mengecewakan pelanggan. Mungkin pengalaman ini bisa menginspirasi pembaca dalam memulai sebuah usaha baru, Tiga ( 3) pelaku usaha yang telah terdaftar, dengan semakin majunya daerah Kecamatan Bagan Sinembah, maka keadaan ini tidak akan terlepas adanya persaingan oleh para pengusaha depot air minum isi ulang. Pelaku usaha depot air minum khususnya di Kecamatan Bagan Sinembah terdapat 15 (lima belas) pelaku usaha disetiap kelurahannya yang tersebar diantaranya, Kelurahan Bagan Batu 10 pelaku usaha terdiri dari 3 Pelaku usaha yang sudah terdaftar dan 7 Belum terdaftar. Kepenghuluan Gelora terdapat 1 pelaku usaha depot air minum dan belum terdafta. Kelurahan Bagan Sinembah ada 4 pelaku usaha depot air minum dan belum terdaftar kementerian Hukum dan Ham wilayah Riau. Jadi dengan demikian dari 15 pelaku usaha depot air minu, ada 12 pelaku uisaha yang belum mendaftarkan merek usahanya.
BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BAGANSINEMBAH RAYA DAN KECAMATAN BALAI JAYA KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Sejarah Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau Indonesia. Ibukotanya terletak di Bagansiapiapi, kota terbesar,
Lebih terperinciBUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU BAIS KABUPATEN ROKAN HILIR
BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU BAIS KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geograsfis Kecamatan Bagan Sinembah
16 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geograsfis Kecamatan Bagan Sinembah Kecamatan Bagan Sinembah merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Rokan Hilir, adapun batasan-batasan
Lebih terperinciIV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR
IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis dengan Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN km2 dan secara astronomis terletak di antara Lintang
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Pekanbaru Pekanbaru merupakan ibu kota Provinsi Riau dengan luas sekitar 632.26 km2 dan secara astronomis terletak di antara 0 25-0 45 Lintang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN PEKAITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN PEKAITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN ha, terletak pada kordinat 101'21 BT. Batas Kabupaten Rokanbb
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Rokan Hilir memiliki luas wilayah 8.881,59 km2 atau 888.159 ha, terletak pada kordinat 101'21 BT. Batas Kabupaten Rokanbb Hilir: - Sebelah
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan
Lebih terperincimempercepat pelaksanaan pembangunan,
Menimbang : a, Mengingat BUPATI ROK.FIN HILIR, bahwa daiam rangka meningkatkan efektifitas datr efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,'peiaksanaalr pembangunan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bangko Pusako terletak antara : Bujur Timur dan
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP LOKASI PENELITIAN A. Kecamatan Bangko Pusako Kecamatan Bangko Pusako terletak antara : 101 0. 14 0-101 0. 34 0 Bujur Timur dan 0 0 25 0-0 0 45 0 Lintang Utara. Kecamatan Bangko
Lebih terperinciBAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA
BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada
Lebih terperinciMENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA
MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN
Lebih terperinciUU 16/1999, PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DUMAI. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 16 TAHUN 1999 (16/1999)
UU 16/1999, PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DUMAI Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 16 TAHUN 1999 (16/1999) Tanggal: 20 APRIL 1999 (JAKARTA) Tentang: PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau
34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan sebuah Kabupaten baru yang merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Dibentuk pada tanggal 4 Oktober
Lebih terperinciKABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG
KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tampan Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah merupakan salah satu Kecamatan yang berbentuk berdasarkan PP.No.19 Tahun 1987, tentang perubahan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1698, 2014 KEMENKUMHAM. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. NC PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG Organisasi
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DUMAI
UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan dan kemajuan Propinsi
Lebih terperinciBAB II KEADAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH SEBELUM DIBUKANYA PERTANIAN KELAPA SAWIT
BAB II KEADAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH SEBELUM DIBUKANYA PERTANIAN KELAPA SAWIT 2.1 Letak Geografis Kecamatan Bagan Sinembah adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PERANGKAT DAERAH, PEMERINTAHAN DESA DAN BADAN USAHA MILIK DAERAH BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19
BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Tinjauan Kota Pekanbaru 1. Letak dan Luas Kota Pekanbaru terletak antara 101 14-101 34 Bujur Timur dan 0 25-0 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah. Era Otonomi Daerah ditafsirkan sebagai penambahan. pelayanan prima kepada masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan tuntutan reformasi telah terjadi perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan Pemerintah di Daerah, perubahan tersebut di antaranya dengan lahirnya
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN ANAMBAS
BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 01 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 01 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan di berbagai sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini masyarakat lebih dituntut untuk mandiri dan kreatif dalam berusaha dan membuka lapangan kerja, jadi bukan hanya mencari pekerjaan tetapi juga
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBJEK LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBJEK LOKASI PENELITIAN A.Letak Dan Luas Wilayah Kecamatan Mandau Kecamatan Mandau yang Ibukotanya Duri merupakan salah satu kecamatan yang termasuk dalam wilayah administrasi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciPROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 02 TAHUN 2015
PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH, STAF AHLI DAN
Lebih terperinciBUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,
BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG POLA HUBUNGAN KERJA ANTAR PERANGKAT DAERAH DAN ANTARA KECAMATAN DENGAN PEMERINTAHAN DESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 19 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 19 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR
KATA PENGANTAR KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR Dalam rangka meningkatakan kesejahteraan kepada masyarakat kurang mampu di Kabupaten Rokan Hilir agar tercapai kesejahteraan
Lebih terperinciBUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA SEKRETARIAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G
PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, KECAMATAN DAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dumai merupakan sebuah dusun kecil dipesisir timur propinsi Riau. Dumai merupakan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pemekaran Kota Dumai Dumai merupakan sebuah dusun kecil dipesisir timur propinsi Riau. Dumai merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Diresmikan sebagai
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LINGGA
1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN
BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI KABUPATEN BONDOWOSO
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor 7 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G
LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor 7 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
48 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA IV.1 Kondisi Wilayah Studi Trase jalur Kereta Api yang akan direncanakan sebagian berada dalam Propinsi Sumatera Utara, tepatnya di wilayah Kabupaten Labuhan Batu,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Provinsi Riau terdiri dari daerah daratan dan perairan, dengan luas lebih kurang 8.915.016 Ha (89.150 Km2), Keberadaannya membentang dari lereng
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara Sejarah Singkat Sebutan Labuhanbatu bermula ketika pada tahun 1862 Angkatan Laut Belanda
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA UJUNG TANJUNG KABUPATEN ROKAN HILIR RIAU. A. Keadaan Geografis dan Demografis Pengadilan Agama Ujung Tanjung.
BAB II GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA UJUNG TANJUNG KABUPATEN ROKAN HILIR RIAU A. Keadaan Geografis dan Demografis Pengadilan Agama Ujung Tanjung. Letak astronomis Pengadilan Agama Ujung Tanjung Kabupaten
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR: 8 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 03 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLINK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH SINGKIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLINK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH SINGKIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis, Demografis dan Visi Misi Kecamatan Mandau Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis, Demografis dan Visi Misi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis 1. Letak Geografis Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Kecamatan mandau merupakan salah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan dan kemajuan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH TAHUN 2014 YANG TELAH DITETAPKAN DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI RIAU
PERATURAN DAERAH TAHUN 2014 YANG TELAH DITETAPKAN DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI RIAU No Provinsi/Kabupaten/Kota No Judul Peraturan Daerah Ditetapkan 1. Provinsi Riau 1. Peraturan
Lebih terperinci1 of 5 02/09/09 11:48
Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA
Lebih terperinciSex Ratio Kabupaten Rokan Hilir. Sex Ratio = 106. = 283,7 ribu orang. = 268,7 ribu orang
Sex Ratio Kabupaten Rokan Hilir Sex ratio penduduk Kabupaten Rokan Hilir adalah sebesar 106, yang berarti setiap 100 penduduk lakik-laki terdapat 100 penduduk perempuan atau terdapat 6 orang laki-laki
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU
V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai
Lebih terperinciPEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN
- 1 - PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota dari Provinsi Lampung. Provinsi Lampung pada awalnya merupakan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 4.1 Profil Kabupaten Karimun dan Kecamatan Karimun Gambaran Umum Geografis Kabupaten Karimun
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Profil Kabupaten Karimun dan Kecamatan Karimun 4.1.1 Gambaran Umum Geografis Kabupaten Karimun Kabupaten Karimun secara astronomis terbentang antara koordinat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1991 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LAMPUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1991 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LAMPUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 52 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 52 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah ± KM2. Terbentuknya Kecamatan Tampan ini terdiri dari beberapa
17 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Kecamatan Tampan Pekanbaru A. Letak dan Geografis Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru merupakan salah satu Kecamatan yang terbentuk berdasarkan PP.No.19 Tahun 1987,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,
PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a. bahwa uraian tugas Kecamatan telah ditetapkan dengan
Lebih terperinciBAB II MENGENAL DESA MAKMUR JAYA. dari lahan darat. Letaknya kurang lebih 20 Km dari Kota Bagansiapi-api, yang
BAB II MENGENAL DESA MAKMUR JAYA A. Geografis dan Demografis desa Makmur Jaya 1. Letak Goegrafis Desa Makmur Jaya merupakan salah satu desa dari sekian banyak desa yang ada di kecamatan Bagan Sinembah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan
20 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Keadaan Umum Kota Dumai Pada tahun 1999, Kota Administratif Dumai berubah status menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai sesuai dengan undang-undang nomor 16 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PELALAWAN
Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. salah satu desa yang memiliki letak yang dekat dari ibu kota kecamatan. Letak
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Desa Lubuk Keranji Desa Lubuk Keranji Kecamatan Bandar Petalangan Kabupaten Pelalawan salah satu desa yang memiliki letak yang dekat dari ibu
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus sebagai ibu kota
BAB IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Geografis Kota Bandar Lampung 1. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus sebagai ibu kota Provinsi Lampung,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI BUPATI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN
Lebih terperinciKeseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada
BAB II GAMBARAN UMUM PENGRAJIN ROTAN DI LINGKUNGAN X KELURAHAN SEI SIKAMBING D MEDAN 2.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 2.1.1 Letak Geografis Kelurahan Sei Sikambing D merupakan salah satu kelurahan dari
Lebih terperinci1 of 5 02/09/09 11:41
Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Rokan Hulu memiliki luas wilayah km² yang terdiri
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Rokan Hulu memiliki luas wilayah 7.449.85 km² yang terdiri dari 85% daratan dan 15% daerah perairan dan rawa. Secara
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 9 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Lampung, yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11. persen dari luas Provinsi Lampung, dan dibatasi oleh:
55 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Kabupaten Way Kanan Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km 2 atau sebesar
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH Bujur Timur dan Lintang Utara, dengan batas. Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Keadaan Umum Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru merupakan ibukota dari Provinsi Riau yang terletak di Pulau Sumatera. Secara geografis Kota Pekanbaru terletak pada koordinat 101
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Letak Geografis Kecamatan Tampan Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah merupakan salah satu Kecamatan yang terbentuk berdasarkan PP.No.19 Tahun 1987, tentang perubahan batas antara
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna 1. Geografis Desa Balam Sempurna Desa Balam Sempurna merupakan salah satu Desa dari sekian banyak desa yang ada di
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G
PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Menimbang : DENGAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.
11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang usaha pembelian buah kelapa sawit ini terletak di Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu. Desa Tapung Jaya
Lebih terperinci1 of 5 02/09/09 11:51
Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTA NG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTA NG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO,
Lebih terperinciBUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG
QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar 1. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Desa Ranah Sungkai
Lebih terperinci